bab 1 daftar pustaka

Upload: harits-sidney

Post on 17-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Menurut Kiernan (2008), 75% masalah sosial dan lingkungan disebabkan oleh perusahaan. Hernan (2010) juga sependapat bahwa bencana lingkungan paling buruk banyak disebabkan oleh perusahaan.Kiernan, M. J. (2008).Investing in a sustainable world: Why green is the new color of money on Wall Street. AMACOM Div American Mgmt Assn.

Kasali (2005) mendefinisikan stakeholders sebagai semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dan dipengaruhi baik oleh pihak internal (karyawan) maupun oleh pihak eksternal (masyarakat, organisasi sosial, distributor, pemerintah, kreditor, lingkungan, calon pelanggan dan sejenisnya).Kasali, R. (1997).Sembilan fenomena bisnis. Gramedia Pustaka Utama.Seperti yang dikemukakan oleh Guthrie dan Parker (1990), Gray et al. (1996) dalam penelitian Donovan (2000), teori legitimasi mendasari praktik CSR untuk menjamin dan menjaga keberpihakan (legitimasi) stakeholders baik internal maupun eksternal dalam membangun serta mempertahankan keberadaan perusahaan dalam jangka panjang.

ODonovan, G. (2002). Environmental disclosures in the annual report: extending the applicability and predictive power of legitimacy theory.Accounting, Auditing & Accountability Journal,15(3), 344-371.

Murray et al. (2007) menyatakan bahwa aktivitas CSR perusahaan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi para stakeholder.Hazlett, S. A., McAdam, R., & Murray, L. (2007). From quality management to socially responsible organisations: the case for CSR.International Journal of Quality & Reliability Management,24(7), 669-682.

The Millenium Poll on CSR (1999) yang dilakukan oleh Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden di 23 negara menunjukkan 60% responden mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan dan pengungkapan CSR paling berperan dalam membangun opini perusahaan terhadap investor.

Environics, I. Ltd., Prince of Wales Business Leaders Forum, The Conference Board. The Millennium Poll on Corporate Social Responsibility.

Chicago

Sayekti dan Ludovicus (2007), bahwa investor individual tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan. Pengungkapan CSR dapat digunakan sebagai sumber informasi positif yang dapat menjadi pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.Sayekti, Y., & Wondabio, L. S. (2007). Pengaruh CSR disclosure terhadap earning response coefficient.Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi ke,10.Utama (2007) dalam Nurkhin (2009) mengungkapkan bahwa saat ini tingkat pelaporan dan pengungkapan CSR di Indonesia masih relatif rendah.Nurkhin, A. (2009).Corporate Governance dan Profitabilitas; Pengaruhnya Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia)(Doctoral dissertation, program Pascasarjana Universitas Diponegoro).Suharto (2008) mengungkapkan umumnya praktik CSR di Indonesia hanya lebih mengarah ke do gooddan to look good, berbuat baik agar terlihat baik, yang lebih mementingkan tebar pesona (promosi) ketimbang tebar karya (pemberdayaan).Suharto, E. (2008). Menggagas Standar Audit Program CSR.Online),(www. policy. hu/suharto/naskah diakses 16 Desember 2008).Jalal (2011) menunjukkan bahwa hanyacommunity development yang menjadi sorotan CSR di negara berkembang seperti Indonesia.Jensen dan Meckling (1976) di dalam teori keagenan yang memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu umumnya lebih tinggi.Fanani (2009), bahwa kualitas informasi yang baik dalam pelaporan laporan keuangan memiliki konsekuensi ekonomi di pasar modal.Zeff (1978) mendefinisikan konsekuensi ekonomi sebagai dampak yang timbul dari laporan akuntansi terhadap perilaku pengambil keputusan, pemerintah, kreditor dan investor.peningkatan volume perdagangan saham (trading volume), dan penurunan volatilitas harga saham (share price volatility) (Leuz dan Verrecchia, 2000).