bab 1 fuji - wer

3
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam atau febris merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh, dimana suhu tersebut melebihi dari suhu normal. Demam merupakan salah satu manifestasi umum penyakit infeksi, namun dapat juga disebabkan oleh penyakit non infeksi ataupun keadaan fisiologis. 1,4 Demam didefinisikan bila suhu tubuh diatas normal sebagai akibat dari peningkatan pusat pengaturan suhu di hipotalamus yang dipengaruhi oleh interleukin -1 (IL-1). Pengaturan suhu pada keadaan sehat atau demam merupakan keseimbangan antara produksi dan pelepasan panas. 5,8 Suhu tubuh yang berada diatas taraf normal 37 0 C menunjukkan adanya demam., biasanya penyebabnya adalah infeksi. Batas kenaikan suhu adalah 37,8 0 C (100 0 F) bila diukur secara oral atau diatas 38,4 0 C (100,1 0 F) secara aksila. Menurut Pendidikan Medik Pediatrik Terpadu (PMTP) mendefinisikan demam sebagai peningkatan suhu tubuh dimana suhu aksilanya 37,5 atau lebih. 1,6,8 Penyebab umum demam, antara lain : malaria, infeksi saluran napas bagian atas (termasuk tonsilitis), infeksi telinga, infeksi saluran pencernaan, pneumonia, campak, abses, meningitis, infeksi saluran kemih dan lain-lain. Penyebab demam lainnya bisa karena lingkungan yang panas, suntik imunisasi, kadang-kadang demam tanpa ditemukan 1

Upload: ayu-puspita-sari

Post on 30-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rwrewrewrwr

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 fuji - wer

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam atau febris merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu

tubuh, dimana suhu tersebut melebihi dari suhu normal. Demam merupakan salah satu

manifestasi umum penyakit infeksi, namun dapat juga disebabkan oleh penyakit non

infeksi ataupun keadaan fisiologis.1,4 Demam didefinisikan bila suhu tubuh diatas

normal sebagai akibat dari peningkatan pusat pengaturan suhu di hipotalamus yang

dipengaruhi oleh interleukin -1 (IL-1). Pengaturan suhu pada keadaan sehat atau

demam merupakan keseimbangan antara produksi dan pelepasan panas.5,8

Suhu tubuh yang berada diatas taraf normal 370C menunjukkan adanya demam.,

biasanya penyebabnya adalah infeksi. Batas kenaikan suhu adalah 37,80C (1000F) bila

diukur secara oral atau diatas 38,40C (100,10F) secara aksila. Menurut Pendidikan

Medik Pediatrik Terpadu (PMTP) mendefinisikan demam sebagai peningkatan suhu

tubuh dimana suhu aksilanya 37,5 atau lebih.1,6,8

Penyebab umum demam, antara lain : malaria, infeksi saluran napas bagian atas

(termasuk tonsilitis), infeksi telinga, infeksi saluran pencernaan, pneumonia, campak,

abses, meningitis, infeksi saluran kemih dan lain-lain. Penyebab demam lainnya bisa

karena lingkungan yang panas, suntik imunisasi, kadang-kadang demam tanpa

ditemukan penyebab yang jelas.3,7 Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa

tonsilofaringitis (radang tonsil dan / atau faring) merupakan penyebab demam

terbanyak (34% kasus).8

Radang akut pada faring dan tonsil dapat berupa faringitis akut, tonsilitis akut

maupun tonsilofaringitis akut. Faringitis akut dan tonsilitis akut sering ditemukan

bersama-sama dan dapat menyerang semua umur. Tonsilofaringitis adalah proses

radang pada tonsil dan faring, yang dapat terjadi akut maupun kronis.6

Tonsilofaringitis banyak terjadi pada anak-anak dengan faktor predisposisi

rangsangan kronis (makanan), pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak

adekuat, dan higiene mulut yang buruk, gangguan tonsil tidak lazim pada masa bayi.7

Pengelolaan tonsilofaringitis perlu mendapat perhatian khusus karena angka kejadian

timbulnya infeksi yang tinggi dan karena tonsil secara potensial penting pada

perkembangan normal sistem imun.9-12

1

Page 2: BAB 1 fuji - wer

Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut adalah suatu infeksi yang terutama

disebabkan oleh bakteri dan virus dan yang ikut dalam makanan, minuman atau udara

pernafasan. Paling sering disebabkan oleh Streptococcus beta hemolyticus. Dapat juga

disebabkan Streptococcus pyogenes, Streptococcus viridans maupun virus.4,5 Penyakit

ini banyak menyerang anak-anak dikarenakan daya tahan tubuhnya belum kuat.

Gejalanya berupa nyeri tenggorokan berulang atau menetap dan obstruksi pada

penelanan atau pernafasan. Gejala konstitusi tidak mencolok. Tanda yang bisa

didapatkan berupa tonsil membesar dan hiperemi, faring hiperemi dan terdapat

vaskuler injeksi, terkadang faring diliputi oleh eksudat.9-12

B. Tujuan

Pada laporan kasus ini disajikan suatu kasus seorang anak perempuan 3 tahun

dengan febris 3 hari, tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut dan gizi kurang yang

dirawat di bangsal C1L2 IRNA C RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penyajian kasus ini

bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang cara mendiagnosis, mengelola dan

mengetahui prognosis penderita dengan penyakit tersebut diatas.

C. Manfaat

Penulisan laporan kasus ini diharapkan dapat membantu mahasiswa

kedokteran untuk belajar menegakkan diagnosis, melakukan pengelolaan dan

mengetahui prognosis penderita febris 3 hari, tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut

dan gizi baik.

2