bab 1 madu sumbawa uin malang

7
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lebah merupakan makhluk Allah SWT yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Sebagai mana firman Allah dalam surat An-Nahl:69 §ΝèO Í?ä. ÏΒ Èeä. ÏNt y ϑ¨W9$# Å5è=ó $$s ù Ÿç7ßÅ7În/u Wξä9èŒ 4 ßlãøƒs .ÏΒ $y γÏΡθäÜç/ Ò>#u Ÿ° ì#Î=t Fø ƒΧ çμç Ρ≡u θø9r & ÏμŠÏù Ö!$x Ï© Ĩ$¨Ζ=Ïj9 3 ¨βÎ) Îû y 7Ï9≡s Œ Zπt ƒUψ 5Θöθs )Ïj9 t βρã©3x t Gt ƒ ∩∉∪ Artinya: Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang- orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl: 69) Sayyid Quthb di dalam tafsir Al-Qur’an, menyebutkan bahwa khasiat madu sebagai obat penyembuh penyakit sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para pakar kedokteran dimana, madu mempunyai keistimewaan yang tersendiri dengan nilai-nilai utama dalam ilmu kesehatan, yang mempunyai zat besi dan vitamin yang kuat. Di samping itu, madu juga dianggap penting karena memenuhi keperluan tubuh dan cepat memberi tenaga. Inilah salah satu bukti kebenaran ayat Al-Qur’an yang harus diyakini umat manusia. Sejak jaman dahulu, madu tidak hanya digunakan sebagai pemanis alami, tetapi juga digunakan untuk membantu penyembuhan. Banyak ramuan tradisional yang menggunakan madu sebagai bahan dasar utama, untuk membantu dan mempercepat penyembuhan berbagai penyakit ,anti oksidan, anti inflamasi, obat saluran respirasi, gangguan mata, diabetes mellitus, dan juga dapat mendukung

Upload: melina-hadera

Post on 22-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

MADU

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Madu Sumbawa Uin Malang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lebah merupakan makhluk Allah SWT yang banyak memberi manfaat dan

kenikmatan kepada manusia. Sebagai mana firman Allah dalam surat An-Nahl:69

§ΝèO ’ Í?ä. ÏΒ Èe≅ ä. ÏN≡t� yϑ̈W9 $# ’Å5 è=ó™$$ sù Ÿ≅ ç7ß™ Å7 În/ u‘ Wξä9 èŒ 4 ßl ã� øƒs† .ÏΒ $ yγÏΡθäÜ ç/ Ò># u� Ÿ° ì#Î=tFøƒ’Χ …çµçΡ≡uθ ø9 r&

ϵŠÏù Ö!$ x� Ï© Ĩ$ ¨Ζ=Ïj9 3 ¨β Î) ’ Îû y7 Ï9≡sŒ Zπ tƒ Uψ 5Θöθ s) Ïj9 tβρ ã� ©3x� tG tƒ ∩∉∪

Artinya: Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl: 69)

Sayyid Quthb di dalam tafsir Al-Qur’an, menyebutkan bahwa khasiat

madu sebagai obat penyembuh penyakit sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para

pakar kedokteran dimana, madu mempunyai keistimewaan yang tersendiri dengan

nilai-nilai utama dalam ilmu kesehatan, yang mempunyai zat besi dan vitamin

yang kuat. Di samping itu, madu juga dianggap penting karena memenuhi

keperluan tubuh dan cepat memberi tenaga. Inilah salah satu bukti kebenaran ayat

Al-Qur’an yang harus diyakini umat manusia.

Sejak jaman dahulu, madu tidak hanya digunakan sebagai pemanis alami,

tetapi juga digunakan untuk membantu penyembuhan. Banyak ramuan tradisional

yang menggunakan madu sebagai bahan dasar utama, untuk membantu dan

mempercepat penyembuhan berbagai penyakit ,anti oksidan, anti inflamasi, obat

saluran respirasi, gangguan mata, diabetes mellitus, dan juga dapat mendukung

Page 2: Bab 1 Madu Sumbawa Uin Malang

2

pertumbuhan mikroba probiotik. Madu bahkan telah digunakan oleh tentara Rusia

selama Perang Dunia I, untuk mencegah infeksi pada luka dan mempercepat

proses penyembuhannya (Mariyanto, 1999).

Secara umum konsumsi madu di Indonesia baru mencapai 3,2 gram per

kapita per tahun jauh lebih rendah dari negara-negara Asia yang lain seperti

Thailand dan Malaysia yang mencapai 70 gram. Madu di Indonesia sendiri

sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu madu dari hasil ternak lebah dan madu

hutan. Madu hasil ternak lebah contohnya madu mangga dan madu kelengkeng.

Madu hutan dikenal lebih baik karena banyak mengandung nutrisi dan dapat

disimpan lama karena mengandung kadar air di bawah 20 %, salah satu contohnya

madu hutan Sumbawa, berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar

urine, memperkuat fungsi ginjal, menyembuhkan sakit pinggang dan

memperlancar fungsi otak (Anonymous, 2010a).

Sumbawa merupakan salah satu daerah penghasil madu terbaik di

Indonesia, dan keberadaan madu dari Sumbawa sudah dikenal di seluruh tanah air.

Kelebihan madu Sumbawa disebabkkan oleh sumber dari madu tersebut yang

berasal dari lebah liar yang hanya bisa ditemukan di hutan-hutan Sumbawa.

Lebah-lebah madu di Sumbawa tidak diternakkan melainkan langsung diambil

dari hutan-hutan yang ada di Sumbawa. Salah satu lebah yang ada di hutan

Sumbawa lebah madu Apis Dorsata hidup pada pohon-pohon yang tinggi dengan

catatan ketersediaan pakan lebahnya juga sangat memadai, makanan lebah yang

alami membuat madu Sumbawa berbeda dengan madu daerah lain. Hutan

Sumbawa terkenal dengan pohon bidara atau dalam bahasa lokalnya goal dan

Page 3: Bab 1 Madu Sumbawa Uin Malang

3

dalam bahasa latinnya disebut Ziziphus Mauritiana. Pohon bidara merupakan

makanan pokok komunitas lebah liar yang bermukim di belantaran pulau

Sumbawa, perpohonan “goal” diangap sebagai sumber daya hayati bagi para

lebah, untuk mengambil sari bunga sekaligus menimbun getah tubuh beberapa

madu, dan menyimpan disarang sebagai cadangan makanan beberapa larva

(Anonymous , 2010 b).

Komponen utama dari madu adalah glukosa dan fruktosa. Senyawa dan

bahan-bahan lain yang terkandung dalam madu adalah protein, asam amino,

enzim, asam-asam organik, mineral, tepung sari bunga, sukrosa, maltosa,

melezitosa dan oligosakarida lainnya termasuk dekstrin. Secara umum kelebihan

madu Sumbawa dikarenakan kandungan air madu Sumbawa jauh lebih rendah

dibanding madu pada umumnya, faktor geografis Sumbawa yang kering dan

panas membuat kandungan air yang ada dalam madu menjadi rendah. Dari hasil

pengamatan peneliti di lapangan menunjukkan bahwa proses pengambilan madu

hutan Sumbawa yang ekstra hati-hati sehingga bebas dari proses fermentasi dan

hal-hal lain yang bisa merusak manfaat madu. Madu Sumbawa yang dibawa dari

hutan langsung diperas dan disaring kemudian dimasukkan kedalam botol

(Julmansah, 2010)

Menurut Peter (1992), madu merupakan salah satu obat tradisional yang

terbukti mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai kuman

patogen. Empat faktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri pada

madu, yang pertama, kadar gula madu yang tinggi akan menghambat

pertumbuhan bakteri, sehingga bakteri tersebut tidak dapat hidup dan

Page 4: Bab 1 Madu Sumbawa Uin Malang

4

berkembang. Kedua, tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan

mengurangi pertumbuhan dan daya hidupnya, sehingga bakteri tersebut merana

atau mati. Ketiga, adanya senyawa radikal hidrogen peroksida yang bersifat dapat

membunuh mikroorganisme patogen. Faktor keempat, adanya senyawa organik

yang bersifat antibakteri. Senyawa organik tersebut tipenya bermacam-macam,

seperti polifenol, flavonoid, dan glikosida. Golongan senyawa-senyawa ini sering

dipergunakan sebagai bahan dasar obat-obatan antibakteri modern.

Antibakteri adalah suatu zat yang mencegah terjadinya pertumbuhan dan

reproduksi bakteri. Mikroorganisme dapat dihambat atau dibunuh dengan proses

fisik atau bahan kimia. (Brock, dkk., 1994). Uji antibakteri dapat dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana aktivitas suatu bakteri terhadap antibakteri. Menurut

Brock and Madigan (1994) terdapat tiga metode yang umum digunakan dalam uji

antibakteri, yaitu metode Dilusi Kaldu, metode Dilusi Agar, dan metode Difusi

Cakram.

Dewianasari (1999) menguji potensi antibakteri ekstrak madu murni

multiflora yogyakarta terhadap Salmonella Typhi, hasil penelitian menunjukkan

bahwa ekstrak madu menggunakan eter memiliki efek daya anti bakteri terhadap

Salmonella Typhi dengan Kadar Hambat Minimal (KHM) 0,781 % dan Kadar

Bunuh Minimal (KBM) 1,562 % residu madu (KHM) 25 % (KBM) 25 %, madu

murni (KHM) 25% (KBM) 33,33 %. Fidianingsih (1999) menguji potensi

antibakteri ekstrak madu randu poliflora Yogyakarta menggunakan eter terhadap

bakteri Streptokokus Beta Hemolitik, hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak

Page 5: Bab 1 Madu Sumbawa Uin Malang

5

madu mepunyai efek antibakteri (KHM) 1,82 % dan (KBM) 2,34 %, madu murni

(KHM) 50 %, (KBM) 50 %, residu madu (KHM) 25 % (KBM) 62,5 %.

Penelitian lain mengenai antibakteri dari madu Wasito (2008) menguji

aktifitas antibakteri madu Cirual Bandung terhadap bakteri Stapylococuus aureus,

hasil penelitian menunjukkan bahwa madu dengan konsetrasi 1 % dan 2,5 % (v/v)

belum menunjukkan hambatan pada media pertumbuhan, sedangkan madu dengan

konsentrasi 5 %, 10 %, 25 %, 50 % (v/v) menunjukkan aktivitas antibakteri

dengan diameter zona hambatan berturut-turut 22,80, 26,90, 28,80, 28,70 mm.

Zabriani (2009) menguji potensi antibakteri madu dari lebah Apis Mellifera

terhadap Pseudomonas Aeruginosa in vitro, hasil penelitian menunjukkan bahwa

madu Apis Mellifera mempunyai efek antibakteri dengan nilai Kadar Hambat

Minimal (KHM) 16,6 % dan nilai Kadar Bunuh Minimal (KBM) 16,6 %.

Sejauh ini penelitian tentang madu sebagai senyawa antibakteri sudah

banyak, tetapi belum mengarah pada madu Sumbawa sebagai senyawa antibakteri.

Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan dasar teoritis dan bukti-

bukti ilmiah tentang senyawa aktif dari ekstrak madu Sumbawa sebagai senyawa

antibakteri. Pada penelitian ini akan dilakukan uji aktivitas senyawa antibakteri

dari ekstrak madu Sumbawa.

1.2. Rumusan Masalah

a) Bagaimanakah karakteristik madu Sumbawa?

b) Bagaimanakah aktivitas ekstrak madu Sumbawa sebagai antibakteri terhadap

bakteri Eschericia Coli dan Stapylococuus aureus dengan variasi konsentrasi ?

Page 6: Bab 1 Madu Sumbawa Uin Malang

6

c) Golongan senyawa aktif apa yang terdapat pada madu Sumbawa sebagai

senyawa antibakteri?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a) Mengetahui bagaimanakah karakteristik madu Sumbawa.

b) Mengetahui efektivitas ekstrak madu sumbawa sebagai antibakteri terhadap

bakteri Eschericia Coli dan Stapylococuus aureus

c) Mengetahui golongan senyawa aktif dari madu Sumbawa yang berfungsi

sebagai senyawa antibakteri.

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:

a) Madu yang digunakan adalah madu daerah Sumbawa Nusa Tengara Barat.

b) Karakterisasi dari madu Sumbawa meliputi; analisis kadar air, kadar keasaman

madu.

c) Ekstraksi senyawa aktif pada madu Sumbawa menggunakan ekstraksi cair-cair

dengan pelarut petroleum eter dan aseton.

d) Bakteri yang digunakan untuk uji anti bakteri Eschericia coli dan

Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram.

Page 7: Bab 1 Madu Sumbawa Uin Malang

7

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan :

a) Senyawa antibakteri yang didapat, diharapkan nantinya dikembangkan lebih

lanjut sehingga bermanfaat untuk menanggulangi penyakit yang disebabkan

oleh bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus.

b) Memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang manfaat madu yang

mempunyai potensi sebagai penghasil senyawa flavonoid, sehingga madu

tidak hanya digunakan sebagai bahan pemanis.