bab 1 pendahuluan

59
PCE PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 1 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi – Tiga Gili Laporan Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pendahululan

Upload: reni-carica

Post on 18-Aug-2015

228 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pendahuluan senggigi

TRANSCRIPT

PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 1 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n P e n d a h u l u a n BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pendahululan PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 2 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 1.1LATAR BELAKANG Tataruangmerupakanwujudstrukturruangdanpolaruang.Strukturruang merupakansusunanpusat-pusatpermukimanyangdilengkapisistemjaringan prasarana dan sarana sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secarahierarkismemilikihubunganfungsional,sedangkanpolaruangmerupakan distribusi peruntukkan ruang sebagi fungsi lindung dan budidaya.PenyelenggaraantataruangsebagaimanadiamanatkandalamUndang-Undang Nomor26Tahun2007tentangpenataanruangmeliputiaspekpengaturan, pembinaan,pelaksanaandanpengawasan.Aspekpelaksanaanpenataanruang adalahupayapencapaiantujuanpenataanruangmelaluiperencanaantataruang, pemanfaatanruangdan pengendalianpemanfaatanruang.Perencanaan tataruang sebagaiprosespenentuanstrukturruangdanpolaruangmeliputipenyusunandan penetapan rencana tata ruang. Klasifikasi rencana tata ruang di tingkat provinsi yaitu dalambentukrencanaumumberupaRencanaTataRuangWilayahProvinsi (RTRWP),danrencanarinciberupaRencanaTataRuangKawasanStrategis. Rencana rinci tata ruang secara tegas dinyatakan dalam UU No. 26 Tahun 2007 pasal 14 ayat 3 meliputi : 1.Rencanatataruangpulau/kepulauandanrencanatataruangkawasanstrategis nasional; 2.Rencana tata ruang kawasan strategis provinsi;dan 3.Rencanadetailtataruangkabupaten/kotadanrencanatataruangkawasan strategis kabupaten/kota. Pelaksanaan penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis dilaksanakan secara bertahap,mengacudanberpedomanPPNomor15Tahun2010tentang PenyelenggaraanPenataanRuang.ProsespenyusunanRencanaTataRuang Kawasan Strategis Provinsi sebagaimana dikutip dari Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun2010tentangPenyelenggaraanPenataanRuangpasal55dilaksanakan dengan beberapa tahapan : 1.Proses penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi; 2.Pelibatanperanmasyarakatditingkatprovinsidalampenyusunanrencanatata ruang kawasan strategis provinsi; dan 3.Pembahasanrancanganrencanatataruangkawasanstrategisprovinsioleh pemangku kepentingan di tingkat provinsi. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 3 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a DengantelahdiselesaikannyaRTRWProvinsiyangditetapkanmelaluiPerdaNo.3 Tahun2010tentangRencanaTataRuangWilayahProvinsiNusaTenggaraBarat Tahun2009-2029,makaturunanproduk-produkrencanarincitataruangyaitu RencanaTataRuangKawasanStrategisProvinsidapatdilaksanakandanmenjadi prioritaspelaksanaanpembangunanyangakandigunakansebagaiguiden implementasi ruang secara lebih detail dan operasional.PerdaNo.3Tahun2010tentangRencanaTataRuangWilayahProvinsiNusa TenggaraBaratTahun2009-2029menetapkan16(enambelas)kawasanstrategis provinsi atau yang lebih lazim disebut dengan KSP. KSP Provinsi NTB dikelompokkan dalamduakepentingan,yaitukepentinganpertumbuhanekonomidankepentingan mempertahankanfungsidandayadukunglingkunganhidup.KSPkepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi 12 (dua belas) KSP, dimana terdapat 4 (empat) KSP di Pulau Lombok dan 8 (delapan) KSP di Pulau Sumbawa, sedangkan KSP kepentingan fungsidandayadukunglingkunganhidupberjumlah4(empat)KSPyangtersebar seluruhnya di Pulau Sumbawa.Pulau Lombok sebagai satu kesatuan kepulauan tidak terlepas dari berbagai potensi alam yang mendukung untuk tercapainya tujuan penataan ruang, dalam Perda No. 3 Tahun2010tentangRencanaTataRuangWilayahProvinsiNusaTenggaraBarat Tahun2009-2029telahjelasdiarahkanpadatujuanpengembangankawasan agribisnisdanpariwisata.Denganpanjangbentangangarispantaisepanjang30,41 kmsertabentukanbentanganalamyangmemilikikeelokandisepanjangpesisir kawasanSenggigidanTigaGilimenjadikannyaobjekwisatabaharidenganskala nasionalbahkaninternasional.MelaluipenetapanSenggigidanTigaGilisebagai KawasanStrategisProvinsidiharapkanpertumbuhanekonomidikawasanini berkembang secara signifikan, tetapi untuk menunjang itu semua dibuthkan regulasi dariaspekperencanaan,pemanfaatandanpengendalianruanguntukmenunjang berbagaikegiataninfrastuktursertakegiatansektoranlainnyadalamrangka perwujudan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Untukmengimplementasikanperwujudanruangaman,nyaman,produktifdan berkelanjutanmakadibutuhkantahapan-tahapanyangdilakukanolehPemerintah Daerah, salah satunya menyusun produk rencana tata ruang, naskah akademik dan raperda. Sebagai kawasan strategis dengan sektor unggulan pariwisata, industri dan perikananmakauntukmempercepattumbuhkembangnyadalamkaidahekonomi kawasan maka dibutuhkan pekerjaan penyusunan Rencana Tata RuangKawasan Strategis Provinsi (RTR KSP)Senggigi Tiga Gili. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 4 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 1.2MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1Maksud Maksud dari pekerjaan penyusunan RTR KSP Senggigi Tiga Gili ini adalah sebagai: 1.AlatkoordinasipenyelenggaraanpenataanruangpadaKSPyang diselenggarakan oleh seluruh pemangku kepentingan;2.Acuandalamsinkronisasiprogramantarapemerintahprovinsidengan Pemerintah,intrapemerintahprovinsimaupundenganpemerintah kabupaten/kota,sertamasyarakatdalamrangkapelaksanaanpembangunan untuk mewujudkan KSP;3.DasarpengendalianpemanfaatanruangKSP,termasukacuanpenentuan ketentuan perizinan pemanfaatan ruang dalam RTRW kabupaten/kota dan dapat dijadikan dasar penerbitan perizinan sepanjang skala informasi RTR KSP setara dengankedalamanRTRWyangseharusnyamenjadidasarperizinandalamhal peraturan daerah (perda) tentang RTRW kabupaten/kota belum berlaku; 4.Acuan dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD; 5.AcuanlokasiinvestasidalamKSPyangdilakukanpemerintah,swastadan masyarakat; 6.Acuan untuk penyusunan rencana program dan kegiatan sektoral; dan 7.Acuan dalam administrasi pertanahan.1.2.2Tujuan Adapun tujuan dari pekerjaan penyusunan RTR KSP Senggigi Tiga Gili adalah : 1.Mewujudkanketerpaduanprogramdanpembangunanantaraberbagaisektor dalam lingkup KSP;2.Mewujudkan keserasian pembangunan KSP dengan wilayah provinsi dan wilayah kabupaten/kota di mana KSP berada; dan3.Menjamin terwujudnya tata ruang KSP yang berkualitas.1.2.3Sasaran Untuk mencapai maksud dan tujuan dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan RTR KSP Senggigi Tiga Gili, maka sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut : 1.Menciptakankeselarasan,keserasian,keseimbanganlingkungandalam peruntukan ruang dan pemanfaatan ruang dalam kawasan perencanaan; PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 5 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 2.Mewujudkan keterpaduan program pembangunan antar kawasan maupun dalam kawasan; 3.Terkendalinya pembangunan kawasan strategis, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat dan swasta; 4.Terciptanya investasi di dalam kawasan perencanaan;5.Terkoordinasinyapembangunankawasanantarapemerintahdan masyarakat/swasta; dan 6.MewujudkanKSPSenggigidanTigaGilisebagaidaerahtujuanwisatayang bertaraf internasional. 1.3RUANG LINGKUP 1.3.1Ruang Lingkup Kegiatan Dalam rangka pencapaiantujuan pekerjaan Penyusunan RTR KSP Senggigi Tiga Gili, dimana secara rinci lingkup pekerjaannya adalah penyusunan rencana rinci tata ruangKSPSenggigi Tiga Gilisampai raperdatermasuknaskahakademis,maka ruang lingkup kegiatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1.Melakukantelaahanterhadapdokumenperaturanperundang-undangan, dokumenperencanaan,pedoman-pedomanbidangpenetaanruangmaupun sektoral, serta dokumen pendukung lainnya; 2.Pengumpulan data primer dan data sekunder; 3.Pengolahan data dan Analisis; 4.Melakukan kajian peta serta survey validasi fisik lapangan; 5.MenyusundokumenteknisyangterdiridarifaktadanAnalisissertakonsepsi rencana tata ruang kawasan strategis; 6.Menyusun naskah akademik yang meliputi tujuan, kebijakan, strategi, dan konsep pengembangan; 7.Menyusun Raperda mengacu pada tatacara penulisan naskah peraturan daerah; dan 8.Melaksanakan konsultasi publik dengan para pemangku kepentingan. 1.3.2Ruang Lingkup Wilayah KegiatanPenyusunanRTRKSPSenggigi Tiga Gilisecaraadministratif meliputi 1 (satu)KecamatandiKabupatenLombokBaratyaituKecamatanBatuLayardan1 (satu)KecamatandiKabupatenLombokUtarayaituKecamatanPemenang.Untuk lingkup yang wilayah yang lebih rinci dapat dilihat pada gambar berikut.PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 6 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a Gambar 1.1 Peta Wilayah Administrasi KSP Senggigi Tiga Gili PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 7 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 1.4ISTILAH DAN DEFINISI DalampenyusunanRencanaTataRuangKawasanStrategisProvinsi(RTRKSP) Senggigi Tiga Gili yang dimaksud dengan : 1.Rencanatataruangwilayah(RTRW)provinsiadalahrencanatataruangyang bersifatumumdariwilayahprovinsi,yangmerupakanpenjabarandariRTRWN, danyangberisi:tujuan,kebijakan,strategipenataanruangwilayahprovinsi; rencanastrukturruangwilayahprovinsi;rencanapolaruangwilayahprovinsi; penetapanKSP;arahanpemanfaatanruangwilayahprovinsi;danarahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi; 2.Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten adalah rencana tata ruang yang bersifatumumdariwilayahkabupatenyangmerupakanpenjabarandariRTRW provinsi,danyangberisiyangberisitujuan,kebijakan,strategipenataanruang wilayah kabupaten, rencana struktur ruang wilayah kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten, penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruangwilayahkabupaten,danketentuanpengendalianpemanfaatanruang wilayah kabupaten; 3.Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi yang selanjutnya disingkat RTR KSPadalahrencana rincidariRencana TataRuang WilayahProvinsi(RTRWP) yangmemuat:tujuan,kebijakandanstrategipenataanruang,rencanastruktur ruang,rencanapolaruang,arahanpemanfaatanruang,arahanpengendalian pemanfaatan ruang, serta pengelolaan kawasan.4.Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung dan budidaya; 5.KawasanStrategisProvinsiselanjutnyadisingkatKSPadalahwilayahyang penataanruangnyadiprioritaskankarenamempunyaipengaruhsangatpenting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau Lingkungan; 6.KawasanLindungadalahwilayahyangditetapkandenganfungsiutama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan; 7.Kawasan Budi Daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakanatasdasarkondisidanpotensisumberdayaalam,sumberdaya manusia, dan sumber daya buatan; 8.KawasanPerkotaanBesaradalahkawasanperkotaanyangterdiriatassebuah kawasanperkotaanyangberdirisendiriataukawasanperkotaanintidengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 8 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan paling sedikit 500.000 (lima ratus ribu) jiwa; 9.Kawasan koridor ekonomi adalahkawasan yang terdiri dari wilayah-wilayah target kebijakan,inisiatifpembangunandanproyekinfrastrukturyangbertujuan menciptakan dan memperkuat basis ekonomi yang terintegrasi dan kompetitif demi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan; 10. Kawasan Perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempatpermukiman,pelayananjasapemerintahan,pelayanansosial,dan kegiatan ekonomi; 11. Kawasan Cepat Tumbuh adalah kawasan yang telah berkembang atau potensial untuk dikembangkan, yang memiliki keunggulan geografis, dan produk unggulan yang dapat menggerakan ekonomi wilayah sekitarnya yang mempunyai orientasi regionalyangdicirikanolehadanyaaglomerasikegiatanekonomidansentra-sentra produksi/distribusi, adanya potensi sumber daya dan sektor unggulan yang dapat dikembangkan; 12. Warisan Budaya/Adat adalah kekayaan budaya (cultural capital) yang mempunyai nilai penting bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam kerangka memupuk kepribadian masyarakat dan bangsa; 13. KawasanSumberDayaAlamadalahkawasanyangmunculsecaraalamiyang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia berupa komponen biotik (hewan,tumbuhan,danmikroorganisme)danabiotik(minyakbumi,gasalam, berbagai jenis logam, air, dan tanah);14. Kawasan Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup adalah kawasan yang berfungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakupsumber daya alam dan sumber daya buatan dan mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya; 15. KawasanRawanBencanaadalahsuatukawasanyangmemilikiancamanatau gangguan baik yang disebabkan oleh faktor alam, non alam dan faktor sosial yang dapat menyebabkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kehilangan harta benda serta dampak psikologis; 16. RawanBencanaadalahkondisiataukarakteristikgeologis,biologis,hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayahuntukjangkawaktutertentuyangmengurangikemampuanmencegah, PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 9 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a meredam,mencapaikesiapan,danmengurangikemampuanuntukmenanggapi dampak buruk bahaya tertentu;17. Kawasan Kritis Lingkungan adalah kawasan yang berpotensi mengalami masalah dan berdampak kepada kerusakan lingkungan nasional dan global sebagai akibat (a) dampak kegiatan manusia yang berlebihan dalam memanfaatkan sumber daya alam,(b)dampakproseskegiatangeologidanperubahanekosistemserta terjadinyabencanaalamsecaraalami,dan(c)dampakkegiatanmanusiadan perubahan alam yang sangat rentan dan mempunyai risiko tinggi; 18. Kawasan Perlindungan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah kawasan pesisir dan pulau-pulaukecildengancirikhastertentuyangdilindungiuntukmewujudkan pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil secara berkelanjutan; 19. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruhdansalingmempengaruhidalammembentukkeseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup; 20. KawasanintiadalahkawasankegiatanutamaKSPbaikyangbatasnyatelah ditetapkanataupunyangmasihbelum/tidakditetapkandenganperaturan perundang-undangan;21. KawasanpenyanggaadalahkawasanyangmelingkupikawasanintidariKSP, yangmempunyaipengaruhlangsung/tidaklangsungterhadapkawasaninti maupun dipengaruhi secara langsung/tidak langsung oleh kawasan inti; 22. Jalanarteriprimeradalahjaringanjalanyangmenghubungkansecara berdayagunaantar-PKN,antaraPKNdanPKW,dan/atauPKNdan/atauPKW dengan bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/tersier dan pelabuhan internasional/nasional; 23. Jalanarterisekunderadalahjaringanjalanyangmenghubungkanantarapusat kegiatandikawasanperkotaanintidanpusatkegiatandikawasanperkotaandi sekitarnya; 24. Jalankolektorprimeradalahjaringanjalanyangmenghubungkansecara berdayaguna antar-PKW dan antara PKW dengan PKL;25. Jalankolektorsekunderadalahkawasansekunderkeduadengankawasan sekunder kedua atau kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga; 26. Arahan peraturan zonasi adalah arahan penyusunan ketentuan umum peraturan zonasidanperaturanzonasiyanglebihdetail,maupunbagipemanfaatan ruang/penataan KSP termasuk zona sekitar jaringan prasarana wilayah provinsi; 27. Arahanperizinanadalaharahan-arahanyangdisusunolehpemerintahpusat, sebagaidasardalam menyusunketentuanperizinanolehpemerintahan provinsi PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 10 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a dan kabupaten/kota dimana KSP terletak, yang harus dipenuhi oleh setiap pihak sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang; 28. Arahan insentif dan disinsentif adalah arahan yang diterapkan untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang dan arahan untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang; 29. Arahansanksiadalaharahanuntukmemberisanksibagisiapasajayang melakukanpelanggarandalampemanfaatanruangyangtidaksesuaidengan rencana tata ruang yang berlaku; 30. Masyarakatadalahorangperseorangan,kelompokorangtermasukmasyarakat hukum adat, korporasi dan/atau pemangku kepentingan non pemerintah lain dalam penyelenggaraan penataan ruang; dan 31. Peranmasyarakatadalahberbagaikegiatanmasyarakatyangtimbulatas kehendakdankeinginansendiriditengahmasyarakat,untukbermitradan bergerak dalam menyelenggarakan penataan ruang.1.5DASAR HUKUM Dasar hukum dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan RTR KSP Senggigi Tiga Gili meliputi : A.Kelompok Undang Undang1.Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;2.Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi;3.Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; 4.UndangUndangNomor25Tahun2004tentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasional;5.Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;6.Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;7.Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;8.Undang Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan perubahannya;9.UndangUndangNomor12Tahun2008tentangPerubahanKeduaAtas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;10. UndangUndangNo4tahun2009tentangPertambanganMineraldan Batubara;PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 11 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 11. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;12. UndangUndangNomor32Tahun2009tentangPerlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup;13. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;14. Undang Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;15. UndangUndangNomor1Tahun2011tentangPerumahandanKawasan Permukiman; dan 16. UndangUndangNomor12Tahun2012tentangPembentukanPeraturan Perundang-Undangan. B.Kelompok Peraturan Pemerintah1.Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;2.Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan;3.Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;4.Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah; 5.PeraturanPemerintahNomor44Tahun2004tentangPerencanaan Kehutanan;6.PeraturanPemerintahNomor27Tahun2007tentangPengelolaanWilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;7.PeraturanPemerintahNomor38Tahun2007tentangPembagianUrusan PemerintahanAntaraPemerintah,PemerintahDaerahProvinsi,dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;8.Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi;9.PeraturanPemerintahNomor3tahun2008tentangTataHutandan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 10. PeraturanPemerintahNomor21Tahun2008tentangPenyelenggaraan Penanggulangan Bencana;11. PeraturanPemerintahNomor26Tahun2008tentangRencanaTataRuang Wilayah Nasional;12. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah; 13. PeraturanPemerintahNomor76Tahun2009tentangReklamasidan Rehabilitasi Hutan;14. PeraturanPemerintahNomor10Tahun2010tentangTataCaraPerubahan Peruntukan dan Fungsi Hutan;PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 12 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 15. PeraturanPemerintahNomor15Tahun2010tentangPenyelenggaraan Penataan Ruang;16. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan;17. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan;18. PeraturanPemerintahNomor62Tahun2010tentangPemanfaatanPulau-Pulau Kecil Terluar;19. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;21. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai; dan 22. PeraturanPemerintahNomor8Tahun2013tentangTingkatKetelitianPeta Rencana Tata Ruang. C.Kelompok Peraturan Presiden dan Keputusan Presiden 1.Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang MP3EI; 2.Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar;3.KeputusanPresidenNomor32Tahun1990tentangPengelolaanKawasan Lindung; 4.Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah; dan 5.KeputusanPresidenNomor12Tahun2012tentangPenetapanWilayah Sungai. D.Kelompok Keputusan Menteri dan Peraturan Menteri 1.KeputusanMenteriKelautandanPerikananNomor39Tahun2004tentang Pedoman Investasi di Pulau Pulau Kecil; 2.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya;3.PeraturanMenteriDalamNegeriNomor50Tahun2007tentangTataCara Pelaksanaan Kerjasama Daerah;4.PeraturanMenteriPekerjaanUmumNomor20Tahun2007tentangTeknik AnalisisAspekFisikdanLingkungan,ekonomi,SertaSosialBudayaDalam Penyusunan Rencana Tata Ruang; PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 13 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 5.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah;6.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;7.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;8.PeraturanMenteriNegaraLingkunganHidupNomor9Tahun2011tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);9.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional; dan 10. DraftPeraturanMenteriPekerjaanUmumtentangPedomanPenyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi. E.Kelompok Peraturan Daerah 1.Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi NTB Tahun 2009 2029; 2.PeraturanDaerahNo.7Tahun2013tentangRencanaIndukPembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi NTB Tahun 2013 2028; 3.PeraturanDaerahNo.11Tahun2011TentangRTRWKabupatenLombok Barat Tahun 2011 2031;4.Peraturan Daerah No1 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil di Kabupaten Lombok Barat; dan 5.Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011 2031. 1.6PENDEKATAN DAN METODOLOGI 1.6.1Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan Secara umum pendekatan pelaksanaan pekerjaan merupakan upaya untuk mencapai hasilakhirsesuaidenganmaksudtujuandansasaranpekerjaan.Halinidicapai denganpendekatanterhadapaspek-aspekyangberkaitandengansubtansimateri pekerjaan dan aspek aspek yang berkitan dengan pelaksanaan untuk mencapai hasil akhir pekerjaan yang diharapkan. Halhalyangberkaitandenganpendekatansubtansimateripekerjaandilakukan denganmelakukanpengembanganterhadapperencanaan,pemanfaatandan PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 14 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a pengendalianpemanfaatanruangyangsesuaidengantemakawasan,melalui pendekatan yang sesuai dengan hasil akhir yang akan dicapaiBerdasarkanhaltersebut,makapendekatanpelaksanaanpekerjaanmencakup4 (empat) hal pokok yaitu : 1.Pendekatan penyusunan rencana tata ruang dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan teknis zona / peruntukan tanah; 2.Pendekatan penyusunan ketentuan pemanfaatan ruang; 3.Pendekatan penyusunan pengendalian pemanfaatan ruang melalui mekanisme pengawasan dan penertiban; dan 4.Penyusunan program strategis dan prioritas. A.Pendekatan Penyusunan Rencana Tata Ruang Pendekatan penyusunanrencana tata ruang merupakan langkah awal yang perlu dilakukanuntukmenatakembalisuatuwilayah/kawasanperencanaan. Pendekatanpenyusunanrencanatataruangdidalamwilayah/kawasan perencanaa ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut : 1.Apabila didalam kawasan perencanaan sudah terdapat rencana tata ruang dengankedalamansampaidenganrencanadetailtataruangmakaakan dilakukanpengkajiandanpendalamanmaterisampaidengantingkat operasional dengan tetap mempertimbangkan kondisi yang berkembang saat inidankondisiyangdiinginkanpadamasayangakandatang.Dengan demikianmakaprosesperencanaandilakukandenganmelakukanevaluasi terhadaprencanayangsudahada,khusunyayangberkaitandengan pemanfaatanruangdidalamkawasanperencanaan.Selanjutnyadisusun suatu rencana tata ruang yang lebih akomodatif; dan 2.Apabiladidalamkawasanperencanaanbelumterdapatrencanatataruang dengankedalamrencanadetailtataruangmakaakandisusunrencanatata ruang sesuai dengan deliniasi wilayah/kawasan perencanaan. B.Pendekatan Penyusunan Ketentuan-Ketentuan Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan ruang adalah arahan bagaimana mengisi rencana tata ruang yang sudah disusun. Dengan demikian pemanfaatan ruang merupakan arahan-arahan untuk mengisi rencana tata ruang yang meliputi : PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 15 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 1.Ketentuan-ketentuan teknis pemanfaatan ruang, baik yangberkaitan dengan bangunan maupun sarana dan prasarana; 2.Ketentuankesesuainaktivitasyangakandikembangkandenganperuntukan tanah yang direncanakan; dan 3.Ketentuan-ketentuankhususyangmemuathalhalkhususdidalam wilayah/kawasan perencanaan. Dengandemikianmetodependekatanyangdilakukanuntukmasing-masing outputyangdiharapkanjugaberbeda.Namunsecaraumumpendekatanuntuk penyusunan ketentuan-ketentuan pemanfaatan ruang disusun sebagai berikut : 1.PendekatanPenyusunanKetentuan-KetentuanTeknisPemanfaatan Ruang Ketentuan-ketentuan teknis pemanfaatan ruang meliputi : a.Arahan kepadatan bangunan; b.Arahan ketinggian bangunan; c.Arahan perpetakan bangunan; d.Arahan garis sempadan bangunan; dan e.Rencana penanganan blok peruntukan. Untuk menyusun ketentuan teknis terhadap pemanfaatan ruang sebagaimana dijelaskan diatas, maka pendekatan yang dilakukan adalah : a.Melakukan kajian literatur dengan mengacu pada NSPK bidang penataan ruang; b.Malakukan kajian terhadap daya dukung lingkungan saat ini dan rencana yang akan datang; dan c.Mengkajiperkembanganfisikruangyangterjadipadasaatini,sehingga ketentuan-ketentuan teknis yang disusun lebih reaistis. 2.PendekatanPenyusunanKesesuaianAktivitasDenganRencana Peruntukkan Tanah Penyesuaian aktivitas yang akan dikembangkan dengan rencana peruntukan tanahmerupakanupayauntukmemberikanpedomankegiatanyang diperbolehkandantidakdiperbolehkanataudibatasuntukdikembangkan didalamsetiapperuntukantanahyangmanadapatdiindikasikanmenjadi4 (empat) hal yaitu : PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 16 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a a.Diijinkan : Penggunaan atau kategori penggunaan diizinkan sesuai denganperuntukantanahdasarnya,yangberartibahwatidakakanada pembahasanataupeninjauanatautindakanlaindariPemdasebagai persyaratanmemperolehizinpenggunaanselainmemprosesizin pembangunan (IMB); b.Diijinkan Terbatas : Penggunaan dizinkan secara terbatas atau dibatasi. Pembatasan dapat berupa standar pembangunan minimum, pembatasan pengoperasian, atau peraturan-peraturan tambahan lainnya; c.DiijinkanBersyarat:PenggunaanmemerlukanIzinPenggunaan Bersyarat.IzinPenggunaanBersyaratdiperlukanuntukpenggunaan-penggunaanyangmemilikipotensidampakpentingpembanguandi sekitarnyapadaareayangluas.Olehkarenaitupermohonanperlu dilengkapi dengan Amdal, RKL dan RPL; dan d.Tidak Diijinkan : Penggunaan atau kategori penggunaan tidak dizinkan. Selanjutnya hubungan antara kelompok pemanfaatan ruang dan diatur dengan matrikperaturanpemanfatanruang,yangdisusunberdasarkankategoridan sub-kategoripemanfaatanruangpadabaris-barisnyadanperuntukantanah pada kolom-kolomnya.Untukmenyusunketentuantekniskessuaianaktivitastersebutdiatasmaka pendekatan yang dilakukan adalah : a.Mengidentifikasikegiatan-kegiatanyangberkembangdidalam wilayah/kawasan perencanaan; b.Memperkirakankegiatan-kegiatanyangakantumbuhdidalam wilayah/kawasan perencanaan; c.Mengelompokkankegiatan-kegiatantersebutsesuaidengankategori-kategori kegiatan; dan d.Mensimulasikansetiapjeniskegiatandidalamperuntukantanahdengan memberikan indikator setiap kegiatan pada setiap peruntukan tanah. 3.Pendekatan Penyusunan Ketentuan-Ketentuan Khusus Pendekatanpemanfaatanruangyangbersifatkhususdilakukandengan pertimbangan sebagai berikut : a.Berlakusetempatakibatfaktorkondisifisikalamiah(topografi,geografi, iklim dsb); PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 17 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a b.Memerlukanpenanganankhususdalamkaitannyadenganpemecahan persoalan persoalan pemanfaatan ruang yang bersifat khusus juga; dan c.Mengembangan karakter ruang setempat. Pendekatan yang sifatnya khusus karena faktor fisik alamiah dilakukan untuk melakukanpenyesuaian-penyesuaianfiskbangunan.Pendekatanutama perencanaan suatu kawasan maupun bangunan adalah kondisi fisik dasar. Hal initerkaitdenganpenyesuaianbentuk-bentukbangunan/kawasansebagai responterhadapkondisialam.Meskipunsecaraekstrimkondisialamyang tidakmenguntungkandapatdipecahkandenganteknologi,namunhalini memerlukan pembiayaan yang lebih besar baik dalam pemeliharaan maupun pembangunnya. Dengan demikian tindakan paling efektif adalah merespon alam kedalam pola pemanfaatan ruang kawasan yang direncanakan. 4.Pendekatan Sinkronisasi dan Harmonisasi Pemanfaatan RuangSalah satu pendekatan ini yaitu menyesuaikan antara produk penataan ruang dengansektorlainyangmenempati ruang,sebagai contohadalahpenataan ruang dengan sektor pariwisata, perikanan dan kelautan dsb. C.PendekatanPenyusunanKetentuan-KetentuanPengendalianPemanfaatan Ruang Produkyangakandicapaidalampendekatanketentuanpengendalian pemanfaatan ruang adalah prosedur pembangunan yang meliputi : 1.Mekanisme advice planning perijinan; 2.Mekanisme insentif dan disinsentif; 3.Mekanisme pemberian kompensasi; 4.Mekanisme pelaporan; 5.mekanisme pemantauan; 6.Mekanisme evaluasi; dan 7.Mekanisme pengenaan sanksi. Berdasarkanpemikirantersebutmakadilakukandenganpendekatansebagai berikut :PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 18 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 1.Mengkajiliteraturmengenaldasar-dasarpengendalianpemanfaatanruang daninstrumen/perangkatpendukungnyasepertiaspekkelembagaan,legal, administrasi, prosedur dan lain-lain; 2.Mengidentifikasipolapengendalianpemanfaatanruang,kelembagaanyang ada saat ini, tugas pokok, fungsi dan kewenangan instansi yang terkait dengan pengendalian pemanfaatan ruang; dan 3.Mengidentifikasiintensitaspengembanganpadamasingmasingruang, sehinggadapatdiketahuiruangruangyangharusdilindungi,dibatasi pengebangannya,dikembangkandenganpengendalianketatdandidipacupengembangnnya. Hal ini terkait dengan upaya untuk memberikan insentif dan disinsetif pemanfaatan ruang pada setiap zona. 1.6.2Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan MetodologipelaksanaanpekerjaanPenyusunanRencanaTataRuangKawasan Strategis Provinsi Senggigi Tiga Gilli meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut : 1.Persiapan penyusunan; 2.Peninjauan kembali rencana tata ruang sebelumnya; 3.Pengumpulan data dan informasi; 4.Analisis; 5.Konsepsi atau perumusan konsep rencana; dan 6.Legalisasi rencana menjadi Peraturan Daerah. Untuk lebih jelasnya mengenai metodologi pelaksanaan pekerjaan dapat dilhat pada gambar 1.2. A.Persiapan Kegiatan persiapan adalah kegiatan untuk menyiapkan pelaksanaan kegiatan baik sifatnya teknis maupun non-teknis yang akan melandasi rangkaian pelaksanaan kegiatansecarakeseluruhan.Dalamlingkupkegiatanpersiapaniniterdapat2 (dua) sub kegiatan, yaitu: 1.Sosialisasi; dan 2.Persiapan dan pemantapan rencana kerja. Lingkupkegiatanpersiapanakandiselesaikanpadamingguawalpelaksanaan kegiatanselama2(dua)minggu.Dalamtahapanpersiapanini,dilakukan beberapakegiatanyangakanmenunjangkelancaranpenyusunanRTRKSP Senggigi Tiga Gili yaitu : PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 19 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 1.Mobilisasi tim; 2.Pemantapan metodologi dan rencana pelaksanaan pekerjaan; 3.MelakukankajiankebutuhandalampenyusunanRTRKSPSenggigiTiga Gili; 4.Kajian awal identifikasi nilai strategis KSP dan perumusan isu strategis; 5.Kajianliteraturterhadapkebijakanperaturanperundang-undanganbidang penataan ruang maupun sektoral; 6.Penyusunan desain survey; dan 7.Menyiapkan kelengkapan administrasi. Persiapanteknis,antaralainmeliputiperumusansubstansisecaragarisbesar, penyiapanchecklistdatadankuesioner,penyiapanmetodependekatandan peralatan yang diperlukan. B.Peninjauan Kembali RTRW/RDTR Kabupaten Sebelumnya ApabilakabupatensudahmempunyaiRTRW/RDTRdandiperlukansuatu peninjauankembalimakadilakukanevaluasiterhadapRTRW/RDTRtersebut yang mencakup aspek-aspek sebagai berikut : 1.Kelengkapan data; 2.Metodologi yang digunakan; 3.Kelengkapan isi rencana dan peta rencana; 4.Tinjauan terhadap pemanfaatan rencana; 5.Tinjauan pengendalian; 6.Kelembagaan; 7.Aspek legalitas; dan 8.Proses penyusunan rencana. Evaluasitersebutpadadasarnyauntukmenilaitingkatkesahihanrencana, pengaruh faktor eksternal, dan simpangan rencana sebagaimana dijelaskan dalam PedomanPeninjauanKembaliRTRW/RDTRKabupatendandigunakan sebagai masukan bagi penentuan langkah-langkah perbaikan rencana. C.Pengumpulan Data dan Informasi Tahapinibertujuanuntukdapatmengidentifikasikondisiawalwilayahdan kecenderunganperkembangannya.Datadaninformasitersebutberdasarkan runtun waktu (time series) selama 10 (sepuluh tahun) terakhir hingga saat tahun PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 20 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a penyusunan.Datadaninformasiyangdikumpulkandandiolahsecaraumum mencakup : 1.Data dan peta kebijaksanaan pembangunan; 2.Data dan peta fisik geografis kawasan; 3.Data dan peta kondisi sosial ekonomi; 4.Data dan peta sumberdaya manusia; 5.Data dan peta sumberdaya buatan; 6.Data dan peta sumberdaya alam; 7.Data dan peta kegiatan dan objek wisata; 8.Data tentang perilaku wisata dan wisatawan; 9.Data dan peta penggunaan lahan; 10. Data dan peta jaringan utilitas; 11. Data dan peta sarana dan prasaana sosial ekonomi; 12. Data pembiayaan pembangunan; dan 13. Data kelembagaan. Ketentuan umum data dan informasi untuk penyusunan RTR KSP Senggigi Tiga Gili adalah: 1.Data dan informasi untuk penyusunan RTR KSP ditujukan untuk : a.Memberikangambaranumumdankondisiwilayahperencanaansaatini; dan b.Digunakanuntukanalisisyangdiperlukanuntukmenyusunrencanatata ruang. 2.Jenisdatadaninformasiyangdibutuhkandisesuaikandengantipologi kawasansertakebutuhanuntukanalisisyangakandllakukan.(Tabel1.1 menyajikan jenis data dan informasi minimal yang dibutuhkan sesuai dengan tipologi kawasan); 3.Tingkat kedalaman data/informasi disesuaikan dengan skala ketelitian peta; 4.Penyajian data dan informasi dapat berupa narasi, tabel, laporan, peta, hasil studi, gambar, dan lain sebagainya;5.Persyaratan dimensi waktu data dan informasi adalah : a.Paling sedikit 5 (lima) tahun terakhir untuk data time series; dan b.Paling sedikit 1 (satu) tahun sebelum tahun awal perencanaan untuk data tahun tunggal. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 21 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 6.Datadaninformasidapatdiperolehdaridatasekundermaupunhasil pengumpulan data primer. Tata cara pengumpulan data dan informasi harus memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, dan ketepatan penggunaan; 7.Sumberdatadaninformasisekunderadalahlembagapenyediadatadan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. D.Metode Survey Pelaksanaan penggalangan informasi dan data dapat dilakukan melalui cara : 1.Pengambilandatasekunderyangberasaldariinstansipemerintah,lembaga formal dan informal, dan literatur. Sedangkan bentuk data atau informasi dapat berupa buku, peta, laporan, literatur, bulletin, dan sebagainya; 2.Pengambilandataprimeryangberasaldaripejabat,tokohmasyarakat, masyarakat umum, masyarakat profesi, dll dalam bentuk wawancara, seminar, danforumgroupdiskusi(FGD),sertapenggunaanmediasuratkabaratau elektronik(radio,koran,majalah,papanpengumuman,ruangmaket).Hasil informasidapatberupa:kumpulankeinginan,masalah,danprogram pembangunan; dan 3.Identifikasi data lapangan, dengan melakukan pemotretan situasi dan kondisi kegiatan fungsional di lokasi perencanaan. Untuk menunjang kegiatan tersebut perlu disiapkan alat dan perlengkapan seperti daftardata,daftarpertanyaan,alattulis,papanjalan,tustel,handycamp,peta dasar skala 1:5000, dan 1:25.000, kendaraan sepeda motor, tenaga surveyor, dan sebagainya. E.Analisis 1.Tujuan dan Manfaat PekerjaanAnalisisdimaksudkanuntukmengkajidayadukungdandaya tampunglahanlokasiperencanaanterhadapsasaran-sasaranyangtelah ditetapkansebagaihasilelaborasiRTRW.Sekaligusanalisisjugadapat dipakai menguji hipotesa yang telah dikemukakan, sehingga dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan yang lebih konkrit dalam lokasi perencanaan. Analisisjugaharusmemperhatikansertamendasarkanatastuntutan pelaksanaanpembangunansuatukegiatankawasan,yangselanjutnya PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 22 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a didukungkeputusanstrategisdaripemerintahdaerahsetempatuntuk pengembangannya. Gambar 1.2 Proses dan Kerangka Pikir Penyusunan RTR KSP Senggigi Tiga Gili PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 23 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 2.Prinsip Dasar Metode yang dapat digunakan dalam analisis potensi dan masalah kawasan perencanaan adalah dengan menggunakan prinsip analisis SWOT : a.Potensi(strength);kekuatanyangdimilikiolehindikatorperkembangan kawasanperencanaanuntuktumbuhdanberkembang,sehingga diperlukansuatukebijakandanstrategipeningkatan/penambahannilai (value added) dari indikator tersebut; b.Kelemahan/Permasalahan; kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh kawasanperencanaansehinggamenghambatkawasanperencanaan untuktumbuhdanberkembang,yangdisebabkanketiadaanatau kurangnyasumberdayaalamsertamanusia,rendahnyadayadukung lahan,kurangnyamanajemenpengelolaankawasan,danlainyayang bersifat internal, sehingga diperlukan suatu kebijakan dan strategi subtitusi atau pengendalian dari indikator yang berpengaruh tersebut; c.Kesempatan; peluang yang lebih luas yang memberikan dampak tumbuh dan berkembangnya kawasan perencanaan seperti meningkatnya ekonomi makro, investasi yang tumbuh cepat, terbuka akses kawasan dengan luar, sehinggadiperlukankebijakandanstrategipenguatanaksesdan kemudahan-kemudahan bagi pengembangan kawasan; dan d.Kendala/hambatan;indikatoreksternalyangdapatmenghambattumbuh danberkembangnyakawasanperencanaan,sehinggadiperlukan kebijakandanstrategipenguatankoordinasi,kerjasama,dansikronisasi pembangunan. Materianalisisdilakukanuntukmemahamikondisiunsur-unsurpembentuk ruangsertahubungansebabakibatterbentuknyakondisiruangwilayah, denganmemperhatikankebijaksanaanpembangunanwilayahyangada. Analisisyangdilakukanmeliputianalisisterhadapkondisisekarangdan kecenderungan di masa depan dengan menggunakan data dan informasi yang dikumpulkandalamprosespengumpulandatadaninformasi.Aspek-aspek yang dianalisis meliputi : a.Bentuk dan Lokasi Kawasan Ketentuan mengenai bentuk dan lokasi KSP adalah sebagai berikut : 1)KSP dapat berbentuk : a)KSP berbasis kawasan PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 24 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a KSPberbasiskawasandicirikanolehkeberadaanwilayahyang direncanakanrelatifluasdalamsatukesatuanentitaskawasan fungsional,dapatmeliputisatuataulebihwilayahadministrasi kabupaten/kota. KSP berbasis kawasan dapat terdiri dari kawasan inti dan kawasan penyangga. b)KSP berbasis obyek strategis KSPberbasisobyekstrategisdicirikanolehkeberadaanobyek strategis berkaitan dengan fungsi strategis obyek yang ditetapkan sebagai KSP. KSP berbasis obyek strategis terdiri dari kawasan inti dan kawasan penyangga. 2)Lokasi KSP dapat berada dalam satu wilayah kabupaten/kota maupun berada pada lebih dari satu wilayah kabupaten/kota. b.Ketentuan Deliniasi Kawasan DelineasiKSPmerupakanbatasyangditetapkanberdasarkankriteria tertentuyangdigunakansebagaibataswilayahperencanaanRTRKSP. DelineasiKSPdapatmencakupkawasanintidankawasanpenyangga yangpenetapannyadidasarkanpadaketentuanperaturanperundang-undangan dan/atau ketentuan teknis sektoral. Tidak semua tipologi KSP memiliki kawasan penyangga. Penentuan delineasi KSP dilakukan sesuai dengankarakteristiktipologidanketerkaitankawasansecarafungsional, serta dilakukan dengan mempertimbangkan : 1)Kondisifisiklingkungan,sepertidaerahlingkungansungai,daerah paparan banjir, dan lain sebagainya; 2)Potensi perekonomian kawasan; 3)Jumlah dan sebaran penduduk; 4)Interaksi sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya masyarakat; 5)Potensi sumberdaya alam kawasan; 6)Kondisi daya dukung dan daya tampung fisik dasar; 7)Keberadaan infrastruktur; 8)Pertimbangan batas fisik dan/atau administrasi; 9)Adanya hubungan kerjasama antar-pemerintah kabupaten/kota; dan 10) Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Penetapan delineasi wilayah perencanaan KSP dapat menggunakan : 1)Batas administrasi, seperti batas kecamatan, batas kabupaten/kota; PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 25 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 2)Batasfisikyangnyata,sepertijalan,sungai,saluranirigasi,saluran udarategangan(ekstra)tinggi,pantai,danau/situ,jalurgas,jaringan kereta api, dan lain sebagainya; 3)Batasfisikyangbelumnyata,sepertirencanajaringanjalandan rencana jaringanprasaranalainyangsejenissesuaidenganrencana tata ruang wilayah provinsi; 4)Batasekoregionyangdihasilkandarianalisislingkungantertentu sepertibatasDAS,bataswilayahsungai,batasekosistem,batas kawasan pesisir, dan lain sebagainya; 5)Batastingkatkerawananbencanaalamyangdihasilkandarihasil analisis tingkat kerawanan bencana alam, seperti batas kawasan rawan gerakantanahtinggi,bataskawasanrawantsunami,bataskawasan rawan banjir, dan lain sebagainya; dan 6)Batasfungsionalyangditetapkansecarakonsensusmaupun berdasarkan penetapan kebijakan nasional dan/atau provinsi. KriteriateknisdantatacarapenentuandelineasiKSPdiaturdalamdraft pedoman tentang penyusunan rencana tata ruang KSP. c.Penentuan Tipologi Kawasan Perencanaan Kawasan perencanaan penentuannya dilakukan menurut indikasi program yangdisusundalamRTRWKabupaten,dantelahditetapkanfungsi kawasannyadalamstrukturruangkabupaten,ataudidasarkankepada geografis wilayah dan goegrafis ekonominya. Pedomanpenyusunansubtemakawasandalamstrukturruangdapat ditetapkan pada kawasan perencanaan : 1)Pengembanganpusatpelayanan/kawasaninti;peremajaankawasan, pengembangankawasanterpadu,revitalisasikawasan,seperti kawasanpusatbisnis(CBD),kawasanperdagangandanjasa,pusat jasa wisata,dll; 2)Perbaikankawasan;sepertikawasanpermukimankumuh/pesisir, kawasan sosial cultural,dan kawasan ibukota kecamatan; PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 26 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a Tabel 1.1 Jenis Data dan Informasi Untuk Penyusunan RTR KSP Senggigi Tiga Gili (Disesuaikan Kembali Dengan Kondisi Eksisting Kawasan Perencanaan) No.Jenis data Tipologi kawasan Kawasan perkotaan Koridor ekonomi Kawasan perdesaan Kawasan cepat tumbuh Kawasan cagar budaya Kawasan komunitas adat Kawasan teknologi tinggi Kawasan sumber daya alam Kawasan lingkungan hidup kawasan rawan bencana kawasan kritis lingkungan Kawasan perlindungan pulau-pulau kecil 1.Kebijakanpenataanruangdankebijakan sektoral lainnya a.RTRWN, RTRWP, RTR KSN terkait b.RPJPD Provinsi c.Kebijakan sektoral d.Kebijakan lain Provinsi yanag terkait 2.Wilayah administrasi a.UU pembentukan daerah b.Posisi geografis wilayah perencanaan c.Luas wilayah perencanaan d.Batas dan nama wilayah kabupaten e.Batas dan nama wilayah kecamatan f.Batas dan nama wilayah desa/kelurahan 3.Kondisi fisiografi wilayah a.Klimatologi b.Topografi dan morfologi wilayah c.Jenis tanah d.Geologi e.Hidrologi f.Potensi sumberdayamineral g.Batimetri (Jika berada di wilayah pesisir & laut) 4.Kependudukan dan sosial budaya a.Jumlahpendudukdansebarannyaper kecamatan b.Jumlahpendudukdansebarannyaper desa/kel, c.Kepadatan penduduk per kecamatan d.Kepadatan penduduk per desa/kelurahan e.Lajupertambahanpendudukper kecamatan PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 27 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a No.Jenis data Tipologi kawasan Kawasan perkotaan Koridor ekonomi Kawasan perdesaan Kawasan cepat tumbuh Kawasan cagar budaya Kawasan komunitas adat Kawasan teknologi tinggi Kawasan sumber daya alam Kawasan lingkungan hidup kawasan rawan bencana kawasan kritis lingkungan Kawasan perlindungan pulau-pulau kecil f.Lajupertambahanpendudukper desa/kelurahan g.Strukturpendudukberdasarkan matapencaharian h.Struktur penduduk berdasarkan umur i.Strukturpendudukberdasarkantingkat pendidikan j.kelompok komunitas adat k.kondisidankarakteristikbudaya setempat/adat l.Modal sosial masyarakat 5.Perekonomian a.PDRB per sektor b.Laju pertumbuhan PDRB per sektor c.Produktiivitas sektoral d.Ekspor dan impor e.Tingkat kesejahteraan penduduk f.Kemampuan keuangan/pemb. daerah 6.Penggunaan lahan a.Tutupan lahan b.Penggunaan lahan 7.Prasarana dan sarana wilayah a.Transportasi darat -sistem jaringan jalan primer -sistem jaringan jalan sekunder -sistem jaringan jalan lingkungan -terminal -prasarana lalu lintas lainnya -sarana angkutan umum -sistem jaringan sungai -sistem jaringan penyeberangan b.Jaringan perkeretaapian -jaringan rel kereta api -stasiundanprasaranaperkeretaapian lainnya PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 28 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a No.Jenis data Tipologi kawasan Kawasan perkotaan Koridor ekonomi Kawasan perdesaan Kawasan cepat tumbuh Kawasan cagar budaya Kawasan komunitas adat Kawasan teknologi tinggi Kawasan sumber daya alam Kawasan lingkungan hidup kawasan rawan bencana kawasan kritis lingkungan Kawasan perlindungan pulau-pulau kecil c.Transportasi laut - prasarana (pelabuhan, dermaga, dll) - umlah penumpang dan barang - jumlah sarana transportasi laut (kapal) -alur pelayaran laut d.Transportasi udara -Sistem kebandarudaraan -jumlah penumpang dan baranag e.Jaringan energi/kelistrikan -pembangkit listrik dan kapasitasnya -jaringan distribusi dan pelayanannya f.Jaringan telekomunikasi -sistem, kapasitas dan pelayanannya g.Jaringan sumberdaya air -jaringansumberdayaair(lintas provinsi, lintas Kabupaten, dsb) -WS dan DAS -Daerah irigasi -Daerah rawa -Sumber air baku untuk industri -Sumber air baku untuk permukiman h.Jaringan air minum -Sumber air minum -Jaringan air minum dan kapasitas i.Sistem persampahan -sistemdanfasilitaspengumpulan sampah -sistemdanfasilitaspemrosesan sampah j.Jaringan drainase -sistem dan kapasitas jaringan drainase k.Fasilitas pendidikan -jumlah dan sebaran fasilitas pendidikan -tingkat pelayanan fasilitas pendidikan l.Fasilitas kesehatan PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 29 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a No.Jenis data Tipologi kawasan Kawasan perkotaan Koridor ekonomi Kawasan perdesaan Kawasan cepat tumbuh Kawasan cagar budaya Kawasan komunitas adat Kawasan teknologi tinggi Kawasan sumber daya alam Kawasan lingkungan hidup kawasan rawan bencana kawasan kritis lingkungan Kawasan perlindungan pulau-pulau kecil - jumlahdansebaranfasilitas kesehatan -tingkat pelayanan fasilitas kesehatan m.Fasilias peribadatan -jumlahdansebaranfasilitas peribadatan -tingkat pelayanan fasilitas peribadatan n.Fasilitas olah raga dan sosial budaya - jumlah dan sebaran fasilitas olah raga dan sosbud -tingkatpelayananfasilitasolahraga dan sosbud o.Fasilitas pemerintahan -jumlahdansebaranfasilitas pemerintahan 8.Data pergerakan penduduk (transportasi) 9.Data aliran barang dan jasa antar wilayah Sumber : Hasil Olahan Konsultan Tahun 2014PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 30 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 3)Pembangunankawasanbaru;pembangunankawasanmandiri, pembangunankawasanperbatasan,pembangunankawasanpusat pemerintahan,pembangunankawasanpariwisata,pembangunan kawasan pengendalian ketat; dan 4)Pelestarian/pelindungankawasanbencana;rehabilitasidan rekonstruksi kawasan pascabencana, pengendalian kawasan bencana. Pedomanpenyusunansubtemakawasandalampolaruangdapat ditetapkan pada kawasan perencanaan : 1)Pembangunandanpengembangankawasanpusatpermukiman; pengembangan dan pembangunan pusat wisata, pengembangan dan pembangunan pusat jasa wisata, atau objek wisata; dan 2)Pembangunan dan pengembangan kawasan terpadu; pengembangan dan pembangunan secara terpadu kawasan: bisnis, industri dan wisata. d.Tingkat Ketelitian Peta Ketelitian peta adalah ketepatan, kerincian dan kelengkapan data, dan/atau informasigeoreferensidantematik,sehinggamerupakanpenggabungan dari sistem referensi geometris, Skala, akurasi, atau kerincian basis data, formatpenyimpangansecaradigitaltermasukkodeunsur,penyajian kartografis mencakup simbol, warna, arsiran dan notasi, serta kelengkapan muatan Peta. Tingkat ketelitian peta untuk kawasan inti dan kawasan penyangga dapat berbeda.Tingkat ketelitian peta untuk kawasan inti lebih detail dari tingkat ketelitian peta untuk kawasan penyangga. Pertimbangandalammenentukantingkatketelitianpetauntuk perencanaan tata ruang KSP adalah: 1)Nilai strategis dan tipologi KSP; 2)Luas wilayah perencanaan KSP; dan/atau 3)Kebutuhan kedalaman informasi untuk perencanaan KSP Dalam hal ini ketelitian peta berkisar 1:5000 dan 1:25.000. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 31 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a e.Analisis Potensi, Masalah dan Prospek Pengembangan 1)Maksud dan Tujuan Maksuddantujuanpekerjaaniniadalahmelaksanakansurvaidan pengolahandatauntukmemperolehdatadaninformasiyang dibutuhkandalampenyusunanpenataanruanguntukperdesaandan pusat kegiatan lokal.2)Identifikasi Potensi dan Masalah Perencanaankawasanperkotaan,agropolitanmaupunkawasan strategisyangpertamadilakukanadalahmengidentifikasiseluruh potensi dan permasalahan pembentuk ruang, baik dalam lingkup makro (kawasanpengaruh)maupunmikro(dalamkawasan)melaluisurvey lapangan, wawancara serta penggalian isu strategis yang berkembang didaerah.Halinibermanfaatterutamadidalamperumusantujuan, formulasi kebijakan dan strategi, serta arah rencana detail peruntukan danpenataanruangkawasan.Dalammengidentifikasipotensidan permasalahan dapat dilakukan melalui : a)Penelahaan materi RTRW dari lokasi perencanaan terkait, meliputi kebijakanpengembangan,penetapanfungsi,dantarget pembangunansektoralbaikdalamkontekskabupaten,ataupun diatasnya(externalsupport)yangdiformatdalamkawasan perencanaan; b)Penelahaanterhadapprofilsosialkependudukan,gambaran kegiatan sosial budaya, sosial ekonomi, dan memahami beberapa karakteristikpendudukmenuruttingkatpertumbuhanpenduduk, serta pranata sosial terhadap penataan ruang; c)Prospekperkembanganekonomi;gambaransektorpendorong perkembanganekonomikawasan,prospekinvestasi,dan produktivitas kawasan; d)Dayadukungfisikdanlingkungan;kemampuanfisik,lingkungan, dan lahan bagi pengembangan kawasan selanjutnya; e)Daya tampung ruang; kemampuan fisik, lingkungan dan lahan yang potensialdalammenampungkegiatansosialekonomi,serta prasarana dan sarana lingkungan; PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 32 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a f)Dayadukungprasaranadansarana;kemampuanprasarandan sarana alam melayani kebutuhan kegiatan penduduk, seperti jenis prasaranadansarana,jangkauanpelayanan,dankapasitas pelayanan; g)Temakhususruangkawasan;berkaitandengannilaihistoris kawasan dalam konteks kepentingan yang lebih luas, seperti asset pelestarian/konservasi; h)Temakhususkawasanbencana;berkaitandengansumber bencana,frekuensibencana,luasandampak,kondisilingkungan kawasan, dan faktor penghambat dampak; i)Aspek legal dan kelembagaan; kesiapan perangkat lunak dan keras dalamkesiapanruanguntukdirencanakandarisegilegalitas hukum,danlembagayangakuntabilitasdalammenjamin keterbukaaninformasiruang,dankepastianhukumbagi peruntukan lahan untuk investasi pembangunan; dan j)Aspekkeuangan,berkaitandenganpendanaanpembangunan, baik dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan swasta. Data dan informasi disusun dan disajikan dalam bentuk peta, diagram, tabelstatistik,termasukgambarvisualkondisilingkungankawasan yang menunjang perencanaan detail tata ruang. Sedangkanpemotretanwilayahmelaluikegiatanpemotretansituasi lapangan sebagai berikut : a)Identifikasi kondisi lahan, meliputi penggunaan setiap perpetakan, status kepemilikan, dan kondisi fisik dasar; b)Identifikasi struktur tata ruang kawasan perencanaan, pusat-pusat pelayanannasional,wilayah,daerah,lokal,orientasilingkungan, kedudukan lingkungan dalam wilayah yang lebih luas, dll; c)Identifikasipolaruang,persebaranperumahan,industri, perdagangandanjasa,pariwisata,pertaniandanperkebunan, pertambangan,sosiocultural,kawasankumuh,pertahanandan keamanan, dll; d)Identifikasi tata bangunan dan lingkungan, meliputi garis ketinggian, perpetakan,ketinggianbangunan,bentukbangunan,arsitektur bangunan,pemanfaatanbangunan,garissempadan,bangunan khusus, node-node, landmark, dll; PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 33 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a e)Identifikasifasilitasumumdanfasilitassosial,meliputisarana pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa, serta ruang terbuka hijau,ruangterbukabukanhijau,pedestrian,plaza,pedagangan kaki lima, jaringan dan kondisi jalan, jalur angkutan umum, rel KA, pelabuhan, stasion, terminal, dll; f)Identifikasiutilitas,meliputijaringanlistrik(menengah,tinggi, gardu),telepon(jaringan,rumahtelepon,stasiunotamat),gas (sistemjaringan,pabrik),airbersih(sistemjaringan,bangunan pengolah,hidran),airlimbah(sistemjaringan,bakkontral, bangunanpengolah),drainase(sistemjaringan,kolam penampung), pengolahan sampah (TPA, TPS, jalur angkut); dan g)Identifikasidaerahrawanbencana,meliputilokasi,sumber bencana,besarandampak,kondisilingkunganfisik,kegiatan bangunan yang ada, fasilitas dan jalur kendali yang telah ada. Analisistersebutharustampaksecarajelasdalampetadilengkapi dengan wilayah administrasi hingga ke batas wilayah Kelurahan/Desa, baik diterapkan dalam peta dengan skala 1 : 5.000 pada inti kawasan dan 1:25.000 kawasan penunjang. f.Muatan Analisis Adapun materi muatan Analisis meliputi : 1)Analisisdistribusipenduduksebagaidayadukungruangterhadap pemenuhan kebutuhan perumahan, prasarana dan sarana lingkungan; 2)Analisismorfologikawasansebagaistrukturpembentukutamadan pembentuk lainnya dalam ruang kawasan fungsional; 3)Analisis kesesuaian dan daya dukung lahan sebagai daya tampung dan dayahambatruangkawasandalamberkembang,yangdisesuaikan dengankarakteristikfisikkawasansepertipesisir,daratan,dan pegunungan; 4)Analisispusat-pusatkegiatandenganmelakukankajianterhadap kegiatan yang ada atau direncanakan oleh rencana diatasnya, sampai pada kegiatan berskala lingkungan, dengan memperhatikan jangkauan pelayanan, daya dukung penduduk, fungsi jalan, aksesibilitas, dan nilai lahan.Menelitikemungkinan-kemungkinankapasitasdanintensitas setiapkegiatan,jumlahfasilitasdenganmempertimbangkanbesaran PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 34 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a bangkitandantarikanperjalananterhadaporang,kendaraan,dan barang; dan 5)Analisis pola ruang dan peruntukan ruang melakukan kajian terhadap peruntukan dan pola ruang yang ada, dan pergeseran serta permintaan dikemudianwaktu(termasukhasilrencanadiatasnya),berdasarkan pertimbangan distribusi penduduk, tenaga kerja, aksesibilitas, nilai dan hargalahan,dayadukunglahan,dayadukunglingkungan,daya dukungprasarana,dannilaipropertylainnya.Muatanmateriyang diatur meliputikomponen-komponen kegiatan fungsional meliputi : a)Analisisperumahansesuaidenganpoladistribusipendudukdari hasil Analisis penduduk, selanjutnya ditelaah tentang kemungkinan pengembanganperumahanberdasarkanjenisperpetakanyang ada,dankemungkinan-kemungkinanpengaturannyatanpa mengabaikankondisiyangtelahada.Bilaterjadipencampuran kegiatandihindariterjadinyadampakpentingyangberlebihan, kepadatanyangsesuaidenganperpetakandantingkatekonomi masyarakat. Bilamanadianggapperludapatjugadilakukankajiansosial ekonomipendudukdihubungkandenganjeniskebutuhan pengembangan perumahan, dan kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan, kondisi lingkungan alam dan aspek bencana. Kebutuhan data : - Jumlah penduduk matapencaharian dan penghasilan; - Pertumbuhan penduduk; - Ukuran keluarga; - Jumlah rumah dan kepadatan rumah; dan - Ukuran dan persebaran rumah. b)Analisis industri bila pada lokasi perencanaan ada pengembangan industri, maka apabila kawasan tersebut merupakan kawasan yang telahberkembang,agarditelitidampakterhadappencemaran lingkungan,dankemungkinan-kemungkinanpenanganannya. Apabila merupakan kawasan yang belum berkembang, agar diteliti jenis-jenis pengembangan industri yang sesuai dan kemungkinan-kemungkinanyangberkaitandengantataletakbangunan (KDB/KLB). PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 35 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a Bila dimungkinkan pencampuran kegiatan, dihindari kegiatan yang akanmenimbulkandampakpentingyangberlebihan.Didalam Analisislingkunganindustrijugasebaiknyatidakberhubungan langsung,melainkanadadaerahpembatas(bufferzone)yang dapat diatur pemanfaatan untuk kegiatan penyempurna lingkungan, disampingperludilakukananalisismultipliereffectterhadap kegiatanikutannya,sepertiperumahan,fasilitassosialekonomi, ruang terbuka hijau, prasarana transportasi dan lain sebagainya. Kebutuhan data : - Jumlah tenaga kerja; - Jenis industri; - Luas industri dan kawasan industri; - Sistem jaringan prasarana dan utilitas; - Sistem pengolahan limbah; dan - Hasil Amdal/RKL/RPL. c)Analisisperdagangandanjasamelakukankajianterhadap pengembangankegiatanperdagangandanjasasesuaidengan hirarkhidankebutuhanyangditetapkandalamRTRW,kaitannya denganpotensitenagakerjayangada(berdasarkanhasil elaborasi),pengaruhnyaterhadappenentuanKDBdanKLB. Kemungkinan-kemungkinanpengembanganlokasisentratersier yangbelumditetapkansecaradefinitivedalamRTRW,demikian juga dengan sentra lokal. Bila dianggap perlu dapat dilakukan kajian sosialekonomidihubungkandenganjeniskegiatanperdagangan dan jasa yang akan dikembangkan. Kebutuhan data : - Jumlah tenaga kerja; - Jenis dan klasifikasi kegiatan; - Luas lahan perdagangan dan jasa; - Sistem jaringan prasarana dan utilitas; dan - Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalin). d)Analisispariwisata,bilapadalokasiperencanaanada pengembanganpariwisata,dankawasantersebutmerupakan kawasan yang telah berkembang, agar diteliti kegiatan sekitar yang akan berdampak pada pencemaran lingkungan, dan kemungkinan-kemungkinan penanganannya. Apabila merupakan kawasan yang PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 36 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a belumberkembang,agarditelitijenis-jenispengembangan pariwisata,kaitannyadenganpotensitenagakerjayangada (berdasarkanhasilelaborasi),pengaruhnyaterhadappenentuan KDBdanKLB,kebutuhanprasaranadansaranawisata, pengaturan rute/lingkungan wisata, serta fasilitas penunjangnya. Bila dimungkinkan pencampuran kegiatan, dihindari kegiatan yang akanmenimbulkandampakpentingyangberlebihan.Didalam Analisislingkunganpariwisatajugasebaiknyatidakberhubungan langsung,melainkanadadaerahpembatas(bufferzone)yang dapat diatur pemanfaatan untuk kegiatan penyempurna lingkungan, disampingperludilakukananalisismultipliereffectterhadap kegiatan ikutannya, seperti perumahan, fasilitas perdagangan lokal termasuk warung kerajinan tangan, rumah makan, penginapan dan hotel,perbankan,kantorpos,kantorpolisi,ruangterbukahijau, ruangpertunjukan,ruangbermain,prasaranatransportasidan utilitas yang handal. Kebutuhan data : - Luas kawasan wisata; - Jenis pelayananwisata/usaha wisata; - Jumlah kunjungan wisata (mancanegara dan domistik); - Fasilitas wisata (akomodasi); - Jaringan wisata; - Sistem dan ketersediaan jaringan prasarana dan utilitas; dan - Hasil Amdal/RKL/RPL. e)Analisispertambanganbilapadalokasiperencanaanada pengembanganpertambangan,makaapabilakawasantersebut merupakan kawasan yang telah berkembang, agar diteliti dampak terhadap pencemaran lingkungan, dan kemungkinan-kemungkinan penanganannya.Apabilamerupakankawasanyangbelum berkembang,agarditelitijenis-jenispengembangankegiatan pertambanganyangsesuaidankemungkinan-kemungkinanyang berkaitan dengan tata letak bangunan (KDB/KLB). Bila dimungkinkan pencampuran kegiatan, dihindari kegiatan yang akanmenimbulkandampakpentingyangberlebihan.Didalam Analisislingkungankegiatanpertambangan,jugasebaiknyatidak berhubunganlangsung,melainkanadadaerahpembatas(buffer PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 37 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a zone) yang dapat diatur pemanfaatan untuk kegiatan penyempurna lingkungan, penunjang pabrik tambang, disamping perlu dilakukan analisismultipliereffectterhadapkegiatanikutannya,seperti perumahan, fasilitas sosial ekonomi, ruang terbuka hijau, prasarana transportasi dan utilitas yang handal. Kebutuhan data : - Jumlah tenaga kerja; - Jenis kegiatan; - Luas kawasan; - Sistem jaringan prasarana dan utilitas; - Sistem pengolahan limbah; dan - Hasil Amdal/RKL/RPL. f)Analisispusatpemerintahan,melakukankajianterhadap pengembangankegiatanpusatpemerintahansesuaidengan hirarkhidankebutuhanyangditetapkandalamRTRW,kaitannya denganpotensitenagakerjayangada(berdasarkanhasil elaborasi),pengaruhnyaterhadappenentuanKDBdanKLB. Kemungkinan-kemungkinanpengembanganlokasijasatersier yangbelumditetapkansecaradefinitivedalamRTRW,demikian juga dengan sentra lokal. Bila dianggap perlu dapat dilakukan kajian sosialekonomidihubungkandenganjeniskegiatanperkantoran swasta yang akan dikembangkan, termasuk juga analisis kegiatan penunjangyangmuncul,sepertiperumahan,perdagangandan jasa,ruangterbuka,landmarksebagaipenguatkarakter lingkungan. Kebutuhan data : - Jumlah tenaga kerja; - Jenis kegiatan; - Luas kawasan; - Sistem jaringan prasarana dan utilitas; - Sistem pengolahan limbah; dan - Hasil Amdal/RKL/RPL. g)Analisispusatpendidikandanpenelitian/TeknologiTinggi, melakukankajianterhadappengembangankegiatanpusat pendidikandanpenelitianatauPusatPengembanganTeknologi Tinggisesuaidenganhirarkhidankebutuhanyangditetapkan PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 38 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a dalam RTRW. Analisis juga kaitannya dengan potensi tenaga kerja yangada(berdasarkanhasilelaborasi),pengaruhnyaterhadap penentuanKDBdanKLB.Biladimungkinkanpencampuran kegiatan,dihindarikegiatanyangakanmenimbulkandampak pentingyangberlebihan.DidalamAnalisislingkungankegiatan pusatpendidikandanpenelitian/TeknologiTinggi,jugasebaiknya tidakberhubunganlangsung,melainkanadadaerahpembatas (bufferzone)yangdapatdiaturpemanfaatanuntukkegiatan penyempurnalingkungan,penunjangfasilitaspendidikandan penelitian/Pusat Pengembangan Teknologi Tinggi, disamping perlu dilakukananalisismultipliereffectterhadapkegiatanikutannya, sepertiperumahan,fasilitassosialekonomi,ruangterbukahijau, prasarana transportasi dan utilitas yang handal. Kebutuhan data : - Jumlah tenaga kerja; - Jenis kegiatan; - Luas kawasan; - Sistem jaringan prasarana dan utilitas; - Sistem pengolahan limbah; dan - Hasil Amdal/RKL/RPL. h)Analisisagropolitan,melakukankajiantentangkemungkinan pengembanganfasilitasagrobisnis,agroindustri,danagriwisata sampaikepadatingkatlokal/lingkungan,denganmemperhatikan fungsi-fungsi kawasan, fasilitas yang ada, sentra-sentra pelayanan, lahan yang tersedia, dan daya capai terhadap penduduk yang akan dilayani, termasuk aksesibilitas ke pusat produksi, pabrik atau objek wisata. Kebutuhan data : - Jumlah tenaga kerja; - Jenis kegiatan; - Luas kawasan; - Sistem jaringan dan ketersediaan prasarana dan utilitas; dan - Jaringan pemasaran, bahan baku, dan pengolahan. i)Analisisfasilitassosial,ekonomidanbudaya,melakukankajian tentangkemungkinanpengembanganfasilitassocial,ekonomi budaya,kaitannyadenganpotensipendudukyangada PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 39 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a (berdasarkanhasilelaborasi),sampaikepadatingkat lokal/lingkungan,denganmemperhatikanrencanadiatasnya, fasilitasyangada,sentra-sentrapelayanan,lahanyangtersedia, dan daya capai terhadap penduduk yang akan dilayaninya.Kebutuhan data : - Jumlah fasilitas; - Kondisi fasilitas; dan - Daya dukung penduduk. j)Analisis transportasi dan lalu lintas, meneliti tentang kemungkinan pengembangan jaringan jalan dan persimpangan sampai ke tingkat jalanlokal,denganmempertimbangkan jalanyang telahadaatau direncanakanolehrencanadiatasnya.Menelitikemungkinan-kemungkinandimensidenganmempertimbangkanvolumelalu lintas dan sirkulasinya. Selain itu meneliti juga tentang sarana dan prasaranatransportasisepertiparkir,trotoar/pedestrian,jembatan penyeberangan orang, tanda dan rambu lalu lintas, halte, dan lain sebagainya. Kebutuhan data : - Jumlah dan kondisi fasilitas transportasi serta lalu lintas; - Sistem dan kondisi jaringan transportasi serta lalu lintas; dan - Daya dukung penduduk dan ekonomi. k)Analisisutilitas,yaitumenelititentangpengembanganjaringan utilitassesuaidengan kebutuhanyang telahditetapkan, termasuk sistemmakronya.Menelitikemungkinandimensi,lokasi, pemanfaatanruangjalansebagaijalurdistribusi,dengan mempertimbangkantopografi,volume,debit,lokasi/lingkungan perencanaan, dsb. Kebutuhan data : - Jumlah dan kondisi utilitas; - Sistem jaringan utilitas; dan - Daya dukung penduduk. l)Analisis ruang terbuka hijau, yaitu meneliti kebutuhan ruang terbuka hijaudenganmemperhatikandayadukungpenduduk,potensi lahan,tingkatpolusikawasandangangguanlingkungan,tingkat kepadatanbangunan,sertakemungkinancarapengadaan, pemanfaatan dan pengelolaannya. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 40 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a Kebutuhan data : - Jumlah dan kondisi fasilitas; - Luas lahan menurut jenis fasilitas dan - Daya dukung penduduk. m)Analisis ruang terbuka bukan hijau, yaitu meneliti kebutuhan ruang terbukabukanhijaudenganmemperhatikandayadukung penduduk,potensilahan,penggunaanlahansekitar,tingkat kepadatanbangunan,sertakemungkinancarapengadaan, pemanfaatan dan pengelolaannya. Kebutuhan data : - Jumlah dan kondisi fasilitas; - Luas lahan menurut jenis fasilitas; dan - Daya dukung penduduk. n)Analisis perlindungan setempat, mengkaji objek perlindungan, luas wilayah cakupan, luas wilayah pelayanan (Alam, Binaan). Kebutuhan data lainnya : - Jumlah dan kondisi sumber daya; dan - Daya dukung penduduk. o)Analisiskawasanmitigasibencana,menilitidanmengkajisumber bencana, lingkup atau luasan dampak, kondisi lingkungan eksisting, dan kebutuhan pengendalian bencana. Kebutuhan data lainnya : - Sumber bencana; - Frekuensi bencana; - Fasilitas penanggulangan bencana; dan - Daya dukung penduduk. p)Analisiskelembagaandanperansertamasyarakat,dengan mengkajistrukturkelembagaanyangada,fungsidanperan lembaga, meknisme peran serta masyarakat, termasuk media serta jaringan untuk keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian serta pengawasan. Kebutuhan data lainnya : - Kelembagaan; dan - Struktur kelembagaan. q)Analisisamplopruang;meliputianalisiskondisidankeadaantata bangunandanlingkunganyangada,danpergeseranserta PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 41 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a permintaan dikemudian waktu (termasuk hasil rencana diatasnya), berdasarkanpertimbangandayadukunglahan,dayatampung ruang,prospekekonomi/investasi,aksesibilitas,nilaidanharga lahan,dayadukunglingkungan,dayadukungprasarana,estetika dan nilai property lainnya.Kebutuhan data lainnya : - Jumlah dan kondisi bangunan; - Jenis bangunan; - Fasilitas bangunan; - Pola dan tapak bangunan; dan - Daya dukung penduduk. Datadaninformasianalisisdisusundandisajikandalambentukpeta, diagram,tabelstatistik,termasukgambarvisualkondisilingkungan kawasanyangmenunjangperencanaandetailtataruang.Khusus penyajian dalam bentuk peta, rencana tata ruang dibuat dalam peta kerja berskala1:50.000,sebesarnya1:25.000,sedangkankegiatanyang memerlukan pendetailan yang lebih rinci dibuat dalam peta kerja 1:5.000.F.Perumusan Konsep Materi Teknis Perumusan konsep materi teknis RTR KSP diawali dengan identifikasi potensi dan masalah pengembangan kawasan perencanaan. Identifikasi potensi dan masalah tidakhanyamencakupperhatianpadamasasekarangnamunjugapotensidan masalahyangakanmengemukadimasadepan.Identifikasidaripotensidan masalah tersebut membutuhkan terjalinnya komunikasi antara perencana dengan masyarakat yang akan terpengaruh oleh rencana. Langkahberikutnyaadalahperumusantujuanpemanfaatanruang.Tujuandan sasaranperencanaantataruangharusmencerminkanvisidarirencana pembangunanyangadadidaerahdanmasyarakatsetempat.Selanjutnya, dilakukanperumusanstrategidankebijakantataruangkabupaten.Rumusan konsep materi teknis RTR KSP yang dilengkapi peta-peta dengan tingkat ketelitian minimalskala1:50.000danpalingbesar1:25.000atausesuaidengan kesepakatan mencakup : 1.Konseprencanapengembangandanpengelolaanekonomi unggulan/pariwisata; 2.Konsep rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang; PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 42 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 3.Konsep rencana pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budidaya; 4.Konsep rencana pengelolaan kawasan perdesaan, pkl, dan kawasan strategis; 5.Konseprencanasistemprasaranatransportasi,telekomunikasi,energi, pengairan, dan prasarana pengelolaan lingkungan; 6.Konsep rencana penatagunaan tanah, air, udara, hutan, dan sumberdaya alam lainnya; dan 7.Konsep rencana sistem kegiatan pembangunan. G.Perumusan Muatan Rencana Materi Teknis 1.Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang KSP disesuaikan dengan fokus penanangan masing-masing tipologi kawasan. Kriteria dan pertimbangan penetapan tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruangKSPmengacupadadraftpedomantentangpenyusunanrencanatata ruang kawasan strategis provinsi. 2.Rencana Struktur Ruang Muatanrencanastrukturruangadalahmuatanrencanasistempusat-pusat kegiatan dalam suatu kawasan dan sistem jaringan prasarana pada kawasan yang akan dikembangkan. MuatanrencanastrukturruangKSPdidasarkanpadatipologidanskala perencanaan.Ketentuanmengenaijenismuatandalamrencanastruktur ruang sebagai berikut: Rencanastrukturruangkawasanekonomidifokuskanpadafungsikawasan yang terdiri dari hirarki sistem ekonomi dan prasarana pendukungnya. Muatan rencana struktur ruang kawasan ekonomi sekurang-kurangnya terdiri atas : a.Sistempusatpelayanan,beruparencanapusat-pusatkegiatanekonomi secara berhirarki; b.Sistem jaringanprasaranadansaranauntukmendukung kawasan,yang terdiri atas : 1)Sistem jaringan transportasi, yang dapat terdiri atas : -Jaringan transportasi darat; -Jaringan perkeretaapian; -Jaringan transportasi laut; dan PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 43 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a -Jaringan transportasi udara. 2)Sistem jaringan energi dan kelistrikan, yang dapat terdiri atas: -Sumberenergilistrikuntukmensuplaikawasankoridorekonomi; dan -Sistem jaringan distribusi listrik di kawasan koridor ekonomi. 3)Sistem jaringan telekomunikasi 4)Sistem jaringan sumberdaya air, yang dapat terdiri atas: -Sistemsumberdayaairlintasnegara,lintasprovinsi,lintas kabupaten/kota yang berada di dalam kawasan koridor ekonomi; -Sumberairbakuuntukkebutuhanairminumdikawasankoridor ekonomi; dan -Sistem penanganan banjir di kawasan ekonomi. 5)Sistem jaringan prasarana lingkungan, yang dapat terdiri dari: -Sistem penyediaan air minum; -Sistem pengelolaan air limbah; -Sistem jaringan drainase; dan -Sistem pengelolaan persampahan. Ketentuan, kriteria danspesifikasiuntukpenetapan muatan rencanastruktur ruang kawasan ekonomi dapat merujuk pada tabel berikut ini. Tabel 1.2 Rujukan Standar Untuk Penetapan Rencana Struktur Ruang Kawasan Ekonomi Komponen Struktur Ruang Rujukan Pusat pelayanan Sistem jaringan transportasi Jaringan Jalan: UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan UU No. 2 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan jalan PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN Peraturan Menteri PU No. 3/2012 tentang Pedoman penetapan fungsi dan status jalan Prasarana jalan: KepmenHub No. 13/1995 UU No. 2 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan jalan Perkeretaapian: PP No. 56 /2006 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian PP No. 72/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian PermenHub No. PM 29/2011 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun KA PermenHub No. PM 9/2011 tentang SPM untuk angkutan orang dengan KA Transportasi Laut: UU No. 17/2008 tentang Pelayaran; PP No. 61/2009 tentang Kepelabuhanan; PermenHub No. PM 68/2011 tentang Alur Pelayaran; PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 44 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a Komponen Struktur Ruang Rujukan Transportasi Udara: PermenHub No. KM 11/2010 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional PermenHub No. KM 44 Tahun 2005 tentang Pemberlakukan standar nasional (SNI) 03-7112-2005 mengenai kawasan keselamatan operasi penerbangan sebagai standar wajib SNI 03-7112-2005 mengenai Kawasan keselamatan operasi penerbangan Sistem jaringan listrik/energi SNI 04-6257.601-2002 mengenai Istilah kelistrikan (Bab 601: Pembangkitan, Penyaluran dan Pendistribusian Tenaga Listrik Umum); SNI 04-8287.602-2002 mengenai Istilah kelistrikan (Bab 602: Pembangkitan);SNI 04-8287.603-2002 mengenai Istilah kelistrikan(Bab 603: Pembangkitan, Penyaluran dan Pendistribusian Tenaga Listrik Perencanaan dan Manajemen Sistem Tenaga Listrik);SNI 03-1733-2004 mengenai Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan Sistem jaringan telekomnikasi Sistem jaringan sumberdaya air PP No. 42/2008 tentang Pengelolaan SDA PP No. 43/2008 tentang Air Tanah KepmenPU No. 390/2007 Permen PU No. 11A/PRT/M/2006 Sistem prasarana perkotaan Jaringan Air Minum: SNI 03-1733-2004 mengenai Tata cara perencanaan lingkungan perumahan perkotaan; SNI 03-1754-1989 mengenai Tata cara pemasangan hidran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung Kepmen Negara Lingkungan Hidup No.197 tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup di Daerah Kabupaten dan Daerah Kota Air Limbah: Kepmen Negara Lingkungan Hidup No.197 tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup di Daerah Kabupaten dan Daerah Kota Drainase: SNI 02-2406-1991 mengenai Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan Juknis Dep. Kimpraswil Pt T-15-2002-C tentang Penerapan drainase berwawasan lingkungan di kawasan permukiman Persampahan: SNI 19-2454-2002 mengenai Tata cara teknik operasional pengolahan sampah perkotaan SNI 19-3983-1995 SNI 03-3241-1994 mengenai Tata cara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah SNI 3242:2008 mengenai Pengelolaan sampah di permukiman Kepmen Negara Lingkungan Hidup No.197 tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup di Daerah Kabupaten dan Daerah Kota Prasarana Perkotaan (pendidikan, kesehatan, perdagangan, dll): SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Prasarana perkotaan lainnya: PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 45 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a Komponen Struktur Ruang Rujukan Keputusan Dirjenhubdar no. 271/HK.105/DRJD/96 Tentang Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum SNI 03-2443-1991 tentang Spesifikasi Trotoar Keputusan Dirjenhubdar no. 272/HK.105/DRJD/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Keputusan Dirjenhubdar SK. 43/AJ 007/DRJD/97 Tentang Perekayasaan Fasilitas Pejalan Kaki di Wilayah Kota Sumber : Diolah dari berbagai sumber, 2014 3.Rencana Pola Ruang Muatanrencanapolaruangadalahmuatanrencanadistribusiperuntukan ruanguntuk fungsilindungdanbudidayasampaidenganakhirmasaberlalu rencana tata ruang.Distribusi peruntukan ruang mengacu pada klasifikasi pola ruang yang disusun membentuk hirarki yang semakin rinci.Pemilihan hirarki klasifikasipolaruangsebagaidasarpengaturandistribusiperuntukanruang didasarkan pada ketentuan sebagai berikut : a.Peruntukan Zona Hirarki 1 Peruntukandasar,terdiriatasperuntukanruanguntukbudidayadan lindung. b.Peruntukan Zona Hirarki 2 Menunjukkanpenggunaansecaraumum,sepertiyangtercantumpada RTRW Nasional. c.Peruntukan Zona Hirarki 3 Menunjukkanpenggunaansecaraumum,sepertiyangtercantumpada RTRWProvinsidanRTRWKabupaten,atauyangdikembangkan berdasarkan rencana tersebut hingga skala peta 1:50.000. d.Peruntukan Zona Hirarki 4 Menunjukkanpenggunaansecaraumum,sepertiyangtercantumpada RTRWKota,atauyangdikembangkanberdasarkanrencanatersebut hingga skala peta 1:25.000. e.Peruntukan Zona Hirarki 5 Menunjukkan penggunaan yang lebih detail/rinci untuk setiap peruntukan hirarki 4, mencakup blok peruntukan dan tata cara/aturan pemanfaatannya. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 46 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a Muatan rencana pola ruang kawasan strategis ini disesuaikan dengan tipologi dan fokus penanganan kawasan strategis provinsi. Muatanrencanapolaruangkawasanekonomidifokuskanpadapembagian zona sesuai dengan fungsi pengembangan kawasan sebagai koridor ekonomi.Muatan rencana pola ruang kawasan ekonomi mengikuti klasifikasi pola ruang yang sekurang-kurangnya mencakup peruntukan pada zona hirarki 4. Muatan rencana pola ruang kawasan ekonomi terdiri dari : a.Penetapan kawasan lindung yang berada di koridor ekonomi, terdiri dari : 1)Kawasan lindung yang ditetapkan dalam RTRWP, dapat terdiri dari : -Hutan lindung; -Kawasanyanagmemberikanperlindunganterhadapkawasan bawahannya,yangmeliputikawasanbergambutdan/akawasan resapan air; -Kawasansuakaalamdancagarbudaya,dapatberupataman nasional, suaka margasatwa, cagar alam, taman wisata alam, cagar budaya, dan lain sebagainya; -Kawasan rawan bencana alam; dan -Kawasan lindung lainnya. 2)Kawasan lindung yang ditetapkan dalam koridor ekonomi, dapat terdiri dari: -Kawasan perlindungan setempat, dapat terdiri dari : Sempadan pantai; Sempadan sungai; Kawasan sekitar danau/waduk; dan/atau; dan Kawasan sekitar mata air. -Kawasan ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan; -Kawasan rawan bencana alam; dan -Kawasan lindung lainnya. b.Kawasan budidaya, dapat terdiri dari : 1)Kawasan perumahan, dapat rinci menjadi : -Kawasan perumahan kepadatan tinggi; -Kawasan perumahan kepadatan sedang; dan -Kawasan perumahan kepadatan rendah. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 47 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 2)Kawasan perdagangan dan jasa; 3)Kawasan perkantoran; 4)Kawasan industri; 5)Kawasan pariwisata; 6)Kawasan ruang terbuka non-hijau; 7)Kawasan ruang evakuasi bencana; 8)Kawasan peruntukan bagi sektor informal; dan 9)Kawasan peruntukan lainnya. Dapatberupakawasanperuntukanpertanian,kawasanperuntukan pertambangan, kawasan pelayanan umun, dan lain sebagainya. Muatan rencana pola ruang kawasan wisata difokuskan pada pengaturan zona padakawasanintidankawasanpenyanggadalamrangkapelestarianalam serta pariwisata. Klasifikasizonasirencanapolaruangkawasanwisatayangdikembangkan olehDinasPariwisata.Muatanrencanapolaruangkawasanwisatadapat terdiri dari : a.Zona inti, yaitu area perlindungan utama untuk menjaga bagian terpenting cagar budaya/sejarah; b.Zona penyangga, yaitu area yang berfungsi untuk melindungi zona inti dan dimanfaatkansecara terbatas.Peruntukanruangpadazonapenyangga dapatberupaperuntukankawasanbudidayanon-terbangun,seperti kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan hutan, ruang terbuka hijau, ruang terbuka non-hijau, dan lain sebagainya; c.Zona pengembangan, yaitu area yang diperuntukkan bagi pengembangan potensicagarbudayabagikepentinganrekreasi,daerahkonservasi lingkunganalam,lansekapbudaya,kehidupanbudayatradisional, keagamaan,dankepariwisataan.Peruntukanruangpadazona pengembangandapatberupaperuntukankawasanbudidayanon-terbangunmaupunkawasanbudidayaterbangun,sepertikawasan pertanian,ruangterbukahijau,ruangterbukanon-hijau,kawasan permukiman, kawasan perdagangan, dan lain sebagainya; d.Zona penunjang, yaitu area yang diperuntukkan bagi sarana dan prasarana penunjang; dan e.zonaperlindunganbahari,yaituzonayangmerupakanbagiandari kawasanuntukwilayahperairanlautyangditetapkansebagaitempat PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 48 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a perlindunganjenistumbuhan,satwadanekosistem,sertasistem penyangga kehidupan yang karena letak, kondisi dan potensinya mampu mendukung kepentingan pelestarian pada zona inti. Ketentuan teknis mengenai penentuan kawasan cagar budaya/sejarah dapat merujukpadaPeraturanMenteriPekerjaanUmumNomor20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi. Pertimbanganuntukpenentuanbentuk,jeniszonasi,sertadelineasizonasi meliputi : a.Aspek sebaran temuan objek wisata dan konteksnya; b.Aspek lingkungan sebagai pendukung keberadaan objek wisata baik alam maupunbuatan,yangmemilikikonteksdukungankeserasiandan keselarasan antara alami dan lingkungannya buatan; c.Aspek keamanan dan perlindungan objek; dan d.Aspek pemanfaatan objeknya. Kriteria penetapan zonasi dilakukan berdasarkan : a.Derajat tingkat kepekaan ekologis (sensitivitas ekologi); b.Urutanspektrumsensitivitasekologidariyangpalingpekasampaiyang tidak peka terhadap intervensi pemanfaatan berurut-turu adalah zona: inti, perlindungan, rimba, pemanfaatan, koleksi, dan lain-lain; dan c.Mempertimbangkanfaktorkekeperwakilan(representation),keaslian (originality)ataukealamian(naturalness),keunikan(uniqueness), kelangkaan(raritiness),lajukepunahan(rateofexhaution),keutuhan satuanekosistem(ecosystemintegrity),keutuhansumberdaya/kawasan (intacness), luasan kawasan (area/size), keindahan alam (natural beauty), kenyamanan(amenity),kemudahanpencapaian(accessibility),nilai sejarah/arkeologi/keagamaan(historical/archeological/religeusvalue), danancamanmanusia(threatofhumaninterference),sehingga memerlukanupayaperlindungandanpelestariansecaraketatatas populasi flora fauna serta habitat terpenting. Ketentuan teknis untuk peraturan zonasi di kawasan wisata dapat dilihat pada tabel berikut. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 49 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a Tabel 1.3 Ketentuan Teknis Untuk Penentuan Zonasi Kawasan Wisata ZonasiKetentuan teknis Zona intimengikuti batas objek wisata; atau jika tidak dapat ditemukan batas-batas sebarannya, dapat ditetapkan secara arbitrer berdasarkan kondisi geografis dan artifisial dengan tetap mengacu pada aspek perlindungan dan pemanfaatannya. Kriteria untuk pengembangan wisata dan fungsi ekonomi lainnya Zona penyanggaditetapkan berdasarkan sumber ancaman; luas wilayah dihitung berdasarkan jenis dan besar ancaman yang dihadapi dan disesuaikan dengan kondisi keruangan yang memungkinkan Zona pengembanganDitetapkan berdasarkan pertimbangan kemungkinan bentuk pengelolaan yang akan dikembangkan atau berdasarkan pada perencanaan pengelolaan yang telah ada sekaligus mengatur standar pengelolaan ruang yang tidak menganggu bentang alam. Zona penunjangDitetapkan sesuai kebutuhan pengembangan kawasan. Kebutuhan prasarana dan sarana penunjang dapat mengacu pada pedoman tentang pengembangan kawasan pariwisata berbasis budaya/ sejarah. Tabel 1.4 Rujukan Standar Untuk Penetapan Rencana Pola Ruang Kawasan Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup RujukanKetentuan Yang Diatur PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang SungaiPenentuan kriteria sempadan sungai, sempadan danau, dan sempadan danau paparan banjir PP Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPenentuan zona konservasi untuk daerah cekungan air tanah PP Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan Penentuan kawasan hutan konservasi (zona perlindungan) Penentuan kawasan hutan lindung (zona perlindungan) Penentuan kawasan hutan produksi (yang dapat berfungsi sebagai zona penyangga) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam Kriteria kawasan suaka alam (cagar alam dan suaka margasatwa) Kriteria kawasan pelestarian alam (taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam) Penataan kawasan (zonasi pengelolaan dan blok pengelolaan) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 56 Tahun 2006 tentang Zonasi Taman Nasional Kriteria zonasi taman nasional Keppres Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah Penetapan CAT yang meliputi: CAT dalam satu kabupaten/kota; CAT lintas kabupaten/kota; CAT lintas provinsi; CAT lintas negara. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 50 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a Tabel 1.5 Rujukan Standar Untuk Penetapan Rencana Pola Ruang Kawasan Rawan Bencana RujukanKetentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Mitigasi Bencana Gunungapi, Gerakan Tanah, Gempabumi, dan Tsunami Penetapan kawasan rawan bencana alam untuk: Letusan gunungapi Gerakan tanah Gempabumi Tsunami Peraturan Kepala BNPB Nomor 02/2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana Penetapan kawasan rawan bencana dan kawasan risiko bencana: Letusan gunungapi Longsor Gempabumi Tsunami Banjir Dsb. SNI 13-7124-2005 tentang Penyusunan peta zona kerentanan gerakan tanah Penyusunan peta zona kerentanan tanah sebagai dasar untuk penentuan daerah rawan gerakan tanah SNI 13-6182-1999 tentang Legenda Umum Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Indonesia akal 1 : 100.000 Legenda umum untuk peta zona kerentanan gerakan tanah SNI 13-4689-1998 tentang Penyusunan peta kawasan rawan bencana gunungapi Penyusunan peta kawasan rawan bencana gunungapi sebagai dasar bagi penentuan kawasan rawan bencana gunungapi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya Kriteria teknis kawasan permukiman untuk penenetuan lokasi permukiman kembali Kriteria teknis untuk penentuan kawasan budidaya pada kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan budidaya terbatas dan kawasan budidaya Penentuan batas zonasi dapat ditentukan berdasarkan: d.Batas asli objek wisata; e.Batas budaya; f.Batas alam/geografis; g.Batas administrasi; h.Batas pemilikan/penguasaan ruang; dan i.Batas yang ditetapkan berdasarkan keperluan. 4.Arahan Pemanfaatan Ruang ArahanpemanfaatanruangmerupakanupayaperwujudanRTRKSPyang dijabarkankedalamindikasiprogramutamauntukmewujudkanrencana struktur dan pola ruang yang ditetapkan dalam RTR KSP. Ketentuan teknis arahan pemanfaatan ruang ditetapkan dalam Draft Pedoman tentang Penyusunan rencana tata ruang KSP. PCEPT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS 1 - 51 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) Senggigi Tiga Gili L a p o r a n A n t a r a 5.Penyusunan dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Penyusunanprogrampemanfaatanruangmerupakankegiatanuntuk menghasilkanprogramjangkapanjang,programjangkamenengah,dan programtahunan.Programpemanfaatanruangdituangkandalamrencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencanapembangunantahunansesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan.Ketentuanpenyusunandansinkronisasiprogram pemanfaatan ruang KSP adalah : a.Penyusunanprogrampemanfaatanruangkawasanstrategisprovinsi merupakankegiatanuntukmenghasilkanprogrampemanfaatanruang yangmeliputiprogramjangkapanjang,programjangkamenengah,dan program tahunan provinsi; b.Penyusunan program pemanfaatan ruang dilakukan berdasarkan indikasi program utama yang termuat dalam rencana tata ruang kawasan strategis provinsikedalamprogramsektoraldanprogrampengembangan kewilayahan dalam rangka perwujudan struktur ruang dan pola ruang; dan c.Pelaksanaan penyusunan program pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi melip