bab 1 pendahuluan

Upload: haris-setiadi

Post on 08-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fs jalan

TRANSCRIPT

Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Jalan dan Jembatan Antar PulauKabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau

1.1. LATAR BELAKANG

Sektor transportasi merupakan salah satu sektor yang sangat penting dan strategis dalam konteks pembangunan di daerah Kepulauan Riau. Dalam fungsinya sebagai sektor promosi dan servicing sector, transportasi telah memegang peranan penting sebagai urat nadi perekonomian. Pembangunan Sektor ini dimaksudkan untuk menggerakkan berbagai potensi daerah, pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang lebih baik dan menjangkau wilayah terutama di daerah pusat pertumbuhan, perdagangan, industri dan perdesaan.

Berdasar pada peraturan presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2010 tentang PengesahanIntergovernmental Agreeement On The Asian Highway Network (Persetujuan Antar Negara Tentang Jaringan Jalan Asia) yang menjadikan alasan dikemukakannya ide akan dibangunnya Jembatan antar pulau.

Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sektor infrastruktur dan transportasi adalah terwujudnya pembangunan pemerataan pembangunan wilayah, terutama pada wilayah yang memiliki potensi ekonomi lokal dalam wilayahnya. Peningkatan prasarana dan sarana transportasi bertujuan untuk menghubungkan antara sektor produksi yang tersebar, membuka kesempatan kerja, membuka jalur transportasi antar wilayah yang belum terjangkau jalur transportasi. Pembangunan dari sektor ini merupakan sektor yang diprioritaskan karena sektor ini memegang peranan penting untuk mendorong investasi melalui penurunan biaya produksi baik untuk sektor pertanian, industry maupun sektor jasa dan perdagangan.

Wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau yang berada di seluruh wilayah Indonesia memerlukan infrastruktur yang handal yang menghubungkan pulau-pulau tersebut, baik dari segi jaringan infrastruktur maupun dari segi angkutan transportasi. Kabupaten Karimun termasuk dalam wilayah Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Kabupaten Karimun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Ibu kota Kabupaten Karimun terletak di Tanjung Balai Karimun. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.984 km, dengan luas daratan 1.524 km dan luas lautan 6.460 km. Kabupaten Karimun terdiri dari 249 pulau dengan 45 diantaranya berpenghuni, 204 pulau tidak berpenghuni. Karimun memiliki jumlah penduduk sebanyak 282.475 jiwa. Berdasar pada Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 07 tahun 2012 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karimun di sebutkan akan adanya rencana pembangunan Jembatan antar Pulau di dalam Kabupaten Karimun yang bertujuan untuk menghubungkan dan membuka peluang akan dampak investasi di berbagai bidang.

Melihat dari lokasi Kabupaten Karimun yang memiliki karakter wilayah yang terdiri dari pulau-pulau dan lokasi yang strategis menjadikan alasan akan dikembangkan nya Jembatan antara pulau di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau dengan Kabupaten Pelelawan Provinsi Riau sehingga bisa meningkatkan infrastruktur daerah, meningkatkan mobilitas barang dan jasa, meningkatkan hubungan budaya dan pariwisata, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesehatan serta meningkatkan indeks daya saing regional.

Bentuk peningkatan infrastruktur dan transportasi melalui pembangunan Jembatan, khususnya Jembatan penghubung antar pulau di Kabupaten Karimun sehingga jalan-jalan tersebut akan dapat menembus pulau-pulau kecil sehingga bisa berkembang sebagai salah satu daya tarik daerah, perkiraan Jembatan sebanyak 8 buah Jembatan yang memiliki panjang 37,1 km.

Sejalan dengan pembangunan Jembatan di Kabupaten Karimun perlu diperhitungkan dampak multiflier effect yang akan terjadi di Kabupaten Karimun, mulai dari dampak ekonomi, sosial budaya, ekologi, pertahanan keamanan, perdagangan serta keberlanjutan Kabupaten Karimun Kedepannya. Permasalahan yang akan dihadapi oleh Kabupaten Karimun dengan adanya pembangunan Jembatan antara lain yaitu perubahan dokumen tata ruang mulai dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) , RDTRK dan khususnya sistem Jaringan transportasi dan arus lalu lintas dalam kabupaten, antara kabupaten maupun lintas negara.

Untuk menindaklanjuti kondisi tersebut maka direncanakan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Jembatan antar pulau di dalam Kabupaten Karimun Kepulauan Riau. Diharapkan dengan adanya studi ini dapat merumuskan kesiapan dan kelayakan dari pembangunan Jembatan antar pulau dalam Kabupaten Karimun serta dapat memperkirakan dampak multiflier effect yang mungkin timbul dari pembangunan Jembatan tersebut, tidak hanya dari aspek fisik tetapi di aspek lainnya seperti bidang pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial, budaya, ekosistem, ekologi dan perdagangan serta memperhitungkan keberlanjutan dari bidang-bidang tersebut.

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

1.2.1. Maksud

Maksud dari studi ini adalah melakukan studi kajian kelayakan pembangunan Jembatan antar Pulau di Kabupaten Karimun dan sekitarnya.

1.2.2. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan ini adalah konsultan dapat menentukan layak atau tidaknya rencana pembangunan Jembatan antar pulau di Kabupaten Karimun serta dampak multiflier effect yang akan terjadi.

1.2.3. Sasaran

Sasaran dilaksanakannya studi ini antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Menentukan kelayakan darirencana pembangunan Jembatan Antar Pulau Kabupaten Karimun Kepulauan Riau.b. Terumuskannya dampak multiflier effect yang akan terjadi baik dari bidang pertahanan keamanan, ekonomi dan perdagangan, social budaya, ekologi dan keberlanjutan dari tiap bidang.

c. Pemantapan kelembagaan pengelolaan infrastruktur dan Jembatan di Kabupaten Karimun.

d. Terumuskannya program investasi sebelum dan setelah pelaksanaan pembangunan Jembatan dan pay back period pembangunan jembatan.

1.3. RUANG LINGKUP1.3.1. Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan

a. Lingkup wilayah studi jembatan antara lain Pulau Karimun Anak Pulau Karimun Besar , Pulau Karimun Besar Pulau Parit, Pulau Parit Pulau Lumut, Pulau Lumut Pulau Papan dan Pulau Papan Pulau Belat.

b. Lingkup Wilayah Kabupaten Karimun untuk kajian studi kelayakan Jembatan serta ketertarikannya dengan sistem transportasi darat, sistem transportasi laut dan transportasi udara

1.3.2. Ruang Lingkup Substansi

1) Lingkup Substansi :

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja lingkup studi secara rinci melakukan kajian untuk penyusunan program studi kajian kelayakan pembangunan Jembatan antar Pulau di Kabupaten Karimun.

a. Prakiraan akan Perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah mulai dari RTRW, RDTRK hingga sistem transportasi.

b. Perumusan tingkat permasalahan di bidang transportasi darat, laut dan udara sebagai multiflier effect dari pembangunan Jembatan.c. Peramalan prakiraan dari perubahan pola perjalanan yang akan terjadi setelah pembangunan jembatan.d. Kajian Perubahan Aspek Fisik (Jaringan jalan, infrastruktur, pergerakan, perubahan kota, kondisi guna lahan, ekologi) dengan Aspek non fisik (sosial budaya, masyarakat, perekonomian, pertahanan keamanan) yang dimungkinkan akan terjadi.e. Pengumpulan data dan survey untuk pemutakhiran data untuk perkiraan dampak dari pembangunan Jembatan yang didasarkan pada kecenderungan perubahan sosial buaya, populasi, ekonomi, sosial budaya, aktifitas, pertumbuhan ekonomi, perubahan tata guna lahan dan sistem transportasi.f. Kajian tentang kewenangan pengawasan dan pengendalian di bidang transportasi dengan mengikutsertakan seluruh stakeholder secara berjenjang.

2) Lingkup Kegiatan Penyusunan RTBLSecara umum lingkup kegiatan studi kelayakan (Feasibility Study) Pembangunan Jalan Dan Jembatan Antar Pulau Di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut :

Tahap I : Kajian Literatur a. Telaahan teoritis dan teknis mengenai sistem transportasi dan infrastruktur.

b. Telahaan dan analisis terhadap potensi demand dan supply dari sistem transportasi di kabupaten Karimun.c. Kajian literatur mengenai interaksi antara tata guna lahan, orientasi pergerakan, intensitas pergerakan dan struktur Jaringan transportasi.d. Kajian literatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dan rencana tata ruang lainnya di Kabupaten Karimun.e. Kajian sinkronisasi terhadap sistem transportasi nasional dan sistem transportasi regional/wilayah.

Tahap II : Survei dan Pengumpulan Data a. Inventarisasi kondisi eksisting dari sistem transportasi darat, air dan udara di wilayah kabupaten Karimun.b. Inventarisasi data kondisi fisik dan non fisik di kabupaten Karimun. c. Investarisari kondisi land use dan pola aktifitas pada koridor-koridor yang diperkirakan potensial.

d. Investasi rencana investasi swasta dan public pada wilayah kajian

e. Investarisari dari kondisi wilayah studi baik dari sisi pertahanan keamanan, sosial budaya, ekonomi perdagangan serta ekologi/lingkungan.

Tahap III : Kajian dan Analisis Data

a. Review terhadap rencana tata ruang wilayah dan rencana tata ruang lainnya di kabupaten Karimun.b. Kajian struktur dan sebaran tata guna lahan di Kabupaten Karimun.c. Kajian dari stuktur kota dan perkembangan kota sebelum dan setelah pelaksanaan pembangunan Jembatan.

d. Kajian dan analisis orientasi dan intensitas pergerakan (lalu lintas ) baik darat laut dan udara.

e. Kajian dan analisis dari sistem infrastruktur transportasi saat inif. Kajian dan analisis terhadap kondisi sosial budaya, sosial masyarakat, perdagangan, ekonomi serta aktifitas ruang dan penduduknya.g. Kajian Perkembangan Ekonomi dan Nilai Investasi dalam Kabupaten Karimunh. Analisis Kondisi Land Use dan Space Use yang ada di kabupaten Karimun.i. Analisis Perubahan akan struktur ruang, pola ruang, pola transportasi dan pola masyarakatnya.

Tahap IV : Kesimpulan dan Rekomendasi

a. Kesimpulan akan hasil proses analisa.b. Rekomendasi akan rencana pelaksanaan FS Jembatan Antar Pulau Kabupaten Karimun Kepulauan Riau.c. Perkiraan Investasi dan Pay back Periode dari Rencana Pembangunan Jembatan.d. Layak atau tidaknya rencana pembangunan Jembatan antar pulau di Kabupaten Karimun.

1.4. KELUARANHasil yang diharapkan akan diperoleh dari pekerjaan ini adalah studi Pra FS Jembatan Antar Pulau di Kabupaten Karimun dan sekitanya meliputi :

a. Penilaian layak /tidaknya dari pelaksanaan pembangunan Jembatan antar pulau di kabupaten Karimun.

b. Perkiraan Multiflier Effect dari pembangunan Jembatan antar pulau Kabupaten Karimun dalam berbagai bidang baik yang dirasakan oleh kabupaten Karimun maupun wilayah sekitarnya.

c. Perkiraan Investasi dan Pay Back period pembangunan Jembatan dalam Kabupaten Karimun.

1.5. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

BAB I:P E N D A H U L U A N

Bab pendahuluan berisi latar belakang, maksud tujuan dan sasaran, sasaran yang ingin dicapai serta sistematika penulisan laporan pendahuluan.

BAB II:GAMBARAN WILAYAH STUDI

Berisi mengenai gambaran umum dari kabupaten Karimun, serta dasar hukum dan peraturan terkait yang berhubungan dengan pelaksanaan dari studi kelayakan yang akan dilakukan.

BAB III:PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Berisi metodelogi atau pendekatan perencanaan dan pendekatan ilmiah penyusunan studi kelayakan pembangunan jalan dan jembatan antar pulau kabupaten Karimun, beserta uraian proses pencarian data dan tahap analisis.

BAB IV:RENCANA KERJA DAN STRUKTUR ORGANISASI

Menguraikan komposisi Tim Penyusun, terutama personil-personil yang menempati posisi sebagai Tenaga Ahli. diuraikan pula jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja.

PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN1 - 4