bab 1 pendahuluan - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1/2009-1-00485-tisi...
TRANSCRIPT
1
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dunia perindustrian, manajemen sumber daya manusia (SDM) sangat
diperlukan untuk mengelola SDM secara tepat. Dengan perencanaan dan pengelolaan
yang baik maka dapat dihasilkan suatu produk yang berkualitas dimana penggunaan
jumlah tenaga kerja yang ada mencukupi kebutuhan.
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja didasarkan dengan menetapkan standar
kerja baku dan waktu kerja baku. Dengan penetapan standar, maka didapatkan jumlah
kebutuhan tenaga kerja untuk suatu proses kerja. Kebutuhan tenaga kerja dipenuhi
dengan perencanaan dan pengalokasian karyawan. Untuk itu diperlukan suatu hubungan
lintas fungsi (cross-functional) antara divisi Human Resource, divisi pengendalian
produksi, dan divisi produksi dalam pengelolaan SDM.
Pengalokasian tenaga kerja yang baik dan sesuai kebutuhan membuat lini
produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu pengalokasian tenaga kerja dengan
baik dapat membantu divisi Human Resource untuk melakukan pengelolaan untuk
peningkatan kemampuan dan pelatihan lainnya sebagai pendukung.
Pencatatan internal tenaga kerja yang baik dapat membantu setiap departemen
yang ada untuk mengelola tenaga kerja yang bekerja di dalamnya. Pencatatan data
historis ini sangat berguna untuk mengalokasikan tenaga kerja dan mengetahui tingkat
produktivitas dan efisiensi pekerja.
2
Departemen Assembly Line 2 PT. Astra Daihatsu Motor memiliki jumlah tenaga
kerja sebesar 805 orang berdasarkan data bulan september 2008. Dimana sebagian besar
tenaga kerja yang ada bekerja sebagai tenaga kerja langsung. Jumlah tenaga kerja ini
dinilai masih melebihi jumlah yang seharusnya dibutuhkan.
Perkembangan dalam dunia bisnis serta teknologi yang berkembang telah
melatarbelakangi kebutuhan perusahaan untuk menggunakan teknologi informasi untuk
menunnjang pengambilan keputusan. Perusahaan industri harus dapat mengadaptasikan
teknologi informasi yang tepat guna. Dengan integrasi antara departemen-departemen
dalam divisi produksi, maka adanya kelebihan pengalokasian karyawan yang ada dapat
menutupi kekurangan yang ada sehingga perekrutan karyawan baru dapat dilakukan
secara tepat.
Hal ini akan memberikan nilai kompetitif perusahaan sehingga keuntungan
secara ekonomi dan efisiensi operasional dapat diperoleh secara maksimal. Setiap
perubahan dalam arus informasi yang ada akan sangat berpengaruh dengan kinerja dan
kegiatan perusahaan sehingga kebijakan yang dibuat juga dapat disesuaikan.
1.2 Perumusan Masalah
Pada PT. Astra Daihatsu Motor, pengelolaan sumber daya manusia untuk setiap
departemen tidak sesuai antara jumlah tenaga kerja aktual dengan tenaga kerja standar
yang ada, terutama untuk departemen yang berkaitan langsung dengan produksi. Adanya
selisih antara kebutuhan tenaga kerja dengan kenyataan yang ada memberikan dampak
terganggunya lini produksi yang dapat menyebabkan line stop, ketidakefisienan proses
produksi, dan lain sebagainya.
3
Pengalokasian tenaga kerja ditangani langsung oleh foreman setiap jalur dimana
pencatatannya hanya pada papan tempat kerja, namun tidak pencatatan historis dari
tenaga kerja untuk setiap periodenya.
Selain itu kurang baiknya manajemen sumber daya manusia yang ada membuat
pencacatan terhadap evaluasi, mutasi, dan permintaan karyawan, membuat terjadi
keterlambatan maupun kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan dan
manajemen sumber daya manusia.
Berdasarkan kondisi di atas maka dibutuhkan sistem perencanaan kebutuhan
tenaga kerja dan pengelolaan tenaga kerja yang berguna untuk mendukung pengambilan
keputusan.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penulisan :
1. Menghasilkan jumlah standar tenaga kerja untuk departemen Assembly Line 2.
2. Mengalokasikan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan untuk departemen
Assembly Line 2.
3. Merancang sistem informasi untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja dan
mengelola tenaga kerja.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari penulisan :
1. Membantu perusahaan untuk mengalokasi tenaga kerja yang ada secara tepat
guna dan sesuai kebutuhan.
2. Membantu perusahaan untuk mengelola tenaga kerja.
4
3. Membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan tepat dan cepat
sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif untuk bersaing dengan
perusahaan lain yang sejenis.
1.4 Ruang Lingkup
Agar dalam penulisan skripsi dapat lebih terfokus, maka penulis melakukan
pembatasan dimana penelitian dibatasi dengan lingkup sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada Departemen Assembly Line 2 PT. ADM, Jl. Gaya
Motor Barat No. 3, Sunter II, Jakarta.
2. Pengukuran waktu baku difokuskan pada jalur lini produksi yang bersifat direct,
dan tidak membahas jalur lain-lainnya.
3. Pemilihan operator dengan kriteria kemampuan normal, tidak sedang mengalami
over shift atau menggantikan orang lain.
4. Data yang digunakan untuk pengolahan adalah data perusahaan yang diambil
pada bulan September 2008 – Oktober 2008.
5. Analisa dan pengukuran waktu standar kerja ditujukan pada kondisi produksi
pada saat pengukuran.
6. Tidak membahas masalah biaya dan pengukuran tingkat efisiensi waktu dari
semua faktor perencanaan tata letak fasilitas.
7. Tidak membahas masalah perancangan tata letak fasilitas untuk mengantispasi
perubahan di masa yang akan datang.
8. Tidak membahas perhitungan kapasitas produksi unit yang dihasilkan oleh
departemen Assembly Line 2.
5
1.5 Gambaran Umum Perusahaan
1.5.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Astra Daihatsu Motor (PT. ADM), berkantor pusat di Jl. Gaya Motor III/5,
Sunter II Jakarta Utara, beserta pabrik-pabriknya di Jakarta dan di luar Jakarta, bergerak
di bidang industri, perdagangan dan ekspor-impor, didirikan dengan Akte Pendirian
No.331 tanggal 31 Mei 1978, dibuat oleh notaris Kartini Mulyadi, yang telah
diumumkan di Berita Negara RI No. 91 tanggal 13 November 1979, Tambahan 687 dan
terakhir diubah dengan Akta No. 183 tanggal 21 januari 1998, dibuat oleh notaris
Singgih Susilo, yang telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 90 tangan 10
November 1998, Tambahan 6271, dan Akta No. 55 tanggal 9 November 1998 yang
dibuat oleh Singgih Susilo, yang diumumkan dalam Berita Negara RI No. 42 tanggal 25
Mei 1999, tambahan 3054.
PT. ADM berdiri pada tanggal 1 Januari 1992, dengan hasil merger dari
beberapa perusahaan yaitu Daihatsu Indonesia yang berdiri sejak tahun 1978, Daihatsu
Engine Manufacturing Ind. yang berdiri sejak tahun 1983, dan National Astra Motor
yang berdiri sejak tahun 1987. PT. ADM merupakan usaha kerjasama antara PT. Astra
Internasional, tbk dari Indonesia, Daihatsu Motor Co., Ltd., Toyota Tsusho Corporation.
Kepemilikan PT. ADM secara mayoritas dimiliki oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. dengan
61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho Corporation
sebesar 6,37%.
PT. ADM merupakan agen tunggal pemegang merk Daihatsu di indonesia. PT.
ADM memiliki peran penting dalam perkembangan dunia otomotif di indonesia dan
6
penciptaan lapangan kerja. PT. ADM memiliki berbagai pabrik seperti pabrik
pencetakan aluminium (Press Plant / Stamping Plant) yang berada di Sunter II, pabrik
pembuatan mesin (Engine Plant), pabrik peleburan (Casting Plant) yang keduanya
berada di kawasan industri karawang, dan pabrik perakitan (Assembly Plant) yang
letaknya berada di Sunter II. Selain itu PT. ADM, memiliki gudang untuk parts (Parts
Center) yang berada di daerah cibitung dan gudang sementara untuk pengiriman produk
(Vehicle Logistic Delivery) yang berada di Sunter II. PT. ADM memiliki kapasitas
produksi 210.000 unit per tahun yang rencana akan terus ditingkatkan hingga mencapai
300.000 unit per tahun. PT. ADM memiliki jumlah karyawan 8.717 Orang (updated on
15 July 2008).
PT. ADM memiliki market share sebesar 12% (updated 2007) dan terus
meningkat hingga akhir tahun 2008. PT. ADM menghasilkan produk-produk Daihatsu
yang tidak hanya dipasarkan untuk pasar nasional saja namun juga pasar internasional.
PT. ADM mengekspor produk-produknya ke pasar internasional yaitu Malaysia, Brunei
Darussalam, Filipina, Thailand, Venezuela, Meksiko, Timur tengah, dan Afrika. Produk-
produk yang dieksport antara lain CKD Terios, CKD Rush, CKD Avanza, CBU
Granmax dengan brand Toyota Lite Ace dan Town Ace, dan juga komponen-komponen
pendukung.
PT. ADM berperan penting dalam lingkungan dalam program Green Company,
dimana tidak hanya berperan dalam membangun lingkungan pabrik yang bersih dan
nyaman juga membangun tempat pengolahan limbah pabrik agar limbah yang dihasilkan
tidak merusak lingkungan sekitar pabrik. Seiring dengan kemajuan teknologi dan
kebutuhan akan produk yang ramah lingkungan PT. ADM telah melengkapi semua
7
mobilnya dengan mesin yang menggunakan catalytic converter agar gas buang hasil
pembakarannya memenuhi peraturan pemerintah dan standar international EURO II. PT.
ADM sangat memperhatikan proses produksi, kesehatan dan keselamatan kerja di
seluruh pabrik dengan menerapkan Sistem Mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3) yang sesuai dengan ISO 14001, ISO 14001, OHSAS 18001 dan green
company.
PT. ADM berusaha menjaga limbah pabrik agar tidak mencemari lingkungan
sekitar. Sebagai hasil kepedulian kami pada lingkungan dan keselamatan kerja, PT.
ADM menerima penghargaan pengelolaan lingkungan hidup dengan predikat terbaik
dari Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Lingkungan Hidup dalam beberapa tahun
kemaren. Kami juga menerima penghargaan bebas kecelakaan kerja dari Menteri Tenaga
Kerja.
Tidak hanya itu, PT. ADM juga memiliki kepedulian sosial dengan program
Corporate Social Responsibility (CSR) dengan kegiatan-kegiatan sosial terhadap
penduduk pada lingkungan sekitar pabrik dengan pengobatan murah, sunatan massal,
dll.
1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT. ADM
Menjadi No. 1 di pasar mobil kompak di Indonesia dan basis produksi global
yang Utama bagi grup Daihatsu / Toyota dengan standar kualitas pabrik Jepang.
Misi PT. ADM
8
1. Kami memproduksi mobil kompak yang bernilai terbaik dan menyediakan layanan
purna jual terkait yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan ramah
lingkungan.
2. Kami mengembangkan dan memberikan inspirasi bagi seluruh karyawan untuk
mencapai kinerja tingkat dunia
1.5.3 Filosofi Dasar Perusahaan
Filosofi dasar pada perusahaan Astra yaitu Catur Dharma. Catur Dharma terdiri
atas :
• Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara
• Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan
• Saling menghargai dan membina kerjasama
• Berusaha mencapai yang terbaik
1.5.4 Proses Bisnis Perusahaan
Proses bisnis pada PT. ADM dimulai dari pencetakan komponen (parts) untuk
body pada press plant dengan bahan dasar lembaran aluminium (logam). Peleburan
aluminium dilakukan pada casting plant menjadi bahan baku parts setengah jadi. Bahan
baku setengah jadi tersebut akan diolah menjadi mesin dan komponen transmisi pada
engine plant. Selanjutnya setelah komponen body telah dicetak akan dikirimkan ke
Assembly Plant dari press plant untuk perakitan lebih lanjut. Komponen mesin dan
transmisi yang telah selesai dibuat dan diuji kemudian dikirimkan ke Assembly Plant
dari engine plant untuk perakitan lebih lanjut. Pada Assembly plant komponen body
digabungkan menjadi satu dengan menggunakan pengelasan antar komponen body.
Setelah itu body mobil yang telah siap akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu
9
pengecatan. Mobil yang telah dicat siap untuk dirakit dengan mesin dan komponen-
komponen pelengkap lainnya.
Mobil yang telah selesai dirakit dan diperiksa oleh bagian quality control akan
siap dikirimkan ke Vehicle Logistic Delivery (VLD). Pada VLD inilah, mobil akan
distribusikan menurut jenisnya apakah untuk pasar domestic atau pasar export. Selain itu
didistribusikan juga produk dengan brand Toyota yaitu Toyota Rush dan Toyota Avanza
ke PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) baik untuk pasar domestic
maupun pasar ekspor.
Produk Daihatsu dipasarkan ke pasar domestic oleh PT. Astra Internasional,
Tbk- Daihatsu Sales Operation (PT. AI-DSO). Cabang dari PT. AI-DSO ini menyebar
hingga seluruh nusantara dan mendistribusikan produk daihatsu baik mobil maupun
suku cadang. Untuk pasar ekspor dilakukan oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Perodua,
Malaysia.
10
Gambar 1.1 Proses Bisnis PT. ADM
1.5.5 Struktur Organisasi
Keberadaan struktur organisasi dalam perusahaan memberikan sumbangan yang
positif dan penting. Hal ini didasarkan pada apa yang terkandung di dalamnya dimana,
struktur organisasi mengandung gambaran tentang wewenang dan tanggung jawab
masing-masing pelaku dalam perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung
pada manajemen yang ditetapkan pada perusahaan. Dengan manajemen yang baik akan
tercapai pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang baik untuk masing-
masing pelaku organisasi dalam perusahaan agar dapat terarah dan memberikan
informasi yang jelas.
Keputusan penting dari manajemen dalam menentukan struktur organisasi adalah
menentukan spesialisasi pekerjaan, departemenisasi, menentukan tentang kendala, dan
11
penentuan wewenang. Setiap keputusan yang ada saling berhubungan satu sama lain
walaupun masing-masing mempunyai persoalan khusus tertentu yang dapat
dipertimbangkan terpisah dari lainnya. Dalam struktur organisasi, Board of Director
membawahi sejumlah divisi-divisi dan divisi yang juga membawahi beberapa
departemen. Hal ini dapat dilihat pada struktur organisasi pada gambar 1.2.
Dalam struktur organisasi, setiap Division Head (DH) yang mayoritas orang
indonesia tetap didampingi oleh Divison Head Executive (DHE) yang mayoritas adalah
orang jepang. Fungsi DHE adalah untuk mengawasi kinerja operasional dari seorang
Division Head dan memberikan bimbingan untuk mencapai tujuan atau target yang telah
ditetapkan sebelumnya Untuk Department Head (Dept. Head) juga didampingi oleh
seorang executive coordinator (EC) yang berfungsi untuk membantu dan mengawasi
kinerja. Mayoritas executive coordinator adalah berperan sebagai penasihat namun
keputusan tetap pada Divt. Head.
12
BOARD OF DIRECTOR
CORP. PLANNING
MARKETING
EXPORT IMPORT
PURCHASING
FINANCE
QUALITY ASSURANCE
RESEARCH & DEVELOPMENT
UNIT MANUFACTURING
QUALITY CONTROL
PRODUCTION CONTROL & ADMINISTRATION
PRODUCTION ENGINEERING
PRESS & BODY MANUFACTURING
PAINT & ASSEMBLY MANUFACTURING
HUMAN RESOURCES & GENERAL AFFAIRS
CORP. PLANNING
PARTS
SERVICE
DOMESTIC MARKETING
PURCHASING
EXPORT IMPORT
PURCHASING PLANNING
ACCOUNTING & CONTROL
FINANCE
QUALITY ASSURANCE
PRODUCT DEVELOPMENT
CORPORATE INFORMATION TECHNOLOGY
GENERAL AFFAIRS
HUMAN RESOURCES
ASSEMBLY PLANT
PAINT PLANT
BODY PLANT
PRESS PLANT
PPC & LOGISTIC NO. 2 (Vehicle)
PPC & LOGISTIC NO. 1 (UNIT)
PRODUCTION CONTROL
PRODUCTION ENGINEERING
CASTING PLANT
ENGINE PLANT
QUALITY CONTROL
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. ADM (Updated September 2008)
13
Dalam struktur organisasi yang ditetapkan oleh PT. ADM adalah berbentuk
organisasi staf dan organisasi garis. Hal tersebut dipilih dengan pertimbangan agar
fungsi personal dan administrasi secara struktural, baik secara vertikal maupun
horizontal dapat berjalan secara serasi dan serimbang.
Struktur organisasi perusahaan PT. ADM periode September 2008 secara
keseluruhan dikelola oleh :
President Director : T. Nomoto
Vice President Director : Sudirman M. R.
Director : H. Nomura
S. Anraku
Corison S.
H. Nishimura
Amelia Tjandra
H. Sato
Y. Kanamori
S. Yagi
1.5.6 Hari Kerja dan Jam Kerja
Hari kerja di PT. ADM adalah lima hari kerja dalam seminggu yaitu hari senin
sampai dengan hari jumat, hari sabtu dan minggu adalah hari libur, kecuali untuk
pekerjaan satuan pengamanan dan maintenance yang pekerjaannya bersifat khusus.
14
PT. ADM melaksanakan hari kerja berdasarkan shift kerja berdasarkan ketentuan
sebagai berikut :
• Untuk shift A, 8 jam kerja sehari atau 40 jam kerja seminggu. Untuk hari senin
sampai kamis, jam kerja dimulai dari Pk. 07.15 hingga Pk 16.00. Dengan 3 kali
istirahat yaitu istirahat pertama selama 5 menit dari Pk. 09.45 hingga Pk. 09.50,
istirahat kedua selama 50 menit dari Pk. 11.50 hingga Pk. 12.40, dan istirahat ketiga
selama 10 menit dari Pk. 14.00 hingga Pk. 14.10. Untuk hari jumat jam kerja dimulai
dari Pk. 07.15 hingga Pk 16.30, untuk istirahat pertama dan ketiga sama seperti hari
senin, sedangkan istirahat kedua dimulai Pk. 11.45 hingga Pk. 12.45.
• Untuk shift B, 8 jam kerja sehari atau 40 jam kerja seminggu. Untuk hari senin
sampai kamis, jam kerja dimulai dari Pk. 21.00 hingga Pk 04.30. Dengan 3 kali
istirahat yaitu istirahat pertama selama 5 menit dari Pk. 22.00 hingga Pk. 22.05,
istirahat kedua selama 50 menit dari Pk. 22.05 hingga Pk. 23.45, dan istirahat ketiga
selama 10 menit dari Pk. 02.30 hingga Pk. 02.40.
• Untuk shift N, 8 jam kerja sehari atau 40 jam kerja seminggu. Untuk hari senin
sampai kamis, jam kerja dimulai dari Pk. 07.15 hingga Pk 16.00. Dengan 3 kali
istirahat yaitu istirahat pertama selama 5 menit dari Pk. 09.45 hingga Pk. 09.50,
istirahat kedua selama 50 menit dari Pk. 11.50 hingga Pk. 12.40, dan istirahat ketiga
selama 10 menit dari Pk. 14.00 hingga Pk. 14.10. Untuk hari jumat jam kerja dimulai
dari Pk. 07.15 hingga Pk 16.30, untuk istirahat pertama dan ketiga sama seperti hari
senin, sedangkan istirahat kedua dimulai Pk. 11.45 hingga Pk. 12.45.
15
PT. ADM juga memberikan jenjang karier pada para karyawan berdasarkan pada
status, keahlian, prestasi, dan masa kerjanya, dimana jenjang karier kepegawaian juga
menentukan besarnya upah yang diterima oleh karyawan.
Apabila dikemudian hari ternyata seorang pekerja mencapai pada tingkat
pendidikan yang lebih tinggi, maka setelah memenuhi syarat-syarat tertentu dan melalui
seleksi tertentu akan diberikan penyesuaian sesuai dengan tingkat pendidikan tersebut.
Para karyawan PT. ADM juga mendapatkan berbagai macam fasilitas penunjang
untuk mempermudah dan mensejahterakan karyawannya. Adapun fasilitas yang tersedia
adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan dan pelatihan
2. kesehatan
3. Transportasi
4. Kantin
5. Sarana peribadatan
6. koperasi
7. Asuransi keselamatan kerja
8. Rekreasi
9. Dana Pensiun
10. Tunjangan-tunjangan lainnya.
Dengan adanya berbagai macam fasilitas dan tunjangan tersebut, maka
diharapkan karyawan PT. ADM dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
kepada perusahaan secara profesional.
16
1.5.7 Bidang Usaha Perusahaan
Produk-produk kendaraan yang dihasilkan PT. ADM :
• Daihatsu Xenia
• Daihatsu Terios
• Daihatsu GranMax
• Toyota Avanza
• Toyota Rush
• Toyota Lite Ace
• Toyota Town Ace
Kegiatan PT. ADM berlokasi di berbagai tempat dan dikendalikan dari Sunter II
sebagai kantor pusat. Dari berbagai lokasi tersebut masing-masing lokasi melakukan
aktivitas produksi yang berbeda. Adapun kegiatan produksi dilakukan di Plant Sunter II,
Plant Karawang, dan Plant Cibitung.
Kegiatan produksi PT. ADM di Sunter II terdiri dari Stamping Plant / Press
Plant dan Assembly Plant sedangkan di karawang terdiri dari Engine Plant dan Casting
Plant.
17
A. Stamping Plant / Press Plant
• Alamat : Gaya Motor No. 2, Sunter, Jakarta
• Berdiri : Mei 1978
• Luas : 58.000 M2
• Luas Bangunan : 22.600 M2
• Kapasitas : 178,000 unit / tahun
B. Engine Plant
• Alamat : KIIC Lot A-6, Karawang – Jawa Barat
• Berdiri : April 1983
• Luas : 30.500 M2
• Luas Bangunan : 11.700 M2
• Kapasitas : 153,000 unit / tahun
C. Casting Plant
• Alamat : KIIC Lot A-5, Karawang – Jawa Barat
• Berdiri : January 1997
• Luas : 38.500 M2
• Luas Bangunan : 12.000 M2
• Kapasitas : 284,000 unit / tahun
18
D. Assembly Plant
• Alamat : Gaya Motor Barat No. 3, Sunter II, Jakarta
• Berdiri : December 1998
• Luas : 56.090 M2
• Luas Bangunan : 40.433 M2
• Kapasitas : 210,000 unit / tahun
E. Parts Center
• Alamat : Kawasan Industri MM2100, Cibitung-Jawa Barat
• Berdiri : December 2007
• Luas : 40.000 M2
• Luas Bangunan : 19.543 M2
19
1.5.8 Proses Produksi di Assembly Plant
Gambar 1.3 Proses Produksi Assembly Plant - Welding
Gambar 1.4 Proses Produksi Assembly Plant - Painting
20
Gambar 1.5 Proses Produksi Assembly Plant - Assembling
Gambar 1.6 Proses Produksi Assembly Plant – Quality Inspection
21
Proses pada Assembly Plant terdiri dari proses utama dan proses
tambahan yaitu proses Welding, proses Painting, dan proses Assembling (proses
utama) dan Final Test yang merupakan unit kerja untuk kualitas (proses
tambahan).
Proses Welding adalah proses penyambungan komponen body dengan
pengelasan. Plat metal hasil pencetakan dari Stamping Plant / Press Plant
disambung dengan pengelasan untuk menjadi body. Selain itu juga ada proses
pembentukan chassis.
Proses Painting merupakan kelanjutan dari proses Welding, dimana unit
body mobil yang telah selesai disambung dilanjutkan dengan proses pengecatan.
Pewarnaan body disesuaikan dengan pesanan dari konsumen, sedangkan untuk
chassis diwarnai dengan warna gelap (hitam).
Proses Assembling atau final merupakan proses perakitan body mobil
dengan chassis dan komponen-komponen lainnya hingga menjadi mobil yang
siap untuk dijalankan.
Proses Final Test merupakan proses pengendalian kualitas dari mobil
yang dihasilkan dimana dilakukan pengujian Appereance and Function test,
Bumping test, Drum Test, hingga Final Check.
22
1.5.9 Rich Picture Sistem Berjalan
KaryawanAssy 2 Dept Head
StandarTenagaKerja
7.MenggunakanStandar Tenaga Kerja
AlokasiKaryawan 9.Mengalokasi
Karyawan
EvaluasiKaryawan
MutasiKaryawan
14.MemutasiKaryawan
PermintaaanKaryawan
15.Mengelola Permintaan Karyawan
Waktu Siklus
Assy 2 Supervisor
13.Mengelola Mutasi Karyawan
12.Mengevaluasi Karyawan
11.Mengelola Evaluasi Karyawan
Assy 2Admin
17.Mengelola Karyawan
Takt Time
3.MencatatTakt Time
1. Mengelola Waktu Siklus
6.MenggunakanWaktu Siklus
16.MemintaKaryawan
5.MenggunakanTakt Time
8.Mengelola Alokasi Karyawan
4.Mengelola Standar Tenaga Kerja
Pos
2. Mengelola PosAssy 2
Sect Project
Assy 2 Foreman
10.Menerima LaporanAlokasi Karyawan
Gambar 1.7 Rich Picture Sistem Berjalan
23
1. Bagian Assy 2 Sect Project mengelola waktu siklus hasil pengukuran yang
dilakukan pada proses produksi.
2. Selain mengelola waktu siklus, Assy 2 Sect Project juga mengelola pos yang ada
pada proses produksi.
3. Assy 2 Supervisor akan mencatat Takt Time yang berlaku.
4. Assy 2 Supervisor mengelola standar tenaga kerja. Standar tenaga kerja dengan
menggunakan 2 faktor yaitu waktu baku dan takt time.
5. Penggunaan Takt Time untuk mengetahui kecepatan atau jumlah target produksi
yang berlaku. Takt time sangat berpengaruh terhadap standar yang ada.
Penggunaan takt time dilakukan oleh Assy 2 Supervisor.
6. Waktu baku digunakan sebagai indicator mengetahui jumlah standar ini.
Penggunaan waktu baku dilakukan oleh Assy 2 Supervisor.
7. Assy 2 Foreman mengelola alokasi karyawan berdasarkan lini produksi.
8. Dalam pengelolaannya Assy 2 Foreman menggunakan standar tenaga kerja.
9. Berdasarkan standar itulah dilakukan pengalokasian karyawan.
10. Laporan hasil alokasi karyawan akan diberikan kepada Assy 2 Dept Head.
11. Setiap pertengahan bulan dan akhir bulan akan dievaluasi terhadap karyawan.
Evaluasi karyawan ini dikelola oleh Assy 2 Dept Head. Evaluasi untuk karyawan
dilakukan 2 bulan menjelang tanggal kontrak berakhir selesai.
12. Evaluasi dilakukan baik untuk karyawan kontrak maupun yang sudah permanen.
Ini terkait pula dengan promosi jabatan dan status kontrak. Setiap karyawan yang
24
masuk dalam pertimbangan untuk dipromosi atau diberhentikan akan dievaluasi
kinerjanya terlebih dahulu.
13. Mutasi dikelola oleh Assy 2 Dept Head untuk memindahkan karyawan ke
departemen lainnya.
14. Berdasarkan keputusan mutasi yang dibuat, maka karyawan yang dimutasi akan
berpindah departemen.
15. Assy 2 Dept Head mengelola permintaan karyawan jika dibutuhkan akan dibuat
permintaan.
16. Kebutuhan karyawan dibuat berdasarkan jabatan dan jumlah karyawan.
17. Assy 2 Admin akan mengelola data karyawan yang ada dan melakukan
pencatatan terhadap karyawan baru yang masuk ke dalam departemen Assy 2.