bab 1. pendahuluan - institut pertanian yogyakarta · 2020. 9. 23. · bab 1. pendahuluan....

15
BAB 1. PENDAHULUAN

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB 1.

    PENDAHULUAN

  • PendahuluanQuality Control berarti pengendalian mutu yg melibatkan berbagai unsur

    dalam perusahaan

    Pimpinan perusahaan memikul tanggung jawab terhadap mutu produk maupun jasa

    Masing-masing bagian dalam struktur organisasi bertanggung-jawab sesuai tugas dan wewenangnya

    Misal : Kepala Bagian ⇨ Kepala Seksi ⇨ Supervisor⇨Mandor

    Tujuan : meningkatkan volume, uji coba dengan kualitas tinggi dengan harga yg sesuai shg dapat menguatkan perekonomian.

    Tuntutannya : jujur kepada konsumen, pemilik dan pemegang saham

  • QC (JIS,1981) : sistem dari metode yg tepat dng biaya ekonomis untuk menghasilkan produk atau jasa yg memenuhi kebutuhan konsumen.

    QC terdiri pengembangan, desain, produksi, pemasaran dan pelayanan produk dgn biaya optimum, bermanfaat bagi pembeli dan memberikan rasa puas.

    TQC (Total Quality Control) meliputi :

    1. Seluruh bagian harus terlibat dan saling berhubungan

    2. Setiap pegawai harus diikutsertakan menanggung order dan dilibatkan dalam pelaksanaan QC

    3. QC harus disebarluaskan shg. semua memahami 4 aspek :

  • 4 Aspek Q C

    Q : Quality : kualitas menjadi utama dan karakteristik

    C : Cost : karateristik dikaitkan dengan biaya, harga produk, biaya per unit,kehilangan bahan mentah, biaya produksi, jaminan, keuntungan,dll.

    D : Delivery : pengendalian jumlah produksi, penjualan, dll.

    S : Service : masalah yg timbul sesudah produksi membutuhkan tindak lanjut (layanan purna jual; lifetime, kualitas cocok dan sesuai ⇢ oleh sebab itukomplain harus diperhitungkan seperti kompensasi finasial atau diganti produkbaru )

  • Nilai kualitas

    Nilai kualitas adalah indeks penilaian pelanggan, yang merupakan harga yang dibayarkan pelanggan atas hasil atau manfaat yang dirasakan karena kualitas produk atau proses sesuai dengan harapannya (Bester, 1999)

  • Definisi kualitas secara umum

    1.Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristikproduk atau jasa yang kemampuannya dapatmemuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakansecara tegas maupun tersamar. Istilah kebutuhandiartikan sebagai spesifikasi yang tercantum dalamkontrak maupun kriteria-kriteria yang harusdidefinisikan terlebih dahulu (ISO 8402 dan SNI 19-8402-1991).

    2.Kualitas adalah suatu strategi bisnis mendasar yangmengupayakan menghasilkan aneka barang danjasa yang memuaskan para pelanggan baik internalmaupun eksternal secara lengkap dengan berusahamemenuhi harapan-harapan mereka baik yangimplisit maupun eksplisit (Ternner & Toro, 1992).

  • 3.Kualitas adalah kemampuan produk dalammelakukan fungsinya selama jangka waktupenggunaan tertentu yang telah ditetapkan (Hoyle,1994).

    4.Kualitas adalah karakteristik total suatu entitas yangsesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen(Wilton, 1994).

  • KARAKTERISTIK KUALITAS PRODUK

    David Garvin (1987)

    Performansi (performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk itu dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.

    Features merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.

  • Keandalan (reliability) berkaitan dengan kemungkinan (probabilitas) suatu produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu.

    Konformasi (conformance) berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

  • KARAKTERISTIK KUALITAS PRODUK

    Kemampuan pelayanan (serviceability) merupakan karakteristik yangberkaitan dengan kecepatan, keramahan, kompetensi, dll.

    Estetika merupakan karakteristik yang bersifat subyektif sehingga berkaitandengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari referensi atau pilihanindividual.

    Kualitas yang dirasakan, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalammengkonsumsi produk itu sendiri.

  • Dimensi kualitas untuk industri manufaktur

    Dimensi kualitas untuk industri manufaktur (Garvin, 1996);

    Performance: kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri

    Feature : ciri khas produk yang membedakan dari produk lain

    Reliability : kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya atau karena kemungkinan kerusakan yang rendah.

    Conformance: kesesuaian produk dengan syarat, ukuran, karakteristik desain, dan operasi yang ditetapkan

    Durability : tingkat ketahanan/awet produk atau lama umur produk.

    Serviceability : kemudahan perbaikan atau ketersediaan komponen produk

    Aesthetic : keindahan atau daya tarik produk.

    Perception : fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasinya.

    Kualitas pada industri manufaktur selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi.

  • Dimensi kualitas untuk industri Jasa

    Dimensi kualitas pada industri jasa (Garvin, 1996):

    ▪ Communication: hubungan antara penerima jasa dengan pemberi jasa.

    ▪ Credibility : kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa.

    ▪ Security : keamanan terhadap jasa yang ditawarkan.

    ▪ Knowing the customer: pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan danharapan pemakai jasa.

    ▪ Tangibles : dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus dapatdiukur atau dibuat standarnya.

    ▪ Reliability : konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberijasa dalam memenuhi janji para penerima jasa.

  • ...lanjutan

    Dimensi kualitas untuk industri Jasa

    ▪ Responsiveness: tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapanpenerima jasa.

    ▪ Competence : kemampuan atau keterampilan pemberi jasa untukmemberikan jasanya kepada penerima jasa.

    ▪ Access : kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh penerima jasa.

    ▪ Courtesy : kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubunganpersonil.

    Meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan tidak semudah usaha meningkatkan kualitas produk, karena karakteristiknya yang unik.

    Peningkatan kualitas jasa juga akan berdampak pada organisasi secara menyeluruh.

  • MANFAAT QUALITY CONTROL

    ▪ Membantu menyeragamkan kualitas suatu barang

    (jaminan kelangsungan penjualan)

    ▪ Menekan kemungkinan terjadinya penolakan barang

    ▪ Membantu mencari pemecahan pemasalahan yg

    terjadi pada proses produksi

    ▪ Mengurangi kerja yg diperlukan untuk perbaikan

    ▪ Peningkatan output menyebabkan terjadinya

    penurunan biaya produksi per unit

    ▪ Peningkatan harga diri karyawan (kepuasan)

    ▪ Membantu mencari kesalahan untuk menjaga

    kualitas barang

  • KECACATAN atau KETIDAKSESUAIAN (DEFECT)

    Pertanyaannya :

    Apakah tidak bisa digunakan ?

    Apakah bisa ditoleransi menggunakan sistem Grade?

    1. Konsep defect harus distandarisasi : harus jelas pemahaman antara “cacat”dan “tidak sesuai” baik oleh pabrikan maupun pengguna/user

    2. Go-through rate (non-adjusment rate) : digunakan pada indikator perakitan(sekali dirakit tanpa pengulangan)

    3. Exposing latent defective (mengekspos kecacatan yg tersembunyi). Cacat ygtersembunyi harus disampaikan dan diidentifikasi scr jelas

    4. As-is acceptance. Produk-produk yg gagal masuk spesifikasi atau toleransi ygmasih diterima tanpa pengulangan, perbaikan ataupun pencampuran.