bab 1 unsur kimia

25
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia (dari bahasa Farsi dan bahasa Indo-Eropah kimia "seni transformasi" "alkimia") adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom. Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi [1] . Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.

Upload: bonzds

Post on 29-Jun-2015

1.182 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 Unsur kimia

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia (dari bahasa Farsi dan bahasa Indo-Eropah kimia "seni

transformasi" "alkimia") adalah ilmu yang mempelajari

mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom

hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta

interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan

sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan

interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan

pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut

kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh

struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan

oleh gaya antaratom.

Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena

menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan,

nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika,

dan geologi [1]. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin

yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin

ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan

prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan

molekul.

Page 2: BAB 1 Unsur kimia

2

1

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Kimia

Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan

dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam

hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia

tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia,

yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain.

Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti

ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen

elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah.

Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya

merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi

tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang

mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti

radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional

juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar

suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.

Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen

subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron.

Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi

yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur

dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi

dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar

mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat

dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau

mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan

dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu

suhu tertentu.

Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau

komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan

dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan

Page 3: BAB 1 Unsur kimia

3

2

plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat

ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan

energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap

pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah

lain yang mencoba merubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang

terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas

tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas.

Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak

bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu

menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase

pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat

memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume

tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki

baik volume ataupun bentuk yang tetap.

Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-

molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan

Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada

suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya

terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan

hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan

molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk

mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara

0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau

energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat,

menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan

energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah

sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan

menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu

terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan

selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu

sama lain.

Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian

besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih

Page 4: BAB 1 Unsur kimia

4

3

subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering

disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap

banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat

untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang

dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan

tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut

merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler

menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini

dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat

membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.

Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi

ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama

berabad-abad di seluruh dunia.

B. Sejarah

Robert Boyle, perintis kimia modern

dengan menggunakan eksperimen

terkontrol, sebagai kontras dari metode

alkimia terdahulu.

Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga

fenomena pembakaran. Api merupakan

kekuatan mistik yang mengubah suatu zat

menjadi zat lain dan karenanya merupakan

perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun

manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan

dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik

menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas.

Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia

dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering

mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.

Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada

pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah,

Page 5: BAB 1 Unsur kimia

5

4

alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin

Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari

filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih

sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap

menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan

kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun

demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh

Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun

1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang

mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur

kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.

Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901

memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama

100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik

atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan

sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah

berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-

aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.

Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada

tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki

penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan

8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total

penjualan [2].

C. Konsep dasar

Page 6: BAB 1 Unsur kimia

6

5

a. Tatanama

Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa

kimia. Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia yang

terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama

menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik

dinamai menurut sistem tatanama anorganik.

b. Atom

Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti

yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton

dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang

mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan

satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan

masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang

rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem

elektron.

Page 7: BAB 1 Unsur kimia

7

6

c. Unsur

Bijih uranium

Unsur adalah sekelompok

atom yang memiliki jumlah

proton yang sama pada

intinya. Jumlah ini disebut

sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom

yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur

kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada

intinya adalah atom unsur uranium.

Tampilan unsur-unsur yang paling pas adalah dalam tabel

periodik, yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan

kemiripan sifat kimianya. Daftar unsur berdasarkan nama,

lambang, dan nomor atom juga tersedia.

d. Ion

Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul

yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron.

Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan

anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−) dapat

membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl).

Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi

asam-basa adalah hidroksida (OH−) dan fosfat (PO43−).

e. Senyawa

Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau

lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan

susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang

mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua

terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi

kimia.

Page 8: BAB 1 Unsur kimia

8

7

f. Molekul

Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu

senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia

dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih

atom yang terikat satu sama lain.

g. Zat kimia

Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau

campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan

unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam

kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran,

misalnya air, aloy, biomassa, dll.

h. Ikatan kimia

Orbital atom dan orbital

molekul elektron

Ikatan kimia

merupakan gaya yang

menahan

berkumpulnya atom-

atom dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa

sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi

dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan

susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik

dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik.

Pada senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks

logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena

membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis

mekanika kuantum.

Page 9: BAB 1 Unsur kimia

9

8

i. Wujud zat

Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik

makroskopis yang relatif serbasama baik itu komposisi

kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis,

struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh

keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas.

Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi

Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion. Keadaan fase dari

material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan

diamagnetik.

j. Reaksi kimia

Reaksi kimia antara hidrogen klorida dan amonia membentuk

senyawa baru amonium klorida Reaksi kimia adalah

transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini

bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk

molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua

atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-

atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan

terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.

D. Unsur kimia

Tabel periodik unsur kimia

Page 10: BAB 1 Unsur kimia

10

9

Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang

tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tak

dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan

metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom.

Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi

oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan

neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117

unsur di dunia.

E. Etimologi Nama Unsur-Unsur Kimia

Hidrogen, H (Yunani: hydor = air; genes = pembentuk}

Helium, He (Yunani: helios = matahari)

Litium , Li (Yunani: lithos = batu)

Berilium, Be (Latin: beryl = manis)

Boron, B (Arab: buraq = jernih)

Karbon, C (Latin: carbo = batubara)

Nitrogen, N (Yunani: nitron = basa; genes = pembentuk)

Oksigen, O (Yunani: oxys = asam; genes = pembentuk)

Fluor, F (Latin: fluere = mengalir)

Neon, Ne (Yunani: neos = baru)

Natrium, Na (Latin: natri = basa)

Magnesium, Mg (Magnesia, daerah di Yunani)

Aluminium, Al (Latin: alum = pahit)

Silikon, Si (Latin: silex = batu api)

Fosfor, P (Yunani: phosphoros = pembawa cahaya)

Belerang, S (Latin: sulphur = belerang)

Klor, Cl (Yunani: chloros = hijau)

Argon, Ar (Yunani: argos = malas)

Kalium, K (Arab: qali = abu)

Kalsium, Ca (Latin: calx = kapur)

Skandium, Sc (Skandinavia)

Page 11: BAB 1 Unsur kimia

11

10

Titanium, Ti (Yunani: titan = besar tubuh, raksasa)

Vanadium, V (Vanadis, dewi cinta Skandinavia)

Krom, Cr (Yunani: chroma = warna)

Mangan, Mn (Latin: magnes = bermagnet)

Besi, Fe (Latin: ferrum = besi)

Kobal, Co (Jerman: kobold = ruh jahat)

Nikel, Ni (Jerman: kupfernickel = tembaga palsu)

Tembaga, Cu (Yunani: Kypros = Siprus)

Seng, Zn (Jerman: zink = seng)

Galium, Ga (Latin: Gallia = Perancis)

Germanium, Ge (Latin: Germania = Jerman)

Arsen, As (Arab: az-zirnikh = kuning emas)

Selenium, Se (Yunani: selene = bulan)

Brom, Br (Yunani: bromos = pesing)

Kripton, Kr (Yunani: kryptos = tersembunyi)

Rubidium, Rb (Latin: rubidus = merah)

Strontium, Sr (Strontian, daerah di Skotlandia)

Itrium, Y (Ytterby, daerah di Swedia)

Zirkonium, Zr (Arab: zarqun = kemilau)

Niobium, Nb (Niobe, dewi Yunani)

Molibdenium, Mo (Yunani: molybdos = timbal)

Teknesium, Tc (Yunani: technetos = buatan)

Rutenium, Ru (Latin: Ruthenia = Rusia)

Rodium, Rh (Yunani: rhodos = merah jambu)

Paladium, Pd (Asteroid Pallas)

Perak, Ag (Latin: argentum = perak)

Kadmium, Cd (Kadmos, raja Thebe di Yunani)

Indium, In (Latin: indicum = nila)

Timah, Sn (Latin: stannum = timah)

Antimon, Sb (Yunani: stibi = cincin)

Telurium, Te (Latin: tellus = tanah)

Iodium, I (Yunani: iodes = ungu)

Xenon, Xe (Yunani: xenos = asing)

Sesium, Cs (Latin: caesius = biru)

Barium, Ba (Yunani: baros = berat)

Page 12: BAB 1 Unsur kimia

12

11

Lantanum, La (Yunani: lanthanein = tercecer)

Serium, Ce (Asteroid Ceres)

Praseodimium, Pr (Yunani: praseos = hijau tua; dymos =

kembar)

Neodimium, Nd (Yunani: neos = baru; dymos = kembar)

Prometium, Pm (Prometheos, tokoh mitos Yunani)

Samarium, Sm (Kolonel Samarski, ahli tambang Rusia)

Eropium, Eu (Benua Eropa)

Gadolinium, Gd (Johan Gadolin, 1760-1852, orang Finlandia)

Terbium, Tb (Ytterby, daerah di Swedia)

Disprosium, Dy (Yunani: dysprositos = sukar didapat)

Holmium, Ho (Latin: Holmia = Stockholm)

Erbium, Er (Ytterby, daerah di Swedia)

Tulium, Tm (Yunani: Thule = Swedia)

Iterbium, Yb (Ytterby, daerah di Swedia)

Lutetium, Lu (Latin: Lutetia = Paris)

Hafnium, Hf (Latin: Hafnia = Kopenhagen)

Tantalum, Ta (Tantalus, dewa Yunani)

Wolfram, W (Jerman: wolfram = batu berat)

Renium, Re (Latin: Rhenus = Sungai Rhine)

Osmium, Os (Yunani: osme = bau)

Iridium, Ir (Latin: iris = pelangi)

Platina, Pt (Spanyol: platina = perak kecil)

Emas, Au (Latin: aurora = fajar)

Raksa, Hg (Yunani: hydrargyre = air perak)

Talium, Tl (Yunani: thallos = hijau muda)

Timbal, Pb (Latin: plumbum = timbal)

Bismut, Bi (Arab: bismuth = cerah)

Polonium, Po (Latin: Polonia = Polandia)

Astatin, At (Yunani: astatos = tidak tetap)

Radon, Rn (Latin: radius = sinar)

Fransium, Fr (Perancis)

Radium, Ra (Latin: radius = sinar)

Aktinium, Ac (Yunani: aktis = sinar)

Torium, Th (Thor, dewa Skandinavia)

Page 13: BAB 1 Unsur kimia

13

12

Protaktinium, Pa (Yunani: pertama menjadi aktinium)

Uranium, U (Planet Uranus)

Neptunium, Np (Planet Neptunus)

Plutonium, Pu (Planet Pluto)

Amerisium, Am (Benua Amerika)

Kurium, Cm (Marie Sklodowska Curie, 1867-1934)

Berkelium, Bk (Berkeley di Amerika Serikat)

Kalifornium, Cf (California di Amerika Serikat)

Einsteinium, Es (Albert Einstein, 1879-1955)

Fermium, Fm (Enrico Fermi, 1901-1954)

Mendelevium, Md (Dmitri Ivanovich Mendeleyef, 1834-1907)

Nobelium, No (Alfred Bernhard Nobel, 1833-1896)

Lawrensium, Lr (Ernest Orlando Lawrence, 1901-1958)

Ruterfordium, Rf (Ernest Rutherford, 1871-1937)

Dubnium, Db (Dubna di Rusia)

Seaborgium, Sg (Glenn Theodore Seaborg, 1912-1999)

Bohrium, Bh (Niels Henry David Bohr, 1885-1962)

Hassium, Hs (Hasse di Jerman)

Meitnerium, Mt (Lise Meitner, 1878-1968)

Darmstadtium, Ds (Darmstadt di Jerman)

F. Gambaran umum

Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah "jumlah

proton" dan jumah elektron suatu unsur atau ikatan dalam inti atom

tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6

buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah.

Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom

(dilambangkan dengan Z).

Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat

memiliki jumlah netron yang berbeda; hal ini dikenal dengan

sebutan isotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan dengan

"A") adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena

massa elektron sangatlah kecil, dan massa neutron hampir sama

dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan

Page 14: BAB 1 Unsur kimia

14

13

dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang

memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah

satuan massa atom (smu). Beberapa isotop bersifat radioaktif, dan

mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa

atau beta.

Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen

dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya

setelah terjadinya Big Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami

terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai

metode nukleosintesis. Hingga tahun 2005, dikenal 118 unsur yang

diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur

merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah

teknetium pada tahun 1937. Seluruh unsur buatan merupakan

radioaktif dengan waktu paruh yang pendek, sehingga atom-atom

tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai.

Daftar unsur dapat dinyatakan berdasarkan nama, simbol, atau

nomor atom. Dalam tabel periodik, disajikan pula pengelompokan

unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama.

a) Tata nama

Penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu

zat, meski pada waktu itu belum diketahui mana yang

merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa.

Ketika teori atom berkembang, nama-nama unsur yang telah

digunakan pada masa lampau tetap dipakai. Misalnya, unsur

"cuprum" dalam Bahasa Inggris dikenal dengan copper, dan

dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah tembaga.

Contoh lain, dalam Bahasa Jerman "Wasserstoff" berarti

"hidrogen", dan "Sauerstoff" berarti "oksigen".

Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi

IUPAC. Menurut IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf

kapital, kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir

Page 15: BAB 1 Unsur kimia

15

14

abad ke-20, banyak laboratorium mampu menciptakan unsur

baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi untuk

dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan

pula oleh IUPAC, dan umumnya mengadopsi nama yang dipilih

oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat menimbulkan

kontroversi grup riset mana yang asli menemukan unsur

tersebut, dan penundaan penamaan unsur dalam waktu yang

lama (lihat kontroversi penamaan unsur).

b) Lambang kimia

Sebelum kimia menjadi bidang ilmu, ahli alkemi telah

menentukan simbol-simbol baik untuk logam maupun

senyawa umum lainnya. Mereka menggunakan singkatan

dalam diagram atau prosedur; dan tanpa konsep mengenai

suatu atom bergabung untuk membentuk molekul. Dengan

perkembangan teori zat, John Dalton memperkenalkan simbol-

simbol yang lebih sederhana, didasarkan oleh lingkaran, yang

digunakan untuk menggambarkan molekul.

Sistem yang saat ini digunakan diperkenalkan oleh Berzelius.

Dalam sistem tipografi tersebut, simbol kimia yang digunakan

adalah singkatan dari nama Latin (karena waktu itu Bahasa

Latin merupakan bahasa sains); misalnya Fe adalah simbol

untuk unsur ferrum (besi), Cu adalah simbol untuk unsur

Cuprum (tembaga), Hg adalah simbol untuk unsur

hydrargyrum (raksa), dan sebagainya.

Simbol kimia digunakan secara internasional, meski nama-

nama unsur diterjemahkan antarbahasa. Huruf pertama

simbol kimia ditulis dalam huruf kapital, sedangkan huruf

selanjutnya (jika ada) ditulis dalam huruf kecil.

Page 16: BAB 1 Unsur kimia

16

15

c) Simbol non-unsur

Non unsur, khususnya dalam kimia organik dan

organometalik, seringkali menggunakan simbol yang

terinspirasi oleh simbol-simbol unsur kimia. Berikut adalah

contohnya:

Cy - sikloheksil; Ph - fenil; Bz - benzoil; Bn - benzil; Cp -

Siklopentadiena; Pr - propil; Me - metil; Et - etil; Tf - triflat; Ts -

tosil; Hb - hemoglobin.

d) Kelimpahan

UnsurPpm (w/w)

Hidrogen 739,000Helium 240,000Oksigen 10,400Karbon 4,600Neon 1,340Besi 1,090Nitrogen 960Silikon 650Magnesium

580

Sulfur 440Kalium 210Nikel 100

G. Memahami Ilmu Kimia,

Untuk memahami ilmu kimia, maka perlu diketahui asal kata Kimia

(inggris: chemistry) yang berasal dari bahasa Mesir Keme yang

berarti bumi adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi,

stuktur, dan sifat materi, beserta segala perubahan yang menyertai

terjadinya reaksi kimia.

Jangkauan kimia tidak hanya mempelajari materi nonhayati tapi

juga materi hayati serta proses kimia yang terjadi dalam makhluk

hidup itu sendiri baik yang ada di bumi dan luar angkasa.

Page 17: BAB 1 Unsur kimia

17

16

Ilmu kimia juga sering disebut sebagai Sentral Ilmu Pengetahuan.

Sebab, ia dipakai, diterapkan, dan dibutuhkan untuk mendukung

ilmu pengetahuan yang lain.

Banyak sekali bidang-bidang ilmu yang lain terikat dengan ilmu ini,

seperti bidang kedokteran, biologi, fisika, lingkungan, forensik,

astronomi, farmasi, ilmu bahan, komputer, dan sebagainya.

Dalam bidang forensic, digunakan sebagai aplikasi test DNA, bidang

farmasi dipergunakan cara sintesis kimia organik, di bidang

kedokteran bisa menjelaskan proses metabolisme obat oleh enzim.

Dan, proses metabolisme makanan dapat dipelajari di cabang ilmu

kimia yaitu biokimia. Analisis komposisi bintang dan benda angkasa

yang lain sangat diperlukan oleh bidang astronomi.

RANGKUMAN

1. Ilmu Kimia ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi meliputi susunan, struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertainya.

2. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.

3. Perubahan yang terjadi pada materi yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

4. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang berubah  bentuk dan wujud materi, sedangkan perubahan kimia yaitu perubahan yang menghasilkan materi baru.

5. Materi dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu zat tunggal dan campuran.

6. Zat tunggal dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu unsur dan senyawa.

7. Unsur zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana.

8. Senyawa didefinisikan sebagai zat yang dibentuk dari berbagai jenis unsur yang saling terikat secara kimia dan memiliki komposisi yang tetap.

9. Di alam terdapat dua macam senyawa yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.

Page 18: BAB 1 Unsur kimia

18

17

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang

sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang

telah kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta gigi dan

kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan

industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan

baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil

clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang

banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai

dengan pengawetan.

Luasnya area ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu

bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat.

Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu

lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari

berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah

mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan

material bumi; logam maupun minyak bumi.

Page 19: BAB 1 Unsur kimia

19

18

Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan

informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan

kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat

menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-

zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk

buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit

dapat menggunakan pestisida dan Insektisida. Dalam bidang

kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan

diketemukannya jalur perombakan makanan seperti

karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini  mempermudah para ahli

bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit.

Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem

pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi,

hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan

dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia

http://chemistry161.blogspot.com/2008/04/etimologi-

nama-unsur-unsur-kimia.html

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-

kesehatan/ruang-lingkup-ilmu-kimia/peran-ilmu-kimia-

dan-rangkuman/

http://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-kimia.htm