bab 1 yudis revisi2
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
1/21
EFEKTIVITAS MANAJEMEN PENYIDIKANEFEKTIVITAS MANAJEMEN PENYIDIKAN
DALAM MENJAGA INTEGRITAS PENYIDIK POLRIDALAM MENJAGA INTEGRITAS PENYIDIK POLRI
GUNAGUNA PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSIPENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSI
BAB IPENDAHULUAN
1. Latar Belakan .
Pasca Reformasi yang diusung rakyat Indonesia dan telah berjalan selama 14
tahun, Institusi Polri dengan Keputusan Presiden tahun No 8 !ahun "### tanggal 1
$uli "### resmi terpisah dari departemen pertahanan dan keamanan %&ankam'(
!elah 1) tahun pula Polri yang mandiri berjuang untuk me*ujudkan profesionalismedalam melaksanakan tugas sebagaimana diamanatkan dalam +ndang undang
nomor " tahun "##" tentang Polri yaitu sebagai alat negara pemelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat, pelindung, pengayom, pelayan masyarakat dan sebagai
penegak hukum(
Reformasi itu tentunya bermula dari cita cita luhur untuk menciptakan iklim
perpolisian yang lebih terjamin( -ayangnya, apa yang dicita citakan tidak selalu
sejalan dengan kenyataan yang terjadi( &ingga saat ini, publik masih banyak
mempertanyakan perihal kinerja Polri( Profesionalisme Polri saat ini setidaknya dapat
digambarkan sebagaimana *acana program yang diutarakan oleh *akil presiden
yang terpilih tahun "#14 dalam kutipan berita berikut .
/a*apres $usuf Kalla %$K' memiliki keinginan besar dalam pemberantasan
korupsi( P!lr" #an Ke$ak%aan akan #"&'at le&"( )r!*e%"!nal dan KPK akan lebih
diperkuat perannya(0kata $K di kediamannya, $alan ra*ijaya, $akarta -elatan,
-enin % 232"#14'( !idak hanya KPK, $K akan meningkatkan profesionalitas dari
Polri dan Kejaksaan dalam pemberantasan korupsi( lasannya masih banyakpraktik korupsi yang terjadi di daerah( 0$angan KPK saja karena daerah masih
banyak yang belum terjangkau( Kita tidak tahu kapan berakhirnya lembaga
anrikorupsi ini %KPK',0 tegasnya( 5leh karenanya, Polri dan Kejaksaan akan dibuat
lebih tajam lagi untuk pemberantasan korups i1(
1http.22ne*s(detik(com2read2"#142#32# 21116)#2"3#"61121#2komitmen jk untuk kpk polri dankejagung dalam pemberantasan korupsi diunduh pada tanggal 1) 5ktober "#14 pukul # (## *ib
1
http://news.detik.com/read/2014/06/09/111750/2602711/10/komitmen-jk-untuk-kpk-polri-dan-kejagung-dalam-pemberantasan-korupsihttp://news.detik.com/read/2014/06/09/111750/2602711/10/komitmen-jk-untuk-kpk-polri-dan-kejagung-dalam-pemberantasan-korupsihttp://news.detik.com/read/2014/06/09/111750/2602711/10/komitmen-jk-untuk-kpk-polri-dan-kejagung-dalam-pemberantasan-korupsihttp://news.detik.com/read/2014/06/09/111750/2602711/10/komitmen-jk-untuk-kpk-polri-dan-kejagung-dalam-pemberantasan-korupsi -
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
2/21
"
&al ini menyiratkan bah*a profesionalisme penegak hukum %pada khususnya
Polri' dalam melaksanakan penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi
selama ini masih belum mendapat pengakuan % legitimate ' oleh masyarakat(
Paradigma berfikir dan bertindak Polri yang sebelum Reformasi cenderung
ditempatkan sebagai alat penguasa atau alat bagi kepentingan pihak tertentu, saat
ini perlahan 7 lahan telah bergeser serta berubah kearah pengabdian yang tulus dan
ikhlas untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara( &al ini, telah memba*a
berbagai implikasi perubahan yang mendasar( -alah satu perubahan tersebut adalah
perumusan kembali peran Polri sesuai dengan ++ No(" tahun "##" tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang menetapkan bah*a Polri berperan
selaku pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, melaksanakan Penegakan
&ukum, serta sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan asyarakat(
9alam melaksanakan peran tersebut Polri tidak hanya berpedoman kepada
hukum dan perundang 7 undangan Nasional, tetapi Polri juga mengikuti prinsip 7
prinsip uni:ersal yang berlaku dalam Perpolisian Internasional( 9an untuk
me*ujudkan reformasi Polri menuju Polisi Sipil ( Civilian Police ), yang menjunjung
tinggi supremasi hukum dan &ak sasi anusia, maka setiap anggota Polri perlu
membuka *a*asan, menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai tugas
pokok Polri( ;ang selanjutnya dapat terinternalisasi dalam setiap kongsi anggota
Polri dan termanifestasi dalam perilaku sehari 7 hari(
Polri sebagai salah satu profesi yang lansung bersinggungan dengan
masyarakat , sehingga mau tidak mau Polri dalam pelaksanaan tugasnya senantiasa
dituntut berperilaku yang terpuji dan simpatik( da beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasialn tugas Polri yaitu Profesionalisme, Integritas, serta
budaya pelayanan( -ecara uni:ersal peran Polri ditengah 7 tengah masyarakat
adalah sebagai penegak hukum ( Law Enforcement ) dan memelihara ketertiban
( Order aintenance ) serta termasuk didalamnya Polri mempunyai peran
memerangi ke!ahatan ( Crime "ighters )#
9engan menyimak
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
3/21
=
ancaman lainnya adalah kejahatan yang bersifat Kon:ensional( Penanganan
terhadap ancaman keamanan dalam negeri fokusnya melalui tindakan tegas Law
Enforcement sedangkan kejahatan kon:ensional dominan menggunakan
penanganan preemtif dan pre:entif melalui Communit' Policing (
-alah satu tantangan yang dihadapi polisi dalam pelaksanaan tugas
kesehariannya adalah adanya kesenjangan masyarakat atas tugas tugas polisi
yang seharusnya dengan kenyataan yang terjadi di tengah 7 tengah masyarakat
%Das Sein dan Das Sollen '( +ntuk mencapai pelaksanaan tugas kepolisian tersebut,
polisi melakukakan sejumlah tindakan sesuai dengan tugas dan *e*enang yang
diberikan dalam pengertian bah*a kepolisian harus menjalankan tugas dan
*e*enangnya setiap *aktu sebagai berikut. pelayanan masyarakat, menjaga
keterbiban dan keamanan serta penegakan hukum( Profesionalisme polisi dapattumbuh melalui peningkatan standar profesi yang tinggi dan tugas profesi sebagai
panutan sadar hukum serta perilaku sesuai dengan hukum yang dicetuskan mulai
dari sistem recruitmen and training kepolisian sesuai dengan tuntutan >aman, ilmu
pengetahuan dan teknologi(
dalah mustahil untuk me*ujudkan penampilan kerja polisi dalam bentuk
yang ideal( ;ang dapat dilakukan, baik oleh pimpinan Polri maupun unsur 7 unsur
lain dalam masyarakat, adalah mempersempit jarak antara identitas tersebutdengan realitas hidup yang ada de*asa ini( akin sempit atau lebarkah jarak itu,
antara lain dapat diukur le*at berbagai respon masyarakat terhadap penampilan
kerja anggota anggota Polri(
Kedudukan Polri yang berbeda ditengah7tengah masyarakat akan dapat
mempengaruhi kinerjanya dalam pelaksanaan tugasnya( 9alam ilmu sosial ada
semacam konsep yang mengatakan, bah*a lembaga7lembaga dalam suatu
masyarakat akan memba*a ciri masyarakat yang bersangkutan( Konsep tersebutlalu dituangkan dalam rumus, ? agaimana masyarakatnya, begitu pula lembaganya(?
9engan demikian bisa dikatakan juga, bah*a masyarakat akan mempunyai
lembaga7lembaga yang berkualitas sama dengan kualitas masyarakat itu sendiri(
!eori labelling memang tidak dapat dihindarkan dari penilaian atas kinerja
suatu instansi, tak terkecuali Polri( 9engan demikian dapat dikatakan bah*a stempel
masyarakat akan selalu melekat pada seluruh lembaga yang memiliki masyarakat
tersebut( Polisi sebagai salah satu lembaga dalam masyarakat tidak merupakan
perkecualian, kualitas pekerjaannya juga akan sangat ditentukan oleh keadaan,
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
4/21
4
*atak serta kualitas masyarakat di *ilayah tempatnya bekerja( 9engan demikian,
stempel masyarakat Indonesia juga melekat pada Polri(
-ecara harfiah, korupsi dapat diartikan sebagai penyele*engan atau
penggelapan uang negara atau perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang
lain( -edangkan bila ditelisik dari etimologi, kata @korup? berarti busuk, rusak, buruk,
suka memakai barang %uang' yang dipercayakan kepadanya, dapat disuap %melalui
kekuasaannya' untuk kepentingan pribadi( " Kata Korupsi sendiri berasal dari bahasa
latin yakni corruptio atau corruptus. Kemudian dalam bahasa Inggris kita
mengenalnya sebagai corruption, corrupt dan dalam bahasa elanda disebut
corruptie.
+ndang undang No( =1 !ahun 1 sebagaimana dirubah dengan +ndang
undang No( "# tahun "##1 tentang Pemberantasan Korupsi memberi batasan bah*ayang dimaksud dengan korupsi adalah @setiap orang yang secara mela*an hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang
dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara?( Sedangkan menurut
perspektif hukum, definisi korupsi di jelaskan dalam 13 pasal ( UU No.31 Tahun 1999 jo. UU
No 20 Tahun 2001 !erumuskan 30 "entuk # $enis tindak pidana korupsi, %ang dikelompokan
menjadi tujuh & 'erugian uang Negara, Suap men%uap, enggelapan dalam ja"atan,
emerasan, er"uatan )urang, *enturan kepentingan dalam pengadaan, +rratifikasiKorupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkha*atirkan dan
berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh sendi kehidupan( Korupsi telah
menghacurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem
hukum, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini(
Korupsi merupakan suatu permsalahan seluruh bangsa di dunia, di Indonesia
korupsi menjadi suatu permasalahan yang banyak ditemukan baik itu di lingkungan
s*asta, pemerintah ataupun birokrasi, ironinya korupsi bahkan terjadi dilingkunganlembaga peradilan( !indak pidana korupsi tidak hanya merugikan keuangan Negara,
tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap hak hak sosial dan ekonomi
masyarakat(
eberapa minggu yang lalu, baru saja dikeluarkan Indeks Persepsi Korupsi
%/orruption Perception IndeA2/PI' secara Blobal oleh !ransparency International,
dimana dengan rentang indeks angka # 1# yang semakin kecil angka indeks
menunjukan potensi korup di negara tersebut besar pula, Indonesia ada diperingkat
1## dari 18= negara yang disur:ey dengan nilai IPK =(#, ini tentu bukan nilai yang
" Kamus esar ahasa Indonesia, edisi kedua, alai Pustaka(
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
5/21
)
baik kendati ada kenaikan #(" dari IPK "(8 tahun lalu, karena Indonesia sendiri
menargetkan angka )(# sampai pada tahun "#14 nanti, untuk nilai IPK ini kita masih
kalah jauh dari -ingapore % ("', runei %)("' juga dari malaysia %4(=' dan !hailand
%=(4'(
Pesan yang kita tangkap dari peluncuran peringkat Indeks Persepsi Korupsi
diatas adalah, Pertama tentunya belum ada lonjakan yang signifikan dari tahun lalu
terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, Negara kita masih masuk
dalam kategori negara korup, Kedua tentunya masih diperlukan kerja ektra keras
untuk meningkatkan kembali angka Indeks Persepsi Korupsi itu di tahun tahun yang
akan datang, sehingga target yang dicanangkan untuk IPK )(# tahun "#14 dapat
ter*ujud(
+ntuk mengatrol angka Indeks Persepsi Korupsi ini, diperlukan suatu upaya
komperhensif dari pemerintah dalam hal perbaikan atau restorasi yang menyeluruh
terhadap institusi institusi penegak hukum seperti Kejaksaan, Kepolisian dan
lembaga peradilan, Pemerintah juga dituntut harus dapat tegas dan tanggap dalam
menyelesaikan kasus kasus korupsi besar yang melibatkan Politisi, afia &ukum,
dan Pejabat pejabat publik di Indonesia(
Korupsi di Indonesia sudah menjadi masalah yang sangat serius( Karena itu,
dalam pemberantasannya tidak bisa hanya mengandalakan peran komisi
pemberantasan korupsi %KPK' untuk membebaskan Negara ini dari cengkeraman
gurita korupsi( Kepolisian republik Indonesia %polri' dan kejaksaan agung %kejagung'
dituntut untuk mengambil peran serius untuk tugas membasmi korupsi( -ejumlah
kasus dugaan korupsi yang cukup besar berhasil ditangkap dan dibongkar( ulai darikasus korupsi mantan korlantas polri irjen 9joko susilo hingga penangkapan
mantana ketuan mahkamah konstitusi kil muchtar yang telah menggegerkan dunia
penegakan hukum di Indonesia(
Kondisi ini semakin menyulitkan pemberantasan korupsi di tanah air, karena
sejumlah pelakunya justru berasal dari aparat penegak hukum sendiri( lih alih
membenahi korupsi kejaksaan, ternyata seorang jaksa kembali ditangkap KPK
dalam dugaan kasus suap sengketa tanah di praya Combok !engah(9i negeri ini,
terdapat sejumlah lembaga dan jabatan penegak hukum, seperti $aksa, &akim dan
Polisi(Namun ternyata, semua unsur penegakan hukum tersebut tidak bersih murni(
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
6/21
3
da saja oknum mereka yang terlibat kasus korupsi( &al yang lebih memprihatinkan
adalah oknum pada instansi tersebut berada pada posisi jabatan yang cukup
tinggi(-elain $aksa di Combok dengan inisial - yang memiliki posisi tinggi pada
satuan kerjanya, sebelum ini +rip !ri Buna*an juga memiliki posisi penting di
Kejaksaan gung(9i andung, salah satu pimpinan pengadilan negeri bandung,
hakim setyabudhi, juga terjerat kasus suap perkara bantuan sosial pekot
andung(Pada unsur polisi, pelakuya adalah 9joko -usilo dengan jabatan koorlantas
abes Polri saat kasusnya tejadi(-edangkan Pada mahkamah konstitusi, tidak
tanggung tanggung, pelaku korupsinya adalah ketua mahkamah konstitusi ketika itu,
Kil ochtar(&ir seluruh instansi penegakan hukum, ternyata memiliki sejumlah
oknum yang terlibat korupsi(Kondisi ini jelas semakin memprihatinkan dalam proses
pemberantasan korupsi di tanah air, sebab pelakuknya berasal dari oknum lembagapenegakan hukum itu sendiri(-apu kotor pasti tidak akan dapat membersihkan lantai
yang juga kotor( Inilah problematika pemberantasan korupsi di Indonesia( +sul,
gagasan, ide, peraturan, sudah dikeluarkan, akan tetapi oknum penegak hukum
korup tetap saja ada(
9ari berbagai problematika kemampuan penegak hukum dalam
menanggulangi korupsi yang terjadi di Indonesia ini menyebabkan terjadinyapenurunan ke*iba*aan dan kepercayaan masyarakat dan dunia internasional
terhadap para penegak hukum yang menangani kasus kasus korupsi( Ke*iba*aan
kekuasaan kehakiman menuntut adanya kredibilitas personal dan integritas moral
kelembagaan( +ntuk itu sangat diperlukan adanya kualifikasi standar kemampuan
intelektual, ino:asi, ketangguhan mental, tidak ketinggalan tentang kejujuran yang
berkaitan dengan sikap terbuka atau transparansi dalam pelayanan public(
-elain itu para penagak hukum harus memiliki beberapa hal yang harusdiperhatikan yaitu pertama, kualitas hal tersebut dapat diimplementasikan pada
kualitas seorang penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya yaitu dengan suatu
tindakan yang berani yang dalam hal ini suatu putusan yang memperhatikan
berbagai macam aspek bagi hakim dan suatu tuntutan dan dengan pengetahuan
bukti bukti yang cukup untuk melaksanakan ter*ujudnya penegakan hukumD kedua,
moralitas juga dibutuhkan dalam melaksanakan tugas sebagai penegak hukum yaitu
dengan moralitas yang baik sehingga dengan peraturan yang tidak begitu baik
namun dengan semangat dan moralitas penegak hukum yang baik niscaya hukum
akan dijalankan sesuai dengan sebagaimana mestinyaD ketiga, integritas juga
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
7/21
6
menjadi indikator keberhasilan suatu penegakan hukum yaitu kejujuran dan
ketulusan aparat penagak hukum dalam melaksanakan tugasnyaD adapun hal
keempat yang tak kalah penting adalah faktor loyalitas pada suatu jabatan dan
hukum yang diembannya karena hal tersebut sangat riskan terbukti dengan
banyaknya kasus suap yang melibatkan institusi penegak hukum baru baru ini(
etapa seriusnya kejahatan korupsi, khususnya di Indonesia berbagai komisi
anti korupsi sudah dibentuk sejak tahun 3# an sampai dengan # an( !etapi
semuanya kandas karena tida dapat dukungan dari pemerintah dan lemabaga
lambaga penegak hukum itu sendiri terlibat dalam keadilan( 9ukungan dari lembaga
lembaga penegak hukum baru dapat diperoleh kalau ada kemauan dari pemerintah
untuk memberantas korupsi(
Pemerintah mempunyai peran aktif dalam menyelenggarakan negara untukmencapai kesejahteraan masyarakat, khususnya terhadap problematika yang
dihadapi Indonesia, pemerintah harus mampu mengatasi dan memberikan
penyelesaian atau solusi sehingga dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi(
Korupsi merupakan salah satu tugas *ajib pemerintah untuk menyelesaikan dan
mengatasi agar orientasi memperkaya diri yang dilakukan oleh aparatur negara
dapat diminimalisir bahkan di hilangkan(
Kepolisian, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi %KPK', danPengadilan merupakan lembaga yang ber*enang dalam menangani pemberantasan
kasus korupsi( 9ari ke empat lembaga ini KPK memiliki peran khusus dalam
memberantas kasus korupsi, KPK harus lebih memiliki nilai dan integritas yang tinggi
sehingga *e*enang yang telah diberikan berdasarkan ketentuannya dapat
dijalankan dan diimplementasikan dengan baik( 9ari keempat lembaga tersebut
dapat juga dimungkinkan adanya pihak pihak tertentu akan terlibat dalam kasus
korupsi, karena perlu kita ketahui bah*a korupsi itu bukan personal tetapicorporation atau kelompok, kecil kemungkinan bah*a korupsi hanya di lakukan oleh
seorang saja, pasti ada pihak pihak lain yang terlibat dalam kasus korupsi untuk
memperlancar urusan yang menyimpang dari ketentuan(
/ara penanganan korupsi harus dengan cara yang luar biasa( +ntuk itulah
dibentuk KPK yang mempunyai *e*enang luar biasa, sehingga kalangan hukum
menyebutnya sebagai suatu lembaga super % super body '(+ntuk mencegah dan
mengatasi keberadaan mafia hukum, pemerintah yang mana antara kepolisian,
kejaksaan, KPK dan Pengadilan harus memperkuat koordinasi dan sinkronisasi agar
kepastian hukum dapat terjamin dan kecilnya kemungkinan terjadi penyimpangan
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
8/21
8
berkelanjutan( Perlu kita ketahui disetiap instansi terdapat peluang dimungkinkan
terjadinya korupsi oleh aparatur negara tersebut( Karena mafia hukum itu adalah
orang orang yang memiliki kekuatan destruktif terhadap ketahanan negara dan
ke*iba*aan pemerintah termasuk lembaga penegak hukumnya(
9alam menangani kasus KPK diberi ke*enangan memperpendek jalur
birokrasi dan proses dalam penuntutan( $adi KPK mengambil sekaligus dua peranan
yaitu tugas Kepolisian dan Kejaksaan yang selama ini dilihat tidak berdaya dalam
memerangi korupsi( 9isamping itu dalam Pasal 8 ayat %1' +ndang +ndang Nomor =#
!ahun "##", KPK diberi ke*enangan untuk melakukan penga*asan, penelitian, atau
penelaahan terhadap instansi yang menjalankan tugas dan *e*enang yang
berkaitan dengan pemberantasan korupsi dan instansi yang dalam melaksanakan
pelayanan publik(9i lain pihak, upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini
belum menunjukkan hasil yang optimal( Korupsi dalam berbagai tingkatan tetap saja
banyak terjadi seolah olah telah menjadi bagian dari kehidupan kita, bahkan sudah
dianggap sebagai hal yang biasa( $ika kondisi ini tetap kita biarkan berlangsung
maka cepat atau lambat korupsi akan menghacurkan negeri ini(
Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa % Extra ordinary crime '
yang oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk pemberantasannya(+paya pemberantasan korupsi secara garis besar terdiri dari dua bagian, yaitu %1'
penindakan,dan %"' pencegahan( Kedua upaya itu tidak akan berhasil optimal jika
hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat(
Korupsi tidak hanya berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja( Korupsi
menimbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara(
eluasnya praktek korupsi di suatu negara akan memperburuk kondisi ekonomi
bangsa, misalnya harga barang menjadi mahal dengan kualitas yang buruk, aksesrakyat terhadap pendidikan dan kesehatan menjadi sulit, keamanan suatu negara
terancam, kerusakan lingkungan hidup, dan citra pemerintahan yang buruk di mata
Internasional sehinggah menggoyahkan sendi sendi kepercayaan pemilik modal,
krisis ekonomi yang berkepanjangan, dan negara pun menjadi semakin terperosok
dalam kemiskinan(
Korupsi adalah sebuah tindak pidana yang menghancurkan lembaga
demokrasi, menggerogoti tatanan hukum, merusak kepercayaan masyarakat
terhadap negara, memperlamban pertumbuhan ekonomi, menghambat upaya
pengentasan kemiskinan, menurunkan daya saing, melumpuhkan in:estasi yang
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
9/21
ujungnya adalah menghambat dan mengganggu pembangunan nasional( = Korupsi
merupakan masalah serius, tindak pidana ini dapat membahayakan stabilitas dan
keamanan masyarakat, membahayakan pembangunan social ekonomi dan juga
politik, serta dapat merusak nilai nilai demokrasi dan moralitas karena lambat laun
perbuatan ini sekana menjadi sebuah budaya( Korupsi merupakan ancaman
terhadap cita cita menuju masyarakat adil dan makmur( -ulitnya menanggulangi
tindak pidana korupsi terlihat dari banyak diputus bebasnya terdak*a kasus korupsi
atau minimnya pidana yang ditanggung oleh terdak*a yang tidak seimbang dengan
apa yang dilakukannya( &al ini sangat merugikan Negara dan menghambat
pembangunan bangsa( enyadari kompleksnya permasalahan korupsi di tengah
tengah krisis multidimensional serta ancaman nyata yang terjadi, yaitu dampak dari
kejahatan ini( aka tindak pidana korupsi dapat dikategorikan sebagai permasalahannasional yang harus dihadapi secara sungguh sungguh melalui kesimbangan
langkah langkah yang tegas dan jelas dengan melibatkan semua potensi yang ada di
dalam masyarakat khususnya pemerintah dan aparat penegak hukum(
Korupsi tambah merajalela, kendati telah banyak perangkat hukum yang
mengaturnya hal ini menunjukan tidak berfungsinya dimensi politik kriminal dari
perangkat hukum pidana yang ada, khususnya penegak hukum yang mengatur
korupsi( -ystem penegakkan hukum yang tidak kondusif di dalam demokrasi saat inidiperparah dengan adanya lembaga pengampunan bagi konglomerat korup(
Pembangunan penegak hukum yang akuntabel harus dimulai dari standarisasi
pendidikan yang terdapat dalam perguruan tinggi dalam hal ini pendidikan hukum
karena selama ini pola pendidikan masih cenderung bersifat dogmatis ataupun
cenderung sangat berpatok terhadap hukum positif( Pendidikan hukum dituntut untuk
memenuhi standar kebutuhan yang menyangkut knowledge dan skill yang memadai
dengan komposisi proporsional lebih khusus lagi bagi pendidikan penegak hukumyang selalu menghadapi godaan dan tantangan yang menuntut muatan moral dan
integritasnya dalam melaksanakan tugas sebagai pengadil(
Eaktor lain yang yang perlu diperlihatkan dalam upaya pembangunan
penegakan hukum yang akuntabel adalah proses rekrutmen personel penegak
hukum yang dalam hal ini adalah hakim( Penegakan hukum yang akuntabel juga
menyangkut thescientific in:estigation of legal problem, maka dari itu diperlukan
penegak hukum yang memiliki insting yuridis yang tajam dalam segala kebutuhan
= !aufikurahman ruki, Pemberantasan korupsi jalan tiada ujung, andung, Bra:iti, "##3(
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
10/21
1#
masalah hukum dan menyelesaikannya secara cepat, tepat, adil dalam rangka
me*ujudkan peradilan yang murah, cepat dan tentunya adil(
Eaktor penyebab korupsi terdiri dari berbagai sebab yang disimpulkan dari
banyak perspektif yang berbeda beda( -alah satunya adalah lemahnya pendidikan
agama dan etika( danya ketidakpatuhan anggota masyarakat pada elemen pranata
sosial, ditengarai membuat seseorang dapat bersikap abai terhadap konstruksi sosial
yang sudah lama berlaku dan fungsional( $adi, dengan kata lain mereka dengan
mudah melakukan korupsi( &al lain yang mungkin menjadi sebab adalah kurangnya
pendidikan( Namun kenyataannya, yang ironis adalah sekarang kasus kasus korupsi
di Indonesia banyak dilakukan oleh para koruptor yang memiliki kemampuan
intelektual yang tinggi, terpelajar dan terpandang sehibgga alasan ini dapat
dikatakan kurang tepat(!idak adanya sanksi keras juga turut menyumbang maraknya praktik korupsi
di Indonesia( Prinsip Carrot and Stick 4 %memberikan kompensasi dan gaji cukup
kepada pega*ai adalah F*ortelG, dan hukuman berat yang menanti jika mereka
melakukan pelanggaran adalah FtongkatG yang menantiHperumpamaan pekerja
sebagai keledai' yang juga belum sepenuhnya diimplementasikan juga berperan(
9isinyalir, ini karena sistem hukum yang Indonesia miliki saat ini belum ajeg(
Perkembangan di era globalisasi telah menyebabkan perubahan besar dalamkehidupan dan tatanan politik, ekonomi, dan sosial budaya masyarakat Indonesia( )
Perilaku serba instant, keinginan mendapatkan sesuatu secara cepat, dan bertindak
menghalalkan segala cara merupakan realitas empiris masyarakat Indonesia(
udaya materialisme , konsumerisme , dan hedonisme yang menjangkiti pola pikir,
pola perilaku, dan pola tindak masyarakat Indonesia telah me*abah dalam sendi
sendi dasar kehidupan masyarakat( 3 Konsekuensi dari perilaku masyarakat yang
seperti itu antara lain adalah terjadinya tindakan atau praktek korupsi yang terjadi diberbagai le:el penyelenggaraan pemerintahan(
erbicara mengenai -arana dan Prasarana dalam kegiatan pemberantasan
tindak pidana korupsi, tentu kita akan membahas masalah lembaga peradilan
sebagai Instrumen utama dari sistem penegakan hukum tindak pidana korupsi(
asih banyaknya kelemahan yang sangat fundamental yang masih terjadi dalam
4
K*ik Kian Bie, Pikiran yang erkorupsi , Bramedia, $akarta, "##1) &asnan &abib, Perkembangan Blobalisasi 9alam endorong rus Reformasi Nasional, $akarta,/-I-, "##1, hal( =)3 nthony Biddens, erombak !atanan Blobalisasi, $akarta, Bramedia Pustaka +tama, "##=
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
11/21
11
kelembagaan peradilan tindak pidana korupsi baik itu didalam melakukan tugas,
fungsi, *e*enang maupun tanggung ja*abnya(
Kalau kita perhatikan masalah kelembagaan yang berhubungan dengan
penindakan tindak pidana korupsi( -aat ini seperti dilaksanakan dengan dua cara
yang berbeda, ada jalur umum adapula jalur Khusus, artinya dalam penindakan
tindak pidana korupsi kelembagaan peradilan yang digunakan ada yang
menggunakan jalur peradilan umum dalam hal ini Pengadilan Negeri, dan ada pula
jalur khusus yaitu menggunakan Pengadilan !indak Pidana !ipikor( 9imana dalam
peradilan umum pelaksanaan fungsi penyelidikan dan penyidikan dilaksanakan oleh
Kepolisian dan Kejaksaan, sedangkan dalam Pengadilan !indak Pidana !ipikor baik
penyelidikan, penyidikan dan penuntutan dilakukan oleh KPKPerbandingan yang mencolok antara dua jalur peradilan yang bersifat umum
dan bersifat khusus adalah ke*enangan, fasilitas, pendanaan maupun kinerja
masing masing jalur peradilan ini, karena hasil dalam bentuk putusan atau :onis pun
berbeda beda diantara keduanya( /ontohnya, di pengadilan khusus tindak pidana
korupsi sangat jarang atau bahkan tidak pernah lolosnya perkara korupsi yang
mereka sidangkan, artinya hampir mustahil ada putusan bebas atau lepas dari
segala tuntutan bila tindak pidana korupsi disidangkan di pengadilan jalur khususatau yang lebih kita kenal dengan pengadilan tindak pidana korupsi( erbanding
terbalik dengan :onis :onis yang di ketuk dipengadilan pengadilan negeri yang
berlabel jalur umum, begitu banyak :onis bebas dan lepas dari segala tuntutan yang
diputuskan atas perkara perkara tindak pidana korupsi disana(
&al diatas menunjukan adanya perbedaan perlakuan antara dua jalur
peradilan tindak pidana korupsi tersebut( -ehingga kesan kasus @tebang pilih?
menjadi kentara bila mengkaji hasil hasil dua putusan di dua jalur peradilan ini( &alini membuat para koruptor seakan menjadi korban dari suatu sistem peradilan yang
tidak adil(
Pada gilirannya hal ini justru membuat para koruptor yang sementara ini
di:onis bersalah, menjadi seperti @korban? dari suatu sistem yang tidak berlaku
secara adil( !erlebih bila praktisi mulai menilai bah*a hakim hakim pengadilan umum
yang mengadili tindak pidana korupsi terlalu Konser:atif, yang hanya berpandangan
positifisme dan legalistik sehingga terkensan hanya menjadi corong peraturan
perundang undangan saja( adapun hakim hakim Pengadilan Khusus !indak Pidana
Korupsi dinilai terlalu responsif dan proaktif yang tidak jarang melabrak asas asas
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
12/21
1"
hukum yang menjadi fundamen utama hukum pidana Indonesia dan bahkan asas
asas hukum yang telah berlaku secara uni:ersal
Polri sebagai bagian dari fungsi pemerintahan negara, sesuai dengan pasal
1= +ndang +ndang %++' Nomor " !ahun "##" mempunyai tugas pokok yaitu
memelihara kemanan dan ketertiban masyarakat, memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta menegakkan hukum(
Pelaksanaan tugas pokok Polri khususnya sebagai penegak hukum,
diimplementasikan dalam tindakan penyelidikan dan Penyidikan tindak pidana baik
yang bersifat umum maupun khusus( Ke*enangan pelaksanaan penyelidikan dan
Penyidikan ini diatur dalam Kitab +ndang +ndang %++' no 8 tahun 1 81 tentang
&ukum cara Pidana %K+& P'( 6 Pengaturan tentang ke*enangan ini penting karena
penegakkan hukum harus memperhatikan keselarasan antara keadilan,kemanfaatan dan kepastian hukum( -alah satu penegakan hukum tindak pidana
yang bersifat khusus adalah penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi(
Penegakkan hukum yang dilakukan oleh Polri dalam menjalankan
ke*enangannya untuk menangani tindak pidana korupsi masih belum dapat
mendapat kepercayaan masyarakat 8( Praktek korupsi yang marak belakangan ini
baik di le:el legislatif %9PR dan 9PR9 Propinsi, Kabupaten2 Kota', le:el eksekutif %di
lingkungan kementerian2departemen' dan yudikatif %lembaga peradilan, kejaksaan,kepolisian, ahkamah gung, Komisi ;udisial, dll' memberi gambaran bah*a
praktek korupsi telah menjalar ke seluruh aspek kehidupan penyelenggaraan
pemerintahan, sehingga tidak salah apabila muncul slogan @korupsi kolektif@ dan
@korupsi berjamaah?(
da banyak celah yang dapat dimanfaatkan oleh para pejabat, baik di pusat
maupun di daerah untuk melakukan tindakan korupsi( /elah celah ini dibuat dengan
mengada adakan suatu *adah yang sebenarnya tidak begitu perlu bagi institusi,antara lain. korupsi dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah,
penyimpangan anggaran dalam P N dan P 9, gratifikasi dari pihak tertentu,
kebijakan politis yang diskriminatif sehingga menguntungkan pihak tertentu,
6 Pasal 1 angkat 1 +ndang +ndang Nomor 8 !ahun 1 81, yang berbunyi .?Penyidik adalah pejabatpolisi negara Republik Indonesia atau pejabat penga*ai negeri sipil tertentu yang diberi *e*enangkhusus oleh undanng undang untuk melakukan penyidikan?(8 Pernyataan anggota komisi III 9PR, Nasir 9jamil dalam jumpa pers di arung 9aun, $alan /ikiniRaya "3, $akarta Pusat % inggu, "623', @9alam &+! ke 34 %1 $uli', kinerja polisi belum memuaskan
dalam konteks pemeberantasan korupsi?(http.22***(rakyatmerdeka(co(id2ne*s2"#1#2#32"62 611#2Komisi III. &+! Polri 9icoreng Nilai erahKinerja Pemberantasan Korupsi Pratikno, Korupsi Pejabat 9aerah 9i Jra 5tonomi 9aerah, ;ogyakarta, Pustaka Pelajar, "##4
http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsihttp://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsihttp://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsihttp://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsihttp://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsi -
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
13/21
1=
penyalahgunaan bantuan dana dan fasilitas dari Pusat %9 K dan 9 +', penyunatan
dalam proses penyaluran subsidi kepada masyarakat miskin % C! dan PNP
andiri', dan meloloskan suatu kasus2perkara dengan imbalan materi dari pihak
pihak yang tersangkut pelanggaran hukum 1# (
-aat ini ada semangat umum di kalangan masyarakat dan pemerintah bah*a
tindak pidana korupsi harus dijadikan sebagai musuh bersama % common enemy ' dan
tergolong !indak pidana luar biasa yang harus diperangi secara luar biasa pula oleh
semua pihak( 11 !indak pidana korupsi merupakan tindakan yang akan memba*a
bangsa Indonesia ke dalam jurang kehancuran di berbagai bidang(
Polri sebagai alat negara penegak hukum tentu mempunyai ke*ajiban
menjalankan amanat rakyat untuk melakukan penegakan hukum dan mencegah
!indak pidana dan kerugian negara( 9alam pelaksanaannya penegakan hukumterhadap tindak pidana korupsi sangat bergantung dari komitmen dan kemampuan
Penyidik itu sendiri untuk dapat berperan sebagai @sapu yang bersih? dalam
melakukan penegakan hukum tindak pidana korupsi(
Kemampuan Penyidik dalam penanganan tindak pidana korupsi, tidak
terlepas dari pengaruh !an %manusia atau -umber 9aya anusia' yaitu kualitas dan
kuantitas Penyidik dalam menanggulangi !indak pidana Korupsi, money
%anggaran2dana operasional' yaitu dukungan anggaran yang digunakan untukmendukung terhadap penanganan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh
Penyidik unit !ipikor, materials %sarana prasarana' yaitu tekait dengan sarana
prasana dalam mendukung terhadap penanganan tindak pidana korupsi serta
methode %sistem dan metode pelaksanaan' yaitu mengenai metode yang diterapkan
oleh Penyidik dalam penegakan hukum tindak pidana korupsi(
Penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi saat ini yang dilakukan
oleh Penyidik masih sangat terbatas dan menemui banyak kendala(+ntuk itu diperlukan upaya untuk mengoptimalkan kemampuan Penyidik
didalam upaya penegakan hukum !indak Pidana Korupsi tersebut( &al inilah yang
menarik penulis untuk melakukan penelitian dan menganalisanya dalam tulisan ini(
+. Per,a%ala(an.
-esuai dengan latar belakang tersebut, dalam tulisan ini, yang menjadi pokok
permasalahan adalah @ agaimana JEJK!I
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
14/21
14
menjaga integritas penyidik Polri dalam rangka penegakan hukum terhadap tindak
pidana korupsi? ( Penulis menguraikan pokok permasalahan tersebut menjadi
beberapa pokok persoalan(
2. P!k!k6)!k!k Per%!alan.
Pokok pokok persoalan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut .
a( agaimana kemampuan sumber daya manusia dalam penegakan hukum
!ipikor
b( agaimana dukungan sarana prasarana dalam penegakan hukum !ipikor
c( agaimana dukungan anggaran dalam penegakan hukum !ipikor
d( agaimana sistim metode yang dilakukan dalam penegakan hukum
!ipikor
3. R'an L"n k').
Ruang lingkup dalam penulisan ini dibatasi pada upaya meningkatkan
JEJK!I
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
15/21
1)
untuk menggali fenomena tunggal yang dibatasi *aktu dan akti:itas kelompok sosial,
serta mengumpulkan informasi secara rinci, dengan berbagai pengumpulan data 1" (
&. Pen#ekatan
-ementara itu, untuk mendukung metode penelitian yang telah ditentukan,
penulis menggunakan )en#ekatan k'al"tat"* ( Penelitian kualitatif merupakan
penelitian eksploratif yang dilakukan secara khusus terhadap suatu masalah atau
kasus yang spesifik yang akan diangkat ke permukaan tanpa adanya maksud untuk
generalisasi 1=(
7. S"%t",at"ka.
9alam memperoleh gambaran yang jelas mengenai tesis ini, maka tesis ini
terbagi dalam 6 %tujuh' ab(I PJN9 &+C+ N(
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, pokok
permasalahan serta persoalan yang melandasi penulisan naskah ini( -elain itu juga
diuraikan mengenai ruang lingkup pembahasan, maksud dan tujuan, metode dan
pendekatan tata urut serta pengertian pengertian(
II C N9 - N !J5RI(
ab ini menguraikan mengenai berbagai konsepsi teori yang digunakan ataumelandasi pembahasan pada bab bab berikutnya( Penulisan landasan teori ini akan
dihubungkan secara kualitatif untuk dapat memperlihatkan kesesuaian antara teori
dan konsepsi terhadap permasalahan dan persoalan diatas
III K5N9I-I E K!+ C KJ P+ N PJN;I9IK - !RJ-KRI
P5CRJ- C 5NB N 9 C PJNJB K N &+K+ K5R+P-I(
Pada bab ini dikemukakan berbagai gambaran fakta dan data pada -atuan
Reserse Kriminal Polres Camongan merupakan kondisi a*al(
I< E K!5R E K!5R ; NB J PJNB R+&I(
Pada bab ini dijabarkan mengenai berbagai hal yang mempengaruhi ditinjau
dari kondisi lingkungan dan diuraikan berdasarkan aspek kekuatan % strength ',
1" $ohn ( /ress*el, 1 4, #esearch Design, $uantitati%e & $ualitati%e 'pproaches , -agePublication, Inc( ngkatan III L I< KIK +I dan bekerjasama dengan Nur Khabibah %alih bahasa',
ris udiman, dkk %Jditor', "##", Desain Penelitian, Pendekatan "ualitati( & "uantitati( , $akarta.KIK Press, hal( 11(
1= Earouk uhammad dan 9jaali, "##), !etodologi Penelitian Sosial , Jdisi Re:isi, $akarta. P!IKPress L Restu gung, hal( 1##(
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
16/21
13
kelemahan % weakness ', serta aspek peluang % opportunity ' dan kendala 2 ancaman
%threats '(
< KJ P+ N PJN;I9IK 9 C PJNJB K N &+K+ !IPIK5R
; NB I9J C(
ab ini merupakan gambaran kondisi yang berkaitan dengan kata kunci
utama permasalahan yang menjadi fokus penulisan utama permasalahan, atau
dengan kata lain merupakan kondisi ideal yang diharapkan dapat tercapai melalui
upaya yang akan dilakukan(
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
17/21
16
pemberkasan, dan sebaginya juga kemampuan taktis seperti berkoordinasi dengan
$P+ dalam peyelesaian berkas perkara, kemampuan berkomunikasi dengan ahli
penghitungan kerugian negara % PK', dan kemampuan taktis lainnya(
. E*ekt"9"ta%.
Pengertian Jfekti:itas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian
dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan( Jfekti:itas
selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sesungguhnya dicapai( 9alam hal ini Jfektif selalu terkait dengan Jfisien dlam arti
ketepatan dalam penggunaan *aktu, biaya dan tenaga(
#. Pene akan ('k',.
Penegakan hukum % law en(orcement ' menurut Prof( 9r( $imly sshiddiMie, -(&
dalam arti luas mencakup kegiatan untuk melaksanakan dan menerapkan hukumserta melakukan tindakan hukum terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan
hukum yang dilakukan oleh subjek hukum, baik melalui prosedur peradilan ataupun
melalui prosedur arbitrase dan mekanisme penyelesaian sengketa lainnya
%alternati%e desputes or con(licts resolution ' 1) ( 9alam pengertian yang lebih luas lagi
penegakan hukum mencakup pula segala aktifitas yang dimaksudkan agar hukum
sebagai perangkat kaedah normatif yang mengatur dan mengikat para subjek hukum
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara benar benar ditaatidan dijalankan sebagaimana mestinya( 9alam arti sempit, penegakan hukum itu me
nyangkut kegiatan penindakan terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan
terhadap peraturan perundang undangan, khususnya yang lebih sempit lagi melalui
proses peradilan pidana yang melibatkan peran aparat kepolisian, kejaksaan,
ad:okat atau pengacara, dan badan peradilan(
e. T"n#ak P"#ana K!r')%".
Rumusan korupsi yang dikemukan oleh rooks13
adalah @dengan sengajamelakukan kesalahan atau melalaikan tugas yang diketahui sebagai ke*ajiban, atau
tanpa hak menggunakan kekuasaan, dengan tujuan memperoleh keuntungan yang
sedikit banyak bersifat pribadi?(Robert Klitgaard, menjelaskan bah*a proses
terjadinya korupsi dengan formulasi 9 O /(-imbul adalah monopoly,D adalah
discretionary %ke*enangan ),' adalah 'ccountability* pertanggungja*aban'(
Penjelasan atas simbul tersebut dapat dikatakan bah*a korupsi adalah hasil dari
1) http.22click gtg(blogspot(com2"## 21"2penegakan hukum la* enforcement(html , diunduh padatanggal "1 oktober "#14, pukul "1(## *ib(13 Robert /( rooks, Corruption in 'merican Politics and +i(e, !ead and Company, Ne* ;ork, 1 64,hlm( 43
http://click-gtg.blogspot.com/2009/12/penegakan-hukum-law-enforcement.htmlhttp://click-gtg.blogspot.com/2009/12/penegakan-hukum-law-enforcement.html -
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
18/21
18
adanya monopoli%kekuasaan' ditambah dengan ke*enangan yang begitu besar
tanpa keterbukaan dan pertanggungja*aban 16( -edangkan korupsi itu sendiri berasal
dari satu kata dalam bahasa latin yaitu Corruptio atau Corruptus yang berarti
penyele*engan atau penggelapan uang negara atau perusahaan untuk keuntungan
pribadi atau orang lain( rti kata korupsi secara harfiah adalah
kebusukan,keburukan,kebejatan,ketidakjujuran,dapat disuap,tidak
bermoral,penyimpangan dari kesucian(
-elanjutnya aharudin Copa mengutip pendapat 9a:id
(/hamers,menguraikan istilah korupsi dalam berbagai bidang, yakni menyangkut
masalah penyuapan, yang berhubungan dengan manipulasi di bidang ekonomi, dan
menyangkut bidang kepentingan umum( &al ini diambil diambil dari definisi yang
berbunyi @ inancial manipulations and deliction injurious to the economy are o(tenlabeled corrupt ?%J:i &artantiD"##8'
!indak pidana Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
pasal ", =, ) dan pasal 1= +ndang +ndang Nomor =1 !ahun 1 tentang
Pemberantasan !ipikor sebagaimana telah diubah dengan +ndang +ndang Nomor
"# !ahun "##1 tentang Perubahan atas +ndang +ndang Nomor =1 !ahun 1
tentang Pemberantasan !indak Pidana Korupsi( ah*a yang dimaksud dengan
korupsi adalah @setiap orang yang secara mela*an hukum melakukan perbuatanmemperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan Negara atau perekonomian Negara?( $adi unsur tindak pidana korupsi
menurut undang undang tersebut adalah .
1' -etiap orangD
"' ela*an hukumD
=' emperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasiD
4' 9apat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara(*. Pr!*e%"!nal"%,e P!lr"
9alam kamus besar bahasa Indonesia, Profesionalisme berasal dari kata
dasar profesi yang berarti sebagai pekerjaan dengan pendidikan dan keahlian
tetentu yang memerlukan kepandaian khusus dengan sistem penggajian terukur(
Profesionalisme juga merupakan sifat sifat %kemampuan, kemahiran, cara
pelaksanaan sesuatu' sebagaimana yang se*ajarnya terdapat pada atau dilakukan
oleh seorang profesional( aka profesionalisme Polri merupakan kemampuan,
kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu yang dilakukan oleh Polri sesuai bidang
16 Robert Klitgaard, !embasmi korupsi* penterjemah &ermojo ),-ayasan obor, $akarta,"##)(
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
19/21
1
tugasnya yaitu sebagai pengayom, pelindung, pelayan masyarakat serta sebagai
penegak hukum(
. anajemen
B(R( !erry %1 3#' dalam -ulistiyani %"## D 8 1)' mengatakan bah*a
@ anajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan ,
pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan penga*asan, dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya ?( 9ari definisi !erry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen
menurut !erry, sebagai berikut .
a( Perencanaan % planning ' yaitu sebagai dasar pemikiran dari
tujuan dan penyusunan langkah langkah yang akan dipakai untukmencapai tujuan((
b( Pengorganisasian % organi ation ' yaitu sebagai cara untuk
mengumpulkan orang orang dan menempatkan mereka menurut
kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan(
c( Penggerakan % actuating ' yaitu untuk menggerakan organisasi
agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing masing serta
menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan
bisa memcapai tujuan(
d( Penga*asan % controlling ' yaitu untuk menga*asi apakah
gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum( -erta
menga*asi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai
secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana(
(. Mana$e,en Strate "%enurut Pearce dan Robinson %"#1=D= 4' bah*a manajemen strategis
dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian keputusan dan tindakan yang
menghasilkan formulasi dan implementasi rencana untuk mencapai tujuan((
!ahapan proses manajemen strategi, penjabarannya sebagai berikut .
a( Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan :isi
dan misi organisasi, mengidenfikasi peluang dan ancaman eksternal
organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi,
menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi
alternatif untuk organisasi dan memilih strategi tertentu yang digunakan(
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.htmlhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.html -
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
20/21
"#
b( Pelaksanaan strategi mengharuskan perusahaan untuk
menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan, memoti:asi karya*an dan
mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategi dapat
dilaksanakan( Pelaksanaan strategi mencakup pengembangan budaya yang
mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan
kembali usaha usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan
pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk
karya*an dengan kinerja organisasi(
c( J:aluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategi,
para manajer harus benar benar mengetahui alasan strategi strategi tertentu
tidak dapat dilaksanakan dengan baik, dalam hal ini e:aluasi strategi adalah
cara pertama untuk memperoleh informasi( !iga kegiatan pokok dalame:aluasi strategi adalah . %1' engkaji ulang faktor faktor eksternal dan
internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang
ini( %"' engukur kinerja dan %=' elakukan tindakan tindakan korektif(
-
7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2
21/21
"1
9 E! R P+-! K
KP -ulasno, -;( -(Pd "##=( Polisi sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan
asyarakat, -emarang
ajalah Rastra -e*akottama "##8( Percepatan Remunerasi +ntuk
eningkatkan Kesejahteraan nggota, $akarta -elatan . edia Informasi Polri(
ajalah achdum sakti "## ( Ri*ayat 3 tahun -ilam dan !rend Kejahatan asa
9epan, anda ceh(
J:i &artanti, -(&, !indak pidana korupsi( $akarta , "## ( -inar Brafika
9ar*an Prinst, -(&( pemberantasan tindak pidana korupsi( "##"( P!( citra aditya
bakri
&adi -upeno( Korupsi di daerah %kesaksian, pengalaman dan
pengakuan'(;ogyakarta, "## ( !otal media
Prof( 9r( aharudin lopa -(&( Kejahatan korupsi dan penegakan hukum($akarta,
"##1( uku kompas
Prof( 9R( Romli tmasasmita, -,&(,CC( ( -ekitar masalah korupsi %aspeknasional dan internasional'( andung, "##4( andar maju
Robert klitgaard dkk(Penuntun pemberantasan korupsi dalam pemerintahan
daerah($akarat, "##)(;ayasan obor Indonesia(