bab 10 little john

11
TUGAS MATA KULIAH PERSPEKTIF TEORI KOMUNIKASI LITTLEJOHN CHAPTER 10 TEORI PENGALAMAN DAN INTERPRETASI Disusun Oleh : Mustopa S2 Ilmu Komunikasi NPM : 0706184203 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Upload: brandon-gomez

Post on 18-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

uraian bab 10

TRANSCRIPT

Teori pengalaman dan interpretasi

TUGAS MATA KULIAH

PERSPEKTIF TEORI KOMUNIKASILITTLEJOHN CHAPTER 10TEORI PENGALAMAN DAN INTERPRETASI

Disusun Oleh :

Mustopa

S2 Ilmu Komunikasi

NPM : 0706184203

PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI

PASCASARJANA

UNIVERSITAS INDONESIA

2007

Dalam bab ini dijelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah bagaimana manusia mendapatkan sebuah pengalaman empiris yang kemudian gunakannya untuk komunikasi. Ada dua teori yang penting yaitu phenomenology dan hermeneutics.

Asumsi yang mendasar dalam bab ini adalah bagaimana manusia menafsirkan pengalamannya dan menjadikannya sebuah arti dengan apa yang mereka lihat. Contohnya ketika kita membaca lalu seiring dengan itu kita mengartikan apa yang kita baca.

Interpretasi dalam bahasa Jerman berarti verstehen (mahami/mengerti), adalah sebuah proses yang secara aktif mengarahkan atau menangkap sebuah arti dari sesuatu yang kita lihat seperti teks, tindakan, atau situasi dan sebuah pengalaman. Ketika sebuah pesan dalam tindakan atau pengalaman mempunyai arti yang banyak. Proses mengupas makna dibalik hal - hal tadi disebut dengan interpretasi, definisinya adalah sebuah disiplin melatih pikiran dalam pencarian secara kreatif segala bentuk kemungkinana arti yang dapat terkandung pada berbagai hal. 1. Phenomenology Fenomenologi adalah studi yang bekenaan dengan bagaimana pengetahuan didapat dari sebuah kesadaran empiris, atau bagaimana kita mengerti sebuah objek, subjek atau kejadian dengan cara mengalami (experiencing) atau melalui observasi dan mengartikannya dengan perspektif kita. Suatu fenomena dapat kita artikan dalam bentuk objek - kejadian, atau kondisi dalam persepsi kita. Maurice Merleu - Ponty mengatakan (1974) semua pengalaman saya dari dunia ini adalah khusus dari sudut padang saya sendiri, atau dari sebuah pengalaman dari dunia dan tanpa simbol maka ilmu akan menjadi tak berarti

Jelas bahwa pendekatan ini justru meninggalkan metode ilmu pengetahun yang berdiri sendiri karena pendekatan ini menggunkan sebuah acuan pengalaman. Jelas sebuah hasil dari pendekatan ini akan berefek subjektif, namun sebenarnya pendekatan ini tidak jauh dari metode tradisional mencari ilmu yakni melalui penemuan (discovery). Martin Heidegger adalah seorang tokoh yang terkenal dengan ilmu ini

2. Text Hermeneutics (pentafsiran teks)Hermeneutics berarti interpretasi atau menafsir merupakan sebuah cara kita mengerti sebuah pesan yang terkandung dalam suatu tindakan dan tulisan. Ada beberapa cabang dari hermeneutics yaitu scripture interpretation, interpretasi sekrip yang juga dikenal dengan nama exergesis dan interpretsi teks kesustraan atau philogy lalu ada interpretasi dari tindakan personal dan sosial.

Ilmu hermeneutic yang modern diperkenalkan oleh Fredrich Schleieimacher. Dia menggunakan beberapa pendekatan ilmiah untuk mengenal sebuah teks, pendekatan dia menggali hingga dalam sehingga kita bisa mengenal betul arti sesungghnya dan juga perasaan sang penulis teks tersebut. Kemudian Wilhem Dilthey juga terpengaruhi oleh ide - ide, dia mengembangkan pendekatan ini namun dia memberatkan pada ilmu sosial. Dia tidak menggunakan sebuah pendekatan ilmiah melainkan sebuah interpretasi subjektif. Dia menggunakan pendekatan histories dan pengenalan sosial terhadap apa yang hendak dia teliti.

Perkembangan selanjutnya menyatakan bahwa sebuah ketetapan arti hermeneutics yakni sebuah interpretasi perasaan dan arti terdalam seseorang. Kemudian hermeneutics terbagi dua yakni pertama mereka yang mencoba mengerti sebuah arti teks (text hermenenutics) dan yang kedua mereka yang mencoba mengerti sebuan tindakan (cultural hermeneutics).Teks yang dimaksud adalah sebuah artifak yang dapat diteliti. Sebuah artifak teks dapat berupa rekaman, tulisan, eletronik photograph atau lain - lain yang tersimpan pada media - media lainnya. Tindakan juga bisa dianggap teks. Teks tidak lagi sebuah barang yang dapat dilihat secara langsung. Dalam proses interpretasi - hermeneutics seorang peneliti akan mengalami sebuah siklus hermeneutics yakni sebuah lingkaran proses yang diawali oleh pengkhususan (specific teks) lalu generalisme (general idea) lalu kembali ke pengkhususan namun memodifikasi arti itu pada pengkuhususan dalam termenologi teks.Namun hermenetics akan sulit dilakukan dimana sebuah teks umum tidak lagi dapat menggambarkan sang penulis. Contohnya Alkitab tidak bisa menggambarkan sang penulis namun dalam contoh lain sebuah lembaga hukum masih dapat melakukan hermeneutics dalam meng-interpretasi sebuah konstitusi. Dalam ilmu hermeneutics ada dua ahli yang dianggap sebuah rujukan penting dalam mengkontribusi pendekatan ini. Mereka adalah Paul Recoeur dan Stanley Fish. Paul Recoeur adalah seorang tokoh yang banyak menggunakan rujukan kedua tradisi, hermeneutics dan fenomenologi. Walaupun dia masih mengetahui pentingnya penyampaian berita langsung (actual speech) namun dia masih lebih mengutamakan teks. Sebuah pidato tidak bertahan lama namun teks akan terus hidup. Interpretasi teks sangatlah penting apalagi sekarang tidak meungkin penulis atau pembicaran dapat berinteraksi secara langsung. Dia lalu mencoba menjelaskannya dengan memisahkan situasi dengan teks, pada kontinuitas yang tak terhingga.Pemisahan ini akan menjelaskan intisari dari teks tersebut, juga dikenal dengan nama distanciation. Kita dapat mengenal makna dalam pesan - pesan ini walaupun kita tidak bisa merasakan atau mendengar langsung pesan pesan ini pada teks. Masalah yang muncul mungkin dapat dicontohkan dengan cara kita menginterpretasikan sebuah skor musik. Kita mungkin tidak tahu apa yang dirasakan atau keadaan Mozart ketika menciptakan simfoni Jupiter. Namun jika kita adalah seorang ahli musik yang handal kita bisa merasakan semua jenis sensasi yang berbeda berda ketika mendengarkan skor ini. Para konduktor mengenal perasaan perasaan ini karena mereka memperlajari semua ini. Hal ini mengatakan bahwa secara umum adalag sebuag teks harus diteliti secara menyeluruh dan oleh seorang ahli dalam bidang teks yang hendak diteliti (musik konduktor).Recouer sendiri menyukai banyak isitilah yang memiliki nilai arti methaporis, sebuah arti yang harus ditemukan di dalam arti melainkan permukaan tulisan tersebut. Sebuah contoh dari sebuah interpretasi Recour adalah pidato Gettysburg oleh Barbara Warnicks. Acuan pelaku our fathers, those who has given their lives, we dsb. lalu ada acuan tempat upon this continent a great battlefield. lalu acuan waktu score and seven years. Warnick kemudian menjelaskan bahwa setiap generasi memilki pengartian yang berbeda - beda namun terus tertanam dalam diri mereka dan menjadi bagian dari bagian kehidupan bangsa Amerika. Inilah yabg kemudian yang membentuk arti teks itu dan memberikannya sebuah identitas secara berkeseluruhan. Stanley Fish, sangat dikenal sebagai kritikus dalam bidang studi kesastraan bahasa inggris. Penelitian dia dilakukan seputar interpretasi teks dan pertanyaan dimana sebuah arti terkandung. Berbeda dengan Recoeur, arti tidak terdapat dalam teks melainkan pada sang pembaca yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah teori yang bernama teori tanggapan pembaca (reader response theory). Semua kajian dia mungkin dapat dilingkupi seluruhnya dalam sebuah pertanyaan apa yang teks dapat lakukan? melainkan arti apa yang terdapat dalam teks? Kita dapat mengartikan semua sebuah karya sastra tergantung pada siapa yang membacanya. Contohnya bila kita membaca novel maka kita akan melihat cerita pada permukaan namun juga bisa mendapatkan hikmah lain dari cerita itu, dan mungkin juga kita dapat menggunakan Hermeneutics. Dia juga memperkenalkan sebuah konsep yang bernama interpretative community yang menjelaskan bahwa sebuah arti itu juga merupakan hasil interpretation antar sesama orang dalam sebuah komunitas. Kita semua adalah anggota komunitas ini, arti terkandung dalam masyarakat lewat interaksi. Dengan demikian dapat diakatakan bahwa hasil dari interpretasi ini juga tidak termasuk dalam kategori objektif karena semuanya tergantung pada pembaca.Sampai titik ini kita dapat simpulkan bahwa mereka berdua dapat setuju mengatakan bahwa mereka tidak mengandalkan penulis atau isi sumber pesan. Hans George Gadamer, adalah seorang penerus dari Heidegger, konsep dia mengenai interpretasi menjelaskan pentingnya peran individu dengan arti yang hendak diinterpretasi. Bahwa kedua konsep (perspektif individu dan pesan) ini tidak dapat dipisahkan dalam proses interpretasi. Dia mengatakan bahwa interpretasi datang dari banyak dokumen dokumen kuno, itu sendiri merupakan buah pikiran dari orang lain. Sejak arti datang dari pengalaman maka lingkup dunia adalah sebuah interperatsi yang tidak jauh hubungannya dengan individu. Walaupun ada sebuah arti yang berbeda dalam interpretasi ini, mereka tidak akan merubah arti secara umum. 3. Interpretasi budaya (Cultural interpretation)

Metode ini digunakan untuk menjelaskan sebuah tindakan dari sebuah kelompok atau grup budaya. Contohnya suku Zulu, warga kuba di San Fransisco, atau siswa - siswa di New York. Mereka mencoba membaca kelompok atau grup ini sebagai teks dan dapat melihat arti dari kehadiran mereka. Nama lain yang juga dikenal untuk metode ini adalah ethnography. Tokoh biasanya dikenal dengan metode ini adalah Clifford Geetz. Contoh dari hasil metode ini adalah bagaimana kita menghubungkan masalah kenyamanan dan memakai celana panjang yang lebar gombrong. Tidak selalu mengacu pada kenyamanan tapi juga ada sebuah identitasBila ditanya tentang orang berpakaian ini seorang akan menjawab its cool man maka sang peneliti akan melakukan penyelidikan apa yang didapat dalam istilah cool tersebut.Modal utama seorang peneliti adalah pengertian tentang grup tersebut. Tanpanya dia tidak mungkin bisa mengartikan konsep - konsep yang terkandung di dalam penelitian itu. Pengetahuan yang dia dapat tentu adalah pengetahuan atau informasi dari pengalaman yang terdahulu dalam golongan itu. 4. Komunikasi Ethnography

Konsep ini sebenarnya hanya mencoba mengaplikasikan ethnography dengan pola komunikasi sebuah kelompok. Disini seorang interpreter dapat mencari sebuah kejelasan dari bentuk komunikasi yang dilakukan oleh kelompok atau grup. Gerry Phillipsen mencoba mengambil sebuah asumsi umum tentang konsep ini, mereka ada 4 yaitu sebagai berikut.1. Dalam sebuah kelompok mereka memilki sebuah arti yang digunakan bersama2. Mereka memilki tindakan yang terkoordinasi lewat arti ini atau cara menyampaikan pesan ini.

3. Arti dan tindakan hanya terkhususkan dalam grup tersendiri. Berbeda dari satu budaya ke budaya yang lain, kelompok ke kelompok lainnya

4. Tidak hanya arti, tindakan itu terkhususkan pula dan berbeda dari tiap budaya, tetapi mereka juga memiliki cara yang berbeda dalam mengerti makna makna ini.Arahan ini adalah sebuah pendekatan yang mengatakan bahwa pendekatan untuk mengupas ethnography tidak terpusat pada formal linguistik saja. Karena menggunakan sebuah pendekatan yang tradisional maka mereka tidak bisa melakukan suatu penekatan mendalam, selain itu juga kita tidak bisa mengerti arti arti tadi karena pedekatan yang kurang sesuai yakni tanpa menggunakan sebuah variable dimana bahasan merupakan sebuah alat praktis.

Budaya - budaya berkomunikasi dapat dilakukan melalui banyak, namun mereka menggunakan sebuah kode - kode yang khusus, selain itu juga saluran, bentuk, dan formasi yang khusus pula. Budaya memilki sebuah pengaruh yang amat kuat sekali, selain itu juga Hymes menggunakan beberapa acuan yang dia gunakan untuk mengenal dan membedakan budaya dari cara mereka komunikasi. Acuan yang berjumlah sembilan ini adalaha:

1. Cara berbicara

2. Sebuah cara berbicara yang ideal

3. Komunitas pembicara

4. Situasi pembicara

5. Tindakan pembicara

6. Komponen tindakan pembicara

7. Peraturan pembicara dalam komunitas

8. Fungsi pembicara dalam komunitas

Selain acuan dalam komunikasi ethnography, pendekatan ini mencoba membahas yang meligkupi masalah masalah utama, 3 masalah utama yang dibahas dalam ethnography komunikasi adalah

1. Menocba menemukan sebuah identitas

2. Arti yang khusus dalam pengaplikasian3. Kontradiksi dan paradoks yang terdapat dalam sebuah komunitas.5. Performance of ethnography (aplikasi etnografi)Pada dasarnya sebuah kebudayaan itu dilakukan (diapakai atau dijalankan) dengan demikian ketika kita melihat bagaimana sebuah ethnography mencoba mengupas apa yang sebuah budaya katakan, fokus ini tidak banyak memberi perhatian kepada apa yang mereka lakukan. Namun apakah mengatakan juga sebuah tindakan atau dilakukan? Seperti aktor sandiwara berkata we say our line as we perform with our body. Kita berbicara sebagaimana badan kita bergerak. Cultural performance melibatkan manipluasi dari berebgai indera atau media seperti mata, telinga, hidung, lidah, dan sentuhan. Seua bentuk sensasi yang terasa dalam mengalami sebuah kejadian dapat dirasakan oleh semua indera tadi, seperti halnya sutradara, MC, pendeta dapat meng-ensamble sebuah sensasi ini lebih teratur dalam media dan kode sehingga mereka bisa menyampaikan sebuah emosi secara optimal. Kehidupan kita digambarkan seolah sepeti sandiwara sosial, sebuah sandiwara drama juga dikenal dengan nama limin. yang juga berarti mengalami beberapa tingkat perubahan. Limin adalah seperti pintu yang memisahkan dua ruangan, dan tiap ruangan merupakan tingkat yang berbeda. Ruangan yang memilki tingkat rendah akan menghubungkan ke ruangan yang tingkatnya lebih tinggi dst. Tingkat pertama akan mengalami penetrasi dan kemudian memasuki tingkat krisis lalu para komunitas akan memilih pihak dan memasuki tahap remedial proses. Dalam proses ini mereka melakukan pemeriksaan dan dapat menciptakan atau menggunakan kembali arti. Lalu yang terakhir proses reintegrasi. Social drama dapat diumpamakan dengan acara pemilu presiden secara langsung. Ada calon, simpatisan, lalu mereka memilih ada kecewa lalu muncul sebuah makna baru. Hal ini juga dapat dilihat dari fenomena olah raga atau sport event, disini proses kebudayaan dilakukan, membuat kita belajar kompetisi, kolaborasi, kesetiaan, dan menilai orang lain, teamwork, pelatihan dsb.6.Kebudayaaan organisasiDari acuan acuan diatas sebuah acuan lain juga dapat menggambarkan sebuah komunitas yang berorientasi tujuan atau yang dikenal dengan nama organisasi. Organisasi juga merupakan kumpulan dari orang orang. Dan seperti layaknya sebuah komunitas mereka juga memiliki sebuah ciri khas sosial. Namun ada beberpa butir penejelasn yang harus diperhatikan bahwa sebuah organisasi memiliki sebuah ikatan yang formal, lalu tindakan mereka sangat kontekstual. Mereka tidak bisa dikatakan independen namun mereka memiliki sebuah acuan who, when where dari sebuah tindakan yang akan dilakukan. Tindakan mereka biasanya mengalami pengulangan yang lebih sering (rutin) Karena mereka sangat tanggap mereka selalu berkembang dari waktu ke waktu. Studi interpretatif mediaPendekatan ini dilakukan dengan asumsi bahwa media memiliki sebuah peran yang sangat penting dalam menyalurkan pesan - pesan dalam komunitas. Pendekatan ini juga berasumsi bahwa masyarakat memiliki sebuah konsumsi media yang amat besar. Pendekatan ini lebih memberatkan pada bagaimana media bertindak sebagai sebuah wujud tersendiri. Sebuah badan berita atau sebuah lembaga informasi tentu memilki niatan lain yang tersisip dalam agenda mereka. Bagaimana sebuah komunitas itu bertindak tergantung pada sumber informasi yang memberikannya. Pendekatan ini menghasilan sebuah tiga dimensi komunitas interpretatif (Thomas Lindolf) mereka menggunakan 3 dimensi ini untuk mengartikan sebuah informasi dari media untuk kemudian diserap dan dimenegrti maknanyaKonten atau isi, melihat sebuah infromasi dari isi yang mereka muat. Bagaimana mereka mengartikan sebuah sepak bola, atau musik dsb. Konten akan memisahkan secara psikologis orang orang dalam komunirtas sebagaimana sebuah pesan menjadi acuan sebagai karakter seseorang. Contoh acara teletubies dianggap lucu oleh anak, namun tidak oleh sang kakak karena culun dan oleh nenek acara dianggap tidak masuk akal.Dimensi Interpretasi, tidak jauh beda dengan penjelasan sebelumnya namun mereka sudah dipisahkan melalui tahap dimana mereka sudah menggunakan istilah istilah ini dalam keseharian mreka. Contoh adalah istilah scudeto biasa digunakan oleh pecinta bola sebagai makna supremasi yang sebenarnya berarti juara liga Italia.Tindakan sosial, acuan ini akan mempengaruhi anggota komunitas dan bagaimana mereka melakukan hubungan dengan anggota lainnya. Cara mereka berfikir bagimana sesuatu dilakukan dapat merujuk pada model yang mereka dapat dari media atau membicarakann apa yang mereka dapat dari media. Contoh penggemar bola sering istilah best defense is offensive dan mereka benar - benar mengaplikasikan filosofi ini pada keseharian mereka.KomentarTeori-teori yang ditampilkan dalam bab ini merupakan anggota-anggota dari suatu keluarga yang diperluas. Seperti halnya keluarga, mereka mempunyau perbedaan-perbedaan penting tapi mempunyai hubungan yang sama. Pendekatan-pendekatan ini menekankan persepsi dan pengalaman sadar manusia dalam satu bentuk atau bentu lainnya. Dalam fenomenologi pengalaman sadar individu memberikan sebuah pandangan pada kenyataan. Dalam hermeneutics interpretasi dari sebuah budaya atau teks merupakan sebuah tugas manusia yang disiplin dan sadar. Kita juga melihat beberapa ragam dari kedua tradisi ini, termasuk fenomenologi klasik, sosial, hermeuneutics, dan kita juga sudah meneliti teori-teori hermeuneutics budaya dan tekstual.

Ada tiga perbedaan utama yang melingkupi fenomenologi dan interpretasi. Pendekatan-pendekatan ini pertama-tama bertentangan dengan perspektif-perpektif struktural tradisional dan kognitif, juga berbenturan dengan poststructuralism. Dan perbedaan ketiga melibatkan ketegangan antara interpretasi budaya dan tekstual. Terlepas dari berbagai kekurangannya, menurut saya teori ini sangat penting mengamati fenomena-fenomena komunikasi dalam kelompok yang melibatkan emosi-emosi dan kepentingan-kepentingan individu. Kita tidak bisa memungkiri bahwa di dalam kehidupan sosial masyarakat sering terjadi fenomena-fenomena kepentingan-kepentingan individu-individu yang terlepas dari kepentingan masyarakat banyak. Juga kepentingan-kepentingan satu individu bertemu dengan kepentingan yang sama dengan invidu yang lain mereka akan membentuk suatu kelompok. Dan untuk memahami bagaimana proses terbentuknya dan sistem komunikasi dalam kelompok kepentingan tersebut, sangat relevan untuk dipahami oleh teori fenomenologi.