bab 2 landasan teori 2.1 perencanaanthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-2-00821-si bab 2.pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Perencanaan
Menurut Robbins dan Coulter (1999, p200), perencanaan adalah suatu
proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun
strategi secara menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dan
mengembangkan hierarki rencana menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan.
2.2 Strategi
Pengertian strategi menurut Rangkuti (2001,p3) adalah alat untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,
program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya.
Menurut Martin (1990,p70), “Strategi adalah suatu pola dari sasaran,
kebijaksanaan dan perencanaan yang menentukan bagaimana suatu organisasi
seharusnya berfungsi dalam jangka waktu tertentu. Suatu strategi seharusnya
mampu menentukan area bagi perkembangan produk, tehnik – tehnik untuk
merespon persaingan, alat –alat keuangan, ukuran organisasi, gambaran proyek –
proyek yang akan dikerjakan perusahaan dan sebagainya.
Strategi dapat di definisikan sebagai suatu rangkaian tindakan – tindakan
terpadu yang menjadi alat untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka
9
panjang sebuah perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing (Ward dan
Peppard, 2002, p69).
2.3 Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI
Secara garis besar, strategi SI/TI dapat dibagi atas 2 komponen, yaitu : IS
Strategy dan IT Strategy. Tabel 2.1 menjelaskan perbedaan IS Strategy dan IT
Strategy. Perbedaan yang mendasar adalah bahwa strategi sistem informasi lebih
menitikberatkan pada bisnis sehingga semua strategi yang dicanangkan harus sesuai
dengan tujuan bisnis. Disisi lain, strategi teknologi informasi lebih menitikberatkan
pada aktivitas-aktivitas yang terjadi.
Tabel 2.1 IS Strategy vs IT Strategy (Ward dan Peppard, 2002, p71)
No. IS Strategy IT Strategy
1 Business Based Activity Based
2. Demand Oriented Supply Oriented
3. Application Focused Technology Focused
2.3.1 Strategi Sistem Informasi
Strategi SI adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau
perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan
strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. Hal ini dihubungkan dengan
konteks bisnis dengan mempertimbangkan dampak persaingan dalam bisnis
10
dan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi atau sistem informasi.
Pada dasarnya, strategi SI mendefinisikan dan memprioritaskan investasi yang
harus dilakukan perusahaan untuk mencapai portfolio aplikasi yang sesuai,
mendefinisikan tujuan yang akan dicapai dan menentukan perubahaan yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut (Ward dan Peppard, 2002,
p44).
2.3.2 Strategi Teknologi Informasi
Strategi TI adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang
bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi
dan sistem dari sebuah organisasi (Ward dan Peppard, 2002, p44).
2.3.3 Strategi Bisnis
Strategi bisnis merupakan dokumen yang harus dijadikan landasan berpijak
utama dalam pembuatan strategi teknologi informasi karena dalam dokumen
tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan serta target kinerja masing-
masing fungsi pada struktur organisasi (Indrajit 2001, p31).
Berdasarkan pendapat Robbert M Grant (2002, p14), strategi bisnis
berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan persaingan di dalam setiap bisnis utamanya. Selain itu berdasarkan
pendapat Robbert M Grant (2002, p165) pula, strategi bisnis merupakan
kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah
perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya cara perusahaan
untuk membentuk keunggulan bersaing.
11
Sedangkan menurut Ward dan Peppard (2002, p188), Strategi bisnis dapat
ditemukan dalam berbagai bentuk, dapat berupa dokumen resmi perusahaan,
dokumen strategi dari suatu unit bisnis atau bahkan dapat berupa suatu
pandangan strategi yang tersimpan di dalam pikiran seseorang. Dan suatu
strategi bisnis biasanya meliputi hal sebagai berikut :
‐ Mission, adalah pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang
akan dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
‐ Vision, adalah pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai
sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan
umum sebuah perusahaan.
‐ Business Driver, adalah beberapa factor kritis pendorong perubahan yang
dapat memberikan focus pada bisnis sehingga dapat memenuhi
sasarannya.
‐ Objectives, adalah sasaran-sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi
oleh perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
‐ Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih
perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi misinya.
‐ Critical Success Factors (CSFs), adalah beberapa area kunci dimana
sesuatu harus berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat
dicapai.
‐ Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis yang
ada yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.
12
2.3.4 Hubungan antara Strategi SI, Strategi TI, dan Strategi Bisnis
Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi SI, Strategi TI, Strategi
Bisnis (Ward,2002,p41)
Gambar di atas mengilustrasikan hubungan antara strategi SI, Strategi TI, dan
Strategi Bisnis dalam suatu pendekatan perencanaan strategi sistem dan
teknologi informasi yang berdasar dan terintegrasi dengan strategi bisnis
perusahaan. Menurut (Ward,2002,p41-42)Hubungan di antara strategi tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut
13
a. Strategi Bisnis
Untuk merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu
diketahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan,
informasi apa yang dibutuhkan, peluang dan hambatan bisnis yang
dihadapi serta alternatif solusinya.
b. Strategi SI
Setelah mengetahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan dari kegiatan
bisnis perusahaan, maka kita dapat mengevaluasi sistem informasi apa
yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi bisnis perusahaan
dalam pencapaian visi dan misi perusahaan.
c. Strategi TI
Untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis bagi
perusahaan, maka kita perlu menyeleksi dan memilih secara tepat
teknologi apa yang paling sesuai untuk digunakan dalam menunjang
sistem informasi tersebut.
2.4 Sistem Informasi
Berdasarkan O’Brien (2003, pG-10) sistem informasi ialah (1) kombinasi
terorganisir apapun dari sumber daya orang, perangkat keras, perangkat lunak,
jaringan komunikasi, dan data yang mengumpulkan, mengolah, dan
menyebarkan informasi di dalam organisasi. (2) Sistem yang menerima sumber –
sumber data sebagai masukannya, dna mengolah outputnya menjadi produk –
produk informasi.
14
UK Academy of Information Systems (UKAIS) mendefinisikan sistem
informasi (SI) sebagai suatu alat yang digunakan orang dan organisasi untuk
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi dengan
dukungan teknologi (Ward dan Peppard, 2002,p3).
Sedangkan menurut Turban, Rainer, dan Porter (2003, p15) Sistem
informasi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mengolah, menyimpan,
menganalisis data, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
2.5 Definisi Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI) adalah kumpulan dari komponen teknologi
yang di organisir kedalam suatu sistem informasi berbasis komputer (Turban et
al, 2003,p3).
Teknologi Informasi adalah perangkat keras, perangkat lunak, perangkat
telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pengolahan informasi
lainnya yang digunakan didalam sebuah sistem informasi berbasis komputer
(O’Brien,2003,G-10).
Teknologi Informasi atau yang biasa disingkat dengan TI secara spesifik
mengacu pada teknologi, baik berupa hardware, software, dan jaringan
telekomunikasi yang memfasilitasikan dan mendukung proses pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan pertukaran informasi. Dapat di
15
simpulkan bahwa TI adalah alat yang mendukung aktivitas dari sebuah sistem
informasi (Ward dan Peppard,2002,p3).
2.6 Definisi Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Perencanaan strategis menunjukkan analisa yang komprehensif sistematis
untuk mengembangkan rencana dari suatu aksi/kegiatan (Ward dan Peppard, 2002,
p69).
Perencanaan strategis sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka
panjang yang menggambarkan kebutuhan sistem dan arsitektur teknologi informasi
untuk mencapai tujuan perusahaan (Turban, 2003, p462).
Sistem informasi strategis adalah sistem informasi yang dapat memberi
perusahaan produk dan jasa yang kompetitif hingga dapat memberikan keunggulan
strategis atas para pesaingnya dalam pasar. Selain itu juga merupakan sistem
informasi yang menyebarkan inovasi bisnis, memperbaiki proses bisnis dan
membangun sumber daya informasi strategis untuk perusahaan (O’Brien, 2003,
p20).
Sistem informasi strategis adalah sistem-sistem yang membentuk atau
mendukung terciptanya keunggulan kompetitif perusahaan (Turban, 2003, p426).
16
Gambar 2.2 Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi
Informasi(Ward,2002,p154)
Menurut Ward dan Peppard ( 2002, p153 – 154 ) dalam suatu perencanaan
strategi sistem informasi terdapat 2 aktivitas , yaitu input dan output.
Aktivitas inputnya terdiri dari :
1. Input, sebagai masukan dalam perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi, terdiri dari :
a) The Internal Business Environment
Merupakan strategi bisnis yang digunakan pada masa sekarang,
tujuan, sumber daya, proses dan budaya organisasi serta nilai dari bisnis
itu sendiri.
17
b) The External Business Environment
Sisi politik, ekonomi, social, teknologi, industry dan iklim kompetisi
dimana perusahaan tersebut beroperasi.
c) The Internal IS/IT Environment
Pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini, pengalaman
perusahaan dalam bisnis, cakupan bisnis, dan kontribusinya terhadap
pasar, kemampuan perusahaan, sumber daya dalam perusahaan dan
infrastruktur teknologi yang digunakan. Aplikasi portfolio saat ini dari
sistem yang berjalan sistem yang sedang dalam pengembangan atau
belum dikembangkan tapi sudah direncanakan pada perusahaan.
d) The External IS/IT Environment
Perkembangan teknologi dan peluang yang ada serta SI/TI yang
digunakan oleh pihak lain terutama konsumen, pesaing, dan pemasok.
2. Proses perencanaan strategi SI/TI, proses dimana informasi yang diperoleh
serta analisis yang diperoleh serta hasil analisis yang diperoleh dari inputs,
akan diolah untuk menghasilkan outputs.
3. Output, merupakan hasil dari proses yang mencakup:
a) Business IS Strategies
Bagaimana setiap unit memanfaatkan SI/TI dalam mencapai sasaran
bisnisnya. Mencakup portfolio aplikasi yang akan dikembangkan untuk
untuk setiap unit dan modal bisnis. Menjelaskan arsitektur informasi
setiap unit.
18
b) IT Strategy
Strategi dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatur penggunaan
teknologi dalam perusahaan dan mengatur sumber daya teknisi ahli.
c) IS/IT Management Strategy
Elemen umum dari strategi yang akan diaplikasikan pada organisasi
secara menyeluruh, memastikan konsistensi kebijakan berdasarkan
kebutuhan.
4. Future Application Portfolio, rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang
akan digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan
setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan perkembangan tekonologi
dengan perkembangan perusahaan.
5. Current Application Portfolio, rincian mengenai aplikasi sistem informasi
yang diterapkan perusahaan saat ini, dengan melihat keuntungan dan
kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi tersebut serta melihat
dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional dan perencanaan
strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk menghadapi
persaingan dan pasar pada saat sekarang ini.
2.7. Teori – Teori Alat Analisis
Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai teori – teori dari alat – alat
analisis yang akan digunakan dalam menganalisis objek, diantaranya
19
adalah teori analisis PEST, teori 5 Daya Porter, analisis SWOT, analisis
CSF dan KPI, analisis Value Chain, analisis Portfolio Mc.Farlan.
2.7.1 Analisis PEST
Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72), analisis PEST adalah
analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial dan teknologi.
a. Faktor Politik
Faktor Politik meliputi berbagai tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah dapat mempengaruhi bisnis
perusahaan, masalah hukum serta mencakup aturan-aturan formal
dan informal dari lingkungan tempat perusahaan melakukan
kegiatannya. Misalnya, kebijakan tentang pajak, peraturan tenaga
kerja, peraturan daerah, peraturan perdagangan dan stabilitas
politik.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi
daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi tingkat biaya
perusahaan. Misalnya, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga,
standar nilai tukar dan tingkat inflasi.
20
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari
besarnya pangsa pasar yang ada. Misalnya,tingkat pendidikan
masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan
sosial, kondisi lingkungan kerja serta keselamatan dan
kesejahteraan sosial.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu
dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi
proses bisnis.
PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit
organisasi. Arah analisa PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah
situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana
memasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup mempengaruhi
perusahaan, karena melalui analisis ini dapat diambil suatu peluang atau
ancaman baru bagi perusahaan.
Tabel 2.2 Pertimbangan Faktor PEST
POLITIK EKONOMI
* Stabilitas politk
* Ekologi dan isu-isu lingkungan
* Perundang-undangan mengenai pasar di
* Situasi ekonomi dalam negeri
* Situasi tren ekonomi
* Pertukaran nilai mata uang
21
dalam
negeri dan internasional
* Rancangan undang-undang
* Kebijakan pemerintah
* Perubahan pemerintah
* Kebijakan perdagangan
* Perdanaan atau keuangan di dalam negeri
* Regulasi harga dan perdagangan secara umum
* Isu umum mengenai perpajakan
* Perubahan pasar dan perdagangan
* Faktor-faktor yang mempengaruhi industri
* Pengadilan/pemeliharaan pelanggan
* Biaya buruh
* Prediksi perkembangan ekonomi
*Keadaan sosial masyarakat dalam negeri
*Tren gaya hidup atau role models
*Demografik
*Perilaku dan pola konsumen
*Periklanan dan publisitas
*Budaya negara dan internasional
*Laporan/pedagang dari media
*Perubahan hukum yang berpengaruh bagi faktor sosial
*Citra dan perusahaan, merek, dan teknologi
*Acara-acara besar
*keadaan suku dan kepercayaan
*Teknologi saat ini masa yang akan datang
*Tekanan teknologi pada bidang bisnis
*Pengaruh teknologi pada struktur biaya dan rantai nilai
*Kompensasi perkembangan teknologi
*Solusi yang diberikan oleh teknologi
*Kematangan kapasitas teknologi dalam industri
*Komunikasi dan informasi
*Mekanisme teknologi pembelian oleh konsumen
*Kebijakan teknologi dalam negeri
*Potensi inovasi teknologi
*Isu-isu dampak buruk teknologi
SOSIAL TEKNOLOGI
22
2.7.2 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2001, p18) analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknessess) dan ancaman (Threats).
Analisis SWOT adalah metode yang cukup sederhana untuk
mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan yang
dimiliki dan juga mengkaji peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan. Jadi intinya adalah memaksimumkan kekuatan dengan
meminimumkan kelemahan sekaligus meraih peluang pasar dan menekan
ancaman yang ada pada pasar. Dari sini dapat ditentukan faktor – faktor
kritis apa saja yang dapat dipakai untuk menentukkan “arah” perusahaan
kemana harus bergerak dan membantu untuk menetapkan pengambilan
keputusan yang penting. Juga dapat diperkirakan persaingan yang akan
dihadapi dan memperkirakan apakah kekuatan perusahaan ini dapat
dipertahankan. Perusahaan dapat membangun kekuatan ini sambil
mengatasi kelemahan yang mungkin timbul. Untuk mengatasi kelemahan
maka diperlukan pengerahan sumberdaya perusahaan. Peluang yang ada
sedapat mungkin menggambarkan potensi pasar yang dapat diukur untuk
menghasilkan keuntungan.
23
Di bawah ini dijelaskan pengertian Strenghts, Weakness,
Opportunities, dan Threats.
1. Strenghts
Adalah sumber daya, keterampilan yang lebih dari pada pesaing
perusahaan sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan,
2. Weakness
Adalah keterbatasan dalam sumber daya alam, keahlian dan
kemampuan yang menghambat kinerja perusahaan.
3. Opportunity
Adalah situasi pentin yang menguntungkan dala lingkungan suatu
perusahaan. Mengikuti trend merupakan hal yang penting dalam
menganalisis peluang bagi perusahaan.
4. Threats
Adalah situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, tetapi
tidak untuk dihindari namun harus dihadapi sebagai suatu tantangan.
Pengertian terhadap peluang dan ancaman yang ada akan membantu
perusahaan untuk mengidentifikasikan pilihan – pilihan yang nyata
yang akan dipilih untuk menyusun strategi yang paling efektif bagi
perusahaan.
24
Matrik SWOT
Menurut Rangkuti (2001, p20) Alat yang dipakai untuk menyusun
faktor – faktor strategis perusahaan adalah Matrik SWOT. Matrik ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat
set kemungkinan alternatif strategis.
Tabel 2.3 Matriks SWOT(Menurut Rangkuti (2001, p20))
IFAS
EFAS
Strength (S)
Daftar faktor kekuatan
internal
Weakness (W)
Daftar faktor kelemahan
internal
Opportunities (O)
Daftar peluang
eksternal
Strategi SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan –
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
Threats (T)
Daftar ancaman
eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman.
25
Penjelasan tabel 2.2 Matriks SWOT :
• Strategi SO : Menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang – peluang eksternal
• Strategi WO : Memperbaiki kelemahan internal dengan cara
memanfaatkan peluang – peluang yang ada
• Strategi ST : Strategi yang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk mengatasi atau mengurangi ancaman – ancaman
eksternal
• Strategi WT : Strategi ini digunakan pada saat berada dalam
situasi yang genting yaitu dengan meminimalkan kelemahan – kelemahan
internal dan menghindari ancaman – ancaman lingkungan.
Matriks Faktor Strategi Eksternal
Menurut Rangkuti ( 2000, p22 ), Sebelum membuat matriks faktor
strategi eksternal, perlu diketahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal
(EFAS). Berikut ini adalah cara untuk menentukan faktor strategi
eksternal :
a. Susun dalam kolom pertama ancaman dan peluang
b. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom kedua, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting)
26
c. Hitung rating dalam kolom ketiga untuk masing – masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan
1,0 (poor)
d. Kalikan bobot dengan kolom kedua dengan rating dalam kolom
ketiga untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom keempat
e. Jumlahkan skor pembobotan dalam kolom keempat untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Tujuannya untuk membandingkan perusahaan dengan
perusahaan sejenis lainnya.
Matriks Faktor Strategi Internal
Menurut Rangkuti ( 2000, p24 ),Sebelum membuat matriks faktor
strategi internal, perlu diketahui terlebih dahulu faktor strategi internal
(IFAS). Berikut ini adalah cara untuk menentukan faktor strategi internal
:
a. Susun dalam kolom pertama kekuatan dan kelemahan
b. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom kedua,
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak
penting)
c. Hitung rating dalam kolom ketiga untuk masing – masing
faktor dengan memberikan skala mulai dari 4,0
(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)
27
d. Kalikan bobot dengan kolom kedua dengan rating dalam
kolom ketiga untuk memperoleh faktor pembobotan dalam
kolom keempat
e. Jumlahkan skor pembobotan dalam kolom keempat untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Tujuannya untuk membandingkan
perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya.
Diagram Analisis SWOT
Diagram analisis SWOT menunjukan titik koordinat dari posisi
SWOT seperti yang ditujukan pada gambar 2.7
Gambar 2.3 Analisis SWOT (Rangkuti,2000,p19)
28
Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
(Growth oriented strategy).
Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
ditetapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan
internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah –
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang
lebih baik.
Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.
2.7.3 Analisis Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance Indicator
(KPI)
Menurut Tozer (1996,p141) Critical Success Factor (CSF)
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan
perusahaan dalam mencapai sasarannya. CSF kadang di artikan sama
29
dengan Key Performance Indicator (KPI), padahal sebenarnya keduanya
sangat berbeda. CSF adalah sesuatu yang berpengaruh pada berhasil atau
tidaknya pencapaian suatu sasaran, sedangkan KPI adalah sesuatu yang
dapat digunakan untuk mengukur kinerja pencapaian sasaran.
Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Peppard
(2002,p029) adalah sebagai berikut :
• Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan
manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi.
Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan
memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan
sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan
perusahaan melalui area bisnis yang kritis.
• Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan di
implementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem
informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan
strategi bisnis perusahaan.
• Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat
menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang
diperlukan oleh setiap individu.
• Dengan menyediakan suatu hubungan antara tujuan dengan
kebutuhan informasi, analisi CSF memegang peranan penting dalam
memprioritaskan investasi modal yang potensial.
30
• Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi
pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan
perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah - masalah tertentu
yang paling kritis.
• Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan
analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis,
serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-
kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.
2.7.4 Value Chain Analysis
Menurut Turban, et al ( 2003, p21 ), value chain adalah aktivitas-
aktivitas utama dari suatu organisasi ( inbound logistic, operations
dan lain-lain) beserta aktivitas-aktivitas pendukung lainnya (
infrastructure, human resources, technology, dan lain-lain ) dan net
value yang ditambahkan ke produk atau layanan yang dimiliki
organisasi, oleh setiap aktivitas utama, secara berurutan.
Menurut Ward and Peppard ( 2002, p244 ) value chain analysis
adalah kegiatan menganalisa kumpulan aktivitas yang dilakukan
untuk merancang, memproduksi, memasarkan, mengantarkan dan
mendukung produk dan layanannya. Semua ini dapat digambarkan
dalam value chain.
31
Gambar 2.4 Rantai Nilai ( Value Chain, Porter, 1993, p34 )
Value chain menggambarkan nilai total, dan terdiri atas aktivitas nilai (
Value activities ) dan margin. Aktivitas nilai adalah kegiatan fisik dan
teknologis yang diselenggarakan perusahaan. Ini merupakan unsur –
unsur pembangun yang digunakan perusahaan untuk menciptakan produk
yang bernilai bagi para pembelinya. Margin adalah selisih antara nilai
total dengan biaya kolektif untuk menyelenggarakan aktivitas nilai.
Aktivitas nilai dapat dibagi kedalam dua golongan besar, aktivitas primer
dan aktivitas pendukung, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas Primer
Merupakan aktivitas dalam membuat produk secara fisik serta
menjual dan menyampaikannya kepada pembeli selain juga
aktivitas dalam bentuk purna jual. Pada setiap perusahaan
32
aktivitas primer dapat dibagi menjadi lima kelompok generik
seperti berikut :
• Aktivitas Logistik ke Dalam
Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan,
penyimpanan, dan penyebaran masukan ke produk, seperti
penanganan material, pergudangan, pengendalian
persediaan, penjadwalan kendaraan pengangkut,
pengembalian barang kepada pemasok.
• Aktivitas Operasi
Aktivitas yang menyangkut pengubahan masukan menjadi
produk akhir, seperti masinasi, pengemasan, perakitan,
pemeliharaan alat – alat, pengujian, pencetakan, dan
pengoperasian fasilitas.
• Aktivitas Logistik Keluar
Aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan pendistribusian fisik produk kepada
pembeli, seperti pergudangan barang jadi, penanganan
material, operasi kendaraan pengirim, pengolahan
pesanan, dan penjadwalan.
• Aktivitas Pemasaran dan Penjualan
Aktivitas yang menyangkut penyediaan sarana agar
pembeli dapat membeli produk dan aktivitas yang
33
mempengaruhi pembeli agar mereka mau membelinya,
seperti periklanan, promosi, wiraniaga, penentuan quota,
pemilihan penyalur, hubungan dengan penyalur, penetapan
harga.
• Aktivitas Pelayanan
Aktivitas yang menyangkut persediaan layanan untuk
memperkuat atau menjaga nilai produk, seperti
pemasangan, perbaikan, pelatihan, pasokan suku cadang,
dan penyesuaian produk.
b. Aktivitas Pendukung
Adalah aktivitas yang menunjang aktivitas primer dan aktivitas
pendukung lainnya dengan menyediakan masukan yang dibeli,
teknologi, sumber daya manusia, serta sejumlah fungsi dalam
perusahaan lainnya. Aktivitas pendukung tersebut diantaranya
adalah :
• Aktivitas Infrastruktur Perusahaan
Aktivitas yang mempengaruhi semua aktivitas utama
secara umum, seperti manajemen umum, mengelola
masalah perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum dan
hubungan dengan pemerintah.
34
• Aktivitas Sumber Daya Manusia
Terdiri dari semua aktivitas yang berhubungan dengan
perekrutan, pelatihan, promosi, penempatan, penghargaan,
dan pengembangan karyawan serta menjaga hubungan
antar karyawan.
• Aktivitas Pengembangan Teknologi
Mencakup semua aktivitas yang melibatkan penyediaan
kebutuhan akan teknologi, pengembangan teknologi
seperti R&D, prosedur dan teknik terbaru yang dibutuhkan
oleh setiap aktivitas untuk meningkatkan kualitas produk
dan prosesnya.
• Aktivitas Pembelian
Berhubungan dengan aktivitas mendapatkan sumber daya
seperti material dan mesin yang digunakan oleh aktivitas –
aktivitas utama, pembelian bahan baku dan peralatan
pendukung termasuk aset perusahaan.
2.7.5 Proses Clustering Matriks
Proses analisa arsitektur informasi dilakukan melalui beberapa tahap
yaitu:
35
a. Tahap pemetaan dan pemindahan subjek data
Pada tahap pemetaan yang dilakukan adalah pemetaan antara
fungsi – fungsi bisnis dengan subjek – subjek data. Hubungan antara
fungsi bisnis dengan subjek data dijelaskan dalam bentuk matriks
dengan menggunakan 2 (dua) aktivitas yaitu:
1. Read atau R, Aktivitas pembacaan tetapi tidak melakukan
perubahan terhadap subjek data.
2. Create atau C, Aktivitas create dan update.
Fungsi – fungsi bisnis yang ada yang melakukan aktivitas read,
create terhadap subjek – subjek data. Tahap pemindahan subjek data,
melakukan pemindahan subjek – subjek data yang di create oleh
fungsi – fungsi bisnis ke posisi kiri, dimulai dari fungsi bisnis yang
pertama kali meng-create subjek data dipindahkan ke posisi paling
kiri dan untuk subjek data seterusnya mengikuti subjek data
terdahulu. Sedangkan untuk subjek data yang hanya read atau tidak
ada hubungan dengan fungsi bisnis tetap pada posisinya. Pemindahan
dilakukan terus menerus sampai fungsi bisnis berakhir.
b. Tahap pengelompokkan dan pemberian nama pada kelompok tersebut
Tahap pengelompokkan tersebut / clustering kedua yaitu
mengelompokkan fungsi – fungsi bisnis kesuatu area bisnis yang
terdapat diperusahaan dan memberikan tanda pengelompokkan
36
tersebut dengan memberikan garis batas dan arsiran. Tahap
pemberian nama adalah memberikan nama pada setiap area bisnis
yang telah dikelompokkan tersebut.
2.7.6 Analisis Portofolio Mc. Farlan
Tabel 2.4 Tabel McFarlan ( Ward dan Peppard, 2002, p42 )
Menurut Ward dan Peppard (2002, p299) portfolio aplikasi adalah
cara untuk membawa bersama sistem informasi yang telah ada, yang
direncanakan dan potensial untuk kemudian menilai kontribusi bisnisnya,
umumnya berupa matriks dua - kali – dua,yang merupakan metode yang
sangat populer untuk menjelaskan dampak dari variabel yang tidak
berkaitan, namun saling mempengaruhi.
Berdasarkan pendapat Ward dan Peppard (2002, p299) Portfolio
Aplikasi McFarlan digunakan untuk menilai kontribusi SI/TI secara
37
keseluruhan dan efeknya terhadap kesuksesan bisnis. Penerapannya dapat
dikelompokkan menjadi strategic, high potensial, key operational, atau
support, bergantung pada kontribusi saat ini, ataupun yang diharapkan
untuk kesuksesan bisnis. Hasil dari portfolio dari waktu ke waktu akan
berubah, dan pada banyak organisasi isi dari bagian – bagian yang
terdapat pada portfolio akan dipengaruhi oleh banyak faktor internal dan
eksternal.
Penjelasan dari kategori aplikasi sebagai berikut:
Aplikasi strategic adalah aplikasi yang penting untuk kesuksesan
bisnis dimasa depan. Aplikasi strategic membuat atau mendukung
perubahan bisnis dari organisasi, dengan tujuan untuk menyediakan
keunggulan kompetitif. Penilaian didasarkan pada kontribusi bisnis.
Aplikasi key-operational mendukung operasi bisnis yang telah
ada, dan membantu menghindari kekurangan. Pada banyak industri,
beberapa aplikasi seperti EPOS, ATM, dan ERP sudah menjadi bagian
terpadu yang wajib agar dapat bertahan didalam industri.
Aplikasi support untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan
efektivitas manajemen, tetapi tidak berfungsi untuk menopang bisnis atau
menyediakan keunggulan kompetitif.
Aplikasi high potential adalh aplikasi inovatif yang dapat
menciptakan peluang untuk memperoleh keunggulan di masa depan,
tetapi belum dapat dibuktikan.
38
2.8 Hasil Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Hasil atau output dari sebuah proses penrencanaan SI/TI adalah gabungan dari
hasil yang bersifat hard dan soft. Hasil yang bersifat hard adalah dokumen yang
mendefinisikan strategi-strategi dan rencana-rencana, dapat juga berisi materi yang
berhubungan dengan komputer,matrik-matrik,dan model analisis. Sedangkan hasil
yang bersifat soft berhubungan dengan faktor manusia seperti standar keahlian yang
dibutuhkan dan lainya.(Ward dan Peppard, 2002, p162).
Struktur dari sebuah hasil perencanaan SI/TI adalah mengacu pada gambar 2.2
yang terdapat pada subbab 2.7 tentang model perencanaan strategi SI/TI. Lebih
jelasnya adalah sebagai berikut :
A. Business IS Strategies
Business IS strategies adalah strategi yang menjelaskan bagaimana
sebuah bisnis akan memanfaatkan sistem dan teknologi informasi dalam
pencapaian tujuanya. Tujuan utamanya adalah untuk menghubungkan
sistem dan teknologi informasi secara jelas dan mendasar dengan strategi
bisnis perusahaan. Strategi ini medenfiniskan kebutuhan aplikasi dan
kebutuhan layanan dari manajemen dan end user yang disesuaikan
dengan rencana bisnis dan kegiatan bisnis serta disesuaikan dengan
semua prioritas pengembangan infrastuktur atau sistem aplikasi
perusahaan. Tidak semua kebutuhan yang didefiniskan mengarah pada
pengembangan aplikasi baru, beberapa kebutuhan dapat juga mengarah
pada penyempurnaan sistem operasional yang sudah ada agar menjadi
lebih baik dan efektif (Ward dan Peppard, 2002, p164).
39
Business IS strategies juga mencakup penjelasan tentang portfolio
aplikasi dimasa mendatang, yang tak hanya berisik penjelasan mengenai
kebutuhan-kebutuhan sistem dan informasi, tapi juga mencakup
penjelasan tentang aplikasi yang potensial serta usulan-usulan untuk
meningakatkan strategis bisnis dimasa yang akan datang (Ward dan
Peppard, 2002, p167).
B. IT Strategy
IT strategy adalah strategi yang bertujuan untuk mendefinisikan
bagaimana sumberdaya dan teknologi akan diperoloeh, diatur, dan
dikembangkan sehingga dapat menunjang business IS strategies. Strategi
ini juga harus dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi
informasi saat ini yg dapat menimbulkan peluang dan hambatan dimasa
yang akan datang. IS strategy memiliki fokus pada area dimana
perubahan sangat diperlukan berdasar pada kebutuhan bisnis, atau fokus
pada peluang-peluang baru yang dimbul karena adanya kemajuan dan
perubahan pada teknologi, pengalaman atau juga kemampuan
Menurut Ward dan Peppard (2002, p168) faktor dukungan yang
diberikan IT strategy adalah sebagai berikut:
• Manajemen portfolio aplikasi
• Organisasi dari SI/TI, mengatur sumber daya dan masalah-
masalah administrasi.
• Mengatur sumber daya informasi dan pencapaian tujuan dari
layanan informasi.
40
• Mengatur pengembangan aplikasi
• Mengatur teknologi
C. IS/IT Management Strategy
IS/IT Management Strategy adalah strategi yang mencakup
keseluruhan elem strategi yang di terapkan pada perusahaan, strategi
yang menjamin konsistensi kebijakan yang diambil oleh pihak
manajemen yang berkaitan dengan sistem dan teknologi informasi yang
digunakan oleh perusahaan. kebijakan tersebut dapat berupa struktur
organisasi yang dapat mendukung sistem informasi perusahaan kebijakan
investasi perusahaan, kebijakan yang berhubungan dengan pemasok,
kebijakan yang berkasitan dengan sumber daya manusia dan kebijakan
akutansi yang berkasitan dengan sistem informasi perusahaan (Ward dan
Peppard, 2002, p168-170).