bab 2 landasan teori 2.1 sistem informasi 2.1.1 pengertian...

23
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah keteraturan kombinasi dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang dikumpulkan, diubah, dan penyebaran informasi dalam sebuah organisasi. (O’Brien, 2001, p7) Sedangkan pengertian sistem pada area sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output melalui proses perubahan yang sudah diatur. (O’Brien, 2001, p8) Pendapat lain mengatakan bahwa sistem informasi adalah sebuah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mengambil kembali), mengolah, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian di dalam sebuah organisasi. (Laudon, 2004, p8) 2.1.2 Sumber Daya Sistem Informasi Sebuah sistem informasi terdiri dari sumber daya manusia ( end user dan IS specialist), perangkat keras (mesin dan media), perangkat lunak (program dan prosedur), data (data dan pengetahuan), dan jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk membentuk input, pemrosesan, output, penyimpanan,

Upload: doanminh

Post on 17-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah keteraturan kombinasi dari manusia, hardware,

software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang dikumpulkan, diubah, dan

penyebaran informasi dalam sebuah organisasi. (O’Brien, 2001, p7)

Sedangkan pengertian sistem pada area sistem informasi adalah

kumpulan komponen yang saling berhubungan bekerja sama untuk mencapai

tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output melalui proses

perubahan yang sudah diatur. (O’Brien, 2001, p8)

Pendapat lain mengatakan bahwa sistem informasi adalah sebuah

kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan yang

mengumpulkan (atau mengambil kembali), mengolah, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,

koordinasi dan pengendalian di dalam sebuah organisasi. (Laudon, 2004, p8)

2.1.2 Sumber Daya Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi terdiri dari sumber daya manusia (end user dan

IS specialist), perangkat keras (mesin dan media), perangkat lunak (program dan

prosedur), data (data dan pengetahuan), dan jaringan (media komunikasi dan

dukungan jaringan) untuk membentuk input, pemrosesan, output, penyimpanan,

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

8

dan kegiatan pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk

informasi. (O’Brien, 2001, p11)

Gambar 2.1 Sumber Daya Sistem Informasi(Sumber: O’Brien, 2001, p8)

2.1.3 Kegiatan Dasar Sistem Informasi

Tiga kegiatan sistem informasi menghasilkan informasi yang diperlukan

organisasi untuk mengambil keputusan, pengontrolan operasi, menganalisis

masalah, dan menciptakan produk baru atau pelayanan. Kegiatan-kegiatan

tersebut adalah input, proses, dan output. (Laudon, 2004, p8)

Input menangkap atau mengumpulkan data mentah dari organisasi atau dari

lingkungan eksternal.

Proses mengubah inputan mentah tersebut menjadi bentuk yang memiliki

arti.

Output mentransfer informasi yang telah diproses kepada orang atau

kegiatan yang akan menggunakannya.

Sistem informasi juga memerlukan feedback, yaitu output yang

People

Hardware Software

Data Network

Information System

Resource

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

9

ENVIRONMENTSupplier

Customer

ORGANIZATION

dikembalikan kepada orang yang tepat di dalam organisasi untuk membantu

mereka mengevaluasi atau memperbaiki tahapan input.

Gambar 2.2 Kegiatan Dasar Sistem Informasi(Sumber: Laudon, 2004, p9)

2.1.4 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang

sama untuk mencapai suatu tujuan. (McLeod, 2001, p11)

Pendapat lain mengatakan bahwa sistem adalah sekumpulan objek seperti

manusia, sumber daya, konsep, dan prosedur yang bertujuan untuk menampilkan

fungsi yang dapat diidentifikasikan atau untuk mendukung keputusan. (Turban,

2001, p34 )

2.1.5 Pengertian Data

Data terdiri dari fakta- fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak

berarti bagi pemakai; fakta mentah yang belum diolah. (McLeod, 2001, p12)

INFORMATION SYSTEM

Input OutputProcessing Classify Arrange

Calculate

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

10

Pendapat lain mengatakan bahwa data adalah fakta mentah atau

observasi, biasanya tentang fenomena fisik, atau transaksi bisnis. (O’Brien, 2001,

p13)

2.2 Pool

2.2.1 Pengertian Pool

Sekumpulan orang atau sumber daya perusahaan yang dapat dibagi;

seperti car pool, secretarial pool. (Anonim 2)

Pooling adalah pengelompokan aset, sample, perlengkapan, dan

sebagainya dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan bagi pengguna.

(Anonim 1)

2.2.2 Pengertian Car Pooling

Car Pooling adalah penggunaan mobil yang dibagi, khususnya untuk

memperingan pekerjaan, sering oleh orang yang memiliki sebuah mobil tetapi

melakukan perjalanan bersama untuk menghemat biaya. (Anonim 1)

Adapun terdapat beberapa keuntungan Car Pooling:

Peserta car pool dapat menghemat uang dengan berbagi biaya mengendarai

satu mobil. Mengendarai satu mobil menghemat bahan bakar, biaya tol,

parkir, dan memelihara kendaraan.

Dengan adanya car pool dapat mengurangi kemampatan jalan.

Car pool mengurangi polusi dan pengeluaran karbondioksida, dengan

demikian dapat mengurangi pemanasan global.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

11

Car pool mengurangi perjalanan berhubungan dengan stress bagi peserta

yang tidak mengemudi. Peserta bergiliran berbagi kendaraan mereka dan

mengemudi dengan yang lain.

2.3 Pengertian Penjadwalan

Penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi yang

mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi

suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi.

(Herjanto, 1999, p287)

2.4 Unified Process

Analisis menekankan pada sebuah investigasi dari masalah dan

kebutuhan, daripada sebuah solusi. Sebagai contoh, jika sebuah sistem

perdagangan online dibutuhkan, bagaimana akan digunakan? Apa fungsi-

fungsinya? (Larman, 2005, p6)

Design menekankan pada sebuah solusi konseptual (dalam software dan

hardware) yang memenuhi kebutuhan, dibandingkan pengimplementasiannya.

Sebagai contoh, sebuah deskripsi dari sebuah skema basis data dan objek

software. (Larman, 2005, p7)

Sehingga dapat dikatakan bahwa saat menganalisa terdapat sebuah

penekanan pada pencarian dan pendeskripsian objek atau konsep dalam problem

domain, sedangkan saat merancang terdapat penekanan pada mendefinisikan

objek software dan bagaimana mereka berkolaborasi untuk memenuhi

kebutuhan. (Larman, 2005, p7)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

12

Unified Process (UP) adalah sebuah proses yang beriterasi, yang

menyediakan sebuah struktur contoh mengenai bagaimana melakukan dan

bagaimana menjelaskan OOAD. UP bersifat fleksibel, dan dapat digunakan pada

pendekatan yang mudah dan cepat yang meliputi praktek dari metode lainnya.

(Larman, 2005, p18)

Key practice di dalam UP adalah pengembangan yang beriterasi (iterative

development). Daur hidup yang beriterasi berdasarkan pada pembesaran dan

perbaikan yang berturut-turut dari sebuah sistem melalui iterasi yang berkali-

kali, dengan umpan balik dan adaptasi sebagai driver utama untuk menemukan

sebuah sistem yang cocok. Sistem berkembang sejalan dengan waktu, berulang-

ulang, dan oleh karena itu pendekatan ini juga diketahui sebagai iterative and

incremental development. Karena adaptasi dan umpan balik mengembangkan

spesifikasi dan design, maka juga diketahui sebagai iterative and evolutionary

development. (Larman, 2005, p19)

Keuntungan iterative development yaitu (Larman, 2005, p22):

1. Kegagalan proyek lebih kecil, produktivitas yang lebih baik, tingkat

kerusakan yang lebih rendah, ditunjukkan dengan penelitian dalam metode

iterative dan evolutionary.

2. Resiko tinggi yang dapat diketahui lebih awal.

3. Kemajuan proyek yang dapat dilihat lebih awal.

4. Umpan balik, perjanjian dengan user, dan adaptasi yang lebih awal,

memimpin pada perbaikan sistem sehingga semakin mendekati kebutuhan

dari stakeholder.

5. Mengatur kompleksitas.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

13

6. Pembelajaran dalam sebuah iterasi secara metode dapat digunakan untuk

mengembangkan proses pengembangan itu sendiri, yaitu dengan berulang-

ulang.

Gambar 2.3 UP Disciplines(Sumber: Larman, 2005, p35)

2.4.1 Fase

Sumbu horizontal menunjukkan dimensi waktu yang menunjukkan

bagaimana kemajuan proyek setiap waktu yang digambarkan dalam fase,

milestone, dan iterasi. Fase adalah jarak antara dua milestone utama, dimana

ditetapkan sekumpulan tujuan, penyelesaian artifact dan keputusan untuk pindah

ke fase berikutnya. Milestone adalah suatu kondisi yang menandakan bahwa

sebuah iterasi berakhir. Dalam setiap fase dapat terdiri dari beberapa iterasi.

Iterasi adalah serangkaian siklus pengembangan yang lengkap dari semua

discipline yang menghasilkan sebuah release. Dalam UP terdapat empat fase,

yaitu: inception, elaboration, construction, dan transition, dimana setiap akhir

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

14

fase memiliki milestone sebagai penanda fasenya telah berakhir. (Kruchten,

2000, p22)

2.4.2 UP Disciplines

UP menjelaskan kegiatan-kegiatan seperti menuliskan use case, dengan

discipline. Disciplines merupakan serangkaian kegiatan (dan artifact yang saling

berhubungan) dalam sebuah area subjek, seperti kegiatan dalam analisa

kebutuhan. Dalam UP, sebuah artifact adalah istilah yang umum untuk berbagai

produk kerja: code, web graphics, skema basis data, dokumen teks, diagram,

model. (Larman, 2005, p34)

Artifact adalah bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan oleh

proses pengembangan software. (Booch, 1999, p)

Terdapat beberapa discipline dalam UP yaitu (Larman, 2005, p34):

Business modeling: Domain Model artifact, untuk memvisualisasikan konsep

yang penting dalam application domain.

Requirements: Use Case Model dan Supplementary Specification artifact

untuk mengenali kebutuhan fungsional dan non-fungsional.

Design: Design Model artifact, untuk merancang software object.

2.4.3 Tahapan dalam UP

Sebuah proyek UP mengatur kerja dan iterasi melalui 4 tahapan (Larman,

2005, p33):

1. Inception: perkiraan visi, business case, scope, perkiraan yang masih samar.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

15

2. Elaboration: visi yang diperjelas, pengimplemetasian yang beriterasi dari

arsitektur inti, resolusi dari resiko yang tinggi, identifikasi dari kebutuhan

dan batasan, perkiraan yang lebih realistis.

3. Construction: implementasi yang beriterasi dari perbaikan resiko yang lebih

rendah dan elemen-elemen yang lebih mudah, dan persiapan untuk tahap

deployment.

4. Transition: beta tests, deployment.

Tabel 2.1 Artifact dalam Inception(Sumber: Larman, 2005, p50)

Artifact Comment

Vision and Business Case Menjelaskan tujuan dan batasan, business

case, dan menyediakan sebuah ringkasan

eksekutif.

Use Case Model Menjelaskan kebutuhan fungsional.

Selama tahapan inception, nama dari use

case akan diindetifikasikan dan mungkin

10% dari use case akan dianalisa secara

rinci.

Supplementary Specification Menjelaskan kebutuhan lainnya,

kebutuhan non fungsional yang memiliki

dampak utama pada arsitektur, seperti

laporan, dokumentasi, packaging, ijin,

supportability.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

16

Glossary Terminologi utama kunci, dan kamus

data.

Risk List dan Risk Management

Plan

Menjelaskan resiko-resiko (bisnis, teknis,

sumber daya, jadwal) dan ide.

Prototypes and Proof of

concepts

Untuk menjelaskan visi, dan memvalidasi

ide-ide teknis.

Iteration Plan Menjelaskan apa yang dilakukan pada

tahap awal iterasi elaborasi.

Phase Plan and Software

Development Plan

Tools, orang, edukasi, dan sumber daya

lainnya.

Development Case Sebuah penjelasan dari langkah UP yang

diubah dan artifact untuk proyek ini.

Tabel 2.2 Artifact dalam Elaboration(Sumber: Larman, 2005, p129)

Artifact Comment

Domain Model Ini merupakan visualisasi dari konsep

domain, mirip dengan model informasi

statis dari entitas domain.

Design Model Ini merupakan seperangkat diagram yang

menjelaskan rancangan logis. Termasuk di

dalamnya software class diagram, object

interaction diagrams, package diagrams.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

17

Software Architecture

Document

Merupakan ringkasan dari ide

perancangan dan motivasinya dalam

sistem.

Data Model Termasuk di dalamnya skema basis data

dan pemetaan strategis antara perwakilan

objek dan non objek.

Use Case Storyboards, UI

Prototypes

Sebuah penjelasan dari User Interface,

navigasi, usability models.

2.4.4 Jenis – Jenis Class dalam UP

Class adalah dekripsi dari sekumpulan object yang saling berbagi

attribute, operation, relationship, dan semantics. (Booch, 1999, p49)

Jenis – jenis class :

Conceptual Class

Konsep dunia nyata atau benda, sebuah perspektif yang konseptual atau

penting. UP Domain Model mengandung conceptual class.

Software Class

Sebuah class yang mewakili sebuah spesifikasi atau perspektif implementasi

dari sebuah komponen software.

Implementation Class

Sebuah class yang diimplementaskan dalam bahasa object oriented yang

spesifik misalnya Java. (Larman, 2005, p14)

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

18

Object adalah sebuah perwujudan konkrit dari abstraksi; sebuah entitas

dengan batasan yang didefinisikan dengan baik serta identitas yang

mengenkapsulasi state dan behaviour; instance dari sebuah class. (Booch, 1999,

p185)

Attribute adalah property yang memiliki identifikasi dari sebuah

classifier yang menjelaskan nilai-nilai yang dimiliki oleh instance dari property.

(Booch, 1999, p50)

Attribute adalah sebuah logical data value dari sebuah object. (Larman,

2005, p158)

Behaviour adalah efek yang dapat diamati dari sebuah event dan

mencakup hasilnya. (Booch, 1999, p458)

Event adalah spesifikasi dari kejadian yang penting yang memiliki

dimensi ruang dan waktu. (Booch, 1999, p278)

2.4.5 Requirements

Dalam UP, kebutuhan dikategorikan berdasarkan FURPS + (Larman,

2005, p56):

Functional: features, capabilities, security.

Usability: human factors, help, documentation.

Reliability: frequency of failure, recoverability, predictability.

Performance: response times, throughput, accuracy, availability, resource

usage.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

19

Supportability: adaptability, maintainability, internationalization,

configurability.

“+” dalam FURPS + mengindikasikan tambahan dan sub-faktor, seperti:

Implementation: batasan sumber daya, bahasa dan tools, hardware.

Interface: konstrain atau halangan ditentukan dengan menghadapkan pada

sistem eksternal.

Operations: manajemen sistem dalam operational setting.

Packaging: sebagai contoh, sebuah kotak fisik.

Legal: ijin dan sebagainya.

2.4.6 Use Case

Use case adalah text stories dari beberapa aktor menggunakan sebuah

sistem untuk mencapai tujuan. Use case adalah dokumen teks, bukan diagram,

dan use case modelling adalah sebuah aksi dari penulisan teks, bukan

menggambarkan diagram. (Larman, 2005, p63)

Aktor adalah sesuatu dengan behaviour, seperti orang (diidentifikasi

berdasarkan peran), sistem komputer, atau organisasi, sebagai contoh, kasir.

(Larman, 2005, p63)

Scenario adalah sebuah aksi spesifik yang berkelanjutan dan interaksi

antara aktor dan sistem, biasa disebut juga use case instance. (Larman, 2005,

p63)

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

20

Notasi Use Case

Use Case dapat ditulis dalam format dan level yang berbeda (Larman, 2005,

p66):

Brief: Ringkasan 1 paragraf, biasanya merupakan kriteria sukses utama.

Casual: Format paragraf informal. Beberapa paragraf yang meliputi beberapa

skenario.

Fully Dressed: Semua langkah dan variasi ditulis secara rinci, terdapat bagian

pendukung, seperti kondisi awal dan garansi kesuksesan.

Tabel 2.3 Fully Dressed Template(Sumber: Larman, 2005, p67)

Use Case Section Comment

Use Case Name Dimulai dengan kata kerja

Scope Sistem yang ingin dirancang

Level User goal atau subfungsi

Primary actor Yang menjalankan sistem

Stakeholders and Interest Siapa yang berkepentingan dengan use

case ini, dan apa yang mereka inginkan?

Preconditions Apa yang harus benar ketika memulai,

dan layak untuk diberitahukan kepada

pembaca?

Success Guarantee Apa yang harus benar untuk pemenuhan

kesuksesan, dan layak untuk

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

21

diberitahukan kepada pembaca?

Main Success Scenario Sebuah tipikal, skenario kondisi yang

sukses sesuai harapan (tidak bersyarat).

Extensions Skenario alternatif dari kesuksesan atau

kegagalan.

Special Requirements Berhubungan dengan kebutuhan non

fungsional.

Technology and Data Variations

List

Varying I/O methods dan format data.

Frequency of Occurence Mempengaruhi investigasi, testing, dan

waktu pengimplementasian.

Miscellaneous Misalnya seperti open issue.

2.4.7 Use Case Diagram

Use Case diagram adalah sebuah gambar mengenai konteks sistem,

membuat sebuah diagram konteks yang bagus yang menunjukkan batasan sistem,

dan bagaimana digunakan. Ia juga merupakan sebuah alat komunikasi yang

merangkum perilaku dari sistem dan aktornya. (Larman, 2005, p60)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

22

Systemb o u n d a r y

U s e C a s e

A c t o r

C o m m u n i c a t e s

Gambar 2.4 Notasi Use Case Diagram

2.4.8 Domain Model

Domain model adalah sebuah representasi visual dari conceptual class

atau object dalam situasi nyata dalam sebuah domain. Domain model juga dapat

disebut sebagai conceptual model, domain object model, dan analysis object

model. (Larman, 2005, p134)

Domain model mengilustrasikan conceptual class dalam domain. Secara

informal, conceptual class merupakan sebuah ide, sesuatu, atau object. Secara

lebih formal, conceptual class dapat dianggap sebagai (Larman, 2005, p136):

Symbol

Kata atau gambar yang mewakili sebuah conceptual class

Intension

Definisi dari conceptual class.

Extension

Sekumpulan contoh dimana conceptual class digunakan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

23

Gambar 2.5 Notasi Domain Model

2.4.9 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah gambaran interaksi antar objek yang diatur

dalam sebuah urutan waktu. (Bennett, 2006, p253)

Interaction operator yang digunakan adalah (Bennett, 2006, p270):

Alt: alternative mewakili alternative behaviour, setiap pilihan dari behaviour

ditunjukkan dalam sebuah hasil matematika yang terpisah. Hasil matematika

hanya akan dieksekusi jika interaction constraint bernilai benar.

Opt: option menjelaskan sebuah pilihan tunggal dari hasil matematika, hanya

akan dieksekusi jika interaction constraint bernilai benar.

Loop: digunakan untuk mengindikasikan sebuah hasil matematika yang

diulang sebanyak jumlah tertentu hingga interaction constraint bernilai salah.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

24

Gambar 2.6 Notasi Sequence Diagram

2.4.10 Design Class Diagram

Design Class diagram digunakan untuk memvisualisasikan sebuah

domain model. (Larman, 2005, p251)

Class diagram digunakan untuk mengilustrasikan class, interface, dan

hubungannya. (Larman, 2005, p249)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

25

Operations adalah deklarasi, dengan sebuah nama, parameter, nilai balik,

daftar pengecualian, dan sekumpulan batasan dari pre- dan post-condition.

(Larman, 2005, p257)

Method adalah implementasi dari sebuah operasi. Method dapat

diilustrasikan dalam beberapa cara, yaitu (Larman, 2005, p257):

Dalam interaction diagram melalui detail dan sequence of messages.

Dalam class diagram dengan menggunakan simbol <<method>>.

Aggregation adalah asosiasi yang memiliki hubungan whole part yang

tidak erat. (Larman, 2005, p264)

Composition, juga dikenal sebagai composite agregation, merupakan

whole part agregation yang memiliki hubungan yang sangat kuat. Composition

relationship mengimplikasikan bahwa (Larman, 2005, p264):

1. Sebuah instance dari bagian merupakan milik dari hanya satu composite

instance.

2. Bagian tersebut harus selalu merupakan milik dari composite.

3. Composite bertanggung jawab dalam pembuatan dan penghapusan

bagiannya.

Association merupakan sebuah garis antar class. Association bersifat dua

arah, yang berarti bahwa objek dari class lain melintasi ke class lainnya yang

memungkinkan. Lintasan ini bersifat abstrak; bukan merupakan sebuah

pernyataan mengenai hubungan antara entitas software. (Larman, 2005, p151)

Multiplicity mendefinisikan bagaimana objek dari sebuah class dapat

diasosiasikan dengan objek dari class lainnya. (Larman, 2005, p153)

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

26

Gambar 2.7 Notasi Multiplicity

Class 1

* *

1 *

1 *

Gambar 2.8 Notasi Design Class Diagram

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

27

2.5 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

2.5.1 Pengertian IMK

IMK adalah ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan

implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia.

(Schneiderman, 1998, p8)

2.5.2 User Interface

Hampir semua program mempunyai sebuah user interface yang

merupakan bagian dari aplikasi yang memungkinkan user untuk berinteraksi

dengan program. Sebuah user interface biasanya mengandung bermacam-macam

tipe, tombol, menu, dan objek-objek lainnya. Dengan menggunakan objek-objek

yang menyusun user interface, user menyediakan perintah-perintah dan

informasi pada program. Program ini kemudian mengakses user interface untuk

menampilkan informasi kepada user. User interface adalah bagian dari aplikasi

yang dilihat oleh user. Interface harus dirancang secara tepat dan intuitif.

(Schneiderman, 1998, p72)

2.5.3 Delapan Aturan Emas Perancangan User Interface

Aturan-aturan dasar perancangan user interface yang interaktif, antara

lain sebagai berikut (Schneiderman, 1998, p74):

Rancangan yang dibuat harus selalu konsisten.

Konsistensi ada berbagai macam, seperti konsisten dalam urutan aksi harus

diperhatikan dalam suatu situasi yang memiliki kemiripan. Menu, pesan,

Help haruslah menggunakan istilah atau terminologi yang sama.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

28

Memungkinkan pemakai menggunakan shortcuts.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan dari suatu sistem, user

menginginkan suatu interaksi yang minimal namun dengan hasil yang sama

dengan interaksi yang kebih banyak. Waktu responsi yang rendah dan tingkat

display yang tinggi merupakan daya tarik tersendiri bagi para user.

Memberikan umpan balik yang informatif.

Untuk setiap sistem diharapkan adanya suatu umpan balik bagi user.

Tanggapan yang diberikan tergantung dari aksi yang dilakukan oleh user.

Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir yang baik.

Urutan suatu aksi haruslah diorganisir menurut kelompok tertentu yang

terdiri dari permulaan, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif

kepada pengguna pada taraf akhir dari suatu kelompok aksi akan

memberikan kepuasan kepada user bahwa aksi yang mereka lakukan telah

berhasil dengan baik, sehingga akan memberikan kesan kepada user bahwa ia

aman untuk melakukan aksi selanjutnya.

Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana.

Perancangan suatu sistem haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga user

tidak akan menimbulkan kesalahan yang signifikan. Jika user akhirnya

melakukan suatu kesalahan, maka sistem hendaknya memberikan peringatan

yang sederhana dan konstruktif serta spesifik.

Memungkinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah.

Setiap aksi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melakukan

pembalikan untuk kembali ke keadaan semula sebelum aksi tersebut

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00321-SI Bab 2.pdf · suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan

29

dijalankan. Dengan adanya fasilitas ini, user akan memiliki keberanian untuk

mengeksploitasi sistem yang dibuat, karena untuk semua kesalahan yang

timbul, user memiliki pilihan untuk melakukan pembalikan terhadap aksi

yang telah dilakukan.

Mendukung pengaturan fokus secara internal

User yang berpengalaman biasanya memiliki keyakinan bahwa mereka

bertanggungjawab terhadap sistem dan sistem akan memberikan tanggapan

terhadap aksi yang mereka lakukan. Tanggapan yang aneh, urutan yang aneh

dalam pengisian data, kesulitan dalam memperoleh informasi, serta

ketidakmampuan untuk mendapatkan hasil sesuai aksi tertentu akan

menimbulkan kekacauan dan keraguan bagi user.

Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Keterbatasan manusia dalam mengelola memori jangka pendek menyebabkan

dibutuhkannya suatu tampilan yang sesederhana mungkin, pengaturan dalam

multipage, pergerakan window yang sesedikit mungkin, waktu latihan yang

cukup dan optimal serta pengaturan dalam urutan aksi. Hal ini juga harus

didukung dengan ketersediaan dari adanya akses secara langsung, kode,

singkatan, dan informasi yang dibutuhkan oleh user.