bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab2/2008-1-00184-ka bab 2.pdfdari...
TRANSCRIPT
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Umum
2.1.1 Korelasi
Menurut Sulaiman (2003, p.133), korelasi adalah salah satu teknik
yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang
sifatnya kuantitatif dan kualitatif.
Menurut Pratisto (2005,p.83), korelasi diartikan sebagai hubungan.
Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan
antara dua atau lebih variabel.
Menurut Irianto (2004, p.133), korelasi merupakan suatu hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah
hubungan atau keterkaitan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya
yang sifatnya kuantitatif dan kualitatif.
2.1.2 Efektivitas
Menurut jurnal konsep pembelajaran efektivitas adalah ukuran yang
menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu) telah dicapai.
9
http://www.smpn1bantul.net/profil/visi-dan-misi/program-unggulan/konsep-
pembelajaran-bilingual/ .
Menurut Roulette (1999:1) mendefinisikan efektivitas adalah dengan
melakukan hal yang benar pada saat yang tepat untuk jangka waktu yang
panjang, baik pada organisasi tersebut dan pelanggan. Selanjutnya Hodge
(1984:299) menguraikan bahwa efektivitas sebagai ukuran suksesnya
organisasi didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk mencapai
segala keperluannya. Ini berarti bahwa organisasi mampu menyusun dan
mengorganisasikan sumber daya untuk mencapai tujuan.
http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2024/arifin_s.htm
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas
adalah suatu ketepatan cara dan ketepatan waktu dalam melakukan sesuatu
guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
2.1.3 Sistem Informasi
2.1.3.1 Pengertian Sistem
Menurut McLeod (2004, p.9), sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan.
Menurut Stair dan Reynolds dalam bukunya yang berjudul
Principles of Information Systems (2006, p.8), a system is of elements
or components that interact to accomplish goals. Sistem adalah
10
elemen-elemen atau komponen-komponen yang saling berhubungan
untuk mencapai tujuan.
Menurut O’Brien (2005, p.29), sistem didefinisikan sebagai
sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama
untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Adapun
tiga komponen utama dari sistem adalah :
1. Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen
yang memasuki sistem untuk diproses.
2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah
input menjadi output.
3. Output melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi
oleh proses tranformasi ke tujuan akhirnya.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling
berhubungan, terintegrasi, dan bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan yaitu dengan menerima input, memproses, dan
menghasilkan output.
2.1.3.2 Pengertian Informasi
Menurut Laudon dalam bukunya yang berjudul Essentials Of
Management Information Systems (2003, p.7), information is data that
11
have been shaped into a form that is meaningful and useful to human
beings. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.
Menurut Long dalam bukunya yang berjudul Computers
Information Technology In Perspective (2002, p.24), information is
data that have been collected and processed into a meaningful form.
Informasi adalah data yang telah dikumpulkan dan diproses kedalam
suatu format yang penuh arti.
Menurut McLeod (2004, p.12), informasi adalah data yang
telah diproses, atau data yang memiliki arti.
Menurut Turban, Rainer, dan Potter dalam bukunya yang
berjudul Introduction To Information Technology (2001, p.17),
information is a collection of facts (data) organized in some manner
so that they are meaningful to a recipient. Informasi adalah kumpulan
fakta-fakta (data) yang terorganisir dalam beberapa cara sehingga
berarti bagi penerima.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang telah dikumpulkan, diolah dan diproses
menjadi suatu bentuk yang memiliki arti dan bermanfaat bagi manusia.
12
2.1.3.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Laudon dan Laudon dalam bukunya yang berjudul
Essentials Of Management Information Systems (2003, p.7), an
information system can be defined technically as a set of interrelated
components that collect (or retrieve), process, store, and distribute
information to support decision making, coordination, and control in
an organization. Sistem informasi dapat digambarkan secara teknis
sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang
mengumpulkan (atau mendapat kembali), memproses, menyimpan,
dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan, mengkoordinasi, dan mengendalikan suatu organisasi.
Menurut O’Brien (2005, p.5), sistem informasi adalah
kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software,
jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut Stair dan Reynolds dalam bukunya yang berjudul
Principles of Information Systems (2006, p.15), an information system
(IS) is a set of interrelated elements or components that collect (input),
manipulate (process), store, and disseminate (output) data and
information and provide a feedback mechanism to meet an objective.
Sistem informasi adalah elemen-elemen atau komponen-komponen
yang saling berhubungan yang mengumpulkan (input), mengelolah
13
(proses), meyimpan, dan menyebarkan (output) data dan informasi dan
menyediakan mekanisme timbal-balik untuk mencapai tujuan.
Menurut Turban, Rainer, dan Potter dalam bukunya yang
berjudul Introduction To Information Technology (2001, p.17), an
information system (IS) is collect, processes, stores, analyzes, and
disseminates information for a specific purpose. Sistem informasi
adalah mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan spesifik.
Tabel 2.1 Pengukur-Pengukur Kesuksesan Sistem Informasi.
Dimensi Pengukur-pengukur
Kualitas
Sistem
(System
Quality)
Akurasi data (Data accuracy)
Kekinian data (Data currency)
Isi-isi basis data (Database contents)
Kemudahan Penggunaan (Easy of use)
Kemudahan dipelajari (Easy of Learning)
Kenyamanan akses (Convinience of access)
Faktor manusia (Human factor)
Integrasi dari sistem-sistem (Integration of systems)
Realisasi dari kebutuhan-kebutuhan pemakai (Realization
of user requirements)
14
Dimensi Pengukur-pengukur
Kegunaan fitur-fitur dan fungsi-fungsi sistem
(Usefulness of system featurer and functions)
Akurasi sistem (System accuracy)
Keluwesan sistem (System flexibility)
Keandalan sistem (System reliability)
Kecanggihan sistem (System sophistication)
Pemanfaatan sumber-sumber daya (Resources
utilization)
Waktu respon (Response time)
Waktu pembalikan (Turnaround time)
Kualitas
informasi
(Information
quality)
Kepentingan (Importance)
Relevan (Relevance)
Kegunaan (Usefulness)
Keinformatifan (Informativeness)
Kegunaan (Usableness)
Kepahaman (Understandability)
Keterbacaan (Readability)
Kejelasan (Clarity)
Bentuk (Format)
15
Dimensi Pengukur-pengukur
Wujud (Appearance)
Isi (Content)
Akurasi (Accuracy)
Presisi (Precision)
Ketepatan (Conciseness)
Keandalan (Reliability)
Kekinian (Currency)
Ketepatwaktuan (Timeliness)
Keunikan (Uniqueness)
Komparabilitas (Comparability)
Kekuantitasan (Quantitativeness)
Kebebasan dari bias (Freedom from bias)
Penggunaan
informasi
(Information
Use)
Banyaknya penggunaan / durasi penggunaan (Amount of
use / duration of use)
Jumlah pencarian-pencarian (Number of inquiries)
Lama waktu koneksi (Amount of connect time)
Jumlah fungsi-fungsi digunakan (Number of functions
used)
Pembebanan penggunaan sistem (Charges for systems use)
16
Dimensi Pengukur-pengukur
Kerutinan penggunaan (Regularity of use)
Digunakan oleh siapa? Penggunaan
langsung atau tidak (Used by whom?
Directvs. chauffeured use)
Penggunaan binary: digunakan lawan tidak
digunakan (Binary use: use vs. nonuse)
Kenyataan lawan penggunakan
dilaporkan(Actual vs. reported use)
Sifat dari penggunaan: (Nature of use:)
- Digunakan untuk maksud diinginkan
(use for intended purpose)
- Ketepatan penggunaan (appropriate
use)
- Tipe informasi (type of information)
- Maksud penggunaan (purpose of
use)
Tingkat penggunaan : umum lawan spesifik
(Level of use: general vs. spesific)
Pengulangan penggunaan (Recurring use)
17
Dimensi Pengukur-pengukur
Institusionalisasi / kerutinan penggunaan
(Institutionalization / routination of
use)
Laporan penerimaan (Report acceptance)
Persantase penggunaan lawan
kesepakatan untuk menggunakan
(Percentage used vs. opportunity for
use)
Kesukarelaan penggunaan (Voluntaries
of use)
Motivasi penggunaan (Motivation use)
Sumber : Jogiyanto, Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi, (Andi : Yogyakarta 2007), hal.40-42.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan yang
bertugas untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menghasilkan informasi bagi organisasi untuk mencapai tujuan
spesifik dengan indikator-indikator : 1). Akurasi data, 2). Kekinian
data, 3). Isi-isi basis data, 4). Kemudahan penggunaan, 5). Relialisasi
18
kebutuhan pemakai, 5). Keandalan sistem, 6). Waktu respon, 7).
Relevan, 8). Kepahaman, 9). Kekinian, 10). Ketepatwaktuan, 11).
Durasi penggunaan, 12). Laporan yang dihasilkan.
2.1.4 Kinerja
Menurut Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya”.
Menurut Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja)
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas
tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
Menurut Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah : “
merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan”.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja
Menurut Dessler (1997) penilaian prestasi kinerja adalah suatu proses
penilaian prestasi kinerja pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan
secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
19
Menurut Handoko (1996) penilaian prestasi kinerja adalah proses
mengevaluasi dan menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat
memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik
kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.
Menurut Stoner et al. (1996) penilaian prestasi kinerja adalah proses
yang meliputi :
1) Penetapan standar prestasi kerja
2) Penilaian prestasi kerja actual karyawan dalam hubungan dengan standar-
standar ini
3) Memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang
tersebut untuk menghilangkan kemerosotan prestasi kerja.
Sedangkan yang dimaksud dengan dimensi kerja menurut Gomes
(1995: 142) memperluaskan dimensi prestasi kerja karyawan yang
berdasarkan :
1) Quantity work; jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu
yang ditentukan.
2) Quality of work; kualitas kerja berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan
kesiapannya.
3) Job knowledge; luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
ketrampilannya.
4) Creativeness; keaslian gagasan –gagasan yang dimunculkan dan tindakan-
tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
20
5) Cooperation; kesetiaan untuk bekerjasama dengan orang lain.
6) Dependability; kesadaran dan kepercayaan dalam hal kehadiran dan
penyelesaian kerja.
7) Initiative; semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam
memperbesar tanggung jawabnya.
8) Personal qualities; menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-
tamahan, dan integritas pribadi.
http://debian.petra.ac.id/~puslit/journals/request.php?PublishedID=IND06080
104
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
hasil kerja atau prestasi kerja yang dihasilkan seseorang (karyawan) dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan
indikator-indikator sebagai berikut : 1). Target pekerjaan yang dilakukan, 2).
Pengetahuan kerja, 3). Tindakan dalam menyelesaikan persoalan, 4).
Kerjasama, 5). Integritas .
2.1.5 Pengguna
Menurut McLeod (2004,p87), end users is synonymous with user; he
or she uses the end product of a computer-based systems. Yang artinya
pengguna akhir adalah sama dengan pengguna; dia menggunakan produk
akhir dari sistem berbasis komputer.
21
Menurut Long dan Long dalam bukunya yang berjudul Computers
Information Technology In Perspective (2002, p.24), user is someone who
uses a computer and the computer system. Pengguna adalah seseorang yang
memakai komputer dan sistem komputer.
Menurut O’Brien (2005, p11), end users are people who use an
information system or the information is produces.Yang artinya pengguna
akhir adalah orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang
dihasilkan oleh sistem.
Jadi pengguna adalah orang yang menggunakan komputer dan sistem
komputer.
2.1.6 Kerangka Berpikir
Efektivitas sistem informasi Collect Order dalam penelitian ini adalah
suatu ketepatan cara dan ketepatan waktu yang dilakukan oleh komponen-
komponen (orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan
sumber daya data) yang saling berhubungan yang bertugas untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan informasi bagi
PT.TTM untuk mencapai tujuan spesifiknya yang mencakup indikator-
indikator : 1). Akurasi data, 2). Kekinian data, 3). Isi-isi basis data, 4).
Kemudahan penggunaan, 5). Relialisasi kebutuhan pemakai, 5). Keandalan
sistem, 6). Waktu respon, 7). Relevan, 8). Kepahaman, 9). Kekinian, 10).
Ketepatwaktuan, 11). Durasi penggunaan, 12). Laporan yang dihasilkan.
22
Kinerja pengguna adalah hasil kerja atau prestasi yang dihasilkan oleh
karyawan PT.TTM dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya, dimana dinilai dengan indikator-indikator : 1). Target
pekerjaan yang dilakukan, 2). Pengetahuan kerja, 3). Tindakan dalam
menyelesaikan persoalan, 4). Kerjasama, 5). Integritas .
Efektivitas sistem informasi Collect Order merupakan suatu ketepatan
,kejelasan, dan kelengkapan suatu sistem informasi Collect Order dalam
memberikan informasi-informasi mengenai penjualan, dimana dengan adanya
informasi penjualan yang tepat, lengkap, dan jelas akan sangat berpengaruh
terhadap kinerja sales dalam bekerja.
Dengan demikian, diduga bahwa efektivitas sistem informasi Collect
Order mempunyai hubungan dengan kinerja pengguna (sales) pada PT.TTM.
2.1.7 Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis
yaitu : Adanya korelasi antara efektivitas sistem informasi Collect Order
dengan kinerja pengguna pada PT.TTM. Rumus statistiknya yaitu :
0H : ρ = 0
1H : ρ ≠ 0
Sumber : Sudjana, Metode Statistika, (Tarsito : Bandung 2005) hal. 379
23
Keterangan :
ρ = Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan
0H = Hipotesis nol
1H = Hipotesis alternative
2.2 Teori-Teori Khusus
2.2.1 Penelitian
2.2.1.1 Pengertian Penelitian
Menurut Nazir (2003, p.13), penelitian adalah suatu
penyelidikan yang terorganisasi.
Menurut Sekaran (2006, p.7), penelitian adalah penyelidikan
atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis,
objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan
dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait.
Menurut Hasan (2006, p.4), penelitian adalah penyaluran rasa
ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan perlakuan
tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari
secara cermat dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu
(seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah,
pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya).
24
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
penelitian adalah suatu penyelidikan terhadap susuatu/masalah tertentu
dengan tujuan memperoleh jawaban atau solusi atas masalah tersebut.
2.2.1.2 Jenis Penelitian
Menurut Hasan (2006, p.8-11), penelitian secara umum dibagi
atas 5 jenis, yaitu :
1. Penelitian survey
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari
keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial,
ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.
Dalam penelitian ini, dilakukan evaluasi serta perbandingan
terhadap hal-hal yang telah dilakukan orang dalam menangani
situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan
dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa
mendatang. Penelitian dilakukan terhadap sejumlah individu atau
unit, baik secara sensus maupun dengan sampel. Jenis-jenis
penelitian survey adalah sebagai berikut :
25
a). Penelitian Penjajakan (Exploratif)
Penelitian penjajakan ini sifatnya terbuka, masih mencari-cari.
Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih
terlalu tipis untuk dapat melakukan studi dskriptif.
b). Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat
serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan,
sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan
pengaruh dari suatu fenomena.
c). Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif mencoba mencari jawaban, sampai
seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program
tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai. Secara
umum, terdapat dua jenis evaluasi :
(1). Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif biasanya melihat dan meneliti
pelaksanaan program.
(2). Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif biasanya dilaksanakan pada akhir
program untuk mengukur apakah tujuan program telah
tercapai.
26
d). Penelitian Explanatif (Penelitian Penjelasan)
Penelitian explanasi merupakan penelitian yang menggunakan
data yang sama, dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal
antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.
e). Penelitian Prediksi
Penelitian prediksi digunakan untuk meramalkan keadaan atau
fenomena sosial tertentu.
f). Penelitian Pengembangan Sosial
Penelitian pengembangan indikator sosial dikembangkan
berdasarkan survei-survei yang dilakukan secara berkala.
2. Grounded Research
Grounded research adalah penelitian yang mendasarkan diri pada
fakta dan menggunakan analisis perbandingan, bertujuan untuk
mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep,
membuktikan teori, dan mengembangkan teori, dimana
pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu yang
bersamaan.
3. Studi Kasus
Studi kasus adalah penelitian mengenai status subjek penelitian
yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari
keseluruhan personalitas. Subjek penelitian dapat saja berupa
individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Pada penelitian
27
ini, peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta
interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek.
Tujuan penelitiannya adalah untuk memberikan gambaran secara
mendetail tentang latar belakang, sifat serta karakter yang khas
dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian hasilnya
dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hasil dari suatu penelitian
kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang
tipikal dari individu, kelompok, lembaga, dan sebagainya.
Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup dari studi yang
mencakup segmen atau bagian tartentu atau mencakup keseluruhan
siklus kehidupan individu, kelompok, dan sebagainya, baik dengan
penekanan terhadap faktor-faktor kasus tertentu ataupun meliputi
keseluruhan faktor dan fenomena. Penelitian ini lebih menekankan
pada pengkajian variabel yang cukup banyak dalam jumlah unit
yang kecil.
4. Penelitian Experiment
Penelitian experiment adalah penelitian yang dilakukan dengan
mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
diadakannya control terhadap variabel tertentu. Penelitian ini
sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan dimaksudkan
untuk mengetahui hubungan sebab akibat variabel penelitian.
Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variabel yang jelas dan
28
pengukuran yang cermat. Penelitian eksperimen dapat dilakukan di
labotorium, kelas, atau lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat tersebut
dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada
beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan control untuk
perbandingan. Penelitian eksperimen ini dapat mengubah teori-
teori yang telah usang.
5. Analisis data sekunder
Analisis data sekunder adalah analisis atas data yang sudah
tersedia. Data ini mungkin berasal dari hasil survei yang belum
diperas dengan analisis lanjutan sehingga dapat menghasilkan
sesuatu yang sangat berguna, juga dapat berupa studi perbandingan
dari studi-studi yang telah dilakukan.
2.2.1.3 Tujuan Penelitian
Menurut Hasan (2006, p.11), secara umum penelitian
mempunyai empat tujuan utama, yaitu sebagai berikut :
1). Tujuan eksploratif (tujuan penemuan), menemukan sesuatu
(pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu.
2). Tujuan verifikatif (tujuan pengujian), menguji kebenaran sesuatu
(pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.
29
3). Tujuan developmental (tujuan pengembangan), mengembangkan
sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.
4). Tujuan penulisan karya ilmiah, pembuatan skripsi, tesis, dan
disertasi.
2.2.2 Variabel
2.2.2.1 Pengertian Variabel
Menurut Sugiyono (2006, p.31), variabel adalah sesuatu hal
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Menurut Sekaran (2006, p.115), variabel adalah apa pun yang
dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai.
Menurut Hasan (2006, p.12), variabel adalah konstruk yang
sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan atau konsep
yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu
variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa variabel
adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang memiliki dua nilai atau
lebih pada suatu kontinum.
30
2.2.2.2 Jenis-jenis variabel
Menurut Sugiyono (2006, p.33), ada lima macam variabel
dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :
(1). Variabel Independen atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini sering juga
disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent.
(2). Variabel Dependen atau variabel terikat adalah variabel yang yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel ini sering juga disebut sebagai variabel output,
kriteria, konsekuen.
(3). Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel
indenpenden dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai
variabel independen ke dua.
(4). Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat
diamati dan diukur.
(5). Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap
dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
31
Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan
melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
2.2.3 Populasi
Menurut Sugiyono (2006, p.72), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Menurut Sekaran (2006, p.121), populasi mengacu pada keseluruhan
kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi.
Menurut Hasan (2002, p.58), populasi adalah totalitas dari semua
objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap
yang akan diteliti.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti.
2.2.4 Sampel
2.2.4.1 Pengertian Sampel
Menurut Sugiyono (2006, p.73), sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
32
Menurut Sekaran (2006, p.123), sampel adalah sebagian dari
populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari
populasi.
Menurut Hasan (2002, p.58), sampel adalah bagian dari
populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki
karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili
populasi.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sampel
adalah himpunan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh suatu populasi.
2.2.4.2 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2006, p.73), teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel. Teknik sampling dikelompokkan menjadi dua
yaitu :
1. Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability sampling
meliputi :
a). Simple Random Sampling adalah pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu.
33
b). Proportionate Stratified Random Sampling adalah teknik
sampling yang digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.
c). Disproportionate Stratified Random Sampling adalah teknik
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d). Cluster Sampling adalah teknik sampling yang digunakan
untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas.
2. Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini
meliputi :
a). Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut.
b). Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai cirri-ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan.
c). Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
34
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
d). Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel.
e). Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-
mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui
jumlahnya adalah sebagai berikut :
Sumber : Sugiyono ,Metode Penelitian Bisnis (CV.Alfabeta : Jakarta 2006)
hal.79
Keterangan :
λ² dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%
P = Q = 0,5
d = 0,05
s = jumlah sampel
( ) P.Q.1-Nd.QN..s 22
2
λλ
+Ρ
=
35
2.2.5 Skala
2.2.5.1 Skala Pengukuran
2.2.5.1.1 Pengertian Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono (2006, p.84), skala pengukuran
merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
2.2.5.1.2 Jenis-jenis Skala Pengukuran
Menurut Irianto (2004, p.19-20), skala pengukuran
dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu :
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah angka yang tidak mempunyai arti
hitung. Angka yang diterapkan hanya merupakan simbol
/ tanda dari objek yang akan dianalisis.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang sudah mempunyai daya
pembeda, tetapi pembedaan antara angka yang satu
dengan angka yang lainnya tidak konstan (tidak
mempunyai interval yang tetap).
36
3. Skala Interval
Skala interval adalah skala yang mempunyai rentangan
konstan antara tingkat satu dengan yang aslinya, tetapi
tidak mempunyai angka 0 mutlak.
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala yang mempunyai rentangan
konstan dan mempunyai angka 0 mutlak.
2.2.5.2 Skala Untuk Penelitian Bisnis
Menurut Sugiyono (2006, p.86-96), berbagai skala yang dapat
digunakan untuk penelitian bisnis antara lain adalah :
1. Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif.
37
2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas;
yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-
negatif” dan lain-lain.Data yang diperoleh dapat berupa data interval
atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala
Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat
dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk
checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol.
3. Semantic Deferential
Skala pengukuran yang berbentuk semantic deferensial
dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk
mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang
jawabannya yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan
jawabannya yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis, atau
sebaliknya.
4. Rating Scale
Rating scale adalah data mentah yang diperoleh berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
38
2.2.6 Data
2.2.6.1 Pengertian Data
Menurut Hasan (2006, p.19), data adalah bentuk jamak dari
datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal,
dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau
anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol,
kode, dan lain-lain.
2.2.6.2 Jenis-jenis Data
Menurut Hasan (2006, p.19-22), pengelompokkan data terbagi
atas empat yaitu :
1. Pengelompokan Data Menurut Sumber Pengambilannya.
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua,
yaitu :
a). Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian
atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini
disebut juga data asli atau data baru.
b). Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber
39
yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan
atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu.
2. Pengelompokan Data Menurut Waktu Pengumpulannya
Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua yaitu :
a). Data Berskala (Time Series)
Data berskala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu
untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan
atau keadaan.
b). Data Kerat Lintang (Cross Section)
Data kerat lintang adalah data yang terkumpul pada suatu
waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan
suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu.
3. Pengelompokan Data Menurut Sifatnya.
Berdasarkan sifatnya, data dibedakan atas dua, yaitu :
a). Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan.
b). Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
4. Pengelompokan Data Menurut Tingkat Pengukurannya.
Berdasarkan tingkat pengukurannya (skalanya), data dibedakan atas
empat, yaitu :
a). Data Nominal
40
Data nominal adalah data yang berasal dari pengelompokan
peristiwa berdasarkan kategori tertentu yang perbedaannya
hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif.
b). Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang berasal dari objek atau kategori
yang disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah ke
tingkat tertinggi atau sebaliknya, dengan jarak atau rentang
yang tidak harus sama.
c). Data Interval
Data interval adalah data yang berasal dari objek atau kategori
yang diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, dimana jarak
antara tiap objek atau kategori adalah sama.
d). Data Rasio
Data rasio adalah data yang menghimpun semua cirri dari data
nominal, data ordinal, dan data interval dan dilengkapi titik nol
absolut dengan makna empiris.
2.2.6.3 Metode Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2006, p.222-231), cara pengumpulan data
terdiri dari :
1. Penggunaan Kuesioner atau Angket.
41
Metode kuesioner adalah membuat daftar pertanyaan yang
kemudian dibagikan kepada responden yang bersangkutan.
2. Penggunaan Metode Interviu
Metode interviu adalah melakukan tanya jawab untuk
memperoleh informasi dari pihak yang bersangkutan. Metode
ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan
data, dimana metode ini harus memikirkan waktu
pelaksanaannya.
3. Penggunaan Metode Observasi
Metode observasi adalah mengadakan pengamatan secara
langsung pada objek yang akan diteliti.
4. Penggunaan Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya.
2.2.7 Kuesioner
2.2.7.1 Pengertian Kuesioner
Menurut Sugiyono (2006, p.135), kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
42
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
Menurut Sekaran (2006, p.82), kuesioner adalah daftar
pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan
responden jawab, biasanya dalam alternative yang didefinisikan
dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan
data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang
diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. Kuesioner
dapat diberikan secara pribadi, disuratkan kepada responden, atau
disebarkan secara elektronik.
Menurut Hasan (2002, p.83), kuesioner (angket) adalah teknik
pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi oleh responden.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
yang sudah dirumuskan sebelumnya kepada responden untuk dijawab.
2.2.7.2 Isi Dari Kuesioner
Menurut Nazir (2003, p.203-204), isi dari kuesioner secara
umum dapat berupa :
Pertanyaan tentang fakta
43
Pertanyaan tentang fakta-fakta yang dianggap dikuasai oleh
responden. Fakta-fakta tersebut bisa saja berhubungan dengan
responden, dengan suatu keadaan ataupun dengan orang-orang
yang dikenal oleh responden sendiri.
Pertanyaan tentang pendapat (opinion)
Pertanyaan mengenai pendapat berupa suatu keadaan atau suatu
situasi. Jawaban pertanyaan tentang pendapat pada umumnya
bersifat laten dan baru muncul bila ditanyakan. Pertanyaan
mengenai pendapat banyak sekali seginya, menyangkut masalah
moral, kebudayaan, harga diri dan sebagainya.
Pertanyaan tentang persepsi diri
Pertanyaan yang meliputi cara responden menilai sesuatu tentang
perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau
lingkungan.
2.2.7.3 Cara Mengungkapkan Pertanyaan
Menurut Nazir (2003, p.205-206), cara mengungkapkan
pertanyaan adalah sebagai berikut :
Perkataan dan kalimat harus sederhana.
Gunakan kalimat dan kata-kata yang sederhana. Hindarkan
pemilihan kata-kata sulit.
44
Pertanyaan sebaiknya khas.
Pertanyaan janganlah terlalu umum, tetapi sebaiknya spesifik dan
khas.
Pertanyaan jangan berarti dua.
Jika pertanyaan dapat mendua artinya, maka tiap orang akan
mengartikan pertanyaan tersebut dengan pengertian yang berbeda.
Jangan gunakan kata yang samar-samar artinya.
Hindarkan kata-kata yang artinya samar-samar. Kata-kata ini
dapat menghasilkan jawaban samar-samar pula. Kata-kata :
banyak, secara keseluruhan, jenis,biasa, agak, dan sebagainya
merupakan kata-kata yang samar-samar.
Pertanyaan yang mengandung sugesti.
Pertanyaan, baik karena isi atau kata-kata yang digunakan, dapat
menjuruskan responden kepada suatu jawaban tertentu.
Pertanyaan seperti ini dinamakan pertanyaan yang memberikan
sugesti.
Pertanyaan presumasi.
Pertanyaan presumasi adalah pertanyaan yang bersandar kepada
anggapan bahwa responden termasuk dalam kategori yang
mempunyai sifat ingin ditanyakan, ataupun responden mempunyai
pengetahuan yang baik tentang kelompok yang ingin ditanyakan.
Pertanyaan yang membuat seseorang malu.
45
Hindarkan pertanyaan yang membuat malu atau terlalu pribadi
bagi responden.
Pertanyaan yang mengundang ingatan kuat.
Hindarkan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan ingatan yang
kuat dari responden.
2.2.7.4 Jenis Pertanyaan / Kuesioner
Menurut Hasan (2002, p.84-85), kuesioner (angket) dibedakan
atas 3 golongan adalah sebagai berikut :
Angket terbuka (opened questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya
memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan
jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.
Angket tertutup (closed questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak
memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan
jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.
Angket semi terbuka (semi opened questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya
memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan
jawaban dan pendapat menurut pilihan-pilihan jawaban yang telah
disediakan.
46
2.2.8 Statistik
2.2.8.1 Pengertian Statistik
Menurut Supranto (2000, p.11), statistik dalam arti sempit
adalah data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif). Statistik dalam
arti luas adalah suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,
pengolahan / pengelompokkan, penyajian, dan analisis data serta cara
pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian
yang tidak menyeluruh.
Menurut Hasan (2006, p.1), statistik adalah ilmu yang
mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan,
pengolahan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang
berbentuk angka-angka.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa statistik
adalah ilmu yang mempelajari mengenai pengumpulan, pengolahan,
dan penyajian serta penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk
angka.
2.2.8.2 Pembagian Statistik
Menurut Hasan (2006, p.1-3), statistik terbagi atas dua bagian yaitu :
1. Pembagian Statistik Berdasarkan Cara Pengolahan Datanya
Berdasarkan atas pengolahan datanya, statistik dapat dibagi dua, yaitu :
47
a). Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif atau statistik deduktif adalah bagian dari
statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data
sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan
dengan menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan
mengenai suatu data keadaan atau fenomena. Dengan kata lain,
statistik deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala,
atau persoalan.
b). Statistik Inferensi
Statistik inferensi atau statistik induktif adalah bagian statistik
yang mempelajari penafsiran dan penarikan kesimpulan yang
berlaku secara umum dari data yang tersedia. Statistik inferensi
berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis
dari suatu data keadaaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistik
inferensi berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau
kejadian.
2. Pembagian Statistik Berdasarkan Bentuk Parameternya
Berdasarkan atas bentuk parameternya (data sebernanya), statistik
dapat dibagi atas dua, yaitu :
a). Statistik Parametrik
48
Statistik parametrik adalah bagian statistik yang parameter dari
populasinya mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi
normal dan memiliki varian yang homogen.
b). Statistik Nonparametrik
Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang parameter dari
populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki
distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu
homogen.
2.2.8.3 Fungsi Statistik
Menurut Hasan (2006, p.3), fungsi statistik antara lain sebagai
berikut :
1. Bank Data
Statistik sebagai bank data adalah menyediakan data untuk
diolah dan dinterpretasikan agar dapat dipakai untuk
menerangkan keadaan yang perlu diketahui atau diungkap.
2. Alat Quality Control
Statistik sebagai alat quality control adalah sebagai alat
pembantu standardisasi dan sekaligus sebagai alat pengawasan.
3. Alat Analisis Data
Statistik sebagai alat analisis data merupakan satu bentuk
metode penganalisisan data.
49
4. Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan
Statistik sebagai pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
adalah sebagai dasar penetapan kebijakan dan langkah lebih
lanjut untuk mempertahankan dan mengembangkan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
2.2.9 SPSS (Statistical Program For Social Sciance)
Menurut Santosa dan Ashari (2005, p.6), Program SPSS adalah
program khusus pengolah data untuk analisis statistik. Saat ini program ini
telah berkembang dengan berbagai macam versi. Program ini kompatibel
dengan Windows versi berapapun.
2.2.10 Rata-Rata, Varians, Simpangan Baku
Menurut Supranto (2000, p.85), mean (rata-rata) adalah nilai yang
mewakili himpunan atau kelompok data. Nilai rata-rata umumnya cenderung
terletak di tengah suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya
nilai .
Rumus Rata-Rata ( X ) :
ni∑Χ
=Χ
Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005), Hal.67
50
Keterangan :
∑Xi = Jumlah semua harga X
n = Jumlah responden
Menurut Sudjana (2005, p.93), varians adalah pangkat dua dari
simpangan baku.
Rumus Perhitungan Varians :
( )( )1
222
−∑−∑
=nn
xxnS ii
Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005) hal.94
Keterangan :
n = Peserta uji coba
S² = Varians butir
xi = Skor butir
Menurut Supranto (2000, p.129), simpangan baku atau standar
deviation adalah salah satu ukuran yang diperoleh dari akar kuadrat posistif
varians.
2.2.11 Rentang Skor, Modus dan Median
a) Rentang Skor = Data terbesar - Data terkecil
Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005), Hal.47
b) Modus = Frekuensi terbanyak (Fenomena yang paling banyak terjadi
atau paling banyak terdapat)
51
Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005), Hal.77
c) Median : Rata-rata hitung dua data tengah
Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005), Hal.79
2.2.12 Uji Hipotesis
2.2.12.1 Pengertian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2006, p.51), hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu
rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pertanyaan.
2.2.12.2 Jenis-jenis Hipotesis
Menurut Sugiyono (2006, p.54), ada beberapa jenis hipotesis
yaitu sebagai berikut :
1. Hipotesis Penelitian
a). Hipotesis Kerja, dinyatakan dalam kalimat posistif
b). Hipotesis Nol, dinyatakan dalam kalimat negatif
2. Hipotesis Statistika
a). Hipotesis Kerja
b). Hipotesis Alternatif
52
2.2.13 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p.97), instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Untuk mendapatkan sebuah instrumen yang baik, ada dua syarat yang harus
dipenuhi, yaitu reliabilitas dan validitas.
Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah
validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur
pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut Fraenkel, validasi konstruk
(penentuan validitas konstruk) merupakan yang terluas cakupannya dibanding
dengan validasi lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validasi
isi dan validasi kriteria. Sedangkan sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. Sintesis menunjuk kepada
suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian
didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
http://yatselbarri.blogsome.com/2007/10/02/macam-macam-validity/
http://www.siaksoft.net/index.php?option=com_content&task=view&id=2448
&Itemid=0
2.2.13.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2006, p.109-113), validitas berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang
53
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama.
Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi
construct validity (validitas konstruksi) dan content validity
(validitas isi). Instrumen yang mempunyai validitas konstruksi, jika
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai
dengan yang didefinisikan. Instrumen yang harus mempunyai
validitas isi (content validity) adalah instrument yang berbentuk test
yang sering digunakan untuk prestasi belajar (achievement) dan
mengukur efektivitas pelaksanaan program dan tujuan.
Pengujian validitas instrumen :
1. Pengujian Validitas Konstruksi (Contruct Validity)
Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat
dari ahli (judgment experts).
2. Pengujian Validitas Isi (Content Validity)
Untuk instrument yang berbentuk test, pengujian validitas isi
dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument
dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
3. Pengujian Validitas Eksternal
Validitas eksternal instrument diuji dengan cara
membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kritea yang
54
ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi
dilapangan.
Menurut Pratisto (2005, p.254), pengembilan keputusan
validnya instrumen adalah sebagai berikut :
• Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir tersebut
valid.
• Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir tersebut
tidak valid.
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah :
( )( )( ){ } ( ){ }2222 Υ∑−Υ∑Χ∑−Χ∑
Υ∑Χ∑−ΧΥ∑=ΧΥ
NN
Nr
Sumber : Arikunto, Prosedur Penelitian (Rineka Cipta : Jakarta 2006)
hal.170
Keterangan:
r = koefisien korelasi
N = jumlah pertanyaan
X = skor butir
Y = skor total
2.2.13.2 Uji Reabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara
eksternal maupun internal. Secara internal reliabilitas instrumen
55
dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada
pada instrument dengan teknik tertentu. Secara eksternal pengujian
dapat dilakukan dengan :
a. Test-retest
Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali
pada responden.
b. Ekuivalen
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara
bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama. Pengujian reliabilitas
instrumen dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi
instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu sama,
instrumen berbeda.
c. Gabungan
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan
dua instrumen yang ekuivalen itu beberapa kali, ke responden
yang sama. Jadi cara ini merupakan gabungan pertama dan
kedua.
d. Internal consistency
Dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja,
kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik
tertentu.
56
Rumus Perhitungan koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach) :
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ ∑−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−=
2
2
111 1
1 σσ
b
kkr
Sumber : Arikunto, Prosedur Penelitian (Rineka Cipta : Jakarta 2006) hal.170
Keterangan :
11r = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2bσ∑ = jumlah varians butir
21σ = varians total
2.2.14 Uji Normalitas
Menurut Santosa dan Ashari (2005, p.231), pengujian normalitas
adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan
pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik.
Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi
yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara
normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan
mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi normal data dengan bentuk
distribusi normal dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median.
57
2.2.15 Teknik Regresi Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variable independent dengan satu variabel dependen. Persamaan
umum regresi linier sederhana adalah :
Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.
204
Selain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut :
( )( ) ( )( )( )22
2
XiXinXiYiXiXiYia
Σ−ΣΣΣ−ΣΣ
=
( )( )( )22 XiXin
YiXiXiYinbΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.
206
Keterangan :
Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menujukkan
angka peningkatan ataupun penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independen.
bXaY^
+=
58
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu.
2.2.16 Uji Bartlett (Uji Homogenitas)
Tabel 2.2 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett
Sampel
ke
dk dk1
2is Log 2
is (dk)Log 2is
1
2
.
.
.
k
1n1 −
1n 2 −
1n k −
( )1n/1 1 −
( )1n/1 2 −
( )1n/1 k −
21s
22s
2ks
21s log
22s log
2ks log
( ) 211 s log 1n −
( ) 222 s log 1n −
( ) 2kk s log 1n −
Jumlah ( )1ni −Σ ( )1n
1
i −Σ
- - ( ) 2ii s log 1n −Σ
Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005) hal.262
Perhitungan Nilai Varians Gabungan dari semua sampel :
( )( )1-ni
si1-niS2
2
ΣΣ
=
Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.466
59
Keterangan :
ni = Banyaknya sampel yang memiliki nilai yang sama
si² = Varians sampel
S² = Varians gabungan dari semua sampel
Rumus Harga Satuan B:
B = (Log S²) ∑(ni-1)
Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.263
Keterangan :
B = Harga satuan B
S² = Varians gabungan dari semua sampel
ni = Banyaknya sampel yang memiliki nilai yang sama
Pengujian Statistik Uji χ² :
2hitungχ = (ln 10) {B - ∑(ni-1)Log Si²)}
Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.263
Keterangan : 2hitungχ = Statistik chi-kuadrat
B = Harga satuan B
Si² = Varians gabungan dari semua sampel
ni = Banyaknya sampel yang memiliki nilai yang sama
60
2.2.17 Uji Linearitas
Menurut Santosa dan Ashari (2005, p.244), uji linearitas manyatakan
bahwa untuk setiap persamaan regresi linear, hubungan antara variabel
independen dan dependen harus linear. Asumsi ini akan menentukan jenis
persamaan estimasi yang digunakan, apakah persamaan logaritma, persamaan
kubik, kuadratik atau inverse.
Tabel 2.3 Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi
Sumber
Variasi
dk JK KT F
Total n 2YiΣ 2YiΣ -
Regresi (a)
Regresi
(b|a)
Residu
1
1
n-2
( ) n/Yi 2Σ
=regJK JK(b|a)
2^
res iYYiJK ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −Σ=
( ) n/Yi 2Σ
=2regS JK(b|a)
2n
Yi-YiS
2^
2res −
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛Σ
=
2res
2reg
SS
Tuna cocok
Kekeliruan
k-2
n-k
JK(TC)
JK(E)
( )2-k
TCJKS2TC =
( )k-nEJKS2
E =
2E
2TC
SS
Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.332
Keterangan :
dk = Derajat Kebebasan
61
JK = Jumlah Kuadrat
KT = Kuadrat Tengah
Rumus untuk mencari jumlah kuadrat-kuadrat karena regresi (a) :
Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.328
Keterangan :
JK(b|a) = Jumlah kuadrat-kuadrat karena regresi (a)
b = Koefisien regresi b
n = Jumlah sampel
∑XiYi = Jumlah Keseluruhan dari perkalian nilai variabel X dan
Y
∑Xi = Jumlah keseluruhan dari nilai variabel X
∑Yi = Jumlah keseluruhan dari nilai variabel Y
Rumus untuk mencari jumlah kuadrat-kuadrat kekeliruan eksperimen :
( ) ( )⎭⎬⎫
⎩⎨⎧ Σ
−ΣΣ=niYiYiXEJK
22
Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.331
Keterangan :
JK(E) = Jumlah kuadrat-kuadrat kekeliruan eksperimen
ni = Jumlah sampel
JK(b|a) = ( )( )⎭⎬⎫
⎩⎨⎧ ΣΣΣ
nYiXi-XiYib
62
∑Xi = Jumlah keseluruhan dari nilai variabel X
∑Yi = Jumlah keseluruhan dari nilai variabel Y
Rumus untuk mencari jumlah kuadrat-kuadrat untuk tuna cocok model linear :
( ) ( )EJKJKTCJK res −=
Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.333
Keterangan :
JK(TC) = Jumlah kuadrat-kuadrat untuk tuna cocok model linear
JKres = Jumlah kuadrat-kuadrat residu
JK(E) = Jumlah kuadrat-kuadrat kekeliruan eksperimen
2.2.18 Korelasi
Rumusan korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :
Untuk menguji hipotesis hubungan, maka rumus yang digunakan adalah :
( )( )22xyryx
xy
ΣΣ
Σ=
Jika bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi, maka rumus
yang digunakan :
( )( )( ){ } ( ){ }2222xyr
iiii
iiii
yynxxn
yxyxn
Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.
182
63
Uji signifikasi korelasi product moment dengan rumus :
212
rnrt−
−=
Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.
184
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
xi = Variabel bebas x yang ke i
yi = Variabel terikat y yang ke i
n = Banyaknya pasangan data
Tabel 2.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.
183