bab 2 landasan teori - library & knowledge...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/1.jpg)
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu teknik penting dalam mencapai
tujuan perusahaan. Strategi ini digunakan untuk memaparkan sasaran pasar dan
nilai preposisi yang akan ditawarkan, berdasarkan analisa dari kesempatan pasar
yang terbaik. Selain itu, strategi pemasaran juga digunakan untuk memenangkan
perusahaan dalam memperluas pangsa pasar dengan cara memperoleh pelanggan
sebanyak–banyaknya.
Menurut Sastradipoera (2003, p.38) strategi pemasaran merupakan rencana
keseluruhan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Chang and Campo (1980) berpendapat bahwa marketing strategy adalah
suatu isu sentral dan krusial dalam fungsi pemasaran. sedangkan Guiltiman dan Paul
(1985) melihat strategi pemasaran sebagai "a broad means of achieving given aims."
Sementara itu Kotler (1976) mengartikan strategi pemasaran sebagai "the grand
design to achieve an objective." Lalu ada McCarthy dkk. (1998,p.41) yang
mendefinisikan marketing strategy sebagai "the specification of target market and
related marketing mix." Rao dan Steckel (1995, p.3) menemukan bahwa kebanyakan
para menejer mendefinisikan strategi pemasaran sebagai "…the way you go about
accomplishing your objectives." Dan terakhir pengertian yang lebih spesipik
disampaikan oleh Zikmund dan D’Amico (1989, p.669) yang menyatakan bahwa:
strategi pemasaran meliputi identifikasi dan evaluasi peluang, analisa segmentasi
pasar, seleksi sasaran pasar, dan perencanaan penerapan marketing mix.
Kotler (2003,p.210) berpendapat bahwa strategi pemasaran dibagi menjadi
![Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/2.jpg)
8
3 bagian yaitu segmentasi (Segmentation), penetapan pasar sasaran (Targeting),
dan penetapan posisi pasar (Positioning). 3 bagian tersebut akan dibahas satu
persatu.
2.1.1 Segmentation
Kotler (2003,p.279), mengatakan bahwa segmentasi didefinisikan sebagai
sekelompok pelanggan yang memiliki himpunan keinginan yang sama, dan hal
tersebut merupakan tugas pemasar untuk mengidentifikasikan segmen-segmen
tersebut. Proses untuk melakukan segmentasi dimulai dengan memecah-mecah
pasar yakni dengan meneliti hirarki dari atribut-atribut yang mempengaruhi
pelanggan dalam memilih suatu merk tertentu. Untuk melakukan segmentasi yang
efektif maka segmen pasar harus bersifat:
1. Terukur (Measureable).
2. Penting (Substansial).
3. Dapat dimasuki (Accessible).
4. Dapat dibedakan (Differentiable).
5. Dapat ditindaklanjuti (Actionable).
Segmentasi sendiri dibagi menjadi 4 kriteria segmentasi yaitu segmentasi
geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis, segmentasi perilaku.
• Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis merupakan segmentasi yang mengharuskan
pembagian pasar menjadi unit geografis seperti Negara, propinsi, wilayah,
kota, atau lingkungan. Produsen dapat memutuskan untuk berorientasi
dalam satu wilayah atau suatu wilayah geografis atau berorientasi dalam
seluruh wilayah tetapi memberi prioritas. Pada variasi lokal dalam kebutuhan
![Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/3.jpg)
9
dan preferensi geografis.
(http://hermanzfile.blogspot.com/2009/04/ta-kuw.html)
• Segmentasi Demografis
Upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-
variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga,
pendapatan, pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
(http://ahim.staff.gunadarma.ac.id)
Segmentasi demografis pasar di bagi menjadi unit-unit berdasarkan variabel
demografi seperti usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, penghasilan
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kelompok sosial.
Demografi adalah dasar yang sangat populer di gunakan untuk membedakan
kelompok pelanggan, karena variable ini mudah untuk di ukur, keinginan dan
preferensi serta tingkat pemakaian konsimen sering berhubungan dengan
variable demografis.
(http://hermanzfile.blogspot.com/2009/04/ta-kuw.html)
• Segmentasi Psikografis
Segmentasi Psikografis (selanjutnya disingkat SP) adalah metode memilah-
milah suatu pasar kedalam segmen-segmen nilai dan gaya hidup (value and
lifestyle) yang dianut. Dengan asumsi bahwa dalam lingkungan yang
homogen sekalipun, pola akfititas, konsumsi dan perilaku tiap orang bisa
berbeda-beda, tergantung nilai dan gaya hidupnya. SP mencoba
mengelompokkan dinamika preferensi dan pilihan konsumen/pemakai
berbasiskan kecederungan psikologis.
![Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/4.jpg)
10
SRI Consulting Business Intelligence (http://www.sric-bi.com/VALS)
mencoba membagi konsumen berdasarkan segmentasi psikografis ke dalam
delapan kategori, yaitu:
1. Innovators.
Innovators adalah orang yang sukses, berwawasan luas dengan rasa
percaya diri yang tinggi. Karena mereka mempunyai sumberdaya yang
lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap
ide-ide dan teknologi baru. Innovators merupakan konsumen yang
sangat aktif, dan pola pembelanjaan mereka mencerminkan cita rasa
yang tinggi atau produk dan layanan eksklusif. Citra merupakan hal yang
penting bagi innovators, bukan sebagai bukti status atau kekuasaan but
sebagai ekspresi cita rasa, independensi dan personalitas. Innovators
biasanya pimpinan bisnis dan pemerintahan yang sedang menanjak
karirnya dan mereka mencari tantangan-tantangan baru.
2. Thinkers
Thinkers termotivasi oleh hal-hal yang ideal. Mereka orang-orang yang
matang dan reflektif serta menghargai pengetahuan dan rasa
tanggungjawab. Mereka biasanya berpendidikan baik, dan aktif mencari
informasi untuk membantu proses pengambilankeputusan. Mereka terus
melakukan update informasi mengenai kejadian didunia maupun
nasional dan terus mencari peluang untuk memperluas pengetahuan
mereka. Thinkers cukup respek terhadap institusi status quo, tetapi
terbuka akan ide-ide baru. Walaupun income mereka lebih dari cukup
untuk membeli banyak hal, Thinkers orang yang konservatif, konsumen
![Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/5.jpg)
11
yang praktis; mereka mencari sesuatu yang tahan lama, fungsional dan
nilai lebih dari produk yang mereka beli.
3. Achievers
Termotivasi oleh keinginan akan pencapaian, achievers mempunyai gaya
hidup yang berorientasi tujuan dan komitmen yang mendalam untuk
karir dan keluarga. Kehidupan sosial mereka mencerminkan hal ini dan
terstruktur antara keluarga, tempat ibadah, dan pekerjaan. Achievers
merupakan orang yang konvensional, dan secara politik respek terhadap
otoritas dan status quo. Mereka menghargai konsensus, sesuatu yang
bisa diperhitungkan, dan stabilitas dibanding resiko, keintiman dan
pencarian diri. Dengan banyak keinginan dan kebutuhan, achievers
merupakan konsumen yang aktif. Image merupakan hal yang penting
bagi achievers. Mereka suka produk dan layanan yang sudah mapan,
prestise yang mencerminkan sukses mereka. Karena kehidupan mereka
yang sibuk, mereka sangat tertarik terhadap alat-alat yang bisa
membantu mereka menghemat waktu.
4. Experiencers
Experiencers termotivasi oleh ekspresi diri. Sebagai konsumen yang
muda, antusias, dan impulsif, experiencers cepat antusias akan hal-hal
baru tetap cepat pula bosan. Mereka mencari variasi dan kesenangan,
suka akan hal baru yang diluar pakem dan beresiko. Energi mereka
banyak dihabiskan ditempat-tempat fitnes, olahraga, aktifitas luar
ruangan, dan aktifitas sosial. Experiencers merupakan konsumen yang
royal dan menghabiskan sebagian besar penghasilannya pada fashion,
![Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/6.jpg)
12
hiburan, dan bersosialisasi. Pola pembelanjaan mereka mencerminkan
pada hal-hal yang terlihat bagus dan keren.
5. Believers
Seperti juga thinkers, believers termotivasi oleh hal-hal yang ideal.
Mereka konservatif dan konvensional dengan keyakinan yang kongkrit
berbasiskan pada hal-hal yang tradisional dan mapan seperti: keluarga,
agama, komunitas dan negara. Mereka mengikuti rutinitas yang sudah
mapan dan terorganisasi disekitar rumah, keluarga, komunitas, dan
organisasi sosial dan religius dimana mereka berada. Sebagai konsumen
mereka bisa diprediksi; Mereka memilih produk dan merek yang sudah
mapan dan secara umum merupakan konsumen yang loyal.
6. Strivers
Strivers kelompok orang yang trendi dan suka hal-hal yang
menyenangkan. Mereka yang termotivasi dengan pencapaian, strivers
perhatian dengan opini dan persetujuan dari rekan-rekannya. Uang
merupakan ukuran kunci sukses mereka. Mereka suka produk-produk
yang diasosiasikan sebagai produknya orang kaya. Banyak dari mereka
melihat diri mereka sendiri sebagai orang yang punya pekerjaan
daripada karir, serta kekurangan skill dan fokus yang membuat mereka
sulit untuk berkembang. Strivers merupakan konsumen aktif karena
aktifitas berbelanja merupakan aktifitas sosial dan kesempatan untuk
menunjukkan kepada rekan mereka kemampuan mereka untuk membeli.
Sebagai konsumen, mereka impulsif sejauh kondisi keuangan mereka
memungkinkan.
![Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/7.jpg)
13
7. Makers
Seperti experiencers, makers termotivasi oleh expresi diri. Mereka
mengekspresikan diri mereka dan menikmati kehidupan dengan
membangun rumah, membesarkan anak-anak, memperbaiki mobil,
menanam tumbuhan dan mempunyai cukup skill dan enerji untuk to
membuat keinginan mereka terpenuhi. Makers adalah orang-orang yang
praktis yang mempunyai skill konstruktif dan menghargai diri sendiri.
Mereka tinggal dalam konteks tradisional sebuah keluarga, pekerjaan,
dan rekreasi fisik, serta mempunyai sedikit interes terhadap hal-hal
diluar itu. Makers curiga terhadap ide-ide baru. Mereka respek terhadap
otoritas pemerintah dan buruh yang terorganisasi, tetapi tidak suka
campur tangan pemerintah terhadap hak-hak individu. Mereka tidak
terkesan dengan kepemilikan materi jika tidak praktis dan fungsional.
Karena mereka menghargai nilai dan fungsional dari suatu kepemilikan,
mereka membeli sesuatu yang memang dibutuhkan dan fungsional.
8. Survivors
Survivors hidup dengan penuh keterbatasan sumberdaya. Mereka sering
merasa bahwa hidup berubah terlalu cepat. Mereka merasa nyaman jika
merasa familiar dan perhatian dengan keselamatan dan keamanan.
Karena mereka harus fokus pada kebutuhan daripada keinginan.
Survivors tidak menunjukkan motivasi dasar yang kuat. Survivors adalah
konsumen yang berhati-hati. Mereka mewakili perkembangan pasar
terbaru untuk hampir semua produk dan layanan. Mereka loyal terhadap
merek favorit, terutama jika mereka bisa membeli dengan diskon.
![Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/8.jpg)
14
(http://hendrowicaksono.multiply.com/journal/item/18)
• Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku membagi kelompok berdasarkan status pemakai,
kejadian, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan
pembeli, sikap. Pasar dapat dikelompokkan menjadi bukan pemakai, bekas
pemakai, pemakai potensial, pemakai pertama kali dan pemakai tetap dari
suatu produk. Evian merupakan sebuah merek air yang berkualitas
melakukan segmetasi pasar pada pemakai dengan tingkat kebutuhan
keluarga setiap hari.(www.msuyanto.com)
Segmentasi merupakan suatu pembagian pasar atau orang ke dalam
beberapa sub-unit pelanggan berdasarkan pada kesamaan-kesamaan seperti
kesamaan produk yang disukai, biaya yang harus dihabiskan untuk melayani
pelanggan dan karakteristik yang cocok untuk program pemasaran yang ada
sepertiwilayah, tingkat pendapatan. Segmentasi yang baik akan menghasilkan suatu
segmentasi yang actionable and meaningful.
2.1.2 Penetapan pasar sasaran (Targeting)
Kotler (2003, p.235) menyatakan bahwa targeting adalah proses
mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa
segmen pasar untuk dimasuki. Secara tradisional, targeting didefinisikan sebagai
proses pemilihan pasa tujuan yang tepat untuk produk dan layanan perusahaan, dan
mereka mendefinisikan ulang targeting sebagai strategi pendalam pengalokasian
sumber daya perusahaan secara efektif karena sumber daya tersebbut terbatas
sehingga harus di piirkan cara menyesuaikan kondisi perusahaan dengan segmen
pasa tujuan guna mencapai tujuan dan hasil yang sempurna dengan efektif serta
![Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/9.jpg)
15
efisien.
Adapun lima pola pemilihan segmentasi tujuan yaitu :
1. Konsentrasi pada satu segmen (Single-segment concentration)
2. Spesialisasi selektif (Selective specialization)
3. Spesialisasi produk (Product specialization)
4. Spesialisasi pasar (Market specialization)
5. Pencakupan seluruh pasar (Full Market coverage)
Targeting merupakan penetapan segmen pasar yang paling menarik lalu
kemudian akan dijadikan target utama perusahaan dalam kegiatan akhir dari
pemasaran, yaitu penjualan, keuntungan, biaya pelayanan, mudah dijangkau,
dan potensi pertumbuhan.
2.1.3 Possitioning
Menurut Kotler (2003,p240) Positioning merupakan pengaturan agar suatu
produk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan dikehendaki relative berbeda
terhadap produk pesaing di pemikiran konsumen sasaran. Positioning merupakan
alas an keberadaan sehingga merupakan janji perusahaan kepada pelanggan.
Saat ini pengertian positioning telah berubah dari strategi menempati
pemikiran pelanggan dengan penawaran perusahaan menjadi strategi untuk
mengarahkan kepercayaan terhadap merk perusahaan. Dalam positioning harus
dioerhatikan empat kriteria, yaitu :
• Kriteria pertama didasarkan pada pelanggan
Positioning harus memberikan arti positif dan menjadi alasan pembelian oleh
konsumen, hal ini hanya dapat dicapai bila perusahaan mampu memberikan
nilai lebih kepada konsumen dan memastikan nilai lebih tersebut sebagai
asset perusahaan.
![Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/10.jpg)
16
• Kriteria kedua didasarkan pada kemampuan internal perusahaan
Kemampuan internal perusahaan harus mencerminkan kekuatan dan
keunggulan kompetitf yang dimiliki oleh perusahaan.
• Kriteria ketiga didasarkan pada pesaing perusahaan
Posisi perusahaan harus dapat meencerminkan perbedaan citra perusahaan
dengan para pesaingnya. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki nilai
lebih sehingga dapat memiliki keunggulan kompetitif dalam memenangkan
persaingan bisnis.
• Kriteria keempat didasarkan pada perubahan kondsi lingkungan bisnis
Dalam memposisikan perusahaan, harus dilakukan secara berkelanjutan dan
selalu relevan dengan perubahan lingkungan bisnis untuk senantiasa siap
menghadapi setiap perubahan yang ada didalam lingkunngan. Peran
perusahaan dalam pasar sasaran sangat mempengaruhi strategi pemasaran,
oleh karena itu peran perusahaan dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Market Leader (Pemimpin Pasar )
Suatu perusahaan dapat dinyatakan sebagai market leader jika
perusahaan tersebut dapat memimpin perusahaan lain yang sejenis
dalam hal perubahan harga, perkenalan produk baru, cakupan
distribusi, dan integritas promosi.
2. Market Challenger (Penantang Pasar)
Dalam market challenger, perusahaan harus menjadi agrresif dalam
menyerang pesaing untuk menambah pangsa pasar, dengan
menggunakan strategi penyerangan terhadap perusahaan setingkat
yang tidak beroperasi dengan baik atau perusahaan yang lebih kecil.
![Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/11.jpg)
17
3. Market Follower (Pengikut Pasar)
Dalam market follower perusahaan cenderung mengikuti perusaan
pesaing atau kondisi pasar yang sudah ada daripada menciptakan
suatu hal baru. Untuk memperoleh pangsa pasar dan laba yang
stabil. Sebagian besar market follower menggunakan strategi seperti
counter filter (pemalsu), immititator (peniru), atau adapter
(pengadaptasi)
4. Market Nicher (Peluang Pasar)
Di dalam market nicher, perusahaan adalah pemimpin pasar pada
pasar yang kecil sehingga menghindari persaingan melawan
perusahaan besar dan mengincar pasar kecil yang tidak menarik
perhatian perusahaan besar. Strategi yang digunakan adalah dengan
melakukan sosialisasi. Melalui perelungan yang cermat, perusahaan
yang lebih kecil dalam industri memiliki kemampuan menghasilkan
laba yang sama dengan pesaing yang lebih besar. Selain strategi
pemasaran, perusahaan juga harus memiliki strategi bersaing.
Positioning juga merupakan bagaimana peusahaan mempengaruhi
pelanggan, mendesain pesan-pesan pemasaran sehingga sebuah produk yang
ditawarkan dapat dianggap unik dan bernilai oleh pelanggan. Strategi untuk
pelanggan merupakan kombinasi dari strategi produk, jaringan pemasaran, harga
dan promosi yang membutuhkan diferensiasi.
![Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/12.jpg)
18
2.2 Strategi Korporasi
Menurut Walker et al (2003, p12)Pada level korporasi manajer harus
mengkoordinasi aktifitas dari beragam bisnis unit dan pada kasus tertentu seperti
konglomerasi, bahkan sebagian bisnis yang legal yang benar – benar ada. Keputusan
tentang cakupan dan penyebaran sumber daya organisasi antar divisi atau bisnis
adalah fokus yang utama untuk menciptakan strategi korporasi.
Pertanyaan yang paling penting pada tingkatan ini termasuk, di bisnis
apakah kita berada? Apakah bisnis yang harus kita jalankan? Dan apakah porsi dari
sumber daya total yang kita miliki harus kita curahkan untuk setiap bisnis dalam
mencapai semua tujuan dan objektif organisasi.
Mencoba untuk menemukan dan mempertahankan kompetensi yang
berbeda pada tingkat korporasi dalam menciptakan sumber daya yang terbaik,
keuangan, dan sumber daya teknologi ; mendesain dan memproses struktur
organisasi yang efektif ; dan mencari sinergi di antara perusahaan – perusahaan
yang ada di bisnis yang bervariasi.
Sinergi dapat menyediakan keunggulan kompetitif utama untuk perusahaan
dimana bisnis yang berhubungan saling berbagi investasi dalam hal R&D (Research
and Development), produk atau teknologi produk, saluran distribusi, tenaga penjual
secara umum dan tema promosi.
2.2.1 Jenis-jenis Strategi Korporasi
Adapun jenis-jenis dari strategi korporasi yang dapat kita ketahui ada 4,
yaitu :
![Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/13.jpg)
19
1. Strategi Pertumbuhan (Growth)
2. Strategi Bertahan (Defensive)
3. Strategi Kestabilan (Stability)
4. Strategi Kombinasi (Combination)
2.3 Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari alat-alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar sasaran dan objektif
perusahaan pada pasar yang dimasukinya. Ada 4 bauran pemasaran di dalam suatu
pangsa pasar (Kotler 2003,p.71). empat bauran pemasaran tersebut adalah Product,
Price, Promotion, and Place. Sering juga disebut sebagai ” Four Ps of marketing ”.
1. Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Untuk meluncurkan suatu produk,
perusahaan harus melakuakn riset pasar untuk mengidentifikasi kebutuhan
konsumen, melakukan segmentasi pasar serta memilih pasar sasaran.
Produk harus mngandung unsu-unsur kealiras, desain, merk, kemasan,
ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan.
2. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan kepada
suatu produk dimana harga harus sepadan dengan kualitas produk yang
ditawarkan. Jika tidak sepadan, konsumen atau pembeli akan mencari dan
kemudian berpaling kepada produkmlain milik pesaing karena harga yang
ditawarkan oleh pesaing lebih murah. Harga merupakan satu-satunya unsur
![Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/14.jpg)
20
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur lainnya
menghasilkan biaya. Unsur yang termasuk kedalam harga antara lain adalah:
daftar harga, discount, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan
syarat kredit.
3. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan gabungan dari sarana-sarana promosi yang ada seperti
iklan, penjualan perorangan, dan promosi penjualan. Promosi merupakan
upaya perusahaan untuk mengkomunikasikan tentang produk, manfaat,
harga, dan hal-hal lain kedalam segmen pasar tertentu.
4. Place (Lokasi)
Lokasi adalah tempat aktifitas perusahaan dimana diharapkan pelanggan
sasaran mudah mendapatkan produk. Yang termasuk lokasi adalah saluran
pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi persediaan, dan
transportasi. Seluruh unsur tersebut saling ketergantungan satu dengan
yang lain, sehingga bila efektif dapat dijadikan media saluran distribusi yang
baik untuk pemasar dalam mencapai tujuannya.
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran
2.4.1 Lingkungan mikro
Lingkungan mikro adalah para pelaku yang secara langsung berkaitan
dengan lingkungan, yang mempengaruhi perusahaan. Lingkungan mikro ini terdiri
dari :
![Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/15.jpg)
21
a. Pelanggan
Para manajer harus dapat mengantisipasi perubahan perilaku konsumen,
karena konsumen ( pembeli ) mempunyai kekuatan tawar menawar, terutama
pembeli yang melakukan pembelian dalam jumlah yang besar. Pembeli
cenderung melakukan pembelian secara selektif, apalagi pembeli mempunyai
informasi yang lengkap tentang permintaan, harga pasr dan harga pemasok,
sehingga posisi tawar menawar pembeli semakin kuat. Oleh karena itu
perusahan harus mampu memperbaiki posisi strateginya. Disamping itu ada
pula pembeli yang tidak begitu sensitif terhadap harga, karena yang lebih
penting bagi mereka adanya atribut dari produk yang diinginkan.
b. Pemasok
Pemasok juga mempunyai kekuatan tawar menawar terhadap peserta industri,
karena pemasok merupakan ancamnan serius yang perlu diperhitungkan.
Untuk itu perusahaan perlu membina hubungan yang erat. Pemasok yang kuat
dapat menekan laba industri yang dapat mengimbangi dengan kenaikan
harganya. Pem,asok ini akan bartambah kuat apabila para pemasok didominasi
oleh beberapa perusahaan , tidak menghadapi produk pengganti, produk
pemasok merupakan input yang penting bagi hasil produksi industri, hal ini
merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok dan pemasok menghadapi
integrasi ke depan dari pemakai. Kekuatan pemasok dapat dikendalikan oleh
suatu perusahaan besar (misalnya perusahaan kelompok konglomerat
sehingga semuanya persediaan pemasok dicaplok oleh perusahaan tersebut.
![Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/16.jpg)
22
c. Pesaing
Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan
atau melihat adanya peluang untuk memperbaiki posisi. Strategi bersaing yang
efektif meliputi tindakan – tindakan ofensif atau defensif guna menciptakan
posisi yang aman ( defendable position ) terhadap kekuatan- kekuatan
pesaing. Ada tiga faktor penting yang perlu diperhatikan mengenai persaingan,
yaitu:
1. Masuk dan keluarnya pesaing
2. Ancaman produk atau jasa pengganti
3. Kemungkinan terjadinya perubahan dalam strategi pesaing
d. Publik (masyarakat )
Publik (masyarakat) sering mengisukan sesuatu produk atau suatu perusahaan
atau suatu merk, sehingga amat mempengaruhi permintaan barang tersebut.
Isu publik ini kadang-kadang tajam dibandingkan dengan ancaman lainnya.
Isu ini bisa saja dilansir secara sengaja oleh kelompok tertentu yang memang
menginginkan kehancuran atau bisa saja secara tidak sengaja. Oleh karena itu
perusahaan harus waspada terhadap isu-isu masyarakat ini.
2.4.2 Lingkungan makro
Para perusahaan dan pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing
dan masyarakat semuanya bekerja di bawah kendala kekuatan dan tren lingkungan
makro yanng membentuk peluang dan dapat menimbulkan ancaman. Sejumlah
kekuatan tersebut bersifat ”tidak dapat dikendalikan”, dan harus dipantau sera
ditanggapi oleh perusahaan.
Dalam situasi global yang berubah dengan cepat, perusahaan harus
memantau enam kekuatan utama, yaitu demografi,ekonomi, alam, teknologi, politik-
![Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/17.jpg)
23
hukum, dan sosial-budaya. Walaupun kekuatan-kekuatan tersebut dibahas secara
terpisah, para pemasar harus memperhatikan interaksi antar kekuatan itu, karena
kekuatan-kekuatan itu menjadi dasar bagi peluang dan ancaman yang baru. Berikut
adalah ulasan mengenai enam kekuatan lingkungan makro yang utama.
Lingkungan demografi
Kekuatan makroekonomi pertama yang dipantau oleh para pemasar adalah
populasi, karena orang membentuk populasi dan populasi membentuk
pasar.para pemasar sangat tertarik pada ukuran dan tingkat pertumbuhan
populasi di kota, wilayah, dan negara yang berbeda; distribusi umur; bauran
etnis; level pendidikan; pola rumah tangga; serta karakteristik dan
pergerakan regional.
Ledakan populasi dunia telah menjadi sumber keprihatinan utama, karena
dua alasan. Pertama, sumberdaya yang dibutuhkan untuk mendukung umat
manusia yang sebanyak itu (bahan bakar, pangan, dan mineral) terbatas dan
kemungkinan akan habis pada titik tertentu. The Limits to Growth, yang
diterbitkan pertama kalli pada tahun 1972, memuat sekumpulan bukti yang
meyakinkan bahwa pertumbuhan populasi dan konsumsiyang tidak
terkendali akan menyebabkan pasokan pangan yang tidak mencukupi,
habisnya mineral yang penting, kepadatan populasi, polusi, dan penurunan
mutu kehidupan secara keseluruhan. Alasan yang kedua atas keprihatinan
tersebut adalah pertumbuhan populasi yang paling tinggi terjadi di negara-
negara dan masyarakat yang tidak mampu menanggung pertumbuhan
tersebut. Populasi dunia yang meledak itu memiliki implikasi besar bagi
dunia bisnis. Populasi yang meningkat tidak berarti pasarnya meningkat
kecuali jika pasar itu memilki daya beli yang memadai. Para perusahaan
yang menganalisis pasar mereka secara cermat dapat menemukan peluang
![Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/18.jpg)
24
besar. J. Walker Smith, co-author buku Rocking the Ages: The Yankelovich
Report on Generational Marketing, mengatakan bahwa para pemasar harus
berhati-hati ketika mereka membuat redup generasi tertentu setiap kali
mereka menciptakan pesan yang secara efektif menarik perhatian kelompok
lain.
Setiap negara mempunyai beragam suku dan ras. Tetapi, para pemasar
harus berhati-hati untuk tidak terlalu mnyamaratakan sejumlah kelompok
etnis. (Philip Kotler,2005,p180)
Lingkungan Ekonomi
Selain orang, pasar juga mensyaratkan adanya daya beli. Daya beli pada
perekonomian bergantung pada penghasilan, harga, tabungan, utang, dan
ketersediaan kredit terkini.
Para pemasar harus memperhatikan dengan cermat tren utama penghasilan
dan pola pembelanjaan konsumen. Selama tiga dasawarsa yang lalu, orang
kaya tetap bertumbuh menjadi lebih kaya, kelas menengah telah menyusut,
dan orang miskin tetap miskin. Pengeluaran konsumen sendiri dipengaruhi
oleh tabungan, hutanng, dan ketersediaan kredit bagi konsumen. Yang
paling penting adalah para pemasar harus mengamati dengan cermat setiap
perubahan besar dalam penghasilan, biaya hidup, tingkat suku bunga,
tabungan, dan pola peminjaman karena faktor-faktor itu dapat menimbulkan
dampak besar pada bisns, terutama pada perusahaan yang produknya
memiliki kepekaan yang tinggi terhadap penghasilan dan harga.
(Kotler,2005,p186)
![Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/19.jpg)
25
Lingkungan Alam
Perusakan alam merupakan salah satu permasalahan global yang utama. Di
banyak kota di dunia, polusi udara dan air telah mencapai level yang sangat
membahayakan.terdapat keprihatinan besar tentang ”gas-gas rumah kaca”
dalam atmosfir yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar dari fosil,
tentang kerusakan lapisan ozon karena bahan-bahan kimia tertentu, dan
tentang terus berkurangnya air.
Perundangan-undangan baru telah memukul keras industri-industri tertentu.
Perusahaan baja dan fasilitas umum harus menginvestasikan milyaran dolar
untuk peralatan pengendali polusi dan bahan bakar yang yang lebih aman
bagi lingkungan. Industri otomotif diharuskan memasang pengendali gas
buangan yang mahal di mobil. Industri sabun harus meningkatkan
kemampuan produknya terurai secara biologis.
Para pemasar harus mewaspadai ancaman dan peluang yang terkait dengan
keempat tren dalam lingkungan alam: kekurangan bahan baku, khususnya
air; peningkatan biaya energi; peningkatan level polusi; dan perubahan
peran pemerintah.
Perusahaan penghasil produk yang membutuhkan sumberdaya yang
semakin langka itu menghadapi peningkatan biaya yang besar. Mereka
mungkin tidak akan dapat dengan mudah membebankan peningkatan biaya
itu kepada pelanggan. Perusahaan yang melakukan penelitian dan
pengembangan memiliki peluang yang sangat baik untuk mengembangkan
bahan pengganti baru.
Salah satu sumberdaya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbarui, yaitu
minyak, telah menimbulkan masalah serius bagi perekonomian dunia. Pada
Oktober 2000, harga minyak melonjak menjadi $ 34 per barrel, sehingga
![Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/20.jpg)
26
mendorong pencarian besar-besaran energi alternatif. Para perusahaan
mencari cara yang praktis untuk mendayagunakan energi surya, nuklir,
angin, dan bentuk energi lainnya. Dalam hal energi surya saja, ratusan
perusahaan memperkenalkan produk generasi pertama yang
mendayagunakan energi surya untuk memanaskan rumah dan penggunaan
lainnya. (Kotler,2005,p187)
Lingkungan Teknologi
Salah satu kekuatan yang paling dramatis dalam membentuk kehidupan
manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan keajaiban seperti
penicillin, bedah jantung terbuka, dan pil KB. Tetapi teknologi juga
menimbulkan kengerian seperti bom hidrogen, gas syaraf, dan senapan
mesin mini. Teknologi juga menghasilkan berkat gabungan seperti mobil dan
videogame.
Tingkat pertumbuhan ekonomi dipengauhi oleh berapa banyak teknologi
baru utama yang ditemukan. Tetapi penemuan teknologi tersebut tidak
muncul secara merata dari waktu ke waktu.
Dalam selang waktu diantara dua inovasi besar, perekonomian dapat
mengalami kemandekan. Sementara itu, inovasi-inovasi kecil akan mengisi
selang waktu tersebut. Inovasi kecil itu memiliki resiko yang lebih kecil,
namun inovasi kecil itu membelokkan upaya riset sehingga menjauhi
terobosan besar. Teknologi baru menciptakan akibat jangka panjang yang
tidak selalu dapat diduga.
Pemasar harus mengamati trend teknologi berikut ini: percepatan
perubahan, peluang inovasi, anggaran R&D yang beragam, dan peraturan
perundang-undangan yang meningkat. Banyak perusahaan yang sudah
![Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/21.jpg)
27
merasa puas jika mengeluarkan uangnya guna meniru produk para pesaing
dan melakukan perbaikan kecil fitur dan gaya. Bahkan perusahan berbasis
riset seperti DuPont, Bell Laboratories, dan Pfizer melangkah dengan hati-
hati, serta lebih banyak riset yang diadakan dalam rangka mencapai
terobosan besar dilakukan oleh konsorrsium perusahaan, daan bukan oleh
perusahaan tunggal.
Saat ini para ilmuwan sedang bekerja untuk menghasilkan beragam jenis
teknologi baru yang akan merombak produk dan proses produksi. Karena
produk menjadi lebih rumit, masyarakat perlu mendapat keyakinan atas
keamanan produk tersebut. Akibatnya, kekuasaan sejumlah badan
pemerintah untuk menginvestigasi dan melarang produk yang kemungkinan
besar tidak aman telah diperluas. (Kotler,2005,p189)
Lingkungan Politik-Hukum
Sejumlah keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan
lingkungan politik dan hukum. Lingkungan itu dibentuk oleh hukum, badan
pemerintah, dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi
beragam organisasi dan individu. Kadang peraturan-peraturan hukum
tersebut juga menciptakan peluang baru bagi dunia bisnis. Sebagai contoh
yang dapat kita lihat adalah peraturan tentang wajib daur ulang telah
menumbuh-kembangkan industri daur ulang dan memacu penciptaan
puluhan perusahaan baru yang membuat produk baru dari bahan-bahan
yang bisa didaur ulang.
Peraturan perundang-undangan bisnis memilki tiga tujuan utama:
melindungi perusahaan dari persaingan tidak sehat, melindungi konsumen
dari praktik yang tidak sehat, dan melindungi kepentingan masyarakat dari
![Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/22.jpg)
28
perilaku perusahaan yang tidak terkendali. Tujuan utama peraturan bisnis
dan penegakannya adalah membebankan kepada dunia bisnis biaya sosial
yang ditimbulkan oleh produk atau proses produksi mereka.
(Kotler,2005,p192)
Lingkungan Sosial-Budaya
Masyarakat membentuk keyakinan, nilai, dan norma kita. Manusia
menyerap, hampir secara tidak sadar, pandangan dunia yang merumuskan
hubungan mereka dengan dirinya sendiri, dengan sesama, dengan
masyarakat, dengan alam sekitar, dan dengan alam semesta.
Pandangan tentang dirinya
Orang-orang memiliki penekanan yanng relatif berbeda-beda atas
kesenangan pribadi. Orang membeli produk, merk, dan jasa sebagai
sarana ekspresi diri.
Pandangan terhadap sesama
Masyarakat peduli terhadap para tunawisma, kejahatan dan
korbannya, serta masalah sosial lain. Mereka ingin hidup dalam
lingkungan masyarakat yang lebih manusiawi. Pada saat yang sama,
oorang mencari ”kelompok mereka” sendiri dan menghindari oang
asing. Oarang haus akan hubungan yang serius dan bertahan lama
dengan pihak lain. Tren itu menandakan adanya pasar yang semakin
besar atas barang dan jasa sosial yang mendorong hubungan
lanngsung antar manusia, seperti klub kesehatan, pelayaran wwisata,
dan kegiataan keagamaan. Tren itu juga menandakan adanya pasar
yang berkembang atas barang ”pengganti sosialisasi” yang
meemungkinkan orang yang sendirian menjadi tidak meerasa
![Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/23.jpg)
29
kesepian, seperti televisi, permainan vidoe, dan ruang ngobrol (chat
room) di Internet.
Pandangan terhadap organisasi
Orang yang memiliki perilaku berbeda-beda atas perusahaan, instansi
pemeriintah, kelompok perdagangan, dan organisasi lainnya.
Kebanyakan orang bersedia bekerja di organisasi-organisasi itu,
meskipun mungkin mereka bersikap kritis terhadap organisasi tertentu.
Namun, secara keseluruhan telah terjadi penurunan kesetiaan
terhadap organisasi. Gelombang besar penyusutan dan perampingan
perusahaan telah melahirkan sinisme dan ketidakpercayaan terhadap
perusahaan. Banyak orang saat ini memandan pekerjaan bukan
sebagai sumber kepuasan melainkan sebagai rutinitas tugas yang
dibutuhkan untuk mencari uang guna berssenang-senang di luar
waktu kerja. Pandangan itu memiliki beberapa implikasi pemasaran.
Para perusahaan perlu menemukan cara baru untuk meraih kembali
kepercayaan konsumen dan karyawan. Mereka perlu mengkaji
beragam kegiatan mereka untuk memastikan bahwa mereka adalah
perusahaan yang baik dan bahwa pesan ke konsumen mereka jujur.
Pandangan terhadap masyarakat
Orang memiliki perilaku yang berbeda terhadap masyarakatnya. Ada
yang membelanya, ada yang menjalankannya, yang lain mengambil
apa yang dapat mereka ambil darinya, yang lain lagi ingin
mengubahnya, beberapa yang lain mencari sesuatu yang lebih
mendalam dan beberapa ingin meninggalkannya. Pola konsumsi sering
mencerminkan perilaku sosial.
![Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/24.jpg)
30
Pandangan terhadap alam sekitar
Orang memiliki perilaku yang berbeda-beda terhadap alam sekitar.
Beberapa orang merasa ditaklukkan oleh alam, beberapa merasa
menyatu dengan alam, beberapa yang lain berusaha menguasainya.
Tren jangka panjangnya adalah penguasaan manusia yang semakin
besar atas alam meelalui teknologi. Namun, belakangan orang telah
disadarkan olh kerentanan alam dan keterbatasan sumber dayanya.
Orang menyadari bahwa alam dapat hancur karena manusia.
Pandangan terhadap alam semesta
Orang memiliki keyakinan yang berbeda-beda atas asal alam semesta
dan peran mereka di dalamnya. Beberapa dorongan diri di bidang
keagamaan telah mengubah arah ke peningkatan minat terhadap
agama Timur, ilmu gaib, mistisisme, dan gerakan potensi manusia.
2.5 Analisa Industri (Porter: The Five Force of Competition Analysis)
Lima Elemen Kekuatan Persaingan Dalam Industri, menurut Rangkuti (2002,
p12 ) terdapat 5 kekuatan kompetitif Michael Porter yang akan menentukan
keunggulan bersaing dalam industri, yaitu :
1. Ancaman Pendatang Baru
• Semakin kecil hambatan yang dihadapi, maka ancaman masuknya
pendatang dalam suatu industri adalah cukup besar
• Semakin besar hambatan yang dihadapi oleh pendatang baru untuk
memasuki suatu industri, maka ancaman pendatang baru bagi industri
yang sudah ada relatif kecil
![Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/25.jpg)
31
• Hambatan-hambatan itu merupakan situasi dan kondisi yang membatasi
perusahaan dalam memperoleh jalan masuk atau akses ke dalam suatu
industri
6 Sumber rintangan masuk (Entry Barrier) bagi pendatang baru (New
Entrants) yaitu:
a. Skala Ekonomi (Economic of Scale)
Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru ke suatu industri
karena memaksa pendatang baru ini untuk masuk dengan skala besar
atau harus memikul biaya tinggi. Skala ekonomis dalam suatu produksi,
riset, pemasaran dan layanan merupakan hambatan masuk utama dalam
industri komputer besar.
b. Diferensiasi Produk
Identifikasi merek menimbulkan hambatan karena memaksa pendatang
baru mengeluarkan biaya besar untuk merebut kesetiaan pelanggan,
iklan, layanan pelanggan menjadi yang pertama dalam industri dan
diferensiasi produk merupakan beberapa faktor yang menciptakan
identifikasi merek.
c. Kebutuhan Modal (Capital Requirement )
Keharusan dalam menanamkan modal yang besar agar dapat bersaing
menimbulkan hambatan masuk, khususnya jika modal tersebut
dibuthkan untuk pengeluaran yang bersifat tidak akan kembali, seperti
iklan rintisan, riset dan pengembangan.
d. Hambatan Biaya Bukan Karena Skala
Perusahaan-perusahaan yang sudah ada mungkin memiliki keunggulan
biaya yang tidak dimiliki oleh calon pendatang baru, terlepas dari ukuran
![Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/26.jpg)
32
dan skala ekonomis yang mereka capai. Keunggulan ini dapat bersumber
dari pengaruh kurva belajar dan pengaruh dari kurva pengalaman.
e. Akses ke Saluran Distribusi
Pendatang baru tentu saja harus mengembangkan distribusi produk atau
jasa mereka. Misalnya sebuah produk makanan, harus bersaing dengan
produk lainnya dengan cara potongan harga, promosi, supaya penjualan
yang gencar atau cara-cara lain.
f. Kebijakan Pemerintah (Government Policy )
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan melarang masuknya
pendatang baru ke dalam industri, melalui tindakan-tindakan seperti
keharusan adanya ijin dan pembatasan akses ke bahan baku.
2. Persaingan di Antara Perusahaan yang Sudah Ada
Persaingan tajam antara para anggota industri bersumber pada
sejumlah faktor, yaitu :
• Jumlah peserta persaingan banyak dan kurang lebih setara dalam hal
ukuran dan kekuatan
• Pertumbuhan industri lambat, menyulut perang memperebutkan bagian
pasar yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan
ekspansi
• Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan biaya
pengalihan. Jika produk terdiferensiasi atau melibatkan biaya pengalihan,
maka pembeli akan terikat kepada suatu pemasok dan pemasok yang
bersangkutan akan terlindung dari para pesaingnya
![Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/27.jpg)
33
• Biaya tetap tinggi atau produk bersifat rusak, mengundang keinginan kuat
untuk menurunkan harga. Banyak industri bahan dasar seperti kertas dan
alumunium mengalami masalah ini ketika permintaan melemah
• Penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar. Penambahan demikian,
seperti pada industri klorin dan vinil klorida, mengganggu keseimbangan
penawaran permintaan industri dan seringkali menimbulkan kelebihan
kapasitas dan penawaran harga
• Hambatan keluar tinggi, hambatan keluar seperti adanya aset khusus atau
keterikatan manajemen pada suatu bisnis tertentu, memaksa perusahaan
terus bertahan
• Para peserta persaingan beragam dalam hal strategi, asal usul dan
kepribadian mereka memiliki pemikiran yang berbeda dalam hal cara
bersaing dan terus berkonfrontasi satu sama lain
3. Produk Substitusi
Dengan menetapkan batas harga tertinggi, produk atau jasa
substitusi membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu
meningkatkan kualitas produk atau jasa mendiferensiasikannya, laba dan
pertumbuhan industri dapat terancam. Produk - produk pengganti ini
menjadi makin kuat ketika para produsen telah mencapai kapasitas
maksimum dalam upaya mereka memenuhi permintaan.
• Semakin uniknya produk atau jasa yang kita hasilkan, akan mengecilkan
peluang adanya produk atau jasa pengganti dari pihal lain
• Produk atau jasa substitusi sebaiknya jangan lebih memuaskan pelayanan
maupun produknya dibandingankan dengan pelayanan dan produk yang
kita hasilkan
![Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/28.jpg)
34
4. Daya Tawar / Kekuatan Pemasok
Daya tawar pemasok kuat jika :
• Kelompok ini didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi
dibandingkan industri tempat mereka menjual produk
• Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi atau
jika terdapat biaya pengalihan. Biaya pengalihan adalah biaya tetap yang
harus ditanggung pembeli jika terikat pada pemasok tertentu, pembeli
telah menginvestasikan dana besar untuk peralatan khusus atau untuk
menguasai cara pengoperasian peralatan dari pemasok, atau lini
produksinya terkait dengan fasilitas produksi pemasok
• Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam distribusi.
Sebagai contoh persaingan antara perusahaan baja dan alumunium dalam
menjual ke industri kaleng melemahkan kekuatan masing-masing pemasok
• Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri
pembelinya. Ini memberi kekuatan pada pemasok untuk memaksa
industri untuk menerima syarat-syarat pembelian yang ditetapkan
pemasok
• Industri bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok. Jika industri
adalah konsumen penting, nasib pemasok akan sangat bergantung pada
industri yang bersangkutan dan mereka akan berusaha melindungi industri
melalui penetapan harga yang wajar dan dukungan dalam kegiatan-
kegiatan, misalnya riset dan pengembangan
![Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/29.jpg)
35
5. Daya Tawar / Kekuatan Pembeli
Daya tawar pembeli kuat jika :
• Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah atau volume besar.
Pembeli bervolume besar khususnya merupakan ancaman yang potensial
jika biaya tetap yang tinggi merupakan karakteristik industri seperti pada
industri kemasan logam, kilang jagung dan bahan kimia yang membuat
upaya menjaga produksi pada kapasitas penuh menjadi sulit
• Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi.
Pembeli yang pasti selalu bisa mencari pemasok lain, dapat mengadu
domba sesama anggota industri
• Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk
pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar. Pembeli
mungkin akan berusaha mendapatkan harga yang menguntungkan dan
membeli secara selektif. Bila produk yang dijual oleh industri yang
bersangkutan merupakan bagian kecil saja dari biaya pembeli, pembeli
biasanya tidak terlalu peka harga
• Pembeli menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli untuk
menekan biaya pembeliannya, tetapi pembeli yang labanya tinggi
umumnya kurang peka harga
• Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli. Bila
kualitas produk sangat dipengaruhi oleh produk industri, pembeli akan
kurang peka harga
• Industri yang situasinya seperti ini meliputi industri peralatan ladang
minyak yang kerusakan peralatannya dapat mengakibatkan kerusakan
besar
![Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/30.jpg)
36
• Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. Bila
produk atau jasa industri memberikan manfaat besar, pembeli tidak terlalu
peka harga. Sebaliknya mereka akan lebih memperhatikan mutu. Ini
terjadi dalam industri jasa dan akunting publik. Dalam industri seperti ini,
kesalahan dalam perhitungan dapat sangat mahal dan memalukan
• Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik. Produsen
mobil tiga besar dan pembeli mobil utama seringkali memanfaatkan
ancaman ini sebagai senjata runding, tetapi ada kalanya suatu industri
terlalu berlebihan dalam mengancam industri pembeli sehingga para
anggotanya mungkin melakukan integrasi maju
2.6 Analisa SWOT
Menurut Freddy Rangkuti (2004, p18) analisa SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
SO (Strengths – Opportunities)
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal. Organisasi pada umumnya akan
menjalankan strategi WO, ST atau WT agar dapat mencapai situasi dimana
mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki
kelemahan utama, ia akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya
![Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/31.jpg)
37
kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan
berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
WO (Weaknesses – Opportunities)
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal. Terkadang terdapat peluang esternal
kunci tetapi perusahaan memliki kelemahan internal yang menghambatnya
untuk mengeksploitasi peluang tersebut.
ST (Strength – Threat)
Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa
organisasi yang kuat harus selalu mengalami ancaman dilingkungan
eksternalnya secara langsung.
WT (Weakness – Threat)
Strategi WT adalah taktik defensif yang di arahkan pada pengurangan
kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi
menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internalm akan
berada pada posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu
mungkin harus berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran,
mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih likuidasi.
![Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/32.jpg)
38
2.6.1 Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan -
keunggulan lain relatif terhadap pesaing. Kekuatan adalah kompetensi khusus
yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar.
2.6.2 Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber
daya, keterampilan dan kapabilitas yang menghambat kinerja perusahaan.
2.6.3 Peluang (Opportunity)
Peluang adalah suatu situasi yang paling menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Identifikasi pada segmen pasar sebelumnya
membawa peluang dalam persaingan atau kegiatan pengaturan, perubahan
teknologi, dan peningkatan hubungan dengan pembeli dapat menghasilkan
peluang bagi perusahaan.
2.6.4 Ancaman (Threats)
Ancaman adalah suatu situasi yang merugikan dalam lingkungan
perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat,
peningkatan daya tawar dari pihak pembeli, perubahan teknologi, dan
peraturan baru atau yang diperbaharui dapat menghasilkan ancaman bagi
perusahaan.
![Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/33.jpg)
39
2.7 Analisa IFAS –EFAS
Analisa IFAS-EFAS adalah sebuah analisa mengenai lingkungan secara
eksternal dan internal dari sebuah perusahaan. Analisa ini membutuhkan data-data
perusahaan baik itu secara external maupun internal perusahaan. Data-data tersebut
dapat diperoleh melalui observasi dan juga wawancara dengan owner.
2.7.1 Analisa IFAS (Internal Factor Analyze Strategy)
Matriks IFAS digunakan untuk mengevaluasi faktor internal perusahaan
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Berikut adalah
tahap pembuatan analisis matriks IFAS. (Rangkuti, 2004, p.24)
1. Tentukan faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan di
kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala minimal 1.0 (paling
penting) sampai 0.0 (tidak penting). Berdasarkan pengaruh faktor-fakor
tersebut, terdapat posisi strategis perusahaan (semua bobot jumlahnya tidak
boleh lebih dari 1.0).
3. Angka bobot didapat dari perbandingan berpasangan masing-masing faktor
dengan faktor lain dan ditentukan tingkat pengaruhnya antara satu dengan
yang lain.
4. Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk menunjukan, apakah
faktor tersebut mewakili kelemahan utama (peringkat = 1), kelemahan kecil
(peringkat = 2), kekuatan kecil (peringkat = 3), atau kekuatan utama
(peringkat = 4). Peringkat diberikan berdasarkan keadaan perusahaan
sedangkan bobot dalam langkah 2 didasarkan pada kadaan industri.
5. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
![Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/34.jpg)
40
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding)
sampai dengan 1.0 (poor).
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total iini menunjukan bagaimana
perusahaan bereaksi terhadap faktor strategis lainnya. Total skor ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dalam kelompok industri yang sama.
FAKTOR-FAKTOR
STRATEGI INTERNAL
(KOLOM I)
BOBOT
(KOLOM II)
RATING
(KOLOM III)
BOBOT*RATING
(KOLOM IV)
KEKUATAN
(STRENGHTS)
KELEMAHAN
(WEAKNESSES)
TOTAL IFAS
Sumber: Rangkuti,2004
Gambar 2.1 Tabel IFAS (INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY)
2.7.2 Analisa EFAS (External Factor Analyze Strategy)
Matriks EFAS digunakan untuk mengevaluasi faktor eksternal perusahaaan
berkaitan dengan peluang dan ancaman bagi perusahaan. (Rangkuti, 2004, p.150)
![Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/35.jpg)
41
Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara – cara
penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) :
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman)
2. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai 0,0 (tidak penting). Faktor – faktor tersebut kemungkinan
dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis .
3. Dalam kolom 3, hitung rating untuk masing – masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai 1 (poor). Berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhada kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang
semakin besar diberi rating +4, tetap jika peluangnya kecil di beri rating
+1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai
ancamannya sangat besar ratingnya adalah 1. sebaliknya, jika ancamannya
sedikit maka ratingnya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengakpa
faktor – faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor –
faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat di gunakan untuk
![Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/36.jpg)
42
membandingkan perusahaan dengan perusahaan pesaing dalam kelompok
industri yang sama.(Rangkuti,2004,p22)
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI
EKSTERNAL (KOLOM I)
BOBOT
(KOLOM II)
RATING
(KOLOM III)
BOBOT*RATING
(KOLOM IV)
PELUANG
(OPPORUNITIES)
ANCAMAN
(THREATS)
TOTAL EFAS
Sumber: Rangkuti, 2004
Gambar 2.2 Tabel EFAS (INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY)
2.8 Analisa TOWS
Menurut Fred R.David (2006, p284) analisa TOWS terkadang juga dikenal
dengan nama lain yaitu SWOT MATRIX. SWOT Matrix atau analisa TOWS
adalah alat untuk mencocokan yang penting yang membantu manager
mengembangkan 4 tipe strategi), yaitu: strategi SO, Strategi WO, Strategi WT,
Strategi ST. Analisa TOWS matrix adalah analisa yang didasarkan pada analisa
SWOT. Adapun matrixnya tergambar sebagai berikut.
![Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/37.jpg)
43
Strengths (S) Weaknes (W)
Opportunities (O)
SO
(Menggunakan kekuatan
untuk mengambil
keuntungan dari peluang )
WO
(Peluang yang dipunya
perusahaan digunakan
untuk mengalahkan atau
menutup kelemahan yang
dimiliki perusahaan)
Threats (T)
ST
(Menggunakan kekuatan
untuk meminimalkan
ancaman)
WT
(Meminimalkan
kelemahan dan ancaman)
Sumber: Fred R. David (2001:206)
Gambar 2.3 TOWS Matrix
2.9 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix)
Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) adalah alat yang populer untuk
mrumuskan alternatif strategi. Semmua organisasi dapat di posisikan dalam salah
satu dari empat kuadran dalam matriks grand strategi . Matrix grand strategy
didasarkan pada dua dimensi evaluatif : posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar.
Strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada urutan
daya tariknya dalam masing – masing kuadran dalam matrix.
Perusahaan yang berada dalam kuadran 1 dalam matrix grand strategi berada
dalam posisi yang sangat bagus. Saran untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi
pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini
(pengembangan produk) adalah strategi yang sesuai. Tidaklah bijak untuk
perusahaan yang berada di kuadran 1 untuk bergerak jauh dari keunggulan
![Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/38.jpg)
44
kompetitif yang dimilikinya saat ini. Ketika organisasi pada kuadran 1 memiliki
sumberdaya yang berlebih, maka integrasi ke belakang, ke depan, atau horisontal
dapat menjadi strategi yang efektif. Bila perusahaan pada kuadran 1 terlalu
berkomitmen pada suatu produk, maka diversifikasi konsentrikk dapat mengurangi
resiko yang berhubungan dengan lini produk yang sempit. Perusahaan kuadran 1
mampu mengambil keuntungan dari peluang eksternal dalam beberapa area: mereka
dapat mengambil resiko secara agresif ketika dibutuhkan.
Perusahaan yang berada di kuadran 2 perlu mengevaluasi pendekatan mereka
saat ini terhadap pasar secara serius. Walaupun industri mereka bertumbuh, mereka
tidak mampu untuk bersaing secara efektif, dan mereka perlu menentukan mengapa
pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat
berubah dengan cara terbaik untuk memperbaiki daya saingnya. Karena perusahaan
kuadran 2 berada pada industri yang pasanya tumbuh secara cepat, strategi intensif
(bukannya integratif atau divrsifikasi) biasanya menjadi pilihan pertama yang harus
dipikirkan. Tetapi, jika perusahaan tidak memiliki kompetensi yang unik atau
keunggulan kompetitif, maka integrasi horizontal sering menjadi alternatif yang
disukai. Sebagai jalan terakhir, divestasi atau liquidasi dapat dipertimbangkan.
Divestasi dapat memberikan dana yang dibutuhkan untuk membeli bisnis lain atau
membeli kembali saham perusahaan.
Perusahaan kuadran 3 bersaing dalam industri yang bertumbuh dengan lambat
dan memiliki posisi kompetitif yang lemah. Perusahaan – perusahaan ini harus
membuat perubahan drastis secara cepat untuk menghindari penurunan yang lebih
jauh dari kemungkinan likuidasi. Pengurangan biaya dan aset secara ekstensif harus
dilakukan terlebih dahulu. Alternatif strategi adalah mengalihkan sumber daya dari
bisnis saat ini ke bidang lain (diversifikasi). Jika yang lainnya gagal, pilihan terakhir
untuk bisnis di kuadran 3 adalah divestasi atau likuidasi.
![Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/39.jpg)
45
Akhirnya, bisnis di kuadran 4 memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri
yang tumbuh lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk memperkenalan
program yang terdiversifikasi ke area yang pertumbuhannya menjanjikan.
Perusahaan kuadran 4 memiliki karakteristik tingkat arus kas yang tinggi dan
kebutuhan untuk tumbuh secara internal dan sering kali dapat menjalankan
diversifikasi konsentrik, horizontal, atau konglomerat dengan sukses. Perusahaan
kuadran 4 juga dapat menjalankan join venture. (Fred R David, 2006, p.304)
2.10 Analisis Matriks Internal-Eksternal(IE)
Matriks Internal-Eksternal memosisikan berbagai divisi organisasi
dalam tampilan sembilan sel, digambarkan dalam Gambar 2.4. Matriks IE mirip
dengan Matriks BCG (Boston Consulting Group) dalam hal keduanya
menempatkan divisi organisasi dalam diagram skematis; ini mengapa keduanya
disebut matriks portofolio. Juga, ukuran dari masing-masing lingkaran
menggambarkan persentase kontribusi penjualan dari masing-masing divisi
dalam Matriks BCG dan IE.
Tetapi, ada beberapa perbedaan penting antara Matriks BCG dan IE.
Pertama, sumbunya berbeda dan Matriks IE membutuhkan lebih banyak
informasi tentang divisi dibanding Matriks BCG. Lebih jauh, implikasi strategis
dari masing-masing matriks berbeda. Untuk alas an ini, penyusun strategi di
perusahaan multidivisional sering kali mengembangkan keduanya dalam
merumuskan alternatif srategi.
Zona Kuning (sel I, II, IV) merupakan zona atau area yang termasuk
kedalam strategi tumbuh dan berkembang. Strategi yang sangat disarankan
untuk area ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar,
dan pengembangan produk)
![Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/40.jpg)
46
Zona pink (sel III, V, VII) merupakan zona atau area yang termasuk
kedalam strategi jaga dan pertahankan. Dimana, strategi yang umum
disarankan untuk area ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Zona hijau (sel VI, VIII, IX) merupakan zona atau area yang
termasuk kedalam strategi tuai atau divestasi.
Kuat (3,0-4,0) Rata-rata (2,0-2,99) Lemah (1,0-1,99)
Tinggi (3,0-4,0)
Menengah (2.0-2,99)
Rendah (1,0-1,99)
Sumber: Fred R. David, 2006
Gambar 2.5 Matriks Internal-Eksternal (IE)
2.11 Analisis Keunggulan Strategi
2.11.1 Strategi Biaya Rendah (Low Cost Strategy)
Dalam upaya mendapatkan keunggulan dalam persaingan suatu
perusahaan dapat menerapkan strategi keunggulan biaya. Strategi keunggulan
biaya memungkinkan dapat menghasilkan produk dengan biaya rendah.
Dengan biaya produksi yang rendah, perusahaan dapat menentukan harga
pada tingkat yang tidak tinggi sehingga lebih mampu menghadapi persaingan.
Analog dengan strategi tersebut, para investor di bursa efek dapat
menggunakan strategi keunggulan harga rendah atau bottom price strategy
(BPS). Dalam hal ini, investor memilih membeli jenis saham yang harganya
masih berada pada posisi batas bawah atau murah. Dapat dirumuskan
beberapa persyaratan yang dapat menjadikan penerapan strategi harga rendah
bisa sukses.
I II III
IV V VI
VII VIII IX
![Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/41.jpg)
47
1. Jenis saham yang dipilih adalah yang dinilai baik, prospektif, dan murah.
Ukuran murah dan tidak harga saham dapat menggunakan dasar murah
dalam arti harga nominal atau murah dalam harga relatif. Murah dalam
harga relatif dapat dikaitkan harga saham tersebut dengan nilai bukunya
atau disebut price to book value (PBV). Makin rendah angka PBV-nya,
berarti harga saham tersebut kian murah. Sebaliknya, apabila PBV-nya
kian tinggi maka sebenarnya sudah mahal. Ukuran murah yang lain
dapat menggunakan dasar perbandingan antara harga saham dan
pendapatan per lembar saham perusahaan atau disebut price earning
ratio (PER). Makin rendah PER-nya, berarti harga sahamnya kian murah.
2. Dana yang digunakan dalam investasi adalah dana khusus yang tidak
akan dimanfaatkan untuk keperluan lain selama periode investasi. Dana
tersebut juga bukan pinjaman atau yang berasal dari kekuatan
keuangannya sendiri. Jumlah dana yang disediakan tidak harus banyak,
tetapi disesuaikan dengan kemampuan.
3. Pola investasi dan target keuntungannya bersifat jangka panjang.
Namun, target waktu tidak harus satu tahun tetapi relevan untuk
dikaitkan dengan prediksi peluang dan ancaman dari dinamika
perubahan lingkungan. Selama kondisi ekonomi makro serta sosial dan
politik dalam keadaan baik, tak ada alasan memperpendek target waktu
investasi.
4. Sabar mengendalikan diri untuk tidak tergoda menikmati keuntungan
jangka pendek. Tahan untuk tidak menjual walaupun sebenarnya
mampu menjual dan sudah untung. Untuk saat ini, pada jenis saham
tertentu secara selektif strategi harga rendah masih relevan diterapkan.
Ada nasihat dari seorang investor senior.
![Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/42.jpg)
48
2.10.2 Strategi Produk yang Berbeda (Differentiation Strategy)
Suatu konsep srategi yang menjelaskan mengenai bagaimana
mengembangkan suatu cara untuk membuat perbedaan antara produk dan jasa
suatu perusahaan dengan pesaingnya atau cara untuk mengurangi perbedaan
keuntungan dari pesaing. Cara ini mengharuskan perusahaan untuk fokus
kepada produk dan jasanya untuk memberikan keuntungan pada segmen
khusus atau pasar khusus.
2.10.3 Strategi yang Fokus pada Target Pasar Tertentu (Market Niche
Strategy)
Menurut Kotler (2003,p.240) bagi seorang marketer baik itu offline
maupun online tentu tidak asing dengan yang namanya niche market atau ceruk
pasar. Menurut kamus Oxford: niche berarti “a specialized but profitable corner
of the market” atau dengan kata lain adalah segmen pasar yang sangat spesifik
tapi menguntungkan.
Perusahaan adalah pemimpin pasar pada pasar yang kecil sehingga
menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mengincar pasar kecil
yang tidak menarik perhatian perusahaan besar. Strateegi yang digunakan
adalah melakukan sosialisasi. Melalui perelungan yang cermat perusahaan yang
lebih kecil dalam industi memiliki kemampuan menghasilkan laba yang sama
dengan pesaing yang lebih besar. Selain strategi pemasaran, perusahaan harus
memiliki strategi bersaing juga.
![Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00750-MN Bab 2.pdf · lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022013018/5c8bf09709d3f2a66a8c3b2c/html5/thumbnails/43.jpg)
49
2.12 Kerangka Pemikiran
Eksternal
Penurunan Penjualan
Internal
Peluang Ancaman Kekuatan Kelemahan
Analisa STP
(segmenting, Targetting, Postioning)
Analisis SWOT
(stength, weakness, opportunity,
Analisis
IFAS/EFAS
Analisa Matrix IE
Analisa TOWS
Grand Strategy