bab 2 landasan teori perencanaan di definisikan...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori – Teori Umum
2.1.1 Pengertian Perencanaan
Menurut Dyck & Neubert (2009, p.8) perencanaan di definisikan sebagai
mengidentifikasikan tujuan organisasi, strategi dan mengalokasikan sesuai sumber
daya organisasi yang di perlukan untuk mencapai tujuannya.
2.1.2 Pengertian Strategi Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p.44) strategi teknologi informasi adalah
strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat
mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah
informasi.
2.1.3 Pengertian Sistem
Menurut O’Brien (2006, p.18) sistem merupakan sekelompok komponen yang
saling berhubungan dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dengan
menerima input dan output dalam proses perpindahan yang di atur.
2.1.4 Pengertian Data
Menurut Bernard (2005, p.124) data adalah fakta dasar mengenai orang,
tempat, kejadian, dan sesuatu yang penting untuk sebuah organisasi. Data bila
berdiri sendiri kurang bermakna.
8
2.1.5 Pengertian Informasi
Menurut Bernard (2005, p.124) informasi merupakan data yang telah diproses
atau di organisasikan ulang menjadi lebih bermakna bagi seseorang.
Menurut McLeod & Schell (2008, p.11) Informasi adalah data hasil pemrosesan
yang memiliki makna. Jadi dapat disimpulkan kumpulan dari banyak data yang
telah memiliki arti dan menjadi lebih bermakna.
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi
Menurut McLeod & Schell (2008, p.10) Sistem Informasi adalah suatu sistem
virtual yang memungkinkan manajemen mengendalikan operasi sistem fisik
perusahaan.
Menurut Saputri, Dewandra, & Purwanto (2010, pp. B-45) Sistem Informasi
merupakan satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau
mendapatkan kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi.
2.1.7 Pengertian Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2005, p.7) teknologi informasi meliputi konsep-konsep
utama, pengembangan, dan isu-isu manajemen dalam teknologi informasi yaitu
hardware, software, jaringan manajemen data dan banyak teknologi berbasis
internet.
9
2.1.8 Proses Bisnis
Menurut Rama & Jones (2006, p.4) proses bisnis adalah urutan aktivitas yang
di tunjukkan oleh bisnis untuk memperoleh, memproduksi, menjual barang dan jasa.
2.1.9 Application Software
Menurut Williams & Sawyer (2010, p.33) perangkat lunak aplikasi adalah yang
memungkinkan untuk melakukan kegiatan spesifik, memecahkan masalah,
melakukan pekerjaan, dan juga untuk membantu diri sendiri.
2.1.10 System Software
Menurut Williams & Sawyer (2010, p.33) perangkat lunak sistem merupakan
yang membantu komputer melakukan pekerjaan penting dan memungkinkan untuk
menjalankan perangkat lunak aplikasi.
2.1.11 Computer Hardware
Menurut Williams & Sawyer (2010, p.4) computer hardware terdiri dari semua
mesin dan peralatan didalam sistem komputer.
2.1.12 Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Williams & Sawyer (2010, p.315) jaringan adalah sistem yang
menghubungkan komputer, telepon atau perangkat komunikasi lainnya yang dapat
mengkomunikasikan satu dengan yang lainnya dan membagi aplikasi dan data.
10
Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p.10) jaringan adalah kumpulan dari
komputer dan perangkat yang saling terhubung, sering secara nirkabel, melalui
perangkat komunikasi dan media transmisi.
2.1.13 Model Perencanaan Strategi Sistem Teknologi Informasi
Dari beberapa pengertian subbab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
pengertian dari Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi, yaitu suatu
proses analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam merumuskan tujuan dan
sasaran perusahaan serta menentukan strategi yang memanfaatkan keunggulan
sistem informasi dan dukungan teknologi informasi dalam menunjang strategi bisnis
dan memberikan perusahaan suatu keunggulan jangka panjang untuk menghadapi
persaingan dengan perusahaan lainnya.
2.2 Teori – Teori Khusus
2.2.1 Pengertian Enterprise
Menurut Bernard (2005, p.31) enterprise merupakan area dari aktivitas dan
tujuan umum diantara sebuah organisasi maupun beberapa organisasi, dimana
informasi dan sumber daya saling digunakan.
2.2.2 Pengertian Enterprise Architecture
Menurut Bernard (2005, p.31) Enterprise Architecture adalah analisis dan
dokumentasi dari sebuah perusahaan mengenai keadaan masa kini dan masa yang
akan datang dari integrasi strategi, bisnis, dan pandangan teknologi.
11
EA = S + B + T
Enterprise Architecture = Strategi + Bisnis + Teknologi
EA merupakan dua program antara manajemen dan metode dokumentasi yang
bersama-sama memberikan pandangan, ditindak lanjuti secara terarah kepada
strategis suatu perusahaan, layanan bisnis, arus informasi dan pemanfaatan sumber
daya.
Menurut Bernard (2005, p.33) Didalam prakteknya, EA adalah diantara
program manajemen dan metode dokumentasi yang secara bersama-sama
menghasilkan tindakan, pandangan terkoordinasi dari arahan strategi perusahaan,
pelayanan bisnis, aliran informasi dan pemanfaatan sumber daya.
Sebagai manajemen program, EA menyediakan :
• Keselarasan sumber daya : Perencanaan sumber daya dan penetapan standar.
• Kebijaksanaan standarisasi : Implementasi dan umber daya pemerintah.
• Pendukung keputusan : Kontrol keuangan dan manajemen konfigurasi.
• Pengawasan sumber daya : Pendekatan siklus hidup pengembangan/manajemen.
Sebagai metode dokumentasi, EA memberikan :
• Pendekatan EA : Model kerangka kerja dan metodologi implementasi.
• Pandangan sekarang : Melihat dari apa adanya strategi, proses dan sumber daya.
• Pandangan masa depan : Melihat dari menjadikan strategi, proses dan sumber
daya.
12
• Rencana manajemen EA : Rencana untuk merubah dari EA sekarang ke EA masa
depan.
Pendekatan dengan dokumentasi EA adalah berdasarkan pada penerapan
kerangka kerja dokumentasi dan hubungan motodologi implementasi. Dokumentasi
penglihatan sekarang dan masa depan dari EA menolong perusahaan untuk
mengidentifikasi dan mengatur sumber dayanya sekarang, dan mengatur transisi EA
menjadi efektif, berstandarisasi. Transisi dari arsitektur sekarang ke masa depan
aspek keberlangsungan dari program EA. Gambar 2.1 menunjukkan pendekatan
dasar EA menggambarkan perusahaan dan manajemen informasi EA.
Gambar 2.1 Pendeketan Dasar Arsitektur Perusahaan (Bernard, 2005, p34)
2.2.3 EA Documentation Framework
EA dokumentasi ini dicapai melalui enam elemen dasar berikut: (1) sebuah
dokumentasi kerangka kerja EA, dan (2) metodologi implementasi yang
mendukung (3) saat ini dan (4) arsitektur pada masa depan, untuk pengembangan
(5) dan rencana pengelolaan EA untuk mengelola transisi perusahaan dari saat ini
ke arsitektur masa depan. Juga beberapa area umum untuk semua tingkat kerangka
yang disebut sebagai (6) tantangan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut
Documentation of the Current
Enterprise Architecture
Architecture Management and Transition Plan
Documentation of the Future Enterprise
Architecture
13
Gambar 2.2 Elemen Dokumentasi EA (Bernard, 2005, p.347)
Elemen Dokumentasi EA #1: Kerangka Kerja
Kerangka kerja dokumentasi EA mengidentifikasi ruang lingkup arsitektur
yang akan didokumentasikan dan membangun hubungan antara area-area arsitektur.
Ruang lingkup kerangka kerja direfleksikan melalui desain geometric dan area yang
diidentifikasikan untuk dokumentasi. Kerangka kerja membuat serangkaian
pandangan abstrak dari perusahaan melalui cara dokumentasi tersebut mengkoleksi
dan mengorganisasi informasi arsitektur. Sebuah contoh yang akan terus digunakan
adalah kerangka kerja yang diilustrasikan di gambar, yang memiliki bentuk kubik
tiga dimensi yang menghubungkan aspek yang berbeda untuk mendokumentasikan
perusahaan yang abstrak.
14
Gambar 2.3 Dokumentasi Kerangka Kerja EA (Bernard, 2005, p.37)
EA dokumentasi element #2: EA komponen
EA komponen adalah tujuan, proses, standar, dan sumberdaya yang berubah
mungkin memperpanjang enterprise-wide atau terkandung dalam garis spesifik
bisnis, contoh komponen termasuk sasaran strategis dan inisiatif produk bisnis dan
servis arus informasi, gudang pengetahuan dan data objek, informasi sistem,
software aplikasi, program sumber daya perusahaan, dan situs web, suara data dan
video jaringan dan mendukung infrastruktur yang melibatkan bangunan, ruangan
server, pengkabelan, dan peralatan kapital.
15
Gambar 2.4 Contoh Komponen EA (Bernard, 2005, p.40)
EA dokumen elemen #3: Arsitektur saat ini
Arsitektur perusahaan sekarang ini sedang dalam tahap EA Component Current
Architecture, ini kadang-kadang dimaksud sebagai padangan “as-is”, tampilan saat
pelayanan EA untuk membuat suatu “baseline” penyimpanan dari sumber daya saat
ini dan aktifitas yang didokumentasikan dengan cara yang konsisten dengan
pandangan masa depan EA jadi itu analisis dapat dilihat kesenjangan. Memiliki
tampilan yang akurat dan komprehensif EA komponen adalah referensi penting
untuk perencanaan proyek asset manajemen dan investasi, pembuat keputusan, pada
tampilan dari EA tersusun artefak (dokumen, diagram-diagram, data, spreadsheet,
gambar dan sebagainya) pada setiap kerangka level, di mana menerima dalam
sebuah EA online repository untuk membuat suatu yang bisa digunakan oleh
beberapa stakeholder kepentingan EA.
16
EA dokumen elemen #4: Masa depan arsitektur
Masa depan arsitektur dokumen kebanyakan baru atau dimodifikasi EA
komponen bahwa mereka dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup kesenjangan
kinerja yang ada atau mendukung inisiatif strategi baru, kebutuhan operasional atau
solusi teknologi.
Gambar 2.5 Pengendali Perubahan EA (Bernard, 2005, p.41)
Sebagai yang telah ditampilkan dalam gambar, arsitektur masa depan
mengarahkan di tingkat strategis yang baik dan tahap tektikal dalam tiga cara:
direksi baru dan tujuan, mengubah prioritas perusahaan, dan teknologi-teknologi
yang muncul. EA tidak dapat mencerminkan perubahan pada masa depan
arsitektur kecuali jika perusahaan itu memimpin tim yang menyediakan
perubahan direksi strategis dan tujuan, kalau tidak garis bisnis manejer dan program
manajer yang menyediakan proses perubahan bisnis dan prioritas bahwa semua
dibutuhkan untuk menyelesaikan tujuan baru, dan kalau tidak mendukung/mengatur
identifikasi staff teknologi dan solusi para staff untuk bertemu pada kebutuhan
bisnis yang baru. Gambar Pengendali Perubahan masa depan arsitektur seharusnya
mencakup perubahan perencanaan kepada komponen EA dalam jangka dekat
17
(perubahan taktikal pada tahap lanjut 1-3 tahun), juga perubahan komponen EA
bahwa dalam jangka panjang, skenario operasi dapat dilihat dalam 4-10 tahun ke
depan. Perencanaan ini menggabungkan perbedaan pengarahan internal dan
eksternal, serta dapat memberi bantuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dalam
proses perubahan, sumber daya atau teknologi yang dapat diartikan sebagai asumsi
perencanaan masa depan, di mana pengarahan perencanaan untuk komponen EA
yang baru.
EA dokumen elemen #5: EA perencanaan manajemen
EA perencanaan manajemen artikulasi program EA dan pendekatan
dokumentasi. Rencana EA manajemen juga menyediakan deskripsi saat ini dan
masa depan untuk menampilkan arsitektur dan suatu rencana urutan untuk
mengolah transisi masa depan atau teknologi lingkungan operasi, rencana EA
manajemen meninggalkan dokumen penting untuk mewujudkan banyak keuntungan
dari sebagai manajemen program, bagaimana suatu perusahaan untuk melanjutkan
pemindahan dari arsitektur saat ini ke depan yang lebih spesial. Sumber daya IT
mendukung kunci fungsi bisnis yang dapat ditempatkan ulang atau di-upgrade.
EA dokumentasi elemen #6 : Urutan perencanaan
Dokumentasi EA melibatkan urutan dari aktifitas sekarang yang di dalamnya
memiliki lima tahap kerangka. Urutan-urutan ini melibatkan keamanan relasi IT,
standar dan pertimbangan tenaga kerja.
• Keamanan IT. Keamanan lebih efektif ketika itu adalah bagian integral dari
program manajemen EA dan metodologi dokumentasi. Suatu IT komprehensif
18
program fokus pada beberapa area yang melibatkan informasi, personel, dan
fasilitas.
• Standar IT . Satu dari kebanyakan fungsi yang penting dari EA adalah
menyediakan standar relasi teknologi pada semua tahap framework, EA
seharusnya menggambarkan kesepatakan internasional, nasional
dan standar industri dalam rangka untuk mem- promosikan pengunaan solusi
non-proprietary EA komponen. Peningkatan integrasi komponen EA, serta
mendukung switch-out dari komponen ketika dibutuhkan tenaga kerja IT.
• Tenaga kerja IT. Perusahaan sangat mengharapkan sumber daya manusia yang
baik pada tenaga kerja mereka. Karena itu, kepentingan untuk memastikan
relasi staff IT, kemampuan dan kebutuhan latihan adalah sangat penting untuk
diidentifikasi di dalam Lines of Business (LOB) dan mendukung aktifitas
pelayanan pada setiap tahap frame work dan solusi yang sesuai direfleksikan
pada saat ini dan masa depan arsitektur.
2.2.4 Current Architecture
Menurut Bernard (2005, p.135) Current Architecture dapat diartikan sebagai
kumpulan artifak dokumen dan komponen EA yang ada di seluruh perusahaan. EA
saat ini menjadi suatu pandangan yang penting bagi perusahaan didalam
menetapkan atau memverifikasi segala sumber daya yang digunakan dalam kegiatan
bisnis untuk mendukung tujuan strategis.
19
2.2.5 Future Architecture
Menurut Bernard (2005, p.158) Future Architecture merupakan pandangan
masa depan dari EA yang penting bagi perusahaaan karena mereka mungkin
menangkap satu atau lebih bisnis dan skenario operasi teknologi, yang mendukung
perencanaan dan pengambilan keputusan. Skenario masa mendatang yang
didasarkan pada asumsi dari kemampuan dan strategi untuk suatu kesuksesan
kinerja dalam respon terhadap pengaruh internal dan eksternal.
2.2.6 EA Management Plan
Menurut Bernard (2005, p.42) EA management plan menggambarkan dari
pendekatan program dan dokumentasi EA. Perencanaan pengaturan EA juga
menyediakan penjelasan arsitektur dari pandangan saat ini dan masa yang akan
datang, dan urutan perencanaan untuk mengatur transisi lingkungan pelaksanaan
bisnis/teknologi demi masa depan.
2.2.9 EA Implementation Methodology
Fase I : Penetapan Program EA
Langkah 1 : Menetapkan perencanaan program EA dan memilih kepala arsitek.
Langkah 2 : Menetapkan metodologi implementasi EA.
Langkah 3 : Menetapkan pengurus EA dan hubungan dengan organisasi lain.
Langkah 4: Mengembangkan perencanaan komunikasi EA untuk meningkatkan
pembelian stakeholder.
Fase II : Kerangka kerja EA dan pemilihan alat atau sarana
20
Langkah 5 : Memilih kerangka dokumentasi EA.
Langkah 6 : Mengidentifikasi kegiatan bisnis dan urutan dari dokumentasi tersebut.
Langkah 7: Identifikasi Komponen EA yang akan di dokumentasikan sesuai dengan
kerangka kerja.
Langkah 8 : Memilih meode dokumentasi.
Langkah 9 : Memilih aplikasi perangkat lunak/alat untuk mendukung dokumentasi
EA.
Langkah 10 : Memilih dan menetapkan gudang online dokumentasi dan analisis dari
EA.
Fase III : Dokumentasi EA
Langkah 11: Mengevaluasi dokumentasi bisnis dan teknologi yang ada untuk
digunakan pada EA.
Langkah 12 : Dokumentasi pandangan saat ini dari komponen EA yang telah ada di
semua area kerangka kerja.
Langkah 13 : Mengembangkan beberapa perencanaan skenario operasi
bisnis/teknologi untuk masa depan.
Langkah 14 : Identifikasi asumsi dari setiap skenario perencanaan masa depan.
Langkah 15 : Menggunakan skenario dan program/staf dalam untuk menjalankan
dokumentasi dari komponen EA masa yang akan datang.
Langkah 16 : Mengembangkan perencanaan pengaturan EA untuk mengurutkan
perubahan rencana pada EA.
Fase IV : Penggunaan dan pengelolaan EA
Langkah 17 : Menggunakan dokumentasi EA untuk mendukung pengambilan
keputusan.
21
Langkah 18 : Secara berkala memperbaharui pandangan komponen EA dan
informasi yang berhubungan di gudang penyimpanan EA untuk
membuat perspektif yang detil dari kegiatan dan sumber daya
perusahaan.
Langkah 19 : Merawat gudang penyimpanan EA, model terkait, dan kemampuan
analisis.
Langkah 20: Melepaskan perubahan tahunan ke dalam perencanaan pengelolaan
EA.
2.3 Teknik Analisis Perancangan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
2.3.1 Goal and initiatives
1. Strategic Plan
Strategic plan merupakan tingkatan kebijaksanaan dan dokumen perencanaan
paling tinggi yang akan digunakan perusahaan untuk menentukan arah, strategi
kompetitif, tujuan yang memungkinkan dari suatu proyek. Perencanaan strategis
melingkupi masa yang akan dating, biasanya perencanaan 3-5 tahun.
2. Mission Statement
Misi perusahaan menjelaskan secara ringkas tujuan dan arah perusahaan.
pernyataan ini harusnya cukup untuk mengartikan tujuan dari perusahaan, tetapi
tidak terlalu detail (disarankan hanya 1-2 kalimat).
3. Vision Statement
Visi suatu perusahaan menjelaskan dalam singkat dari strategi kompetitif
sebuah perusahaan. Pernyataan ini harus singkat dan mengesankan sehingga dapat
mudah di ingat.
22
4. Strategic Direction Statement
Pernyataan ini menetapkan arah strategis yang akan menuntun perusahaan
selama periode yang dicakup oleh rencana strategis. Strategic Direction Statement
dibangun di atas pernyataan tujuan, misi, dan visi, dan mengidentifikasi dan
karakter dari perusahaan di masa depan yang dibayangkan.
5. SWOT Analysis
Salah satu kegiatan awal perusahaan melakukan dalam mengembangkan
rencana strategis dalam suatu kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman (analisis
SWOT). analisis ini melihat faktor-faktor internal dan eksternal untuk menentukan
daerah-daerah bahwa perusahaan harus fokus untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lain.
6. CONOPS Scenario
CONOPS Scenario merupakan konsep dari skenario operasi adalah dokumen
narasi yang menjelaskan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan
beroperasi beberapa tahun dalam waktu yang diberikan faktor-faktor tertentu
internal dan eksternal menyatakan diidentifikasi dalam analisis SWOT.
7. Concept of Operations Diagram
Konsep operasi (CONOPS) diagram adalah gambaran tingkat tinggi grafis
dari bagaimana fungsi perusahaan, baik secara keseluruhan, atau di wilayah tertentu
yang menarik.
8. Competitive Strategy
Competitive Strategy mengidentifikasi bagaimana perusahaan akan mencapai
keberhasilan dengan melakukan tindakan strategis. Competitive Strategy ini
dilakukan pada dua tingkat: pertama, strategi umum yang berkaitan dengan
23
pertumbuhan, dan kedua, strategi yang lebih spesifik yang berhubungan dengan
kompetisi dan / atau diferensiasi.
9. Strategic Goals
Tujuan strategis perusahaan adalah objek-objek yang ketika disatukan
bersama-sama akan menjamin kelangsungan hidup dan mencapai keberhasilan,
sebagaimana didefinisikan dalam ukuran hasil dan metrik kinerja yang perusahaan
berkembang untuk dirinya sendiri.
10. Strategic Initiatives
Inisiatif strategis perusahaan ini adalah aktivitas yang digunakan untuk
mendukung tujuan strategis. Tidak semua kegiatan suatu perusahaan berasal dari
strategis inisiatif , karena beberapa kegiatan fungsi dukungan.\
2.3.1.1 SWOT Analysis
Menurut Bernard (2005, p.293) SWOT Analysis termasuk Kelebihan,
kelemahan, Peluang dan juga Ancaman (SWOT) merupakan gambaran
keseluruhan pada perusahaan dengan mengidentifikasi faktor – faktor internal
dan eksternal dimana dapat mengungkapkan area – area yang harus difokuskan
dan dikembangkan.
SWOT terbagi dalam 4 komponen dasar, yaitu:
1. S : Strength, merupakan kekuatan dari organisasi.
2. W : Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi.
3. O : Opportunity, merupakan peluang dari organisasi yang berguna untuk
perkembangan di masa yang akan dating.
24
4. T : Threat, Merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi. Gambar 2.6 berikut merupakan contoh dari bentuk analisis
SWOT.
Gambar 2.6 SWOT Analysis (Bernard, 2005, p.293)
Dalam analisis SWOT faktor internal adalah kondisi internal proyek
program pengembangan SI/TI dan faktor eksternal adalah lingkup di luar proyek
program pengembangan SI/TI yang memiliki dampak. Proses analisa ini
berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersama dapat meminimalkan kelemahan
(Weakness) dan ancaman (Threats). Dari analisis faktor internal dan eksternal
SWOT di dapatkan matrix grand strategy seperti pada gambar 2.7 berikut.
25
Gambar 2.7 Analisis Matriks Grand SWOT (Gunawan, Suryono, &
Purwanto, 2010, pp. A-5)
Menurut Gunawan, Suryono, & Purwanto (2010, pp. A-5) matriks grand
strategi pada gambar 2.7 dapat dijelaskan sebagai:
• Kuadaran 1, merupakan situasi yang sangat menguntungkan, organisasi yang
berada di kuadran tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
• Kuadran 2, walaupun terdapat berbagai ancaman, organisasi yang ada pada
kuadaran 2 masih memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanafaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produk dan jasa.
• Kuadran 3, keadaan pada kuadran ini organisasi menghadapi masalah-
masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih
baik.
26
• Kuadran 4, adalah kuadaran yang memberikan situasi yang sangat
merugikan organisasi, menghadapi ancaman dan kelemahan internal.
2.3.1.2 Matrik SWOT
Dalam penyusunan faktor-faktor strategis perusahaan digunakan Matrik
SWOT. Matrik ini menjelaskan bagaimana peluang dan ancaman eksternal
(EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis (Rangkuti , 2006, p.31).
Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan faktor-faktor
strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel
EFAS dan IFAS yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS
serta mentransfer kekuatan dan kelemahan (IFAS) kedalam sel yang sesuai
dalam matrik SWOT. Kemudian membandingkan faktor-faktor strategis tersebut
lalu dibuatkan empat set kemungkinan alternatif strategi (SO,ST,WO,WT)
menurut (Rangkuti, 2006, p.35):
1. Strategi SO: strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,
yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peulang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST: strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO: strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
27
4. Strategi WT: strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
Tabel 2.1 Matrik SWOT (Rangkuti, 2006, p.31)
2.3.1.3 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p.22) sebelum membuat matrik faktor strategi
eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal.
28
Tabel 2.2 EFAS (Rangkuti, 2006, p23)
Berikut adalah penjelasan dari cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) :
1. Susunlah kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman).
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom dua, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
3. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang
bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi
jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating
ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat
29
besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit
ratingnya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembonotan dalam kkolom 4. Hasilnya berupa
skor pebobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk
memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total
ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan
untuk membandingkan perusahaan ini dengan kelompok industri yang
sama.
2.3.1.4 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p.24) setelah faktor strategi internal suatu
perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS disusun untuk merumuskan faktor-
faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness
perusahaan.
30
Tabel 2.3 IFAS (Rangkuti, 2006, p.25)
Berikut adalah penjelasan mengenai tahap-tahap penentuan Faktor
Strategi Internal (IFAS):
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-
faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bonot
tersebut jumlahnya tidak boleh melbihi skor total 1,00).
Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengeruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)
dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama.
31
Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika
kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri,
nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata
industri, nilainya adalah 4.
2.3.1.5 Concept of Operations Scenario
Menurut Bernard (2005, p.294) Konsep dari Skenario Operasi adalah
dokumen naratif yang mendeskripsikan bagaimana perusahaan beroperasi saat
ini atau akan dioperasikan beberapa tahun ke depan. Skenario ini bisa dikatakan
sebagai catatan penting dengan perencanaan asumsi.
2.3.1.6 Concept Of Operation Diagram
Menurut Bernard (2005, p.295) CONOPS Diagram adalah gambaran
grafis tingkat tinggi tentang bagaimana fungsi perusahaan, baik secara
keseluruhan maupun area tertentu yang harus diperhatikan. Gambar 2.8
merupakan contoh dari Concept Of Operation Diagram.
32
Gambar 2.8 Concept Of Operation Diagram (Bernard, 2005, p.295)
2.3.1.7 Balance Scorecard
Menurut Bernard (2005, p.296) Balance Scorecard merupakan ukuran luar
dari kesuksesan perkembangan keuangan sebuah perusahaan dan tujuan
perusahaan. Pengukuran melalui Balance Scorecard ini ada 4 perspektif berbeda,
yaitu perspektif keuangan (finance), perspektif pelanggan (customer), perspektif
proses bisnis internal (internal business process) dan juga perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan (learning & growth). Gambar 2.9 menunjukkan
dari Strategic Objective pada Balance Scorecard.
33
Gambar 2.9 Balance Scorecard (Prabowo, 2007, pp. J-61)
2.3.2 Product & Services
2.3.2.1 Business Plan
Menurut Bernard (2005, p.297) The Business Plan menawarkan deskripsi
tingkat tinggi urutan kunci dari fungsi bisnis, dan strategi keuangan yang akan
menyelesaikan tujuan dan inisiatif strategis.
Yang terdapat di dalam perencanaan bisnis adalah:
1. Business overview
2. Executive team profile
3. Relationship of business activites to strategic goals
4. Organizational structure
5. Market outlook and competitive strategy
6. Business cycles
34
7. Capitalization summary
8. Financial strategi
9. Curretn financial status summary
10. Business partnership and alliances
2.3.2.2 Swim Lane Process Diagram
Menurut Bernard (2005, p.299) Diagram aktivitas pemangku kepentingan
menunjukkan setiap pemangku kepentingan (yang memiliki kepentingan dengan
perusahaan) terlibat dengan proses bisnis, dan waktu interaksinya. Diagram
menggunakan format dari “Swim Lanes” untuk mengurutkan pemangku
kepentingan dengan baris dan urutan waktu dengan kolom, dan mengurutkan
aktivitas menggunakan simbol flowchart.
Gambar 2.10 Swim Lane Process Diagram (Bernard, 2005, p.299)
35
2.3.2.3 Business Process/Service Model
Menurut Bernard (2005, p.300) Diagram proses bisnis menunjukkan
rincian dari suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam aktivitas
berhubungan dengan orang lain. Diagram proses bisnis mengikuti IDEF-0 teknik
pemodelan untuk menunjukkan masukan, kontrol, output, dan mekanisme untuk
setiap langkah dalam proses. Gambar 2.11 merupakan contoh alur proses dari
Business Process Diagram.
Gambar 2.11 Business Process Diagram (Bernard, 2005, p.300)
2.3.2.4 Use Case Narrative & Diagram
Menurut Bernard (2005, p.302) merupakan sebuah narasi dari kasus
penggunaan bahasa pemodelan (UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan
bisnis, konteks, orang yang berkepentingan (aktor), dan aturan bisnis untuk
interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai
36
solusi teknologi yang membutuhkan perkembangan. Gambar 2.12 berikut
menggambarkan contoh dari usecase diagram.
Gambar 2.12 Use Case Diagram (Bernard, 2005, p.302)
2.3.3 Data and Information
2.3.3.1 Knowledge Management Plan
Menurut Bernard (2005, p.304) Knowledge Management Plan berisi
deskripsi rinci tentang pengetahuan, informasi, dan arus data di seluruh
perusahaan. Perencanaan KM mencakup deskripsi berbagai informasi antara
sistem, aplikasi, knowledge warehouse, dan database.
Menurut Maier (2007, p.319) pada gambar 2.10 menjelaskan lapisan
arsitektur yang ideal untuk sisstem manajemen pengetahuan terpusat dari
penggabungan teori mengirim, orientasi arsitektur penjualan, dan beberapa pasar
tertentu dan mengintegrasikan komponen dan lapisan – lapisannya. Gambar 2.13
menjelaskan arsitektur dari proses pada sentralisasi knowledge mangement
system.
37
Gambar 2.13 Architecture For Centralized KMS (Maier , 2007, p.319)
2.3.3.2 Object State – Transition Diagram
Menurut Bernard (2005, p.306) Diagram keadaan transisi menggunakan
notasi dari bahasa pemodelan terpadu untuk menunjukkan bagaimana siklus
hidup objek data tertentu. Diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link, dan
perilaku dari objek “On-Line Order” yang merupakan hasil dari aktivitas sistem
internal atau eksternal yang memicu perubahan dalam tahapan. Gambar 2.14
menunjukkan contoh dari Object State Transition Diagram.
38
Gambar 2.14 Object State Transition Diagram (Bernard, 2005, p.306)
2.3.3.3 Logical Data Model
Menurut Bernard (2005, p.308) Model data semantik dapat dikembangkan
dengan menggunakan metode terstruktur tradisional dan simbologi (diagram
hubungan entitas) atau satu dapat menggunakan metode object-oriented dan
simbologi, dari bahasa pemodelan terpadu (UML), yang menghasilkan kelas
diagram. Gambar 2.12 menjelaskan contoh dari logical data model yang di
gambarkan dengan data flow diagram.
39
Gambar 2.15 Entity Relationship Diagram (Armiati, Okdinawati, & Yulientinah, 2010, pp. B-22)
2.3.3.4 Activity/Entity (CRUD) Matrix
Menurut Bernard (2005, p.310) Matriks entitas/aktivitas pemetaan yang
dikembangkan oleh entitas data dipengaruhi oleh garis terkait kegiatan proses
bisnis perusahaan. Sering disebut matrik 'mentah' karena mengidentifikasi jenis
dasar dari transformasi yang dilakukan pada data (membuat, membaca,
memperbarui, menghapus) melalui proses bisnis. Gambar 2.16 menjelaskan
tentang Activity-Entity Matrix (CRUD).
40
Gambar 2.16 Activity/Entity (CRUD) Matrix (Bernard, 2005, p.310)
2.3.4 System and Applications
2.3.4.1 System Interface Diagram
Menurut Bernard (2005, p.312) System Interface Diagram
menggambarkan tampilan logis atau fisik antara system perusahaan untuk
informasi, produksi dimana informasi atau sumber daya lainnya yang
dipertukarkan. Gambar 2.17 menunjukkan contoh dari System Interface
Diagram.
41
Gambar 2.17 System Interface Diagram (Bernard, 2005, p.312)
2.3.4.2 System Data Flow Diagram
Menurut Bernard (2005, p.315) Sistem Data Flow Diagram lebih di kenal
dengan sebutan “Diagram Aliran Data” dan yang dimaksudkan untuk
menunjukkan proses dalam suatu sistem yang melakukan pertukaran data dan
bagaimana pertukaran data itu terjadi. Gambar 2.18 merupakan contoh dari data
flow diagram yang terjadi pada proses penjualan.
42
Gambar 2.18 Data Flow Diagram (Noertjahyana & Prawiradirja, 2009,
pp.E-54)
2.3.4.3 Web Application Diagram
Menurut Bernard (2005, p.320) Web Application Diagram menunjukan
hubungan antar layanan informasi berbasis web, pada kasus ini menggambarkan
detail diagram dari layanan yang berinteraksi melalui protokol standard dan
tampilan yang menjelaskan dari pertukaran data. Gambar 2.19 merupakan contoh
dari web application diagram.
43
Gambar 2.19 Web Application Diagram (Bernard, 2005, p.320)
2.3.5 Networks & Infrastructure
2.3.5.1 Network Connectivity Diagram
Menurut Bernard (2005, p.321) Network Connectivity Diagram dapat
menunjukkan koneksi fisik antara suara perusahaan, data, dan jaringan video
termasuk jaringan area eksternal (WANs) dan area jaringan lokal (LANs) juga
disebut extranet dan intranet. Pada gambar 2.20 menjelaskan mengenai contoh
dari network connectivity diagram.
44
Gambar 2.20 Network Connectivity Diagram (Bernard, 2005, p.321)
2.3.6 Security/Standard/Workforce
2.3.6.1 Security & Privacy Plan
Menurut Bernard (2005, p.328) Perencanaan keamanan menyediakan
tingkat tertinggi dan penjelasan detail mengenai program keamanan yang
memberikan dampak pada keseluruhan perusahaan. Termasuk fisik, data,
personil, elemen operasional keamanan dan prosedur. Berikut ini adalah
penjelasan tambahan dari perencanaan keamanan.
1. Introduction
• Purpose of the IT Security Program
• Principles of IT
• Critical Success Factor
• Intended Outcomes
• Performance Measures
2. Policy
45
• Executive Guidance
• Technical Guidance
• Applicable Law and Regulations
• Standars
3. Reporting requirements
• IT Security Program Roles and Responsibilities
• IT Security Program Schedule and Milestones
4. Concept of Operations
• IT Security Threat Summary
• IT Security Risk Mitigation
• Intergration with Enterprise Architecture
• Component/System Security Plans
5. Security Program Elements
• Information Security
• Personal Security
� Operational Security
� Phisical Security
6. Standard Operating Procedures
• Test and Evaluation
• Risk Assessment
2.3.6.2 Technology Forecast
46
Menurut Bernard (2005, p.334) Perkiraan dari teknologi merupakan
mendokumentasikan harapan dari perubahan teknologi yang akan di lakukan
perusahaan, dimana perubahan masa depan yang akan terjadi atau yang akan
dilakukan.
Tabel 2.4 Technology Forecast (Bernard, 2005, p.334)
2.3.6.3 Organization Chart
Menurut Bernard (2005, p.336) Bagan organisasi menunjukan
bagaimana posisi dan personil di urutkan sesuai dengan susunan bertingkat atau
dengan matriks. Bagan organisasi membantu untuk menampilkan urutan
47
wewenang, hubungan pekerjaan, sebagaimana pemilik dari sumber daya, produk,
dan proses. Gambar 2.21 menunjukkan bagaimana Organization Chart.
Gambar 2.21 Organization Chart (Bernard, 2005, p.336)