bab 2 landasan teori pet care -...

51
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum Pet Care 2.1.1. Pengertian Pet Care Pet/hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing atau anjing, dipelihara sebagai teman, diperlakukan dengan cinta dan kasih sayang. Pet (Sumber: www.Reference.com diakses pada tanggal 28 Maret 2015) Care disini dapat didefinisikan secara umum sebagai sebuah tempat penitipan yang menyediakan apa yang diperlukan untuk kesehatan, kesejahteraan, perawatan, dan perlindungan seseorang atau sesuatu. Berdasarkan penjelasan di atas, kata pet dapat diartikan sebagai hewan yang dipelihara oleh manusia untuk kesenangan dan persahabatan. Pet tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik dan keindahan (contoh: anjing memiliki bentuk tubuh dan bulu yang indah, khusus untuk burung misalnya karena suaranya yang indah, dll). Jadi Pet Care adalah suatu sarana yang memiliki fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan, dan penitipan bagi hewan peliharaan. Selain itu juga berfungsi sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, dan juga sebagai tempat berinteraksi antara sesama pecinta hewan. 2.1.2. Fungsi dan Tujuan Pet Care Pet Care merupakan sebuah tempat yang menyediakan berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan hewan peliharaan khususnya anjing dan kucing kepada masyarakat umum secara komersial (jual-beli) maupun secara rekreasi. Adapun fungsi pet centre adalah sebagai berikut : - Tempat perdagangan dan perawatan hewan peliharaan beserta kelengkapannya. Merupakan tempat kegiatan perdagangan yang bersifat komersial, di mana terjadi pertukaran uang, barang dan jasa antara penjual dan pembeli. - Tempat rekreasi. Merupakan tempat berkumpulnya bagi penggemar hewan peliharaan khususnya anjing dan kucing untuk bertukar cerita dan

Upload: lynhi

Post on 15-Mar-2018

318 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Umum Pet Care

2.1.1. Pengertian Pet Care

Pet/hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing atau anjing, dipelihara

sebagai teman, diperlakukan dengan cinta dan kasih sayang.

Pet (Sumber: www.Reference.com diakses pada tanggal 28 Maret 2015)

Care disini dapat didefinisikan secara umum sebagai sebuah tempat penitipan yang

menyediakan apa yang diperlukan untuk kesehatan, kesejahteraan, perawatan, dan

perlindungan seseorang atau sesuatu.

Berdasarkan penjelasan di atas, kata pet dapat diartikan sebagai hewan yang

dipelihara oleh manusia untuk kesenangan dan persahabatan. Pet tersebut dipelihara

karena memiliki karakteristik dan keindahan (contoh: anjing memiliki bentuk tubuh

dan bulu yang indah, khusus untuk burung misalnya karena suaranya yang indah,

dll). Jadi Pet Care adalah suatu sarana yang memiliki fasilitas pelayanan kesehatan,

perawatan, dan penitipan bagi hewan peliharaan. Selain itu juga berfungsi sebagai

pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, dan juga

sebagai tempat berinteraksi antara sesama pecinta hewan.

2.1.2. Fungsi dan Tujuan Pet Care

Pet Care merupakan sebuah tempat yang menyediakan berbagai kebutuhan yang

berhubungan dengan hewan peliharaan khususnya anjing dan kucing kepada

masyarakat umum secara komersial (jual-beli) maupun secara rekreasi. Adapun

fungsi pet centre adalah sebagai berikut :

- Tempat perdagangan dan perawatan hewan peliharaan beserta

kelengkapannya. Merupakan tempat kegiatan perdagangan yang bersifat

komersial, di mana terjadi pertukaran uang, barang dan jasa antara penjual

dan pembeli.

- Tempat rekreasi. Merupakan tempat berkumpulnya bagi penggemar hewan

peliharaan khususnya anjing dan kucing untuk bertukar cerita dan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

8

pengalamannya mengenai hewan kesayangannya, sekaligus tempat untuk

masyarakat umum yang dapat berinteraksi langsung dengan hewan peliharaan

yang terdapat di situ.

2.1.3. Klasifikasi Jenis Aktifitas Pada Pet Care

Klasifikasi jenis menurut aktifitas yang dilakukan di dalam Pet Care dapat dibagi

menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

1. Aspek aktifitas pengunjung

• Pengunjung yang datang untuk melakukan pelayanan

kesehatan (klinik) dan kecantikan (grooming) bagi hewan

kesayangannya.

• Pengunjung yang datang untuk menitipkan hewan

peliharaannya.

• Pengunjung yang datang untuk melakukan kegiatan lain di luar

pelayanan bagi hewan peliharaannya seperti makan/minum,

berbelanja, atau pengunjung yang sekedar bertemu dengan

rekan kerja atau teman.

2. Aspek aktifitas karyawan

• Karyawan yang bertugas melakukan perawatan pada hewan-

hewan peliharaan pengunjung.

• Karyawan yang bertugas untuk menjaga dan memelihara

fasilitas.

• Karyawan yang bertugas untuk menjaga keamanan dan

keselamatan pengunjung.

• Karyawan yang bertugas untuk melayani pengunjung.

• Karyawan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan

administratif.

2.1.4. Klasifikasi Jenis Fasilitas Pada Pet Care

A. Menurut Fungsi Bangunan Pet Care

Sesuai dengan fungsi bangunannya, maka klasifikasi Jenis fasilitas yang

terdapat pada sebuah Pet Care dapat dibagi menjadi beberapa bagian

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

9

menurut skala prioritas aktifitas sebagai berikut:

1. Fasilitas Utama, terdiri dari :

- Klinik : tempat untuk melakukan pemeriksaan, observasi dan

pengobatan terhadap hewan peliharaan

- Grooming : suatu tempat perawatan yang dapat dikatakan seperti

salon hewan untuk membuat hewan peliharaan tampak lebih indah.

- Pet hotel & daycare : suatu tempat untuk menampung hewan-

hewan peliharaan khususnya anjing dan kucing yang akan

dititipkan.

2. Fasilitas Pendukung, terdiri dari :

- Toko perlengkapan : suatu tempat yang menjual perlengkapan

seperti pakaian, snack, aksesoris dan semacamnya untuk hewan

kesayangan khususnya anjing dan kucing.

- Café : restoran kecil yang melayani snack, makan, dan minum

- Playground : suatu tempat yang diperuntukkan hewan kesayangan

agar dapat bermain sekaligus berlatih.

- Swimming pool : kolam renang untuk anjing peliharaan agar dapat

berlatih berenang atau melatih pergerakkannya dalam air.

B. Menurut Fungsi Ruang

Sesuai dengan fungsinya terhadap bangunan Pet Care, maka dapat dibagi

menjadi beberapa ruang sebagai berikut:

- Ruang pelayanan/sirkulasi; Ruang pelayanan termasuk ruang sirkulasi

merupakan ruang yang mewadahi kegiatan melayani konsumen dan

membutuhkan staf untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Contohnya adalah resepsionis, toko perlengkapan, toko

merchandise, kafetaria, dan lain-lain.

- Ruang komunal; Ruang komunal adalah ruang yang mewadahi

aktivitas berkomunikasi, dan dapat dijalankan tanpa adanya staf

seperti lobby, taman, dan lain-lain.�

- Ruang administrasi; Merupakan ruang untuk mewadahi kegiatan yang

bersifat administratif, seperti urusan personal, ketatausahaan, dan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

10

lain-lain.�

- Ruang servis; Ruang servis adalah ruang yang menjalankan segala

kegiatan agar aktivitas di dalam bangunan dapat berjalan.

Contohnya adalah tempat parkir, ruang pegawai, kamar mandi/WC,

ruang genset, ruang istirahat pegawai, dan lain- lain. (Sumber: Ratu

Amie, Ariandhini. (2007). Semarang Pet Centre. Skripsi S1.

Universitas Negeri Semarang, Semarang.)

2.1.5. Persyaratan Fasilitas Pada Pet Care

Prinsip paling penting untuk diperhatikan pada saat merancang atau membangun

tempat untuk hewan adalah menciptakan suatu lingkungan yang stabil dan sesuai

dengan keperluan fisiologis jenis hewannya.

• Ventilasi/penghawaan; Dalam hal ini berarti suhu, kelembaban dan kecepatan

pertukaran udara yang ekstrem harus dihindari. Semua hewan harus

dikandangkan dalam gedung dengan ventilasi yang baik supaya suhu dan

kelembaban dapat diatur dan supaya bau merangsang cepat hilang.

Selanjutnya, ventilasi yang baik juga akan mengurangi kemungkinan

penyebaran penyakit-penyakit hewan.

• Kenyamanan; Dinding dan lantai harus tahan air dan mudah dicuci. Lantai

harus dibuat sedemikian rupa sehingga air mudah mengalir dan cepat kering

sesudah dicuci. Bahan bangunan harus kuat dan tahan lama. Dinding dan

lantai tidak boleh ada pipa saluran air, pipa saluran listrik, pinggiran kayu

maupun batu menonjol. Bangku yang dipakai harus mempunyai konstruksi

sederhana supaya cepat dan mudah dibersihkan. Pintu dan jendela kamar

hewan harus dapat ditutup rapat untuk mencegah serangga dan hewan liar.

• Ruang untuk kucing; Kandang harus cukup besar sehingga suatu papan dapat

dipasang ditempat yang agak tinggi untuk tempat istirahat. Asalkan ventilasi

baik, kucing kurang peka terhadap panas dibanding anjing. Kandangnya

harus cukup besar untuk tempat kotoran. Papan atau cabang pohon dapat

dipasang di area terbuka untuk memanjat, jalan-jalan dan lari-lari dan harus

dilengkapi dengan batang kayu untuk digaruk-garuk sehingga kucing dapat

mengasah kuku.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

11

• Ruang untuk anjing; Anjing lebih senang dan lebih berisik jika dikandangkan

bersama atau berkelompok. Syarat dasar akomodasi anjing adalah tempat

tinggal yang nyaman dengan ventilasi dan pembuangan air yang baik. Anjing

peka terhadap stres panas sehingga naungan dengan ventilasi bagus atau

pendinginan mungkin diperlukan di daerah tropis. Lantai beton dalam

kandang untuk lari-lari dianjurkan untuk memudahkan pembersihan yang

baik. (Sumber: Ratu Amie, Ariandhini. (2007). Semarang Pet Centre. Skripsi

S1. Universitas Negeri Semarang, Semarang.)

2.2. Tinjauan Umum Pet / Hewan Peliharaan

Pada umumnya Pet adalah hewan kesayangan atau hewan pendamping yang

dipelihara oleh manusia untuk dijadikan sebagai teman atau kesenangan. Sebagian

dari hewan tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik ataupun karena

keindahannya.

Perkiraan awal domestikasi hewan dilakukan arkeolog berdasarkan dari hasil temuan

di situs purbakala. Domestikasi adalah proses pengadopsian hewan liar menjadi

hewan peliharaan. Bukti tertua adanya hewan peliharaan adalah kerangka anjing

berusia sekitar 5 bulan di sisi kerangka seorang perempuan yang ditemukan di dekat

Ain Mahalla (Israel), yang berusia hampir 10.000 tahun SM. Kerangka-kerangka

anjing dari masa antara 8.000 dan 7.000 SM juga ditemukan pada situs-situs

purbakala di banyak tempat. Kerangka kucing peliharaan tertua ditemukan di Siprus,

berasal dari sekitar 6.000 tahun SM. Diperkirakan, kucing juga dipelihara untuk

mengatasi gangguan tikus di lumbung pangan.

Sejarah awal hadirnya hewan pekerja adalah masa sebelum kebudayaan pertanian

dan tinggal menetap. Manusia menjinakkan anjing liar sebagai sebagai pembantu

dalam usaha perburuan hewan. Di seluruh dunia, hewan pekerja memiliki hubungan

khusus dengan pemiliknya. Hewan yang dijinakkan seringkali dikembangbiakkan

untuk berbagai kondisi dan keperluan, terutama kuda dan anjing. Hewan pekerja

pada umumnya dikembangkan di peternakan meski ada juga yang menjinakkannya

secara langsung dari alam liar, seperti lumba-lumba dan gajah.

Hewan peliharaan atau hewan timangan adalah hewan yang dipelihara sebagai teman

sehari-hari manusia. Hewan timangan berbeda dari hewan ternak, hewan percobaan,

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

12

hewan pekerja, atau hewan tunggangan yang dipelihara untuk kepentingan ekonomi

atau untuk melakukan tugas tertentu. Hewan peliharaan yang populer biasanya

adalah hewan yang memiliki karakter setia pada majikannya atau memiliki

penampilan yang menarik, atau kemampuan menarik tertentu seperti mengeluarkan

suara yang indah. Walaupun secara teori seseorang dapat memelihara hewan apa pun

sebagai hewan peliharaan, dalam prakteknya hanya spesies-spesies tertentu saja yang

sering dijumpai, terutama hewan kecil (anjing, kucing, dan kelinci), burung, dan

ikan. (Sumber: Falvey, John Lindsay. 1985. Introduction to Working Animal.

Melbourne: MPW Australia)

Tidak semua hewan dapat dijadikan hewan peliharaan, karena menyangkut habitat

alaminya dan berbagai faktor lainnya, seperti dianggap tidak menguntungkan, atau

memang belum pernah melalui tahap domestikasi oleh manusia. Karena hal tersebut,

hanya beberapa jenis hewan yang akhirnya digemari oleh manusia untuk dijadikan

hewan peliharaan.

2.2.1. Penggolongan dan Jenis Pet / Hewan Peliharaan

Di dunia ini, mungkin manusia tidak akan beradab tanpa bantuan hewan peliharaan.

Ketika hewan tidak lagi diburu tetapi dijinakkan, manusia dapat menetap disatu

tempat. Hewan peliharaan memberikan makanan dan pakaian tanpa harus diburu.

Karena dengan makin jinaknya hewan, dapat digunakan sebagai kendaraan atau

mengangkut beban (sapi, kerbau, keledai, unta). Dari segi pemeliharaannya, hewan

dibagi menjadi dua, yaitu hewan yang tidak dapat dipelihara (liar) dan hewan yang

dapat dipelihara. Hewan yang tidak dapat dipelihara kebanyakan hidup di alam bebas

seperti hutan belantara maupun hutan buatan manusia (kebun binatang, taman safari).

Mayoritas hewan ini sangat berbahaya dan sulit didekati oleh manusia, seperti

bangsa kucing (singa, harimau, cheetah, dll), bangsa anjing (serigala, rubah, dll),

hyena, badak, dll. Sedangkan hewan yang dapat dipelihara merupakan hewan yang

bisa hidup berdampingan dengan manusia (Our World Encyclopedia, 1983:78).

Biasanya untuk memudahkan klasifikasi dan penempatannya pada ruangan-ruangan

di rumah sakit, hewan dibagi menjadi dua yaitu :

a. Hewan besar (hewan ternak) seperti sapi, kerbau, kambing, dll.

b. Hewan kecil (biasanya disebut hewan kesayangan) seperti kucing, anjing, ikan,

burung, dll.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

13

Di dalam rumah sakit, hewan kesayangan, mendapatkan perhatian yang lebih karena

hewan kesayangan terbiasa dengan kasih sayang dan perlakuan yang hangat dari

pemiliknya dibanding hewan ternak, karena rasa ditinggalkan pada hewan

kesayangan akan menyebabkan kondisi psikologis yang tidak mendukung proses

perawatan dan pemulihannya akan lebih sulit dibanding penyembuhan penyakitnya.

(Sumber: Ratu Amie, Ariandhini. (2007). Semarang Pet Centre. Skripsi S1.

Universitas Negeri Semarang, Semarang.)

Pet dapat digolongkan menjadi 6 kategori antara lain; kucing, anjing, small pet,

burung, ikan, dan reptil. Namun dalam tinjauan penelitian ini akan lebih jauh

membahas kucing dan anjing sebagai berikut :

2.2.1.1. Kucing

(Gambar 2.1. Berbagai jenis kucing)

Sumber: http://www.catkitty.org/different-cat-breeds-3/

• List of Cat Breeds

Abyssinian, American Bobtail, American curl, American Shorthair, American

Wirehair, Balinese, Bengal, Birman, Bombay, British Shorthair, Burmese,

Cornish Rex, Cymric, Devon Rex, Egyptian Mau, Exotic Shorthair, Havana

Brown, Himalayan, Japanese Bobtail, Javanese, Korat, Maine Coon, Manx,

Munchkin, Nebelung, Norwegian Forest Cat, Ocicat, Oriental, Persian,

Ragdol, Russian Blue, Scottish Fold, Selkirk Rex, Siamese, Siberian,

Singapura, Snowshoe, Somali, Sphynx, Tonkinese, Turkish Angora, Turkish

Van. (Sumber: Cat Breeds, diakses 16 Maret 2015 dari http://petfinder.com)

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

14

Kucing telah dipelihara manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Kucing merupakan

hewan karnivora berdarah panas yang dapat melihat dengan baik pada malam hari

karena memiliki biji mata yang terbuka lebar yang dapat menangkap cahaya

sebanyak-banyaknya. Aneka macam kucing peliharaan merupakan keturunan dari

kucing liar di Afrika (Sumber: Our World Encyclopedia,1983:64).

Kucing sudah menjadi bagian dari hidup manusia 7.000-8.000 tahun lalu. Di Afrika,

hewan-hewan pengerat suka masuk lumbung dan memakan hasil panen. Itu sebabnya

kucing-kucing liar dibiarkan masuk untuk membasmi. Hubungan antara kucing dan

manusia baru dimulai pada kebudayaan Mesir Kuno kira-kira 4.000 tahun lalu.

Masyarakat Mesir memuja kucing sebagai titisan salah satu dewi. Jika seekor kucing

peliharaan mati, seluruh anggota keluarga berduka cita. Tidak sedikit kucing

diawetkan menjadi mumi. (Sumber: Sejarah Seru Hewan Peliharaan, diakses 16

Maret 2015 dari http://arkeologi.web.id/)

• Karakteristik dan Kebutuhan Kucing

a. Makan

Naluri alami kucing adalah berburu, hingga menjadi sifat alami bagi mereka

untuk cenderung lebih tertarik untuk mendapatkan makanan dengan cara

yang lebih sulit.

b. Tidur

Kucing suka tidur di tempat yang aman bagi mereka. Tempat yang tertutup,

atau jauh dari jangkauan merupakan tempat favorit mereka.

c. Buang air

Kucing menyenangi area yang dapat digali, maka itu kebiasaan membuang

air di wadah berisi pasir menjadi pilihan terbaik.

d. Suhu

Kucing menyukai berada di tempat yang hangat, namun perhatikan suhu

ruangan, terlalu panas pun juga akan membuatnya tidak nyaman. Suhu yang

baik sekitar 22°-26° Celcius dan kelembaban ideal 40-50% agar jamur dan

kutu tidak dapat berkembang. Untuk mendapatkan suhu ideal di Indonesia

khususnya dapat menggunakan AC dan untuk menurunkan kelembaban

dengan dehumidifier, karena rata-rata kelembaban ruang di Indonesia 70%.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

15

e. Bermain

Dalam sehari, setidaknya luangkan 4 sesi x 10 menit untuk bermain,

terutama jika kucing terus-terusan berada dalam ruangan. Bermain yang

menyenangkan bagi kucing sementara juga menjadi bermanfaat bagi

stimulasi mental, kebugaran dan psikologisnya.

f. Salon

Kucing paling menyukai kegiatan ini, karena kucing memiliki sifat alami

yang suka dimanja dan diperlakukan istimewa.

g. Diet

Untuk menjaga kucing sehat, mereka membutuhkan sekitar 300 kalori per

hari yang idealnya harus diberikan lebih dari 10 makanan kecil. Namun dapat

dibagi menjadi 3-4x sehari. (Sumber : Pet Food Manufacturer Asociation :

Pet Care, diakses 15 Maret 2015 dari http://www.pfma.org.uk/)

2.2.1.2. Anjing

Anjing menjadi kawan manusia sejak kira-kira 10.000 tahun yang lalu, pada jaman

batu. Banyak orang berpendapat bahwa anjing keturunan serigala. Yang lain

berpendapat bahwa mungkin asalnya dari suatu jenis anjing buas lain yang sekarang

sudah punah (Our World Encyclopedia, 1983:79).

Gambar 2.2. Evolution of the Dog

Sumber: http://officialhuskylovers.com/evolution-of-wolf-into-dogs/

Berbagai teori sejarah digali dan dikembangkan para peneliti untuk mengungkap asal

muasal anjing, termasuk menduga nenek moyangnya. Bangsa ini mempunyai kepala

besar, mulut panjang, gigi geligi, dan rahang kuat. Kemampuan adaptasinya sangat

baik serta mampu bertahan hidup di berbagai habitat. Mulai dari daerah dingin

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

16

hingga panas, bahkan dari daerah tandus hingga hutan belantara. Kini, anjing

digolongkan dalam keluarga Canidae sebangsa dengan wolf, fox, coyote, jackal, dan

wild hunting dog. Anjing Canis familiaris telah “berubah” menjadi sosok binatang

yang cantik dan berbagai keistimewaan pada penglihatan, pendengaran, dan

penciumannya.

Anjing didomestifikasi atau dijinakkan oleh manusia melalui serangkaian sejarah

panjang sejak ribuan tahun silam. Jauh sebelum menjadi teman manusia, anjing

adalah binatang liar yang hidupnya berburu. Pada zaman itu, manusia primitive juga

hidup secara nomaden-(berpindah-pindah) dengan berburu binatang. Hari berganti

hari, anjing-anjing liar itu sadar untuk memperoleh makanan hanya mengandalkan

sisa-sisa tulang dan makanan yang dibuang manusia. Bagi manusia, anjing dapat

diandalkan untuk membantu berburu mangsa karena memiliki kecepatan gerak tinggi

dan penciuman tajam. Kehadiran anjing ternyata juga bisa diandalkan untuk menjaga

harta milik majikannya. Sejak itu, anjing merasa hidupnya lebih terjamin setelah

berdekatan dengan manusia.

Penjinakan anjing berhasil menurunkan keturunan dengan perubahan sifat mulai dari

indera penglihatan, penciuman, dan pendengaran. Anjing tidak lagi dimanfaatkan

sebagai teman berburu, tapi dilatih berbagai keterampilan. Kini, domestifikasi terus

dilakukan untuk mendapatkan jenis anjing sesuai dengan kebutuhan. Sosok anjing

semakin beragam, mulai dari yang berukuran besar, sedang hingga kecil. Bentuk

mukanya pun bervariasi, ada yang seperti serigala, singa, bahkan ada yang mirip

monyet. Ada yang memiliki tipe bulu dari yang pendek hingga sehalus sutera.

(Sumber: Santoso, Bobby, N.S. Budiana (2015). Dalam B. Prasetya W. (Ed.). Anjing.

Jakarta: Agriflo (Penebar Swadaya Grup); (hal. 8- 10).)

American Kennel Club (AKC) mengenali sekitar 150 jenis keturunan anjing. Mereka

lalu membagi menjadi beberapa kelompok, yaitu terrier (anjing kecil), working

(anjing pekerja), sporting (anjing untuk olahraga), hound (anjing penggembala), toy

(anjing untuk mainan), dan nonsporting dogs.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

17

Tabel 2.1. Breeds Recognized by the AKC

No. Kelompok Jenis

1. Sporting

Dogs

Brittanys, Pointers, German Short-haired Pointers,

German Wire-haired Pointers, Chesapeake Bay

Retrievers, Curly-Coated Retrievers, Flat-Coated

Retrievers, Golden Retrievers, Labrador Retrievers,

English Setters, Gordon Setters, Irish Setters,

American Water Spaniels, Clumber Spaniels, Black

Cocker Spaniels, Ascob Cocker Spaniels, Parti-Color

Cocker Spaniels, English Cocker Spaniels, English

Springer Spaniels, Field Spaniels, Irish Water

Spaniels, Sussex Spaniels, Welsh Springer Spaniels,

Vizslas, Weimaraners, Wire-haired Poinring Griffons.

2. Hound Dogs

Afghan Hounds, Basenjis, Basset Hounds, Thirteen-

Inch Beagle, Fifteen-Inch Beagle, Black and Tan

Coonhounds, Bloodhounds, Borzois, Long-haired

Dachshunds, Smooth Dachshunds, Wire-haired

Dachshunds, American Foxhounds, English

Foxhounds, Greyhounds, Harriers, Ibizan Hounds,

Irish Wolfhounds, Norwegian Elkhounds, Otterhounds,

Petits Bassets Griffons Vendeens, Pharaoh Hounds,

Rhodesian Ridgebacks, Salukis, Scottish Deerhounds,

Whippets.

3. Working

Dogs

Akitas, Alaskan Malamutes, Bernese Mountain Dogs,

Boxers, Bullmastiffs, Doberman Pinschers, Giant

Scnauzers, Great Danes, Great Pyrenees, Greater

Swiss mountain dogs, Komondoroks, Kuvaszoks,

Mastiffs, Newfoundlands, Portuguese Water dogs,

Rottweilers, Saint Bernards, Samoyeds, Siberian

Huskies, Standard Schnauzers.

4. Terrier Airedale Terriers, American Staffordshire Terriers,

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

18

Dogs Australian Terriers, Bedlington Terriers, Colored Bull

Terriers, White Bull Terriers, Cairn Terriers, Dandie

Dinmont Terriers, Smooth Fox Terriers, Wire fox

Terriers, Irish Terriers, Kerry Blue Terriers, Lakeland

Terriers, Standart Manchester Terriers, Miniature Bull

Terriers, Miniature Scnauzers, Norfolk Terriers,

Norwich Terriers, Scottish Terriers, Sealyham

Terriers, Skye Terriers, Soft-Coated Wheaton Terriers,

Staffordshire Bull Terriers, Welsh Terriers, West

Highland White Terriers.

5. Toy Dogs Affenpinschers, Brussels Griffons, Cavalier King

Charles Spaniels, Long Coat Chihuahuas, Smooth

Coat Chihuahuas, Chinese Crested dogs, Blenheim &

Prince Charles English Toy Spaniels, King Charles

and Ruby English Toy Spaniels, Italian Greyhounds,

Japanese Chins, maltese, toy Manchester terriers,

Miniature Pinschers, Papillons, Pekingese,

Pomeranians, Toy Poodles, Pugs, Shih Tzus, Silky

Terriers, Yorkshire Terriers.

6. Non-

Sporting

Dogs

American Eskimo dogs, Bichons frises, Boston Terrier,

Bulldogs, chinese shar-peis, Chow Chows,

Dalmatians, Finnish Spitzes, French Bulldogs,

Keeshonden, Lhasa Apsos, Miniature Poodles,

Standart Poodles, Schipperkes, Shiba Inus, Tibetan

Spaniels, Tibetan Terriers.

7. Herding

dogs

Australian Cattle dogs, Australian Shepherds,

Bearded Collies, Belgian Malinois, Belgian

Sheepdogs, Belgian Tervurens, Border Collies,

Bouviers des Flanders, Briards, Rough Collies,

Smooth Collies, German Shepherds dogs, Old English

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

19

Sheepdogs, Puliks, Shetland Sheepdogs, Cardigan

Welsh Corgis, Pembroke Welsh Corgis.

(Sumber: Stern, Jane, Michael, Stern (1997). Dog Eat Dog; A Very Human

Book About Dogs and Dog Shows. New York: Scribner. (hal. 187-190)

• Karakteristik dan Kebutuhan Anjing

a. Tidur

Anjing menyukai area tidur yang cukup luas dan nyaman, menjauhkan area

tidurnya dari lokasi yang bising merupakan jalan terbaik.

b. Bermain

Bermain lempar-tangkap merupakan hal yang sangat disukai oleh jenis hewan

ini, selain untuk tetap mempertahankan kebugarannya, jenis permainan ini

juga membuat ikatan anjing dengan pemiliknya semakin erat.

c. Buang air

Anjing menyukai suasana alam bebas, dalam hal buang air, anjing lebih

memilih melakukannya saat keluar dari rumah, ketimbang di tempat khusus

dalam sebuah ruangan.

d. Berlari

Anjing membutuhkan setidaknya 1x sesi dalam sehari untuk keluar dari

rumahnya dan melakukan aktivitas yang paling disukainya, yaitu berlari dan

membakar kalori dalam tubuhnya.

e. Penciuman

Anjing memiliki indera penciuman yang sangat kuat bahkan dari radius

berpuluh-puluh meter, hewan ini bias mengendus dan mengikuti jejak

berdasrkan bau.

f. Sosial

Anjing adalah hewan peliharaan social, sehingga sudah menjadi sifatnya yang

menyukai keramaian dan hubungan yang sangat dekat dengan orang maupun

hewan lain di sekitarnya.

g. Minum

Anjing sangat mudah merasa kepanasan, terutama karena kebiasaanya berlari

dan beraktivitas berlebih, sehingga kebutuhan akan air bersih untuk diminum

setiap saat untuk mengembalikan suhu tubuhnya adalah syarat utama.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

20

h. Salon

Beberapa bagian tubuh pada anjing sangatlah mudah kotor dan timbul jamur,

maka harus ada perhatian ekstra terutama terhadap kebersihan gigi, telinga,

mata, hidung dan kakinya.

(Sumber : Pet Food Manufacturer Asociation : Pet Care, diakses 15 Maret

2015 dari http://www.pfma.org.uk/)

2.3. Manusia dan Pet / Hewan Peliharaan

Berinteraksi dengan hewan peliharaan adalah merupakan hal yang paling

menyenangkan. Hewan peliharaan adalah guru dan penyembuh dengan bakat yang

luar biasa. Banyak cara dilakukan untuk menjelaskan cara hewan membantu

manusia. Hal ini termasuk “pet theraphy”, “ pet facilitated theraphy”, atau “animal-

assisted theraphy”. Pet dapat membantu manusia baik manusia normal atau manusia

dengan kekurangan fisik, mental dan emosi. Beberapa kualitas yang dimiliki hewan

yang membuat mereka terapetik, yaitu:

a. Hangat dan berbulu halus

Kehangatan dan bulu yang halus merupakan kelebihan dari hewan. Mereka

lebih mudah untuk dicintai dan dapat memberikan kenyamanan.

b. Tidak menghakimi

Pet tidak pernah menghakimi manusia. Mereka menerima manusia apa

adanya.

c. Pendengar yang baik

Jika kita berbicara dengan hewan peliharaan, maka dia akan mendengarkan

tanpa menginterupsi apa yang kita bicarakan.

d. Humoris

Hewan peliharaan selalu saja dapat bertingkah sangat lucu. Hal ini

menyebabkan manusia akan terbawa kedalam suasana yang menyegarkan

karena selalu tertawa melihat tingkah dari pet.

e. Cinta tanpa syarat

Pet tidak menuntut manusia untuk melakukan apa yang diminta, dengan kata

lain sangat perhatian.

f. Membantu orang yang memiliki cacat fisik

Pet sangat berguna bagi orang cacat fisik dalam berbagai cara. Contohnya

berkuda dapat membantu mereka yang memiliki kelainan pada otot dan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

21

control motoriknya. Berkuda membantu meningkatkan kesembuhan pada

postur, keseimbangan, pergerakan dan fungsi tubuh.

g. Membantu kita untuk merasa penting dan dibutuhkan

Manusia selalu merasakan kebutuhan untuk merasa penting dan dibutuhkan.

Dengan merawat pet membuat kita merasa selalu dibutuhkan.

(Sumber: Ratu Amie, Ariandhini. (2007). Semarang Pet Centre. Skripsi S1.

Universitas Negeri Semarang, Semarang.)

• Anjing dan manusia

Selain dari hal-hal tersebut diatas, anjing memiliki manfaat lainnya bagi

manusia apabila terlatih dalam berbagai tugas. Antara lain:

- Anjing penjaga; sesuai dengan kemampuan menjaga territorial, anjing

dimanfaatkan untuk menjaga rumah tinggal, pabrik, dan shopping centre.

Umumnya, anjing tipe ini berukuran besar sepertir rottweiler, doberman, pit

bull, herder, atau Belgian melanois. Meskipun demikian, anjing berukuran

kecil juga bisa dijadikan alarm dog seperti pug, pomeranian, atau

schanauzer.

- Anjing pemburu; penciuman anjing tipe ini sungguh luar biasa dan dapat

membantu manusia dalam berburu babi hutan, tikus, atau monyet yang sering

merusak lading pertanian.

- Anjing tempur; bertugas menjaga gudang amunisi di daerah pertempuran.

Anjing dilatih untuk mencari ranjau. Bahkan, anjing dapat mengetahui

kedatangan pesawat tempur musuh jauh sebelum dengung mesin terderngar

oleh para prajurit. Anjing tempur dilatih sebagai pengintai yang bertugas

melaporkan ke induk pasukan bila menemukan adanya orang yang dicurigai

dan menunjukkan lokasi musuh.

- Anjing polisi; dimanfaatkan untuk membantu tugas polisi. Penciuman anjing

yang tajam sangat andal untuk menemukan jejak pencuri. Kehadiran anjing

juga mampu menghalau para demonstrasi atau penjarahan di suatu pertokoan.

- Anjing SAR; anjing mendeteksi dan menyelamatkan korban bencana yang

butuh pertolongan. Dengan penciumannya, korban bisa segera ditemukan dan

dievakuasi.

- Anjing pelacak; mampu mendeteksi adanya narkotika di pelabuhan, bandara,

terminal, dan stasiun. Penciuman anjing mampu mengendus “barang

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

22

terlarang” meski sudah disimpan rapat. Anjing terlatih juga diandalkan

sebagai pendeteksi bahan peledak dan menemukan bom.

- Anjing pelayan; dapat dilatih sebagai pelayan untuk penderita tuna netra dan

tuna rungu. Anjing tidak saja bertugas sebagai pengantar, tetapi juga

merangkap sebagai pengawal majikannya. Bagi penderita tuna rungu,

kehadiran anjing sangat membantu untuk memberitahu majikannya, misalnya

suara bel pintu atau suara tanda bahaya lainnya.

- Anjing kesayangan keluarga; banyak dimanfaatkan sebagai hewan

kesayangan dan teman bermain sehingga mendapat kasih saying lebih. Pada

tipe ini, kecintaan dan kesetiaannya pada majikan seolah tidak mengenal

waktu dan bahkan sepanjang masa. Anjing juga bisa diajak berbagi rasa dan

suasana senang atau duka. Anjing bisa menghibur di kala susah atau

kesepian.

(Sumber: Santoso, Bobby, N.S. Budiana (2015). Dalam B. Prasetya W. (Ed.).

Anjing. Jakarta: Agriflo (Penebar Swadaya Grup); (hal. 12).)

2.4. Tinjauan Fasilitas Hewan

Desain, jangkauan, dan ukuran fasilitas untuk hewan tergantung pada beberapa hal

seperti dibawah ini :

• Jumlah hewan yang akan ditampung.

• Persyaratan untuk fleksibilitas dalam penempatan berbagai jenis hewan.

• Hubungan/interaksi fisik dari institusi yang ada.

• Pemilihan lokasi.

(Sumber: Ratu Amie, Ariandhini. (2007). Semarang Pet Centre. Skripsi S1.

Universitas Negeri Semarang, Semarang.)

Dalam usaha pelayanan jasa medik veteriner terdapat beberapa persyaratan umum

yang telah ditentukan oleh Menteri Pertanian Indonesia (Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Brawijaya. (2012). Manual Prosedur Pelayanan Medis Klinik Hewan,

Malang), persyaratan tersebut adalah sebagai berikut :

• Memiliki surat-surat perizinan

• Memiliki tempat praktek yang sekurang-kurangnya harus dilengkapi dengan:

- Papan nama dengan mencantumkan bentuk usaha pelayanan jasa medik

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

23

veteriner, alamat yang jelas, serta dengan ukuran yang memadai.

- Tempat untuk menunggu klien dan pasien yang memadai.

- Ruang kerja untuk meletakkan meja periksa, uji sederhana, peralatan

medic, serta peralatan untuk menangani limbah pelayanan kesehatan

hewan.

- Sistem penerangan dan sirkulasi udara yang memadai sesuai dengan

kapasitas.

- Sumber air bersih, sistem drainase, sistem penanganan limbah, sistem

keamanan untuk menjamin kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

(Sumber: Mellisa Christie, Patricia. (2013). Perancangan Interior Pusat Perawatan

Hewan Peliharaan Di Jakarta. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.)

2.4.1. Persyaratan Fungsional

Persyaratan yang menjadi pertimbangan dalam sebuah fasilitas hewan modern adalah

sebagai berikut :

• Pemisahan fisik dari fasilitas hewan dan manusia ataupun aktivitasnya

seperti kantor dan laboratorium. Penempatan bagian hewan dilain

bangunan/ruang yang terpisah dari tempat tinggal manusia, pemisahan jenis,

pemisahan untuk karantina, ataupun isolasi.

• Area penerima dan gudang untuk makanan, supply dan peralatan harus kering

dan tersedia lemari es, tidak pada area di mana hewan tinggal, terpisah dari

area pembuangan, mudah dibersihkan.

• Tersedianya kantor untuk administrasi pengawas dan direktur.

• Tersedianya lavatory dan ruang loker untuk staff.

• Area cuci dan sterilisasi peralatan dan supply di luar area hewan, dirancang

khusus dan terletak terpusat.

• Tersedia area untuk makan.

(Sumber: Ratu Amie, Ariandhini. (2007). Semarang Pet Centre. Skripsi S1.

Universitas Negeri Semarang, Semarang.)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

24

2.5. Tinjauan Fasilitas Komersial

Beberapa pengertian dari pertokoan adalah sebagai berikut :

- Sebuah pertokoan yang berupa gedung/ruang, yang barang-barangnya dibuat,

dipersiapkan kemudian diadakan penjualan.

- Sekelompok kesatuan bangunan komersial yang dibangun dan didirikan pada

sebuah lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai dan diatur menjadi

kesatuan operasi, berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko dan area

perbelanjaan dari unit tersebut.

- Sebagai suatu wadah dalam masyarakat yang menghidupkan kota/lingkungan

setempat, selain berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berbelanja/transaksi

jual beli, juga sebagai tempat untuk berkumpul dan berekreasi.

(Sumber: Ratu Amie, Ariandhini. (2007). Semarang Pet Centre. Skripsi S1.

Universitas Negeri Semarang, Semarang.)

2.5.1. Karakteristik Fasilitas Komersial

Beberapa karakter pewadahan bagi bangunan komersial, yaitu sebagai berikut :

- Rekreatif; Dalam artian pewadahan fisik bangunan mampu menimbulkan rasa

senang, bernuansa santai dan membuat betah para pemakai maupun

pengunjung apabila berada dalam ruangan.

- Komunikatif; Dalam artian pewadahan fisik dapat memiliki daya tarik yang

besar, baik dari aspek bentuk maupun fungsi, hingga masyarakat tertarik

untuk mengunjunginya.

- Atraktif; Dalam artian pewadahan fisik bangunan mampu memberikan

ekspresi yang spesifik, mencakup unsur-unsur ruang dan desain lainnya

sehingga tercipta nuansa yang khas di samping memberikan keunikan

tersendiri bagi pengunjung.

(Sumber: Ratu Amie, Ariandhini. (2007). Semarang Pet Centre. Skripsi S1.

Universitas Negeri Semarang, Semarang.)

2.5.2. Persyaratan Fasilitas Komersial

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan citra fasilitas pertokoan

adalah (Hoyd, Charles King dalam Estri Utami, 2005).

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

25

a. Kejelasan (clarity); Perlu memberi penyelesaian dengan sesuatu yang sangat

penting untuk bisa menarik perhatian pengunjung dan memberi kejelasan

bagi seseorang untuk bisa mengenali suatu fasilitas dengan cepat.

b. Kemencolokan (boldness); Fasilitas komersial harus mempunyai sesuatu

yang membuat orang mengenali dan mengingat dalam memorinya.

c. Keakraban (intimacy); Perlu adanya pertimbangan fisik yang mendorong

terciptanya suasana akrab, santai, dan nyaman.

d. Fleksibilitas (flexibility); Menciptakan suasana yang tidak monoton sehingga

pengunjung tidak bosan karena selalu menemukan suasana yang berubah-

ubah.

e. Kekompleksan (complexity); Perencanaan dan perancangan yang kompleks

akan memungkinkan perubahan dan pengembangan pada fasilitas komersial

yang sudah terbangun.

f. Efisiensi (efficiency); Sejalan dengan orientasi profit, maka fasilitas

komersial harus optimal dalam pengolahan setiap jengkal ruang dan

mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunannya.

g. Kebaruan; Merupakan tuntutan akan tatanan massa dan ekspresi yang

inovatif untuk mencegah kebosanan dan menciptakan atmosfer yang khas

pada fasilitas komersial.

(Sumber: Ratu Amie, Ariandhini. (2007). Semarang Pet Centre. Skripsi S1.

Universitas Negeri Semarang, Semarang.)

2.6. Tinjauan Khusus Hasil Survey

Dalam penelitian untuk perancangan interior pada Pet Care ini penulis melakukan

survey ke beberapa tempat yaitu sebanyak dua one stop pet shop, satu cat cafe dan

satu klinik hewan yang berlokasi di Jakarta dan Bandung.

Selain itu penyebaran kuesioner kepada pemilik anjing dan kucing juga dilakukan

untuk dijadikan data pembanding yang dapat dijadikan masukkan dalam mendesain

perancangan Pet Care. Berikut adalah hasil survey tersebut :

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

26

2.6.1. Vodka & Latte and Salon co. di Jakarta

(Gambar 2.3. Logo Vodka & Latte and Salon co)

Sumber: http://www.vodkaandlatte.com/

2.6.1.1. Informasi Umum Vodka & Latte and Salon co.

A. Infomasi Umum Vodka & Latte and Salon co.

• Jam Operasional : Senin – Minggu pukul 09.00 – 20.00

• Alamat : Jalan Kemang Timur No. 88A

(Gambar 2.4. Lokasi Vodka & Latte and Salon co.)

Sumber: https://jakartayuk.wordpress.com

• Vodka & Latte and Salon co.

Vodka & Latte and Salon co. merupakan sebuah bangunan yang

mewadahi para pemilik atau penyayang anjing untuk dapat berkumpul

juga menyediakan fasilitas lengkap mulai dari salon, perlengkapan

anjing, penginapan anjing, cafe, taman bermain dan kolam renang

untuk para anjing dan pemiliknya sehingga bisa menghabiskan waktu

bermain bersama. Peralatan yang digunakan dalam salon ini

merupakan peralatan salon khusus untuk anjing yang diimpor

langsung dari Jepang. Dan yang membedakan tempat ini dengan salon

anjing yang lain adalah penggunaan teknologi canggihnya dan teknik

potong dari Jepang. Dengan teknik potong yang berasal dari Jepang

dapat menghasilkan guntingan yang detail serta bulu anjing yang lebih

mengembang.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

27

B. Sejarah Berdirinya Vodka & Latte and Salon co.

Vodka & Latte and Salon co. adalah dog grooming center pertama di

Indonesia dengan standart Jepang, yang berlokasi di Kemang Timur No. 88A

dengan area seluas hampir 2000m2, Vodka & Latte didirikan oleh tiga partner

yang merupakan pecinta dan pemelihara anjing yaitu Giri Sumantri, Susan

Santoso dan Laurens Yahya dan resmi dibuka pada bulan Agustus 2014.

Dipilihnya nama Vodka & Latte and Salon co. diambil dari dua nama anjing

pemilik yaitu ‘Vodka’ anjing peliharaan Giri dan ‘Latte’ anjing peliharaan

Laurens. Berawal dari perjalanan bisnisnya ke Tokyo, Giri yang berprofesi

sebagai desain interior terpesona oleh ‘pet industry’ disana terutama anjing.

Giri terobsesi akan perawatan anjing dan teknik styling-nya, ia berpikir jika

membuka tempat yang serupa akan menjadi bisnis yang bagus. Setelah itu ia

bertemu dengan Tetsuya Yoshida, entrepreneur, dog stylist and groomer

yang memiliki salon anjing dan dog grooming school dan menjadikannya

sebagai konsultan bisnisnya agar memiliki standarisasi tinggi seperti di

Jepang. Dengan passion yang sama yaitu menginginkan tempat untuk anjing

dan pemiliknya, dimana dapat melakukan kegiatan bersenang-senang,

olahraga dan bersantai bersama. Selain itu mereka juga ingin meningkatkan

kesadaran di kalangan masyarakat tentang bagaimana menangani anjing yang

lebih baik.

C. Visi & Misi

Memiliki slogan “Life is better with a dog” Vodka & Latte menunjukkan visi

dan misinya yaitu; mewadahi para pemilik atau penyayang anjing untuk dapat

berkumpul dan menjadi dog grooming center pertama di Indonesia dengan

standart Jepang.

D. Struktur Organisasi Vodka & Latte and Salon co.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

28

(Gambar 2.5. Struktur Organisasi Vodka & Latte Salon and co.)

2.6.1.2. Desain dan Fasilitas Vodka & Latte and Salon co.

A. Desain Bangunan Vodka & Latte and Salon co.

(Gambar 2.6. Bangunan Vodka & Latte Salon and co.)

Sumber: jktgo.com

Bangunan Vodka & Latte dirancang oleh pemilik dengan tema American

Classic. Detail interior dan furniture yang begitu menarik telah dipilih dan

disiapkan oleh Giri Sumantri sendiri, yang berprofesi sebagai desainer dan

salah satu owner. Dengan konsep "open kitchen" di dalamnya dan suasana

keglamoran ala America begitu terasa dengan hadirnya mural anjing karya

Sanchia T. Hamidjaja.

B. Fasilitas Vodka & Latte and Salon co.

1) Salon anjing

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

29

(Gambar 2.7. Area Salon di Vodka & Latte)

Sumber: http://www.vodkaandlatte.com/

Salon yang berkonsep open kitchen ini bernuansa clean, menggunakan

keramik bertekstrur dengan warna coklat pada lantainya agar mudah

dibersihkan atau dilap jika basah. Dinding dicat dengan warna putih

agar terciptanya ruangan yang bersih dan keramik putih pada dinding

area bathtub, pencahayaan alami cukup baik digunakan di dalam salon

ini dengan penggunaan material kaca agar matahari dapat masuk.

Ceiling menggunakan gypsum dan terdapat pengering.

Salon anjing di Vodka & Latte menawarkan servis cuci dan styling.

Semua styling dikerjakan oleh dua stylish dari Jepang yaitu Suzuki

dan Miyahara. Salon anjing Vodka & Latte juga menampilkan

teknologi tercanggih dari Jepang yang mencakup:

- 7 pengering rambut khusus untuk anjing, yang turun dari langit-

langit dilengkapi dengan pengatur angin dan suhu.

- 1 pengering berdiri

- 1 box dryer khusus untuk anjing besar

- 7 meja untuk menggunting anjing

- 1 area terpisah untuk mencuci anjing besar

- 1 area terpisah untuk mencuci anjing dengan problem kulit supaya

terisolasi dari anjing yang lain

- Shampo dan conditioner yang semua diimport dari Jepang

- Alat-alat, gunting dan pembersih dari Jepang

- Service lainnya seperti : tattoo, pewarnaan dan spa anjing

Total Kapasitas salon : 40 anjing per hari

Servis: Wash and Trimming (60 – 120 menit)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

30

- Shampoo (2 kali), Conditioner (1 kali)

- Body massage (15 menit)

- Nail cutting

- Ear & anal glands

- Paw, Tummy & Eye area Trimming

Styling (termasuk dari rangkaian Wash and Trimming)

- Colouring (60 menit)

- Tattoo (60 menit)

2) Hotel Anjing & Daycare

(Gambar 2.8. Hotel Anjing & Daycare di Vodka & Latte)

Sumber: http://www.vodkaandlatte.com/

Pada lantai selain menggunakan keramik berwarna abu-abu terdapat

rumput sintetis yang berfungsi sebagai mini playgroung agar anjing

dapat bermain. Dinding dicat berwarna broken white, tidak ada desain

yang istimewa pada interior hotel anjing ini. Interior pada ruangan

daycare tidak berbeda jauh dengan hotel, hanya saja lantai

menggunakan keramik yang sama dengan lobby dan salon yaitu

keramik berwarna coklat yang memilik tekstur.

Hotel anjing di Vodka & Latte memiliki 40 kandang, 10 untuk anjing

besar yang dapat juga dipakai untuk dua anjing kecil sesuai

permintaan pemilik dan 30 kandang untuk anjing kecil.

Servis mencakup :

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

31

- Makan dan minum dua sampai tiga kali sehari sesuai dengan

permintaan pemilik

- Penyisiran bulu supaya tidak gimbal

- Pencucian gratis jika tinggal lebih dari 7 hari

- Jalan-jalan tiga kali sehari

- CCTV dapat dipasang di kandang sesuai permintaan

- Pengecekan dan pembersihan kandang tiap jamnya untuk

menghindari bau dan bakteri

Total Kapasitas : 40 anjing per hari

3) Toko

(Gambar 2.9. Area Toko di Vodka & Latte)

Sumber: Dokumen Pribadi Penulis

Interior pada toko sesuai dengan desain yang bertema American

Classic pada Vodka & Latte itu sendiri, terlihat dari detail furniture

dan chandelier yang terdapat pada toko. Ceiling gypsum dengan

desain datar dipilih pada ruangan toko ini. Putih menjadi warna

dominasi, namun dengan terisinya ruangan dengan barang-barang

yang dijual membantu menghidupkan suasana ruangan. Mungkin

itulah alasannya agar pengunjung dapat dengan mudah memilih

barang yang akan dibelinya.

Vodka & Latte menjual product pilihan dari Jepang. Produk-

produk yang dijual di antaranya:

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

32

- Snack dan makanan pilihan dari Jepang

- Produk kebersihan seperti shampoo, conditioner, sikat gigi dan

odol dengan bahan organik

- Baju dan aksesoris

- Mainan dan Bantal Anjing

4) Kafe

(Gambar 2.10. Area Kafe di Vodka & Latte)

Sumber: Dokumen Pribadi Penulis

Interior pada kafe terbilang cukup iconic dikarenakan adanya dinding

yang terdapat mural, selain itu sisi lainnya menggunakan bata ekspos

berwarna putih serta panel kayu detail klasik warna biru terdapat

elemen dekoratif yaitu cermin dan foto-foto. Lantai keramik bermotif

bunga dekoratif dipilih dalam desain area kafe ini. Pemilihan furniture

yang sesuai dan ringan pada ruangan yang sudah cukup glamor ini

menggunakan produk-produk dari Alvin-T. Tidak terdapat pula

variasi ceiling pada area kafe ini.

Pada saat ini kafe anjing dikelola bersama dengan ‘Oh La La’ dimana

pengunjung dapat menikmati hidangan panas dan juga minuman

dingin dan panas dengan aneka snack khas Oh La La. Selain itu

Vodka & Latte juga menyediakan makanan panas dan siap saji untuk

para anjing yang berkunjung seperti pasta dengan saos keju, daging

cincang dengan sayuran dan sosis dan kentang lembut.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

33

5) Fasilitas lainnya

(Gambar 2.11. Kolam Renang di Vodka & Latte)

Sumber: Dokumen Pribadi Penulis

Pada luar ruangan atau outdoor terdapat playground yang memiliki

dinding yang cukup iconic pula yaitu terdapat mural karya dari

Sanchia T. Hamidjaja dan pada paving stones juga dilukis bentuk

tulang, yang mana adalah kegemaran anjing yang paling diingat oleh

umum. Untuk kolam renang terdapat motif bentuk dog paw atau jejak

kaki anjing pada lantai keramiknya.

Vodka & Latte juga menyediakan fasilitas kolam renang dalam dua

ukuran. Ukuran kecil seperti jacuzi untuk anjing kecil atau anjing

yang baru memulai pengalaman pertamanya dengan air dan juga

kolam besar untuk para pemilik anjing yang ingin berenang bersama

dengan anjingnya. Vodka & Latte menyediakan pelampung untuk

para anjing dan juga staff yang berjada dalam air selama anjing

berenang.

(Gambar 2.12. Taman Bermain di Vodka & Latte)

Sumber: http://www.vodkaandlatte.com/

Para anjing juga dapat menikmati fasilitas taman bermain untuk

bermain dan berjalan-jalan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

34

2.6.1.3. Analisa S.W.O.T Vodka & Latte and Salon co.

� Strength

• Dog grooming center pertama di Indonesia dengan standart Jepang

• Memiliki konsep desain dan elemen-elemen interior yang menarik

• Berada di lokasi yang strategis, pusat bisnis di Jakarta

• Memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk anjing dan pemiliknya

� Weakness

• Keberadaannya cukup tidak terlihat di sepanjang Jalan Kemang Timur

� Opportunity

• Adanya nilai lebih dalam meraih perhatian para penggemar anjing

untuk membawa peliharaannya melakukan perawatan di Vodka &

Latte.

� Thread

• Sudah adanya beberapa salon untuk hewan di sekitar Jalan Kemang,

Jakarta.

2.6.2 Rumah Guguk di Bandung

(Gambar 2.13. Logo Rumah Guguk)

Sumber: http://www.rumahguguk.com/

2.6.2.1. Informasi Umum Rumah Guguk di Bandung

A. Infomasi Umum Rumah Guguk di Bandung

• Jam Operasional : Senin – Minggu pukul 10.00 – 18.00

• Alamat : Jl. Pada Lestari 23, Setiabudhi, Bandung

(Gambar 2.14. Lokasi Rumah Guguk)

Sumber: https://assets.kompasiana.com

• Rumah Guguk

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

35

Rumah Guguk merupakan suatu “One Stop Lifestyle” berkonsep pet

shop yang berada di Bandung, Jawa Barat. Rumah Guguk

menyediakan fasilitas-fasilitas seperti kolam renang khusus anjing,

hotel untuk penitipan anjing, toko perlengkapan anjing (terdapat

berbagai produk-produk bagi para anjing seperti baju, sepatu, parfum,

makanan dan berbagai aksesoris untuk anjing) dan juga terdapat

fasilitas perawatan bagi para anjing. Dan untuk kedepannya Rumah

Guguk akan membuka pelayanan untuk kucing serta small pet seperti

hamster, dan kelinci.

B. Sejarah Berdirinya Rumah Guguk di Bandung

Didirikan pada tanggal 19 September tahun 2013. Rumah Guguk mulanya

memiliki luas dengan 100m2 toko hewan peliharaan sederhana di sebuah rumah

yang menjual aksesoris dan pelayanan terbatas. Setelah kesuksesan dalam

bisnisnya, sekarang Rumah Guguk yang menawarkan beragam layanan &

produk untuk hewan peliharaan kini telah mengembangkan luas bangunannya

menjadi 1.000m2 di Jalan Pada Lestari, Setiabudi Kota Bandung. Lokasi dipilih

dikarenakan udara daerah tersebut masih bisa dibilang sejuk dan terbebas dari

polusi, sehingga pengunjung yang datang dapat menikmati ketenangan selagi

bermain dengan hewannya di Rumah Guguk.

C. Visi & Misi

Rumah Guguk adalah "One Stop Lifestyle" konsep pet shop yang menarik dan

terbaik dengan pelayanan lengkap untuk hewan peliharaan.

Rumah Guguk berharap dapat membuat setiap pengunjung mendapatkan

fasilitas, pengetahuan dan kemudahan sehingga mereka dapat membawa

peliharaannya dengan baik.

D. Struktur Organisasi Rumah Guguk di Bandung

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

36

(Gambar 2.15. Struktur Organisasi Rumah Guguk)

2.6.2.2. Desain dan Fasilitas Rumah Guguk di Bandung

A. Desain Bangunan Rumah Guguk di Bandung

(Gambar 2.16. Bangunan Rumah Guguk)

Sumber: http://www.valadoo.com/maria.himawati/

Bangunan dan interior dari Rumah Guguk memiliki konsep desain ‘feels like

home’ . Hal tersebut sepertinya memiliki alasan yaitu mengambil konsep dari

kata ‘Rumah’ pada nama Rumah Guguk itu sendiri yang bertujuan

menginginkan para pengunjung yang datang merasakan kenyamanan

layaknya di rumah sendiri. Namun juga terdapat sentuhan gaya neoclassic

pada bangunan dan interior dari Rumah Guguk ini.

B. Fasilitas Rumah Guguk di Bandung

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

37

1) Salon/ Grooming

(Gambar 2..17. Salon/Grooming di Rumah Guguk)

Sumber: http://www.rumahguguk.com

Berkonsep open kitchen salon hewan pada Rumah Guguk ini

menggunakan wallpaper motif gambar silhouette berbagai macam

jenis anjing dan panel keramik berwarna coklat. Up ceiling berbentuk

tulang pada plafonnya, serta pencahayaan yang baik secara buatan

maupun alami dapat masuk ke ruangan ini menjadikan kesan bersih

atau clean. Suasana feminine juga terlihat di dalam ruang grooming

khusus styling dengan sentuhan warna merah muda yang

mendominasi pada dinding.

2) Hotel Hewan

(Gambar 2.18. Hotel Hewan di Rumah Guguk)

Sumber: http://www.rumahguguk.com

Penitipan hewan peliharaan pada Rumah Guguk ini terdapat pada

outdoor dengan konsep wood hut berwarna oranye muda dan abu-abu.

Anjing yang dititipkan difasilitasi kandang yang semi outdoor jadi

masih mendapatkan udara segar dari luar dan cahaya matahari, lalu

jika beristirahat bisa masuk ke dalam kandangnya.

3) Toko/ Store

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

38

(Gambar 2.19. Store di Rumah Guguk)

Sumber: http://www.rumahguguk.com

Memiliki ambiance yang hangat dan membuat pengunjung merasakan

layaknya di rumah ada pada area toko dari Rumah Guguk ini.

Uniknya terdapat drop ceiling berbentuk jejak kaki anjing atau dog

paw pada plafonnya. Banyaknya barang keperluan hewan peliharaan

yang dijual sepertinya tidak cukup di area toko seperti terdapatnya

barang yang dijual di area kafe, namun peletakkan atas kategori yang

dijual di area toko sudah tertata dengan cukup baik. Pada dinding

dicat berwarna putih dan keramik motif batu bata di area cashiernya.

4) Fasilitas lainnya; Kafe, Kolam Renang, dan playground

(Gambar 2.20. Kafe di Rumah Guguk)

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Terdapat pada semi outdoor ceiling area kafe ini menggunakan kayu,

berpola lantai pada area kitchen bar dengan keramik berbentuk

hexagonal memiliki turunan warna coklat dan pada area duduk

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

39

pengunjung keramik warna beige. Selagi menunggu hewan

kesayangannya melakukan grooming, pengunjung dapat menikmati

makan atau minum dengan pemandangan taman dan kolam renang

dengan udara sejuk nan segar khas Bandung.

(Gambar 2.21. Kolam renang di Rumah Guguk)

Sumber: http://www.rumahguguk.com

Lantai pada sisi kolam renang menggunakan wood decking. Terdapat

pagar yang membatasi antara taman dengan kolam renang. Rumput

dipilih untuk taman atau playground dibandingkan dengan paving

stones. Pada dinding di area taman yang dimural, menjadikannya

cukup iconic dan ciri khas dari Rumah Guguk.

(Gambar 2.22. Taman bermain di Rumah Guguk)

Sumber: http://vnyteh.blogspot.com/2014/04/rumah-guguk-bandung.html

2.6.2.3. Analisa S.W.O.T Rumah Guguk di Bandung

� Strength

• Memiliki lokasi yang sejuk dan masih terbilang bebas polusi

• ‘One Stop Pet Lifestyle’ terbaik di Bandung

• Memiliki desain interior yang nyaman dan membuat pengunjung

merasa betah

� Weakness

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

40

• Cukup sulit dijangkau karena keberadaannya tidak terlalu terlihat di

sepanjang Jalan Setiabudi, Bandung.

� Opportunity

• Adanya nilai lebih dalam meraih perhatian para penggemar anjing di

Kota Bandung maupun luar kota untuk membawa peliharaannya

melakukan perawatan di Rumah Guguk.

� Thread

• Adanya kompetitor yang lokasinya tidak terkena macet dan lebih

strategis di Kota Bandung.

2.6.3 The Cat Cabin di Jakarta

(Gambar 2.23. Logo The Cat Cabin)

Sumber: https://www.facebook.com/thecatcabinjakarta

2.6.3.1. Informasi Umum The Cat Cabin

A. Infomasi Umum The Cat Cabin

• Jam Operasional : Senin – Kamis pukul 10.00 - 21.00

Jumat – Minggu pukul 10.00 – 22.00

• Alamat : Jalan Kemang Raya No. 31, 2nd Floor, Jak-Sel

(Gambar 2.24. Lokasi The Cat Cabin)

Sumber: https://www.facebook.com/thecatcabinjakarta

• The Cat Cabin

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

41

The Cat Cabin adalah sebuah kafe dimana pelanggan dapat menikmati

makanan dan minuman dengan didampingi oleh kucing-kucing yang

berada di dalamnya. Terdapat 11 kucing dari berbagai tipe keturunan

yang berbeda. Dapat dibilang The Cat Cabin adalah salah satu pet café

pertama yang hadir di Jakarta. Berlokasi di Jalan Kemang Raya, The

Cat Cabin kini menjadi salah satu tempat untuk berkumpulnya anak

muda dan para pecinta kucing. Para pengunjung yang ingin bermain

dan berfoto dengan kucing-kucing di kafe ini dikenakan biaya masuk

Rp 50.000 untuk 1 jam pertama dan Rp 30.000/jam (untuk dewasa)

dan Rp 30.000 (untuk anak-anak).

• Aturan bagi pengunjung selama berada di dalam kafe :

o Dilarang memakai sepatu dan menggantinya dengan slippers yang

sudah disediakan selama di dalam cafe

o Dilarang membawa kucing peliharaan.

o Dan beberapa peraturan lainnya untuk berinteraksi dengan kucing

yang berada di dalam kafe, seperti dibawah ini;

(Gambar 2.25. Aturan bagi pengunjung Cat Cabin)

Sumber: Dokumen Pribadi Penulis

B. Sejarah Berdirinya The Cat Cabin

Berawal dari kegemarannya terhadap kucing, tiga pemilik The Cat Cabin

yaitu Ayu, Tamma, dan Yansen memiliki ide untuk membuka cat café yang

terinspirasi dari cat café ‘Neko no Niwa’ yang berada di Singapore.

Sebelumnya mereka berencana untuk membuka The Cat Cabin di daerah

SCBD, Jakarta. Namun dipilihlah tempat di Jalan Kemang Raya dikarenakan

salah satu pusat bisnis di ibu kota, juga target pasar mereka selain komunitas

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

42

dan pecinta kucing ialah anak muda yang senang akan tempat baru untuk

berkumpul. Akhinya The Cat Cabin dibuka pada tanggal 14 Februari 2015.

Meskipun The Cat Cabin ini sebuah cat café, namun kebersihan adalah hal

penting dan utama. Pengunjung harus melepas sepatu dan menggantinya

dengan sandal yang disediakan. Area persiapan makanan sepenuhnya

dipisahkan dari area kucing, dan tentu saja semua kucing telah potty trained

atau dilatih untuk buang air pada tempatnya. Pengunjung disini dibatasi untuk

maksimal 20 orang di dalam ruangan, hal tersebut bertujuan agar kucing

merasa nyaman.

C. Visi & Misi

Menghadirkan tempat rekreasi dengan konsep yang baru yaitu cat café yang

belum pernah ada di Indonesia, khususnya di Jakarta.

Menjadi tempat berkumpul atau wadah para pecinta kucing maupun yang

tidak memelihara kucing untuk dapat bersenang-senang dan bermain bersama

kucing.

D. Struktur Organisasi The Cat Cabin

(Gambar 2.26. Struktur Organisasi The Cat Cabin)

2.6.3.2. Desain dan Fasilitas The Cat Cabin

A. Desain Bangunan The Cat Cabin

The Cat Cabin merupakan public space yang berada di lantai 2 pada sebuah

ruko di Kemang Raya, Jakarta. Meskipun sedikit rumit untuk dijangkau

namun desain yang dimiliki oleh kafe memiliki suasana yang homey. Elemen

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

43

dekoratif seperti buku-buku, bantal, photo frames yang berhubungan dengan

kucing sangat menarik perhatian. Rak-rak buku yang terdapat pada dinding

selain berfungsi sebagai elemen dekoratif dan menyimpan buku, juga berguna

sebagai tempat bermain kucing.

(Gambar 2.27. Area Duduk Pengunjung)

Sumber: http://manual.co.id/article/the-cat-cabin/

B. Fasilitas The Cat Cabin

1) Entrance dan Kasir

(Gambar 2.28. Entrance & Kasir The Cat Cabin)

Sumber: http://manual.co.id/article/the-cat-cabin/

Pada area entrance yang tidak terlalu luas ini terdapat tempat duduk

yang berfungsi sebagai kegiatan/aktifitas pengunjung untuk

menunggu dan mengganti sepatu dengan slipper yang telah disediakan

oleh The Cat Cabin. Sebelum masuk ke dalam ruangan, pengunjung

dapat memesan makan dan minum melalui kasir yang terdapat di

dekat pintu masuk ruangan. Lantai plester menjadi pilihan pada area

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

44

ini. Untuk dinding menggunakan bata ekspos berwarna putih dan di

sisi lainnya bermaterial kaca dan kayu diatasnya.

2) Area Bermain Kucing

(Gambar 2.29. Area Arena Bermain Kucing di The Cat Cabin)

Sumber: http://manual.co.id/article/the-cat-cabin/

Di tengah ruangan terdapat cat playhouse dimana menjadi sarana

kucing-kucing untuk bermain. Pada dinding difinishing dengan cara

dicat teknik washed berwarna abu-abu. Finishing lantai menggunakan

vinyl dan pada bagian plafon exposed ceiling dengan cat berwarna

hitam.

3) Area Duduk Pengunjung

(Gambar 2.30.Area Duduk Pengunjung di The Cat Cabin)

Sumber: http://manual.co.id/article/the-cat-cabin/

Terdapat beberapa kursi, alas duduk untuk berlesehan dan sofa

dimana diatas sofa terdapat elemen dekorasi yaitu rak kayu yang bisa

dipergunakan kucing untuk tidur dan juga dijadikan tempat bermain

kucing selain arena bermain kucing yang berada ditengah ruangan.

Pada siang hari pencahayaan cukup baik, matahari dapat masuk dan

mengurangi penggunaan lampu.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

45

4) Area Dapur

Terdapat cake display dan meja cashier di bagian depan, dan meja

cabinet yang berfungsi sebagai storage serta penyajian minuman juga

makanan (menghangatkan makanan), karena makanan yang

disediakan oleh The Cat Cabin adalah makanan cepat saji.

(Gambar 2.31. Area Dapur di The Cat Cabin)

Sumber : Dokumen pribadi

5) Toilet dan Kandang Kucing

(Gambar 2.32. Area Toilet dan Kandang Kucing di The Cat Cabin)

Sumber : Dokumen pribadi

Area ini adalah tempat dimana kucing-kucing membuang kotoran

pada tempatnya yang disediakan sekaligus kandang mereka untuk

istirahat atau saat kafe sudah tutup. Penggunaan keramik berwarna

putih dipilih agar mudah dibersihkan dan dapat terlihat apabila ada

kotoran.

2.6.3.3. Analisa S.W.O.T The Cat Cabin

� Strength

• Desain yang dimiliki bersifat homey membuat pengunjung terasa

nyaman di dalamnya

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

46

• Salah satu cat café pertama di Indonesia

• Berada di lokasi yang strategis

� Weakness

• Keberadaannya cukup sulit ditemukan

• Memiliki sirkulasi yang kurang luas

• Pemilihan finishing lantai membuat kucing kadang terasa licin saat

berjalan

� Opportunity

• Adanya nilai lebih dalam meraih perhatian para pengunjung maupun

pecinta kucing untuk berkumpul di The Cat Cabin dan membuatnya

semakin diminati pendatang baru, karena konsep cat café yang

belum ada di Indonesia khususnya Jakarta.

� Thread

• Hadirnya cat café yang lebih kompetitif dengan lokasi yang lebih

mudah dijangkau.

2.6.4 Groovy Vet Care

(Gambar 2.33. Klinik di Groovy Pet)

Sumber : www.groovy.co.id

2.6.4.1. Informasi Umum Groovy Vet Care

A. Infomasi Umum The Cat Cabin

• Jam Operasional : Senin – Sabtu pukul 09.00 - 17.00

• Alamat : Jl. Radio Dalam Raya no. 49, Jakarta 12140

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

47

(Gambar 2.34. Lokasi Klinik di Groovy Pet)

Sumber : www.groovy.co.id

B. Sejarah Berdirinya Groovy Vet Care

Awalnya Groovy didirikan pada tahun 1990 karena dari kegemaran

pemiliknya akan hewan. Dengan respon dan tanggapan yang baik oleh

masyarakat, didirikanlah pada tanggal 9 April 2008 yaitu Groovy Vetcare.

Groovy Vetcare adalah klinik hewan dari serangkaian pelayanan yang

dimiliki oleh Groovy, salah satu bisnis yang bergerak dalam bidang kesehatan

hewan peliharaan khususnya anjing dan kucing. Berawal dengan pet shop dan

salon grooming kini melebarkan sayapnya dengan membuka klinik dan pet

transport.

C. Visi & Misi

Visi: Hewan sebagai sahabat seumur hidup.

Misi: Untuk menjadi mitra terbaik dalam menjaga hewan peliharaan sehat,

penanganan hewan peliharaan aman, dan memberikan hewan peliharaan

produk terbaik.

2.6.4.2. Desain dan Fasilitas Groovy Vet Care

(Gambar 2.35. Entrance & Resepsionis Groovy Vet Care)

Sumber : https://www.facebook.com/groovyvetcare

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

48

Suasana ruangan rapi, bersih, terang, dan terkesan steril terdapat pada

entrance dan resepsionis Groovy Vet Care. Ruang tunggu yang terdapat di

klinik hewan ini cukup kecil dengan kapasitas tidak sampai hingga 10 orang

duduk dengan membawa hewan dalam pangkuan maupun pengunjung yang

menuntun anjingnya dengan leash.

(Gambar 2.36. Ruang Periksa Groovy Vet Care

Sumber : https://www.facebook.com/groovyvetcare

Pada ruang periksa ini suasana yang dihasilkan adalah nyaman, tenang, dan

steril. Ruangan yang didominasi oleh cat tembok dan plafon yang berwarna

putih yang memiliki aksen warna hijau dan oranye menimbulkan kesan yang

ceria di dalamnya.

Pelayanan yang tersedia di Groovy Vet Care yaitu:

- Veterinary Health

checks and

consultations

- Vaccinations

- Dermatology care

- Ophthalmology care

- Internal medicine and

surgery

- Hospitalization

- Dental care and Dental x-ray

- Orthopedics; by appointment

- Acupuncture and

physiotherapy

- X-ray and USG

- In-house pharmacy

- Laboratory tests

2.6.5 Hasil Kuesioner

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada tanggal 13 Maret – 23

Maret 2015. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan secara

langsung kepada responden yang memenuhi kriteria dan secara online (melalui

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

49

jejaring social twitter dan path) dengan bantuan google spreadsheet. Jumlah data

yang diperoleh dan dapat diolah sebanyak 50 responden.

A. Profil Responden

Bagian ini akan menunjukkan karakteristik responden berdasarkan pada jenis

kelamin, usia responden, jenis pekerjaan responden yang dijelaskan pada tabel

berikut:

Tabel 2.2. Profil Responden

Profil Responden Jumlah Persentase (%)

Jenis Kelamin

Pria

Wanita

14

36

50

28

72

100

Usia Responden

18 – 25 tahun

26 = 35 tahun

36 – 45 tahun

Lebih dari 45 tahun

24

16

7

3

50

48

32

14

6

100

Jenis Pekerjaan

Mahasiswa/pelajar

Wirausaha

Karyawan

Lain-lain

17

5

17

11

50

34

10

34

22

100

Jenis Peliharaan

Anjing

Kucing

Lain-lain

22

25

3

50

44

50

6

100

Sumber: Hasil Data Profil Responden Kuesioner

diolah oleh penulis

Dari tabel 2.2 diatas dapat terlihat bahwa wanita adalah jumlah responden

terbanyak dalam penelitian ini, yaitu berjumlah 36 orang atau sekitar 72% dan

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

50

untuk jenis kelamin pria berjumlah 14 orang atau 28% dari seluruh total

responden yang terlibat dalam penelitian ini.

Responden yang berusia 18 – 25 tahun adalah responden yang paling mayoritas

dalam penelitian ini yaitu sebanyak 24 orang atau 48% dari total responden yang

terlibat dalam penelitian ini. Sedangkan responden yang berusia lebih dari 45

tahun merupakan responden yang paling minoritas dalam penelitian, yakni

hanya berjumlah 3 orang atau hanya 6% dari total responden yang terlibat.

Diikuti dengan responden yang berusia 36 – 45 tahun dan responden yang

berusia 26 – 35 tahun. Sedangkan dilihat dari jenis pekerjaan, mayoritas

responden yang terlibat adalah mahasiswa/pelajar dan karyawan yaitu masing-

masing berjumlah 17 orang atau sekitar 34% dari total keseluruhan responden.

B. Pola Perawatan Terhadap Hewan Peliharaan Responden

Pada bagian ini menjelaskan pola perawatan responden terhadap hewan

peliharaannya berdasarkan frekuensi melakukan perawatannya, jumlah

pengeluaran keseluruhan responden setiap bulan, frekuensi kepentingan servis

dan fasilitas pada sebuah Pet Care, dan aspek-aspek yang dicari pada sebuah Pet

Care. Pola perawatan terhadap hewan peliharaan tersebut dapat dilihat pada tabel

2.2 dibawah ini :

Tabel 2.3. Pola Perawatan Terhadap Hewan Peliharaan Responden

Jumlah

Persentase

(%)

Frekuensi Perawatan Hewan Peliharaan

Setiap Bulan Sekali (12 kali)

Dua Bulan Sekali (6 kali)

Kurang dari 6 kali

Tidak pernah membawa ke salon

18

15

14

3

50

36

30

28

6

100

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

51

Biaya yang dikeluarkan per bulan

< Rp 500.000

Rp 500.000 – Rp 1.000.000

> Rp 1.000.000

27

13

10

50

54

26

20

100

Sumber: Hasil Data Pola Perawatan Terhadap Hewan Peliharaan

Responden diolah oleh penulis

Dari tabel 2.3 diatas dapat terlihat bahwa mayoritas responden melakukan

perawatan terhadap hewan peliharaannya setiap bulan sekali (12 kali) yaitu

sebanyak 18 orang atau 36% dari total responden yang terlibat. Sedangkan untuk

biaya yang dikeluarkan per bulannya responden yang mengeluarkan biaya kurang

dari Rp 500.000 adalah yang paling mayoritas yaitu sebanyak 27 orang atau 54%

dari total total keseluruhan responden.

Frekuensi Kepentingan Servis dan Fasilitas Pada Pet Care

Dari grafik pada Gambar 2.37 dapat dilihat pada frekuensi kepentingan servis dan

fasilitas sebuah Pet Care yang dipilih oleh responden adalah sebagai berikut;

- Pet Salon, responden mayoritas sangat setuju berjumlah 86% atau sebanyak

43 orang.

- Pet Hotel, responden mayoritas tidak setuju berjumlah 46% atau sebanyak 23

orang.

- Pet Daycare, responden mayoritas sangat setuju berjumlah 58% atau

sebanyak 29 orang.

- Pet Playground, responden mayoritas sangat setuju berjumlah 44% atau

sebanyak 22 orang.

- Swimming Pool, responden mayoritas tidak setuju berjumlah 46% atau

sebanyak 23 orang.

- Pet Store, responden mayoritas sangat setuju berjumlah 78% atau sebanyak

33 orang.

- Pet Clinic, responden mayoritas sangat setuju berjumlah 66% atau sebanyak

43 orang.

- Café, responden mayoritas sangat setuju berjumlah 38% atau sebanyak 19

orang.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

52

Pet Salon

Pet Hotel

Daycare

Playground

Swimming Pool

Pet Store

Pet Clinic

Café

Tidak Setuju 10% 46% 12% 20% 46% 8% 16% 34%

Cukup Setuju 4% 20% 30% 36% 28% 14% 18% 28%

Sangat Setuju 86% 34% 58% 44% 26% 78% 66% 38%

0% 20% 40% 60% 80%

100%

Gra ikFrekuensiKepentinganServisdanFasilitasPadaPetCare

(Gambar 2.37. Grafik Frekuensi Kepentingan Servis dan Fasilitas Pada Pet Care)

Sumber: Hasil Data Frekuensi Kepentingan Servis dan Fasilitas Pada Pet Care Menurut Responden diolah oleh penulis

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pet Salon adalah servis yang mayoritas dipilih

‘sangat setuju’ oleh keseluruhan responden yaitu sebanyak 86% (43 orang) yang

diikuti dengan 78% (39 orang) memilih Pet Store, 66% (33 orang) memilih Pet

Clinic, 58% (29 orang) Pet Daycare, 44% (22 orang) Pet Playground, dan 38%

(19 orang) Café. Sedangkan untuk pilihan ‘tidak setuju’ mayoritas memilih Pet

Hotel yang berjumlah 46% (23 orang) dan Swimming Pool sebanyak 46% (23

orang).

Aspek Yang Dicari Pada Pet Care

(Gambar 2.38. Grafik Aspek Yang Dicari Pada Pet Care) Sumber: Hasil Data Aspek Yang Dicari Responden

Pada Pet Care diolah oleh penulis

Dapat dilihat pada grafik pada Gambar 2.38. mayoritas aspek yang dicari pada

sebuah Pet Care secara berurut hingga ke minoritas adalah ;

- cleanliness yaitu sebanyak 15,5% responden (43 orang),

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

53

- customer service yaitu sebanyak 15% responden (40 orang),

- pet food yaitu sebanyak 11,5% responden (32 orang),

- reasonable price yaitu sebanyak 10% responden (30 orang),

- certification yaitu sebanyak 9,5% responden ( 26 orang),

- pet daycare yaitu sebanyak 8% responden ( 22 orang),

- accessories yaitu sebanyak 5,5% responden (15 orang),

- toys yaitu sebanyak 5% responden (14 orang),

- pet playground yaitu sebanyak 4,5% responden (13 orang),

- interesting interior design yaitu sebanyak 4% responden (11 orang),

- café yaitu sebanyak 3,5% responden (10 orang),

- swimming pool yaitu sebanyak 3% responden (6 orang),

- pet hotel yaitu sebanyak 2,5% responden (7 orang),

- hair dye yaitu sebanyak 2% responden (5 orang),

- proffesional photo yaitu sebanyak 0,5% responden (1 orang).

C. Interior Pilihan Responden Untuk Pet Care

Pada bagian ini akan menunjukkan karakteristik pilihan interior seluruh

responden, kegiatan yang dilakukan responden saat menunggu hewan

peliharaannya saat melakukan treatment di sebuah Pet Care, fasilitas penunjang

yang diinginkan terdapat pada sebuah Pet Care, dan desain juga fasilitas yang

diinginkan responden pada Pet Care jika terdapat di sebuah pusat perbelanjaan.

Tabel 2.4. Interior Pilihan Responden Untuk Pet Care

Jumlah (%)

Pilihan Interior Untuk Sebuah Pet Care

No. 1 (simple modern)

No. 2 (shabby chic)

No .3 (playful)

No. 4 (warm industrial)

No. 5 (natural)

No. 6 (romantic minimalism)

8

8

20

5

8

1

50

16

16

40

10

16

2

100

Aspek Utama Pada Interior Yang Terpilih (Playful)

Pencahayaan

2

10

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

54

Estetika

Suasana/ambiance

Fungsional

Pet Behavior

-

2

3

13

20

-

10

15

65

100

Sumber: Hasil Data Interior Pilihan Responden Untuk Pet Care

diolah oleh penulis

Dapat dilihat pada tabel 2.4 pilihan interior pada sebuah Pet Care yang

mayoritas dipilih responden adalah konsep playful yaitu sebanyak 40% (20

orang). Lalu untuk pilihan konsep simple modern, shabby chic, dan natural

memiliki jumlah persentase yang sama yaitu 16% atau sebanyak 8 orang di

masing-masing kategorinya, diikuti konsep warm industrial dengan jumlah

persentase 10% (5 orang). Dan pilihan minoritas responden terdapat pada

konsep romantic minimalism yaitu 2% (1 orang).

Konsep interior mayoritas yaitu playful, telah dipilih oleh responden sebanyak

20 orang. Aspek yang mereka lihat dari konsep tersebut adalah 65% karena

alasan pet behavior (13 orang), fungsional 15% (3 orang), lalu aspek

pencahayaan dan suasana dengan persentase yang sebanding yaitu 10% (masing-

masing aspek berjumlah 2 orang).

Kegiatan dan Aktifitas Disaat Menunggu di Pet Care

Dapat dilihat pada grafik Gambar 2.39. diatas bahwa kegiatan dan aktifitas yang

dilakukan responden saat menunggu di Pet Care yaitu duduk/membaca buku

memiliki persentase ‘sangat setuju’ 56% (28 orang), perolehan ‘cukup setuju’

dan ‘tidak setuju’ berjumlah seimbang yaitu 22% (masing-masing 11 orang).

Kegiatan shopping memiliki persentase mayoritas ‘sangat setuju’ 52% (26

orang), perolehan ‘cukup setuju’ yaitu 26% (13 orang), dan ‘tidak setuju’

sebanyak 22% (11 orang).

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

55

22% 22% 22% 28% 22% 26% 28% 42%

56% 52% 50% 30%

Duduk/baca

buku

Shopping Makan &

minum

Training

Grafik Kegiatan dan Aktifitas Disaat Menunggu di Pet Care

Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju

(Gambar 2.39. Grafik Kegiatan dan Aktifitas Disaat Menunggu di Pet Care)

Sumber: Hasil Data Kegiatan dan Aktifitas Disaat Menunggu di Pet Care diolah oleh penulis

Untuk kegiatan makan dan minum persentase mayoritas ‘sangat setuju’ yang

didapat yaitu 50% (25 orang), perolehan ‘cukup setuju’ 28% (14 orang), dan

‘tidak setuju’ sebanyak 22% (11 orang).

Sedangkan kegiatan pet training mayoritas terdapat pada ‘cukup setuju’ yaitu

42% (21 orang), selanjutnya ‘sangat setuju’ 30% (15 orang) dan jumlah

responden memilih ‘tidak setuju’ adalah 28% (14 orang).

Fasilitas Penunjang Yang Diinginkan di Pet Care

Dapat dilihat pada grafik pada Gambar 2.40. fasilitas penunjang yang diinginkan

pada sebuah Pet care mayoritas responden memilih pet playground yaitu

sebanyak 40% (20 orang), selanjutnya yang memilih café dan lain-lain sebanyak

14% (masing-masing 7 orang), responden yang tidak menjawab sebanyak 12%

(sekitar 6 orang), serta dengan persentase seimbang yaitu 6% (masing-masing 3

orang di tiap fasilitasnya) untuk swimming pool, pet toilet, dan free wifi.

Sedangkan pet training menjadi pilihan minoritas yaitu hanya 2% (1 orang).

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

56

(Gambar 2.40. Grafik Fasilitas Penunjang Yang Diinginkan di Pet Care)

Sumber: Hasil Data Fasilitas Penunjang Yang diinginkan di Pet Care diolah oleh penulis

Desain Pet Care Apabila Berada di Pusat Perbelanjaan

Hasil Pilihan

Responden

20% 80%

Grafik Desain Pilihan Untuk Pet Care di Pusat Perbelanjaan

Indoor Semi Outdoor

(Gambar 2.41. Grafik Desain Pilihan Untuk Pet Care di Pusat Perbelanjaan)

Sumber: Hasil Data Desain Pet Care Pilihan Responden di Pusat Perbelanjaan diolah oleh penulis

Dapat dilihat pada Gambar 2.41 hasil grafik dari desain Pet Care yang dipilih

oleh seluruh responden dalam penelitian ini memilih 80% semi outdoor (40

orang) untuk apabila Pet Care berada pada sebuah pusat perbelanjaan. Dan 20%

memilih untuk indoor (10 orang).

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI Pet Care - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00377-DI Bab2001.pdf · Pet /hewan peliharaan : hewan jinak, sebagai contoh kucing

57

Fasilitas Pilihan Untuk Semi Outdoor

6% 34% 26% 18% 16%

36% 36% 24%

78% 30% 38%

58%

Playground Swimming

Pool

Pet Hotel Café

Grafik Fasilitas Pilihan Untuk Semi Outdoor Pada Pet Care

Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju

(Gambar 2.42. Grafik Fasilitas Pilihan Untuk Semi Outdoor Pada Pet Care)

Sumber: Hasil Data Fasilitas Pilihan Untuk Semi Outdoor

Pada grafik Gambar 2.42 dapat dilihat bahwa fasilitas untuk semi outdoor yang

mayoritas dipilih oleh responden adalah :

- pet playground dengan persentase ‘sangat setuju’ yaitu 78% (39 orang),

‘cukup setuju’ yaitu 16% (8 orang) dan ‘tidak setuju’ yaitu 6% (3 orang)

- café dengan persentase ‘sangat setuju’ yaitu 58% (29 orang), ‘cukup

setuju’ yaitu 16% (8 orang) dan ‘tidak setuju’ yaitu 6% (3 orang)

- pet hotel café dengan persentase ‘sangat setuju’ yaitu 38% (19 orang),

‘cukup setuju’ yaitu 36% (18 orang) dan ‘tidak setuju’ yaitu 26% (13

orang)

- swimming pool café dengan persentase ‘cukup setuju’ yaitu 36% (18

orang), ‘tidak setuju’ yaitu 34% (17 orang) dan ‘sangat setuju’ yaitu

30% (15 orang)