bab 2 landasan teori selama suatu masa yang akan datang...
TRANSCRIPT
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Dasar atau Umum
2.1.1 Pengertian Perencanaan
Menururt George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009, p9),
perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai
selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat
agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
Menurut H.B. Siswanto (2007, p42) perencanaan adalah
proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan
cakupan pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti
mengupayakan penggunaan sumber daya manusia (human resources),
sumber daya alam (natural resources), dan sumber daya lainnya
(other resources) untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa perencanaan merupakan sebuah proses yang harus dilakukan
manager dalam menganalisis, memikirkan, menetapkan sasaran, dan
mengembangkan sebuah rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
perusahaan yang diinginkan. Suatu perencanaan juga menerangkan
kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan
mengenail sasaran dan cara-cara yang akan dilakukan di masa depan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di dalam perencanaan juga
terdapat pemantauan dan penilaian suatu perkembangan yang
dilakukan secara berkesinambungan.
10
2.1.2 Pengertian Strategi
Menurut David (2006, p16), strategi adalah alat untuk
mencapai tujuan jangka panjang, strategi merupakan tindakan
potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan
sumber daya organisasi dalam jumlah yang besar. Strategi juga
mempengaruhi kemakmuran organisasi dalam jangka panjang.
Strategi memilih konsekuensi yang multi fungsi dan multi dimensi
serta perlu mempertimbangkan faktor – faktor eksternal dan internal
yang dihadapi organisasi.
Menurut Freddy Rangkuti (2006, p183), strategi adalah
perencanaan induk yang komprenhensif yang menjelaskan tentang
bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah
ditetapkan berdasarkan misi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi adalah suatu
tindakan yang terstruktur dan terencana yang dilakukan oleh
organisasi dalam meningkatkan kinerja, keuntungan, dan keunggulan
kompetitif organisasi untuk jangka waktu yang panjang. Suatu strategi
dapat meningkatkan nilai kompetitif perusahaan, karena jika strategi
dapat terealisasikan dengan baik dapat menutupi atau menghilangkan
kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
2.1.3 Pengertian Bisnis
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian bisnis, antara lain :
11
• Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk
menciptakan dengan cara mengembangkan dan
mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau
jasa yang diinginkan oleh konsumen. (Allan Afuah, 2004).
• Menurut Jeff Madura (2001, p2) bisnis atau organisasi adalah
suatu badan hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang
diperlukan pelanggan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, bisnis juga dapat
dikatakan sebagai suatu kegiatan yang terorganisir dengan baik yang
mempunyai produk berupa barang dan jasa. Produk yang ada dalam
suatu bisnis akan ditawarkan kepada para pelanggan. Bisnis yang
sekarang ada di lingkungan masyarakat dapat membantu masyarakat
dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka sehari-hari.
2.1.4 Pengertian Teknologi
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian teknologi, antara lain:
• Menurut O’Brien (2006, p9) teknologi merupakan konsep-konsep
utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi
informasi yang meliputi hardware, software, jaringan, manajemen
data, dan teknologi berbasis internet.
• Menurut Iskandar Alisyahbana seperti dikutip Yusufhadi Miarso
(2007, p131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal,
12
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau mebuat
lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, teknologi merupakan
suatu alat yang dapat membantu manusia dalam melakukan hal-hal
tertentu di dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk dari teknologi dapat
berupa hardware, software, jaringan, internet, dan lain-lain. Pada
masa sekarang teknologi terus semakin berkembang dan di dalam
perusahaan, suatu teknologi sangat dibutuhkan untuk memperlancar
proses bisnis perusahaan. Jika teknologi yang digunakan di suatu
perusahaan semakin baik, maka nilai kompetitif perusahaan dengan
pesaing pun semakin meningkat.
2.1.5 Pengertian Sistem
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian sistem, antara lain:
• Menurut O’Brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima input, serta
menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
• Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowdict, sistem adalah
suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan
dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling
pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Sistem memiliki tiga komponen atau fungsi yang berinteraksi :
13
1. Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen
yang memasuki sistem untuk diproses.
2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input
menjadi output.
3. Output melibatkan pemindahan elemen yang telah diproduksi
oleh proses transformasi ketujuan akhir.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan atau sekelompok
komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama meneriman input
serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
Suatu sistem juga mempunyai boundary (batasan sistem) yang
merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem
tersebut. Suatu sistem juga pasti mempunyai tujuan atau sasaran,
suatu sistem dapat dikatakan berhasil jika berhasil mencapai tujuan
atau sasarannya.
2.1.6 Pengertian Informasi
Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan
dalam suatu organisasi/perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi
dalam suatu organisasi, para manajer tidak dapat bekerja dengan
efisien dan efektif. Tanpa tersedianya informasi pun para manajer
tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien. Sehingga bisa dibilang bahwa informasi
merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil
14
keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian informasi, antara lain:
• Menurut O’Brien (2005,p38) informasi adalah data yang telah di
ubah menjadi konteks yang lebih berarti dan berguna bagi para
pemakai akhir tertentu.
• Menurut Ismail Solihin (2009, p164) informasi merupakan
sekumpulan data yang telah di organisasi dan memberikan makna
tertentu bagi para penggunanya untuk melakukan pengambilan
keputusan.
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa informasi adalah semua data yang berguna untuk manajer
dalam mengambil keputusan. Informasi yang beguna memiliki
karateristik seperti mudah dan aman diperoleh/diakses, relevan,
akurat, dan terorganisir dengan baik. Sebuah informasi saat ini sangat
mudah untuk diperoleh atau diakses oleh user, selain itu informasi
yang diambil oleh user juga dapat membantu dalam pengambilan
keputusan. Sebuah informasi bersifat akurat karena informasi sudah
diolah secara tepat sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Suatu
informasi yang didapatkan oleh user sudah pasti terorganisir dengan
baik sehingga user dapat dengan mudah menemukan informasi yang
diinginkan dan dapat langsung digunakan oleh user.
15
2.1.7 Pengertian Perencanaan Strategi
Menurut David (2006, p5) perencanaan strategi dapat
didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi,
mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
Menurut Amrullah (2010, p4) perencanaan strategi adalah proses
yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk menentukan strategi atau
arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
dayanya untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa perencanaan strategi adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan, mengidentifikasi, menimplementasi, mengevaluasi
tujuan-tujuan yang akan memberikan organisasi posisi yang paling
menguntungkan dalam lingkungan organisasi itu sendiri. Selain itu,
perencanaan strategi juga merupakan perencanaan jangka panjang
yang bersifat menyeluruh serta memberikan rumusan kemana
perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan
untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan.
2.1.8 Pengertian Sistem Informasi
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian sistem informasi, antara lain:
• Menurut O’Brien (2005,p5) sistem informasi adalah merupakan
kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan
16
komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
• Menurut Kenneth C. dan Jane Price Laudon (2007, p14), dapat
didefinisikan secara teknikal sebagai sekumpulan komponen yang
saling terhubung yang mengumpulkan atau mendapatkan, proses,
penyimpanan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pembuatan keputusan, koordinasi dan kontrol dalam organisasi.
Selain itu, dapat juga membantu manajer dan karyawan lainnya
untuk menganalisa masalah, memvisualisasikan subyek yang
kompleks, dan membuat suatu produk baru.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat dikatakan
bahwa sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan.
Hal tersebut dikarenakan dengan adanya sistem informasi yang
terimplementasi dengan baik, maka perusahaan dapat dengan mudah
mengakses dan mendapatkan informasi yang diinginkan oleh
perusahaan. Selain itu sistem informasi juga dapat membantu
perusahaan dalam proses pengambilan keputusan.
2.1.9 Pengertian Strategi Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005, p17), Strategi Sistem Informasi adalah
Sistem Informasi yang menyediakan perusahaan dengan produk yang
kompetitif dan layanan yang memberikan suatu keuntungan strategis
dari para pesaingnya di pasar. Selain itu, sistem informasi juga dapat
mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses bisnis dan
membangun sumber informasi strategi bagi organisasi.
17
Menurut Ward and Peppard (2003), Strategi Sistem Informasi
adalah proses mengidentifikasi portofolio aplikasi komputer yang
akan diimplementasikan dan selaras dengan strategi organisasi dan
mampu menciptakan keunggulan kompetitif organisasi.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi sistem
informasi merupakan sekumpulan langkah-langkah jangka panjang
yang memperlihatkan kebutuhan sistem dan arsitektur teknologi
informasi untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi sistem informasi
ini sangatlah penting bagi perusahaan, karena sistem informasi
merupakan komponen perusahaan yang sangat penting. Untuk itu
dibutuhkan suatu strategi untuk sistem informasi perusahaan agar
sistem dan arsitektur teknologi informasi dapat membantu untuk
mencapai tujuan dari perusahaan.
2.1.10 Pengertian Teknologi Informasi
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian teknologi informasi, antara lain:
• Menurut Brian, Sawyer dan Stacey (2007, p3), teknologi
informasi adalah istilah yang umum untuk mendeskripsikan
teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,
menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyebarkan
informasi.
• Menurut O’Brien (2005, p9), teknologi informasi adalah konsep-
konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen
18
teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan,
manajemen data, dan teknologi berbasis internet.
Menurut Miftahul Maulana dan Dana Indra Sensuse (2011, p1),
pengembangan manajemen dan keorganisasian yang didukung dengan
sistem informasi berbasis komputer merupakan instrumen strategis
yang dibutuhkan dalam menghadapi era globalisasi. Hal ini karena
dukungan teknologi informasi (TI) dapat memudahkan mekanisme
pengambilan keputusan yang akurat, dapat dipercaya, cepat, dan
ekonomis.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, teknologi informasi
merupakan pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data yang
didapat dari mengkombinasikan teknologi komputer dengan
telekomunikasi. Perkembangan teknologi informasi saat ini
memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kebutuhan masyarakat
akan informasi. Dampak bagi perusahaan tentu saja dengan
berkembangnya teknologi informasi dapat membantu perusahaan
dalam menjalankan proses bisnisnya dan mempermudah perusahaan
dalam mendapatkan informasi yang berguna bagi perusahaan.
2.1.11 Pengertian Strategi Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi teknologi
informasi berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi
permintaan organisai dengan menggunakan teknologi. Strategi
teknologi informasi mengarah pada perlengkapan kemampuan
teknologi informasi dan sumber daya serta layanan seperti operasi
19
teknologi informasi, pembangunan sistem dan dukungan terhadap
pengguna.
Menurut Ward dan Peppard (2003, p167), strategi teknologi
informasi seharusnya tidak hanya meliputi tanggung jawab dari pusat
fungsi sistem informasi tetapi juga tanggung jawab terhadap
pengguna. Tujuan utamanya adalah untuk mendefinisikan bagaimana
sumber daya dan teknologi akan diperoleh, diatur dan dibangun untuk
memuaskan bisnis strategi-strategi sistem informasi.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka strategi teknologi
informasi dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah
yang dilakukan oleh perusahaan tentang bagaimana teknologi
informasi perusahaan dapat memenuhi permintaan perusahaan akan
dukungan teknologi informasi. Jika tujuan dari strategi teknologi
informasi dapat tercapai maka hal tersebut dapat meningkatkan
operasi teknologi informasi perusahaan, meningkatkan pembangunan
sistem dan terciptanya dukungan terhadap pengguna sistem.
2.1.12 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Menurut Martin, perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi adalah suatu proses membangun kesesuaian yang cocok
antara sarana-sarana organisasi dan sumber-sumber dayanya dan
perubahan pasarnya dan peluang-peluang dari pemanfaatan teknologi.
Berdasarkan sub bab - sub bab diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa perusahaan membutuhkan perencanaan strategi sistem dan
teknologi informasi untuk:
20
1. Menyediakan pemahaman mengenai sistem dan teknologi
informasi agar dapat digunakan secara efektif dan efisien kepada
manajemen tingkat tinggi dan ahli-ahli dalam bidang teknologi
informasi.
2. Dapat mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada pihak-
pihak yang berada dalam perusahaan tersebut.
3. Membantu para manajer tingkat atas dan para ahli dalam bidang
teknologi informasi dalam perusahaan untuk membuat keputusan
yang mendasar mengenai bagaimana sistem dan teknologi
informasi akan diarahkan untuk membantu bisnis perusahaan.
4. Dapat membantu mengalokasikan sumber daya dan menentukan
prioritas untuk proyek-proyek sistem dan teknologi informasi
yang penting dan bermanfaat bagi organisasi.
2.1.13 Pengertian Strategi Bisnis
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian strategi bisnis, antara lain:
• Menurut Wheelen dan Hunger (2006, p15), strategi bisnis
biasanya terjadi di setiap unit bisnis atau tingkatan produk.
Strategi bisnis ini juga menekankan peningkatan posisi produk
atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar
yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.
• Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi
fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan
manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau
21
operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-
strategi yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi bisnis merupakan
perencanaan yang berkesinambungan untuk mencapai tujuan dari
kegiatan-kegiatan manajemen perusahaan. Di dalam strategi bisnis
juga berisi mengenai kebijakan-kebijakan tentang bagaimana
perusahaan bersaing dengan para kompetitor dan juga untuk
membentuk keunggulan bersaing perusahaan. Mengembangkan
strategi bisnis harus bersifat efektif dan menggunakan pendekatan
alternatif untul menanggapi event yang tidak pasti.
2.1.14 Pengertian Kendaraan Bermotor
Menurut Herman Surya Panca (2012, p10), kendaraan
bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik dan
digunakan sebagai transportasi darat.
2.1.15 Pengertian Mobil
Menurut Herman Surya Panca (2012, p10), kata mobil
memiliki arti mudah bergerak (berpindah) atau digerakkan
(dipindahkan). Dengan demikian, mobil dapat kita maknai sebagai
kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga mesin, beroda empat
atau lebih, dan biasanya menggunakan bahan baka minyak untuk
menghidupkan mesinnya.
22
2.2 Teori-Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas
Sub bab ini berisi teori pendukung yang di ambil dari buku Enterprise
Architecture EA3 oleh Scott A.Bernard dalam penulisan skripsi perencanaan
strategi sistem dan teknologi informasi. Sub bab ini berisikan tentang teori
pendukung dalam penulisan penulisan skripsi perencanaan strategi dan teknologi
informasi.
2.2.1 Pengertian Enterprise
Menurut Scott A. Bernard (2005, p31), Enterprise adalah
suatu area dari aktifitas dan tujuan di dalam suatu organisasi atau di
antara beberapa organisasi, dimana informasi dan sumber daya
lainnya ditukar.
Menurut Lankhorst et al (2005), Enterprise adalah merupakan
keseluruhan komponen pada suatu organisasi di bawah kepemilikan
dan kontrol organisasi tunggal.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, enterprise merupakan
suatu organisasi dimana di dalamnya terdapat aktifitas tukar-menukar
informasi dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu,
di dalam enterprise juga terdapat aktifitas proses bisnis perusahaan
yang didukung oleh perencanaan-perencanaan untuk mencapai tujuan
dari proses bisnis perusahaan.
2.2.1.2 Enterprise Architecture
Menurut Scott A. Bernard (2005, p31-36), Enterprise
Architecture merupakan bagaimana cara membuat penglihatan
abstrak sebuah organisasi (perusahaan) yang membantu orang
23
di dalam perusahaan tersebut untuk membuat perencanaan dan
pengambilan keputusan yang lebih baik. Enterprise
architecture melebihi perencanaan teknologi, dengan
menambahkan perencanaan strategis sebagai pendorong utama
dari perusahaan.
Menurut Gronlund (2009), Enterprise Architecture
(EA) adalah satu praktek manajemen untuk memaksimalkan
kontribusi dari sumber daya perusahaan, investasi TI, dan
aktivitas pembangunan sistem untuk mencapai tujuan
kinerjanya.
Menurut Ali Ibrahim (2011), Enterprise Architecture
adalah sebuah paradigma dalam merencanakan, merancang,
dan mengelola sistem informasi.
Gambar 2.1 The Basic Enterprise Architecture Approach
2.2.1.3 Menghubungkan EA dan Strategi
EA menyediakan strategi dan pendekatan bisnis
kepada kebijakan, perencanaan, pengambilan keputusan dan
pengembangan sumber daya yang berguna untuk para
eksekutif, line manager dan support staff. Framework EA dan
dokumentasi metodologi mengukur EA dengan cara
Documentation of the Current Enterprise Architecture
Architecture Management and Transition Plan
Documentation of the Current Enterprise Architecture
24
mengizinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan
perencanaan teknologi, pembuatan keputusan tersebut penting
khususnya dalam pendokumentasian EA dimasa depan.
Dokumentasi strategi melibatkan identifikasi, tujuan, inisiatif,
dan pengukuran outcome.
2.2.1.4 Menghubungkan EA dan Perencanaan Bisnis
Di dalam perencanaan bisnis terdapat keterangan
tentang bagaimana bisnis akan dijalankan, bagaimana rencana
pemasaran, produksi, sumber daya manusia, serta analisis
resiko dan output dari perusahaan. Selain itu di dalam
perencanaan bisnis juga tedapat tentang bagaimana teknologi
yang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana lingkungan
internal dan eksternal perusahaan dapat mendukung
perencanaan bisnis yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Untuk mencapai apa yang telah ditetapkan pada
perencanaan bisnis perusahaan, EA dapat memberikan
perencanaan teknologi dengan menambahkan perencanaan
strategis sebagai arahan utama untuk enterprise dan
perencanaan bisnis sebagai sumber dari program dan
kebutuhan sumber daya. Dokumentasi EA memiliki tiga isu
utama pada level bisnis yaitu mendukung tujuan strategis,
mendokumentasikan aktifitas bisnis, dan mengindentifikasi
teknologi yang mendukung.
25
2.2.2 EA Sebagai Program Manajemen
EA adalah Program manajemen yang menyediakan strategi
serta pendekatan yang terintegrasi kepada perencanaan sumber daya.
Program EA merupakan bagian dari keseluruhan proses yang
berhubungan dengan pemerintahan yang menentukan resource
alignment, mengembangkan standarized policy, meningkatkan
dukungan terhadap pengambilan keputusan, dan mengawasi aktifitas
pengembangan sumber daya perusahaan. Selain itu, EA juga dapat
membantu mengidentifikasi jarak di dalam performa dari aktifitas
bisnis dan kemampuan dari dukungan service IT, sistem dan jaringan.
2.2.2.1 Resource Alignment
EA mendukung perencanaan strategis dan proses
perencanaan sumber daya oprasional dengan menyediakan
pandangan makro dan mikro tentang bagaimana sumber daya
mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari organisasi. Ini
membantu untuk memaksimalkan efesiensi dan efektifitas
sumber daya, dimana hal tersebut akan membantu
meningkatkan kemampuan kompetitif organisasi. Gambar 2.2
menunjukkan bagaimana proyek IT sejajar dengan goals dari
sub-enterprise, dan dengan keseluruhan goals dan initiatives
organisasi.
26
Gambar 2.2 Resource Alignment
2.2.2.2 Standarized Policy
EA mendukung implementasi dari standar
kebijakan manajemen untuk mengembangkan dan
pemanfaatan IT serta sumber daya lainnya. Dengan
menyediakan holistik dan hierarki view dari sumber
daya masa sekarang dan masa depan, EA mendukung
pembuatan kebijakan untuk:
• Mengidentifikasi strategi dan kebutuhan
operasional.
Pembuatan strategi suatu perusahaan harus
memiliki suatu pijakan agar strategi sejalan dengan
visi dan misi perusahaan, oleh karena itu EA dapat
mendukung pembuatan kebijakan untuk
mendukung pembuatan strategi perusahaan.
27
• Menentukan strategi dari aktifitas dan sumber
daya.
EA dapat mendukung pembuatan suatu kebijakan
untuk strategi dari aktifitas sumber daya yang
dimiliki perusahaan agar sumber daya perusahaan
dapat digunakan dengan benar untuk kemajuan
perusahaan.
• Mengembangkan bisnis dan sumber daya teknolgi
perusahaan.
Penggunaan teknologi di perusahaan akan
diperlukan suatu kebijakan di dalam penggunaan
teknologi agar penggunaan teknologi di perusahaan
dapat digunakan secara maksimal dan tidak
berlebihan.
• Memprioritaskan pembiayaan program dan
mengawasi manajemen program serta proyek.
Adanya kebijakan dalam pembiayaan proyek
merupakan hal penting agar pembiayaan yang
dikeluarkan untuk suatu program dapat seimbang
dengan outputnya.
• Mengidentifikasi metrics performa dari program
dan proyek.
Dengan adanya EA yang membantu dalam
pembuatan kebijakan untuk mengidentifikasi
metrics performa suatu proyek/program, maka
28
perusahaan akan dapat lebih mudah dalam
melakukan pengevaluasian performa program atau
proyek yang dilakukan perusahaan.
• Identifikasi dan menjalankan standard dan
manajemen konfigurasi.
Di dalam menjalankan standard dan manajemen
konfigurasi akan diperlukan suatu kebijakan yang
mengatur dan membatasi standard dan manajemen
konfigurasi.
2.2.2.3 Decision Support
EA menyediakan dukungan untuk pengambilan
keputusan sumber daya IT kepada eksekutif, manajemen, dan
staff level dari perusahaan. pada level eksekutif, EA
menyediakan visi untuk inisiatif IT dan dukungan dalam
menetapkan strategi. Pada level manajemen, EA mendukung
desain dan keputusan konfigurasi manajemen, serta inisiatif IT
dengan standart teknik seperti suara, data, video, dan security.
Pada level staff, EA mendukung keputusan yang berhubungan
dengan operasi, maintenance, dengan pengembangan sumber
daya dan service IT.
Contoh dari decision support yaitu berupa decision
support system (DSS), sedangkan contoh dari DSS yaitu
seperti Objectives Matrix (OMAX) yang digunakan untuk
29
melakukan pengukuran produktivitas yang dimiliki oleh
perusahaan.
2.2.2.4 Resource Development
EA mendukung pendekatan yang terstandarisasi untuk
pengembangan IT dan sumber daya lainnya. Selanjutnya EA
mendukung standarisasi, pendekatan untuk project manajemen
yang mempromosikan komprehensif dan penglihatan yang
efektif pada program yang sedang berjalan dan pengembangan
proyek baru. Selanjutnya, EA mendukung penggunaan proses
yang terstandarisasi untuk mengevaluasi dan menyeleksi
investasi pada sumber daya IT berdasarkan perspektif bisnis
dan finansial.
Contoh program yang mendukung pengembangan
sumber daya perusahaan yaitu program VB6 HRMS (Human
Resource Management System), program ini dapat digunakan
untuk mengelola data yang ada pada bagian HRD (Human
Resource Development).
2.2.3 EA Sebagai Metode Dokumentasi
Konsep dari dokumentasi arsitektur enterprise mulai muncul
pada tahun 1990 dan sekarang berkembang menjadi strategic goals,
business service, information flows, system and application, networks,
dan supporting infrastructure. Pendekatan dokumentasi EA
30
berdasarkan pada framework dokumentasi dan metodologi
implementasi yang digunakan.
Gambar 2.3 Elemen dari Dokumentasi EA
Berdasarkan gambar 2.3 dapat dilihat bahwa EA sebagai
metode dokumentasi menyediakan:
• EA Approach: adalah suatu framework pemodelan dan
metodologi implementasi yang digunakan oleh perusahaan.
• Current Views: terdiri atas strategi apa yang digunakan oleh
perusahaan saat ini, proses bisnis perusahaan yang sedang
berjalan saat ini, dan sumber daya apa saja yang digunakan oleh
perusahaan saat ini. Current views terdiri atas goals & initiatives,
products & services, data & information, system & application,
dan networks & infrastructures.
a. Goals & Initiatives
Menurut Bernard (2005, p181), bagian ini menerangkan
tentang bagaimana program EA dan spesifikasi dari
31
komponen EA dapat mendukung strategi goal and initiative
perusahaan yang diinginkan.
b. System & Application
Menurut Bernard (2005, p184), pada bagian ini menerangkan
bagaimana komponen current EA dan artifacts pada sistem
dan aplikasi pada setiap level yang ada pada framework EA
dapat mendukung alur informasi dan setiap line of business.
c. Networks & Infrastructures
Menurut Bernard (2005, p184), pada bagian ini menerangkan
tentang suara, data, dan video komponen EA dan artifacts
yang membentuk teknologi infrastruktur dari setiap tingkatan
EA framework.
Menurut Turban et al (2005, p37) “A network is a connecting
system ( wireline aor wire,ess ) that permits the shareing of
resource by differrent computer” ( Jaringan adalah sistem
penguhung yang memperbolehkan bagian informasi antar
computer). Ada 2 ukuran jaringan yang umum, yaitu: LAN
(Local Area Networks) dan WAN (Wide Area Networks).
MAN (Metropolitan Area Network) berada diantara dua
ukuran tersebut. LAN menghubungkan dua atau lebih alat
komunikasi sampai 2000 kaki (biasanya dalam gedung yang
sama). Jadi,setiap pengguna alat dalam memiliki potensi
untuk berkomunikasi dengan alat lainnya. WAN termasuk
jaringan regional yang terdiri atas kumpulan telephone atau
32
jaringan internasional seperti penyedia layanan komunikasi
global, mungkin milik komersial,swasta , atau publik.
Dalam artikel yang ditulis oleh Nurwajianto (2005),
dijelaskan bahwa jaringan merupakan suatu kondisi dimana
tiap computer dalam perusahaam atau organisasi terhubung
satu sama lainnya dan dapat saling berbagi data serta
resources sehingga tercapai suatu efisiensi dalam pemanfaatan
teknologi informasi dalam perusahaan.
• Future Views: terdiri atas strategi apa yang digunakan oleh
perusahaan pada masa depan, proses bisnis perusahaan yang akan
berjalan pada masa depan, dan sumber daya apa saja yang
digunakan oleh perusahaan pada masa depan. Future views terdiri
atas updated strategic goals & initiatives, improved business
products & services, enhanced data & information flows,
integrated system & applications, dan optimized networks &
infrastructure.
• EA Management Plan: adalah suatu perencanaan tentang
bagaimana perusahaan berpindah dari current EA ke future EA.
2.2.3.1 EA Documentation Framework
EA Documentation Framework mengidentifikasi ruang
lingkup dari arsitektur untuk didokumentasikan dan
menetapkan hubungan diantara area arsitektur. Framework
membuat suatu kumpulan abstrak view dari enterprise melalui
bagaimana perusahaan mengumpulkan arsitektur informasi
33
perusahaan. Untuk mengurangi resiko dan meningkatkan
efektifitas, fase metode implementasi pada EA framework
dibagi menjadi ke suatu segmen aktifitas yang berbeda yang
disebut dengan Line of Business (LOB).
Menurut Scott A. Bernard (2005,p39), Line of Business
(LOB) adalah suatu area yang terpisah dalam aktifitas didalam
perusahaan. Hal tersebut dapat melibatkan pembuatan produk,
ketentuan suatu service, atau fungsi administratif internal.
Gambar 2.4 mengilustrasikan ketiga dimensi yang
mengkaitkan aspek-aspek yang berbeda didalam
mendokumentasikan perusahaan.
Gambar 2.4 The EA3 Cube Documentation Framework
34
2.2.3.2 EA Component
EA Component merupakan tujuan, proses, standar, dan
sumber daya yang dapat memperluas perusahaan atau dapat
berisi alur bisnis yang spesifik. Contoh komponen meliputi
tujuan strategis dan inisiatif, bisnis produk dan service, alur
informasi, knowledge warehouse dan data objects,
informations systems, software applications, enterprises
resource program dan website, voice, data dan jaringan video,
dan dukungan infrastruktur meliputi bangunan, ruang server,
wiring runs/ closets, dan capital equipment.
Gambar 2.5 Contoh EA Components
2.2.3.3 EA Current Architecture
EA Current Architecture berisi EA komponen yang
sekarang berada pada perusahaan di setiap level framework.
Pandangan sekarang dari server EA untuk membuat inventaris
35
dasar dari sumber daya dan aktivitas sekarang yang
mendokumentasikan kedalam jalur yang konsisten dengan
pandangan masa depan EA sehingga analis dapat melihat jarak
performa diantara rencana masa depan kemampuan
perusahaan yang sekarang.
2.2.3.4 EA Future Architecture
EA Future Architecture menggerakkan strategi dan level
taktikal kedalam 3 cara yaitu new direction and goal,
changing business priorities dan emerging technogy. EA tidak
bisa merefleksikan perubahan diatas pada arsitektur masa
depan kecuali:
• Tim kepemimpinan perusahan menyediakan perubahan
pada strategic direction and goal
• Line of business of manager dan program manager
menyediakan perubahan pada bisnis proses dan prioritas
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang baru
• Support staff/delivery staff mengidentifikasi teknologi
yang berjalan dan solusi untuk kebutuhan bisnis baru.
Gambar 2.6 Driver of Change
36
2.2.3.5 EA Management Plan
EA Management Plan mengartikulasikan pendekatan
EA program dan dokumentasi. EA Management Plan juga
menyediakan deskripsi dari current dan future view dari
arsitektur, dan mengurutkan rencana untuk mengatur transisi
ke lingkungan operasi bisnis/teknologi masa depan. EA
Management Plan adalah dokumen yang dapat memberikan
informasi mengenai keuntungan dari EA sebagai program
manajemen.
2.2.3.6 Planning Threads
Dokumentasi EA termasuk ‘threads’ dari aktifitas yang
ada pada semua level freamwork. Ancaman tersebut yaitu:
• IT security
Security sangat efektif pada bagian integral dari
metodologi EA program manajemen dan dokumentasi.
Program security IT yang komprehensif memiliki area
focal seperti informasi, personal, operasi dan fasilitas.
Agar IT security ini efektif, maka IT security tersebut
harus bekerja dengan baik di semua level framework EA
dan juga sekaligus pada komponen-komponen EA.
• IT standard
Fungsi yang paling penting dalam EA yaitu menyediakan
standar teknologi pada semua level framework EA. EA
harus dapat menggambarkan penerimaan dari standar
37
industri internasional dan nasional dalam rangka
mempromosikan penggunaan solusi non-proprietary pada
komponen-komponen EA.
• IT workforce
Sumber daya paling besar pada perusahaan yaitu adalah
manusia. Sangat penting untuk mengerti bahwa
kemampuan dan training untuk karyawan dapat
diidentifikasi untuk LOB dan aktifitas support service
pada setiap level EA framework.
2.2.4 EA Repository
Menyediakan akses yang mudah ke dokumentasi EA sangatlah
berguna pada perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan membuat online EA Repository untuk
mendapatkan dokumentasi komponen EA pada bermacam-macam
area dari EA framework. EA Repository merupakan sebuah website
dan database yang menyimpan informasi dan menyediakan hubungan
ke EA tools dan program sumber daya EA lainnya.
38
Gambar 2.7 Contoh Desain EA Repository – Living EnterpriseTM
2.2.5 The Structure and Culture
Struktur dan kebudayaan sangat penting untuk di masukkan ke
dalam EA agar secara akurat merefleksikan tujuan organisasi, proses,
dan struktur informal yang mempengaruhi penglihatan masa sekarang
dan masa depan dari arsitektur. Memahami struktur dan budaya juga
sangat penting didalam bekerja dengan para stakeholder untuk
mendapatkan dukungan dan mengatur espektasi untuk pengembangan
dan implementasi program EA.
2.2.5.1 The Structure Of Enterprise
Konsep dari teori organisasi juga digunakan perusahaan
karena hal itu merupakan tipe dari organisasi sosial. Pada dasarnya,
organisasi dan perusahaan merupakan sistem sosial yang kompleks,
39
terlepas dari misi mereka ataupun berbagi banyak kesamaan pada
struktur dan fungsi dasar mereka.
Di bawah ini merupakan beberapa model organisasi:
• The Parsons/Thompson Model
Salah satu mature model dari struktur umum organisasi adalah
three-level view yang dicetuskan oleh sosiologis Talcott Parsons di
tahun 1950-an yang selanjutnya dikembangkan oleh sosiologis
bernama James Thomson di tahun 1960-an.
Penelitian Parson mengidentifikasikan tiga level umum yang
biasanya ada pada organisasi sosial (teknikal, manajerial, dan
institusional), berdasarkan observasi pada tipe aktifitas yang
berbeda yang muncul pada setiap level. Ide Parson tersebut
kemudian dilanjutkan oleh Thompson dengan mengidentifikasi
tipe aktifitas yang berbeda yang muncul pada setiap level.
Tabel 2.1 Parson/Thompson Modelof Enterprises
Organizational
Level
Structure
Parson’s Purpose of Each
Level
Function
Thompson’s Level Activities
Institutional Dimana organisasi menetapkan
aturan dan menghubungkannya
dengan masyarakat luas seperti
memperoleh legitimasi, makna,
dan dukungan tingkat tinggi,
sehingga memungkinkan
pelaksanaan tujuan organisasi.
Organisasi tersebut sangat terbuka
dengan lingkungan dalam rangka
untuk menentukan domain yang,
menetapkan batas, dan menjamin
keabsahan.
40
Managerial Dimana mediasi antara
organisasi dan tugas
lingkungan terjadi, dimana
urusan internal organisasi
diberikan, dan dimana produk
organisasi dikonsumsi dan
sumber daya disediakan.
Suatu dinamika mediasi yang
muncul dimana dinamika mediasi
itu tidak begitu formal dan lebih
banyak aktifitas politik yang
muncul.
Technical Dimana produk aktual
organisasi diproses.
Organisasi adalah rational karena
membawa fungsi produksi
(input/output) dan mencoba untuk
menutup fungsi-fungsi tersebut
dari luar untuk melindungi
mereka dari ketidakpastian
eksternal sebanyak mungkin.
Pada tabel 2.1 menunjukkan versi spherical dari model
Parson/Thompson yang juga lebih terlihat tentang bagaimana EA
framework dapat mendokumentasikan fungsi-fungsi organisasi.
Gambar 2.8 Mengkaitkan Model Dari Struktur dan Fungsi Organisasi
41
• The Organization Network Model (ONM)
Perbedaan Organization Network Model dengan model
Parsons/Thompson yaitu struktur organisasi/perusahaan berdasar
pada team dan karyawan yang tujuan dan fungsinya dapat berubah
tergantung pada pengaruh internal dan eksternal. Tim eksekutif
menentukan kebijakan dan tujuan, menyetujui sumber daya, dan
mengevaluasi hasil, dimana semi-autonomi tim fungsional dan
karyawan independen mengatur program yang sedang
berjalan/line of business, pengembangan proyek baru dan tim
spesifik sumber daya. Tim fungsional dan karyawan independen
menerima kebijakan, tujuan, dan arahan umum dari tim eksekutif.
Organization Network Model tidak begitu bersifat hierarki dan
lebih fleksibel sehingga organisasi dapat merespon perubahan
lebih cepat dengan membuat, memodifikasi, atau mengeleminasi
tim fungsional dan/atau menyesuaikan tipe dan jumlah dari
karyawan independen. Tipe organisasi ONM ini dapat memperluas
supply chains atau jaringan tim dari dalam dan luar batasan
tradisional organisasi.
Gambar 2.9 Organization Network Model
42
2.2.5.2 Understanding Culture
Mengerti tentang kebudayaan suatu perusahaan penting
untuk mengmbangkan penglihatan yang realistis tentang
bagaimana tujuan strategi ditetapkan, bagaimana proses
fungsi, dan bagaimana sumber daya digunakan. Setiap
perusahaan berbeda dari berbagai cara, hal ini karena budaya
perusahaan yang menjadi sebuah penggabungan dari nilai-
nilai, kepercayaan, kebiasaan dan preferensi dari semua orang
di seluruh perusahaan atau sub-perusahaan. Perubahan dalam
perusahaan akan terjadi terlepas ada atau tidaknya EA
program, namun perubahan akan terjadi dalam cara yang
terputus-putus atau benar-benar independen tanpa EA. Efek
dari EA program adalah untuk mengkoordinasikan perubahan
sedemikian rupa sehingga jauh lebih didorong oleh strategi
baru dan kebutuhan bisnis, dan oleh teknologi baru.
Manusia dapat tahan terhadap perubahan dalam
lingkungan mereka, baik itu di rumah atau tempat kerja.
Apabila EA program mengakibatkan suatu perubahan di dalam
perusahaan, dan para karyawannya tidak memiliki tingkat
kontrol, maka EA program mungkin dapat meningkatkan
tingkat kontrol mereka. Meningkatkan tingkat kontrol mereka
membantu untuk sukses mengelola perubahan, dan dapat
dicapai dalam beberapa cara, yaitu:
• Melibatkan para stakeholder dalam EA program
estabilishment and management.
43
• Mengkomunikasi EA secara teratur dan efektif untuk para
stakeholder.
• Memungkinkan para stakeholder untuk memberikan
masukan pada perencanaan EA dan pengambilan
keputusan.
• Mengelola harapan para stakeholder untuk program EA
apa yang dapat dilakukan.
2.2.6 EA Artifact
Menurut Scott A. Bernard (2005, p111), EA Artifacts adalah
suatu dokumentasi produk, seperti dokumentasi teks, diagram,
spreadsheet, briefing slides, atau klip video. EA artifacts
mendokumentasikan EA components.
EA Artifacts merupakan suatu tipe dokumentasi yang
mendeskripsikan komponen seperti laporan, diagram, charts,
spreadsheets, arsip video, dan tipe pengumpulan informasi lainnya.
High-level EA Artifacts biasanya berupa dokumentasi teks atau
diagram yang mendeskripsikan strategi keseluruhan, program-
program, dan hasil yang diinginkan. Mid-level EA Artifacts yaitu
berupa dokumen-dokumen, diagram, charts, spreadsheets, dan yang
mendeskripsikan proses organisasi, proyek yang sedang berjalan,
supply chains, large system, alur informasi, jaringan dan website.
Low-level EA Artifacts mendeskripsikan aplikasi yang spesifik,
kamus data, standar teknik, interfaces, komponen jaringan, dan cable
plants.
44
2.2.6.1 Goals and Initiatives
Gambar 2.10 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Goals & Initiatives)
S-1 Strategic Plan
Perencanaan Strategi yang membutuhkan kebijakan tingkat
tinggi dan dokumen perencanaan perusahaan yang menggunakan arah
strategi kompetitif, dan tujuan terpenting mengadakan program-
program proyek (inisiatif strategis) yang menjadi rencana strategis
dalam mencakup periode masa depan perusahaan untuk 3-5 tahun
mendatang.
Deskripsi:
Rencana strategi dibutuhkan artefak EA komposit yang saling
berkaitan dan mengarahkan tujuan (goals) perusahaan selama periode
3-5 tahun di masa datang dengan membuat beberapa perencanaan
seperti:
• Memberikan pernyataan visi dan misi yang singkat yang
mengarah pada tujuan dan arah perusahaan.
S-1 strategic plan
S-2 SWOT analysis
S-3 CONOPS scenario
S-4 operation diagram
S-5 balanced scorecard
45
• Mengembangkan pernyataan arah strategis yang sesuai dengan
tujuan perusahaan, memastikan perusahaan dapat bertahan dalam
persaingan bisnis, memungkinkan untuk fleksiblitas dalam
menjalankan bisnis, dan mempromosikan keberhasilan
kompetitif.
• Merangkum hasil dari analisis SWOT yang didasarkan pada
pernyataan arah tujuan strategis dan mengidentifikasi kekuatan
perusahaan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Hal ini akan lebih
rinci dibahas pada S-2 SWOT analysis.
• Merangkum asumsi situasi dan perencanaan untuk “konsep
operasi” yang terdapat di dalam skenario CONOPS yang
mendukung pada arah strategi perusahaan. Ringkasan ini harus
mencakup kegiatan perusahaan saat ini yang menggambarkan
pada tingkat tinggi koordinasi kegiatan yang sedang berlangsung.
S-2 SWOT Analysis
Menurut Freddy Rangkuti (2006, p18), Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada faktor-
faktor kekuatan (strengths), kelemahan (weakness) perusahaan serta
meminimalkan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam
lingkungan yang dihadapi perusahaan.
• Kekuatan (Strength)
Kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan
dengan para pesaingnya atau kompetensi khusus yang terdapat
46
dalam organisasi berakibat pada pemilikan keunggulan atau
kelebihan komperatif.
Dikatakan demikian karena satuan organisasi memiliki sumber,
ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya
lebih kuat dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan. Contoh:
kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan
kedudukan, lembaga dengan unit pemasok input, loyalitas
pengguna produk dan kepercayaan berbagai pihak yang
berkepentingan.
• Kelemahan (weakness)
Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan lain. Dengan mengetahui ini
maka disusun suatu strategi untuk menutupi / menghilangkan
kelemahan perusahaan. Keterbatasan / kekurangan dalam hal
sumber, ketrampilan dan kemampuan menjadi penghalang serius
bagi penampilan kinerja organisasi. Berbagai keterbatasan dan
kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat dari sarana
prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,
produk yang tidak/kurang diminati, perolehan keuntungan kurang
memadai.
• Peluang (opportunities)
Kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk membuat lebih
banyak pelanggan dibandingkan dengan pesaingnya. Berbagai
situasi lingkungan yang menguntungkan bagi satuan organisasi.
Yang dimaksud dengan berbagai situasi disini antara lain
47
kecenderungan penting terjadi di kalangan pengguna produk,
perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan dalam peraturan
perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan baru
dalam kegiatan organisasi.
• Ancaman (threats)
Threats merupakan kebalikan dari pengertian peluang yakni
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
organisasi. Jika tidak segera diatasi akan menjadi
ganjalan/halangan/hambatan laju aktivitas satuan organisasi baik
untuk masa sekarang maupun masa depan. Berbagai contoh
antara lain: masuknya pesaing baru, pertumbuhan yang lamban,
meningkatnya posisi tawar pemakai produk yang dihasilkan,
menguatnya posisi tawar input yang diperlukan untuk proses
menjadi output/produk tertentu, perkembangan dan teknologi
yang belum dikuasai.
Analisis ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis ini memungkinkan
perencana perusahaan dapat menata kembali informasi yang ada
dan merumuskan masalah yang nantinya akan mendasari
penentuan strategi alternatif dan rencana yang harus diambil
untuk mengatasi masalah tersebut dan membandingkan antara
faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal
kekuatan dan kelemahan. Umumnya yang sering digunakan
adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam diskusi
48
untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi
pertimbangan perusahaan.
S-3 CONOPS Scenario
Menurut Scott A. Bernard (2005, p294) CONOPS Scenario
atau Konsep Skenario Operasi berisikan narasi dokumen yang
menjelaskan bagaimana kegiatan perusahaan beroperasi saat ini atau
kegiatan operasi beberapa tahun yang akan datang dengan beberapa
faktor-faktor tertentu internal dan eksternal yang di identifikasi dalam
analisis SWOT dengan asumsi perencanaan.
S-4 Concept of Operations (CONOPS) Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p295) CONOPS Diagram
merupakan penggambaran secara grafikal dengan gambaran tingkat
tinggi yang mendetail tentang bagaimana perusahaan tersebut
menjalankan bisnisnya atau beroperasi, baik itu secara menyeluruh
ataupun hanya dari beberapa wilayah tertentu.
Di dalam CONOPS diagram kita dapat melihat keseluruhan
aktifitas dari CONOPS scenario. Selain itu, CONOPS diagram juga
dapat menggambarkan bagaimana sistem digunakan dan bagaimana
proses bisnis perusahaan yang sedang berjalan pada masa sekarang.
49
Gambar 2.11 Contoh CONOPS Diagram
S-5 Balanced scorecard
Menurut Scott A. Bernard (2005, p296) Balanced scorecard
merupakan suatu ukuran langkah-langkah sukses keuangan untuk
perusahaan dan menetapkan tujuan dan langkah2 dalam mencapai 4
kunci sukses bisnis:
1. Pelanggan.
Perusahaan selalu akan terhubung langsung dengan pelanggan
karena pelanggan yang menentukan produk dan pelayannan
berkualitas atau tidak.
2. Finansial.
Keuangan merupakan salah satu faktor yang menetukan
perusahaan sukses atau tidak , dengan cara menetapkan sasaran
strategy.
50
3. Proses bisnis internal.
Suatu proses yang meningkatkan kecepatan dan kelengkapan
pelayanan yang ada di perusahaan.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan.
Pembelajaran yang akan meningkatkan suatu keahlian dan
meningkatkan kedisiplinan sumber daya manusian yang dimiliki
perusahaan.
Sistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara
cepat, tepat dan komprehensif dan memberikan pemahaman
kepada manajer tentang kinerja bisnis. Prinsip dasar dari Balanced
Scorecard ini adalah titik pandang penilaian sebuah perusahaan
hendaknya tidak hanya dilihat dari segi finansial saja tetapi juga
harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran dari perspektif lainnya
seperti tingkat kepuasan pelanggan, proses internal dan
kemampuan melakukan inovasi.
Gambar 2.12 Analisis Balanced Scorecard
51
Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran
taktis atau operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan
Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen strategis, untuk
mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses
manajemen seperti:
• Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategis.
• Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran
strategis.
• Merencanakan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai
inisiatif strategis.
• Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
2.2.6.2 Products and Services
Gambar 2.13 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Products & Services)
2.2.6.2.1 Business Plan
Menurut Scott A. Bernard (2005, p297)
perencanaan bisnis merupakan rencana bisnis yang
dituntut untuk memiliki deskripsi tingkat tinggi dari
B-1 business plan
B-2 node connectivity diagram
B-3 swim lane process diagram
B-4 business process diagram
B-5 product matrix
B-6 use case narrative
B-7 investment business case
52
garis kunci dan fungsi bisnis dengan strategi keuangan
yang akan mencapai tujuan strategis dan inisiatif.
Ada beberapa hal yang biasa ditemui pada
analisis perencanaan bisnis ini:
1. Kegiatan bisnis: Menjelaskan tentang bagaimana
gambaran umum mengenai perusahaan.
2. Profil tim eksekutif: Menjelaskan profil dari top
management serta tugasnya.
3. Hubungan kegiatan usaha dengan tujuan strategi:
Menjelaskan tentang hubungan bagaimana kegiatan –
kegiatan bisnis yang terjadi pada perusahaan bisa
membantu perusahaan untuk mencapai tujuan
strategisnya.
4. Struktur organisasi: Menjelaskan tentang susunan
organisasi yang ada pada perusahaan.
5. Prospek pasar dan strategi kompetitif: Menjelaskan
mengenai prospek pasar dan bagaimana caranya agar
bisa mengungguli pesaing.
6. Siklus bisnis: Menjelaskan mengenai daur hidup bisnis
perusahaan dari awal hingga kembali ke awal.
7. Ringkasan kapitalisasi perusahaan: Merupakan
ringkasan mengenai perusahaan dan sejauh mana
perusahaan tersebut sudah berjalan dan berkembang.
8. Strategi keuangan: Menjelaskan tentang bagaimana
mengatur keuangan perusahaan agar pengeluaraan
53
perusahaan tidak terlalu besar dan pengontrolannya
jelas sehingga menjadi keunggulan tersendiri untuk
bisa menunjang agar mencapai tujuan utama
perusahaan.
9. Status keuangan: Menjelaskan tentang bagaimana
keadaan keuangan perusahaan saat ini dan sejauh mana
keadaan keuangan yang sekarang dapat menunjang
untuk mencapai tujuan perusahaan.
10. Bisnis kemitraan dan aliansi: Menjelaskan tentang kerja
sama antara perusahaan dengan pihak lain untuk
menunjang tercapainya tujuan perusahaan dengan
memanfaatkan pihak lain sebagai pendukungnya.
2.2.6.2.2 Business Process Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p300)
Diagram proses bisnis yang menunjukkan mengenai
rincian atau detail dari setiap aktivitas bisnis yang ada,
termasuk bagaimana setiap aktivitas-aktivitas ini bisa
saling berhubungan. Diagram B-4 mengikuti diagram
IDEF-0 untuk menunjukan input, control, output dan
mekanismenya untuk setiap langkah pada prosesnya.
Ada beberapa hal yang dapat dilihat dari
diagram proses bisnis ini, diantaranya:
54
1. Input
Input adalah sesuatu yang men-trigger suatu aktifitas
dan mampu merubah, menggunakan atau bahkan
menjadi bagian dari sistem.
2. Controls
Controls disini adalah regulasi dari suatu aktifitas
biasanya mengindikasikan kapan atau bagaimana suatu
proses akan dilaksanakan atau terjadi.
3. Output
Output adalah hasil yang telah diproduksi oleh
serangkaian aktifitas atau suatu alasan untuk
menjalankan proses.
4. Mechanism
Mechanism adalah sistem, orang dan peralatan yang
digunakan untuk melakukan suatu aktifitas.
2.2.6.2.3 Swimlane Process Diagram
Stakeholder menunjukkan bagaimana diagram
aktivitas para bagian divisi (orang-orang dengan
kepentingan dalam perusahaan) yang terlibat dengan
lini proses bisnis, dan waktu interaksi yang
diperlihatkan pada diagram dengan menggunakan
format “swim lanes” untuk mengatur barisan
stakeholder, dan jangka waktu menurut kolom serta
overlay kegiatan dengan simbology flowchart.
55
Gambar 2.14 Template Swimlane Diagram
2.2.6.2.4 Usecase Narrative Diagram
Use case narrative mengikuti format bahasa
pemodelan yang terpadu (UML) (Unified Modeling Language)
untuk mengidentifikasi keperluan bisnis, keadaan,
stakeholders, dan peraturan bisnis untuk interaksi dengan
sistem, layanan dan aplikasi yang mengidentifikasi solusi
teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan.
Use case narrative diagram juga dapat dikatakan dapat
mengidentifikasi bagaimana sistem akan digunakan dan actor
mana yang akan terlibat dengan use case. Actor adalah
seseorang atau sesuatu yang secara langsung bersentuhan dan
berinteraksi dengan sistem. Actor dapat mempunyai peranan
lebih didalam satu use case narrative diagram. Contohnya,
bagian penjualan mempunyai peranan dalam sistem
56
pemesanan yaitu mencatat pemesanan baru dan mengupdate
pemesanan. Di dalam use case narrative diagram juga
terdapat garis batas yang digambarkan disekitar keseluruhan
use case. Batasan ini disebut dengan automation boundary, hal
ini menandai batas antara lingkungan, di mana aktor
melakukan tugasnya, dan komponen internal sistem komputer.
Berikut ini adalah notasi yang digunakan pada usecase
narrative diagram:
• Boundary
Garis batas yang digambarkan disekitar keseluruhan
use case. Hal ini menandai batas antara lingkungan, di
mana aktor melakukan tugasnya, dan komponen
internal sistem komputer.
• Actor
Seseorang atau sesuatu yang secara langsung
bersentuhan dan berinteraksi dengan sistem. Actor
dapat mempunyai peranan lebih didalam satu use case
diagram.
• Business Event
Suatu event bisnis yang terjadi di dalam proses bisnis
perusahaan dan berhubungan dengan sistem.
58
2.2.6.3 Data and Information
Gambar 2.16 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Data & Information)
2.2.6.3.1 Object State Transition Diagram
Diagram keadaan transisi yang menggunakan
notasi dari bahasa pemodelan terpadu untuk
menunjukkan bagaimana siklus hidup objek data
tertentu. Diagram ini menunjukkan perubahan atribut,
link, dan perilaku dari objek “on-line order” yang
merupakan hasil dari aktivitas sistem internal atau
eksternal. Object state transition diagram juga
merupakan sebuah diagram yang menunjukkan daur
hidup suatu objek dalam bentuk state dan transisi.
Object state transition diagram terdiri dari
sebuah oval yang mewakili status objek dan panah
yang mewakili transisinya. Di bawah ini adalah notasi
D-1 knowledge management plan
D-2 information exchange matrix
D-3 object state transition diagram
D-4 object event trace diagram
D-5 logical data model
D-6 physical data model
D-7 activity/entity matrix
D-8 data dictionary
59
yang digunakan di dalam object state transition
diagram:
• Initial State/Pseudostate
Initial State adalah suatu lingkaran titik hitam tebal
yang merupakan awal dari sebuah proses di dalam
object state transaction diagram.
• Transition
Transition adalah pergerakan objek dari satu state
ke state yang lain.
• Message Event
Message Event adalah pemicu dari suatu transisi,
dimana menyebabkan objek untuk meninggalkan
original statenya.
• Final State
Final state adalah suatu lingkaran berisi titik tebal
yang merupakan tanda akhir sebuah proses di
dalam object state transition diagram.
60
Gambar 2.17 Contoh Object State Transition Diagram
2.1.4.1.2 Logical Data Model
Model data semantik dapat dikembangkan dengan
menggunakan metode terstruktur tradisional dan simbology
(diagram hubungan entitas) atau dapat menggunakan
metode object-oriented dan simbology dari bahasa
pemodelan (UML) yang menghasilkan diagram kelas atau
diagram object. Di dalam logical data model, objek
berinteraksi dengan mengirimkan messages ke objek lain
untuk mengaktifkan methods mereka. Messages adalah
komunikasi yang terjadi diantara objek dimana objek yang
satu akan memberikan objek yang lain untuk menjalankan
61
methods mereka. Selain itu, objek-objek tersebut juga akan
menjaga hubungan asosiasi diantara mereka. Hubungan
asosiasi adalah suatu hubungan yang secara natural
diantara objek. Terdapat juga suatu multiplicity di dalam
logical data model, multiplicity adalah jumlah asosiasi
diantara objek. Terdapat 4 macam multiplicity didalam
class diagram:
• One – to – one
• One – to – many
• Many – to – many
• Zero – to – many
Gambar 2.18 Contoh Logical Data Model
62
2.2.6.3.3 Activity/Entity Matrix (CRUD)
Matriks kegiatan entitas adalah pemetaan yang
dikembangkan oleh entitas data yang terkait dengan
kegiatan usaha. Sering disebut “CRUD” Matrix karena
mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang
dilakukan pada data (create, read, update, delete)
melalui proses bisnis.
Gambar 2.19 Activity/Entity Matrix(CRUD) (Bernard, 2005, p310)
63
2.2.6.4 EA System and Application
Gambar 2.20 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Systems and Applications)
2.2.6.4.1 System Communication Description
Artefak S-2 tampilan diagram pada S-1 Sistem
dengan memberikan deskripsi tentang bagaimana data
dikomunikasikan antara sistem di seluruh perusahaan,
dan termasuk spesifik tentang link, jalan, jaringan, dan
media.
2.2.6.4.2 System Data Flow Diagram
Data Flow Diagram lebih dikenal sebagai
"Diagram Data Flow" dan dimaksudkan untuk
menunjukkan proses dalam suatu sistem pertukaran
data, dan bagaimana pertukaran terjadi. DFD terdiri
dari context diagram dan diagram rinci (DFD
Levelled). Context diagram berfungsi memetakan
SA-1 : System Interface Diagram
SA-2 : System Communication Description
SA-3 : System Interface Matrix
SA-4 : System Data Flow Diagram
SA-5 : System/Operations Matrix
SA-6 : System Data Exchange Matrix
SA-7 : System Performance Matrix
SA-8 : System Evolution Diagram
SA-9 : Web Application Diagram
64
model lingkungan (menggambarkan hubungan antara
entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang
direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang
mewakili keseluruhan sistem. DFD leveled
menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara
fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran
dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan
sistem dari sudut pandang fungsi.
Langkah – langkah dalam membuat Data Flow
Diagram :
1. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan
aliran data antara mereka.
2. Sistem dokumen hieraki fungsional.
3. Tujuan utama adalah untuk:
- Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus
data sistem yang diperlukan yang di input dan
output oleh masing-masing sistem.
- Memastikan konektivitas fungsional selesai.
- Mendukung dari dekomposisi fungsional untuk
detail tambahan.
Di bawah ini adalah notasi yang digunakan pada
system data flow diagram:
1. Entitas: dapat berupa orang atau unit terkait yang
berinteraksi dengan sistem tetapi berada diluar
65
sistem yang akan memberikan input atau menerima
output dari sistem.
2. Proses: kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus
data yang masuk ke dalam proses untuk
menghasilkan arus data yang akan keluar dari
proses.
3. Data Store: suatu penyimpanan data atau suatu
tempat dimana data diolah oleh proses.
4. Aliran Data: merupakan perpindahan data dari satu
titik ke titik yang lain.
66
Gambar 2.21 Contoh System Data Flow Diagram
2.2.6.5 EA Network and Infrastructure
Gambar 2.22 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Networks and Infrastructure)
NI-1 : Network Connectivity Diagram
NI-2 : Network Inventory
NI-3 : Capital Equipment Inventory
NI-4 : Building Blueprints
NI-5 : Network Center Diagram
NI-6 : Cable Plant Diagram
NI-7 : Rack Elevation Diagram
67
2.2.6.5.1 Network Connectivity Diagram
Konektivitas Jaringan Diagram menunjukkan
koneksi fisik antara suara perusahaan, data, dan
jaringan video termasuk eksternal Wide Area Network
(WAN) dan Local Area Network (LAN) juga disebut
"extranet" dan "intranet". Network Connectivity
Diagram dapat menunjukkan bagaimana gambaran dari
jaringan yang dimiliki oleh perusahaan.
Gambar 2.23 Contoh Network Connectivity Diagram
2.2.7 Diagram SWOT
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal yaitu
peluang dan ancaman dengan faktor internal yaitu kekuatan dan
kelemahan.
• Kekuatan (Strength)
Kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan
dengan para pesaingnya atau kompetensi khusus yang terdapat
68
dalam organisasi berakibat pada pemilikan keunggulan atau
kelebihan komperatif.
• Kelemahan (weakness)
Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan lain. Dengan mengetahui ini
maka disusun suatu strategi untuk menutupi / menghilangkan
kelemahan perusahaan. Keterbatasan / kekurangan dalam hal
sumber, ketrampilan dan kemampuan menjadi penghalang serius
bagi penampilan kinerja organisasi. Berbagai keterbatasan dan
kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat dari sarana
prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,
produk yang tidak/kurang diminati, perolehan keuntungan kurang
memadai.
• Peluang (opportunities)
Kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk membuat lebih
banyak pelanggan dibandingkan dengan pesaingnya. Berbagai
situasi lingkungan yang menguntungkan bagi satuan organisasi.
Yang dimaksud dengan berbagai situasi disini antara lain
kecenderungan penting terjadi di kalangan pengguna produk,
perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan dalam peraturan
perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan baru
dalam kegiatan organisasi.
69
• Ancaman (threats)
Threats merupakan kebalikan dari pengertian peluang yakni
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
organisasi. Jika tidak segera diatasi akan menjadi
ganjalan/halangan/hambatan laju aktivitas satuan organisasi baik
untuk masa sekarang maupun masa depan. Berbagai contoh
antara lain: masuknya pesaing baru, pertumbuhan yang lamban,
meningkatnya posisi tawar pemakai produk yang dihasilkan,
menguatnya posisi tawar input yang diperlukan untuk proses
menjadi output/produk tertentu, perkembangan dan teknologi
yang belum dikuasai.
Diagram analisis SWOT menunjuk titik kordinat dari posisi
SWOT seperti yang ditujukan pada:
Gambar 2.24 Diagram Analisis SWOT
70
Deskripsi:
• Kuadran Pertama merupakan situasi yang sangat
menguntungkan. Perusahaan memiliki kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan yang agresif
(Growth Oriental Strategy).
• Kuadran Kedua meskipun menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Strategi yang harus diterapkan adalah memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk pasar).
• Kuadran Ketiga dimana perusahaan menghadapi peluang yang
besar, tetapi di lain pihak perusahaan terdapat beberapa kendala
atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah
meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.
• Kuadran Keempat merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal.
2.2.8 Matrix SWOT
Matrix SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun
faktor-faktor strategi perusahaan. Matrix ini menggambarkan
bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan secara
internal serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal.
71
Matrix ini dapat menghasilkan empat bagian kemungkinan
alternatif strategis seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1 yaitu
strategi SO, strategi ST, strategi WO, strategi WT.
• Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
• Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk ancaman yang ada.
• Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan meminimalkan kelemahan.
• Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari
ancaman.
Tabel 2.2 Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Strength (S)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan internal
Weakness (W)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kelemahan internal
Oppurtunity (O)
Tentukan 5-10 faktor
Strategi SO
Ciptakan strategi yang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
72
peluang eksternal menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang.
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang.
Threats (T)
Tentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman.
Pada lingkungan eksternal dan internal bisnis serta SI/TI
perusahaan, dapat disimpulkan bahwa terdapat persaingan yang cukup
ketat antar industri, pengaruh lingkungan luar terhadap perusahaan,
performa aktivitas dan SI/TI yang belum optimal, adanya kelemahan
maupun ancaman yang dapat mempengaruhi kemajuan perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya. Untuk mengatasi dan meminimalisasi
permasalahan-permasalahan tersebut secara bersamaan meningkatkan
kekuatan dan peluang yang ada, perlu merencanakan dan menerapkan
strategi bisnis, strategi sistem dan teknologi informasi yang tepat
guna disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan agar efisiensi dan
efektivitas proses bisnis serta keunggulan dalam bersaing dapat
tercapai sehingga tujuan dan sasaran bisnis perusahaan dapat
terpenuhi secara optimal. (Dewan Pelawi; Franky; Charles Willy;
Bobby Irwanza, 2011 )
2.2.9 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal, EFAS (External
73
Factors Analysis summary). Berikut ini adalah cara-cara penentuan
faktor strategi eksternal (EFAS):
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan
ancaman)
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0,0
(tidak penting) sampai 1,0 (sangat tertutup). Faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategi.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1
(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi
perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor
peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating
+4, tetapi jika peluangnya kecil dalam rating +1) pemberian nilai
rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya jika ancamannya
sangat besar, ratingnya adalah 1 sebaliknya jika nilai ancamannya
sedikit ratingnya.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa
skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor
pembuatannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang
74
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.
Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dengan kelompok industri yang
sama.
Gambar 2.25 Contoh Tabel EFAS
2.2.10 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)
Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan
diidentifikasi suatu tabel IFAS (Interval Strategic Factors Analysis
Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal
tersebut dalam kerangka Strength dan Weakness perusahaan.
Tahapnya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai
dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting) berdasarkan
75
pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap proses strategis
perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1.0).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai
dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat
positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi
nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan
membandingkan dengan rata-rata nilai industri atau pesaing
utama. Sedangkan, variabel yang bersifat negatif kebalikannya
contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali
dibandingkan dengan rata-rata industri nilainya adalah 1
sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata
industri nilainya adalah 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya
berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang
nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan
1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor
pembuatannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang
76
bersangkutan nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor internalnya.
Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dengan kelompok
industri yang sama.
Gambar 2.26 Contoh Tabel IFAS
2.2.11 Analisis PEST (Political, Economy, Social, Technology)
Menurut Ward dan Preppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah
analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi
bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. PEST digunakan untuk
menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah PEST
adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi
atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana
analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi
perusahaan.
77
a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah
hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari
lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya
pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu
perusahaan.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya
pangsa pasar yang ada.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.
Tabel 2.3 Analisis PEST
Politik
• Pajak/Tarif
• Perundang-undangan
• Tekanan atau adanya lobby
group tertentu.
• Situasi politik dan keamanan
Sosial
• Tren gaya hidup
• Tingkah laku konsumen
• Tingkat pendidikan
• Angka kelahiran dan kematian
• Tingkat penghasilan
• Pengelompokkan unsur
78
Ekonomi
• Situasi ekonomi dalam negeri
• Bunga pinjaman
• Tingkat inflasi
• Upah regional
• Nilai tukar mata asing
Teknologi
• Industri yang menggunakan
R & D
• Penemuan teknologi baru
• Teknologi informasi
• Hak paten teknologi
• Transfer teknologi
2.2.12 Analisis Lima Daya Saing Porter
Menurut Ward (2006, p62) persaingan yang ada bergantung
pada lima kekuatan. Kekuatan tersebut digunakan untuk memahami
dan mengevaluasi struktur dari lingkungan. Bisnis industri dan
ancaman kompetisi terhadap perusahaan serta menentukan potensi
keuntungan dalam indutri yang diukur berdasarkan pengendalian
jangka panjang tehadap modal yang diinvestasikan dalam penentuan
kinerja perusahaan.
Kelima kekuatan pesaing tersebut bersamaan menentukan
intensitas persaingan dan kemampuan dalam industri. Kekuatan yang
paling besar akan sangat menentukan sesuatu yang sangat penting.
79
Gambar 2.27 Lima Daya Saing Porter
Model ini merupakan metode analisis yang digunakan oleh
orang-orang yang menjalankan bisnis atau fungsi-fungsi utama bisnis,
untuk mendapatkan posisi kompetitif. Paradigma seperti ini sangat
penting untuk mendapatkan peran kompetitif sistem informasi, dimana
strategi yang menentukan bagaimana sistem informasi harus dijalankan.
Pada waktu yang sama, sistem informasi membuat strategi dan cara
baru untuk dapat berkompetisi dalam industri.
Lima kekuatan persaingan tersebut antara lain:
a. The threat of the entry of new competitors
Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang baru,
keinginan untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang
substansial. Keseriusan ancaman pendatang baru tergantung pada
hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing yang ada pada
pendatang baru agar dapat diperkirakan.
80
b. The bargaining power of suppliers
Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk peserta
dalam industri dengan meningkatkan harga atau mengurangi mutu
barang atau jasa yang dibeli. Dengan demikian, pemasok yang
berpengaruh dapat menekan suatu industri yang tidak dapat
menuntut kenaikan biaya melalui harga jualnya.
c. The bargaining power of customers
Kekuatan pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga
menurut kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak dan
mengadu domba semua anggota industri. Faktor yang
mempengaruhi kekuatan daya saing pembeli apabila :
• Pembeli melakukan pembelian dalam jumlah yang besar.
Denngan adanya pembelian dalam jumlah besar yang
dilakukan oleh pelanggan , hal ini membuktikan bahwa produk
dan pelayanan yang di miliki sangat berkualitas dan dapat
meingkatkan daya saing perusahaan.
• Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan
insentif yang besar untuk mengurangi biaya pembelian.
Karena pelanggan melakukan pembelian maka dapat
meciptakan insentive sehingga mengurangi biaya pembelian
bahan baku
• Produk industri tidak menghemat uang pembeli
Dengan menciptakan produk yang bekualitas sehingga
perushaan menjual dengan harga tinggi yang sesuai dengan
81
kualitas produk sehingga pembeli harus mengeluarkan
nomninal yang besar.
d. The threat of a substitute product
Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat
dengan produk dari industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi
konsumen untuk memilih. Suatu produk dapat menjadi substitusi
atau pengganti bagi produk lain jika konsumen menganggap
produk-produk tersebut mempunyai fungsi yang serupa. Tekanan
persaingan dari produk substitusi akan mendorong suatu perusahaan
menjalankan strategi untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk
mereka berbeda daripada produk substitusi melalui berbagai bentuk
strategi diferensiasi seperti harga yang bersaing, kualitas yang
berbeda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih sesuai
dengan keinginan konsumen atau kombinasi.
e. The intensity of competitive rivalry
Persaingan industri merupakan kompetisi yang sama antara
perusahaan yang memiliki pengaruh besar terhadap para pesaingnya
yang dapat mendorong perlawanan untuk menjadi lebih baik. Untuk
mendalami persaingan industri ini, diperlukan adanya suatu
pemahaman. Pemahaman yang dimaksud antara lain:
• Ukuran industri
Mengetahui siklus perkembangan dunia industri saat ini.
• Pasar dan kinerja keuangan
82
Mengetahui pangsa pasar dan kinerja keuangan untuk dapat
mengurangi terjadinya resiko kegagalan dalam persaingan
bisnis.
• Perusahaan yang dominan
Perusahaan Harus memiliki keahlian dan kreatifitas agar produk
atau jasa dikenal selalu diingat dan yang pertama dipilih oleh
para pelanggan.
• Strategi kompetitif yang bisa digunakan
Perusahan harus memiliki sasaran strategy yang kompetitif agar
meningkatkan daya saing perusahaan didalam persaingan
industri.
• Kompetisi yang diperlukan
Perusahaan harus mengetahui cara berkompetisi didalam dunia
persaingan yang baik.
• Implikasi global
Dengan dikenalnya perusahaan secara global dapat
meningktakan daya saing perusahaan.
• Trend saat ini atau yang akan datang
Perusahaan harus mengelurkan produk sesuai dengan tren saat
ini.
Persaingan diantara pesaing yang ada mengambil bentuk yang sama
dalam memperebutkan posisi dengan menggunakan cara seperti
kompetisi harga, pengenalan produk, dan persaingan.
83
2.2.13 Analisis CSF dan Analisis KPI
Menurut Ward dan Preppard (2002, p209), mendefinisikan
CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari
area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan
perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana
“sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar”. Sehingga
keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.
Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Preppard (2002,
p209) adalah sebagai berikut:
• Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam
melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi
sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar
pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak
dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan
pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.
• Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan
diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem
informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan
strategi bisnis perusahaan.
• Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat
menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa
yang diperlukan oleh setiap individu.
• Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan
informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam
memprioritaskan investasi modal yang potensial.
84
• Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi
pada strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan
perusahaan, dengan memfocuskan pada masalah- masalah
tertentu yang paling kritis.
• Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan
analisis value shop dalam mengidentifikasi proses yang paling
kritis, serta memberikan focus pada pencapaian tujuan melalui
kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.
2.2.14 Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI
Analisis ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman
tentang keadaan dan perkembangan SI/TI di luar lingkungan
perusahaan, yang memberikan dampak dan pengaruh bagi perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan utama dari
analisis ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang peluang-
peluang baru dalam penggunaan SI/TI, dan ini tidak terbatas hanya
pada peluang untuk mengimplementasikan teknologi yang termutahir
namun juga dapat berupa peluang untuk menggunakan teknologi yang
sudah ada dengan cara yang lebih hemat dan tepat dalam
penggunaannya atau peluang untuk menggunakan teknologi dengan
cara lain yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Bagian dari analisis ini juga meliputi pengetahuan tentang
SI/TI yang digunakan oleh pihak eksternal seperti pesaing, pemasok,
atau perusahaan-perusahaan lain yang memiliki hubungan dan
mempengaruhi bisnis perusahaan. Salah satu aspek dari analisis ini
85
adalah untuk dapat mengkategorikan elemen-elemen yang potensial
dan berharga dari tekhnologi untuk dapat dievaluasi dan dimanfaatkan
oleh perusahaan. Inti dari analisis ini adalah untuk dapat menyediakan
informasi yang menyeluruh tentang lingkungan eksternal SI/TI untuk
digunakan sebagai salah satu bentuk masukan dalam proses
perencanaan SI/TI (Ward dan Preppard, p203-204).
2.2.15 Analisis Lingkungan Internal SI/TI
Analisis ini akan menyediakan informasi yang menyeluruh
tentang lingkungan internal SI/TI perusahaan saat ini, yang dapat
digunakan sebagai salah satu bentuk masukan dalam proses
perencanaan strategi SI/TI (Ward dan Preppard, 2002, p198).
Analisis lingkungan internal SI/TI memungkinkan untuk
mengetahui pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini,
pengalaman perusahaan dalam bisnis, cakupan bisnis, dan
kontribusinya terhadap pasar, kemampuan perusahaan, sumber daya
dalam perusahaan dan infrastruktur teknologi yang digunakan.
Analisis ini bertujuan menghasilkan pengetahuan tentang jarak antara
kondisi SI/TI yang ada saat ini dengan tujuan yang ingin dicapai.
Analisis ini dari lingkungan internal SI/TI meliputi beberapa hal
sebagai berikut:
• Evaluasi terhadap portofolio aplikasi saat ini (dari sistem yang
berjalan dan sistem yang sedang dalam pengembangan).
• Evaluasi terhadap sumber daya informasi saat ini dan evaluasi
terhadap infrastruktur, pelayanan dan sumber daya TI saat ini.