bab 2 permasalahan ekonomi kompetensi inti · pdf file1 bab 2 permasalahan ekonomi kompetensi...

41
1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KOMPETENSI DASAR Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya PETA KONSEP. Masalah ekonomi kaitannya dengan kelangkaan kebutuhan manusia Kebutuhan manusia Barang dan jasa pemuas Kelangkaan sumber daya Biaya peluang/ opportunity cost Sumber Daya Alam Sumber Daya Sumber Daya Modal Sumber Daya Menurut Sifatnya Menurut Waktu Menurut Subjek Primer Sekunder Tersier Jenis-jenis barang Cara memperole h Cara penggunaan ya Hubungan dengan benda lain Proses pembuatan Kegunaan bentuk Kegunaan tempat Kegunaan waktu Kegunaan Pemilikan Sumber Daya Ekonomi Jasmani Rohani Sekarang Akan datang Tidak terduga Sepanjang waktu Individu Kolektif Menurut tingkatanny a Kegunaan barang masalah pokok ekonomi terdiri 1. Klasik 2. modern Sistem Ekonomi terdiri dari 1. S E Tradisional 2. S E Pasar 3. S E Komando 4. S E Campuran

Upload: truongkhanh

Post on 06-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

1

BAB 2

PERMASALAHAN EKONOMI

KOMPETENSI INTI

Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu

pengetahuan,teknologi,seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KOMPETENSI DASAR

Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya

PETA KONSEP.Masalah ekonomi kaitannya

dengan kelangkaan kebutuhan manusia

Kebutuhan manusia

Barang dan jasa pemuas

Kelangkaan sumber daya

Biaya peluang/

opportunity cost

Sumber Daya Alam

Sumber Daya

Sumber Daya Modal

Sumber Daya

Menurut Sifatnya

Menurut Waktu

Menurut Subjek

Primer Sekunder Tersier

Jenis-jenis barang

Cara memperole

h

Cara penggunaan

ya

Hubungan dengan

benda lain

Proses pembuatan

Kegunaan bentuk

Kegunaan tempat

Kegunaan waktu

Kegunaan Pemilikan

Sumber Daya

Ekonomi

Jasmani Rohani

Sekarang Akan datang Tidak terduga Sepanjang waktu

Individu Kolektif

Menurut tingkatanny

a

Kegunaan barang

masalah pokok ekonomi terdiri1. Klasik 2. modern

Sistem Ekonomiterdiri dari 1. S E Tradisional 2. S E Pasar 3. S E Komando 4. S E Campuran

Page 2: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

2

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat:

Mendeskripsikan kelangkaan

• Mendeskripsikan macam-macam kebutuhan manusia menurut klasifikasinya serta

bagaimana faktor-faktor yang ada mempengaruhi kebutuhan tersebut

• Mengidentifikasi benda pemuas kebutuhan dan kegunaannya

Mendeskripsikan strategi mengatasi kelangkaan sumber daya yang belum ada

Mendeskripsikan biaya peluang

Mendeskripsikan inti masalah ekonomi

Mendeskripsikan masalah pokok ekonomi Klasik

Mendeskripsikan masalah pokok ekonomi modern

Membedakan macam-macam sistem ekonomi

Pemecahan masalah pokok ekonomi melalui sistem ekonomi

Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering mengeluhkan hidupnya

memiliki banyak sekali masalah. Baik masalah masalah kecil maupun masalah yang

besar yang dapat mengancam kehidupannya. Apa yang menyebabkan permasalahan

itu timbul? Bagaimana cara mengatasinya? Secara ekonomimanusia memiliki banyak

sekali kebutuhan yang harus dipenuhi, namun di sisi lain alat pemuas kebutuhan

tersebut sangat terbatas.Yaitu apabila satu keinginan telah dipenuhi maka akan timbul

keinginan yang lain. Kebutuhan manusia dikatakan terpenuhi apabila barang dan jasa

yang dibutuhkan bisa dikonsumsi.

Tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Hal ini disebabkan sumber-

sumber ekonomi yang tersedia terbatas. Apa akibat yang terjadi dengan kondisi ini?

Manusia harus melakukan pengorbanan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

Artinya untuk memenuhi satu kebutuhan terkadang harus mengorbankan kebutuhan

yang lain. Inilah yang disebut permasalahan pokok ekonomi.

Pada bab ini kita akan membahas permasalahan ekonomi kaitannya dengan

kelangkaan , kebutuhan manusia, masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi

Page 3: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

3

A. PENGERTIAN KELANGKAAN

Apa yang terbersit di benak kita ketika mendengar istilah kelangkaan? Apakah

kita memahami mengenai hilangnya kedelai di pasaran? Ataukah mengenai minyak

tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar sehingga membuat banyak ibu-

ibu/bapak-bapak harus mengantri di penyalur-penyalur minyak tanah atau elpiji?

Kedua contoh di atas menggambarkan bentuk kelangkaan. Manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan manusia beraneka ragam

dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia semakin bertambah banyak

baik jumlah, mutu, dan coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding dengan

sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, akan ada sebagian orang yang tidak

mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah karena tidak mampu

mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak terjangkau) atau karena

barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan

dapat diartikan situasi atau keadaan di mana jumlah sumber daya yang ada dirasakan

kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kelangkaan tidak

berarti segala sesuatu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sulit

diperoleh. Kelangkaan (scarcity) diartikan kesenjangan antara sumber daya ekonomi

yang terbatas dengan jumlah kebutuhan hidup tidak terbatas. Kelangkaan timbul

karena kebutuhan manusia terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak

cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keadaan ini mendorong manusia untuk

melakukan pilihan di antara berbagai alternatif yang paling menguntungkan. Selain itu,

manusia harus bersikap bijak dan rasional dalam mengalokasikan sumber daya

ekonomi. Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:

1. Langka dalam arti jumlahnya sedikit dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan

manusia.

2. Langka dalam arti untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan

B. PENYEBAB KELANGKAAN

Mengapa timbul masalah kelangkaan dalam kehidupan masyarakat? Kelangkaan

sumber daya dialami setiap orang, bangsa, dan negara. Meskipun kondisinya berbeda-

beda, pokok permasalahan ekonominya sama, yaitu cara manusia memenuhi

kebutuhan hidup yang beragam dihadapkan dengan ketersediaan alat pemenuhan

Page 4: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

4

kebutuhan yang terbatas. Masalah kelangkaan timbul disebabkan faktor-faktor

sebagai berikut.

1. Kelangkaan Sumber Daya Alam Pernahkah kamu mengamati pengeboran minyak

di lepas pantai? Nah, apa yang akan terjadi bila pengeboran dilakukan secara

terus-menerus? Ya, tentu saja cadangan minyak di dalam bumi akan berkurang

yang bisa berakibat terjadi kelangkaan. Jadi, kelangkaan sumber daya alam dapat

diartikan terbatasnya persediaan sumber daya yang terkandung di alam, baik

sumber daya biotik (hewan dan tumbuhan) maupun sumber daya abiotik (tanah,

udara, barang tambang, air, dan iklim).

2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan roda perekonomian diperlukan manusia yang memiliki

keahlian dan pengetahuan tinggi.

3. Kelangkaan Sumber Daya Modal

Sumber daya modal sangat diperlukan dalam proses produksi barang atau jasa.

Indonesia sebagai negara berkembang masih banyak menemukan berbagai

kendala terutama masalah permodalan. Modal tidak hanya dalam bentuk uang,

tetapi juga bahan baku, gedung, dan mesin-mesin.

4. Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan

Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki sikap mental kewirausahaan.

Sedikitnya orang yang berpikir kreatif dan inovatif akan mengakibatnya langkanya

sumber daya kewirausahaan. Sehingga sumber daya ekonomi yang ada tidak

dapat dikelola secara maksimal karena kurangnya kemampuan menjalankan

gagasan kreatif tersebut.

5. Bencana Alam

Ulah manusia yang kurang menjaga keseimbangan alam dapat menyebabkan

terjadinya bencana alam. Bencana alam menyebabkan rusaknya sumber daya

yang ada, baik korban jiwa maupun rusaknya berbagai sumber daya ekonomi .

Untuk mengadakan kembali sumber daya yang rusak akibat bencana alam

dibutuhkan waktu yang lama dan uang yang tidak sedikit.

Semua faktor produksi ini terbatas jumlahnya, dan keterbatasan faktor-faktor

produksi ini dinamakan dengan kelangkaan (scarcity). Tahukah anda apa yang

menyebabkan benda pemuas kebutuhan itu langka? Kelangkaan benda pemuas

Page 5: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

5

kebutuhan itu terjadi antara lain karena keterbatasan persediaan sumber daya alam,

keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah alam, keserakahan manusia

seperti penebangan hutan secara liar, meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih

cepat dari kemampuan untuk menghasilkan, dan belum ditemukannya sumber-

sumber baru.

(gambar bencana alam letusang unung merapi yang

mengakibatkankelangkaan)

C. STRATEGI MENGATASI KELANGKAAN.

Perlu diketahui bahwa kelangkaan terjadi disebabkan karena terbatasnya sumber

daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Usaha dalam mengatasi kelangkaan sumber daya dikelompokkan menjadi 2 cara,

yaitu:

1. Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan

Skala prioritas kebutuhan adalah suatu daftar tentang berbagai macam kebutuhan

hidup yang disusun berdasarkan kepentingannya, dari yang paling penting dan

mendesak, dapat ditunda pemenuhannya hingga tidak perlu dipenuhi. Dalam

menyusun skala prioritas kebutuhan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan

antara lain:

a. Membuat urutan kebutuhan harus didasarkan pada tingkat kepentingan atau

tidaknya kebutuhan tersebut . Ini dilakukan agar dapat menentukan kebutuhan

apa saja yang segera dipenuhi dan yang masih bisa ditunda pemenuhannya.

b. Bersikap rasional dalam memilih. Sikap rasional perlu dilakukan dengan selalu

menggunakan akal sehat. Selalu mempertimbangkan sebaik-baiknya antara

pengorbanan yang diberikan dengan manfaat yang diperoleh.

2. Berlaku Arif dan bijaksana dalam Memanfaatkan Sumber Daya

Dalam memanfaatkan sumber daya bisa diterapkan dengan melakukan usaha – usaha

berikut.

a. Memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan efektif serta menggali yang

belum terangkat. Kegiatan ini perlu dilakukan agar sumber daya yang ada tidak

cepat rusak atau punah dan yang baru dapat dimanfaatkan secara optimal.

Page 6: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

6

b. Mengelola dan mendayagunakan sumber modal secara tepat guna. Pengelolaan

sumber daya modal secara tepat guna akan membuat seseorang mampu

mengatur penghasilannya dengan benar. Bagi pengusaha, ia bisa mengefisienkan

biaya operasional sehingga keuntungan yang diperoleh pun maksim

c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Sehingga terbentuk tenaga – tenaga terampil di

bidangnya dan dapat memaksimalkan kegunaan sumber daya.

D. SUMBER DAYA EKONOMI

Sumber daya ekonomi yang bermanfaat bagi manusia dibagi menjadi:

1. Sumber daya alam.

Sumber daya alam merupakan faktor produksi yang langsung diperoleh dari alam

seperti tanah dan cadangan mineral yang terdapat di dalamnya.Tanah digunakan

lahan pertanian, perkebunan, mendirikan bangunan, sarana umum. Sedangkan

cadangan mineral diolah menjadi bahan baku industri.

Berbagai sumber daya alam yang ada dapat dikelompokkan menjadi dua jenis,

yaitu:

a. Sumber Daya Alam yang dapat di perbaharui ( terbarukan )

Adalah sumber daya yang tidak akan habis selama manusia masih mau

berusaha mengembangbiakkan atau memperbaharuinya. Contoh hewan,

tumbuhan

b. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Adalah sumber daya terbentuk melalui proses alam selama jutaan tahun dan

bukan buatan manusia dan tidak dapat diperbaharui oleh manusia. Contoh

adalah gas alam, minyak bumi, batu bara, barang tambang mineral dan

barang tambang non mineral.

2. Sumber Daya Modal

Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan modal adalah segala sesuatu yang

diperlukan untuk meningkatkan proses produksi .

Sebagai sumber daya ekonomi, modal dapat dikelompokkan menjadi :

a. Berdasarkan wujudnya, modal dapat dibedakan sebagai berikut

Page 7: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

7

1) Modal uang (money capital) adalahmodal berupa uang yang digunakan

untuk proses produksi. Contoh : uang untuk membeli mesin atau

bahan-bahan mentah

2) Modal barang (capital goods) adalah modal berupa benda atau barang

yang digunakan untuk modal produksi. Contoh ; tanah, gedung dan

kendaraan

b. Berdasarkan bentuknya, modal dapat dibedakan sebagai berikut

1) Modal nyata adalah modal berupa barang yang dapat diukur,

dilihat,atau ditimbang dan digunakan dalam proses produksi. Modal

nyata terdiri atas uang dan barang. Contoh : persediaan barang, uang ,

mesin.

2) Modal abstrak, adalah modal yang tidak dapat dilihat, tetapi hasilnya

dapat dilihat atau dirasakan.Contoh : keahlian , ketrampilan, nama baik

, hak paten , pengetahuan, ketelitian dan kepandaian.

c. Berdasarkan sumbernya, modal dibedakan sebagai berikut:

1) Modal sendiri adalah modal yang dimiliki seseorang yang dapat

memberikan keuntungan kepada pemiliknya. Jika mengalami kerugian

resiko secara penuh ditanggung oleh pemilik modal . Contoh : saham,

modal milik perusahaan, danmodal patungan.

2) Modal pinjaman, adalah modal yang diperoleh dari pihak lain atau

dengan cara meminjam baik melalui bankatau pihak lain . Contoh :

modal yang diperoleh dari pinjaman

d. Berdasarkan sifatnya, modal dibedakan menjadi:

1) Modal lancar (variable capital) adalah modal berupa barang-barang

atau alat-alat yang habis terpakai dalam satu kali proses

produksi.Contoh: persediaan barang dagangan, alat tulis kantor, bahan

mentah

2) Modal tetap (fixed capital), adalah modal berupa barang-barang atau

benda –benda yang dapat digunakan lebih dari satu kali pakai proses

produksi. Contoh : mesin-mesin , gedung , kantor, dan peralatan lain

sebagai penunjang produksi

Page 8: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

8

e. Berdasarka subyek ( siapa yang memiliki ), dibedakan menjadi :

1) Modal perorangan ( private capital), adalah modal yang berasal dari

perorangan dan dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya.

Contoh : bangunan milik pribadi, uang .

2) Modal masyarakat (sosial capital), adalah modal berupa barang-barang

atau alat-alat yang digunakan untuk kepentingan orang banyak.

Ccontoh: sarana dan prasarana umum

3. Sumber Daya manusia

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses

produksi.Pelaksana utama dalam seluruh kegiatan produksi adalah manusia.

Sumber daya manusia sering disebut tenaga kerja. Penggolongan tenaga kerja

sebagai berikut:

a. Berdasarkan kemampuan, tenaga kerka dapat dibedakan menjadi :

1) Tenaga kerja terdidik/ tenaga ahli/tenaga mahir (skilled labour) adalah

tenaga kerja yang memperolehpendidikan keahlian atau kemahiran

pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan non

formal. Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda,

doktor, master, dan lain sebagainya.

2) Tenaga kerja terlatih ( trained labour ) adalah tenaga kerja yang

memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui

pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan

karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-

ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya

adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis, dan lain-lain.

3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained )

adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan

terlebih dahulu dan hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga

kerja model ini seperti kuli, buruh angkut, buruh pabrik, pembantu,

tukang becak, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

b. Penggolongan tenaga kerja menurut sifatnya, tenaga kerja ini dibedakan

menjadi:

Page 9: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

9

1) Tenaga keja jasmani yaitu tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan

fisik atau jasmani dalam proses produksi. Contoh tenaga kerja jasmani

adalah kuli , buruh angkut, tukang becak

2) Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang memerlukan daya

pikiran,daya kreasi atau pengetahuan untuk melakukan dalam proses

produksi. Sumber daya ini memerlukan pengalaman dan pengetahuan.

Contoh sumber daya rohani adalah konsultan, pengacara,guru.

4. Sumber Daya Kewirausahaan

Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan

seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksiuntuk menghasilkan

barang dan jasa kebutuhan manusia. Seorang pengusaha (entrepreneur) adalah

orang yang memiliki kemampuan untuk menangkap peluang usaha melalui

penciptaan produk baru, teknik produksi baru,pasar produksi baru ,atau

kegunaan baru dari produk yang sudah ada,dan memperoleh keuntungan serta

berani menanggung risiko.

Keahlian (skill) yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri dari:

a. Managerial skill, adalah kemampuan seorang pengusaha dalam

mengorganisasikan semua faktor produksi agar mencapai tujuan;

b. Technical skill, adalah keahlian seorang pengusaha yang bersifat teknis

dalam pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik;

c. Organizational skill, adalah keahlian seorang pengusaha dalam memimpin

berbagai usaha, tidak hanya intern perusahaan yang bersifat bisnis, tetapi

juga organisasi dalam bentuk lain.

(Gambar pengusaha/wirausaha yang memiliki managerial skill)

Page 10: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

10

TUGAS

Lengkapi perbedaan antara tenaga kerja dengan entrepreneur pada tabel dibawah ini

NO Aspek Tenaga kerja (Labour) Pengusaha ( entrepreneur)

1 Kegiatan

2 Tanggung jawab

3 Kebijakan

4 Permodalan

5 Resiko

6 Pendapatan

E. KEBUTUHAN.

Kemakmuran berarti terpenuhinya seluruh kebutuhan manusia. Apa yang

dimaksud dengan kebutuhan manusia itu, dan seberapa jauhkah kita

mengenal kebutuhan kita sendiri? Berbagai hal yang berkaitan dengan

kebutuhan manusia akan dibahas berikut ini.Pertama-tama kita akan membahas

pengertian kebutuhan, kemudian mengklasifikasikan berbagai ragam kebutuhan

dan meninjau faktor-faktor yang melatarbelakangi keragaman kebutuhan

manusia.

1. Pengertian Kebutuhan

Manusia berjuang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan, kebutuhan itu

dapat berupa makanan seperti beras, dan lauk pauk, dapat pula berupa pakaian

seperti baju, celana dan kaos kaki, dan dapat juga berupa jasa seperti

menonton film di bioskop, naik bus, dan bantuan dokter serta bantuan hukum

seperti pengacara. Beragamnya barang dan jasa itu membuktikan bahwa

kebutuhan manusia beragam juga. Apa yang akan terjadi apabila kebutuhan

Page 11: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

11

manusia itu terpenuhi? Dengan kemampuan kita dalam memenuhi kebutuhan,

kelangsungan hidup manusia terus berlanjut, dan dengan terpenuhinya semua

kebutuhan manusia, kelangsungan hidup manusia menjadi sejahtera.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan mencerminkan ada

perasaan kekurangan dalam diri manusia yang ingin dipuaskan. Orang

membutuhkan sesuatu karena tanpa sesuatu itu ia merasa dirinya memiliki

kekurangan. Yang lapar ingin makan. Yang haus ingin minum. Yang sakit ingin

sembuh. Yang bodoh ingin menjadi pintar. Selain itu, kebutuhan adalah segala

sesuatu yang naluriah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk

mempertahankan hidupnya.

2. Macam-macam Kebutuhan

Kebutuhan manusia itu beragam, dan bila dihitung tak akan terhitung

banyaknya, seumpama banyaknya pasir di laut dan bintang- bintang di langit,

kita pasti tak dapat menghitungnya. Beragam kebutuhan manusia itu dapat kita

klasifikasikan menurut tolok ukur sebagai berikut.

a. Kebutuhan menurut intensitas ( tingkatan ).

Kebutuhan menurut tolok ukur ini berhubungan dengan prioritas atau

kadar penting atau tidaknya suatu kebutuhan tersebut.

1) Kebutuhan Primer.

Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang paling utama untuk

dipenuhi. Termasuk dalam kebutuhan primer antara lain kebutuhan akan

makanan, pakaian dan perumahan. Mengapa kebutuhan seperti itu

dinamakan primer? Ditinjau dari sudut pandang etimologi (asal usul kata),

kebutuhan primer itu berarti kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan

oleh manusia demi kelangsungan hidupnya. Primer sendiri berasal dari

kata primus yang berarti “pertama”. Agar tetap hidup, manusia harus

makan, minum, dan berpakaian layak serta harus pula mempunyai tempat

tinggal untuk berlindung dari hujan, matahari, dan udara dingin. Akan sulit

bagi manusia untuk melaksanakan jati dirinya sebelum kebutuhan

primernya terpenuhi. Itulah mengapa kebutuhan primer disebut “kebutuhan

alamiah”.

Page 12: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

12

2) Kebutuhan Sekunder.

Manusia tidak hanya hidup dengan memenuhi kebutuhan primer,

tetapi manusia sebagai makhluk berbudaya dan bermasyarakat tidak

lepas dari kebutuhan yang lebih luas, lebih banyak, dan lebih

sempurna. Kebutuhan semacam ini menyangkut kebutuhan akan

peralatan rumah tangga, seperti tempat tidur, meja, kursi, radio, buku,

alat tulis, komputer, dan lain-lain. Kebutuhan seperti ini disebut

kebutuhan sekunder. Kata sekunder berasal dan kata latin secundus

yang berarti “kedua”. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan

setelah kebutuhan primer terpenuhi. Setelah kebutuhan primer

terpenuhi, manusia akan memperhatikan kebutuhan sekundernya,

demi untuk menjaga kenyamanan hidup dan jati dirinya.

3) Kebutuhan Tersier.

Tersier berasal dan kata latin tertius yang berarti “ketiga.” Kebutuhan

ini akan timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi.

Pemenuhan kebutuhan tersier ini tertuju kepada barang-barang

mewah seperti mobil sedan yang mewah, TV yang besar dan berlayar

datar 54 inci, wisata ke Alaska, atau bahkan berlibur ke ruang angkasa.

Kebutuhan tersier ini bertujuan untuk meningkatkan prestise manusia

tersebut dalam masyarakat. Perlu kita ketahui, batas antara kebutuhan

sekunder dan tersier untuk setiap orang berbeda- beda. Perbedaan

ini ditentukan oleh kedudukan dan status ekonomis orang di tengah

masyarakat. Terkadang kebutuhan sekunder untuk satu golongan

merupakan kebutuhan tersier untuk golongan lain. Sebagai contoh,

kebutuhan akan TV hitam- putih di suatu desa terpencil, sementara di

kota-kota besar TV hitam-putih tidak lagi dianggap barang mewah.

Bahkan bagi golongan yang berpenghasilan tinggi, TV berwarna sudah

dianggap sebagai kebutuhan primer.

b. Kebutuhan menurut sifatnya.

Kebutuhan menurut tolok ukur ini berhubungan dengan akibat atau

pengaruh bagi kita secara jasmani dan rohani.

Page 13: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

13

1) Kebutuhan Jasmani. Membaca namanya, kita segera tahu bahwa

kebutuhan macam ini berhubungan dengan badan atau raga kita.

Agar tetap hidup, raga kita harus tetap terpelihara dengan

memberikan cukup makanan, minuman, dan pakaian agar kita tetap

layak hidup dalam masyarakat.Lalu kita ketahui sekarang ini, di kota-

kota sudah menjamur pusat-pusat kesegaran jasmani atau fitness

center. Gejala ini juga menunjukkan upaya manusia untuk memenuhi

kebutuhan jasmani. Sampai di sini dapat kita simpulkan bahwa,

kebutuhan jasmani merupakan segala sesuatu yang diperlukan

manusia untuk memelihara raganya.

(Gambar orang sedang olah raga)

2) Kebutuhan Rohani. Terpenuhinya kebutuhan jasmani belum menjamin

berlangsungnya kehidupan kita dengan baik. Sering kita saksikan,

orang-orang kaya mengalami stress atau terkekang. Selain makan dan

minum, manusia masih membutuhkan ketenteraman, kenyamanan,

pemuasan, dan perhatian. Kebutuhan seperti itu berhubungan dengan

rohani atau batin kita. Kebutuhan macam ini tidak boleh disepelekan.

Seandainya kalian diabaikan oleh ayah, ibu, atau teman-teman,

kalian merasa tidak enak bukan? Di sini, dapat kita simpulkan bahwa

kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang bila dipenuhi akan

memberikan kepuasan batin. Hal yang harus diperhatikan di sini

adalah bahwa kebutuhan rohani itu tidak hanya meliputi kebutuhan

untuk menjalankan ibadah saja, tetapi juga kebutuhan akan pendidikan

seperti membaca buku, berekreasi, berkumpul dengan orang tua, juga

hiking bersama teman-teman untuk menyaksikan keindahan alam.

(Gambar orang sedang berekreasi)

c. Kebutuhan menurut waktu.

Kebutuhan menuruttolok ukur ini merujuk pada prioritas akan pemenuhan

kebutuhan tersebut; kapan kebutuhan tertentu dapat atau harus dipenuhi.

Berdasarkan tolok ukur ini, kebutuhan dapat diklasifikasikan menjadi

sebagai berikut.

Page 14: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

14

1) Kebutuhan Sekarang. Kebutuhan seperti ini menunjuk pada

kebutuhan yang pemenuhannya harus sekarang juga atau tidak dapat

ditunda. Penundaan akan memberi akibat fatal, misalnya, orang yang

sedang sakit harus segera minum obat yang sesuai dengan

penyakitnya. Jika ditunda maka nyawa si sakit akan terancam.

2) Kebutuhan yang Akan Datang. Kebutuhan macam ini menunjuk pada

kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari. Dengan

demikian, kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau

persiapan untuk waktu yang akan datang, baik jangka pendek,

maupun jangka panjang. Sebagai contoh, penyediaan perlengkapan

bayi bagi ibu yang sedang mengandung, menabung dalam rangka

penyediaan dana untuk melanjutkan pendidikan, tabungan hari tua

bagi orang yang akan pensiun, dan sebagainya.

(Gambar orang sedang menabung di bank)

3) Kebutuhan yang tidak terduga . Kebutuhan ini terjadi tiba-tiba dan

bersifat insidentil. Misalnya ,kebutuhan berupa bantuan untuk keluarga

yang kena musibah, biaya untuk pengurusan kecelakaan

4) Kebutuhan sepanjang waktu. Kebutuhan ini memerlukan waktu yang

lama dan bisa dikatakan sepanjang waktu. Misalnya kebutuhan untuk

menuntut ilmu atau belajar. Pada saat ini belajar atau menuntut ilmu

merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dan diperlukan sepanjang

hidupnya

d. Kebutuhan menurut subyeknya.

Kebutuhan menurut tolok ukur ini berhubungan dengan subyek/ orang

yang membutuhkan, apakah hanya individu tertentu ataukah hanya

sekelompok orang. Berdasarkan tolok ukur tersebut, kebutuhan dapat

diklasifikasikan menjadi sebagai berikut.

1) Kebutuhan Individual. Kebutuhan individual adalah kebutuhan yang

mencakup hal-hal yang diperuntukkan bagi perseorangan (individu).

Kebutuhan seperti ini berbeda untuk tiap-tiap orang. Sebagai contoh,

kebutuhan seorang petani berbeda dengan kebutuhan seorang

Page 15: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

15

akuntan. Seorang petani membutuhkan cangkul, arit, bajak, dan

pupuk, sementara seorang akuntan membutuhkan alat tulis,

kalkulator, kertas, dan komputer.

2) Kebutuhan Kolektif/kelompok Kebutuhan kolekif adalah kebutuhan

yang dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat secara bersama-

sama. Antara lain, jembatan, pasar, angkutan umum, rumah sakit,

tempat rekreasi, telepon umum, jalan raya, dan lain-lain. Barang dan

jasa kebutuhan kolektif ini disediakan untuk memudahkan masyarakat

melaksanakan kegiatan ekonomi, sosial, atau kegiatan seharihari

lainnya.

(Gambar jalan raya merupakan kebutuhan kolektif)

TUGAS

1. Jelaskan pengertian kebutuhan dan pembagiannya!

2. Jelaskan menurut anda apakah kebutuhan pokok harus dipenuhi oleh setiap orang!

3. Buatlah daftar prioritas kebutuhan anda sebagai seorang pelajar SMA!

F. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN MANUSIA

Keberadaan manusia sebagai makhluk individual membuat manusia yang satu

berbeda dengan manusia yang lainnya. Tidak ada manusia di dunia ini yang

persis sama bukan? Individualitas manusia itu mengakibatkan perbedaan

kebutuhan antara manusia yang satu dan manusia yang lain.Adapun faktor-

faktor berikut ini mempengaruhi kebutuhan manusia.

1. Keadaan alam ( Tempat ).

Keadaan alam mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di

daerah kutub, luar biasa dinginnya, membutuhkan pakaian tebal untuk

menahan hawa yang serasa menggigit tulang. Sementara kita yang tinggal

di daerah tropis cukup memakai pakaian tipis. Tampaklah di sini, keadaan

alam dapat mendorong manusia untuk menginginkan barang-barang yang

sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan. Cobalah

Page 16: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

16

bandingkan kebutuhan orang yang tinggal di daerah pegunungan dengan

kebutuhan orang yang berdiam di pesisir!

2. Peradaban.

Makin tinggi peradaban suatu masyarakat, makin banyak kebutuhan dan

makin tinggi pula kualitas atau mutu barang yang dibutuhkan. Pada saat

kehidupan manusia masih sederhana, kebutuhan manusia saat itu masih

berupa kebutuhan primer. Kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana.

Untuk makanan, misalnya, mereka tinggal memungutnya di hutan (food

gathering).

Seiring dengan kemajuan peradaban, daftar kebutuhan manusia terus

bertambah. Dahulu, misalnya, belum terpikirkan bahwa televisi itu penting.

Sekarang ini, tanpa televisi, hidup rasanya kurang lengkap. Selain itu, cita

rasa kebutuhan manusia modern pun semakin meningkat. Manusia

menuntut kualitas tinggi dari barang atau jasa yang dibutuhkannya. Orang

sekarang, misalnya, tidak lagi membutuhkan pakaian ala kadarnya,

melainkan pakaian yang sesuai dengan mode masa kini. Makanan pun tidak

hanya sekedar yang memenuhi syarat gizi, melainkan harus lezat dan harus

disajikan secara apik.

3. Agama.

Anutan agama yang berbeda dapat mengakibatkan kebutuhan yang

berbeda pula. Sebagai contoh, penganut agama Islam dilarang makan babi.

Penganut agama Hindu dilarang makan sapi. Ada waktu-waktu tertentu di

mana tiap-tiap agama menjalankan pantang dan puasa. Lebih lanjut,

masing-masing agama memerlukan alat-alat tertentu yang harus dipakai

dalam menjalankan ibadah. Hal ini mendorong tiap-tiap agama mencari

barang-barang berlainan ragam yang diperlukan dalam penyelenggaraan

ibadah masing-masing.

4. Adat Istiadat.

Adat atau tradisi masyarakat berpengaruh besar dalam kebutuhan

masyarakat. Alasannya, suatu adat atau tradisi akan mempolakan perilaku

maupun tujuan hidup kelompok masyarakat yang bersangkutan, sehingga

tradisi yang berbeda akan mempolakan perilaku dan tujuan sosial yang

Page 17: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

17

berbeda pula. Itulah mengapa timbul perbedaan mengenai kebutuhan-

kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai tujuan kelompok masyarakat

yang bersangkutan.

Kita ambil sebuah contoh nyata, yakni upacara perkawinan. Tiap daerah

mempunyai tata upacara perkawinan yang berbeda, bukan? Upacara

semacam ini merupakan salah satu pola perilaku. Perilaku ini perlu tetap

dipertahankan demi kelestarian tradisi. Untuk itu, perlulah disokong oleh

barang dan jasa kebutuhan yang membuat perkawinan itu tetap dapat

berlangsung dari masa ke masa, seperti kembang, penghulu, gamelan,

lenong, dan sebagainya. Tiap-tiap daerah tentunya memiliki barang dan

jasa kebutuhan yang berbeda untuk upacara perkawinan

tersebut.Perbedaan kebutuhan yang dilatarbelakangi adat istiadat ini

tidak hanya menyangkut kegiatan formal dalam masyarakat. Pada

gilirannya, adat istiadat atau tradisi dapat mengakibatkan perbedaan

kebutuhan dalam kegiatan hidup sehari-hari.

5. Usia.

Masih ingat apa kebutuhan anda ketika masih bayi. Ketika baru lahir

kebutuhan utamanya adalah susu dan popok bayi. Menginjak usia satu

tahun membutuhkan makanan dan pakaian yang berbeda dan lebih

bervariasi. Setelah masuk usia sekolah membutuhkan pendidikan formal.

Selama masa sekolah kebutuhannya juga bertambah seperti membutuhkan

alat tulis, buku pelajaran, transportasi dan sebagainya. Demikian juga

setelah anda menikah dan berkeluarga kabutuhan juga terus bertambah. Hal

ini menunjukkan jenis dan jumlah kebutuhan selalu meningkat seiring

perkembangan usia.

6. Pendidikan.

Kebutuhan manusia juga berkembang seiring dengan tingkat pendidikannya.

Ketika duduk di bangku SD kebutuhan tidak sebanyak seperti ketika duduk

di bangku SMP. Ketika di SMA seperti sekarang ini kebutuhan buku anda

lebih banyak lagi. Bagaiman dengan kebutuhan yang lain apakah juga

meningkat?

Page 18: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

18

7. Pendapatan

Coba anda perhatikan orang-orang di sekitar tempat tinggal anda. Anda

dapat membedakan mana yang berpendapatan tinggi dan mana yang

berpendapatan rendah. Apakah kebutuhannya mereka berbeda. Ada yang

naik mobil ada juga yang naik sepeda, ini membuktikan bahwa tinggi

rendahnya pendapatan berpengaruh terhadap kebutuhan.

8. Jumlah penduduk

Kebutuhan akan semakin besar seiring dengan bertambahnya

penduduk.Semakin banyak jumlah anggota keluarga , semakin besar dan

beragam pula kebutuhannya. Demikian juga dalam lingkup yang lebih luas

seperti negara. Ini bisa dilihat dari besarnya Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk

9. Iklan atau promosi

Kebutuhan manusia juga banyak dipengaruhi oleh perkembangan produk-

produk baru dan promosi produk melalui media masa. Contoh , sering kita

membeli produk hanya karena iklan produk tersebut sering munculdi

televisi. Iklan dirancang untuk mempengaruhi persepsi konsumen bahwa

produk tersebut sesuai dengan kebutuhan calon konsumen

(gambar pesta perkawinan adat)

G. ALAT / BENDA SEBAGAI PEMUAS KEBUTUHAN

Jerih payah orang yang bekerja akan menjadi sia-sia kalau kebutuhannya tidak

terpenuhi, atau apa yang dibutuhkannya ternyata tidak bisa ia peroleh. Apa

jadinya kalau kebutuhan ingin makan tidak bisa terpenuhi karena tidak ada

makanan? Tampaklah di sini bahwa kebutuhan manusia pada gilirannya harus

diimbangi dengan ketersediaan benda yang dibutuhkannya. Baik kebutuhan

maupun ketersediaan benda tersebut memiliki kaitan yang sangat erat.Berikut

ini, marilah kita pahami benda pemuas kebutuhan lebih lanjut. Pertama-tama,

Page 19: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

19

kita akan membahas pengertian dari benda itu sendiri. Kemudian, kita akan

membahas klasifikasi benda pemuas kebutuhan menurut beberapa tolok ukur

tertentu, dan dilanjutkan dengan bahasan mengenai kegunaannya.

1. Pengertian Benda

Selama hidupnya, manusia tidak lepas dari banyak kebutuhan yang harus

dipenuhi. Untuk hidup, manusia butuh makanan, minuman, pakaian, rumah, dan

banyak lagi yang lain, yang tidak perlu disebutkan satu per satu. Kebutuhan

yang beraneka ragam itu dapat dipenuhi dengan benda pemuas kebutuhan, yang

sudah tentu harus beraneka ragam pula.

Saat membicarakan pengertian kebutuhan, kita menjumpai dua aspek

kebutuhan, yakni kebutuhan akan barang dan kebutuhan akan jasa. Oleh

karena itu, benda pemuas kebutuhan pun terdiri dari dua aspek, yakni barang

dan jasa. Apakah perbedaannya? Perbedaan itu dapat kita simpulkan dari

contoh-contoh sebagai berikut. Barang, antara lain berupa permen karet, kecap,

sabun, kursi, dan papan tulis. Sementara jasa, antara lain berupa pekerjaan

dokter, pengacara, tukang cukur, akuntan, dan notaris. Berdasarkan contoh tadi,

secara sederhana dapat dikatakan bahwa barang merupakan benda pemuas

kebutuhan yang berwujud, sementara jasa merupakan benda pemuas kebutuhan

yang tak berwujud.

2. Macam-macam Benda Pemuas Kebutuhan

Keragaman kebutuhan manusia diimbangi dengan keragaman benda pemuas

kebutuhan. Keragaman benda pemuas kebutuhan ini lebih lanjut dapat kita

klasifikasikan menjadi sebagai berikut.

a. Menurut Cara Memperoleh.

Di sini kita membedakan benda pemuas kebutuhan berdasarkan kadar

pengorbanan yang kita keluarkan.

1) Benda Ekonomi.

Benda ekonomi adalah benda pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Jadi diperlukan pengorbanan untuk memperolehnya, karenajumlahnya

relatif sedikit dibandingkan dengan kebutuhan manusia.

Page 20: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

20

2) Benda Bebas.

Benda bebas adalah benda pemuas kebutuhan yang diberikan oleh alam

dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga untuk memperolehnya tidak

diperlukan pengorbanan. Contoh benda bebas ini adalah udara, sinar

matahari, dan air. Namun perlu kita ingat, adakalanya benda bebas ini

berubah status menjadi benda ekonomi. Sebagai contoh, kalau kita tinggal di

daerah yang memiliki sumber air yang baik dan jernih, maka air tersebut

merupakan benda bebas. Akan tetapi, air bersih di kota umumnya

diperoleh melalui jasa Perusahaan Air Minum (PAM) atau tukang air

keliling. Dalam hal ini dikatakan bahwa air telah berubah menjadi benda

ekonomi.

3) Benda illith.

Adalah barang atau benda yang jika jumlahnya berlebihan akan merugikan

bahkan membahayakankehidupan manusia. Contoh : kita membutuhkan air

dan api. Kita membutuhkan air untuk berbagai keperluan seperti minum,

mandi,mencuci baju, memasak dan sebagainya. Kita juga membutuhkan api

untuk memasak dan untuk penerangan. Namun jika air dan api tersedia

melebihi jumlah yang dibutuhkan akan menimbulkan bahaya yaitu seperti

banjir dan kebakaran.Barang illith yang melebihi jumlah yang dibutuhkan

akan merugikan manusia. Barang illith harus dimanfaatkan ssuai kebutuhan

secara efisien.

b. Menurut Kegunaan.

Di sini kita memilah benda pemuas kebutuhan menurut bagaimana cara kita

menggunakan atau memakainya. Dalam hal ini, benda pemuas kebutuhan

dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Benda Konsumsi.

Benda konsumsi merupakan benda yang dapat langsung digunakan untuk

memenuhi kebutuhan, antara lain buah-buahan, baju, roti, sepatu, dan

jam tangan. Oleh karena bisa langsung dirasakan manfaatnya, benda

konsumsi ini disebut juga sebagai benda siap pakai.

2) Benda Produksi.

Page 21: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

21

Benda produksi merupakan benda yang digunakan dalam proses produksi.

Benda ini disebut juga barang modal. Artinya benda ini digunakan untuk

memproduksi benda lain. Contoh benda produksi adalah mesin.

c. Menurut Proses Pembuatan.

Di sini kita membedakan benda pemuas kebutuhan berdasarkan bagaimana

kondisi benda yang bersangkutan dalam proses produksi.

1) Bahan Mentah.

Bahan mentah adalah barang yang belum diolah langsung diambil dari alam

atau belum mengalami proses produksi. Dapat dikatakan, bahan mentah

merupakan bahan dasar dari suatu benda pemuas kebutuhan nantinya.

Bahan mentah ini, dapat berupa hasil hutan (rotan, kayu, damar), hasil

pertanian (padi dan palawija), hasil perkebunan (kopi, teh, tembakau),

serta dapat pula berupa barang tambang (minyak, batu bara, timah,

nikel).

2) Barang Setengah jadi.

Barang setengah jadi adalah barang yang sudah diproses tetapi belum

merupakan barang siap pakai. Barang setengah jadi ini berasal dari bahan

mentah yang diproses sampai ke tingkat tertentu. Sebagai contoh, benang

untuk industri tekstil, semen untuk produksi tegel, kopra untuk industri

minyak goreng, kulit untuk industri sepatu dan tas.

3) Barang Jadi.

Barang jadi adalah barang olahan produksi yang siap dipakai untuk

memenuhi kebutuhan. Sebagai contoh, sepatu, kemeja, buah-buahan dalam

kaleng, dan sebagainya.

Gambar Pohon kapas adalah salah satu penghasil bahan mentah.

Melalui serangkaian kapas dapat diolah menjadi benang dan pakaian

Page 22: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

22

d. Berdasarkan Hubungan dengan Benda Lain.

Di sini kita membedakan benda pemuas kebutuhan berdasarkan bagaimana

peranan benda tersebut terhadap benda lainnya.

1) Benda Komplementer.

Benda komplementer merupakan benda pemuas kebutuhan yang berdaya

guna atau dirasakan manfaatnya jika dipakai bersama dengan benda

pemuas kebutuhan yang lain. Atau, jika dipakai bersama-sama dengan

benda lain, bendapemuas kebutuhan yang bersangkutan akan memberikan

manfaat yang lebih besar. kompor, misalnya, akan kita rasakan

kegunaannya bila dipakai bersama dengan minyak tanah. Demikian pula,

tinta dengan pena, kopi dengan gula, kendaraan dengan bensin, dan lain-

lain.

2) Benda substitusi.

Benda substitusi merupakan benda pemuas bebutuhan yang dapat

menggantikan peran benda pemuas kebutuhan lainnya. Sebagai contoh,

beras dapat diganti dengan jagung, mentega dengan margarine, jasa bis

dengan jasa kereta api.

3. Kegunaan Benda Pemuas Kebutuhan

Suatu barang ataupun jasa jika terpakai mengisyaratkan bahwa barang

atau jasa tersebut memang berguna sebagai benda pemuas kebutuhan. Tampak

di sini, setiap barang atau jasa dapat ditempatkan sebagai benda pemuas

kebutuhan asalkan barang ataupun jasa tersebut mengandung kegunaan. Dalam

lingkup pelajaran kita, kegunaan benda pemuas kebutuhan tersebut diistilahkan

dengan utilitas, turunan dari Bahasa Inggris “utility”, yang berarti kegunaan.

Alam ini berperan sebagai penyaji utama benda pemuas kebutuhan

manusia. Alam adalah sumber daya yang potensial, akan tetapi, tidak selalu

benda yang disediakan oleh alam itu dapat segera digunakan atau dipakai.

Seringkali terjadi, kegunaan benda yang disediakan oleh alam belum cukup

untuk memuaskan kebutuhan. Lateks, kayu, ataupun bijih besi, misalnya,

harus diolah terlebih dahulu, agar dapat digunakan sebagai pemuas kebutuhan.

Page 23: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

23

Gejala seperti ini mengisyaratkan akan perlunya peningkatan kegunaan benda

pemuas kebutuhan.

Untuk meningkatkan kegunaan suatu benda, produsen senantiasa berusaha

mengolah bahan baku menjadi barang jadi agar dapat memenuhi kebutuhan

konsumen. Peningkatan ini tidak hanya menyangkut barang-barang yang

belum jadi. Barang yang sudah jadi pun tetap perlu ditingkatkan kegunaannya.

Pasta gigi, misalnya, sudah dapat memuaskan kebutuhan kita secara langsung.

Tetapi kita dapat lihat bahwa ada usaha untuk terus memperbaiki kualitas pasta

gigi tersebut. Hal ini terjadi juga pada barang-barang jadi lainnya.

Sehubungan dengan usaha manusia meningkatkan kegunaan benda pemuas

kebutuhan, kegunaan benda ini dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.

a. Keunaan Bentuk (Form Utility).

Kegunaan bentuk menunjuk pada pertambahan kegunaan suatu benda

pemuas kebutuhan karena benda itu mengalami perubahan bentuk. Setelah

dibentuk menjadi meja, kursi, atau lemari, kegunaan kayu menjadi

bertambah. Demikian pula, getah latex, setelah dibentuk menjadi ban,

bola, atau alas kursi, kegunaannya menjadi bertambah.

b. Kegunaan Tempat (Place Utility).

Suatu benda terkadang terasa semakin berguna jika dipindahkan ke tempat

lain. Dengan demikian, kegunaan tempat menunjuk pada pertambahan

kegunaan suatu benda pemuas kebutuhan akibat benda itu dipindahkan

tempatnya. Sebagai contoh, panen besar di Tapanuli mengakibatkan beras

tersedia berlimpah ruah. Sebagai akibatnya, persediaan beras melebihi

keperluan daerah itu sendiri, sehingga kemungkinan besar beras akan

cukup banyak.Tapanuli itu diangkut ke daerah lain yang mengalami

kekurang- an beras maka kegunaan beras itu akan bertambah.

c. Kegunaan Waktu (Time Utility).

Kegunaan waktu menunjuk pada pertambahan kegunaan suatu benda

pemuas kebutuhan karena waktu. Dengan kata lain, kegunaan suatu benda

pemuas kebutuhan ditentukan oleh waktu pada saat benda tersebut

digunakan. Sebagai contoh, jas hujan besar manfaatnya di musim

penghujan, uang yang disimpan di bank meningkat kegunaannya saat si

Page 24: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

24

penabung mendapat kesulitan atau memerlukan biaya dalam tempo

singkat.

d. Kegunaan Pemilikan (Ownership Utility).

Lazim bagi kita bahwa kegunaan suatu barang akan besar apabila barang

tersebut telah menjadi milik kita. Kegunaan pemilikan menunjuk pada

pertambahan kegunaan suatu benda pemuas kebutuhan akibat dimiliki.

Sebagai contoh, tanah atau ladang kosong yang terbengkalai masih terbatas

kegunaannya. Namun, akan lain halnya jika tanah itu dibeli untuk rumah

atau ditanami dengan pohon buah-buahan dan sayur-sayuran. Pacul jika

masih berada di toko atau di pasar kurang kegunaannya, tapi kalau

dimiliki dan digunakan oleh petani akan bertambah kegunaannya.

4. Biaya Peluang ( opportunity Cost )

Dalam memenuhi kebutuhan kita senantiasa melakukan pilihan ekonomi,

yang berarti telah melakukan tindakan ekonomi.Membuat pilihan ekonomi

berarti kita berusaha mendapatkan kenikmatan yang sebesar-besarnya dari

kebutuhan yang hendak kita penuhi. Memilih berarti mempertimbangkan

kebutuhan mana yang kita penuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang

hendak kita tunda atau kita korbankan. Ini juga berarti ada kesempatan yang

hilang terhadap kebutuhan barang yang lain, atau dengan kata lain, untuk

mendapatkan sesuatu, orang harus melepaskan sesuatu.Pembahasan mengenai

biaya peluang sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia yang bersifat tidak

terbatas. Ketidakterbatasan kebutuhan manusialah yang memunculkan

terjadinya biaya peluang. Ketidaktterbatasan kebutuhan manusia mengharuskan

manusia melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya. Pilihan inilah yang

menciptakan biaya peluang (opportunity cost). Dalam kehidupan sehari-hari kita

akan selalu bertemu dengan biaya peluang. Biaya peluang terjadi karena

kebutuhan manusia yang tidak terbatas pada keterbatasan sumberdaya. Biaya

peluang tidak selalu berupa uang yang harus dikeluarkan, tetapi lebih merupakan

pengorbanan yang harus dihadapi oleh setiap pelaku ekonomi ketika mengambil

keputusan ekonomi. Hal inilah yang menuntut manusia untuk bersikap rasional

Page 25: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

25

dalam menentukan berbagai pilihan sumberdaya yang dimiliki untuk memuaskan

kebutuhan hidupnya.

Contoh, setelah lulus SMA, Lia mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran

pertama sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp 1.400.000,- per

bulan. Tawaran kedua sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya

dengan gaji Rp 1.900.000,- per bulan. Dengan beberapa pertimbangan, di

antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Lia memutuskan bekerja sebagai

pelayan toko. Keputusan Lia memilih bekerja sebagai pelayan toko telah

menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa

memberikan pendapatan Rp 1.900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya

peluang yang ditanggung Lia dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko

adalah sebesar Rp 1.900.000,- per bulan.

H. Masalah Pokok Ekonomi

Masalah ekonomi timbul karena keterbatasan sarana ( sumber daya ), dalam

memenuhi kebutuhan hidup disebut kelangkahan atau kesenjangan, atau gap ( atau

masalah itu sendiri ) adalah, suatu perbedaan antara harapan dan kenyataan itu yang

disebut dengan masalah.Bahwa masalah-masalah ekonomi timbul sebagai akibat dari

ketidak seimbangan antara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa

dengan kemampuan faktor-faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa

untuk memenuhi keinginan tersebut. Keinginan manusia jumlahnya jauh melebihi

kemampuan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk memenuhinya. Sehingga

masyarakat harus membuat pilihan pilihan hingga mereka dapat mencapai

kesejahteraan yang paling tinggi dan menggunakan faktor-faktor produksi yang

tersedia.

Upaya untuk memecahkan masalah ekonomi telah dilakukan sejak dahulu kala.

Keterbatasan dalam proses pemenuhan kebutuhan membuat manusia selalu

memikirkan bagaimana meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan dengan cara

yang seefesien mungkin. Saat membuat pilihan itu timbul masalah seperti barang apa

yang harus diproduksi, bagaimana memproduksi barang tersebut, dan untuk siapa

barang-barang itu diproduksi.

Page 26: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

26

Teori demi teori mulai muncul untuk mencoba mengidentifikasi masalah ekonomi

yang sebenarnya dihadapi manusia di seluruh muka bumi ini. Secara umum, terdapat

dua buah teori umum yang mencoba menjelaskan permasalahan yang ada dalam

ekonomi yaitu pokok masalah ekonomi secara klasik dan modern

(harap beri saran gambar)

1. Masalah Ekonomi Klasik

Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dahulu dan tetap ada hingga sekarang.

Kita akan membahas masalah pokok ekonomi berdasarkan tinjauan ekonomi klasik

dan ekonomi modern.

Ekonomi klasik yang di wakili oleh Adam Smith, kemakmuran tidak terletak pada

emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan

yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk

mencapai kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi

masalah pokok ekonomi di masyarakat.

Dalam ekonomi klasik masalah pokok ekonomi digolongkan menjadi tiga

permasalahan penting, yaitu masalah konsumsi, produksi , dan masalah distribusi.

a. Masalah Konsumsi

Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat, idealnya dapat

dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul, apakah barang

tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar

membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat,

sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Untuk menggunakan atau memanfaatkan barang yang dihasilkan oleh produsen

kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

1. Faktor dari dalam (intern), meliputi pendapatan seseorang, selera, sikap,

kepribadian, motivasi diri, dan watak (karakter).

2. Faktor dari luar (ekstern), meliputi lingkungan masyarakat, kebudayaan,

adat istiadat, status sosial.

Page 27: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

27

b. Masalah Produksi

Permasalahan bagaimana memproduksi semua benda (barang & jasa) yang

dibutuhkan oleh orang banyak. Dasar pemikirannya adalah melakukan produksi

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum dan barang-barang

kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena masyarakat sangat

heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya, sehingga

muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus

diproduksi. Barang yang diproduksi haruslah merupakan barang yang tepat yaitu

barang yang dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli oleh konsumen.

c. Masalah Distribusi

Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat,

dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik.Untuk dapat menyalurkan

barang/jasa tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun melewati

perantara dalam perdagangan. Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

sebagai berikut.

1. Menyalurkan barang dari produsen langsung kepada konsumen tanpa

melewati perantara disebut dengan distribusi langsung. Contohnya seorang

penjual sate memproduksi sendiri dan langsung menjual dagangannya

kepada pembeli (konsumen).

2. Menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui perantara

disebut dengan distribusi tidak langsung. Misalnya melalui pedagang besar

(grosir), pedagang kecil (retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir,

importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya.

Contoh, hasil panen kebun membutuhkan alat angkut yang ditunjang prasarana

jalan yang baik, agar hasil panen cepat sampai kepada konsumen dan tidak

tertimbun di produsen.

2. Masalah Pokok Ekonomi Modern

Kegiatan ekonomi di dalam suatu perekonomian sangatlah kompleks. Kegiatan

tersebut meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Dan

kegiatan ini berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi

oleh masyarakat dalam suatu perekonomian. Sementara itu, berdasarkan corak

Page 28: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

28

analisis dalam ilmu ekonomi, ahli-ahli ekonomi telah membagi berbagai permasalahan

ekonomi sebagaimana dihadapi suatu masyarakat menjadi tiga persoalan pokok

sebagai berikut.

a. Barang dan jasa apa yang harus diproduksi?

b. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut?

c. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?

Apa yang Harus Diproduksi? (What to Produce?)

Mengingat keterbatasan sumber daya atau faktor-faktor produksi sebagaimana

telah dijelaskan di atas maka harus ditentukan produk apa yang akan dihasilkan dan

berapa jumlahnya. Kali ini penentuannya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat, melainkan juga untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Sebagai

contoh, seandainya ada tanah tersedia, sebaiknya digunakan untuk apa tanah itu?

Perkebunan kelapa sawit, karet, industri, real estate, ataukah untuk perkantoran?

Begitu pula jika banyak remaja saat ini sedang dilanda trend bermain bola basket,

apakah perlu diproduksi bola basket? Berapa pula banyaknya jumlah yang harus

diproduksi untuk remaja ini? Perlukah juga diproduksi kaos dan celana basket?

Setiap tahun suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang dan jasa

apa saja yang diperlukan bagi perekonomian, dan berapa banyak jumlah produksi

barang dan jasa tersebut. Kemajemukan masyarakat beserta kebutuhannya dengan

sendirinya menuntut diadakannya survei pasar yang cermat. Tanpa langkah ini, pihak

produsen hanya akan berspekulasi dalam menentukan jenis dan jumlah produk yang

akan dihasilkan. Sudah tentu hal ini akan berakibat tidak terpenuhinya kebutuhan

masyarakat sehingga keuntungan yang akan diraih pihak produsen pun menjadi

hilang.

Saat ini, usaha-usaha jasa di bidang survei ataupun riset mulai banyak

bermunculan. Gejala ini memperlihatkan betapa pentingnya suatu data statistik

mengenai kebutuhan aktual masyarakat diperoleh.

Bagaimana Cara Memproduksi? (How to Produce?)

Setelah diperoleh kepastian mengenai jenis dan jumlah barang ataupun jasa yang

diinginkan oleh masyarakat, selanjutnya dirancang cara dan langkah memproduksi

Page 29: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

29

barang ataupun jasa yang dimaksud. Hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan dalam

berproduksi.

1. Bagaimana mengkombinasikan sumber daya dan faktor produksi yang tersedia

(sumber daya alam, tenaga kerja, dan juga modal) sehingga diperoleh hasil

maksimal yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat?

2. Bagaimana mengatur biaya pengkombinasian tadi agar dapat ditekan seminimum

mungkin untuk meraih keuntungan semaksimum mungkin?

3. Bagaimana menentukan teknik produksi?

4. Manakah yang harus lebih dominan, intensifikasi modal (lebih banyak

menggunakan mesin/peralatan) atau intensifikasi tenaga kerja (padat karya)?

Cara produksi padat karya mungkin hasilnya kurang banyak, tetapi memberikan

kesempatan kerja bagi orang banyak.

5. Bagaimana kestabilan harga dan nilai uang serta pengaruh ekonomi dunia?

Untuk Siapa Barang dan Jasa Didistribusikan? (For Whom?)

Terkait dengan masalah untuk siapa barang dan jasa diproduksi, maka hal-hal

berikut ini perlu menjadi pertimbangan.

1. Siapa yang akan mengkonsumsi atau membeli hasil produksi?

2. Bagaimanakah pendistribusian hasil produksi kepada konsumen nantinya?

3. Apakah angkatan kerja mendapat pekerjaan atau tempat mencari nafkah?

Kalau tingkat pengangguran tinggi, daya beli masyarakat akan rendah dan akan

berakibat pada terbengkalainya hasil produksi.

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan masalah ekonomi, kini kita akan

mencoba menemukan hubungan yang nyata dari masalah ekonomi ini dengan

kehidupan kita negara, bahkan lingkungan dunia. Setiap hari kita selalu dihadapkan

dengan masalah ekonomi. Seorang pelajar, dengan sejumlah uang yang dimiliki, harus

menentukan apakah ia akan membeli buku, menonton bioskop, atau mentraktir

teman-temannya. Tidak hanya pelajar yang menghadapi masalah ini. Orang tua, guru,

pegawai negeri juga menghadapi masalah yang sama. Orang tua kita harus mengambil

keputusan yang terbaik dalam mengalokasikan penghasilan mereka untuk membeli

kebutuhan pokok keluarga,membiayai pendidikan anak-anaknya, juga membiayai

kesehatan seisi keluarga.

Page 30: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

30

(Gambar orang sedang memproduksi tempe)

TUGAS

Buat kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa

Amatilah perusahaan/ usaha kecil yang ada di sekitar tempat tinggal anda,

kemudian wawancarai pekerja atau pemilik perusahaan tentang kegiatan

ekonomi yang dilakukan tanyakan tentang barang apa yang diproduksi,

bagaimana cara memproduksinya dan untuk siapa barang tersebut diproduksi.

Buat laporan hasil kegiatan dan presentasikan di depan kelas

I. SISTEM EKONOMI

Masyarakat manapun juga, apakah itu sebuah suku di pedalaman, sebuah negara

industri maju yang sudah mapan, atau sekelompok masyarakat di kutub utara, pasti

harus menghadapi dan memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar dan saling

terkait. Sebagaimana telah dibahas di atas, ketiga masalah ekonomi mendasar

tersebut adalah: (1) output/komoditi apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah

berapa; (2) bagaimana cara menghasilkannya, atau dengan teknologi seperti apa

setiap input digabungkan agar diperoleh output yang diinginkan; (3) untuk siapa

output tersebut dihasilkan dan disalurkan. Pun telah dibahas bahwa dalam

menghadapi permasalahan ekonomi, terdapat empat pelaku ekonomi: rumah tangga

konsumsi, rumah tangga produksi, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga

masyarakat luar negeri. Dalam pengambilan keputusan yang merupakan elemen

penting dalam ekonomi atau sistem perekonomian berkaitan dengan tiga masalah

pokok ekonomi suatu negara. Pengambilan keputusan tersebut berkaitan dengan:

1. Siapa yang menentukan pilihan atau urutan preoritas komposisi barang dan jasa

yang akan dihasilkan dengan sumber daya yang tersedia serta alokasi sumber

daya yang langka secara efisien.

2. Siapa yang memiliki sumber daya dan faktor produksi yang tersedia untuk

menghasilkan apa yang dibutuhkan.

Page 31: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

31

3. Siapa yang akan mengorganisasi atau mengoordinasi kegiatan untuk

menghasilkan kebutuhan masyarakat.

4. Siapa yang akan menyalurkan , mendistribusikan atau menjual apa yang

dihasilkan dan kepada siapa?

5. Siapa yang membeli, menyimpan, dan memakai apa dan berapa banyak dari yang

dihasilkan itu?

Pengambilan keputusan tersebut digunakan dalam kaitannya dengan masalah

ekonomi yang terjadi dalam sebuah negara.Dalam mengatasi masalah ekonomi

tersebut diperlukan cara tertentu untuk menjalankan perekonomian negara. Cara

tersebut dinamakan sistem ekonomi.

Setiap masyarakat memecahkannya dengan cara atau sistem yang berbeda.

Perbedaan itu antara lain dipengaruhi oleh budaya, ilmu pengetahuan, maupun faktor

politik yang ada pada masyarakat bersangkutan. Sebagai contoh, cara masyarakat

primitif memecahkan masalah ekonominya tentu berbeda dengan cara masyarakat

yang sudah maju. Begitu pula di antara masyarakat maju sendiri juga terdapat

sejumlah perbedaan. Dari sinilah timbul bermacam-macam sistem ekonomi, antara

lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat/komando, sistem ekonomi

pasar, dan sistem ekonomi campuran.

Sebelum kita membahas berbagai sistem ekonomi tersebut, sebaiknya kita

mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sistem. Sistem adalah suatu

kesatuan susunan, di mana masing-masing unsur yang ada di dalamnya tidak

diperhatikan hakikatnya, tetapi dilihat menurut fungsinya terhadap keseluruhan

kesatuan susunan tersebut. Dalam suatu sistem, masing-masing unsur maupun

keseluruhannya sebagai kesatuan, saling berkaitan dan saling membutuhkan. Jadi,

sistem ekonomi adalah suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling

berhubungan dan bekerja secara bersama-sama sebagai suatu kesatuan untuk

mencapai kemakmuran atau kesejahteraan

(harap beri saran gambar) tidak ada gambar

Page 32: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

32

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Pada masyarakat primitif atau tradisional, segenap aspek kehidupan dan perilaku

diatur oleh tradisi. Semua kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dilakukan sesuai

dengan kebiasaan (tradisi) yang diwariskan oleh nenek moyang. Teknologi produksi

sangat sederhana dan produktivitas sangat rendah. Keperluan hidup pun terbatas dan

ditentukan oleh kebiasaan turun-temurun. Apa yang dikonsumsi dan dikerjakan oleh

nenek moyang adalah itu pula yang akan dikonsumsi dan dikerjakan oleh penerusnya.

Oleh karena itu hasil (output) tidak ditentukan oleh perhitungan tentang apa yang

perlu bagi manusia di masa mendatang, tetapi berpedoman pada masa lalu. Kegiatan

ekonomi tertuju untuk mempertahankan yang sudah ada, bukan untuk menciptakan

yang baru. Pada sistem ekonomi tradisional, perubahan produksi dan konsumsi

hampir tidak pernah ada karena masyarakat tradisional umumnya sulit menerima

pembaruan. Demikian juga dengan pilihan-pilihan yang tersedia. Orang tidak

memperhatikan ataupun mempersoalkan apa yang harus dilakukan dan mengapa hal

itu harus dilakukan. Tujuan utama mereka adalah untuk mempertahankan kebiasaan

yang sudah berlangsung sejak lama. Orang bekerja semata-mata untuk memenuhi

kebutuhan pokok. Sementara itu, peningkatan standar hidup bukan menjadi tujuan

utama, karena standar hidup yang ada dianggap sudah memadai. Mereka juga tidak

mempersoalkan hubungan antara faktor-faktor produksi yang terbatas atau langka

dengan kebutuhan yang tidak terbatas. Kehidupan sehari-hari harus dijalankan

menurut norma-norma yang telah ditentukan dan dilakukan dari generasi ke generasi.

Sisitem ekonomi tradisional walaupun dilaksanakan secara sederhana, mempunyai

ciri-ciri yang khas sebagai berikut

1. Tidak terdapat pembagian kerja yang jelas dalam masyarakat

2. Untuk memenuhi kebutuhan kebiasaan yang berlaku dilaksanakan dengan sistem

barter

3. Jenis produksi di sesuaikan dengan masing-masing rumah tangga

4. Tanah /alam sebagai sumber kehidupan dan sumber kemakmuran

5. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana

Pada sistem ekonomi tradisional mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan

perekonomian tradisional antara lain:

1. Tidak terjadi persaingan karena semua dilakukan berdasarkan kebiasaan

Page 33: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

33

2. Kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Sedangkan kelemahan dari sistem ekonomi tradisional antara lain:

1. Keterbatasan hasil produksi, sehingga masyarakat tidak berusaha mencari

keuntungan

2. Karena pengaruh tradisi, pola pikir masyarakat tidak berkembang

3. Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya

4. Kegiatan perekonomian yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan

hidup, tidak untuk meningkatkan kesejahteraan

( gambar masyarakat trasisional yang masih mmenggunakan sistem

ekonomi tradisional)

2. Sistem Ekonomi Komando

Sistem ekonomi komando ini disebut juga dengan sistem ekonomi terpusat atau

tersentralisasi. Dalam sistem komando, jumlah dan jenis barang yang harus diproduksi

ditentukan oleh pemerintah. Pemerintah mengatur dan merencanakan alternatif

penggunaan faktor produksi yang terbatas. Sebagai contoh, jika pada masa tertentu

dibutuhkan banyak mesin traktor, maka faktor-faktor produksi yang digunakan untuk

menghasilkan barang lain (misalnya mobil) dialihkan untuk memproduksi traktor. Pada

sistem komando biasanya dibentuk badan perencana ekonomi pusat. Badan itu akan

menentukan jenis dan jumlah barang-barang yang harus dihasilkan oleh berbagai unit

produksi yang ada dalam negara itu. Itulah mengapa sistem komando memungkinkan

pemerintah untuk menyusun dan menyelenggarakan program-program besar dan

bersifat massal.

Menurut sistem ini, pemerintah mempunyai kekuasaan yang besar terhadap

faktor-faktor produksi karena sebagian besar modal dan alat produksi dimiliki oleh

pemerintah. Seluruh kegiatan ekonomi diatur dan dikendalikan oleh pemegang

kekuasaan (pemerintah). Pemerintah mendata kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya

dan mengatur penggunaan alat-alat pemuas kebutuhan, produksi, dan

pendistribusiannya.

Page 34: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

34

Kegiatan-kegiatan pemerintah tidak selalu didasarkan pada usaha untuk mencari

keuntungan atau mencapai tingkat efisiensi yang tinggi. Keadaan tersebut

memungkinkan pemerintah untuk menggunakan semua tenaga kerja yang terdapat

dalam perekonomian dan mentolerir pengangguran tersamar atau orang yang bekerja

hanya beberapa jam sehari. Dengan demikian, pada sistem komando, pengangguran

dapat dihapuskan dan distribusi pendapatan lebih mudah disesuaikan dengan yang

dikehendaki.

Sistem ekonomi komando memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut.

a. Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap perekonomian.

b. Relatif mudah melakukan pemerataan pendapatan dan pengendalian harga.

c. Relatif mudah menentukan dan melaksanakan produksi dan distribusi barang.

d. Perekonomian relatif stabil dan jarang terjadi krisis

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sistem ekonomi komando juga memiliki

beberapa kelemahan sebagai berikut:

a. Kurang menghargai dan memperhatikan karya cipta pribadi atau perseorangan.

Setiap orang harus menerima dan menjalankan semua keputusan yang iambil

oleh pemerintah, tanpa mempersoalkan apakah orang itu setuju atau tidak.

b. Konsumen tidak selalu memperoleh barang dan jasa yang sesuai dengan

keinginan. emerintah memutuskan apa yang harus diproduksi, dan ini belum

tentu sama dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat.

c. Pemerintah pada praktiknya mengalami kesulitan untuk menghitung semua

kebutuhan masyarakat dan besarnya biaya kegiatan produksi secara terpusat,

karena keseluruhan masalah perekonomian sebenarnya sangat kompleks.

d. Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki alat dan sumber daya

ekonomi

e. Bersifat patermalistis. Apa yang dikatakan pemerintah selalu benar, sehingga

rakyat wajib patuh

Negara yang menganut sistem ekonomi komando adalah Vietnam,Rusia, Laos,

kuba,Tiongkok.

(gambar negara Vietman yang menganut sistem ekonomi komando)

Page 35: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

35

3. Sistem Ekonomi Pasar Bebas / Sistem Ekonomi Liberal

Salah satu pokok pemikiran Adam Smith dalam buku ‘ An Inquiry into the Nature

and Causes of the Wealth of Nations’ , atau dengan ringkas, ‘ The Wealth of Nations’

adalah sebagai berikut.

“ Kemakmuran bangsa ac.kan terjamin jika setiaporang diberikan kebebasan untuk

menentukan sendiri apa, berapa, di mana, dan bagaimana melakukan kegiatan

ekonomi.”

Pokok pemikiran Adam Smith di atas dianggap sebagai pokok pangkal

kemunculan sistem ekonomi pasar, atau biasa disebut juga sebagai perekonomian

kapitalis. Tata ekonomi yang paling mendukung kesejahteraan bangsa menurut pokok

pemikiran di atas adalah tata ekonomi di mana pemerintah memberikan kebebasan

kepada perseorangan dan badanbadan swasta untuk menyelenggarakan produksi dan

konsumsi menurut pertimbangannya sendiri. Jenis dan jumlah produksi alat pemuas

kebutuhan, bagaimana pendistribusiannya, dan untuk siapa alat pemuas kebutuhan

tersebut ditujukan, semuanya ditentukan oleh mekanisme pasar.Negara yang

menganut sistem ini yaitu Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat.

Adapun ciri-ciri sistem ekonomi pasar ini adalah sebagai berikut:

a. Kebebasan memilih alat produksi dan modal. Menurut sistem ekonomi pasar,

faktor-faktor produksi dan kekayaan dimiliki oleh perseorangan atau badan-

badan swasta. Mereka mempunyai kebebasan untuk memiliki dan menjalankan

usaha dengan modal yang berasal dari mereka sendiri. Keuntungan yang

diperoleh atau kerugian yang diderita tergantung pada kemampuan pengusaha

dalam mengelola dan mengendalikan usahanya.

b. Kebebasan berusaha, memilih pekerjaan, dan menentukan konsumsi. Pihak

swasta diberi kebebasan dan keleluasaan untuk mengorganisir sumber-sumber

produksi dan bebas pula menjualnya di pasar. Bahkan mereka juga bebas untuk

masuk atau keluar dari suatu industri. Demikian pula, konsumen mempunyai

kebebasan untuk memilih jenis barang yang disukainya dan yang sesuai dengan

pendapatan yang diperolehnya. Pilihan konsumen itu sangat menentukan jenis-

jenis barang yang harus diproduksi.

c. Terdapat persaingan di antara pengusaha. Sebagai akibat persaingan tersebut,

motif ekonomi dalam sistem ekonomi pasar selalu dilandaskan pada usaha untuk

Page 36: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

36

memaksimalkan keuntungan. Para pengusaha akan memaksimalkan keuntungan,

para pembeli akan memaksimalkan perolehan barang-barang yang dibelinya, dan

para pekerja akan selalu berusaha memperoleh pendapatan yang maksimal.

Keinginan setiap anggota masyarakat untuk memaksimalkan hasil yang diperoleh

dan mengefisienkan penggunaan faktor produksi akan menciptakan efisiensi yang

tinggi dalam kegiatan ekonomi.

d. Pemerintah tidak melakukan campur tangan dalam pasar, sehingga penentuan

harga terjadi karena mekanisme pasar, yaitu hubungan antara permintaan dan

penawaran. Campur tangan pemerintah dibatasi pada hal-hal yang tidak dapat

diusahakan swasta namun menjadi syarat terselenggaranya pasar bebas,

misalnya untuk keamanan negara.

e. Adanya pembagian kelas dalam masyarakat yaitu kelas pekerja (buruh) dan

pemilik modal. Kaum pekerja pada umumnya tergantung pada keberadaan

pemilik modal. Para pemilik modal inilah yang mendirikan usaha dan

menggerakkan perekonomian dalam sistem pasar bebas.

Sebagai suatu sistem perekonomian pasar bebas memiliki kelebihan dan

kelemahan. Kelebihan sistem ekonomi pasar bebas sebagai berikut :

1. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi

2. Inisiatif dan kreatifitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi dapat dikembangkan

3. Adanya persaingan produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu

4. Efisiensi dan efektivitas tinggi , karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip

ekonomi

Kelemahan sistem ekonomi pasar sebagai berikut:

1. Kebebasan mudah disalah gunakan oleh pihak yang kuat dari segi ekonomi untuk

memeras pihak yang lemah.

2. Persaingan untuk merebut pasar dapat memdorong terbentuknya monopoli,

kolusi usaha dan konglomerasi yang mengancam pengusaha lemah

3. Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat

dengan yang lemah.

4. Perekonomian mudah terguncang ketidakstabilan

Sistem ekonomi pasar memberikan kesan kejam untuk pihak yang lemah atau

kalah dalam persaingan. Akan tetapi sistem pasar bebas yang modern mengurangi

Page 37: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

37

sebanyak mungkin kelemahannya. Adanya azas demokrasi telah memperlunak

pelaksanaan sistem pasar bebas. Pemerintah melindungi masyarakat terhadap

penyalahgunaan kekuasaan monopoli, juga memberi hak dan kebebasan kaum buruh

untuk membela hak-haknya terhadap majikan. Untuk mengurangi ketimpangan

pendapatan pemerintah menerapkan sistem jaminan sosial bagi penduduk miskin.

Negara yang menganut sistem ekonomi pasar adalah AS, Singapura, Hongkong, Brasil,

Jepang

(gambar kegiatan ekonomi negara AS yang menganut sistem ekonomi

pasar)

4. Sistem Ekonomi Campuran

Pada masa kini sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang

dipakai oleh kebanyakan negara. Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem

organisasi ekonomi yang ditandai dengan keikutsertaan pemerintah dalam hal

penentuan cara-cara mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat.

Akan tetapi, campur tangan tersebut tidak sampai menghapuskan sama sekali

kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pihak swasta yang berjalan menurut

prinsip-prinsip kegiatan ekonomi dalam perekonomian pasar. Melalui intervensi atau

campur tangan pemerintah, kegiatan produksi nasional diharapkan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, faktor-faktor produksi dapat digunakan dengan efisien dan

pada tempatnya, distribusi pendapatan menjadi lebih merata, dan perkembangan

ekonomi yang mantap di masa depan dapat tercipta.

Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai oleh pemerintah antara lain dengan ikut

secara langsung dalam kegiatan-kegiatan ekonomi, seperti mendirikan perusahaan-

perusahaan negara yang menyediakan barang dan jasa yang vital bagi kehidupan

masyarakat, misalnya perusahaan air minum, listrik, telekomunikasi, dan angkutan.

Selain itu, pemerintah juga dapat mengambil kebijakan fiskal (perpajakan dan

anggaran) dan moneter (suku bunga dan jumlah uang beredar) untuk mengatur

kegiatan ekonomi. Pemerintah juga menetapkan berbagai peraturan dan undang-

Page 38: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

38

undang agar mekanisme pasar dapat berfungsi dengan lebih sempurna, dan

persaingan yang kurang sehat dapat diatasi.

Sejauh ini dapat kita simpulkan bahwa sistem ekonomi campuran merupakan

perpaduan konsep antara sistem ekonomi pasar dengan sistem ekonomi komando, di

mana kelemahan-kelemahan yang ada dari kedua sistem itu dicoba untuk dieliminasi

pada sistem ekonomi ini. Meskipun terdapat banyak negara yang menganut sistem

ekonomi campuran ini, tidak berarti bahwa sistem di negaranegara tersebut sama

antara yang satu dengan lainnya. Perbedaanperbedaan tetap ada karena masing-

masing negara mempunyai proporsi yang berbeda-beda dalam mengambil unsur-

unsur sistem, baik dari sistem ekonomi pasar maupun sistem ekonomi komando .

Sistem ekonomi campuran juga disebut dengan istilah demokrasi ekonomi / welfare

state/ keynesianisme.

Ciri-ciri sistem ekonomi campuran sebagai berikut:

1. Ada kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh pribsdi-pribadi ( swasta ) dan

sebagian lagi di pegang oleh pemerintah

2. Sebagian interaksiekonomi terjadi di pasar. Akan tetapi masih ada campur tangan

pemerintah dengan berbagai kebijakan

3. Persaingan diperbolehkan tetapi gerak-geriknya diawasi agar tidak sampai

mengarah ke bentuk persaingan yang saling merugikan. Intinya campur tangan

pemerintah dimaksudkan untuk menyehatkan kehidupan ekonomi, mencegah

terjadinya penumpukan atau konsentrasi ekonomi ke satu tangan ( monopoli ),

serta mencegah dan mengatasi kalau terjadi krisis ekonomi.

Dari uraian ciri-ciri sistem ekonomi komando ciri yang paling menonjol adalah

adanya intervensi pemerintah dalam perekonomian yang terintegrasi di pasar.

Intervensi pemerintah tampil dalam kadar atau derajat yang berbeda-beda. Sistem

ekonomi yang campur tangan pemerintah lemah berarti mendekati sistem ekononi

pasar, sedangkan intervensi pemerintah kuat mendekati sistem ekonomi

komando/terpusat. Negara yang menganut sistem ekonomi campuran adalah

Perancis, Maroko,Malaysia, Mesir. Afrika, Amerika latin

(gambar perekonomian negara Malaysia)

Page 39: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

39

TUGAS

Sebutkan ciri –ciri sistem ekonomi sibawah ini

No Sistem Ekonomi Kelebihan Kelemahan

1 Tradisional

2 Liberal/ Pasar

3 Komando

4 Campuran

5 Demokrasi

J. RANGKUMAN

1. Dalam ilmu ekonomi kelangkaan mempunyai makna:

a. terbatas dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya

kebutuhan

b. terbatas dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk

memperolehnya

2. Faktor yang menyebabkan kelangkaan adalah terbatasnya sumber daya

3. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kelangkaan:

a. membuat skala prioritas kebutuhan

b. berlaku arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya

4. Sumber Daya Ekonomi terdiri dari:

Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Sumber daya Modal, Sumber

daya Kewirausahaan

5. Kebutuhan mencerminkan perasaaan kekurangan dalam diri manusia, dan

kebutuhan itu sangat alami dan naluriah dalam diri manusia.

6. Sesuai dengan tolok ukurnya masing-masing, kebutuhan itu dapat

diklasifikasikan menjadi:

Kebutuhan menurut intensitas kegunaan, Kebutuhan menurut sifat,

Kebutuhan menurut waktu, Kebutuhan menurut subyek yang membutuhkan

7. Hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan adalah:

Keadaan alam, Peradaban, Agama, Adat Istiadat, Usia, Pendidikan’

Pendapatan, Jumlah penduduk, Iklan atau promosi produk

Page 40: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

40

8. Benda pemuas kebutuhan dapat berwujud (barang) dan tidak berwujud

(jasa).

9. Benda pemuas kebutuhan dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Benda pemuas kebutuhan menurut cara memperoleh

b. Benda pemuas kebutuhan menurut kegunaan

c. Benda pemuas kebutuhan menurut proses pembuatan

d. Benda pemuas kebutuhan menurut hubungan dengan benda lain

10. Kegunaan benda pemuas kebutuhan dapat dimanipulasi dengan cara

meningkatkan nilai guna ( utility) dari benda tersebut. Beberapa jenis

kegunaan, yaitu:

Kegunaan bentuk, Kegunaan waktu,Kegunaan tempat, Kegunaan pemilikan

11. Biaya peluang ialah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena

menentukan suatu pilihan.

12. Masalah ekonomi muncul karena adanya kelangkaan (scarcity) yang berarti

sumber daya yang ada terbatas guna memenuhi kebutuhan manusia yang

tidak terbatas.

13. Pilihan ( choices) yang dibuat manusia ini merupakan keputusan ekonomi

yang harus ia ambil guna memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas

sebagai akibat dari adanya sumber daya yang terbatas.

14. Sebagai konsekuensi dari pilihan yang ditetapkan manusia, ia menghadapi 3

masalah utama, yaitu, apa yang harus diproduksi?, bagaimana cara

memproduksi?,untuk siapa barang dan jasa didistribusikan?

15. Dari permasalahan tersebut, pihak-pihak yang berusaha untuk

menyelesaikannya disebut pelaku ekonomi. Mereka melakukan kegiatan

ekonomi, mulai dari produksi, konsumsi, maupun distribusi.

16. Sistem ekonomi adalah suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling

berhubungan dan bekerja secara bersama-sama sebagai suatu kesatuan

untuk mencapai tujuan tertentu.

17. Sistem ekonomi yang berlaku di dunia ada empat macam, yakni,Sistem

ekonomi tradisional,Sistem ekonomi komando, Sistem ekonomi

pasar,Sistem ekonomi campuran

Page 41: BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI · PDF file1 BAB 2 PERMASALAHAN EKONOMI KOMPETENSI INTI Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya

41

K. SOAL

1. Soal Uraian

1. Jelaskan hubungan antara keinginan dan kebutuhan.

2. Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap kebutuhan manusia ?

3. Mengapa sumber daya mineral dapat mengalami kelangkaan?

4. Jelas kanbagaimana sikap yang rasional dalam pemanfaatan sumber daya?

5. Suatu benda dapat dikatakan benda bebas, tetapi juga dapat dikatakan

benda ekonomi. Berikan contoh jenis benda tersebut dan kapan benda

tersebut disebut benda bebas dan kapan disebut sebagai benda ekonomi.

6. Jelaskan definisi dari opportunity cost, dan sebutkan biaya peluang yang

anda temui dalam kehidupan sehari-haribaik yang berkaitan dengan

pemanfaatan barang maupun tenagakerja.

7. Sebutkan 3 masalah pokok dalam ilmu ekonomi klasik dan ekonomi modern,

dan jelaskan!

8. Jelaskan empat kelompok yang menjadi sasaran distribusi hasil produksi!

9. Masalah for whom (untuk siapa barang diproduksi) sangat terkait dengan

pemasaran/ distribus barang. Jelaskan hal itu!

10. Mengapa peranan pemerintah dalam perekonomian masih dibutuhkan atau

dianggap penting?Mungkinkah perekonomian berjalan tanpa peranan

pemerintah

11. Mengapa bisa muncul sistem ekonomi yang berbeda di tiap negara?

12. Apakah perbedaan sistem ekonomi komando dan pasar?

13. Sebutkan contoh campur tangan pemerintah dalam sistem ekonomi

campuran!