bab. 2 sistem hukum dan peradilan
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Bab. 2 Sistem Hukum Dan Peradilan
1/9
MATERI KOMPETENSI DASAR II :
HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
I. PENDAHULUAN
Sebelum membahas hukum dan peradilan nasional kita kembali memngingat
tentang nilai dan norma
Makna Nilai
1. Nilai adalah kegiatan manusia yang menghubungkan sesuatu dengan sesuatu
yang lain untuk mengambil keputusan.
2. Menurut Kimball Young; Nilai adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari
tentang apa yang benar dan apa yang penting.
3. Menurut A.W. Green; Nilai adalah kesadaran yang secara relative berlangsung
disertai emosi terhadap objek.
4. Menurut Woods; Nilai merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah
berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan
sehari-hari.
Macam-Macam Nilai
1. Macam-Macam Nilai Menurut Prof.Dr.Notonagoro:
A. Nilai Material adalah segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
B. Nilai Vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengandalkan kegiatan atau aktivitas .
C. Nilai Kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani
manusia .
Nilai Kerohanian dibedakan atas empat Macam :
a) Nilai Kebenaran atau kenyataan, yakni bersumber dari unsur akal
manusia ( Nalar, Ratio, Budi, Cipta )
b) Nilai Keindahan, yakni bersumber dari unsur rasa manusia (
Perasaan, Estetika )
c) Nilai Moral atau Kebaikan, yakni bersumber dari unsur
kehendak atau kemauan ( Karsa, etika )
d) Nilai Regius, yakni merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang
tinggi, dan mutlak yang bersumber dari keyakinan atau kepercayaan
manusia.
Makna Norma
Norma merupakan aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan untukmendorong bahkan menekan orang perorangan, kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial.
Macam-Macam Norma dan Sangsinya
1. Macam-macam norma dan sanksinya dilihat dari tingkat sanksi atau kekuatan
mengikatnya terdapat beberapa macam norma :
D. Tata cara ( usage )
Tata cara merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan
dengan sangsi yang sangat ringan terhadap pelanggarnya.
Misalnya : Cara memegang garpu atau sendok ketika makan,
1
-
7/31/2019 Bab. 2 Sistem Hukum Dan Peradilan
2/9
Pelanggaran atau penyimpangan terhadapnya tidak akan mengakibatkan
hukuman yang berat, tetapi hanya sekedar celaan atau dinyatakan tidak sopan
oleh orang lain.
E. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan atau Folkways merupakan cara-cara bertindak yang digemari oleh
masyarakat sehingga dilakukan berulang-ulang oleh banyak orang. Folkways
mempunyai kekuatan untuk mengikat yang lebih besar dari pada cara.Misalnya: Mengucapkan salam ketika bertemu, membungkukkan badan
sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua. Apabila tindakan
itu tidak dilakukan maka sanksinya adalah berupa teguran, sindiran, atau
perunjingan.
F. Tata Kelakuan (mores)
Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber kepada filsafat, ajaran
agama atau ideology yang dianut oleh masyarakat.
Misalnya : Larangan berzina,berjudi,minum-minuman keras, penggunaan
narkotika dan zat-zat adiktif (obat-obatan terlarang) dan mencuri.
Tata kelakuan sangat penting dalam masyarakat,karena berfungsi :
a) Memberikan batas-batas pada kelakuan-kelakuan individu.Setiapmasyarakat mempunyai tata kelakuan masing-masing yang seringkali
berbeda yang satu dengan yang lain.
b) Tata kelakuan mengidentifikasikan individu dengan
kelompoknya.Disatu pihak tata kelakuan memaksa agar individu
menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan tata kelakuan yang
berlaku,dan di lain pihak memaksa masyarakat untuk menerima individu
berdasarkan kesanggupannya menyesuaikan dirinya dengan tata
kelakuan yang berlaku.
c) Tata kelakuan menjaga solidaritas antara anggota-anggota
masyarakat sehingga mengkukuhkan ikatandan mendorong tercapainya
integrasi social yang kuat.
G. Adat ( customs )
Adat merupakan norma ynag tidak tertulis namun sangat kuat mengikat,
sehingga anggota-anggota masyarkat yang melanggar adat istiadat akan
menderita, karena sanksi keras yang kadang-kadang secara tidak langsung
dikenakan.
Misalnya : Pada masyarakat yang melarang terjadinya perceraian,apabila
terjadinya perceraian maka tidak hanya yang bersangkutan yang mendapatkan
sanksi atau menjadi tercemar, tetapi seluruh keluarga bahkan masyarakatnya.
H. Hukum (laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis.Ketentuan sanksi terhadap pelanggar paling tegas apabila dibandingkan
dengan norma-norma yang disebut terdahulu.
2. Macam-macam norma dan sanksinya dibedakan berdasarkan jenis atau
sumbernya, yaitu :
A. Norma Agama adalah norma mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Sanksinya: mendapat dosa
B. Norma Kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari akhlak atau
dari hati nurani sendiri tentang apa yang lebih baik dan apa yang buruk.
2
-
7/31/2019 Bab. 2 Sistem Hukum Dan Peradilan
3/9
Sanksinya: akan dikucilkan orang lain
C. Norma Kesopanan adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana
seseorang harus bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat .
Sanksinya: akan dicemoohkan oleh masyarakat dalam pergaulan .
D. Norma Hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau peraturan-peraturan
oleh pemerintah.
Sanksinya: dipenjara atau denda.
I. Pengertian Hukum Hukum merupakan peraturan-peraturan hidup didalam
masyarakat yang dapat memaksa orang supaya mentaati tata tertib dalam
masyarakat serta memberikan sangsi yang tegas (berupa hukuman) terhadap
siapa yang tidak mau patuh mentaatinya.
II. Penggolongan Hukum
1. Berdasarkan Wujudnya:
a) Tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan
dicantumkan dalam berbagai peraturan negara.
b) Tidak Tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam
keyakinan masyarakat tertentu (Hukum Adat).
2. Berdasarkan Ruang atau wilayah berlakunya:a) Lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku disuatu daerah tertentu (Hukum
Adat Batak, Minangkabau, Jawa dan sebagainya).
b) Nasional, yaitu hukum yang berlaku di suatu daerah tertentu (Hukum
Indonesia, Malaysia, Mesir, dan sebagainya).
c) Internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua negara
atau lebih (Hukum Perang, Perdata Internasional dan sebagainya).
3. Berdasarkan Waktu Yang Diaturnya:
a) Hukum yang berlaku sekarang ini atau saat ini atau hukum
positif.
b) Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang.
c) Hukum antarwaktu yaitu hukum yang mengatur suatu
peristiwa yang menyangkut hukum yang berlaku saat ini dan hukum berlaku
pada masa lalu.
4. Berdasarkan Pribadi Yang diaturnya:
a) Hukum satu golongan, yaitu hukum yang
mengatur dan berlaku hanya bagi satu golongan tertentu.
b) Hukum semua golongan, yaitu hukum
yang mengatur dan berlaku bagi semua golongan warga negara.
c) Hukum antar golongan, yaitu hukum yang
mengatur dua orang atau lebih yang masing-masing pihak tunduk pada hukum
yang berbeda.5. Berdasarkan Isi Masalah Yang
diaturnya:
a) Hukum Publik, yaitu hukum
yang mengatur hubungan antar warga negara dan negara yang menyangkut
kepentingan umum.
b) Hukum Privat, yaitu hukum
yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain dan bersifat
pribadi.
6. Berdasarkan Tugas
dan Fungsinya:
3
-
7/31/2019 Bab. 2 Sistem Hukum Dan Peradilan
4/9
a. Hukum Material, yaitu hukum yang berisi perintah dan larangan(terdapat
di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Perdata, Dagang, dan
sebagainya )
b. Hukum Formal, yaitu hukum yang berisi tentang tata cara melaksanakan
dan mempertahankan hukum material (terdapat di dalam Hukum Acara
Pidana, Hukum Acara Perdata, dan sebagainya).
III. Bentuk Hukum1. Hukum Publik
Hukum publik mengatur hubungan antara warga negara dengan negara yang
menyangkut kepentingan umum.
a. Hukum Tata Negara
Hukum tata negara adalah serangkaian peraturan
hukum yang mengatur bentuk negara, susunan dan tugas-tugas serta
hubungan antara alat-alat perlengkapan negara.
Hukum Tata Negara hanya khusus menyorotinegara tertentu yang mempelajari bentuk negara, bentuk pemerintahan,
hak-hak asasi warga negara, dan sebagainya.Yang menitikberatkan hal-hal
yang bersifat mendasar (fundamental) dari nagara.
b. Hukum Administrasi Negara
Hukum administrasi negara merupakan seperangkat peraturan yang
mengatur cara berkerja alat-alat perlengkapan negara, termasuk cara
melakukan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh setiap organ
negara dalam melakukan tugasnya.
Hukum Administrasi Negara menitikberatkan pada hal-hal yang
bersifat teknis yang dibuat berdasarkan wewenang yang diberikan olehHukum Tata Negara.
c. Hukum Pidana
Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur pelanggaran-pelanggaran dan
kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum dan perbuatan mana diancam
dengan sangsi pidana tertentu.Bentuk atau jenis pelanggaran dan kejahatan
dimuat didalam kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Dalam KUHP, yang dikasud dengan Pelanggaran adalah hal-hal kecil atau
ringan yang diancam dengan hukuman denda. Contohnya : mengendarai
kendaraan tidak membawa SIM
Sanksi pidana menurut pasal 10 KUHP dalam bentuk hukuman,antara lain
mencakup hal-hal berikut.a) Hukuman Pokok,terdiri dari:
(1) hukuman mati
(2) hukuman penjara,yang terdiri dari:
(A) Hukuman seumur hidup
(B) Hukum sementara waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan
sekurang-kurangnya 1 tahun)
(C) Hukuman kurungan (setinggi-tingginya 1 tahun dan sekurang-
kurangnya 1 hari)
b) Hukuman Tambahan,terdiri dari:
4
-
7/31/2019 Bab. 2 Sistem Hukum Dan Peradilan
5/9
(1) Pencabutan hak-hak tertentu
(2) Perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu
(3) Pengumuman keputusan hakim
d. Hukum Acara/Hukum Formal
Hukum Acara/Hukum Formal
merupakan seperangkat aturan yang berisi tata cara untuk menyelesaikan,
melaksanakan, atau mempertahankan Hukum Material.
Hukum Acara dibedakan antaraHukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata. Dalam Hukum Acara
Pidana, diatur tata cara penangkapan, penahanan, penyitaan,
penggeledahan, dan penuntutan. Dalam Hukum Acara juga diatur siapa-
siapa yang berhak melakukan penyitaan,penyidikan,pengadilan mana yang
berwenang mengadili dan sebagainya.Semua itu diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHP),yaitu UU No.8 Tahun
1981.
2. Hukum Perdata (privat)
Perdata sama artinya dengan warga negara,pribadi,sipil,atau privat.Sumber pokok
hukum perdata adalah Burgerlijk Wetboek (BW) yang dalam arti luas jugamencakup Hukum Dagang dan Hukum Adat. Jadi Hukum Perdata adalah hukum
yang mengatur tentang kepentingan-kepentingan orang perorangan.
Dalam ilmu pengetahuan hukum,hukum perdata dapat dibagi sebagai berikut:
a. Hukum Perorangan (pribadi)
Hukum Perorangan adalah himpunan peraturan yang mengatur tentang
manusia sebagai subjek hukum dan tentang kecakapannya memiliki hak-hak
serta bertindak sendiri dalam melaksanakan hak-haknya itu.
b. Hukum Keluarga
Hukum keluarga adalah hukum yang memuat rangkaian peraturan yang
timbul dari pergaulan hidup dalam keluarga. Hubungan keluarga terjadi karena adanya perkawinan antara seorang laki-
laki dan perempuan yang kemudian melahirkan anak. Hukum keluarga
antara lain sebagai berikut:
a) Kekuasaan orang tua, yaitu orang tua
yang wajib membimbing anak-anaknya sebelum cukup umur.
Kewajiban anak adalah menghomati orang tuanya.
b) Perwalian, yaitu seseorang atau
perkumpulan tertentu yang bertindak sebagai wali untuk memelihara
anak yatim-piatu sampai dengan cukup umur. Perwalian dapat terjadi
apabila perkawinan orang tua putus dan kekusaan orang tua dicabut
oleh pihak yang berwenang.c) Pengampuan, yaitu seseorang atau
badan-badan perkupulan yang ditunjuk oleh hakim untuk menjadi
curator (pengampu) bagi orang yang telah dewasa, tetapi yang sakit
ingatan, boros, lemah daya, tidak sanggup mengurus kepentingan diri
sendiri dengan semestinya,dan yang memiliki kelakuan buruk yang
kelewat batas atau mengganggu keamanan.
d) Perkawinan, yaitu peraturan hukum yang
mengatur perbuatan-perbuatan hukum serta akibat-akibatnya antara
dua pihak, yaitu seorang laki-laki dan seorang wanita dengan maksud
5
-
7/31/2019 Bab. 2 Sistem Hukum Dan Peradilan
6/9
hidup bersama untuk waktu yang lama menurut undang-undang yang
ditetapkan yang diatur dalam UU no.1/1974.
c. Hukum Kekayaan
Hukum kekayaan adalah peraturan-peraturan hukum yang mengatur hak-
hak dan kewajiban manusia yang bernilai uang.
Hukum Kekayaan mengatur benda dan hak-hak yang dapat dimiliki atas
benda.Yang dimaksud benda adalah segala barang dan hak yang dapat
menjadi milik orang atau sebagai objek hak milik.
Hukum harta kekayaan mencakup dua lapangan hukum,yaitu:
(a) Hukum Benda, adalah hukum yang mengatur hak-hak kebendaan
yang bersifat mutlak. Artinya hak terhadap benda yang diakui dan
dihormati setiap orang. Benda dapat dibedakan menjadi:
(1) Benda Bergerak
Dibedakan menjadi dua,yaitu benda bergerak karena sifatnya,seperti
kendaraan bermotor; benda bergerak karena penetapan undang-
undang, seperti surat-surat berharga.
(2) Benda Tidak Bergerak
Dibedakan menjadi tiga, yaitu benda tidak bergerak karena sifatnya,seperti tanah dan bangunan; benda tidak bergerak karena tujuannya,
seperti mesin-mesin pabrik; serta benda tidak bergerak karena
penataan undang-undang seperti hak postal dan hak hipotik.
(b) Hukum Perikatan adalah hukum yang mengatur hubungan
yang bersifat kehartaan antara dua orang atau lebih.Yang menjadi objek
percintaan ialah prestasi, yaitu hal pemenuhan perikatan. Macam-macam
prestasi adalah:
(1) Memberikan sesuatu, yaitu membayar harga, menyerahkan barang,
dan sebagainya.
(2) Berbuat sesuatu, yaitu memperbaiki barang rusak, membongkar
bangunan, karena putusan pengadilan, dan sebagainya.
(3) Tidak berbuat sesuatu, yaitu tidak mendirikan bangunun, tidak
memakai merek tertentu karena putusan pengadilan.
d. Hukum Waris
Hukum waris adalah hukum yang mengatur kedudukan hukum harta
kekayaan seseorang setelah ia meninggal, terutama berpindahnya harta
kekayaan itu kepada orang lain/ahli waris kelaurga tersebut.
Dalam Hukum Waris diatur pembagian harta peninggalan, ahli waris,
urutan penerimaan waris, hibah serta wasiat. Menurut pembagiannya,
warisan dapat dilakukan dengan dua cara berikut:
(a) Menurut Undang-Undang, yaitu pembagian warisan kepada sipewaris yang memiliki hubungan darah terdekat.
(b) Menurut Wasiat, yaitu pembagian warisan kepada ahli waris
berdasarkan pesan atau kehendak terakhir (wasiat) dari si pewaris. Orang
yang mewarisi disebut Pewaris, yang menerima warisan disebut
Legataris, dan bagian warisan yang diterimanya disebut Legaat.
e. Hukum Dagang dan Hukum Adat
Selain hukum pribadi, hukum keluarga, hukum kekayaan, dan hukum waris,
hukum prifat juga mencangkup hukum dagang dan hukum adat
(a) Hukum Dagang
6
-
7/31/2019 Bab. 2 Sistem Hukum Dan Peradilan
7/9
Hukum dagang adalah hukum yang mengatur soal-soal
perdagangan / perniagaan yang timbul karena tingkah laku manusia
(person) dalam perdagangan atau perniagaan.
Hal-hal yang diatur didalam hukum dagang adalah:
(1) Hubungan hukum antar produsen serta antara produsen dan
konsumen ( pembelian dan penjualan serta pembuatan perjanjian )
(2) Pemberian kepada para perantara, makelar, komisioner, pedagang
keliling, dan sebagainnya)(3) Hubungan hukum yang terdapat dalam:
a) Bentuk-bentuk asosiasi perdagangan (PT, Firma, dan
sebagainya)
b) Pengangkutan (darat, laut dan udara) serta pertanggungan /
asuransi.
c) Penggunaan urat-surat niaga (wesel, cek, aksep dan
sebagainya)
Menurut Van Kan, Hukum Dagang adalah suatu tambahan Hukum Perdata,
yaitu tambahan khusus. Bisa juga dikatakan sebagai hukum perdata dalam arti
sempit.
(b) Hukum Adat
Hukum adat adalah hukum yang tumbuh dan berkembang di dalam
masyarakat tertentu, serta hanya dipatuhi dan ditaati oleh masyarakat
yang bersangkutan
Hukum adat biasanya merupakan perbuatan yang diulang-ulang
terhadap hal yang sama, yang kemudian diterima dan diakui oleh
masyarakat. Contoh hukum adat: tata cara pernikahan daerah Jawa,
pembagian warisan di Minangkabau dengan system matrilineal atau
patrilineal di Batak, dan sebagainya.f. Hukum Islam
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari ajaran Islam.
a) Sebagai sistem hukum, hukum Islam tidak
hanya hasil pemikiran yang dipengaruhi oleh kebudayaan manusia disuatu
tempat pada suatu masa, tetapi dasarnya ditetapkan oleh Allah melalui
Wahyu-nya yang terdapat dalam Al-Quran.
b) Ruang lingkup yang diaturnya
Ruang lingkup yang diatur oleh Hukum Islam tidak hanya soal hubungan
manusia dengan manusia dan benda serta penguasanya dalam masyarakat,
tetapi juga mengatur hubungan antara manusia dengan Allah Tuhan yang
Maha Esa.1) Muamalah dalam arti yang luas,
yaitu ketetapan yang diberikan Allah yang langsung dengan kehidupan
sosial manusia terbatas pada pokok-pokoknya saja.
2) Ibadah, yaitu berkenaan dengan tata
cara melaksanakan kewajiban seorang muslim dalam mendirikan
sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa selama bulan ramadhan, dan
menunaikan ibadah haji.
7
-
7/31/2019 Bab. 2 Sistem Hukum Dan Peradilan
8/9
IV. Sumber Hukum
Sumber hukum adalah segala yang menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan
memaksa, yakni aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas
dan nyata. Sumber Hukum dibedakan antara sumber hukum material dan sumber
hukum formal.
A. Sumber Hukum Material adalah keyakinan dan perasaan hukum individu
dan pendapat umum yang menentukan isi atau materi ( Jiwa )hukum. Isi atau
materi hukum dapat bersumber dari nilai agama maupun kesusilaan, kehendakTuhan.
B. Sumber Hukum Formal adalah bentuk atau kenyataan yang oleh
karenanya kita dapat menemukan hukum yang berlaku. Macam-macam sumber
hukum formal yaitu:
a) Undang-Undang
1) Undang-undang dalam arti material yaitu setiap peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang isinya mengikat secara umum.
2) Undang-undang dalam arti formal adalah setiap peraturan yang
karena bentuknya dapat disebut Undang-undang.
b) Kebiasaan(Hukum Tidak Tertulis)
Dalam praktek penyelenggaraan negara,hukum tidak tertulis disebutKonvensi. Dipatuhinya hukum tidak tertulis karena adanya kekosongan
hukum tertulis yang sangat dinutuhkan oleh masyarakat/negara.Menurut
Bellefroid, kebiasaan merupakan semua peraturan yang meskipun tidak
diterapkan oleh Pemerintah, tetapi ditaati oleh seluruh rakyat karena mereka
yakin bahwa peraturan itu berlaku sebagai hukum. Agar kebiasaan itu
mempunyai kekuatan dan dapat dijadikan sebagai sebagai sumber hukum,
maka ditentukan oleh 2 faktor :
1) Adanya perbuatan yang dilakukan berulang kali
dalam hal yang sama yang selalu diikuti dan diterima oleh yang alinnya
2) Adanya keyakinan hukum dari orang-orang atau
golongan yang berkepentingan. Maksudnya adanya keyakinan bahwa
kebiasaan itu memuat hal-hal yang baik dan pantas ditaati serta
mempunyai kekuatan mengikat.
c) Yurisprudensi
a. Yurisprudensi adalah keputusan
hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur oleh undang-
undang dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan
perkara yang serupa.
b. Yurisprudensi lahir karena adanya
peraturan perundang-undangan yang kurang atau tidak jelaspengertiannya, sehingga menyulitkan hakim dalam memutuskan suatu
perkara. Dalam membuat yurisprudensi biasanya seorang hakim akan
melaksanakan berbagai macam penafsiran-penafsiran, misalnya:
1) Penafsiran secara gramatikal
(tata bahasa), yaitu penafsiran berdasarkan arti kata,
2) Penafsiran secara historis,
yaitu penafsiran berdasarkan sejarah terbentuknya undang-undang,
3) Penafsiran sistematis, yaitu
penafsiran dengan cara menghubungkan pasal-pasal yang terdapat
dalam undang-undang,
8
-
7/31/2019 Bab. 2 Sistem Hukum Dan Peradilan
9/9
4) Penafsiran teleologis, yaitu
penafsiran dengan jalan mempelajari hakekat tujuan undang-undang
yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, dan
5) Penafsiran otentik, yaitu
penafsiran yang dilakukan oleh si pembentuk undang-undang itu
sendiri.
d) TraktatTraktat adalah perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai
persoal-soalan tertentu yang menjadi kepentingan negara yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaanya, traktat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Traktat bilateral adalah perjanjian yang dibuat oleh dua negara
2) Traktat multilateral adalah perjanjian yang dibuat atau dibentuk
oleh lebih dari dua negara.
e) Doktrin
Doktrin adalah pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau
asas-asas penting dalam hukum dan penerapannya.
9