bab 2 teknologi navigasi global positioning system
TRANSCRIPT
34 Universitas Indonesia
BAB 2
TEKNOLOGI NAVIGASI
GLOBAL POSITIONING SYSTEM
Di dalam bab II ini akan membahas tentang teknologi Global Positioning System
(GPS) secara umum. GPS atau yang dikenal dengan Global Positioning System
merupakan teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi suatu benda. GPS
dapat menentukan lokasi dari suatu obyek di bumi dengan tingkat akurasi hingga
10 meter. Bahkan saat ini tingkat akurasinya bisa mencapai 4 meter. 59 Teknologi
yang juga dikenal dengan NAVSTAR ini, dibangun oleh Departemen Pertahanan
Amerika Serikat yang saat ini dapat digunakan untuk kepentingan militer dan
sipil. Teknologi GPS merupakan salah satu teknologi militer baru yang
mempunyai ciri – ciri dalam hal kemampuan untuk mengumpulkan dan
menganalisis keterangan mengenai aktivitas saat ia berlangsung pada satu titik /
tempat di mana saja di dunia dan mengenai sasaran dengan kecepatan dan
ketepatan yang sangat tinggi. Ciri – ciri teknologi baru ini seperti yang
diungkapkan Geoffrey Herrera dalam Technology and International System,
adalah bahwa kekuatan lawan dapat teridentifikasi secepat mungkin dan diserang
dengan ketepatan yang sangat tinggi. Tidak penting lagi daya ledak senjata yang
tinggi, teknologi militer yang baru ini diharapkan dapat mengurangi akibat
sampingan yang ditimbulkan oleh ledakan tersebut.60 Sistem GPS ini terdiri dari
24 satelit di dalam enam orbit yang bertugas sebagai reference points di bumi.61
Di bawah ini merupakan gambar dari 24 satelit GPS yang berputar mengelilingi
bumi di dalam 6 orbit :
59 Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT.
Dirgantara Indonesia 60 Geoffrey L. Herrera. Op Cit 61 http://www.gisdevelopment.net/technology/gps/techgp0048.htm
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
35 Universitas Indonesia
(sumber : http://www.physics.hmc.edu/research/geo/gps.html)
2.1 Sejarah Teknologi GPS
Sejarah teknologi GPS diawali dengan sejarah teknologi navigasi, yang telah
berkembang sejak zaman perlombaan ruang angkasa. Dengan adanya peluncuran
Sputnik I pada tahun 1957, orang – orang Rusia harus kembali mempelajari Efek
Doppler: Untuk memelihara kontak radio dengan sebuah obyek yang bergerak,
kita harus terus menerus mengubah frekuensi gelombangnya. Stasiun pengawasan
akan mencari dalam suatu wilayah frekuensi tertentu sampai ia dapat memperoleh
hubungan dengan sinyal dari Sputnik. Dengan menghitung perubahan frekuenasi,
stasiun pengawasan dapat menentukan kecepatan Sputnik relatif terhadapnya.
Dengan begitu, stasiun pengawas dapat menentukan posisi Sputnik dalam orbit
(garis edar). Bahkan mereka secara cepat memilih suatu frekuensi yang dapat
didengar pada radio transistor yang normal.62
62 http://nugrohotech.wordpress.com/2007/06/26/pengantar-gps/
Gambar 2 1 24 Satelit GPS dalam 6 orbit
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
36 Universitas Indonesia
Di Amerika Serikat perkembangan GPS diawali pada tahun 1960, tepatnya
13 April 1960. Satelit navigasi pertama TRANSIT IB diluncurkan oleh angkatan
laut Amerika Serikat yang digunakan untuk meletakkan secara akurat rudal
balistik kapal selam dan kapal. Kemudian pada 15 Mei 1960, Ivan Getting dan
rekannya, Shep Arikin, mengajukan penemuan sistem navigasi udara yang disebut
MOSAIC (Mobile System of Acurate ICBM Control) kepada angkatan udara
Amerika Serikat. Pada 3 Juni 1960, Aerospace Coorperation didirikan untuk
membantu angkatan udara AS dalam menerapkan seluruh kemampuan teknologi
dan pengetahuan moderennya pada masalah yang terus menerus dialami rudal
balistik dan sistem keamanan udara yang merupakan dasar dari keamanan
nasional. Ivan Getting menjadi direktur pertama dalam perusahaan tersebut.63
Pada tahun 1963-an, dimulailah Project 57 oleh Aerospace Coorperation.
Penelitian ini dilakukan untuk mengklarifikasi wilayah angkasa luar yang dapat
digunakan untuk aplikasi militer. Menurut Ivan Getting, dari Project 57 ini-lah
konsep GPS lahir. Di bawah pengawasan langsung angkatan udara AS, Project 57
berubah menjadi Project 621B dan Aerospace diminta untuk melanjutkan
penelitiannya untuk menentukan koordinat navigasi dari sinyal satelit. Dr. Brad
Parkinsons menjelaskan bahwa Project 621B banyak memiliki peralatan yang saat
ini dapat dilihat dalam teknologi GPS. Pada tahun 1964 – 1966, para ilmuwan
luar angkasa melakukan penelitian sebuah studi tentang satelit navigasi yang
nantinya merupakan konsep operasional yang dikenal saat ini dengan sebutan
GPS.64
Pada bulan Nopember 1972, penelitian Dr. Brad Parkinson ditandatangani
oleh Gen. Ken Schultz yang akan mengelola program 621B. Pada bulan April
1973, US Navy TIMATION system dan sistem 621B angkatan udara, ketiga
navigasi sistem dikombinasikan menjadi suatu nilai tambah untuk pengembangan
sistem satelit navigasi departemen pertahanan yang nantinya menjadi NAVSTAR
63 GPS Time line. http://www.aero.org/education/primers/gps/gpstimeline.html 64 ibid.
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
37 Universitas Indonesia
atau GPS. Konsep program GPS ini disarankan oleh sekretaris deputi
Departemen Pertahanan untuk segera disahkan. Pada 22 Pebruari 1978,
diluncurkan-lah satelit GPS Block I. Dan diikuti peluncuran 10 satelit
pengembangan Block I yang diluncurkan sejak tahun 1978 hingga tahun 1989.65
Produksi 28 satelit GPS Block II dipersiapkan pembuatannya yang diawali
dengan penandatangan kontrak kerjasama angkatan udara AS dengan Rockwell
Space Systems yang bernilai $ 1.2 milyar pada tahun 1983. Pada bulan September
di tahun yang sama, sebuah penerbangan sipil Korea ditembak jatuh oleh Rusia
setelah secara tidak sengaja memasuki wilayah udara Uni Soviet. Untuk
mencegah kejadian tersebut terulang kembali, Presiden Ronald Reagen
menetapkan NAVSTAR atau GPS dapat digunakan oleh sipil.
Satelit Block I yang terakhir berhasil diluncurkan pada 9 Oktober 1985. dan
setelah 6 tahun ditandatangani kontrak dimulainya pembuatan satelit GPS Block
II, akhirnya pada 14 Pebruari 1989, satelit Block II berhasil diluncurkan. Yang
diikuti 28 satelit anggota lainnya hingga tahun 1997. Dan 19 satelit terakhir
merupakan satelit yang telah ditingkatkan kinerjanya yang disebut Block IIA.
Setelah beberapa lama dikembangkan, akhirnya pada tahun 1990, teknologi
GPS ini dapat digunakan. Diawali penggunaannya yang sangat terkenal yaitu pada
saat perang teluk I pada tahun 1991. Angkatan bersenjata AS menggunakan dapat
menggunakannya di medan pertempuran. Meskipun tidak sepenuhnya
dioperasikan, GPS membantu militer AS untuk mendeteksi koordinat sasaran
yang terdapat di padang pasir di Irak dan kemenangan yang cepat berhasil mereka
raih. Aerospace Corporation yang merupakan bagian dari pencipta teknologi
GPS ini mendapatkan penghargaan Collier, pada tahun 1992, karena telah
mengembangkan teknologi GPS ini. 66
65 GPS Timeline. Op Cit. 66 ibid.
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
38 Universitas Indonesia
Pada 17 Januari 1994, satelit Block IIA terakhir diluncurkan, untuk
melengkapi konstelasi GPS. Kemudian diiumumkanlah oleh Federal Aviation
Administration (FAA) bahwa GPS telah beroperasional dan terintegrasi menjadi
bagian sistem pengendalian lalu linta udara AS pada 17 Pebruari 1994. pada 9
Maret 1994, angkatan udara mengumumkan sudah lengkapnya konstelasi 24
satelit GPS Block II. Setahun kemudian tepatnya 27 April 1995, dideklarasikan
bahwa konstelasi satelit NAVSTAR GPS Block II telah beroperasi secara penuh
oleh angkatan udara AS.
The National Security Council’s Office of Science and Technology Policy
pada 29 Maret 1996, mengeluarkan kebijakan nasional tentang penggunaan dan
pengaturan GPS secara lengkap. Namun pada 17 Januari 1997 Delta Rocket
membawa satelit GPS Block IIR meledak setelah diluncurkan. Hal ini tidak
menyurutkan langkah peran GPS bagi kepentingan teknologi Amerika Serikat.
Serangan 11 September 2001 yang menghancurkan gedung World Trade
Centre dan sebagian gedung Pentagon di AS yang dilakukan oleh sekelompok
teroris, membuat pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan untuk
menyerang Afganistan. Karena diduga, di negara tersebut bersembunyi pimpinan
dari kelompok teroris Al Qaeda yang melakukan penyerangan 11 September 2001
tersebut. Dan kemudian AS juga melakukan serangan terhadap Irak pada tahun
2003 karena diduga pemerintah Irak pimpinan Saddam Hussein melakukan
percobaan pembuatan senjata pemusnah masal. Perang – perang yang dilakukan
AS sejak tahun 2001 – 2003 itulah banyak menggunakan GPS pada peralatan
tempurnya. Dan di tahun yang sama tepatnya 11 Oktober 2003, Dr. Ivan Getting
yang saat itu berusia 91 tahun meninggal dunia di rumahnya di Coronado,
California, AS.
Pada bulan Maret 2004, Dr. Ivan Getting dan Brad Parkinson diberikan
penghargaan Charles Stark Draper oleh National Academy of Engineering atas
penemuan teknologi GPS ini. Pada 18 Maret 2004, satelit GPS 2R-11
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
39 Universitas Indonesia
didedikasikan kepada mendiang Dr. Ivan A. Getting atas penemuannya
“Mercusuar di angkasa yang dapat berguna bagi seluruh umat manusia”. Kata –
kata tersebut diletakkan di dalam satelit tersebut. Dan bulan Mei 2004, nama Dr.
Ivan Getting dan Brad Parkinson dicantumkan dalam The National Investors Hall
of Fame.67
Di bulan Maret 2004, tepatnya pada 20 Maret 2004, diluncurkan satelit GPS
yang ke lima puluh. Kemudian pada 25 September 2005, satelit GPS IIR-M yang
pertama diluncurkan. Satelit GPS ini didukung sinyal baru jenis M yang
digunakan untuk militer dan sinyal kedua yang diperuntukkan untuk penggunaan
sipil, yaitu L2C 68.
2.2 Cara Kerja GPS
Sinyal GPS menggunakan gelombang radio low power. Sinyal yang dipancarkan
satelit ini dapat melewati awan, kaca maupun plastik. Tetapi untuk benda – benda
solid seperti gedung – gedung bertingkat dan gunung, sinyal GPS mengalami
kesulitan untuk melaluinya. Sebuah sinyal GPS terdiri dari 3 bit informasi yang
berbeda. Yaitu : kode pseudorandom, data empiris dan data almanac. Kode
pseudorandom dikenal dengan kode I.D bertugas untuk mengidentifikasi satelit
mana yang memancarkan informasi data. Data empiris memberitahukan receiver
GPS tentang informasi perputaran satelit dan satelit lainnya yang terdapat di
dalam sistem tersebut. sedangkan data almanac, secara tetap dipancarkan oleh
masing - masing satelit yang berisi informasi penting tentang status satelit
(apakah masih baik atau tidak), data waktu dan tanggal saat ini. Biasanya
digunakan untuk menentukan posisi suatu benda. 69
67 http://www.aero.org/education/primers/gps/gpstimeline.html 68 http://home.online.no/~sigurdhu/GPS_history.htm 69 http://www8.garmin.com/aboutGPS/
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
40 Universitas Indonesia
Untuk menentukan posisi suatu obyek, GPS menggunakan teori triangulasi.
Misalnya : seseorang yang ingin mencari posisi suatu gedung. Sebut saja gedung
tersebut adalah gedung G. Orang tersebut hanya mendapatkan informasi bahwa
gedung G terletak 1 km dari stasiun kereta api. Tentu saja data tersebut belum
akurat, mengingat banyaknya gedung yang terletak 1 km dari stasiun kereta api.
Kemudian, di dapat informasi lagi bahwa gedung G terletak sekitar 500 m dari
hotel A. Dua informasi yang di dapat sudah dapat memberikan bayangan posisi
gedung G. Namun masih belum akurat letak pasti gedung G yang dicari. Setelah
diberikan informasi ketiga, yaitu posisi gedung G terletak 2 km dari mall Z. Maka
bisa ditarik titik pertemuan dari ketiga informasi tersebut. Pada titik perpotongan
ketiga informasi tersebut yang menjadi posisi dari gedung G.70
Proses triangulasi menggunakan tiga informasi. Jadi untuk menentukan
posisi suatu obyek, digunakan minimal 3 satelit GPS yang aktif dan untuk
mendapatkan posisi benda secara 3 dimensi, digunakanlah minimal 4 satelit.
Sedangkan GPS memiliki 24 satelit yang terus berputar mengelilingi bumi, jadi
bisa dibayangkan keakuratan data yang didapat untuk menentukan posisi benda
dengan teknologi ini.
Sebagai alat bantu dalam menentukan posisi benda, diperlukan receiver
yang bertugas menangkap sinyal atau gelombang radio yang dikirim satelit. Di
samping itu terdapat stasiun pemantau yang bertugas untuk memonitor gerakan
orbit dari masing – masing satelit, dengan gerakan – gerakan yang instan yang
dikeluarkan satelit direkam dengan tingkat akurasi tinggi dan dari perubahan
posisi satelit tersebut diketahui titik perpotongan yang menjadi letak atau posisi
suatu benda.
Posisi satelit mudah diketahui karena setiap satelit akan memberitahu
koordinatnya lewat sinyal khusus. Alat penerima dengan mudah dapat mengenali
70 Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT.
Dirgantara Indonesia.
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
41 Universitas Indonesia
dari satelit mana suatu sinyal berasal, kemudian mencocokannya dengan tabel
posisi satelit yang selalu di update. Jarak satelit dan alat penerima dihitung dengan
cara yang unik. Pada waktu-waktu tertentu, satelit GPS memancarkan suatu kode
digital. Di saat bersamaan, alat penerima menjalankan kode yang sama. Karena
harus merambat cukup jauh, kode dari satelit akan tertunda dibanding kode yang
dijalankan alat penerima. Waktu tunda itu dianggap sebagai waktu perjalanan
sinyal. Selanjutnya mudah. Jarak sama dengan selang waktu kali kecepatan.
Dengan mengalikan waktu perjalanan sinyal dan cepat rambat sinyal (sama
dengan kecepatan cahaya), penerima GPS dapat mengetahui jaraknya dengan
satelit. Setelah mengetahui jarak antara alat penerima dengan tiap satelit,
komputer dalam alat penerima mulai menghitung. Untuk menentukan posisi
dalam 2 dimensi (garis lintang dan garis bujur), penerima GPS minimal harus
mendeteksi sinyal dari 3 buah satelit. Koordinat 3 dimensi yang mencakup
ketinggian lokasi bisa ditentukan jika alat penerima mendapat sinyal dari 4 buah
satelit atau lebih.71 Di bawah ini merupakan gambaran dari cara kerja GPS dengan
metode triangulasi tersebut :
Gambar 2 2 Cara kerja GPS (sumber : http://www.beritanet.com/Technology/Communication/bagaimana-GPS-bekerja-
eko.html)
71 http://www.beritanet.com/Technology/Communication/bagaimana-GPS-bekerja-eko.html
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
42 Universitas Indonesia
Sinyal yang dipancarkan satelit GPS terdiri dari dua frekuensi. Yaitu dalam
frekuensi 1575.42 megahertz (L1) dan frekuensi 1227.6 megahertz (L2). Masing –
masing satelit memancarkan kode – kode yang unik, cara ini membuat seluruh
satelit dapat memancarkan frekuensi yang sama (dikenal dengan Code Division
Multiple Access). Sebuah kode data yang tidak dapat dienskripsikan (diketahui
dengan kode C/A – Coarse Acquisition) dengan 1 mili detik periode dipancarkan
pada L1, dan biasanya digunakan untuk keperluan sipil. Kode data yang lebih
lama dienkripsikan adalah P (Y), yang dipancarkan melalui frekuensi L1 dan L2.
Kode ini hanya dapat digunakan kalangan tertentu yang berwenang saja. Yaitu
pemerintah AS dan kalangan militer AS yang dapat memasuki kedua kode
tersebut. Kode ini dapat memancarkan sinyal yg lebih akurat. Awalnya adalah
menggunakan kode C/A kemudian ditransfer menjadi kode P(Y) yang hanya bisa
digunakan kalangan berwenang tersebut. 72
Teknologi GPS ini terdapat 3 (tiga) segment penting, yaitu :
a. Space Segment
Merupakan bagian terpenting dari teknologi GPS, yaitu satelit – satelit yang
berputar sebanyak 24 buah dan terletak di ketinggian kurang lebih 20.000 km
dari permukaan bumi. Letak satelit yang jauh berguna untuk menghindari
gangguan atmosfer, dan telah menjadi jangkauan wilayah satelit yang sudah
diperhitungkan ke bumi. Satelit GPS ini memilik panel matahari sebagai
sumber kekuatannya dan terdapat antena untuk memancarkan sinyal ke bumi.
Di dalam satelit juga terdapat baterai cadangan yang dapat digunakan apabila
tidak ada sinar dari matahari. Dan booster rocket kecil yang membuat masing
– masing satelit dapat terus terbang pada jalur yang benar. Di bawah ini adalah
gambar salah satu contoh satelit GPS :
72 http://www.aero.org/publications/crosslink/summer2002/02.html
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
43 Universitas Indonesia
(sumber : http://www.aero.org/publications/crosslink/summer2002/02.html)
b. Control Segment
Merupakan bagian pengendali dan memantau pergerakan satelit – satelit GPS
dari bumi. Bagian pengendali satelit GPS berada di beberapa daerah di
belahan bumi ini, di antaranya yang terdapat pada gambar di bawah ini :
(sumber : http://www.physics.hmc.edu/research/geo/gps.html)
Gambar 2 3 Satelit GPS Block IIA
Gambar 2 4 Letak Stasiun Pemantau GPS di bumi
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
44 Universitas Indonesia
c. User Segment
Yang terdapat di dalam segment ini adalah receiver sinyal yang dipancarkan
satelit. Terdiri dari antena untuk menangkap sinyal, filtering dan amplification
circuit serta komponen sinyal tracking. GPS receiver ini-lah yang akan
mengkalkulasikan posisi suatu benda dengan akurasi hingga 10 m. 73
2.3 Penerapan Teknologi GPS
Awal pengembangan teknologi GPS adalah untuk digunakan keperluan angkatan
perang / militer Amerika Serikat. Namun seiring dengan perkembangannya,
pemerintah Amerika Serikat membuka teknologi GPS ini untuk digunakan
masyarakat sipil.
Bagi kalangan militer, teknologi GPS ini tentu saja sangatlah mendukung.
Terutama jika digunakan untuk mengidentifikasi sarang musuh, pemandu rudal
penghancur, sistem pengendali pendaratan pesawat maupun helikopter militer
(dikenal dengan Joint Precision Approach & Landing System, JPALS), dapat
digunakan untuk menjatuhkan perlengkapan militer menggunakan parasut dari
pesawat dan parasut tersebut “mencari” sendiri letak jatuhnya dengan tepat yang
dipandu dengan receiver GPS sehingga jika sudah diketahui tempat
pendaratannya secara pasti, wilayah yang akan menjadi tempat mendaratnya
parasut tersebut dapat dikosongkan dan juga digunakan untuk pendeteksian
senjata nuklir.
Sedangkan penggunaan GPS bagi kalangan sipil, dapat dilihat dari peralatan
navigasi yang terdapat di mobil, telepon selular, sepeda, kapal cepat, bahkan
diletakkan di punggung kuda saat digunakan untuk mengetahui posisi atau untuk
mengetahui wilayah yang ingin dikunjungi. Pada kondisi darurat, teknologi ini
sangat membantu kalangan sipil. Jika diletakkan di mobil ambulans, pada saat
73 http://adityawirawan.net/2008/01/18/apa-itu-gps/
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
45 Universitas Indonesia
membawa korban yang sakit dan butuh pertolongan cepat, ambulan ini dipandu
GPS mencari jalan – jalan alternatif tercepat untuk dapat mencapai rumah sakit.
GPS sebagai teknologi diharapkan menjadi salah satu teknologi baru yang
tepat sasaran dan diharapkan juga dalam penerapannya tidak banyak korban jiwa
yang ditimbulkan akibat perang melawan terorisme yang dilancarkan Amerika
Serikat setelah terjadinya serangan teroris pada 11 September 2001. GPS
digunakan dalam pemandu misil di antaranya :
1. GBU-37 GPS Aided Munition
Dibuat tahun 1996 oleh Angkatan Udara AS dan Nortrop Grumman
Corporation, bom ini menggunakan GPS dan INS sebagai guidance method-
nya. Yang menjadi target adalah sasaran bergerak yang keras maupun lunak,
sasaran diam yang keras maupun lunak serta sasaran yang berada di laut.74
2.. JDAM (GBU-29,-30,-31,-32)
Dikembangkan oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS pada tahun
1991, diawali dengan keinginan mengembangkan rudal yang dipandu
dengan tingkat presisi tinggi namun biaya yang dibutuhkan untuk
mengoperasionalkannya murah. Rudal ini pertama kali bernama AWPGM
(Adverse Weather Precision Guided Munition), kemudian berubah menjadi
JDAM (Joint Direct Attack Munition). Rudal ini menggunakan laser
Paveway II dan GPS / INS sebagai guidance mereka. Paveway II yang dapat
dioperasikan dalam segala kondisi cuaca, ditambah GPS/INS sebagai
pemandu posisi sasaran tentu saja menambah kecanggihan rudal ini.75
3. BGM-109 Tomahawk Missile
Awalnya rudal ini menggunakan TERCOM radar sebagai guidance. Namun
seiring dengan upaya pengembangan tomhawak ini, ditambahkan GPS dan
INS sebagai guidance peluru kendali ini. Diharapkan waktu tempuh
74 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/smart/gam.htm 75 http://www.designation-systems.net/dusrm/app5/gbu-31(v)4.jpg
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
46 Universitas Indonesia
tomahawk yang sudah cepat menjadi lebih cepat lagi dengan bantuan GPS /
INS dan keakuratan obyek sasaran menjadi lebih baik.
GPS juga digunakan sebagai sistem navigasi yang menuntun pesawat –
pesawat tempur milik AS pada saat perang melawan terorisme di Afganistan. Dari
data beberapa pesawat yang digunakan, berikut jenis – jenis pesawat yang
menggunakan GPS, di antaranya :
1. A-10/OA-10 Thunderbolt II
Pesawat ini memiliki sistem imaging pada malam hari (NVIS – Night Vision
Imaging System). Dan sejak tahun 1999, kemampuan Thunderbolt
ditambahkan dengan sistem navigasi yang menggunakan GPS/INS.76
2. AC-130H/U Gunship
Pesawat yang diproduksi oleh Lockheed ini sudah dilengkapi oleh GPS /
INS sebagai sistem navigasinya. Dengan panjang mencapai 29.8 meter,
Gunship juga dilengkapai television sensor, sensor infrared dan radar.
Sehingga dapat digunakan pada malam hari dengan segala kondisi cuaca.77
3. B-1B Lancer
Pesawat buatan Boeing ini mampu melakukan navigasi secara global dengan
bantuan GPS / INS yang akurat tanpa bantuan dari navigasi dari pangkalan
yang berada di darat.78
4. F-15E Strike Eagle
Sistem navigasi pesawat ini menggunakan laser gyro dan GPS untuk secara
terus menerus memonitor posisi pesawat dan menyediakan informasi bagi
komputer pusat dan sistem lain, termasuk peta digital bergerak yang terdapat
pada kokpit pesawat. 79
76 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/a-10.htm 77 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?id=71 78 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?fsID=81 79 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?fsID=102
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
47 Universitas Indonesia
5. C-130 Hercules
Pesawat Hercules ini memiliki fasilitas kemampuan pengamanan suara,
receiver sistem instrument pendaratan dengan frekuensi VHF 50 KHZ serta
kemampuan navigasi dengan GPS. Sedangkan pengembangan dari pesawat
ini, yaitu tipe C-130J/J-30 memiliki fasilitas two pilot flight station dengan
sistem digital, color multifunctional liquid crystal displays dan head-up
displays, serta sistem navigasi dengan teknologi GPS dan INS, adanya
teknologi auto pilot, radar low power color, sistem perlindungan terhadap
lingkungan dan es dll.80
6. S-3B Viking
Pesawat ini merupakan hasil modifikasi dari pesawat S-3A Anti-Submarine
Warfare (ASW) dengan peningkatan ASW dan kemampuan Anti-Surface
Warfare. Pengembangan teknologi ini menggunakan digital computer,
acoustic data processor, radar, sonobuoy receiver, sonobuoy reference
system dan pengukur pendukung perangkat elektronik dan termasuk
rangkaian Harpoon Missile System dengan electronic countermeasures
dispensing system. Sistem navigasinya menggunakan modifikasi dari GPS
yang menggantikan Tactical Air Navigation (TACAN).81
7. MH-53J/M Pave Low
Helikopter jenis merupakan helikopter terbesar, memiliki tenaga yang paling
besar dan merupakan pesawat berteknologi tinggi yang dimiliki angkatan
udara AS. Di bawah program Pave Low III, angkatan udara AS
memodifikasi 9 buah jenis MH-53Hs dan 32 HH-53s agar dapat
dioperasikan pada malam hari dan dalam aneka kondisi cuaca. Modifikasi
ini termasuk forward-looking infrared, inertial global positioning system,
Doppler navigation systems, terrain-following and terrain-avoidance radar,
komputer on board, dan integrated avionics agar sistem navigasi lebih
80 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?id=92 81 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/s-3.htm
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
48 Universitas Indonesia
akurat menuju atau dari target sasaran. Teknologi tersebut sama seperti yang
terdapat di dalam helikopter jenis MH-53Js.82
8. AH-64 Apache
Peralatan navigasi helikopter Apache dilengkapi dengan receiver GPS.
Helikopter ini dapat membawa 16 laser Hellfire yang dirancang pada rudal.
Dengan jangkauan hingga 8000 meter, Hellfire dapat digunakan untuk
merusak tank, kendaraan perang dan target lainnya.83
9. OH-58D Kiowa Warrior
Helikopter produksi Kiowa Warrior ini mendapat peningkatan dengan
dilengkapinya integrated cockpit control dan sistem display, master control
processor dengan peta digital serta video crosslink, peningkatan modem
data, radio komunikasi yang terlindungi dan sistem navigasi yang
menggunakan teknologi GPS yang dilengkapi dengan INS. Juga dilengkapi
dengan pengganggu infrared, infrared suppressor, radar warning receivers
dan laser pendeteksi kondisi helikopter.84
10. Predator Unmaned Aircraft
Pesawat tanpa pilot ini dikemudikan menggunakan remote control dari
stasiun pengendalinya. Pesawat jenis ini merupakan pesawat yang murah
dengan resiko yang sangat kecil dalam mengintai musuh dan memantapkan
sasaran. Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi GPS untuk "melihat"
posisi musuh dan beberapa hellfire missile di badan pesawat yang dapat juga
digunakan untuk menyerang musuh.
2.4 Teknologi Penunjang GPS
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, GPS sangat sarat dengan jamming.
Gangguan terhadap sinyal yang dipancarkan satelit tersebut, menyebabkan
perkiraan posisi benda menjadi tidak akurat. Gangguan tersebut tentu saja
82 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?fsID=117 83 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/ah-64.htm 84 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/oh-58.htm
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
49 Universitas Indonesia
menyulitkan bagi pengguna teknologi ini. Terlebih lagi, jika digunakan dalam
perang. Kemungkinan akan salah sasaran tembak peluru kendali menjadi sangat
besar. Dengan tingkat akurasi yang tinggi dan konstan, GPS memerlukan
teknologi lain untuk mendukung kinerjanya meskipun terjadi gangguan terhadap
sinyal yang dihasilkannya.
Berikut beberapa teknologi yang dikembangkan untuk mendukung kinerja
GPS, yaitu :
1. DGPS (Differential Global Positioning System)
Teknologi ini memberikan koreksi diferensial kepada receiver GPS untuk
meningkatkan akurasi dan memantau integritas transmisi satelit GPS.
Receiver GPS menerima pancaran sinyal dari satelit di luar angkas, pancaran
sinyal ini dikirim kepada receiver GPS lainnya yang ternyata menerima data
berbeda untuk menentukan posisi benda yang sama. Perbedaan ini segera
dikoreksi receiver tersebut dengan menghitung selisih dari data pertama
yang diterima satelit lain dengan data yang diterimanya. Kemudian
diinformasikan hasil dari penghitungan selisih data tersebut kepada receiver
yang menerima data awal.85
Peningkatan akurasi GPS dengan bantuan DGPS ini, sangat
memberikan signifikansi yang besar bagi peggunaan GPS itu sendiri. Setiap
sinyal radio DGPS diterima oleh dua receivers yang independen (termasuk
di dalamnya perangkat lunak untuk menghitung perbaikan data), sebuah
modulator MSK, merupakan pemancar yang beroperasi LF / MF band
(sekitar 285 – 325 kHz), dan stasiun DGPS untuk mengendalikan dan
pemantauan. Sinyal DGPS ini dikendalikan dan dipantau 24 jam sehari.
Kondisi apapun yang diterima DGPS dilaporkan kepada angkatan laut
85 Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT.
Dirgantara Indonesia.
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
50 Universitas Indonesia
melalui peringatan coastal navigational (AUSCOAST).86 Di bawah ini
merupakan gambar dari sistem Differential GPS :
(sumber : http://www8.garmin.com/aboutGPS/)
2. INS (Inertial Navigation System)
Teknologi navigasi ini memiliki kelebihan tidak dapat diganggu pancaran
sinyalnya seperti GPS. Dengan sensor atomic accelerometers, INS dapat
mendeteksi keberadaan suatu benda. Sensor ini tidak memancarkan sinyal
radio seperti satelit GPS sehingga tidak dapat di – jam. Namun teknologi
INS bukan tanpa kelemahan. Seiring dengan perkembangan waktu,
keakuratan INS menjadi melebar, sehingga data yang didapat menjadi
semakin tidak akurat. Di sinilah dibutuhkan peran sinyal GPS untuk
menghindari ketidakakuratan data tersebut.87
Prinsip kerja INS adalah dead reckoning yaitu suatu proses
pengukuran posisi benda dengan menggunakan perhitungan kecepatan,
86 http://www.amsa.gov.au/shipping_safety/Navigation_Safety/Differential_Global_Postitioning_System/DGPS_Fact_Sheet.asp 87 http://www.darpa.mil/dso/thrusts/physci/newphys/pins/index.htm
Gambar 2 5 Sistem Differential GPS
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
51 Universitas Indonesia
waktu dan jarak. Untuk penghitungan ini dilakukan dengan oleh komputer
dengan bantuan sensor atomic accelerometers tersebut. Seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya, kelemahan INS ini terdapat pada waktu yang
diperlukan untuk mendapatkan jarak suatu benda. Untuk mendapatkan jarak
yang akurat, dilakukan penghitungan awal menggunakan INS. Selang
beberapa lama, data GPS yang terus di-update dimasukkan untuk
menghindari kesalahan penghitungan INS karena pengaruh waktu tersebut.
Kemudian dilakukan lagi penghitungan dari awal lagi, data GPS
dimasukkan lagi seiring dengan waktu berjalan dan seterusnya. Hasil
penghitungan data INS mendukung keakuratan data GPS untuk menentukan
jarak atau posisi suatu benda. Jika sinyal GPS mengalami gangguan atau
jamming, tidak akan mengalami kesalahan penentuan posisi yang sangat
besar karena sudah dibantu awalnya dengan penghitungan jarak
menggunakan INS.
Teknologi ini sangat berguna terutama jika digunakan untuk teknologi
angkatan perang. Kemungkinan kesalahan penentuan jarak untuk
penghancuran suatu obyek menggunakan rudal dapat diperkecil dan menjadi
lebih tepat sasaran dengan keakuratan yang tinggi. Berikut di bawah ini
adalah gambar dari cara kerja INS dan GPS :
Gambar 2 6
Skematik Laser INS untuk menentukan lokasi benda dengan bantuan sinyal GPS
(sumber : www.alsm.ufl.edu/pubs/applications/apps.htm)
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
52 Universitas Indonesia
3. WAAS (Wide Area Augmentation System)
Teknologi lain yang digunakan untuk mendukung teknologi GPS adalah
WAAS atau Wide Area Augmentation System. Teknologi ini dikembangkan
oleh The Federal Aviation Administration (FAA) and the Department of
Transportation (DOT) yang digunakan untuk penentuan presisi penerbangan
suatu pesawat. Saat ini, GPS sendiri tidak dapat mendukung sistem navigasi
FAA yang membutuhkan akurasi, integritas dan keberadaan yang diperlukan
penerbangan. Sinyal GPS yang rawan kesalahan akibat pengaruh ionosphere
ataupun kesalahan orbit satelit, dikoreksi oleh WAAS sehingga datanya
menjadi lebih akurat.
WAAS memiliki 25 satelit di bumi yang bertugas memantau data
satelit GPS. Dua stasiun pusat, mengumpulkan data dari stasiun – stasiun
referensi lain untuk mengkoreksi data GPS. Data GPS yang dikoreksi adalah
perputaran atau orbit satelit dan delay sinyal yang dihasilkan GPS karena
gangguan atmosfer dan ionosfer tadi. Data perbaikan ini dipancarkan salah
satu dari dua satelit geostationery atau satelit yang letaknya di atas garis
katulistiwa. Informasi yag dikirim tersebut kompatibel dengan struktur
sinyal dasar GPS, sehingga receiver GPS dapat membaca sinyal perbaikan
tersebut.88
Di bawah ini merupakan gambar dari sistem WAAS :
88 http://www8.garmin.com/aboutGPS/waas.html
Gambar 2 7 Wide Area Augmentation System (sumber : http://www8.garmin.com/aboutGPS/waas.html)
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
53 Universitas Indonesia
****
Teknologi GPS merupakan teknologi dalam bentuk fisik yang secara
elektronik diaplikasikan ke dalam sistem persenjataan maupun navigasi AS.
Teknologi ini menjadi teknologi andalan pemerintah AS dalam usaha melawan
terorisme dan memenangkan perang tersebut. Seperti yang diungkapkan Gilpin
bahwa teknologi merupakan faktor penting dari dominasi kekuatan89. Dan untuk
menunjang kekuatan tersebut ditunjukkan AS dengan menunjukkan kecanggihan
teknologi militer diharapkan dapat mendominasi kekuatan di medan perang
dengan segala kelebihan yang dimiliki kekuatan militernya. Metode C4ISR berada
di dalam teknologi GPS ini. Dengan GPS ini, pasukan AS diharapkan dapat
melakukan reconaisance (pengintaian) dan survailance (penjagaan) untuk mengisi
data intelejen dan diolah ke dalam komputer. Kemudian berdasarkan data tersebut
dapat menunjukkan posisi sasaran dan langsung menghubungi dengan sistem
komunikasi dan sudah diperintahkan untuk mencari sasaran ataupun
menghancurkan sasaran tersebut. Dengan segala kelebihan teknologi ini tidak
terlepas dari kekurangan yang dimilikinya. Seperti jamming yang dapat
mengakibatkan gangguan pada sinyal satelit yang diterima GPS sehingga posisi
suatu benda ataupun seseorang menjadi tidak akurat. Untuk meminimalisir
kelemahan tersebut, pemerintah AS juga telah mempersiapkan teknologi
penunjang GPS. Yaitu dengan DGPS yang dapat memberikan koreksi selisih
posisi benda, INS yang menggunakan sensor accelerometer untuk mendeteksi
posisi benda tanpa khawatir terkena gangguan sinyal atau jam dan WAAS yang
memiliki 25 satelit di bumi atau geostationery yang membantu GPS untuk
mengkoreksi sinyal yang diterima GPS. Selain teknologi yang terus
dikembangkan pemerintah AS untuk mengurangi kesalahan, hal yang juga
membantu dalam menentukan posisi suatu sasaran adalah laporan intelejen.90
Karena selain mendeteksi dari udara, dilakukan juga pendeteksian dari darat untuk
mendapatkan informasi secara pasti posisi – posisi sasaran.
89 Mark Zachary Taylor. Op Cit 90 Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT.
Dirgantara Indonesia
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
54 Universitas Indonesia
BAB 3
KEJADIAN 11 SEPTEMBER 2001 SERTA DAMPAK BAGI
KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DALAM PERANG
MELAWAN TERORISME
Peristiwa 11 September 2001 telah menghancurkan gedung World Trade Centre
dan merusak sebagian gedung Pentagon. Simbol – simbol kebanggaan ekonomi
dan kekuatan militer AS saat itu seperti tidak ada lagi. Penyerangan itu diawali
dengan pembajakkan beberapa pesawat penumpang yang dimiliki maskapai
penerbangan American Airlines dan United Airlines. Peristiwa yang menimbulkan
korban jiwa mendekati 3000 jiwa ini memicu kemarahan pemerintah AS. Dengan
bukti – bukti yang mengarah kepada kelompok Al Qaeda yang dipimpin Osama
Bin Laden, pemerintah AS mengajak seluruh negara di dunia untuk melakukan
perang terhadap kelompok tersebut yang diduga bermarkas di Aganistan. Perang
yang dilakukan adalah bentuk perang terbuka dengan melakukan penyerangan
terhadap Afganistan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa diduga
kelompok Taliban yang bermarkas di Afganistan ini menyembunyikan Osama Bin
Laden yang merupakan pimpinan dari kelompok penyerang pelaku pembajakkan
pesawat pada 11 September 2001 lalu. Dan penyerangan tersebut tidak akan
berhenti sampai seluruh anggota terorisme tertangkap dan tidak ada lagi gangguan
teroris yang akan mengancam kehidupan warga AS pada khususnya. Di samping
melakukan penyerangan terhadap Afganistan, AS juga melakukan penyerangan
terhadap Irak. Presiden Saddam Husein kala itu dianggap terkait dengan Al Qaeda
dan sedang melakukan produksi senjata pemusnah massal.
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
55 Universitas Indonesia
3.1 Latar Belakang Kebijakan Perang Melawan Terorisme di Amerika
Serikat
Sejarah terorisme di Amerika bukanlah berawal dari serangan 11 September 2001
atau bahkan pada tahun 1993, dimana truk meledak di dekat gedung World Trade
Center. Seperti yang diungkapkan di dalam National Strategy for Combating
Terrorism pada tahun 2003, bahwa sejarah terorisme AS terjadi pada 16
September 1920. Saat itu terjadi peledakkan kereta kuda dengan menggunakan
dinamit yang terletak di dekat perempatan Wall and Broad Street. Sekitar 40
orang tewas dan 300 orang terluka. Diawali dengan pembunuhan Presiden
William McKinley pada tahun 1901 dilanjutkan dengan pengeboman kedutaan AS
di Tanzania dan Kenya pada tahun 1998 serta USS Cole di Yemen pada tahun
2000, memperlihatkan bahwa sejarah AS pada abad ke 20 ditandai dengan
terorisme.91
Definisi terorisme seperti yang diungkapkan Bruce Hoffman adalah suatu
aksi yang diciptakan perseorangan ataupun kelompok untuk mengeksploitasi rasa
takut melalu kekerasan atau ancaman penggunaan kekerasan dalam mengejar
perubahan politik. Teroris dirancang khusus agar memiliki pengaruh psikologis
melebihi perkiraan semula atas jumlah korban atau sasaran yang diserangnya.
Melalui publisitas yang dilakukan, para teroris ini berupaya mendapatkan
pengaruh yang dapat menyebabkan perubahan politik dalam skala domestik dan
internasional.92
Berdasarkan definisi terorisme tersebut terlihat bahwa yang dilakukan para
pelaku serangan 11 September 2001 lalu merupakan aksi terorisme. Jumlah
korban yang banyak hampir mencapai 3000 jiwa, kerusakan yang ditimbulkan,
rasa takut yang ditimbulkan akibat serangan tersebut serta pengaruh yang
ditimbulkan akibat serangan tersebut, membuat seluruh dunia tidak hanya di AS
91 National Strategy. Op Cit. Hal. 5 92 Hoffman, Bruce. Op Cit
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
56 Universitas Indonesia
saja yang ikut merasakan ketakutan tersebut. Sehingga AS berupaya menggalang
kekuatan internasional untuk menghancurkan kelompok teroris tersebut.
Sejak sejarah serangan terorisme di AS, terlihat bahwa serangan 11
September 2001 menjadi tonggak awal serangan balik AS terbesar terhadap
kelompok terorisme. Dan upaya untuk melindungi negaranya dari ancaman pihak
yang ingin menebarkan teror tersebut dilakukan dengan perang terbuka terhadap
kelompok tersebut. Hal ini terlihat dari pernyataan Presiden Bush pada peringatan
100 hari peristiwa 11 September 2001.
Menurut Bush junior, pada 11 September lalu para teroris ini berkomitmen
untuk berperang melawan orang – orang yang tidak berdosa. Para teroris ini
membunuh tidak hanya menghabisi kehidupan tapi membunuh untuk mengakhiri
jalan hidup manusia. Mereka juga menebarkan teror ke setiap penjuru dunia.
Dunia tidak akan pernah melupakan para korban yang tidak bersalah, para
pahlawan yang pemberani yang gugur untuk menyelamatkan para korban. Dunia
juga tidak akan pernah melupakan yang selamat, keluarga – keluarga yang
dihancurkan dan teman – teman yang berkabung yang telah mereka korbankan :
Lebih dari 3000 orang meninggal dunia atau hilang dalam serangan tersebut.
Mereka datang dari lebih dari 80 negara berbeda, dari berbagai macam suku
dan agama.
343 anggota pemadam kebakaran dan anggota medis yang tewas dalam
World Trade Centre.
23 orang anggota kepolisian dan 37 krew polisi pelabuhan yang tewas di
dalam World Trade Centre
Hampir 2000 anak kehilangan salah satu orang tuanya pada 11 September,
termasuk 146 anak yang kehilangan orang tuanya pada serangan terhadap
Pentagon.
Satu perusahaan sendiri kehilangan lebih dari 700 orang karyawan,
meninggalkan setidaknya 50 orang janda yang mengandung menjadi korban.
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
57 Universitas Indonesia
3.2 Serangan 11 September 2001
Serangan terbesar yang menjadi tonggak perlawanan terhadap terorisme yang
dilakukan AS dan koalisinya abad 21 ini terjadi pada 11 September 2001. Diawali
dengan pesawat komersil milik maskapai penerbangan American Airlines
bernomor penerbangan 11 yang menghantam gedung menara utara World Trade
Centre pada pukul 08.45 waktu setempat. Hantaman ini menimbulkan lubang
yang sangat besar pada dinding dan kebakaran yang hebat melanda gedung
tersebut.
Belum padam api yang membakar menara utara World Trade Centre, 18
menit kemudian yaitu tepatnya pukul 09.03 waktu setempat, kembali pesawat
komersil menabrak gedung World Trade Centre. Kali ini maskapai penerbangan
yang digunakan adalah United Airlines dengan nomor penerbangan 175 dan
menabrak gedung selatan dari menara kembar World Trade Centre.
Akibat kedua peristiwa tersebut, FAA yang merupakan badan otoritas
penerbangan di AS, menutup dan menghentikan seluruh kegiatan penerbangan di
bandara udara kota New York. Dan selain bandara, dilakukan juga penutupan
seluruh jalan akses masuk ke kota New York dan New Jersey. Penutupan ini
dilakukan setelah 7 menit sebelumnya, asisten Presiden Bush Andrew Card
melaporkan kepada presiden perihal kejadian serangan tersebut yang saat itu
tengah mengadakan kunjungan ke sebuah sekolah di Florida.
Biro investigasi federal AS (FBI) mengumumkan bahwa kedua pesawat
yang menabrakkan diri ke gedung World Trade Centre telah dibajak. Dan
kemudian Presiden Bush pada pukul 09.30 mengumumkan terjadinya serangan
teroris yang dialami negaranya saat itu dari Florida.
Namun selang 7 menit dari pengumuman Bush tersebut, kembali pesawat
milik maskapai penerbangan American Airlines dengan nomor penerbangan 77,
jatuh di atas gedung Pentagon di Washington DC. Jatuhnya pesawat dengan 64
penumpang tersebut menimbulkan kebakaran dan kerusakan di gedung bersegi
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
58 Universitas Indonesia
lima lambang supremasi kekuatan pertahanan dan keamanan AS tersebut. Setelah
kejadian di gedung Pentagon tersebut, maka terjadilah evakuasi besar – besaran di
gedung Putih. Dan untuk pertama kali dalam sejarah penerbangan AS, dilakukan
penutupan seluruh operasi penerbangan di setiap bandara di negara tersebut.
Pukul 10.05, gedung menara selatan World Trade Centre itu pun runtuh.
Masih banyak korban yang tidak dapat menyelamatkan diri bersama dengan para
petugas yang berusaha menyelamatkan mereka. Dan diikuti runtuhnya menara
utara pada pukul 10.28. Runtuhnya kedua gedung yang menampung sekitar
100.000 orang pekerja dan ratusan perusahaan itu menimbulkan debu yang sangat
tebal dan reruntuhan bangunan yang berterbangan menutup bagian selatan
Manhattan Island tertutup puing – puing gedung dan debu yang sangat tebal.
Jatuhnya pesawat American Airlines di atas gedung Pentagon, bukanlah
yang terakhir dari aksi pembajakkan pesawat pada hari itu di AS. Diketahui
kembali terjadi jatuhnya pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93
di sebelah tenggara Pittsburgh tepatnya di Sommerset County, Pennsylvania pada
pukul 10.10. Hal ini memicu evakuasi besar – besaran di gedung markas besar
PBB di kota New York. Serta dilakukan juga evakuasi mahkamah agung dan
kantor Bank Dunia.
Kejadian pembajakkan pesawat milik maskapai penerbangan American
Airlines dan United Airlines, membuat bandara internasional Los Angeles dan
San Fransisco ditutup. Kedua bandara ini menjadi tujuan dari keempat pesawat
yang mengalami pembajakkan. Namun meskipun terjadi pembajakkan pesawat,
menurut FAA bahwa masih terdapat 50 penerbangan yang melintasi wilayah
udara AS dan dilaporkan pula kelima puluh penerbangan tersebut tidak
mengalami kendala suatu apapun.
Presiden Bush kembali memberikan pernyataan pada pukul 13.04 dari
pangkalan angkatan udara Barksdale, Lousiana. Bush menyatakan bahwa seluruh
keamanan negara telah dikerahkan termasuk seluruh unsur militer AS. Dan Bush
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
59 Universitas Indonesia
mengajak seluruh warga AS untuk berdoa bagi korban yang meninggal dan
terluka akibat serangan tersebut. Pemerintah AS akan mencari dan menghukum
mereka yang telah melakukan hari itu. Kemudian, Presiden Bush langsung
terbang menuju pangkalan angkatan udara di Ommut, Nebraska. Tidak lama
setelah pernyataan Presiden Bush tersebut, telah tampak 5 buah kapal induk di
pantai timur AS dan 2 pesawat tempur yang menjaga kota New York dan
Washington.
Pukul 16.00, David Ensor, yang merupakan korespon kemanan nasional
CNN melaporkan bahwa terdapat indikasi keterlibatan militan Saudi Arabia
"Osama bin Laden" yang merupakan tersangka kasus peledakan 2 (dua) kedutaan
AS pada tahun 1998 lalu. Dan Presiden Bush kembali memberikan pernyataan
pada malam harinya, bahwa AS akan melawan teroris yang melakukan
penyerangan tersebut dan juga bagi siapapun yang melindungi pelaku serangan
tersebut. 93
Keesokan harinya, CNN kembali melaporkan bahwa AS telah menyadap
dua pembicaraan telepon setelah terjadinya serangan teror ke World Trade Centre
dan Pentagon bahwa pembicaraan tersebut tentang serbuan terhadap dua sasaran
di AS yang dilakukan oleh anggota dari AL Qaeda, sebuah organisasi yang
mendukung Osama bin Laden.
Dari data – data tersebut, tampak keyakinan pemerintah AS atas usaha bin
Laden dalam mendalangi serangan Black September tersebut. Keyakinan itulah
yang mengawali perang besar – besaran AS melawan terorisme hingga saat ini.
93 http://edition.cnn.com/2001/US/09/11/chronology.attack/index.html
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
60 Universitas Indonesia
3.3 Kebijakan AS dalam Perang melawan Terorisme Pasca 11 September
2001
Dalam menghadapi serangan terorisme tersebut, Bush mengeluarkan pernyataan
pada 13 September 2001 bahwa Amerika akan memimpin dunia untuk menuju
kemenangan dalam perjuangannya melawan terorisme. Dan pada tanggal itu pula,
Collin Powell selaku Menteri Luar Negeri AS mengidentifikasikan bahwa Osama
bin Laden merupakan tersangka utama kasus serangan terhadap World Trade
Center dan Pentagon saat itu. Dan usaha untuk menangkap otak pelaku tersebut
dilakukan dengan usaha – usaha militer, seperti diungkapkan Sekretaris Deputi
Pertahanan Paul Wolfowitz. Pernyataan – pernyataan tersebut merupakan indikasi
awal usaha – usaha yang dilakukan pemerintah Bush dalam memerangi pelaku
serangan 11 September 2001.
Dunia merespon serangan teroris tersebut dengan membentuk koalisi yang
tidak pernah ada sebelumnya dalam melawan teroris Internasional. Pada 100 hari
pertama perang, yang dilaporkan Presiden George W. Bush adalah meningkatkan
keamanan negara Amerika dan membangun koalisi seluruh dunia untuk :
Mulai menghancurkan kelompok Al Qaeda di Afganistan dengan
menghancurkan kekuatan – kekuatan Taliban.
Mengacaukan operasi global Al Qaeda dan jaringan keuangan teroris.
Menghancurkan seluruh kamp pelatihan milik Al Qaeda.
Membantu rakyat Afghanistan yang tidak berdosa untuk pulih dari rezim
teror Taliban.
Membantu Afghanistan untuk menghadapi pemerintah yang baru yang
merepresentasikan seluruh rakyat Afghanista, termasuk wanita.
Bush melaksanakan secara menyeluruh kegiatan politik luar negerinya untuk
melawan teroris internasional. Dengan kebijakan Bush ini, terjadi dunia
internasional terjadi pemetaan, bahwa negara – negara yang mempunyai
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
61 Universitas Indonesia
hubungan ataupun mendukung kegiatan terorisme ini maka akan dianggap sebagai
negara yang bermusuhan.94
Kebijakan yang dilakukan Bush ini merupakan suatu sikap yang dilakukan
pemerintah AS dalam mempertahankan, mengamankan dan memajukan
kepentingan nasional AS di dalam dunia internasional. Yang dimaksud dengan
kepentingan AS di sini adalah kepentingannya dalam mencari pelaku serangan 11
September 2001 lalu dan menghancurkan sarang teroris hingga ke akar – akarnya
sehingga diharapkan tidak terjadi lagi peristiwa seperti black september tahun
2001.
Keputusan yang diambil Bush ini tentunya dipengaruhi faktor – faktor
lingkungan luar dan dalam negara AS sendiri. Seperti yang diungkapkan Lentner,
bahwa terdapat 2 (dua) kelompok determinan yang mempengaruhi kebijakan
suatu negara. Yaitu determinan domestik dan determinan luar negeri. Jika dilihat
dari kebijakan yang diambil Bush dalam perang melawan teroris ini, terlihat lebih
banyak determinan domestik yang mempengaruhi kebijakan tersebut. Faktor
internal yaitu kejadian 11 September 2001 yang menghancurkan gedung lambang
supremasi ekonomi dan sebagian gedung lambang supremasi militer AS ini
membuat kemarahan yang besar pemerintah Bush terhadap aksi terorisme kali ini.
Dan untuk mencapai tujuan memberantas para terorisme ini, Bush mengajak
seluruh negara di dunia untuk turut serta memerangi kaum teroris ini. Bahkan
Bush melancarkan doktrin bahwa yang menolak bekerja sama memberantas
teroris juga dapat disebut sebagai pendukung teroris.
Beberapa hal yang dilakukan Bush junior untuk melaksanakan kebijakannya
dalam perang melawan terorisme ini adalah sebagai berikut:
a. Diplomasi
94 http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/12/100dayreport.html#2
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
62 Universitas Indonesia
Presiden Bush membangun koalisi dengan negara – negara di seluruh dunia
untuk melawan terorisme. Lebih dari 80 negara menjadi korban dalam 11
September 2001 lalu ; 136 negara menawarkan bantuan militer; 46
organisasi multilateral telah mendeklarasikan dukungannnya untuk melawan
terorisme. Dengan kepemimpinan AS dan dukungan internasional, akan
merubah Afganistan untuk membentuk pemerintahan baru dan lebih
representatif.
b. Pembekuan Keuangan teroris
Pada serangan pertama melawan terorisme, Bush memerintahkan
perlawanan pertama kali kepada sasaran yang diduga menjadi aset keuangan
para teroris tersebut. Komunitas keuangan dunia bergerak untuk menutup
aset keuangan yang mendukung para teroris. 196 negara mendukung
keuangan dalam perang melawan teror; 142 negara telah membekukan aset
teroris, di AS sendiri, terdapat 153 aset yang diduga milik jaringan teroris,
kelompok teroris dan pusat keuangan teroris telah dibekukan dan jaringan
keuangan utama teroris tersebut telah ditutup.
c. Kampanye militer
Bush melaksanakan Operation Enduring Freedom yang mulai dilaksanakan
pada 7 Oktober 2001 dan mendapat dukungan dari negara – negara seperti
Inggris, Australia hingga Jepang. Serangan ini telah membuat Taliban
menyerahkan kota – kota utama mereka. Serangan ini juga telah
menghancurkan 11 kamp pelatihan teroris dan 39 tempat pusat pengendali
dan pelaksanaan gerakan teroris. Dan beberapa anggota teroris Al Qaeda
telah ditangkap, terbunuh dan masih ada yang dalam pengejaran.
d. Pelaksanaan hukum
Pemerintah AS telah membuat jaringan untuk mengadili para teroris dan
menolong mencegah aksi teroris yang akan datang, membuat satuan tugas
untuk mencegah para teroris memasuki AS, menangkap dan mendakwa yang
diketahui sebagai teroris, meningkatkan kerjasama global dalam informasi
penegakan hukum; melaksanakan hukum anti teroris yang baru.
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
63 Universitas Indonesia
e. Kegiatan kemanusiaan
Sebagai penyumbang kemanusiaan terbesar bagi Afganistan, AS telah
meningkatkan sumbangan untuk rakyat Afganistan sebesar $ 187 juta sejak
oktober lalu termasuk makanan, tempat perlindungan, selimut dan
persediaan obat – obatan. Presiden juga meluncurkan badan dana Amerika
untuk anak – anak Afganistan yang meningkatkan bantuan lebih dari $1,5
juta untuk anak – anak di Afganistan. Sedangkan musim dingin di
Afganistan nantinya akan terasa sangat berat, AS telah berjanji bagi rakyat
Afganistan untuk menyelamat mereka.
f. Keamanan dalam negeri
Presiden Bush telah mengambil langkah untuk melindungi Amerika
melawan serangan teroris yang akan datang dengan menyediakan dana
sebesar $20 milyar untuk keamanan dalam negerinya; memperkuat
kemampuan intelijen; membuat kantor kantor keamanan dalam negeri dan
dewan keamanan dalam negeri; melaksanakan sistem keamanan
penerbangan baru yang kuat dan mengambil langkah untuk melindungi surat
menyurat Amerika.
g. Menolong korban 11 September yang selamat
Rakyat Amerika menyikapi dengan rasa simpati yang melimpah ruah bagi
keluarga korban serangan 11 September 2001 lalu. Dan telah
menyumbangkan setidaknya $1,3 milyar untuk dana kemanusiaan.
h. Menghormati Islam
Segera setelah serangan 11 September, Presiden mengambil langkah untuk
melindungi warga Muslim-Amerika dari kejahatan kebencian. Bush
mengadakan rangkaian kegiatan termasuk White House Iftar dan kegiatan
hari raya Idul Fitri setiap akhir bulan ramadan; Bush juga mengadakan
kunjungan ke Islamic Center dan presiden mengadakan "Pendidikan melalui
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
64 Universitas Indonesia
persahabatan" untuk membawa anak Amerika dan Muslim menjadi lebih
erat bersama – sama.95
Pernyataan yang dikenal dengan Doktrin Bush itu dalam memerangi
terorisme dianggap menjadi strategi besar dalam kebijakan AS sejak berakhirnya
perang dingin. Terdapat 5 (lima) poin dalam doktrin tersebut. Diantaranya :
a. Saat ini AS tengah berada dalam perang melawan terorisme global. Perang
ini menghendaki AS mempermasalahkan negara yang menjadi sponsor
terorisme sama dengan jaringan teroris itu sendiri
b. Menyerang merupakan langkah yang terbaik untuk mempertahankan diri.
c. Kebutuhan AS akan keamanan untuk menjaga kebebasannya bergerak
secara mandiri karena dianggap negara – negara lain masih terlalu lamban
menghadapi ancaman teroris ini.
d. Penggunaan kekuatan AS yang berani akan meningkatkan kemungkinan
negara – negara lain untuk bergabung bersama AS untuk mencegah aksi
jahat para teroris
e. Solusi terbaik dari gerakan jihad ini adalah demokrasi. Dan AS dengan
pengaruhnya berusaha untuk mempengaruhi rejim yang otoriter agar
menjadi lebih demokratis di seluruh dunia.96
Tampak dari doktrin yang dikeluarkan Bush tersebut, bahwa alasan
keamanan nasional negaranya menjadi awal dikeluarkan kebijakan tersebut.
Peristiwa 11 September 2001 yang telah menelan hampir 3000 jiwa tersebut,
membuat kehidupan warga negara menjadi tidak aman. Hal ini menjadi salah satu
faktor yang dapat mengganggu keselamatan dan kelangsungan hidup suatu
negara. Dan kepentingan untuk mengamankan fisik dari masyarakat suatu negara
dan hak milik pribadi mereka, rules and institutions yang dilaksanakan suatu
95 http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/12/100dayreport.html#2
96 http://proquest.umi.com/pqdweb?index=4&did=1454226201&SrchMode=1&sid=1&Fmt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1213245490&clientId=45625
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
65 Universitas Indonesia
negara, serta ancaman terhadap sumber modal negara tersebut akibat serangan
teroris 11 September lalu menjadi suatu konsep keamanan nasional yang diangkat
oleh Bush.
Faktor – faktor untuk melindungi kemanan diri sendiri dalam hal ini
negaranya dan juga kehidupan negara lain pada umumnya yang diangkat Bush
untuk menentukan kebijakannya terhadap upaya pencegahan aksi terorisme itu
kembali. Seperti yang diungkapkan Lentner dan Rosenau, bahwa terdapat faktor
eksternal dan internal dalam setiap proses pengambilan kebijakan suatu negara
dengan tujuan tertentu. Yang menjadi faktor eksternal saat itu adalah serangan
teroris yang dapat mengancam stabilitas AS pada khususnya dan dunia pada
umumnya. Dan yang menjadi faktor internal adalah kepemimpinan politik Bush
dalam mengambil sikap dan persepsi terhadap serangan terorisme. Jika Bush tidak
segera tanggap terhadap serangan itu maka hal tersebut akan menjadi bumerang
dalam kepemimpinan Bush saat itu. Dan dalam melaksanakan kebijakan perang
melawan teroris ini dilakukan Bush dengan tujuan yaitu agar terciptanya
keamanan dan perdamaian yang bebas dari aksi terorisme tersebut.
Kebijakan AS dalam memerangi terorisme yang dituangkan dalam National
Strategy for Combating Terrorism pada bulan Pebruari 2003 menjadi bukti usaha
pemerintah AS untuk menangkap pelaku serangan 11 September 2001. Dan
disadari pemerintah Bush, bahwa Amerika Serikat tidak dapat melawan terorisme
itu sendiri. Teroris telah membunuh ratusan orang warga negara dari 90 negara
saat terjadinya serangan 11 September 2001. Diantaranya adalah lusinan pakistan,
lebih dari 130 orang israel, lebih dari 250 orang warga negara india, laki – laki
dan perempuan dari El Savador, Iran, Meksiko, dan Jepang. Juga ratusan warga
negara Inggris.
Berikut tujuan yang diharapkan serta upaya yang dilakukan pemerintah AS
dalam memerangi terorisme berdasarkan National Strategy for Combating
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
66 Universitas Indonesia
Terrorism yang dikeluarkan pada bulan Pebruari 2003. Diantaranya adalah yang
dikenal dengan 4D, yaitu defeat, deny, diminish dan defend :
Tujuan pertama strategi ini adalah mengalahkan teroris dan organisasinya.
Pemerintah AS dengan segala upayanya akan mengalahkan serangan
organisasi teroris ini, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung, dan menggunakan hubungan diplomatik, ekonomi, kekuatan
hukum, militer, keuangan, intelejen serta beberapa instrumen power lainnya.
Dengan segala elemen yang dimiliki AS, termasuk kemampuan memimpin
dan menggalang koalisi internasional, diharapkan dapat mengalahkan dan
mencegah tumbuhnya organisasi baru. Adapun hal – hal yang dilakukan
pemerintah AS dalam mengalahkan teroris ini, yaitu :
a. Mengidentifikasi teroris dan organisasi teroris
Dalam hal mengidentifikasi teroris, hal yang harus dilakukan pertama
adalah “mengenal musuhmu”. AS memiliki jaringan intelejen dan agen
mata – mata yang dapat mengidentifikasi teroris dan organisasinya,
memetakan perintah – perintah dan pengendaliannya serta dukungan
terhadap infrastrukturnya. Difokuskan juga terhadap kelompok yang
paling berbahaya, dan termasuk juga penggunaan Weapon of Mass
Destruction.
b. Mengalokasikan teroris dan organisasinya
Organisasi teroris yang samar – samar menghambat analisa untuk
mengetahui kemampuan mereka. Biasanya kemampuan musuh dinilai
dari banyaknya tank yang dimiliki, pesawat dan kapal laut, namun hal
ini tidak dapat diukur dari aktor non negara ini. Intelejen harus
memiliki kemampuan untuk mengalokasikan kemampuan mereka
sehingga dapat menghancurkan kelompok teroris tersebut. komunitas
intelejen biasanya memiliki sumber yang dapat dipercaya untuk bisa
mengetahui kemampuan kelompok teroris. Dari sumber itulah didapat
informasi tentang kepemimpinan, rencana, modus operandi, keuangan,
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
67 Universitas Indonesia
komunikasi dan rekrutmen. Sehingga dapat disimpulkan kekuatan dan
kemampuan suatu kelompok terorisme.
c. Menghancurkan teroris dan organisasinya
Setelah dapat mengidentifikasi dan mengalokasikan kelompok teroris
tersebut, maka tibalah saatnya untuk menghancurkan kelompok
tersebut. Yaitu dengan operasi yang menyerang tempat perlindungan
mereka, pimpinan, pengendalian serta alat komunikasi, alat – alat
pendukung gerakan mereka bahkan keuangan mereka.
Tujuan kedua yaitu menolak sponsorship, dukungan dan perlindungan bagi
teroris
Strategi untuk menolak sponsorship, dukungan dan perlindungan bagi
teroris yang dilakukan pemerintah AS, adalah :
a. Mengakhiri sponsorship negara bagi gerakan terorisme. Pemerintah
AS telah memiliki daftar negara – negara yang diduga menjadi
penanggung jawab gerakan terorisme, diantaranya adalah Iran, Irak,
Syria, Libya, Kuba, Korea Utara, dan Sudan. Pemerintah AS
menghimbau kepada seluruh negara bahwa sangat penting sekali tidak
adanya toleransi bagi aktivitas teroris di perbatasan setiap negara. Dan
menyatakan bahwa semua kegiatan yang mendukung terorisme adalah
ilegal. Terdapat perlakuan yang berbeda terhadap negara – negara yang
menjadi penanggungjawab terorisme.
b. Menetapkan dan mempertahankan standar internasional dalam
memerangi terorisme.
Dalam hal mengakhiri sponsorship negara terhadap gerakan terorisme,
diperlukan standar yang tegas bagi semua negara agar dapat memiliki
tujuan perang terhadap terorisme. Setiap negara mempunyai hak
berdaulat yang tak terbatas, tapi juga memiliki kewajiban tak terbatas
pula. Resolusi PBB 1373 ditetapkan untuk menetapkan kewajiban
negara – negara tersebut memerangi terorisme. Setiap negara harus
bekerja sama untuk mencegah serangan teroris melalui berbagai
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
68 Universitas Indonesia
macam kegiatan termasuk menekan dan membekukan keuangan
teroris, melarang perusahan – perusahaan nasional mereka untuk
mendukung keuangan teroris, menolak menjadi tempat perlindungan
dan mengambil langkah untuk mencegah gerakan teroris. Dan hingga
saat itu, terdapat 12 konvensi dan protokol internasional
counterterrorism bersama dengan resolusi PBB 1373 yang mengatur
negara – negara untuk melakukan pencegahan terhadap gerakan
terorisme.
c. Memperkuat dan mendukung upaya internasional dalam melawan
terorisme
AS merasa bahwa perang melawan terorisme bukanlah kewajiban
negara tersebut seorang diri. Namun dengan kerjasama negara – negara
di dunia barulah perang terhadap terorisme tersebut dapat
dimenangkan. AS merasa tidak akan berhasil tanpa dukungan dan
kerja sama negara – negara lain di dunia. Sehingga yang dilakukannya
untuk mencari dukungan tersebut yaitu bekerja sama dengan negara –
negara yang bersedia membantu dan mampu seperti halnya negara –
negara anggota NATO, Rusia, Cina, Pakistan dan India ; lalu
memperkuat negara – negara yang lemah seperti negara – negara yang
sistem hukumnya masih sangat lemah, ataupun kemampuan intelejen
dan militernya yang lemah untuk mengontrol wilayah mereka. AS
bekerja sama dengan negara ini dengan memberikan pelatihan program
pencegahan terorisme yang diharapkan nantinya dapat saling membagi
informasi intelejen dan infomasi hukum. ; AS juga berusaha
meyakinkan negara yang masih ragu – ragu dan enggan untuk
melakukan kampanye pencegahan terorisme ; dan memaksa negara –
negara yang masih tidak bersedia dan masih memberikan perlindungan
kepada terorisme.
d. Mencegah dan mengacaukan dukungan material kepada terorisme AS
juga melakukan pengurangan dan pelarangan dukungan material
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
69 Universitas Indonesia
terhadap terorisme. Seperti memutus akses untuk rekrutemen anggota
baru, persenjataan, keuangan dll.
e. AS juga melakukan melenyapkan perlindungan bagi teroris. Sehingga
tidak ada tempat yang nyaman lagi untuk berlindung.
Tujuan ketiga yaitu mengurangi kondisi yang dapat dieksploitasi teroris
untuk menyerang. Negara – negara yang masih hidup dalam kemiskinan,
kemelaratan, kehidupan sosial yang kurang, mengalami masalah politik dan
wilayah yang tak terselesaikan merupakan kondisi – kondisi yang tidak
dibenarkan melakukan teror. Namun dapat dilihat bahwa banyak kelompok
teroris yang berasal dari negara – negara miskin tersebut. Dan kondisi
tersebut menjadi keuntungan bagi mereka. Untuk mencegah kondisi –
kondisi ini, AS melakukan kerjasama dengan komunitas internasional untuk
meningkatkan kekuatan negara – negara lemah dan mempertahankan diri
timbulnya gerakan terorisme, AS juga melakukan kerjasama dengan
komunitas internasional untuk memenangkan perang pemikiran tersebut. AS
berusaha untuk memasukkan pemikiran – pemikiran demokrasi kepada
negara – negara tersebut, AS juga mendukung pemerintahan moderen dan
moderat terutama terhadap negara – negara muslim.
Tujuan keempat yaitu melindungi warga negara AS baik di dalam maupun
luar negeri. Dilakukan dengan melindungi sektor publik, melindungi
keamanan warga AS di luar negeri dengan terus meningkatkan informasi
terbaru tentang data – data warganya yang berada di luar yang bisa menjadi
sasaran potensial bagi serangan teroris.
Kampanye militer yang dilaksanakan Bush dengan menggelar Operation
Enduring Freedom pada 7 Oktober 2001. Sejak saat itulah angkatan koalisi
memerdekakan rakyat Afghanistan dari rezim Taliban yang diduga kejam dan
represif. Bush dan Rumsfeld selalu mengatakan perang ini adalah perang yang
lain dari biasanya. Perang menghadapi musuh yang berbeda. Musuhnya bukanlah
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
70 Universitas Indonesia
sebuah negara tapi merupakan jaringan teroris yang mengancam kehidupan rakyat
banyak.
Perang melawan terorisme pertama di abad 21 ini, membutuhkan stretegi
militer abad 21 pula. Bekerja dengan koalisi AS dan pasukan militer AS yang
berani, menyajikan strategi militer untuk memperkecil korban rakyat sipil, bekerja
sama dengan angkatan perang lokal, menghancurkan si penindas Taliban yang
mendukung jaringan teroris Al Qaeda. Tentara gabungan ini juga telah berhasil
dengan mengirimkan kurang dari 3000 tentara AS di Afganistan. Dan menurut
Rumsfled, para prajurit ini telah dapat menunjukkan kemampuan beradaptasi
terhadap medang perang yang sangat jauh, kering dan selalu berpindah – pindah.
Dengan menggabungkan teknologi abad 21 dengan taktik abad 19, di beberapa
kasus pasukan koalisi telah berhasil membungkam para teroris. Pasukan telah
berhasil memburu teroris yang menggunakan pasukan berkuda yang
menggunakan telepon bergerak dan angkatan udara menggunakan global
positioning system untuk mengunci target. Para penghancur saat ini menggunakan
teknologi abad 21 dengan penunjuk laser serta bom pintar yang menggunakan
GPS untuk menghancurkan target – target khusus termasuk gua – gua yang
digunakan para pemimpin teroris.97
Bush mengungkapkan keberhasilan dalam perang kali ini dalam laporan 100
hari penyerbuan ke Afganistan. Adapun beberapa keberhasilan yang telah
dicapainya adalah :
Dalam waktu seminggu, pasukan militer koalisi AS telah menghancurkan
kekuatan Al Qaeda di Afganistan yang menggunan kekuatan Taliban.
Pimpinan Taliban telah menyerahkan kota – kota utama kepada pasukan
oposisi seperti Kandahar, Kabul, Kunduz dan Mazar e Sharif.
Pasukan militer telah menghancurkan 11 kamp pelatihan teroris dan 39 pusat
pengendali dan pemerintahan Taliban. Wall Street Journal melaporkan pada 97 http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/12/100dayreport.html#2
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
71 Universitas Indonesia
13 Desember 50.000 teroris yang berasal dari lebih 50 negera telah
menerima pelatihan di kamp Al Qaeda di Afganistan beberapa tahun terakhir
ini.
Sekitar 2,5 juta bantuan kemanusiaan telah diberikan untuk membantu
rakyat Afganistan.
Pasukan angkatan laut AS telah menjadikan pelabuhan udara Kandahar
sebagai pangkalan militernya.
Jalan – jalan telah diblokir untuk menjaga larinya para anggota Al Qaeda
dan Taliban.
Para pemimpin senior Al Qaeda dan Taliban telah banyak yang ditangkap
ataupun terbunuh.
Pasukan militer AS telah menyelamatkan 2 orang pekerja kemanusiaan
kristen Amerika yang ditangkap Taliban.
Jembatan persahabatan telah dibuka kembali antara Afganistan dan
Uzbekistan untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan lewat jalan darat.
Jalanan – jalanan telah dibersihkan untuk memastikan pengantaran bantuan
dan gerakan kemerdekaan.
Brosur dijatuhkan dan siaran radio secara terus menerus untuk
menyampaikan keinginan koalisi AS, menyediakan informasi terpercaya,
dan membesarkan hati untuk menangkap Osama bin Laden.
Menurut Bush, aksi militer yang dilakukan di Afganistan ini merupakan
koalisi seluruh dunia. Pasukan militer AS bekerja sama dengan negara – negara
lain seperti Inggris, Australia, Republik Czech, Prancis, Jerman, Italia, Jepang,
Selandia Baru, Polandia, Rusia dan Turki. 98 Dan usaha – usaha tersebut akan
terus dilakukan hingga seluruh warga Amerika pada khususnya serta seluruh
warga dunia pada umumnya terbebas dari ketakutan akan ancaman terorisme.
Pemerintah AS yakin bahwa tidaklah mudah dalam memerangi terorisme dan
tidak dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat. Namun dengan segala elemen
98 ibid
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
72 Universitas Indonesia
yang menjadi kekuatannya, AS yakin dapat memenangkan perang ini dan akan
menjadi prioritas yang utama bagi mereka.
Pada bulan Maret 2006, kembali dikeluarkan National Security Strategy
oleh pemerintah AS, strategi kebijakan ini masih dalam rangka memerangi
terorisme. Pemerintah AS masih berusaha menghancurkan jaringan besar dari Al
Qaeda dan juga menentang ideologi radikal yang dapat menjadi inspirasi umat
manusia di dunia untuk mendukung gerakan teroris ini. Sejak serangan 11
September, pemerintah AS telah membuat kemajuan dalam kebijakannya tersebut,
beberapa di antaranya adalah :
Berhasil mengurangi jaringan Al Qaeda di Afganistan dan membuat negara
yang tadinya merupakan tempat berlindung kelompok teroris ini menjadi
berbalik menjadi partner dalam upaya melawan terorisme.
Koalisi multinasional yang dibentuk oleh warga Irak dengan semangat
menuntut dilaksanakannya perang melawan teroris di Irak. Dan secara
bersama – sama, pemerintah AS bekerja sama untuk melindungi kesatuan,
stabilitas dan demokrasi di Irak.
Pemerintah AS telah berhasil mengurangi kekuatan jaringan Al Qaeda.
Sebagian besar anggota jaringan Al Qaeda yang terlibat dalam serangan 11
September 2001 lalu termasuk otak pelakunya yaitu Khalid Shaykh
Muhammad telah tertangkap atau tewas. Dan pemerintah Amerika Serikat
juga telah berhasil membunuh kunci dari anggota jaringan ini yaitu Abu
Musab al-Zarqawi yang merupakan komandan operasional kelompok Al
Qaeda di Irak.
Pemerintah AS juga telah memimpin kampanye internasional memerangi
pendanaan gerakan teroris sehingga membuat kelompok Al Qaeda menjadi
kesulitan untuk meningkatkan pendapatan mereka ataupun
memindahkannya.
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
73 Universitas Indonesia
Banyak negara bersatu untuk memerangi terorisme, dengan kerja sama yang
belum pernah terjadi sebelumnya dalam pelaksanaan hukum, intelejen,
militer dan aktivitas diplomat.
Pemerintah AS telah memperkuat kemampuannya dalam menangkal
serangan yang akan mungkin akan masuk lagi ke negaranya, dengan
meningkatkan counterterrorism dengan kerjasama Departemen Pertahanan,
Intelejen Nasional, dan National Counterterrorism Center. Dan secara
keseluruhan, AS dan teman – temannya telah mengacaukan beberapa
rencana penting jaringan Al Qaeda sejak serangan 11 September 2001 lalu
termasuk rencana Al Qaeda untuk menyerang AS kembali.99
Meskipun kemajuan telah tampak dari hasil kebijakan Bush tersebut, namun
di tahun ke-enam peringatan serangan 11 September tersebut, kembali
diumumkan oleh Komunitas Intelejen AS bahwa Al Qaeda masih bertekad untuk
melakukan penyerangan terhadap AS dan tidak akan segan melakukannya dengan
menggunakan senjata pemusnah massal. Dari kesimpulan yang didapat oleh
National Intellegence Estimate bahwa serangan Al Qaeda terhadap AS
kemungkinan akan difokuskan kepada sasaran – sasaran yang menonjol. Serangan
itu nantinya bertujuan untuk menimbulkan kembali korban dalam jumlah yang
lebih besar, perusakan visual yang lebih hebat serta kerugian ekonomi dan
ketakutan seperti yang terjadi pada saat 11 September 2001100 Dan ditegaskan
Bush kembali bahwa teroris tersebut akan semakin kuat hingga hari ini jika
pasukan militer AS tidak melakukan serangan yang offensive. Bush akan tetap
pada pendiriannya untuk melakukan tindakan offensive bukan saja untuk
melindungi warga Amerika tapi untuk melindungi negara – negara muda penganut
demokrasi.101
99 http://www.globalsecurity.org/security/library/policy/national/nsct_sep2006_sectionii.htm#successes 100 http://www.voanews.com/indonesian/archive/2007-07/2007-07-17-voa7.cfm 101 http://author.voanews.com/english/archive/2007-07/2007-07-
17voa82.cfm?CFID=23802459&CFTOKEN=63308469
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
74 Universitas Indonesia
Sehingga dapat dikatakan bahwa meskipun Osama masih belum tertangkap
hingga saat ini, Amerika Serikat tidak akan menarik pasukannya dan berhenti
berperang melawan teroris di Afganistan. Sampai mereka benar – benar yakin
bahwa terorisme serta jaringannya telah hancur.
3.4 Kebijakan Pengembangan dan Penggunaan GPS Oleh Pemerintah
Amerika Serikat
Dalam menjalankan kebijakan perang melawan terorismenya, AS mengeluarkan
beberapa teknologi militer yang dimilikinya. Diantaranya adalah penggunaan GPS
yang diaplikasikan ke dalam perangkat militernya. 102 Penggunaan GPS dalam
perang pertama kali adalah saat terjadinya perang teluk I pada tahun 1991. Pada
saat itu, korps VII dari pasukan angkatan darat AS yang memiliki 40.000
kendaraan tempur, 3000 diantaranya sudah dilengkapi dengan receiver GPS.
Letnan Jendral Frederick Franks, komandan Korps VII, menyatakan bahwa
dengan adanya GPS, sangat mustahil terjadi saling serang antar pasukan sendiri
(mengingat kondisi lokasi perang yang terdapat di gurun pasir) dan dengan GPS
pula ketepatan menembak artileri dan navigasi menjadi lebih akurat.103
Keuntungan – keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan teknologi GPS
ini, dirasakan pemerintah AS untuk membuka teknologi ini bagi kalangan sipil.
Dibuktikan pada 29 Maret 1996, Presiden Clinton menetapkan untuk membuka
keran teknologi ini kepada kalangan sipil dan menjadikan GPS sebagai teknologi
yang komersial untuk dipasarkan. Diharapkan dengan dibukanya keran pemasaran
teknologi tersebut, akan meningkatkan perekonomian Amerika Serikat hingga
tahun 2000 nantinya serta diharapkan terbukanya 100.000 jenis pekerjaan baru.
Diungkapkan pula oleh transportation secretary Federico Pena saat itu bahwa saat
102 Penjelasan mengenai GPS dapat dilihat di Bab II 103 http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1434224391&SrchMode=1&sid=4&Fmt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1211271580&clientId=45625
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
75 Universitas Indonesia
ini, warga AS tidak ada yg mengenal teknologi GPS, namun lima tahun dari
sekarang, mereka tidak akan pernah tahu bagaimana mereka dapat hidup tanpa
GPS.104
Semenjak saat itu, teknologi GPS banyak digunakan kalangan sipil baik di
AS maupun di negara – negara lainnya. Namun akurasi yang diperlebar hingga
100 m, membuat penggunaan GPS ini tidak terlalu efektif. Hal ini dikaji ulang
oleh pemerintah AS seperti yang tercantum pada pernyataan Presiden AS pada 1
Mei 2000 tentang upaya pemerintah AS untuk meningkatkan performa GPS bagi
kalangan sipil.
Pada 15 Desember 2004, Presiden Bush mengeluarkan pernyataan bahwa
kebijakan mengenai penggunaan GPS akan di-update dari kebijakan yang pernah
dikeluarkan pada tahun 1996. Pada kebijakan Bush ini, tidak hanya ditekankan
kepada GPS saja namun juga terhadap teknologi Space-Based Positioning,
Navigation and Timing (PNT) Dan kebijakan Bush yang baru tentang GPS ini
diharapkan penggunaan GPS dapat lebih bermanfaat tidak hanya di bidang
keamanan saja namun bagi kegiatan ekonomi, transportasi, ilmu pengetahuan
dll.105
Kebijakan penggunaan GPS dalam perang melawan terorisme di Afganistan
ini, terlihat dari pernyataan yang dikeluarkan juru bicara global security.org
bahwa tanpa teknologi GPS, bom yang akan digunakan dalam perang di
Afganistan tidak akan berguna. 106 Contohnya jika menggunakan Rudal JDAM
(Joint Direct Attack Munition). Diperkirakan teknologi yang telah dilengkapi
dengan sistem navigasi GPS ini dapat dengan mudah mengenai sasaran. Pilot
tidak perlu mengunci target dengan seksama seperti layaknya jika menggunakan
pemandu tembakan laser. Dengan JDAM, begitu mendapatkan sasaran tidak
104 http://www-cgi.cnn.com/US/9603/global_satellite/index.html 105 http://mg.gpsworld.com/gpsmg/Security%2FSurveillance/A-New-Policy-for-
GPS/ArticleStandard/Article/detail/262202 106 http://www.globalsecurity.org/org/news/2001/011015-attack02.htm
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
76 Universitas Indonesia
perlu lagi berkonsentrasi untuk memastikan sasaran tersebut dengan
menguncinya. Begitu ditembakkan, maka JDAM sendiri yang akan mengejar
sasaran tersebut. Selain JDAM, digunakan juga JSOW dan Tomahawk Missile
yang menggunakan GPS sebagai pemandu jalannya rudal. JSOW dioperasikan
dari luar pertahanan musuh. Dengan GPS, JSOW akan mencari sasaran yang
sudah diprogramklan ke dalamnya. Sedangkan Tomahawak Missile telah
digunakan untuk menyerang beberapa target yang tidak bergerak. Dan telah
dilengkapi dengan anti jam untuk mencegah gangguan sinyal yang dapat merubah
akurasi posisi sasaran.
Penggunaan GPS yang diaplikasikan ke dalam teknologi persenjataan dan
navigasi di pesawat diharapkan bahwa pasukan AS dapat secara jelas mengamati
musuhnya. Dan musuh tidak mengetahui jika pasukan AS mengamati mereka.
***
Sejarah terorisme terjadi sejak tahun 1901, dimana terjadi pembunuhan terhadap
pembunuhan Presiden William McKinley. Kemudian peledakkan kereta kuda
dengan menggunakan dinamit yang terjadi di perempatan Wall and Broad Street
pada 16 September 1920. Sekitar 40 orang tewas dan 300 orang terluka.
Dilanjutkan dengan pengebomana kedutaan AS di Tanzania dan Kenya pada
tahun 1998 serta kapal induk USS Cole pada tahun 2000. Puncak serangan teroris
terhadap AS ini terjadi pada 11 September 2001, dengan menggunakan 4 (empat)
pesawat maskapai penerbangan komersil menghancurkan gedung World Trade
Centre dan merusakkan sebagian gedung Pentagon milik departemen pertahanan
AS. Serangan 11 September 2001, menimbulkan ribuan korban jiwa yang tewas
termasuk para petugas yang berusaha menyelamatkan korban. Kejadian tersebut
tentu saja membuat pukulan berat bagi pemerintah AS. Dengan mengajak seluruh
negara, AS bertekad mencari dan mengadili para pelaku serangan tersebut.
Termasuk menyerang Taliban yang diduga menyembunyikan otak dari serangan
11 September lalu yaitu Osama bin Laden. Dengan mengerahkan seluruh
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008
77 Universitas Indonesia
kekuatan tempurnya, AS dan beberapa negara seperti Inggris, Jepang dll
melaksanakan Operation Enduring Freedom untuk mencari para pelaku serangan
yang menghancurkan simbol ekonomi dan pertahanan AS tersebut. Teknologi
yang sangat dibanggakan AS yaitu GPS dikerahkan secara maksimal. Dengan
menerapkan teknologi ini ke dalam peralatan tempur yang AS miliki, diharapkan
dapat membantu untuk menemukan dan menghancurkan sarang – sarang teroris
dan mengurangi jumlah korban sipil yang dapat timbul akibat serangan – serangan
tersebut.
Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008