bab 2 teknologi navigasi global positioning system

44
34 Universitas Indonesia BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM Di dalam bab II ini akan membahas tentang teknologi Global Positioning System (GPS) secara umum. GPS atau yang dikenal dengan Global Positioning System merupakan teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi suatu benda. GPS dapat menentukan lokasi dari suatu obyek di bumi dengan tingkat akurasi hingga 10 meter. Bahkan saat ini tingkat akurasinya bisa mencapai 4 meter. 59 Teknologi yang juga dikenal dengan NAVSTAR ini, dibangun oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang saat ini dapat digunakan untuk kepentingan militer dan sipil. Teknologi GPS merupakan salah satu teknologi militer baru yang mempunyai ciri – ciri dalam hal kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis keterangan mengenai aktivitas saat ia berlangsung pada satu titik / tempat di mana saja di dunia dan mengenai sasaran dengan kecepatan dan ketepatan yang sangat tinggi. Ciri – ciri teknologi baru ini seperti yang diungkapkan Geoffrey Herrera dalam Technology and International System, adalah bahwa kekuatan lawan dapat teridentifikasi secepat mungkin dan diserang dengan ketepatan yang sangat tinggi. Tidak penting lagi daya ledak senjata yang tinggi, teknologi militer yang baru ini diharapkan dapat mengurangi akibat sampingan yang ditimbulkan oleh ledakan tersebut. 60 Sistem GPS ini terdiri dari 24 satelit di dalam enam orbit yang bertugas sebagai reference points di bumi. 61 Di bawah ini merupakan gambar dari 24 satelit GPS yang berputar mengelilingi bumi di dalam 6 orbit : 59 Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT. Dirgantara Indonesia 60 Geoffrey L. Herrera. Op Cit 61 http://www.gisdevelopment.net/technology/gps/techgp0048.htm Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

34 Universitas Indonesia

BAB 2

TEKNOLOGI NAVIGASI

GLOBAL POSITIONING SYSTEM

Di dalam bab II ini akan membahas tentang teknologi Global Positioning System

(GPS) secara umum. GPS atau yang dikenal dengan Global Positioning System

merupakan teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi suatu benda. GPS

dapat menentukan lokasi dari suatu obyek di bumi dengan tingkat akurasi hingga

10 meter. Bahkan saat ini tingkat akurasinya bisa mencapai 4 meter. 59 Teknologi

yang juga dikenal dengan NAVSTAR ini, dibangun oleh Departemen Pertahanan

Amerika Serikat yang saat ini dapat digunakan untuk kepentingan militer dan

sipil. Teknologi GPS merupakan salah satu teknologi militer baru yang

mempunyai ciri – ciri dalam hal kemampuan untuk mengumpulkan dan

menganalisis keterangan mengenai aktivitas saat ia berlangsung pada satu titik /

tempat di mana saja di dunia dan mengenai sasaran dengan kecepatan dan

ketepatan yang sangat tinggi. Ciri – ciri teknologi baru ini seperti yang

diungkapkan Geoffrey Herrera dalam Technology and International System,

adalah bahwa kekuatan lawan dapat teridentifikasi secepat mungkin dan diserang

dengan ketepatan yang sangat tinggi. Tidak penting lagi daya ledak senjata yang

tinggi, teknologi militer yang baru ini diharapkan dapat mengurangi akibat

sampingan yang ditimbulkan oleh ledakan tersebut.60 Sistem GPS ini terdiri dari

24 satelit di dalam enam orbit yang bertugas sebagai reference points di bumi.61

Di bawah ini merupakan gambar dari 24 satelit GPS yang berputar mengelilingi

bumi di dalam 6 orbit :

59 Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT.

Dirgantara Indonesia 60 Geoffrey L. Herrera. Op Cit 61 http://www.gisdevelopment.net/technology/gps/techgp0048.htm

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 2: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

35 Universitas Indonesia

(sumber : http://www.physics.hmc.edu/research/geo/gps.html)

2.1 Sejarah Teknologi GPS

Sejarah teknologi GPS diawali dengan sejarah teknologi navigasi, yang telah

berkembang sejak zaman perlombaan ruang angkasa. Dengan adanya peluncuran

Sputnik I pada tahun 1957, orang – orang Rusia harus kembali mempelajari Efek

Doppler: Untuk memelihara kontak radio dengan sebuah obyek yang bergerak,

kita harus terus menerus mengubah frekuensi gelombangnya. Stasiun pengawasan

akan mencari dalam suatu wilayah frekuensi tertentu sampai ia dapat memperoleh

hubungan dengan sinyal dari Sputnik. Dengan menghitung perubahan frekuenasi,

stasiun pengawasan dapat menentukan kecepatan Sputnik relatif terhadapnya.

Dengan begitu, stasiun pengawas dapat menentukan posisi Sputnik dalam orbit

(garis edar). Bahkan mereka secara cepat memilih suatu frekuensi yang dapat

didengar pada radio transistor yang normal.62

62 http://nugrohotech.wordpress.com/2007/06/26/pengantar-gps/

Gambar 2 1 24 Satelit GPS dalam 6 orbit

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 3: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

36 Universitas Indonesia

Di Amerika Serikat perkembangan GPS diawali pada tahun 1960, tepatnya

13 April 1960. Satelit navigasi pertama TRANSIT IB diluncurkan oleh angkatan

laut Amerika Serikat yang digunakan untuk meletakkan secara akurat rudal

balistik kapal selam dan kapal. Kemudian pada 15 Mei 1960, Ivan Getting dan

rekannya, Shep Arikin, mengajukan penemuan sistem navigasi udara yang disebut

MOSAIC (Mobile System of Acurate ICBM Control) kepada angkatan udara

Amerika Serikat. Pada 3 Juni 1960, Aerospace Coorperation didirikan untuk

membantu angkatan udara AS dalam menerapkan seluruh kemampuan teknologi

dan pengetahuan moderennya pada masalah yang terus menerus dialami rudal

balistik dan sistem keamanan udara yang merupakan dasar dari keamanan

nasional. Ivan Getting menjadi direktur pertama dalam perusahaan tersebut.63

Pada tahun 1963-an, dimulailah Project 57 oleh Aerospace Coorperation.

Penelitian ini dilakukan untuk mengklarifikasi wilayah angkasa luar yang dapat

digunakan untuk aplikasi militer. Menurut Ivan Getting, dari Project 57 ini-lah

konsep GPS lahir. Di bawah pengawasan langsung angkatan udara AS, Project 57

berubah menjadi Project 621B dan Aerospace diminta untuk melanjutkan

penelitiannya untuk menentukan koordinat navigasi dari sinyal satelit. Dr. Brad

Parkinsons menjelaskan bahwa Project 621B banyak memiliki peralatan yang saat

ini dapat dilihat dalam teknologi GPS. Pada tahun 1964 – 1966, para ilmuwan

luar angkasa melakukan penelitian sebuah studi tentang satelit navigasi yang

nantinya merupakan konsep operasional yang dikenal saat ini dengan sebutan

GPS.64

Pada bulan Nopember 1972, penelitian Dr. Brad Parkinson ditandatangani

oleh Gen. Ken Schultz yang akan mengelola program 621B. Pada bulan April

1973, US Navy TIMATION system dan sistem 621B angkatan udara, ketiga

navigasi sistem dikombinasikan menjadi suatu nilai tambah untuk pengembangan

sistem satelit navigasi departemen pertahanan yang nantinya menjadi NAVSTAR

63 GPS Time line. http://www.aero.org/education/primers/gps/gpstimeline.html 64 ibid.

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 4: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

37 Universitas Indonesia

atau GPS. Konsep program GPS ini disarankan oleh sekretaris deputi

Departemen Pertahanan untuk segera disahkan. Pada 22 Pebruari 1978,

diluncurkan-lah satelit GPS Block I. Dan diikuti peluncuran 10 satelit

pengembangan Block I yang diluncurkan sejak tahun 1978 hingga tahun 1989.65

Produksi 28 satelit GPS Block II dipersiapkan pembuatannya yang diawali

dengan penandatangan kontrak kerjasama angkatan udara AS dengan Rockwell

Space Systems yang bernilai $ 1.2 milyar pada tahun 1983. Pada bulan September

di tahun yang sama, sebuah penerbangan sipil Korea ditembak jatuh oleh Rusia

setelah secara tidak sengaja memasuki wilayah udara Uni Soviet. Untuk

mencegah kejadian tersebut terulang kembali, Presiden Ronald Reagen

menetapkan NAVSTAR atau GPS dapat digunakan oleh sipil.

Satelit Block I yang terakhir berhasil diluncurkan pada 9 Oktober 1985. dan

setelah 6 tahun ditandatangani kontrak dimulainya pembuatan satelit GPS Block

II, akhirnya pada 14 Pebruari 1989, satelit Block II berhasil diluncurkan. Yang

diikuti 28 satelit anggota lainnya hingga tahun 1997. Dan 19 satelit terakhir

merupakan satelit yang telah ditingkatkan kinerjanya yang disebut Block IIA.

Setelah beberapa lama dikembangkan, akhirnya pada tahun 1990, teknologi

GPS ini dapat digunakan. Diawali penggunaannya yang sangat terkenal yaitu pada

saat perang teluk I pada tahun 1991. Angkatan bersenjata AS menggunakan dapat

menggunakannya di medan pertempuran. Meskipun tidak sepenuhnya

dioperasikan, GPS membantu militer AS untuk mendeteksi koordinat sasaran

yang terdapat di padang pasir di Irak dan kemenangan yang cepat berhasil mereka

raih. Aerospace Corporation yang merupakan bagian dari pencipta teknologi

GPS ini mendapatkan penghargaan Collier, pada tahun 1992, karena telah

mengembangkan teknologi GPS ini. 66

65 GPS Timeline. Op Cit. 66 ibid.

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 5: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

38 Universitas Indonesia

Pada 17 Januari 1994, satelit Block IIA terakhir diluncurkan, untuk

melengkapi konstelasi GPS. Kemudian diiumumkanlah oleh Federal Aviation

Administration (FAA) bahwa GPS telah beroperasional dan terintegrasi menjadi

bagian sistem pengendalian lalu linta udara AS pada 17 Pebruari 1994. pada 9

Maret 1994, angkatan udara mengumumkan sudah lengkapnya konstelasi 24

satelit GPS Block II. Setahun kemudian tepatnya 27 April 1995, dideklarasikan

bahwa konstelasi satelit NAVSTAR GPS Block II telah beroperasi secara penuh

oleh angkatan udara AS.

The National Security Council’s Office of Science and Technology Policy

pada 29 Maret 1996, mengeluarkan kebijakan nasional tentang penggunaan dan

pengaturan GPS secara lengkap. Namun pada 17 Januari 1997 Delta Rocket

membawa satelit GPS Block IIR meledak setelah diluncurkan. Hal ini tidak

menyurutkan langkah peran GPS bagi kepentingan teknologi Amerika Serikat.

Serangan 11 September 2001 yang menghancurkan gedung World Trade

Centre dan sebagian gedung Pentagon di AS yang dilakukan oleh sekelompok

teroris, membuat pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan untuk

menyerang Afganistan. Karena diduga, di negara tersebut bersembunyi pimpinan

dari kelompok teroris Al Qaeda yang melakukan penyerangan 11 September 2001

tersebut. Dan kemudian AS juga melakukan serangan terhadap Irak pada tahun

2003 karena diduga pemerintah Irak pimpinan Saddam Hussein melakukan

percobaan pembuatan senjata pemusnah masal. Perang – perang yang dilakukan

AS sejak tahun 2001 – 2003 itulah banyak menggunakan GPS pada peralatan

tempurnya. Dan di tahun yang sama tepatnya 11 Oktober 2003, Dr. Ivan Getting

yang saat itu berusia 91 tahun meninggal dunia di rumahnya di Coronado,

California, AS.

Pada bulan Maret 2004, Dr. Ivan Getting dan Brad Parkinson diberikan

penghargaan Charles Stark Draper oleh National Academy of Engineering atas

penemuan teknologi GPS ini. Pada 18 Maret 2004, satelit GPS 2R-11

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 6: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

39 Universitas Indonesia

didedikasikan kepada mendiang Dr. Ivan A. Getting atas penemuannya

“Mercusuar di angkasa yang dapat berguna bagi seluruh umat manusia”. Kata –

kata tersebut diletakkan di dalam satelit tersebut. Dan bulan Mei 2004, nama Dr.

Ivan Getting dan Brad Parkinson dicantumkan dalam The National Investors Hall

of Fame.67

Di bulan Maret 2004, tepatnya pada 20 Maret 2004, diluncurkan satelit GPS

yang ke lima puluh. Kemudian pada 25 September 2005, satelit GPS IIR-M yang

pertama diluncurkan. Satelit GPS ini didukung sinyal baru jenis M yang

digunakan untuk militer dan sinyal kedua yang diperuntukkan untuk penggunaan

sipil, yaitu L2C 68.

2.2 Cara Kerja GPS

Sinyal GPS menggunakan gelombang radio low power. Sinyal yang dipancarkan

satelit ini dapat melewati awan, kaca maupun plastik. Tetapi untuk benda – benda

solid seperti gedung – gedung bertingkat dan gunung, sinyal GPS mengalami

kesulitan untuk melaluinya. Sebuah sinyal GPS terdiri dari 3 bit informasi yang

berbeda. Yaitu : kode pseudorandom, data empiris dan data almanac. Kode

pseudorandom dikenal dengan kode I.D bertugas untuk mengidentifikasi satelit

mana yang memancarkan informasi data. Data empiris memberitahukan receiver

GPS tentang informasi perputaran satelit dan satelit lainnya yang terdapat di

dalam sistem tersebut. sedangkan data almanac, secara tetap dipancarkan oleh

masing - masing satelit yang berisi informasi penting tentang status satelit

(apakah masih baik atau tidak), data waktu dan tanggal saat ini. Biasanya

digunakan untuk menentukan posisi suatu benda. 69

67 http://www.aero.org/education/primers/gps/gpstimeline.html 68 http://home.online.no/~sigurdhu/GPS_history.htm 69 http://www8.garmin.com/aboutGPS/

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 7: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

40 Universitas Indonesia

Untuk menentukan posisi suatu obyek, GPS menggunakan teori triangulasi.

Misalnya : seseorang yang ingin mencari posisi suatu gedung. Sebut saja gedung

tersebut adalah gedung G. Orang tersebut hanya mendapatkan informasi bahwa

gedung G terletak 1 km dari stasiun kereta api. Tentu saja data tersebut belum

akurat, mengingat banyaknya gedung yang terletak 1 km dari stasiun kereta api.

Kemudian, di dapat informasi lagi bahwa gedung G terletak sekitar 500 m dari

hotel A. Dua informasi yang di dapat sudah dapat memberikan bayangan posisi

gedung G. Namun masih belum akurat letak pasti gedung G yang dicari. Setelah

diberikan informasi ketiga, yaitu posisi gedung G terletak 2 km dari mall Z. Maka

bisa ditarik titik pertemuan dari ketiga informasi tersebut. Pada titik perpotongan

ketiga informasi tersebut yang menjadi posisi dari gedung G.70

Proses triangulasi menggunakan tiga informasi. Jadi untuk menentukan

posisi suatu obyek, digunakan minimal 3 satelit GPS yang aktif dan untuk

mendapatkan posisi benda secara 3 dimensi, digunakanlah minimal 4 satelit.

Sedangkan GPS memiliki 24 satelit yang terus berputar mengelilingi bumi, jadi

bisa dibayangkan keakuratan data yang didapat untuk menentukan posisi benda

dengan teknologi ini.

Sebagai alat bantu dalam menentukan posisi benda, diperlukan receiver

yang bertugas menangkap sinyal atau gelombang radio yang dikirim satelit. Di

samping itu terdapat stasiun pemantau yang bertugas untuk memonitor gerakan

orbit dari masing – masing satelit, dengan gerakan – gerakan yang instan yang

dikeluarkan satelit direkam dengan tingkat akurasi tinggi dan dari perubahan

posisi satelit tersebut diketahui titik perpotongan yang menjadi letak atau posisi

suatu benda.

Posisi satelit mudah diketahui karena setiap satelit akan memberitahu

koordinatnya lewat sinyal khusus. Alat penerima dengan mudah dapat mengenali

70 Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT.

Dirgantara Indonesia.

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 8: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

41 Universitas Indonesia

dari satelit mana suatu sinyal berasal, kemudian mencocokannya dengan tabel

posisi satelit yang selalu di update. Jarak satelit dan alat penerima dihitung dengan

cara yang unik. Pada waktu-waktu tertentu, satelit GPS memancarkan suatu kode

digital. Di saat bersamaan, alat penerima menjalankan kode yang sama. Karena

harus merambat cukup jauh, kode dari satelit akan tertunda dibanding kode yang

dijalankan alat penerima. Waktu tunda itu dianggap sebagai waktu perjalanan

sinyal. Selanjutnya mudah. Jarak sama dengan selang waktu kali kecepatan.

Dengan mengalikan waktu perjalanan sinyal dan cepat rambat sinyal (sama

dengan kecepatan cahaya), penerima GPS dapat mengetahui jaraknya dengan

satelit. Setelah mengetahui jarak antara alat penerima dengan tiap satelit,

komputer dalam alat penerima mulai menghitung. Untuk menentukan posisi

dalam 2 dimensi (garis lintang dan garis bujur), penerima GPS minimal harus

mendeteksi sinyal dari 3 buah satelit. Koordinat 3 dimensi yang mencakup

ketinggian lokasi bisa ditentukan jika alat penerima mendapat sinyal dari 4 buah

satelit atau lebih.71 Di bawah ini merupakan gambaran dari cara kerja GPS dengan

metode triangulasi tersebut :

Gambar 2 2 Cara kerja GPS (sumber : http://www.beritanet.com/Technology/Communication/bagaimana-GPS-bekerja-

eko.html)

71 http://www.beritanet.com/Technology/Communication/bagaimana-GPS-bekerja-eko.html

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 9: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

42 Universitas Indonesia

Sinyal yang dipancarkan satelit GPS terdiri dari dua frekuensi. Yaitu dalam

frekuensi 1575.42 megahertz (L1) dan frekuensi 1227.6 megahertz (L2). Masing –

masing satelit memancarkan kode – kode yang unik, cara ini membuat seluruh

satelit dapat memancarkan frekuensi yang sama (dikenal dengan Code Division

Multiple Access). Sebuah kode data yang tidak dapat dienskripsikan (diketahui

dengan kode C/A – Coarse Acquisition) dengan 1 mili detik periode dipancarkan

pada L1, dan biasanya digunakan untuk keperluan sipil. Kode data yang lebih

lama dienkripsikan adalah P (Y), yang dipancarkan melalui frekuensi L1 dan L2.

Kode ini hanya dapat digunakan kalangan tertentu yang berwenang saja. Yaitu

pemerintah AS dan kalangan militer AS yang dapat memasuki kedua kode

tersebut. Kode ini dapat memancarkan sinyal yg lebih akurat. Awalnya adalah

menggunakan kode C/A kemudian ditransfer menjadi kode P(Y) yang hanya bisa

digunakan kalangan berwenang tersebut. 72

Teknologi GPS ini terdapat 3 (tiga) segment penting, yaitu :

a. Space Segment

Merupakan bagian terpenting dari teknologi GPS, yaitu satelit – satelit yang

berputar sebanyak 24 buah dan terletak di ketinggian kurang lebih 20.000 km

dari permukaan bumi. Letak satelit yang jauh berguna untuk menghindari

gangguan atmosfer, dan telah menjadi jangkauan wilayah satelit yang sudah

diperhitungkan ke bumi. Satelit GPS ini memilik panel matahari sebagai

sumber kekuatannya dan terdapat antena untuk memancarkan sinyal ke bumi.

Di dalam satelit juga terdapat baterai cadangan yang dapat digunakan apabila

tidak ada sinar dari matahari. Dan booster rocket kecil yang membuat masing

– masing satelit dapat terus terbang pada jalur yang benar. Di bawah ini adalah

gambar salah satu contoh satelit GPS :

72 http://www.aero.org/publications/crosslink/summer2002/02.html

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 10: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

43 Universitas Indonesia

(sumber : http://www.aero.org/publications/crosslink/summer2002/02.html)

b. Control Segment

Merupakan bagian pengendali dan memantau pergerakan satelit – satelit GPS

dari bumi. Bagian pengendali satelit GPS berada di beberapa daerah di

belahan bumi ini, di antaranya yang terdapat pada gambar di bawah ini :

(sumber : http://www.physics.hmc.edu/research/geo/gps.html)

Gambar 2 3 Satelit GPS Block IIA

Gambar 2 4 Letak Stasiun Pemantau GPS di bumi

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 11: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

44 Universitas Indonesia

c. User Segment

Yang terdapat di dalam segment ini adalah receiver sinyal yang dipancarkan

satelit. Terdiri dari antena untuk menangkap sinyal, filtering dan amplification

circuit serta komponen sinyal tracking. GPS receiver ini-lah yang akan

mengkalkulasikan posisi suatu benda dengan akurasi hingga 10 m. 73

2.3 Penerapan Teknologi GPS

Awal pengembangan teknologi GPS adalah untuk digunakan keperluan angkatan

perang / militer Amerika Serikat. Namun seiring dengan perkembangannya,

pemerintah Amerika Serikat membuka teknologi GPS ini untuk digunakan

masyarakat sipil.

Bagi kalangan militer, teknologi GPS ini tentu saja sangatlah mendukung.

Terutama jika digunakan untuk mengidentifikasi sarang musuh, pemandu rudal

penghancur, sistem pengendali pendaratan pesawat maupun helikopter militer

(dikenal dengan Joint Precision Approach & Landing System, JPALS), dapat

digunakan untuk menjatuhkan perlengkapan militer menggunakan parasut dari

pesawat dan parasut tersebut “mencari” sendiri letak jatuhnya dengan tepat yang

dipandu dengan receiver GPS sehingga jika sudah diketahui tempat

pendaratannya secara pasti, wilayah yang akan menjadi tempat mendaratnya

parasut tersebut dapat dikosongkan dan juga digunakan untuk pendeteksian

senjata nuklir.

Sedangkan penggunaan GPS bagi kalangan sipil, dapat dilihat dari peralatan

navigasi yang terdapat di mobil, telepon selular, sepeda, kapal cepat, bahkan

diletakkan di punggung kuda saat digunakan untuk mengetahui posisi atau untuk

mengetahui wilayah yang ingin dikunjungi. Pada kondisi darurat, teknologi ini

sangat membantu kalangan sipil. Jika diletakkan di mobil ambulans, pada saat

73 http://adityawirawan.net/2008/01/18/apa-itu-gps/

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 12: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

45 Universitas Indonesia

membawa korban yang sakit dan butuh pertolongan cepat, ambulan ini dipandu

GPS mencari jalan – jalan alternatif tercepat untuk dapat mencapai rumah sakit.

GPS sebagai teknologi diharapkan menjadi salah satu teknologi baru yang

tepat sasaran dan diharapkan juga dalam penerapannya tidak banyak korban jiwa

yang ditimbulkan akibat perang melawan terorisme yang dilancarkan Amerika

Serikat setelah terjadinya serangan teroris pada 11 September 2001. GPS

digunakan dalam pemandu misil di antaranya :

1. GBU-37 GPS Aided Munition

Dibuat tahun 1996 oleh Angkatan Udara AS dan Nortrop Grumman

Corporation, bom ini menggunakan GPS dan INS sebagai guidance method-

nya. Yang menjadi target adalah sasaran bergerak yang keras maupun lunak,

sasaran diam yang keras maupun lunak serta sasaran yang berada di laut.74

2.. JDAM (GBU-29,-30,-31,-32)

Dikembangkan oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS pada tahun

1991, diawali dengan keinginan mengembangkan rudal yang dipandu

dengan tingkat presisi tinggi namun biaya yang dibutuhkan untuk

mengoperasionalkannya murah. Rudal ini pertama kali bernama AWPGM

(Adverse Weather Precision Guided Munition), kemudian berubah menjadi

JDAM (Joint Direct Attack Munition). Rudal ini menggunakan laser

Paveway II dan GPS / INS sebagai guidance mereka. Paveway II yang dapat

dioperasikan dalam segala kondisi cuaca, ditambah GPS/INS sebagai

pemandu posisi sasaran tentu saja menambah kecanggihan rudal ini.75

3. BGM-109 Tomahawk Missile

Awalnya rudal ini menggunakan TERCOM radar sebagai guidance. Namun

seiring dengan upaya pengembangan tomhawak ini, ditambahkan GPS dan

INS sebagai guidance peluru kendali ini. Diharapkan waktu tempuh

74 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/smart/gam.htm 75 http://www.designation-systems.net/dusrm/app5/gbu-31(v)4.jpg

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 13: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

46 Universitas Indonesia

tomahawk yang sudah cepat menjadi lebih cepat lagi dengan bantuan GPS /

INS dan keakuratan obyek sasaran menjadi lebih baik.

GPS juga digunakan sebagai sistem navigasi yang menuntun pesawat –

pesawat tempur milik AS pada saat perang melawan terorisme di Afganistan. Dari

data beberapa pesawat yang digunakan, berikut jenis – jenis pesawat yang

menggunakan GPS, di antaranya :

1. A-10/OA-10 Thunderbolt II

Pesawat ini memiliki sistem imaging pada malam hari (NVIS – Night Vision

Imaging System). Dan sejak tahun 1999, kemampuan Thunderbolt

ditambahkan dengan sistem navigasi yang menggunakan GPS/INS.76

2. AC-130H/U Gunship

Pesawat yang diproduksi oleh Lockheed ini sudah dilengkapi oleh GPS /

INS sebagai sistem navigasinya. Dengan panjang mencapai 29.8 meter,

Gunship juga dilengkapai television sensor, sensor infrared dan radar.

Sehingga dapat digunakan pada malam hari dengan segala kondisi cuaca.77

3. B-1B Lancer

Pesawat buatan Boeing ini mampu melakukan navigasi secara global dengan

bantuan GPS / INS yang akurat tanpa bantuan dari navigasi dari pangkalan

yang berada di darat.78

4. F-15E Strike Eagle

Sistem navigasi pesawat ini menggunakan laser gyro dan GPS untuk secara

terus menerus memonitor posisi pesawat dan menyediakan informasi bagi

komputer pusat dan sistem lain, termasuk peta digital bergerak yang terdapat

pada kokpit pesawat. 79

76 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/a-10.htm 77 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?id=71 78 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?fsID=81 79 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?fsID=102

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 14: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

47 Universitas Indonesia

5. C-130 Hercules

Pesawat Hercules ini memiliki fasilitas kemampuan pengamanan suara,

receiver sistem instrument pendaratan dengan frekuensi VHF 50 KHZ serta

kemampuan navigasi dengan GPS. Sedangkan pengembangan dari pesawat

ini, yaitu tipe C-130J/J-30 memiliki fasilitas two pilot flight station dengan

sistem digital, color multifunctional liquid crystal displays dan head-up

displays, serta sistem navigasi dengan teknologi GPS dan INS, adanya

teknologi auto pilot, radar low power color, sistem perlindungan terhadap

lingkungan dan es dll.80

6. S-3B Viking

Pesawat ini merupakan hasil modifikasi dari pesawat S-3A Anti-Submarine

Warfare (ASW) dengan peningkatan ASW dan kemampuan Anti-Surface

Warfare. Pengembangan teknologi ini menggunakan digital computer,

acoustic data processor, radar, sonobuoy receiver, sonobuoy reference

system dan pengukur pendukung perangkat elektronik dan termasuk

rangkaian Harpoon Missile System dengan electronic countermeasures

dispensing system. Sistem navigasinya menggunakan modifikasi dari GPS

yang menggantikan Tactical Air Navigation (TACAN).81

7. MH-53J/M Pave Low

Helikopter jenis merupakan helikopter terbesar, memiliki tenaga yang paling

besar dan merupakan pesawat berteknologi tinggi yang dimiliki angkatan

udara AS. Di bawah program Pave Low III, angkatan udara AS

memodifikasi 9 buah jenis MH-53Hs dan 32 HH-53s agar dapat

dioperasikan pada malam hari dan dalam aneka kondisi cuaca. Modifikasi

ini termasuk forward-looking infrared, inertial global positioning system,

Doppler navigation systems, terrain-following and terrain-avoidance radar,

komputer on board, dan integrated avionics agar sistem navigasi lebih

80 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?id=92 81 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/s-3.htm

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 15: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

48 Universitas Indonesia

akurat menuju atau dari target sasaran. Teknologi tersebut sama seperti yang

terdapat di dalam helikopter jenis MH-53Js.82

8. AH-64 Apache

Peralatan navigasi helikopter Apache dilengkapi dengan receiver GPS.

Helikopter ini dapat membawa 16 laser Hellfire yang dirancang pada rudal.

Dengan jangkauan hingga 8000 meter, Hellfire dapat digunakan untuk

merusak tank, kendaraan perang dan target lainnya.83

9. OH-58D Kiowa Warrior

Helikopter produksi Kiowa Warrior ini mendapat peningkatan dengan

dilengkapinya integrated cockpit control dan sistem display, master control

processor dengan peta digital serta video crosslink, peningkatan modem

data, radio komunikasi yang terlindungi dan sistem navigasi yang

menggunakan teknologi GPS yang dilengkapi dengan INS. Juga dilengkapi

dengan pengganggu infrared, infrared suppressor, radar warning receivers

dan laser pendeteksi kondisi helikopter.84

10. Predator Unmaned Aircraft

Pesawat tanpa pilot ini dikemudikan menggunakan remote control dari

stasiun pengendalinya. Pesawat jenis ini merupakan pesawat yang murah

dengan resiko yang sangat kecil dalam mengintai musuh dan memantapkan

sasaran. Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi GPS untuk "melihat"

posisi musuh dan beberapa hellfire missile di badan pesawat yang dapat juga

digunakan untuk menyerang musuh.

2.4 Teknologi Penunjang GPS

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, GPS sangat sarat dengan jamming.

Gangguan terhadap sinyal yang dipancarkan satelit tersebut, menyebabkan

perkiraan posisi benda menjadi tidak akurat. Gangguan tersebut tentu saja

82 http://www.af.mil/factsheets/factsheet.asp?fsID=117 83 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/ah-64.htm 84 http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ac/oh-58.htm

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 16: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

49 Universitas Indonesia

menyulitkan bagi pengguna teknologi ini. Terlebih lagi, jika digunakan dalam

perang. Kemungkinan akan salah sasaran tembak peluru kendali menjadi sangat

besar. Dengan tingkat akurasi yang tinggi dan konstan, GPS memerlukan

teknologi lain untuk mendukung kinerjanya meskipun terjadi gangguan terhadap

sinyal yang dihasilkannya.

Berikut beberapa teknologi yang dikembangkan untuk mendukung kinerja

GPS, yaitu :

1. DGPS (Differential Global Positioning System)

Teknologi ini memberikan koreksi diferensial kepada receiver GPS untuk

meningkatkan akurasi dan memantau integritas transmisi satelit GPS.

Receiver GPS menerima pancaran sinyal dari satelit di luar angkas, pancaran

sinyal ini dikirim kepada receiver GPS lainnya yang ternyata menerima data

berbeda untuk menentukan posisi benda yang sama. Perbedaan ini segera

dikoreksi receiver tersebut dengan menghitung selisih dari data pertama

yang diterima satelit lain dengan data yang diterimanya. Kemudian

diinformasikan hasil dari penghitungan selisih data tersebut kepada receiver

yang menerima data awal.85

Peningkatan akurasi GPS dengan bantuan DGPS ini, sangat

memberikan signifikansi yang besar bagi peggunaan GPS itu sendiri. Setiap

sinyal radio DGPS diterima oleh dua receivers yang independen (termasuk

di dalamnya perangkat lunak untuk menghitung perbaikan data), sebuah

modulator MSK, merupakan pemancar yang beroperasi LF / MF band

(sekitar 285 – 325 kHz), dan stasiun DGPS untuk mengendalikan dan

pemantauan. Sinyal DGPS ini dikendalikan dan dipantau 24 jam sehari.

Kondisi apapun yang diterima DGPS dilaporkan kepada angkatan laut

85 Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT.

Dirgantara Indonesia.

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 17: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

50 Universitas Indonesia

melalui peringatan coastal navigational (AUSCOAST).86 Di bawah ini

merupakan gambar dari sistem Differential GPS :

(sumber : http://www8.garmin.com/aboutGPS/)

2. INS (Inertial Navigation System)

Teknologi navigasi ini memiliki kelebihan tidak dapat diganggu pancaran

sinyalnya seperti GPS. Dengan sensor atomic accelerometers, INS dapat

mendeteksi keberadaan suatu benda. Sensor ini tidak memancarkan sinyal

radio seperti satelit GPS sehingga tidak dapat di – jam. Namun teknologi

INS bukan tanpa kelemahan. Seiring dengan perkembangan waktu,

keakuratan INS menjadi melebar, sehingga data yang didapat menjadi

semakin tidak akurat. Di sinilah dibutuhkan peran sinyal GPS untuk

menghindari ketidakakuratan data tersebut.87

Prinsip kerja INS adalah dead reckoning yaitu suatu proses

pengukuran posisi benda dengan menggunakan perhitungan kecepatan,

86 http://www.amsa.gov.au/shipping_safety/Navigation_Safety/Differential_Global_Postitioning_System/DGPS_Fact_Sheet.asp 87 http://www.darpa.mil/dso/thrusts/physci/newphys/pins/index.htm

Gambar 2 5 Sistem Differential GPS

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 18: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

51 Universitas Indonesia

waktu dan jarak. Untuk penghitungan ini dilakukan dengan oleh komputer

dengan bantuan sensor atomic accelerometers tersebut. Seperti yang telah

dipaparkan sebelumnya, kelemahan INS ini terdapat pada waktu yang

diperlukan untuk mendapatkan jarak suatu benda. Untuk mendapatkan jarak

yang akurat, dilakukan penghitungan awal menggunakan INS. Selang

beberapa lama, data GPS yang terus di-update dimasukkan untuk

menghindari kesalahan penghitungan INS karena pengaruh waktu tersebut.

Kemudian dilakukan lagi penghitungan dari awal lagi, data GPS

dimasukkan lagi seiring dengan waktu berjalan dan seterusnya. Hasil

penghitungan data INS mendukung keakuratan data GPS untuk menentukan

jarak atau posisi suatu benda. Jika sinyal GPS mengalami gangguan atau

jamming, tidak akan mengalami kesalahan penentuan posisi yang sangat

besar karena sudah dibantu awalnya dengan penghitungan jarak

menggunakan INS.

Teknologi ini sangat berguna terutama jika digunakan untuk teknologi

angkatan perang. Kemungkinan kesalahan penentuan jarak untuk

penghancuran suatu obyek menggunakan rudal dapat diperkecil dan menjadi

lebih tepat sasaran dengan keakuratan yang tinggi. Berikut di bawah ini

adalah gambar dari cara kerja INS dan GPS :

Gambar 2 6

Skematik Laser INS untuk menentukan lokasi benda dengan bantuan sinyal GPS

(sumber : www.alsm.ufl.edu/pubs/applications/apps.htm)

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 19: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

52 Universitas Indonesia

3. WAAS (Wide Area Augmentation System)

Teknologi lain yang digunakan untuk mendukung teknologi GPS adalah

WAAS atau Wide Area Augmentation System. Teknologi ini dikembangkan

oleh The Federal Aviation Administration (FAA) and the Department of

Transportation (DOT) yang digunakan untuk penentuan presisi penerbangan

suatu pesawat. Saat ini, GPS sendiri tidak dapat mendukung sistem navigasi

FAA yang membutuhkan akurasi, integritas dan keberadaan yang diperlukan

penerbangan. Sinyal GPS yang rawan kesalahan akibat pengaruh ionosphere

ataupun kesalahan orbit satelit, dikoreksi oleh WAAS sehingga datanya

menjadi lebih akurat.

WAAS memiliki 25 satelit di bumi yang bertugas memantau data

satelit GPS. Dua stasiun pusat, mengumpulkan data dari stasiun – stasiun

referensi lain untuk mengkoreksi data GPS. Data GPS yang dikoreksi adalah

perputaran atau orbit satelit dan delay sinyal yang dihasilkan GPS karena

gangguan atmosfer dan ionosfer tadi. Data perbaikan ini dipancarkan salah

satu dari dua satelit geostationery atau satelit yang letaknya di atas garis

katulistiwa. Informasi yag dikirim tersebut kompatibel dengan struktur

sinyal dasar GPS, sehingga receiver GPS dapat membaca sinyal perbaikan

tersebut.88

Di bawah ini merupakan gambar dari sistem WAAS :

88 http://www8.garmin.com/aboutGPS/waas.html

Gambar 2 7 Wide Area Augmentation System (sumber : http://www8.garmin.com/aboutGPS/waas.html)

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 20: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

53 Universitas Indonesia

****

Teknologi GPS merupakan teknologi dalam bentuk fisik yang secara

elektronik diaplikasikan ke dalam sistem persenjataan maupun navigasi AS.

Teknologi ini menjadi teknologi andalan pemerintah AS dalam usaha melawan

terorisme dan memenangkan perang tersebut. Seperti yang diungkapkan Gilpin

bahwa teknologi merupakan faktor penting dari dominasi kekuatan89. Dan untuk

menunjang kekuatan tersebut ditunjukkan AS dengan menunjukkan kecanggihan

teknologi militer diharapkan dapat mendominasi kekuatan di medan perang

dengan segala kelebihan yang dimiliki kekuatan militernya. Metode C4ISR berada

di dalam teknologi GPS ini. Dengan GPS ini, pasukan AS diharapkan dapat

melakukan reconaisance (pengintaian) dan survailance (penjagaan) untuk mengisi

data intelejen dan diolah ke dalam komputer. Kemudian berdasarkan data tersebut

dapat menunjukkan posisi sasaran dan langsung menghubungi dengan sistem

komunikasi dan sudah diperintahkan untuk mencari sasaran ataupun

menghancurkan sasaran tersebut. Dengan segala kelebihan teknologi ini tidak

terlepas dari kekurangan yang dimilikinya. Seperti jamming yang dapat

mengakibatkan gangguan pada sinyal satelit yang diterima GPS sehingga posisi

suatu benda ataupun seseorang menjadi tidak akurat. Untuk meminimalisir

kelemahan tersebut, pemerintah AS juga telah mempersiapkan teknologi

penunjang GPS. Yaitu dengan DGPS yang dapat memberikan koreksi selisih

posisi benda, INS yang menggunakan sensor accelerometer untuk mendeteksi

posisi benda tanpa khawatir terkena gangguan sinyal atau jam dan WAAS yang

memiliki 25 satelit di bumi atau geostationery yang membantu GPS untuk

mengkoreksi sinyal yang diterima GPS. Selain teknologi yang terus

dikembangkan pemerintah AS untuk mengurangi kesalahan, hal yang juga

membantu dalam menentukan posisi suatu sasaran adalah laporan intelejen.90

Karena selain mendeteksi dari udara, dilakukan juga pendeteksian dari darat untuk

mendapatkan informasi secara pasti posisi – posisi sasaran.

89 Mark Zachary Taylor. Op Cit 90 Hasil wawancara dengan Mula Warman pada Kamis, 21 Mei 2008 pukul 09.30, lokasi PT.

Dirgantara Indonesia

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 21: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

54 Universitas Indonesia

BAB 3

KEJADIAN 11 SEPTEMBER 2001 SERTA DAMPAK BAGI

KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DALAM PERANG

MELAWAN TERORISME

Peristiwa 11 September 2001 telah menghancurkan gedung World Trade Centre

dan merusak sebagian gedung Pentagon. Simbol – simbol kebanggaan ekonomi

dan kekuatan militer AS saat itu seperti tidak ada lagi. Penyerangan itu diawali

dengan pembajakkan beberapa pesawat penumpang yang dimiliki maskapai

penerbangan American Airlines dan United Airlines. Peristiwa yang menimbulkan

korban jiwa mendekati 3000 jiwa ini memicu kemarahan pemerintah AS. Dengan

bukti – bukti yang mengarah kepada kelompok Al Qaeda yang dipimpin Osama

Bin Laden, pemerintah AS mengajak seluruh negara di dunia untuk melakukan

perang terhadap kelompok tersebut yang diduga bermarkas di Aganistan. Perang

yang dilakukan adalah bentuk perang terbuka dengan melakukan penyerangan

terhadap Afganistan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa diduga

kelompok Taliban yang bermarkas di Afganistan ini menyembunyikan Osama Bin

Laden yang merupakan pimpinan dari kelompok penyerang pelaku pembajakkan

pesawat pada 11 September 2001 lalu. Dan penyerangan tersebut tidak akan

berhenti sampai seluruh anggota terorisme tertangkap dan tidak ada lagi gangguan

teroris yang akan mengancam kehidupan warga AS pada khususnya. Di samping

melakukan penyerangan terhadap Afganistan, AS juga melakukan penyerangan

terhadap Irak. Presiden Saddam Husein kala itu dianggap terkait dengan Al Qaeda

dan sedang melakukan produksi senjata pemusnah massal.

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 22: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

55 Universitas Indonesia

3.1 Latar Belakang Kebijakan Perang Melawan Terorisme di Amerika

Serikat

Sejarah terorisme di Amerika bukanlah berawal dari serangan 11 September 2001

atau bahkan pada tahun 1993, dimana truk meledak di dekat gedung World Trade

Center. Seperti yang diungkapkan di dalam National Strategy for Combating

Terrorism pada tahun 2003, bahwa sejarah terorisme AS terjadi pada 16

September 1920. Saat itu terjadi peledakkan kereta kuda dengan menggunakan

dinamit yang terletak di dekat perempatan Wall and Broad Street. Sekitar 40

orang tewas dan 300 orang terluka. Diawali dengan pembunuhan Presiden

William McKinley pada tahun 1901 dilanjutkan dengan pengeboman kedutaan AS

di Tanzania dan Kenya pada tahun 1998 serta USS Cole di Yemen pada tahun

2000, memperlihatkan bahwa sejarah AS pada abad ke 20 ditandai dengan

terorisme.91

Definisi terorisme seperti yang diungkapkan Bruce Hoffman adalah suatu

aksi yang diciptakan perseorangan ataupun kelompok untuk mengeksploitasi rasa

takut melalu kekerasan atau ancaman penggunaan kekerasan dalam mengejar

perubahan politik. Teroris dirancang khusus agar memiliki pengaruh psikologis

melebihi perkiraan semula atas jumlah korban atau sasaran yang diserangnya.

Melalui publisitas yang dilakukan, para teroris ini berupaya mendapatkan

pengaruh yang dapat menyebabkan perubahan politik dalam skala domestik dan

internasional.92

Berdasarkan definisi terorisme tersebut terlihat bahwa yang dilakukan para

pelaku serangan 11 September 2001 lalu merupakan aksi terorisme. Jumlah

korban yang banyak hampir mencapai 3000 jiwa, kerusakan yang ditimbulkan,

rasa takut yang ditimbulkan akibat serangan tersebut serta pengaruh yang

ditimbulkan akibat serangan tersebut, membuat seluruh dunia tidak hanya di AS

91 National Strategy. Op Cit. Hal. 5 92 Hoffman, Bruce. Op Cit

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 23: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

56 Universitas Indonesia

saja yang ikut merasakan ketakutan tersebut. Sehingga AS berupaya menggalang

kekuatan internasional untuk menghancurkan kelompok teroris tersebut.

Sejak sejarah serangan terorisme di AS, terlihat bahwa serangan 11

September 2001 menjadi tonggak awal serangan balik AS terbesar terhadap

kelompok terorisme. Dan upaya untuk melindungi negaranya dari ancaman pihak

yang ingin menebarkan teror tersebut dilakukan dengan perang terbuka terhadap

kelompok tersebut. Hal ini terlihat dari pernyataan Presiden Bush pada peringatan

100 hari peristiwa 11 September 2001.

Menurut Bush junior, pada 11 September lalu para teroris ini berkomitmen

untuk berperang melawan orang – orang yang tidak berdosa. Para teroris ini

membunuh tidak hanya menghabisi kehidupan tapi membunuh untuk mengakhiri

jalan hidup manusia. Mereka juga menebarkan teror ke setiap penjuru dunia.

Dunia tidak akan pernah melupakan para korban yang tidak bersalah, para

pahlawan yang pemberani yang gugur untuk menyelamatkan para korban. Dunia

juga tidak akan pernah melupakan yang selamat, keluarga – keluarga yang

dihancurkan dan teman – teman yang berkabung yang telah mereka korbankan :

Lebih dari 3000 orang meninggal dunia atau hilang dalam serangan tersebut.

Mereka datang dari lebih dari 80 negara berbeda, dari berbagai macam suku

dan agama.

343 anggota pemadam kebakaran dan anggota medis yang tewas dalam

World Trade Centre.

23 orang anggota kepolisian dan 37 krew polisi pelabuhan yang tewas di

dalam World Trade Centre

Hampir 2000 anak kehilangan salah satu orang tuanya pada 11 September,

termasuk 146 anak yang kehilangan orang tuanya pada serangan terhadap

Pentagon.

Satu perusahaan sendiri kehilangan lebih dari 700 orang karyawan,

meninggalkan setidaknya 50 orang janda yang mengandung menjadi korban.

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 24: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

57 Universitas Indonesia

3.2 Serangan 11 September 2001

Serangan terbesar yang menjadi tonggak perlawanan terhadap terorisme yang

dilakukan AS dan koalisinya abad 21 ini terjadi pada 11 September 2001. Diawali

dengan pesawat komersil milik maskapai penerbangan American Airlines

bernomor penerbangan 11 yang menghantam gedung menara utara World Trade

Centre pada pukul 08.45 waktu setempat. Hantaman ini menimbulkan lubang

yang sangat besar pada dinding dan kebakaran yang hebat melanda gedung

tersebut.

Belum padam api yang membakar menara utara World Trade Centre, 18

menit kemudian yaitu tepatnya pukul 09.03 waktu setempat, kembali pesawat

komersil menabrak gedung World Trade Centre. Kali ini maskapai penerbangan

yang digunakan adalah United Airlines dengan nomor penerbangan 175 dan

menabrak gedung selatan dari menara kembar World Trade Centre.

Akibat kedua peristiwa tersebut, FAA yang merupakan badan otoritas

penerbangan di AS, menutup dan menghentikan seluruh kegiatan penerbangan di

bandara udara kota New York. Dan selain bandara, dilakukan juga penutupan

seluruh jalan akses masuk ke kota New York dan New Jersey. Penutupan ini

dilakukan setelah 7 menit sebelumnya, asisten Presiden Bush Andrew Card

melaporkan kepada presiden perihal kejadian serangan tersebut yang saat itu

tengah mengadakan kunjungan ke sebuah sekolah di Florida.

Biro investigasi federal AS (FBI) mengumumkan bahwa kedua pesawat

yang menabrakkan diri ke gedung World Trade Centre telah dibajak. Dan

kemudian Presiden Bush pada pukul 09.30 mengumumkan terjadinya serangan

teroris yang dialami negaranya saat itu dari Florida.

Namun selang 7 menit dari pengumuman Bush tersebut, kembali pesawat

milik maskapai penerbangan American Airlines dengan nomor penerbangan 77,

jatuh di atas gedung Pentagon di Washington DC. Jatuhnya pesawat dengan 64

penumpang tersebut menimbulkan kebakaran dan kerusakan di gedung bersegi

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 25: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

58 Universitas Indonesia

lima lambang supremasi kekuatan pertahanan dan keamanan AS tersebut. Setelah

kejadian di gedung Pentagon tersebut, maka terjadilah evakuasi besar – besaran di

gedung Putih. Dan untuk pertama kali dalam sejarah penerbangan AS, dilakukan

penutupan seluruh operasi penerbangan di setiap bandara di negara tersebut.

Pukul 10.05, gedung menara selatan World Trade Centre itu pun runtuh.

Masih banyak korban yang tidak dapat menyelamatkan diri bersama dengan para

petugas yang berusaha menyelamatkan mereka. Dan diikuti runtuhnya menara

utara pada pukul 10.28. Runtuhnya kedua gedung yang menampung sekitar

100.000 orang pekerja dan ratusan perusahaan itu menimbulkan debu yang sangat

tebal dan reruntuhan bangunan yang berterbangan menutup bagian selatan

Manhattan Island tertutup puing – puing gedung dan debu yang sangat tebal.

Jatuhnya pesawat American Airlines di atas gedung Pentagon, bukanlah

yang terakhir dari aksi pembajakkan pesawat pada hari itu di AS. Diketahui

kembali terjadi jatuhnya pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93

di sebelah tenggara Pittsburgh tepatnya di Sommerset County, Pennsylvania pada

pukul 10.10. Hal ini memicu evakuasi besar – besaran di gedung markas besar

PBB di kota New York. Serta dilakukan juga evakuasi mahkamah agung dan

kantor Bank Dunia.

Kejadian pembajakkan pesawat milik maskapai penerbangan American

Airlines dan United Airlines, membuat bandara internasional Los Angeles dan

San Fransisco ditutup. Kedua bandara ini menjadi tujuan dari keempat pesawat

yang mengalami pembajakkan. Namun meskipun terjadi pembajakkan pesawat,

menurut FAA bahwa masih terdapat 50 penerbangan yang melintasi wilayah

udara AS dan dilaporkan pula kelima puluh penerbangan tersebut tidak

mengalami kendala suatu apapun.

Presiden Bush kembali memberikan pernyataan pada pukul 13.04 dari

pangkalan angkatan udara Barksdale, Lousiana. Bush menyatakan bahwa seluruh

keamanan negara telah dikerahkan termasuk seluruh unsur militer AS. Dan Bush

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 26: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

59 Universitas Indonesia

mengajak seluruh warga AS untuk berdoa bagi korban yang meninggal dan

terluka akibat serangan tersebut. Pemerintah AS akan mencari dan menghukum

mereka yang telah melakukan hari itu. Kemudian, Presiden Bush langsung

terbang menuju pangkalan angkatan udara di Ommut, Nebraska. Tidak lama

setelah pernyataan Presiden Bush tersebut, telah tampak 5 buah kapal induk di

pantai timur AS dan 2 pesawat tempur yang menjaga kota New York dan

Washington.

Pukul 16.00, David Ensor, yang merupakan korespon kemanan nasional

CNN melaporkan bahwa terdapat indikasi keterlibatan militan Saudi Arabia

"Osama bin Laden" yang merupakan tersangka kasus peledakan 2 (dua) kedutaan

AS pada tahun 1998 lalu. Dan Presiden Bush kembali memberikan pernyataan

pada malam harinya, bahwa AS akan melawan teroris yang melakukan

penyerangan tersebut dan juga bagi siapapun yang melindungi pelaku serangan

tersebut. 93

Keesokan harinya, CNN kembali melaporkan bahwa AS telah menyadap

dua pembicaraan telepon setelah terjadinya serangan teror ke World Trade Centre

dan Pentagon bahwa pembicaraan tersebut tentang serbuan terhadap dua sasaran

di AS yang dilakukan oleh anggota dari AL Qaeda, sebuah organisasi yang

mendukung Osama bin Laden.

Dari data – data tersebut, tampak keyakinan pemerintah AS atas usaha bin

Laden dalam mendalangi serangan Black September tersebut. Keyakinan itulah

yang mengawali perang besar – besaran AS melawan terorisme hingga saat ini.

93 http://edition.cnn.com/2001/US/09/11/chronology.attack/index.html

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 27: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

60 Universitas Indonesia

3.3 Kebijakan AS dalam Perang melawan Terorisme Pasca 11 September

2001

Dalam menghadapi serangan terorisme tersebut, Bush mengeluarkan pernyataan

pada 13 September 2001 bahwa Amerika akan memimpin dunia untuk menuju

kemenangan dalam perjuangannya melawan terorisme. Dan pada tanggal itu pula,

Collin Powell selaku Menteri Luar Negeri AS mengidentifikasikan bahwa Osama

bin Laden merupakan tersangka utama kasus serangan terhadap World Trade

Center dan Pentagon saat itu. Dan usaha untuk menangkap otak pelaku tersebut

dilakukan dengan usaha – usaha militer, seperti diungkapkan Sekretaris Deputi

Pertahanan Paul Wolfowitz. Pernyataan – pernyataan tersebut merupakan indikasi

awal usaha – usaha yang dilakukan pemerintah Bush dalam memerangi pelaku

serangan 11 September 2001.

Dunia merespon serangan teroris tersebut dengan membentuk koalisi yang

tidak pernah ada sebelumnya dalam melawan teroris Internasional. Pada 100 hari

pertama perang, yang dilaporkan Presiden George W. Bush adalah meningkatkan

keamanan negara Amerika dan membangun koalisi seluruh dunia untuk :

Mulai menghancurkan kelompok Al Qaeda di Afganistan dengan

menghancurkan kekuatan – kekuatan Taliban.

Mengacaukan operasi global Al Qaeda dan jaringan keuangan teroris.

Menghancurkan seluruh kamp pelatihan milik Al Qaeda.

Membantu rakyat Afghanistan yang tidak berdosa untuk pulih dari rezim

teror Taliban.

Membantu Afghanistan untuk menghadapi pemerintah yang baru yang

merepresentasikan seluruh rakyat Afghanista, termasuk wanita.

Bush melaksanakan secara menyeluruh kegiatan politik luar negerinya untuk

melawan teroris internasional. Dengan kebijakan Bush ini, terjadi dunia

internasional terjadi pemetaan, bahwa negara – negara yang mempunyai

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 28: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

61 Universitas Indonesia

hubungan ataupun mendukung kegiatan terorisme ini maka akan dianggap sebagai

negara yang bermusuhan.94

Kebijakan yang dilakukan Bush ini merupakan suatu sikap yang dilakukan

pemerintah AS dalam mempertahankan, mengamankan dan memajukan

kepentingan nasional AS di dalam dunia internasional. Yang dimaksud dengan

kepentingan AS di sini adalah kepentingannya dalam mencari pelaku serangan 11

September 2001 lalu dan menghancurkan sarang teroris hingga ke akar – akarnya

sehingga diharapkan tidak terjadi lagi peristiwa seperti black september tahun

2001.

Keputusan yang diambil Bush ini tentunya dipengaruhi faktor – faktor

lingkungan luar dan dalam negara AS sendiri. Seperti yang diungkapkan Lentner,

bahwa terdapat 2 (dua) kelompok determinan yang mempengaruhi kebijakan

suatu negara. Yaitu determinan domestik dan determinan luar negeri. Jika dilihat

dari kebijakan yang diambil Bush dalam perang melawan teroris ini, terlihat lebih

banyak determinan domestik yang mempengaruhi kebijakan tersebut. Faktor

internal yaitu kejadian 11 September 2001 yang menghancurkan gedung lambang

supremasi ekonomi dan sebagian gedung lambang supremasi militer AS ini

membuat kemarahan yang besar pemerintah Bush terhadap aksi terorisme kali ini.

Dan untuk mencapai tujuan memberantas para terorisme ini, Bush mengajak

seluruh negara di dunia untuk turut serta memerangi kaum teroris ini. Bahkan

Bush melancarkan doktrin bahwa yang menolak bekerja sama memberantas

teroris juga dapat disebut sebagai pendukung teroris.

Beberapa hal yang dilakukan Bush junior untuk melaksanakan kebijakannya

dalam perang melawan terorisme ini adalah sebagai berikut:

a. Diplomasi

94 http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/12/100dayreport.html#2

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 29: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

62 Universitas Indonesia

Presiden Bush membangun koalisi dengan negara – negara di seluruh dunia

untuk melawan terorisme. Lebih dari 80 negara menjadi korban dalam 11

September 2001 lalu ; 136 negara menawarkan bantuan militer; 46

organisasi multilateral telah mendeklarasikan dukungannnya untuk melawan

terorisme. Dengan kepemimpinan AS dan dukungan internasional, akan

merubah Afganistan untuk membentuk pemerintahan baru dan lebih

representatif.

b. Pembekuan Keuangan teroris

Pada serangan pertama melawan terorisme, Bush memerintahkan

perlawanan pertama kali kepada sasaran yang diduga menjadi aset keuangan

para teroris tersebut. Komunitas keuangan dunia bergerak untuk menutup

aset keuangan yang mendukung para teroris. 196 negara mendukung

keuangan dalam perang melawan teror; 142 negara telah membekukan aset

teroris, di AS sendiri, terdapat 153 aset yang diduga milik jaringan teroris,

kelompok teroris dan pusat keuangan teroris telah dibekukan dan jaringan

keuangan utama teroris tersebut telah ditutup.

c. Kampanye militer

Bush melaksanakan Operation Enduring Freedom yang mulai dilaksanakan

pada 7 Oktober 2001 dan mendapat dukungan dari negara – negara seperti

Inggris, Australia hingga Jepang. Serangan ini telah membuat Taliban

menyerahkan kota – kota utama mereka. Serangan ini juga telah

menghancurkan 11 kamp pelatihan teroris dan 39 tempat pusat pengendali

dan pelaksanaan gerakan teroris. Dan beberapa anggota teroris Al Qaeda

telah ditangkap, terbunuh dan masih ada yang dalam pengejaran.

d. Pelaksanaan hukum

Pemerintah AS telah membuat jaringan untuk mengadili para teroris dan

menolong mencegah aksi teroris yang akan datang, membuat satuan tugas

untuk mencegah para teroris memasuki AS, menangkap dan mendakwa yang

diketahui sebagai teroris, meningkatkan kerjasama global dalam informasi

penegakan hukum; melaksanakan hukum anti teroris yang baru.

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 30: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

63 Universitas Indonesia

e. Kegiatan kemanusiaan

Sebagai penyumbang kemanusiaan terbesar bagi Afganistan, AS telah

meningkatkan sumbangan untuk rakyat Afganistan sebesar $ 187 juta sejak

oktober lalu termasuk makanan, tempat perlindungan, selimut dan

persediaan obat – obatan. Presiden juga meluncurkan badan dana Amerika

untuk anak – anak Afganistan yang meningkatkan bantuan lebih dari $1,5

juta untuk anak – anak di Afganistan. Sedangkan musim dingin di

Afganistan nantinya akan terasa sangat berat, AS telah berjanji bagi rakyat

Afganistan untuk menyelamat mereka.

f. Keamanan dalam negeri

Presiden Bush telah mengambil langkah untuk melindungi Amerika

melawan serangan teroris yang akan datang dengan menyediakan dana

sebesar $20 milyar untuk keamanan dalam negerinya; memperkuat

kemampuan intelijen; membuat kantor kantor keamanan dalam negeri dan

dewan keamanan dalam negeri; melaksanakan sistem keamanan

penerbangan baru yang kuat dan mengambil langkah untuk melindungi surat

menyurat Amerika.

g. Menolong korban 11 September yang selamat

Rakyat Amerika menyikapi dengan rasa simpati yang melimpah ruah bagi

keluarga korban serangan 11 September 2001 lalu. Dan telah

menyumbangkan setidaknya $1,3 milyar untuk dana kemanusiaan.

h. Menghormati Islam

Segera setelah serangan 11 September, Presiden mengambil langkah untuk

melindungi warga Muslim-Amerika dari kejahatan kebencian. Bush

mengadakan rangkaian kegiatan termasuk White House Iftar dan kegiatan

hari raya Idul Fitri setiap akhir bulan ramadan; Bush juga mengadakan

kunjungan ke Islamic Center dan presiden mengadakan "Pendidikan melalui

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 31: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

64 Universitas Indonesia

persahabatan" untuk membawa anak Amerika dan Muslim menjadi lebih

erat bersama – sama.95

Pernyataan yang dikenal dengan Doktrin Bush itu dalam memerangi

terorisme dianggap menjadi strategi besar dalam kebijakan AS sejak berakhirnya

perang dingin. Terdapat 5 (lima) poin dalam doktrin tersebut. Diantaranya :

a. Saat ini AS tengah berada dalam perang melawan terorisme global. Perang

ini menghendaki AS mempermasalahkan negara yang menjadi sponsor

terorisme sama dengan jaringan teroris itu sendiri

b. Menyerang merupakan langkah yang terbaik untuk mempertahankan diri.

c. Kebutuhan AS akan keamanan untuk menjaga kebebasannya bergerak

secara mandiri karena dianggap negara – negara lain masih terlalu lamban

menghadapi ancaman teroris ini.

d. Penggunaan kekuatan AS yang berani akan meningkatkan kemungkinan

negara – negara lain untuk bergabung bersama AS untuk mencegah aksi

jahat para teroris

e. Solusi terbaik dari gerakan jihad ini adalah demokrasi. Dan AS dengan

pengaruhnya berusaha untuk mempengaruhi rejim yang otoriter agar

menjadi lebih demokratis di seluruh dunia.96

Tampak dari doktrin yang dikeluarkan Bush tersebut, bahwa alasan

keamanan nasional negaranya menjadi awal dikeluarkan kebijakan tersebut.

Peristiwa 11 September 2001 yang telah menelan hampir 3000 jiwa tersebut,

membuat kehidupan warga negara menjadi tidak aman. Hal ini menjadi salah satu

faktor yang dapat mengganggu keselamatan dan kelangsungan hidup suatu

negara. Dan kepentingan untuk mengamankan fisik dari masyarakat suatu negara

dan hak milik pribadi mereka, rules and institutions yang dilaksanakan suatu

95 http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/12/100dayreport.html#2

96 http://proquest.umi.com/pqdweb?index=4&did=1454226201&SrchMode=1&sid=1&Fmt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1213245490&clientId=45625

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 32: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

65 Universitas Indonesia

negara, serta ancaman terhadap sumber modal negara tersebut akibat serangan

teroris 11 September lalu menjadi suatu konsep keamanan nasional yang diangkat

oleh Bush.

Faktor – faktor untuk melindungi kemanan diri sendiri dalam hal ini

negaranya dan juga kehidupan negara lain pada umumnya yang diangkat Bush

untuk menentukan kebijakannya terhadap upaya pencegahan aksi terorisme itu

kembali. Seperti yang diungkapkan Lentner dan Rosenau, bahwa terdapat faktor

eksternal dan internal dalam setiap proses pengambilan kebijakan suatu negara

dengan tujuan tertentu. Yang menjadi faktor eksternal saat itu adalah serangan

teroris yang dapat mengancam stabilitas AS pada khususnya dan dunia pada

umumnya. Dan yang menjadi faktor internal adalah kepemimpinan politik Bush

dalam mengambil sikap dan persepsi terhadap serangan terorisme. Jika Bush tidak

segera tanggap terhadap serangan itu maka hal tersebut akan menjadi bumerang

dalam kepemimpinan Bush saat itu. Dan dalam melaksanakan kebijakan perang

melawan teroris ini dilakukan Bush dengan tujuan yaitu agar terciptanya

keamanan dan perdamaian yang bebas dari aksi terorisme tersebut.

Kebijakan AS dalam memerangi terorisme yang dituangkan dalam National

Strategy for Combating Terrorism pada bulan Pebruari 2003 menjadi bukti usaha

pemerintah AS untuk menangkap pelaku serangan 11 September 2001. Dan

disadari pemerintah Bush, bahwa Amerika Serikat tidak dapat melawan terorisme

itu sendiri. Teroris telah membunuh ratusan orang warga negara dari 90 negara

saat terjadinya serangan 11 September 2001. Diantaranya adalah lusinan pakistan,

lebih dari 130 orang israel, lebih dari 250 orang warga negara india, laki – laki

dan perempuan dari El Savador, Iran, Meksiko, dan Jepang. Juga ratusan warga

negara Inggris.

Berikut tujuan yang diharapkan serta upaya yang dilakukan pemerintah AS

dalam memerangi terorisme berdasarkan National Strategy for Combating

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 33: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

66 Universitas Indonesia

Terrorism yang dikeluarkan pada bulan Pebruari 2003. Diantaranya adalah yang

dikenal dengan 4D, yaitu defeat, deny, diminish dan defend :

Tujuan pertama strategi ini adalah mengalahkan teroris dan organisasinya.

Pemerintah AS dengan segala upayanya akan mengalahkan serangan

organisasi teroris ini, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak

langsung, dan menggunakan hubungan diplomatik, ekonomi, kekuatan

hukum, militer, keuangan, intelejen serta beberapa instrumen power lainnya.

Dengan segala elemen yang dimiliki AS, termasuk kemampuan memimpin

dan menggalang koalisi internasional, diharapkan dapat mengalahkan dan

mencegah tumbuhnya organisasi baru. Adapun hal – hal yang dilakukan

pemerintah AS dalam mengalahkan teroris ini, yaitu :

a. Mengidentifikasi teroris dan organisasi teroris

Dalam hal mengidentifikasi teroris, hal yang harus dilakukan pertama

adalah “mengenal musuhmu”. AS memiliki jaringan intelejen dan agen

mata – mata yang dapat mengidentifikasi teroris dan organisasinya,

memetakan perintah – perintah dan pengendaliannya serta dukungan

terhadap infrastrukturnya. Difokuskan juga terhadap kelompok yang

paling berbahaya, dan termasuk juga penggunaan Weapon of Mass

Destruction.

b. Mengalokasikan teroris dan organisasinya

Organisasi teroris yang samar – samar menghambat analisa untuk

mengetahui kemampuan mereka. Biasanya kemampuan musuh dinilai

dari banyaknya tank yang dimiliki, pesawat dan kapal laut, namun hal

ini tidak dapat diukur dari aktor non negara ini. Intelejen harus

memiliki kemampuan untuk mengalokasikan kemampuan mereka

sehingga dapat menghancurkan kelompok teroris tersebut. komunitas

intelejen biasanya memiliki sumber yang dapat dipercaya untuk bisa

mengetahui kemampuan kelompok teroris. Dari sumber itulah didapat

informasi tentang kepemimpinan, rencana, modus operandi, keuangan,

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 34: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

67 Universitas Indonesia

komunikasi dan rekrutmen. Sehingga dapat disimpulkan kekuatan dan

kemampuan suatu kelompok terorisme.

c. Menghancurkan teroris dan organisasinya

Setelah dapat mengidentifikasi dan mengalokasikan kelompok teroris

tersebut, maka tibalah saatnya untuk menghancurkan kelompok

tersebut. Yaitu dengan operasi yang menyerang tempat perlindungan

mereka, pimpinan, pengendalian serta alat komunikasi, alat – alat

pendukung gerakan mereka bahkan keuangan mereka.

Tujuan kedua yaitu menolak sponsorship, dukungan dan perlindungan bagi

teroris

Strategi untuk menolak sponsorship, dukungan dan perlindungan bagi

teroris yang dilakukan pemerintah AS, adalah :

a. Mengakhiri sponsorship negara bagi gerakan terorisme. Pemerintah

AS telah memiliki daftar negara – negara yang diduga menjadi

penanggung jawab gerakan terorisme, diantaranya adalah Iran, Irak,

Syria, Libya, Kuba, Korea Utara, dan Sudan. Pemerintah AS

menghimbau kepada seluruh negara bahwa sangat penting sekali tidak

adanya toleransi bagi aktivitas teroris di perbatasan setiap negara. Dan

menyatakan bahwa semua kegiatan yang mendukung terorisme adalah

ilegal. Terdapat perlakuan yang berbeda terhadap negara – negara yang

menjadi penanggungjawab terorisme.

b. Menetapkan dan mempertahankan standar internasional dalam

memerangi terorisme.

Dalam hal mengakhiri sponsorship negara terhadap gerakan terorisme,

diperlukan standar yang tegas bagi semua negara agar dapat memiliki

tujuan perang terhadap terorisme. Setiap negara mempunyai hak

berdaulat yang tak terbatas, tapi juga memiliki kewajiban tak terbatas

pula. Resolusi PBB 1373 ditetapkan untuk menetapkan kewajiban

negara – negara tersebut memerangi terorisme. Setiap negara harus

bekerja sama untuk mencegah serangan teroris melalui berbagai

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 35: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

68 Universitas Indonesia

macam kegiatan termasuk menekan dan membekukan keuangan

teroris, melarang perusahan – perusahaan nasional mereka untuk

mendukung keuangan teroris, menolak menjadi tempat perlindungan

dan mengambil langkah untuk mencegah gerakan teroris. Dan hingga

saat itu, terdapat 12 konvensi dan protokol internasional

counterterrorism bersama dengan resolusi PBB 1373 yang mengatur

negara – negara untuk melakukan pencegahan terhadap gerakan

terorisme.

c. Memperkuat dan mendukung upaya internasional dalam melawan

terorisme

AS merasa bahwa perang melawan terorisme bukanlah kewajiban

negara tersebut seorang diri. Namun dengan kerjasama negara – negara

di dunia barulah perang terhadap terorisme tersebut dapat

dimenangkan. AS merasa tidak akan berhasil tanpa dukungan dan

kerja sama negara – negara lain di dunia. Sehingga yang dilakukannya

untuk mencari dukungan tersebut yaitu bekerja sama dengan negara –

negara yang bersedia membantu dan mampu seperti halnya negara –

negara anggota NATO, Rusia, Cina, Pakistan dan India ; lalu

memperkuat negara – negara yang lemah seperti negara – negara yang

sistem hukumnya masih sangat lemah, ataupun kemampuan intelejen

dan militernya yang lemah untuk mengontrol wilayah mereka. AS

bekerja sama dengan negara ini dengan memberikan pelatihan program

pencegahan terorisme yang diharapkan nantinya dapat saling membagi

informasi intelejen dan infomasi hukum. ; AS juga berusaha

meyakinkan negara yang masih ragu – ragu dan enggan untuk

melakukan kampanye pencegahan terorisme ; dan memaksa negara –

negara yang masih tidak bersedia dan masih memberikan perlindungan

kepada terorisme.

d. Mencegah dan mengacaukan dukungan material kepada terorisme AS

juga melakukan pengurangan dan pelarangan dukungan material

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 36: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

69 Universitas Indonesia

terhadap terorisme. Seperti memutus akses untuk rekrutemen anggota

baru, persenjataan, keuangan dll.

e. AS juga melakukan melenyapkan perlindungan bagi teroris. Sehingga

tidak ada tempat yang nyaman lagi untuk berlindung.

Tujuan ketiga yaitu mengurangi kondisi yang dapat dieksploitasi teroris

untuk menyerang. Negara – negara yang masih hidup dalam kemiskinan,

kemelaratan, kehidupan sosial yang kurang, mengalami masalah politik dan

wilayah yang tak terselesaikan merupakan kondisi – kondisi yang tidak

dibenarkan melakukan teror. Namun dapat dilihat bahwa banyak kelompok

teroris yang berasal dari negara – negara miskin tersebut. Dan kondisi

tersebut menjadi keuntungan bagi mereka. Untuk mencegah kondisi –

kondisi ini, AS melakukan kerjasama dengan komunitas internasional untuk

meningkatkan kekuatan negara – negara lemah dan mempertahankan diri

timbulnya gerakan terorisme, AS juga melakukan kerjasama dengan

komunitas internasional untuk memenangkan perang pemikiran tersebut. AS

berusaha untuk memasukkan pemikiran – pemikiran demokrasi kepada

negara – negara tersebut, AS juga mendukung pemerintahan moderen dan

moderat terutama terhadap negara – negara muslim.

Tujuan keempat yaitu melindungi warga negara AS baik di dalam maupun

luar negeri. Dilakukan dengan melindungi sektor publik, melindungi

keamanan warga AS di luar negeri dengan terus meningkatkan informasi

terbaru tentang data – data warganya yang berada di luar yang bisa menjadi

sasaran potensial bagi serangan teroris.

Kampanye militer yang dilaksanakan Bush dengan menggelar Operation

Enduring Freedom pada 7 Oktober 2001. Sejak saat itulah angkatan koalisi

memerdekakan rakyat Afghanistan dari rezim Taliban yang diduga kejam dan

represif. Bush dan Rumsfeld selalu mengatakan perang ini adalah perang yang

lain dari biasanya. Perang menghadapi musuh yang berbeda. Musuhnya bukanlah

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 37: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

70 Universitas Indonesia

sebuah negara tapi merupakan jaringan teroris yang mengancam kehidupan rakyat

banyak.

Perang melawan terorisme pertama di abad 21 ini, membutuhkan stretegi

militer abad 21 pula. Bekerja dengan koalisi AS dan pasukan militer AS yang

berani, menyajikan strategi militer untuk memperkecil korban rakyat sipil, bekerja

sama dengan angkatan perang lokal, menghancurkan si penindas Taliban yang

mendukung jaringan teroris Al Qaeda. Tentara gabungan ini juga telah berhasil

dengan mengirimkan kurang dari 3000 tentara AS di Afganistan. Dan menurut

Rumsfled, para prajurit ini telah dapat menunjukkan kemampuan beradaptasi

terhadap medang perang yang sangat jauh, kering dan selalu berpindah – pindah.

Dengan menggabungkan teknologi abad 21 dengan taktik abad 19, di beberapa

kasus pasukan koalisi telah berhasil membungkam para teroris. Pasukan telah

berhasil memburu teroris yang menggunakan pasukan berkuda yang

menggunakan telepon bergerak dan angkatan udara menggunakan global

positioning system untuk mengunci target. Para penghancur saat ini menggunakan

teknologi abad 21 dengan penunjuk laser serta bom pintar yang menggunakan

GPS untuk menghancurkan target – target khusus termasuk gua – gua yang

digunakan para pemimpin teroris.97

Bush mengungkapkan keberhasilan dalam perang kali ini dalam laporan 100

hari penyerbuan ke Afganistan. Adapun beberapa keberhasilan yang telah

dicapainya adalah :

Dalam waktu seminggu, pasukan militer koalisi AS telah menghancurkan

kekuatan Al Qaeda di Afganistan yang menggunan kekuatan Taliban.

Pimpinan Taliban telah menyerahkan kota – kota utama kepada pasukan

oposisi seperti Kandahar, Kabul, Kunduz dan Mazar e Sharif.

Pasukan militer telah menghancurkan 11 kamp pelatihan teroris dan 39 pusat

pengendali dan pemerintahan Taliban. Wall Street Journal melaporkan pada 97 http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/12/100dayreport.html#2

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 38: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

71 Universitas Indonesia

13 Desember 50.000 teroris yang berasal dari lebih 50 negera telah

menerima pelatihan di kamp Al Qaeda di Afganistan beberapa tahun terakhir

ini.

Sekitar 2,5 juta bantuan kemanusiaan telah diberikan untuk membantu

rakyat Afganistan.

Pasukan angkatan laut AS telah menjadikan pelabuhan udara Kandahar

sebagai pangkalan militernya.

Jalan – jalan telah diblokir untuk menjaga larinya para anggota Al Qaeda

dan Taliban.

Para pemimpin senior Al Qaeda dan Taliban telah banyak yang ditangkap

ataupun terbunuh.

Pasukan militer AS telah menyelamatkan 2 orang pekerja kemanusiaan

kristen Amerika yang ditangkap Taliban.

Jembatan persahabatan telah dibuka kembali antara Afganistan dan

Uzbekistan untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan lewat jalan darat.

Jalanan – jalanan telah dibersihkan untuk memastikan pengantaran bantuan

dan gerakan kemerdekaan.

Brosur dijatuhkan dan siaran radio secara terus menerus untuk

menyampaikan keinginan koalisi AS, menyediakan informasi terpercaya,

dan membesarkan hati untuk menangkap Osama bin Laden.

Menurut Bush, aksi militer yang dilakukan di Afganistan ini merupakan

koalisi seluruh dunia. Pasukan militer AS bekerja sama dengan negara – negara

lain seperti Inggris, Australia, Republik Czech, Prancis, Jerman, Italia, Jepang,

Selandia Baru, Polandia, Rusia dan Turki. 98 Dan usaha – usaha tersebut akan

terus dilakukan hingga seluruh warga Amerika pada khususnya serta seluruh

warga dunia pada umumnya terbebas dari ketakutan akan ancaman terorisme.

Pemerintah AS yakin bahwa tidaklah mudah dalam memerangi terorisme dan

tidak dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat. Namun dengan segala elemen

98 ibid

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 39: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

72 Universitas Indonesia

yang menjadi kekuatannya, AS yakin dapat memenangkan perang ini dan akan

menjadi prioritas yang utama bagi mereka.

Pada bulan Maret 2006, kembali dikeluarkan National Security Strategy

oleh pemerintah AS, strategi kebijakan ini masih dalam rangka memerangi

terorisme. Pemerintah AS masih berusaha menghancurkan jaringan besar dari Al

Qaeda dan juga menentang ideologi radikal yang dapat menjadi inspirasi umat

manusia di dunia untuk mendukung gerakan teroris ini. Sejak serangan 11

September, pemerintah AS telah membuat kemajuan dalam kebijakannya tersebut,

beberapa di antaranya adalah :

Berhasil mengurangi jaringan Al Qaeda di Afganistan dan membuat negara

yang tadinya merupakan tempat berlindung kelompok teroris ini menjadi

berbalik menjadi partner dalam upaya melawan terorisme.

Koalisi multinasional yang dibentuk oleh warga Irak dengan semangat

menuntut dilaksanakannya perang melawan teroris di Irak. Dan secara

bersama – sama, pemerintah AS bekerja sama untuk melindungi kesatuan,

stabilitas dan demokrasi di Irak.

Pemerintah AS telah berhasil mengurangi kekuatan jaringan Al Qaeda.

Sebagian besar anggota jaringan Al Qaeda yang terlibat dalam serangan 11

September 2001 lalu termasuk otak pelakunya yaitu Khalid Shaykh

Muhammad telah tertangkap atau tewas. Dan pemerintah Amerika Serikat

juga telah berhasil membunuh kunci dari anggota jaringan ini yaitu Abu

Musab al-Zarqawi yang merupakan komandan operasional kelompok Al

Qaeda di Irak.

Pemerintah AS juga telah memimpin kampanye internasional memerangi

pendanaan gerakan teroris sehingga membuat kelompok Al Qaeda menjadi

kesulitan untuk meningkatkan pendapatan mereka ataupun

memindahkannya.

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 40: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

73 Universitas Indonesia

Banyak negara bersatu untuk memerangi terorisme, dengan kerja sama yang

belum pernah terjadi sebelumnya dalam pelaksanaan hukum, intelejen,

militer dan aktivitas diplomat.

Pemerintah AS telah memperkuat kemampuannya dalam menangkal

serangan yang akan mungkin akan masuk lagi ke negaranya, dengan

meningkatkan counterterrorism dengan kerjasama Departemen Pertahanan,

Intelejen Nasional, dan National Counterterrorism Center. Dan secara

keseluruhan, AS dan teman – temannya telah mengacaukan beberapa

rencana penting jaringan Al Qaeda sejak serangan 11 September 2001 lalu

termasuk rencana Al Qaeda untuk menyerang AS kembali.99

Meskipun kemajuan telah tampak dari hasil kebijakan Bush tersebut, namun

di tahun ke-enam peringatan serangan 11 September tersebut, kembali

diumumkan oleh Komunitas Intelejen AS bahwa Al Qaeda masih bertekad untuk

melakukan penyerangan terhadap AS dan tidak akan segan melakukannya dengan

menggunakan senjata pemusnah massal. Dari kesimpulan yang didapat oleh

National Intellegence Estimate bahwa serangan Al Qaeda terhadap AS

kemungkinan akan difokuskan kepada sasaran – sasaran yang menonjol. Serangan

itu nantinya bertujuan untuk menimbulkan kembali korban dalam jumlah yang

lebih besar, perusakan visual yang lebih hebat serta kerugian ekonomi dan

ketakutan seperti yang terjadi pada saat 11 September 2001100 Dan ditegaskan

Bush kembali bahwa teroris tersebut akan semakin kuat hingga hari ini jika

pasukan militer AS tidak melakukan serangan yang offensive. Bush akan tetap

pada pendiriannya untuk melakukan tindakan offensive bukan saja untuk

melindungi warga Amerika tapi untuk melindungi negara – negara muda penganut

demokrasi.101

99 http://www.globalsecurity.org/security/library/policy/national/nsct_sep2006_sectionii.htm#successes 100 http://www.voanews.com/indonesian/archive/2007-07/2007-07-17-voa7.cfm 101 http://author.voanews.com/english/archive/2007-07/2007-07-

17voa82.cfm?CFID=23802459&CFTOKEN=63308469

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 41: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

74 Universitas Indonesia

Sehingga dapat dikatakan bahwa meskipun Osama masih belum tertangkap

hingga saat ini, Amerika Serikat tidak akan menarik pasukannya dan berhenti

berperang melawan teroris di Afganistan. Sampai mereka benar – benar yakin

bahwa terorisme serta jaringannya telah hancur.

3.4 Kebijakan Pengembangan dan Penggunaan GPS Oleh Pemerintah

Amerika Serikat

Dalam menjalankan kebijakan perang melawan terorismenya, AS mengeluarkan

beberapa teknologi militer yang dimilikinya. Diantaranya adalah penggunaan GPS

yang diaplikasikan ke dalam perangkat militernya. 102 Penggunaan GPS dalam

perang pertama kali adalah saat terjadinya perang teluk I pada tahun 1991. Pada

saat itu, korps VII dari pasukan angkatan darat AS yang memiliki 40.000

kendaraan tempur, 3000 diantaranya sudah dilengkapi dengan receiver GPS.

Letnan Jendral Frederick Franks, komandan Korps VII, menyatakan bahwa

dengan adanya GPS, sangat mustahil terjadi saling serang antar pasukan sendiri

(mengingat kondisi lokasi perang yang terdapat di gurun pasir) dan dengan GPS

pula ketepatan menembak artileri dan navigasi menjadi lebih akurat.103

Keuntungan – keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan teknologi GPS

ini, dirasakan pemerintah AS untuk membuka teknologi ini bagi kalangan sipil.

Dibuktikan pada 29 Maret 1996, Presiden Clinton menetapkan untuk membuka

keran teknologi ini kepada kalangan sipil dan menjadikan GPS sebagai teknologi

yang komersial untuk dipasarkan. Diharapkan dengan dibukanya keran pemasaran

teknologi tersebut, akan meningkatkan perekonomian Amerika Serikat hingga

tahun 2000 nantinya serta diharapkan terbukanya 100.000 jenis pekerjaan baru.

Diungkapkan pula oleh transportation secretary Federico Pena saat itu bahwa saat

102 Penjelasan mengenai GPS dapat dilihat di Bab II 103 http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1434224391&SrchMode=1&sid=4&Fmt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1211271580&clientId=45625

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 42: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

75 Universitas Indonesia

ini, warga AS tidak ada yg mengenal teknologi GPS, namun lima tahun dari

sekarang, mereka tidak akan pernah tahu bagaimana mereka dapat hidup tanpa

GPS.104

Semenjak saat itu, teknologi GPS banyak digunakan kalangan sipil baik di

AS maupun di negara – negara lainnya. Namun akurasi yang diperlebar hingga

100 m, membuat penggunaan GPS ini tidak terlalu efektif. Hal ini dikaji ulang

oleh pemerintah AS seperti yang tercantum pada pernyataan Presiden AS pada 1

Mei 2000 tentang upaya pemerintah AS untuk meningkatkan performa GPS bagi

kalangan sipil.

Pada 15 Desember 2004, Presiden Bush mengeluarkan pernyataan bahwa

kebijakan mengenai penggunaan GPS akan di-update dari kebijakan yang pernah

dikeluarkan pada tahun 1996. Pada kebijakan Bush ini, tidak hanya ditekankan

kepada GPS saja namun juga terhadap teknologi Space-Based Positioning,

Navigation and Timing (PNT) Dan kebijakan Bush yang baru tentang GPS ini

diharapkan penggunaan GPS dapat lebih bermanfaat tidak hanya di bidang

keamanan saja namun bagi kegiatan ekonomi, transportasi, ilmu pengetahuan

dll.105

Kebijakan penggunaan GPS dalam perang melawan terorisme di Afganistan

ini, terlihat dari pernyataan yang dikeluarkan juru bicara global security.org

bahwa tanpa teknologi GPS, bom yang akan digunakan dalam perang di

Afganistan tidak akan berguna. 106 Contohnya jika menggunakan Rudal JDAM

(Joint Direct Attack Munition). Diperkirakan teknologi yang telah dilengkapi

dengan sistem navigasi GPS ini dapat dengan mudah mengenai sasaran. Pilot

tidak perlu mengunci target dengan seksama seperti layaknya jika menggunakan

pemandu tembakan laser. Dengan JDAM, begitu mendapatkan sasaran tidak

104 http://www-cgi.cnn.com/US/9603/global_satellite/index.html 105 http://mg.gpsworld.com/gpsmg/Security%2FSurveillance/A-New-Policy-for-

GPS/ArticleStandard/Article/detail/262202 106 http://www.globalsecurity.org/org/news/2001/011015-attack02.htm

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 43: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

76 Universitas Indonesia

perlu lagi berkonsentrasi untuk memastikan sasaran tersebut dengan

menguncinya. Begitu ditembakkan, maka JDAM sendiri yang akan mengejar

sasaran tersebut. Selain JDAM, digunakan juga JSOW dan Tomahawk Missile

yang menggunakan GPS sebagai pemandu jalannya rudal. JSOW dioperasikan

dari luar pertahanan musuh. Dengan GPS, JSOW akan mencari sasaran yang

sudah diprogramklan ke dalamnya. Sedangkan Tomahawak Missile telah

digunakan untuk menyerang beberapa target yang tidak bergerak. Dan telah

dilengkapi dengan anti jam untuk mencegah gangguan sinyal yang dapat merubah

akurasi posisi sasaran.

Penggunaan GPS yang diaplikasikan ke dalam teknologi persenjataan dan

navigasi di pesawat diharapkan bahwa pasukan AS dapat secara jelas mengamati

musuhnya. Dan musuh tidak mengetahui jika pasukan AS mengamati mereka.

***

Sejarah terorisme terjadi sejak tahun 1901, dimana terjadi pembunuhan terhadap

pembunuhan Presiden William McKinley. Kemudian peledakkan kereta kuda

dengan menggunakan dinamit yang terjadi di perempatan Wall and Broad Street

pada 16 September 1920. Sekitar 40 orang tewas dan 300 orang terluka.

Dilanjutkan dengan pengebomana kedutaan AS di Tanzania dan Kenya pada

tahun 1998 serta kapal induk USS Cole pada tahun 2000. Puncak serangan teroris

terhadap AS ini terjadi pada 11 September 2001, dengan menggunakan 4 (empat)

pesawat maskapai penerbangan komersil menghancurkan gedung World Trade

Centre dan merusakkan sebagian gedung Pentagon milik departemen pertahanan

AS. Serangan 11 September 2001, menimbulkan ribuan korban jiwa yang tewas

termasuk para petugas yang berusaha menyelamatkan korban. Kejadian tersebut

tentu saja membuat pukulan berat bagi pemerintah AS. Dengan mengajak seluruh

negara, AS bertekad mencari dan mengadili para pelaku serangan tersebut.

Termasuk menyerang Taliban yang diduga menyembunyikan otak dari serangan

11 September lalu yaitu Osama bin Laden. Dengan mengerahkan seluruh

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008

Page 44: BAB 2 TEKNOLOGI NAVIGASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

77 Universitas Indonesia

kekuatan tempurnya, AS dan beberapa negara seperti Inggris, Jepang dll

melaksanakan Operation Enduring Freedom untuk mencari para pelaku serangan

yang menghancurkan simbol ekonomi dan pertahanan AS tersebut. Teknologi

yang sangat dibanggakan AS yaitu GPS dikerahkan secara maksimal. Dengan

menerapkan teknologi ini ke dalam peralatan tempur yang AS miliki, diharapkan

dapat membantu untuk menemukan dan menghancurkan sarang – sarang teroris

dan mengurangi jumlah korban sipil yang dapat timbul akibat serangan – serangan

tersebut.

Pentingnya teknologi..., Dwi Arsawidanti, FISIP UI, 2008