bab 24 - auditing ii
TRANSCRIPT
JASA ASSURANCE LAINNYA
AUDITING II
Disusun Oleh :
Arif Nugroho 108694082
Fairus L R Nanda 108694071
Nigar Nuansa P108694083
Nur Aini K108694272
Eka Aminanti P108694273
Roni Wahyu H108694276
Felicia Agustina F108694206
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kasus
PT Sinar Jaya Kontruksi adalah kontraktor spesialis proyek kompleks
apartemen di Jakarta Barat. Pemilik perusahaan, Doni Batunaga, mencapai
kesepakatan dengan promotor bernama Ali Leonardi untuk menjadi kontraktor
pada tiga proyek kontruksi yang dipasarkan Ali. Satu masalah dalam perjanjian ini
adalah bahwa Doni tidak akan menerima pembayaran terakhir untuk pekerjaan
kontruksi sampai semua unit dalam ketiga proyek apartemen tersebut terjual.
Unit apartemen pada proyek pertama telah terjual habis dan Doni pun
dibayar. Sayangnya, dua proyek berikutnya tidak terjual habis. Untuk mengatasi
masalah ini, Doni meminjamkan uang kepada sanak-saudara dan karyawan kunci
yang membeli kepentingan yang diperlukan dalam proyek bersama tersebut
hingga Doni menerima pembayaran terakhir.
Reni Sumardono, CPA, seorang praktisi tunggal, ditugaskan untuk menelaah
laporan keuangan PT Sinar Jaya Kontruksi. Dia menyadari bahwa catatan
akuntansi yang menunjukan piutang pinjaman atas sejumlah karyawan dan
individu diberikan oleh seorang yang bernama Batunaga. Dia juga mengamati
bahwa pencatatan pinjaman tersebut dibuat tepat sebelum proyek bersama kedua
dan ketiga ditutup dan jumlahnya adalah kelipatan dari Rp 15.000.000 biaya
setiap proyek. Reni meminta Doni untuk menjelaskan apa yang terjadi. Doni
mengatakan kepada Reni, “Ketika saya menerima uang dari dana proyek pertama,
saya ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan bagi kerabat dan karyawan
yang telah setia kepada saya selama bertahun-tahun. Ini hanyalah cara saya
berbagi keberuntungan dengan orang yang saya sayangi. Kesamaan dari jumlah
ini hanya kebetulan.
Ketika Reni mempertimbangkan kewajaran scenario ini, ia merasa bahwa
hal tersebut tidak masuk akal. Pertama, penetapan waktunya tidak wajar. Kedua,
jumlahnya tampak menjadi kebetulan yang tidak wajar. Ketiga, jika Doni benar-
benar ingin melakukan sesuatu khusus untuk orang-orang itu, mengapa dia tidak
memberi mereka sesuatu selain uang? Reni meminta Ali, promotor proyek, untuk
memberikan informasi terperinci atas setiap proyek bersama tersebut. Ali menolak
dan mengatakan bahwa ia berada di bawah kewajiban hukum untuk menjaga
semua informasi rahasia. Ketika Reni memaksa Doni, ia juga menolak kerja sama
lebih lanjut, meskipun ia mengatakan ia akan “mewakili” untuk Reni bahwa
pinjaman tersebut tidak ada hubungannya dengan penutupan proyek bersama agar
ia bisa mendapatkan uangnya. Reni pun menarik diri dari penugasan.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas jenis-jenis jasa assurance dari
akuntan public yang melibatkan laporan keuangan historis, seperti telaah laporan
keuangan historis dan penugasan assurance terbatas yang melibatkan laporan
keuangan historis untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna laporan
keuangan. Meskipun belum umum di Indonesia, pembahasan kali ini juga akan
membahas jasa assurance untuk beberapa jenis penugasan atestasi yang tidak
melibatkan laporan keuangan historis seperti penugasan webtrust dan systrust dan
laporan atas proyeksi laporan keuangan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan kasus diatas, maka dapat dirumuskan masalah terkait jasa
assurance lainnya yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat assurance dan bukti yang disyaratkan untuk
melakukan jasa review kompilasi?
2. Bagaimanakah penugasan khusus dalam menelaah informasi keuangan
interim untuk perusahaan public?
3. Apakah perbedaan antara standar atestasi dan standar audit dan
bagaimanakah jenis penugasan yang diterapkan dalam keduanya?
4. Bagaimanakah penugasan khusus atestasi atas laporan keuangan
prospektif?
5. Bagaimanakah penugasan dengan prosedur yang disepakati?
6. Bagaimanakah penugasan audit dan assurance terbatas lainnya yang terkait
dengan laporan keuangan historis?
7. Bagaimanakah sifat jasa assurance webtrust?
8. Bagaimanakah sifat jasa assurance systrust?
C. Tujuan
Tujuan dari pembahasan terkait audit internal pemerintahan ini adalah
sebagai berikut:
1. Memahami tingkat assurance dan bukti yang disyaratkan untuk melakukan
jasa review kompilasi
2. Menjalaskan tentang penugasan khusus dalam menelaah informasi
keuangan interim untuk perusahaan public
3. Membedakan antara standar atestasi dan standar audit dan
mengetahui jenis penugasan yang diterapkan dalam keduanya
4. Menjelaskan tentang penugasan khusus atestasi atas laporan
keuangan prospektif
5. Menjelaskan tentang penugasan dengan prosedur yang disepakati
6. Menjelaskan tentang penugasan audit dan assurance terbatas lainnya
yang terkait dengan laporan keuangan historis
7. Memahami sifat jasa assurance webtrust
8. Memahami sifat jasa assurance systrust
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jasa Review Dan Kompilasi
Banyak perusahaan non publik mempunyai laporan keuangan yang ditelaah
atau dikompilasi oleh akuntan Publik bukannya diaudit.Hal ini disebabkan
mungkin karena Manajemen perusahaan adalah pemilik dan biasanya akuntan
publik hanya diminta untuk membuat laporan keuangan, dan bianya hanya untuk
pemakaian yang intern, dan tidak mempunyai hutang yang signifikan. Penelaahan
memberikan kepastian terbatas atas laporan keuangan padahal kompilasi tidak
memberikan pernyataan mengenai kepastian.
Standar untuk kompilasi dan penelaahan laporan keuangan disebut
pernyataan standart atas jasa layanan akuntansi dan penelaahan. Pernyataan
tersebut diterbitkan oleh Komite jasa layanan akuntansi dan penelaahan dari
AICPA, yang mempunyai wewenang yang setara dengan Dewan Standar
Akuntansi atas jasa yang mencangkup laporan keuangan yang tidak diaudit atas
perusahaan non publik.
Keyakinan yang diberikan oleh kompilasi dan penelaahan itu jauh dibawah
yang dapat diberikan oleh audit. Akibatnya lebih sedikit bahan bukti yang
disyaratkan untuk jasa layanan tersebut dan dapat diberikan dengan honor yang
rendah dibandingkan honor audit.
Tinggi( Audit )
Moderat( Penelaahan )
Tidak adaKompilasi
Minimal Kompilasi
Signifikan ( Penelaahan )
Luas( Audit )
Hubungan Antara Pengumpulan Bahan Bukti dan keyakinan yang
di capai
Karena Jasa Layanan Penelaahan dan kompilasi memberikan keyakinan
lebih kecil daripada audit, penting bahwa akuntan membangun pemahaman
dengan klien terutama dalam surat penugasan tertulis, mengenai jasa pelayanan
yang harus dilaksanakan.Pemahaman itu harus mencangkup deskripsi sifat dan
keterbatasan jasa layanan beserta deksripsi laporan kompilasi atau penelaahan
yang diharapkan diberikan pada saat penugasan. Dua bagian berikut membahas
lebih terinci persyaratan jasa layanan penelaahan dan kompilasi.
Jasa Review
Penugasan Jasa layanan penelaahan didesain untuk mengijinkan akuntan
menyatakan keyakinan terbatas bahwa laporan Keuangan sesuai dengan SAK,
yang mencangkup pengungkapan informasi yang layak.
Prosedur Yang Disarankan Dalam Jasa Review
Bahan bukti untuk penugasan penelaahan terutama terdiri dari permintaan
informasi ke manajemen dan prosedur analitik. Berikut prosedur yang
direkomendasikan untuk penugasan penalaahan:
• Memperoleh pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktek
mengenai industri klien.Akuntan dapat mempelajari pedoman industri
AICPA atau sumber lain guna mendapatkan pengetahuan mengenai industri.
• Memperoleh pengetahuan tentang klien.Informasi harus mengenai sifat
transaksi bisnis klien,catatan akuntansi dan karyawannya serta dasar
formulir dan isi laporan keuangan. Tingkat pengetahuan dapat menjadi lebih
rendah dibandingkan untuk audit.
• Mengirimkan permintaan informasi ke manajemen. Tujuan permintaan
informasi Ke Manajemen yaitu untuk menentukan apakah laporan keuangan
disajikan secara wajar, dengan asumsi bahwa manajemen tidak bermaksud
memperdaya akuntan.
• Melaksanakan Prosedur Analitik. Hal itu merupakan sarana untuk
mengidentifikasi hubungan dan masing-masing pos yang tampaknya luar
biasa.
• Memperoleh Surat representasi.Akuntan disyaratkan untuk memperoleh
surat representasi dari anggota manajemen yang berpengetahuan mengenai
masalah keuangan.
Atas dasar Prosedur diatas akuntan menjadi semakin waspada bahwa
informasi tersebut tidak benar, tidak lengkap atau tidak memuaskan. Menurut
kondisi tersebut tambahan prosedur harus dilakukan sebelumakuntan menyatakan
laporan jasa layanan penelaahan standar.
Formulir Laporan.
Laporan penelaahan yang diterbitkan manakala akuntan telah menyelesaikan
penugasan penelaahan dan menentukan bahwa tidak ada modifikasi material yang
diperlukan atas laporan keuangan. Tiga Aspek Laporan yang perlu dicatat :
1. Paragraf pertama sama dengan Laporan audit kecuali acuannya ke jasa
layanan penelaahan bukannya ke audit
2. Paragraf kedua menyatakan bahwa penelaahan berisi permintaan informasi
ke manajemen dan prosedur analitik. Paragraf ini juga menyatakan bahwa
penelaahan kurang substansial lingkupnya daripada audit dan tidak ada
pernyataan pendapat.
3. Paragraf ketiga menyatakan keyakinan yang terbatas dalam bentuk
keyakinan negatif bahwa “ Kami tidak memandang perlu adanya modifikasi
material yang harus dilakukan terhadap laporan keuangan.”
Tanggal Laporan penelaahan harus tanggal penyelesaian permintaan
informasi oleh akuntan dan prosedur analitik.
Jasa Kompilasi
Didefinisikan dalam PSAR sebagai penugasan dimana akuntan menyajikan
ke Klien atau pihak ketiga laporan keuangan yang disusun akuntan secara manual
ataupun menggunakan perangkat lunak.
Persyaratan Kompilasi
Kompilasi tidak berarti bahwa akuntan tidak mempunyai tanggung jawab.
Akuntan selalu bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan dengan teliti dan
seksama dalam melaksanakan seluruh tugas-tugasnya.
B. Telaah Atas Informasi Keuangan Interim Untuk Perusahaan Public
Penelaahan informasi keuangan dilakukan guna membantu manajemen
perusahaan publik untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan ke lembaga
pembuat undang-undang.
Laporan Interim Standar
Laporan standar untuk laporan keuangan interim yang telah ditelaah
direkomendasikan dalam SAS 71. Laporan Penelaahan menurut SAS 71 adalah
sama dengan laporan atas penelaahan SSARS.Standar itu mengacu ke paragraf ke
dua yang ditetapkan dalam SAS 71 karena penelaahan dilaksanakan menurut
persyaratan SAS 71,tidak ada acuan ke SSARS dalam pelaporan penelaahan
informasi keuangan interim untuk perusahaan publik. Setiap halaman informasi
keuangan interim untuk perusahaan publik. Setiap halaman informasi keuangan
interim harus jelas.
C. Penugasan Atestasi
Individu yang bertangung jawab atas pengambilan keputusan bisnis mencari
jasa layanan atestasi guna membantu meningkatkan keandalan dan relevansi
informasi yang mereka gunakan sebagai dasar keputusannya.
Atestasi adalah pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang
kompeten dan independen tentang apakah asersi suatu pihak sesuai, dalam segala
hal yang signifikan, dengan kriteria yang ditetapkan.
Contoh penugasan atestasi : Bank meminta akuntan public menyatakan
dalam tulisan apakah klien yang diaudit memenuhi semua persyaratan pinjaman.
Pedoman dalam melaksanakan pekerjaan atestasi adalah ”Pernyataan atas
Standar Penugasan Atestasi (Statement on Standards for Attestasion Engagement),
yang bertujuan untuk memberikan kerangka acuan umum dan perangkat batasan
yang masuk akal sekitar fungsi atestasi, termasuk audit atas laporan keuangan
historis.
Standar Atestasi
PERBANDINGAN ANTARA STANDAR ATESTASI DAN STANDAR
AUDIT
STANDAR ATESTASI STANDAR AUDIT
Standar – Standar Umum
1. Penugasan harus dilakukan oleh
praktisi yang telah menjalani latihan
teknis yang cukup dan memiliki
keahlian untuk melakukan fungsi
atestasi
2. Penugasan harus dilakukan oleh
praktisi yang memiliki pengetahuan
yang cukup untuk hal yang pokok
3. Praktisi harus melaksanakan
penugasan hanya jika ia mampu
atau memiliki alasan bahwa
masalah pokok dapat dievaluasi
berdasar kriteria yang cocok dan
tersedia bagi pengguna
4. Dalam segala hal yang berhubungan
dengan penugasan indpendensi
sikap mental harus dipertahankan
oleh praktisi
5. Kepedulian profesional harus
diterapkan ke perencanaan dan
kinerja penugasan
1. Audit harus dilaksanakan oleh atau
beberapa orang yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang
cukup sebagai auditor
2. Dalam segala hal yang berhubungna
dengna penugasan, independensi sikap
mental harus dipertahankan auditor
3. Kepedulian professional harus
diterapkan ke kinerja audit dan
penyusunan laporan
Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan
sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengen
semestinya.
2. Bahan bukti yang cukup harus
diperoleh untuk memberikan dasar
yang memadai atas kesimpulan
yang diberkan dalam laporan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-
baiknya dan jika digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinya.
2. Pemahaman yang cukup mengenai
pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan untuk
menentukan sifat,waktu, dan luasnya
pengujian yang harus dilaksanakan.
3. Bahan bukti kompeten yang cukup
harus diperoleh melalui
inspeksi,pengamatan,tanya jawab, dan
konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan yang diaudit.
.
Standar Pelaporan
1. Laporan harus mengidentifikasi
masalah pokok yang dilaporkan dan
menyatakan karakter penugasan
2. Laporan harus menyatakan
kesimpulan praktisi mengenai
masalah pokok atau asersi dalam
kaitannya dengan kriteria yang
digunakan untuk mengevaluasi
masalah pokok itu
3. Laporan harus menyatakan semua
reservasi praktisi yang signifikan
mengenai penugasan, masalah
pokok dan kalau dapat diterapkan,
asersi dikaitkan dengannya
4. Laporan harus menyatakan bahwa
penggunaan laporan dibatasi hanya
oleh pihak yang ditetapkan dalam
1. Laporan harus menyatakan apakah
laporan keuangan disajikan sesuai
dengna prinsip akuntansi yang
berlaku umum
2. Laporan harus mengidentifikasi
kondisi tertentu atas prinsip-prinsip
yang diamati dalam periode berjalan
yang tidka konsisten dengna periode
sebelumnya.
3. Pengungkapan yang informatif dalam
laporan keuangan harus dipandang
sebagi cukup masuk akal jika tidak
dinyatakan lain di dalam laporan
4. Laporan harus berisi pernyataan
pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan.
kondisi tertentu
Jenis – Jenis Penugasan Atestasi
• Jasa layanan atestasi pada dunia e-commerce, biasa dikenal dengan web trust
• Jasa layanan atestasi pada bidang teknologi informasi, biasa dikenal dengan
sys trust
• Jasa layanan atestasi lainnya, misalnya pada bidang – bidang berikut : Laporan
keuangan prospektif, pro forma informasi keuangan, laporan mengenai
pengendalian intern atas pelaporan keuangan, serta diskusi dan analisis
manajemen.
Tingkatan Jasa Atestasi
3 Tingkatan penugasan dalam melaksanan jasa atestasi :
Jenis Penugasan
Jumlah Bukti
Tingkat Kepastian
Format Kesimpulan
Distribusi
Pemeriksaan Ekstensif Tinggi Positif Umum
Penelaahan Signifikan Moderat Negatif Umum
Kesepakatan atas prosedur
Bervariasi Bervariasi Temuan Terbatas
D. Standar Laporan Keuangan
Adalah laporan keuangan yang diprediksi atau diharapkan dalam beberapa
periode dimasa mendatang (P/L) atau pada tanggal di masa mendatang (B/S). 2
Jenis laporan keuangan prospektif, yaitu :
a. Peramalan (Forecast) adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan
prosisi keuangan, hasil operasi, arus kas yang diharapkan menurut keyakinan
dan pengetahuan yang terbaik dari pihak – pihak yang bertanggung jawab.
b. Proyeksi, adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi
keuangan,hasil usaha dan arus kas yang diharapkan perusahaan menurut
keyakinan dan pengetahuan yang bertanggung jawab atas dasar satu atau
lebih asumsi hipotesis tertentu.
Kedua jenis laporan diatas disiapkan oleh manajemen. Laporan keuangan
prospektif digunakan secara umum (digunakan oleh pihak ketiga, contoh : untuk
penjualan obligasi) dan atau juga terbatas (Penggunaan oleh orang yang diajak
bernegosiasi langsung oleh pihak ketiga, contoh : untuk pinjaman ke bank).
Penugasan yang diijinkan untuk laporan keuangan prospektif : Pemeriksaan,
kompilasi, penugasan dengan prosedur yang telah disepakati. 4 Unsur dalam dari
pemeriksaan terhadap peramalan dan proyeksi :
1. Mengevaluasi penyusunan laporan keuangan prospektif
2. Mengevaluasi pendukung yang mendasari asumsi – asumsi itu
3. Mengevaluasi penyajian laporan keuangan prospektif mengenai
kesesuaiannya terhadap pedoman penyajian laporan keuangan prospektif
4. Menerbitkan laporan pemeriksaan
Akuntan harus benar – benar memahami kegiatan usaha dan industri klien,
mengidentifikasi faktor kunci yang mempengaruhi hasil-hasil yang diharapkan
terjadi dimasa datang, dan menentukan bahwa asumsi-asumsi yang layak telah
dicantumkan dengan berdasar asumsi itu. Laporan akuntan untuk pemeriksaan
laporan keuangan prospektif harus mencakup:
1. Judul yang mencakup kata independen
2. Identifikasi atas laporan keuanga prospektif yang disajikan
3. Identifikasi atas pihak yang bertanggung jawab
4. Pernyataan bahwa tanggung jawab praktisi hanya menyatakan pendapat
5. Pernyataan bahwa laporan sesuai dengan standar atestasi
6. Pernyataan bahwa akuntan percaya pemeriksaan memberikan dasar yang
beralasan untuk pemberian pendapat
7. Pendapat akuntan mengenai penyajian laporan sesuai standar
8. Keberatan bahwa hasil prospektif mungkin tidak dicapai
9. Pernyataan bahwa akuntan tidak bertanggung jawab untuk memperbarui
laporan jika peristiwa terjadi setelah tanggal laporan
10. Manual tanda tangan
11. Tanggal laporan pemeriksaan
Pelaporan Atas Pengendalian Intern
Alasan utama atestasi atas pengendalian intern adalah penekanan pada
pentingnya pengendalian intern oleh kongres and instansi pembuat undang –
undang.
Dalam atestasi semua bidang dalam pengendalian intern diperiksa ( kecuali
dalam kontrak kerja tertulis bidang – bidang yang dikecualikan ) sedangkan dalam
audit tidak semua bidang diperiksa, hanya bidang – bidang yang direncanakan
untuk pengurangan pengendalian resiko. Lima langkah dalam pemeriksaan
pengendalian intern :
1. Merencanakan ruang lingkup penugasan, informasi yang didapat antara lain :
informasi mengenai bisnis klien,persyaratan dan peraturan industri,serta sifat
transaksi akuntansi dan sistem pembukuan.
2. Memperoleh pemahaman mengenai pengendalian intern, informasi rinci
mengenai transaksi, arus yang melalui system,tujuan audit transaksi
terkait,a , aktifitas pengendalian yang digunakan.
3. Mengevaluasi keefektifan rancangan pengendalian
4. Menguji dan mengevaluasi operasi keefektifan pengendalian, bagaimana
pengendalian diterapkan dan kepada siapa.
5. Membuat pendapat mengenai keefektifan pengendalian intern atau asersi
yang tertulis atasnya.
Auditor yang melakukan atestasi pada organisasi jasa mungkin dapat
menerbitkan 2 laporan :
a. Laporan mengenai pengendalian yang diterapkan dalam organisasi
b. Laporan yang diterapkan dalam operasi dan pengujian efektifitas operasi
E. Penugasan Dengan Prosedur Yang Disepakati
Adalah kesepakatan antara auditor dan manajemen / pihak ketiga mengenai
pembatasan audit hingga ke prosedur tertentu. Berdasarkan kesepakatan tersebut
manajemen membuat spesifik prosedur yang mereka ingin laksanakan.
F. Penugasan Audit Dan Assurance Terbatas Lainnya
Auditor seringkali mengaudit Laporan audit yang disusun menurut dasar
basis selain prinsip Akuntansi yang berlaku umum.Berikut dasar atau basis selain
prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk laporan yang akan diterbitkan
menurut persyaratan SAS 62:
Dasar Kas atau dasar kas yang dimodifikasi.Dengan Akuntansi berbasis
kas hanya penerimaan dan pengeluaran kas yang dibukukan.
Dasar yang digunakan untuk mematuhi persyaratan lembaga pembuat
undang-undang.
Dasar Pajak Penghasilan.Aturan pengukuran yang sama digunakan untuk
pengisian surat pemberitahuan pajak yang seringkali digunakan untuk
penyusunan laporan keuangan , walaupun hal itu tidak sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Seperangkat kriteria tertentu yang memiliki dukungan substansial.
Contohnya akuntansi berdasr tingkat harga.
Persyaratan pelaporan untuk audit atas dasar akuntansi komprehensif itu
mencakup hal – hal sebagai berikut :
Paragraf Pendahuluan
Paragraf ini setara dengan paragraf pendahuluan yang terdapat dalam
laporan informasi keuangan yang disusun berdasarkan prinsip Akuntansi berlaku
umum.Paragraf menjelaskan bahwa audit telah dilakukan atas laporan keuangan
tersebut,paragraf ini juga menyebutkan bahwa laporan keuangan adalah tanggung
jawab manajemen dan tanggung jawab auditor adalah menyatakan pendapat
berdasarkan audit yang dilakukan.
Paragraf Ruang Lingkup
Paragraf ini setara dengan paragraf ruang lingkup dalam laporan yang
biasa.Paragraf ini menjelaskan audit dilakukan menurut standart audit yang
berlaku umum, dan menguraikan sifat-sifat proses audit itu.
Paragraf tengah yang menjelaskan dasar akuntansi
Paragraf ini hanya terdapat pada jenis laporan ini.Paragraf ini menjelaskan
dasar penyajian dan mengacu pada catatan laporan keuangan yang menjelaskan
dasar akuntansi yang digunakan.
Paragraf Pendapat
Paragraf pendapat dapat disetarakan dengan paragraf pendapat dalam bentuk
baku.Paragraf ini menjelaskan pendapat audit berkenaan dengan kesesuaian
laporan dengan dasar akuntansi yang telah diuraikan.
Surat Ketaatan Terhadap Persyaratan Hutang Dan Laporan Sejenis
Klien mengadakan perjanjian Pinjaman yang mengharuskan mereka
memberikan laporan dari Laporan dari Akuntan Publik ke kreditur tentang
keberadaan atau ketiadaan beberapa kondisi.
Laporan terhadap ketaatan persyaratan hutang dan penugasan yang sejenis
dibahas dalam AU 623 paragraf 19 hingga 21. laporan ini diterbitkan sebagai
laporan yang terpisah atau sebagai bagian dari suatu laporan yang menjelaskan
pendapat aditor terhadap laporan keuangan dengan menambah satu paragraf
sesudah paragraf pendapat, hal-hal berikut penting bagi auditor dalam
penugasannya yang semacam :
Penugasan dan Laporan harus dibatasi hanya ke masalah ketaatan yang
mampu dievaluasi auditor.
Auditor hendaknya menyediakan surat ketaatan terhadap persyaratan
hutang hanya terhadap perusahaan dimana ia telah melakukan audit
terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
Pendapat Auditor hendaknya dalam bentuk keyakinan atau kepastian
negatif,yang menyebutkan bahwa tidak ada masalah yang menyebabkan
auditor yakin bahwa terdapat ketidaktaatan.
G. Jasa Webtrust
Situs yang memenuhi prinsip – prinsip web trust akan memenuhi syarat
untuk memperlihatkan stempel elektronik web trust pada transaksi atau halaman
pesananya.
Minimal 1 kali dalam 6 bulan KAP memutakhirkan pengujiannya mengenai
aspek e-commerce untuk memastikan kepatuhan situs tersebut.
TUJUH PRINSIP WEB TRUST
Prinsip Entitas mengungkapkan dan mempertahankan ketaatan
terhadap prinsip itu
Privasi Praktek privasi untuk melindungi informasi yang dapat
mengidentifikasi pribadi pelanggan.
Keamanan Praktek keamanan untuk memastikan bahwa akses ke sistem
dan data e-commercenya dibatasi hanya individu yang
berwenang.
Integritas praktek / Praktek bisnis untuk memastikan bahwa transaksi e-
transaksi bisnis commerce diproses secara lengkap,akurat dan sesuai dengna
praktek yang diungkapkan.
Ketersediaan Praktek ketersediaan untuk memastikan bahwa data dan
sistem e-commerce tersedia.
Kerahasiaan Praktek kerahasiaan untuk memastikan bahwa informasi
yang diperoleh melalui aktifitas e-commerce yang sifatnya
rahasia itu terbatas penggunaannya hanya ke individu atau
entitas yang berwenang.
Tidak Mengelak
Tanggung Jawab
Praktek tidak mengelak tanggung jawab untuk menentukan
ke pihak mana pertanggung jawaban transaksi e-commerce.
Pengungkapan Pengungkapan khusus, yang harus mematuhi standar
professional yang dapat diterapkan dan relevan dengan
aktifitas e-commerce.
H. Jasa Systrust
Sys Trust memberikan ijin kepada akuntan untuk mengevaluasi system
computer perusahaan terentu dengan menggunakan prinsip – prinsip dan criteria
Sys Trust serta menentukan apakan pengendalian ats system itu ada, dan akuntan
melakukan pengujian apakan pengendalian tersebut efektif. Laporan atestasi sys
trust hanya boleh dibuat oleh akuntan berlisensi Sys Trust.
EMPAT PRINSIP SYS TRUST
Prinsip Deskripsi
Ketersediaan Sistem tersedia untuk dioperasikan dan digunakan pada
waktu seperti yang ditetapkan dalam pernyataan atau
kesepakatan tingkat layanan.
Keamanan Sistem terlindungi dari akses pisik dan logis orang yang
tidak berwenang.
Integritas Sistem pemrosesan adalah lengkap, akurat,tepat waktu,
dan terotorisasi.
Kemampuan
Mempertahankan
Sistem dapat dimutakhirkan jika diperlukan melalui cara
yang berkelanjutan guna membuat system itu
andal,aman dan terpadu.
BAB III
LATIHAN SOAL
Soal Kasus :
(24-18) berikut adalah beberapa pertanyaan tentang jasa kompilasi dan telaah. Pilihlah jawaban yang paling tepat.
a. Akuntan publik dapat dikaitkan dengan laporan keuangan, meskipun tidak independen terhadap klien, dan masih dapat mnerbitkan laporan opinion modifikasi untuk hal berikut ini: 1) Audit atas perusahaan yang mengikuti GAAP.2) Audit atas perusahaan yang mengikuti basis akuntansi komprehensif selain
GAAP.3) Telaah laporan keuangan yang mengikuti GAAP.4) Kompilasi laporan keuangan yang mengikuti GAAP.
b. Seorang akuntan publik melakukan jasa review untuk perusahaan manufaktur nonpublik berukuran kecil. Sebagai bagian dari tindak lanjut penurunan marjin kotor yang signifikan untuk tahun berjalan, akuntan menemukan bahwa tidak ada dokumen pendukung untuk pengeluaran senilai Rp. 40.000.000,00. Direktur keuangan memastikan bahwa pengeluaran ini layak dilakukan. Apa yang harus dilakukan akuntan?
1) Memasukkan pengeluaran tersebut tanpa pengerjaan lebih lanjut atas laporan dengan alasan bahwa ia tidak melakukan audit.
2) Memodifikasi opini telaah atau menarik diri dari penugasan jika tidak ada penjelasan yang meyakinkan mengenai pengeluaran tersebut.
3) Tidak memasukkan pengeluaran yang tidak didukung dokumen yang jelas.4) Meminta representasi tertulis dari direktur keuangan yang menyatakan
bahwa pengeluaran tersebut memang perlu dilakukan dan harus dimasukkan dalam laporan keuangan berjalan.
c. Manakah dari berikut ini paling menggambarkan tanggung jawab dari akuntan publik dalam melaksanakan jasa kompilasi untuk perusahaan?1) Akuntan publik harus yakin bahwa laporan keuangan disajikan sesuai
dengan GAAP.2) Akuntan publik harus memahami bisnis klien dan metode akuntansi dan
membaca laporan kleuangan untuk kewajaran.3) Akuntan publik harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian
internal dan melakukan pengujian pengendalian.4) Akuntan publik di bebaskan dari tanggung jawab kepada pihak ketiga.
d. Dalam melakukan kompilasi laporan keuangan pada entitas publik, akuntan memutuskan bahwa modifikasi dari laporan standar tidak memadai untuk menunjukkan kekurangan dalam laporan keuangan secara keseluruhan, dan klien tidak bersedia untuk memperbaiki kekurangan. Oleh karena itu akuntan harus:1) Melakukan telaah laporan keuangan.2) Mengeluarkan laporan khusus.3) Menyatakan opini tidak wajar.4) Mengundurkan diri dari penugasan.
Jawaban :
a. Audit atas perusahaan yang mengikuti GAAP
b. Memodifikasi opini telaah atau menarik diri dari penugasan jika
tidak ada penjelasan yang meyakinkan mengenai pengeluaran
tersebut
c. Akuntan publik harus memahami bisnis klien dan metode
akuntansi dan membaca laporan kleuangan untuk kewajaran.
d. Mengundurkan diri dari penugasan