bab 3

4
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 KERANGKA KONSEP Kerangka konseptual adalah kesimpulan yang bersifat sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antar variablel yang sedang diteliti. Menurut Sugiono (2004:49). Kerangka konseptual merupakan system tentang hubungan antar variable yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Dalam penelitian ini variabel independen yaitu pengetahuan pasien tentang pemasangan infus. Sedangkan variabel dependen yaitu tingkat kecemasan pasien terpasang infus. Selain variable diatas tidak dilakukan penelitian karena batas 40 Pemasangan infus Faktor Internal: 1. Pendidikan 2. Pengalaman

Upload: rahmat-subagyo

Post on 06-Dec-2014

24 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 KERANGKA KONSEP

Kerangka konseptual adalah kesimpulan yang bersifat sementara dari tinjauan teoritis

yang mencerminkan hubungan antar variablel yang sedang diteliti. Menurut Sugiono

(2004:49). Kerangka konseptual merupakan system tentang hubungan antar variable yang

disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.

Dalam penelitian ini variabel independen yaitu pengetahuan pasien tentang pemasangan

infus. Sedangkan variabel dependen yaitu tingkat kecemasan pasien terpasang infus. Selain

variable diatas tidak dilakukan penelitian karena batas penelitian.

40

Pemasangan infus Faktor Internal:1. Pendidikan2. Pengalaman3. Usia

Tingkat ke Cemas

Pengetahuan pemasangan infus

Pemasangan infusFaktor Eksternal:1. Lingkungan2. Mass Media /

Informasi3. Sosial Budaya

dan Ekonomi

Page 2: Bab 3

41

Keterangan:

: Tidak Diteliti

: Diteliti

Bagan 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan Pengetahuan Pemasangan Infus Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Di Ruang Mawar Putih RSD Sidoarjo.

Berdasarkan kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa

pengetahuan pasien tentang pemasangan infus dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari pendidikan, pengalaman,

dan usia. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan, mass media / informasi,

serta sosial budaya dan ekonomi (Notoatmodjo, 2010). Dengan demikian perubahan dari

pengetahuan dimungkinkan dapat mempengaruhi tingkat kecemasan pasien.

Pendidikan sangat penting dalam pemasangan infus, Semakin baik pendidikan

semakin baik pula pemasangan infus dilakukan dengan nyaman dan tidak ada rasa

kekuatiran. Begitu juga dengan pengalaman pasien, pasien yang pernah terpasang infus

akan mempunyai rasa ketakutan yang kecil dari pada pasien yang belom perna terpasang

infus. Usia juga berpengaruh semakin tua seseorang maka cenderung lebih sulit

pemasangan infusnya dari pada seseorang yang lebih muda karena pembuluh darah

seseorang yang lebih tua biasanya mudah pecah. Selain faktor internal, faktor eksternal

juga berpengaruh dalam pemasangan infus. Lingkungan berpengaruh terhadap proses

masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Begitu

juga dengan mass media sebagai sumber informasi pemasangan infus, sehingga

memperoleh pengetahuan pemasangan infus. Budaya juga mempengaruhi pengetahuan

Page 3: Bab 3

42

tentang pemasangan infus, budaya yang mendukung akan membantu untuk mengurangi

kekuatiran pasien. Dengan demikian perubahan dari pengetahuan dimungkinkan dapat

mempengaruhi tingkat kecemasan pasien

3.2 HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih

variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. (Nursalam,

2003). Adapun Hipotesa pada penelitian ini adalah Ada hubungan hubungan

pengetahuan pemasangan infus dengan tingkat kecemasan pasien yang dipasang infus di

ruang Mawar Putih RSD Sidoarjo.