bab 3 analisis dan perancangan 3.1 analisis perusahaan...
TRANSCRIPT
1
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Perusahaan
3.1.1 Latar Belakang Perusahaan
A. Latar Belakang
CV. Wisata Karya berdiri pada tahun 2000 dengan akta pendirian nomor
5, tanggal 11 agustus tahun 2000 dengan notaris Sri Ambarwati , SH.. Dipimpin
oleh bapak Asmad Machmud sebagai direktur utama, perusahaan ini bergerak
dalam bidang penyewaan armada angkutan bus pariwisata , penyewaan bus antar
jemput karyawan dan anak sekolah, dan untuk mendukung kesuksesan usahanya
CV.Wisata Karya mempersiapkan pengemudi yang handal, sopan, dan
berpengalaman sebagai bagian penting dari keberhasilan usaha mereka.
CV.Wisata Karya ini memulai usahanya pada tahun 2000 dalam bidang
penyewaan bus antar jemput karyawan yang berlokasi di Ruko Mahkota Mas
Blok H/42 tepatnya di Jalan.MH Thamrin-cikokol, tanggerang.
Seiring dengan perkembangan waktu tepatnya pada tahun 2006, pada saat
dibangunnya BSD junction Tanggerang, bapak Asmad Machmud melihat prospek
bisnis yang bagus di daerah tersebut dan melihat letak yang strategis di BSD
maka dengan pemikiran yang matang , serta pengalaman yang dimiliki oleh bapak
Asmat maka berdirilah CV. Wisata Karya di Gallery Shops BSD junction blok
B/43, BSD city – Serpong, tanggerang.
2
Berkembangnya usaha CV. Wisata Karya mengakibatkan jumlah bus-bus
yang dimiliki semakin banyak dan membutuhkan tempat untuk pemberhentian
bus diwaktu sedang tidak digunakan / dipakai yang lebih besar maka didirikanlah
sebuah pangkalan bus yang berjarak kurang lebih 4-5km dari kantor yang terdapat
di BSD junction. Pangkalan bus tersebut berluas kurang lebih 1 hektar, tepatnya
di jalan Pahlawan Seribu, Serpong - Banten. Namun berhubung Pool Bus tersebut
masih menyandang nama Wisata Karya maka nantinya tetap akan menamai
tempat tersebut dengan Wisata Karya.
Faktor lahan yang cukup luas membutuhkan sebuah sistem keamanan
yang baik pula lebih dari sekedar tenaga manusia saja, maka disarankan untuk
dapat menggunakan sistem keamanan berbasis teknologi yaitu sistem
pengamanan yang menggunakan IP Camera sebagai salah satu sistem keamanan
yang cukup fleksibel dan realtif aman sesuai dengan perkembangan teknologi dan
informasi yang ada saat ini sebagai salah satu sistem keamanan yang terdapat
pada pool bus tersebut.
B. Visi dan Misi
Ada pun visi dan misi perusahaan yang menjadi tolak ukur perusahaan
tersebut berikut perinciannya :
Visi
Menjadi yang terbaik dan terpercaya didalam memberikan pelayanan
kebutuhan transportasi bus pariwisata dengan mengutamakan keselamatan dan
kenyamanan didalam perjalanan secara optimal.
3
Misi
• Meningkatkan pendayagunaan aset perusahaan semaksimal mungkin dengan
mengutamakan sistem keselamatan dan pemanfaatan teknologi.
• Meningkatkan kualitas SDM perusahaan yang handal dalam jasa transportasi
bus pariwisata.
• Mengamankan pendapatan dan keuntungan perusahaan untuk pertumbuhan dan
peningkatan investasi perusahaan.
• Sistem kontrol pembiayaan operasi dan perawatan diaplikasikan secara
professional untuk peningkatan pendapatan perusahaan dan memperhatikan
kesejahteraan karyawan.
• Menjalankan perusahaan dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan mematuhi
semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Tujuan Perusahaan
Untuk mencapai visi dan misinya CV. Wisata Karya mempunyai empat nilai
budaya perusahaan yang mendasari perilaku pekerja dalam melaksanakan
aktitivitasnya sehari-hari, yaitu :
� Integritas : Mengutamakan kejujuran dan dapat dipercaya.
� Teamwork : Mengutamakan kerjasama sebagai satu tim dalam melaksanakan
tugasnya sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi
pelanggan.
4
� Inovatif : Secara berkesinambungan melakukan pembaharuan produk
dengan membeli unit-unit bus baru yang dilengkapi dengan perangkat baru
sesuai dengan perkembangan teknologi yang memberikan nilai tambah bagi
pelanggan.
� Trust : Mengandalkan kepercayaan atas dasar “Keselamatan, Tepat
Cepat, Terpercaya, Keasrian, Kenyamanan, Sopan santun” untuk mencapai
mutu produk dan pelayanan sesuai tuntutan pasar.
D. Produk dan layanan
Adapun semua unit bus yang tersedia berdasarkan segmentasi kebutuhan
pemakai jasa transportasi pariwisata maupun dari bentuk fisik bus yang tersedia
sebagai berikut :
Unit Royal Platinum Bus (unit silver) tersedia kapasitas ukuran seperti :
• Minibus (12 seats) isuzu elf
• Mikrobus (29 seats) Mitsubishi FE 84G BC
• Bus besar Mercy OH1526 (44 seats) Euro 3
• Bus besar Mercy OH1525 (59/43 seats) karoseri Adi Putro
• Semua bus tersebut dilengkapi dengan interior mewah, sound sistem TV
LCD 26”,DVD, Mic, Karaoke dan reclining seat 3-2 (59seats), 2-2
(29/43seats).
F. Pengalaman usaha
5
Sejak perusahaan ini berdiri hingga saat ini, CV. Wisata Karya telah
dipercaya untuk memberikan jasa pelayanan transportasi perjalanan baik perjalanan
dengan jalur Antar Jemput Karyawan / Sekolah maupun untuk Perjalanan Wisata
pada umumnya.
Berikut beberapa pelanggan setia CV. Wisata Karya :
1. Bank Indonesia
2. Bank Bukopin
3. Bank BTPN
4. Bank BCA
5. Bank BTN
6. PT WijayaKarya
7. PT AIG Indonesia
8. PT AXA Services
Indonesia
9. PT SK Keris.
10. PT PELNI
11. PT IndofarmaTbk.
12. PT Surveyor Indonesia
13. PT Prima Food
14. PT Indah Kiat
15. Sekretariat Negara RI
16. Naga Sakti Foundation
(consisting of RD Husada,
RD Atmajaya, Darmais
RD, RD Gatot Subroto
Army Hospital)
17.RS. Siloam Lippo
Karawaci
18. Marin Tour (European
Group)
19. Sun Tour (Korean
group)
20. Japan Travel Agency
(Japanese group)
21. Sindo Holiday (group
Malaysia)
22. Global / United (group
of China- Hongkong)
6
23. BayuBuana Travel
(group Domestic)
24. Tour – East Tour
&Travel
25. Dwidaya Tour and
Travel
26. Trans Nusa Wisata
27. Indo Journey
28. RCTI
29. Trans TV
30. Trans 7
31. MD Entertainment
32. Flow Wild Adventure
33. Aligned Inti Prima
(Citarik Adventure)
34. Atmajaya Univ.
35. Switzerland Germany
Univ.
36. Schools Ursula BSD
37. The Hope School
38. Tarakanita School
Serpong
39. Schools OraEtLabora
BSD
40. School Tree Candle
BSD
41. Saint John BSD School
42. HarapanBangsa School
43. Antonius Padua
School, BSD
44. Stella Maris School,
GadingSerpong
45. Dian Harapan School,
DaanMogot
46. Athalia School, BSD
7
3.1.2 Struktur Organisasi
Dalam rangka menjalankan roda organisasi perusahaannya CV. Wisata
Karya membagi tugas dan tanggungjawab serta jalur koordinasi antara satu
pekerjaan dengan pekerjaan lainnya serta antara satu bagian dengan bagian lainnya
di dalam perusahaan guna memperjelas tugas dan kewenangan masing-masing
jabatan. Tugas dan Tanggung jawab masing-masing perkerjaan di CV. Wisata
Karya dituangkan dalam bagan Struktur Organisasi sebagai berikut :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
- Penjelasan struktur organisasi
� Direktur
8
Direktur pada CV.Wisata Karya menjadi pemilik, penanggung jawab,
Pembina, dan sekaligus sebagai pempinan tertinggi di CV.Wisata Karya ,
melakukan perencanaan usaha dan penetapan sasaran yang akan dicapai oleh
perusahaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang,
memberikan arahan kegiatan usaha yang harus dilakukan, melakukan
pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha maupun mewakili atas nama
perusahaan dalam kegiatan yang berhubungan dengan hukum dan aktifitas
usaha yang melibatkan pihak diluar perusahaan.
� Coorporate secretary
Corporate secretary menjadi bawahan langsung dari seorang direktur /
pimpinan perusahaan, bertugas untuk mempersiapkan segala urusan yang akan
dijalani oleh seorang direktur dan memastikan bahwa dokumen-dokumen legal
perusahaan lengkap dan disimpan secara baik dan benar .
� Tour dan travel
Salah satu bidang usaha di CV. Wisata Karya yang bergerak dibidang
penjualan tiket pesawat dan pariwisata, pada bagian ini bertugas untuk
menerima, mencari, mengurus, dan mengatur segala macam kepentingan
tentang tour dan travel dari pelanggan dan konsumen lainnya.
� Transportasi
Salah satu bidang usaha di CV. Wisata Karya yang bergerak dibidang
transportasi, pada bagian ini bertugas untuk menerima, mencari, mengurus,
9
dan mengatur segala macam kepentingan tentang transportasi dari pelanggan
dan konsumen lainnya
� Acct dan finance
Bertugas melakukan pencatataan dan pembukuan transaksi perusahaan
mulai dari transaksi keuangan harian perusahaan sampai laporan keuangan
perusahaan serta menganalisa dan mengatur kondisi keuangan perusahaan
� Marketing
Salah satu bidang usaha di CV. Wisata Karya yang bertanggung jawab
untuk memasarkan layanan-layanan yang ada di perusahaan. Marketing pada
CV. Wisata Karya ada di 2 tempat yaitu di counter tanggerang dan BSD
� Administrasi
Bagian Administrasi ini bertanggung jawab untuk mengurus segala
macam administrasi layanan perusahaan dan proses transaksi perusahaan
tersebut baik untuk pengadaan barang maupun kepegawaian di CV.Wisata
Karya.
� Maintenance head
Maintenance Head bertugas sebagai koordininator petugas
maintenance untuk mengecek, menjaga, dan memperbaiki kelayakan
kendaraan sebelum dan sesudah dipakai agar kenyamanan dan keamanan pada
bus tersebut tetap terjaga, dan juga beberapa tugas lainnya seperti maintenance
AC, maintenance mesin maupun maintenance electricity.
� Chief security
10
Bertugas untuk mengepalai petugas kemanan dalam menjaga
keamanan yang terdapat dalam perusahaan tersebut
� Driver
Bertugas untuk menjalankan kendaraan yang terdapat didalam
perusahaan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan.
3.1.3 Gambaran Umum Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 3.2 Gambaran Sistem Yang Sedang Berjalan
CV. Wisata Karya mempunyai pool bus yang berjarak kurang lebih 4-5km
dari kantor pusatnya di BSD junction , tepatnya di Jln. Pahlawan Seribu, Serpong-
Banten yang mempunyai luas kurang lebih 1 hektar. Dalam pool bus CV.Wisata
Karya terbagi menjadi 3 bagian yaitu parkiran bus Micro pangkalan bus Mercy dan
parkiran minibus isuzu elf. Parkiran untuk bus Mercy terletak ditengah-tengah pool
11
bus tersebut karena bus Mercy memiliki ukuran yang cukup besar. Untuk bus
mikro terletak dibagian paling belakang bus tersebut karena bagian tersebut
memiliki lahan yang lebih kecil dibandingkan dengan bagian tengah pool bus.
Sedangkan untuk minibus isuzu elf terletak dibagian depan yaitu dibawah kanopi
dan disebelah kiri kantor pool bus tersebut.
Sistem pengamanan yang sedang berjalan dipangkalan bus tersebut masih
menggunakan satuan pengamanan atau satpam sebagai salah satu security
keamanan untuk menjaga tempat tersebut. Untuk mengontrol daerah pool bus
tersebut pemilik masih harus berjalan dengan menggunakan kendaraan dari rumah
ataupun kantor pusat menuju pool bus tersebut. Hal ini tidak efisien dari segi
waktu, tenaga, serta biaya. Pemilik juga tidak dapat memonitor apa yang terjadi di
pool bus tersebut setiap saat untuk mengetahui apakah karyawan di pool bus
tersebut datang tepat waktu, bekerja dengan baik, dan kondisi bus-bus yang berada
dipool bus tersebut.
Menggunakan satuan pengaman (SATPAM) dalam sistem pengamanan
internal memang tidaklah salah, namun dikarenakan faktor-faktor yang telah
disebutkan tadi dan juga area pool bus yang cukup luas maka infrastruktur sistem
pengamanan dengan satuan pengamanan atau satpam ini perlu didukung dengan IP
Camera agar kinerja satuan pengaman (SATPAM) bisa lebih maksimal mengingat
area pengawasan satuan pengaman (SATPAM) cukup luas seperti dapat dilihat
tampilan pangkalan bus CV.Wisata Karya sebagai berikut :
12
Gambar 3.3 Gambaran Keseluruhan Pool Bus
Dimulai dari pintu masuk, dibagian depan pintu masuk langsung jalan raya
untuk menuju area pool bus tersebut.lebar pintu masuk tersebut kira-kira sekitar
3m dan memiliki gerbang geser yang cukup besar. Setelah pintu masuk pada
bagian kiri terdapat gedung pos satpam dimana para satpam berkumpul. Pada
bagian kanan terdapat kanopi untuk parkiran minibus isuzu elf. Pada bagian
tengah pool bus terdapat area parkiran untuk bus mercy yaitu area parkir 2 serta
gedung-gedung seperti kantor, gudang peralatan, dan bengkel pada bagian kanan
dari keseluruhan pool bus. Pada bagian belakang pool bus terdapat daerah tempat
parkir bus mikro yaitu area parkir 1. Area parkir 1 dan area parkir 2 dibatasi oleh
tembok pada bagian pinggir namun ditengah-tengah pool tersebut terbuka sebagai
akses ke area parkir 1 dari area parkir 2 dan pintu masuk. Untuk lebih jelasnya
Gambar berikut adalah kondisi parkir area 2 :
13
Gambar 3.4 Tampilan Lahan Parkir
Area parkir 2 diatas untuk kendaran Mercy yang harus tertata rapi demi
citra dan tampilan serta bonafiditas perusahaan yang berkaitan dengan rasa nyaman
pengguna kendaraan tersebut dan kerapihan ini tentunya akan menggiring
keinginan para calon pengguna jasa untuk memilih menggunakan jasa CV.Wisata
Karya ketika memerlukan jasa tersebut dibandingkan jasa yang sama dari
perusahaan lain .
3.1.4 Permasalahan
14
Sistem keamanan di pool bus milik CV. Wisata Karya masih menggunakan
jasa satuan pengamanan (SATPAM) sebagai security di pool bus tersebut.
Beberapa permasalahan yang ada sehubungan dengan hal ini adalah seperti berikut
:
• Area pool bus yang luasnya kurang lebih 1 hektar ini relative cukup luas untuk
dikontrol dengan menggunakan sistem shift SATPAM saja. Pada sistem ini,
setiap shift jaga pada pool bus dikontrol oleh 2 petugas, dimana salah satu
petugas menunggu di Pos Jaga dan satu lainnya bertugas untuk melakukan
patroli secara periodik untuk melakukan pengawasan.
• Patroli tidak bisa setiap saat sehingga bisa terjadi “masalah” yang timbul pada
saat sebelum atau sesudah patroli dilakukan sehingga kejadian tidak diketahui
oleh SATPAM.
• Faktor cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan tenaga manusia tidak
bisa selalu memantau keseluruhan area pool bus tersebut jika cuaca tidak
memungkinkan untuk bekerja.
• Kurangnya pencahayaan dan pengontrolan pada malam hari yang menyebabkan
tempat tersebut menjadi rentan akan tindakan negative dari pihak luar disaat
malam menjelang pagi hari.
• Pemilik ingin dapat ikut memantau tempat tersebut tanpa harus selalu datang
ketempat itu dan bisa dipantau dari mana saja.
• Jarak yang cukup jauh yaitu sekitar 4-5 km dari kantor pusat yang terletak di
BSD junction ke pool bus untuk pemilik mengontrol daerah pool bus tersebut.
• Pemilik perusahaan tidak dapat datang tiap hari untuk memantau, sehingga
pemilik hanya mempercayai keamanan pada penjaga keamanan saja (satpam)
15
dan hanya mendapatkan informasi tentang keadaan pangkalan dari penjaga
keamanan dan karyawannya saja.
3.1.5 Analisis Permasalahan
Dari permasalahan-permasalahan yang terjadi diatas maka dapat dianalisa
beberapa aspek-aspek yang mengakibatkan terjadinya masalah pada perusahaan
tersebut, berikut beberapa analisis permasalahan yang dilakukan :
• Dikarenakan ruang lingkup pool bus yang cukup luas maka menggunakan
tenaga manusia saja tidak bisa menjamin bahwa tingkat keamanan di pool
tersebut sudah cukup baik .
• Pada malam hari kurangnya pengawasan yang lebih ketat dan secara terus
menerus.
• Faktor jarak dari kantor pusat dan parkiran yang mengharuskan pemilik
menambahkan suatu sistem yang lebih praktis agar dapat memantau daerah
tersebut dari mana saja dan kapan saja tanpa harus selalu ketempat tersebut.
3.2 Pemecahan masalah
Berikut sekilas gambaran tentang sistem yang diterapkan pada CV.Wisata Karya :
16
Gambar 3.5 Sekilas gambaran kantor pusat dan pool bus
Setelah melihat dan mempelajari permasalahan-permasalahan yang terjadi maka
disarankan agar Pool bus tersebut menggunakan sistem keamanan dengan menggunakan
IP Camera. Alasan memilih sistem keamanan ini karena dengan adanya permasalahan-
permasalahan yang telah terjadi dan kondisi perusahaan yang memungkinkan untuk
menyediakan dana untuk IP Camera tersebut mimilih sistem keamanan dengan
menggunakan IP Camera merupakan tindakan yang tepat. Alasan lain memilih IP
Camera sebagai salah satu sistem keamanan pada pool bus tersebut adalah karena
keunggulan dan kefleksibelitasan yang dimiliki oleh IP Camera itu sendiri yang mampu
mengatasi permasalahan diluar kendali sumber daya manusia. hal yang dimaksud diluar
kendali adalah sebagai berikut :
• Sistem IP Camera yang dapat memonitoring 24 jam full tanpa henti
17
• IP Camera memiliki sistem recording yang dapat merekam kejadian-kejadian
keseharian tempat tersebut
• IP Camera memiliki lampu infra merah atau lebih dikenal dengan sebutan infrared
yang dapat melihat keadaan pada malam hari , sehingga monitoring dapat terlihat jelas
pada malam hari.
• Alarm detect motion yang dapat mendeteksi gerakan yang mencurigakan pada tempat
tersebut. Alarm tersebut dapat menimbulkan bunyi yang cukup keras pada ruangan
server penempatan IP Camera tersebut.
• Sistem keamanan tersebut yang dapat dipantau dengan menggunakan smart phone
yang terkoneksi dengan internet. Dengan adanya kelebihan menggunakan smart phone
ini maka sang pemilik dapat memantau kejadian dipool bus tersebut kapan saja dan
dimana saja.
3.3 Perancangan IP Camera
3.3.1 Perancangan Titik-Titik IP Camera
Setelah melakukan observasi secara langsung dan mengetahui masalah-
masalah yang terjadi pada pool bus tersebut maka dapat ditentukan titik-titik yang
tepat untuk penempatan IP Camera pada area pool bus tersebut. Berikut gambaran
perancangan titik IP Camera yang ditempatkan pada lahan parkir pool bus tersebut :
18
Gambar 3.6 Perancangan titik IP Camera
Adapun penjelasan dari titik-titik ini sebagai berikut :
Titik 1 : Pada titik ini, kamera akan fokus kearah jalan raya dan jalan pintu masuk
bagian depan.
Titik 2 : Pada titik 2, kamera akan membantu tenaga manusia dalam melakukan
penjagaan area di belakang pintu masuk atau pos satpam..
Titik 3 : Pada titik 3, kamera ditaruh di kanopi dan kamera ini akan membantu
mengawasi dengan fokus kearah pos satpam.
Titik 4 : Pada titik 4, kamera akan mengawasi area parkir 2.
Titik 5 : Pada titik 5, kamera ini bertugas membantu mengawasi area parkir 1
Titik 6 : Pada titik 6, kamera akan mengawasi daerah bengkel.
Titik 7 : Pada titik 7, kamera akan membantu mengawasi isi ruang gudang.
Titik 8 : Pada titik 8, kamera fokus pada area parkir 1.
3.3.2 Hardware
19
Didalam merancang pembangunan IP kamera ini maka dibutuhkanlah
hardware pendukung untuk implementasi sistem tersebut. Hardware tersebut terdiri
dari sebuah server,router,Access Point serta bahan-bahan lainnya yang nanti akan
dijelaskan satu-persatu. Hal ini digunakan agar memaksimalkan sistem keamanan di
pangkalan bus CV. Wisata Karya. Berikut bagian-bagian hardware yang digunakan:
• Server
- Intel Atom
- RAM V-Gen 1GB
- HDD WD Black 1 TB
- Keyboard + Mouse optik Logitech
- VGA On-Board
- LCD Samsung 22”
- Lan Card NIC 10/100/1000 1Gbps
Gambar 3.7 Server
• IP Camera
IP Camera yang digunakan dalam peningkatan sistem keamanan dipool
bus CV. Wisata Karya ini adalah TP-Link Wireless Day/Night Surveillance
Camera TL-SC3171G. Berikut adalah gambar dari IP Camera tersebut:
20
Gambar 3.8 IP Camera
• Uninteruptable Power Sistem (UPS)
UPS adalah kependekan dari Uninteruptable Power Sistem yaitu batere
dengan inverter yang berfungsi sebagai penstabil tegangan dan penanggung daya
untuk beberapa waktu saat padam listrik. UPS ini sama saja seperti baterai pada
laptop atau notebook tetapi UPS hanya dapat bertahan kurang lebih 15-30 menit
saja. UPS yang digunakan adalah ICA 1400 VA dapat bertahan kurang lebih
15menit.
Gambar 3.9 UPS
• Router dan Access Point
21
Router yang digunakan adalah TP-Link ADSL2 + Ethernet/USB Modem
Router TD-8817. Router ini hanya digunakan untuk mengakses internet diserver
pool bus.
Gambar 3.10 Router D-Link
Access Point TP-Link WA 5210 G outdoor Access Point 2,4Ghz. Dalam
pemasangan IP Camera ini menggunakan 3 buah Access Point wireless untuk
menjangkau daerah-daerah IP Camera yang jauh. Menggunakan Access Point
wireless dikarenakan agar lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan kabel
UTP ataupun Fiber optik.berikut gambar Access Point tersebut :
Gambar 3.11 Access Point
22
• Switch
Switch yang digunakan adalah Desktop Switch TL-SF1008D 8 Port
10/100Mbps. Switch ini berfungsi untuk menghubungkan access point dengan
PC server dan router. Berikut adalah gambar adalah Switch yang digunakan:
Gambar 3.12 Switch
• Kabel
Kabel merupakan salah satu hardware pendukung yang sangat penting
jika berhubungan dengan jaringan internet. Tanpa kabel maka tidak adalah yang
dinamakan jaringan internet tersebut. Dalam hal ini kabel yang digunakan adalah
AMP USA original. Jaringan kabel yang digunakan yaitu dimulai dari
menyambungkan Access Point ke switch dan dari switch ke router.dari router
juga memakai kabel UTP untuk menyambungkan kepada server. Namun untuk
menyambungkan kelayar monitor menggunakan kabel VGA sebagai perantara
pada layar tersebut.
23
Gambar 3.13 Kabel AMP USA
• Koneksi
Koneksi yang terdapat pada pool bus masih menggunakan jaringan dari
salah satu provider yaitu dari speedy. dikarenakan koneksi jaringan kabel lainnya
belum ada yang sampai pada daerah tersebut serta biaya yang harus ditekankan
pada perusahaan tersebut. Akan tetapi lebih baik lagi untuk menggunakan
Koneksi yang berkecepatan minimal speed 1Mbps terlebih lagi dalam hal
perancangan jaringan ini menggunakan Access Point wi-fi untuk IP Camera
tersebut.
• IP address
IP merupakan ID unik pada sebuah komputer dan disetiap komputer
berbeda-beda IPnya. Sedangkan IP address merupakan alamat dari IP tersebut.
IP address ini terdiri dari 2 kategori yaitu IP Publik dan IP lokal. IP lokal
digunakan untuk mengakses jaringan yang terdapat dalam suatu tempat yang
memakai lokal LAN tapi harus menggunakan satu jaringan juga. Sedangkan IP
Publik merupakan IP yang digunakan untuk kebutuhan remote suatu jaringan dari
jauh atau memonitoring jarak jauh. Pada pool bus CV.Wisata Karya
menggunakan IP lokal Agar lebih mempermudah penghafalan dan tidak
24
mengganti-ganti pemakaian IP address. sistem IP yang terdapat pada IP Camera
tersebut diubah dari DHCP menjadi static. berikut IP yang digunakan pada IP
Camera yang terdapat di pool tersebut :
IP Camera 1 : 135.11.xx.xx:80xx
IP Camera 1 : 135.11.xx.xx:80xx
IP Camera 1 : 135.11.xx.xx:80xx
IP Camera 1 : 135.11.xx.xx:80xx
IP Camera 1 : 135.11.xx.xx:80xx
IP Camera 1 : 135.11.xx.xx:80xx
IP Camera 1 : 135.11.xx.xx:80xx
IP Camera 1 : 135.11.xx.xx:81xx
Dikarenakan IP yang terdapat didalam jaringan Pool bus tersebut harus
dirahasiakan maka penulis hanya dapat memberikan gambaran IP lokal yang
digunakan. IP yang tertera diatas hanyalah IP yang digunakan untuk jaringan
lokal saja namun untuk memonitoring dari jauh maka dibutuhkanlah IP publik
untuk mengakses IP Camera tersebut.
3.3.3 Software
Perangkat Lunak (software) apa saja yang digunakan untuk meningkatkan
kinerja sistem keamanan menggunakan IP Camera ini adalah sebagai berikut :
• OS Windows Xp
• Anti virus smadav
• Main console TP-Link.
Software diatas merupakan software yang digunakan didalam
server.namun untuk monitoring via smart phone menggunakan aplikasi :
25
• Teamviewer
• Serta web browser untuk membuka dengan menggunakan protokol HTTP
3.3.4 Topologi pemasangan IP Camera
Gambar 3.14 Topologi Jaringan IP Camera
Dari topologi jaringan IP Camera diatas dapat dijelaskan dalam bentuk
point-point sebagai berikut :
• Dimulai dari IP Camera yang digunakan, IP Camera tersebut memiliki sistem
wireless sebagai salah satu pengaksesan kedalam sistem tersebut tanpa harus
menggunakan sistem kabel.
• Menggunakan sistem wireless agar lebih menghemat biaya pemasangan,
topologi jaringan yang lebih simple dibandingkan dengan menggunakan kabel,
serta mengikuti perkembangan teknologi saat ini yang kebanyakan lebih
memakai wireless dari pada sistem kabel.
26
• Untuk mengakses wireless pada IP Camera tersebut diperlukannya Access Point
yang cakupan area konektifitasnya cukup luas dan kuat.
• Menggunakan 8 IP Camera pada area pool bus tersebut dan semuanya
menggunakan sistem wireless.
• Access Point yang digunakan sebanyak 3 Access Point dimana 1 Access Point
digunakan untuk mengakses 3 IP Camera, terdapat 1 Access Point yang hanya
mengaksess 2 IP Camera dan 1 Access Point lainnya mengakses 3 IP Camera.
• Jaringan yang digunakan masih menggunakan kabel UTP untuk mengakses dari
akses point, switch dan router internet pada server.
• Switch yang digunakan sebanyak 2 buah switch dalam topologi jaringan
tersebut. Switch yang pertama digunakan untuk menyatukan kabel dari 3 buah
Access Point. Switch yang kedua digunakan untuk menyambungkan kabel dari
router dan kabel dari switch yang pertama.
• Router digunakan untuk mengakses internet dari luar dan membuat server
memiliki akses internet.
• Monitor dan server yang digunakan untuk memonitoring tampilan keseluruhan
IP Camera, dan untuk menyimpan rekaman-rekaman pada IP Camera tersebut.
3.3.5 Konfigurasi Sistem
Agar topologi jaringan yang terdapat pada gambar 3.14 terpasang dengan
baik, maka dibutuhkanlah beberapa konfigurasi-konfigurasi pada komponen-
komponennya terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah konfigurasi dari awal
pemasangan topologi tersebut :
27
a. Konfigurasi Access Point
Untuk bisa mengakses IP Camera dengan menggunakan wireless maka
hal pertama yang dilakukan adalah mengaktifkan akses point. hal-hal yang
perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
• Buka Browser (Mozila Firefox, Google Chrome, Internet explore, dll)
pada komputer atau laptop
• Masukkan IP address Access Point tersebut pada browser.
• Masukan username dan password dengan username(admin) serta
password(admin). Username dan password tersebut merupakan User dan
password bawaan dari Access Pointnya.
Langkah-langkah diatas dapat dilihat lebih jelasnya pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.15 Tampilan Browser Access Point
Tampilan dibawah ini akan ditampilkan Setelah memasukkan
Username dan password maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
28
Gambar 3.16 Tampilan Awal Access Point
Langkah selanjutnya adalah dengan mengaktifkan wireless mode pada
Access Point tersebut dari Client menjadi Access Point. Lebih jelasnya pada
gambar berikut :
Gambar 3.17 Wireless Mode Setting Access Point
29
Tampilan diatas merupakan tampilan awal dari wireless mode pada
Access Point. Langkah-langkah untuk mengaktifkan wireless mode adalah
sebagai berikut :
• Klik basic settings
• Akan muncul beberapa pilihan dari basic setting tersebut, lalu klik pada
pilihan wireless
• Setelah itu muncul lagi beberapa pilihan dari wireless, klik bagian wireless
mode
Pada bagian wireless mode ini diubah dari mode client menjadi Access
Point. Berikut tampilan setelah mengubah mode wireless tersebut :
Gambar 3.18 Wireless Mode Access Point Aktif
Klik button save pada bagian bawah seperti gambar dibawah ini ,
Setelah wireless mode dari client diubah menjadi Access Point maka :
30
Gambar 3.19 Tampilan Penyimpanan Pengaturan Wireless Mode Access Point
Pengaturan konfigurasi Access Point akan sampai pada tahap seperti dibawah
ini :
Gambar 3.20 Pengaturan Wireless Mode Access Point Sukses
31
Dengan menggunakan 3 buah Access Point dalam pengimplementasian
sistem tersebut , perubahan IP address pada Access Point harus dilakukan agar
IP Camera yang terpasang dapat bekerja dengan optimal. Perubahan IP
address yang dilakukan adalah dari IP address bawaan yaitu 192.168.1.254
menjadi :
• 192.168.1.253 untuk Access Point ke 2
• 192.168.1.252 untuk Access Point ke 3
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
• Klik Network pada pilihan basic setting dari Access Point.
• Pada bagian ini berfungsi untuk mengubah pengaturan LAN pada sebuah
Access Point
• Ubah IP yang sebelumnya terdapat pada LAN tersebut dengan IP address
yang anda inginkan
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
32
Gambar 3.21 Tampilan IP address Access Point 1
Gambar 3.22 Tampilan IP address Access Point 2
Gambar 3.23 Tampilan IP address Access Point 3
Hal terakhir yang dilakukan adalah merubah nama SSID (Service Set
Identifier) pada Access Point agar lebih spesifik dan mudah dalam
pengaksesan. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan :
33
• Masuk pada bagian Basic Setting
• Klik wireless pada bagian tersebut
• Maka akan muncul beberapa pilihan, klik Basic setting yang terdapat
dibawah tulisan wireless
• Setelah itu muncul tampilan wireless setting dan perubahan nama SSID
dapat dilakukan pada bagian ini.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.24 Perubahan Nama Pada Access Point
b. Konfigurasi IP Camera
Tahap kedua yang harus di lakukan adalah dengan melakukan
konfigurasi pada IP Camera. Untuk mengkonfigurasi IP Camera, Hal pertama
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
• Pasanglah semua perangkat-perangkat IP Camera tersebut kedalam
komputer agar IP Camera menyala.
34
• Sambungkan kabel UTP dari IP Camera ke komputer setelah IP Camera
menyala.
• Lakukan penginstalasian Software pendukung untuk IP Camera .
• Buka Intelligent IP Installer setelah melakukan penginstalasian software
pendukung.
• IP Camera tersebut tidak akan terbaca jika Kabel UTP tidak dihubungkan
dengan komputer
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.25 Intelligent IP Installer
Langkah selanjutnya adalah :
35
• Pada jaringan LAN komputer, pastikan pengaturan jaringan LAN tersebut
DHCP.
• Tunggu beberapa saat pada Aplikasi Intelligent IP Installer.
• Setelah menunggu maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini
Gambar 3.26 Intelligent IP Installer
Langkah berikutnya adalah klik pilihan (yang diberi tanda merah pada
gambar) dan klik button link to IE pada bagian dibawahnya. Berikut adalah
tampilan pada IE :
36
Gambar 3.27 Pengaturan IP Camera
Pada gambar diatas, username dan password standar dimasukkan yaitu
username admin dan password juga admin. Setelah itu klik OK. Dan
selanjutnya tinggal mengikuti petunjuk yang ada .
Dengan melakukan petunjuk-petunjuk diatas maka sistem IP Camera
tersebut sudah bisa dimasuki. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
• Pertama akan muncul tampilan layar awal pada IP Camera.
• Untuk mengaktifkan sistem wireless pada IP Camera tersebut maka masuk
pada bagian setting .
• Jika sudah mengklik bagian setting maka akan muncul tampilan home
setting untuk IP Camera.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
37
Gambar 3.28 Tampilan awal IP Camera
Gambar 3.29 Tampilan Home setting IP Camera
Pada awalnya pengaturan wireless pada IP Camera tersebut masih
dalam keadaan off. Jika ingin menggunakan wireless yang terdapat didalam IP
Camera tersebut maka pengaturan wireless pada IP Camera tersebut haruslah
diaktifkan terlebih dahulu. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah :
38
• Klik setting,
• Klik basic,
• Muncul beberapa pilihan, kemudian cari pilihan untuk network,
• Muncul kembali beberapa pilihan dan klik wireless. Maka akan muncul
pengaturan untuk wireless IP Camera tersebut.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.30 Pengaturan Wireless IP Camera
Terlihat pada gambar diatas sistem wireless yang terdapat didalam IP
Camera tersebut masih dalam keadaan off. Jika button on diklik maka akan
muncul tampilan seperti dibawah ini :
39
Gambar 3.31 Pengaturan wireless IP Camera
Yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
• Untuk bisa melakukan pengaturan WIFI tombol checklist pada manual
setting harus di un-checklist terlebih dahulu.
• Mencari nama WIFI Access Point pada server yang sebelumnya telah
diaktifkan dengan menekan tombol refresh atau ditunggu saja process
loading nya.
• Setelah muncul salah satu WIFI, klik saja pada salah satu WIFI tersebut
maka otomatis SSID akan tertulis sesuai dengan nama WIFI yang diklik.
• Status encryption pada IP Camera tersebut masih dalam keadaan DHCP
(Dynamic IP )
• Jika ingin menjadikan IP address pada IP Camera tersebut menjadi Static
maka button “use the following IP address” diklik saja dan masukkan IP
address static yang diinginkan selama masih satu jaringan dengan IP
address yang didapatkan dari internet yang digunakan.
40
• Setelah melakukan hal diatas klik saja button OK pada bagian bawah dan
sistem wireless pada IP Camera tersebut telah aktif.
c. Pengaturan Router
Router yang digunakan berfungsi untuk mengakses internet dan agar IP
Camera yang terpasang dapat dipantau dari mana saja. Langkah-langkah yang
dilakukan adalah :
• Sambungkan kabel internet pada router.
• Sambungkan kabel LAN dari router ke switch.
• Dari switch sambungkan kabel LAN ke LAN card server.
• Biasanya untuk internet yang menggunakan IP address DHCP sudah
langsung bisa menggunakan internet jika dari pusat sudah diberikan akses
kedalam router tersebut.
Untuk dapat mengakses IP Camera tersebut maka IP address pada IP
Camera tersebut harus di forwarding terlebih dahulu. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
• Buka browser pada server
• Masukkan IP standar router tersebut yaitu 192.168.1.1 kedalam browser
untuk memasuki pengaturan router.
• Masukkan username dan password standar yaitu username admin,
password admin.
• Klik OK untuk memasuki pengaturan router .
Tampilan awalnya adalah sebagai berikut :
41
Gambar 3.32 Pengaturan Router
Langkah selanjutnya adalah mengubah pengaturan ISP pada interface
setup dari bridge mode menjadi Dynamic IP address agar status NAT pada
advanced setup dapat aktif. Jika tidak mengaktifkan NAT terlebih dahulu
maka Virtual server untuk IP forwarding tidak dapat dilakukan. setelah
mengubah ISP tersebut maka klik button save pada bagian bawah.untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3.33 Pengaturan Router 2
42
Setelah melakukan interface setup langkah selanjutnya adalah
melakukan advanced setup untuk pengaturan IP forwarding. Jika sudah
memasuki advanced setup terlihat status NAT sudah aktif dan virtual server
dapat dilakukan pengaturan. Untuk melakukan pengaturan IP forwarding klik
virtual server tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Gambar 3.34 Pengaturan Router NAT
Setelah Virtual server diklik maka akan muncul tampilan seperti berikut :
43
Gambar 3.35 Pengaturan Router
Sebelum memasukkan IP tampilan pada box tersebut masih kosong.
Setelah menginput IP address yang ingin diforwarding maka akan terlihat
seperti gambar diatas. Terlihat pada gambar diatas IP address pada pool bus
yang dapat diforwarding. Untuk menjaga kerahasiaan IP pada pool bus
tersebut maka IP address yang terdapat pada gambar diatas harus disamarkan.