bab 3 gambaran umum perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00436-mn 3.pdf · jasa angkutan...
TRANSCRIPT
47
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT GPL JAYA Ekspedisi adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam
bidang jasa transportasi atau angkutan barang via darat untuk rute Jambi –
Jakarta maupun Jakarta – Jambi, tetapi juga melayani pengiriman barang untuk
beberapa rute di pulau Sumatra yang di lalui, seperti palembang, lampung,
medan, padang dan Jambi dengan menggunakan armada milik sendiri.
PT GPL JAYA Ekspedisi awalnya berdiri pada tahun 2000 yang berpusat di
Jambi, dengan bermodalkan 5 -7 unit mobil Truk maupun Fuso. Seiring dengan
berjalannya waktu, arus barang yang masuk dan keluar kota Jambi dan Jakarta
semakin banyak, sehingga sangat banyaknya perusahaan maupun toko-toko
berskala sedang sampai besar yang membutuhkan jasa angkutan untuk
mengangkut barang yang akan di k irim ke Jakarta maupun ke jambi. Perusahaan
pada tahun 2005 telah memilik i kurang lebih 15 unit armada sendiri baik Fuso
maupun Truk dan telah resmi mendaftarkan menjadi PT (Perseroan Terbatas)
dan memilik i kantor cabang perwakilan di Jakarta.
Sampai saat ini perusahaan telah memilik i kurang lebih 25-30 unit armada
sendiri dan sekitar 15 unit armada gabungan yang berasal dari berbagai mitra
kerjasama yang ingin bergabung dalam perusahaan tersebut. Perusahaan juga
telah memilik i beberapa mitra tetap yang menjadi pelanggan dalam pengiriman
barang dalam partai besar dan rutin.
48
Visi dari PT GPL JAYA Ekspedisi adalah dapat menjadi salah satu perusahaan
jasa angkutan barang yang terbesar dan terpercaya di Indonesia.
Misi dari PT GPL JAYA Ekspedisi adalah dapat memberikan jasa pelayanan
angkutan atau pengiriman barang yang cepat dengan harga yang terjangkau
serta jaminan atas barang yang dik irim sampai di tujuan dengan baik.
Saat ini PT GPL JAYA Ekspedisi memilik i kantor pusat dan 1 kantor cabang.
Kantor Pusat
Alamat : Komplek Duta Harapan Indah Blok N2, Teluk Gong
Jakarta Utara – 14460
Telepon : (021) – 6605395
Faks : (021) – 6605396
E-mail : [email protected]
Jam operasional
Senin – Jumat : 8.00 – 17.00
Sabtu : 8.30 – 15.00
Kantor Cabang
Alamat : Jalan Lingkar Selatan No 48, Pal Merah , Jambi –
36138
Telepon : (0741) – 7031807
Faks : (0741) – 7031808
Jam operasional
Senin – Jumat : 8.00 – 17.00
Sabtu : 8.30 – 15.00
49
3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
Struktur organisasi perusahaan adalah salah satu persyaratan penting yang
harus dimilik i oleh setiap perusahaan, karena struktur organisasi merupakan
suatu alat penting dalam proses manajemen dan proses bisnis perusahaan agar
semua tanggung jawab dan wewenang bagi setiap orang yang terlibat dalam
menjalankan perusahaan dapat dipertanggung jawabkan.
Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap indiv idu yang terlibat dalam
proses bisnis perusahaan dapat menjalakan tugas atau kewajibannya yang jelas
sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan baik sehingga mampu mencapai
tujuan perusahaan.
Uraian Pekerjaan atau tanggung jawab masing-masing dalam PT GPL JAYA
Ekspedisi adalah :
Commissioner / Komisaris
Pada PT GPL JAYA Ekspedisi, komisaris bertugas untuk mengawasi kebijakan
Pimpinan dalam menjalankan dan mengelola serta menjaga keseimbangan
akuntabilitas perusahaan dalam jangka panjang
Pimpinan
Mengetahui kegiatan pengelolaan perusahaan dan bertanggung jawab
terhadap setiap aktiv itas operasional perusahaan serta penilaian terhadap
kinerja perusahaan.
Branch Manager / Manajer Cabang
Manajer cabang pada PT GPL JAYA Ekspedisi memilik i tugas untuk
menjalankan kebijakan yang diputuskan oleh Pimpinan, membuat program
kerja perusahaan dan bertanggung jawab dalam memberikan laporan kinerja
perusahaan baik laporan laba / rugi maupun laporan kinerja masing-masing
karyawan kepada Pimpinan.
50
Finance Div ision / Div isi Keuangan
Div isi keuangan pada PT GPL JAYA Ekspedisi memilik i staff yang bertugas
dalam mencatat pembukuan perusahaan dan menghitung arus kas keluar
maupun arus kas masuk perusahaan serta seluruh hal yang bersifat
administrative yang nantinya berguna bagi perusahaan apabila dibutuhkan.
Marketing Div ision / Div isi Pemasaran
Pada PT GPL JAYA Ekspedisi, div isi marketing memilik i staff yang secara
garis besar memilik i peran atau tugas dalam mempromosikan jasa
perusahaan kepada seluruh masyarakat dan menganalisa strategi marketing
perusahaan untuk meningkatkan jumlah pelanggan baik dalam skala kecil
maupun skala besar, serta melakukan evaluasi terhadap kepuasan
pelanggan yang berguna dalam menjaga loyalitas pelanggan terhadap
perusahaan.
Operational Div ision / Div isi Operasional
Div isi Operasional memilk i staff bertugas menangani segala kegiatan
operasional perusahaan yang secara langsung kepada pelanggan, baik dalam
memastikan pelayanan yang baik dan negosiasi secara langsung kepada
pelanggan mengenai jasa yang ditawarkan perusahaan serta pelayanan
pengepakan barang-barang yang akan dik irim oleh pelanggan.
Driver / Pengemudi
Sebagai salah satu bagian terpenting dalam perusahaan yang bertugas
dalam membawa muatan atau seluruh barang yang akan dik irim dan
memastikan keamanan serta ketepatan waktu pengiriman barang, guna
memberikan pelayanan yang terbaik atas kepercayaan yang telah diberikan
oleh pelanggan.
51
Courier / Kurir
Bertugas dalam proses bongkar muat digudang terhadap barang yang akan
dik irim maupun yang sampai dikota tujuan, serta memberikan pelayanan
kepada pelanggan dengan mengantarkan langsung barang ke alamat tujuan
pengiriman barang oleh pelanggan dengan baik dan aman.
Berikut adalah ini adalah gambar struktur organisasi pada PT GPL JAYA
Ekspedisi :
Gambar 3.1
Struktrur Organisasi PT GPL JAYA Ekspedisi
(Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)
DIVISI KEUANGAN
KOMISARIS
PIMPINAN
MANAJER CABANG
DIVISI PEMASARAN
DIVISI OPERASIONAL
PENGEMUDI KURIR STAFF STAFF
52
3.1.3 Kondisi Bisnis Perusahaan
Gambar 3.2
Analisis 5 Kekuatan Porter PT GPL JAYA Ekspedisi
(Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)
Potensi Pengembangan Produk Pengganti
• Jasa penyewaan Truk dan Cargo
Daya Tawar Pemasok
• Supplier Oli dan Suku Cadang
• Supplier Ban
Daya Tawar Konsumen
• Pengusaha • Pemerintah • Perusahaan
Potensi Masuknya Pesaing Baru
• CV Cinta Saudara
• PT Mega Sakti
Persaingan antar perusahaan
saingan
• PT GSG Ekspedisi
• PT ANT Ekspedisi
53
1. Persaingan antar perusahaan saingan
Persaingan antar perusahaan saingan merupakan ancaman yang berasal dari
perusahaan kompetitor atau saingan yang bergerak pada bidang yang sama,
dalam hal ini bidang jasa angkutan barang. Perusahaan yang memberikan
ancaman serius bagi perusahaan pada umumnya berasal dari perusahaan
yang telah lama berdiri yang memilik i banyak pengalaman dalam bidang
transportasi jasa angkutan barang maupun yang memilik i banyak jenis jasa
yang ditawarkan serta memilik i keunggulan dalam hal penerapan teknologi
informasi yang dapat mendukung proses bisnis perusahaan. Dalam hal ini,
ancaman yang berbahaya bagi PT GPL JAYA Ekspedisi adalah PT GSG
Ekspedisi dan PT ANT Ekspedisi.
2. Potensi Masuknya Pesaing Baru
Potensi masuknya pesaing baru merupakan suatu ancaman yang cukup
penting selain ancaman dari perusahaan saingan, dimana para pesaing baru
mampu memberikan harga yang kompetitif dan mampu bersaing dengan
perusahaan ekspedisi serupa yang telah lama ada dalam bidang jasa angkutan
barang. Dengan masih banyaknya kesempatan yang terbuka lebar, banyak
perusahaan mencoba untuk masuk kebidang jasa angkutan barang, seperti
CV. Cinta Saudara, PT Mega Sakti. Yang membuat PT GPL JAYA Ekspedisi
berusaha lebih meningkatkan daya saing perusahaan dengan terus
memperbaik i sistem manajemen perusahaan yang ada dan berusaha
memenuhi keinginan pelanggan.
54
3. Potensi Pengembangan Produk-Produk Pengganti
Dengan adanya potensi terhadap pengembangan produk-produk pengganti
seperti dengan adanya jasa rental truk yang memberikan para pengguna jasa
angkutan barang memilik i pilihan untuk mengirimkan barangnya sendiri
menggunakan truk yang mereka rental dari perusahaan jasa rental truk
menjadikannya ancaman yang tetap perlu diwaspadai oleh PT GPL JAYA
Ekspedisi walaupun pada umumnya yang menggunakan jasa penyewaan truk
dan cargo adalah perusahaan dengan skala menengah hingga besar yang
mengirimkan barangnya dalam jumlah banyak.
4. Daya Tawar Pemasok
Daya tawar dari pemasok PT GPL JAYA Ekspedisi dapat dikatakan sebagai
ancaman yang cukup kecil, karena perusahaan telah melakukan strategi
integrasi kebelakang dengan kerjasama dan hubugan baik yang dijalin cukup
lama dengan supplier suku cadang dan ban yang memasok semua kebutuhan
bagi setiap armada truk yang ada diperusahaan.
5. Daya Tawar Konsumen
Daya tawar dari konsumen termasuk ancaman yang juga perlu diperhatikan
oleh PT GPL JAYA Ekspedisi karena memberikan dampak yang cukup besar
terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. Dengan semakin berkembangnya
teknologi informasi, telah banyak perusahaan pesaing yang menerapkan
teknologi informasi diperusahaan mereka sehingga menuntut PT GPL JAYA
Ekspedisi agar mampu menyediakan pelayanan serta arus informasi yang
cepat kepada pelanggan agar tidak beralih keperusahaan pesaing.
55
3.2 Proses Bisnis
Proses bisnis untuk jalur pengiriman barang di PT GPL JAYA Ekspedisi melalui
beberapa tahap:
1. Proses penerimaan order pengiriman barang dari pelanggan, dimana pihak
karyawan bertanya tentang detail barang yang akan dik irim seperti : jumlah
barang, berat barang, jenis barang, serta pembayaran biaya jasa pengiriman
dibebankan kepada pihak pengirim atau penerima. Yang kemudian akan
dikonfirmasikan pada pihak penerima barang di kota tujuan.
2. Pemilihan armada angkutan berdasarakan kapasitas muatan dari barang yang
akan dik irim oleh pelanggan. Dapat di diskusikan dengan pelanggan untuk armada
yang di inginkan apabila mengirimkan barang dalam partai atau jumlah besar.
3. Pembuatan invoice untuk barang yang akan dijemput untuk di muat dan didata
oleh karyawan bagi pelanggan yang melakukan pengiriman dalam partai besar.
Atau proses penerimaan barang dan pembuatan invoice bagi pelanggan yang akan
melakukan pengiriman barang dalam partai kecil. Kemudian akan dilakukan
pengecekan dan pendataan barang-barang yang akan dik irim atau dimuat di dalam
kendaraan.
4. Pemberian Surat Jalan , dokumen-dokumen yang diperlukan supir dalam
perjalanan serta pemberian uang jalan yang mencakup uang makan, uang minyak,
biaya timbangan berat mobil serta biaya lain-lain. Surat jalan yang diberikan berisi
tentang detail jenis barang, jumlah barang serta dokumen pendukung atas
kejelasan isi muatan barang dalam kendaraan yang dikendarai supir tersebut.
56
5. Proses penerimaan barang dikantor perwakilan, mobil yang telah sampai
dikantor wilayah dicek serta dihitung kembali jumlah barang ketika proses bongkar
barang berdasarkan keterangan yang tertera dalam surat jalan yang diberikan
kepada supir, kemudian buruh bongkar yang diawasi oleh karyawan yang telah
ditunjuk untuk menghitung dan mengecek jumlah dan kondisi barang, apakah
sesuai dengan isi dalam surat jalan atau tidak. Selanjutnya barang akan dik irim
atau diantar ke toko pelanggan yang telah tercantum dalam invoice yang ada
dalam dokumen-dokumen yang telah dititipkan kepada supir untuk selanjutnya
diminta tanda tangan dari pihak toko atau penerima barang yang menjelaskan
bahwa barang telah diterima dengan baik.
6. Pengumpulan invoice yang telah ditanda tangani atas barang yang telah diantar
dan diterima dengan baik oleh pihak penerima untuk kemudian ditagih biaya
pengirimannya sesuai dengan persetujuan diawal pada saat proses penerimaan
order pengiriman barang.
57
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam flow-chart berikut :
Gambar 3.3
Proses Bisnis Awal PT GPL JAYA Ekspedisi
Pembuatan invoice dan penjemputan barang yang akan di kirim
Pendataan dan perhitungan barang yang dimuat dalam kendaraan
Penerimaan barang dan pembuatan invoice barang yang akan dikrim
Pendataan dan perhitungan barang yang dimuat dalam kendaraan berdasarkan tiap-tiap inv oice
Pemilihan armada angkutan berdasarkan kapasitas muatan dari pesanan pelanggan
Partai Besar Partai Kecil
Pemberian Surat Jalan, dokumen perjalanan dan uang jalan kepada supir
Penerimaan barang di kantor perwakilan dan pembongkaran barang di gudang serta pengiriman barang
Pencatatan serta pengumpulan inv oice untuk di tagihkan kepada pelanggan atau toko yang menerima kiriman barang
Pembayaran atas tagihan barang yang dikirim oleh pelanggan
Penerimaan Order pengiriman barang dari pelanggan
58
3.3 Analisis Masalah
Beberapa permasalahan yang sering terjadi dalam proses pendistribusian atau
pengiriman barang diperusahaan adalah :
• Data invoice yang dititipkan kepada supir sehingga sangat bergantung
dengan invoice tersebut untuk mengetahui jumlah barang, posisi barang
dalam kendaraan serta jenis barang yang dimuat dalam kendaraan
tersebut. Akibatnya karyawan kesulitan untuk mengetahui dan menjawab
telepon-telepon dari pelanggan atau penerima barang untuk mengetahui
apakah barangnya sudah masuk atau belum.
• Seringnya terjadi kesalahan atau selisih antara jumlah barang yang dik irim
dengan yang tertera dalam invoice apabila dalam partai besar, yang
menyebabkan perusahaan mengalami kerugian karena di claim atas
barang yang hilang oleh pelanggan atau penerima barang.
• Kurangnya komunikasi antara kantor wilayah perusahaan pada saat proses
muat barang, sehingga kesulitan pada saat proses bongkar barang bagi
pelanggan yang ingin barangnya cepat diantarkan ke toko.
59
3.4 Analisis Bisnis Perusahaan
3.4.1 Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats ( SWOT )
Perusahaan
Analisis Strength, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) adalah analisis
yang digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan tentang strategi perusahaan. Khususnya dalam faktor-faktor yang
berada dalam dua lingkungan yang berbeda, yaitu lingkungan internal dan
lingkungan eksternal dalam PT GPL JAYA Ekspedisi. Lingkungan internal akan
berfokus pada hal yang mencakup kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam
lingkup perusahaan, sedangkan lingkungan eksternal akan berfokus pada hal yang
mencakup peluang dan ancaman yang berada di luar perusahaan.
Analisis tersebut sangat diperlukan supaya perusahaan dapat mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan baik dari lingkungan
eksternal maupun lingkungan internal perusahaan agar dapat menentukan strategi
yang cocok dan tepat untuk digunakan perusahaan agar tetap mampu bersaing
dengan para kompetitornya. Selain itu dengan adanya analisis ini perusahaan dapat
meningkatkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi
kelemahan dan ancaman yang dapat menghambat proses pencapaian tujuan
perusahaan serta proses bisnis perusahaan dimasa yang akan datang.
60
Analisis SWOT dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
A. Analisis Faktor Internal Perusahaan
1. Kekuatan ( Strengths )
Adapun kekuatan-kekuatan yang dimilik i perusahaan antara lain :
- Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi
Dapat dikatakan bahwa PT GPL JAYA Ekspedisi memilik i keunggulan dalam
hal sumber daya manusia yang ada karena memilik i kompetensi dalam
bidangnya masing-masing, khususnya dalam hal pendistribusian barang,
dimana mereka memilik i driver yang sangat berpengalaman, dimana driver
merupakan bagian penting dari perusahaan yang bergerak dibidang jasa
angkutan barang karena menentukan barang aman dan sampai tepat waktu
yang akan menjadi dampak positif bagi perusahaan dalam meningkatkan
kinerja dan daya saing perusahaan.
- Memperhatikan kesejahteraan karyawan
Dimana perusahaan selalu memperhatikan kesejahteraan setiap
karyawannya, dengan memberikan berbagai macam fasilitas untuk
menunjang kesejahteraan karyawannya, mulai dari pemberian bonus bagi
karyawan yang berprestasi, pemberian kredit kendaraan, tunjangan
kesehatan, asuransi kesehatan sampai tunjangan di hari tua. Hal ini
dilakukan sebagai wujud terima kasih dan ungkapan penghargaan segala
upaya yang telah diberikan bagi kemajuan perusahaan, dan disadari juga
kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang juga sangat tergantung
kepada loyalitas karyawan serta berbagai upaya yang dilakukan karyawan
bagi perusahaan.
61
- Memilik i hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang
PT GPL JAYA Ekspedisi senantiasa selalu menjaga hubungan baik dengan
setiap relasi atau rekan bisnisnya, terlebih lagi dengan setiap supplier yang
setia menjadi pemasok suku cadang dan ban bagi setiap kebutuhan
perusahaan tersebut..
- Adanya permodalan yang kuat
Dengan adanya struktur permodalan yang kuat, sehingga mampu untuk
mendukung pengembangan-pengembangan dalam peningkatan jumlah
armada atau kendaraan angkutan barang yang mampu memenuhi kuota
permintaan pengiriman barang dalam jumlah yang besar.
- Memilik i Hubungan yang baik dengan pelanggan
Dimana PT GPL JAYA Ekspedisi telah memilik i banyak relasi bisnis yang kuat,
yang telah lama menjadi pelanggan setia, baik pelanggan Corporate maupun
indiv idu. Yang menjadikan Perusahaan mempunyai posisi yang kuat dalam
persaingan, karena senantiasa membina hubungan baik dengan pelanggan
lama.
2. Kelemahan ( Weakness )
- Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai
PT GPL JAYA Ekspedisi tidak menyediakan fasilitas dan penggunaan
teknologi yang memadai dan tepat guna serta canggih yang dapat
mendukung proses bisnis perusahaan, terlebih dalam menghadapi
persaingan yang sangat ketat. Sehingga dapat menjadi salah satu
kelemahan yang dapat mempengaruhi k inerja perusahaan.
- Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level manajerial
Sulitnya menggantikan posisi manajerial yang terdapat dalam perusahaan
dikarenakan perusahaan lebih bersifat tertutup dimana para jajaran top
62
manager berasal dari lingkungan keluarga saja, sehingga hal ini
menyebabkan karyawan di level bawah sulit untuk mendapatkan promosi ke
dalam jajaran manajerial maupun top manajer, walaupun sebenarnya
peluang tersebut tetap ada.
- Tingginya biaya perekrutan karyawan
Jika kesempatan untuk promosi di level manajerial sangat kecil, maka
karyawan level bawah akan berusaha untuk mendapatkan posisi yang
mereka inginkan dengan berpindah tempat kerja ke perusahaan yang lebih
bersifat terbuka dan lebih menjanjikan dalam kesempatan promosi di tingkat
manajerial. Hal ini menyebabkan perusahaan akan kehilangan sumber daya
manusia yang berkompetennya, sehingga perlu melakukan proses
perekrutan karyawan baru yang berkompeten. Hal itu memerlukan biaya
yang tinggi, walaupun perusahaan mempunyai pendanaan yang kuat, namun
tetap memerlukan waktu dan tenaga yang merugikan perusahaan.
- Sistem dokumentasi yang masih konvensional
Dimana belum adanya pemanfaatan Informasi Teknologi yang canggih dan
up to date dalam proses dokumentasi semua file-file atau dokumen sehingga
setiap dokumen yang ada sulit untuk disimpan dengan rapi serta kurang
lengkap apabila diperlukan dikemudian hari.
- Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan cabang
Tidak tersedianya sarana atau media yang mendukung proses alur informasi
antara karyawan pusat maupun cabang, sehingga menyebabkan sulitnya
dalam proses distribusi barang, yang berdampak buruk bagi k inerja dan
pelayanan bagi pelanggan.
63
B. Analisis Faktor Eksternal Perusahaan
1. Peluang ( Opportunites )
- Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah
Saat ini, PT GPL JAYA Ekspedisi telah menjalin kerjasama dengan lembaga
pemerintah seperti Pertamina, dimana saat ini PT GPL JAYA Ekspedisi telah
menandatangani kontrak untuk melakukan kerjasama dalam menyediakan
jasa angkutan untuk mengangkut drum-drum minyak pertamina yang akan
didistribusikan ke setiap agen resmi pertamina. Dengan durasi kontrak
selama 2 tahun diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan yang
terbaik sehingga dapat kembali menjadi mitra kerjasama dikemudian hari.
- Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain
Dengan banyaknya perusahaan menengah dan besar yang lebih memilih
menggunakan jasa ekspedisi untuk mendistribusikan barangnya, daripada
mengirim sendiri.
- Memperluas jaringan bisnis seiring telah diberlakukannya AFTA
Seperti yang telah diketahui pada awal tahun 2010, Indonesia telah
memasuki era perdagangan bebas ASEAN atau biasa yang disebut AFTA (
Asean Free Trade Area ), dimana dalam perjanjian tersebut telah dihapuskan
tarif dan atau bea masuk bagi Negara-negara di ASEAN yang mengekspor
atau mengimpor produk-produk mereka, dengan demikian maka semakin
banyak arus barang yang keluar dan masuk, yang otomatis secara tidak
langsung memberikan peluang yang sangat besar bagi perusahaan jasa
angkutan PT GPL JAYA Ekspedisi dalam memperluas pasarnya, sebagai
perusahaan jasa angkutan yang besar dan terpercaya.
- Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan
Dengan prospek bisnis yang menjanjikan dan banyak aset yang dimilik i
64
perusahaan, membuat berbagai jasa pendanaan menawarkan berbagai
pilihan kredit kendaraan truk, guna memperbanyak armada angkutan
perusahaan seiring dengan banyaknya permintaan arus angkutan barang,
dengan demikian perusahaan mampu mengontrol arus kas dan
menggunakan permodalan yang ada untuk investasi dalam hal teknologi dan
informasi yang canggih dan up to date untuk mendukung proses bisnis
perusahaan.
- Banyaknya penyedia IT, khususnya provider internet yang murah
Banyaknya tersedianya jasa pengadaan IT yang dapat membantu proses
bisnis perusahaan, khususnya dalam hal provider internet, yang mampu
memberikan kemudahan untuk mendukung proses bisnis perusahaan agar
lebih maksimal.
2. Ancaman ( Threats )
- Kebijakan pemerintah yang memberatkan
Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang menyulitkan dalam hal
timbangan kendaraan di daerah pelabuhan yang menaikan harga tanpa
mengikuti peraturan yang berlaku yang menyebabkan biaya yang dikenakan
kepada kendaraan yang akan lewat menuju ke pelabuhan sangat tinggi.
Tanpa diiringi dengan peningkatan fasilitas umum seperti pengaspalan jalan
yang bagus dan fasilitas umum lainnya yang mendukung proses distribusi
angkutan barang.
- Keadaan Ekonomi yang tidak stabil
Dengan adanya krisis global yang terjadi beberapa saat yang lalu,
menyebabkan situasi dan kondisi ekonomi di Indonesia menjadi tidak stabil,
yang berdampak tingginya biaya operasi perusahaan baik dalam hal teknis
65
seperti biaya upah buruh yang meningkat, biaya bahan baker yang
meningkat sehingga menyebabkan perusahaan harus melakukan
penghematan dengan memangkas biaya-biaya yang dikeluarkan, salah
satunya seperti pemutusan hubungan kerja para karyawannya.
- Harga Bahan bakar yang tidak stabil
Dimana kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat pemerintah sedang
mengambil wacana untuk pencabutan subsidi untuk bahan bakar minyak,
baik jenis premium maupun solar, yang menyebabkan perusahaan sulit
untuk menentukan harga pengiriman barang.
- Persaingan harga antara perusahaan pesaing
Dengan banyaknya perusahaan baru yang bergerak dalam bidang ekspedisi
membuat persaingan semakin ketat, tidak hanya persaingan dalam
pemberian harga yang murah namun juga pelayanan yang optimal, 7 hari
dalam seminggu dan 24 jam dalam sehari membuat perusahaan dituntut
untuk lebih kreatif dalam pemanfaatan sumber daya yang ada, baik dalam
hal teknologi dan informasi.
- Kondisi cuaca yang ekstrim
Kondisi cuaca yang tidak menentu dan tidak dapat diprediksi membuat
kesulitan dalam proses pendistribusian barang, sehingga diperlukan usaha
yang keras untuk menjaga kondisi barang yang diangkut oleh supir dalam
perjalanan ke kota tujuan.
66
3.5 Tahap Input data
3.5.1 Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation )
Pada matriks Evaluasi Faktor Internal akan dilakukan perhitungan terhadap faktor –
faktor yang mempengaruhi perusahaan dari lingkungan internal perusahaan dengan
memberikan bobot dan rating pada setiap faktor yang telah di identifikasi. Perusahaan
dikatakan memilik i posisi internal yang kuat untuk bersaing dengan para kompetitor
perusahaan, apabila mempunyai total nilai hasil perhitungan diatas rata-rata, yakni 2,5.
Skala peringkat untuk matriks IFE :
1 = Sangat lemah
2 = Lemah
3 = Kuat
4 = Sangat Kuat
Tabel 3.1 Pembobotan Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation )
Faktor – faktor Internal A / B Bobot (1-3)
a) Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi (S1)
b) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2)
A
2
a) Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi (S1)
b) Memilik i hubungan yang baik dengan supplier ban
dan suku cadang (S3)
B
1
a) Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi (S1)
b) Adanya permodalan yang kuat (S4)
B
3
67
a) Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi (S1)
b) Memilik i hubungan yang baik dengan
pelanggan (S5)
B
2
a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2)
b) Memilik i hubungan yang baik dengan supplier ban
dan suku cadang (S3)
A
2
a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2)
b) Adanya permodalan yang kuat (S4)
B
2
a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2)
b) Memilik i hubungan yang baik dengan pelanggan
(S5)
B
2
a) Memilik i hubungan yang baik dengan supplier
ban dan suku cadang (S3)
b) Adanya permodalan yang kuat (S4)
B
2
a) Memilik i hubungan yang baik dengan supplier
ban dan suku cadang (S3)
b) Memilik i hubungan yang baik dengan pelanggan
(S5)
B
2
a) Adanya permodalan yang kuat (S4)
b) Memilik i hubungan yang baik dengan pelanggan
(S5)
B
2
a) Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi (S1)
68
b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai (W1)
B 3
a) Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi (S1)
b) Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial (W2)
A
2
a) Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi (S1)
b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3)
B
1
a) Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi (S1)
b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional
(W4)
B
3
a) Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi (S1)
b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat
dan cabang (W5)
B
2
a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2)
b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai (W1)
B
2
a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2)
b) Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial (W2)
A
1
a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2)
b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3)
A
1
69
a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2)
b) Sistem dokumentasi yang masi konvensional (W4)
B
2
a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2)
b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat
dan cabang (W5)
B
2
a) Memilik i hubungan yang baik dengan supplier
ban dan suku cadang (S3)
b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai (W1)
B
2
a) Memilik i hubungan yang baik dengan supplier
ban dan suku cadang (S3)
b) Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial (W2)
A
1
a) Memilik i hubungan yang baik dengan supplier
ban dan suku cadang (S3)
b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3)
A
2
a) Memilik i hubungan yang baik dengan supplier
ban dan suku cadang (S3)
b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional
(W4)
B
2
a) Memilik i hubungan yang baik dengan supplier
ban dan suku cadang (S3)
b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat
dan cabang (W5)
A
2
a) Adanya permodalan yang kuat (S4)
70
b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai (W1)
A 3
a) Adanya permodalan yang kuat (S4)
b) Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial (W2)
A
2
a) Adanya permodalan yang kuat (S4)
b) Tingginya perekrutan karyawan (W3)
A
2
a) Adanya permodalan yang kuat (S4)
b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional
(W4)
B
1
a) Adanya permodalan yang kuat (S4)
b) Kurangnya komunikasi dari karyawan pusat dan
cabang (W5)
A
1
a) Memilik i hubungan yang baik dengan
pelanggan (S5)
b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai (W1)
A
1
a) Memilik i hubungan yang baik dengan pelanggan (S5)
b) Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial (W2)
A
2
a) Memilik i hubungan yang baik dengan
pelanggan (S5)
b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3)
A
2
a) Memilik i hubungan yang baik dengan
71
pelanggan (S5)
b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4)
B 2
a) Memilik i hubungan yang baik dengan
pelanggan (S5)
b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan
cabang (W5)
B
1
a) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai (W1)
b) Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial (W2)
A
2
a) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai (W1)
b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3)
A
1
a) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai (W1)
b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4)
B
2
a) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai (W1)
b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan
cabang (W5)
B
1
a) Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial (W2)
b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3)
A
1
a) Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial (W2)
B
2
72
b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4)
a) Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial (W2)
b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan
cabang (W5)
B
2
a) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3)
b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4)
B
3
a) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3)
b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan
cabang (W5)
B
1
a) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4)
b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan
cabang (W5)
A
2
( Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)
73
Tabel 3.2 Rangkuman pembobotan matriks IFE ( Internal Factor Evaluation )
S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5
S1 1 1 1 0,33 0,5 0,33 2 1 0,33 0,5
S2 1 1 2 0,5 0,5 0,5 1 1 0,5 0,5
S3 1 0,5 1 0,5 0,5 0,5 1 2 0,5 2
S4 3 2 2 1 0,5 3 2 2 1 1
S5 2 2 2 2 1 1 2 2 0,5 1
W1 3 2 2 0,33 1 1 2 1 0,5 1
W2 0,5 1 1 0,5 0,5 0,5 1 1 0,5 0,5
W3 1 1 0,5 0,5 0,5 1 1 1 0,33 1
W4 3 2 2 1 2 2 2 3 1 2
W5 2 2 0,5 1 1 1 2 1 0,5 1
TOTAL 17,5 14,5 14 7,66 8 10,83 16 15 5,66 10,5
(Sumber : Penulis)
74
Tabel 3.3 Tabel normalisasi Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation )
S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5 Total Bobot
S1 0,06
0,07
0,07
0,04
0,06
0,03
0,13 0,07
0,06
0,05
0,63
0,06
S2 0,06
0,07
0,14
0,07
0,06
0,05
0,06 0,07
0,09
0,05
0,71
0,07
S3 0,06
0,03
0,07
0,07
0,06
0,05
0,06 0,13
0,09
0,19
0,81
0,08
S4 0,17
0,14
0,14
0,13
0,06
0,28
0,13 0,13
0,18
0,10
1,45
0,15
S5 0,11
0,14
0,14
0,26
0,13
0,09
0,13 0,13
0,09
0,10
1,32
0,13
W1 0,17
0,14
0,14
0,04
0,13
0,09
0,13 0,07
0,09
0,10
1,09
0,11
W2 0,03
0,07
0,07
0,07
0,06
0,05
0,06 0,07
0,09
0,05
0,61
0,06
W3 0,06
0,07
0,04
0,07
0,06
0,09
0,06 0,07
0,06
0,10
0,66
0,07
W4 0,17
0,14
0,14
0,13
0,25
0,18
0,13 0,20
0,18
0,19
1,71
0,17
W5 0,11
0,14
0,04
0,13
0,13
0,09
0,13 0,07
0,09
0,10
1,01
0,10
Total 1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
10,00
1,00
(Sumber : Penulis)
75
Tabel 3.4 Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation )
Faktor-Faktor Lingkungan Internal Bobot Peringkat Jumlah
Kekuatan :
• Adanya Sumber Daya Manusia yang
bekompetensi
0,06
3
0,18
• Memperhatikan kesejahteraan karyawan 0,07 2 0,14
• Memilik i hubungan yang baik dengan supplier
ban dan suku cadang
0,08 3 0,24
• Adanya permodalan yang kuat 0,15 4 0,6
• Memilik i hubungan yang baik dengan
pelanggan
0,13 3 0,39
Kelemahan :
• Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang
memadai
0,11
2
0,22
• Sedik itnya kesempatan untuk promosi di level
manajerial
0,06 1 0,06
• Tingginya biaya perekrutan karyawan 0,07 1 0,07
• Sistem dokumentasi yang masih konvensional 0,17 2 0,34
• Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat
dan cabang
0,10 2 0,20
Total 1,00 2,44
(Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)
76
Dari hasil proses input pada matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ) dapat
diketahui bahwa total jumlah nilai yang diperoleh perusahaan adalah sebesar 2,44. Dimana
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai posisi internal yang kurang
kuat.
3.5.2 Matriks EFE ( External Factor Evaluation )
Pada matriks Evaluasi Faktor Eksternal akan dilakukan perhitungan terhadap faktor –
faktor yang mempengaruhi perusahaan dari lingkungan eksternal perusahaan dengan
memberikan bobot dan rating pada setiap faktor yang telah di identifikasi. Perusahaan
dikatakan memilik i respon yang baik terhadap peluang dan ancaman yang berasal dari
lingkungan eksternal, apabila mempunyai total nilai hasil perhitungan diatas rata-rata, yakni
2,5.
Skala peringkat untuk matriks EFE :
1 = Respon perusahaan dibawah rata-rata
2 = Respon perusahan rata-rata
3 = Respon perusahaan diatas rata-rata
4 = Respon perusahaan sangat bagus
77
Tabel 3.5 Pembobotan Matriks EFE (External Factor Evaluation )
Faktor – faktor Eksternal A / B Bobot (1-3)
a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah (O1)
b) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan
perusahaan lain (O2)
A
2
a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah (O1)
b) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan
diberlakukannya AFTA (O3)
B
2
a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah (O1)
b) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4)
B
2
a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah (O1)
b) Banyak penyedia IT, Khususnya provider
internet yang murah (O5)
B
3
a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama
dengan perusahaan lain (O2)
b) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan
diberlakukannya AFTA (O3)
A
2
a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama
dengan perusahaan lain (O2)
b) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4)
B
2
a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama
78
dengan perusahaan lain (O2)
b) Banyak penyedia IT, khususnya provider internet
murah (O5)
B 3
a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan
diberlakukannya AFTA (O3)
b) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4)
B
2
a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan
diberlakukannya AFTA (O3)
b) Banyak penyedia IT, khususnya provider internet
murah (O5)
B
3
a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4)
b) Banyak penyedia IT, khususnya provider internet
murah (O5)
A
1
a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah (O1)
b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1)
A
1
a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah (O1)
b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2)
A
1
a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah (O1)
b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)
B
2
a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah (O1)
b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4)
A
1
79
a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah (O1)
b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5)
B
2
a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama
dengan perusahaan lain (O2)
b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1)
A
2
a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama
dengan perusahaan lain (O2)
b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2)
A
2
a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama
dengan perusahaan lain (O2)
b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)
B
2
a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama
dengan perusahaan lain (O2)
b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4)
A
2
a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama
dengan perusahaan lain (O2)
b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5)
B
1
a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan
diberlakukannya AFTA (O3)
b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan
(T1)
A
1
a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan
diberlakukannya AFTA (O3)
b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2)
B
2
80
a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan
diberlakukannya AFTA (O3)
b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)
A
1
a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan
diberlakukannya AFTA (O3)
b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4)
A
1
a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan
diberlakukannya AFTA (O3)
b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5)
B
1
a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4)
b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1)
A
2
a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4)
b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2)
B
2
a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4)
b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)
B
2
a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4)
b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4)
A
1
a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4)
b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5)
B
1
a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet
yang murah (O5)
b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1)
A
3
a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet
yang murah (O5)
b) Kondisi ekonomi yang tidak stabil (T2)
B
2
81
a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet
yang murah (O5)
b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)
B
2
a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet
yang murah (O5)
b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4)
B
2
a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet
yang murah (O5)
b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5)
A
1
a) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1)
b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2)
A
2
a) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1)
b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)
B
1
a) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1)
b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4)
A
1
a) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1)
b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5)
B
2
a) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2)
b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)
A
2
a) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2)
b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4)
A
3
a) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2)
b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5)
A
1
a) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)
82
b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4) A 2
a) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)
b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5)
B
2
a) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4)
b) Kondisi cuaca yang ekstri (T5)
B
2
(Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)
Tabel 3.6 Rangkuman pembobotan matriks EFE ( External Factor Evaluation )
O1 O2 O3 O4 O5 T1 T2 T3 T4 T5
O1 1 2 0,5 0,5 0,33 1 1 0,5 1 0,5
O2 0,5 1 2 0,5 0,33 2 2 0,5 2 1
O3 2 0,5 1 0,5 0,33 1 0,5 1 1 1
O4 2 2 2 1 1 2 0,5 0,5 1 1
O5 3 3 3 1 1 3 0,5 0,5 0,5 1
T1 1 0,5 1 0,5 0,33 1 2 1 1 0,5
T2 2 0,5 2 2 2 0,5 1 2 3 1
T3 2 2 1 2 2 1 0,5 1 2 0,5
T4 1 0,5 1 1 2 1 0,33 0,5 1 0,5
T5 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1
TOTAL 16,5 13 14,5 10 10,32 14,5 9,33 9,5 14,5 8
(Sumber : Penulis)
83
Tabel 3.7 Tabel normalisasi Matriks EFE ( External Factor Evaluation )
O1 O2 O3 O4 O5 T1 T2 T3 T4 T5 Total Bobot
O1 0,06
0,15
0,03
0,05
0,03
0,07
0,11
0,05
0,07
0,06
0,69
0,07
O2 0,03
0,08
0,14
0,05
0,03
0,14
0,21
0,05
0,14
0,13
0,99
0,10
O3 0,12
0,04
0,07
0,05
0,03
0,07
0,05
0,11
0,07
0,13
0,73
0,07
O4 0,12
0,15
0,14
0,10
0,10
0,14
0,05
0,05
0,07
0,13
1,05
0,10
O5 0,18
0,23
0,21
0,10
0,10
0,21
0,05
0,05
0,03
0,13
1,29
0,13
T1 0,06
0,04
0,07
0,05
0,03
0,07
0,21
0,11
0,07
0,06
0,77
0,08
T2 0,12
0,04
0,14
0,20
0,19
0,03
0,11
0,21
0,21
0,13
1,38
0,14
T3 0,12
0,15
0,07
0,20
0,19
0,07
0,05
0,11
0,14
0,06
1,17
0,12
T4 0,06
0,04
0,07
0,10
0,19
0,07
0,04
0,05
0,07
0,06
0,75
0,08
T5 0,12
0,08
0,07
0,10
0,10
0,14
0,11
0,21
0,14
0,13
1,18
0,12
Total 1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
10,00
1,00
(Sumber : Penulis)
84
Tabel 3.8 Matriks EFE ( External Factor Evaluation )
Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal Bobot Peringkat Jumlah
Peluang :
• Meningkatkan kerjasama dengan lembaga
pemerintah
0,07
4
0,28
• Tersedianya banyak kesempatan kerjasama
dengan perusahaan lain
0,10 3 0,30
• Memperluas jaringan bisnis seiring telah
diberlakukannya AFTA
0,07 3 0,21
• Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan 0,10 3 0,30
• Banyaknya penyedia IT, khususnya
provider internet yang murah
0,13 4 0,52
Ancaman :
• Kebijakan pemerintah yang memberatkan
0,08
2
0,16
• Keadaan Ekonomi yang tidak stabil 0,14 1 0,14
• Harga Bahan bakar yang tidak stabil 0,12 2 0,24
• Persaingan harga antara perusahaan pesaing 0,08 2 0,16
• Kondisi cuaca yang ekstrim 0,12 1 0,12
Total 2,43
(Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)
85
Dari hasil proses input pada matriks EFE ( External Factor Evaluation ) dapat diketahui
bahwa total jumlah nilai yang diperoleh perusahaan adalah sebesar 2,43. Dimana hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedik it belum maksimal dalam merespon
terhadap peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal.
3.6 Tahap Pencocokan data
3.6.1 Matriks SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, and Theart Matrix )
Setelah proses input data yang telah dilakukan, dapat diketahui nilai untuk masing-
masing faktor internal dan eksternal berdasarkan matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
dan EFE (External Factor Evaluation) yang masing-masing bernilai 2,44 untuk IFE dan 2,43
untuk EFE. Yang kemudian dapat disimpulkan bahwa kekuatan internal dan respon terhadap
peluang dan ancaman berasal dari lingkungan eksternal PT GPL JAYA Ekspedisi masih
dikatakan belum kuat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan proses perumusan strategi-strategi
yang sesuai dan tepat untuk diterapkan pada perusahaan agar mampu memanfaatkan
peluang-peluang dan peluang-peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan dan
ancaman yang ada pada perusahaan.
1) Untuk mendapatkan koordinat titik X, Jumlah hasil perkalian dari bobot dan
peringkat Strength (S) dikurangi dengan jumlah hasil perkalian dari bobot dan
peringkat Weakness (W), sehingga didapat perhitungan sebagai berikut :
Strength (S) : 1,55
Weakness (W) : 0,89 –
Titik X : 0,66
2) Untuk mendapatkan koordinat titik Y, Jumlah hasil perkalian dari bobot dan
peringkat Opportunities (O) dikurangi dengan jumlah hasil perkalian dari bobot
dan peringkat Threats (T), sehingga didapat perhitungan sebagai berikut :
Opportunities (O) : 1,61
86
Threats (T) : 0,82 –
Titik Y : 0,79
Dari hasil perhitungan diatas, maka di dapat koordinat pada titik ( 0,66 ; 0,79 ) yang
terletak pada kuadran pertama, dimana menjelaskan bahwa posisi relatif perusahaan PT GPL
JAYA Ekspedisi memilik i Strength yang didukung untuk memanfaatkan Opportunity yang ada.
Sehingga diperlukan strategi yang sesuai dan tepat untuk mendukung proses bisnis
perusahaan, agar mampu bersaing dengan kompetitornya dimasa yang akan datang. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.4
Posisi relative PT GPL JAYA Ekspedisi
(Sumber : Penulis)
O
S
T
W
0,66
0,79 (0,66 ; 0,79
)
87
Tabel 3.9 Matriks SWOT PT GPL JAYA Ekspedisi
IFE
EFE
Strengths (S)
• Adanya sumber daya
manusia yang
berkompetensi
• Memperhatikan
kesejahteraan karyawan
• Memilik i hubungan yang
baik dengan supplier ban
dan suku cadang
• Adanya permodalan yang
kuat
• Memilik i hubungan yang
baik dengan pelanggan
Weaknesses (W)
• Tidak tersedianya
fasilitas dan teknologi
yang memadai
• Sedik itnya kesempatan
untuk promosi di level
manajerial
• Tingginya biaya
perekrutan karyawan
• Sistem dokumentasi
yang masih
konvensional
• Kurangnya komunikasi
antara karyawan pusat
dan cabang
Opportunities (O)
• Meningkatkan
kerjasama dengan
lembaga pemerintah
• Tersedianya banyak
kesempatan
kerjasama dengan
perusahaan lain
• Memperluas jaringan
bisnis seiring telah
diberlakukannya
AFTA
• Tersedianya banyak
jasa kredit kendaraan
• Banyaknya penyedia
IT, khususnya Prov ider
internet murah
Strategi SO
Strategi Penetrasi pasar
(S1, S4, S5, O1, O2, O3)
Strategi integrasi ke
belakang
( S2, S3, O4 )
Strategi WO
Strategi Pengembangan
produk (W1, W4, W5,
O5)
Strategi integrasi ke
belakang
( W2, W3, O1, O2 )
88
Threats (T)
• Kebijakan pemerintah
yang memberatkan
• Keadaan ekonomi
yang tidak stabil
• Harga bahan bakar
yang tidak stabil
• Persaingan harga
antara perusahaan
pesaing
• Kondisi cuaca yang
ekstrim
Strategi ST
Strategi Pengembangan
produk (S1, S4, S5, T2,
T3, T4)
Strategi integrasi ke
belakang
( S2, S3, T1 )
Strategi WT
Strategi Pengembangan
produk ( W1, W4, W5,
T4 )
(Sumber : Penulis)
Keterangan :
1. Strategi SO ( Strength – Opportunities )
a. Strategi Penetrasi pasar :
- Meningkatkan jaringan bisnis dengan ikut serta dalam kegiatan distribusi barang ke
yang datang dari luar negri maupun yang akan dik irim ke luar negri ( Ekspor –
Impor ) melalui kerjasama dengan pemerintah dan perusahaan yang bersakala
internasional
- Penginvestasian IT dalam perusahaan, khususnya dalam manajemen e-business
yang berbasis jaringan intranet yang akan mendukung proses bisnis perusahaan.
- Memperbanyak jumlah unit truk angkutan barang, sehingga mampu meningkatkan
pelayanan dan pemenuhan permintaan jasa angkutan barang ke wilayah yang
lebih luas.
b. Strategi integrasi kebelakang :
- Membuat perjanjian kerjasama dengan penyedia suku cadang dan ban bagi
perusahaan.
89
2. Strategi ST ( Strength – Threats )
a. Strategi pengembangan produk :
- Memaksimalkan proses manajemen bisnis yang ada agar mampu meminimalkan
biaya sehingga tetap mampu memberikan harga yang kompetitif dengan
perusahaan pesaing dengan merancang situs web e-business management yang
berbasis intranet.
b. Strategi integrasi kebelakang :
- Membuat perjanjian kerjasama dengan penyedia suku cadang dan ban bagi
perusahaan.
3. Strategi WO ( Weakness – Opportunities )
a. Strategi pengembangan produk :
- Merancang suatu situs web e-business management yang berbasis intranet agar
mampu mendukung proses manajemen di lingkungan internal perusahaan serta
mampu mendapatkan umpan balik (Feedback ) dari konsumen maupun pemasok
(supplier) suku cadang dan ban.
b. Strategi integrasi kebelakang :
- Membuat perjanjian kerjasama dengan penyedia suku cadang dan ban bagi
perusahaan.
4. Strategi WT ( Weakness – Threats )
a. Strategi pengembangan produk :
- Melakukan perbaikan dalam manajemen perusahaan dengan merancang suatu situ
web e-business management yang berbasis intranet
90
3.6.2 Matriks IE ( Internal – External Matrix )
Selanjutnya berdasarkan skor atau hasil pembobotan yang dilakukan pada matriks
IFE ( External Factor Evaluation ) dan matriks EFE ( Internal Factor Evaluation ) yaitu
masing-masing 2,44 untuk IFE sebagai sumbu X dan 2,43 untuk EFE sebagai sumbu Y, maka
dapat digambarkan dalam matriks IE ( Internal – External ) sebagai berikut :
Tabel 3.10 Matriks IE ( Internal – External ) PT GPL JAYA Ekspedisi
(Sumber : Penulis)
Dari hasil pencocokan pada matriks IE, dapat di ketahui bahwa PT GPL JAYA Ekspedisi
berada pada sel V yang menunjukkan bahwa strategi yang bisa diterapkan perusahaan
adalah menjaga dan mempertahankan ( Hold and maintain ), dimana pada startegi ini ada
dua strategi yang digunakan yaitu :
I II III
IV V VI
VII VIII IX
SKOR BOBOT TO
TAL MATR
IKS EFE
Rendah
Sedang
Tinggi
1,0 – 1,99
2,00 – 2,99
3,00
– 4,00
SKOR BOBOT TOTAL MATRIKS IFE
Kuat Rata ‐rata Lemah
3,00 – 4,00 2,00 – 2,99 1,0 – 1,99
91
1. Penetrasi pasar
Strategi penetrasi pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa
pasar untuk produk dan jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya
pemasaran yang lebih besar.
2. Pengembangan produk
Strategi pengembangan produk adalah strategi yang mengupayakan peningkatan
penjualan dengan cara memperbaik i atau memodifikasi produk atau jasa yang
ada ada saat ini.
92
3.6.3 Matriks Strategi Besar ( Grand Strategy Matrix )
Pada matriks strategi besar ( Grand Strategy Matrix ), dalam menentukan posisi
atau merumuskan strategi alternatif perusahaan didasarkan pada dua dimensi evaluatif,
yaitu posisi kompetitif perusahaan dan pertumbuhan pasar (industri).
Gambar 3.5
Matriks Strategi Besar
(Sumber : Penulis)
Kuadran II
1. Pengembangan pasar
2. Penetrasi pasar
3. Pengembangan produk
4. Integrasi horizontal
5. Divestasi
6. Likuidasi
Kuadran I
1. Pengembangan pasar
2. Penetrasi pasar
3. Pengembagan produk
4. Integrasi ke depan
5. Integrasi ke belakang
6. Integrasi horizontal
7. Diversifikasi terkait
Kuadran III
1. Penciutan
2. Diversifikasi terkait
3. Diversifikasi tak terkait
4. Divestasi
5. Likuidasi
Kuadran IV
1. Diversifikasi terkait
2. Diversifikasi tak terkait
3. Usaha patungan (Joint Venture)
PERTUMBUHAN PASAR YANG CEPAT
PERTUMBUHAN PASAR YANG LAMBAT
POSISI KOMPETITIF YANG LEMAH
POSISI KOMPETITIF YANG KUAT
93
Apabila diperhatikan pada tahap pencocokan strategi perusahaan sebelumnya pada
matriks SWOT, dapat disimpulkan bahwa posisi strategi PT GPL JAYA Ekspedisi dalam
matriks Strategi besar berada pada kuadran I. Dimana dalam kuadran I terdapat
beberapa strategi seperti pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk,
integrasi ke depan, integrasi horizontal dan diversifikasi terkait.
3.7 Tahap Keputusan
3.7.1 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)
Pada matriks perencanaan strategi kuantitatif ( Quantitative Strategic Planning
Matrix ) hasil setiap strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT, IE, dan strategi besar
dijabarkan dalam table rangkuman alternatif strategi guna mengetahui strategi mana
yang cocok untuk diterapkan dengan kondisi perusahaan saat ini.
Tabel 3.11 Rangkuman alternative strategi PT GPL JAYA Ekspedisi
No Alternatif strategi Frekuensi kemunculan
(matriks SWOT, IE,
dan Strategi Besar)
Kemungkinan
untuk
dilakukan
Alasan (untuk
kemungkinan tidak
bisa dilakukan)
1 Pengembangan pasar 1 x Bisa
2 Penetrasi pasar 3 x Bisa
3 Pengembangan produk 5 x Bisa
4 Integrasi ke depan 1 x Tidak Karena dalam
perusahaan
jasa angkutan,
tidak memilik i
retailer atau
94
distributor
5 Integrasi ke belakang 4 x Bisa
6 Integrasi
horizontal
1 x Tidak Karena
perusahaan belum
cukup kuat untuk
mengambil alih
kepemilikan atas
perusahaan
pesaing
7 Diversifikasi terkait 1 x Tidak Karena
perusahaan
masih belum
memilik i
manajemen
yang kuat
(Sumber : Penulis)
Berdasarkan tabel rangkuman alternatif strategi dapat diketahui bahwa strategi yang dapat
diterapkan adalah strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, dan
integrasi kebelakang. Kemudian dari ke empat strategi tersebut, diambil dua strategi yang
memilik i frekuensi kemunculan paling tinggi sehingga dapat mempermudah dan membantu
dalam pengambilan keputusan untuk strategi yang nantinya cocok diterapkan PT GPL JAYA
Ekspedisi. Strategi tersebut antara lain strategi pengembangan produk yang memilik i frekuensi
kemunculan 5x dan integrasi kebelakang yang memilik i frekuensi kemunculan 4x.
Dengan demikian dapat dijabarkan dalam matriks perencanaan strategi kuantitatif ( Quantitative
Strategic Planning MatrixI ) untuk strategi alternatif perusahaan PT GPL JAYA Ekspedisi sebagai
berikut.
95
Tabel 3.12 Matriks Perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) PT GPL JAYA Ekspedisi
Alternatif Strategi
Faktor Kunci Bobot Pengembangan produk Integrasi kebelakang
AS TAS AS TAS
Kekuatan
1. Adanya SDM yang
berkompetensi
0,06
-
-
2. Memperhatikan
kesejahteraan karyawan
0,07 - -
3. Memilik i hubungan yang
baik dengan supplier ban
dan suku cadang
0,08 2 0,16 4 0.32
4. Adanya permodalan yang
kuat
0,15 4 0,60 2 0,30
5. Memilik i hubungan yang
baik dengan pelanggan
0,13 - -
Kelemahan
1. Tidak tersedianya fasilitas
dan teknologi yang
memadai
0,11
4
0,44
2
0,22
96
2. Sedik itnya kesempatan
untuk promosi di level
manajerial
0,06 - -
3. Tingginya biaya perekrutan
karyawan
0,07 - -
4. Sistem dokumentasi yang
masih konvensional
0,17 4 0,68 1 0,17
5. Kurangnya komunikasi
antara karyawan pusat dan
cabang
0,10 3 0,30 1 0,10
1,00
Peluang
1. Meningkatnya kerjasama
dengan lembaga
pemerintah
0,07
-
-
2. Tersedianya banyak
kesempatan kerjasama
dengan perusahaan lain
0,10 1 0,10 4 0,40
3. Memperluas jaringan
bisnis seiring telah
diberlakukannya AFTA
0,07 4 0,28 3 0,21
4. Tersedia banyak jasa 0,10 - -
97
kredit kendaraan
5. Banyak penyedia IT,
khususnya provider
internet yang murah
0,13 4 0,52 3 0,39
Ancaman :
1. Kebijakan pemerintah
yang memberatkan
0,08
-
-
2. Keadaan ekonomi yang
tidak stabil
0,14 - -
3. Harga bahan bakar
yang tidak stabil
0,12 - -
4. Persaingan harga
antara perusahaan
pesaing
0,08 3 0,24 4 0,32
5. Kondisi cuaca yang
ekstrim
0,12 3 0,36 1 0,12
1,00 3,68 2,55
(Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)
Berdasarkan hasil dari matriks perencanaan strategi kuantitatif di dapat strategi yang lebih dominan
dan cocok diterapkan diperusahaan yaitu “ strategi pengembangan produk “ yang memilik i total
nilai 3,68 lebih besar dari “ strategi integrasi kebelakang “ dengan nilai 2,55.
98
3.8 Rancangan Solusi Pemecahan
Strategi pengembangan produk/jasa merupakan strategi yang mengupayakan peningkatan
penjualan/pelayanan atas jasa yang diberikan dengan cara memperbaik i atau memodifikasi
produk atau jasa yang sudah ada saat ini. Salah satu alternative untuk implementasi strategi
pengembangan produk/jasa tersebut adalah melalui perancangan e-business management
yang berbasis intranet melalui website guna mempermudah proses bisnis perusahaan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada flowchart halaman berikutnya:
99
Gambar 3.6 Flowchart e-business management PT GPL JAYA Ekspedisi Sumber : Penulis
Penerimaan order dari pelanggan
Karyawan mengecek harga dan menginput order dalam sistem yang online
Karyawan mengecek pada sistem,untuk menentukan kapasitas barang yang akan dikirim pelanggan sesuai dengan kapasitas truk yang ada
Partai Kecil Partai Besar
Pembuatan invoice dengan meng-input data pelanggan dan jumlah kuantitas barang kemudian di cetak untuk diberikan copy nya kepada
Meng-input data surat jalan kendaraan untuk dicetak dan diberikan kepada supir , kemudian supir berangkat ke kota tujuan
Pendataan dan perhitungan barang berdasarkan masing-masing invoice untuk dimuat di dalam kendaraan
Pembuatan invoice dengan meng-input data pelanggan dan jumlah kuantitas barang kemudian di cetak untuk diberikan kepada supir agar diserahkan kepada pelanggan setelah barang nya di muat di dalam kendaraan
Supir membawa barang ke kantor untuk dilakukan Pendataan dan perhitungan barang yang telah dimuat berdasarkan invoice yang telah dibuat untuk dicocokan
Karyawan meng-update status barang kiriman untuk tiap-tiap nomer invoice yang telah dicetak dan diberikan kepada pelanggan
Penyimpanan setiap invoice dan surat jalan kendaraan dalam database server untuk kemudian dapat digunakan bagi keperluan perusahaan
Penerimaan barang di kantor perwakilan dan pembongkaran barang digudang serta pengiriman barang ke alamat tujuan pelanggan
Kurir meminta tanda terima kepada pelanggan sebagai bukti bahwa barang telah diantar ketempat tujuan pelanggan dengan selamat
Karyawan meng-update status kiriman dan kemudian memeriksa apakah tagihan telah dibayarkan oleh pelanggan , apabila belum dibayar kemudian akan ditagi hkan oleh kurir berdasarkan tanda
Karyawan meng-update status pembayaran pelanggan, kemudian disimpan dalam database guna keperluan dokumentasi
100
Sistem manajemen ini diharapkan mampu untuk mengkoordinasi dan membantu serta
memperlancar komunikasi dua arah antar tiap kantor wilayah guna berbagi informasi-
informasi tentang proses pengiriman barang, mulai dari proses pembuatan invoice, proses
muat dan bongkar barang sampai ke detail tentang nomor polisi kendaraan dan supir yang
akan mendukung proses bisnis pengiriman barang agar dapat memberikan pelayanan dan
kepuasan yang optimal bagi pelanggan.
Deskripsi sistem manajemen ini adalah sebagai berikut :
• Proses penerimaan order pengiriman barang dari pelanggan langsung di input secara
online dalam website intranet sehingga di tiap-tiap kantor wilayah dapat memantau
secara langsung invoice atas pengiriman barang tersebut dan dapat mencetaknya
sendiri guna keperluan distribusi barang yang akan dik irim dan diantarkan ke tempat
tujuan.
• Pencatatan secara langsung yang di input dalam komputer atas jumlah barang yang
akan dimuat atau dik irim yang telah dihitung terlebih dahulu dan telah dipastikan
jumlahnya, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam proses bongkar barang.
• Menyediakan fasilitas untuk merespon permintaan pelanggan yang mengirim barang
dalam partai besar apabila menginginkan prioritas untuk mengantar barang
kirimannya ke toko atau gudang penerima barang.
• Sistem yang dapat menyimpan seluruh laporan atau invoice yang telah ditagih
maupun yang belum ditagih dalam tiap periode, sehingga dapat diterlihat dan terdata
dengan jelas pendapatan yang diperoleh untuk masing-masing kendaraan.
• Sistem yang terintegrasi secara intranet dalam perusahaan, sehingga dapat diakses
kapan saja dan dimana saja oleh orang yang memilik i wewenang dan berkepentingan
saja guna memberikan informasi yang berguna bagi proses bisnis perusahaan.