bab 3 gambaran umum perusahaan 3.1 sejarah perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-1-00260-ka bab...
TRANSCRIPT
49
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan
Industri pariwisata dan penanganan perjalanan semakin penting seiring dengan
kemajuan perekonomian suatu negara dan kawasan. Indonesia sebagai sebuah negara
sedang berkembang yang memiliki potensi pembangunan yang sangat besar, terus
memacu pembangunan perekonomiannya yang pada gilirannya meningkatkan dinamika
didalam negeri dan dalam hubungan Internasional yang melibatkan pejabat pemerintah,
kalangan dunia usaha dan tentunya para wisatawan. PT. Nustra Tours, Travel and
Convention menyadari peningkatan fungsi dan peran perjalanan transportasi darat, laut
dan udara sangat menunjang dalam meningkatkan kinerja perekonomian dan terbinanya
hubungan antar negara yang semakin baik.
PT. Nustra Tours, Travel and Convention adalah salah satu biro perjalanan yang
dikenal luas di Indonesia yang didirikan tahun 1971 dengan tujuan membangun sebuah
biro perjalanan yang memberikan pelayanan dengan standar terkemuka dalam industri
pariwisata Indonesia. Adalah penting untuk membuktikan kepada para pelanggannya
dan dunia pariwisata pada umumnya bahwa PT. Nustra Tours, Travel and Convention
dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik kepada pelanggannya, wisatawan lokal
maupun mancanegara khususnya dalam bidang perjalanan dan wisata dengan latar
belakang keindahan alam dan budaya Indonesia. PT. Nustra Tours, Travel and
Convention berdiri berdasarkan akte pendirian dengan No. 6 Tanggal 7 Desember 1971
50
dan dengan izin usaha No. 30/D-2/BPU/79. PT. Nustra Tours, Travel and Convention
memiliki NPWP : 01 374 267 1 015 000
Sehubungan dengan tekad menjadi penyedia jasa perjalanan dan wisata
berkualitas, PT. Nustra Tours, Travel and Convention selalu mengutamakan peningkatan
kualitas manajemen layanan (service quality) melalui peningkatan kualitas sumberdaya
manusia dan kemudahan administrasi serta pelaporan lengkap. Selain menangani bidang
Ticketing, Inbound / Outbound Tours dan Dokumen Perjalanan, PT. Nustra Tours,
Travel and Convention juga melayani kegiatan Umroh dan Holyland, Meetings,
Incentive, Conventions & Exhibitions dengan PT. Nustra Tours, Travel and Convention
PT. Nustra Tours, Travel and Convention juga sudah cukup berpengalaman dalam
menangani MICE (Meeting, Incentive, Convention & Exhibitions) dimana PT. Nustra
Tours, Travel and Convention merupakan anggota INCCA.
3.2 Visi dan Misi
3.2.1 Visi Perusahaan
Memasuki era perdagangan bebas yang dimulai pada tahun 2003 pada saat
dimana ASEAN Free Trade Area (AFTA) akan berlaku, maka perusahaan perlu
menetapkan visi agar mampu menghadapi dan memenangkan persaingan tersebut.
Visi perusahaan adalah “memiliki keunggulan dalam kualitas dan daya saing
sehingga menjadi Biro Perjalanan dan PCO yang disegani di Indonesia”. Visi ini
harus menjadi bagian bagi setiap jajaran karyawan perusahaan.
51
3.2.2 Misi Perusahaan
Misi perusahaan sesuai dengan yang terkandung dalam akte pendirian PT.
Nustra Tours, Travel and Convention adalah “memberikan kepuasan kepada
pelanggan dalam bidang jasa perjalanan dan konferensi untuk mencapai
produktivitas dan profitabilitas yang didasarkan pada efisiensi dan efektifitas”.
Dalam mendukung misi tersebut PT. Nustra Tours, Travel and Convention bertekad
untuk :
1. Meningkatkan kuantitas penjualan dan kualitas pelayanan untuk mendapat
keuntungan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas.
2. Selalu memperlakukan dengan baik pelanggan, pemasok dan rekanan seperti
halnya PT. Nustra Tours, Travel and Convention sendiri ingin diperlakukan.
3. Secara aktif mengejar kesempatan yang ada dipasar untuk dapat dikuasai.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang mendorong dan menghargai
perkembangan dan keterlibatan seluruh karyawan serta memberikan
kesejahteraan yang baik sesuai dengan kontribusinya terhadap perusahaan.
5. Memberikan keuntungan yang layak bagi para pemegang saham.
52
3.3 Struktur Organisasi
53
3.4. Fungsi dan Peranan Jabatan
PT. Nustra Tours, Travel and Convention dipimpin oleh seorang President
Director dan yang terdiri dari 9 (sembilan) bagian diantaranya : Event Manager,
Finance and Accounting Manager, General Manager, Branch Manager, Sales dan
Marketing Manajer, Tour Manager, Ticketing Manager, HR (Human Resource) dan GA
(General Affair) Manager, dan Operational Manager.
3.4.1 Event Manager
Adapun fungsi dan peranan jabatan dari Event Manager sebagai berikut :
a. Mengelola kegiatan bisnis khususnya dalam penanganan MICE secara
keseluruhan baik domestik maupun International.
3.4.2. Finance dan Accounting Manager
Adapun fungsi dan peranan jabatan dari Finance dan Accounting Manager sebagai
berikut :
a. Mengelola kegiatan bisnis khususnya keuangan dengan seluruh kegiatannya
yang meliputi laporan rugi/ laba perusahaan, neraca, kas serta kegiatan
operasional keuangan lainnya.
b. Mengelola dan mengoptimalisasi laporan penjualan produk travel dan
menjalin kerjasama yang baik antar departemen yang terkait.
54
3.4.3 General Manager
Adapun fungsi dan peranan jabatan General Manager sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan Membuat laporan
kerja bulanan kepada Direktur Utama serta Mewakili perusahaan dalam
hubungannya dengan para Manager dan staf serta pihak luar (prinsipal,
pelanggan).
b. Membuat perencanaan, pengorganisasian dan berbagai kebijaksanaan dalam
upaya mencapai tujuan perusahaan.
c. Memberikan pengarahan tentang strategi yang dipakai oleh perusahaan
dalam menjalankan rencana kerja dan kegiatannya.
d. Menciptakan pedoman pengendalian terhadap pelaksanaan rencana kerja
dan strategi yang ditetapkan.
e. Menyetujui/ menolak usulan-usulan yang disampaikan bawahan.
f. Meneliti dan menganalisa perkembangan pasar (Market Trend) dan
berusaha mencari peluang guna menciptakan pasar baru.
3.4.4 Branch Manager
Adapun fungsi dan peranan jabatan dari Branch Manager sebagai berikut:
a. Mengelola kegiatan bisnis khususnya kantor cabang dengan seluruh
kegiatannya yang meliputi penjualan, pemasaran, administrasi dan
mengumpulkan data dan informasi.
b. Mengelola dan mengoptimalisasi penjualan produk travel dan menjalin
kerjasama yang baik dengan pelanggan baik corporate maupun pihak
rekanan kerja yang terkait.
55
3.4.5 Sales dan Marketing Manager
Adapun fungsi dan peranan jabatan dari Sales dan Marketing Manager sebagai
berikut :
a. Mengelola kegiatan bisnis khususnya departemen Sales dan Marketing yang
meliputi penjualan, pemasaran, administrasi dan mengumpulkan data dan
informasi.
b. Mengelola dan mengoptimalisasi produk travel dan mengadakan administrasi
laporan penjualan yang lebih efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3.4.6 Tour Manager
Adapun fungsi dan peranan jabatan dari Tour Manager sebagai berikut :
a. Mengelola kegiatan bisnis khususnya tour baik Domestik maupun
International.
b. Mengelola dan mengoptimalisasi laporan penjualan tour serta hal yang
berhubungan dengan departemen yang terkait.
3.4.7 Ticketing Manager
Adapun fungsi dan peranan jabatan dari Ticketing Manager sebagai berikut :
a. Mengelola kegiatan bisnis khususnya departemen Tiketing yang meliputi
penjualan, pemasaran, administrasi dan mengumpulkan data dan informasi
mengenai perkembangan usaha.
56
b. Mengelola dan mengoptimalisasi tata laksana administrasi operasional dan
administrasi laporan penjualan yang lebih efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3.4.8 HR (Human Resource) dan GA (General Affair) Manager
Adapun fungsi dan peranan jabatan dari Human Resource dan General Affair
Manager sebagai berikut :
a. Mengelola kegiatan bisnis khususnya bidang HRD (Human Resource
Development) dan GA (General Affair) dengan seluruh kegiatannya yang
meliputi : Penggajian, Administrasi Kepegawaian, Kedisiplinan.
b. Mengelola dan mengoptimalisasi laporan serta hal hal yang berhubungan
dengan departemen yang terkait.
3.4.9 Operasional Manager
Adapun fungsi dan peranan jabatan dari Operasional Manager sebagai berikut:
a. Mengelola kegiatan bisnis khususnya operasional travel secara keseluruhan
baik dari perijinan, administrasi serta hal-hal yang berhubungan dengan
sistem dan prosedur.
b. Mengelola dan mengoptimalisasi produk produk travel dan sistem
administrasi laporan penjualan yang lebih efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan.
57
3.5 Uraian Proses Bisnis
Pada sistem PT. Nustra Tours, Travel and Convention, Proses Bisnis dimulai
dengan cara apabila PT. Nustra Tours, Travel and Convention menerima pemesanan
tiket pesawat melalui telepon, fax dan email. Pada saat pelanggan melakukan reservasi
maka bagian sales mengkonfirmasi data dari pelanggan (ditanyakan kota / negara asal
dan tujuan, nama sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk / Pasport, tanggal
keberangkatan, dan tanggal kepulangan). Kemudian bagian ticketing akan memasukkan
data yang telah diperoleh dari bagian sales ke dalam data booking card dan akan
membuat pembukuan via reservation computer system (melalui ABACUS, ARGA,
GALILEO) atau direct call to the Airlines. Setelah pembukuan dibuat, maka bagian
sales akan menginformasikan status kepada pelanggan (konfirmasi atau cadangan), jika
stock tiket yang dimaksud tidak ada, maka bagian Sales akan mengirimkan Letter of
Guarantee (L/G). Apabila hasil dari pengecekan pada pembukuan reservasi sudah ok,
maka bagian Finance dan Accounting akan menginformasikan kembali untuk proses
pembayaran (jumlah harga, cara pembayaran, dan pembuatan invoice) kepada
pelanggan. Pelanggan dapat melakukan pembayaran baik secara cash, credit maupun
dengan penggunaan debit dan credit card sesuai dengan jumlah harga yang telah
diinformasikan sebelumnya. Setelah transaksi pembayaran telah selesai dilakukan, maka
tiket dapat diambil langsung oleh pelanggan ataupun dapat menggunakan jasa delivery
atau pengantaran yang telah disiapkan oleh PT. Nustra Tours, Travel and Convention.
58
3.6 Teknologi Informasi / Sistem Informasi Pada PT. Nustra Tour, Travel and
Convention
3.6.1 Penjelasan Umum
Aplikasi yang terdapat pada PT. Nustra Tour, Travel and Convention
merupakan salah satu pengimplementasikan teknologi informasi yang dapat
mendukung proses-proses bisnis inti perusahaan, yaitu untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, memperlancar hubungan dengan klien dan pelanggan, meningkatkan
pelayanan dan mempermudah manajemen untuk mengambil keputusan. Dalam hal
ini penulis ingin menjelaskan proses-proses apa saja yang terdapat di aplikasi PT.
Nustra Tour, Travel and Convention. Aplikasi TASS adalah suatu aplikasi software
yang digunakan oleh perusahaan untuk membantu proses bisnis yang ada, seperti
pemesanan dan pembelian tiket, membuat laporan keuangan, menghitung gaji,
pembayaran ke Bank dan membuat Invoice. Dengan adanya penerapan aplikasi pada
PT. Nustra Tour, Travel and Convention dapat mempermudah dalam pengentrian
data guna membantu proses bisnis yang ada. Selain itu aplikasi ini juga memiliki
kemampuan yang dapat membantu perusahaan untuk mengetahui harga tiket, tujuan
kepergian, tujuan kepulangan, jenis tiket yang dipesan, nomor tiket, dan pesawat apa
yang digunakan.
Dalam mendukung proses bisnis pada PT. Nustra Tour, Travel and
Convention terdapat software yang bersifat online yang digunakan dalam
menjalankan proses bisnis perusahaan. Umumnya, Software-software online ini
berasal dari maskapai-maskapai penerbangan. Penggunaan software ini bertujuan
untuk memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan pembookingan,
pemesanan kursi, pengecekan harga yang telah diberikan dari masing-masing
59
maskapai penerbangan, dan pengecekan penerbangan. Selain itu, PT. Nustra Tour,
Travel and Convention menggunakan networking atau software online dengan
beberapa maskapai penerbangan, seperti : ARGA, ABACUS, LION ONLINE,
MANDALA, SRIWIJAYA, BATAVIA, dan MERPATI. Networking atau software
online yang diberikan oleh maskapai Garuda, Mandala Airlines, dan Batavia
Airlines dapat digunakan untuk melakukan issued tiket yang akan menghasilkan E-
ticket (Elektronik Tiket). Sedangkan untuk maskapai Merpati Airlines, Sriwijaya
Airlines, Lion Air, dan Wings Air juga dapat digunakan untuk memasukkan nomor
tiket ketika akan melakukan issued tiket.
3.6.2 Fitur-Fitur Aplikasi
Fitur-Fitur yang terdapat di dalam software pada PT. Nustra Tour, Travel and
Convention antara lain:
1. SALES and PURCHASE ORDER
� Report
� Master Data
� Input
• Invoice
• Tour
• Refund
2. GENERAL ACCOUNTING
� Input
60
� Mater Data
� Tools
� Report:
• Journal Entries
• Trial Balance
• General Ledger
• Realized Gain/ Loss
� Financial Report :
• Balance Sheets
• Income Statements
• Expenses
3. CASH and BANK
� Input:
• General Cash Bank Transactions
• Inter Cash Bank Transactions
• Journal Memorial
� Reports
61
3.6.3 Konfigurasi Teknologi Informasi (TI)
Susunan konfigurasi teknologi informasi yang terdapat pada PT. Nustra Tour,
Travel and Convention adalah sebagai berikut :
a. Hardware (Perangkat Keras)
Hardware yang digunakan oleh PT. Nustra Tours, Travel and Convention
adalah sebagai berikut :
1. Printer Tiket Omne 800 merk Texas : 1 Unit
2. Printer Tiket 89 se merk Genicom : 1 Unit
3. Printer Epson LX-300 : 3 Unit
4. Printer HP Laser Jet : 1 Unit
5. Printer Samsung Laser Jet : 2 Unit
6. Printer Deskjet HP 710 : 1 Unit
7. Printer HP 1360 : 1 Unit
8. Personal Computer (PC)-Samsung : 23 Unit
9. Notebook ACER : 1 Unit
10. Notebook Toshiba : 1 Unit
11. CPU Server IBM H-100 : 1 Unit
12. Connector : 56 Unit
13. Switch : 7 Unit
14. Kabel LAN : 475 M
15. Modem : 5 Unit
62
b. Software (Operating System)
Software yang digunakan oleh PT. Nustra Tours, Travel and Convention dari
tahun 2005 sampai saat ini adalah :
• Software TASS (TRAVEL AGENT SOLUTION SYSTEM)
• Database SQL Server 2005.
c. Networking
Networking atau jaringan secara online juga diperlukan oleh PT. Nustra
Tours, Travel and Convention untuk mengefesiensi dan mengefektifitaskan
proses bisnis pada perusahaan yang diimplementasikan dengan menggunakan
internet speedy yang kecepatannya sampai 512Kbps. Setiap komputer yang ada
pada PT. Nustra Tours, Travel and Convention juga dapat mengakses jaringan
internet karena dilengkapi sistem jaringan LAN (Local Area Network).
Sedangkan networking dapat digunakan oleh perusahaan sebagai penghubung
dalam proses bisnis yang ada dengan beberapa maskapai penerbangan adalah
sebagai berikut :
1. ARGA : Jaringan komputer reservasi penerbangan Garuda
2. ABACUS : Jaringan komputer Internasional yang melayani
ticketing / penerbangan internasional (selain
garuda), hotel / akomodasi, sewa mobil di dalam
dan luar negeri.
3. LION ONLINE : Jaringan komputer reservasi penerbangan Lion
Air dan Wings Air
63
4. MANDALA :Jaringan komputer reservasi penerbangan
Mandala Airlines
5. SRIWIJAYA : Jaringan komputer reservasi penerbangan
Sriwijaya Air
6. BATAVIA : Jaringan komputer reservasi penerbangan Batavia
Air
7. MERPATI :Jaringan komputer reservasi penerbangan Merpati
Airlines
64
3.6.4 Gambar Jaringan LAN Pada PT.Nustra Tours, Travel and Convention
Gambar 3.2 Jaringan LAN Pada PT. Nustra Tours, Travel and Convention
(Sumber : PT. Nustra Tours, Travel and Convention)
65
3.7 Data Yang Diperoleh Dari Perusahaan
Penulis memperoleh data dari hasil dari wawancara dan kuesioner penulis pada
manajemen PT.Nustra Tours, Travel and Convention serta beberapa staf yang terkait.
Dari data yang telah penulis peroleh, maka penulis memperoleh data – data untuk
domain keuangan, domain bisnis dan domain teknologi.
3.7.1 Domain Keuangan (Financial Value)
Data keuangan yang penulis peroleh dari PT. Nustra Tours, Travel and
Convention akan digunakan untuk evaluasi aspek-aspek keuangan. Antara lain untuk
menghitung Return on Investment (ROI), Value Linking, Value Restructuring dan
Value Acceleration. Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang penulis dapatkan dari
PT. Nustra Tours, Travel and Convention biaya investasi awal dapat dirincikan
sebagai berikut :
No Keterangan Unit Harga Total 1 Desktop / PC - Samsung 23 Rp 5,650,000 Rp129,950,0002 Notebook ACER 1 Rp18,200,000 Rp 18,200,0003 Notebook Toshiba 1 Rp22,500,000 Rp 22,500,0004 CPU Server IBM H-100 1 Rp51,650,000 Rp 51,650,000
5 Printer Tiket Omne 800 merk Texas 1 Rp 1,125,000 Rp 1,125,000
6 Printer Tiket 89 se merk Genicom 1 Rp 1,250,000 Rp 1,250,0007 Printer Epson LX-300 3 Rp 3,125,000 Rp 9,375,0008 Printer HP Laser Jet 1 Rp 1,750,000 Rp 1,750,0009 Printer Samsung Laser Jet 2 Rp 1,150,000 Rp 2,300,000
10 Printer Deskjet HP 710 1 Rp 1,200,000 Rp 1,200,00011 Printer HP 1360 1 Rp 1,030,000 Rp 1,030,00012 Modem 5 Rp 1.100,000 Rp 5,500,00013 Biaya Jaringan Rp 9,600,00014 Pembelian kabel LAN 475 M Rp 5,000 Rp 2,375,00015 Pembelian kabel komputer Rp 5,000,00016 Biaya pendidikan & pelatihan 22 Rp 1,300,000 Rp 28,600,000
66
orang 17 Software TASS 1 Rp35,000,000 Rp 35,000,00018 Instalasi internet 10 Rp 400,000 Rp 4,000,00019 Switch / router 7 Rp 750,000 Rp 5,250,00020 Connector 56 Rp 12.000 Rp 672,00021 Pembelian kertas 15 Rp. 40.000 Rp. 600.00022 Pembelian toner Rp. 5.200.000
Biaya berjalan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional penerapan
teknologi informasi agar berjalan dengan baik. Rincian biaya berjalan proyek TI
pada PT. Nustra Tours, Travel and Convention adalah sebagai berikut:
-. Biaya berjalan TI pada tahun 2005-2006 :
No Keterangan Harga
1 Biaya penambahan hardisk Rp 8.500.000
2 Biaya pembelian switch komputer Rp 1.500.000
3 Biaya pembelian toner Rp 2.600.000
4 Biaya pembelian mouse komputer Rp 150,000
5 Biaya internet Rp 4.750.000
6 Biaya pembelian cd software Rp 500.000
7 Biaya set jaringan Rp. 5.300.000
8 Biaya pemeliharaan jaringan Rp. 10.000.000
9 Biaya penambahan kabel komputer Rp. 250.000
Tabel 3.2 Biaya berjalan proyek IT tahun 2005
Tabel 3.1 Biaya pengembangan proyek TI tahun 2005
67
-. Biaya berjalan TI pada tahun 2006-2007:
No Keterangan Harga 1 Biaya pemeliharaan sistem komputer Rp14,250,000 2 Biaya set jaringan Rp19,708,370 3 Biaya perbaikan hardware Rp 6,000,000 4 Biaya internet Rp 5,422,850 5 Biaya pembelian cd software Rp 170,000 6 Biaya pembelian mouse komputer Rp 255,000 7 Biaya install mesin pabx Rp 400,000 8 Biaya pemeliharaan cpu Rp 4,500,000 9 Biaya pembelian switch komputer Rp 650,000 10 Biaya pembelian toner Rp 1,980,000
Tabel 3.3 Biaya berjalan proyek TI tahun 2006
-. Biaya berjalan TI pada tahun 2007-2008:
No Keterangan Harga
1 Biaya pemeliharaan sistem komputer Rp 15,550,000
2 Biaya set jaringan Rp 20,000,000 3 Biaya perbaikan hardware Rp 8,500,000 4 Biaya internet Rp 6,522,000 5 Biaya pembelian cd software Rp 200,000 6 Biaya pembelian mouse komputer Rp 200,000 7 Biaya pemeliharaan cpu Rp 5,550,000 8 Biaya pembelian toner Rp 2,500,000
Tabel 3.4 Biaya berjalan proyek IT tahun 2007
Dari penerapan aplikasi pada PT. Nustra Tours, Travel and Convention
maka, terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja manusia karena dapat digantikan
68
oleh sistem yang telah terkomputerisasi. Rincian pengurangan tenaga kerja
tersebut, sebagai berikut :
Penghematan yang terjadi adalah biaya tenaga kerja:
Jumlah (org) Divisi
Gaji (juta/bln)
2 Ticketing Rp1,040,000 2 Keuangan Rp1,300,000 1 Tour Rp1,365,000 1 Administrasi Rp1,105,000
Tabel 3.5 Pengurangan Tenaga Kerja tahun 2006
3.7.1.1 Return on Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) merupakan pengukuran terhadap tingkat
pengembalian suatu investasi terhadap suatu perusahaan (bisnis dan teknologi).
Manajemen organisasi memandang hal ini penting dalam hal mengetahui
layaknya investasi IT yang diinvestasikan suatu perusahaan. Berdasarkan
perhitungan data keuangan yang penulis peroleh, faktor ROI ini diberi bobot +2.
3.7.1.2 Value Linking
Berdasarkan perhitungan data keuangan, pada tahun 2005 perusahaan
mengalami kerugian karena pembatalan transaksi dengan total kerugian yang
dialami perusahaan sebesar Rp. 459.389.560 dalam setahun. Dikarenakan sistem
manual yang tidak up date, maka perusahaan mengalami pembatalan penjualan
oleh pelanggan yang sebelumnya diperkirakan keuntungan yang seharusnya
diraih adalah sebesar 10% dari omset penjualan, kemudian perusahaan
69
menggunakan aplikasi sistem informasi sehingga tidak lagi terjadi kerugian
akibat pembatalan seperti pada tahun sebelumnya.
3.7.1.3 Value Acceleration
Berdasarkan perhitungan data keuangan, penggunaan IT sangatlah
dibutuhkan oleh Bagian Keuangan untuk mendukung pekerjaannya, karena
dengan adanya IT maka pekerjaan yang seharusnya dikerjakan secara manual
dalam waktu yang lebih lama hingga mengambil lembur maka tidak terjadi lagi.
Dengan adanya IT maka akan lebih mempermudah sekaligus mempercepat
dalam proses penghitungan data-data keuangan yang akan dilaporkan dan dapat
menghemat pengeluaran perusahaan dalam membayar gaji lembur karyawan.
Penghitungan lembur gaji karyawan adalah 2 kali lipat dari gaji pokok.
3.7.1.4 Value Restructuring
Berdasarkan perhitungan data keuangan, penggunaan IT haruslah diikuti
dengan tenaga ahli IT itu sendiri, seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan IT
ini masih merupakan hal yang baru di dalam dunia kerja sehingga tidak banyak
orang yang mengerti dalam penggunannya. Bukan hanya efek baik yang
perusahaan terima dengan adanya IT namun efek kurang baiknya juga ada, yaitu
perusahaan harus berani membayar seorang ahli IT lebih mahal dibandingkan
dengan karyawan di bagian yang lainnya.
70
Gaji/bulan Staf TI
Jabatan Jam Kerja/hari
Jam
Kerja/bulan Gaji/bulan
Staf TI 8 jam 160 jam Rp.1.365.000
Tabel 3.6 Gaji/bulan Staf TI
3.7.2 Domain Bisnis
Domain bisnis terdapat beberapa bagian yaitu : Strategic Match, Competitive
Advantage, Management Information, Competitive Response, Project
Organizational Risk.
3.7.2.1 Strategic Match
Dari hasil wawancara dengan PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
teknologi informasi sangatlah berperan penting dalam membantu perusahan
mencapai tujuan melalui strategi-strategi bisnis yang telah ditetapkan oleh
manajemen. Seperti pada contohnya dengan penggunaan teknologi informasi
dalam PT. Nustra Tours, Travel and Convention akan memperlancar hubungan
dengan supplier, sebagai dampak internalnya melalui Supply Chain Management
yang baik, mempercepat proses bisnis sehingga akan meningkatkan kepuasan
pelanggan melalui Customer Relationship Management yang baik, selain itu
teknologi informasi juga membantu perusahaan memperkirakan rencana-rencana
ke depan berdasarkan laporan yang dihasilkan dalam jangka waktu yang cepat.
Maka untuk nilai Strategic Match ini dapat diberikan bobot nilai +4.
71
3.7.2.2 Competitive Advantage
Dari hasil wawancara, bagi PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
penggunaan dan peng-implementasi-an teknologi informasi yang baik merupakan
salah satu faktor penting penunjang kinerja perusahaan yang nantinya akan
menunjang perusahaan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya di masa
yang akan datang. Karena PT. Nustra Tours, Travel and Convention melihat
bahwa penerapan teknologi informasi dalam perusahaan mereka merupakan
salah satu penunjang kinerja bisnis perusahaan di samping faktor-faktor lain
dalam perusahaan yang dapat menunjang kinerja seperti besarnya biaya yang
dapat dikurangi, diferensiasi produk, cost avoidance dan sebagainya. Maka bobot
yang dapat diberikan adalah +3.
3.7.2.3 Competitive Response
Dari hasil wawancara, sebelum menggunakan teknologi informasi untuk
menunjang proses bisnisnya, perusahaan masih menggunakan sistem manual
dalam melaksanakan semua kegiatan operasionalnya. Penggunaan sistem yang
manual ini sangatlah menghambat kegiatan operasionalnya, dan tidak jarang
sangat menghambat respon yang diberikan baik pada supplier maupun pada
customer mereka.
Manajemen berpendapat bahwa hendaknya perusahaan dapat merespon
kebutuhan pelanggan yang selalu berubah-ubah setiap waktu guna meningkatkan
kepuasan pelanggan. Untuk nilai ini dapat diberikan bobot +3.
72
3.7.2.4 Management Information for Critical Success Factor
Dari hasil wawancara, tujuan perusahaan menggunakan teknologi
informasi adalah agar perusahaan mampu memperoleh informasi dengan cepat
dan akurat guna membantu managerial menciptakan suatu keputusan strategis
yang dapat menguntungkan perusahaan baik dalam jangka waktu pendek
maupun jangka waktu panjang ke depan. Untuk itu pada poin ini diberikan bobot
+4.
3.7.2.5 Stakeholder Value
3.7.2.5.1 Service and Quality
Dari hasil wawancara, penggunaan teknologi informasi pada PT. Nustra
Tours, Travel and Convention digunakan untuk penyampaian produk dan
layanan secara benar sehingga dapat kepuasan pelanggan dapat dipertahankan,
serta bebas dari kesalahan dan tepat pada waktu dengan harga yang sesuai.
Untuk poin ini diberikan bobot yang cukup tinggi, yaitu +4.
3.7.2.5.2 Agility, Learning and Empowerment
Dari hasil wawancara, penerapan teknologi dalam PT. Nustra Tours,
Travel and Convention menuntut perusahaan untuk dapat memberikan training
lebih bagi para user guna meningkatkan kemampuan user dalam menjalankan
segala bentuk teknologi yang ada dalam perusahaan agar IT dapat digunakan
dengan semaksimal mungkin. Dalam hal ini maka diberikan bobot +4.
73
3.7.2.5.3 Cycle Time
Dari hasil wawancara, teknologi informasi yang diterapkan dalam PT.
Nustra Tours, Travel and Convention diharapkan dapat membantu semua pihak
terkait untuk meningkatkan efektivitas dari transfer teknologi dalam organisasi.
Dalam poin ini dapat diberikan bobot +3.
3.7.2.6 Bussiness Strategy Risk
Dari hasil wawancara dengan PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
dalam penerapan suatu teknologi informasi selalu ada resiko yang mungkin
terjadi, misalnya resiko kegagalan yang mungkin timbul dalam strategi bersaing.
Bagi PT. Nustra Tours, Travel and Convention hal tersebut tidak lah perlu
dikhawatirkan karena perumusan dalam suatu teknologi informasi menjadi salah
satu basis kekuatan yang ada. Pengimplementasian dapat membantu pihak
manajemen dalam menyelesaikan laporan-laporan tepat pada waktunya, mampu
membantu manajemen untuk memperoleh informasi yang akurat sehingga
mampu mendukung manajemen dalam mengambil keputusan yang strategic
pada jangka waktu pendek dan panjangnya. Oleh sebab itu, resiko ini diberi
bobot -2.
3.7.2.7 Business Organizational Risk
Dari hasil wawancara dengan PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
perusahaan telah memiliki perencanaan yang baik dan cukup strategis dalam
pelaksanaan implementasi IT, serta memiliki manajemen yang cukup memadai
74
untuk menangani apabila terdapat perubahan perencanaan bisnis di suatu waktu.
Maka dari poin ini dapat diberikan bobot -3.
3.7.3 Domain Teknologi
Faktor-faktor domain teknologi ini menyediakan suatu konteks strategi
teknologi dengan alternatif investasi teknologi informasi. Aspek-aspek yang diukur
dalam domain bisnis meliputi : Definitional Uncertainty, Technical Uncertainty,
Strategic IS Architecture, IS Infrastruture Risk.
3.7.3.1 Strategy Information Technology Architecture
Dari hasil wawancara dengan PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
penerapan TI harus mampu menunjang sistem informasi secara keseluruhan
untuk merefleksikan rencana teknologi informasi yang akan dan ingin dicapai
oleh perusahaan. Pada poin ini dapat diberikan bobot +3.
3.7.3.2 Information Technology Strategy Risk
Dari hasil wawancara dengan PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
perubahan strategi teknologi informasi jangka panjang yang telah ditetapkan oleh
manajemen perusahaan dapat mendatangkan nilai negatif di masa yang akan
datang (yang dimaksudkan disini adalah apabila sewaktu-waktu terdapat
perubahan terhadap struktur perusahaan atau pada proses bisnis, TI harus dapat
fleksibel dan cepat beradaptasi dengan baik terhadap perubaan yang ada). Tetapi
karena perusahaan sudah mampu menganalisis resiko yang mungkin terjadi dan
solusi-solusi yang ada. Maka pada point ini dapat diberikan bobot -2.
75
3.7.3.3 Organizational Strategic Risk and Uncertainty
3.7.3.3.1 Information Technology Definitional Uncertainty
Dari hasil wawancara dengan PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
resiko yang mungkin timbul dari ketidakpastian yang mungkin timbul dari
suatu kebutuhan, pasti akan membuat para personel IT kesulitan untuk
menyediakan jawaban dan solusi yang tepat bagi para user. Kondisi ini dapat
mengakibatkan terganggunya bahkan terhambatnya kegiatan operasional dan
fungsi bisnis dari perusahaan. Karena kebutuhan user akan suatu informasi
sudah dapat diidentifikasikan dengan tepat, maka manajemen dapat
memberikan bobot -2 untuk poin ini.
3.7.3.3.2 Information Technology Technical and Implementation
Dari hasil wawancara dengan PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
secara umum, perusahaan telah mempersiapkan dengan baik perencanaan dan
pengimplementasian teknologi informasi secara teknis, termasuk yang telah
dilakukan oleh PT. Nustra Tours, Travel and Convention. Pihak manajemen
telah memperhitungkan dengan baik implementasi teknologi informasi guna
membantu pihak manajemen menjalankan proses bisnisnya dan merupakan
bagian dari kriteria pengambilan keputusan bisnis dalam pendanaan dan
pengembangan strategi teknologi informasi. Hanya saja mungkin ditemukan
sedikit kesulitan di awalnya karena dibutuhkan adaptasi oleh user terhadap
sistem yang ada. Maka pada poin ini, manajemen memberikan bobot -2.
76
3.7.3.3.3 Information Technology Service Delivery
Dari hasil wawancara dengan PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
pada saat awal implementasi teknologi informasi dalam PT. Nustra Tours,
Travel and Convention, pihak manajemen langsung memberikan pelatihan pada
user untuk mengurangi tingkat resiko yang mungkin terjadi. Maka pada poin
ini, diberikan bobot-1.
3.8 Analisis Lima Kekuatan Persaingan Porter pada PT. Nustra Tours, Travel
and Convention
Dalam melakukan analisis model bisnis terhadap proses bisnis yang digunakan
adalah dengan menggunakan lima kekuatan bersaing porter. Metode ini digunakan untuk
mengevaluasi persaingan yang terjadi pada perusahaan. Untuk mengidentifikasi
kekuatan-kekuatan di lingkungan eksternal PT. Nustra Tours, Travel and Convention,
maka digunakan ilmu kekuatan persaingan yang dikemukakan oleh Porter, yang dapat
dilihat pada gambar berikut:
77
Gambar 3.3 Lima Kekuatan Persaingan Porter
(Sumber: PT. Nustra Tours, Travel and Convention)
Berdasarkan lima kekuatan persaingan Porter diatas, maka dilakukan evaluasi
investasi TI terhadap persaingan eksternal PT. Nustra Tours, Travel and Convention dari
sisi masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar- menawar
pelanggan, serta persaingan antara para pesaing.
3.9 Evaluasi Faktor Eksternal Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan manager perusahaan dan juga hasil
kuesioner yang diberikan pada para karyawan PT. Nustra Tours, Travel and Convention.
Selain itu dilakukan juga studi pustaka dari beberapa buku dan artikel tentang kondisi
Threat of Substitution: Pengganti untuk tiket
airlines ini adalah tiket transportasi darat dan laut.
Bargaining Power of Supplier: 1. Penerbangan domestik:
• Garuda Indonesia • Merpati Nusantara • Mandala • Lion Air • Wings Air • Batavia Air • Sriwijaya Air
2. Penerbangan Internasional: • Seluruh maskapai
penerbangan Internasional
Competitor Revalry: • Bayu Buana Tour • PT Anta Express
Tour & Travel Service
• Ramantha Tours & Travel
Bargaining Power of Buyer:
mereka yang sering melakukan perjalanan baik ke luar maupun
di dalam negeri
Potential Entrants: • Sapta Tours • Mentari Tour and Travel • Avia-tour.com
78
lingkungan usaha yang kemudian difokuskan pada bisnis Airlines, maka dapat diperoleh
informasi secara umum mengenai kondisi perekonomian dan keamanan, perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi serta persaingan yang terjadi. Faktor-faktor yang
bersangkutan dapat dikategorikan sebagai faktor yang menjadi ancaman bagi perusahaan
dan faktor yang mampu memberikan peluang bagi perusahaan. Kedua kategori faktor
yang bersangkutan akan dievaluasi lebih rinci dalam sub bab - sub bab selanjutnya.
3.9.1 Evaluasi Ancaman (Threats)
Adapun faktor-faktor eksternal yang teridentifikasi sebagai ancaman bagi
perusahaan adalah sebagai berikut:
• Perkembangan perdagangan bebas
Perkembangan perdagangan bebas dalam arti arus masuk barang dan jasa juga
akan menimbulkan ancaman bagi PT Nustra Tours, Travel and Convention.
Ancaman itu berarti akan terjadinya persaingan yang semakin tajam baik dengan
sesama perusahaan domestik dan juga ancaman hadirnya perusahaan-perusahaan
asing atau cabangnya di dalam negeri.
• Meningkatnya country risk
Meningkatnya country risk dapat berdampak menurunnya kunjungan wisatawan.
Karena biasanya para wisatawan ingin merasa aman dalam perjalanannya,
sehingga menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam kunjungan
wisatawan.
79
3.9.2 Evaluasi Peluang (Opportunity)
Adapun faktor-faktor eksternal yang teridentifikasi sebagai peluang bagi
perusahaan adalah sebagai berikut:
• Secara umum kedatangan wisatawan ke Indonesia menunjukkan tendensi
peningkatan dari tahun ke tahun begitu pula keberangkatan wisatawan dari
Indonesia.
• Pasar pariwisata semakin bersaing tidak hanya di kawasan Asia Tenggara tetapi
juga di seluruh kawasan dunia, semakin ketatnya persaingan wisatawan dan
pemakai jasapun menuntut kualitas pelayanan yang semakin baik.
• Melihat kondisi saat ini dan perkembangan perekonomian yang akan datang
beberapa peluang dapat dimanfaatkan PT Nustra Tours, Travel and Convention
antara lain :
Ticketing
• Disamping harus terus meningkatkan usaha sales sendiri, secara umum
ticketing dapat memanfaatkan peningkatan sales dari departemen-
departemen terkait maupun melalui sistem KSO (kerja sama operasi) dengan
beberapa badan-badan usaha dan perorangan dengan cara bagi hasil.
Inbound Tour
• Jumlah wisatawan nusantara dan khususnya wisatawan mancanegara
diperkirakan masih terus meningkat. Kekuatan pariwisata Indonesia kiranya
berada pada kekayaan budaya dan keindahan alam yang masih terus dapat
dikembangkan untuk menarik lebih besar jumlah wisatawan mancanegara.
80
Hal ini juga merupakan harapan pemerintah dalam rangka peningkatan perolehan
devisa melalui sektor pariwisata. Pada tahun 2005 sektor pariwisata diperkirakan
akan menjadi peraih devisa terbesar bagi negara setelah kayu dan migas.
Pemerintah Indonesia dan badan-badan pariwisata terkait terus aktif untuk
meningkatkan promosi pariwisata Indonesia.
Outbound Tour
• Walaupun perekonomian Indonesia belum pulih sehingga mengakibatkan
turunnya daya beli masyarakat, masih terlihat peluang untuk merebut pasar
untuk outbound tour antara lain umroh dan haji.
Convention
• Kegiatan konvensi di Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh sejalan
dengan semakin baiknya fasilitas hotel dan convention hall serta tourist
destination lainnya di Indonesia. Mengingat bahwa peserta kegiatan konvensi
adalah para eksekutif, umumnya pengeluaran mereka lebih besar
dibandingkankan wisatawan biasa, sehingga dengan demikian perolehan
kegiatan konvensi akan lebih besar. Keberadaan PT Nustra Tours, Travel and
Convention sendiri saat ini dikenal sebagai salah satu perusahaan jasa konvensi,
yang harus dimanfaatkan secara maksimal.
3.10 Evaluasi Faktor Internal Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan manager PT Nustra Tours,
Travel and Convention tentang kondisi lingkungan perusahaan diperoleh informasi
81
mengenai gambaran umum faktor-faktor yang menjadi kelemahan dan kekuatan
perusahaan.
3.10.1 Evaluasi Kelemahan (Weakness)
Adapun faktor-faktor internal yang teridentifikasi sebagai kelemahan bagi
perusahaan adalah:
• Masih belum memadai kualitas dan produktivitas sumber daya manusia
khususnya dalam penguasaan dan pengelolaan informasi yang menyangkut
produk-produk pariwisata. Hal ini mempengaruhi tingkat efisiensi yang
berkaitan dengan kecepatan, ketepatan dan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
• Kurangnya sarana dan prasarana dalam menunjang terciptanya efisiensi dan
efektifitas kerja. Penguasaan dan pemanfaatan teknologi, khususnya yang
menyangkut informasi dan komunikasi secara umum masih lemah.
• Belum terciptanya fungsi Research & Development (R&D) khususnya dalam
menganalisa pasar dan penciptaan produk-produk unggulan baru.
• Terbatasnya jumlah dan kualitas personal khususnya pada beberapa
departemen sehingga membatasi peningkatan volume pekerjaan.
• Belum adanya fungsi penjalan sebagai satu unit kerja yang terfokus.
• Terbatasnya kemampuan manajerial pimpinan menengah sehingga perencanaan,
pengorganisasian, koordinasi dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan,
kurang sistematis, kurang efisien, kurang efektif dan kurang terpadu.
• Tidak memiliki modal kerja yang memadai untuk membiayai lebih dulu kegiatan
usaha yang berpotensi memberi keuntungan yang besar.
82
3.10.2 Evaluasi Kekuatan (Strength)
Adapun faktor-faktor internal yang teridentifikasi sebagai kekuatan bagi
perusahaan adalah:
• PT Nustra Tours, Travel and Convention, sebagai sebuah biro perjalanan umum
dan wisata, sudah memiliki nama yang cukup dikenal oleh masyarakat. Nustra
juga cukup dikenal diinstansi-instansi pemerintah khususnya Kementerian,
Kebudayaan, dan Pariwisata, juga dikalangan asosiasi atau organisasi profesional
sebagai perusahaan penyedia jasa PCO (Profesional Congress Organizer) yang
cukup terkemuka.
• PT Nustra Tours, Travel and Convention memiliki aliansi usaha yang baik
dengan jenis industri pariwisata lainnya seperti maskapai penerbangan
Nasional dan Internasional, hotel-hotel di seluruh Indonesia, jaringan hotel
Internasional, dan penyedia jasa transportasi, aviation services, ground handling.
3.11 Matriks EFE & IFE
Setelah data yang dibutuhkan sudah terkumpul semuanya, maka tahap
selanjutnya adalah meng-input data tesebut kedalam tabel penentuan bobot dengan
perbandingan berpasangan baik untuk faktor eksternal maupun internal. Hasilnya adalah
matriks EFE (External Factor Evaluation) dan IFE (Internal FactorEvaluation).
83
Total nilai IFE yang diperoleh perusahaan adalah 2,24. Hal tersebut
mencerminkan bahwa perusahaan mempunyai posisi internal yang lemah karena berada
dibawah rata- rata, yaitu 2,5.
Strength Bobot Rating Bobot*Rating Memiliki nama yang cukup dikenal oleh masyarakat 0.0844 3 0.25320 Memiliki aliansi usaha yang baik dengan jenis industri pariwisata 0.1112 4 0.44480 Sub Total (Strength) 0.69800
Weakness Bobot Rating Bobot*Rating Kurangnya kualitas SDM dalam Product Knowledge perusahaan 0.0400 2 0.08000 Kurangnya sarana dan prasarana dalam penggunaan teknologi 0.1112 2 0.22240 Belum terciptanya fungsi Research & Development (R&D) 0.0611 1 0.06110 Terbatasnya jumlah dan kualitas personel didalam setiap departemen 0.1422 2 0.28440 Belum terdapat fungsi bagian Sales 0.1922 2 0.38440 Terbatasnya kemampuan manajerial pimpinan menengah 0.1266 2 0.25320 Tidak memiliki modal usaha yang besar 0.1311 2 0.26220 Sub Total (Weakness) 1.54770
Total IFE 1.00 2.24570
Tabel 3.7 Tabel Matriks IFE PT. Nustra Tours, Travel and Convention
84
Total nilai EFE yang diperoleh perusahaan adalah 2.59. Mengindikasikan bahwa
perusahaan merespon dengan sangat baik terhadap peluang-peluang yang ada dan
menghindari ancaman-ancaman di pasar industri, karena berada diatas nilai rata-rata,
yakni 2,5. Dalam kata lain, strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan
dari peluang yang ada dan meminimalkan efek yang mengkin muncul dari ancaman
eksternal.
3.12 Matriks Internal Eksternal
Berdasarkan hasil evaluasi faktor internal dan eksternal pada sub bab
sebelumnya, maka dapat diproyeksikan hasil yang bersangkutan ke dalam Matriks
Opportunity Bobot Rating Bobot*RatingKedatangan dan keberangkatan wisatawan ke dan dari Indonesia 0.2562 3 0.76860 Semakin ketatnya persaingan wisatawan yang menuntut kualitas yang semakin baik 0.0775
4 0.31000 Ticketing yang digunakan untuk peningkatan usaha sales dengan cara bagi hasil 0.1075 3 0.32250
Kekayaan budaya dan keindahan alam di Indonesia yang masih terus dapat dikembangkan 0.0800 3 0.24000 Peningkatan keberangkatan untuk umroh dan haji 0.0763 3 0.22890 Kegiatan konvensi di Indonesia yang masih akan terus bertumbuh 0.1350 3 0.40500 Sub Total (Oppurtunity) 2.27500
Threaths Bobot Rating Bobot*RatingPerkembangan perdagangan bebas 0.2112 1 0.21120 Meningkatnya country risk 0.0563 2 0.11260 Sub Total (Threaths) 0.32380
Total EFE 1.00 2.59880
Tabel 3.8 Tabel Matriks EFE PT. Nustra Tours, Travel and Convention
85
Internal Eksternal sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan, dimana nilai EFE
adalah 2,59 dan IFE adalah 2,24.
Kuat 3.00-4.00 Sedang 2.00-2.99 Lemah 1.00-1.99
4.00 3.00 2.00 1.00
Tumbuh dan Tumbuh dan Pertahankan dan
bina bina pe l ihara Strategi intensif: Strategi intensif: • Penetrasi p asar Tinggi • Penetrasi p asar • Penetrasi pasar • Pengembangan 3.00-4.00 • Pengembangan • Pengembangan produk pasar pasar • Pengembangan • Pengembangan
3.00 produk produk
Tumbuh dan Pertahankan dan Panen atau bina pelihara divestasi Strategi intensif: • Penetrasi pasar Sedang • Penetrasi p asar • Pengembangan 2.00-2.99 • Pengembangan produk pasar • Pengembangan
2.00 produk
Pertahankan dan Panen atau Panen atau
pel ihara divestasi divestasi Rendah • Penetrasi p asar 1.00-1.99 • Pengembangan produk
1.00 Gambar 3.4 Gambar Matriks IE (Internal Eksternal) (Sumber : David, 2001, p197)
86
Daerah yang berwana gelap merupakan tindakan strategis yang perlu dilakukan
oleh PT Nustra Tours, Travel and Convention, yaitu menumbuhkan dan membina jenis
usaha yang telah dilakukan dengan melaksanakan strategi intensif seperti melakukan:
- Penetrasi pasar
Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan mempromosikan produk-produk yang telah ada
secara gencar sehingga mampu meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.
- Pengembangan pasar baru
Mengembangkan pasar baru untuk produk yang tersedia dapat dilakukan dengan
memanfaatkan situs web perusahaan sebagai alternatif untuk memperluas pasar yang
telah ada dan memudahkan untuk memasuki pasar yang baru.
- Pengembangan produk
Strategi pengembangan produk dirasa kurang cocok untuk diterapkan oleh PT Nustra
Tours, Travel and Convention. Hal tersebut dikarenakan fokus utama dari bisnis yang
dijalankan PT Nustra Tours, Travel and Convention adalah membeli atau mendapatkan
karya lukis dari pelukis-pelukis tertentu untuk kemudian dijual kembali ke pelanggan PT
Nustra Tours, Travel and Convention.
3.13 Matriks SWOT
Dari hasil evaluasi menggunakan matriks SWOT maka dapat diidentifikasikan
beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan perusahaan.
87
KEKUATAN KELEMAHAN (STRENGTHS) (WEAKNESS)
1. Memiliki nama yang cukup dikenal di masyarakat
1. Kurangnya kualitas SDM dalam Product Knowledge perusahaan
2. Memiliki aliansi usaha yang baik dengan jenis industri pariwisata
2. Kurangnya sarana dan prasarana dalam penggunaan teknologi
3. Belum terciptanya fungsi Reserch & Development (R&D)
4. Terbatasnya jumlah dan kualitas personel didalam setiap departemen
5. Belum terdapat fungsi bagian Sales
6. Terbatasnya kemampuan manajerial pimpinan menengah
7. Tidak memiliki modal usaha yang besar
PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO (OPPORTUNITY) 1. Kedatangan dan keberangkatan wisatawan ke dan dari Indonesia
2. Semakin ketatnya persaingan wisatawan yang menuntut kualitas yang semakin baik
1.Nama yang cukup dikenal di masyarakat dapat digunakan sebagai kekuatan dengan adanya kedatangan dan keberangkatan wisatawan
1. Karena belum terdapatnya fungsi bagian Sales, Ticketing digunakan untuk peningkatan usaha Sales dengan cara bagi hasil.
3. Ticketing yang digunakan untuk peningkatan usaha sales dengan cara bagi hasil
4. Kekayaan budaya dan keindahan alam di Indonesia yang masih terus dapat dikembangkan
2. Memiliki aliansi usaha yang baik dengan jenis industri pariwisata dapat digunakan sebagai kekuatan dengan berkembangnya persaingan wistawan
88
5. Peningkatan keberangkatan untuk umroh dan haji
6. Kegiatan konvensi di Indonesia yang masih akan terus bertumbuh
yang menuntut kualitas yang semakin baik, kegiatan konvensional dan peningkatan keberangkatan umroh dan haji.
ANCAMAN STRATEGI ST STRATEGI WT (THREAT)
1.Perkembangan perdagangan bebas
2.Meningkatnya country risk
1. Dengan nama yang cukup dikenal di masyarakat, perusahaan akan mampu menghadapi perdagangan bebas.
1. Meningkatkan kualitas SDM dalam Product Knowledge perusahaan, sehingga kelemahan perusahaan dapat diminimaliskan
2 Memiliki aliansi usaha yang baik dengan jenis industri pariwisata dapat digunakan untuk menghadapi perkembangn perdagangan bebas.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana penggunaan teknologi seiring dengan perkembangan perdagangan bebas, agar tidak kalah bersaing dengan para kompetitior.
Gambar 3.5 Gambar Matriks SWOT PT. Nustra Tours, Travel and Convention