bab 3 gambaran umum perusahaan dan analisis …thesis.binus.ac.id/asli/bab3/2011-1-00703-sias...
TRANSCRIPT
44
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS
SISTEM YANG BERJALAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan
Pada sub bab gambaran umum perusahaan dijelaskan mengenai profil perusahaan,
sejarah, lokasi, produk, visi dan misi, struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung
jawab, serta proses bisnis dari perusahaan.
3.1.1. Profil Perusahaan
PT. Widatra Bhakti merupakan sebuah perusahaan farmasi, yang didirikan pada tahun
1973. Pada tahun 1984 Widatra sudah memiliki lisensi manufaktur, kemudian mulai
fokus untuk memproduksi infus dan menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan
terkemuka di Jerman di tahun 1986. Pada tahun 1995, Widatra diakuisisi oleh
perusahaan farmasi Otsuka Co, Ltd., yakni sebagai salah satu perusahaan farmasi
terbesar kedua di Jepang. Pada akhirnya PT. Widatra Bhakti mampu menjadi produsen
terbesar di Asia dalam produk cairan infus.
45
3.1.2. Sejarah Perusahaan
Berikut ini merupakan sejarah berdirinya PT. Widatra Bhakti:
1. Juni 1973
PT. Widatra Bhakti - nama yang diambil dari frase bahasa Sansekerta yang
berarti "bekerja jujur" - pada awalnya didirikan sebagai perusahaan farmasi dan
manufaktur perban medis.
2. Agustus 1984
WIDATRA memperoleh izin untuk memproduksi larutan infus, yang mana
lisensi manufaktur dan perjanjian teknis (know-how agreement) ditandatangani
oleh produsen larutan infus terkemuka di dunia yakni Jerman.
3. Agustus 1986
WIDATRA mulai fokus melakukan produksi komersial dari larutan infus yakni
pada 21 Agustus, sekaligus telah dianggap sebagai tanggal ulang tahun
WIDATRA.
4. Januari 1992
WIDATRA menerima sertifikat Good Manufacturing Practice (GMP) dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
5. Maret 1992
WIDATRA mulai memproduksi larutan infus generik untuk mendukun g
kebijakan pemerintah dalam mempromosikan penggunaan obat generik yang
lebih terjangkau kepada masyarakat.
46
6. Mulai dari tahun 1994
Mengekspor produksinya ke Singapura.
7. Oktober 1995
WIDATRA diakuisisi oleh pemegang saham baru dan membentuk tim
manajemen baru, yakni Otsuka Group.
8. November 1995
Kerjasama dengan perusahaan Jerman diberhentikan.
9. Agustus 1997
WIDATRA meningkatkan kapasitas produksinya dari 6 juta botol sampai 13 juta
botol per tahun, dengan melakukan penambahan lini produksi baru.
10. Desember 1999
WIDATRA meningkatkan kapasitas produksi tahunan menjadi 31 juta botol
dengan dua lini produksi baru, untuk lebih mengamankan posisinya sebagai
perusahaan terbesar larutan infus di Indonesia.
11. Maret 2004
WIDATRA memperoleh sertifikat kualitas ISO 9001:2000 dari TUV Rheinland
Group, Jerman.
12. Januari 2005
WIDATRA meresmikan merek pertama untuk colloidal solution yakni
WIDAHES.
47
13. Juni 2006
WIDATRA memasuki fase pemasaran ekspor, yang ditandai dengan pengiriman
ke Timor Leste pada 30 Juni 2006, kemudian diikuti ekspor ke Srilanka,
Myanmar, dan Vietnam yang dimulai dari agustus 2008.
14. Juli 2007
WIDATRA meningkatkan kapasitas produksi tahunan menjadi 46 juta botol per
tahun.
15. Juli 2009
Menggunakan mesin baru sehingga meningkatkan kapasitas produksi tahunan
menjadi 61,5 juta botol per tahun.
16. November 2009
WIDATRA disahkan menjadi pusat manufaktur untuk basic IV solution dari
Otsuka Group di Asia.
17. April 2010
WIDATRA mulai menambah kapasitas produksi tahunan menjadi 90 juta botol
per tahun. WIDATRA bekerja sama dengan Pharmaceutical Inspections Co-
Operation Scheme (PIC/S) untuk sertifikat keamanan.
3.1.3. Lokasi Perusahaan
PT. Widatra Bhakti tersebar di 33 daerah di Indonesia. Kantor pusat PT. Widatra Bhakti
berlokasi di Gedung Tugu Raden Saleh, lantai 6, Jl. Raden Saleh No.44, Jakarta 1330,
48
Indonesia, sedangkan pabrik berada di Jl. Stadion No.1 Pandaan – 67156, Jawa Timur,
Indonesia.
3.1.4. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari PT. Widatra Bhakti adalah menjadi perusahaan penyedia infus terkemuka di
Indonesia dan wilayah Asia.
Misi yang dikembangkan PT. Widatra Bhakti untuk mencapai visi perusahaan adalah
menyediakan infus dan produk pendukung lainnya yang berkualitas, aman dan dengan
harga yang terjangkau.
3.1.5. Strategi Perusahaan
Strategi utama PT. Widatra Bhakti adalah sebagai berikut ini:
a. Fokus pada pelayanan after sales kepada pelanggan, yakni dengan melakukan
promosi/presentasi ke beberapa rumah sakit terkemuka (pelanggan). Selain itu,
PT. Widatra Bhakti juga mengadakan pelatihan yang berhubungan dengan
bidang ilmu kesehatan, sekaligus menawarkan produk infus.
b. Dalam pemilihan pemasok perlu dilakukan survei untuk memilih bahan baku
yang memenuhi standar dan sesuai dengan kebutuhan untuk produksi. Selain itu
juga dipertimbangkan mengenai garansi produk dan pelayanan yang diberikan
oleh pemasok, serta harga yang ditawarkan.
Tujuan strategis dari PT. Widatra Bhakti adalah menyediakan cairan infus yang
berkualitas, aman, dan harga terjangkau sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
49
3.1.6. Produk
Produk dari PT. Widatra Bhakti terdiri dari 2 kategori yaitu :
1. Branded Product with Rubber Caps : WIDA TM terdiri dari:
a. WIDA D10TM (Glucose 10%)
b. WIDA D5TM (Glucose 5%)
c. WIDA D5-NSTM (Glucose 5% and Sodium Chloride 0.9%)
d. WIDA D5 - ¼ NSTM (Glucose 5% and Sodium Chloride 0.225%)
e. WIDA NS TM (Sodium Chloride 0,9%)
f. WIDA RL TM (Ringer Lactate)
g. WIDA RS TM (Ringer's Solution)
h. WIDA RD TM (5% Dextrose in Ringer's Solution)
i. WIDA ½ DaD TM ( ½ Darrow and Glucose 2,5%)
j. WIDA RL TM (1000 ml) (Ringer Lactate)
k. WIDA NSI TM (Twist Off 1000 ml) (Normal Saline Irrigation 0,9% )
l. WIDA WI TM (Twist Off 1000 ml) (Water For Irrigation)
2. Generic Products with Plastic Caps atau disebut dengan OGB (Obat Generik
Berlogo) dari PT. Widatra Bhakti terdiri dari:
a. Glucose 5%
b. Glucose 2.5% dan Sodium Chloride 0.45%
c. Sodium Chloride 0,9%
d. Ringer Lactate
50
e. Glucose 10%
f. Sodium Chloride 0,9% (1000 ml)
3.1.7. Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Widatra Bhakti dipimpin oleh seorang presiden direktur yang dibantu oleh wakil
presiden direktur dan membawahi empat orang direktur dari beberapa kepala
departemen bisnis. Dalam kegiatan operasional sehari-hari presiden direktur menerima
laporan kerja dari masing-masing direktur untuk mengetahui keadaan perusahaan, baik
dari segi pabrik, operasional, pemasaran dan penjualan serta pengembangan bisnis.
Presiden direktur membawahi empat direktur dari setiap departemen, yaitu:
1. Direktur Marketing & Sales: membawahi manajer untuk divisi sales, marketing,
dan tender OGB.
2. Direktur Operations: membawahi manajer untuk divisi HR & GA, F&A, legal dan
IT.
3. Direktur Plant: membawahi manajer produksi, manajer logistik, manajer
laboratorium, manajer quality control, dan manajer ekspor/impor.
4. Direktur Business Development: membawahi manajer medical representative dan
manajer researcher.
Struktur organisasi perusahaan dapat menggambarkan tugas, tanggung jawab, dan
hubungan antar bagian dalam perusahaan. Sehingga alur proses kerja dapat dilakukan
secara benar. Struktur organisasi PT. Widatra Bhakti dapat dilihat seperti pada gambar
dibawah ini:
Gambar 3-1 Struktur Organisasi PT. Widatra Bhakti
52
3.1.8. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Perusahaan
Berdasarkan struktur organisasi diatas, uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian
yang ada di PT. Widatra Bhakti adalah sebagai berikut:
1. Presiden Direktur
Presiden direktur merupakan pemegang pucuk pimpinan tertinggi di PT. Widatra
Bhakti. Bersama dengan wakil presiden direktur dan manajemen menyusun dan
mengesahkan visi dan misi perusahaan, dan memastikan tujuan berdirinya
perusahaan. Presiden direktur merupakan jabatan yang paling berhak
memutuskan atau menentukan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebijakan
perusahaan. Presiden direktur membawahi beberapa direktur, yaitu:
1. Direktur Marketing & Sales
2. Direktur Operations
3. Direktur Plant
4. Direktur Business Development
2. Wakil Presiden Direktur
Wakil presiden direktur bertugas mewakili presiden direktur jika berhalangan
dalam menjalanan proses bisnis perusahaan. Dengan demikian sebagian tugas
dan wewenang dari presiden direktur dijalankan oleh wakil presiden direktur.
53
3. Direktur
Direktur merupakan perwakilan dari presiden direktur yang membantu dalam
menjalankan proses bisnis perusahaan berdasarkan fungsinya masing-masing.
Direktur bertugas mengkordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang
berada di departemennya. Direktur juga bertugas melaksanakan segala tugas
yang diberikan oleh presiden direktur dan melaporkan setiap proses bisnis yang
terjadi di departemennya.
4. Divisi Marketing
Divisi marketing merupakan divisi yang bertugas melakukan komunikasi dengan
calon pelanggan dan dengan pelanggan. Komunikasi yang dimaksud adalah
dalam rangka pengenalan perusahaan kepada pihak pelanggan dalam proses
kualifikasi tender.
Divisi marketing juga bekerja sama dengan departemen lain, yaitu divisi sales
dalam melakukan komunikasi dan koordinasi kepada pelanggan. Selain itu, divis i
marketing bertugas untuk melakukan pendekatan, tinjau langsung ke lapangan
dan mengurus tender yang besar dalam hal ini adalah rumah sakit untuk
pemasaran produk.
5. Divisi Sales
Divisi sales merupakan divisi yang bertugas melakukan pejualan (retail) produk
langsung. Dalam hal ini yang dimaksud menjual produk langsung adalah
pemasaran produk dengan melakukan pendekatan langsung kepada dokter dan
poliklinik.
54
Divisi sales bekerja sama dengan divisi marketing dalam melakukan proses
pemasaran, promosi dan pengenalan produk ke rumah sakit, dokter, poliklinik
dan sebagainya.
6. Divisi Tender OGB
Divisi tender OGB (Obat Generik Berlogo) merupakan divisi yang menjalin
kerjasama dengan pemerintah seperti rumah sakit pemerintah dalam
menyediakan OGB.
7. Divisi HR dan GA
Divisi HR dan GA merupakan divisi yang mengurus segala sesuatu yang
berhubungan dengan sumber daya manusia (penerimaan karyawan,
pengangkatan karyawan, kontrak karyawan, kehadiran karyawan, fasilitas yang
diterima karyawan, dan lain-lain) serta aset perusahaan.
8. Divisi Finance & Accounting
Divisi Finance dan Accounting adalah divisi yang mengatur keuangan
perusahaan. Segala aktivitas yang berkaitan terhadap pemasukan dan
pengeluaran perusahaan dikelola oleh departemen ini.
9. Divisi Legal
Divisi legal adalah divisi yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan
hukum seperti kontrak dengan tender, surat izin SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan), merek dagang, dan lain-lain.
55
10. Divisi IT
Divisi IT merupakan divisi pendukung bisnis dalam hal teknologi informasi.
Divisi ini bertanggung jawab dalam hal memberikan dukungan terhadap
penggunaan sistem komputer agar berjalan dengan baik tanpa ada gangguan
ataupun masalah, melakukan pemeliharaan terhadap infrastruktur IT (perangkat
lunak, perangkat keras, dan jaringan telekomunikasi), pemeliharaan data
perusahaan (back up data), dan juga pemeliharaan terhadap aplikasi yang
digunakan untuk mendukung proses bisnis perusahaan, membantu divisi lain
dalam hal pengadaan dan pembangunan aplikasi untuk membantu mempermudah
pekerjaan.
11. Divisi Produksi
Divisi produksi merupakan divisi yang bertugas untuk memproduksi bahan baku
menjadi barang jadi. Divisi produksi juga menangani perihal pengadaan bahan
baku dimana informasi mengenai bahan baku diperoleh dari divisi logistik.
12. Divisi Logistik
Divisi logistik merupakan divisi yang bertugas untuk melakukan penyimpanan
sementara dari barang jadi sebelum dikirimkan ke distributor. Divisi logistik juga
bekerja sama dengan divisi ekspor/impor dalam mencari pemasok untuk bahan
baku.
13. Divisi Laboratorium
Divisi laboratorium merupakan divisi yang bertugas untuk melakukan pengujian
terhadap bahan hasil pengolahan yang dihasilkan pada proses produksi sebelum
56
diproduksi secara keseluruhan. Jika hasil laboratorium baik maka produksi dapat
dilanjutkan dan jika tidak maka proses pengolahan diulang kembali.
14. Divisi Quality Control
Divisi quality control merupakan divisi yang bertugas untuk memastikan bahwa
produk yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan kualitas dan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan. Selain itu, divisi quality control, bertugas untuk
memberikan penjelasan secara detail mengenai kualitas yang baik di dalam
produksi.
15. Divisi Ekspor/Impor
Divisi ekspor/impor merupakan divisi yang bertugas untuk menangani hal-hal
yang berkaitan dengan ekspor maupun impor produk. Selain itu, divis i
ekspor/impor juga bekerja sama dengan divisi logistik dalam hal mencari bahan
baku untuk produksi ataupun ekspor barang jadi.
16. Divisi Medical Representative
Divisi medical representative merupakan divisi yang bertugas untuk mencari
kebutuhan yang diperlukan di pasaran. Hal ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui produk yang paling diinginkan pelanggan untuk diproduksi.
Departemen medical representative juga melakukan analisis di rumah sakit untuk
mengetahui produk yang diinginkan.
17. Divisi Researcher
Divisi researcher merupakan divisi yang mengurus komplain dari pelanggan
mengenai produk, menarik produk dari pasaran dan mengurus hal-hal yang
57
berkaitan dengan IPMG (International Pharmaceutical Manufacturers Group).
Divisi researcher bekerja sama dengan divisi medical representative dalam
menganalisis produk di pasaran.
3.2. Analisis Kondisi Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai analisis terhadap lingkungan internal dan
lingkungan eksternal perusahaan. Sesuai dengan landasan teori yang ada pada bab dua
sebelumnya, perencanaan strategi sistem informasi dapat dilakukan dengan analisis
lingkungan eksternal dan internal perusahaan, baik dari lingkungan bisnis maupun
lingkungan SI/TI.
3.2.1. Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan
Pada sub bab ini akan membahas analisis lingkungan internal bisnis perusahaan dengan
menggunakan value chain, critical succes factor, serta area fungsi dan proses bisnis.
3.2.1.1. Analisis Rantai Nilai (Value Chain)
Analisis rantai nilai pada PT. Widatra Bhakti bertujuan untuk mengetahui bagaimana
detil proses dari perusahaan. Rantai nilai yang terdapat pada PT. Widatra Bhakti adalah
sebagai berikut:
58
Gambar 3-2 Rantai Nilai PT. Widatra Bhakti
Aktivitas bisnis yang ada di PT. Widatra Bhakti menurut rantai nilai, terdiri dari dua
aktivitas. Aktivitas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas utama.
Aktivitas utama tersebut terdiri dari lima, yaitu:
a. Inbound logistic.
Pada tahap ini, perusahaan menerima bahan baku berupa liquid & powder
(unsur kimia) yang dipesan melalui beberapa pemasok. Setelah itu
dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum disimpan ke gudan g
sebagai stok oleh bagian logistik. Bahan baku yang dibutuhkan untuk
proses produksi dikirim oleh bagian logistik ke bagian produksi.
b. Operation.
Pada proses produksi, bahan baku yang berupa unsur kimia diolah
menjadi cairan infus, kemudian dikemas menggunakan rubber caps.
59
Selain itu, proses produksi pada PT Widatra Bhakti didukung dengan
penggunaan teknologi sehingga dapat menghasilkan produk cairan infus
dengan aman dan berkualitas.
c. Outbound logistic.
Hasil produksi berupa infus didistribusikan melalui perusahaan
distributor. Distributor bertanggung jawab menyalurkan produk infus
tersebut ke pelanggan.
d. Marketing and Sales.
Di dalam pemasaran, pihak marketing melakukan strategi promosi berupa
pelatihan yang berkaitan dengan bidang ilmu kesehatan sekaligus
merepresentasikan produk PT. Widatra Bhakti. Pihak sales melakukan
manajemen penjualan.
e. After sales service.
Layanan yang diberikan PT. Widatra Bhakti kepada pelanggan untuk
menangani komplain terhadap produk. Dalam penanganan komplain
tersebut perusahaan menyediakan call center sebagai sarana komunikas i
antara perusahaan dengan pelanggan mengenai respon pelanggan
terhadap produk Widatra Bhakti.
2. Aktivitas pendukung.
Ada empat aktivitas pendukung, yaitu:
a. Support activities infrastucture.
Pada aktivitas ini mencakup seluruh aktivitas dari pihak manajemen dan
direktur PT. Widatra Bhakti dalam perencanaan strategi. Selain itu,
60
berkaitan dengan kegiatan administrasi, keuangan, hukum, hak paten,
merek, dan sebagainya.
b. Human resources management.
Dukungan sumber daya manusia terhadap aktivitas bisnis perusahaan
sangat penting. Pada aktivitas ini PT. Widatra Bhakti melakukan
penyeleksian karyawan. Segala aktivitas ini dilakukan oleh departemen
HR & GA (Human Resources & General Affair) PT. Widatra Bhakti.
Aktivitas yang dilakukan HR & GA tersebut adalah penerimaan
karyawan, pengangkatan karyawan, kontrak karyawan, penempatan
karyawan, pemberian pelatihan, pensiun, PHK, penggajian, mengawas i
kehadiran karyawan, dan mengawasi penyediaan fasilitas yang diterima
karyawan. Hal ini dilakukan agar PT. Widatra Bhakti memperoleh
karyawan yang loyal terhadap perusahaan.
c. Product and technology development.
PT. Widatra Bhakti harus memperhatikan pengembangan teknologi,
karena dengan dukungan teknologi dapat membantu perusahaan dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya. Teknologi juga dapat meningkatkan
produktivitas dan kinerja dari perusahaan. PT. Widatra Bhakti
menerapkan teknologi dalam menghasilkan produk yang berkualitas yaitu
seperti penggunaan aplikasi MFG Pro. Selain itu, PT. Widatra Bhakti
juga didukung oleh departemen IT dalam pengadaan dan pembangunan
aplikasi untuk mempermudah proses yang ada di PT. Widatra Bhakti,
departemen IT juga bertanggung jawab dalam penggunaan sistem
komputer agar berjalan dengan baik.
61
d. Procurement.
Pada aktivitas ini bagian logistik bekerja sama dengan bagian
ekspor/impor dari PT. Widatra Bhakti untuk bertanggung jawab dalam
pengadaan barang/material yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pengadaan
bahan baku merupakan aktivitas yang penting dalam mendukung kegiatan
bisnis perusahaan, mulai dari proses mencari bahan baku, memilih
pemasok, sampai melakukan pembelian barang. Selain itu, pada aktivitas
ini juga dilakukan pengecekan bahan baku apakah sesuai dengan standar
BPOM.
3.2.1.2. Analisis Critical Success Factor (CSF)
Dalam mencapai tujuan perusahaan, maka harus diketahui faktor penentu keberhasilan
perusahaan melalui CSF. Faktor – faktor penentu dan pendukung keberhasilan
perusahaan PT. Widatra Bhakti adalah:
1. After sales service yang baik
Pelayanan yang baik dan produk yang berkualitas merupakan bagian yang sangat
penting dalam menjalankan proses bisnis perusahaan. Hal ini dikarenakan para
konsumen yang lebih tertarik untuk mencari pelayanan dan produk yang
berkualitas sehingga dapat meningkatkan daya saing dengan perusahaan lainnya.
Selain itu, pengiriman barang yang tepat waktu juga termasuk bagian dari after
sales service yang baik sehingga dapat menciptakan hubungan dan kepercayaan
yang baik dengan pelanggan.
62
2. Promosi dan pemasaran yang baik
Perusahaan harus dapat melakukan promosi dan pemasaran yang baik kepada
pelanggan. Dengan adanya promosi dan pemasaran tersebut dapat membantu
pelanggan dalam mengenal produk perusahaan. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan daya jual perusahaan.
3. Sumber daya manusia yang handal dan berkualitas
Sumber daya manusia merupakan bagian yang penting dalam suatu perusahaan
dalam menjalankan proses bisnis. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan
sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dalam bidangnya. Selain itu
kerja sama yang baik antara karyawan juga sangat dibutuhkan perusahaan. Untuk
menjalin kerja sama antara karyawan dan meningkatkan mutu karyawan
perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawan. Sehingga dengan demikian
dapat diperoleh sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dapat
mendukung tujuan dari PT. Widatra Bhakti.
4. Memiliki sertifikasi ISO 9001:2000 dari TUV
Sertifikasi ISO 9001:2000 dari TUV Rheilang Group, Jerman atas standar yang
tinggi dari quality management system yang ada pada manufaktur, desain dan
pengembangan seperti sales dan marketing dari LVP. Dengan adanya sertifikasi
tersebut PT. Widatra Bhakti membuktikan bahwa proses produksi dan
pendistibusian produk terjamin.
63
5. Produk yang berkualitas dengan harga terjangkau
Produk yang berkualitas, aman dan harga yang terjangkau merupakan incaran
para pelanggan sehingga pelanggan tertarik untuk membeli produk tersebut. Oleh
karena itu, PT. Widatra Bhakti berusaha untuk mencapai hal tersebut. Dengan
meningkatkan produksi dengan kualitas yang tinggi, melakukan survei apa yang
dibutuhkan pelanggan serta mengamati situasi pasaran.
3.2.1.3. Analisis Area, Fungsi, dan Proses Bisnis
Bisnis utama dari PT. Widatra Bhakti adalah produksi cairan infus yang meliputi proses
kegiatan rantai pemasok yakni memperoleh bahan baku, pengubahan bahan baku
menjadi infus siap pakai sampai pendistribusian ke pelanggan.
Gambar 3-3 Rantai Suplai PT. Widatra Bhakti
Berikut adalah keterangan rantai pemasok PT. Widatra Bhakti:
1. Supplier adalah sumber yang menyediakan bahan baku. Bahan baku yang
diperoleh PT. Widatra Bhakti berasal dari dalam dan luar negeri. Bahan baku
64
yang diperoleh terlebih dahlu dilakukan pengujian laboratorium terhadap sample
bahan baku tersebut.
2. Setelah bahan baku diperoleh dan melalui proses pengujian kemudian dilakukan
proses produksi seperti pengolahan, fabrikasi, serta packaging. Untuk setiap
tahapan PT. Widatra Bhakti telah melakukan proses manufaktur sesuai dengan
ketentuan, standarisasi, izin, regulasi dan sertifikasi dari Kementrian Kesehatan
dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
3. Distributor
Salah satu distributor dari PT. Widatra Bhakti adalah PT Merapi Utama,
tugasnya adalah mengirimkan cairan infus kepada pelanggan atau konsumen.
Dalam pengiriman infus yang dilakukan distributor ke konsumen, dikelola oleh
bagian logistik mulai dari keluar masuk infus serta tujuan tempat infus
didistribusikan. Sedangkan untuk pengiriman infus keluar negeri dikelola oleh
bagian ekspor/impor.
Untuk menjelaskan area fungsi, fungsi bisnis, dan proses bisnis yang ada pada PT.
Widatra Bhakti dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3-1 Analisis Area Fungsi dan Proses Bisnis PT. Widatra Bhakti Area Fungsional Fungsi Bisnis Aplikasi Proses Bisnis
Marketing Survei Ms Excel Ms Word
Melakukan survei pelanggan. Memberikan informasi
perusahaan kepada pelanggan. Follow up pelanggan
(mengikuti jadwal tender dari pelanggan).
Agreement Ms Excel Ms Word CRM Wida
Menyiapkan agreement dan dokumen-dokumen pendukung.
Follow up approval.
65
Area Fungsional Fungsi Bisnis Aplikasi Proses Bisnis
Helpdesk Ms Word Mencatat komplain pelanggan. Dokumen tender Ms Excel
Ms Word MS
Powerpoint
Menyiapkan proposal. Menyiapkan dokumen-
dokumen tender (company profile, Akte, SIUP, Penawaran, dan lain-lain).
Mengecek ke bagian legal untuk memeriksa dokumen.
Submit dokumen tender. Sales Maintain
relationship Ms Excel Ms Word CRM Wida
Mengecek keadaan produk yang ada dipasaran bersama dengan quality control dan researcher.
Retail produk Ms Excel Ms Word
Melakukan pendekatan kepada dokter dan menawarkan produk.
Mengecek pasaran mengenai kompetitor.
Tender OGB Tender Pemerintah Ms Excel Ms Word Ms
Powerpoint
Mencari dan follow up tender pemerintah.
Membuat proposal Analisa perhitungan biaya
dibantu oleh Finance & Accounting.
Mengecek dokumen ke bagian legal.
Submit dokumen tender. Follow up approval .
HR & GA Perekrutan karyawan
Ms Excel Ms Word
Menyeleksi calon karyawan. Membuat kontrak kerja
karyawan. Pengangkatan karyawan.
Absensi karyawan Mesin Absensi
Fingerprint
Memeriksa kehadiran karyawan.
Mencatat izin karyawan. Mencatat sakit karyawan. Mencatat lembur karyawan.
Pelatihan Ms Powerpoint
Memberikan pelatihan kepada karyawan.
Penilaian karyawan Ms Excel Melakukan penilaian kinerja karyawan.
Jaminan kesehatan karyawan
Ms Excel Ms Word
Membuat laporan jaminan kesehatan karyawan.
Penggajian karyawan
Ms Excel Menerima daftar kehadiran karyawan.
Menghitung gaji karyawan. Menghitung pajak
66
Area Fungsional Fungsi Bisnis Aplikasi Proses Bisnis
penghasilan. Pelaksanaan umum Ms Excel
Ms Word Menyusun rencana kerja. Memberi Dukungan
operasional pemeliharaan aset perusahaan.
F&A
Account Receivable
Wida Accounting
Menerima faktur penjualan. Menerima bukti transfer dari
pelanggan. Memberikan invoice kepada
pelanggan. Kas dan Bank Wida
Accounting Menerima bukti transfer. Membuat jurnal. Membuat bukti pengeluaran
uang. Membuat laporan kas dan
bank. Account Payable Wida
Accounting Memberikan laporan hutang. Menerima bukti faktur
pembelian. Menerima laporan slip gaji
karyawan. Laporan keuangan Wida
Accounting Membuat laporan keuangan. Melakukan pelaksanaan audit.
Budgeting Wida Accounting
Ms Excel
Mendapat asumsi budget dari bussiness plan.
Memberikan isian form budget pada setiap departemen.
Menyetujui budget. Membuat laporan budget
dengan realisasi, laporan actual cash flow, proyek cash flow.
Legal Persiapan Dokumen
Ms Excel Ms Word
Mengurus izin SIUP. Membuat kontrak tender. Membuat trademark dagang.
IT Pengembangan aplikasi
Membuat aplikasi untuk perusahaan.
Mengembangkan aplikasi. Pengadaan jaringan Membangun jaringan
perusahaan. Memonitor jaringan agar
berjalan dengan baik. IT support Ms Excel
Menangani masalah/keluhan
pengguna SI/TI. Mengadakan pelatihan untuk
penggunaan aplikasi. Menjaga data perusahaan yang
67
Area Fungsional Fungsi Bisnis Aplikasi Proses Bisnis
ada di server. Memelihara jaringan,
perangkat keras dan perangkat lunak.
Produksi Pengolahan produk MFG Pro
Menerima bahan baku dari logistik.
Melakukan proses pengolahan contoh.
Memberikan contoh ke laboratorium untuk diuji.
Jika hasil pengujian baik maka dilakukan produksi.
Pengemasan MFG Pro Hasil pengolahan dikemas. Laporan produksi MFG Pro
Mencatat aktivitas produksi. Membuat laporan hasil
produksi. Logistik Pengadaan bahan
baku MFG Pro Ms Excel
Mencari pemasok untuk bahan baku.
Mengecek bahan baku apakah sesuai dengan ketentuan BPOM.
Penyimpanan bahan baku dan produk jadi
MFG Pro
Menyimpan bahan mentah yang telah diterima.
Memberikan bahan baku ke bagian produksi.
Menyimpan hasil produksi. Distribusi hasil produk
Ms Excel Mengecek hasil produksi. Mengecek kebutuhan di setiap
daerah. Memberikan kepada
distributor . Laporan logistik Ms Excel Membuat laporan pengiriman
produk. Membuat laporan tahunan.
Laboratorium Penelitian produk MFG Pro Ms Word Ms Excel
Sample dari produksi ditelit i. Hasil penilit ian diberikan
kepada BPOM. Follow up produksi. Membuat laporan penelitian.
Quality Control Pengecekan produk MFG Pro Ms Excel
Mengecek barang hasil produksi sebelum didistribusikan.
Mengecek secara teknikal produk yang ditolak dari pasaran.
Membuat laporan . Ekspor/Impor Pengadaan dan MFG Pro
Ms Excel Bekerja sama dengan logistik
untuk pengadaan bahan baku.
68
Area Fungsional Fungsi Bisnis Aplikasi Proses Bisnis
Pengiriman produk Melakukan pengecekan standar untuk bahan ekspor/impor yang boleh masuk ke Indonesia.
Membuat L/C. Membuat laporan.
Medical Representative
MFG Pro Ms Excel Ms
Powerpoint
Mencari kebutuhan di pasar. Melakukan pendekatan
dengan dokter secara medis untuk mencari kebutuhan.
Membuat laporan. Researcher MFG Pro
Ms Excel Menerima laporan dari sales
mengenai produk cacat . Mengecek produk yang cacat
bersama dengan quality control.
Mengecek kompetitor. Membuat laporan : penjualan
dan periodik
Berdasarkan analisis area,fungsi dan proses bisnis unutk proses bisnis yang terjadi pada
area fungsional untuk kegiatan operasional sehari-hari mengunakan Microsoft office
seperti pembuatan agreement, pembuatan proposal, dokumen tender (OGB), alur kerja
untuk proses persetujuan oleh pihan manajemen. Sehingga PT Widatra Bhakti
memerlukan sebuah aplikasi berupa CMS (Content Management System) untuk
mengatur, menyimpan, memelihara, kategorisasi dan mengontrol konten (dokumen, file,
email, gambar dan lain-lain) yang berkaitan dengan proses bisnis.
Area fungsional yang dimaksud adalah: Marketing, Sales, Tender OGB, HR & GA,
Legal, IT, Laboratorium, QualityControl, Ekspor/Impor, Medical Representative dan
Researcher. Masing – masing area tersebut memiliki masalah dalam manajemen konten
seperti:
1. Kesulitan dalam mencari dan mengakses konten.
2. Hak akses dan kemanan konten (Security).
69
3. Dokumen tersebar dimana-mana, sehingga membutuhkan ruang penyimpanan.
4. Dokumen Versi, ada beberapa dokumen yang revisinya tidak terkontrol.
5. Dokumen Workflow (proposal, tender, aggreement dll) dilakukan manual.
6. Biaya yang tinggi melalui konsolidasi sumberdaya dan reutilisasi konten untuk
beberapa aplikasi bisnis (printing, shipping, and storage)
3.2.1.3.1. Matriks Fungsi Bisnis Vs Subjek Data
Matriks ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan subjek data yang terkait
dengan aktifitas perusahaan. Suatu fungsi bisnis dapat membaca (read) satu atau
beberapa subjek data, selain itu suatu subjek data juga dapat dibuat /dihasilkan (create)
diubah dan dihapus (delete) oleh suatu fungsi bisnis. Matriks ini hanya memetakan area
fungsional pada departemen operations, plant dan business development sesuai dengan
area fungsional terkait dengan aplikasi Wida Accounting (F&A) dan MFG Pro
(produksi, logistik, ekspor/impor).
70
Adapun subjek data pada deperatemen PT Widatra Bhakti adalah:
Table 3-2 Subjek Data Departemen Subjek Data
Pres
iden
t D
irecto
r
Operations Director
Finance Manager Finance Staff Faktur penjualan Bukti transfer
Invoice Jurnal
Bukti Pengeluaran Laporan kas
Laporan Bank Kas
Laporan Hutang Bukti faktur
Laporan slip gaji
Laporan keuangan Audit
Budget Actual Cash Flow
Proyek Cash Flow
Plant Director Manajer Produksi Staf produksi Logistik Bahan baku
Sample Hasil pengujian
Kemas
Laporan produksi
Manajer Logistik Staf Logistik Pemasok Bahan baku
BPOM Bahan mentah
Produksi Distributor
Penggudangan Stock
Kirim
71
Laboratorium Staf Laboratorium
Sample
Hasil Penelitian
Quality Control Manager
Quality Control staff
Hasil produksi Distribusi
Teknikal produk
Ekspor/Impor Staf Ekspor/Impor
Pengadaan bahan baku Standar pengecekan
Bahan ekspor/impor L/C
Medical Representative Manager
Medical Representative staff
Pasar Medis
Quality control
Researcher Manager
Manager Staff Produk cacat Penjualan
Periodik
Setelah memperoleh subjek pada tiap-tiap divisi, maka membuat matriks fungsi bisnis vs
subjek data.
72
Gambar 3-4 Matriks Fungsi Bisnis VS Subjek Data
3.2.1.3.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang
menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak.
Diagram hubungan entitas menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data,
mengubah data, dan menghapus data sesuai dengan hak akses (privilige).
73
Gambar 3-5 ERD pada PT Widatara Bhakti
3.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan
Pada sub bab ini akan dibahas analisis lingkungan eksternal dari PT. Widatra Bhakti.
Lingkungan eksternal perusahaan tersebut antara lain pemasok, lembaga keuangan,
pelanggan, pesaing, serta pemerintah. Teknik analisis yang digunakan dalam melakukan
analisis lingkungan eksternal PT. Widatra Bhakti adalah lima daya Porter dan PEST.
74
3.2.2.1. Analisis Lima Daya Porter
Salah satu teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis lingkungan eksternal
bisnis dari PT. Widatra Bhakti adalah dengan menggunakan lima daya Porter. Saat ini
persaingan di bidang bisnis sudah tidak dapat diprediksi, oleh karena itu lima kekuatan
Porter menyatakan bahwa kekuatan bersaing dapat mengembangkan strategi persaingan
untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Analisis lima daya Porter bertujuan
untuk menganalisis posisi kompetitif perusahaan dalam dunia industri.
Pendatang Baru :
Perusahaan Farmasi
Pembeli :
- Rumah sakit - Dokter - Poliklinik - Apotik
Pemasok :
- China
- India
- Rusia
- Lokal
Produk Pengganti :
- Multivitamin
- Minuman Isotonik
Pesaing Industri :
- B Braun - Enseval - Sanbe Farma
Gambar 3-6 Lima Daya Porter pada PT Widatra Bhakti
75
Analisis lima daya Porter pada PT. Widatra Bhakti adalah sebagai berikut:
1. Ancaman Pendatang Baru
Ancaman pendatang baru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
eksistensi perusahaan. Pendatang baru yang dimaksud adalah semua perusahaan
yang baru berdiri serta akan bergerak di bidang industri farmasi dan juga
perusahaan yang baru berdiri namun merupakan gabungan dari dua atau lebih
perusahaan pesaing dari PT. Widatra Bhakti yang sebelumnya bergerak di bidan g
industri farmasi. Hal ini merupakan ancaman bagi PT. Widatra Bhakti, karena
dengan masuknya pendatang baru tersebut maka persaingan dalam harga pasar
akan semakin ketat, dan akan berdampak pada penerimaan keuntungan
perusahaan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi ancaman ini PT. Widatra Bhakti secara terus-
menerus fokus terhadap penguatan “lead market” dalam produksi dan penjualan
larutan infus. Hal ini ditempuh melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
produksi cairan infus, melakukan promosi dengan kreatif dan inovatif serta
memberikan harga yang terjangkau. Segala bentuk tindakan tersebut dilakukan
untuk memunculkan kepercayaan pelanggan saat ini kepada PT. Widatra Bhakti.
2. Kekuatan Pemasok
Dalam proses produksi PT. Widatra Bhakti memerlukan bahan baku dari
pemasok. Para pemasok perusahaan Widatra Bhakti berasal dari dalam dan luar
negeri (Cina, India, dan Rusia). Dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku, PT.
Widatra Bhakti berusaha meningkatkan relasi dan kerja sama yang baik dengan
76
para pemasoknya. Bentuk kerjasama yang baik tersebut diwujudkan melalui
pengadaan jadwal rutin untuk bertemu dengan para pemasok serta melakukan
pembayaran tepat waktu. Dengan demikian pemasok dapat menjadi sumber
kekuatan bagi perusahaan.
3. Ancaman Produk Pengganti
Ancaman produk pengganti dari PT. Widatra Bhakti adalah berupa produk yang
dapat menggantikan fungsi infus seperti minuman isotonik dan multivitamin.
Para pembeli cenderung melakukan perggantian produk yang diakibatkan fungs i
dari produk pengganti lebih baik dan harga yang murah. Sampai saat ini, PT.
Widatra Bhakti menyediakan produk dengan harga yang terjangkau dan kualitas
terjamin.
4. Kekuatan Pembeli
Pelanggan dari PT. Widatra Bhakti sebagian besar adalah rumah sakit, dokter,
klinik, dan apotik. Para pelanggan biasanya menginginkan produk yang
berkualitas dengan harga yang terjangkau dan pelayanan after sales yang
terjamin serta layanan call center untuk menangani keluhan (complain) terkait
produk infus. Dengan adanya layanan after sales yang baik yang disediakan oleh
PT. Widatra Bhakti maka akan membuat posisi pembeli semakin kuat.
Posisi pembeli terkait dengan market value untuk indutri farmasi di Indonesia
tiap tahun mengalami kenaikan.Ini menujukkan bahwa peluang pasar industri
farmasi di Indonesia meningkat secara nyata, market value tersebut diperoleh
dari IMS Market Prognosis seperti gambar dibawah:
77
Gambar 3-7 Market Forecast Industry Farmasi di Indonesia
5. Persaingan industri
Pesaing dari PT. Widatra Bhakti adalah perusahaan – perusahaan yang bergerak
di bidang farmasi. Contohnya adalah perusahaan B Braun, Sanbe farma, dan
Enseval. Agar dapat bersaing, PT. Widatra Bhakti berusaha memberikan produk
infus yang berkualitas dan juga harga yang terjangkau untuk semua kalangan
masyarakat. Selain itu PT. Widatra Bhakti juga melakukan beberapa riset yang
dilakukan oleh tim R&D-nya agar dapat mengeluarkan produk dan inovasi baru
terhadap kebutuhan infus dimasa mendatang.
Sejak berlakunya CAFTA (China ASEAN Free Trade Area), produk-produk
China termasuk obat-obatan juga mempengaruhi pasar dan persaingan industri
farmasi di Indonesia. Harmonisasi Pasar ASEAN berkaitan erat dengan aspek
Registrasi Obat dan Perdagangan bebas China – ASEAN (CAFTA) berkaitan
dengan “Daya Saing” industri farmasi Indonesia dalam menghadapi pasar bebas
78
tersebut. Untuk itulah, Badan POM selaku regulator industri farmasi di
Indonesia, menyusun “Roadmap Industri Farmasi Indonesia 2010 – 2014” yang
merupakan bagian strategi jangka panjang industri farmasi di Indonesia 1999 –
2020.
Gambar 3-8 Roadmap Regulator Bidang Farmasi Sumber: http://www.ipmg-online.com/index.php?
Selain itu, dari 196 perusahaan farmasi, sekitar 60 pabrik obat menguasai lebih
dari 80% total pasar, sedangkan 20% sisanya diperebutkan oleh 140 parik obat
lainnya. Dari jumlah itu perbandingan antara perusahaan lokal dan multinasional
masih 60 berbanding 40. Gambaran ini menunjukkan betapa lemahnya
persaingan industri farmasi di Indonesia, termasuk lemahnya skala ekonomi
distributornya, sehingga tak heran bila harga obat di Indonesia bisa begitu
melangit.
Peningkatan jumlah PBF yang sangat dramatis, selain karena rata-rata pabrik
obat mendirikan PBF sendiri, juga lebih dikarenakan regulasi pemerintah yang
79
memungkinkan perusahaan-perusahaan yang tidak berbasis industri farmasi
untuk mendirikan PBF. Jadi, meski jumlah pabrik obat tidak bertambah,
sebaliknya malah berkurang, namun jumlah PBF terus meningkat.
Perusahaan-perusahaan distributor dari negara- negara maju, yang memang telah
terdukung oleh aplikasi TI, mereka dapat lebih efisien. Selain itu, skala
ekonomisnya sangat baik terpenuhi, karena volumenya sangat besar, sehingga
meski mendapatkan margin penjualan yang tipis, yakni antara 3-4% dari
penjualan, hal itu masih sangat menguntungkan.Di Indonesia rata-rata besar
marginnya masih antara 11-12% dan tergantung pada beberapa faktor lainnya,
sehingga dalam konteks ini kemampuan distributor nasional untuk bersaing
semakin kecil alias tak mampu bersaing dengan baik.
Gambar 3-9 Penjualan Industri farmasi Indonesia(1997-2005)
3.2.2.2. Analisis PEST
PEST yang merupakan singkatan dari Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi. PEST
merupakan salah satu metode lain yang dapat digunakan untuk analisis lingkungan
eksternal bisnis dari perusahaan PT. Widatra Bhakti.
80
1. Politik
Salah satu faktor yang memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan pasar PT.
Widatra Bhakti adalah pada sektor politik. beberapa hal yang menjadi pengaruh dalam
sektor politik adalah:
a. Kebijakan-kebijakan pemerintah serta undang-undang terkait yang mengatur
mengenai subsidi pada bidang kesehatan pada prakteknya tidak dialokasikan
dengan tepat.
b. Pengaruh ancaman politik luar negeri, yakni Indonesia diidentifikasi sebagai
salah satu negara berkembang yang menjadi sarang teroris. Hal ini membawa
dampak negatif bagi PT. Widatra Bhakti khususnya dalam pengadaan bahan
baku (impor). Dimana PT. Widatra Bhakti bahan bakunya kebanyakan diperoleh
dari luar negeri melalui proses impor. Sehingga mempengaruhi proses produksi
cairan infus.
Undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi faktor politik bagi PT.
Widatra Bhakti adalah:
1. UU tentang Pajak, dimana PT. Widatra Bhakti harus membayarkan 30% dari
laba yang diperolehnya selama satu tahun.
2. UU tentang Pajak Impor
Besarnya PPh Pasal 22 Impor adalah sebagai berikut:
a. Importir yang memiliki Angka Pengenal Impor (API) sebesar 2,5% x Nilai
Impor.
81
b. Importir yang tidak memiliki Angka Pengenal Impor (API) sebesar 7,5% x
Nilai Impor.
Dari total impor Indonesia selama Desember 2010 sebesar US$13.089,5
juta, impor bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 73,34
persen dengan nilai US$9.599,4 juta, diikuti oleh impor barang modal
sebesar 19,06 persen (US$2.494,8 juta), dan impor barang konsumsi sebesar
7,60 persen (US$995,3 juta). Impor Indonesia yang dirinci menurut
golongan penggunaan barang, selama Januari-Desember 2010 dibanding
impor periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk
semua golongan, yaitu untuk impor barang konsumsi dari US$6.752,6 juta
menjadi US$9.992,6 juta atau meningkat 47,98 persen dan impor bahan
baku/penolong dari US$69.638,1 juta menjadi US$98.697,5 juta (naik 41,73
persen). Demikian juga dengan impor barang modal meningkat dari
US$20.438,5 juta menjadi US$26.916,0 juta atau naik 31,69 persen.
Gambar 3-10 Persentase Impor Indonesia BPS
82
Pada gambar tabel di atas merupakan ringkasan persentase nilai impor
Indonesia yang diperoleh dari diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Indonesia. Menurut golongan penggunaan barang, dimana persentase impor
untuk bahan baku sangat meningkat persentasenya, sehingga hal ini juga
mempunyai pengaruh yang besar bagi PT Widatra Bhakti sebagai salah satu
perusahaan yang mengimpor bahan bakunya.
3. Peraturan Bea Cukai, dimana PT. Widatra Bhakti harus mengikuti peraturan
pengiriman barang sesuai peraturan yang berlaku di Bea Cukai seperti peraturan
NSW (National Single Window) yaitu peraturan yang mengharuskan data produk
yang akan di impor harus terdaftar dalam basis data di Bea Cukai.
2. Ekonomi
Berikut ini adalah faktor ekonomi yang mempengaruhi proses bisnis PT. Widatra
Bhakti:
a. Kondisi nilai tukar mata uang
Kenaikan nilai tukar uang di dunia memiliki dampak negatif bagi PT. Widatra
Bhakti dikarenakan proses pembelian bahan baku yang menggunakan mata uang
Dollar Amerika. Jika harga mata uang dollar Amerika menguat maka
mempengaruhi kenaikan harga pembelian, sehingga PT. Widatra Bhakti harus
mengeluarkan biaya yang lebih besar. Hal ini mengakibatkan PT. Widatra harus
menekan harga jual agar harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan harga
pesaing.
83
Gambar 3-11 Statistik Kurs Rupiah terhadap US Dollar Tahunan
Pada gambar di atas terdapat grafik pertukaran nilai tukar mata uang Rupiah
terhadap Dollar Amerika, yang diperoleh dari salah satu situs threading
(id.rateq.com). Di gambar tersebut menunjukkan nilai tukar antar kedua mata
uang tersebut cenderung tidak stabil. Hal ini membawa pengaruh negatif bagi PT.
Widatra Bhakti, karena perusahaan tersebut banyak melakukan proses ekspor dan
impor.
b. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia
Pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang masih rendah sehingga
membawa dampak positif bagi PT. Widatra Bhakti yang mampu memasarkan
produk dengan harga terjangkau, salah satu contohnya adalah produk OGB.
c. Letter of Credit (L/C)
Dalam pengadaan bahan baku untuk produksi PT. Widatra Bhakti melakukan
pemesanan dari beberapa pemasok dari luar negeri. Pada proses pembayaran
bahan baku dan penerimaan hasil penjualan produk ekspor tersebut diterapkan
metode L/C yang bertujuan untuk menghindari perubahan nilai kurs. Karena L/C
84
merupakan suatu perjanjian dalam melakukan pembayaran yang sangat penting
dalam perdagangan internasional. Letter of Credit sangat vital dalam
memberikan keyakinan kepada pembeli (buyer) maupun penjual (seller) dalam
melakukan perdagangan international (export-import).
3. Sosial
Faktor sosial yang dapat mempengaruhi proses bisnis PT. Widatra Bhati antara lain:
a. Ketidakpercayaan masyarakat akan pengobatan di Indonesia
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pasien atau masyarakat Indonesia yang
berobat ke luar negeri.
b. Kepercayaan masyarakat terhadap produk dengan brand terkenal
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang masih memilih obat dengan
brand yang sudah lama dikenal di kalangan masyarakat.
c. Kepercayaan masyarakat indonesia kepada pengobatan alternatif
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang masih memilih untuk
mengikuti pengobatan secara alternatif. Sehingga berdampak menurunnya
tingkat pemasaran produk PT. Widatra Bhakti.
d. Pengaruh limbah, polusi bagi lingkungan sekitar
Dalam pengelolaan limbah PT. Widatra Bhakti melakukan proses penyulingan
dan penelitian untuk menghasilkan limbah yang tidak membawa dampak buruk
bagi lingkungan sosial sekitar. Proses pengujian limbah dibuktikan dengan
melakukan sebuah sampel kolam limbah, kemudian didalamnya diternakan ikan-
ikan. Hasil yang diperoleh ketika ikan-ikan tersebut masih mampu bertahan
85
hidup dalam jangka waktu yang ditentukan maka proses penyulingan dikatakan
berhasil. Sehingga masyarakat sekitar tidak perlu khawatir dengan adanya limbah
pabrik PT. Widatra Bhakti.
4. Teknologi
Perkembangan teknologi yang beragam dan begitu cepat, sehingga memaksa perusahaan
untuk tanggap dan mampu memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
serta dapat diandalkan. Penyesuaian penggunaan teknologi dengan proses bisnis
merupakan faktor yang meningkatkan pendapatan. Dalam menunjang proses bisnisnya
PT. Widatra Bhakti didukung oleh beberapa aplikasi sistem dan teknologi informasi
untuk meningkatkan pendapatannya.Beberapa aplikasi penting SI/TI yang mendukung
proses bisnis PT. Widatra Bhakti adalah MFG Pro, Wida Accounting, dan CRM Wida.
Pada MFG Pro terdapat modul persediaan dan pengadaan bahan baku, manufaktur,
penyimpanan serta pendistribusian produk. Pada Wida Accounting terdapat modul
keuangan dan akutansi. Pada CRM Wida digunakan untuk manajemen pelanggan serta
penanganan gangguan pelanggan.
3.2.3. Analisis Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan
Pada sub bab ini akan dibahas analisis lingkungan internal dari PT. Widatra Bhakti.
Lingkungan internal perusahaan tersebut antara lain spesifikasi perangkat keras dan
perangkat lunak, arsitektur jaringan perusahaan dan portofolio aplikasi perusahaan.
3.2.3.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Untuk mendukung proses bisnis PT. Widatra Bhakti telah menerapkan beberapa
aplikasi. Berikut dijelaskan diagram aplikasi dari PT. Widatra Bhakti.
86
Gambar 3-12 Diagram Aplikasi PT. Widatra Bhakti
PT. Widatra Bhakti saat ini telah menggunakan beberapa aplikasi diantaranya CRM
Wida, Wida Accounting, dan MFG Pro. CRM Wida digunakan untuk menjalin dan
menjaga hubungan dengan pelanggan. Wida Accounting digunakan untuk menangani
data keuangan dan laporan. Sedangkan MFG Pro adalah aplikasi yang menangani data
mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, penyimpanan sampai dengan
distribusi.
87
Pada bagian personel, PT. Widatra Bhakti menerapkan aplikasi mesin absensi dan sidik
jari untuk absensi karyawan. Untuk penggajian dan data karyawan masih menggunakan
Microsoft Excel. Untuk bagian IT dan bagian teknik, PT. Widatra Bhakti menggunakan
aplikasi Microsoft Office. Windows Server digunakan oleh bagian IT untuk mengontrol
kinerja basis data sistem.
Dalam memenuhi kebutuhan layanan terhadap aplikasi, PT. Widatra Bhakti memiliki
spesifikasi infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi
infrastruktur pada PT. Widatra Bhakti.
Tabel 3-3 Spesifikasi Perangkat Keras PT. Widatra Bhakti Perangkat Jenis Keterangan Perangkat Keras
Workstation
• PC Desktop - Intel® Core™ 2 Duo CPU - E7400 @ 2.80GHz - 2.79 GHz, 0,98 GB of RAM - Hard Disk 160 GB
Notebook
• Intel Pentium Core Duo • CPU 1,8 GHz • Memory 4 GB • Hard disk 160 GB
Server
• Intel Xeon 3.0 Ghz • Memory 1 GB • Hard disk 600 Gb
Input • Mouse • Keyboard • Scanner
Output • Monitor • Printer
Penyimpanan Flash Memory, CDR R/RW, DVD R/RW, External Hard disk.
Telekomunikasi
• Komunikasi Suara: - PABX - Pesawat Telepon Analog
• Data: - UTP Cat5
• Internet: - Sharing Connection
88
Perangkat Jenis Keterangan
Penghubungan • Switch/Hub • Modem • Router
Tabel 3-4 Spesifikasi Perangkat Lunak PT. Widatra Bhakti
Perangkat Jenis Keterangan Perangkat Lunak
Aplikasi
• MS Office 2007 : Word, Excel, Powerpoint, Visio
• Database : MS SQL Server 2000, mySQL
• Adobe Photoshop • Acrobat Reader • MFG Pro • Wida Accounting • CRM Wida
Browser • Internet Explorer, Mozilla Firefox
Sistem operasi • Windows XP Professional • Windows Server 2005
3.2.3.2. Arsitektur Jaringan Perusahaan
Jaringan komputer PT. Widatra Bhakti menggunakan topologi star. Di dalam jaringan
tersebut masing-masing kantor cabang terhubung satu sama lain ke kantor pusat melalui
koneksi VPN dengan menggunakan teknologi VSAT yang terkoneksi dengan internet.
Teknologi jaringan LAN (Local Area Network) pada kantor pusat mengandalkan router
dan firewall sebagai perangkat keras untuk menghubungkan ke jaringan internet.
Penggunaan firewall pada jaringan LAN di kantor pusat dimaksudkan untuk proteksi
pada beberapa server. Beberapa server yang terdapat di jaringan LAN kantor pusat
tersebut bertindak untuk melayani akses baik dari jaringan internet maupun jaringan
VPN. Pada LAN yang terdapat di kantor pusat juga menggunakan switch dan hub untuk
menghubungkan komputer yang terdapat di beberapa departemen.
Gambar 3-13 Arsitektur Jaringan PT. Widatra Bhakti
90
3.2.3.3. Portofolio Aplikasi Perusahaan
PT. Widatra Bhakti memiliki beberapa aplikasi yang digunakan untuk mendukung
kegiatan operasional dan bisnis perusahaan. Sistem informasi tersebut terdiri dari
aplikasi sebagai berikut:
1. Wida Accounting
Merupakan aplikasi yang digunakan mengelola keuangan perusahaan mulai dari
cash flow, penagihan (invoice), reimbursement, Account Payable, Account
Receiveable , laporan keuangan, dan biaya MSE (Medical Sales Executives).
2. Aplikasi MFG Pro
Merupakan aplikasi yang mengelola informasi dari pengadaan barang, proses
produksi, penyimpanan bahkan sampai dengan distribusi produk.
3. CRM Wida
Merupakan aplikasi yang digunakan untuk after sales service. After sales service
yang dimaksud adalah ketika calon pelanggan sudah memutuskan untuk menjadi
pelanggan produk PT. Widatra Bhakti maka seluruh atribut entitas pelanggan
disimpan di dalam aplikasi CRM Wida. Selain untuk pengolahan data pelanggan
aplikasi CRM Wida ini digunakan juga sebagai bahan pencarian ketika suatu
pelanggan mengadu terhadap produk widatra, namun pada pengaplikasian
perangkat lunak CRM ini penggunaan untuk modul complaint management
seperti ticketing system belum ada.
91
4. Website Widatra
Website dari PT. Widatra Bhakti yakni www.widatra.com merupakan website
untuk memperkenalkan profil perusahaan kepada masyarakat.
5. Aplikasi Pendukung
Yang termasuk aplikasi pendukung PT. Widatra Bhakti antara lain Microsoft
Office 2007 seperti Word, Excel, Powerpoint yang digunakan untuk berbagai
macam kebutuhan dalam proses bisnis perusahaan seperti pembuatan laporan.
Selain itu, terdapat juga eletronic mail, Adobe Photoshop, Adobe Acrobat Reader
yang digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis PT. Widatra Bhakti.
Dari hasil analisis terhadap aplikasi yang dipakai oleh PT. Widatra Bhakti, dapat
dirumuskan sebuah portfolio aplikasi dengan mengelompokkan aplikasi sesuai dengan
fungsi dan penggunaannya. Berikut adalah pemetaan portofolio aplikasi PT. Widatra
Bhakti:
Tabel 3-5 Portofolio Aplikasi PT. Widatra Bhakti STRATEGIC HIGH POTENTIAL
( ) CRM Wida -
( ) MFG Pro
( ) Wida Accounting
(*) Microsoft Office 2007(Word,
Excel, Powerpoit, Visio)
(*) Adobe acrobat reader
(*) Adobe Photoshop
(*) Website
KEY OPERATIONAL SUPPORT
92
Keterangan :
(*) : Aplikasi yang sedang berjalan
( ) : Aplikasi yang sedang berjalan tapi butuh pengembangan
Dari hasil analisis portofolio aplikasi yang sedang berjalan di PT. Widatra Bhakti dapat
dilihat bahwa pada strategi terdapat CRM Wida tetapi masih harus dikembangkan lagi
untuk menciptakan keunggulan perusahaan. Karena penggunaan aplikasi CRM Wida
tersebut belum optimal. Selain itu, sampai saat ini belum memiliki aplikasi yang bersifat
high potential dikarenakan selama ini aplikasi yang ada masih bersifat sebagai
pendukung (support) dalam kegiatan bisnis perusahaan.
3.2.4. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan
Aspek teknologi menjadi salah satu faktor yang dapat dijadikan pertimbangan dalam
manajemen pemasaran. Analisis lingkungan SI/TI eksternal dilakukan dengan melihat
tren perkembangan SI/TI di dunia bisnis. SI/TI di perusahaan menjadi nilai lebih karena
dapat mempersingkat rantai nilai sebuah proses bisnis.
PT. Widatra Bhakti pada saat ini dalam pemanfaatan SI/TI di lingkungan eksternal telah
menggunakan layanan email. Email tersebut digunakan sebagai sarana untuk
penyampaian informasi mengenai produk kepada pelanggan dan begitu juga sebaliknya
pelanggan menyampaikan informasi juga dapat melalui email. Selain email, perusahaan
juga menggunakan website untuk memperkenalkan produknya kepada pelanggan.
93
3.2.5. Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity and
Treatment)
Analisa SWOT digunakan untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal bisnis
maupun SI/TI dari perusahaan. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam
memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman.
Analisis SWOT PT. Widatra Bhakti adalah sebagai berikut.
Tabel 3-6 SWOT pada PT. Widatra Bhakti Kekuatan (Strength) : Peluang (Opportunity):
1. Penyedia cairan infus terkemuka di
Indonesia.
2. Produk infus yang berkualitas, aman
dan harga yang terjangkau.
3. Memiliki pabrik sendiri dan sertifikat
GMP (Good Manufacturing Practice)
dari Kementrian Kesehatan.
4. Memiliki sertifikasi ISO 9001:2000
pada Quality Management System.
5. Memiliki kantor pemasaran di 33
daerah yang tersebar di seluruh
Indonesia.
6. Ekspor produk ke luar negeri antara
lain Singapura, Myanmar, Vietnam,
Srilanka, dan lain-lain.
7. Memiliki hak paten dan brand
terhadap produknya.
8. Mampu memproduksi cairan infus
1. Terbukanya peluang ekspor ke
beberapa negara lainnya.
2. Semakin maraknya persaingan
antar penyedia bahan baku cairan
infus.
3. Pemanfaatan SI/TI dalam
mendukung bisnis perusahaan.
4. Pertumbuhan yang nyata di bidang
pelayanan kesehatan.
5. Kebutuhan masyarakat terkait
dengan musibah atau penyakit
yang dialami masyarakat.
94
dalam kapasitas besar.
9. Memiliki hubungan yang baik dengan
pelanggan.
10. Merupakan group perusahan Otsuka.
Kelemahan (Weakness): Ancaman (Threat) :
1. SI/TI yang ada pada PT. Widatra
Bhakti hanya untuk pendukung
operasional bisnis.
2. Kurangnya sumber daya manusia pada
divisi IT.
3. Data inventory pada pabrik dan pusat
terkadang tidak sinkron.
4. Data jumlah stok infus yang akan
dipasarkan oleh Sales (diperoleh dari
CRM Wida) terkadang tidak sesuai
dengan yang diproduksi di pabrik (
dari aplikasi MFG Pro).
5. Data inventory yang sudah dipasarkan
oleh sales (CRM Wida) terkadang
tidak sesuai (belum update) dengan
bagian manajemen, begitu juga
dengan jumlah infus yang cacat.
6. Pengaksesan ke file server cenderung
lambat.
7. Banyaknya jenis bahan baku yang
digunakan oleh industri farmasi
8. Produk yang belum banyak dikenal
oleh praktisi medis.
9. Aplikasi CRM Wida belum didukung
modul complaint management.
1. Adanya kompetisi internal
terutama di jalur pemasaran.
2. Nama besar dari kompetitor,
seperti Sanbe.
3. Rendahnya pendapatan per kapita
penduduk Indonesia
mempengaruhi daya beli infus
yang menurun sehingga
mengancam kelangsungan industri
farmasi.
4. Pembajakan karyawan oleh
perusahaan lain.
5. Praktisi medis di negara – negara
tujuan ekspor masih memilih brand
terkenal.
95
Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan gambaran kekuatan dan kelemahan perusahaan secara
internal serta peluang dan ancaman yang berasal dari eksternal. Matriks ini digunakan
untuk menyusun strategi yang akan dirancang untuk perusahan. Matriks SWOT PT.
Widatra Bhakti dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3-7 Matriks SWOT PT. Widatra Bhakti
IFAS
EFAS
Kekuatan (S)
S.1. Penyedia cairan infus terkemuka di Indonesia.
S.2. Produk infus yang berkualitas, aman dan harga yang terjangkau.
S.3. Memiliki pabrik sendiri dan sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) dari Kementrian Kesehatan.
S.4. Memiliki sertifikasi ISO 9001:2000 pada Quality Management System.
S.5. Memiliki kantor pemasaran di 33 daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.
S.6. Ekspor produk ke luar negeri antara lain Singapura, Myanmar, Vietnam, Srilanka, dan lain-lain.
S.7. Memiliki hak paten dan brand terhadap produknya.
S.8. Mampu memproduksi cairan infus dalam kapasitas besar.
S.9. Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan.
S.10. Merupakan group perusahan Otsuka.
Kelemahan (W)
W.1 SI/TI yang ada pada PT. WidBhakti hanya untuk pendukuoperasional bisnis.
W.2 Kurangnya sumber daya manpada divisi IT.
W.3 Data inventory pada pabrik dterkadang tidak sinkron.
W.4 Data jumlah stok infus yang adipasarkan oleh Sales (diperoCRM Wida) terkadang tidak dengan yang diproduksi di padari aplikasi MFG Pro).
W.5 Data inventory yang sudah dipasarkan oleh sales (CRM terkadang tidak sesuai (belumdengan bagian manajemen, bjuga dengan jumlah infus yan
W.6 Pengaksesan ke file server celambat.
W.7 Banyaknya jenis bahan baku digunakan oleh industri farma
W.8 Produk yang belum banyak doleh praktisi medis.
W.9 Aplikasi CRM Wida belum dmodul complaint managemen
luang (O)
1 Terbukanya peluang ekspor ke beberapa negara lainnya.
STRATEGI SO
• Meningkatkan pemasaran untuk ekspor infus (S1,O1) (S6,O1)
STRATEGI WO
• Menerapkan aplikasi berbasis enterprise system. (W2,O3)
2 Semakin maraknya persaingan antar penyedia bahan baku cairan infus.
3 Pemanfaatan SI/TI dalam mendukung bisnis perusahaan.
4 Pertumbuhan yang nyata di bidang pelayanan kesehatan.
5 Kebutuhan masyarakat terkait dengan musibah atau penyakit yang dialami masyarakat.
• Meningkatkan kegiatan Medical Sales Executive (MSE) ke luar negeri (S6,O1) (S7,O1)
• Menerapkan sistem yang memudahkan komunikasi perusahaan(S9, O3)
• Mendirikan kantor pemasaran di luar negeri.(S6, O4) (S10, O1)
• Membeli bahan baku dari hasil pelelangan antar pemasok. (S2, O2)
• Menggunakan market inteligent sebagai alat untuk mengetahui permintaan pasar (S8, O2) (S8, O5)
• Mengintegrasikan basis data in(W3,O3)
• Mengintegrasikan modul aplikinventory. (W4,O3) (W5,O3)
• Optimalisasi infrastruktur jarinintranet (W6,O3)
• Penambahan sumber daya manbagian IT. (W2,O4)
• Meningkatkan promosi pemasdengan mengikuti kegiatan-kesosial dalam bidang medis. (W
• Mengoptimalkan penggunaan aCRM Wida melalui implemenmodul support (W9, O4)
ncaman(T)
1 Adanya kompetisi internal terutama di jalur pemasaran.
2 Nama besar dari kompetitor, seperti Sanbe. 3 Rendahnya pendapatan per kapita penduduk
Indonesia mempengaruhi daya beli infus yang menurun sehingga mengancam kelangsungan industri farmasi.
4 Pembajakan karyawan oleh perusahaan lain. 5 Praktisi medis di negara – negara tujuan
ekspor masih memilih brand terkenal.
STRATEGI ST
• Melakukan kolaborasi dengan beberapa perusahaan sejenis. (S1,T1)
• Menawarkan infus yang bersifat generik ke masyarakat. (S2,T3)
• Menawarkan produk infus terhadap calon pelanggan ekspor /tender produk melalui kerja sama dengan Otsuka(S10, T5)
STRATEGI WT
• Mengembangkan aplikasi yangterintegrasi berbasis enterpris(T1,W1)
98
Berikut ini analisis faktor strategi eksternal dari PT. Widatra Bhakti yang dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 3-8 Matriks SWOT EFAS PT. Widatra Bhakti
Faktor – faktor strategi eksternal Bobot Rating
Bobot * Rating
Peluang: O.1 Terbukanya peluang ekspor ke beberapa
negara lainnya. 0,10 2 0,21
O.2 Semakin maraknya persaingan antar penyedia bahan baku cairan infus. 0,09 2 0,19
O.3 Pemanfaatan SI/TI dalam mendukung bisnis perusahaan. 0,11 2 0,22
O.4 Pertumbuhan yang nyata di bidang pelayanan kesehatan. 0,12 3 0,37
O.5 Kebutuhan masyarakat terkait dengan musibah atau penyakit yang dialami masyarakat. 0,10 2 0,20
Total Peluang: 0,53 1,19
Ancaman:
T.1 Adanya kompetisi internal terutama di jalur pemasaran. 0,10 -2 -0,20
T.2 Nama besar dari kompetitor, seperti Sanbe. 0,10 -2 -0,20
T.3 Rendahnya pendapatan per kapita penduduk Indonesia mempengaruhi daya beli infus yang menurun sehingga mengancam kelangsungan industri farmasi. 0,09 -1 -0,09
T.4 Pembajakan karyawan oleh perusahaan lain. 0,09 -1 -0,09
T.5 Praktisi medis di negara – negara tujuan ekspor masih memilih brand terkenal. 0,09 -2 -0,19
Total Ancaman : 0,47 -0,76
Total EFAS: 1,00 0,43
99
Berikut ini analisis faktor strategi internal dari PT. Widatra Bhakti yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3-9 Matriks SWOT IFAS PT. Widatra Bhakti
Faktor – faktor strategi internal Bobot Rating Bobot * Rating
Kekuatan:
S.1. Penyedia cairan infus terkemuka di Indonesia. 0,05 2 0,10
S.2. Produk infus yang berkualitas, aman dan harga yang terjangkau. 0,07 4 0,29
S.3. Memiliki pabrik sendiri dan sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) dari Kementrian Kesehatan. 0,06 3 0,18
S.4. Memiliki sertifikasi ISO 9001:2000 pada Quality Management System. 0,06 2 0,12
S.5. Memiliki kantor pemasaran di 33 daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. 0,07 4 0,26
S.6. Ekspor produk ke luar negeri antara lain Singapura, Myanmar, Vietnam, Srilanka, dan lain-lain. 0,06 3 0,17
S.7. Memiliki hak paten dan brand terhadap produknya. 0,06 2 0,12
S.8. Mampu memproduksi cairan infus dalam kapasitas besar. 0,06 2 0,12
S.9. Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan. 0,06 2 0,12
Merupakan group perusahan Otsuka. 0,05 2 0,11
Total Kekuatan: 0,60 1,60
Kelemahan:
W.1 SI/TI yang ada pada PT. Widatra Bhakti hanya untuk pendukung operasional bisnis. 0,06 -1 -0,06
W.2 Kurangnya sumber daya manusia pada divis i IT. 0,04 -1 -0,04
W.3 Data inventory pada pabrik dan pusat terkadang tidak sinkron. 0,05 -2 -0,10
100
Faktor – faktor strategi internal Bobot Rating Bobot * Rating
W.4 Data jumlah stok infus yang akan dipasarkan oleh Sales (diperoleh dari CRM Wida) terkadang tidak sesuai dengan yang diproduksi di pabrik ( dari aplikasi MFG Pro). 0,05 -2 -0,09
W.5 Data inventory yang sudah dipasarkan oleh sales (CRM Wida) terkadang tidak sesuai (belum update) dengan bagian manajemen, begitu juga dengan jumlah infus yang cacat. 0,05 -2 -0,10
W.6 Pengaksesan ke file server cenderun g lambat. 0,04 -3 -0,12
W.7 Banyaknya jenis bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi 0,03 -1 -0,03
W.8 Produk yang belum banyak dikenal oleh praktisi medis. 0,03 -1 -0,03
W.9 Aplikasi CRM Wida belum didukung modul complaint management. 0,05 -2 -0,11
Total Kelemahan : 0,40 -0,68
Total IFAS: 1,00 0,92
Tahap Analisis
Tahap analisis dilakukan untuk mengetahui posisi relatif PT. Widatra Bhakti terhadap
faktor strategi eksternal dan internal. Setelah mengumpulkan infromasi yang
mempengaruhi kelangsungan perusahaan maka dapat dirumuskan suatu strategi dengan
memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki PT. Widatra Bhakti untuk
mengurangi kelemahan dan ancaman terhadap perusahaan. Untuk mengetahui posisi
perusahaan maka disusun diagram SWOT dari hasil perhitungan EFAS dan IFAS
seperti berikut:
Perhitungan EFAS : Peluang : 1,19
Ancaman : 0,76
Titik Y (eksternal) = Peluang – Ancaman
101
= 1,19 – 0,76
= 0,43
Perhitungan IFAS : Kekuatan : 1,60
Kelemahan : 0,68 Titik X internal = Kekuatan – Kelemahan
= 1,60 – 0,68
= 0,92
Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa posisi perusahaan terletak pada titik (0.92,
0.43). Untuk lebih jelasnya, posisi perusahaan pada diagram SWOT dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 3-14 Diagram Analisis SWOT
PT. Widatra Bhakti berada pada kuadran 1 yakni situasi yang menguntungkan dimana
perusahaan memiliki peluang dan kekuatan. Startegi yang harus diterapkan pada kondisi
ini adalah strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
oriented strategy).
102
3.2.6. Permasalahan yang dihadapi PT. Widatra Bhakti
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap lingkungan internal dan eksternal bisnis
serta lingkungan internal dan eksternal SI/TI PT. Widatra Bhakti, maka permasalahan
yang diperoleh yaitu:
1. Melalui analisis Value Chain
Melalui hasil analisis value chain dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan
pembinaan serta peningkatan hubungan yang baik dengan pelanggan. Dalam
membina serta meningkatkan hubungan yang baik antara perusahaan dengan
pelanggan diperlukan suatu sistem yang mampu melakukan pengelolaan data
pelanggan serta atribut- atribut lainnya yang melekat kepada entitas pelanggan.
Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab 4.
2. Analisis area fungsi dan proses bisnis
Melalui analisis area, fungsi didapatkan kurang fokusnya tugas dan tanggun g
jawab dibeberapa divisi yaitu Divisi IT, Logistik, dan ekspor/impor. Untuk
beberapa divisi di PT. Widatra dalam melakukan kegiatan operasional segari-hari
hampir menggunakan office automation dalam pembuatan dokumentasi, proposal,
tender yang semuanya dilakukan secara manual. Untuk lebih jelasnya akan
dibahas bab 4.
3. Analisis PORTER
Melalui analisis PORTER diperoleh bahwa perusahaan menerima ancaman dari
luar perusahaan yakni adanya keunggulan kompetitif perusahaan dan munculnya
perusahaan pendatang baru dalam bidang industri yang sama sehingga diperlukan
103
strategi untuk meningkatkan daya kompetitif perusahaan. Untuk lebih jelasnya
akan dibahas bab 4.
4. Analisis PEST
Melalui analisis PEST diperoleh ancaman politik luar negeri yakni Indonesia
diidentifikasi menjadi salah satu negara teroris, sehingga PT. Widatra Bhakti
kesulitan dalam pengadaan bahan baku. Selain itu pada bidang ekonomi
pendapatan perkapita penduduk Indonesia yang masih rendah serta kepercayaan
praktisi medis pada brand terkenal memberikan pengaruh kepada PT. Widatra
Bhakti.
5. Analisis SWOT
Melalui analisis SWOT diperoleh bahwa PT. Widatra Bhakti berada pada kuadran
1 yaitu PT. Widatra Bhakti memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
6. Analisis lingkungan internal perusahaan
Melalui analisis lingkungan internal perusahaan diperoleh bahwa PT. Widatra
Bhakti memiliki beberapa aplikasi yang masih harus dikembangkan lagi untuk
menjalankan proses bisnisnya dan optimalisasi arsitektur jaringan, koneks i
internet/LAN dan spesifikasi perangkat keras yang memadai.