bab 3 metode dan perancangan sistem -...

17
21 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Model Proses Prototyping Metode yang digunakan dalam pembuatan game ini adalah menggunakan prototyping model. Model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat (Pressman,1997). Berfokus pada penyajian dari aspek–aspek software tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan software. Iterasi terjadi pada saat prototype ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya. Metode dengan menyajikan gambaran yang lengkap tentang sistemnya, pemesan dapat melihat pemodelan sistem dari sisi tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun. Gambar 3.1 Prototype Model(Pressman, 1997)

Upload: buidan

Post on 06-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

21

Bab 3

Metode dan Perancangan Sistem

3.1 Model Proses Prototyping Metode yang digunakan dalam pembuatan game ini adalah

menggunakan prototyping model. Model prototyping merupakan

suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai

kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat

(Pressman,1997). Berfokus pada penyajian dari aspek–aspek

software tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai.

Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai

untuk menyaring kebutuhan pengembangan software. Iterasi terjadi

pada saat prototype ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang

untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.

Metode dengan menyajikan gambaran yang lengkap tentang

sistemnya, pemesan dapat melihat pemodelan sistem dari sisi

tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun.

Gambar 3.1 Prototype Model(Pressman, 1997)

Page 2: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

22

Proses pada model prototyping yang digambarkan pada

gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan Developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum,

kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang

akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak

dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan.

Tahap ini diawali dengan pemilihan tujuan dan topik game.

Sebenarnya, untuk game ini sendiri topik ditentukan lebih dulu

baru kemudian tujuannya. Topik dari game ini yaitu game

learning mengenai bencana alam khususnya gunung merapi.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai yaitu selain game ini

berfungsi sebagaimana mestinya, game ini juga dapat menjadi

pembelajaran secara tidak langsung mengenai bahaya bencana

alam khususnya gunung merapi.

2. Perancangan

Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili

semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi

dasar pembuatan prototype.

Tahap ini dimulai dengan membuat gambaran dari game

yang akan dibuat. Konten apa saja yang terdapat dalam game,

alur jalannya game dari awal sampai akhir dan juga skenario

game. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah

komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi

bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa

pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan

implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya

dikerjakan oleh programmer. Hasil dari tahap ini akan dievaluasi

Page 3: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

23

kembali, jika masih belum sempurna, maka dikembalikan ke

tahap sebelumnya yaitu tahap perancangan dari tahap tersebut.

3. Evaluasi prototype

Klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan

untuk memperjelas kebutuhan software.

Game akan di uji coba, apakah sudah memenuhi syarat

untuk menjadi sebuah game yang utuh, bebas dari error dan

memenuhi kebutuhan sesuai tujuan dari pembuatan game.

3.1.1 Pengumpulan Kebutuhan

Kebutuhan pengguna terhadap aplikasi game ini antara lain :

1. User adalah pengguna Android kelas 4 SD.

2. User dapat mengetahui cara bermain game yang dibuat melalui

menu Help.

3. User memperoleh pengetahuan mengenai bahaya gunung merapi

berdasarkan status yang disebutkan.

Kebutuhan fungsional dari game yaitu :

1. Game dimainkan oleh satu user.

2. Game dapat berjalan pada platform android yang memiliki versi

minimal 2.2.

3.1.2 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Dalam pembuatan game ini dibutuhkan perangkat keras dan

perangkat lunak sebagai berikut:

Perangkat Keras yang digunakan untuk pembuatan game ini

adalah PC ( Personal Computer ) yang memiliki spesifikasi sebagai

berikut:

- Intel ® Pentium ® Dual Core CPU 2,00GHz

- RAM 1 GB

Page 4: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

24

- VGA 256 MB

- Samsung Galaxy Ace

Perangkat Lunak yang digunakan untuk mendukung game ini

adalah:

- Eclipse 3.5 (galileo): Program ini merupakan program

utama yang digunakan programming game.

- Android SDK dan AVD: merupakan plugin untuk

eclipse yang digunakan untuk mengembangkan android

- Candroid : merupakan game engine untuk

mengembangkan android games.

- Adobe Photoshop Cs.3 : digunakan untuk desain game

- Corel Draw X-3 : digunakan untuk desain game

- Adobe Auditions : digunakan untuk Edit efek suara

dalam game.

3.1.3 Use Case Diagram

User dapat mengakses semua menu yang disediakan, yaitu

user dapat memainkan game, mengakses menu help, melihat materi

yang disediakan, melihat menu about yaitu berisi tentang perancang

dari game serta langsung keluar dari game seperti pada gambar 3.3.

Melihat Materi

Memainkan Game

Masuk Menu Help

Masuk Menu About

User

Keluar dari Game

Gambar 3.3 Use Case Diagram

Page 5: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

25

3.1.4 Activity Diagram

Aktivitas yang terjadi ketika user memilih menu play, user

akan dibawa kepada level pertama dari game. Jika level pertama

berhasil diselesaikan, maka user akan dihadapkan pada level kedua,

jika tidak, user diharuskan mengulang level pertama. Ketika level

dua, user diharuskan dapat menyelesaikan untuk masuk ke level tiga.

Game berakhir ketika user menyelesaikan level ketiga.Aktivitas

yang terjadi ketika user memilih menu play dapat dilihat pada

Gambar 3.4. Sedangkan ketika user mengakses menu materi, user

akan dibawa ke halaman yang berisi tentang materi gunung berapi

seperti pada Gambar 3.5.

Level 1

Start

Memilih Menu Play

Menu Utama

Berhasiltidak

Level 2

Level 3

berhasil

berhasil

End

tidak

tidak

ya

ya

ya

GameUser

Gambar 3.4 Activity Diagram pada Menu Play

Page 6: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

26

Start

Memilih Menu Materi

Menu Utama

Materi Gunung Merapi

End

AplikasiUser

Gambar 3.5 Activity Diagram pada Menu Materi

3.2 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi game ini dibuat dengan memperhatikan

elemen-elemen dalam games. Elemen-elemen pokok games meliputi

Judul, Halaman Judul, credits, intro, control panel, gameplay, user

interface, help, music and sound, art, storyline, levels, demo mode,

god mode (Feil, 2005).

3.2.1 Judul

Pada game edukasi ini diberi judul Evakuasi Gunung

Meletus karena tema utama dari aplikasi ini adalah gunung

berapi. Kata Volcano identik dengan gunung berapi. Sesuai

dengan judulnya, game ini memberikan pelajaran tentang bahaya

gunung berapi.

3.2.2 Halaman Judul

Pada rancangan halaman muka game, dibuat dengan latar

belakang pemandangan gunung berapi, dengan judul game di

Page 7: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

27

letakan pada posisi atas, dan pada bagian tengah berisi menu-menu

dalam game yaitu, play, help, materi, soal, about dan exit. Dari

gambar 3.6, saat user mengakses aplikasi, tampilan awal aplikasi

berjalan adalah menu utama. Di dalam menu utama tersedia lima

pilihan menu yaitu play, materi, help, about dan exit.

Gambar 3.6 Layout Halaman Muka

Apabila user memilih tombol play maka user akan langsung

dibawa menuju level satu dari permainan. Materi akan mengarahkan

user ke dalam materi yang berisi tentang gunung merapi. Modul

help akan menampilkan informasi tentang petunjuk penggunaan

aplikasi. Tombol about akan menampilkan keterangan tentang

perancang aplikasi dan jika user memilih button exit atau keluar

maka aplikasi akan memproses kemudian menutup aplikasi.

Page 8: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

28

3.2.3 Credits

Halaman Credit merupakan halaman pada aplikasi ini

dimasukan pada halaman about. Halaman ini berisi tentang nama-

nama orang yang terlibat dalam pembuatan aplikasi ini dan lembaga

dalam hal ini adalah Universitas Krister Satya Wacana.

3.2.4 Intro

Intro merupakan pengenalan dalam bermain game. Halaman

ini akan dimunculkan pada awal setiap level. Halaman ini

memberitahukan kepada user bahwa user akan memasuki level

tertentu.

3.2.5 Control Panel

Control Panel yang tersedia dalam aplikasi ini berada pada

menu utama meliputi tombol play untuk menuju level satu dari

permainan. Materi akan mengarahkan user ke dalam materi yang

berisi tentang gunung merapi. Modul help akan menampilkan

informasi tentang petunjuk penggunaan aplikasi. Tombol soal

evaluasi akan mengarahkan user ke modul soal evaluasi. Tombol

about akan menampilkan keterangan tentang perancang aplikasi dan

jika user memilih button exit atau keluar maka aplikasi akan

memproses kemudian menutup aplikasi.

3.2.6 Gameplay

Gameplay untuk game “Evakuasi Gunung Meletus” yaitu drag

and drop. User diharuskan melakukan drag objek warga kedalam

objek truk sebanyak jumlah yang ditentukan sebelum waktu habis.

Apabila user tidak dapat melakukan drag objek sebanyak waktu

Page 9: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

29

yang ditentukan, maka permainan akan berakhir atau game over dan

user harus mengulang dari awal level yang bersangkutan.

3.2.7 User Interface

Dalam game ini user interface atau tampilan antarmuka

pengguna disesuaikan dengan target yaitu anak kelas 4 SD serta

tema dari aplikasi ini yaitu gunung berapi. Menggunakan desain

antarmuka yang sederhana untuk user demi kemudahan user

memakai aplikasi ini. Untuk perancangan tampilan akan dibahas

pada tahap selanjutnya.

3.2.8 Halaman Help

Halaman Help pada aplikasi ini berisi tentang bantuan dan

aturan dan cara memainkan game “Evakuasi Gunung Meletus”,

seperti bagaimana cara drag objek warga kedalam truk evakuasi,

objek objek yang memiliki nilai lebih, serta objek apa saja yang

boleh atau tidak boleh di drag ke dalam truk.

3.2.9 Musik dan Efek Suara

Musik akan dibuat berdasarkan keadaan pada setiap level

permainan. Latar belakang dari permainan adalah gunung berapi dan

pemukiman desa dari penduduk di Indonesia. Musik akan dibuat

menyesuaikan tema, yaitu lagu daerah. Pada status yang berbeda,

musik akan berganti sesuai dengan statusnya. Pada awal permainan,

background music yang dimainkan adalah musik yang

menggambarkan suasana damai. Ketika gunung menjadi waspada,

musik akan berganti menjadi musik yang lebih menegangkan.

Page 10: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

30

3.2.10 Desain Art

Desain karakter dibuat menyesuaikan dengan tema dari game.

Latar belakang dari game adalah sebuah gunung merapi yang

terletak di Indonesia. Pemukiman penduduk yang terletak disekitar

gunung merapi adalah pedesaan. Karakter dibuat agar bisa

menggambarkan bagaimana orang Indonesia, contohnya dalam hal

berpakaian. Desain dari karakter dapat dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Rancangan Karakter Game

Desain truk dibuat berdasarkan truk yang berada di Indonesia

yang biasanya juga digunakan sebagai alat angkut masal. Gambaran

untuk desain truk bisa dilihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Rancangan Truk

Page 11: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

31

Desain background adalah gunung merapi. Setiap level

menggunakan latar belakang gunung merapi sebagai komponen

utama dari game dan sudut pandang yang berbeda untuk

menbedakan setiap levelnya. Setiap level akan ditambahkan

komponen baru berdasarkan skenario game. Pada setiap level

terdapat status gunung merapi yang berbeda. Status gunung merapi

yang berbeda akan digambarkan dengan banyaknya kepulan asap

dari gunung merapi tersebut.

3.2.11 Storyline

Storyline atau jalan cerita dari game Evakuasi Gunung Meletus

yaitu menyelamatkan warga sebanyak-banyaknya ke dalam truk

evakuasi sebelum Gunung Meletus. Dalam misi penyelamatan

warga lebih diutamakan menyelamatkan manusia khususnya wanita

dan anak-anak daripada harta benda atau hewan ternak. Ada

kejadian tak terduga yang terjadi dalam jalan cerita game ini, yaitu

munculnya sang pencuri. Tindakan yang harus dilakukan adalah

menyerahkan kepada pihak berwajib dalam hal ini adalah polisi.

Keseluruhan jalan cerita tersebut dibagi dalam tiga level.

Pada level pertama, user diharapkan menyelamatkan warga

sebanyak banyaknya kedalam truk evakuasi sebelum gunung

meletus. Apabila warga yang diselamatkan kurang dari jumlah yang

ditentukan pada saat gunung meletus, user dinyatakan gagal

menyelesaikan level pertama dari game.

Level kedua dari permainan menambah tingkat kesulitan

dengan menambahkan objek sapi atau ternak kedalam layar. Jumlah

dan ukuran objek sapi dibuat agar lebih mudah menyelamatkan sapi

daripada warga yang ada. Objek sapi memiliki nilai yang lebih

Page 12: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

32

rendah daripada warga, sehingga bila user lebih banyak

menyelamatkan sapi daripada warga, maka user memiliki

kemungkinan lebih besar untuk gagal pada level selanjutnya.

Level tiga merupakan kelanjutan dari level dua. Pada level ini

terdapat objek truk, warga, sapi, ditambah dengan objek pencuri dan

mobil polisi. Objek pencuri akan muncul pada saat tertentu dimana

jika objek pencuri dibiarkan maka nilai atau score dari user akan

berkurang. Tugas dari user adalah memasukan pencuri ke mobil

polisi. Apabila user salah melakukan drag objek pencuri ke truk

evakuasi, maka nilai atau score dari user akan dikurangi juga.

3.2.12 Levels

Konsep dari game ini yaitu menyertakan pembelajaran tentang

berbagai status gunung merapi untuk memberikan gambaran kepada

user tentang bahaya gunung merapi.

Pembelajaran yang disertakan merupakan berbagai macam

status gunung merapi dengan menyesuaikan background pada game,

dan juga tentang tindakan yang harus dilakukan ketika status gunung

berapi menjadi bahaya. Permainan ini berfungsi sebagai

pembelajaran tentang bencana gunung berapi dan juga ditujukan

untuk memberikan hiburan bagi user.

Game yang dibuat akan dibagi menjadi tiga level dengan

tingkat kesulitan yang berbeda. Pada setiap level akan ditambah

elemen baru sang tidak ada pada elemen pada level sebelumnya.

Game ini merupakan game learning yang di dalamnya

terdapat tiga tingkat kesulitan yang dapat dimainkan oleh user.

Penjelasan dari tiga level tersebut adalah :

1. Level Satu

Page 13: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

33

Pada awal permainan terdapat sebuah latar belakang

gunung merapi yang sedang berstatus aman, dan terdapat warga

yang melakukan aktifitas. Dalam kurun waktu satu menit, status

gunung menjadi waspada, dan warga mulai panik. Truk

pengangkut pengungsi akan datang. User diharuskan memasukan

warga ke dalam truk yang ada dengan cara drag. Setiap warga

yang di angkut memiliki nilai tertentu, dimana wanita dan orang

tua memiliki nilai yang lebih. Tujuan dari level pertama ini

adalah agar user mengetahui bagaimana user harus bertindak

ketika terjadi bencana alam. Rancangan level pertama dapat

dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Rancangan level 1

2. Level Dua

Pada level kedua, merupakan pengembangan dari level

pertama. Gambar latar belakang yang sama dengan level pertama

dan warga yang sama, ditambah dengan hewan ternak yang ada

seperti terlihat pada Gambar 3.10. Dimana nilai dari hewan

ternak yang diselamatkan tidak sebanding dengan nilai manusia

yang diselamatkan. Tujuan dari level dua ini adalah agar user

Page 14: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

34

mengetahui mana yang harus didahulukan antara menyelamatkan

hewan ternak atau menyelamatkan manusia ketika terjadi

bencana alam.

Gambar 3.10 Rancangan level 2

3. Level Tiga

Level ini merupakan pengembangan lagi dari level satu dan

dua. Pada level ini akan ditambah karakter pencuri. User

diharuskan menyeret karakter maling ke mobil polisi yang ada.

Hal ini merupakan simulasi atas kejadian tak terduga pada saat

terjadi bencana. Apabila user salah memasukkan karakter pencuri

ke truk evakuasi, maka nilai akan dikurangi. Tujuan dari level

tiga adalah bagaimana user menyikapi kejadian tak terduga ketika

terjadi bencana. Rancangan dari level ketiga dapat dilihat pada

Gambar 3.11.

Page 15: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

35

Gambar 3.11 Rancangan level 3

3.2.13 Demo Mode

Merupakan versi minimalis dari game edukasi ini, dimana

beberapa fitur ataupun level dibatasi aksesnya, yaitu sampai pada

level 2. Demo mode digunakan agar user tertarik dan penasaran

dengan permainannya. Demo mode digunakan untuk melakukan

beta testing.

3.2.14 God Mode

God mode untuk game edukasi ini digunakan hanya untuk

alfa testing saja, yaitu digunakan untuk meneliti sejauh mana

game ini dapat berjalan lancar, juga dapat digunakan sebagai

debugging yaitu mencari bug-bug yang mungkin bisa terjadi saat

game berjalan. Oleh karena itu semua variabel yang diperlukan

akan ditampilkan agar dapat diketahui secara pasti bahwa

variabel berjalan dengan baik. Pada God Mode, tingkatan untuk

ke level selanjutnya dibuat sangat mudah. Hal ini digunakan

untuk memudahkan pengecekan setiap level.

Page 16: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

36

3.3 Penggunaan Candroid Game Engine Langkah pertama yang dilakukan dalam penggunaan

Candroid game engine yaitu membuat sebuah kelas baru yang

meng-extends “CandroidSurfaceView”.

3.3.1. Texture, Sprites dan Tile Animations

Gambar yang digunakan dalam game ini berformat png.

Seluruh gambar yang digunakan untuk candroid dimasukkan

dalam folder “assets”. Setelah gambar yang dibutuhkan berada

dalam folder “assets”, langkah berikutnya yaitu mendefinisikan

setiap tekstur yang dilakukan. Setelah pendefinisian setiap

tekstur dilakukan, barulah mendefinisikan sprites dan tile

animations yang mengacu pada texture.

Objek-objek yang berupa bentuk sprites maupun tile

animations antara lain objek latar belakang yaitu gunung, langit,

awan dan tanah, objek karakter meliputi manusia dan ternak

serta objek transportasi yaitu truk dan mobil polisi.

3.3.2. Game Control

Dalam perancangannya, game dibuat dengan kontrol

drag and drop. Untuk dapat menggunakan cara ini maka

digunakan tiga fungsi dalam candroid yaitu “onTouchDown”,

“onTouchMove”, dan“onTouchUp”. Fungsi onTouchDown

digunakan untuk menentukan objek yang akan di-drag,

onTouchMove digunakan untuk menggeser objek yang di-drag

dan pada fungsi onTouchUp dilakukan pengecekan kolisi objek

yang menentukan nilai. Objek yang menggunakan tiga fungsi

tersebut adalah objek manusia dan ternak. Objek awan, mobil

Page 17: Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1726/4/T1_672006114_BAB III... · suatu teknik untuk mengumpulkan informasi ... untuk

37

polisi dan truk hanya menggunakan fungsi velocityX, yang

digunakan untuk menggerakkan objek secara otomatis.

3.3.3. Score dan Waktu

Score atau nilai dan waktu dalam game didefinisikan

dengan menggunakan tipe data “Score” yang ada pada candroid.

3.3.4. Musik dan Suara

Musik dan suara yang digunakan dalam game dimasukan

dalam folder yang sama dengan folder gambar, yaitu folder

assets. Musik didefiniskan dengan BackgroundSound yang

terdapat pada candroid, sedangkan efek suara menggunakan

SFXManager.

3.4 Metode Pengujian Sistem Dalam penelitian ini, pengujian sistem dilakukan dengan

metode alfa testing dan beta testing. Pengujian alfa testing

merupakan pengujian yang dilakukan oleh pemakai di lingkungan

pengembang (Vaughan, 2004). Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah game bisa berjalan dengan semestinya game dan

untuk menemukan kesalahan - kesalahan yang mungkin terjadi di

dalam game sehingga bisa dilakukan perbaikan untuk memperbaiki

kesalahan tersebut.

Sedangkan beta testing merupakan pengujian yang dilakukan

oleh pemakai pada lingkungan operasi pemakai, di mana lingkungan

perangkat lunak tidak lagi dapat dikendalikan oleh pengembang

karena perangkat lunak sudah dirilis. Pengujian beta testing untuk

game ini dilakukan terhadap pengguna perangkat android.