bab 3 metode dan perancangan sistem -...
TRANSCRIPT
21
Bab 3
Metode dan Perancangan Sistem
3.1 Model Proses Prototyping Metode yang digunakan dalam pembuatan game ini adalah
menggunakan prototyping model. Model prototyping merupakan
suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai
kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat
(Pressman,1997). Berfokus pada penyajian dari aspek–aspek
software tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai.
Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai
untuk menyaring kebutuhan pengembangan software. Iterasi terjadi
pada saat prototype ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang
untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.
Metode dengan menyajikan gambaran yang lengkap tentang
sistemnya, pemesan dapat melihat pemodelan sistem dari sisi
tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun.
Gambar 3.1 Prototype Model(Pressman, 1997)
22
Proses pada model prototyping yang digambarkan pada
gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan Developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum,
kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang
akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak
dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan.
Tahap ini diawali dengan pemilihan tujuan dan topik game.
Sebenarnya, untuk game ini sendiri topik ditentukan lebih dulu
baru kemudian tujuannya. Topik dari game ini yaitu game
learning mengenai bencana alam khususnya gunung merapi.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai yaitu selain game ini
berfungsi sebagaimana mestinya, game ini juga dapat menjadi
pembelajaran secara tidak langsung mengenai bahaya bencana
alam khususnya gunung merapi.
2. Perancangan
Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili
semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi
dasar pembuatan prototype.
Tahap ini dimulai dengan membuat gambaran dari game
yang akan dibuat. Konten apa saja yang terdapat dalam game,
alur jalannya game dari awal sampai akhir dan juga skenario
game. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah
komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi
bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa
pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan
implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya
dikerjakan oleh programmer. Hasil dari tahap ini akan dievaluasi
23
kembali, jika masih belum sempurna, maka dikembalikan ke
tahap sebelumnya yaitu tahap perancangan dari tahap tersebut.
3. Evaluasi prototype
Klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan
untuk memperjelas kebutuhan software.
Game akan di uji coba, apakah sudah memenuhi syarat
untuk menjadi sebuah game yang utuh, bebas dari error dan
memenuhi kebutuhan sesuai tujuan dari pembuatan game.
3.1.1 Pengumpulan Kebutuhan
Kebutuhan pengguna terhadap aplikasi game ini antara lain :
1. User adalah pengguna Android kelas 4 SD.
2. User dapat mengetahui cara bermain game yang dibuat melalui
menu Help.
3. User memperoleh pengetahuan mengenai bahaya gunung merapi
berdasarkan status yang disebutkan.
Kebutuhan fungsional dari game yaitu :
1. Game dimainkan oleh satu user.
2. Game dapat berjalan pada platform android yang memiliki versi
minimal 2.2.
3.1.2 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Dalam pembuatan game ini dibutuhkan perangkat keras dan
perangkat lunak sebagai berikut:
Perangkat Keras yang digunakan untuk pembuatan game ini
adalah PC ( Personal Computer ) yang memiliki spesifikasi sebagai
berikut:
- Intel ® Pentium ® Dual Core CPU 2,00GHz
- RAM 1 GB
24
- VGA 256 MB
- Samsung Galaxy Ace
Perangkat Lunak yang digunakan untuk mendukung game ini
adalah:
- Eclipse 3.5 (galileo): Program ini merupakan program
utama yang digunakan programming game.
- Android SDK dan AVD: merupakan plugin untuk
eclipse yang digunakan untuk mengembangkan android
- Candroid : merupakan game engine untuk
mengembangkan android games.
- Adobe Photoshop Cs.3 : digunakan untuk desain game
- Corel Draw X-3 : digunakan untuk desain game
- Adobe Auditions : digunakan untuk Edit efek suara
dalam game.
3.1.3 Use Case Diagram
User dapat mengakses semua menu yang disediakan, yaitu
user dapat memainkan game, mengakses menu help, melihat materi
yang disediakan, melihat menu about yaitu berisi tentang perancang
dari game serta langsung keluar dari game seperti pada gambar 3.3.
Melihat Materi
Memainkan Game
Masuk Menu Help
Masuk Menu About
User
Keluar dari Game
Gambar 3.3 Use Case Diagram
25
3.1.4 Activity Diagram
Aktivitas yang terjadi ketika user memilih menu play, user
akan dibawa kepada level pertama dari game. Jika level pertama
berhasil diselesaikan, maka user akan dihadapkan pada level kedua,
jika tidak, user diharuskan mengulang level pertama. Ketika level
dua, user diharuskan dapat menyelesaikan untuk masuk ke level tiga.
Game berakhir ketika user menyelesaikan level ketiga.Aktivitas
yang terjadi ketika user memilih menu play dapat dilihat pada
Gambar 3.4. Sedangkan ketika user mengakses menu materi, user
akan dibawa ke halaman yang berisi tentang materi gunung berapi
seperti pada Gambar 3.5.
Level 1
Start
Memilih Menu Play
Menu Utama
Berhasiltidak
Level 2
Level 3
berhasil
berhasil
End
tidak
tidak
ya
ya
ya
GameUser
Gambar 3.4 Activity Diagram pada Menu Play
26
Start
Memilih Menu Materi
Menu Utama
Materi Gunung Merapi
End
AplikasiUser
Gambar 3.5 Activity Diagram pada Menu Materi
3.2 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi game ini dibuat dengan memperhatikan
elemen-elemen dalam games. Elemen-elemen pokok games meliputi
Judul, Halaman Judul, credits, intro, control panel, gameplay, user
interface, help, music and sound, art, storyline, levels, demo mode,
god mode (Feil, 2005).
3.2.1 Judul
Pada game edukasi ini diberi judul Evakuasi Gunung
Meletus karena tema utama dari aplikasi ini adalah gunung
berapi. Kata Volcano identik dengan gunung berapi. Sesuai
dengan judulnya, game ini memberikan pelajaran tentang bahaya
gunung berapi.
3.2.2 Halaman Judul
Pada rancangan halaman muka game, dibuat dengan latar
belakang pemandangan gunung berapi, dengan judul game di
27
letakan pada posisi atas, dan pada bagian tengah berisi menu-menu
dalam game yaitu, play, help, materi, soal, about dan exit. Dari
gambar 3.6, saat user mengakses aplikasi, tampilan awal aplikasi
berjalan adalah menu utama. Di dalam menu utama tersedia lima
pilihan menu yaitu play, materi, help, about dan exit.
Gambar 3.6 Layout Halaman Muka
Apabila user memilih tombol play maka user akan langsung
dibawa menuju level satu dari permainan. Materi akan mengarahkan
user ke dalam materi yang berisi tentang gunung merapi. Modul
help akan menampilkan informasi tentang petunjuk penggunaan
aplikasi. Tombol about akan menampilkan keterangan tentang
perancang aplikasi dan jika user memilih button exit atau keluar
maka aplikasi akan memproses kemudian menutup aplikasi.
28
3.2.3 Credits
Halaman Credit merupakan halaman pada aplikasi ini
dimasukan pada halaman about. Halaman ini berisi tentang nama-
nama orang yang terlibat dalam pembuatan aplikasi ini dan lembaga
dalam hal ini adalah Universitas Krister Satya Wacana.
3.2.4 Intro
Intro merupakan pengenalan dalam bermain game. Halaman
ini akan dimunculkan pada awal setiap level. Halaman ini
memberitahukan kepada user bahwa user akan memasuki level
tertentu.
3.2.5 Control Panel
Control Panel yang tersedia dalam aplikasi ini berada pada
menu utama meliputi tombol play untuk menuju level satu dari
permainan. Materi akan mengarahkan user ke dalam materi yang
berisi tentang gunung merapi. Modul help akan menampilkan
informasi tentang petunjuk penggunaan aplikasi. Tombol soal
evaluasi akan mengarahkan user ke modul soal evaluasi. Tombol
about akan menampilkan keterangan tentang perancang aplikasi dan
jika user memilih button exit atau keluar maka aplikasi akan
memproses kemudian menutup aplikasi.
3.2.6 Gameplay
Gameplay untuk game “Evakuasi Gunung Meletus” yaitu drag
and drop. User diharuskan melakukan drag objek warga kedalam
objek truk sebanyak jumlah yang ditentukan sebelum waktu habis.
Apabila user tidak dapat melakukan drag objek sebanyak waktu
29
yang ditentukan, maka permainan akan berakhir atau game over dan
user harus mengulang dari awal level yang bersangkutan.
3.2.7 User Interface
Dalam game ini user interface atau tampilan antarmuka
pengguna disesuaikan dengan target yaitu anak kelas 4 SD serta
tema dari aplikasi ini yaitu gunung berapi. Menggunakan desain
antarmuka yang sederhana untuk user demi kemudahan user
memakai aplikasi ini. Untuk perancangan tampilan akan dibahas
pada tahap selanjutnya.
3.2.8 Halaman Help
Halaman Help pada aplikasi ini berisi tentang bantuan dan
aturan dan cara memainkan game “Evakuasi Gunung Meletus”,
seperti bagaimana cara drag objek warga kedalam truk evakuasi,
objek objek yang memiliki nilai lebih, serta objek apa saja yang
boleh atau tidak boleh di drag ke dalam truk.
3.2.9 Musik dan Efek Suara
Musik akan dibuat berdasarkan keadaan pada setiap level
permainan. Latar belakang dari permainan adalah gunung berapi dan
pemukiman desa dari penduduk di Indonesia. Musik akan dibuat
menyesuaikan tema, yaitu lagu daerah. Pada status yang berbeda,
musik akan berganti sesuai dengan statusnya. Pada awal permainan,
background music yang dimainkan adalah musik yang
menggambarkan suasana damai. Ketika gunung menjadi waspada,
musik akan berganti menjadi musik yang lebih menegangkan.
30
3.2.10 Desain Art
Desain karakter dibuat menyesuaikan dengan tema dari game.
Latar belakang dari game adalah sebuah gunung merapi yang
terletak di Indonesia. Pemukiman penduduk yang terletak disekitar
gunung merapi adalah pedesaan. Karakter dibuat agar bisa
menggambarkan bagaimana orang Indonesia, contohnya dalam hal
berpakaian. Desain dari karakter dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 Rancangan Karakter Game
Desain truk dibuat berdasarkan truk yang berada di Indonesia
yang biasanya juga digunakan sebagai alat angkut masal. Gambaran
untuk desain truk bisa dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Rancangan Truk
31
Desain background adalah gunung merapi. Setiap level
menggunakan latar belakang gunung merapi sebagai komponen
utama dari game dan sudut pandang yang berbeda untuk
menbedakan setiap levelnya. Setiap level akan ditambahkan
komponen baru berdasarkan skenario game. Pada setiap level
terdapat status gunung merapi yang berbeda. Status gunung merapi
yang berbeda akan digambarkan dengan banyaknya kepulan asap
dari gunung merapi tersebut.
3.2.11 Storyline
Storyline atau jalan cerita dari game Evakuasi Gunung Meletus
yaitu menyelamatkan warga sebanyak-banyaknya ke dalam truk
evakuasi sebelum Gunung Meletus. Dalam misi penyelamatan
warga lebih diutamakan menyelamatkan manusia khususnya wanita
dan anak-anak daripada harta benda atau hewan ternak. Ada
kejadian tak terduga yang terjadi dalam jalan cerita game ini, yaitu
munculnya sang pencuri. Tindakan yang harus dilakukan adalah
menyerahkan kepada pihak berwajib dalam hal ini adalah polisi.
Keseluruhan jalan cerita tersebut dibagi dalam tiga level.
Pada level pertama, user diharapkan menyelamatkan warga
sebanyak banyaknya kedalam truk evakuasi sebelum gunung
meletus. Apabila warga yang diselamatkan kurang dari jumlah yang
ditentukan pada saat gunung meletus, user dinyatakan gagal
menyelesaikan level pertama dari game.
Level kedua dari permainan menambah tingkat kesulitan
dengan menambahkan objek sapi atau ternak kedalam layar. Jumlah
dan ukuran objek sapi dibuat agar lebih mudah menyelamatkan sapi
daripada warga yang ada. Objek sapi memiliki nilai yang lebih
32
rendah daripada warga, sehingga bila user lebih banyak
menyelamatkan sapi daripada warga, maka user memiliki
kemungkinan lebih besar untuk gagal pada level selanjutnya.
Level tiga merupakan kelanjutan dari level dua. Pada level ini
terdapat objek truk, warga, sapi, ditambah dengan objek pencuri dan
mobil polisi. Objek pencuri akan muncul pada saat tertentu dimana
jika objek pencuri dibiarkan maka nilai atau score dari user akan
berkurang. Tugas dari user adalah memasukan pencuri ke mobil
polisi. Apabila user salah melakukan drag objek pencuri ke truk
evakuasi, maka nilai atau score dari user akan dikurangi juga.
3.2.12 Levels
Konsep dari game ini yaitu menyertakan pembelajaran tentang
berbagai status gunung merapi untuk memberikan gambaran kepada
user tentang bahaya gunung merapi.
Pembelajaran yang disertakan merupakan berbagai macam
status gunung merapi dengan menyesuaikan background pada game,
dan juga tentang tindakan yang harus dilakukan ketika status gunung
berapi menjadi bahaya. Permainan ini berfungsi sebagai
pembelajaran tentang bencana gunung berapi dan juga ditujukan
untuk memberikan hiburan bagi user.
Game yang dibuat akan dibagi menjadi tiga level dengan
tingkat kesulitan yang berbeda. Pada setiap level akan ditambah
elemen baru sang tidak ada pada elemen pada level sebelumnya.
Game ini merupakan game learning yang di dalamnya
terdapat tiga tingkat kesulitan yang dapat dimainkan oleh user.
Penjelasan dari tiga level tersebut adalah :
1. Level Satu
33
Pada awal permainan terdapat sebuah latar belakang
gunung merapi yang sedang berstatus aman, dan terdapat warga
yang melakukan aktifitas. Dalam kurun waktu satu menit, status
gunung menjadi waspada, dan warga mulai panik. Truk
pengangkut pengungsi akan datang. User diharuskan memasukan
warga ke dalam truk yang ada dengan cara drag. Setiap warga
yang di angkut memiliki nilai tertentu, dimana wanita dan orang
tua memiliki nilai yang lebih. Tujuan dari level pertama ini
adalah agar user mengetahui bagaimana user harus bertindak
ketika terjadi bencana alam. Rancangan level pertama dapat
dilihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9 Rancangan level 1
2. Level Dua
Pada level kedua, merupakan pengembangan dari level
pertama. Gambar latar belakang yang sama dengan level pertama
dan warga yang sama, ditambah dengan hewan ternak yang ada
seperti terlihat pada Gambar 3.10. Dimana nilai dari hewan
ternak yang diselamatkan tidak sebanding dengan nilai manusia
yang diselamatkan. Tujuan dari level dua ini adalah agar user
34
mengetahui mana yang harus didahulukan antara menyelamatkan
hewan ternak atau menyelamatkan manusia ketika terjadi
bencana alam.
Gambar 3.10 Rancangan level 2
3. Level Tiga
Level ini merupakan pengembangan lagi dari level satu dan
dua. Pada level ini akan ditambah karakter pencuri. User
diharuskan menyeret karakter maling ke mobil polisi yang ada.
Hal ini merupakan simulasi atas kejadian tak terduga pada saat
terjadi bencana. Apabila user salah memasukkan karakter pencuri
ke truk evakuasi, maka nilai akan dikurangi. Tujuan dari level
tiga adalah bagaimana user menyikapi kejadian tak terduga ketika
terjadi bencana. Rancangan dari level ketiga dapat dilihat pada
Gambar 3.11.
35
Gambar 3.11 Rancangan level 3
3.2.13 Demo Mode
Merupakan versi minimalis dari game edukasi ini, dimana
beberapa fitur ataupun level dibatasi aksesnya, yaitu sampai pada
level 2. Demo mode digunakan agar user tertarik dan penasaran
dengan permainannya. Demo mode digunakan untuk melakukan
beta testing.
3.2.14 God Mode
God mode untuk game edukasi ini digunakan hanya untuk
alfa testing saja, yaitu digunakan untuk meneliti sejauh mana
game ini dapat berjalan lancar, juga dapat digunakan sebagai
debugging yaitu mencari bug-bug yang mungkin bisa terjadi saat
game berjalan. Oleh karena itu semua variabel yang diperlukan
akan ditampilkan agar dapat diketahui secara pasti bahwa
variabel berjalan dengan baik. Pada God Mode, tingkatan untuk
ke level selanjutnya dibuat sangat mudah. Hal ini digunakan
untuk memudahkan pengecekan setiap level.
36
3.3 Penggunaan Candroid Game Engine Langkah pertama yang dilakukan dalam penggunaan
Candroid game engine yaitu membuat sebuah kelas baru yang
meng-extends “CandroidSurfaceView”.
3.3.1. Texture, Sprites dan Tile Animations
Gambar yang digunakan dalam game ini berformat png.
Seluruh gambar yang digunakan untuk candroid dimasukkan
dalam folder “assets”. Setelah gambar yang dibutuhkan berada
dalam folder “assets”, langkah berikutnya yaitu mendefinisikan
setiap tekstur yang dilakukan. Setelah pendefinisian setiap
tekstur dilakukan, barulah mendefinisikan sprites dan tile
animations yang mengacu pada texture.
Objek-objek yang berupa bentuk sprites maupun tile
animations antara lain objek latar belakang yaitu gunung, langit,
awan dan tanah, objek karakter meliputi manusia dan ternak
serta objek transportasi yaitu truk dan mobil polisi.
3.3.2. Game Control
Dalam perancangannya, game dibuat dengan kontrol
drag and drop. Untuk dapat menggunakan cara ini maka
digunakan tiga fungsi dalam candroid yaitu “onTouchDown”,
“onTouchMove”, dan“onTouchUp”. Fungsi onTouchDown
digunakan untuk menentukan objek yang akan di-drag,
onTouchMove digunakan untuk menggeser objek yang di-drag
dan pada fungsi onTouchUp dilakukan pengecekan kolisi objek
yang menentukan nilai. Objek yang menggunakan tiga fungsi
tersebut adalah objek manusia dan ternak. Objek awan, mobil
37
polisi dan truk hanya menggunakan fungsi velocityX, yang
digunakan untuk menggerakkan objek secara otomatis.
3.3.3. Score dan Waktu
Score atau nilai dan waktu dalam game didefinisikan
dengan menggunakan tipe data “Score” yang ada pada candroid.
3.3.4. Musik dan Suara
Musik dan suara yang digunakan dalam game dimasukan
dalam folder yang sama dengan folder gambar, yaitu folder
assets. Musik didefiniskan dengan BackgroundSound yang
terdapat pada candroid, sedangkan efek suara menggunakan
SFXManager.
3.4 Metode Pengujian Sistem Dalam penelitian ini, pengujian sistem dilakukan dengan
metode alfa testing dan beta testing. Pengujian alfa testing
merupakan pengujian yang dilakukan oleh pemakai di lingkungan
pengembang (Vaughan, 2004). Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah game bisa berjalan dengan semestinya game dan
untuk menemukan kesalahan - kesalahan yang mungkin terjadi di
dalam game sehingga bisa dilakukan perbaikan untuk memperbaiki
kesalahan tersebut.
Sedangkan beta testing merupakan pengujian yang dilakukan
oleh pemakai pada lingkungan operasi pemakai, di mana lingkungan
perangkat lunak tidak lagi dapat dikendalikan oleh pengembang
karena perangkat lunak sudah dirilis. Pengujian beta testing untuk
game ini dilakukan terhadap pengguna perangkat android.