bab 3 perumusan objek penelitian 3.1 latar belakangthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2006-2-00961-si-bab...

27
32 BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakang PT. Dirgaputra Ekapratama berdiri pada tanggal 1 Agustus 1994, didirikan oleh Bapak Wiranto Nurhadi dan Liem Thian Pieng. Bentuk usahanya adalah sales distribution, yaitu sebagai distributor yang menjual atau memasarkan produk suku cadang otomotif bagi grosir, retailer (pengecer), bengkel, perusahaan angkutan umum (mulai dari bis, truk maupun taksi). Pada waktu berdiri, kantor berada pada jalan Nusantara Timur blok D/45 Sunter, jumlah karyawannya pada saat itu hanya berjumlah 25 orang. Pada awalnya PT Dirgaputra Ekapratama ini hanya memasarkan produk dari grup sendiri saja, produk-produk tersebut antara lain : brake lining (kampas rem) dengan merk RCA, NTB, IBK, dan Jurid, kemudian juga ada brake shoe and pad dengan merk kashiyama. Selain memasarkan produk rem, mereka juga menjual atau memasarkan cluth liming dan juga memasarkan produk dari perusahaan lain serta spare part mobil. Pada tahun yang kedua, perusahaan ini mendirikan cabang di Bandung dan Surabaya. Selanjutnya seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ini juga memperluas usahanya diluar pulau Jawa, yaitu meliputi : Medan, Pekan Baru, Padang, Samarinda, Bali, dan Ujung Pandang serta adanya peningkatan jumlah karyawan perusahaan menjadi 325 orang untuk pusat dan cabang. Perusahaan ini memperluas usahanya dengan mendirikan dealer-dealer di Banjarmasin, Pontianak, Palu, dan Manado. Pada tahun 2000, perusahaan pindah tempat ke kawasan industri Pulo Gadung. Produk-produk yang ditawarkan dari dalam grup juga makin bervariasi, seperti : brake

Upload: trantuyen

Post on 18-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

32

BAB 3

PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Latar Belakang

PT. Dirgaputra Ekapratama berdiri pada tanggal 1 Agustus 1994, didirikan oleh

Bapak Wiranto Nurhadi dan Liem Thian Pieng. Bentuk usahanya adalah sales

distribution, yaitu sebagai distributor yang menjual atau memasarkan produk suku

cadang otomotif bagi grosir, retailer (pengecer), bengkel, perusahaan angkutan umum

(mulai dari bis, truk maupun taksi). Pada waktu berdiri, kantor berada pada jalan

Nusantara Timur blok D/45 Sunter, jumlah karyawannya pada saat itu hanya berjumlah

25 orang. Pada awalnya PT Dirgaputra Ekapratama ini hanya memasarkan produk dari

grup sendiri saja, produk-produk tersebut antara lain : brake lining (kampas rem) dengan

merk RCA, NTB, IBK, dan Jurid, kemudian juga ada brake shoe and pad dengan merk

kashiyama. Selain memasarkan produk rem, mereka juga menjual atau memasarkan

cluth liming dan juga memasarkan produk dari perusahaan lain serta spare part mobil.

Pada tahun yang kedua, perusahaan ini mendirikan cabang di Bandung dan

Surabaya. Selanjutnya seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ini juga

memperluas usahanya diluar pulau Jawa, yaitu meliputi : Medan, Pekan Baru, Padang,

Samarinda, Bali, dan Ujung Pandang serta adanya peningkatan jumlah karyawan

perusahaan menjadi 325 orang untuk pusat dan cabang. Perusahaan ini memperluas

usahanya dengan mendirikan dealer-dealer di Banjarmasin, Pontianak, Palu, dan

Manado. Pada tahun 2000, perusahaan pindah tempat ke kawasan industri Pulo Gadung.

Produk-produk yang ditawarkan dari dalam grup juga makin bervariasi, seperti : brake

Page 2: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

33

shoe and pad motor dengan merk IBK, serta gasket untuk mesin. Sedangkan untuk

produk yang ditawarkan dari luar grup adalah clutch disc dengan merk Daikin, accu

(Panasonic), dan engine mounting. Perusahaan ini sebelumnya telah memiliki

infrastruktur sistem informasi, yaitu menggunakan Delphi 2. Sistem informasi yang akan

digunakan adalah Delphi 7, modulnya mencakup : penjualan, akunting, piutang, utang,

inventori, dan pembelian. Sistem yang digunakan masih belum online, sehingga kantor

cabang mengirimkan datanya ke kantor pusat melalui fax ataupun email yang dilakukan

setiap hari kerja.

3.1.1 Visi Perusahaan

Visi dari PT. Dirgaputra Ekapratama adalah: ”Menjadi perusahaan distributor

suku cadang otomotif motor dan mobil terbesar di Indonesia.”

3.1.2 Misi Perusahaan

Misi dari PT. Dirgaputra Ekapratama adalah: “Memperluas jaringan kerja dan

relasi untuk seluruh wilayah Indonesia dan mengutamakan kepuasan pelanggan untuk

menciptakan brand loyalty.”

3.1.3 Strategi Perusahaan

Tujuan strategis dari PT. Dirgaputra Ekapratama adalah untuk meningkatkan

volume penjualan, mengoptimalkan pemasaran dan memperbesar skala usaha dari

perusahaan, untuk itu perusahaan ini memiliki strategi sebagai berikut:

• Mengembangkan jaringan distribusi dengan memiliki minimal satu cabang,

atau satu dealer dalam satu provinsi.

• Mendirikan depo (gudang besar) di Jakarta dan Surabaya. Depo di Jakarta

untuk memenuhi distribusi wilayah Jabotabek, Jawa Barat, dan Sumatra.

Page 3: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

34

Depo di Surabaya untuk memenuhi distribusi wilayah Jawa Tengah, Jawa

Timur, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.

• Memasarkan produk-produk yang berkualitas baik dan dengan harga yang

kompetitif.

• Penambahan kelengkapan produk range dari produk yang dipasarkan dengan

produk-produk yang berkualitas, baik dari lokal maupun import secara

berkesinambungan.

• Memiliki sales force yang mampu memasarkan dengan baik seluruh produk

yang dipasarkan.

• Memiliki armada pengiriman yang mampu mendukung dari sistem

pemasaran yang dijalankan.

• Membangun sistem informasi yang dapat mendukung pengembangan usaha

perusahaan.

• Memiliki sistem akuntansi dan keuangan yang baik dan akurat.

• Melakukan training tenaga kerja secara rutin untuk meningkatkan

kemampuan tenaga kerja yang dimiliki.

3.1.4 Rencana Strategi Sistem Informasi Perusahaan

Rencana strategi sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan PT Dirgaputra

Ekapratama dalam persaingan bisnis, yaitu :

• Menghadirkan informasi yang akurat dan cepat sehingga dapat mendukung Top

Management dalam proses pengambilan keputusan

• Membantu mengontrol jalannya sistem dan prosedur yang ada sehingga

meminimalkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan

Page 4: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

35

• Mengembangkan sistem dan prosedur serta proses pengambilan keputusan

dengan baik maka diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan mengontrol

biaya.

3.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh suatu

perusahaan karena struktur organisasi merupakan alat manajemen yang dibutuhkan oleh

perusahaan agar segala tugas dan wewenang setiap orang yang terlibat dalam perusahaan

tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu fungsi struktur organisasi adalah untuk menjelaskan spesifikasi dan

spesialisasi kerja serta menunjukan tugas setiap unit kerja. Dengan demikian struktur

organisasi ini mengandung unsur-unsur pembagian wewenang, tanggung jawab,

pelaporan tugas, arus informasi, dan pengawasan di dalam suatu organisasi. Struktur

organisasi PT. Dirgaputra Ekapratama Jakarta maupun kantor cabang lainnya disusun

berdasarkan kebutuhan dan situasi perusahaan.

Dan struktur organisasi PT. Dirgaputra Ekapratama dapat dilihat pada gambar

3.1 dibawah ini

Page 5: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

36

Gambar 3.1 Struktur Organisasi 3.1.6 Tanggung Jawab dan Wewenang Setiap Divisi

Setiap bagian dari perusahaan memiliki tanggung jawab dan tugas masing-

masing. Bagian utama struktur organisasi meliputi board of comisioner, board of

director, accounting and finance departement, HRD, supporting division head, internal

audit, operational divison head, IT departement head. Tujuannya memberikan

penjelasan dan sebagai landasan untuk menentukan wewenang dari tiap-tiap bagian serta

Page 6: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

37

pedoman dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Selain itu dapat membantu

pimpinan perusahaan dalam melakukan pencarian, penempatan, dan pelatihan pegawai.

Board of commisioner

1. Bertanggung jawab kepada pemegang saham dan berwenang mengawasi

tindakan atau pekerjaan yang dilakukan oleh direksi.

2. Menelaah, menilai, menyetujui rencana kerja yang yang diajukan oleh direksi

untuk satu tahun buku tertentu.

3. Memeriksa dan menyetujui neraca serta perhitungan laba rugi tahunan yang

diajukan oleh direksi untuk kemudian diteruskan kepada rapat umum pemegang

saham guna mendapat pengesahannya.

4. Menyelenggarakan rapat umum luar biasa para pemegang saham dalam hal para

komisaris memberhentikan anggota direksi untuk sementara waktu. Jika anggota

direksi bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau melalaikan

kewajiban.

5. Memberikan persetujuan atau penolakan atas langkah-langkah yang diambil oleh

direksi dalam hal sebagai berikut:

a. Untuk membeli atau menjual barang-barang tetap kepunyaan perusahaan.

b. Untuk mengadaikan atau mempertanggungkan barang-barang tetap milik

perusahaan.

c. Untuk mengikat perusahaan sebagai penjamin bagi orang atau badan

hukum lain.

d. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama perusahaan.

6. Melaksanakan tugas-tugas tambahan lainnya yang ditetapkan oleh rapat umum

pemegang saham.

Page 7: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

38

Board of director

1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen perusahaan serta atas

pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan dari seluruh kegiatan perusahaan

dalam usaha mencapai tujuan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar.

2. Menyusun dan merumuskan kebijaksanaan umum perusahaan dan rencana kerja

perusahaan.

3. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan

jalannya perusahaan, berupa laporan kegiatan perusahaan, berupa laporan

kegiatan perusahaan.

4. Mewakili perusahaan di dalam hubungan dengan instansi-instansi pemerintah

maupun swasta dan badan-badan lainnya ataupun dalam masyarakat.

5. Mengatur dan menentukan tugas serta tanggung jawab bawahannya pada

jabatannya masing-masing serta mengadakan koordinasi dan kontrol terhadap

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bawahan dengan dasar-dasar yang telah

ditentukan perusahaan.

6. Menetapkan besarnya gaji dan tunjangan yang akan dibayarkan kepada berbagai

pejabat dan pegawai perusahaan.

7. Mengatur dan menetapkan langkah-langkah yang perlu diambil dalam

memelihara dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.

Accounting and Finance Departement

1. Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan, penyelenggaraan dan

pengawasan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

Page 8: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

39

2. Membantu direktur dalam menyusun sistem dan prosedur akuntansi berdasarkan

prinsip pengendalian intern terutama pemisahan fungsi, pengurusan, pencatatan,

penyimpanan, dan pengawasan.

3. Mengawasi serta memastikan bahwa sistem dan prosedur akuntasi dijalankan

sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

4. Bertanggung jawab atas penyimpanan serta pengeluaran uang, giro, dan cek

perusahaan.

5. Bertanggung jawab atas pembukuan dan pengarsipan bukti-bukti atau dokumen

perusahaan sehubungan dengan transaksi yang dilakukan perusahaan.

6. Memonitor hutang piutang kepada konsumen dan supplier perusahaan.

7. Menganalisa, menilai, dan mengevaluasi laporan-laporan berkala yang dibuat

oleh bagian-bagian yang berada dibawah pengawasannya.

Human Resource Departement and General Affair

1. Bertanggung jawab dan menjaga atas terlaksananya ketertiban, keamanan, dan

kebersihan di lingkungan perusahaan.

2. Menciptakan suasana kerja yang menarik dan sehat dengan jalan memelihara

hubungan kerja yang harmonis di antara para karyawan.

3. Mempromosikan karyawan yang mempunyai prestasi yang menonjol pada

jabatan yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya.

4. Mengarsip semua data yang berkaitan dengan kepegawaian dan data pribadi

karyawan serta mengarsip catatan inventaris yang dimiliki perusahaan.

5. Mengatur penyelenggaraan administrasi gaji dengan baik serta mengawasi

pembayaran gaji dan tunjangan pegawai.

Page 9: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

40

Supporting Division Head

1. Bertanggung jawab secara langsung atas pemeliharaan dan keamanan (kuatintas

dan kualitas) barang dagangan di dalam gudang.

2. Menjaga tata tertib administrasi gudang maupun kebersihan dan penataan barang

dalam gudang serta mengawasi administrasi dan pengarsipan stok barang.

3. Bertanggung jawab dan mengawasi proses pengiriman barang dari gudang

sampai customer atau dealer.

4. Mencatat atau mengadministrasikan keluar masuknya barang dalam gudang dan

setiap akhir periode (secara berkala) dicocokan dengan stok menurut komputer

dan jumlah fisiknya.

5. Bertanggung jawab terhadap pengembangan produk-produk baru.

Internal Audit

1. Memeriksa kebenaran laporan keuangan dan pembukuan di seluruh cabang dan

kantor pusat.

2. Mengaudit pelaksanaan SOP perusahaan.

Operational Divison Head

1. Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan produk, khususnya

dalam mencapai target penjualan yang telah ditetapkan.

2. Mengevaluasi tingkah laku penjualan tiap jenis barang dagangan, untuk

mengetahui tingkat perputaran barang, sehingga dapat digunakan sebagai dasar

pengadaan barang serta pencapaian target penjualan tiap produk.

3. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan semua toko atau konsumen

serta mengkoordinir jaringan pemasaran di wilayah masing-masing dengan baik.

Page 10: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

41

4. Merencanakan target penjualan tiap toko atau konsumen serta berusaha

meningkatkan omset penjualan tiap produk dengan kestabilan harga dan

promosi.

5. Membuat analisa mengenai situasi dan prospek pasar, pesaing untuk setiap

produk dan setiap area atau wilayah penjualan, sehingga dapat diambil langkah-

langkah penjualan masa berikutnya.

IT Departement Head

1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya sistem komputerisasi

perusahaan.

2. Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan pengembangan atau

proyek sistem yang ada di dalam perusahaan.

3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan, perawatan, dan pengadaan hardware,

software serta jaringan yang ada di dalam perusahaan.

3.2 Proses Bisnis Perusahaan

Bisnis yang dijalankan oleh PT. Dirgaputra Ekapratama adalah sales distribution

untuk spare part kendaraan bermotor, seperti: motor, mobil, bus, dan truk. Proses

bisnisnya melibatkan beberapa bagian, yaitu bagian gudang, sales counter, fakturist, dan,

akunting.

Untuk penjualan proses transaksinya dimulai dari bagian sales counter . Sales

counter bertugas menerima order dari konsumen atau dealer, kemudian dibuat surat

pesanan. Setelah itu mereka memeriksa kredit dan mengecek stok barang. Jika barang

ada maka akan dibuat surat jalan dan faktur rangkap empat. Kemudian bagian ini

meminta otorisasi kepada yang berwenang untuk distribusikan. Pada bagian gudang

faktur dan surat jalan diterima lalu mereka menyiapkan barang. Lalu faktur dan surat

Page 11: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

42

jalan dicatat dalam kartu stok dan barang dikirimkan ke konsumen. Setelah konsumen

menerima barang minta kembali surat jalan dan faktur yang telah ditanda tangani dan

dirangkap untuk diserahkan kepada sales counter. Setelah diperiksa maka akan

diserahkan kepada bagian fakturist untuk melakukan proses penagihan dan pengecekan.

Bagian akunting setiap bulannya juga menerima rangkap faktur untuk membuat laporan

keuangan.

Gambar 3.2 Proses Penjualan

Untuk transaksi pembelian bagian counter mengecek apakah persediaan barang

sudah menipis, jika persediaan barang menipis atau habis maka atas perintah atau

Page 12: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

43

persetujuan pihak yang berwenang akan membuat order pembelian kepada supplier.

Supplier akan membuat surat jalan untuk pengiriman barang dan diserahkan kepada

bagian gudang. Kemudian bagian gudang melakukan pengecekan apakah surat jalan dan

barang yang diterima sesuai. Lalu bagian gudang membuat laporan barang masuk yang

akan diberikan atau disebarkan kepada bagian counter dan akunting untuk melakukan

pencocokan order pembelian dengan laporan barang yang masuk. Sedangkan bagian

gudang laporan barang masuk untuk dicatat dalam kartu stok dan sebagai arsip bukti

penerimaan barang dan surat jalan.

Gambar 3.3 Proses Pembelian

Page 13: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

44

3.3 Analisis Value Chain

Value chain terdiri dari dua kegiatan, yaitu kegiatan utama dan kegiatan

penunjang. Pada kegiatan utama digambarkan kegiatan pemrosesan dari awal sampai

dengan penjualan dan pemasaran produk serta jasa.

Kegiatan utama perusahaan ini meliputi :

• Inbound logistic, perusahaan melakukan proses pembelian stok produk,

penerimaan, penyimpanan produk dari pemasok berupa order pembelian produk

dari pemasok yang kemudian dilakukan pengecekan surat jalan dengan jumlah

barang yang masuk atau diterima serta melakukan penyediaan perlengkapan dan

peralatan operasional.

• Operation, dalam kegiatan ini perusahaan melakukan pengecekan persediaan

produk yang ada digudang, memperhitungkan jadwal pengiriman dengan

melakukan sinkronsasi jadwal dengan pihak pemasok agar dapat menyediakan

barang secara tepat waktu serta kepuasan pelanggan dapat terpenuhi, dan

melakukan pencatatan transaksi.

• Outbound logistic, dalam kegiatan ini perusahaan melakukan pengiriman

pesanan pelanggan sesuai jadwal, membuat faktur, dan melakukan pencatatan

transaksi penjualan.

• Marketing and sales, dalam kegiatan ini perusahaan melakukan market survey

atau research untuk mengetahui trend pasar. Selain itu, kegiatan yang dilakukan

adalah melakukan sales forecasting (perkiraan penjualan) termasuk menganalisa

kebutuhan konsumen, promosi produk baru, memberikan produk knowledge,

Page 14: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

45

pemberian reward atau hadiah kepada konsumen, dan mencari calon pelanggan

baru.

• Service, dalam kegiatan ini perusahaan membina komunikasi dengan para

pelanggan, menanggani setiap respon ataupun keluhan pelanggan, memberikan

konsultasi kepada pelanggan mengenai spesifikasi produk.

Sedangkan kegiatan penunjang dalam perusahaan, merupakan bagian yang

memungkinkan untuk mengontrol dan mengembangkan bisnis sepanjang waktu dan

menambah nilai secara tidak langsung, yang meliputi:

• Infrastructure, infrastruktur yang ada dalam perusahaan, yaitu :

o Memiliki tenaga pemasaran yang tangguh.

o Didukung oleh staf yang handal.

o Gudang depo (gudang utama) di Jakarta dan Surabaya.

o Armada pengiriman yang memadai.

o Sistem Informasi.

• Technology Development, perusahaan ini dalam mengembangkan teknologi

melakukan perencanaan sistem, analisis kebutuhan, mendesain sistem dan

prosesnya.

• Human Resource, sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan adalah:

o Staf Marketing (pemasaran)

o Staf TI (teknologi informasi)

o Staf Akunting

o Staf Finance (keuangan)

o Staf HRD (personalia)

Page 15: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

46

o Staf Warehouse (gudang)

Selain memiliki sumber daya manusia yang lengkap, untuk menjaga konsistensi

dari kualitasnya perusahaan melakukan perekrutan yang sangat selektif, dan

pengembangan melalui training bagi karyawan secara berkala.

• Procurement, perusahaan melakukan pembelian kebutuhan hardware, software,

serta perlengkapan alat tulis kantor (kertas, tinta printer, dan alat tulis lainnya ).

.

Gambar 3.4 Value Chain

3.4 Sistem Yang Sedang Dijalankan

Sistem yang sedang dijalankan PT. Dirgaputra Ekapratama dikembangkan pada

tahun 1997, yang dilakukan oleh departemen IT. Sistem ini menggunakan operating

sistem Novel 4.12 (Under DOS), language program Delphi 2, database paradox,

Page 16: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

47

menggunakan report dari Delphi 2 yaitu Quick Report. Sistem ini mempunyai beberapa

modul yaitu:

1. Modul pembelian.

2. Modul persediaan.

3. Modul penjualan.

4. Modul piutang.

5. Modul utang.

6. Modul akutansi.

Sistem ini dirasa sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan bisnis, dikarenakan database

tidak stabil sehingga jika kita lagi melakukan input data dan komputer error atau mati

lampu, maka sebagian data tersimpan dan yang lainnya tidak tersimpan. Selain itu

proses sistemnya yang lambat.

3.5 Sistem Yang Akan Diimplementasikan

Sistem ini bernama DSI (Distributed System Intergrated) yang akan

diimplementasikan pada tahun 2006 dan dikembangkan oleh bagian IT dari hasil analisis

bersama dengan bagian non IT. Sistem ini menggunakan operating sistem Window

Server 2003, Window XP Pro, language program Delphi 7, database SQL Server 2000,

dan Crystal Report 10. Sistem ini terdiri dari beberapa modul yaitu:

1. Modul pembelian yang terdiri dari beberapa menu, yaitu:

• Transaksi

o Order pembelian

o Retur pembelian

o Faktur pembelian

o Forecasting, terdiri dari 2 bagian yaitu fixed dan additional order.

Page 17: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

48

• Laporan

o Pembelian, terdiri dari 2 bagian per faktur, dan per merk

o Retur pembelian

o Rekap

o Realisasi order pembelian

2. Modul persediaan yang terdiri dari beberapa menu, yaitu:

• Transaksi

o Barang masuk atau LBM (Laporan Barang Masuk)

o Mutasi gudang

o Mutasi barang ke Jakarta operation

o Mutasi barang dari Jakarta operation

o Berita Acara Serah Terima Barang

o Picking List

• Proses

o Posting persediaan

o Transfer data Depo (gudang utama)

• Laporan

o Posisi Stok

o Barang masuk atau LBM (Laporan Barang Masuk)

o Barang masuk atau LBM (Laporan Barang Masuk) per merk

o Delivery Perfomance

o Rekap

Page 18: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

49

3. Modul penjualan.

• Transaksi

o Order penjualan

o Faktur penjualan komersial

o Faktur non komersial

o Surat jalan

o Retur penjualan

o Claim penjualan

• Laporan

o Penjualan komersial, terdiri dari 3 bagian yaitu per merk, per

customer, dan per area customer.

o Penjualan non komersial, terdiri dari 3 bagian yaitu per faktur non

komersial, per merk, dan per customer

o Surat jalan

o Outstanding surat jalan

o Retur penjualan

o Klaim penjualan

o Rekap

o Realisasi order penjualan

4. Modul piutang yang terdiri dari beberapa menu, yaitu:

• Transaksi

o Penerimaan piutang

o Penerimaan bank

Page 19: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

50

o Penyetoran bank

o Penerimaan kas

o Penolakan cek/giro

o Nota debet

o Nota kredit

o Penagihan

o Discont voucher

o Uang muka

• Proses

o Tutup nota

• Laporan

o Kartu piutang

o Umur piutang

o Cek/ giro

o Pajak

5. Modul hutang yang terdiri dari beberapa menu, yaitu:

• Transaksi

o Pembayaran hutang

o Pengeluaran kas

o Pengeluaran bank

o Nota debet

o Nota kredit

Page 20: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

51

• Laporan

o Kartu hutang

o Posisi hutang

o Outstanding hutang

o Umur hutang, terdiri dari 2 :bagian umur hutang total, dan per faktur

o Nota debet

o Nota kredit

o Pajak pembelian per tanggal

6. Modul akuntansi yang terdiri dari beberapa menu, yaitu:

• Transaksi

o Jurnal umum

o Jurnal penyesuaian

o Jurnal koreksi hutang atau piutang

• Laporan

o Jurnal, dibagi menjadi 2 bagian yaitu per jenis transaksi, dan per

tanggal transaksi.

o Buku besar, dibagi menjadi 2 bagian yaitu ledger, dan sub ledger

o Neraca percobaan

o Neraca

o Laba atau rugi.

Page 21: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

52

3.6 Corporate Value

Dalam suatu perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk

menjalankan bisnisnya, tentu memiliki dua domain yang menjadi acuan untuk

perkembangan bisnisnya. Dua domain yang dimaksud disini adalah domain bisnis

(return on investment, strategic match, competitive advantage, management information

support, competitive response, dan project or organizational risk) dan domain teknologi

(strategic IS architecture, definitional uncertainty, technical uncertainty, dan IS

infrastructure risk). Dari domain bisnis perusahaan dapat menghitung manfaat-manfaat

tangible, sedangkan dari domain teknologi dapat dihitung manfaat-manfaat intangible.

Dalam kerangka kerja Information Economics perlu dilakukan pembobotan atas

corporate value yang digunakan untuk menilai kekuatan nilai yang relatif dalam

investasi teknologi informasi. Pembobotan ini disesuaikan dengan tingkat kesehatan

organisasi dalam menghasilkan keuntungan dan kekuatan dalam berkompetisi dan

tingkat dukungan sistem informasi terhadap organisasi sekarang ini. Kriteria ini akan

mempengaruhi pola pandang orang terhadap nilai dan resiko tersebut. Jika ini diterapkan

pada PT. Dirgaputra Ekapratama, maka PT. Dirgaputra Ekapratama berada pada kuadran

B yaitu strategic, karena PT. Dirgaputra Ekapratama mempunyai dasar bisnis yang kuat,

itu terlihat dari beberapa produknya merupakan nomor satu dikelasnya dan mendapat

dukungan komputer yang kuat, itu terlihat dari pertama kali PT. Dirgaputra Ekapratama

didirikan sudah didukung dengan sistem informasi dengan menggunakan Fox Pro,

kemudian perusahaan melakukan pengembangan lagi, yaitu menggunakan Delphi 2.

Page 22: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

53

Gambar 3.5 Corporate Value Pada PT. Dirgaputra Ekapratama

3.6.1 Faktor Domain Bisnis

Pengkajian faktor-faktor domain bisnis adalah sebagai berikut:

1. Faktor ROI memperoleh nilai tinggi dan diberi bobot + 4, karena manajemen

organisasi memandang faktor ini penting dalam mengetahui layaknya investasi

teknologi informasi yang diinvestasikan.

2. Faktor Strategic Match memiliki nilai tinggi dan diberi bobot + 4, karena proyek

ini sangat membantu dalam menganalisa penjualan, memonitor stock secara

akurat dan mempermudah dalam penyelesaian laporan keuangan sehingga

memiliki peranan penting dan secara langsung mencapai sebagian tujuan

strategis perusahaan.

3. Faktor Competitive Advantage memiliki nilai sedang dan diberi bobot + 3,

karena proyek ini menyediakan sedikit akses keluar untuk supplier dan

Page 23: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

54

memberikan kontribusi yang cukup dalam meningkatkan posisi kompetitif

perusahaan.

4. Faktor Management Information memiliki nilai yang tinggi dan diberi bobot + 5,

karena penting untuk menyediakan informasi manajemen untuk kegiatan unit

perusahaan di masa sekarang.

5. Faktor Competitive Response memiliki nilai yang tinggi dan diberi bobot + 4,

karena perusahaan akan kehilangan kesempatan kompetitif jika menunda proyek

ini.

6. Faktor Project or Organization Risk memiliki nilai yang rendah dan diberi bobot

0, karena perusahaan memiliki perencanaan, dokumentasi maupun time table

proyek yang telah terformulasi dengan baik.

3.6.2 Faktor Domain Teknologi

Pengkajian faktor-faktor domain teknologi adalah sebagai berikut:

1. Faktor Strategic IS Architecture memiliki nilai yang tinggi dan diberi bobot + 4,

karena proyek ini merupakan bagian dari perencanaan strategis informasi,

memiliki pay off yang tinggi dan bukan merupakan prasyarat proyek lain.

2. Faktor Definitional Uncertainity memiliki nilai yang rendah dan diberi bobot

- 1, karena proyek ini memiliki spesifikasi dan persyaratan cukup jelas dan

memiliki perubahan tidak rutin hanya sesuai kebutuhan saja.

3. Faktor Technical Uncertainty memiliki nilai yang sedang dan diberi bobot - 2,

karena proyek ini membutuhkan beberapa ketrampilan baru bagi staf dan

manajemen, menggunakan piranti lunak standard dengan pemograman yang

komplek, dan piranti lunak aplikasi yang digunakan membutuhkan rancangan

dan pemrograman yang rumit.

Page 24: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

55

4. Faktor IS Infrastructure Risk memiliki nilai yang tinggi dan diberi bobot - 4,

karena proyek ini memerlukan perubahan yang cukup pada berbagai area dan

investasi yang cukup besar.

Hasil domain bisnis dan domain teknologi yang di atas diperoleh bedasarkan

wawancara terhadap direktur perusahaan yang disesuaikan dengan kondisi line of

business terhadap peranan penerapan teknologi informasi dalam perusahaan. Bobot yang

terdapat pada domain bisnis dan domain teknologi akan dimasukan ke dalam

information economics scorecard, yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bab 4 .

3.7 Identifikasi Manfaat

Tujuan dari Information Economics adalah melakukan justifikasi manfaat dari

investasi Teknologi Informasi agar diketahui secara jelas dampak ekonomisnya terhadap

organisasi. Manfaat yang dijustifikasi bukan hanya yang bersifat tangible saja tetapi juga

intangible.

Di bawah ini disajikan manfaat yang berhasil diidentifikasi dari aplikasi DSI

yang akan diterapkan oleh PT. Dirgaputra Ekapratama. Manfaat ini dikelompokkan

sesuai IT benefit matrik yang dikemukakan oleh Remenyi.

3.7.1 Manfaat Tangible Measurable

Manfaat ini membawa dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan dan

dampak tersebut dapat diukur secara objektif.

3.7.1.1 Pengurangan Biaya Kertas dan Tinta

Sistem yang baru ini dapat memberikan informasi ke departemen yang

membutuhkan dengan cara menampilkan ke layar monitor sesuai dengan kriteria yang

dibutuhkan, sehingga penggunaan kertas dan tinta untuk mencetak laporan dapat

dikurangi.

Page 25: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

56

3.7.1.2 Pengurangan Biaya Foto Copy

Sistem yang baru ini dapat memberikan informasi ke departemen yang

membutuhkan dengan cara menampilkan ke layar monitor, sehingga dokumen yang

sama yang seharusnya di foto copy untuk disebarkan ke beberapa bagian tidak perlu di

foto copy lagi, otomatis biaya foto copy dapat ditekan.

3.7.1.3 Pengurangan Biaya Telepon dan Fax

Sistem yang baru ini dapat memberikan informasi untuk barang-barang yang

perlu diorder ke supplier yang dapat dengan mudah dipindahkan ke media lain (Excel,

word, dan lain-lain) dan dapat dikirimkan ke supplier lewat E-mail, sehingga biaya

telepon dan fax untuk order ke supplier dapat ditekan.

3.7.2 Manfaat Tangible Unmeasurable

Manfaat ini membawa dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan tetapi

sulit diukur secara langsung.

3.7.2.1 Proses Piutang Yang Baik

Sistem ini dapat menyimpan semua data penjualan, piutang, pembayaran yang

dilakukan oleh pelanggan secara tepat dan akurat. Sistem ini juga memberikan

pembatasan pada saat melakukan transaksi penjualan dengan kredit limit dan overdue.

Dengan demikian akan berdampak pada pengurangan jumlah piutang tak tertagih.

3.7.2.2 Proses Perputaran Persediaan Yang Baik

Sistem ini menyediakan informasi yang tepat tentang volume penjualan dan

volume persediaan, sehingga sistem ini dapat membuat peramalan atau forecasting,

otomatis tidak akan ada persediaan yang menumpuk di gudang sehingga akan

berdampak pengurangan biaya persediaan.

Page 26: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

57

3.7.3 Manfaat Intangible Measurable

Manfaat ini dapat diukur tetapi dampaknya tidak secara langsung dapat

mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

3.7.3.1 Data dan Informasi Yang Tersedia Terhubung Antar Departemen

Dengan adanya sistem yang terintegrasi menyebabkan data dan informasi

terhubung antar departemen, otomatis karyawan setiap departemen tidak perlu

memasukkan data yang sama berulang-ulang cukup salah satu departemen saja sehingga

pekerjaan yang ada dapat lebih cepat dikerjakan, otomatis akan mengurangi biaya

lembur karyawan.

3.7.3.2 Proses Pemesanan Barang dan Delivery Yang Cepat

Sistem ini dapat menyediakan informasi persediaan barang, harga, potongan

harga dan informasi yang lain untuk pelanggan secara cepat, dan dapat langsung

membuat delivery order dan faktur komersial, sehingga barang yang dibutuhkan bisa

cepat sampai ke tangan pelanggan dan berakibat mengurangi resiko pembatalan pesanan

dari pelanggan.

3.7.4 Manfaat Intangible Unmeasurable

Manfaat yang sulit diukur dan dampaknya tidak secara langsung mempengaruhi

profitabilitas perusahaan.

3.7.4.1 Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan adanya informasi yang tepat tentang apa yang dibutuhkan oleh

pelanggan dan proses pemesanan barang dan delivery yang cepat akan menyebabkan

barang yang dibutuhkan cepat sampai ke tangan pelanggan, sehingga akan

meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan.

Page 27: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakangthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2006-2-00961-SI-bab 3.pdfinfrastruktur sistem informasi, ... • Melakukan training tenaga kerja secara

58

3.7.4.2 Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Perusahaan

Dengan adanya sistem yang terintegrasi menyebabkan data yang dimasukkan ke

dalam sistem dapat langsung tersebar ke bagian yang memerlukan, sehingga akan

menyebabkan penyajian laporan menjadi cepat dan akurat maka pihak eksekutif dapat

dengan cepat mengambil keputusan sehingga berdampak pada peningkatan keunggulan

kompetitif perusahaan.