bab 4 aktiva tetap

Upload: arofah-artimaharani

Post on 30-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUDIA. KLASIFIKASI AKTIVA TETAP BERWUJUD

    AKTIVA YANG DAPAT DISUSUTKAN ( depreciable assets ) Contoh: Bangunan, mesin dan peralatan yang lain. AKTIVA YANG TIDAK DAPAT DISUSUTKAN ( nondepreciable assets ) Contoh: Tanah

  • IB. AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUDAKTIVA YANG MASA MANFAATNYA DIBATASI OLEH HUKUM( ketentuan, persetujuan atau sifat aktiva )

    AKTIVA YANG MASA MANFAATNYA TIDAK TERBATAS (goodwill dan merk dagang )

  • III. PENYUSUTAN DAN AMORTISASIMenurut akuntansi ada 4 faktor yang harus dipertimbangkandalam penghitungan besarnya biaya penyusutan suatu aktiva,yaitu:

    1. NILAI PEROLEHAN AKTIVA2. NILAI RESIDU3. DASAR PENYUSUTAN4. UMUR AKTIVA

  • METODE PENYUSUTANMenurut literatur akuntansi Indonesia ada beberapa metode penyusutan, yaitu: Metode Garis LurusMetode Jumlah Angka TahunMetode Saldo MenurunMetode Satuan Produksi Metode Grup dan Gabungan

  • II. PEROLEHAN AKTIVA

    Aktiva dapat diperoleh dengan berbagai cara, seperti :

    Pembelian Aktiva1. Tunai (kas)2. Kredit (angsuran)Perolehan dengan sewa guna usaha modal (leasing)Perolehan dengan pertukaranPerolehan dengan membangun sendiriPerolehan dengan hibah, bantuan, atau pemberian

  • METODE PENYUSUTAN YANG DIBOLEHKAN DALAM KETENTUAN FISKALMETODE GARIS LURUSDalam ketentuan fiskal metode ini disebut penyusutan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut.Contoh: Biaya gedung sebesar Rp 40 juta dan manfaatnya 20 tahunPenyusutan setiap tahun adalah Rp 2 juta. (40 juta: 20 )

  • METODE SALDO MENURUNPenyusutan atas harta berwujud dilakukan dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku disusutkan , dengan syarat dilakukan atas asas.

    Contoh : Sebuah mesin dan ditempatkan pada bulan Juni 2000 dengan harga perolehan Rp 150 Juta. Masa manfaat dari mesin tersebut adalah 4 tahun. Jika tarip penyusutan mesin ditetapkan 50% maka penghitungan penyusutan adalah sebagai berikut:

  • CONTOH PENGHITUNGAN PENYUSUTAN DENGAN METODE SALDO MENURUNTh Tarif Penyusutan Nilai Sisa/Buku0 150.000.000 - -1 50% 75.000.000 75.000.0002 50% 37.500.000 37.500.0003 50% 18.750.000 18.750.000disusutkan sekaligus 18.750.000 0

  • PERBEDAAN AKUNTANSI UMUM DENGAN AKUNTANSI PAJAKBerbeda dengan praktek akuntansi umum yang memberikan keleluasaan pada wajib pajak untukmemakai pendekatan penyusutan per aktiva, perjenis atau kelompok sesuai dengan masamanfaat ekonomisnya, ketentuan pajakmembatasi kepada metode per aktiva dan perjenis.

  • BERDASARKAN INTERVAL UMURAktiva bukan bangunan dikelompokkan menjadi kelompok 1 (umur 4 tahun dengan tarif depresiasi tahunan 50% untuk metode saldo menurun atau 25% untuk metode garis lurus)Kelompok 2 (umur 8 tahun dengan tarif depresiasi tahunan 25% untuk metode saldo menurun dan 12,5% untuk metode garis lurusKelompok 3 (umur dari 16 tahun dengan tarif depresiasi tahunan 12,5% atau 6,25% ) Kelompok 4 (umur 20 tahun denga tarif depresiasi tahunan 10% atau 5%)Dalam metode saldo menurun pendekatan tutup akhir diperlakukanPada akhir masa manfaat nilai sisa buku dihapuskan semua.

  • CONTOH SOALPada tahun 2000 wajib pajak PTIwan membeli 5 aktiva tetap sebagai berikut: 1 aktiva dengan umur 2 tahun dan harga Rp 10 juta; 3 aktiva dengan umur 3 tahun dan harga total Rp 45 juta; 1 aktiva dengan umur 4 tahun dengan harga Rp 25 juta. Terhadap aktiva itu dikenakan PPN 10% dan PTIwan merupakan PKP.Pembukuan perolehan dan penyusutan aktiva berdasarkan saldo menurun pada tahun 2000 adalah sebagai berikut :

    PEROLEHAN AKTIVA Aktiva kelompok 1 Rp 80 juta - PPN masukan 8 juta - Kas/ Hutang - Rp 88 juta2.PENYUSUTAN Biaya penyusutan Rp 40 juta - Akum. Penyusutan - Rp 40 juta

  • PENARIKAN ATAU PELEPASAN AKTIVA

    Salah satu contoh penarikan aktiva menurut UU No.10 tahun 1994 pasal 4 ayat 1 adalah : penjualan. Contoh Soal :

    Sebuah aktiva yang dibeli PTAndi pada oktober 2000 Rp 10 juta dijual pada akhir Maret 2002 Rp 7.500.000,00. Apabila perusahaan itu menghitung penyusutan dengan metode saldo menurun maka jumlah keuntungan menurut akuntansi komersial dan akunttansi perpajakan dapat dihitung sebagai berikut:

  • PERHITUNGAN JUMLAH PENYUSUTAN DAN KEUNTUNGAN

    TahunUraianKomersialPerpajakan1994Harga PerolehanDepresiasi (3 bulan)10.000.000(1.250.000)10.000.000(5.000.000)1995Depresiasi (12 bulan)(3.750.000)(2.500.000)1996Depresiasi (3 bulan)Nilai bukuHarga jualKeuntungan(625.000)4.375.0007.500.0003.125.000-2.500.0007.500.0005.000.000

  • Devaluasi, Reorganisasi Semu dan Apresiasi AktivaDevaluasi AktivaDilakukan perusahaan jika nilai suatu aktiva terlalu tinggi (overstated) dari nilai manfaatnya. Devaluasi menurunkan nilai aktiva dengan membebankannya ke Laporan L/R atau saldo Laba yang di tahan.Dalam ketentuan perpajakan devaluasi aktiva perusahaan tidak dikenal.Reorganisasi Semu (Readjustment)Dilakukan perusahaan untuk mengurangi rugi operasi yang iderita secara berkelanjutan. Akan menurunkan nilai aktivatetap, laba yang ditahan, nominal nilai modal saham, dengan selisih defisit dapat dibebeankan ke pengurangan modal saham.Ketentuan perpajakan : dengan mengabaikan turunnya daya beli uang, jumlah penghasilan WP diukur berdasarkan nilai historis barang atau jasa yang diserahkan.

  • Devaluasi, Reorganisasi Semu dan Apresiasi AktivaApresiasi Aktiva Tetap

    Untuk tujuan perpajakan & komersial , dasar penilaian aktiva merupakan Harga perolehan (cost) yang diukur sebesar harga pasar wajar.Ketentuan tentang penilaian kembali bersifat repetitif dan otomatis setiap 5 tahun perusahaan dapat melakukan revaluasi terhadap aktiva yang belum dilakukan penilaian kembali pada saat revaluasi masa sebelumnya.

  • Devaluasi, Reorganisasi Semu dan Apresiasi AktivaContohPT. Andi pada akhir tahun 1996 mempunyai aktiva tetap dengan nilai buku Rp. 500 juta. Kerugian yang masih berhak atas kompensasi Rp. 100.000.000. Perusahaan itumemanfaatkan ketentuan penilaian kembali aktiva tetap denhgan meminta jasa dariperusahaan penilai PT. Iwan. Nilai aktiva itu berdasarkan perhitungan dari PT. IwanRp. 750 juta. Selisih lebih penilaian kembali setelah pajak itu dikapitalisasi danditerbitkan saham bonus Rp. 235 juta. Karena bersifat final, pajak penghasilan 15 jutalangsung dikurangkan dari surplus.Pencatatan penilaian tersebut adalah : (1) Untuk mencatat penilaian kembaliAktiva tetap 250.000.000Selisih penilaiankembali aktiva 250.000.000

  • Devaluasi, Reorganisasi Semu dan Apresiasi Aktiva(2) Untuk mencatat pembayaran dan pembebanan pajak 10 % :Pajak penghasilan revaluasi15.000.000Kas15.000.000Selisish penilaian kembali aktiva tetap15.000.000Pajak penghasilan revaluasi15.000.000

    (3) Untuk mencatat kapitalisasiSelisih penilaian kembali aktiva235.000.000Modal Saham235.000.000