bab 4 analisa data - · pdf filepada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan...

16
BAB IV ANALISA DATA 32 BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Pendahuluan Dalam suatu proses produksi di industri, data yang akan diolah tidak begitu saja bisa didapatkan. Ada suatu proses sehingga data tersebut bisa didapatkan, dengan kata lain ada suatu proses produksi data, sehingga data tersebut bisa diolah dan dianalisa. Pada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key characteristic dari suatu produk manufaktur. Proses produksi data yang akan digunakan hingga dapat dianalisa secara garis besar dapat dilihat pada pada bagan dibawah ini : Posisi / Koordinat (dari gambar) Proses Pengukuran Hasil Pengukuran Data Analisis Data Ambil salah satu KC

Upload: dinhdung

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 32

BAB 4

ANALISA DATA

4.1 Pendahuluan

Dalam suatu proses produksi di industri, data yang akan diolah tidak begitu

saja bisa didapatkan. Ada suatu proses sehingga data tersebut bisa didapatkan,

dengan kata lain ada suatu proses produksi data, sehingga data tersebut bisa

diolah dan dianalisa.

Pada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key

characteristic dari suatu produk manufaktur.

Proses produksi data yang akan digunakan hingga dapat dianalisa secara garis

besar dapat dilihat pada pada bagan dibawah ini :

Posisi / Koordinat (dari gambar)

Proses Pengukuran

Hasil Pengukuran

Data Analisis Data

Ambil salah satu KC

Page 2: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 33

Gambar 4.1 Bagan proses produksi data

Pada proses produksi data, sebelum proses pengukuran dilakukan, terlebih

dulu dilihat titik – titik mana saja yang perlu diukur dengan melihat

gambar teknik dari produk yang akan diukur tersebut. Barulah kemudian

setelah mengetahui dengan pasti titik – titik mana saja yang perlu diukur,

dilakukan proses pengukuran.

Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan menggunakan mesin

pengukuran yang disebut dengan coordinate-measuring machine (CMM).

Gambar 4.2 Mesin CMM

Mesin ini diprogram sedemikian rupa sehingga sensor dari mesin secara

otomatis akan menyentuh titik – titik yang akan diukur sehingga

didapatkan koordinat setiap titik. Hasil dari pengukuran yang berupa

koordinat dari titik – titik yang diukur kemudian diinterpretasikan dalam

jarak, posisi, kedalaman ataupun diameter sebagai data.

Produk ini memiliki tiga buah key characteristic. Karena analisa dalam

tugas akhir ini menggunakan data univariate, maka pada proses

pengolahan data hanya akan diambil salah satu dari ketiga key

Page 3: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 34

characteristic yang ada, yaitu key characteristic yang pertama (KC1). Data

KC1 dari produk ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini,

No Data No Data

1 518.894 18 518.931 2 519.143 19 518.844 3 518.886 20 519.09 4 518.902 21 518.967 5 519.125 22 518.93 6 518.812 23 518.993 7 518.989 24 518.893 8 518.798 25 518.808 9 519.114 26 518.76 10 518.77 27 518.89 11 518.842 28 518.941 12 518.982 29 518.787 13 518.94 30 518.845 14 518.94 31 519.056 15 518.839 Target 518.94816 518.757 USL 519.14817 518.756 LSL 518.748

Tabel 4.1 Data yang digunakan

Secara skematis, proses analisa data dalam tugas akhir ini dapat dilihat

dari bagan dibawah ini,

- Nominal the

best - Smaller the best - Larger the best

Melihat trend dari proses produksi

Tipe Taguchi Loss Function

Kelompokan data sblm dan ssdh aksi dalam proses produksi

Hitung rata-rata loss cost sebelum dan sesudah aksi

Hitung rasio Cp sebelum

dan sesudah

Hitung peluang proses produksi thd loss cost tertentu

Analisis CUSUM

Uji kenormalan data

Loss Function dengan batas kontrol shewhart

Hitung rasio Cp dengan batas kontrol shewhart, jika nilai CL = target

Untuk loss cost tertentu yang ditetapkan, berapa peluang dari proses produksi yang ada bisa memenuhi.

Gambar 4.3 Bagan proses analisa data

Page 4: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 35

4.2 Tipe Taguchi Loss Function

Dapat dilihat pada tabel 4.1.1 diatas bahwa data yang ada memiliki nilai

target yang ditetapkan. Artinya produk dikatakan berkualitas baik jika nilai

spesifikasi produknya sesuai dengan nilai target tersebut. Karena itu, data

yang akan diolah dapat digolongkan ke dalam tipe nominal the best (N-Type).

Perhitungan rata-rata loss cost per produk dari suatu kelompok dapat hitung

menggunakan formula dibawah ini,

( )22;Y yL k S y m⎡ ⎤= + −⎢ ⎥⎣ ⎦

, 2

Ak =∆

2;Y yS : variansi Y dari sampel disekitar rataan Y, y

y : rataan dari nilai y pada suatu kelompok

( y m− ) : besar deviasi nilai rataan kelompok dari nilai target m

4.3 Uji Kenormalan Data

Untuk melihat apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak,

digunakan analisis uji kenormalan data berdasarkan metode Anderson

Darling dan Probability Plot untuk distribusi normal. Uji kenormalan data ini

dilakukan menggunakan software Minitab 14.

Hasil dari uji kenormalan data menggunakan metode Anderson Darling dapat

dilihat pada gambar dibawah ini,

Page 5: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 36

Data

Perc

ent

519.2519.1519.0518.9518.8518.7518.6

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

0.219

518.9StDev 0.1122N 3AD 0.479P-Value

Anderson-Darling DataNormal

1

Gambar 4.4 Uji normal Anderson-Darling

Dari hasil uji kenormalan data menggunakan metode Anderson-Darling

didapatkan p-Value sebesar 0.219, artinya untuk tingkat kesalahan 0.05α = ,

p Value α− > sehingga data yang ada bisa diasumsikan berdistribusi normal.

Sedangkan hasil dari uji kenormalan data dengan melihat probability plot

untuk distribusi normal, dapat dilihat pada gambar berikut,

Data

Perc

ent

519.3519.2519.1519.0518.9518.8518.7518.6518.5

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

0.219

518.9StDev 0.1122N 3AD 0.479P-Value

Probability Plot of DataNormal - 95% CI

1

Gambar 4.5 Probability Plot untuk distribusi normal

Dari probability plot untuk distribusi normal diatas, dapat dilihat bahwa

seluruh data masih berada pada daerah kategori distribusi normal.

Page 6: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 37

Dengan demikian, berdasarkan kedua uji kenormalan data diatas, dapat

diasumsikan bahwa data yang mengikuti distribusi normal.

4.4 CUSUM

Analisa menggunakan cumulative sum (CUSUM) ini dilakukan untuk melihat

kecenderungan dari proses produksi, apakah proses produksi yang sedang

dilakukan cenderung terkontrol atau cenderung tidak terkontrol, juga untuk

melihat kapan terjadi aksi pada proses produksi. Aksi disini bisa berupa

setting ulang mesin, penggantian mata bor pada mesin, pergantian operator,

dsb. Proses pembuatan grafik CUSUM dilakukan secara manual

menggunakan software microsoft excel. Detail data perhitungan dapat dilihat

pada lampiran.

Grafik CUSUM berdasarkan data yang ada dapat dilihat pada grafik berikut

ini,

CUSUM

-0.8

-0.6

-0.4

-0.2

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Ci+Ci-H+H-

Gambar 4.6 Grafik CUSUM

Dari grafik CUSUM diatas, terlihat bahwa proses cenderung berjalan baik

dan terlihat perubahan kecenderungan proses produksi setelah data ke 17. Ini

berarti terdapat aksi setelah produk ke 17 tersebut sehingga kecenderungan

proses produksi yang asalnya menurun kembali mendekati target.

Page 7: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 38

4.5 CLUSTER

Analisa data menggunakan cluster ini dilakukan untuk melihat apakah terjadi

aksi dalam proses produksi yang ada atau tidak. Jika terjadi aksi pada proses

produksi, maka data bisa dikelompokan menjadi dua kelompok. Sebelumnya,

agar bisa dilakukan clustering pada data, dibutuhkan variabel lain dalam

proses clusteringnya, untuk itu dibuat variabel baru namun tetap berdasarkan

data, yaitu selisih waktu pengukuran dalam hari, relatif terhadap waktu

pengukuran yang pertama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut,

No Selisih Waktu Data

1 0.00 518.8942 36.00 519.1433 64.00 518.8864 64.00 518.9025 75.00 519.1256 77.00 518.8127 77.00 518.9898 104.00 518.7989 104.00 519.114

10 118.00 518.7711 118.00 518.84212 144.00 518.98213 153.00 518.9414 203.00 518.9415 204.00 518.83916 208.00 518.75717 213.00 518.75618 219.00 518.93119 220.00 518.84420 233.00 519.0921 247.00 518.96722 253.00 518.9323 257.00 518.99324 262.00 518.89325 274.00 518.80826 401.00 518.7627 434.00 518.8928 462.00 518.94129 465.00 518.78730 472.00 518.84531 483.00 519.056

Target 518.948

Page 8: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 39

USL 519.148 LSL 518.748 Mean 518.9105

Tabel 4.2 Data dengan selisih tanggal pengukuran

Berdasarkan proses clustering menggunakan software Minitab 14, didapatkan

dua kelompok data dengan pembagian kelompok data sebagai berikut,

No Selisih waktu Data cluster 1 0 518.894 1 2 36 519.143 1 3 64 518.886 1 4 64 518.902 1 5 75 519.125 1 6 77 518.812 1 7 77 518.989 1 8 104 518.798 1 9 104 519.114 1

10 118 518.77 1 11 118 518.842 1 12 144 518.982 1 13 153 518.94 1 14 203 518.94 2 15 204 518.839 2 16 208 518.757 2 17 213 518.756 2 18 219 518.931 2 19 220 518.844 2 20 233 519.09 2 21 247 518.967 2 22 253 518.93 2 23 257 518.993 2 24 262 518.893 2 25 274 518.808 2 26 401 518.76 2 27 434 518.89 2 28 462 518.941 2 29 465 518.787 2 30 472 518.845 2 31 483 519.056 2

Tabel 4.3 Pengelompokan data hasil cluster

Page 9: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 40

Dari tabel hasil pengelompokan data menggunakan teknik cluster diatas,

dapat dilihat bahwa data terbagi menjadi dua kelompok, yaitu data sebelum

aksi pada proses produksi (cluster 1) dan data setelah ada aksi pada proses

produksi.

4.6 Perhitungan Rata – Rata Loss Cost Dan Rasio Indeks Kapabilitas Proses

Cp

Perhitungan rata – rata loss cost dan rasio Cp dilakukan terhadap dua

kelompok data yang dikelompokan berdasarkan dua metode diatas, yaitu

berdasarkan CUSUM dan berdasarkan Cluster.

Seperti telah dipaparkan pada bab 2, perhitungan rata – rata loss cost

dilakukan berdasarkan persamaan ( )22;Y yL k S y m⎡ ⎤= + −⎢ ⎥⎣ ⎦

, dimana Y adalah

peubah acak dari nilai spesifikasi sampel yang diukur, 2;Y yS adalah variansi Y

dari sampel disekitar rataan Y, y adalah rataan dari nilai spesifikasi pada

suatu kelompok dan ( y m)− adalah besar deviasi nilai rataan kelompok dari

nilai target m.

Untuk perhitungan rasio kapabilitas proses Cp, seperti telah dipaparkan pada

bab 3, perhitungan dilakukan berdasarkan hubungan 2

1

21

22

p

p

CLL C

= , dimana

dan masing – masing adalah rata – rata loss cost sebelum aksi dalam

proses produksi rata – rata loss cost setelah aksi dalam proses produksi,

sementara masing – masing adalah indeks kapabilitas proses

sebelum aksi dan setelah aksi dalam proses produksi.

1L

2L

1 dan pC C

2p

Berdasarkan pengelompokan data menggunakan CUSUM, diperoleh

kelompok data sebagai berikut,

Page 10: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 41

No Urut Data

Data sblm aksi

No.Urut Data

Data sesudah

aksi 1 518.894 18 518.9312 519.143 19 518.8443 518.886 20 519.094 518.902 21 518.9675 519.125 22 518.936 518.812 23 518.9937 518.989 24 518.8938 518.798 25 518.8089 519.114 26 518.76

10 518.77 27 518.8911 518.842 28 518.94112 518.982 29 518.78713 518.94 30 518.84514 518.94 31 519.05615 518.839 16 518.757 17 518.756

Tabel 4.4 Pengelompokan data berdasarkan CUSUM

Perhitungan terhadap data hasil pengelompokan berdasarkan CUSUM diatas

memberikan hasil L1=0.408764 dan L2=0.256453, sehingga diperoleh rasio

rata – rata loss cost, 1

2

LL

=1.593915. Ini artinya, rasio kapabilitas proses

setelah ada aksi dan sebelum ada aksi, 2

1

p

p

CC

adalah sebesar 1.262503.

Sementara, berdasarkan pengelompokan data menggunakan Cluster diperoleh

kelompok data sebagai berikut,

No Urut Data

Data sblm aksi

No.Urut Data

Data sesudah

aksi 1 518.894 14 518.942 519.143 15 518.8393 518.886 16 518.7574 518.902 17 518.7565 519.125 18 518.9316 518.812 19 518.8447 518.989 20 519.09

Page 11: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 42

8 518.798 21 518.9679 519.114 22 518.93

10 518.77 23 518.99311 518.842 24 518.89312 518.982 25 518.80813 518.94 26 518.76

27 518.89 28 518.941 29 518.787 30 518.845 31 519.056

Tabel 4.5 Pengelompokan data berdasarkan Cluster

Perhitungan terhadap data hasil pengelompokan berdasarkan Cluster diatas

memberikan hasil L1=0.370426 dan L2=0.317892, sehingga diperoleh rasio

rata – rata loss cost, 1

2

LL

=1.165257. Ini artinya, rasio kapabilitas proses

setelah ada aksi dan sebelum ada aksi , 2

1

p

p

CC

adalah sebesar 1.079471.

Dari kedua hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa rasio kapabilitas

proses lebih besar dari 1, ini memberikan kesimpulan bahwa kapabilitas

proses setelah ada aksi lebih baik dari pada sebelum aksi dilakukan. Selain

itu, karena loss cost setelah ada aksi lebih kecil dari pada sebelum aksi, dapat

disimpulkan pula bahwa dengan kapabilitas proses yang baik akan

mengakibatkan loss cost yang lebih kecil.

4.7 Peluang Proses Produksi Memenuhi Loss Cost Yang Ditetapkan

Dengan diasumsikannya data mempunyai distribusi normal pada bagian 4.3,

maka seperti yang telah dipaparkan pada bab 3, peluang proses produksi

memenuhi loss cost yang ditetapkan, D, dapat dihitung, menggunakan

pesamaan ( )( )

( )m a

m a

D f x+

= ∫ dx , dimana m adalah nilai target yang ditetapkan,

Page 12: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 43

dan f(x) adalah fungsi peluang dari distribusi normal ( )21

212

x

f x eµ

σ

πσ

−⎛ ⎞− ⎜ ⎟⎝ ⎠=

dan cak

= , dimana c adalah nilai loss cost yang diterapkan dan k adalah

koefisien dari persamaan taguchi loss function.

Berdasarkan data diperoleh nilai k = 25, m = 518.948 dan nilai a =

0.08944271910, diasumsikan nilai loss cost diharapkan, c tidak melebih 0.2

dari biaya total produksi. sehingga nilai D yang merupakan peluang proses

produksi memenuhi nilai loss cost yang ditetapkan yaitu maksimal sebesar c

= 0.2 adalah sebesar 0.5492501100.

4.8 Perhitungan Rasio Indeks Kapabilitas Proses Cp Menggunakan Batas

Kontrol Shewhart.

Bagan kendali shewhart yang dipilih ialah menggunakan I-Chart, karena

pengukuran yang ada hanya 1 buah untuk setiap sampel dan diharapkan

centre line dari bagan kendali shewhart ini dapat dianggap sama dengan nilai

target.

Gambar 4.7 I Chart

Dari I-Chart, didapatkan UCL=519.2732, CL=518.9105, dan LCL=518.5477.

Sementara dari batas spesifikasi kita tahu bahwa USL=519.148,

Target=518.948, dan LSL=518.748.

Page 13: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 44

Dengan menggunakan uji hipotesis, dimana hipotesis nol adalah nilai CL

sama dengan nilai target dan hipotesis satu adalah nilai CL tidak sama dengan

nilai target, berdasarkan data diperoleh p-value sebesar 0.072. Untuk tingkat

kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan α =0.05, karena p-value lebih besar

dari α , maka hipotesis nol tidak ditolak, artinya nilai CL dapat dianggap sama

dengan nilai target untuk tingkat kepercayaan 95%, sehingga perhitungan

rasio kapabilitas proses Cp menggunakan batas kontrol shewhart dapat

dilakukan.

Untuk mendapatkan rasio Cp dengan menggunakan batas bagan kendali

shewhart sebagaimana dipaparkan pada bab 3, dilakukan perhitungan

berdasarkan persamaan 2

1

21

22

ap

ap

CLL C

= , dimana 1aL dan 2

aL masing – masing adalah

rata – rata nilai loss cost sebelum aksi dilakukan pada proses produksi dan rata

– rata nilai loss cost setelah aksi dilakukan pada proses produksi dari Taguchi

Loss Funtion dengan batas spesifikasi sedangkan dan masing –

masing adalah indeks kapabilitas C

1pC2pC

p sebelum dilakukan aksi pada proses

produksi dan indeks kapabilitas Cp sesudah dilakukan aksi pada proses

produksi.

Jika perhitungan rata – rata loss cost dilakukan menggunakan batas kontrol

shewhart, maka untuk memperoleh rasio Cp, rata – rata loss cost yang

diperoleh menggunakan batas kontrol shewhart harus ditransformasikan

sehingga hasilnya sama atau mendekati dengan rata – rata loss cost yang

diperoleh menggunakan batas spesifikasi. Formula transformasinya adalah

( ) ( ) ( )( )

2

2a b UCL m

L y L yUSL m

−=

−, dengan aL dan bL masing – masing adalah rata –

rata loss cost yang berdasarkan batas spesifikasi dan rata – rata loss cost

berdasarkan batas kontrol shewhart.

Page 14: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 45

Perhitungan rata – rata loss cost dan rasio Cp dilakukan terhadap dua

kelompok data yang dikelompokan berdasarkan dua metode diatas, yaitu

berdasarkan CUSUM dan berdasarkan Cluster.

Berdasarkan pengelompokan data menggunakan CUSUM, diperoleh

kelompok data sebagai berikut,

No Urut Data

Data sblm aksi

No.Urut Data

Data sesudah

aksi 1 518.894 18 518.9312 519.143 19 518.8443 518.886 20 519.094 518.902 21 518.9675 519.125 22 518.936 518.812 23 518.9937 518.989 24 518.8938 518.798 25 518.8089 519.114 26 518.76

10 518.77 27 518.8911 518.842 28 518.94112 518.982 29 518.78713 518.94 30 518.84514 518.94 31 519.05615 518.839 16 518.757 17 518.756

Tabel 4.6 Pengelompokan data berdasarkan CUSUM

Berdasarkan perhitungan terhadap data diatas, diperoleh rata – rata loss cost

menggunakan batas kontrol shewhart sebelum dilakukan aksi dan sesudah

dilakukan aksi, 1bL dan 2

bL masing – masing sebesar 0.113929 dan 0.066779.

Kemudian berdasarkan formula untuk mentransformasikannya menjadi loss

cost berdasarkan batas spesifikasi diperoleh rata – rata loss cost sebelum

dilakukan aksi dan sesudah dilakukan aksi, 1aL dan 2

aL masing – masing

sebesar 0.301214 dan 0.176556. Ini artinya, rasio kapabilitas proses setelah

ada aksi dan sebelum ada aksi , 2

1

p

p

CC

adalah sebesar 1.306159. Jika

Page 15: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 46

dibandingkan dengan rasio kapabilitas proses setelah ada aksi dan sebelum

ada aksi lansung berdasarkan rasio loss cost menggunakan batas spesifikasi,

tanpa melakukan transformasi dari loss cost menggunakan batas kontrol

shewhart yaitu sebesar 1.2625, terdapat perbedaan sebesar 0.043659.

Perbedaan ini disebabkan karena terdapat perbedaan nilai target dengan nilai

CL pada bagan kendali I-Chart.

Sementara, berdasarkan pengelompokan data menggunakan Cluster diperoleh

kelompok data sebagai berikut,

No Urut Data

Data sblm aksi

No.Urut Data

Data sesudah

aksi 1 518.894 14 518.942 519.143 15 518.8393 518.886 16 518.7574 518.902 17 518.7565 519.125 18 518.9316 518.812 19 518.8447 518.989 20 519.098 518.798 21 518.9679 519.114 22 518.93

10 518.77 23 518.99311 518.842 24 518.89312 518.982 25 518.80813 518.94 26 518.76

27 518.89 28 518.941 29 518.787 30 518.845 31 519.056

Tabel 4.7 Pengelompokan data berdasarkan Cluster

Berdasarkan perhitungan terhadap data diatas, diperoleh rata – rata loss cost

menggunakan batas kontrol shewhart sebelum dilakukan aksi dan sesudah

dilakukan aksi, 1bL dan 2

bL masing – masing sebesar 0.117744 dan 0.0745.

Kemudian berdasarkan formula untuk mentransformasikannya menjadi loss

cost berdasarkan batas spesifikasi diperoleh rata – rata loss cost sebelum

Page 16: BAB 4 ANALISA DATA - · PDF filePada tugas akhir ini, ... gambar teknik dari produk yang akan diukur ... dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran produk tersebut dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DATA 47

dilakukan aksi dan sesudah dilakukan aksi, 1aL dan 2

aL masing – masing

sebesar 0.311299 dan 0.196967. Ini artinya, rasio kapabilitas proses setelah

ada aksi dan sebelum ada aksi , 2

1

p

p

CC

adalah sebesar 1.257164. Jika

dibandingkan dengan rasio kapabilitas proses setelah ada aksi dan sebelum

ada aksi lansung berdasarkan rasio loss cost menggunakan batas spesifikasi,

tanpa melakukan transformasi dari loss cost menggunakan batas kontrol

shewhart yaitu sebesar 1.079471, terdapat perbedaan sebesar 0.177693.

Perbedaan ini disebabkan karena terdapat perbedaan nilai target dengan nilai

CL pada bagan kendali I-Chart.

Dari dua perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa, jika nilai centre line

(CL) dari batas kontrol shewhart dapat dianggap sama dengan nilai target

yang ditetapkan, rasio indeks kapabilitas proses Cp dapat didapatkan dengan

cara mentransformasikan loss cost menggunakan batas kontrol shewhart ke

loss cost menggunakan batas spesifikasi. Perbedaan yang ada dari rasio

indeks kapabilitas proses Cp hasil tranformasi berdasarkan loss cost dari batas

kontrol shewhart dan langsung berdasarkan loss cost dari batas spesifikasi

dikarenakan perbedaan nilai target dengan nilai CL pada bagan kendali

shewhart yang dipilih.