bab 4 hasil dan pembahasan 4.1 latar belakang …thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00249-mnsi bab...
TRANSCRIPT
51
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Latar Belakang Perusahaan
4.1.1 Riwayat S ingkat Perusahaan
Kawasan Jakarta Utara selama ini dikenal sebagai daerah yang rawan banjir.
Permukaan tanahnya sering turun karena kondisi tanah yang lunak yang
diakibatkan karena pengaruh pasang laut. Karena itu setiap musim hujan, banyak
wilayah di kawasan itu seperti pemukiman mewah Muara Karang/Pluit,
Pademangan serta beberapa jalan di Ancol selalu terendam banjir. Bahkan
sebelum ditinggikan pada titik-titik tertentu khususnya di daerah sekitar kawasan
Pantai Indah Kapuk, jalan tol bandara selalu kebanjiran pada musim hujan.
Kondisi ini sangat mengganggu arus lalu lintas dari dan ke Bandara Soekarno-
Hatta di Cengkareng.
Selain masalah banjir, kekuatiran terhadap bencana gempa bumi dan
gelombang tsunami belakangan ini juga sering kali muncul di dalam pikiran
hampir seluruh penduduk di Indonesia. Bencana yang sangat menakutkan tersebut
telah berulang kali terjadi di beberapa tempat di Indonesia yang menyebabkan
kerugian harta yang tak terhitung nilainya dan ribuan nyawa hilang dengan
sekejap karena terseret dengan ombak yang tingginya bisa mencapai 10 meter
lebih. Namun, bagi mereka yang bertempat tinggal di sepanjang Teluk Jakarta
khususnya Pantai Indah Kapuk, bencana tsunami bukan lagi menjadi ancaman
yang membuat mereka jadi merinding. Beberapa fakta mengatakan bahwa Pantai
Indah Kapuk merupakan wilayah pantai yang bebas dari tsunami. Ini diperkuat
52
dengan berbagai pernyataan dari BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) yang
dikeluarkan berdasarkan riset dan penelitian. Berdasarkan pengamatan terhadap
letak Pantai Indah Kapuk, terlihat bahwa dari sisi selatan, lokasi ini terlindungi
oleh pegunungan di Sukabumi-Bandung-Puncak. Dari sisi barat, Pantai Indah
Kapuk dibentangi oleh wilayah Banten, Cilegon, Tangerang. Sedangkan dari sis i
utara, Pantai Indah Kapuk masih aman dengan adanya Pulau Kalimantan dan
gugusan Kepulauan Seribu.
Atas dasar inilah, Agung Sedayu Group yang memiliki beberapa proyek besar
di Jabotabek merasa yakin untuk mengembangkan proyek berikutnya di Pantai
Indah Kapuk. Bersama dengan dua developer besar lainnya, Salim Group dan
Agung Podomoro Group membentuk PT. Multi Artha Pratama untuk
mengembangkan mega proyek Bukit Golf Mediterania. PT. Multi Artha Pratama
ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang developer. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 2003 dan berlokasi di Gedung Harco Elektornik Superstore
lantai 4 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 10730. PT. Multi Artha Pratama beroperasi
setiap hari dari jam 09.00-17.00 kecuali hari Sabtu dari jam 09.00-13.30 WIB dan
libur pada hari Minggu. Sedangkan untuk lokasi kantor pemasaran PT. Multi
Artha Pratama adalah Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk Jl. Pantai Indah
Barat Jakarta Utara 14450.
Proyek Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk di daerah Jakarta Utara
merupakan bagian dalam rencana pengembangan Pantai Indah Kapuk yang akan
terintegrasi dengan bermacam fasilitas terlengkap. PT. Multi Artha Pratama kini
menggarap 200 hektar dari sekitar 800 hektar area Pantai Indah Kapuk. Dimulai
53
tahun 2004, kawasan itu tengah dibangun sekitar 3000 rumah mewah, 1200 rumah
kantor dan rumah toko, hotel berbintang dan arena waterboom terbesar di Asia.
Pengembangan tersebut diperkirakan akan rampung pada tahun 2008 dan
menghabiskan investasi sekitar Rp 2 triliun.
Dari 800 hektar area Pantai Indah Kapuk, 400 hektar diantaranya sudah
dikembangkan beberapa tahun yang lalu, seluruhnya berada di bawah permukaan
laut. Area yang tadinya merupakan suaka alam hutan bakau ini dibangun dengan
teknologi sistem polder yang dikelilingi tanggul-tanggul penahan air laut yang
dilengkapi waduk di tengahnya. Sistem ini dikembangkan di Belanda sejak ratusan
tahun yang lalu. Tanggul-tanggulnya juga berfungsi sebagai jalan lingkungan,
sementara ketinggian air di waduk terus dipantau dan bila ada tanda kelebihan
akan segera dipompa ke laut.
Namun, karena areanya bekas hutan bakau, kondisi tanah di tempat itu
seluruhnya merupakan tanah lunak. Akibatnya, fondasi tiang pancang seluruh
bangunan di kawasan itu harus dibuat sampai mencapai tanah keras. Ini untuk
menghindari bangunan tidak ikut turun apabila terjadi penurunan permukaan
tanah. Sebagai permukiman yang elit, Bukit Golf Mediterania juga dibangun
instalasi pengolahan air bersih yang air bakunya diambil dari air permukaan dan
air sungai. Instalasi yang kini tengah dibangun itu akan menghasilkan air siap
minum seperti di luar negeri.
54
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Sebagai pedoman dalam mengelola usahanya, Board of Director PT. Multi
Artha Pratama telah menetapkan visi dan misi yang wajib diketahui dan
dikerjakan oleh setiap karyawannya.
Visi yang ingin dicapai oleh PT. Multi Artha Pratama adalah “Kami adalah
Property Developer yang Terpercaya dan menjadi Market Leader”. Sedangkan
misi yang ingin dicapai oleh PT. Multi Artha Pratama adalah “Kami bertekad
menjadi Property Developer yang selalu melayani dengan: Mutu Unggul, Tepat
Waktu dan Biaya Efisien”.
Selain itu, PT. Multi Artha Pratama juga mempunyai motto dan nilai-nilai
utama (core value). Mottonya adalah sebagai berikut “Inovasi dan Profesionalisme
Modal Menuju Puncak”. Nilai-nilai utama PT. Multi Artha Pratama adalah :
- Kredibilitas
- Profesionalisme
- Integritas
- Komitmen
- Teamwork
55
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Multi Artha Pratama
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
Tugas masing-masing divisi yang ada adalah sebagai berikut :
1. Board of Director :
- Menetapkan arahan, gagasan, langkah-langkah dan tujuan jangka pendek
maupun panjang bagi perusahaan.
- Menganalisa pertanggungjawaban seluruh kegiatan operasional dan
keuangan perusahaan.
2. Direktur Utama
- Mengendalikan dan mengawasi jalannya seluruh kegiatan operasional
dan keuangan perusahaan.
56
- Membuat dan mendistribusikan tugas dan wewenang pada masing-
masing divisi yang ada.
- Mengambil keputusan dan menentukan arah operasional perusahaan
sesuai kondisi perusahaan.
3. Quality Management
- Menentukan standarisasi dari produk-produk yang akan dihasilkan.
- Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama.
4. GM Finance & Accounting
Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan
menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam
kegiatan keuangan dan akuntansi sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan
perusahaan yang telah ditetapkan serta mengkoordinasikan dan mengawasi
pelaksanaannya. GM Finance & Accounting bertanggung jawab kepada
Direktur Utama dan dibantu oleh manajer dari tiap-tiap divisi, yaitu:
1. Divisi Finance
- Membuat anggaran perusahaan.
- Mengeluarkan kas untuk pembayaran biaya-biaya yang dibutuhkan.
- Membuat laporan keuangan secara berkala untuk GM Finance &
Accounting.
2. Divisi Accounting
- Melakukan pencatatan transaksi-transaksi keuangan dalam
perusahaan.
- Mengurus pajak-pajak perusahaan.
57
- Membuat laporan akuntansi secara berkala untuk GM Finance &
Accounting.
3. Divisi Collection
- Melakukan penagihan terhadap customer yang telah jatuh tempo.
- Membuat laporan penagihan secara berkala untuk GM Finance &
Accounting.
5. GM Teknologi Informasi
Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan
menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam
pengelolaan dan pengembangan teknologi informasi yang ada pada perusahaan
serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. GM Teknologi
Informasi bertanggung jawab kepada Direktur Utama. GM Teknologi
Informasi memimpin divisi Teknologi Informasi yang mempunyai tugas
sebagai berikut :
- Melakukan maintenance komputer dan segala peralatan teknologi
informasi perusahaan.
- Mendukung dan memelihara basis data perusahaan.
- Menganalisa dan merancang sistem dan program yang dibutuhkan
perusahaan agar proses bisnis berjalan dengan baik.
- Mengevaluasi kegunaan dari teknologi informasi di dalam perusahaan.
- Menjaga dan mengawasi back up data.
- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi
Informasi.
58
6. GM Marketing
Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan
menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam
kegiatan pemasaran perusahaan secara global sesuai dengan tujuan dan
kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan serta mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaannya. GM Marketing bertanggung jawab kepada
Direktur Utama dan dibantu oleh manajer dari tiap-tiap divisi, yaitu :
1. Divisi Promotion
- Membuat perencanaan promosi yang akan dilakukan baik secara per
grup maupun per unit proyek yang ada.
- Membuat rencana pembiayaan per event promosi yang akan dilakukan
sekaligus perbandingannya dengan target penjualan yang akan dicapai.
- Mengembangkan ide promosi yang kreatif.
- Melakukan persiapan promosi.
- Membuat laporan kegiatan promosi secara berkala untuk GM
Marketing.
2. Divisi Marketing
- Membuat dan menyusun strategi pemasaran secara global.
- Memasarkan dan menjual produk perusahaan.
- Mencari informasi mengenai pesaing dan aktivitasnya.
- Menentukan target penjualan.
- Membuat laporan kegiatan pemasaran secara berkala untuk GM
Marketing.
59
3. Divisi Sales Administration
- Mencatat administrasi penjualan.
- Menerima dan mencetak bukti transfer atas pembayaran angsuran.
- Men-follow up calon pembeli.
- Membuat laporan kegiatan penjualan secara berkala untuk GM
Marketing.
4. Divisi Customer Services
- Memberikan pelayanan untuk menyelesaikan keluhan setiap customer
yang ada.
- Menangani proses perubahan rancangan yang diinginkan oleh
customer jika perumahan masih dalam tahap pembangunan.
- Membuat laporan keluhan customer secara berkala untuk GM
Marketing.
7. GM Human Resource Development
Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan
menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam
pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang ada pada
perusahaan serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. GM
Human Resource Development bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
GM Human Resource Development memimpin divisi Human Resource
Development yang mempunyai tugas sebagai berikut :
- Merekrut karyawan baru dan mengevaluasi daftar hadir karyawan.
- Mengadakan pelatihan terhadap karyawan perusahaan.
60
- Menentukan pengalokasian sumber daya manusia.
- Mengelola pelaksanaan kesejahteraan karyawan perusahaan.
- Mengatur pembinaan disiplin dan motivasi kerja karyawan perusahaan.
- Membuat pendataan gaji seluruh karyawan perusahaan.
- Mengatur proses-proses bisnis yang berhubungan dengan pemerintah.
- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Human Resource
Development.
8. GM Project
Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan
menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam
kegiatan proyek konstruksi bangunan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan
perusahaan yang telah ditetapkan serta mengkoordinasikan dan mengawasi
pelaksanaannya. GM Project bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan
dibantu oleh manajer dari tiap-tiap divisi, yaitu :
1. Divisi Admin Project
- Menyiapkan keperluan tender serta melakukan perbandingan harga
dalam melakukan pembelian material serta kontrak pekerjaan-
pekerjaan dari antara calon kontraktor-kontraktor yang potensial.
- Memastikan kelengkapan serta menyimpan dokumentasi administratif
proyek.
- Membuat laporan kegiatan secara rutin kepada GM Project.
2. Divisi Architecture Project
- Melakukan perubahan rancangan jika diperlukan.
61
- Mengevaluasi jalannya konstruksi bangunan agar sesuai dengan hasil
rancangan.
- Membuat laporan kegiatan secara rutin kepada GM Project.
3. Divisi Technical
- Melakukan pengontrolan atas pekerjaan pembangungan sipil seperti
struktur, keramik dan lainnya yang dilakukan oleh main kontraktor
apakah telah sesuai dengan design dan spesifikasi yang disepakati
bersama.
- Melakukan pengontrolan atas pekerjaan electrical yang dilakukan oleh
kontraktor apakah telah sesuai dengan design dan spesifikasi yang
disepakati bersama.
- Melakukan pengontrolan atas fisik escalator, AC, lift yang datang dan
pekerjaan pemasangannya yang dilakukan oleh kontraktor.
- Membuat laporan kegiatan secara rutin kepada GM Project.
62
4.1.4 Proses Bisnis Perusahaan
Gambar 4.2 Rich Picture Proses Bisnis PT. Multi Artha Pratama
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
Penjelasan :
Pihak perusahaan mengadakan promosi produknya dengan mengadakan event-
event dan agen sales akan menawarkan produknya kepada calon pembeli di event-
event tersebut. Pembeli yang datang akan dijelasin semua keunggulan dari
perumahan yang ditawarkan. Apabila pembeli tertarik untuk membelinya, pembeli
menyerahkan data diri kepada sales dan pembayaran angsuran pertama. Sales
63
kemudian akan menyerahkan data-data pembeli dan pembayaran angsuran
pertama pembeli kepada Sales Admin.
Sales Admin akan mengentri data tersebut ke dalam komputer dan sekalian
untuk mengecek apakah pembeli tersebut sudah pernah menjadi pelanggan
perusahaan atau belum serta kondisi kredit pembeli. Apabila memenuhi syarat,
pembeli dapat menentukan ingin membayar langsung atau membayar dengan
kredit. Perusahaan memberikan kebijakan sebanyak 60 kali angsuran tanpa
terlebih dahulu membayar uang muka dengan suku bunga sebesar 7%. Pembeli
akan diberikan dokumen kepemilikan dan bukti pembayaran angsuran pertama
terhadap perumahan yang telah dibeli.
Sales Admin kemudian memberikan pembayaran angsuran pertama pembeli ke
bagian Accounting. Bagian Accounting akan menginput penerimaan kas dan
penentuan tagihan kepada pembeli. Bagian Collection yang setiap bulannya akan
menagih angsuran kepada pembeli. Setelah pembeli membayar angsuran tersebut,
pembeli akan diberikan bukti pembayaran angsuran. Angsuran yang diterima oleh
bagian Collection akan diserahkan kepada bagian Finance dan bagian Accounting
akan mengupdate pembayaran pembeli ke dalam komputer. Pembeli dapat
memberikan kesan dan keluhan ke bagian Customer Service perusahaan. Apabila
desain perumahan kurang sesuai dengan keinginan pembeli, pembeli juga dapat
mengajukan permohonan untuk perubahan desain dengan menghubungi bagian
Customer Service jika perumahan yang dibeli masih dalam tahap pembangunan.
64
4.1.5 Produk Perusahaan
PT. Multi Artha Pratama merupakan developer dari Bukit Golf Mediterania.
Bukit Golf Mediterania merupakan satu-satunya lokasi terbaik di area Jakarta
Utara pada umumnya dan Pantai Indak Kapuk pada khususnya. Adapun 5
keunggulan utama yang tidak bisa ditemukan di lokasi manapun di Pantai Indah
Kapuk dan sekitarnya (Pluit, Muara Karang) maupun di tempat lainnya, yaitu :
1. Bebas banjir
Bahaya banjir merupakan tantangan utama seluruh pengembang di belahan
dunia manapun juga. Berangkat dari kesadaran tersebut, Bukit Golf
Mediterania menempatkan bebas banjir sebagai komitmen utama.
Bekerjasama dengan konsultan-konsultan ahli dari negara Belanda maka
Water Management System Bukit Golf Mediterania – Pantai Indah Kapuk
telah dirancang dengan jitu dan akurat, waduk-waduk sebagai pengendalian
banjir dan saluran-saluran kota yang tertata baik, didesain dan direncanakan
dengan cermat dan cantik. Unsur-unsur keindahan arsitektur diterapkan
bersamaan dengan pengoptimalan view, sehingga view terbaik pun dapat
digunakan sebagai sumber inspirasi dan berekreasi bagi penghuninya.
2. Aksesbilitas keluar masuk tol
Dengan telah dibukanya akses tol langsung dari Bimoli maupun bandara,
maka pencapaian menuju dan keluar Bukit Golf Mediterania menjadi begitu
singkat dan nyaman. Hanya 10 menit waktu yang diperlukan untuk menuju
ataupun kembali dari Pusat Bisnis kota Jakarta (Mangga Dua / Sudirman).
65
3. Fasilitas terlengkap
Sebagai pusat komersil & hunian ekslusif, Bukit Golf Mediterania – Pantai
Indah Kapuk dilengkapi dengan International Chinese School (SD - SMA)
& Sekolah Politeknik, pasar tradisional dengan manajemen profesional
terbesar di Asia Tenggara, perbankan, pusat jajan dan makan, Rumah Sakit
“International Specialist Centre”, hotel, apartemen mewah, lapangan golf,
mall, showroom dan bengkel, pusat entertainment dan pusat komersial
lainnya.
4. Jaringan keamanan 24 jam dengan sistem cluster
Dengan adanya sistem cluster dan masing-mas ing cluster memiliki pintu
gerbang tersendiri, maka sistem keamanan kawasan ini merupakan suatu
jaminan. Diatas seluas 20 hektar, sekitar 2000 unit hunian eksklusif Bukit
Golf Mediterania terbagi atas 9 cluster, berarti 9 pintu gerbang yang dijaga
dengan sistem keamanan 24 jam yang canggih dan terpadu. Ke 9 cluster
yang ada pada Bukit Golf Mediterania adalah :
- Cluster Akasia
- Cluster Cendana
- Cluster Damar
- Cluster Ebony
- Cluster Flamboyan
- Cluster Johar
- Cluster Johar Hijau
- Cluster Kenari
66
- Cluster Kenari Hijau
Dan salah satu dari begitu banyak keunggulan Bukit Golf Mediterania –
Pantai Indah Kapuk dibandingkan dengan kompleks hunian lainnya, adalah
fasilitas jogging track yang sambung menyambung dengan 4 club house
yang tersebar di antara 2000 unit hunian tersebut.
5. Desain arsitektur yang khas
Di dalam ke 9 cluster tersebut, semua hunian tersebut didesain dengan gaya
arsitektur yang berbeda di masing-masing cluster. Dari gaya arsitektur
Mediterania, Klasik, Georgia, Kolonial, Italy dan Perancis, juga
dikombinasikan dengan berbagai macam ukuran yang berbeda-beda,
sehingga menjadikan hunian di kawasan Bukit Golf Mediterania – Pantai
Indah Kapuk terlihat unik, menarik dan tidak membosankan. Demikian pula
desain arsitektur rukan eksklusif yang bergaya klasik satu-satunya rukan
dengan suasana yang nyaman dan hadir dengan konsep multifungsi yang
pernah ada di seluruh kawasan Jakarta Utara dan Pantai Indah Kapuk pada
khususnya.
67
Gambar 4.3 Denah Bukit Golf Mediterania - Pantai Indah Kapuk
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
Penjelasan :
A. Golf Course
B. South Club House (Golf Club)
C. East Club House (Royal Mansion)
D. North Club House (Country Club)
68
E. West Club House
F. Diamond Circle – Mall, Hotels & Business District
G. Garden House
H. The Golf, Kantor Pemasaran
I. Rukan Cordoba Foodstreet & Town House
J. Recreation Forest
K. International Chinese School
L. Rukan Eksklusif
M. Fresh Market, Festival Market & Emerald Park
N. Resort Apartment
O. Gold Coast Village
P. Diamond Golf
4.1.6 Struktur Divisi Teknologi Informasi
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Divisi Teknologi Informasi
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
69
Tugas dan wewenang dalam divisi Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
1. GM Teknologi Informasi
- Merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan menetapkan tujuan,
rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam pengelolaan
dan pengembangan teknologi informasi yang ada pada perusahaan serta
mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya.
- Memantau, mengevaluasi, mengontrol dan melaporkan kinerja dari
semua karyawan, masalah dan kinerja yang berada di dalam Divisi
Teknologi Informasi.
2. Application Software Section
- Menganalisa dan mengembangkan sistem dan aplikasi yang berjalan
dalam perusahaan sehingga kinerja operasional perusahaan dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
- Melakukan evaluasi terhadap sistem dan aplikasi yang berjalan dalam
perusahaan.
- Membuat aplikasi baru yang dapat meningkatkan kinerja operasional
perusahaan.
- Membuat sistem dan aplikasi baru yang dapat meningkatkan kinerja
operasional perusahaan.
- Membuat laporan mengenai permasalahan yang ada dan bagaimana
penanggulangannya.
- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi
Informasi.
70
3. Client Service Section
- Melakukan maintenance serta perbaikan komputer yang ada pada
perusahaan.
- Menangani masalah hardware maupun software yang terjadi pada user.
- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi
Informasi.
4. Networking Section
- Melakukan maintenance serta perbaikan terhadap jaringan komunikasi
dan informasi serta server yang ada pada perusahaan.
- Mendukung dan memelihara basis data perusahaan.
- Menjaga dan mengawasi back up data.
- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi
Informasi.
4.2 Aplikasi IT yang Telah Berjalan di Perusahaan
Kondisi IT yang ada pada PT. Multi Artha Pratama yaitu :
1. Aplikasi
Aplikasi yang sedang berjalan di PT. Multi Artha Pratama adalah IFCA.
Aplikasi IFCA merupakan aplikasi pokok untuk keseluruhan operasional
PT. Multi Artha Pratama baik untuk menangani internal perusahaan maupun
external perusahaan yang mulai digunakan sejak tahun 2003. Aplikasi IFCA
sendiri merupakan suatu sistem yang terintegrasi dimana masing-masing
modul saling berkaitan dengan yang lainnya sehingga informasi yang
71
muncul di salah satu modul dapat diterima dari modul yang lain. Modul-
modul yang ada yaitu :
- Modul Accounts Payable
Modul Accounts Payable merupakan modul yang disediakan sistem
untuk menangani segala macam tagihan dari kreditor dan pembayaran
yang dilakukan oleh perusahaan kepada kreditor. Modul ini berintegrasi
penuh dengan modul Purchase Order, Cash Book, Contractor
Management, Project Ledger dan General Ledger. Modul Account
Payable menyimpan semua informasi yang berhubungan dengan kreditor.
Pada peristiwa dimana terjadi perselisihan pada jumlah tagihan yang
dikirimkan oleh kreditor atau kualitas barang yang dikirimkan tidak
sesuai dengan yang diinginkan, user dapat menahan pembayaran melalui
option ‘Hold/Release Payment by Transaction’ atau ‘Hold/Release
Payment by Creditor’ sampai masalah tersebut terselesaikan.
Keistimewaan tambahan adalah pembayaran secara otomatis yang dapat
dilakukan oleh sistem yang dapat mengurangi proses pembayaran invoice
yang menyita banyak waktu untuk mengerjakannya. Selain itu sistem
juga menyediakan edit listing yang digunakan untuk memeriksa data
yang sudah dimasukkan, payment voucher dan mencetak cek. Kontrol
tambahan yang sangat teliti dalam sistem menjadikan sistem menjaga
data yang sudah dimasukkan sehingga tidak bisa diadakan perubahan
dalam cek dan payment voucher ketika dokumen tersebut telah dicetak.
72
Gambar 4.5 Contoh Tampilan Modul Accounts Payable
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Tujuan Awal :
Untuk menangani segala macam tagihan dari kreditor dan
pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada kreditor.
- Fungsi :
Untuk memastikan adanya kas untuk membayar para kreditor.
- Biaya :
US $10.500,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Project.
73
- Modul Cash Book
Modul ini digunakan untuk mengurus saldo bulanan di bank dengan
detail transaksi yang memungkinkan user untuk melacak saldo di bank
dan memonitor transaksi yang berhubungan dengan kas. Semua transaksi
yang berhubungan dengan kas, secara otomatis disimpan di dalam sistem
dengan menggunakan konsep kode bank. Dalam hal rekonsiliasi bank
juga mudah karena sudah disiapkan fasilitasnya untuk mendapatkan
laporan bank rekonsiliasi. Modul ini dimulai dengan beberapa master file
yang harus di setup terlebih dahulu. Setelah selesai di setup, user dapat
melanjutkan ke option ‘Cash Entry’. Tujuan utama dari option ini adalah
untuk transaksi transfer antar bank, dan semua transaksi lain di luar dari
piutang customer dan hutang kepada supplier. Sebelum user melakukan
bank rekonsiliasi, semua transaksi cash dan bank sudah harus diposting.
Semua dokumen yang sudah diposting akan ditampilkan dari file
penampungan sementara untuk tujuan ‘matching’. Proses menampilkan
data dengan menggunakan option ‘Source Document Retrieval’. Ada 3
status yang disediakan sistem, dimana pemakai dapat menggunakannya,
apakah transaksi tersebut ‘matched’, ‘canceled’ atau ‘stopped’. Jika ada
transaksi yang salah, sistem menyediakan option ‘Reverse Transaction
Entry’ untuk mengembalikan lagi status yang tadi salah. Setelah itu, user
dapat mencetak laporan bank rekonsiliasi. Nilai yang ada di laporan bank,
harus diperbaharui di option ‘Bank Statement Control File’ sebelum user
74
memproses laporan bank rekonsiliasi. Laporan lainnya juga tersedia
seperti cash ledger dan cash flow.
Gambar 4.6 Contoh Tampilan Modul Cash Book
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Tujuan Awal :
Untuk mengurus saldo bulanan di bank dengan detail transaksi
yang memungkinkan user untuk melacak saldo di bank dan
memonitor transaksi yang berhubungan dengan kas.
- Fungsi :
Dengan pencatatan transaksi yang up to date setiap waktu maka
perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya masalah
arus kas.
75
- Biaya :
US $2.100,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Finance dan divisi Accounting.
- Modul Accounts Receiveable
Modul Accounts Receiveable ini untuk menangani seluruh kegiatan
piutang yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya. Untuk
penagihan, user dapat memproses lebih lanjut melalui On-line Collection,
Deposit Collection atau Post Dated Cheque Collection. Sistem ini juga
menyediakan laporan perbandingan untuk keperluan kinerja manajemen,
termasuk laporan untuk piutang yang telah lewat jatuh tempo dapat
disajikan dengan tepat dan akurat melalui modul ini. Tahap awal yang
perlu dilakukan sebelum menjalankan modul ini adalah menentukan kode
perkiraan akuntansi yang dipakai dan dihubungkan dengan tabel General
Ledger Interface seperti pada Project Account. Seluruh data-data
penyewa, pemilik dan pelanggan yang lain harus disetting terlebih dahulu
sebelum melakukan proses penagihan. Pengajuan tagihan dapat dilakukan
dengan menggunakan option ‘Schedules Billing’ dan untuk
Miscellaneous/Other Invoice diajukan penagihan khusus serperti Extra
Work, Billboard Rental, dan lain-lain.
- Tujuan Awal :
Untuk menangani seluruh kegiatan piutang yang diberikan
perusahaan kepada pelanggannya.
76
Gambar 4.7 Contoh Tampilan Modul Accounts Receiveable
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Fungsi :
Untuk melacak piutang-piutang yang diberikan perusahaan
sehingga piutang-piutang yang diberikan tersebut dapat dikontrol
dengan mudah dan efektif.
- Biaya :
US 10.500,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Collection dan divisi Sales Administration.
77
- Modul Cash Flow
Modul Cash Flow adalah modul yang mencatat laporan keuangan tentang
aliran kas yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan
operasi sehari-harinya.
- Tujuan Awal :
Untuk mendata semua aliran kas perusahaan.
- Fungsi :
Untuk mengetahui aliran kas yang dapat digunakan perusahaan
untuk menjalankan kegiatan operasinya.
- Biaya :
US $2.100,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Accounting.
- Modul Contractor Management
Modul Contractor Management merupakan suatu modul yang menangani
segala informasi yang berhubungan dengan rencana kerja dari sub-
kontraktor, serta proses klaim dan uang jaminan yang dilakukan. Ada 3
bagian dasar dari modul ini yaitu rencana kerja, kontrak dan klaim. User
juga harus melakukan setup awal agar modul ini dapat berjalan sesuai
dengan keinginan user.
78
Gambar 4.8 Contoh Tampilan Modul Contractor Management
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Tujuan Awal :
Untuk menangani segala informasi yang berhubungan dengan
rencana kerja dari sub-kontraktor, serta proses klaim dan uang
jaminan yang dilakukan.
- Fungsi :
Untuk mengawasi aktivitas dari kontraktor dan menyakinkan
bahwa kontrak bangunan dapat selesai tepat waktu dan sesuai
dengan budjet yang ditetapkan.
- Biaya :
US $3.500,-.
79
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Project.
- Modul General Ledger
Pendekatan yang digunakan untuk modul General Ledger adalah
terintegrasi penuh dengan buku besar tambahan lainnya dengan
menggunakan ‘Interim Journal File’. Semua transaksi General Ledger
yang dibuat melalui sub-ledger pertama-tama akan disimpan di dalam
‘Interim Journal File’, setelah itu data akan di-import sebelum dilakukan
proses tutup atau tutup tahun untuk seluruh accounts. Alternatif lainnya,
sistem ini memungkinkan semua transaksi untuk langsung diposting ke
ledger tanpa disimpan dulu di file sementara. Modul ini memerlukan
setup terlebih dahulu di master files yang berhubungan sebelum user
menggunakan option data entry lainnya. Ada banyak variasi transaksi
jurnal yang disediakan oleh s istem untuk membedakan masing-masing
transaksi jurnal yang berbeda menurut sistem akuntansi umum. Selain
dari jurnal entry, sistem juga menyediakan option lain untuk transaksi
prepayment, reccuring, previous periode dan audit adjustment. Data lain
yang diperoleh General Ledger adalah melalui External Journal Entry
dimana berisi data transaksi dari modul lain yang akan diposting ke
dalam modul ini juga. Untuk menyajikan laporan keuangan yang akurat
dan pengawasan terhadap segala perubahan, user dapat menggunakan
option tutup bulan atau tahun. Dengan menggunakan option ini, user
hanya dapat merubah laporan periode yang sudah ditutup dengan
80
menggunakan option Previous Period Transaction Entry atau Audit
Adjustment Entry. Sudah menjadi hal yang umum dalam suatu organisasi
adanya multi departemen atau divisi dan dimana ada suatu biaya tertentu
yang dibebankan untuk satu departemen terlebih dahulu. Dengan
menggunakan option General Ledger Cost Apportionment Entry, user
dapat mengalokasikan biaya tersebut ke dalam beberapa departemen
berdasarkan nilai tertentu atau persentase. Dalam laporan keuangan,
anggaran dari masing-masing divisi dan departemen dapat bersama-sama
dilaporkan dengan biaya aktual. Anggaran dimasukkan melalui option
Budget Entry, dan ada berbagai macam metode yang sudah disediakan
oleh sistem.
Gambar 4.9 Contoh Tampilan Modul General Ledger
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
81
- Tujuan Awal :
Untuk mencatat semua pendapatan dan pengeluaran perusahaan.
- Fungsi :
Untuk membuat laporan keuangan setiap bulan ataupun setiap
tahunnya.
- Biaya :
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Finance dan divisi Accounting.
- Modul Project Ledger
Modul Project Ledger adalah modul yang menangani pembiayaan
proyek serta analisa laba yang didapat dari semua pendapatan proyek
setelah dikurangi dengan biaya proyek baik secara bulanan maupun
secara akumulasi dari periode sebelumnya. User dapat membuat berbagai
macam bentuk laporan proyek sesuai dengan yang diinginkan dengan
berdasarkan kode biaya. Sistem ini juga menunjang komitmen akuntansi
yang didapat dari modul Purchase Order dan Account Payable.
Contohnya adalah ketika Purchase Order sudah dikirimkan kepada
supplier maka liabilities akan timbul pada saat tagihan dari supplier
diterima.
82
Gambar 4.10 Contoh Tampilan Modul Project Ledger
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Tujuan Awal :
Untuk menangani pembiayaan proyek serta analisa laba.
- Fungsi :
Untuk menangani proyek secara efisien, menjamin biaya yang
dikeluarkan tidak melebihi batas yang ditentukan dan untuk
mengetahui dan melacak status proyek.
- Biaya :
US $7.000,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Project.
83
- Modul Purchase Order
Modul Purchase Order membantu perusahaan untuk mengatur proses
pembelian dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Sistem ini
membutuhkan master file setup khusus di masing-masing master file
yang berhubungan, termasuk jenjang atau tingkatan untuk pengambil
keputusan dan jabatan orang yang berwenang untuk batas persetujuan
sampai nilai tertentu. Hanya pembelian yang benar dengan persetujuan
yang sesuai dapat masuk ke dalam sistem dan menghasilkan Purchase
Order sebagaimana mestinya. Data secara teratur dimasukkan ke dalam
sistem dari option Purchase Order Entry, dan user perlu
mengidentifikasikan siapa yang memberikan persetujuan sebelum akhir
dari data entry. ‘Draft copy’ dari Purchase Order dapat dihasilkan dan
dicetak keluar dari sistem. Purchase Order Entry yang sudah dilengkapi
lalu siap untuk disahkan dan disetujui. Pada saat proses pengesahan
berlangsung, sistem akan menghasilkan dua lembar Purchase Order dan
masing-masing adalah untuk penjual dan untuk bagian arsip. Selama
proses pemasukan data entry, sistem akan dapat mengontrol pengeluaran
dengan cara mencocokan anggaran yang tersedia untuk biaya per unit
barang. Sistem akan mengontrol setiap transaksi yang sudah melewati
jumlah anggaran yang sudah ditetapkan, untuk itu perusahaan dapat
secara efektif mengatur pengeluaran yang telah ditetapkan untuk setiap
divisi dan departemen. Sistem ini menyediakan beberapa perhitungan
untuk sistem pengawasan anggaran yang baik dan mengecek untuk
84
budget baik dengan cara pengawasan departemen atau pengawasan
laporan. Sistem akan menghasilkan laporan berbeda untuk membantu
manajemen melaporkan khususnya ‘Purchase Order Status Report’ dan
‘Departemental Account Summary Report’.
Gambar 4.11 Contoh Tampilan Modul Purchase Order
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Tujuan Awal :
Membantu perusahaan untuk mengatur proses pembelian dengan
cara yang lebih efektif dan efisien.
- Fungsi :
Untuk mencatat setiap pembelian yang dilakukan oleh perusahaan.
- Biaya :
US $2.100,-.
85
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Project.
- Modul Report Writer
Modul Report Writer adalah modul yang digunakan untuk mensetup
report di munculin sesuai dengan yang kita inginkan.
- Tujuan Awal :
Untuk mengatur report yang ingin dihasilkan.
- Fungsi :
Untuk mensetup report di munculin sesuai dengan yang kita
inginkan.
- Biaya :
US $2.100,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Accounting, Divisi Finance, Divisi Collection, Divisi TI,
Divisi Project, Divisi Sales Administration dan Divisi Customer
Service.
- Modul Master Files Maintenance
Modul Master Files Maintenance adalah dasar dari seluruh komputerisasi
dan oleh karena itu harus diimplementasikan dengan baik dengan kode
yang disesuaikan. Standar hierarki bagi Modul Master Files Maintenance
adalah terbagi ke dalam 3 tingkatan yaitu level 1 (Module), level 2
(Event) dan level 3 (Option). Modul Master Files Maintenance digunakan
sebagai perpustakaan atau gudang untuk kode yang digunakan di dalam
86
sistem. Hal ini akan menghindari repetisi atau penggandaan hasil
pengkodean secara berlebihan.
- Tujuan Awal :
Menyusun semua kode utama yang diperlukan untuk menjalankan
sistem dan menyediakan contoh kode serta menunjukkan tipe kode
yang digunakan.
- Fungsi :
Sebagai perpustakaan atau gudang untuk kode yang digunakan di
dalam sistem.
- Biaya :
US $4.200,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
- Modul Sales Administration
Modul Sales Administration meliputi semua aktivitas yang dibutuhkan
untuk mengatasi operasi sehari-hari mulai dari pejualan sampai pada unit
kosong yang dimiliki. Setelah pembeli melakukan transaksi maka berkas-
berkas penjualan akan dicetak. Sistem akan menentukan schedule
penagihan yang berbeda untuk tiap-tiap jenis property yang berbeda dan
tagihan bisa dicetak secara otomatis ketika penjualan sudah
dikonfirmasikan.
87
Gambar 4.12 Contoh Tampilan Modul Sales Administration
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Tujuan Awal :
Meliputi semua aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatasi operasi
sehari-hari mulai dari pejualan sampai pada unit kosong yang
dimiliki.
- Fungsi :
Untuk mencatat semua transaksi penjualan yang terjadi dalam
perusahaan.
- Biaya :
US $3.500,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Sales Administration.
88
- Modul Fixed Asset
Modul Fixed Asset memberikan sebuah metode secara sistematik untuk
mendata semua transaksi fixed asset dan juga membantu manajemen
mengontrol semua fixed asset perusahaan. Dengan modul ini, kita akan
mengetahui semua informasi atas semua fixed asset yang ada di
perusahaan.
Gambar 4.13 Contoh Tampilan Modul Fixed Asset
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Tujuan Awal :
Untuk mendata semua transaksi fixed asset dan juga membantu
manajemen mengontrol semua fixed asset perusahaan.
89
- Fungsi :
Untuk mengetahui semua informasi atas semua fixed asset yang ada
di perusahaan.
- Biaya :
US $2.100,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Accounting.
- Modul System Administration
Modul System Administration merupakan sebuah modul yang
mengijinkan user untuk mengubah tampilan dari program aplikasi sesuai
dengan spesifikasi yang mereka inginkan. Modul ini memungkinkan
untuk melakukan penambahan user, menentukan apa yang bisa
digunakan oleh user dan mengontrol setiap user di dalam sistem. Modul
ini menyediakan keamanan dengan membatasi penggunaan option bagi
setiap user. Dengan modul ini, kita dapat menentukan user dan
menempatkannya ke dalam masing-masing grup. Tiap-tiap grup ini
nantinya akan diputuskan hak untuk setiap user yang berada di dalam
grup tersebut.
- Tujuan Awal :
Untuk mengubah tampilan dari program aplikasi sesuai dengan
spesifikasi yang mereka inginkan.
90
- Fungsi :
Untuk melakukan penambahan user, menentukan apa yang bisa
digunakan oleh user, mengontrol setiap user di dalam sistem dan
menjaga keamanan sistem.
- Biaya :
US $3.500,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
- Modul Inventory Control
Gambar 4.14 Contoh Tampilan Modul Inventory Control
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
Modul Inventory Control adalah modul yang digunakan untuk
mengontrol dan mendata barang-barang yang ada di dalam perusahaan.
91
Barang-barang tersebut bisa merupakan barang baku yang dibeli ataupun
barang yang siap untuk dijual.
- Tujuan Awal :
Untuk mengontrol dan mendata barang-barang yang ada di dalam
perusahaan.
- Fungsi :
Untuk mengatur inventaris perusahaan.
- Biaya :
US $2.100,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Project.
- Modul Customer Service
Customer Service merupakan pemenuhan dan penanganan semua
permintaan jasa dari pemilik dan penyewa serta juga jasa maintenance
rutin. Semua permintaan atas layanan yang diterima akan ditugaskan
kepada karyawan yang berhubungan untuk tujuan follow up. Modul
Customer Service melayani sebagai sebuah pusat Customer Service untuk
memfasilitasi semua permintaan yang diajukan oleh pemilik dan penyewa
atas jasa yang diinginkan. Semua informasi dari permintaan yang
diajukan dan biayanya tersebut akan disimpan di dalam modul Customer
Service.
92
Gambar 4.15 Contoh Tampilan Modul Customer Service
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Tujuan Awal :
Melayani sebagai sebuah pusat Customer Service untuk
memfasilitasi semua permintaan yang diajukan oleh pemilik dan
penyewa atas jasa yang diinginkan.
- Fungsi :
Untuk pemenuhan dan penanganan semua permintaan jasa dari
pemilik dan penyewa serta juga jasa maintenance rutin.
- Biaya :
US $3.500,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Customer Service.
93
- Modul Tenancy Management
Modul Tenancy Management digunakan untuk menangani dan mengatur
penyewa dan pemilik dari property yang ada. Modul ini diberikan oleh
pihak perusahaan kepada pihak pengelola. Di dalam modul ini juga
menangani kontrak antara pihak pengelola dengan para penyewa serta
pemilik dari perumahan. Modul ini juga akan berisikan informasi lengkap
mengenai penyewa dan pemilik dari perumahan.
Gambar 4.16 Contoh Tampilan Modul Tenancy Management
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
- Tujuan Awal :
Untuk menangani dan mengatur penyewa dan pemilik dari
property.
94
- Fungsi :
Sebagai pusat informasi mengenai penyewa dan pemilik dari
perumahan.
- Biaya :
US $2.100,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Pihak Pengelola.
- Modul Meter Utility
Gambar 4.17 Contoh Tampilan Modul Meter Utility
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
Modul Meter Utility merupakan modul yang digunakan untuk melacak
pemakaian utility di dalam kondominium, pertokoan, perkantoran atau
kompleks. Modul ini menangani masalah pemakaian air, listrik, sampah
95
dan gas. Modul ini diberikan perusahaan kepada pihak pengelola. Pihak
pengelola akan menagih kepada penyewa atau pemilik berdasarkan
pemakaian meteran masing-masing.
- Tujuan Awal :
Untuk melacak pemakaian utility di dalam kondominium,
pertokoan, perkantoran atau kompleks.
- Fungsi :
Untuk menangani masalah pemakaian air, listrik, sampah dan gas.
- Biaya :
US $2.100,-
- Divisi yang Berhubungan :
Pihak Pengelola.
2. Infrastruktur
Infrastruktur yang ada di PT. Multi Artha Pratama yaitu :
1. Platform (Hardware dan Software)
Perusahaan membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) yang mana dibutuhkan untuk membantu divisi-divisi
yang ada dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya
sehari-hari. Perangkat keras yang digunakan oleh perusahaan adalah :
- PC (Personal Computer)
Ada 250 unit komputer yang digunakan oleh perusahaan. Biaya
investasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membeli komputer
96
adalah sebesar US $87.500.- dimana harga masing-masing komputer
adalah sekitar US $350,- dengan spesifikasi sebagai berikut
Pentium(R) 4 CPU 2,4GHz-2,8GHz, Motherboard, Memory 256MB-
512MB, VGA 64-128MB, Hardisk Capacity 60-100GB dan CD
ROM/DVD ROM.
- Printer
Ada 85 unit printer yang tersedia dengan spesifikasi sebagai berikut :
Epson LX-300+ II sebanyak 50 unit dengan harga per unit US $175
dan Epson Stylus C67 sebanyak 35 unit dengan harga per unit US $95
Biaya investasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membeli
printer adalah sebesar US $12.075,-.
- Scanner
Ada 15 unit scanner yang tersedia dengan spesifikasi HP ScanJet
2400 dengan harga per unit sebesar US $80. Biaya investasi yang
dibutuhkan oleh perushaaan untuk membeli scanner adalah sebesar
US $1.200,-.
- Server
Biaya investasi untuk server adalah US $10.000,- yang digunakan
untuk membeli 2 unit komputer dan strorage untuk menyimpan data-
data perusahaan.
Lisensi perangkat lunak yang dibeli oleh perusahaan adalah :
- Sistem Operasi Microsoft Windows 2000 Professional/XP
Professional/Server 2003 Enterprise Edition
97
Perusahaan memiliki 250 unit komputer yang tersebar di semua divisi
yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows dimana 100
unit komputer masih menggunakan sistem operasi Microsoft Windows
2000 dengan harga US $100,- dan 150 unit lainnya menggunakan
Microsoft Windows XP Professional dengan harga US $220,-.
Sedangkan untuk 2 unit komputer server perusahaan menggunakan
Microsoft Windows Server 2003 Enterprise Edition dengan harga US
$850,-. Biaya investasi awal untuk membeli sistem operasi adalah
sebesar US $44.700,-.
- Microsoft Office 2000 Professional/XP Professional/Live
Communications Server 2003
Perusahaan menggunakan Microsoft Office untuk menjalankan proses
bisnis serhari-harinya dengan rincian sebagai berikut 100 Microsoft
Office 2000 Professional dengan harga US $ 120,- dan 150 Microsoft
Office XP Professional dengan harga US $ 240,-. Sedangkan untuk
server perusahaan menggunakan Microsoft Office Live
Communications Server 2003 dengan harga US $ 40,-. Biaya investasi
awal untuk membeli Microsoft Office adalah sebesar US $38.080,-.
- Tujuan Awal :
Memudahkan user untuk melakukan kegiatan operasional
perusahaan.
98
- Fungsi :
Hardware berfungsi untuk menjalankan sistem secara fisik yaitu
melakukan input data ke dalam sistem, serta mengambil output
yang dihasilkan oleh sistem. Sedangkan software berfungsi sebagai
interface yang memungkinkan user menginstruksikan sistem untuk
bekerja sesuai dengan keinginan user.
- Biaya :
US $213.555,-.
Tabel 4.1 Biaya Platform (Hardware dan Software dalam 1 tahun)
Biaya Jumlah Harga Total (US $) (US $)
Biaya Investasi Awal : Biaya Hardware : Personal Computer 250 350 87500 Printer Epson LX-300+ II 50 175 8750 Printer Epson Stylus C67 35 95 3325 Scanner HP ScanJet 2400 15 80 1200 Server 10000 Biaya Software : OS Windows 2000 Professional 100 100 10000 OS Windows XP Professional 150 220 33000 OS Windows Server 2003 Enterprise Edition 2 850 1700 Microsoft Office 2000 Professional 100 120 12000 Microsoft Office XP Professional 150 240 36000 Microsoft Office Live Communication Server 2003 2 40 80 Biaya Update Hardware & Software 10000
Total Biaya 213555 - Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
2. Network
Network merupakan jaringan yang menghubungkan seluruh user melalui
komputernya.
99
- Tujuan Awal :
Untuk membangun suatu workfield yang saling terkoneksi dan
saling berhubungan.
- Fungsi :
Untuk menghemat waktu dalam penukaran data dan informas i
perusahaan serta menghubungkan setiap unit komputer yang ada
dalam perusahaan.
- Biaya :
US $8.000,-.
Tabel 4.2 Biaya Network (dalam 1 tahun)
Keterangan Harga (US $) Biaya Investasi Awal : Pembuatan Local Area Network 3000 Biaya Update Local Area Network 5000
Total Biaya 8000 - Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
3. E-mail System
Perusahaan menggunakan Lotus Notes 6.5 sebagai sarana e-mail untuk
para karyawannya dengan harga per client US $100,-.
- Tujuan Awal :
Sebagai sarana e-mail karyawan perusahaan.
- Fungsi :
Untuk menampung e-mail serta address book dan kalender kegiatan
karyawan perusahaan.
100
- Biaya :
US $27.500,-.
Tabel 4.3 Biaya E-mail System (dalam 1 tahun)
Biaya Jumlah Harga Total (US $) (US $) Biaya Investasi Awal : Lotus Notes 6.5 250 100 25000 Biaya Update Sistem 2500
Total Biaya 27500 - Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
4. Internet/Intranet Security
Internet/Intranet Security merupakan perangkat keamanan yang dipasang
untuk mencegah adanya penyalahgunaan akses dan hacker yang akan
mencuri data dan informasi perusahaan. Perusahaan menggunakan
McAfee Total Protection for Enterprise dengan harga US $20,- per
komputer.
- Tujuan Awal :
Untuk menjaga data dan informasi perusahaan.
- Fungsi :
Sistem menjadi terlindungi dari serangan dari pihak yang tidak
berkepentingan sehingga dapat mencegah terjadinya
penyalahgunaan akses dan pencurian data perusahaan.
- Biaya :
US $7.500,-.
101
Tabel 4.4 Biaya Internet/Intranet Security (dalam 1 tahun)
Biaya Jumlah Harga Total (US $) (US $) Biaya Investasi Awal : McAfee Total Protection for Enterprise 250 20 5000 Biaya Update Sistem 2500
Total Biaya 7500 - Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
3. Services (Layanan)
Layanan atau services yang ada di PT. Multi Artha Pratama adalah sebagai
berikut :
1. Helpdesk
Helpdesk merupakan layanan untuk membantu user dalam menangani
masalah-masalah yang muncul pada aplikasi maupun pada komputernya.
- Tujuan Awal :
Membantu user yang menghadapi masalah dalam penggunaan
aplikasi ataupun kendala yang muncul pada komputernya.
- Fungsi :
Sebagai media informasi untuk mencari solusi bagi user yang
mengalami kendala dalam menggunakan aplikasi.
- Biaya :
US 14.000,-.
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
102
Tabel 4.5 Biaya Helpdesk (dalam 1 tahun)
Keterangan Total (US $)
Biaya operasional selama 1 tahun 14000 Total Biaya 14000
2. Maintenance
Maintenance merupakan layanan untuk mendukung instalansi dan
pemeliharaan sistem yang ada di perusahaan.
- Tujuan Awal :
Mendiagnosa, memperbaiki dan memelihara sistem yang ada di
perusahaan serta melakukan upgrade sistem jika diperlukan.
- Fungsi :
Mengurangi kerusakan atau mencegah kesalahan-kesalahan yang
timbul karena masalah teknis sehingga dapat meningkatkan
performa sistem perusahaan.
- Biaya :
US $57.000,-.
Tabel 4.6 Biaya Maintenance (selama 1 tahun)
Keterangan Total (US $)
Biaya operasional selama 1 tahun 12000 Biaya maintenace Software & Hardware 10000 Network 5000 Sistem 30000
Total Biaya 57000 - Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
103
3. Security Monitoring
Security Monitoring digunakan untuk memantau arus keluar masuk
informasi dan data dalam perusahaan.
- Tujuan Awal :
Untuk mengatur jalannya arus informasi dan data dalam
perusahaan.
- Fungsi :
Untuk menjamin keamanan aliran data dan informasi perusahaan.
- Biaya :
US $6.000,-.
Tabel 4.7 Biaya Security Monitoring (selama 1 tahun)
Keterangan Total (US $)
Biaya operasional selama 1 tahun 6000 Total Biaya 6000
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
4. Management (Manajemen)
Proses managemen yang ada di PT. Multi Artha Pratama yaitu :
1. Budgeting and Planning
Perusahaan selalu melakukan perencanaan dan perkiraan anggaran yang
dibutuhkan untuk membuat aplikasi baru yang diperlukan dengan
mengadakan rapat dan konsultasi dengan pihak internal perusahaan
seperti direktur dan pihak-pihak yang berhubungan dengan aplikasi baru
104
tersebut maupun dengan external perusahaan seperti vendor. Perencanaan
dilakukan supaya perusahaan tahu kapan proyek tersebut selesai dan
berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek
tersebut.
- Tujuan Awal :
Untuk mengatur suatu proyek sistem dapat diselesaikan dengan
sumber daya yang tersedia dan batas waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya.
- Fungsi :
Menjamin suatu proyek sistem dapat berjalan sesuai dengan
rencana.
- Biaya :
US $12.000,-.
Tabel 4.8 Biaya Budgeting & Planning (dalam 1 tahun)
Keterangan Total (US $)
Biaya operasional selama 1 tahun 12000 Total Biaya 12000
- Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi.
2. Training
Perusahaan selalu melakukan training kepada karyawannya agar mereka
dapat terus belajar dan berkembang serta dapat dengan mudah
menjalankan aplikasi yang mereka gunakan setiap harinya.
105
- Tujuan Awal :
Untuk meningkatkan nilai utilitas sistem sekaligus kualitas sumber
daya manusia yang dimiliki perusahaan.
- Fungsi :
Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dari
karyawan perusahaan.
- Biaya :
US $ 30.000,-.
Tabel 4.9 Biaya Training (dalam 1 tahun)
Keterangan Total (US $)
Biaya materi pengajaran 5000 Gaji pengajar training 15000 Biaya pengembangan 10000
Total Biaya 30000 - Divisi yang Berhubungan :
Divisi Teknologi Informasi dan divisi Human Resource
Development.
Persentase dari masing-masing sumber daya lights on yaitu untuk aplikasi 40%,
infrastruktur 25%, services 15% dan manajemen 20%.
106
Gambar 4.18 Persentase Portfolio Lights On
(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)
4.3 Aplikasi Proyek IT yang Sedang Direncanakan oleh Perusahaan
Aplikasi proyek IT yang sedang direncanakan oleh PT. Multi Artha Pratama
adalah sebagai berikut :
1. Human Resource Information System
Human Resource Information System merupakan sebuah aplikasi pendukung
yang dibuat untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para
karyawan yang ada di PT. Multi Artha Pratama.
- Tujuan Awal :
Mencatat semua informasi yang berkaitan dengan sumber daya
manusia perusahaan.
107
- Fungsi :
Sebagai indikator yang menggambarkan prestasi, kinerja, payroll serta
produktivitas karyawan PT. Multi Artha Pratama.
- User :
Divisi Human Resource Development.
- Biaya :
US $25.000,-.
- Dampak Apabila Proyek Tertunda :
Penyebaran informasi yang masih berupa paper based di divisi Human
Resource Development yang cenderung memakan waktu dan biaya.
2. Knowledge Management
Knowledge Management merupakan sebuah aplikasi pendukung yang dibuat
untuk memenuhi kegiatan operasional di PT. Multi Artha Pratama.
- Tujuan Awal :
Mempercepat proses penyebaran informasi dan proses pembelajaran
dalam perusahaan.
- Manfaat :
Knowledge karyawan perusahaan dalam menangani setiap masalah
yang muncul tidak akan hilang begitu saja dan dapat disimpan untuk
karyawan yang lain yang menghadapi masalah yang sama di masa
mendatang.
- User :
Semua Divisi.
108
- Biaya :
US $15.000,-.
- Dampak Apabila Proyek Tertunda :
Knowlegde karyawan yang ada dapat hilang begitu saja jika tidak
didokumentasikan.
3. IFCA In House
IFCA In House merupakan sebuah aplikasi pendukung yang dibuat untuk
memenuhi kegiatan operasional yang tidak terdapat pada modul-modul
aplikasi IFCA.
- Tujuan Awal :
Menambah modul-modul tambahan yang dapat membantu kegiatan
operasional perusahaan yang tidak terdapat pada aplikasi IFCA.
- Fungsi :
Sebagai suatu aplikasi pendukung yang mendukung kegiatan
operasional perusahaan.
- User :
Semua Divisi.
- Biaya :
US $35.000,-
- Dampak Apabila Proyek Tertunda :
Penanganan properti perusahaan dan pembuatan laporan menjadi
kurang optimal.
109
4.4 Analisis Kondisi Lingkungan Industri
4.4.1 Analisis Model Kompetitif 5 Kekuatan Porter
1. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Kekuatan tawar menawar pembeli dalam perusahaan PT. Multi Artha
Pratama sangatlah besar pengaruhnya. Pembeli adalah stakeholder yang
berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk
menarik sejumlah pelanggan maka PT. Multi Artha Pratama mengadakan
sejumlah promosi misalnya dengan memberikan undangan yang dihibur
oleh sejumlah artis ternama dan pemberian door prize. Konsumen yang
membeli real estate perumahan adalah masyarakat menengah ke atas.
Perusahaan juga mencari berbagai cara untuk menarik pembeli sebanyak-
banyaknya agar loyal kepada perusahaan. Kekuatan tawar menawar pembeli
dalam PT. Multi Artha Pratama bisa dikatakan tinggi karena pembeli
mempunyai pilihan untuk membeli property pada perusahaan lain yang
berada di lokasi tersebut.
2. Ancaman dari Pesaing
Perusahaan pesaing adalah perusahaan yang bergerak dibidang yang
sama dan tingkatannya diatas atau sama dengan perusahaan. Perusahaan
yang menjadi pesaing PT. Multi Artha Pratama adalah PT. Sejahtera Persada
yang menangani Cluster Manyar PIK, PT. Sinar Anugerah Semesta yang
menangani Lotus Palace, dan PT. Grisenda yang menangani Taman
Grisenda. Pesaing-pesaing tersebut sama-sama merupakan developer real
estate khususnya di daerah Pantai Indah Kapuk. Ancaman dari pesaing
110
dalam industri yang sejenis yaitu dalam bidang developer bisa dikatakan
rendah karena brand image perusahaan PT. Multi Artha Pratama sudah
bagus.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
PT. Multi Artha Pratama bekerja sama dengan perusahaan
Witteveen+Bos dari Belanda dalam membangun sistem polder dan memakai
standar internasional. Selain itu PT. Multi Artha Pratama juga bekerja sama
dengan PT Cahayamurni Dirganusa dalam tender pekerjaan Mekanikal &
Elektrikal untuk penunjang Instalasi Pengolahan Air Minum di Pantai Indah
Kapuk yang digunakan untuk memproduksi tidak hanya air bersih
melainkan air layak minum untuk memenuhi kebutuhan perumahan Bukit
Golf Mediterania. Untuk sliding dan folding doors, PT. Multi Artha Pratama
bekerja sama dengan PT. Karya Mandiri Sepakat. Sebelum bekerja sama
dengan pemasok, PT. Multi Artha Pratama melakukan suatu perjanjian
yang disepakati oleh kedua belah pihak agar tidak terjadi kesalahpahaman di
masa yang akan datang. Kekuatan tawar menawar pemasok pada perusahaan
PT. Multi Artha Pratama bisa dikatakan rendah karena perusahaan tidak
hanya tergantung pada 1 pemasok saja dan bisa memilih pemasok-pemasok
yang lain yang cocok dengan kualitas yang diinginkan perusahaan.
4. Ancaman Pendatang Baru
Tidak terlalu banyak perusahaan baru yang bergerak di industri ini
dikarenakan memerlukan modal yang besar, selain itu PT. Multi Artha
Pratama telah memiliki citra yang baik karena merupakan perusahaan
111
gabungan dari 3 developer besar yaitu Agung Sedayu Group, Agung
Podomoro Group dan Salim Group. Jadi munculnya pendatang baru tidak
menjadi ancaman yang besar bagi perusahaan, bahkan dengan adanya
pesaing baru tersebut, maka dapat dijadikan suatu tolak ukur keberhasilan
suatu perusahaan. Untuk pesaing barunya adalah PT. Wira Sakti Surya
Persada yang menangani Metro Broadway. Ancaman pendatang baru pada
industri ini bisa dikatakan rendah karena untuk memasuki industri ini
membutuhkan modal yang tidak sedikit sehingga menjadi hambatan untuk
memasuki industi ini.
5. Ancaman Produk Pengganti
Produk pengganti real estate adalah apartemen serta properti- properti
yang di sewakan dan real estate yang dikembangkan oleh pemerintah,
contohnya rumah susun. Pemerintah membangun rumah susun untuk
membantu kalangan menengah ke bawah dengan harga yang terjangkau.
Dibandingkan rumah susun yang di tawarkan oleh pemerintah, PT. Multi
Artha Pratama menawarkan produk yang lebih mahal tetapi dengan fasilitas
yang lengkap dan kemudahan pembayaran yang dapat diangsur 60 kali
angsuran tanpa uang muka dengan suku bunga sebesar 7%. IT disini
mempunyai peranan penting yaitu melahirkan inovasi produk baru agar
perusahaan mempunyai keunggulan bersaing dari produk penggantinya.
Ancaman produk pengganti bisa dikatakan menengah karena ada beberapa
konsumen yang lebih mementingkan kualitas dan ada juga yang lebih
mementingkan kuantitas sehingga juga tergantung kepada konsumen itu
112
sendiri ingin membeli perumahan yang berkualitas ataupun perumahan yang
lebih murah dengan kualitas yang setara.
Gambar 4.19 Analisis Model Kompetitif 5 Kekuatan Porter
PT. Multi Artha Pratama
(Sumber : Pengolahan Data)
4.4.2 Analisis Value Chain Porter
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Multi Artha Pratama meliputi:
• Primary Activities
1. Feasibility Study
Memperoleh lahan yang strategis untuk dikembangkan, melakukan riset
atau studi apakah daerah tersebut menguntungkan, akan dijual berapa
untuk mendapatkan keuntungan serta berdasarkan daerah tersebut dengan
konsep apa bangunan akan dibangun.
113
2. Design and Built
Merancang produk mulai dari segi sipil, membangun serta mengawasi
produk yang dikembangkan, melakukan proses tender untuk mencari
kontraktor yang cocok dari segi harga maupun kualitas.
3. Product
PT. Multi Artha Pratama menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
berupa apartemen dan perumahan elit.
4. Indent
Mengidentifikasi kebutuhan pembeli dan calon pembeli dan melakukan
kegiatan promosi serta menentukan strategi pemasaran.
5. Service
Memberikan konsep tempat tinggal yang nyaman untuk ditinggali, yang
dekat dengan pusat kota, memberikan fasilitas yang terbaik kepada
konsumennya, memberikan guarantee pada triwulan pertama jika ada
kerusakan produk, dan menjanjikan serah terima tepat waktu.
• Support Activities
1. Infrastruktur Perusahaan
Bagian Project, Accounting dan Finance.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM di PT. Multi Artha Pratama dikelola oleh divisi Human
Resource Development yang meliputi kegiatan perekrutan karyawan,
alokasi karyawan, penetapan gaji dan tunjangan karyawan, pelatihan
karyawan, pengawasan kinerja karyawan dan mengatur jadwal kegiatan.
114
3. Pengembangan Produk dan Teknologi
Penggunaan jaringan untuk menghubungkan komputer-komputer,
menggunakan beberapa aplikasi untuk mempermudah aktivitas bisnis,
dan melakukan market research.
4. Procurement
Memilih dan mengkoordinir partner bisnis (kontraktor dan arsitek).
Kegiatan PendukungInfrastruktur
Manajemen Sumber DayaPerekrutan, alokasi, penetapan gaji dantunjangan, pelatihan, pengawasan kinerjakaryawan dan mengatur jadwal kegiatan
Bagian Project, Finance danAccounting
Pengembangan Produk danTeknologi
Penggunaan jaringan, menggunakanbeberapa aplikasi untuk mempermudahaktivitas bisnis, dan market research
Procurement Memilih dan mengkoordinir partnerbisnis (kontraktor dan arsitek)
FeasibilityStudy
Memperolehlahan yang
strategis untukdikembangkan,
melakukanriset atau studiapakah daerah
tersebutmenguntungka
n
Design andBuilt
Merancangproduk,membangunsertamengawasiproduk,melakukanproses tenderuntuk mencarikontraktor
Product
PT. MultiArtha Pratamamenghasilkanproduk yangberkualitastinggi berupaapartemenmewah
Indent
Mengidentifikasi kebutuhanpembeli dancalon pembeli,melakukankegiatanpromosi ser tamenentukanstrategipemasaran
Servicing
Memberikankonsep tempattinggal yangnyaman, dekatdengan pusatkota,memberikanfasilitas yangterbaik,memberikanguarantee, danmenjanjikanserah terimatepat waktu.
TambahanNila i-biaya =profit (margin )
Gambar 4.20 Analisis Value Chain Porter
PT. Multi Artha Pratama
(Sumber : Pengolahan Data)
115
4.4.3 Analisis SWOT
Pada tahapan analisis ini, terbagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan internal
perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan internal perusahaan
digunakan untuk mengetahui kekuatan maupun kelemahan dari perusahaan.
Sedangkan lingkungan eksternal digunakan untuk mengetahui ancaman maupun
kesempatan atau peluang yang ada. Adapun data yang diperoleh berasal dari hasil
analisis lingkungan dan hasil wawancara dengan manager dari perusahaan tentang
pandangannya terhadap lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal
perusahaan.
4.4.3.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Analisis lingkungan internal perusahaan menjabarkan apa saja yang menjadi
kekuatan yang dimiliki perusahaan dan apa saja yang menjadi kelemahan dari
perusahaan. Berikut ini adalah kekuatan dan kelemahan dari PT. Multi Artha
Pratama :
• Kekuatan
Hasil rekapitulasi terhadap faktor kekuatan internal PT. Multi Artha Pratama
yaitu :
116
Tabel 4.10 Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal
PT. Multi Artha Pratama
No Faktor Kekuatan Perusahaan
1 Memiliki citra yang baik
2 Memiliki modal yang besar
3 Perumahan real estate yang berkualitas tinggi dengan fasilitas yang lengkap
4 Lokasi perumahan yang strategis
5 Memiliki top manajemen yang baik
- Memiliki citra yang baik.
Perusahaan PT. Multi Artha Pratama dikatakan memiliki citra yang baik
dan terpercaya karena PT. Multi Artha Pratama merupakan perusahaan
gabungan dari Agung Sedayu Group, Agung Podomoro Group dan Salim
Group.
- Memiliki modal yang besar.
Karena merupakan perusahaan gabungan maka perusahaan PT. Multi
Artha Pratama memiliki modal yang besar untuk mendukung kegiatan
bisnisnya.
- Perumahan real estate yang berkualitas tinggi dengan fasilitas yang
lengkap.
Perumahan yang ditawarkan oleh perusahaan memiliki fasilitas yang
paling lengkap seperti sekolah internasional, pasar tradisional, pusat
belanja dan makan, rumah sakit, hotel, lapangan golf, mall, showroom
117
dan bengkel, pusat entertainment dan pusat komersial lainnya. Selain itu
perumahan tersebut dijaga dengan sistem keamanan 24 jam yang canggih
dan juga untuk menangani masalah banjir yang biasa terjadi maka
dibangun sistem polder yang merupakan hasil kerja sama dengan
konsultan ahli dari Belanda.
- Lokasi perumahan yang strategis.
Lokasi proyek perumahan real estate yang berada di kawasan strategis
yaitu adanya daerah industri di daerah Kapuk Kamar dan juga letaknya
yang dekat dengan pusat lalu lintas internasional yaitu Bandara Soekarno
Hatta, menyebabkan kawasan ini cukup populer di mata asing lainnya.
- Memiliki top manajemen yang baik.
Perusahaan memiliki top manajemen yang baik dan profesional yang ahli
dibidangnya masing-masing sesuai dengan spesifikasi jabatan maupun
tuntutan strategi bisnis perusahaan.
118
• Kelemahan
Hasil rekapitulasi terhadap faktor kelemahan internal PT. Multi Artha
Pratama yaitu :
Tabel 4.11 Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal
PT. Multi Artha Pratama
No Faktor Kelemahan Perusahaan
1 Aplikasi pendukung sistem masih kurang sempurna
2 Turn over karyawan yang tinggi
3 HRD masih manual
4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing
5 Biaya produksi yang tinggi
- Aplikasi pendukung sistem masih kurang sempurna.
Aplikasi IFCA yang digunakan oleh perusahaan masih kurang cocok
dengan kegiatan operasional perusahaan sehingga ada beberapa kegiatan
operasional sehari-hari masih belum terkoneksi dengan aplikasi.
Dikarenakan dengan itu maka perusahaan membangun sebuah aplikasi
baru untuk menambah modul-modul tambahan yang dibutuhkan oleh
perusahaan tetapi tidak terdapat dalam aplikasi IFCA.
- Turn over karyawan yang tinggi
Turn over karyawan di perusahaan PT. Multi Artha Pratama bisa
dikatakan tinggi karena karyawan yang bekerja di perusahaan rata-rata
119
merupakan fresh graduate yang cenderung mencari pengalaman sehingga
dapat dikatakan loyalitas karyawan terhadap perusahan masih kurang.
- HRD masih manual.
Dokumentasi yang masih kurang terstruktur dan bersifat manual serta
paper based di bagian HRD sehingga untuk mencari suatu informasi di
bagian HRD membutuhkan waktu sehingga sekarang perusahaan lagi
membangun aplikasi Human Resource Information System yang dibuat
untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan
yang ada pada perusahaan.
- Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing.
Perumahan real estate yang dibuat perusahaan cenderung lebih mahal
dibandingkan dengan pesaing yang lain karena fasilitas-fasilitas yang
ditawarkan oleh perusahaan lengkap serta dengan perumahan yang elit.
- Biaya produksi yang tinggi
Biaya produksi yang semakin hari semakin menginkat seperti contohnya
pembelian bahan baku untuk proyek bangunan yang semakin meningkat
yang juga akan berdampak kepada harga penjualan produk.
120
Tabel 4.12 Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT. Multi Artha Pratama
Perbandingan Berpasangan S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 S-1 Memiliki citra yang baik. 1 3 0,33 0,5 0,5 0,5 2 2 2 1 S-2 Memiliki modal yang besar. 0,33 1 0,5 0,5 0,5 2 1 2 0,5 0,5 S-3 Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap. 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 S-4 Lokasi perumahan yang strategis. 2 2 0,5 1 2 0,5 2 2 2 0,5 S-5 Top manajemen yang berkualitas. 2 2 0,33 0,5 1 2 2 2 1 0,5 W-1 Aplikasi pendukung kurang sempurna. 2 0,5 0,5 2 0,5 1 2 2 2 1 W-2 Turn over karyawan yang tinggi. 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 1 2 0,5 0,5 W-3 HRD masih manual. 0,5 0,5 0,33 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5 W-4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 0,5 2 0,5 0,5 1 0,5 2 2 1 2 W-5 Biaya produksi yang tinggi. 1 2 0,5 2 2 1 2 2 0,5 1
Total 12,83 16 4,99 10 11,5 10,5 16,5 20 12 9,5
121
Tabel 4.13 Normalisasi Bobot Faktor Internal PT. Multi Artha Pratama
Perbandingan Berpasangan S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 Total Bobot S-1 Memiliki citra yang baik. 0,07 0,19 0,07 0,05 0,04 0,05 0,12 0,1 0,17 0,11 0,97 0,097 S-2 Memiliki modal yang besar. 0,03 0,05 0,1 0,05 0,04 0,19 0,06 0,1 0,04 0,05 0,71 0,071 S-3 Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap. 0,23 0,13 0,19 0,2 0,26 0,19 0,12 0,15 0,17 0,21 1,85 0,185 S-4 Lokasi perumahan yang strategis. 0,16 0,13 0,1 0,1 0,18 0,05 0,12 0,1 0,17 0,05 1,16 0,116 S-5 Top manajemen yang berkualitas. 0,16 0,13 0,07 0,05 0,09 0,19 0,12 0,1 0,08 0,05 1,04 0,104 W-1 Aplikasi pendukung kurang sempurna. 0,16 0,03 0,1 0,2 0,04 0,09 0,12 0,1 0,17 0,11 1,12 0,112 W-2 Turn over karyawan yang tinggi. 0,04 0,05 0,1 0,05 0,04 0,05 0,06 0,1 0,04 0,05 0,58 0,058 W-3 HRD masih manual. 0,04 0,03 0,07 0,05 0,04 0,05 0,04 0,05 0,04 0,05 0,46 0,046 W-4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 0,04 0,13 0,1 0,05 0,09 0,05 0,12 0,1 0,08 0,21 0,97 0,097 W-5 Biaya produksi yang tinggi. 0,07 0,13 0,1 0,2 0,18 0,09 0,12 0,1 0,04 0,11 1,14 0,114 Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
122
4.4.3.2 Hasil Evaluasi Faktor Internal
Tabel 4.14 Hasil Analisis Lingkungan Faktor Internal (IFAS)
No Strength Bobot Peringkat Rata-rata Tertimbang 1 Memiliki citra yang baik. 0,1 4 0,4 2 Memiliki modal yang besar. 0,07 3 0,21 3 Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap. 0,19 4 0,76 4 Lokasi perumahan yang strategis. 0,11 3 0,33 5 Top manajemen yang berkualitas. 0,1 3 0,3
Weakness 1 Aplikasi pendukung kurang sempurna. 0,11 1 0,11 2 Turn over karyawan yang tinggi. 0,06 2 0,12 3 HRD masih manual. 0,05 2 0,1
4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 0,1 2 0,2
5 Biaya produksi yang tinggi. 0,11 1 0,11 Total 1 2,64 Dimana nilai Peringkat : 4 = Kekuatan utama 3 = Kekuatan minor 2 = Kelemahan minor 1 = Kelemahan utama
Kesimpulan :
Total nilai tertimbang internal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,64
menunjukkan perusahaan sudah kuat dimana kekuatan perusahaan dapat
mengatasi kelemahan perusahaan yang ada.
123
4.4.3.3 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal perusahaan menjabarkan apa saja yang menjadi
peluang yang ada dan apa saja yang menjadi ancaman bagi perusahaan. Berikut ini
adalah peluang dan ancaman dari PT. Multi Artha Pratama :
• Peluang
Hasil rekapitulasi terhadap faktor peluang eksternal PT. Multi Artha
Pratama yaitu :
Tabel 4.15 Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal
PT. Multi Artha Pratama
No Faktor Peluang Perusahaan
1 Perubahan trend yang terus menerus
2 Teknologi yang semakin maju
3 Hubungan dengan pemasok yang baik
4 Kebutuhan akan property perumahan meningkat
5 Warga asing yang datang ke Indonesia meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga akan meningkat
- Perubahan trend yang terus menerus.
Adanya perubahan trend yang terus menerus sehingga dapat menjadi
peluang untuk melakukan inovasi dalam berbagai macam hal seperti
desain perumahan yang ditawarkan, dan lain-lain.
124
- Teknologi yang semakin maju.
Dengan teknologi yang semakin maju maka fasilitas-fasilitas yang
diberikan juga akan semakin bagus dan baik, contohnya sistem folder
yang menangani masalah banjir.
- Hubungan dengan pemasok yang baik
Hubungan perusahaan PT. Multi Artha Pratama dengan pemasoknya
dapat dikatakan baik karena telah lama bekerja sama sehingga bisa saling
percaya. Hubungan perusahaan PT. Multi Artha Pratama dengan
pemasok yang baik tersebut sangat mendukung kelancaran proses bisnis.
- Kebutuhan akan property perumahan meningkat.
Kebutuhan akan property perumahan yang semakin tinggi di Indonesia
karena pendapatan masyarakat di Indonesia yang meningkat sehingga
masyarakat dapat membeli rumah untuk diinvestasikan ataupun untuk
ditinggal. Dikarenakan fasilitas yang bagus yang ditawarkan oleh
perumahan perusahaan maka dapat dikatakan perumahan perusahaan
merupakan pilihan yang tepat untuk konsumen yang menginginkan
fasilitas yang lengkap dan bagus.
- Warga asing yang datang ke Indonesia meningkat sehingga peluang
untuk melakukan investasi juga akan meningkat.
Semakin banyak warga asing yang datang ke Indonesia sehingga peluang
untuk membeli atau melakukan investasi di property perumahan juga
akan meningkat.
125
• Ancaman
Hasil rekapitulasi terhadap faktor ancaman eksternal PT. Multi Artha
Pratama yaitu :
Tabel 4.16 Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal
PT. Multi Artha Pratama
No Faktor Ancaman Perusahaan
1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial kurang stabil
2 Pangsa pasar yang cenderung lebih memilih produk pengganti
3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing
4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir
5 Pemerintah mengeluarkan pajak yang tinggi bagi perumahan
- Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial kurang stabil
Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial di Indonesai yang masih kurang
stabil sehingga konsumen cenderung kurang percaya untuk melakukan
investasi property perumahan di Indonesia.
- Pangsa pasar yang cenderung lebih memilih produk pengganti
Pangsa pasar yang cenderung lebih memilih produk pengganti seperti
apartemen karena harganya lebih murah bila dibandingkan dengan
produk perumahan elit yang ditawarkan oleh perusahaan.
- Kompetisi yang ketat dengan pesaing.
Persaingan dengan pesaing yang sejenis juga dapat dikatakan sangat
ketat.
126
- Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir.
Di pemikiran rata-rata masyarakat Indonesia masih berpikir bahwa
kawasan Pantai Indah Kapuk terkenal rawan banjir sehingga
mengakibatkan konsumen untuk tidak jadi membeli perumahan yang di
daerah tersebut. Maka dengan itu, perusahaan bekerja sama dengan
konsultan ahli dari Belanda untuk membangun sistem polder yang dapat
mencegah banjir terjadi di daerah perumahan tersebut.
- Pemerintah mengeluarkan pajak yang tinggi bagi perumahan.
Pemerintah mengeluarkan pajak yang tinggi bagi perumahan-perumahan
elit sehingga konsumen juga berpikir kembali untuk membeli atau
melakukan investasi di property perumahan.
127
Tabel 4.17 Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Eskternal PT. Multi Artha Pratama
Perbandingan Berpasangan O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5
O-1 Perubahan trend yang terus-menerus. 1 0,33 0,5 0,33 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5
O-2 Teknologi yang semakin maju. 3 1 2 1 1 0,5 0,5 2 2 1
O-3 Hubungan dengan pemasok yang baik. 2 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 1
O-4 Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat. 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2
O-5 Warga asing yang datang ke Indonesai meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat. 2 1 2 0,5 1 1 2 2 0,5 1
T-1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil. 2 2 2 0,5 1 1 0,5 2 0,33 1
T-2 Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti. 2 2 2 0,5 0,5 2 1 2 2 2
T-3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 1 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5
T-4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 2 0,5 2 1 2 3 0,5 2 1 2
T-5 Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan. 2 1 1 0,5 1 1 0,5 2 0,5 1
Total 20 9,83 15,5 6,33 10 12 8,5 17 8,83 12
128
Tabel 4.18 Normalisasi Bobot Faktor Eksternal PT. Multi Artha Pratama
Perbandingan Berpasangan O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 Total Bobot O-1 Perubahan trend yang terus-menerus. 0,05 0,03 0,04 0,04 0,05 0,04 0,06 0,05 0,06 0,05 0,47 0,047 O-2 Teknologi yang semakin maju. 0,15 0,1 0,13 0,16 0,1 0,04 0,06 0,12 0,22 0,08 1,16 0,116 O-3 Hubungan dengan pemasok yang baik. 0,1 0,05 0,06 0,08 0,05 0,04 0,06 0,06 0,06 0,08 0,64 0,064 O-4 Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat. 0,15 0,1 0,13 0,16 0,2 0,17 0,23 0,12 0,11 0,17 1,54 0,154
O-5 Warga asing yang datang ke Indonesai meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat.
0,1 0,1 0,13 0,08 0,1 0,08 0,23 0,12 0,06 0,08 1,08 0,108
T-1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil. 0,1 0,21 0,13 0,08 0,1 0,08 0,06 0,12 0,04 0,08 1 0,1 T-2 Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti. 0,1 0,21 0,13 0,08 0,05 0,17 0,12 0,12 0,22 0,17 1,37 0,137 T-3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 0,05 0,05 0,06 0,08 0,05 0,04 0,06 0,05 0,06 0,04 0,54 0,054 T-4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 0,1 0,05 0,13 0,16 0,2 0,26 0,06 0,12 0,11 0,17 1,36 0,136
T-5 Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan.
0,1 0,1 0,06 0,08 0,1 0,08 0,06 0,12 0,06 0,08 0,84 0,084
Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
129
4.4.3.4 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal
Tabel 4.19 Hasil Analisis Lingkungan Faktor Eksternal (EFAS)
No Opportunity Bobot Peringkat Rata-rata Tertimbang 1 Perubahan trend yang terus-menerus. 0,05 3 0,15 2 Teknologi yang semakin maju. 0,12 4 0,48 3 Hubungan dengan pemasok yang baik. 0,06 3 0,18 4 Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat. 0,15 4 0,6
5 Warga asing yang datang ke Indonesai meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat. 0,11 4 0,44
Threats 1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil. 0,1 1 0,1 2 Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti. 0,14 1 0,14 3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 0,06 3 0,18 4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 0,13 1 0,13
5 Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan. 0,08 2 0,16
Total 1 2,56 Dimana nilai Peringkat : 4 = Kekuatan utama 3 = Kekuatan minor 2 = Kelemahan minor 1 = Kelemahan utama
Kesimpulan :
Total nilai tertimbang eksternal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,56
menunjukkan perusahaan merespon secara baik kepada peluang dan menghadapi
ancaman yang ada dalam industrinya.
130
4.4.3.5 Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan suatu alat yang bersandar pada informasi yang
digunakan untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan
dan kelemahan internal. Mencocokkan faktor keberhasilan eksternal dan internal
adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif. Dari
matriks SWOT dapat membantu manajer mengembangkan 4 tipe strategi yaitu
strategi SO, WO, ST dan WT. Dari hasil evaluasi menggunakan matriks SWOT
seperti yang ditampilkan di bawah ini maka dapat diidentifikasikan beberapa
strategi yang dapat dijalankan perusahaan. Karena hasil dari total nilai tertimbang
internal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,64 dan total nilai
tertimbang eksternal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,56 maka dapat
disimpulkan bahwa perusahaan PT. Multi Artha Pratama dapat menggunakan
strategi SO untuk strategi bisnisnya.
131
Kekuatan (S) :
1. Memiliki citra yang baik.
2. Memiliki modal yang besar.
3. Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap.
4. Lokasi perumahan yang strategis.
5. Top manajemen yang berkualitas.
Kelemahan (W) :
1. Aplikasi pendukung masih kurang sempurna.
2. Turn over karyawan yang tinggi.
3. HRD masih manual.
4. Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing.
5. Biaya produksi yang tinggi.
Peluang (O) :
1. Perubahan trend yang terus-menerus.
2. Teknologi yang semakin maju.
3. Hubungan dengan pemasok yang baik.
4. Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat.
5. Warga asing yang datang ke Indonesia meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat.
Strategi SO :
1. Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (S1, S2, S3, O1, O2, O4, O5).
2. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (S1, O2, O3).
3. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (S2, S5, O2).
4. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada konsumen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (S3, S4, O4, O5)
Strategi WO :
1. Fokus pada penggunaan teknologi secara maksimal untuk meningkatkan kinerja (W1, W3, O2).
2. Fokus pada peningkatan loyalitas karyawan (W2, O1).
3. Fokus pada penurunan biaya produksi (W4, W5, O3).
4. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (W4, W5, O2, O4, O5).
Ancaman (T) :
1. Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil.
2. Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti.
3. Kompetisi yang ketat dengan pesaing.
4. Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir.
5. Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan.
Strategi ST :
1. Fokus pada pengembangan produk yang lebih berkualitas dan lebih baik (S1, S2, S3, T2, T3).
2. Fokus pada penanggulan banjir di kawasan produk berada (S4, S5, T4).
3. Fokus pada pengembangan citra perusahaan sehingga ada pelanggan yang membeli produk perusahaan (S1, T1, T2, T5).
Strategi WT :
1. Fokus pada pengembangan produk yang lebih berkualitas dan lebih baik dari pesaing yang lain (W4, W5, T2, T3).
2. Fokus pada peningkatan kualitas SDM sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain dan pendatang baru (W1, W2, W3, T2, T3).
132
Gambar 4.21 Pemetaan Strategi Analisis SWOT
PT. Multi Artha Pratama
(Sumber : Pengolahan Data)
4.4.3 Matriks IE
Berdasarkan hasil evaluasi faktor eksternal dan faktor internal pada sub bab
sebelumnya, maka dapat diproyeksikan hasilnya ke dalam Matriks Internal-
Ekstenal sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan, dimana nilai IFAS adalah
2,64 dan nilai EFAS adalah 2,56. Dengan demikian daerah yang terarsir seperti
yang gambar dibawah ini, menunjukkan tindakan strategis yang perlu perusahaan
PT. Multi Artha Pratama lakukan adalah mempertahankan dan memelihara jenis
usaha yang telah dilakukan dengan melaksanakan :
- Penetrasi pasar yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini
di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar dapat
dilakukan dengan mempromosikan jasa yang ditawarkan secara gencar
sehingga mampu meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Perusahaan
harus melakukan promosi secara gencar agar pelanggan tetap loyal dengan
perusahaan dan memfokuskan secara maksimal kepada stakeholder.
- Pengembangan produk yaitu meningkatkan penjualan melalui perbaikan
produk/jasa saat ini ataupun dengan mengembangkan produk/jasa yang
baru. Dengan selalu melakukan pengembangan produk yang dalam hal ini
berupa peningkatan desain perumahan yang membuat perumahan unik,
133
berkualitas dan bervariasi sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan
konsumen. Hal ini juga harus didukung dengan adanya usaha promosi
yang maksimal.
Total nilai IFE yang dibe ri bobot
Kuat 3,00-4,00 Sedang 2,00-2,99 Lemah 1,00-1,99
4,00 3,00 2,00 1,00
Tinggi
3,00-4,009
3,00
I
Tumbuh dan bina
II
Tumbuh dan bina
III
Pertahankan dan pelihara
Sedang
2,00-2,9
2,00
IV
Tumbuh dan bina
V
Pertahankan dan pelihara
VI
Panen dan divestasi
Tota
l nila
i EFE
yan
g di
beri
bob
ot
Rendah
1,00-1,99
1.00
VII
Pertahankan dan pelihara
VIII
Panen dan divestasi
IX
Panen dan divestasi
Gambar 4.22 Matriks IE PT. Multi Artha Pratama
(Sumber : Pengolahan Data)
4.5 Arahan Strategi Bisnis
Arahan strategi merefleksikan apa yang akan manajemen lakukan pada masa
yang akan mendatang. Dengan kata lain apa yang akan dilakukan dalam hal
perbaikan strategi atau efektifitas operasional haruslah berdampak pada garis
bawah. Untuk menentukan arahan strategi, perusahaan harus menggunakan
matriks SWOT. Dimana matriks SWOT merupakan alat yang digunakan dengan
mencocokkan faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan tipe strategi.
134
Dari hasil analisis penelitian maka arahan strategi perusahaan PT. Multi Artha
Pratama adalah sebagai berikut:
Tabel 4.20 Arahan Strategi PT. Multi Artha Pratama
Arahan Strategi Tujuan Metrik Bobot (%)
Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik.
• Meluncurkan perumahan dengan desain yang terbaru sert a yang unik.
• Jumlah pelanggan yang meningkat.
25
Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain.
• Membuka peluang dan menjalin kerja sama dengan mitra bisnis dan pemasok baru.
• Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis dan pemasok terhadap perusahaan.
• Peningkatan jumlah kerja sama per tahun.
• Jumlah mitra bisnis dan pemasok yang bekerja sama dengan perusahaan.
15
Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.
• Menciptakan tenaga kerj a yang profesional dan meningkatkan kompetensi serta produktivitas SDM.
• Kinerja SDM yang baik.
30
Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
• Memberikan pelayanan yang memuaskan dan optimal.
• Meningkatkan loyalitas pelanggan.
• Jumlah keluhan yang diterima.
• Loyalitas pelanggan.
30
135
4.6 Demand/Supply Planning
Dari arahan strategi yang sudah dibuat, maka dibuatlah Demand/Supply
Planning yang merupakan turunan dari arahan strategi yang sudah ada, sehingga
dapat dilihat dengan jelas Demand apa saja yang diminta unit bisnis dari unit TI
sehingga unit TI dapat merealisasikannya dalam bentuk Supply.
Tabel 4.21 Demand/Supply Planning : Fokus pada pengembangan inovasi
baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik
Demand Supply
Konteks Strategi Bisnis
Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI
Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI
Arahan Strategi Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik.
Menyediakan fitur secara online yang dapat membantu pelanggan untuk memilih desain rumah yang diinginkan dan juga konsultasi online.
Membangun infrastruktur information center secara web based yang up to date.
Tujuan Strategi Meluncurkan perumahan dengan desain yang terbaru serta yang unik.
Mengumpulkan dan menganalisa desain produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan.
Mendukung penerapan infrastruktur information center secara web based yang memudahkan pelanggan untuk mencari informasi tentang produk yang ditawarkan.
Inisiatif Strategi Melakukan perkenalan produk perumahan kepada masyarakat dan memperbanyak kegiatan promosi untuk perumahan yang berkaitan.
Menyediakan informasi yang lengkap untuk diakses oleh karyawan di bagian promosi dan marketing.
Merancang jaringan infrastruktur perusahaan yang saling berhubungan sehingga arus data dan informasi menjadi lancar.
136
Tabel 4.22 Demand/Supply Planning : Fokus pada kerja sama dengan
pemasok dan mitra bisnis yang lain
Demand Supply
Konteks Strategi Bisnis
Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI
Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI
Arahan Strategi Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain.
Data dan informasi pemasok dan mitra bisnis harus ter up to date dan dapat diakses dengan cepat.
Mengembangkan infrastruktur dan sistem yang dapat menunjang pemeliharaan data dan informasi mengenai pemasok dan mitra bisnis.
Tujuan Strategi • Membuka peluang dan menjalin kerja sama dengan mitra bisnis dan pemasok baru.
• Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis dan pemasok terhadap perusahaan.
Memelihara dan mengumpulkan informasi mengenai pemasok dan mitra bisnis.
Mendukung penerapan aplikasi baru yang dapat memelihara dat a dan informasi mengenai pemasok dan mitra bisnis sehingga meningkatkan kinerja bisnis.
Inisiatif Strategi Menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dan mitra bisnis.
Menyediakan sebuah aplikasi sistem yang memungkinkan penukaran informasi antara pemasok dan mitra bisnis dengan perusahaan.
Merancang aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling terintegrasi yang dibutuhkan dalam mengelola informasi dan hubungan mitra bisnis dan pemasok dengan perusahaan.
137
Tabel 4.23 Demand/Supply Planning : Fokus pada peningkatan teknologi
untuk mendukung peningkatan kinerja
Demand Supply
Konteks Strategi Bisnis
Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI
Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI
Arahan Strategi Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.
Memonitor kinerja karyawan dan memberikan pelatihan TI.
• Mengembangkan aplikasi yang dapat menyimpan dan mendistribusikan pengetahuan karyawan.
• Pelatihan dilengkapi dengan fasilitas dan alat yang memadai.
Tujuan Strategi Menciptakan tenaga kerja yang profesional dan meningkatkan kompetensi serta produktivitas SDM.
• Mengevaluasi data mengenai prestasi dan keahlian dari karyawan.
• Memelihara dan memanfaatkan keahlian serta pengetahuan karyawan yang bermanfaat bagi perusahaan.
Mendukung penerapan aplikasi sistem baru yang dapat menyimpan dan mendistribusikan pengetahuan karyawan.
Inisiatif Strategi Mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM.
• Mengintegrasikan data/informasi karyawan untuk memudahkan divisi-divisi yang terkait dalam mengakses dan mendistribusikan pengetahuan.
• Memperlancar pelatihan karyawan untuk penggunaan aplikasi sistem yang baru.
• Menerapkan Knowledge Management (KM) untuk memelihara dan mendistribusikan pengetahuan karyawan.
• Melakukan pelatihan divisi TI secara rutin.
138
Tabel 4.24 Demand/Supply Planning : Fokus pada peningkatan layanan yang
lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
Demand Supply
Konteks Strategi Bisnis
Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI
Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI
Arahan Strategi Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Data dan informasi pelanggan selalu terpelihara dan dapat diakses dengan cepat.
Mengembangkan infrastruktur dan sistem yang dapat menunjang pemeliharaan data dan informasi tentang pelanggan.
Tujuan Strategi • Memberikan pelayanan yang memuaskan dan optimal.
• Meningkatkan loyalitas pelanggan.
Kebutuhan dan permintaan pelanggan dapat ditindak lanjuti dengan cepat.
Mendukung penerapan aplikasi sistem baru yang dapat memelihara data dan informasi pelanggan.
Inisiatif Strategi Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan.
Mengerti kebutuhan pelanggan dan dapat menawarkan solusi yang inovatif sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
• Menggunakan modul Customer Service dal am aplikasi IFCA untuk menangani kebutuhan pelanggan dan menyimpan informasi tentang pelanggan.
• Membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM) yang digunakan untuk menangani dan mengelola hubungan antara perusahaan dan pelanggan.
139
4.7 Hasil Demand/Supply Planning
Proses perencanaan yang ideal terkait dengan input dan output. Input yang
diperoleh dari hasil arahan strategis, portfolio dan pengelolaan strategis,
pengelolaan kinerja dan pengukuran menghasilkan Demand/Supply Planning .
Sedangkan, output dibagi menjadi tiga yaitu Agenda Strategic Bisnis untuk
Penggunaan Teknologi (Strategic IT Agenda), Rencana Strategi TI secara
Organisasi (Strategic IT Plan) dan Kebutuhan Strategi TI (Strategic IT
Requirement).
1. Hasil Demand/Supply Planning
- Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang
berkualitas dan lebih baik.
Perusahaan mengadakan survey dan menganalisa selera dari
masyarakat, baru menawarkan desain rumah yang sesuai dengan yang
diinginkan dari pelanggannya. Perusahaan juga menyediakan fitur secara
online yang dapat membantu pelanggannya untuk melihat dan memilih
desain rumah yang ditawarkan. Untuk itu maka perusahaan harus
didukung dengan infrastruktur yang saling terhubung sehingga data yang
diberikan selalu up to date.
- Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain.
Perusahaan berencana untuk membuka peluang dan menjalin kerja
sama dengan pemasok dan mitra bisnis. Perusahaan berusaha
mengumpulkan informasi mengenai dengan pemasok dan mitra
bisnisnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan bisnis. Perusahaan
140
dapat merancang aplikasi Customer Relationship Management (CRM),
Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang
saling terintegrasi yang dibutuhkan dalam mengelola informasi dan
hubungan mitra bisnis dan pemasok dengan perusahaan.
- Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan
kinerja.
Peningkatan kinerja di perusahaan dapat dilakukan dengan
mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM yang dilengkapi dengan
fasilitas dan alat yang memadai serta pendistribusian pengetahuan
karyawan yang bermanfaat bagi perusahaan. Untuk itu maka perusahaan
dapat mengembangkan Knowledge Management (KM) yang berguna
untuk memelihara dan mendistribusikan pengetahuan karyawan.
- Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Perusahaan berusaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
dan optimal kepada pelanggannya serta juga meningkatkan loyalitas dari
pelanggan. Perusahaan saat ini menggunakan modul Customer Service
dalam aplikasi IFCA untuk menangani kebutuhan pelanggan dan
menyimpan informasi tentang pelanggan. Perusahaan juga dapat
membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM) yang
digunakan untuk menangani dan mengelola hubungan antara perusahaan
dan pelanggan. Selain itu perusahaan juga berusaha untuk jauh lebih
141
tanggap dengan semua keluhan dari pelanggannya dan menawarkan
kepada mereka solusi yang inovatif untuk semua masalah yang dihadapi.
2. Output dari Demand/Supply Planning
- Agenda Strategi Bisnis untuk Penggunaan Teknologi (Strategic IT
Agenda)
Agenda strategi bisnis untuk penggunaan teknologi di PT. Multi Artha
Pratama yaitu peningkatan kinerja perusahaan yang dapat dicapai dengan
penanganan masalah baik dalam arus informasi dan data yang selalu
terjaga, diakses dengan cepat dan up to date, pengontrolan kegiatan
operasional serta pemanfaatan aplikasi secara optimal sehingga pelayanan
yang diberikan kepada pelanggan juga akan meningkat.
- Rencana Strategi TI secara Organisasi (Strategic IT Plan)
Rencana Strategi TI untuk mendukung kebutuhan TI yang ada di PT.
Multi Artha Pratama yaitu :
- Pengembangan infrastruktur TI yang dapat mendukung kegiatan
operasional perusahaan yang berlangsung secara kontinu seperti
mengembangkan IFCA in House yang berguna untuk
menyempurnakan aplikasi IFCA yang telah dibeli oleh perusahaan.
- Penambahan fasilitas guna untuk mendukung kegiatan operasional
seperti Knowledge Management (KM), Customer Relationship
Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), Human
Resources Information System (HRIS), dll.
142
- Kebutuhan Strategi TI (Strategic IT Requirement)
Tabel 4.25 Perencanaan Penggunaan Teknologi Informasi
Tahun Perencanaan Penggunaan TI
1 • Membangun aplikasi Knowledge Management untuk memudahkan dalam penyebaran informasi internal.
• Membuat aplikasi IFCA in House untuk menyempurnakan aplikasi IFCA yang telah dibeli oleh perusahaan.
• Membuat aplikasi Human Resource Information System untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan yang ada di dalam perusahaan.
2 • Penyempurnaan platform yang ada di dalam perusahaan seperti mengupgrade komputer dan server, dll.
• Membuat Call Center atau Helpdesk yang berguna untuk mengatasi masalah atau keluhan dari pelanggan.
3 • Membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling terintegrasi.
4.8 Proses Innovation
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendukung terciptanya inovasi
pada suatu perusahaan terdiri dari 4 komponen yaitu :
1. Business and Technology Monitoring (Perubahan-perubahan apa saja yang
dapat mempengaruhi perusahaan)
• Sistem informasi dan teknologi informasi dapat mempercepat proses
kegiatan operasional serta aliran data didalam perusahaan.
143
• Integrasi data dan informasi antar divisi dalam perusahaan yang
dilakukan dengan baik memberikan kemudahan bagi setiap karyawan
untuk melakukan pencarian maupun pengiriman data dan informasi.
• Sistem informasi dan teknologi informasi juga dapat mengurangi resiko
terjadinya kerusakkan data, redundancy data, penyalahgunaan akses,
kesalahan penginputan data, dan lain-lain.
• Penyebaran dan pendistribusian pengetahuan ke seluruh bagian
perusahaan dirasakan menjadi salah satu faktor penting dalam
meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan.
2. Innovation Visioning (Apa yang dapat perusahaan lakukan)
Merancang suatu sistem aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan yang sesuai dengan rencana strategi bisnis perusahaan, dimana
perusahaan saat ini lebih fokus pada peningkatan kualitas produk,
peningkatan hubungan dengan pelanggan, partner bisnis dan pemasok serta
peningkatan kinerja karyawan.
3. Business Context and Choices (Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan)
• Meningkatkan kompetensi karyawan atau SDM perusahaan agar dapat
berjalan seiring dengan strategi SI/TI yang ingin dicapai.
• Mengembangkan sistem dan TI yang digunakan di perusahaan yang
memudahkan dalam kegiatan operasional sehari-hari.
• Memberikan pelayanan yang memuaskan dan solusi-solusi dalam setiap
pemecahan masalah kepada pelanggan.
144
4. Actionable Innovation (Apa yang akan dilakukan oleh perusahaan)
• Merancang aplikasi Knowledge Management untuk memudahkan dalam
penyebaran informasi internal serta penyebaran dan pendistribusian
pengetahuan karyawan.
• Membuat aplikasi IFCA in House untuk menyempurnakan aplikasi IFCA
yang telah dibeli oleh perusahaan.
• Membuat aplikasi Human Resource Information System untuk membantu
dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan yang ada di dalam
perusahaan.
• Penyempurnaan platform yang ada di dalam perusahaan seperti
mengupgrade komputer dan server, dll yang diharapkan dapat membantu
meningkatkan kinerja operasional sehari-hari perusahaan.
• Membuat Call Center atau Helpdesk yang berguna untuk mengatasi
masalah atau keluhan dari pelanggan.
• Membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply
Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling
terintegrasi untuk mengetahui informasi mengenai pelanggan, pemasok,
mitra bisnis serta pesaing perusahaan sehingga manajer dapat mengambil
keputusan yang tepat dan berguna untuk perusahaan.
145
4.9 Analisis Portfolio Lights On
4.9.1 Portfolio Aplikasi
Tabel 4.26 Penyelarasan Data Aplikasi
Wgt 25 15 30 30
Wei
ght
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi b
aru
agar
m
engh
asilk
an p
rodu
k ya
ng b
erku
alita
s da
n le
bih
baik
.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pem
asok
dan
mitr
a bi
snis
yan
g la
in.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi u
ntuk
m
endu
kung
pen
ingk
atan
kin
erja
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng le
bih
baik
ke
pada
pel
angg
an u
ntuk
men
ingk
atka
n ke
puas
an
pela
ngga
n.
Unw
eigh
t Tot
al
Wei
ght T
otal
Account Payable
15 3 4 3 3 13 195
Cash Book 3 2 3 4 3 12 36
Account Receiveable 15 3 3 3,5 4 13,5 202,5
Cash Flow 3 3 4 3 3 13 39
Contractor Management
5 3 5 4 3 15 75
General Ledger
10 4 4 4 3 15 150
Project Ledger 10 4 4 3 3 14 140
Purchase Order 3 2 3 3 2 10 30
146
Sales Administration
5 3 3 4 3 13 65
Master Files Maintenance
6 3 3 4 3 13 78
Report Writer 3 2,5 3,25 4,25 3,25 13,25 39,75
Fixed Assets 3 3 3 3 3 12 36
System Administration
5 3 3 4 3 13 65
Inventory Control
3 3 3 3 3 12 36
Customer Service
5 4 3 4 5 16 80
Tenancy Management
3 3 4 3 4 14 42
Meter Utility 3 3 3 4 4 14 42
• Skor Portfolio Modul Account Payable
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,87
• Keakuratan = 3,81
Skor kualitas = (3,87 + 3,81)/2 = 3,84
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,83
• Kecepatan merespon = 3,89
Skor tingkat layanan = (3,83 + 3,89)/2 = 3,86
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,06
147
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (4,06 + 3)/2 = 3,53
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 =
3,15
• Biaya : US $10.500,-
• Skor Portfolio Modul Cash Book
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,86
• Keakuratan = 3,81
Skor kualitas = (3,86 + 3,81)/2 = 3,84
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,69
• Kecepatan merespon = 3,75
Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,75)/2 = 3,72
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,81
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (3,81 + 3)/2 = 3,41
• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 =
3,05
• Biaya : US $ 2.100,-
148
• Skor Portfolio Modul Account Receiveable
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,94
• Keakuratan = 3,75
Skor kualitas = (3,94 + 3,75)/2 = 3,85
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,75
• Kecepatan merespon = 3,81
Skor tingkat layanan = (3,75 + 3,81)/2 = 3,78
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4
Skor intensitas penggunaan = (4 + 4)/2 = 4
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (3,5x0,3) + (4x0,3))/4 =
3,45
• Biaya : US $10.500,-
• Skor Portfolio Modul Cash Flow
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 4,2
• Keakuratan = 4
Skor kualitas = (4,2 + 4)/2 = 4,1
149
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,6
• Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan = (3,6 + 4)/2 = 3,8
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,9
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (3,9 + 3)/2 = 3,45
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 =
3,15
• Biaya : US $2.100,-
• Skor Portfolio Modul Contractor Management
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,89
• Keakuratan = 3,91
Skor kualitas = (3,89 + 3,91)/2 = 3,9
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,66
• Kecepatan merespon = 3,77
Skor tingkat layanan = (3,66 + 3,77)/2 = 3,72
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,87
150
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (3,87 + 3)/2 = 3,44
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (5x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,6
• Biaya : US $ 3.500,-
• Skor Portfolio Modul General Ledger
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 4,1
• Keakuratan = 4,2
Skor kualitas = (4,1 + 4,2)/2 = 4,15
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 4
• Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan = (4 + 4)/2 = 4
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,3
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (4,3 + 3)/2 = 3,65
• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (4x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,7
• Biaya : US $7.000,-
• Skor Portfolio Modul Project Ledger
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,91
151
• Keakuratan = 3,83
Skor kualitas = (3,91 + 3,83)/2 = 3,87
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,77
• Kecepatan merespon = 3,89
Skor tingkat layanan = (3,77 + 3,89)/2 = 3,83
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,81
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (3,81 + 3)/2 = 3,41
• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,4
• Biaya : US $7.000,-
• Skor Portfolio Modul Purchase Order
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,45
• Keakuratan = 3,43
Skor kualitas = (3,45 + 3,43)/2 = 3,44
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,57
• Kecepatan merespon = 3,62
Skor tingkat layanan = (3,57 + 3,62)/2 = 3,6
152
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,72
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (3,72 + 3)/2 = 3,36
• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (2x0,3))/4 =
2,45
• Biaya : US $2.100,-
• Skor Portfolio Modul Sales Administration
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 4,11
• Keakuratan = 3,89
Skor kualitas = (4,11 + 3,89)/2 = 4
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,78
• Kecepatan merespon = 3,89
Skor tingkat layanan = (3,78 + 3,89)/2 = 3,84
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,33
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (4,33 + 3)/2 = 3,67
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,3
• Biaya : US $3.500,-
153
• Skor Portfolio Modul Master Files Maintenance
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,78
• Keakuratan = 3,62
Skor kualitas = (3,78 + 3,62)/2 = 3,7
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,69
• Kecepatan merespon = 3,92
Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,92)/2 = 3,81
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,92
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4
Skor intensitas penggunaan = (3,92 + 4)/2 = 3,96
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,3
• Biaya : US $4.200,-
• Skor Portfolio Modul Report Writer
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,68
• Keakuratan = 3,72
Skor kualitas = (3,68 + 3,72)/2 = 3,7
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,82
154
• Kecepatan merespon = 3,82
Skor tingkat layanan = (3,82 + 3,82)/2 = 3,82
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,75
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan = (3,75 + 5)/2 = 4,38
• Penyelarasan bisnis : ((2,5x0,25) + (3,25x0,15) + (4,25x0,3) +
(3,25x0,3))/4 = 3,36
• Biaya : US $2.100,-
• Skor Portfolio Modul Fixed Assets
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,8
• Keakuratan = 4,2
Skor kualitas = (3,8 + 4,2)/2 = 4
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,7
• Kecepatan merespon = 3,5
Skor tingkat layanan = (3,7 + 3,5)/2 = 3,6
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,4
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (3,4 + 3)/2 = 3,2
155
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3
• Biaya : US $2.100,-
• Skor Portfolio Modul System Administration
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,85
• Keakuratan = 3,85
Skor kualitas = (3,85 + 3,85)/2 = 3,85
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,62
• Kecepatan merespon = 4,08
Skor tingkat layanan = (3,62 + 4,08)/2 = 3,85
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,77
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4
Skor intensitas penggunaan = (3,77 + 4)/2 = 3,89
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,3
• Biaya : US $3.500,-
• Skor Portfolio Modul Inventory Control
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,57
• Keakuratan = 3,53
Skor kualitas = (3,57 + 3,53)/2 = 3,55
156
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,77
• Kecepatan merespon = 3,79
Skor tingkat layanan = (3,77 + 3,79)/2 = 3,78
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,63
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (3,63 + 3)/2 = 3,32
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3
• Biaya : US $2.100,-
• Skor Portfolio Modul Customer Service
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,83
• Keakuratan = 3,67
Skor kualitas = (3,83 + 3,67)/2 = 3,75
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,83
• Kecepatan merespon = 3,83
Skor tingkat layanan = (3,83 + 3,83)/2 = 3,83
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,83
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
157
Skor intensitas penggunaan = (3,83 + 3)/2 = 3,42
• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (5x0,3))/4 =
4,15
• Biaya : US $3.500,-
• Skor Portfolio Modul Tenancy Management
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,5
• Keakuratan = 3,7
Skor kualitas = (3,5 + 3,7)/2 = 3,6
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,8
• Kecepatan merespon = 4,1
Skor tingkat layanan = (3,8 + 4,1)/2 = 3,95
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,2
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (4,2 + 3)/2 = 3,6
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (4x0,3))/4 =
3,45
• Biaya : US $2.100,-
158
• Skor Portfolio Modul Meter Utility
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,4
• Keakuratan = 3,8
Skor kualitas = (3,4 + 3,8)/2 = 3,6
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,5
• Kecepatan merespon = 3,9
Skor tingkat layanan = (3,5 + 3,9)/2 = 3,7
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,2
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (4,2 + 3)/2 = 3,6
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 3,6
• Biaya : US $2.100,-
159
Tabel 4.27 Portfolio Aplikasi
Portfolio Aplikasi
Intensitas Penggunaan
Aplikasi Unit Kerja Biaya (US $)
Nila
i Pen
yela
rasa
n
Kua
litas
Ting
kat L
ayan
an
Ket
erga
ntug
nan
Jang
kaua
n Pe
nggu
na
Account Payable
Divisi Project 10.500 3,15 3,84 3,86 4,06 3
Cash Book
Divisi Finance, Divisi
Accounting
2.100 3,05 3,84 3,72 3,81 3
Account Receiveable
Divisi Collection, Divisi Sales
Administration
10.500 3,45 3,85 3,78 4 4
Cash Flow Divisi Accounting
2.100 3,15 4,1 3,8 3,9 3
Contractor Management
Divisi Project 3.500 3,6 3,9 3,72 3,87 3
General Ledger
Divisi Finance, Divisi
Accounting
7.000 3,7 4,15 4 4,3 3
Project Ledger Divisi Project 7.000 3,4 3,87 3,83 3,81 3
Purchase Order Divisi Project 2.100 2,45 3,44 3,6 3,72 3
Sales Administration
Divisi Sales Administration 3.500 3,3 4 3,84 4,33 3
Master Files Maintenance Divisi TI 4.200 3,3 3,7 3,81 3,92 4
160
Report Writer
Divisi Accounting,
Divisi Finance, Divisi
Collection, Divisi TI,
Divisi Project, Divisi Sales
Administration dan Divisi Customer Service
2.100 3,36 3,7 3,82 3,75 5
Fixed Assets Divisi Accounting
2.100 3 4 3,6 3,4 3
System Administration
Divisi TI 3.500 3,3 3,85 3,85 3,77 4
Inventory Control
Divisi Project 2.100 3 3,55 3,78 3,63 3
Customer Service
Divisi Customer Service
3.500 4,15 3,75 3,83 3,83 3
Tenancy Management
Pengelola 2.100 3,45 3,6 3,95 4,2 3
Meter Utility Pengelola 2.100 3,6 3,6 3,7 4,2 3
161
4.9.2 Portfolio Infrastruktur
Tabel 4.28 Penyelarasan Data Infrastruktur
Wgt 25 15 30 30
Wei
ght
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi b
aru
agar
m
engh
asilk
an p
rodu
k ya
ng b
erku
alita
s da
n le
bih
baik
.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pem
asok
dan
mitr
a bi
snis
yan
g la
in.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi u
ntuk
m
endu
kung
pen
ingk
atan
kin
erja
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng le
bih
baik
ke
pada
pel
angg
an u
ntuk
men
ingk
atka
n ke
puas
an
pela
ngga
n.
Unw
eigh
t Tot
al
Wei
ght T
otal
Platform (Hardware
dan Software)
40 4 4 4 4 16 640
Network 30 3 4 4 4 15 450
E-mail System
10 2 3 4 3 12 120
Internet/ Intranet Security
20 2 3 3 3 11 220
• Skor Portfolio Platform (Hardware dan Software)
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 4,15
• Keakuratan = 3,85
162
Skor kualitas = (4,15 + 3,85)/2 = 4
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 4,08
• Kecepatan merespon = 4,23
Skor tingkat layanan = (4,08 + 4,23)/2 = 4,16
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,23
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan = (4,23 + 5)/2 = 4,62
• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (4x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 4
• Biaya : US $212.555,-
• Skor Portfolio Network
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 4,23
• Keakuratan = 4,08
Skor kualitas = (4,23 + 4,08)/2 = 4,16
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,92
• Kecepatan merespon = 3,85
Skor tingkat layanan = (3,92 + 3,85)/2 = 3,89
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,23
163
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan = (4,23 + 5)/2 = 4,62
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 =
3,75
• Biaya : US $ 8.000,-
• Skor Portfolio E-mail System
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,85
• Keakuratan = 3,77
Skor kualitas = (3,85 + 3,77)/2 = 3,81
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,62
• Kecepatan merespon = 3,54
Skor tingkat layanan = (3,62 + 3,54)/2 = 3,58
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 2,92
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan = (2,92 + 5)/2 = 3,96
• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 =
3,05
• Biaya : US $ 27.500,-
164
• Skor Portfolio Internet/Intranet Security
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 4
• Keakuratan = 3,92
Skor kualitas = (4 + 3,92)/2 = 3,96
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,92
• Kecepatan merespon = 4,08
Skor tingkat layanan = (3,92 + 4,08)/2 = 4
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,15
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan = (4,15 + 5)/2 = 4,58
• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 =
2,75
• Biaya : US 7.500,-
165
Tabel 4.29 Portfolio Infrastruktur
Portfolio Infrastruktur
Intensitas Penggunaan
Infrastruktur Unit Kerja
Biaya (US $)
Nila
i Pen
yela
rasa
n
Kua
litas
Ting
kat L
ayan
an
Ket
erga
ntun
gan
Jang
kaua
n Pe
nggu
na
Platform (Hardware and
Software)
Divisi TI 213.555 4 4 4,16 4,23 5
Network Divisi TI
8.000 3,75 4,16 3,89 4,23 5
E-mail System Divisi TI
27.500 3,05 3,81 3,58 2,92 5
Internet/Intranet Security
Divisi TI
7.500 2,75 3,96 4 4,15 5
166
4.9.3 Portfolio Services
Tabel 4.30 Penyelarasan Data Services
Wgt 25 15 30 30
Wei
ght
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi b
aru
agar
men
ghas
ilkan
pro
duk
yang
be
rkua
litas
dan
lebi
h ba
ik.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pem
asok
da
n m
itra
bisn
is y
ang
lain
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi u
ntuk
m
endu
kung
pen
ingk
atan
kin
erja
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng
lebi
h ba
ik k
epad
a pe
lang
gan
untu
k m
enin
gkat
kan
kepu
asan
pel
angg
an.
Unw
eigh
t Tot
al
Wei
ght T
otal
Helpdesk 25 3 3 4 4 14 350
Maintenance 50 4 3 4 3 14 700
Security Monitoring
25 2 3 3 3 11 275
• Skor Portfolio Helpdesk
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,92
• Keakuratan = 3,62
Skor kualitas = (3,92 + 3,62)/2 = 3,77
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,69
• Kecepatan merespon = 3,85
167
Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,85)/2 = 3,77
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,46
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan = (3,46 + 5)/2 = 4,23
• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 3,6
• Biaya : US $14.000,-
• Skor Portfolio Maintenance
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 4,15
• Keakuratan = 3,92
Skor kualitas = (4,15 + 3,92)/2 = 4,04
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,92
• Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan = (3,92 + 4)/2 = 3,96
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4
Skor intensitas penggunaan = (4 + 4)/2 = 4
• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 =
3,55
168
• Biaya : US $57.000,-
• Skor Portfolio Security Monitoring
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,92
• Keakuratan = 3,85
Skor kualitas = (3,92 + 3,85)/2 = 3,89
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 4
• Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan = (4 + 4)/2 = 4
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,69
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan = (3,69 + 5)/2 = 4,35
• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 =
2,75
• Biaya : US $6.000,-
169
Tabel 4.31 Portfolio Services
Portfolio Services
Intensitas Penggunaan
Services Unit Kerja
Biaya (US $)
Nila
i Pen
yela
rasa
n
Kua
litas
Ting
kat L
ayan
an
Ket
erga
ntun
gan
Jang
kaua
n Pe
nggu
na
Helpdesk Divisi TI
14.000 3,6 3,77 3,77 3,46 5
Maintenance Divisi TI
57.000 3,55 4,04 3,96 4 4
Security Monitoring
Divisi TI
6.000 2,75 3,89 4 3,69 5
170
4.9.4 Portfolio Manajemen
Tabel 4.32 Penyelarasan Data Manajemen
Wgt 25 15 30 30
Wei
ght
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi b
aru
agar
m
engh
asilk
an p
rodu
k ya
ng b
erku
alita
s da
n le
bih
baik
.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pem
asok
dan
mitr
a bi
snis
yan
g la
in.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi u
ntuk
m
endu
kung
pen
ingk
atan
kin
erja
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng le
bih
baik
ke
pada
pel
angg
an u
ntuk
men
ingk
atka
n ke
puas
an
pela
ngga
n.
Unw
eigh
t Tot
al
Wei
ght T
otal
Budgeting &
Planning 50 4 3 4 3 14 700
Training 50 4 3,5 4,5 4 16 800
• Skor Portfolio Budgeting & Planning
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,69
• Keakuratan = 3,69
Skor kualitas = (3,69 + 3,69)/2 = 3,69
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,92
171
• Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan = (3,92 + 4)/2 = 3,96
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,77
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan = (3,8 + 3)/2 = 3,39
• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 =
3,55
• Biaya : US $12.000,-
• Skor Portfolio Training
• Kualitas terbagi atas :
• Fungsionalitas = 3,94
• Keakuratan = 3,83
Skor kualitas = (3,94 + 3,83)/2 = 3,89
• Tingkat layanan terbagi atas :
• Ketersediaan = 3,69
• Kecepatan merespon = 3,78
Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,78)/2 = 3,74
• Intensitas penggunaan terbagi atas :
• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,39
• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4
Skor intensitas penggunaan = (3,39 + 4)/2 = 3,7
172
• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3,5x0,15) + (4,5x0,3) + (4x0,3))/4 =
4,08
• Biaya : US $30.000,-
Tabel 4.33 Portfolio Manajemen
Portfolio Manajemen
Intensitas Penggunaan
Manajemen Unit Kerja
Biaya (US $)
Nila
i Pen
yela
rasa
n
Kua
litas
Ting
kat L
ayan
an
Ket
erga
ntun
gan
Jang
kaua
n Pe
nggu
na
Budgeting & Planning
Divisi TI
12.000 3,55 3,69 3,96 3,77 3
Training Divisi TI dan HRD
30.000 4,08 3,89 3,74 3,39 4
4.10 Proses Prioritization
Proses Prioritization untuk menilai manfaat setiap proyek teknologi inforrmasi
yang akan dikembangkan perusahaan. Portfolio proyek terbagi atas dua bagian
yaitu dampak dan resiko. Nilai dampak pada portfolio proyek terlebih dahulu
dibuat tabel business value scorecard yang merupakan salah satu tools dalam
praktek prioritization. Skor dalam business value scorecard dan skor dalam
perhitungan nilai resiko didapat dari hasil kuesioner.
173
Proyek yang akan dikembangkan oleh perusahaan antara lain Human
Resources Information System, Knowledge Management, dan IFCA In House.
Penilaian manfaat ini akan menentukan prioritas terhadap proyek-proyek tersebut
sehingga akan ditentukan proyek yang mana yang akan diimplementasikan
terlebih dahulu. Ketiga proyek ini akan dilakukan penilaian menurut arahan
strategi perusahaan berdasarkan pertimbangan setiap divisi yang berhubungan
dengan proyek dalam perusahaan.
4.10.1 Nilai Dampak dari Proyek
Tabel 4.34 Business Value Scorecard untuk Human Resources Information
System
25 15 30 30
Business Value Scorecard untuk
Human Resources Information System
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
in
ovas
i bar
u ag
ar m
engh
asilk
an
prod
uk y
ang
berk
ualit
as d
an
lebi
h ba
ik.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pe
mas
ok d
an m
itra
bisn
is y
ang
lain
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an
tekn
olog
i unt
uk m
endu
kung
pe
ning
kata
n ki
nerj
a.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng le
bih
baik
kep
ada
pela
ngga
n un
tuk
men
ingk
atka
n ke
puas
an p
elan
ggan
.
GM Human Resource
Development 3 3 5 4
GM TI 4 4 4 4
Total 7 7 9 7
Rata-rata 3,5 3,5 4,5 3,5
Skor 87,5 52,5 130 105 375
174
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 375. Proyek
Human Resources Information System ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus
pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.
Tabel 4.35 Business Value Scorecard untuk Knowledge Management
25 15 30 30
Business Value Scorecard untuk
Knowledge Management
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi
baru
aga
r men
ghas
ilkan
pro
duk
yang
be
rkua
litas
dan
lebi
h ba
ik.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pe
mas
ok d
an m
itra
bisn
is y
ang
lain
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi
untu
k m
endu
kung
pen
ingk
atan
ki
nerja
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng
lebi
h ba
ik k
epad
a pe
lang
gan
untu
k m
enin
gkat
kan
kepu
asan
pel
angg
an.
GM Finance & Accounting
3 3 5 3
GM Marketing 4 3 4 3
GM Project 3 3 4 3
GM Human Resource
Development 4 4 5 4
GM TI 4 3 4 4
Total 18 16 22 17
Rata-rata 3,6 3,2 4,4 3,4
Skor 90 48 132 102 372
175
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 372. Proyek
Knowledge Management ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus pada
peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.
Tabel 4.36 Business Value Scorecard untuk IFCA In House
25 15 30 30
Business Value Scorecard untuk IFCA in House
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi
baru
aga
r men
ghas
ilkan
pro
duk
yang
be
rkua
litas
dan
lebi
h ba
ik.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pe
mas
ok d
an m
itra
bisn
is y
ang
lain
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi
untu
k m
endu
kung
pen
ingk
atan
ki
nerja
.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng
lebi
h ba
ik k
epad
a pe
lang
gan
untu
k m
enin
gkat
kan
kepu
asan
pel
angg
an.
GM Finance & Accounting
3 4 4 4
GM Marketing 4 4 5 4
GM Project 4 4 4 4
GM Human Resource
Development 4 4 5 5
GM TI 4 4 4 4
Total 19 20 22 21
Rata-rata 3,8 4 4,4 4,2
Skor 95 60 132 126 413
176
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 413. Proyek
IFCA In House ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus pada peningkatan
teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.
4.10.2 Nilai Resiko dari Proyek
Penilaian resiko dianggap penting untuk membantu manajemen mengambil
keputusan investasi yang tepat bagi perusahaan. Penentuan resiko dilakukan
melalui tujuh sudut pandang yaitu resiko organisasi (Organizational Risk),
ketidakpastian pendefinisian (Definitional Uncertainty), ketidakpastian teknis
(Technical Uncertainty), resiko infrastruktur sistem informasi (IS Infrastructure
Risk), resiko teknis (Technical Risk), resiko investasi (Investement Risk), resiko
proyek manajemen (Project Management Risk). Nilai resiko dari tiap-tiap proyek
adalah sebagai berikut :
1. Human Resources Information System
• Resiko proyek atau organisasi = (5 + 6)/2 = 5,5
• Ketidakpastian pendefinisian = (4 + 5)/2 = 4,5
• Ketidakpastian teknis = (5 + 5)/2 = 5
• Resiko infrastruktur SI = (6 + 6)/2 = 6
• Resiko teknis = (6 + 6)/2 = 6
• Resiko investasi = (5 + 6)/2 = 5,5
• Resiko proyek manajemen (4 + 4)/2 = 4
Jumlah resiko proyek = 36,5
2. Knowledge Management
• Resiko proyek atau organisasi = (4 + 4 + 3 + 4 + 5)/5 = 4
177
• Ketidakpastian pendefinisian = (3 + 3 + 3 + 3 + 4)/5 = 3,2
• Ketidakpastian teknis = (5 + 5 + 4 + 4 + 4)/5 = 4,4
• Resiko infrastruktur SI = (6 + 5 + 6 + 5 + 6)/5 = 5,6
• Resiko teknis = (3 + 4 + 3 + 4 + 3)/5 = 3,4
• Resiko investasi = (4 + 4 + 4 + 3 + 4)/5 = 3,8
• Resiko proyek manajemen = (4 + 4 + 4 + 4 +3)/5 = 3,8
Jumlah resiko proyek = 28,2
3. IFCA In House
• Resiko proyek atau organisasi = (5 + 6 + 5 + 6 + 6)/5 = 5,6
• Ketidakpastian pendefinisian = (5 + 6 + 5 + 5 + 5)/5 = 5,2
• Ketidakpastian teknis = (4 + 6 +5 + 6 + 4)/5 = 5
• Resiko infrastruktur SI = (4 + 5 + 6 + 5 + 5)/5 = 5
• Resiko teknis = (5 + 6 + 4 + 6 + 6)/5 = 5,4
• Resiko investasi = (4 + 5 + 6 + 5 + 6)/5 = 5,2
• Resiko proyek manajemen = (4 + 6 + 6 + 6 + 5)/5 = 5,4
Jumlah resiko proyek = 36,8
178
Tabel 4.37 Penilaian Resiko Proyek
Proyek
Jenis Resiko Human
Resources Information
System
Knowledge Management IFCA In House
Resiko proyek 5,5 4 5,6
Ketidakpastian pendefinisian
4,5 3,2 5,2
Ketidakpastian teknis
5 4,4 5
Resiko infrastruktur SI
6 5,6 5
Resiko teknis 6 3,4 5,4
Resiko investasi 5,5 3,8 5,2
Resiko proyek manajemen
4 3,8 5,4
Total Skor 36,5 28,2 36,8
4.10.3 Portfolio Proyek
Tabel 4.38 Portfolio Proyek
Nama Proyek Dampak Resiko Biaya (US $) Portfolio
Human Resources
Information System
375 36,5 25.000 Support
Knowledge Management 372 28,2 15.000 Support
IFCA In House 413 36,8 35.000 Strategic
179
4.10.4 Analisis Resiko dan Dampak Terhadap Biaya
Gambar 4.23 Analisis Resiko dan Dampak Terhadap Biaya (US $)
(Sumber : Pengolahan Data)
Dari gambar diatas dapat diperoleh gambaran dari prioritas proyek. Dengan
bobot dan dampak serta resiko terbesar adalah IFCA In House dimana bobot
dampak sebesar 413 dan bobot resiko sebesar 36,8 dengan biaya US $35.000,-.
Untuk Human Resources Information System bobot dampak sebesar 375 dan
bobot resiko sebesar 36,5 dengan biaya US $25.000,- sedangkan untuk Knowledge
Management memiliki dampak sebesar 372 dan bobot resiko sebesar 28,2 dengan
biaya US $15.000,-. Melalui hasil analisa berdasarkan prioritisasi, maka
dianjurkan kepada pihak manajemen untuk mendahulukan pengembangan proyek
IFCA In House kemudian Human Resources Information System dan yang terakhir
adalah Knowledge Management. Karena tingkat kesuksesan dan dampak IFCA In
House terhadap perusahaan sangat besar dibandingkan dengan proyek lainnya.
180
4.11 Proses Alignment
Proses alignment dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
masing-masing lights on terhadap arahan strategi yang perusahaan dan apakah
semua lights on sudah selaras dengan arahan strategi yang ada atau tidak.
4.11.1 Alignment Data – Aplikasi
Tabel 4.39 Alignment Data - Aplikasi
25 15 30 30
Wei
ght
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi b
aru
agar
men
ghas
ilkan
pr
oduk
yan
g be
rkua
litas
dan
lebi
h ba
ik.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pem
asok
dan
mitr
a bi
snis
yan
g la
in.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi u
ntuk
men
duku
ng
peni
ngka
tan
kine
rja.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng le
bih
baik
kep
ada
pela
ngga
n un
tuk
men
ingk
atka
n ke
puas
an p
elan
ggan
.
Unw
eigh
t Tot
al
Wei
ght T
otal
Pers
enta
se A
lignm
ent G
ap
Pers
enta
se H
asil
Pene
litia
n
Account Payable 15 3 4 3 3 13 195 9,75 14,43
Cash Book 3 2 3 4 3 12 36 1,8 2,66
Account Receiveable 15 3 3 3,5 4 13,5 202,5 10,13 15,01
Cash Flow 3 3 4 3 3 13 39 1,95 2,88
181
Contractor Management 5 3 5 4 3 15 75 3,75 5,54
General Ledger 10 4 4 4 3 15 150 7,5 11,03
Project Ledger 10 4 4 3 3 14 140 7 10,26
Purchase Order 3 2 3 3 2 10 30 1,5 2,21
Sales Administrati
on 5 3 3 4 3 13 65 3,25 5,01
Master Files Maintenance 6 3 3 4 3 13 78 3,9 5,77
Report Writer 3 2,5 3,25 4,25 3,25 13,25 39,75 1,99 3
Fixed Assets 3 3 3 3 3 12 36 1,8 2,66
System Administrati
on 5 3 3 4 3 13 65 3,25 5,01
Inventory Control 3 3 3 3 3 12 36 1,8 2,66
Customer Service 5 4 3 4 5 16 80 4 5,85
Tenancy Management 3 3 4 3 4 14 42 2,1 3,01
Meter Utility 3 3 3 4 4 14 42 2,1 3,01
Unweight Total 51,5 58,25 60,75 55,25
Weight Total 1287,5 873,75 1822,5 1657,5
Persentase Alignment
Gap 15,15 10,28 21,44 19,5
182
Persentase Hasil
Penelitian 22,82 15,49 32,3 29,31
Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan
menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan
mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4
x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk aplikasi
dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan weight
awal masing-masing yaitu sebagai berikut :
o Account Payable = 15 x 20 = 300
o Cash Book = 3 x 20 = 60
o Account Receiveable = 15 x 20 = 300
o Cash Flow = 3 x 20 = 60
o Contractor Management = 5 x 20 = 100
o General Ledger = 10 x 20 = 200
o Project Ledger = 10 x 20 = 200
o Purchase Order = 3 x 20 = 60
o Sales Administration = 5 x 20 = 100
o Master Files Maintenance = 6 x 20 = 120
o Report Writer = 3 x 20 = 60
o Fixed Assets = 3 x 20 = 60
o System Administration = 5 x 20 = 100
o Inventory Control = 3 x 20 = 60
183
o Customer Service = 5 x 20 = 100
o Tenancy Management = 3 x 20 = 60
o Meter Utility = 3 x 20 = 60 +
Total = 2000
Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari
persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :
o Account Payable = (195/2000) x 100% = 9,75%
o Cash Book = (36/2000) x 100% = 1,8%
o Account Receiveable = (202,5/2000) x 100% = 10,13%
o Cash Flow = (39/2000) x 100% = 1,95%
o Contractor Management = (75/2000) x 100% = 3,75%
o General Ledger = (150/2000) x 100% = 7,5%
o Project Ledger = (140/2000) x 100% = 7%
o Purchase Order = (30/2000) x 100% = 1,5%
o Sales Administration = (65/2000) x 100% = 3,25%
o Master Files Maintenance = (78/2000) x 100% = 3,9%
o Report Writer = (39,75/2000) x 100% = 1,99%
o Fixed Assets = (36/2000) x 100% = 1,8%
o System Administration = (65/2000) x 100% = 3,25%
o Inventory Control = (36/2000) x 100% = 1,8%
o Customer Service = (80/2000) x 100% = 4%
o Tenancy Management = (42/2000) x 100% = 2,1%
o Meter Utility = (42/2000) x 100% = 2,1% +
184
Total Alignment Gap = 67,57%
Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 67,57% maka
untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai
berikut :
o Account Payable = (100/67,57) x 9,75% = 14,43%
o Cash Book = (100/67,57) x 1,8% = 2,66%
o Account Receiveable = (100/67,57) x 10,13% = 15,01%
o Cash Flow = (100/67,57) x 1,95% = 2,88%
o Contractor Management = (100/67,57) x 3,75% = 5,54%
o General Ledger = (100/67,57) x 7,5% = 11,03%
o Project Ledger = (100/67,57) x 7% = 10,26%
o Purchase Order = (100/67,57) x 1,5% = 2,21%
o Sales Administration = (100/67,57) x 3,25% = 5,01%
o Master Files Maintenance = (100/67,57) x 3,9% = 5,77%
o Report Writer = (100/67,57) x 1,99% = 3%
o Fixed Assets = (100/67,57) x 1,8% = 2,66%
o System Administration = (100/67,57) x 3,25% = 5,01%
o Inventory Control = (100/67,57) x 1,8% = 2,66%
o Customer Service = (100/67,57) x 4% = 5,85%
o Tenancy Management = (100/67,57) x 2,1% = 3,01%
o Meter Utility = (100/67,57) x 2,1% = 3,01% +
Total = 100%
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :
185
o Account Payable belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 15 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 14,43 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen
harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang
diambil agar modul Account Payable ini selaras dengan arahan
strategi.
o Cash Book belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight
awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,66
lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan
tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul
Cash Book ini selaras dengan arahan strategi.
o Account Receiveable sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 15 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 15,01.
o Cash Flow belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight
awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,88
lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan
tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul
Cash Flow ini selaras dengan arahan strategi.
o Contractor Management sudah selaras dengan arahan strategi dimana
nilai weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 5,54.
186
o General Ledger sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 10 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 11,03.
o Project Ledger sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 10 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 10,26.
o Purchase Order belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 2,21 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus
melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil
agar modul Purchase Order ini selaras dengan arahan strategi.
o Sales Administration sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 5,01.
o Master Files Maintenance belum selaras dengan arahan strategi
dimana nilai weight awal adalah 6 dan nilai pengharapan yang didapat
adalah sebesar 5,77 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak
manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan
keputusan yang diambil agar modul Master Files Maintenance ini
selaras dengan arahan strategi.
o Report Writer sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 3.
187
o Fixed Assets belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight
awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,66
lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan
tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul
Fixed Assets ini selaras dengan arahan strategi.
o System Administration sudah selaras dengan arahan strategi dimana
nilai weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 5,01.
o Inventory Control belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 2,66 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus
melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil
agar modul Inventory Control ini selaras dengan arahan strategi.
o Customer Service sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 5,85.
o Tenancy Management sudah selaras dengan arahan strategi dimana
nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 3,01.
o Meter Utility sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight
awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 3,01.
Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan
penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara
188
vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah aplikasi yang
dianalisis adalah 17. Bobot nilai pengharapannya adalah 17 x 5 = 85.
Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing
bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu
sebagai berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 85 = 2125.
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain 15 x 85 = 1275.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja 30 x 85 = 2550.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 85 =
2550.
Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 8500.
Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-
masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (1287,5/8500) x
100% = 15,15% .
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain (873,75/8500) x 100% = 10,28%.
189
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja (1822,5/8500) x 100% = 21,44%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(1657,5/8500) x 100% = 19,5%.
Total Alignment Gap adalah 66,37%.
Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 66,37% maka
untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai
berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/66,37) x
15,15% = 22,82% .
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain (100/66,37) x 10,28% = 15,49%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja (100/66,37) x 21,44% = 32,3%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(100/66,37) x 19,5% = 29,31%.
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat
bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 22,82% dan lebih
190
kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga
dapat disimpulkan bahwa aplikasi belum fokus pada pengembangan
inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih
baik. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk
mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus
pada arahan strategi ini.
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan
penelitian ternyata 15,49% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot
arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi
sudah fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang
lain.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan
penelitian ternyata 32,3% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot
arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi
sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat
dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 29,31%
dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30%
sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi belum fokus pada
191
peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Pihak
manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil
keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan
strategi ini.
4.11.2 Alignment Data – Infrastruktur
Tabel 4.40 Alignment Data - Infrastruktur
25 15 30 30
Wei
ght
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi b
aru
agar
men
ghas
ilkan
pr
oduk
yan
g be
rkua
litas
dan
lebi
h ba
ik.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pem
asok
dan
mitr
a bi
snis
ya
ng la
in.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi u
ntuk
men
duku
ng
peni
ngka
tan
kine
rja.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng le
bih
baik
kep
ada
pela
ngga
n un
tuk
men
ingk
atka
n ke
puas
an p
elan
ggan
.
Unw
eigh
t Tot
al
Wei
ght T
otal
Pers
enta
se A
lignm
ent G
ap
Pers
enta
se H
asil
Pene
litia
n
Platform (Hardware
dan Software)
40 4 4 4 4 16 640 32 44,76
Network 30 3 4 4 4 15 450 22,5 31,47
192
E-mail System 10 2 3 4 3 12 120 6 8,39
Internet/ Intranet Security
20 2 3 3 3 11 220 11 15,38
Unweight Total 11 14 15 14
Weight Total 275 210 450 420
Persentase Alignment
Gap 13,75 10,5 22,5 21
Persentase Hasil
Penelitian 20,31 15,49 33,21 30,99
Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan
menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan
mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4
x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk
infrastruktur dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan
dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut :
o Platform = 40 x 20 = 800
o Network = 30 x 20 = 600
o E-mail System = 10 x 20 = 200
o Internet/Intranet Security = 20 x 20 = 400 +
Total = 2000
193
Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari
persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :
o Platform = (640/2000) x 100% = 32%
o Network = (450/2000) x 100% = 22,5%
o E-mail System = (120/2000) x 100% = 6%
o Internet/Intranet Security = (220/2000) x 100% = 11% +
Total Alignment Gap = 71,5%
Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 71,5% maka untuk
mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai
berikut :
o Platform = (100/71,5) x 32% = 44,76%
o Network = (100/71,5) x 22,5% = 31,47%
o E-mail System = (100/71,5) x 6% = 8,39%
o Internet/Intranet Security = (100/71,5) x 11% = 15,38% +
Total = 100%
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :
o Platform sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight
awal adalah 40 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar
44,76.
o Network sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight
awal adalah 30 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar
31,47.
194
o E-mail System belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 10 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 8,39 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus
melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil
agar E-mail System ini selaras dengan arahan strategi.
o Internet/Intranet Security belum selaras dengan arahan strategi dimana
nilai weight awal adalah 20 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 15,38 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen
harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang
diambil agar Internet/Intranet Security ini selaras dengan arahan
strategi.
Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan
penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara
vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah infrastruktur yang
dianalisis adalah 4. Bobot nilai pengharapannya adalah 4 x 5 = 20.
Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing
bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu
sebagai berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 20 = 500.
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain 15 x 20 = 300.
195
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja 30 x 20 = 600.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 20 =
600.
Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 2000.
Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-
masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (275/2000) x
100% = 13,75% .
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain (210/2000) x 100% = 10,5%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja (450/2000) x 100% = 22,5%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(420/2000) x 100% = 21%.
Total Alignment Gap adalah 67,75%.
Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 67,75% maka
untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai
berikut :
196
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/67,75) x
13,75% = 20,31% .
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain (100/67,75) x 10,5% = 15,49%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja (100/67,75) x 22,5% = 33,21%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(100/67,75) x 21% = 30,99%.
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat
bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 20,31% dan lebih
kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga
dapat disimpulkan bahwa infrastruktur belum fokus pada
pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang
berkualitas dan lebih baik. Pihak manajemen diharapkan dapat
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang
objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini.
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan
penelitian ternyata 15,49% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot
197
arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa
infrastruktur sudah fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan
penelitian ternyata 33,21% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot
arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa
infrastruktur sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk
mendukung peningkatan kinerja.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat
dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 30,99%
dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30%
sehingga dapat disimpulkan bahwa infrastruktur sudah fokus pada
peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
198
4.11.3 Alignment Data – Services
Tabel 4.41 Alignment Data - Services
25 15 30 30
Wei
ght
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi b
aru
agar
men
ghas
ilkan
pr
oduk
yan
g be
rkua
litas
dan
lebi
h ba
ik.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pem
asok
dan
mitr
a bi
snis
yan
g la
in.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi u
ntuk
men
duku
ng
peni
ngka
tan
kine
rja.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng le
bih
baik
kep
ada
pela
ngga
n un
tuk
men
ingk
atka
n ke
puas
an p
elan
ggan
.
Unw
eigh
t Tot
al
Wei
ght T
otal
Pers
enta
se A
lignm
ent G
ap
Pers
enta
se H
asil
Pene
litia
n
Helpdesk 25 3 3 4 4 14 350 17,5 26,42
Maintenance 50 4 3 4 3 14 700 35 52,83
Security Monitoring 25 2 3 3 3 11 275 13,75 20,75
Unweight Total 9 9 11 10
Weight Total 225 135 330 300
Persentase Alignment
Gap 15 9 22 20
199
Persentase Hasil
Penelitian 22,73 13,64 33,33 30,3
Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan
menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan
mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4
x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk services
dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan weight
awal masing-masing yaitu sebagai berikut :
o Helpdesk = 25 x 20 = 500
o Maintenance = 50 x 20 = 1000
o Security Monitoring = 25 x 20 = 500 +
Total = 2000
Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari
persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :
o Helpdesk = (350/2000) x 100% = 17,5%
o Maintenance = (700/2000) x 100% = 35%
o Security Monitoring = (275/2000) x 100% = 13,75% +
Total Alignment Gap = 66,25%
Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 66,25% maka
untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai
berikut :
o Helpdesk = (100/66,25) x 17,5% = 26,42%
200
o Maintenance = (100/66,25) x 35% = 52,83%
o Security Monitoring = (100/66,25) x 13,75% = 20,75% +
Total = 100%
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :
o Helpdesk sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight
awal adalah 25 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar
26,42.
o Maintenance sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight
awal adalah 50 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar
52,83.
o Security Monitoring belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai
weight awal adalah 25 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
sebesar 20,75 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen
harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang
diambil agar Security Monitoring ini selaras dengan arahan strategi.
Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan
penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara
vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah services yang
dianalisis adalah 3. Bobot nilai pengharapannya adalah 3 x 5 = 15.
Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing
bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu
sebagai berikut :
201
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 15 = 375.
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain 15 x 15 = 225.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja 30 x 15 = 450.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 15 =
450.
Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 1500.
Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-
masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (225/1500) x
100% = 15% .
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain (135/1500) x 100% = 9%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja (330/1500) x 100% = 22%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(300/1500) x 100% = 20%.
Total Alignment Gap adalah 66%.
202
Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 66% maka untuk
mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai
berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/66) x 15%
= 22,73% .
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain (100/66) x 9% = 13,64%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja (100/66) x 22% = 33,33%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (100/66) x
20% = 30,3%.
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat
bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 22,73% dan lebih
kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga
dapat disimpulkan bahwa services belum fokus pada pengembangan
inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih
baik. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk
mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus
pada arahan strategi ini.
203
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan
penelitian ternyata 12,79% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot
arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa services
belum fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang
lain. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk
mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus
pada arahan strategi ini.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan
penelitian ternyata 33,33% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot
arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa services
sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat
dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 30,3% dan
lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30%
sehingga dapat disimpulkan bahwa services sudah fokus pada
peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
204
4.11.4 Alignment Data – Manajemen
Tabel 4.42 Alignment Data - Manajemen
25 15 30 30
Wei
ght
Foku
s pa
da p
enge
mba
ngan
inov
asi b
aru
agar
men
ghas
ilkan
pr
oduk
yan
g be
rkua
litas
dan
lebi
h ba
ik.
Foku
s pa
da k
erja
sam
a de
ngan
pem
asok
dan
mitr
a bi
snis
ya
ng la
in.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an te
knol
ogi u
ntuk
men
duku
ng
peni
ngka
tan
kine
rja.
Foku
s pa
da p
enin
gkat
an la
yana
n ya
ng le
bih
baik
kep
ada
pela
ngga
n un
tuk
men
ingk
atka
n ke
puas
an p
elan
ggan
.
Unw
eigh
t Tot
al
Wei
ght T
otal
Pers
enta
se A
lignm
ent G
ap
Pers
enta
se H
asil
Pene
litia
n
Budgeting & Planning 50 4 3 4 3 14 700 35 46,67
Training 50 4 3,5 4,5 4 16 800 40 53,33
Unweight Total 8 6,5 8,5 7
Weight Total 200 97,5 255 210
Persentase Alignment
Gap 20 9,75 25,5 21
Persentase Hasil
Penelitian 26,23 12,79 33,44 27,54
205
Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan
menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan
mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4
x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk
management dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan
dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut :
o Budgeting & Planning = 50 x 20 = 1000
o Training = 50 x 20 = 1000 +
Total = 2000
Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari
persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :
o Budgeting & Planning = (700/2000) x 100% = 35%
o Training = (800/2000) x 100% = 40% +
Total Alignment Gap = 75%
Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 75% maka untuk
mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai
berikut :
o Budgeting & Planning = (100/75) x 35% = 46,67%
o Training = (100/75) x 40% = 53,33% +
Total = 100%
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :
o Budgeting & Planning belum selaras dengan arahan strategi dimana
nilai weight awal adalah 50 dan nilai pengharapan yang didapat adalah
206
sebesar 46,67 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen
harus memperhatikan keputusan agar Budgeting & Planning ini
selaras dengan arahan strategi.
o Training sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight
awal adalah 50 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar
53,33.
Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan
penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara
vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah manajemen yang
dianalisis adalah 2. Bobot nilai pengharapannya adalah 2 x 5 = 10.
Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing
bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu
sebagai berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 10 = 250.
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain 15 x 10 = 150.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja 30 x 10 = 350.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 10 =
300.
Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 1000.
207
Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-
masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (200/1000) x
100% = 20% .
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain (97,5/1000) x 100% = 9,75%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja (255/1000) x 100% = 25,5%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(210/1000) x 100% = 21%.
Total Alignment Gap adalah 76,25%.
Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 76,25% maka
untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai
berikut :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/76,25) x
20% = 26,23% .
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain (100/76,25) x 9,75% = 12,79%.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja (100/76,25) x 25,5% = 33,44%.
208
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(100/76,25) x 21% = 27,54%.
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :
o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar
menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat
bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 26,23% dan lebih
besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga
dapat disimpulkan bahwa manajemen sudah fokus pada
pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang
berkualitas dan lebih baik.
o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan
penelitian ternyata 12,79% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot
arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa
manajemen belum fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra
bisnis yang lain. Pihak manajemen diharapkan dapat
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang
objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung
peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan
penelitian ternyata 33,44% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot
arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa
209
manajemen sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk
mendukung peningkatan kinerja.
o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat
dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 27,54%
dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30%
sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen belum fokus pada
peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Pihak
manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil
keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan
strategi ini.
4.12 Analisis Biaya Lights On
4.12.1 Persentase Biaya Lights On
4.12.1.1 Portfolio Aplikasi
Berdasarkan gambar dibawah, portfolio aplikasi biaya terbesar terdapat
pada Modul Account Payable dan Modul Account Receiveable yang
memiliki biaya sebesar US $10.500,- dengan persentase 15%. Biaya untuk
Modul General Ledger dan Modul Project Ledger sebesar US $7.000,-
dengan persentase 10%. Biaya untuk Modul Master Files Maintenance
sebesar US $4.200,- dengan persentase 6%. Biaya untuk Modul Contractor
Management, Modul Sales Administration, Modul System Administration
dan Modul Customer Service sebesar US $3.500,- dengan persentase 5%
210
dan biaya yang paling kecil ada pada Modul Cash Book, Modul Cash Flow,
Modul Purchase Order, Modul Report Writer, Modul Fixed Assets, Modul
Inventory Control, Modul Tenancy Management dan Modul Meter Utility
sebesar US $2.100,- dengan persentase sebesar 3%. Dalam portfolio
aplikasi, Modul Account Payable dan Modul Account Receiveable memiliki
biaya yang paling besar, karena untuk menangani segala macam utang dan
piutang perusahaan guna dapat menjalankan operasinya sehari-hari.
Gambar 4.24 Persentase Total Biaya Aplikasi (US $)
(Sumber : Pengolahan Data)
211
4.12.1.2 Portfolio Infrastruktur
Gambar 4.25 Persentase Total Biaya Infrastruktur (US $)
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, portfolio infrastruktur biaya terbesar terdapat
pada Platform (Hardware dan Software) yang memiliki biaya sebesar US
$213.555,- dengan persentase 83%. Biaya untuk E-mail System sebesar US
$27.500,- dengan persentase 11% dan biaya yang paling kecil ada pada
Network sebesar US $8.000,- dengan persentase 3% dan Internet/Intranet
Security sebesar US $7.500,- dengan persentase 3%. Dalam portfolio
infrastruktur, Platform (Hardware dan Software) memiliki biaya yang paling
besar yang diinvestasikan oleh perusahaan, karena suatu aplikasi akan
berjalan dengan optimal jika didukung oleh hardware dan software yang
memadai.
212
4.12.1.3 Portfolio Services
Gambar 4.26 Persentase Total Biaya Services (US $)
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, portfolio services biaya terbesar terdapat
pada Maintenance yang memiliki biaya sebesar US $57.000,-/tahun dengan
persentase 74%. Biaya untuk Helpdesk sebesar US $14.000,-/tahun dengan
persentase 11% dan biaya yang paling kecil ada pada Security Monitoring
sebesar US $6.000,-/tahun dengan persentase 8%. Dalam portfolio services,
Maintenance memiliki biaya yang paling besar karena biaya yang
diperlukan untuk tetap memelihara keoptimalan aplikasi dan infrastruktur
merupakan faktor pendukung agar dapat terus berkembang dan Maintenance
juga berfungsi untuk meningkatkan fungsi dari aplikasi dan infrastruktur
yang ada.
213
4.12.1.4 Portfolio Manajemen
Gambar 4.27 Persentase Total Biaya Manajemen (US $)
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, portfolio manajemen biaya terbesar terdapat
pada Training yang memiliki biaya sebesar US $30.000,-/tahun dengan
persentase 71%. Sedangkan biaya yang lainnya adalah untuk Budgeting &
Planning sebesar US $12.000,-/tahun dengan persentase 29%. Dalam
portfolio manajemen, Training memiliki biaya yang paling besar karena
biaya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan.
214
4.12.2 Persentase Total Biaya Lights On
Gambar 4.28 Persentase Total Biaya Lights On (US $)
(Sumber : Pengolahan Data)
PT. Multi Artha Pratama mengalokasikan biaya untuk lights on terbagi
atas :
• Aplikasi yang memiliki persentase sebesar 16% dengan biaya US
$70.000,-.
• Infrastruktur yang memiliki persentase sebesar 58% dengan biaya US
$256.555,-.
• Services yang memiliki persentase sebesar 17% dengan biaya US
$77.000,-.
• Manajemen yang memiliki persentase sebesar 9% dengan biaya US
$42.000,-.
215
4.12.3 Persentase Total Biaya Proyek
Gambar 4.29 Persentase Total Biaya Proyek (US $)
(Sumber : Pengolahan Data)
PT. Multi Artha Pratama mengalokasikan biaya untuk proyek yang
terbagi atas :
• Human Resources Information System yang memiliki persentase sebesar
33% dengan biaya US $25.000,-.
• Knowledge Management yang memiliki persentase sebesar 20% dengan
biaya US $15.000,-.
• IFCA In House yang memiliki persentase sebesar 47% dengan biaya US
$35.000,-.
216
4.12.4 Persentase Total Biaya TI
Gambar 4.30 Persentase Total Biaya TI (US $)
(Sumber : Pengolahan Data)
PT. Multi Artha Pratama mengalokasikan biaya untuk lights on sebesar
US $445.555,- dengan persentase 86% dari total biaya TI sedangkan untuk
proyek sebesar US $75.000,- dengan persentase 14%.
217
4.13 Persentase Nilai Penyelarasan
Gambar 4.31 Persentase Nilai Penyelarasan
(Sumber : Pengolahan Data)
218
Tabel 4.43 Persentase Nilai Penyelarasan
Lights On Nilai Penyelarasan Persentase Account Payable 3,15 4%
Cash Book 3,05 3% Account Receiveable 3,45 4%
Cash Flow 3,15 4% Contractor Management 3,6 4%
General Ledger 3,7 4% Project Ledger 3,4 4% Purchase Order 2,45 3%
Sales Administration 3,3 4% Master Files Maintenance 3,3 4%
Report Writer 3,36 4% Fixed Assets 3 3%
System Administration 3,3 4% Inventory Control 3 3% Customer Service 4,15 5%
Tenancy Management 3,45 4% Meter Utility 3,6 4%
Platform (Hardware and Software) 4 5% Network 3,75 4%
E-mail System 3,05 3% Internet/Intranet Security 2,75 3%
Helpdesk 3,6 4% Maintenance 3,55 4%
Security Monitoring 2,75 3% Budgeting & Planning 3,55 4%
Training 4,08 5%
Berdasarkan tabel dan gambar diatas, modul Customer Service memiliki nilai
penyelarasan yang paling tinggi yaitu 4,15 dengan persentase 5%. Sedangkan
modul Purchase Order memiliki nilai penyelarasan yang paling kecil yaitu 2,45
dengan persentase 3%.
219
4.14 Persentase Ketergantungan
Gambar 4.32 Persentase Ketergantungan
(Sumber : Pengolahan Data)
220
Tabel 4.44 Persentase Tingkat Ketergantungan
Lights On Ketergantungan Persentase Account Payable 4,06 4% Cash Book 3,81 4% Account Receiveable 4 4% Cash Flow 3,9 4% Contractor Management 3,87 4% General Ledger 4,3 4% Project Ledger 3,81 4% Purchase Order 3,72 4% Sales Administration 4,33 4% Master Files Maintenance 3,92 4% Report Writer 3,75 4% Fixed Assets 3,4 3% System Administration 3,77 4% Inventory Control 3,63 4% Customer Service 3,83 4% Tenancy Management 4,2 4% Meter Utility 4,2 4% Platform (Hardware and Software) 4,23 4% Network 4,23 4% E-mail System 2,92 3% Internet/Intranet Security 4,15 4% Helpdesk 3,46 3% Maintenance 4 4% Security Monitoring 3,69 4% Budgeting & Planning 3,77 4% Training 3,39 3%
Berdasarkan tabel dan gambar diatas, modul Sales Administration memiliki
tingkat ketergantungan yang paling tinggi yaitu 4,33 dengan persentase 4%.
Sedangkan E-mail System memiliki tingkat ketergantungan yang paling kecil yaitu
2,92 dengan persentase 3%.
221
4.15 Analisis Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya
Dengan menggabungkan hubungan antara nilai penyelarasan, kualitas dan
biaya, manajer dapat melihat seberapa besar tingkat ketergantungan dan kualitas
suatu lights on. Dan juga ini dapat membantu manajer untuk mengetahui lights on
mana yang masuk kedalam kategori Abandon, Crisis, Noncritical/stabilize,
Improve only is needed dan Excellen/monitor.
4.15.1 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada
Aplikasi
Gambar 4.33 Total Biaya Aplikasi 1 (US $)
Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
222
Gambar 4.34 Total Biaya Aplikasi 2 (US $)
Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Gambar 4.35 Total Biaya Aplikasi 3 (US $)
Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
223
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Modul Account Payable memiliki nilai penyelarasan 3,15 dan kualitas
3,84 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Cash Book memiliki nilai penyelarasan 3,05 dan kualitas 3,84
maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Account Receiveable memiliki nilai penyelarasan 3,45 dan
kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Cash Flow memiliki nilai penyelarasan 3,15 dan kualitas 4,1 maka
termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Contractor Management memiliki nilai penyelarasan 3,6 dan
kualitas 3,9 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Modul General Ledger memiliki nilai penyelarasan 3,7 dan kualitas 4,15
maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Modul Project Ledger memiliki nilai penyelarasan 3,4 dan kualitas 3,87
maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Purchase Order memiliki nilai penyelarasan 2,45 dan kualitas
3,44 maka termasuk dalam kategori Crisis.
• Modul Sales Administration memiliki nilai penyelarasan 3,3 dan kualitas
4 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Master Files Maintenance memiliki nilai penyelarasan 3,3 dan
kualitas 3,7 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Report Writer memiliki nilai penyelarasan 3,36 dan kualitas 3,7
maka termasuk dalam kategori Noncritical, stablize.
224
• Modul Fixed Assets memiliki nilai penyelarasan 3 dan kualitas 4 maka
termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul System Administration memiliki nilai penyelarasan 3,3 dan
kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Inventory Control memiliki nilai penyelarasan 3 dan kualitas 3,55
maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Customer Service memiliki nilai penyelarasan 4,15 dan kualitas
3,75 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Modul Tenancy Management memiliki nilai penyelarasan 3,45 dan
kualitas 3,6 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Meter Utility memiliki nilai penyelarasan 3,6 dan kualitas 3,6
maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
225
4.15.2 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada
Infrastruktur
Gambar 4.36 Total Biaya Infrastruktur (US $)
Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Platform (Hardware dan Software) memiliki nilai penyelarasan 4 dan
kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Network memiliki nilai penyelarasan 3,75 dan kualitas 4,16 maka
termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• E-mail System memiliki nilai penyelarasan 3,05 dan kualitas 3,81 maka
termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Internet/Intranet Security memiliki nilai penyelarasan 2,75 dan kualitas
3,96 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
226
4.15.3 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada
Services
Gambar 4.37 Total Biaya Services (US $)
Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Helpdesk memiliki nilai penyelarasan 3,6 dan kualitas 3,77 maka
termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Maintenance memiliki nilai penyelarasan 3,55 dan kualitas 4,04 maka
termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Security Monitoring memiliki nilai penyelarasan 2,75 dan kualitas 3,69
maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
227
4.15.4 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada
Manajemen
Gambar 4.38 Total Biaya Manajemen (US $)
Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Budgeting & Planning memiliki nilai penyelarasan 3,55 dan kualitas 3,69
maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Training memiliki nilai nilai penyelarasan 4,08 dan kualitas 3,89 maka
termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
Keterangan kategori :
• Abandon adalah aplikasi tersebut harus dihapuskan karena tidak
membawa damapak yang positif bagi perusahaan.
228
• Crisis adalah aplikasi tersebut harus diperbaiki kualitasnya khususnya
bila nilai penyelarasannya tinggi. Ini dapat dilakukan dengan cara
menambah sumber daya yang diperlukan yang mendukung aplikasi
tersebut.
• Noncritical, stabilize adalah salah satu kategori aplikasi dikatakan cukup
karena itu investasinya sedikit saja pada perawatan dan peningkatan
kinerja.
• Improve only is needed adalah aplikasi yang berada pada tahap ini sudah
bagus sehingga mengeluarkan biaya hanya pada kondisi emergency atau
bila sumber daya sudah hampir habis.
• Excellent, monitor adalah tahap dimana diperlukan memantau aplikasi
terhadap kualitasnya. Jika perlu keluarkan biaya untuk menjaga tingkat
kualitas, tetapi investasi baru tidak perlu dilakukan.
4.16 Analisis Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya
Dengan menggabungkan hubungan antara ketergantungan, kualitas dan biaya,
manajer dapat melihat seberapa besar tingkat ketergantungan dan kualitas suatu
lights on. Dan juga ini dapat membantu manajer untuk mengetahui lights on mana
yang masuk kedalam kategori Abandon, Crisis, Noncritical/stabilize, Improve
only is needed dan Excellen/monitor.
229
4.16.1 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada
Aplikasi
Gambar 4.39 Total Biaya Aplikasi 1 (US $)
Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
230
Gambar 4.40 Total Biaya Aplikasi 2 (US $)
Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Gambar 4.41 Total Biaya Aplikasi 3 (US $)
Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
231
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Modul Account Payable memiliki tingkat ketergantungan 4,06 dan
kualitas 3,84 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Modul Cash Book memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan kualitas 3,84
maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Modul Account Receiveable memiliki tingkat ketergantungan 4 dan
kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Modul Cash Flow memiliki tingkat ketergantungan 3,9 dan kualitas 4,1
maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Modul Contractor Management memiliki tingkat ketergantungan 3,87
dan kualitas 3,9 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Modul General Ledger memiliki tingkat ketergantungan 4,3 dan kualitas
4,15 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Modul Project Ledger memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan kualitas
3,87 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Modul Purchase Order memiliki tingkat ketergantungan 3,72 dan
kualitas 3,44 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Sales Administration memiliki tingkat ketergantungan 4,33 dan
kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Modul Master Files Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 3,92
dan kualitas 3,7 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Modul Report Writer memiliki tingkat ketergantungan 3,75 dan kualitas
3,7 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
232
• Modul Fixed Assets memiliki tingkat ketergantungan 3,4 dan kualitas 4
maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul System Administration memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan
kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Modul Inventory Control memiliki tingkat ketergantungan 3,63 dan
kualitas 3,55 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Modul Customer Service memiliki tingkat ketergantungan 3,83 dan
kualitas 3,75 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Modul Tenancy Management memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan
kualitas 3,6 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Modul Meter Utility memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan kualitas 3,6
maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
233
4.16.2 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada
Infrastruktur
Gambar 4.42 Total Biaya Infrastruktur (US $)
Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Platform (Hardware dan Software) memiliki tingkat ketergantungan 4,23
dan kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Network memiliki tingkat ketergantungan 4,23 dan kualitas 4,16 maka
termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• E-mail System memiliki tingkat ketergantungan 2,92 dan kualitas 3,81
maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.
• Internet/Intranet Security memiliki tingkat ketergantungan 4,15 dan
kualitas 3,96 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
234
4.16.3 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada
Services
Gambar 4.43 Total Biaya Services (US $)
Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Helpdesk memiliki tingkat ketergantungan 3,46 dan kualitas 3,77 maka
termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 4 dan kualitas 4,04 maka
termasuk dalam kategori Excellent, monitor.
• Security Monitoring memiliki tingkat ketergantungan 3,89 dan kualitas
3,69 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
235
4.16.4 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada
Manajemen
Gambar 4.44 Total Biaya Manajemen (US $)
Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Budgeting & Planning memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan kualitas
3,69 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.
• Training memiliki tingkat ketergantungan 3,39 dan kualitas 3,89 maka
termasuk dalam kategori Improve only is needed.
Keterangan kategori :
• Abandon adalah aplikasi tersebut harus dihapuskan karena tidak
membawa damapak yang positif bagi perusahaan.
236
• Crisis adalah aplikasi tersebut harus diperbaiki kualitasnya khususnya
bila tingkat ketergantungannya tinggi. Ini dapat dilakukan dengan cara
menambah sumber daya yang diperlukan yang mendukung aplikasi
tersebut.
• Noncritical, stabilize adalah salah satu kategori aplikasi dikatakan cukup
karena itu investasinya sedikit saja pada perawatan dan peningkatan
kinerja.
• Improve only is needed adalah aplikasi yang berada pada tahap ini sudah
bagus sehingga mengeluarkan biaya hanya pada kondisi emergency atau
bila sumber daya sudah hampir habis.
• Excellent, monitor adalah tahap dimana diperlukan memantau aplikasi
terhadap kualitasnya. Jika perlu keluarkan biaya untuk menjaga tingkat
kualitas, tetapi investasi baru tidak perlu dilakukan.
4.17 Analisis Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap
Biaya
Dengan menganalisis berdasarkan perbandingan jangkauan pengguna dan
ketergantungan maka akan terlihat seberapa besar tingkat ketergantungan dan
keluasan penggunaan suatu lights on pada perusahaan.
237
4.17.1 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap
Biaya pada Aplikasi
Gambar 4.45 Total Biaya Aplikasi 1 (US $)
Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
238
Gambar 4.46 Total Biaya Aplikasi 2 (US $)
Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Gambar 4.47 Total Biaya Aplikasi 3 (US $)
Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
239
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Modul Account Payable memiliki tingkat ketergantungan 4,06 dan
jangkauan pengguna 3.
• Modul Cash Book memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan jangkauan
pengguna 3.
• Modul Account Receiveable memiliki tingkat ketergantungan 4 dan
jangkauan pengguna 4.
• Modul Cash Flow memiliki tingkat ketergantungan 3,9 dan jangkauan
pengguna 3.
• Modul Contractor Management memiliki tingkat ketergantungan 3,87
dan jangkauan pengguna 3.
• Modul General Ledger memiliki tingkat ketergantungan 4,3 dan
jangkauan pengguna 3.
• Modul Project Ledger memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan
jangkauan pengguna 3.
• Modul Purchase Order memiliki tingkat ketergantungan 3,72 dan
jangkauan pengguna 3.
• Modul Sales Administration memiliki tingkat ketergantungan 4,33 dan
jangkauan pengguna 3.
• Modul Master Files Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 3,92
dan jangkauan pengguna 4.
• Modul Report Writer memiliki tingkat ketergantungan 3,75 dan
jangkauan pengguna 5.
240
• Modul Fixed Assets memiliki tingkat ketergantungan 3,4 dan jangkauan
pengguna 3.
• Modul System Administration memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan
jangkauan pengguna 4.
• Modul Inventory Control memiliki tingkat ketergantungan 3,63 dan
jangkauan pengguna 3.
• Modul Customer Service memiliki tingkat ketergantungan 3,83 dan
jangkauan pengguna 3.
• Modul Tenancy Management memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan
jangkauan pengguna 3.
• Modul Meter Utility memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan jangkauan
pengguna 3.
241
4.17.2 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap
Biaya pada Infrastruktur
Gambar 4.48 Total Biaya Infrastruktur 1 (US $)
Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
242
Gambar 4.49 Total Biaya Infrastruktur 2 (US $)
Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Platform (Hardware dan Software) memiliki tingkat ketergantungan 4,23
dan jangkauan pengguna 5.
• Network memiliki tingkat ketergantungan 4,23 dan jangkauan pengguna
5.
• E-mail System memiliki tingkat ketergantungan 2,92 dan jangkauan
pengguna 5.
• Internet/Intranet Security memiliki tingkat ketergantungan 4,15 dan
jangkauan pengguna 5.
243
4.17.3 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap
Biaya pada Services
Gambar 4.50 Total Biaya Services (US $)
Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Helpdesk memiliki tingkat ketergantungan 3,46 dan jangkauan pengguna
5.
• Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 4 dan jangkauan pengguna
4.
• Security Monitoring memiliki tingkat ketergantungan 3,89 dan jangkauan
pengguna 5.
244
4.17.4 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap
Biaya pada Manajemen
Gambar 4.51 Total Biaya Manajemen (US $)
Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :
• Budgeting & Planning memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan
jangkauan pengguna 3.
• Training memiliki tingkat ketergantungan 3,39 dan jangkauan pengguna
4.
245
4.18 Strategi Investasi
4.18.1 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Nilai Penyelarasan dan
Kualitas Terhadap Biaya
Gambar 4.52 Total Biaya Lights On Berdasarkan Hubungan Nilai
Penyelarasan dan Kualitas
(Sumber : Pengolahan Data)
Dari hasil graftik total biaya lights on yang berdasarkan pada hubungan
nilai penyelarasan dengan kualitas maka :
• Kategori Excellent, monitor memiliki jumlah biaya terbesar yaitu sebesar
US $322.555,- yang terdiri dari modul Contractor Management, modul
General Ledger, modul Customer Service, Platform (Hardware dan
Software), Network, Maintenance dan Training.
• Kategori Improve only is needed memiliki jumlah biaya sebesar US
$63.100,- yang terdiri dari modul Meter Utility, E-mail System,
Internet/Intranet Security, Helpdesk dan Budgeting & Planning.
246
• Kategori Noncritical, stabilize memiliki biaya sebesar US $57.800,- yang
terdiri dari modul Account Payable, modul Cash Book, modul Account
Receiveable, modul Cash Flow, modul Project Ledger, modul Sales
Administration, modul Master Files Maintenance, modul Report Writer,
modul Fixed Assets, modul System Administration, modul Inventory
Control, modul Tenancy Management dan Security Monitoring.
• Kategori Crisis memiliki biaya sebesar US $2.100,- yang terdiri dari
modul Purchase Order.
• Kategori Abandon tidak memiliki biaya karena tidak ada lights on yang
termasuk dalam kategori ini.
4.18.2 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Ketergantungan dan
Kualitas terhadap Biaya
Gambar 4.53 Total Biaya Lights On Berdasarkan Hubungan
Ketergantungan dan Kualitas
(Sumber : Pengolahan Data)
247
Dari hasil graftik total biaya lights on yang berdasarkan pada hubungan
ketergantungan dengan kualitas maka :
• Kategori Excellent, monitor memiliki jumlah biaya terbesar yaitu sebesar
US $319.655,- yang terdiri dari modul Account Payable, modul Account
Receiveable, modul Cash Flow, modul General Ledger, modul Sales
Administration, Platform (Hardware dan Software), Network,
Internet/Intranet Security dan Maintenance.
• Kategori Improve only is needed memiliki jumlah biaya sebesar US
$92.100,- yang terdiri dari modul Cash Book, modul Contractor
Management, modul Project Ledger, modul Master Files Maintenance,
modul Report Writer, modul System Administration, modul Customer
Service, modul Tenancy Management, modul Meter Utility, Helpdesk,
Security Monitoring, Budgeting & Planning dan Training.
• Kategori Noncritical, stabilize memiliki jumlah biaya sebesar US
$33.800,- yang terdiri dari modul Purchase Order, modul Fixed Assets,
modul Inventory Control dan E-mail System.
• Kategori Crisis dan Abandon tidak memiliki biaya karena tidak ada lights
on yang termasuk dalam kategori ini.
4.19 Manajemen Agenda
Tolak ukur dari implementasi investasi teknologi informasi pada suatu
perusahaan didasarkan pada management agenda New Information Economics.
Manajemen agenda dilakukan berupa kuesioner yang diberikan kepada manajer TI
248
dan manajer divisi lain yang terkait, dilakukan untuk melihat keterkaitan atau
hubungan antara manajer TI dan manajer bisnis dalam membuat suatu rencana
bisnis dan TI untuk merealisasikan strategi yang ada pada perusahaan. Hasil dari
manajemen agenda diharapkan dapat memberikan perbaikan dan inovasi pada
masa mendatang. Berikut ini adalah tabel manajemen agenda yang mendukun g
manajer dalam pengambilan keputusan.
Tabel 4.45 Manajemen Agenda 1 : Menentukan Sasaran
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA
Apakah rencana bisnis dan TI sepenuhnya terkait dan terpadu?
Y
Apakah TI mampu berinovasi memberikan impak pada rencana bisnis dan mengajukan usulan baru?
Y
Apakah investasi TI diprioritaskan pada strategi bisnis?
Y
Apakah seluruh pengeluaran TI (pengembangan, operasi, perawatan, layanan) selaras dengan strategi bisnis?
Y
Apakah bisnis TI dan kinerja teknis terlacak?
Y
Apakah bisnis dan manajemen TI secara konsisten melaksanakan proses manajemen yang memperbaiki kontribusi TI pada kinerja bisnis lapisan bawah?
Y
Apakah proses perencanaan dan manajemen fokus pada keseluruhan pengeluaran TI baik operasional maupun proyek?
Y
Apakah manajer TI dan bisnis berpartisipasi secara efektif pada proses
Y
249
manejemen?
Tabel 4.46 Manajemen Agenda 2 : Bertanya dengan Pertanyaan yang Tepat
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T
JIKA T, APA RENCANA UNTUK
MEMPERBAIKINYA
Apakah investasi TI sudah pada tempat yang tepat?
Y
Apakah kita tahu apa yang akan kita hasilkan?
Y
Apakah dapat menghilangkan biaya TI yang tidak perlu?
Y RIGHT DECISION
Apakah dapat menggunakan biaya yang sudah dikeluarkan untuk mendukung proyek yang lain?
T
Dilakukan IT Plan untuk mengalokasikan sumber daya dan biaya yang dibutuhkan
Dapatkah mengurangi biaya dari kegiatan yang kinerjanya buruk?
Y
RIGHT ACTIONS
Dapatkah kita merubah strategi bisnis kita pada tindakan TI yang akan menghasilkan hasil yang tepat?
Y
Apakah kita mendapatkan hasil dan nilai yang cukup dari semua sumber daya operasional?
Y
RIGHT RESULT
Dapatkah kita mengontrol secara efektif biaya TI?
Y
250
Tabel 4.47 Manajemen Agenda 3 : Menghubungkan dengan Lapisan Bawah
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA
Apakah kita tahu arahan strategi? Y
Apakah TI dapat memberi contoh dukungan kepada arahan strategi?
Y
Apakah investasi TI diprioritaskan berdasarkan arahan strategi?
Y
Apakah seluruh biaya TI (pengembangan, operasi, perawatan, layanan) sudah selaras dengan arahan strategi?
Y
Apakah TI dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu?
Y
Apakah kita mengevaluasi anggaran operasional berdasar pada arahan strategi?
Y
Apakah manajer TI dan bisnis berpartisipasi secara efektif pada proses manajemen?
Y
Tabel 4.48 Manajemen Agenda 4 : Memahami Biaya dan Sumber Daya
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA
Apakah ada pengelolaan pada proyek pengembangan dan peningkatan sebagai portfolio proyek?
Y
Adakah analisis biaya operasional dari sudut pandang portfolio?
Y
Adakah penaksiran kegiatan operasional oleh penyelarasan strategis?
Y
Adakah penaksiran kegiatan operasional oleh kualitas atau tingkat
Y
251
layanan?
Apakah diketahui seberapa besar investasi TI untuk layanan? Untuk manajemen?
Y
Adakah strategi investasi pada aplikasi yang ada? T
Dilakukan strategi investasi berdasarkan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Bila kita saat ini melakukan portfolio, apakah kita mampu merawat informasi secara akurat?
Y
Tabel 4.49 Manajemen Agenda 5 : Fokus pada Sesuatu yang Bener
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA
Apakah proses pelaksanaan dan manajemen perusahaan menghasilkan arahan strategis secara tegas dan mampu untuk dilaksanakan?
Y
Apakah semua tindakan TI dan biaya didorong oleh arahan strategi bisnis? Y
Apakah kegiatan TI dan rencana penggunaan sumber daya diprioritaskan, dilaksanakan dan diukur berdasarkan hubungan mereka dan kontribusinya pada hasil bisnis?
Y
Apakah sumber daya baik pengeluaran operasional dan investasi baru dialokasikan dan dianggarkan secara tegas terkait dengan arahan strategis?
Y
Apakah peranan manajer jelas terdefinisi untuk menjamin partisipasi wajar dan menghindari ketiadaan hubungan yang tercipta akibat budaya yang ada?
Y
Apakah semua kegiatan TI dan pengeluaran organisasi pada sumber
Y
252
daya dan proses portfolio ditujukan untuk penilaian dampak, pengelolaan kinerja, penilaian tingkat kualitas dan layanan dan kesepakatan sumber daya?
Tabel 4.50 Manajemen Agenda 6 : Mengadopsi Proses yang Efektif untuk
Menghasilkan Tindakan
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA
Perencanaan kebutuhan/pasokan – apakah perusahaan meningkatkan dampak strategis dan operasional pada investasi TI-nya?
Y
Inovasi – apakah perusahaan punya inovasi yang bagus melalui TI pada produk, proses dan kinerja?
Y
Prioritasi – apakah perusahaan memilih investasi yang paling bernilai tinggi?
Y
Penyelarasan – apakah perusahaan mendapat peningkatan dari kegiatan TI-nya?
Y
Pengukuran kinerja – apakah penggunaan pengukuran kinerja mengarah pada perbaikan kinerja TI maupun bisnis?
Y
Pengelolaan budaya – apakah perusahaan mampu untuk mengoptimalkan kontribusi TI pada kinerja bisnis?
Y
Manajemen portfolio – apakah semua investasi TI dan sumber daya berkontribusi pada kinerja bisnis?
Y
Pengelolaan dampak TI – apakah pemanfaatan aplikasi yang efektif pada praktek NIE di semua area bisnis telah
Y
253
meningkatkan pendapatan pada TI?
Tabel 4.51 Manajemen Agenda 7 : Menangani Masalah-masalah yang Umum
Terjadi pada Praktek
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA
Apakah terdapat masalah umum dari ketiadaan hubungan dari proses?
T Tidak ada masalah.
Apakah budaya kita merintangi manajer bisnis dan TI untuk mereka bekerja sama?
T Tidak ada budaya yang merintangi manajer dan TI untuk mereka bekerja sama.
Sanggupkah proses pengelolaan TI bekerja baik dengan proses manajemen perusahaan seperti menganggarkan?
Y
Apakah manajer mengharapkan sesuatu salah berjalan? T Selalu mengharapkan yang
terbaik.
Apakah manajer bisnis demikian nyaman dengan cara mereka bekerja sekarang dan akan menolak bila ada setiap perubahan yang signifikan?
T Mendukung perubahan yang bagus dan baik untuk perusahaan.
Dapatkah manajer bisnis bersuara bulat tentang kebutuhan mereka dan apa yang harus dilakukan TI untuk memuaskan mereka?
Y
Tabel 4.52 Manajemen Agenda 8 : Membuat Keputusan yang Jitu
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA
Apakah kasus bisnis yang digunakan mencerminkan dukungan pada arahan strategi bisnis?
Y
Apakah proses prioritasasi saat ini Y
254
berdasarkan arahan strategi bisnis?
Apakah tim manajemen paham keseluruhan portfolio pengembangan aplikasi?
Y
Apakah kita memeriksa dengan seksama siklus anggaran operasional dan membuang komponen yang kinerjanya buruk?
Y
Apakah kita punya strategi investasi yagn tepat untuk anggaran operasional?
Y
Apakah kita paham dengan biaya-biaya pada anggaran operasional?
Y
Apakah faktor resiko secara formal ditaksir pada prioritasasi proyek?
Y
Tabel 4.53 Manajemen Agenda 9 : Perencanaan untuk Mendapatkan Hasil
yang Benar
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA
Apakah perencanaan bisnis dan TI dikerjakan bersamaan? Y
Apakah perencanaan bisnis secara nyata memperhatikan inovasi TI sebagai input dan konsekuensi TI sebagai output?
Y
Apakah perencanaan TI nyata diperhatikan dan didorong oleh arahan strategi bisnis?
Y
Strategi bisnis bergantung pada kontribusi TI saat strategi tadi dilakukan. Tim manajemen senior memperhatikan implikasi TI pada strategi bisnisnya.
Y
255
Organisasi TI dikenal di industri sebagai kontributor penting pada strategi perusahaan dan operasional yang unggul.
Y
Inovasi bisnis diperhatikan, terjadi dan berdasar peluang TI yang baru.
Y
Peluang TI yang baru diterjemahkan pada kegiatan bisnis yang mungkin dilakukan dan arahan strategi serta diperhatikan secara serius oleh manajemen.
Y
Peluang TI diajukan dan diperhatikan dengan tujuan untuk mendukung arahan strategi yang ada.
Y
Harapan manajemen sebagai bagian dari tugas adalah mengembangkan gagasan baru sebagaimana layaknya dilakukan oleh bisnis.
Y
Rencana bisnis fokus pada inovasi dan secara berkesinambungan diperbarui melalui gagasan-gagasan baru.
Y
Tabel 4.54 Manajemen Agenda 10 : Menjaga Angka Kinerja
PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA
Informasi portfolio secara aktif digunakan di semua tingkatan manajemen TI. Informasi portfolio mencakup pengukuran biaya tahunan, tingkat layanan, kualitas, intensitas penggunaan dan kategori penggunaan.
Y
Pengukuran kinerja TI dikaitkan pada dampak bisnis menggunakan kaitan sebab-akibat dan taksiran penyelarasan.
Y
Pertanggungjawaban dari pengelolaan yang dijalankan terhadap pengukuran
Y
256
kinerja TI terdefinisi dengan jelas.
Penjejakan kinerja TI terjadi secara berkala melalui proses pengukuran yang terdokumentasi dimana pelatihan dan dukungan tersedia.
Y
Manajemen TI mampu menjawab pertanyaan : apakah kita mengerjakan sesuatu yang benar?
Y
Manejemen TI mampu menjawab pertanyaan : apakah kita mengerjakan sesuatu dengan benar?
Y
Berdasarkan Manajemen Agenda dapat dijelaskan bahwa :
Manajemen Agenda 1 : Menentukan Sasaran
Proses perencanaan bisnis dan TI pada PT. Multi Artha Pratama secara penuh
terintegrasi dan terhubung.TI mampu membantu terlaksananya perencanaan bisnis
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan memungkinkan inovasi yang
mempengaruhi perencanaan bisnis dan strategi bisnis baru. Kerjasama antara
manajer TI dengan manajer bisnis dijalankan secara konsisten sehingga dapat
melaksanakan proses manajemen yang memperbaiki kontribusi TI pada kinerja
bisnis Bottom Line. Proses perencanaan bisnis dan TI sudah berfokus pada
pengeluaran biaya untuk kegiatan TI sehingga pengeluaran TI (pengembangan,
operasi, perawatan, layanan) sudah selaras dengan arahan strategi.
Manajemen Agenda 2 : Bertanya dengan Pertanyaan yang Tepat
Menurut bagian manajemen, selama ini investasi TI yang dilakukan sudah pada
tempat yang tepat sehingga menghasilkan suatu hasil yang selaras dengan arahan
257
strategi perusahaan. Pihak manajemen mampu menghilangkan biaya TI yang tidak
perlu dengan cara memantau secara efektif setiap pengeluaran TI yang akan
dilakukannya secara detail dalam IT Plan sehingga perusahaan dapat mengurangi
biaya dari kegiatan yang kinerjanya buruk sedangkan untuk biaya yang sudah
dikeluarkan untuk proyek tidak dapat digunakan untuk mendukung proyek lain
karena alokasi biaya dan sumber daya sudah dilakukan dalam IT Plan. Dalam IT
Plan, pihak manajemen akan mengalokasikan biaya dan sumber daya dengan
seefektif mungkin sehingga mendapatkan hasil dan nilai yang cukup dari semua
sumber daya operasional.
Manajemen Agenda 3 : Menghubungkan dengan Lapisan Bawah
Tujuan dan arahan strategis dalam perusahaan telah diketahui dengan jelas
sehingga aktivitas yang dilakukan selalu berdasarkan visi, misi dan strategi
perusahaan agar tetap selaras dengan arahan strategi. Prioritas investasi TI juga
didasarkan pada arahan strategis. Pengeluaran pada investasi TI (pengembangan,
operasi, perawatan, layanan) sudah selaras dengan dengan arahan strategi. Dengan
adanya investasi TI dalam perusahaan, maka pengeluaran biaya yang tidak
diperlukan dapat dikurangi.Kerjasama antara manajer TI dengan manajer bisnis
dijalankan secara konsisten sehingga dapat melaksanakan proses manajemen yang
dapat memberikan pengaruh pada kinerja bisnis Bottom Line perusahaan.
258
Manajemen Agenda 4 : Memahami Biaya dan Sumber Daya
Dengan menggunakan portfolio, pihak manajemen dapat melihat nilai
penyelarasan, tingkat layanan, kualitas, ketergantungan dan jangkauan
penggunaan suatu lights on maupun proyek dimana perusahaan mengetahui
investasi biaya lights on serta proyek mereka. Ini dapat memudahkan pihak
manajemen dalam menganalisis biaya operasional. Setelah melakukan analisis
portfolio maka kita dapat merawat informasi yang ada secara akurat.
Manajemen Agenda 5 : Fokus pada Sesuatu yang Bener
Aktivitas dan sumber daya dalam TI selama ini diutamakan, dilaksanakan, dan
diukur berdasarkan pada hubungan dan kontribusi mereka pada hasil bisnis. Ini
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang tepat yang sesuai dengan arahan strategi
yang ada. Semua kegiatan TI dan pengeluaran organisasi pada sumber daya dan
proses portfolio ditujukan untuk penilaian dampak, pengelolaan kinerja, penilaian
tingkat kualitas dan layanan dan kesepakatan sumber daya. Dimana ini akan
mempengaruhi pihak manajemen dalam mengambil keputusan baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
Manajemen Agenda 6 : Mengadopsi Proses yang Efektif untuk Menghasilkan
Tindakan
TI dalam perusahaan selalu mengalami perkembangan baik secara strategis
maupun operasionalnya. Seiring dengan perkembangan tersebut maka perusahaan
akan terus memperbaiki dan melakukan update TI yang mereka gunakan. TI
259
bekerja secara optimal dan mengarah pada perbaikan kinerja pada TI maupun pada
kegiatan bisnis. Sehingga dengan adanya pemanfaatan TI perusahaan dapat
membuat inovasi yang dapat memberi nilai lebih perusahaan dari para pesaingnya
dan juga meningkatkan penggunaan serta penerimaan dari TI. Perusahaan dapat
menilai dampak dan hasil investasi yang ada dengan menggunakan teknik New
Information Economics yaitu teknik Prioritization, dimana teknik ini digunakan
untuk menganalisa investasi TI dengan memahami dampak dan resiko yang
dihadapi sehingga perusahaan dapat mengutamakan investasi yang bernilai paling
tinggi. Selain itu perusahaan dapat memahami apakah lights on yang digunakan
sudah selaras dengan strategi bisnis yang ada atau belum. Dengan pengelolaan
budaya, perusahaan mampu untuk mengoptimalkan kontribusi TI pada kinerja TI
maupun bisnis sehingga dapat meningkatkan operasional perusahaan.
Manajemen Agenda 7 : Menangani Masalah-masalah yang Umum Terjadi pada
Praktek
Selama ini tidak terdapat masalah umum dari ketiadaan hubungan dari proses
dan juga budaya kita tidak merintangi manajer bisnis dan TI untuk bekerja sama.
Proses pengelolaan TI juga dapat bekerja baik dengan proses manajemen
perusahaan. Manajer bisnis dan TI selalu mengharapkan yang terbaik untuk
perusahaan dengan mendukung perubahan-perubahan yang yang baik untuk
perusahaan. Dan tidak hanya itu manajer bisnis dapat berkerja sama dengan
manajer TI akan kebutuhan mereka.
260
Manajemen Agenda 8 : Membuat Keputusan yang Jitu
Dalam membuat keputusan yang benar, manajer harus yakin apakah kasus
bisnis yang digunakan untuk mencerminkan dukungan pada arahan strategi karena
apapun yang dilakukan perusahaan berdasarka pada arahan strategi. Dengan
menggunakan teknik Prioritization maka dapat ditentukan proyek mana yang akan
diprioritaskan dalam rangka perealisasian proyek tersebut. Untuk mengelola
kegiatan operasional lights on dan proyek, maka harus dilakukan pemeriksaan
dengan seksama anggaran operasional dan membuang komponen yang ada dalam
aplikasi sebelumnya yang mempunyai kinerja buruk. Selain itu pihak manajemen
tentunya memahami keseluruhan portfolio pengembangan aplikasi untuk membuat
keputusan perencanaan TI yang tepat yang berdasarkan pada arahan strategi
tersebut.
Manajemen Agenda 9 : Perencanaan untuk Mendapatkan Hasil yang Benar
Proses bisnis dalam perusahaan dijalankan dengan mengoperasikan bersamaan
aktivitas bisnis dan TI. Sebelum menjalankannya dibutuhkan perencanaan yang
matang untuk mendapatkan hasil yang benar-benar bermanfaat bagi perusahaan.
Perusahaan dapat mengambil kesempatan dari perubahan bisnis yang terjadi serta
dapat meningkatkan perkembangan perusahaan. Organisasi TI dalam perusahaan
merupakan kontributor penting pada strategi perusahaan dan operasional yang
unggul. Ini juga merupakan kunci sukses suatu perusahaan dalam meningkatkan
kinerja perusahaan. Dengan menggunakan TI maka strategi dan tujuan bisnis
dapat mendukung berbagai rencana penting perusahaan karena strategi bisnis
261
sangat bergantung pada kontribusi TI dalam membuat inovasi untuk bersain g
dengan pesaingnya. Manajemen bisa melihat berbagai kesempatan yang dapat
diambil untuk pengembangan usaha bisnis dengan menggunakan TI.
Manajemen Agenda 10 : Menjaga Angka Kinerja
Portfolio memudahkan perusahaan untuk mendapatkan informasi yang
digunakan di semua tingkatan manajemen TI. Informasi portfolio ini mencakup
pengukuran biaya tahunan, tingkat layanan, kualitas, intensitas pengguna dan
jangkauan penggunaan. Informasi ini akan memudahkan pihak manajemen dalam
mengambil keputusan. Pihak manajemen juga dapat mengukur kinerja TI dengan
menggunakan kaitan sebab-akibat dan taksiran penyelarasaan. Penggunaan
portfolio ini memudahkan pengelolaan biaya TI. Pertanggungjawaban dari
pengelolaan yang dijalankan terhadap pengukuran kinerja TI terdefinisi dengan
jelas. Manajemen TI dapat mengerjakan sesuatu yang benar dan dengan benar
dengan pelatihan yang rutin dan dukungan yang tersedia.