bab 4 hasil dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00192-mn-bab...
TRANSCRIPT
56
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profil Responden
PT Tirta Bahagia berdiri sejak tahun 1988 dalam usaha air minum dalam
kemasan dengan merek dagang “Club”. Pabrik dari perusahaan ini yang terletak di desa
Lemahbang Sukorejo, Pandaan, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur memiliki kapasitas awal
produksi 20 juta liter per tahun. Namun, sejak tahun 2003, seiring dengan
perkembangan dan kemajuan perusahaan, kapasitas produksi perusahaan terus
berkembang dan telah berlipat ganda hingga mendekati 200 juta liter per tahun. Dan
saat ini, pabrik ADMK ini tersebar di berbagai tempat yaitu :
- Desa Warung Menteng kecamatan Cijeruk, kabupaten Bogor, Jawa Barat
- Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
- Desa Wunut, kecamatan Tulung Klaten, Jawa Tengah
- Desa Ujung Baru, kecamatan Bati-Bati, kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Dan untuk pabrik ADMK dalam taraf pembangunan yaitu :
1. Pabrik Palembang-Sumatra, beroperasi awal April 2007
2. Pabrik Ciranjang-Cianjur, Jawa Barat, beroperasi Akhir tahun 2007
3. Pabrik Tabanan-Bali, beroparasi Akhir 2007
4. Pabrik Ungaran Jawa Tengah
Selain dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan air minum dalam kemasan di
pasar domestik, air minum dalam kemasan ini juga didistribusikan ke pasar internasional.
Produk ini telah berhasil memasuki pasar Singapura, Brunei, Malaysia dan Australia. Hal
ini tidak mengherankan karena perusahaan PT Tirta Bahagia telah menerima sertifikasi
57
ISO 9001 dan merupakan anggota aktif dari IBWA (International Bottlrd Water
Association), asosiasi internasional yang mempresentasikan industri air minum dalam
kemasan di dunia. Selain itu, produk ini juga telah memperoleh sertifikasi laboratorium
mikrobiologi dari berbagai negara untuk memastikan kualitas dari produk tersebut.
Sertifikasi juga telah diterima dari Singapura, yaitu The Ministry of the Enviroment of
Singapore, Food Division.
Ukuran dan jenis kemasan yang diproduksi adalah sebagai berikut :
- 19 liter dengan kemasan gallon Poly Carbobate (PC)
- 1500ml dengan kemasan botol Poly Ethylene Terephthalic (PET)
- 600ml dengan kemasan botol Poly Ethylene Terephthalic (PET)
- 300ml dengan kemasan botol Poly Ethylene Terephthalic (PET)
- 240ml dengan kemasan cup Poly Propylene (PP)
- Dan pada tahun 2006 ini PT Tirta Tama Bahagia juga meluncurkan kemasan
baru, yaitu dengan ukuran 130ml.
Untuk semua produk, PT Tirta Tama Bahagia telah berkomitmen untuk memakai
material pesanan dengan mengikuti garis besar seperti :
Terang-ringan; botol kami antara 10-30% lebih terang daripada pesaing kami,
dengan keunggulan yang modern, dengan proses moulding berteknologi tinggi
yang membutuhkan material plastik (resin) yang seminimal mungkin.
Dapat dihancurkan dan didaur ulang, kami menjamin bahwa material kemasan
kami (botol-botol dan kotak pembungkus) mudah didaur ulang untuk
kepentingan lingkungan dan dihancurkan untuk menghemat tempat dan
efisiensi.
58
Bahan kemasan yang digunakan untuk air minum dalam kemasan ini telah
dikontrol kualitasnya dan menggunakan bahan-bahan yang terbaik, mengikuti
standar HACCP.
Proses produksi
Air minum dalam kemasan ini diproses secara hygienis dari sumber mata air
pilihan dan terlindung di pegunungan. Di proses menggunakan teknologi water
treatment dari Jerman, ozonisasi dan disterilkan dengan ultra violet.
Sumber air baku berasal dari mata air pilihan yang alami dibawah tanah yang tidak
terkontaminasi oleh pengaruh yang dapat membuat pencemaran.
- Multi Media Filter untuk menyaring partikel air lebih besar dari 25 micron.
- First Stages Ozonation untuk mematikan bakteri yang terdapat dalam sumber
air.
- Active Carbon Filters untuk menghilangkan bau, warna dan rasa.
- Mechanical Cartridge Filters untuk menghilangkan partikel-partikel kecil yang
lebih kecil dari 2 micron.
- Ultra Violet Line untuk menghentikan pertumbuhan jamur. Proses ini juga
menghilangkan resiko terkontaminasi pada proses pengisian.
- Final Stage Ozonation untuk memastikan pemusnahan bakteri yang mungkin
masih lolos pada saat proses sterilisasi awal.
Perusahaan air minum dalam kemasan ini telah menggunkan pipa foodgrade pada
seluruh proses produksinya termasuk proses pengisian dan penampungan atau
penyimpanan airnya. Perusahaan telah memperoleh standar tertinggi dari kategori
makanan dan minuman yaitu HACCP (Hazardous Analysis and Critical Control Points)
dan saai ini air minum dalam kemasan ini telah menetapkan standar AMDK yang
59
benar karena telah menggunakan sistem pengendalian mutu standar ISO 9001 dan
HACCP.
Mesin Pengisisan
Proses pengisian air dikerjakan secara otomatis didalam ruangan tertututp
sehingga bebas dari kontaminasi dengan menggunakan mesin yang modern.
Pengisian air secara langsung bebas sentuhan nenbuat nutu lebih terjamin dan lebih
hygienis.
Distribusi dan transportasi
Air minum dalam kemasan ini telah didistribusikan mulai dari pedagang retail
sampai pasar modern, dan telah banyak diminum oleh berbagai kalangan. Untuk
menjagkau konsumen dan pelanggan setianya, maka perusahaan memberikan
perhatian kepada kecepatan dan ketepatan dalam pengiriman barang maupun
pelayanan kepada masyarakat.
Merek-merek yang dipasarkan yaitu Club, yang akan dijadikan sebagai main
brand PT Tirta Tama Bahagia, sekaligus dijadikan sponsor dalam PON 2008 di
Kaltim, Viand, Anna, dan AC (Air Cokro).
Gambar 4.1 Produk Dalam Berbagai Ukuran
Sumber : www.club.co.id
60
Kini produk-produk air minum dalam kemasan ini tidak hanya dipasarkan
oleh PT Tirta Bahagia, tetapi telah dipasarkan ke beberapa daerah yang juga
merupakan bagian dari kelompok perusahaan, yaitu :
- PT TIRTA TAMA BAHAGIA, Jakarta
- PT COKRO SUPERTIRTA, Semarang
- PT TIRTA LESTARI BAHAGIA, Banjarmasin
- PT TIRTA MAKNA BAHAGIA, Makassar
- PT TIRTA MULTI BAHAGIA I, Ungaran
- PT MULTI JAYA MARKETAMA, Palembang
- PT NIAGA BAHAGIA, Bali
4.2 Perusahaan
Dan yang penulis analisis yaitu PT TIRTA TAMA BAHAGIA yang berlokasi di
Jakarta. Sejarah berdirinya PT Tirta Tama Bahagia. Sejarah berdirinya PT Tirta Tama
Bahagia bermula ketika Bp Sugianto, CEO sekaligus pendiri dari PT Tirta Bahagia,
Surabaya merasa perlu untuk melakukan penetrasi pasar di Jakarta, setelah
sebelumnya beliau sukses dalam memperluas usahanya di Jawa Timur, hingga Club
menjadi produsen yang memiliki pangsa pasar kedua dalam industri AMDK didaerah
tersebut. Menurut majalah SWA edisi 15 tahun 2006, Club sebagai brand value 2006
dalam peringkat dua sebesar 8.4, baru kemudian disusul oleh Vit, Ades, dan Total.
Pada tahun 1999, didirikan PT Tirta Unggul Bahagia, yang merupakan cikal
bakal PT Tirta Tama Bahagia, dengan tujuan untuk penetrasi pasar Jakarta.
Perusahaan ini hanya memproduksi dan memasarkan dua produk saja, yaitu Club
dan Viand. Club akan dijadikan main brand sedangkan Viand ditujukan untuk
61
konsumen kelas menengah kebawah. Dan pada tahun 2002, PT Tirta Unggul
Bahagia dibubarkan dan didirikanlah PT Tirta Tama bahagia.
Visi perusahaan ini adalah Club harus tumbuh dan berkembang menjadi
merek nasional dan internasional yang berpegang pada pedoman mutu dan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang akan tumbuh
secara nasional.
Sedangkan misi perusahaan adalah untuk menciptakan pertumbuhan pasar
air mineral dalam kemasan nasional dan internasional merek Club dengan
memperhatikan dan membangun potensi air minum dalam kemasan dengan standar
produksi yang baik.
62
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT TIRTA TAMA BAHAGIA
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
Dewan Direksi
Mgn Penjualan dan Distribusi Mgn Administrasi & Umum
Depo-depo
Sales Force Team
Sie Adm Penjualan &
CS
Sie Distribusi
Driver Helper
Sie Logistik Sie Personalia Adm & Umum
Sie Keuangan
Sie Akunting
Quality Kontrol
Tim Safety & Secutiry
Internal Auditor
Staff PPIC
Staf Gudang
Staff Pengadaan
Teknisi
OB
Staff Piutang
Collector
Kasir & Hutang
Fin Acc
Mgt Acc
Taxation
63
Tugas dan Wewenang
- Dewan Direksi
1. Mengevaluasi laporan keuangan
2. Memimpin dan mengendalikan jalannya perusahaan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
3. Merumuskan tujuan jangka panjang dan jangka pendek
4. Mengangkat dan memberhentikan manager
5. Mengawasi pelaksanaan operasi melalui laporan yang diterima
6. Menyetujui dan menetapkan program kerja dan rencana anggaran
perusahaan.
- Manager Penjualan dan Distribusi
1. Melaksanakan promosi untuk meningkatkan volume penjualan dan
mengenal dengan mencari informasi mengenai pasar
2. Memperluas pemasaran dengan mencari koneksi distributor baru
3. Melaksanakan kebijakan harga yang ditetapkan perusahaan.
- Manager Administrasi dan Umum
1. Memperhatikan peningkatan kesejahteraan dan pembinaan karyawan
2. Melakukan perekrutan dan seleksi karyawan baru.
- Depo-depo
1. Melakukan pengawasan secara periodik terhadap mutu air, yang
ditunjukkan dengan hasil uji laboratorium.
- Sales Force Team
1. Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru
2. Bertangung jawab atas target penjualan yang ditetapkan perusahaaan
3. Memberikan laporan mengenai tingkat penjualan yang dicapai.
- Sie Administrasi dan Customer Service
1. Menerima surat pesanan dan retur barang
64
2. Membuat surat jalan terhadap barang yang dikirim ke store
3. Menerima, melayani dan mencatat komplain dari pelanggan.
- Sie Distribusi
1. Mengatur dan mengawasi pengiriman barang hingga tujuan
2. Bertanggung jawab atas ketepatan waktu dan kondisi barang agar tetap
terjaga.
- Sie Logistik
1. Melakukan peramalan penjualan untuk bulan yang akan datang
2. Menentukan target penjualan dan berusaha mengerakkan sumber daya
yang ada untuk mencapainya.
- Staff PPIC (production planning, inventory and control) dan Pengadaan
1. Memeriksa dan mengontrol persediaan dengan tujuan untuk
meminimalkan biaya penyimpanan.
- Staff Gudang
1. Bertanggung jawab penuh atas keluar dan masuknya barang ke gudang
dan pengiriman barang serta melaporkan status barang apakah sudah
terkirim atau belum.
- Sie Personalia dan Administrasi Umum
1. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan seleksi dan pemberhentian
karyawan
2. Mengatur pelaksanaan administrasi kepegawaian serta pencatatan data
personalia yang bekerja dipeusahaan.
- Teknisi
1. Bertanggung jawab terhadap mesin-mesin yang digunakan untuk proses
produksi.
65
- Office boy
1. Melayani kebutuhan karyawan
2. Membersihkan ruang kerja karyawan.
- Sie Keuangan
1. Melakukan pencatatan atas keseluruhan kegiatan keluar masuknya arus
keuangan kebutuhan tenaga kerja
2. Merencanakan, melakukan dan menyiapkan anggaran perusahaan
3. Merencanakan kebutuan tenaga kerja.
- Staff Piutang
1. Melakukan pencatatan atas transaksi pembelian produk secara kredit.
- Collector
1. Memeriksa transaksi dan menagih hutang yang telah jatuh tempo.
- Kasir dan Hutang
1. Memenuhi pesanan pelanggan
2. Menerima pembayaran dari tagihan
3. Membayarkan gaji karyawan.
- Sie Akunting
1. Merumuskan tujaun jangka panjang dan pendek, strategi dan kebijakan
dibidang keuangan
2. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas pencatatan transaksi
sesuai dengan prinsip dan sistem akuntansi yang berlaku termasuk
pelaporannya.
- Financial Akunting
1. Mencatat pemeriksaan kas dan pengeluaran kas di buku kas finance
2. Mengecek mutasi dan saldo bank setiap hari.
- Management Akunting
1. Mengontrol dan menerima penagihan dan pembayaran dari pelanggan.
66
- Taxation
1. Mengurusi pembayaran pajak perusahaan
2. Menangani pajak yang bersangkutan dengan kegiatan perusahaan.
- Quality Kontrol
1. Mengawasi dan mengontrol kualitas air minum dalam kemasan.
- Tim Safety dan Security
1. Melakukan kegiatan pemeliharaan untuk menghindari kecelakaan yang
membahayakan keselamatan karyawan.
- Internal Auditor
1. Mengaudit keuangan penjualan.
- Driver Helper
1. Bertanggung jawab pada seksi distribusi dalam hal pengantaran barang.
67
Gambar 4.3 Analisis Porter PT Tirta Tama Bahagia
Sumber : Penulis
1. Ancaman persaingan segmen yang ketat
Pesaing yang diprioritaskan utama bersaing dengan Club dan Viand
adalah Aqua (PT Aqua Golden Mississipi), yang merupakan pioneer dalam ADMK
Indonesia, yang memulai usahanya sejak tahun 1973, dan saat ini merupakan
market leader industri AMDK. Selain itu pesaing yang lainnya yaitu Vit (PT Tirta
Investama), 2Tang (PT Tang Mas), dan AdeS (PT AdeS Water Indonesia).
Kesimpulan pada elemen ini adalah tidak menguntungkan bagi
perusahaan, karena Industri Air Minum Dalam Kemasan merupakan industri
dengan jumlah pemain yang banyak dengan tingkat kompetensi yang tinggi.
Banyak terjadi persaingan harga di level produsen, distributor dan wholesaler,
Industry Competitor
- PT Aqua Golden Mississipi
- PT Tirta Investama- PT Tang Mas
Substitutes- Air minum rasa buah- Air minum isi ulang
Buyer- Pasar swalayan- Restoran- Retailer
Potential Entrans
- PT Garuda Food
Supplier- PT Uniflex Kemas
Indah- PT Berdikari Jaya- PT Mitra Plas
68
walaupun harga eceran yang diterima oleh konsumen akhir relatif sama untuk
setiap ukuran kemasan.
2. Ancaman pendatang baru
Ancaman pendatang baru yang harus diperhatikan oleh pihak
perusahaan adalah produk air minum dalama kemasan merek Mayo, yang
diproduksi Garuda Food. Mengantipasinya adanya pesaing baru ini yaitu dengan
selalu mempromosikan air minum dalam kemasan merupakan air yang sehat dan
menyegarkan, didukung slogan perusahan yaitu “air segar menyehatkan”. Selain
itu, juga Club dijadikan sponsor PON 2008 di Kaltim.
Kesimpulan pada elemen ini adalah menguntungkan bagi perusahaan,
karena halangan untuk masuk kedalam industri AMDK relatif sulit, karena
perusahaan harus mempunyai modal yang cukup besar untuk dapat bermain
dalam industri ini. Sehingga ancaman dari pendatang baru relatif rendah.
3. Ancaman produk substitusi (pengganti)
Walaupun air merupakan kebutuhan primer, tetapi di jaman yang
modern ini, banyak pengusaha melakukan berbagai inovasi produk untuk
menarik konsumen baru dan tetap mempertahankan konsumen lama.
Misalnya pada air minum rasa buah, berdasarkan artikel yg diperolah penulis
yang menyatakan bahwa AQUA SOF ini penjualannya hanya meningkat pada
awal-awal kemunculannya saja dan saat ini penjualannya sudah sangat
menurun. Diprediksi penyebab penurunan ini adalah karena minuman ini tidak
lain hanya menjual (air mineral + essence/rasa) dan tidak menjual manfaat
lainnya. (http://www.pintunet.com/lihat_opini.php?pg=2006/30112006/49004)
Selain itu juga pada air minum isi ulang, yang menyatakan bahwa ancaman dari
Depo Air minum isi ulang (AMIU) sangat besar pada awalnya, tetapi ancaman
tersebut makin menurun, karena masalah higienis produk. Kendala tidak hanya
terletak pada aspek tingkat kepercayaan konsumen semata. Masalah teknis
69
lainnya juga hadir menjadi kendala bagi perusahaan minuman air mineral
kemasan kelas menengah ini. Yakni, kepemilikan galon yang harganya relatif
lumayan mahal.
(http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=93723&kat_id=105&kat_id1=14
9&kat_id2)
Kesimpulan pada elemen ini adalah menguntungkan bagi perusahaan, karena
ancaman produk subsitusi dari produk ini relatif rendah.
4. Ancaman kekuatan tawar menawar pembeli
Karena AMDK merupakan produk primer sehingga memiliki elastisitas
yang cukup tinggi dan banyaknya jumlah produsen air minum dalam kemasan
yang menawarkan berbagai merek dan kemasan untuk ditawarkan kepada
konsumennya, loyalitas konsumen terhadap air minum dalam kemasan rendah
maka konsumen akan bebas memilihi AMDK yang dapat memberikan penawaran
yang paling menarik bagi konsumen. Sehingga tawat menawar konsumen
menjadi tinggi dan hal ini tidak menguntungkan bagi perusahaan.
5. Ancaman kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok perusahaan ini ada dua yaitu pemasok bahan baku dan
pemasok barang produksi. Pemasok bahan baku (air) yaitu pemerintah, karena
air merupakan SDA yang yang dikuasai oleh pemerintah dan dibatasi
pengambilannya oleh pemerintah sehingga dalam pengambilan air diperlukan
perijinan.
Barang produksi yang digunakan untuk kemasan tiap ukuran air minum
dalam kemasan ini, merupaka produk yang banyak beredar di pasar, sehingga
relative mudah untuk didapatkan, sehingga daya tawar pemasaok rendah.
70
Yang menjadi pemasok kedua produk PT Tirta Tama Bahagia yaitu :
- PT Uniflex Kemas Indah
- PT Berdikari Jaya
- PT Hamasindo
- PT Mitra Plas
- PT Petindo Jaya Sakti
- PT Sari Multi Utama
- PT Deltapack
- PT Sumber Aji
- PT Kemas Pedana Internasional
- PT Primadaya Plastisindo
- PT Indah Karya Multiguna
- PT Rapipadi Astritama
- PT Asianpack Chem
- PT Smarplas
- PT Serba Guna
Kesimpulan dari eleman ini yaitu tidak menguntungkan bagi perusahaan,
karena walaupun pemasok barang produksi banyak dan mudah didapatkan tetapi
andil pemerintah cukup besar. Jika pemerintah mencabut perijinannya maka
perusahaan akan menghadapi kondisi yang sulit.
Kesimpulan pada saat dilakukan analisis porter (saat ini) adalah tidak
menguntungkan bagi perusahaan, karena terdapat 3 dari 5 elemen penting
dalam analisis kompetitif porter, yaitu ancaman pesaing yang ketat, kekuatan
tawar menawar pemasok, dan kekuatan tawar menawar pembeli tidak
menguntungkan bagi perusahaan. Untuk dapat tetap eksis dalam industri ini, PT
Tirta Tama Bahagia harus tetap memperhatikan lingkungan persaingan yang ada
antara sesama perusahaan ADMK, melakukan pelbagai inovasi, memperbanyak
71
promosi yang menarik untuk mempengaruhi pembeli, dan melakukan berbagai
strategi untuk dapat mampu bersaing dengan industri ADMK laiinya yang sangat
banyak bermain dalam pasar. Dan tetap harus memperhatikan ancaman dari
pesaing baru yang dapat datang kapan pun.
4.3 Pembahasan Data
Pada sub bab ini akan dikemukakan mengenai hasil dari data-data yang
telah disusun dalam bentuk tabel. Data-data tersebut berasal dari data-data
perusahaan, yaitu data biaya periklanan, data biaya promosi penjualan dan data
nilai penjualan dalam tiap kemasan, dengan data dalam kurun 3 tahun terakhir,
yaitu tahun 2005, 2006, dan 2007.
Setelah data tersebut terkumpul, maka didapatkan hasilnya
72
Tabel 4.1 Regresi Korelasi Produk Club
Data periklanan (x1), data promosi penjualan (x2), dan data nilai
penjualan (y) untuk produk Club.
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
Data diatas dimasukan kedalam SPSS dan hasil outputnya adalah sebagai
berikut:
73
Tabel 4.2 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation NY 1124122030.30 408556244.339 33X1 2700347.24 6188418.583 33X2 16303909.7167 16408828.91613 33
Sumber : Penulis
Rata-rata nilai penjualan (dengan jumlah data 33 sampel) adalah
1,124,122,030.30 dengan standar deviasi 408,556,244.399. Demikian juga untuk
variabel biaya periklanan dan biaya promosi penjualan.
Tabel 4.3 Variables Entered/ Removedb
Variables Entered/Removed(b)
ModelVariables Entered
Variables Removed Method
1 X2, X1(a) . Entera All requested variables entered.
b Dependent Variable: Y
Sumber : Penulis
Dari hasil output diatas menunjukan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan
(removed), atau dengan kata lain kedua variabel bebas (biaya periklanan dan
biaya promosi penjualan) dimasukan kedalam bentuk regresi.
Tabel 4.4 Model Summaryb
Model Summary(b)
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate1 .617(a) .381 .340 332025308.143
a Predictors: (Constant), X2, X1
b Dependent Variable: Y
Sumber : Penulis
- R = 0.617 artinya mempunyai hubungan yang kuat karena berada diantara
0.60 – 0.7999
74
- R�= 0.381 artinya variabel x1 (biaya periklanan) dan variabel x2 (biaya
promosi penjualan) mempengaruhi variabel y (nilai penjualan) sebesar
38.1% dan sisanya 61.9% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti harga
produk, daya beli masyarakat, proses distribusi dan lain sebagainya.
Tabel 4.5 Correlations
Sumber : Penulis
Uji hipotesis
Ho tidak ada hubungan antara x1 dgn y, x2 dgn y, x1 dgn x2 dan sebaliknya.
sig>0.05 -> Ho diterima, koefisien korelasi tidak signifikan/ tidak terdapat
hubungan antar variabel
sig<0.05 -> Ho ditolak, koefisien korelasi signifikan/ terdapat hubungan antar
variabel
- x1 terhadap y 0.008 -> Ho ditolak, koefisien korelasi signifikan/ ada
hubungan antara nilai penjualan dengan biaya periklanan
- x2 terhadap y 0.000 -> Ho ditolak, koefisien korelasi signifikan/ ada
hubungan antara nilai penjualan dengan biaya promosi penjualan
- x1 terhadap x2 0.000 -> Ho ditolak, koefisien korelasi signifikan/ ada
hubungan antara biaya periklanan dengan biaya promosi penjualan
75
Tabel 4.6 Anovab
Sumber : Penulis
Nilai F = 9.226 dengan p = 0.001. Oleh karena p < 0.05, maka regresi dapat
dipakai untuk memprediksi nilai penjualan, atau secara bersama-sama variabel
bebas biaya periklanan dan biaya promosi penjualan berpengaruh terhadap nilai
penjualan pada taraf kepercayaan 95%.
Tabel 4.7 Coefficientsa
Sumber : Penulis
Menghasilkan persamaan regresi, yaitu y = 880,000,000 + 7.591x1 + 13.601x2
artinya
- bila biaya periklanan dan biaya promosi penjualan diabaikan maka nilai
penjualan untuk produk Club adalah Rp 880,000,000
- nilai B biaya periklanan (x1) 7.591 dan bernilai positif, menyatakan bahwa
jika setiap biaya periklanan Rp1,000 maka nilai penjualan akan meningkat
7,591 rupiah.
76
- nilai B biaya promosi penjualan (x2) 13.601 dan bernilai positif, menyatakan
bahwa jika setiap biaya promosi penjualan Rp1000 maka nilai penjualan akan
meningkat 13,601 rupiah.
Tabel 4.8 Regresi Korelasi Produk Viand
Data periklanan (x1), data promosi penjualan (x2), dan data nilai penjualan (y)
untuk produk Viand.
77
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
Data diatas dimasukan kedalam SPSS dan hasil outputnya adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.9 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation NY 818260181.82 188414343.413 33X1 1152746.2273 2654087.54472 33X2 6987406.9197 7032353.48990 33
Sumber : Penulis
Rata-rata nilai penjualan (dengan jumlah data 33 sampel) adalah 818,260,181.82
dengan standar deviasi 188,414,343.413. Demikian juga untuk variabel biaya
periklanan dan biaya promosi penjualan.
78
Tabel 4.10 Variables Entered/ Removedb
Variables Entered/Removed(b)
ModelVariables Entered
Variables Removed Method
1 X2, X1(a) . Entera All requested variables entered.
b Dependent Variable: Y
Sumber : Penulis
Dari hasil output diatas menunjukan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan
(removed), atau dengan kata lain kedua variabel bebas (biaya periklanan dan
biaya promosi penjualan) dimasukan kedalam bentuk regresi.
Tabel 4.11 Correlations
Sumber : Penulis
Uji hipotesis
Ho tidak ada hubungan antara x1 dgn y, x2 dgn y, x1 dgn x2
sig>0.05 -> Ho diterima, koefisien korelasi tidak signifikan/ tidak terdapat
hubungan antar variabel
sig<0.05 -> Ho ditolak, koefisien korelasi signifikan/ terdapat hubungan antar
variabel
- x1 terhadap y 0.358 -> Ho diterima, koefisien korelasi tidak signifikan/
tidak ada hubungan antara nilai penjualan dengan biaya periklanan
79
- x2 terhadap y 0.051 -> Ho diterima, koefisien korelasi tidak signifikan/
tidak ada hubungan antara nilai penjualan dengan biaya promosi penjualan
- x1 terhadap x2 0.000 -> Ho ditolak, koefisien korelasi signifikan/ ada
hubungan antara biaya periklanan dengan biaya promosi penjualan
Tabel 4.12 Model Summaryb
Model Summary(b)
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate1 .311(a) .097 .036 184949839.008
a Predictors: (Constant), X2, X1
b Dependent Variable: Y
Sumber : Penulis
- R = 0.311 artinya mempunyai hubungan yang rendah karena berada
diantara 0.20 – 0.399
- R�= 0.097 artinya variabel x1 (biaya periklanan) dan variabel x2 (biaya
promosi penjualan) mempengaruhi variabel y (nilai penjualan) sebesar
9.7% dan sisanya 90.3% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti harga
produk, daya beli masyarakat, proses distribusi, pesaing dan lain
sebagainya.
Tabel 4.13 Anovab
Sumber : Penulis
Nilai F = 1.605 dengan p = 0.218. Oleh karena p > 0.05, menurut Triton Prawira
Budi , dalam buku SPSS 13.0 hasil regresi tersebut tidak dapat dipakai untuk
80
memprediksi nilai penjualan, atau secara bersama-sama variabel bebas biaya
periklanan dan biaya promosi penjualan tidak berpengaruh terhadap nilai
penjualan pada taraf kepercayaan 95%.
Selain itu untuk menentukan produk apa yang diminati oleh konsumen, maka
penulis melakukan peramalan trend produk dimasa yang akan datang.
Nilai penjualan Club 250ml, untuk 3 tahun
Tabel 4.14 Data Nilai Penjualan Produk Club 250ml (2005-2007)
81
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
Dari data diatas, hasil outputnya adalah
Tabel 4.15 Summary Produk Club 250ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
82
Gambar 4.4 Trend Produk Club 250ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
Intepretasi dari output-output di atas adalah
Pada data sampai September 2007, menunjukan time 33, jadi untuk bulan Januari
2008 timenya 37, yaitu forecastnya sebesar Rp 897,050,000. Peramalan untuk
bulan-bulan berikutnya yaitu :
Tabel 4.16 Peramalan Produk Club 2008 Kemasan 250ml
Bulan Peramalan 2008
Jan 2008 Rp 897,050,000
Feb 2008 Rp 910,975,000
Mar 2008 Rp 924,899,600
Sumber : Penulis
Penulis hanya melakukan peramalan hanya sampai Maret 2008, karena menurut
Barry Render, dalam melakukan permalan jika terlalu jauh meramalkan maka hasil
ketepatan statistik kecil.
Persamaan regresi : y=3.818382E+08 + 13,924,652x
83
Persentase kenaikan tiap tahun pada Club kemasan 250ml adalah
Jan 05-Jan 06 =
Jan 06-Jan 07 =
Jan 07-F Jan 08 =
Tabel 4.17 Data Nilai Penjualan Produk Viand 250ml (2005-2007)
84
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
Dari data diatas, output yang didapatkan adalah
Tabel 4.18 Summary Produk Viand 250ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
85
Gambar 4.5 Trend Produk Viand 250ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
Intepretasi dari output-output di atas adalah
Pada data sampai September 2007, menunjukan time 33, jadi untuk bulan Januari
2008 timenya 37, yaitu forecastnya sebesar Rp 690,229,800.
Tabel 4.19 Peramalan Produk Viand 2008 Kemasan 250ml
Bulan Peramalan 2008
Jan 2008 Rp 690,229,800
Feb 2008 Rp 693,750,700
Mar 2008 Rp 697,271,500
Sumber : Penulis
Penulis hanya melakukan peramalan hanya sampai Maret 2008, karena menurut
Barry Render, dalam melakukan permalan jika terlalu jauh meramalkan maka hasil
ketepatan statistik kecil.
Persamaan regresi : y=5.599583E+08 + 3,250,852x
86
Persentase kenaikan tiap tahun pada produk Viand kemasan 250ml adalah
Jan 05-Jan 06 =
Jan 06- Jan 07 =
Jan 07- F Jan 08 =
Tabel 4.20 Kesimpulan Persentase Tiap Tahun Pada Kemasan 250ml
Tahun Club Viand
Jan 05-Jan 06 -6.54% 26.59%
Jan 06- Jan 07 18.03% 6.43%
Jan 07- F Jan 08 33.26% 15.32%
Sumber : Penulis
Dari hasil diatas dapat disimpulkan :
- Club selalu terjadi peningkatan tiap tahunnya. Dan pada tahun Jan 05-Jan 06
terjadi -6.54%, karena pada tahun 2005, kinerja perusahaan lambat. Dan
dibuktikan pada kemasan 330ml pada tahun 2005 terjadi retur Rp -1,428,000
Tabel 4.21 Data Nilai Penjualan Produk Club Ukuran 330ml (2005)
87
Gambar 4.6 Nilai Club 330ml (2005)
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
Hal ini disebabkan karena pada bulan November 2005, pengusaha air minum
dalam kemasan (AMDK) mau tak mau harus merevisi target pendapatan
tahun 2005 karena menurunnya daya beli masyarakat seiring dengan
naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) rata-rata 126. Penurunan daya beli
masyarakat sebenarnya sudah mulai terjadi sejak Agustus lalu dimana
pertumbuhan hanya 10% atau turun dibandingkan dengan pertumbuhan
bulan-bulan yang sama tahun sebelumnya yang bisa mencapai 18-20%.
(http://www.indofinanz.com/v92/readnews2.inz?id=2005111725.htm)
- Viand pada tahun 2006-2007 terjadi penurunan yang drastis, yaitu sekitar 4
kali lipat dari semula 25.59% turun menjadi 6.43%. Dan diramalkan pada
tahun 2008 akan kembali naik sekitar 2 kali lipat.
Kesimpulan untuk ukuran 250ml, yaitu untuk merek Club dapat tetap
dipertahankan.
88
Tabel 4.22 Data Nilai Penjualan Produk Club 600ml (2005-2007)
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
89
Hasil output dari data diatas adalah
Tabel 4.23 Summary Produk Club 600ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
Gambar 4.7 Trend Produk Club 600ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
90
Intepretasi dari output-output di atas adalah
Pada data sampai September 2007, menunjukan time 33, jadi untuk bulan Januari
2008 timenya 37, yaitu forecastnya sebesar Rp 451,502,500
Tabel 4.24 Peramalan Produk Club 2008 Kemasan 600ml
Bulan Peramalan 2008
Jan 2008 Rp 451,502,500
Feb 2008 Rp 457,787,400
Mar 2008 Rp 464,072,300
Sumber : Penulis
Penulis hanya melakukan peramalan hanya sampai Maret 2008, karena menurut
Barry Render, dalam melakukan permalan jika terlalu jauh meramalkan maka hasil
ketepatan statistik kecil.
Persamaan regresi : y=2.18962E+08 + 6,284,878x
Persentase kenaikan tiap tahun pada Club kemasan 600ml adalah
Jan 05-Jan 06 =
Jan 06-Jan 07 =
Jan 07-F Jan 08 =
91
Tabel 4.25 Data Nilai Penjualan Produk Viand 600ml (2005-2007)
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
92
Dari data diatas, hasil output yang didapatkan adalah
Tabel 4.26 Summary Produk Viand 600ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
Gambar 4.8 Trend Produk Viand 600ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
93
Intepretasi dari output-output di atas adalah
Pada data sampai September 2007, menunjukan time 33, jadi untuk bulan Januari
2008 timenya 37, yaitu forecastnya sebesar Rp 265,488,200
Tabel 4.27 Peramalan Produk Viand 2008 Kemasan 600ml
Bulan Peramalan 2008
Jan 2008 Rp 265,488,200
Feb 2008 Rp 269,830,400
Mar 08 Rp 274,172,600
Sumber : Penulis
Penulis hanya melakukan peramalan hanya sampai Maret 2008, karena menurut
Barry Render, dalam melakukan permalan jika terlalu jauh meramalkan maka hasil
ketepatan statistik kecil.
Persamaan regresi : y=5824.738+241.2079x
Persentase kenaikan tiap tahun pada Viand kemasan 600ml adalah
Jan 05-Jan 06 =
Jan 06-Jan 07 =
Jan 07-F Jan 08 =
Tabel 4.28 Kesimpulan Persentase Tiap Tahun Pada Kemasan 600ml
Tahun Club Viand
Jan 05-Jan 06 24.82% 39.58%
Jan 06- Jan 07 50.94% 117.08%
Jan 07- F Jan 08 27.74% 8.48%
Sumber : Penulis
94
- Club pada tahun 2006-2007 mengalami kenaikan sekitar 2 kali lipat dari
semula 24.82% menjadi 50.94%. Dan diramalkan pada tahun 2008 akan
turun hampir 2 kali lipat.
- Viand pada tahun 2006-2007 mengalami kenaikan yang cukup tajam hampir
4 kali lipat, dari semua yaitu 39.58% menjadi 117.08%. Dan diramalkan
pada tahun 2008 akan turun tajam sekitar 14 kali lipat.
Kesimpulan untuk ukuran 600ml yaitu untuk merek Club dapat tetap
dipertahankan.
Tabel 4.29 Data Nilai Penjualan Produk Club 1500ml (2005-2007)
95
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
Hasil output dari data diatas adalah
Tabel 4.30 Summary Produk Club 1500ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
96
Gambar 4.9 Trend Produk Club 1500ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
Intepretasi dari output-output di atas adalah
Pada data sampai September 2007, menuntukan time 33, jadi untuk bulan Januari
2008 timenya 37, yaitu forecastnya sebesar Rp 62,476,070
Tabel 4.31 Peramalan Produk Club 2008 Kemasan 1500ml
Bulan Peramalan 2008
Jan 2008 Rp 62,476,070
Feb 2008 Rp 64,300,270
Mar 2008 Rp 66,124,480
Sumber : Penulis
Penulis hanya melakukan peramalan hanya sampai Maret 2008, karena menurut
Barry Render, dalam melakukan permalan jika terlalu jauh meramalkan maka hasil
ketepatan statistik kecil.
Persamaan regresi : y=-5,019,513+1.824,205x
Persentase kenaikan tiap tahun pada produk Club kemasan 1500ml adalah
Jan 05-Jan 06 =
97
Jan 06-Jan 07 =
Jan 07-F Jan 08 =
Tabel 4.32 Data Nilai Penjualan Produk Viand 1500ml (2005-2007)
Sumber : PT Tirta Tama Bahagia
98
Dari data diatas, output yang dihasilkan adalah
Tabel 4.33 Summary Produk Viand 1500ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
Gambar 4.10 Trend Produk Viand 1500ml (2005-2007)
Sumber : Penulis
99
Intepretasi dari output-output di atas adalah
Pada data sampai September 2007, menuntukan time 33, jadi untuk bulan Januari
2008 timenya 37, yaitu forecastnya sebesar Rp 36,744,520
Tabel 4.34 Peramalan Produk Viand 2008 Kemasan 1500ml
Bulan Peramlan 2008
Jan 2008 Rp 36,744,520
Feb 2008 Rp 37,591,310
Mar 2008 Rp 38,438,110
Sumber : Penulis
Penulis hanya melakukan peramalan hanya sampai Maret 2008, karena menurut
Barry Render, dalam melakukan permalan jika terlalu jauh meramalkan maka hasil
ketepatan statistik kecil.
Persamaan regresi : y=5,413,087+846,795.4x
Persentase kenaikan tiap tahun pada produk Viand kemasan 1500ml adalah
Jan 05-Jan 06 =
Jan 06-Jan 07 =
Jan 07- F Jan 08 =
Tabel 4.35 Kesimpulan Persentase Tiap Tahun Pada Kemasan 1500ml
Tahun Club Viand
Jan 05-Jan 06 59.80% 176.34%
Jan 06- Jan 07 249.54% 102.63%
Jan 07- F Jan 08 61.26% 3.77%
Sumber : Penulis
100
- Club pada tahun 2006-2007 mengalami kenaikan yang cukup tajam yaitu
sekitar 4 kali lipat. Dan diramalkan pada tahun 2008 akan turun sekitar 4 kali
lipat.
- Viand pada tahun 2006-2007 mengalami penurunan yang normal, hanya
sekira � kali lipat, dan diramalkan pada tahun 2008 akan mengalami
penurunan yang cukup tajam yaitu sekitar 34 kali lipat.
Kesimpulan untuk ukuran 1500ml yaitu untuk merek Club dapat tetap
dipertahankan.
Jadi dari kesimpulan dari peramalan-peramalan diatas, memang Club
dapat dijadikan main brand PT Tirta Tama Bahagia, karena trend Club cenderung
lebih diminati sehingga diharapakan kedepannya Club dapat lebih distandarkan
pada pengembangan produk.
4.4 Implikasi Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian dengan SPSS dan QM for Windows diatas, maka hal-
hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah perusahaan harus
memperhatikan faktor lain, selain iklan dan promosi penjualan karena biaya yang
berpengaruh pada kompenen diatas sangat kecil, apalagi untuk produk Viand,
maka dari itu sebaiknya yang harus diperhatikan perusahaan adalah melakukan
pemerataan distribusi, memperhatikan harga yang ditetapkan perusahaan
mengingat loyalitas terhadap AMDK relatif rendah. Dan perusahaan juga
diharapkan selalu melakukan riset berdasarkan data Nilai penjualan yang ada,
diharapkan perusahaan dapat memprediksi nilai penjualan dimasa yang akan
datang dan tetap memperhatikan kondisi eksternal perusahaan sehingga tidak
terjadi pengembalian/ retur seperti yang terjadi pada Club 330ml di bulan Agustus
2005.