bab 4 metode penelitian - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39545/5/bab 4.pdf · pengukuran...

12
30 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Desember 2017 - Januari 2018. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki dan perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 4.3.2 Sampel Sampel yang digunakan adalah remaja laki-laki dan perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang sesuai kriteria inklusi. 4.3.3 Besar sampel Besar sampel minimum pada penelitian ini mengikuti rumus besar sampel minimum penelitian komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok satu kali pengukuran dari Sopiyudin Dahlan 2011 yaitu : n 1 = n 2 = 2 (Z α +Z β) s 2 x 1 – x 2 Keterangan: n = besar sampel minimum.

Upload: doancong

Post on 05-Aug-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

30

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

Cross Sectional.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Desember 2017 - Januari 2018.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki dan perempuan di

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4.3.2 Sampel

Sampel yang digunakan adalah remaja laki-laki dan perempuan di Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang sesuai kriteria inklusi.

4.3.3 Besar sampel

Besar sampel minimum pada penelitian ini mengikuti rumus besar sampel

minimum penelitian komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok satu

kali pengukuran dari Sopiyudin Dahlan 2011 yaitu :

n1 = n2 = 2 (Zα +Zβ) s 2

x1 – x2

Keterangan:

n = besar sampel minimum.

31

Zα = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu, untuk α = 0,05 maka Z

= 1,96.

Zβ = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada β tertentu, untuk β = 0,10 maka Z

= 1,28.

s2 = simpang baku dikedua kelompok

x1 – x2 = perkiraan selisih nilai mean di populasi 1 dengan populasi 2.

Sampel minimum dari rumus di atas adalah :

n1 = n2 =2 1,96+1,28 21,65

67,17−53,36

2

n1 = n2 = 50

Jumlah sampel = 50 sampel laki-laki + 50 sampel perempuan

= 100 sampel

4.3.4 Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive Sampling

4.3.5 Karakteristik sampel penelitian

4.3.5.1 Kriteria inklusi

- Remaja usia 17-20 tahun

- Jenis kelamin laki-laki dan perempuan

- IMT dengan kategori kurus, normal, overweight dan obese

4.3.5.2 Kriteria eksklusi

- Mengikuti program body building

- Konsumsi suplemen asam amino

32

- Defisiensi hormon testosterone pada laki-laki yang diketahui dari

kuesioner (lampiran 3) bagian D tentang pertanyaan hormonal.

Responden mengalami penurunan hormon jika terdapat jawaban „Iya‟

pada soal nomor 1 atau 7 atau selain nomor 1 dan 7 tetapi lebih dari 3

jawaban.

4.3.6 Variabel penelitian

4.3.6.1 Variabel bebas

- Jenis Kelamin

4.3.6.2 Variabel tergantung

- Distribusi massa otot tubuh

4.3.7 Definisi operasional penelitian

1. Jenis kelamin adalah pembagian dua jenis kelamin manusia yaitu laki – laki dan

perempuan yang ditemukan secara biologi. Skala data pengukuran variabel dalam

bentuk nominal.

2. Massa otot adalah salah satu bagian dari massa bebas lemak (fat-free mass).

Distribusi massa otot adalah penyebaran otot tubuh yang dapat diketahui dari hasil

dari penjumlahan pengukuran. Data hasil penjumlahan nantinya dapat

diinterprestasikan sebagai distribusi massa otot Truncus dan distribusi massa otot

Ekstremitas. Massa otot dapat diukur menggunakan BIA tanita Body Composition

Analyzer BC-418 yang dipinjam di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran

UMM dan dioperasionalkan oleh operator terlatih, didampingi laboran fisiologi.

Skala data pengukuran variabel dalam bentuk rasio.

33

3. Usia yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam remaja late

adolescence rentang usia 17-20 yang aktif sebagai mahasiswa di Fakultas

Kedokteran UMM dan akan terbagi menjadi 3 kelompok yaitu usia 17-18 tahun,

18-19 tahun, 19-20 tahun.

4. IMT adalah alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang

dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.

dengan klasifikasi sebagai berikut :

Tabel 4.1 Klasifikasi Berat Badan Berdasarkan IMT

Klasifikasi IMT

Underweight <18,50

Normal 18,5 – 24,9

Overweight 25,0-29,9

Obese >30,0

(CDC, 2015)

5. Bodybuilding adalah latihan resistensi progresif untuk menguatkan dan

mengembangkan satu atau beberapa otot tertentu. Seseorang yang terlibat dalam

kegiatan ini disebut sebagai bodybuilder. Bodybuilding dilakukan dengan

memberikan beban tertentu pada otot secara berulang. Body building bisa

dilakukan di gym machine atau latihan anaerobik sederhana tanpa alat seperti push

up, pull up dan sit up (Rhodes, 2009).

4.4 Instrumen Penelitian

1. Tinggi badan diukur dengan alat pengukur tinggi badan MIC health scale.

2. Berat badan diukur dengan Tanita Body Composition Analyzer BC-418.

34

3. Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) Tanita Body Composition Analyzer

BC-418.

4. Lembar Informed Consent

5. Lembar wawancara

6. Lembar pengukuran antropoemetri untuk mencatat hasil pengukuran pada

subjek penelitian.

4.5 Prosedur Penelitian

4.5.1 Pengambilan data penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan setelah mendapatkan ijin dari

responden. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang semua

tindakan yang akan dilakukan pada para responden, meminta persetujuan

menjadi responden (Informed Consent). Data yang digunakan adalah dari hasil

pengukuran berupa data primer.

4.5.2 Prosedur pengukuran

1. Berat badan

Pengukuran berat badan yang dilakukan dengan menggunakan BIA.

Dilakukan oleh dua orang yaitu satu untuk mengarahkan responden dan

satunya untuk mencatat hasil pengukuran.

1) Nyalakan alat dengan menggunakan tombol weight only, setelah itu

akan muncul pada layar “0,0”. Jika ingin mengubah satuan pengukura

dapat dilakukan dengan menekan tombol kg/lB.

2) Arahkan responden untuk naik ke plat besi yang ada pada alat tersebut

dengan berdiri tegak dan melihat ke arah depan.

35

3) Berat badan akan ditampilkan pada layar.

2. Tinggi badan

Responden yang diukur harus bertelanjang kaki, berdiri tegak terhadap

dinding dengan stadiometer atau terhadap sebuah antropometer. Posisi subjek

dengan punggung, pantat dan kedua tumit menyentuh dinding atau antropometer.

Kepala berorientasi pada posisi Frankfurt yakni batas bawah rongga mata (garis

orbital) dan batas atas pembukaan telinga (tragus) harus berada pada garis

horizontal. Subjek diinstruksikan untuk mengambil napas lalu menahan napas

penuh. Pengukur harus menurunkan papan ukur stadiometer sampai tepat di

vertex, namun tanpa tekanan ekstrim. Hasil pengukuran dihitung mulai titik

terendah pada kaki sampai pada vertex dalam perhitungan 0,1 cm terdekat dari

papan ukur dengan satuan milimeter (mm).

(Tanita Instruction manual) Gambar 4.1 Tampilan berat

badan

36

(CDC, 2007) Gambar 4.2

Pemeriksaan tinggi badan

3) Bioelectrical Impedance Analysis

Pengukuran massa otot dilakukan dengan BIA Tanita Body Composition

Analysis dengan mengukur impedansi bioelektrikal dalam tubuh. Tingkat

kesulitan listrik melewati hambatan zat dikenal sebagai hambatan listrik (Ohm)

dan presentase lemak maupun komposisi tubuh lainnya dapat disimpulkan dari

pengukuran resistensi ini. Dalam proses pengukuran responden diharap

menjauhkan alat yang menggunakan pemancar seperti menghindarkan ponsel

karena dapat menyebabkan margin eror.

1. Nyalakan tombol on pada alat hingga muncul “0,0” pada bagian pojok atas

layar.

(Tanita Instruction manual)

Gambar 4.3 Skala BB

Gambar 4.3 Skala BB

37

2. Masukkan data clothes weight yaitu berat pakaian menggunakan tombol angka.

Ketika data sudah selesai dimasukkan, data akan ditampilkan sebagai angka

minus.

3. Pilih tipe tubuh dari standard male, standard female, athletic male, athletic

female. Gunakan tipe athletic key ketika responden berusia 17 tahun atau lebih

dan jika memenuhi kriteria athletic (a. Orang yang terlibat dalam aktivitas fisik

yang intensif minimal 10 jam per minggu dan memiliki denyut jantung istirahat

sekitar 60x/menit atau kurang. b. Individu yang telah fit selama bertahun-tahun

namun saat berolahraga kurang dari 10 jam per minggu.)

4. Masukkan umur menggunakan tombol angka. Jika umur 16 tahun atau kurang

meskipun tipe tubuhnya athletic, itu akan otomatis berubah menjadi standard.

(Tanita Instruction manual) Gambar 4.4 Massa pakaian yang digunakan

(Tanita Instruction manual) Gambar 4.5 Tipe tubuh

responden

(Tanita Instruction manual) Gambar 4.6 Memasukkan data umur

38

5. Masukkan tinggi badan menggunakan tombol angka.

6. Tentukan rasio sasaran lemak tubuh (target body fat rasio). Setelah tinggi

badan di masukkan selanjutnya akan muncul “GOAL” pada layar. Masukkan rasio

sasaran lemak tubuh yang diinginkan menggunakan tombol angka.

7. Setelah muncul “88888” pada bagian atas layar, panah berkedip akan muncul di

sebelah step on.

8. Mulai pengukuran berat badan dengan menginjak platform dengan kaki

telanjang sehingga menyentuh elektroda secara langsung. Berdiri dalam posisi

stabil tanpa menekuk lutut (jangan menggunakan genggaman tangan karena masih

mengukur berat badan saat ini).

(Tanita Instruction manual) Gambar 4.7 Memasukkan data tinggi badan

(Tanita Instruction manual) Gambar 4.8 Rasio sasaran lemak

tubuh

(Tanita Instruction manual) Gambar 4.9 Responden berdiri diatas plat BIA

39

9. Mengambil pengukuran dengan menginjak platform dengan kaki telanjang

pastikan tumit ditempakan pada elektrode posterior dan bagian depan kaki berada

di elektrode anterior.

10. Mengukur impedansi jika angka berat badan pada layar telah stabil dengan

menggenggam grip dengan kedua tangan selanjutnya akan muncul bagian bawah

layar dan pengukuran impedansi akan dimulai. Tanda akan hilang satu per satu

selama pengukuran setelah 5 siklus penuh. Pengukuran telah lengkap.

11. Pengukuran telah selesai. Distribusi massa otot secara keseluruhan akan

ditampilkan di bagian bawah layar dan akan ada tanda suara berbunyi.

12. Ketika ingin melanjutkan pengukuran maka setelah data diprint selesai,

kembali ke langkah ke-3 diatas dan masukkan data dengan langkah yang sama.

13. Pengukuran selesai maka tekan tombol off untuk mematikan alat.

(Tanita Instruction manual) Gambar 4.10 Posisi kaki yang benar

(Tanita Instruction manual) Gambar 4.11 Posisi memegang hand grip yang benar

40

4.6 Alur Penelitian

Gambar 4.12 Alur Penelitian

Populasi

Sampel

Data dan ukuran-ukuran anthropometris sampel perempuan

Data dan ukuran-ukuran anthropometris sampel laki-laki

Data hasil perhitungan distribusi massa otot sampel laki-laki dan perempuan dengan menggunakan BIA

Kesimpulan

Inklusi Eksklusi

Prosedur penelitian : 1. Pengambilan data penelitan 2. Prosedur pengukuran

Analisis data

41

4.7 Pengumpulan Data dan Analisis Data

Pengumpulan data pada mahasiswa yang di nyatakan sebagai sampel

penelitian. Subjek diminta untuk mengisi lembar kesediaan mengikuti penelitian

terlebih dahulu. Variabel yang diukur adalah ukuran-ukuran antropometris dan

kemudian indeks dihitung dari hasil pengukuran-pengukuran tersebut. Uji yang

digunakan untuk kedua kelompok sampel tersebut yaitu uji komparatif numerik

tidak berpasangan 2 kelompok 1 kali pengukuran, didahului dengan uji normalitas

Shapiro – Wilk dengan kriteria signifikansi >0,05. Jika berdistribusi normal dapat

dianalisis dengan menggunakan Independent Sample t Test. Apabila tidak

berdistribusi normal dapat dianalisis dengan menggunakan uji Mann Whitney.