bab 6 penutup laporann
DESCRIPTION
LAPORANPKL PROYEK RIGID PAVEMENT. PEMBANGUNAN JALAN SAMARINDATRANSCRIPT
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan perkerasan kaku pada proyek ini sudah berdasarkan aturan
spesifikasi yang telah diuraikan dalam metode pelaksanaan sebagai berikut:
Sebelum pelaksanaan pengecoran di lakukan pengukuran lahan dan
pemasangan patok-patok untuk elevasi top rigid sesuai tebal rigid yang di
rencanakan.
Selanjutnya marking area dan pembuatan bekisting.
Setelah itu pemasangan dowel beserta dudukannya,dalam
pemasangannya dowel menggunakan pelumas greace agar tidak berkarat
dan dibungkus dengan pipa pvc setelah itu pemasangan tie bar.
Tahapan selanjutnya persiapan daerah untuk penghamparan beton
dimana beton dibawa dari batching plant menggunakan concrete mixer
kemudian proses penghamparan beton K-350 .Untuk meratakan beton
yang telah dihampar digunakan alat perata yaitu truss scread.
Setelah pengecoran kurang lebih 1 jam di lakukan pengerjaan grooving
untuk memberikan alur pada permukaan rigid dan di curing compound
serta dengan penutupan beton menggunakan geoteks.
Setelah ±8 jam, dilakukan proses cutting pada tiap segmen di posisi
dowel setebal 3 cm. Finishing pengerjaan rigid dilakukan dengan
memberi sealant pada hasil cutting tiap segmen.
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan perkerasan kaku pada proyek ini ada beberapa hal
yang harus diperhatikan agar proyek dapat berjalan lebih baik lagi:
a. Sebaiknya para pekerja memperhatikan standar K3, agar terhindar dari
marabahaya yang memungkinkan kecacatan pada tubuh.
b. Waktu pengecoran sebaiknya diperhatikan adukan campurannya agar
mutu beton tetap terjaga serta nilai slumpnya untuk mengetahui
kekentalan campuran beton tersebut.
c. Sebelum digunakan sebaiknya dilakukan pemeriksan alat lebih teliti agar
tidak terjadi masalah kerusakan alat.