bab i - bp-paud dan dikmas sumatera...
TRANSCRIPT
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sebuah komitmen Pemerintah
Republik Indonesia yang diterapkan melalui berbagai peraturan perundangan
terkait sistem pendidikan nasional. Salah satu kebijakan yang telah diambil
adalah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Lingkup Standar
Nasional Pendidikan meliputi 8 standar yakni Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan,
dan Standar Penilaian Pendidikan. Untuk penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan perlu dilakukan
evaluasi, akreditasi dan sertifikasi. Di samping itu juga, Standar Nasional
Pendidikan perlu disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional,
dan global 1)
BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara sebagai salah satu Unit Pelaksana
Teknis Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, turut mendukung peningkatan
kualitas mutu pendidikan melalui pelaksanaan tugas dan program-program
yang dikembangkan. Salah satu tugas BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara
yaitu melaksanakan pemetaan mutu pendidikan yang nantinya akan
menjadi potret pengembangan penyelenggaraan pendidikan masyarakat,
kursus dan pelatihan, dan PAUD di Provinsi Sumatera Utara.
2
Berikut ini adalah laporan analisis data hasil kegiatan pemetaan mutu satuan
kursus dan pelatihan (LKP) yang berisi informasi tentang ketercapaian dan
ketidaktercapaian indikator–indikator SNP serta permasalahan-permasalahan
yang dihadapi oleh satuan kursus dan pelatihan (LKP) tersebut pada 52
satuan kursus dan pelatihan (LKP) di Provinsi Sumatera Utara.
B. Dasar Hukum
1. Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana beberapa kali telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2009 tentang
Standar Pengelolaan Kursus.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2010 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 127 Tahun 2014
tentang Standar Sarana dan Prasarana.
3
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 05 Tahun 2017
Tentang Oganisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.
12. DIPA Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas) Sumatera Utara Tahun 2017.
C. Manfaat
Manfaat dilaksanakannya kegiatan pemetaan mutu satuan PAUD dan
Dikmas Tahun 2017 ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai potret mutu tiap-tiap satuan PAUD dan Dikmas.
2. Sebagai dasar pelaksanaan perbaikan tiap-tiap satuan PAUD dan Dikmas.
3. Sebagai dasar pelaksanaan pembinaan, pembimbingan, pendampingan,
dan fasilitasi bagi tiap-tiap satuan PAUD dan Dikmas.
4. Sebagai dasar dalam membangun komitmen untuk mencapai satuan
PAUD dan Dikmas yang terakreditasi.
1. Kata pengantar di website https://pemetaanmutu.paud-dikmas.kemdikbud.go.id
4
BAB II STRATEGI PELAKSANAAN
A. Instrumen dan Aplikasi Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas
Instrumen dan aplikasi pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas Tahun
2017 ini telah disusun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) Kemendikbud RI.
Instrumen dan aplikasi dapat di akses melalui http://pemetaanmutu.paud-
dikmas.kemdikbud.go.id/
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Tahap Pertama
a. Pembentukan tim inti.
b. Koordinasi internal tim inti.
c. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan yang dilaksanakan pada bulan
Februari s.d. Juli 2017
2. Tahap Kedua
a. Pelaksanaan kegiatan Simulasi Perangkat Pemetaan Mutu Satuan
PAUD dan Dikmas Sumatera Utara Tahun 2017 yang dilaksanakan
tanggal 27 s.d. 29 Juli 2017.
b. Pengumpulan data yang dilaksanakan pada tanggal 1 s.d. 3 Agustus
2017.
c. Input data hasil pemetaan ke sistem online yang dilaksanakan pada
bulan Agustus 2017.
d. Verifikasi data yang dilaksanakan pada bulan Agustus s.d. September
2017.
3. Tahap Ketiga
a. Analisis data pemetaan.
b. Pemaparan hasil oleh tim inti.
c. Pembahasan masalah.
d. Keputusan tindak lanjut.
5
e. Penyusunan Laporan.
f. Distribusi Hasil.
C. Peran Serta Pemangku Kepentingan
Para pemangku kepentingan yang dapat berperan serta dalam pelaksanaan
pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas diantaranya
adalah:
1. Dinas Pendidikan kabupaten/kota (Kabid dan SKB).
2. Penilik PAUD, TK, dan PNF.
3. Organisasi mitra PAUD dan Dikmas.
4. Pamong Belajar SKB yang berada di Provinsi Sumatera Utara.
5. Pihak lain yang berkompeten.
6
BAB III SISTEM PENILAIAN
Dalam melakukan analisis data hasil kegiatan pemetaan mutu program dan/atau
satuan PAUD dan Dikmas digunakan sistem penilaian pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dengan sistem penilaian yang telah ditetapkan oleh
BAN PAUD dan PNF. Penilaian dilakukan cara :
A. Keberadaan dokumen sesuai dengan program yang dilaksanakan.
B. Kelengkapan berdasarkan kriteria/ketentuan yang ditetapkan.
C. Kesesuaian dokumen dengan implementasi/pelaksanaan kegiatan di
lembaga PAUD, Kursus dan Dikmas.
Untuk mengetahui suatu lembaga memenuhi setiap standar dari delapan standar
nasional pendidikan (SNP) apabila :
A. Dokumen ada sesuai dengan Standar Nasional pendidikan.
B. Lengkap sesuai dengan kriteria/ketentuan/indikator yang di tetapkan oleh
BAN PAUD dan PNF.
C. Sesuai antara dokumen dengan pelaksanaan kegiatan di lembaga PAUD,
Kursus dan Dikmas serta jenis layanan
Selanjutnya untuk analisis data menggunakan perhitungan persentase dan
distribusi frekuensi.
7
BAB IV SASARAN DAN HASIL ANALISIS PEMETAAN MUTU
A. Sasaran Pemetaan Mutu Program PAUD dan Dikmas
Sasaran pemetaan mutu program PAUD dan Dikmas yang dilaksanakan oleh
BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara Tahun 2017 ini adalah lembaga dengan
sasaran sebanyak 300 program dan/atau satuan seluruh satuan PAUD dan
Dikmas yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang terdiri
atas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan
Pelatihan (LKP), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Rumah Pintar, Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB) sebagai satuan pendidikan, dan satuan pendidikan
sejenis lainnya yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini tabel
rekapitulasi hasil pemetaan mutu satuan dan/atau program PAUD dan
Dikmas yang diselenggarakan oleh BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pemetaan Mutu Satuan Dan/ Atau Program PAUD dan Dikmas
No Nama
Kabupaten/Kota
PAUD PKBM/SKB LKP
Terdaftar (Jml
Lembaga)
Terpetakan/ Terverifikasi (Jml Sasaran Pemetaan)
Terdaftar (Jml
Lembaga)
Terpetakan/ Terverifikasi (Jml Sasaran Pemetaan)
Terdaftar (Jml
Lembaga)
Terpetakan /Terverifikasi (Jml Sasaran Pemetaan)
PKBM SKB
1 Kab. Deli Serdang
887 15 99 3 1 184 7
2 Kab. Langkat 610 6 31 2 116 0
3 Kab. Karo 218 5 8 2 25 2
4 Kab. Simalungun 511 5 28 2 80 2
5 Kab. Dairi 166 1 13 0 37 1
6 Kab. Asahan 364 5 19 2 102 2
7 Kab. Labuhan Batu
270 5 12 2 67 2
8 Kab. Tapanuli Utara
211 0 6 0 2 0
9 Kab. Tapanuli Tengah
239 5 16 1 6 2
10 Kab. Tapanuli Selatan
260 9 25 3 21 1
11 Kab. Nias 105 6 3 1 6 1
12 Kab. Mandailing Natal
211 4 7 2 7 0
8
No Nama
Kabupaten/Kota
PAUD PKBM/SKB LKP
Terdaftar (Jml
Lembaga)
Terpetakan/ Terverifikasi (Jml Sasaran Pemetaan)
Terdaftar (Jml
Lembaga)
Terpetakan/ Terverifikasi (Jml Sasaran Pemetaan)
Terdaftar (Jml
Lembaga)
Terpetakan /Terverifikasi (Jml Sasaran Pemetaan)
PKBM SKB
13 Kab. Toba Samosir
181 7 6 1 20 1
14 Kab. Nias Selatan
202 5 16 2 6 1
15 Kab. Pakpak Bharat
65 6 6 2 7 1
16 Kab. Humbang Hasudutan
237 5 3 2 24 2
17 Kab. Samosir 132 8 6 2 1 1
18 Kab. Serdang Bedagai
452 6 31 2 36 2
19 Kab. Batubara 366 5 16 3 52 1
20 Kab. Padang Lawas utara
171 7 7 1 6 1
21 Kab. Padang Lawas
214 7 15 0 21 2
22 Kab. Labuhan Batu Utara
197 5 40 2 50 2
23 Kab. Labuhan Batu Selatan
167 6 3 2 33 2
24 Kab. Nias Barat 140 6 8 1 3 1
25 Kab. Nias Utara 121 6 9 3 0 0
26 Kota Medan 764 10 55 1 349 2
27 Kota Binjai 190 2 6 2 76 2
28 Kota Tebing Tinggi
110 6 12 1 47 2
29 Kota Pematangsiantar
201 6 11 2 182 2
30 Kota Tanjung Balai
117 5 7 2 37 2
31 Kota Sibolga 70 6 2 2 15 2
32 Kota Padang Sidimpuan
162 6 11 2 30 1
33 Kota Gunung sitoli
86 4 6 2 25 2
TOTAL 8397 190 543 57 1 1673 52
TOTAL PEMETAAN MUTU 2017
300
9
B. Hasil Analisis Pemetaan Mutu Satuan Dan/Atau Program Lembaga Kursus
dan Pelatihan (LKP)
Setelah dilakukan entry dan verifikasi data melalui
http://pemetaanmutu.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/, diperoleh hasil
analisis pemetaan mutu dengan menggunakan perhitungan persentase.
Berikut ini adalah hasil analisis pemetaan mutu sebanyak 52 satuan dan/atau
program Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Provinsi Sumatera Utara
yang disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Deli SerdangTahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5652630 LKP
MUDA SUTARI
K5652665 LKP
MULAN SALON
K5652579 LKP
AGATA MENJAHIT
K5652611 LKP
DIPONEGORO COURSE
K5652648 LKP PLS
TAMI SALON
K5652684 LKP LILY SALON
K5652699 LKP
ATTAYA
JUM
LAH
RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TO
R
2 0 0 1 1 1 1 1 5 0,7
1 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
3 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
ISI
5 0 0 0 0 1 0 1 2 0,3
11 0 0 0 1 1 0 1 3 0,4
4 0 0 0 1 1 1 1 4 0,6
8 0 1 1 1 0 1 0 4 0,6
10 0 1 0 1 1 1 1 5 0,7
6 1 0 1 1 1 1 1 6 0,9
1 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
2 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
3 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
7 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
9 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
PR
OSES
10 1 0 0 0 0 0 0 1 0,1
14 0 0 0 1 1 0 1 3 0,4
7 0 1 0 1 1 0 1 4 0,6
1 0 1 0 1 1 1 1 5 0,7
2 0 1 0 1 1 1 1 5 0,7
5 0 1 1 1 1 0 1 5 0,7
8 0 1 0 1 1 1 1 5 0,7
9 0 0 1 1 1 1 1 5 0,7
11 1 0 0 1 1 1 1 5 0,7
6 1 0 1 1 1 1 1 6 0,9
3 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
10
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5652630 LKP
MUDA SUTARI
K5652665 LKP
MULAN SALON
K5652579 LKP
AGATA MENJAHIT
K5652611 LKP
DIPONEGORO COURSE
K5652648 LKP PLS
TAMI SALON
K5652684 LKP LILY SALON
K5652699 LKP
ATTAYA
JUM
LAH
RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TO
R
4 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
12 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
13 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
PTK
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0 0 0 1 1 0,1
3 1 0 1 0 0 0 0 2 0,3
1 1 0 1 1 0 0 0 3 0,4
PEN
GELO
LAA
N
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
10 0 0 0 1 0 0 0 1 0,1
11 0 0 0 1 0 0 0 1 0,1
1 0 0 0 0 0 1 1 2 0,3
3 0 0 1 1 0 0 0 2 0,3
8 0 1 0 1 1 0 0 3 0,4
14 0 1 0 0 1 0 1 3 0,4
7 0 1 0 1 1 0 1 4 0,6
9 0 0 0 1 1 1 1 4 0,6
16 1 0 0 1 1 1 1 5 0,7
2 1 0 1 1 1 1 1 6 0,9
12 1 1 1 1 1 0 1 6 0,9
15 0 1 1 1 1 1 1 6 0,9
17 1 1 0 1 1 1 1 6 0,9
6 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
18 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
19 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
SAR
PR
AS
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0 1 0 0 1 0,1
5 0 0 0 0 1 0 0 1 0,1
8 0 0 0 0 1 0 0 1 0,1
6 0 0 0 1 1 0 0 2 0,3
3 0 0 1 1 1 0 0 3 0,4
9 0 0 0 1 1 1 1 4 0,6
10 0 0 0 1 1 1 1 4 0,6
11
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5652630 LKP
MUDA SUTARI
K5652665 LKP
MULAN SALON
K5652579 LKP
AGATA MENJAHIT
K5652611 LKP
DIPONEGORO COURSE
K5652648 LKP PLS
TAMI SALON
K5652684 LKP LILY SALON
K5652699 LKP
ATTAYA
JUM
LAH
RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TO
R
2 0 0 1 1 1 1 1 5 0,7
11 1 0 0 1 1 1 1 5 0,7
1 1 0 1 1 1 1 1 6 0,9
BIA
YA
3 0 0 0 1 0 0 0 1 0,1
6 0 0 0 0 1 0 1 2 0,3
1 0 0 0 1 1 0 1 3 0,4
4 0 0 0 1 1 0 1 3 0,4
5 0 0 0 1 1 1 1 4 0,6
2 1 1 0 1 1 1 1 6 0,9
NILA
I
6 0 0 0 0 1 0 0 1 0,1
8 0 0 0 1 1 0 0 2 0,3
2 0 0 0 1 1 0 1 3 0,4
4 0 0 0 1 1 1 0 3 0,4
5 0 0 1 1 1 1 0 4 0,6
1 0 0 1 1 1 1 1 5 0,7
3 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
7 1 1 1 1 1 1 1 7 1,0
TERPENUHI 29 30 33 60 61 43 53 309 44,1
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 7 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Deli Serdang yaitu LKP
Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP Agata Menjahit, LKP Diponegoro Course,
LKP PLS Tami Salon, LKP Lily Salon, dan LKP Attaya.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 7 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Deli Serdang yang telah dilakukan kegiatan pemetaan
mutu pada Tahun 2017, semuanya telah memiliki standar kompetensi lulusan
(SKL) dan rumusan SKL. Selanjutnya ada 2 (30%) lembaga yang tidak memiliki
acuan penyusunan SKL yaitu LKP Muda Sutari dan LKP Mulan Salon.
12
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 7 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Deli Serdang yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya telah memiliki materi pembelajaran, struktur
kurikulum dan penetapannya, evaluasi kurikulum secara periodik, pencapaian
kompetensi peserta didik, serta proporsi pembelajaran antara teori dan
praktek seimbang. Pada indikator beban belajar peserta didik ada 1 (10%)
lembaga yaitu LKP Mulan Salon mendapat skor 0 karena durasi beban belajar
yang dialokasikan sesuai kurikulum kurang dari 40%. Untuk indikator
kalender program kursus dan pelatihan ada 2 (30%) lembaga yaitu LKP Muda
Sutari dan LKP Agata Menjahit yang tidak memiliki kalender program kursus
dan pelatihan. Sedangkan indikator kualifikasi kompetensi berjenjang ada 3
(40%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP PLS Tami Salon, dan LKP Ataya
tidak memiliki program berkelanjutan. Selanjutnya 3 (40%) lembaga yaitu LKP
Muda Sutari, LKP Mulan Salon dan LKP Agata Menjahit tidak melakukan
evaluasi kurikulum. Sebanyak 4 (60%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP
Mulan Salon, LKP Agata Menjahit dan LKP PLS Lily Salon tidak melakukan
sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan. Dan ada 5 (70%) lembaga
yaitu LKP Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP Agata Menjahit, LKP Diponegoro
Course dan LKP PLS Lily Salon tidak memiliki acuan penyusunan/
pengembangan kurikulum.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
13
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa 7 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Deli Serdang yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya memiliki dokumentasi presensi kehadiran
peserta didik, persentasi tingkat ketercapaian dan kesesuaian proses
pembelajaran dengan RPP lebih besar atau sama dengan 90%, memiliki RPP
yang telah ditandatangani penyusun dengan merujuk ke Silabus yang terdiri
dari 1 s.d. 14 komponen yang telah ditetapkan, dan melaksanakan evaluasi
silabus secara rutin. Sebanyak 1 (10%) lembaga yaitu LKP Mulan Salon tidak
melakukan evaluasi RPP. Sedangkan yang tidak memiliki panduan penilaian
proses pembelajaran sebanyak 2 (30%) lemabaga yaitu LKP Mulan Salon dan
LKP Menjahit Agata. Untuk indikator rasio alat belajar dengan jumlah peserta
didik sebanyak 2 (30%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari dan LKP Mulan Salon
mendapat skor 0 di karenakan rasio alat pembelajaran dengan peserta didik
adalah 1 banding 10 atau lebih peserta didik. Pada indikator kegiatan
pembelajaran yang interaktif ada 2 (30%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari
dan LKP Agata Menjahit yang dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
tidak melibatkan peserta didik (pembelajaran satu arah). Selanjutnya ada 2
(30%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari dan LKP PLS Lily Salon yang tidak
memiliki Tim Penyusun RPP. Sebanyak 2 (30%) lembaga yaitu LKP Muda
Sutari dan LKP Agata Menjahit tidak memiliki silabus serta tidak memiliki tim
penyusun silabus. Pada indikator materi pembelajaran ada 3 (40%) lembaga
yaitu LKP Muda Sutari, LKP Agata Menjahit dan LKP PLS Lily Salon tidak
memiliki materi pembelajaran/ modul. Selanjutnya yang tidak memiliki
laporan pengawasan proses pembelajaran sebanyak 4 (60%) lembaga yaitu
LKP Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP Agata Menjahit dan LKP PLS Lily
Salon. Dan untuk indikator rasio pendidik dengan peserta didik ada 6 (90%)
lembaga yaitu LKP Mulan Salon, LKP Agata Menjahit, LKP Diponegoro Course,
14
LKP Tami Salon, LKP PLS Lily Salon dan LKP Attaya mendapat skor 0 karena 1
pendidik mengajar/mengasuh 20 orang atau lebih peserta didik.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa 7 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Deli Serdang yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu ada 4 (60%) lembaga yaitu LKP Mulan Salon, LKP PLS Tami
Salon, LKP Lily Salon, dan LKP Attaya yang tidak memiliki kualifikasi akademik
pendidik/instruktur yang dipersyaratkan. Ada 5 (70%) lembaga yaitu LKP
Mulan Salon, LKP Diponegoro Courses, LKP PLS Tami Salon, LKP Lily Salon,
dan LKP Attaya yang tidak memiliki bukti kualifikasi tenaga kependidikan
minimal berijazah SMA. Untuk indikator kompetensi tenaga kependidikan
sebanyak 6 (90%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP
Diponegoro Courses, LKP PLS Tami Salon, dan LKP Lily Salon yang tidak
memiliki sertifikat kegiatan diklat yang sesuai dengan keahliannya. Dan 7
(100%) lembaga/semuanya tidak memiliki tenaga pendidik/instruktur sesuai
dengan bidang keahlian serta tidak memiliki bukti sertifikat diklat
peningkatan mutu kompetensi pendidik, tidak memiliki kualifikasi akademik
penguji sesuai dengan peraturan, tidak memiliki kompetensi penguji yang
sesuai bidang keahlian dan sertifikat kegiatan diklat kompetensi penguji.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
15
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 7 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Deli Serdang yang telah dilakukan kegiatan pemetaan
mutu pada Tahun 2017, semuanya telah memiliki evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, evaluasi kinerja pendidik, dan rencana kerja. Untuk indikator
laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan ada 1 (10%)
lembaga yaitu LKP Agata Menjahit tidak memiliki laporan evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan. Ada 1 (10%) lembaga yaitu LKP Muda
Sutari yang tidak melaksanakan penelusuran alumni. Selanjutnya 1 (10%)
lembaga yaitu LKP Lily Salon yang tidak melakukan strategi pemasaran. Pada
indikator kualifikasi pimpinan ada 1 (10%) lembaga yaitu LKP Mulan Salon
yang tidak memiliki kualifikasi pimpinan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan. Ada 2 (30%) lembaga yaitu LKP Mulan Salon, dan LKP Agata
Menjahit tidak melaksanakan evaluasi kinerja lembaga. Dan ada 3 (40%)
lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP Agata Menjahit tidak
memiliki legalitas lembaga. 3 (40%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP
Agata Menjahit, dan LKP Lily Salon yang tidak memiliki dokumen Sistem
Panduan Mutu. 4 (60%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP Agata Menjahit,
LKP Diponegoro Course, dan LKP Lily Salon yang tidak memiliki bentuk
kerjasama kemitraan. Sebanyak 4 (60%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP
Agata Menjahit, LKP Lily Salon, dan LKP Attaya yang tidak memiliki papan
nama. Lembaga yang tidak memiliki kompetensi pimpinan dan tidak memiliki
data apapun sesuai dengan peraturan yang ada sebanyak 5 (70%) lembaga
yaitu LKP Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP PLS Tami Salon, LKP Lily Salon,
dan LKP Attaya yang. Lembaga yang tidak ada data keberadaan identitas
pimpinan dan SK-nya sebanyak 5 (70%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP
Mulan Salon, LKP Agata Menjahit, LKP Diponegoro Course, dan LKP PLS Tami
Salon. Kemudian ada sebanyak 6 lembaga (90%) yaitu LKP Muda Sutari, LKP
Mulan Salon, LKP Agata Menjahit, LKP PLS Tami Salon, LKP Lily Salon, LKP
Attaya yang keberadaan operasional kursus dan pelatihan meliputi kelas
16
program bantuan sosial pemerintah tidak dilakukan secara berkala, dan tidak
memiliki struktur organisasi yang jelas. Dan 7 (100%) lembaga/semuanya
tidak memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas, realistik, terukur, spesifik,
tidak memiliki jaringan kemitraan dengan pihak lain, seta tidak melakukan
sosialisasi, visi, misi dan tujuan lembaga.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 7
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Deli Serdang yang telah
dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017 ada 1 (10%) lembaga
yaitu LKP Mulan Salon yang tidak memiliki ketersediaan bahan ajar yang
relevan. 2 (30%) lembaga yaitu LKP Mulan Salon dan LKP Agata Menjahit
tidak memiliki media penyebaran informasi. Sebanyak 2 (30%) lembaga yaitu
LKP Muda Sutari dan LKP Mulan Salon yang memiliki peralatan dan
perlengkapan sarana pembelajaran akan tetapi tidak berfungsi dan tidak
terawat dengan baik, jumlah dan jenisnya tidak sesuai dengan program yang
diselenggarakan. Sebanyak 3 (40%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP
Mulan Salon, LKP Agata Menjahit masih melakukan pengolahan data secara
manual dan tidak melakukan pemeliharaan prasarana secara insidental dan
tidak melakukan pemeliharaan sarana secara berkala ada. Lembaga yang
tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan ada sebanyak 4 (60%) lembaga
yaitu LKP Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP Lily Salon dan LKP Attaya.
Sebanyak 5 (70%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP
Agata Menjahit, LKP Lily Salon, dan LKP Attaya mempunyai lahan dan gedung
yang belum layak digunakan sebagai tempat kursus dan pelatihan karena
tidak memiliki lahan parkir, lokasi tidak mudah diakses dengan transportasi
umum serta tidak memiliki sarana dan prasarana yang dapat
17
melayani rombongan belajar. Sebanyak 6 (90%) lembaga yaitu LKP Muda
Sutari, LKP Mulan Salon, LKP Agata Menjahit, LKP Diponegoro Course, LKP Lily
Salon, dan LKP Attaya tidak memiliki prasarana kantor dan sarana
pendukung, tidak tersedia media pembelajaran, dan tidak memiliki ruangan
teori dan praktik secara khusus dan terpisah. Dan semua 7 (100%) lembaga
tidak memiliki status kepemilikan gedung yang jelas.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa 7 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Deli Serdang yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu ada 1 (10%) lembaga yaitu LKP Agata Menjahit tidak
melakukan pencatatan/pembukuan. Sebanyak 3 (40%) lembaga yaitu LKP
Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP Agata Menjahit tidak menyampaikan
laporan keuangan lembaga yang ditujukan kepada pemilik/penyelenggara
lembaga setiap bulannya. Ada 4 (60%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP
Mulan Salon, LKP Agata Menjahit dan LKP Lily Salon tidak memiliki Rencana
Anggaran Biaya (RAB) tahunan dan tidak memliliki dokumen tata administrasi
keuangan. 5 (70%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP
Agata Menjahit , LKP Diponegoro Course, dan LKP Lily Salon tidak memiliki
dokumen pelaporan penggunaan keuangan. Dan 6 (90%) lembaga yaitu LKP
Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP Agata Menjahit , LKP PLS Tami Salon, LKP
Lily Salon, LKP Attaya tidak memiliki data sumber dan penggunaan keuangan
lembaga.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 7 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
18
Deli Serdang yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun
2017, dimana semua lembaga memiliki dokumen hasil belajar peserta didik
dan memiliki kelengkapan soal teori dan praktek sesuai program dan level
yang diselenggarakan oleh lembaga. Sebanyak 2 (30%) lembaga yaitu LKP
Muda Sutari dan LKP Mulan Salon yang tidak memiliki panduan pedoman
penilaian akhir pembelajaran. 3 (40%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP
Mulan Salon, dan LKP Attaya tidak LKP memiliki dokumen pelaksanaan Ujian
Akhir Lembaga (Ujian Lokal). 4 (60%) lembaga yaitu LKP Muda Sutari, LKP
Mulan Salon, LKP Agata Menjahit, dan LKP Attaya yang tidak melakukan
penilaian terhadap hasil belajar. Lembaga yang tidak memiliki pedoman
penilaian ada sebanyak 34 (60%) lembaga yaitu LKP Mulan Salon, LKP Muda
Sutari, LKP Agata Menjahit dan LKP Lily Salon. Dan ada 5 (70%) lembaga yaitu
LKP Muda Sutari, LKP Mulan Salon, LKP Agata Menjahit, LKP Lily Salon dan
LKP Attaya tidak mempunyai laporan hasil belajar peserta didik.
Tabel 3. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Karo Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5654351 LKP VAN DEN BERG
K5654357 LKP LINGGATA SALON
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
2 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
ISI
3 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
2 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
8 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
PR
OSES
7 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
3 0 1 1 0,5
19
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5654351 LKP VAN DEN BERG
K5654357 LKP LINGGATA SALON
JUMLAH RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TOR
5 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
8 1 0 1 0,5
9 0 1 1 0,5
11 1 0 1 0,5
12 0 1 1 0,5
13 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
14 1 1 2 1,0
PT
K
2 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
3 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
PEN
GELO
LAA
N
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
18 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
7 1 0 1 0,5
16 0 1 1 0,5
17 1 0 1 0,5
19 0 1 1 0,5
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
15 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
3 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
20
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5654351 LKP VAN DEN BERG
K5654357 LKP LINGGATA SALON
JUMLAH RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
9 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
4 1 0 1 0,5
5 0 1 1 0,5
6 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
11 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
BIA
YA
1 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
3 0 1 1 0,5
4 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
6 1 0 1 0,5
NILA
I
2 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
3 1 0 1 0,5
4 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
5 1 1 2 1,0
TERPENUHI 35 36 71 35,5
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Karo yaitu LKP Van Den
Berg dan LKP Linggata Salon.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Karo yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu
pada Tahun 2017, semuanya telah memiliki standar kompetensi lulusan (SKL)
21
dan rumusan SKL. Selanjutnya ada 1 (50%) lembaga yang tidak memiliki
acuan penyusunan SKL yaitu LKP Van Den Berg.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Karo yang telah melaksanakan kegiatan pemetaan
mutu, semuanya telah memiliki struktur kurikulum dan penetapannya,
peserta didik mengikuti uji kompetensi, memiliki program pembelajaran
berkelanjutan, dan memiliki proporsi pembelajaran terori dan praktek yang
seimbang. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Van Den Berg yang tidak
memiliki dokumen kurikulum yang mengacu pada SKL, tidak melakukan
evaluasi kurikulum, mempunyai durasi beban belajar yang dialokasikan sesuai
kurikulum kurang dari 40%, dan tidak mempunyai kalender program kursus
dan pelatihan. Dan semua (100%) lembaga tidak melakukan evaluasi
kurikulum secara periodik, tidak melakukan acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum, dan tidak melakukan sosialisasi
kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Karo yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
22
semuanya memiliki silabus pembelajaran, memiliki kesesuaian antara RPP
dan silabus, mempunyai rasio antar pendidik dengan peserta 1 banding 5,
dan memiliki bukti laporan pengawasan dalam proses pembelajaran.
Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Linggata Salon yang tidak memiliki
dokumen kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, tidak
memiliki panduan penilaian proses pembelajaran dan dalam kegiatan
pembelajaran tidak melibatkan peserta didik (pembelajaran satu arah). Dan
1 (50%) lembaga yaitu LKP Van Den Berg tidak menyusun silabus, tidak
melakukan evaluasi silabus, tidak penyusunan RPP, tidak melakukan
evaluasi RPP dan mempunyai rasio alat pembelajaran dengan peserta didik 1
dibanding 10.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Karo yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
dimana 1 (50%) lembaga yaitu LKP Van Den Berg tidak memiliki kualifikasi
akademik pendidik/instruktur yang dipersyaratkan, tidak memiliki kualifikasi
akademik tenaga kependidikan yang dipersyaratkan, dan tenaga
kependidikan tidak memiliki sertifikat kegiatan diklat yang sesuai dengan
keahliannya. Dan semua (100%) lembaga tidak memiliki tenaga
pendidik/instruktur sesuai dengan bidang keahlian serta tidak memiliki bukti
sertifikat diklat penigkatan mutu kompensi pendidik, tidak memiliki bukti
kualifikasi tenaga kependidikan minimal berijazah SMA, dan tidak memiliki
kompetensi penguji yang sesuai bidang keahlian dan sertifikat kegiatan diklat
kompetensi penguji.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
23
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Karo yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu
pada Tahun 2017, semuanya memiliki kualifikasi pimpinan sesuai dengan
yang di syaratkan, memiliki rencana kerja sesuai dengan Permendiknas No.49
Tahun 2007, melakukan strategi pemasaran dalam berbagai bentuk, dan
mempunyai data alumni dan pekerjaannya yang terdokumentasi secara
lengkap. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Van Den Berg yang tidak
mempunyai data keberadaan identitas pimpinan dan SK-nya, tidak
melakukan evaluasi kinerja lembaga, dan tidak melakukan evaluasi kinerja
tenaga kependidikan. Dan 1 (50%) lembaga yaitu LKP Linggata Salon yang
tidak memiliki dokumen sistem panduan mutu, dan tidak memiliki laporan
evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan. Selanjutnya semua (100%)
lembaga tidak memiliki kualifikasi kompetensi pimpinan sesuai dengan yang
dipersyaratkan, tidak memiliki visi, misi dan tujuan, seterusnya tidak
melakukan sosialisasi visi, misi dan tujuan, kemudian tidak memiliki papan
nama, tidak memiliki legalitas lembaga, tidak memiliki struktur organisasi
yang jelas, keberadaan operasional kursus dan pelatihan meliputi kelas
program bantuan sosial pemerintah tidak dilakukan secara berkala, tidak
memiliki mitra kerja sama, tidak memiliki bentuk kerjasama kemitraan, dan
tidak melaksanakan evaluasi kinerja tenaga kependidikan.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
24
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Karo yang telah
dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana semua
lembaga memiliki ketersediaan bahan ajar yang relevan, dan pengelolaan
data LKP sudah dilakukan secara terintegrasi menggunakan Aplikasi
Komputer Sistem Informasi Lembaga Kursus serta berbasis web/internet atau
desktop. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Linggata Salon mempunyai
peralatan dan perlengkapan sarana pembelajaran yang tidak berfungsi dan
tidak terawat serta jumlah dan jenisnya tidak sesuai dengan program yang
diselenggarakan, tidak memiliki prasarana kantor dan sarana pendukung,
tidak tersedia media pembelajaran, lahan dan gedung tidak layak digunakan
sebagai tempat kursus dan pelatihan karena tidak memiliki lahan parkir,
lokasi tidak mudah diakses dengan ransportasi umum dan tidak memiliki
sarana dan prasarana yang dapat melayani rombongan belajar, tidak memiliki
status kepemilikan gedung yang jelas dan tidak memiliki media penyebaran
informasi. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Van Den Berg dan LKP
Linggata Salon tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki
ruangan teori, dan tidak melakukan pemeliharaan prasarana secara
insidental dan sarana secara berkala.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Karo yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu
ada 1 (50%) lembaga yaitu LKP Linggata Salon tidak memliliki dokumen tata
administrasi keuangan, tidak memiliki dokumen laporan keuangan dan tidak
menyampaikan laporan keuangan kepada pemilik/penyelenggara. Sebanyak
1 (50%) lembaga yaitu LKP Van Den Berg yang tidak mempunyai sumber dan
penggunaan keuangan, dan 1 (50%) lembaga yaitu LKP Linggata Salon tidak
25
mempunyai catatan pembukuan dalam proses pengelolaan dana yang sesuai.
Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Van Den Berg dan LKP Linggata Salon
tidak memiliki Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Karo yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017,
dimana semua lembaga memiliki dokumen pelaksanaan Ujian Akhir Lembaga
(Ujian Lokal). Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Linggata Salon yang tidak
memiliki panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran, tidak memiliki soal
teori dan praktek, tidak melakukan penilaian hasil belajar, dan tidak ada
dokumen hasil belajar peserta didik. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP
Van Den Berg dan LKP Linggata Salon tidak memiliki pedoman penilaian, tidak
memiliki dokumen keikutsertaan peserta pada saat uji kompetensi, dan tidak
memiliki dokumen laporan hasil belajar peserta didik.
Tabel 4. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Simalungun Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5659125 LKP PRIMA COM
K5659105 LKP FRIDA DELICIOUS BOGA
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
ISI
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
3 1 0 1 0,5
4 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
26
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5659125 LKP PRIMA COM
K5659105 LKP FRIDA DELICIOUS BOGA
JUMLAH RATA-RATA
isi
IND
IKA
TOR
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
PR
OSES
3 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
7 1 0 1 0,5
8 1 0 1 0,5
9 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
11 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
13 1 1 2 1,0
PT
K
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
3 1 0 1 0,5 P
ENG
ELOLA
AN
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
17 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
9 1 0 1 0,5
11 1 0 1 0,5
12 1 0 1 0,5
27
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5659125 LKP PRIMA COM
K5659105 LKP FRIDA DELICIOUS BOGA
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
15 1 0 1 0,5
18 0 1 1 0,5
19 0 1 1 0,5
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
16 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
9 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
BIA
YA
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
2 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
NILA
I
2 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
4 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
TERPENUHI 31 37 68 34,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Simalungun yaitu LKP
Prima Com dan LKP Frida Delicious Boga.
28
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Simalungun yang telah dilakukan kegiatan pemetaan
mutu pada Tahun 2017, semuanya telah memiliki standar kompetensi lulusan
(SKL) dan acuan penyusunan SKL, dan rumusan SKL.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Simalungun yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya memiliki dokumen kurikulum yang terdiri dari
materi inti dan materi penunjang yang 100% mengacu pada SKL, memiliki
struktur kurikulum yang dilengkapi dengan Surat Keputusan (SK) yang
ditandatangani oleh pimpinan lembaga, mempunyai beban belajar yang
100% dialokasikan sesuai kurikulum, mempunyai proporsi teori 10% s.d. 30%
dan praktik 70% s.d. 90%, dan memiliki kalender program kursus dan
pelatihan yang dilengkapi dengan Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani
oleh pimpinan lembaga. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Prima Com
tidak melakukan evaluasi kurikulum sesuai dengan cara yang telah ditentukan
dan tidak ada data peserta didik yang mengikuti uji kompetensi. Ada 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Frida Delicious Boga tidak melakukan evaluasi kurikulum.
Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Prima Com, dan LKP Frida Delicious
Boga tidak memiliki acuan penyusunan/pengembangan kurikulum, tidak
memiliki kualifikasi kompetensi berjenjang, dan tidak melakukan sosialisasi
Kalender program kursus dan pelatihan.
29
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Simalungun yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya (100%) memiliki silabus, RPP sesuai dengan
silabus, memiliki tim penyusun RPP, memiliki dokumen hasil penilaian proses
pembelajaran dan memiliki presensi dokumen kehadiran peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Frida
Delicious Boga tidak memiliki materi pembelajaran/modul, kegiatan
pembelajaran tidak melibatkan peserta didik (pembelajaran satu arah), dan
tidak memiliki panduan penilaian proses pembelajaran. Ada 1 (50%) lembaga
yaitu LKP Prima Com yang tidak menyusun silabus, rasio alat pembelajaran
dengan peserta didik adalah 1 banding 10, dan rasio antara pendidik dengan
peserta didik adalah 1 banding 20. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP
Prima Com dan LKP Frida Delicious Boga tidak melakukan evaluasi silabus,
tidak melakukan evaluasi RPP, tidak membuat laporan pengawasan dalam
proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Simalungun yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, dimana 1 (50%) lembaga yaitu LKP Frida Delicious Boga
30
tidak memiliki kualifikasi akademik pendidik/instruktur yang dipersyaratkan,
dan tidak memiliki kualifikasi akademik tenaga kependidikan yang
dipersyaratkan. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Frida Delicious Boga
dan LKP Prima Com tidak memiliki tenaga pendidik/instruktur sesuai dengan
bidang keahlian serta tidak memiliki bukti sertifikat diklat peningkatan mutu
kompetensi pendidik, tenaga kependidikan tidak memiliki sertifikat kegiatan
diklat yang sesuai dengan keahliannya, tenaga penguji tidak memiliki
kualifikasi penguji sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, dan tidak
memiliki kompetensi penguji yang sesuai bidang keahlian dan sertifikat
kegiatan diklat kompetensi penguji.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Simalungun yang telah dilakukan kegiatan pemetaan
mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki kualifikasi pimpinan sesuai
dengan yang di syaratkan, memiliki rencana kerja sesuai dengan
Permendiknas No.49 Tahun 2007, melakukan strategi pemasaran dalam
berbagai bentuk, dan mempunyai mempunyai rencana kerja tahunan sesuai
dengan Permendiknas No.49 Tahun 2007, memiliki kerangka sistem panduan
mutu, dan lembaga memiliki metode untuk mengevaluasi kinerjanya.
Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Prima Com tidak melaksanakan evaluasi
kinerja pendidik, dan tidak melaksanakan evaluasi kinerja tenaga
kependidikan. Dan 1 (50%) lembaga yaitu LKP Frida Delicious Boga tidak
31
mepunyai data identitas serta SK kepemimpinan LKP, tidak memiliki legalitas
lembaga, keberadaan operasional kursus dan pelatihan meliputi kelas
program bantuan sosial pemerintah tidak dilakukan secara berkala, tidak
melakukan strategi pemasaran, dan melakukan penelusuran alumni.
Seterusnya semua (100%) lembaga yaitu LKP Prima Com dan LKP Frida
Delicious Boga tidak memiliki data kompetensi pimpinan, tidak memiliki visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak melakukan sosialisasi
visi misi dan tujuan, tidak memiliki papan nama, tidak memiliki struktur
organisasi dan uraian tugas personal yang jelas, tidak memiliki mitra
kerjasama, tidak memiliki bentuk kerjasama kemitraan , tidak memiliki
laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Simalungun yang telah
dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Prima Com tidak memiliki ketersediaan bahan ajar, tidak
ada pemeliharaan prasarana secara insidental dan sarana secara berkala,
semua jenis data masih diolah secara manual, tidak memiliki media
penyebaran informasi. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Prima Com dan
LKP Frida Delicious Boga tidak memiliki sarana pembelajaran, tidak memiliki
tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki prasarana kantor dan sarana
pendukung, tidak tersedia media pembelajaran, memiliki lahan dan gedung
yang tidak layak digunakan untuk tempat kursus dan pelatihan, tidak
memiliki status kepemilikan gedung yang jelas, tidak memiliki ruangan teori
dan praktik.
32
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Simalungun yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu ada 1 (50%) lembaga yaitu LKP Prima Com tidak memiliki
Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan, tidak melakukan
pencatatan/pembukuan keuangan, dan tidak menyampaikan laporan kepada
pemilik/ penyelenggara. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Prima Com
dan LKP Frida Delicious Boga tidak mempunyai data sumber penerimaan
dana, tidak memiliki dokumen tata administrasi keuangan dan tidak memiliki
catatan penggunaan keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Simalungun yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017,
dimana semua lembaga memiliki panduan pedoman penilaian akhir
pembelajaran, memiliki soal teori dan praktek, dan melaksanakan ujian akhir
lembaga (ujian lokal). Ada 1 (50%) lembaga yaitu LKP Prima Com tidak
melakukan penilaian hasil belajar, tidak memiliki dokumen keikutsertaan
pada uji kompetensi, dan tidak memiliki dokumen hasil belajar peserta didik.
Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Prima Com dan LKP Frida Delicious
Boga tidak memiliki pedoman penilaian dan tidak memiliki dokumen laporan
hasil belajar peserta didik.
33
Tabel 5. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Dairi Tahun 2017
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5652547 LKP BINA AYU
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
ISI
5 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
PR
OSES
2 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
6 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
12 1 1 1,0
13 1 1 1,0
14 1 1 1,0
PTK
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
4 1 1 1,0
PEN
GELO
LAA
N
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
34
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5652547 LKP BINA AYU
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
13 0 0 0,0
17 0 0 0,0
18 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
12 1 1 1,0
14 1 1 1,0
15 1 1 1,0
16 1 1 1,0
19 1 1 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
1 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
6 0 0 0,0
2 1 1 1,0
5 1 1 1,0
NILA
I
2 0 0 0,0
6 0 0 0,0
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
TERPENUHI 45 45 45,0
35
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Dairi yaitu LKP Bina
Ayu.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP Bina Ayu mempunyai ketiga
indikator diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa LKP Bina Ayu memiliki materi
pembelajaran, memiliki struktur kurikulum dan penetapannya, memiliki
evaluasi kurikulum secara periodik, melakukan evaluasi kurikulum, durasi
beban belajar peserta didik 100% dialokasikan sesuai dengan kurikulum,
peserta didiknya lulus uji kompetensi diantara 90% s.d. 100%, tidak memiliki
program berkelanjutan, memiliki proporsi teori dan praktek yang seimbang
dan mempunyai kalender program kursus dan pelatihan. Akan tetapi LKP
Bina Ayu tidak memiliki acuan penyusunan/pengembangan kurikulum dan
tidak melakukan sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa LKP Bina Ayu mempunyai silabus,
36
melakukan evaluasi silabus, keberadaan dan kesesuaian RPP dengan silabus,
melkukan penyusun RPP, melakukan evaluasi RPP, mempunyai rasio alat
belajar dengan jumlah peserta didik yang sesuai, mempunyai rasio pendidik
dengan peserta didik yang sesuai, memiliki panduan penilaian proses
pembelajaran, memiliki dokumen hasil penilaian proses pembelajaran,
memiliki dokumen kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan dan memiliki laporan pengawasan proses pembelajaran. Akan
tetapi LKP Bina Ayu tidak menyusun silabus, tidak memiliki dokumen materi
pembelajaran, dan tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
interaktif.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP Bina Ayu memiliki tenaga
kependidikan sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan. Akan tetapi
LKP Bina Ayu tidak memiliki kualifikasi akademik pendidik/instruktur, tidak
memiliki tenaga pendidik/instruktur sesuai dengan bidang keahlian serta
tidak memiliki bukti sertifikat diklat penigkatan mutu kompensi pendidik,
tidak memiliki bukti kualifikasi tenaga kependidikan minimal berijazah, tidak
memiliki kualifikasi akademik penguji sesuai peraturan dan tidak memiliki
kompetensi penguji yang sesuai bidang keahlian dan tidak memiliki sertifikat
kegiatan diklat kompetensi penguji.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 6) rencana kerja 7) sistem
manajemen mutu 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak lain
14) bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja lembaga
17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18) evaluasi
kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat diketahui
bahwa LKP Bina Ayu yang berada di Kabupaten Dairi mempunyai memiliki
37
biodata pimpinan yang lengkap seperti CV/portofolio dan dokumen bukti fisik
serta dibuktikan dengan adanya SK pengangkatan dari pimpinan
tertinggi/yayasan, mempunyai kualifikasi pimpinan sesuai dengan yang di
persyaratkan, memiliki rencana kerja, memiliki sistem manajemen mutu,
mempunyai strategi pemasaran, memiliki bentuk kerjasama kemitraan,
mempunyai dokumen penelusuran alumni, melakukan evaluasi kinerja
lembaga dan melakukan evaluasi kinerja tenaga kependidikan. Akan tetapi
LKP Bina Ayu tidak memiliki kompetensi pimpinan sesuai dengan yang di
syaratkan, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur,
spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi dan tujuan, tidak memiliki
papan nama lembaga, tidak memiliki legalitas lembaga yang jelas, struktur
organisasi dan uraian tugas personal tidak dijelaskan secara rinci, keberadaan
operasional kursus dan pelatihan yang meliputi kelas program bantuan sosial
pemerintah tidak dilakukan secara berkala, tidak menjalin kemitraan dengan
pihak lain, tidak membuat laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan
pelatihan, dan tidak melakukan evaluasi kinerja pendidik.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP Bina Ayu
Kabupaten Dairi mempunyai bahan ajar, melaksanakan program
pemeliharaan sarana dan prasarana, pengelolaan data LKP sudah dilakukan
secara terintegrasi menggunakan aplikasi komputer sistem informasi
lembaga kursus serta berbasis web/internet atau desktop, dan melakukan
penyebaran informasi/ kebijakan melalui berbagai media. Akan tetapi LKP
Bina Ayu tidak memiliki sarana pembelajaran, tidak mempunyai tempat baca
dan bahan bacaan, tidak memiliki sarana dan prasarana kantor yang
mundukung, tidak tersedia media pembelajaran, lahan dan gedung tidak
38
dapat digunakan sebagai tempat kursus, status kepemilikan gedung tidak
jelas dan tidak memiliki ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP Bina Ayu yang berada di
Kabupaten Dairi melakukan pencatatan/pembukuan dalam setiap proses
pengelolaan dana lembaga dan melaporkan keadaan keuangan setiap
bulannya. Akan tetapi LKP Bina Ayu tidak memiliki yakni Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan, tidak memiliki dokumen data sumber penerimaan dana,
tidak memiliki dokumen tata administrasi keuangan dan tidak memiliki
dokumen laporan keuangan lembaga yang ditujukan kepada
pemilik/penyelenggara.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa LKP Bina Ayu yang berada di Kabupaten Dairi memiliki
dokumen panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran, memiliki soal
teori dan praktek, memiliki dokumen penilaian hasil belajar,
menyelenggarakan ujian akhir lembaga (ujian lokal), memiliki dokumen hasil
belajar peserta didik, dan membuat laporan hasil belajar peserta didik. Akan
tetapi LKP Bina Ayu tidak mempunyai pedoman penilaian, dan tidak memiliki
dokumen keikutsertaan peserta didik pada uji kompetensi.
Tabel 6. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Asahan Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5649991 BINA PUTRI
K5650070 MANDIRI COMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
2 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
3 0 1 1 0,5
39
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5649991 BINA PUTRI
K5650070 MANDIRI COMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
ISI
IND
IKA
TOR
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
6 1 0 1 0,5
8 1 0 1 0,5
10 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
PR
OSES
3 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
2 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
9 1 0 1 0,5
10 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
13 1 1 2 1,0
PTK
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
40
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5649991 BINA PUTRI
K5650070 MANDIRI COMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
17 0 0 0 0,0
18 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
12 1 0 1 0,5
15 1 0 1 0,5
16 0 1 1 0,5
19 0 1 1 0,5
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
5 1 0 1 0,5
9 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
BIA
YA
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
NILA
I
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
3 1 1 2 1,0
TERPENUHI 16 28 44 22,0
41
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Asahan yaitu LKP Bina
Putri dan LKP Mandiri Computer.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Asahan yang telah dilakukan kegiatan pemetaan
mutu pada Tahun 2017, sebanyak 1 (50%) yaitu LKP Bina Putri telah memiliki
standar kompetensi lulusan (SKL) dan rumusan SKL. Akan tetapi keduanya
(100%) yaitu LKP Bina Putri dan LKP Mandiri Computer tidak memiliki acuan
penyusunan SKL.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Asahan yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semuanya memiliki materi pembelajaran, dan pencapaian peserta
didik yang lulus uji kompetensi adalah 90% s.d. 100% orang dan proporsi
teori dan praktek antara 70% s.d. 90% banding 10% s.d. 30%. Sebanyak 1
(50%) lembaga yaitu LKP Bina Putri tidak memiliki struktur kurikulum dan
tidak memiliki kalender program kursus dan pelatihan. Sedangkan 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Mandiri Computer memiliki durasi beban belajar
dialokasikan sesuai kurikulum kurang dari 40%, dan tidak memiliki program
berkelanjutan. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Bina Putri dan LKP
Mandiri Computer tidak melaksanakan evaluasi kurikulum secara periodik,
tidak melakukan evaluasi kurikulum, tidak mempunyai acuan
42
penyusunan/pengembangan kurikulum, dan tidak melakukan sosialisasi
kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Asahan yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semuanya lembaga memiliki rasio pendidik dengan peserta didik yang
sesuai yakni dimana 1 pendidik mengasuh 4 s.d. 5 peserta didik, memiliki
dokumen penilaian proses pembelajaran yang dilengkapi dengan SK dari
pimpinan lembaga dan memiliki dokumen kehadiran peserta didik. Sebanyak
1 (50%) lembaga yaitu LKP Mandiri Computer memiliki rasio alat
pembelajaran dengan peserta didik yaitu 1 banding 10. Sedangkan 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Bina Putri tidak memiliki silabus, tidak menyusun silabus,
tidak memiliki RPP dan tidak penyusun RPP. Dan semua (100%) lembaga tidak
melakukan evaluasi silabus, tidak melakukan evaluasi RPP, tidak memiliki
materi pembelajaran, tidak melakukan kegiatan pembelajaran yang
interaktif, tidak memiliki panduan penilaian proses pembelajaran dan tidak
memiliki bukti laporan pengawasan proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Asahan yang telah melakukan kegiatan pemetaan
43
mutu, dimana semua (100%) lembaga yaitu LKP Bina Putri dan LKP Mandiri
Computer tidak memiliki satu indikator pun dari standar diatas.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Asahan yang telah dilakukan kegiatan pemetaan
mutu pada Tahun 2017, semuanya (100%) memiliki rencana kerja dan sistem
manajemen mutu. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Bina Putri tidak
melakukan evaluasi kinerja lembaga, dan tidak melakukan evaluasi kinerja
tenaga kependidikan. Sementara itu 1 (50%) lembaga yaitu LKP Mandiri
Computer tidak memiliki kualifikasi pimpinan, tidak memiliki strategi
pemasaran dan tidak memiliki dokumen penelusuran alumni. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Bina Putri dan LKP Mandiri Computer tidak
mempunyai data pimpinan LKP, kompetensi pimpinan tidak sesuai dengan
yang di persyaratkan, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik,
terukur, spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi dan tujuan, tidak
mempunyai identitas papan nama, tidak memiliki legalitas lembaga, tidak
memiliki struktur organisasi dan uraian tugas personal secara jelas,
keberadaan operasional kursus dan pelatihan yang meliputi kelas program
bantuan sosial pemerintah tidak dilaksanakan secara berkala, tidak menjalin
kerjasama kemitraan dengan pihak lain, tidak memiliki bentuk kerjasama
kemitraan, tidak mempunyai laporan evaluasi pelaksanaan program kursus
dan pelatihan, dan tidak melakukan evaluasi kinerja pendidik.
44
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Asahan yang telah
dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Bina Putri tidak memiliki ketersediaan bahan ajar yang
relevan, tidak melakukan pemeliharaan prasarana secara insidental serta
pemeliharaan sarana secara berkala, semua jenis data masih diolah secara
manual, dan tidak memiliki media penyebaran informasi. 1 (50%) lembaga
yaitu LKP Mandiri Computer tidak tersedia media pembelajaran. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Bina Putri dan LKP Mandiri Computer mempunyai
peralatan dan perlengkapan sarana pembelajaran yang tidak berfungsi dan
tidak terawat serta jumlah dan jenisnya tidak sesuai dengan program yang
diselenggarakan, dan tidak mempunyai tempat baca dan bahan bacaan,
tidak memiliki prasarana kantor dan sarana pendukung, mempunyai lahan
dan gedung yang tidak layak digunakan sebagai tempat kursus dan pelatihan,
tidak memiliki status kepemilikan gedung yang jelas, dan tidak memiliki
ruangan teori dan praktik.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Asahan yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu ada 1 (50%) lembaga yaitu LKP Prima Com tidak memiliki Rencana
Anggaran Biaya (RAB) tahunan, tidak melakukan pencatatan/pembukuan
keuangan, dan tidak menyampaikan laporan kepada pemilik/ penyelenggara.
Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Prima Com dan LKP Frida Delicious
45
Boga tidak mempunyai data sumber penerimaan dana, tidak memiliki
dokumen tata administrasi keuangan dan tidak memiliki catatan penggunaan
keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Asahan yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017,
dimana semua lembaga mempunyai soal teori dan praktek. Sebanyak 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Bina Putri tidak memiliki panduan pedoman penilaian
akhir pembelajaran, tidak melaksanakan ujian akhir lembaga (ujian lokal),
dan memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Dan semua (100%)
lembaga yaitu LKP Bina Putri dan LKP Mandiri Computer tidak mempunyai
pedoman penilaian, tidak melaksanakan penilaian hasil belajar, tidak
melaksanakan uji kompetensi dari lembaga sertifikasi, dan tidak ada
dokumen hasil belajar peserta didik.
Tabel 7. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5667502 LKP CREATIVE
COMPUTER
K5655292 LKP KURSUS MENJAHIT
HABIBAH JUMLAH
RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
3 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
ISI
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
4 1 0 1 0,5
6 1 0 1 0,5
7 0 1 1 0,5
46
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5667502 LKP CREATIVE
COMPUTER
K5655292 LKP KURSUS MENJAHIT
HABIBAH JUMLAH
RATA-RATA
ISI
IND
IKA
TOR
9 1 1 2 1,0
PR
OSES
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
4 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
12 1 0 1 0,5
PT
K
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 1 1 2 1,0
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
17 0 0 0 0,0
18 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
6 1 0 1 0,5
47
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5667502 LKP CREATIVE
COMPUTER
K5655292 LKP KURSUS MENJAHIT
HABIBAH JUMLAH
RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
9 1 0 1 0,5
11 1 0 1 0,5
19 1 0 1 0,5
7 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
15 1 1 2 1,0
16 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
9 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
11 1 0 1 0,5
BIA
YA
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
2 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
NILA
I
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
4 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
3 1 1 2 1,0
TERPENUHI 31 13 44 22,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Labuhan Batu yaitu LKP
Creative Computer dan LKP Kursus Menjahit Habibah.
48
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki standar kompetensi
lulusan (SKL), dan memiliki acuan penyusunan SKL. Sebanyak 1 (50%) yaitu
LKP Kursus Menjahit Habibah tidak memiliki rumusan SKL.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya memiliki proporsi teori dan praktek yang
seimbang. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Creative Computer peserta
didik tidak ada yang mengikuti uji kompetensi. 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Kursus Menjahit Habibah tidak memiliki struktur kurikulum, tidak melakukan
evaluasi kurikulum, dan durasi beban belajar dialokasikan sesuai kurikulum
kurang dari 40%. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Creative Computer
dan LKP Kursus Menjahit Habibah tidak mempunyai materi pembelajaran,
tidak melakukan evaluasi kurikulum secara periodik, tidak memiliki acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum, tidak memiliki program
berkelanjutan, proporsi teori 70% s.d. 100% dan praktek 0% s.d. 30%, tidak
mempunyai kalender program kursus dan pelatihan dan tidak
menyosialisasikan kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
49
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, ada 1 (50% ) lembaga yaitu LKP Kursus Menjahit Habibah
tidak mempunyai silabus, tidak mempunyai RPP, tidak memiliki tim penyusun
RPP, rasio pendidik dengan jumlah peserta didik adalah 1 pendidik
mengasuh 10 atau lebih peserta didik, dan tidak memiliki dokumen hasil
penilaian pembelajaran. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Creative
Computer dan LKP Kursus Menjahit Habibah tidak memiliki tim penyusun
silabus, tidak melakukan evaluasi silabus, tidak mengevaluasi RPP, tidak
mempunyai materi pembelajaran, tidak melakukan kegiatan pembelajaran
yang interaktif, rasio alat belajar dengan jumlah peserta didik adalah 1
banding 10 atau lebih, tidak memiliki dokumen penilaian pembelajaran, tidak
memiliki dokumen kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan dan tidak mempunyai dokumen laporan pengawasan proses
pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, dimana semua lembaga memiliki pendidik dan instruktur
yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang telah ditentukan. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Creative Computer dan LKP Kursus Menjahit
Habibah tidak mempunyai pendidik/instruktur sesuai dengan kompetensi
yang ditentukan, begitu juga dengan tenaga kependidikan dan penguji yang
50
tidak memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki memiliki sistem
manajemen mutu, melakukan strategi pemasaran melalui promosi, data
alumni dan pekerjaannya terdokumentasi secara lengkap, dan memiliki
metode untuk mengevaluasi kinerjanya. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Kursus Menjahit Habibah tidak memiliki rencana kerja, tidak memiliki
legalitas lembaga, keberadaan operasional kursus dan pelatihan meliputi
kelas program bantuan sosial pemerintah tidak dilaksanakan secara berkala,
dan tidak memiliki evaluasi kinerja lembaga. Sedangkan 1 (50%) lembaga
yaitu LKP Creative Computer tidak memiliki kualifikasi pimpinan sesuai
dengan yang di syaratkan. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Creative
Computer dan LKP Kursus Menjahit Habibah tidak mempunyai data identitas
pimpinan, tidak memiliki data kompetensi pimpinan, tidak memiliki visi, misi,
dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak melaksanakan sosialisasi
visi misi dan tujuan, tidak memiliki identitas papan nama, tidak memiliki
struktur organisasi dan uraian tugas personal, tidak memiliki mitra kerja sama
dengan pihak lain, tidak memiliki bentuk kerjasama kemitraan, tidak memiliki
51
laporan evaluasi pelaksanaan program dan LKP tidak melaksanakan evaluasi
kinerja.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu yang
telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Kursus Menjahit Habibah tidak memiliki bahan ajar, tidak
melakukan pemeliharaan prasarana secara insidental dan sarana secara
berkala, pengolahan data masih dilakukan secara manual, dan tidak memiliki
media penyebaran informasi. Dan semua (100%) lembaga yakni LKP Creative
Computer dan LKP Kursus Menjahit Habibah tidak memiliki sarana
pembelajaran, tidak memiliki tempat dan bahan bacaan, tidak memiliki
prasarana kantor dan sarana pendukung, tidak memiliki media pembelajaran,
lahan dan gedung LKP masih belum layak digunakan untuk tempat kursus dan
pelatihan, tidak memiliki status kepemilikan gedung yang jelas, dan tidak
memiliki ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu semuanya memiliki dokumen
pencatatan/pembukuan keuangan yang sesuai, dan memiliki dokumen
laporan keuangan lembaga yang ditujukan kepada pemilik/penyelenggara
lembaga. Akan tetapi semua (100%) lembaga yaitu LKP Creative Computer,
LKP Kursus Menjahit Habibah tidak mempunyai Rencana Anggaran Biaya
(RAB) tahunan, tidak mempunyai dokumen data sumber penerimaan dana,
52
tidak memiliki dokumen tata administrasi keuangan, dan tidak memiliki
dokumen penggunaan keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Labuhan Batu yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun
2017, dimana semua lembaga mempunyai soal teori dan praktek. Sebanyak 1
(50%) lembaga yaitu LKP Kursus Menjahit Habibah tidak memiliki dokumen
penilaian hasil belajar, tidak melaksanakan ujian akhir lembaga, dan tidak
mempunyai dokumen hasil belajar peserta didik. Dan semua (100%) lembaga
yaitu LKP Creative Computer dan LKP Kursus Menjahit Habibah tidak
mempunyai panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran, peserta didik
tidak mengikuti uji kompetensi dari lembaga sertifikasi, dan tidak memiliki
dokumen laporan hasil belajar peserta didik.
Tabel 8. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5660107 LKP POLDY COMPUTER
K5660105 ARIF MEDIA KOMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
ISI
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
3 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
10 1 0 1 0,5
11 1 0 1 0,5
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
8 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
53
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5660107 LKP POLDY COMPUTER
K5660105 ARIF MEDIA KOMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TOR
3 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
8 0 1 1 0,5
9 1 0 1 0,5
13 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
11 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
14 1 1 2 1,0
PT
K
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
PEN
GELO
LAA
N
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
15 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
6 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
9 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
12 1 0 1 0,5
13 1 0 1 0,5
16 1 0 1 0,5
17 1 0 1 0,5
18 1 0 1 0,5
19 1 0 1 0,5
54
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5660107 LKP POLDY COMPUTER
K5660105 ARIF MEDIA KOMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
3 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
2 1 0 1 0,5
4 1 0 1 0,5
9 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
BIA
YA
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
NILA
I
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
3 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
TERPENUHI 40 22 62 31,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu
LKP Poldy Computer dan LKP Arif Media Komputer.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah dilakukan kegiatan
55
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki standar kompetensi
lulusan (SKL), memiliki acuan penyusunan SKL dan memiliki rumusan SKL.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya memiliki struktur kurikulum dan penetapannya,
beban belajar 100% dialokasikan sesuai dengan kurikulum, LKP memiliki
program yang berkelanjutan, dan proporsi antara teori dan praktek adalah
10% s.d. 30% banding 70% s.d. 90%. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Arif
Media Komputer tidak memiliki kalender program kursus dan pelatihan dan
tidak melakukan sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan.
Sedangkan 1 (50%) lembaga lagi yaitu LKP Poldy Computer tidak memiliki
materi pembelajaran, tidak melaksanakan evaluasi kurikulum secara periodik
dan tidak ada peserta didik yang mengikuti uji kompetensi. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Poldy Computer dan LKP Arif Media Komputer
tidak melaksanakan evaluasi kurikulum, tidak memiliki dokumen acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
56
pelatihan di Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semua lembaga mempunyai silabus, menyusun silabus,
keberadaan RPP dengan silabus sesuai, menyusun RPP, rasio pendidik
dengan peserta didik adalah 1 banding 5, memiliki panduan penilaian proses
pembelajaran, memiliki dokumen hasil penilaian proses pembelajaran, dan
memiliki laporan pengawasan proses pembelajaran. Sebanyak 1 (50% )
lembaga yaitu LKP Arif Media Komputer mempunyai rasio alat belajar dengan
jumlah peserta didik adalah 1 banding 10, dan tidak memiliki dokumen
presensi kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Dan 1
(50% ) lembaga yaitu Poldy Computer tidak melakukan evaluasi silabus dan
evaluasi RPP, tidak memiliki materi pembelajaran/modul materi
pembelajaran, dan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak
melibatkan peserta didik (pembelajaran satu arah).
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, dimana semua (100%) lembaga yaitu LKP Poldy Computer
dan LKP Arif Media Komputer tidak memiliki semua indikator diatas.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
57
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Arif
Media Komputer tidak mempunyai data identitas pimpinan LKP, tidak
memiliki rencana kerja, tidak memiliki dokumen sistem panduan mutu, tidak
memiliki legalitas lembaga, tidak memiliki struktur organisasi dan uraian
tugas personal, tidak memiliki strategi pemasaran, tidak menjalin kerjasama
kemitraan dengan pihak lain, tidak melakukan evaluasi kinerja lembaga, tidak
memiliki dokumen laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan
pelatihan, serta tidak melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Poldy Computer dan LKP
Arif Media Komputer memiliki pimpinan yang kualifikasi pendidikan dan
kompetensinya tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, tidak memiliki visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak melaksanakan
sosialisasi visi misi dan tujuan, tidak memiliki papan nama, keberadaan
operasional kursus dan pelatihan meliputi kelas program bantuan sosial
pemerintah tidak dilaksanakan secara berkala, tidak memiliki bentuk
kerjasama kemitraan, tidak melaksanakan penelusuran alumni.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Tapanuli Tengah yang
telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Arif Media Komputer tidak memiliki bahan ajar, sarana
pembelajaran tidak berfungsi dan terawat dengan baik, tidak memiliki
prasarana kantor dan sarana pendukung, tidak melakukan pemeliharaan
prasarana secara insidental dan sarana secara berkala, dan semua jenis data
58
masih diolah secara manual. Dan semua (100%) lembaga yakni LKP Poldy
Computer dan LKP Arif Media Komputer tidak memiliki tempat baca, bahan
bacaan, dan media pembelajaran, selanjutkan kedua lembaga tersebut
memiliki lahan dan gedung yang belum layak digunakan untuk tempat kursus
dan pelatihan, tidak memiliki status kepemilikan yang jelas, tidak memiliki
ruangan teori dan praktek, dan tidak memiliki media penyebaran informasi.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa 1 (50%) lembaga yaitu LKP Arif
Media Komputer yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah tidak melakukan
pencatatan/pembukuan tentang keuangan serta tidak menyampaikan
laporan keuangan kepada pemilik/penyelenggara secara periodik. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Poldy Computer dan LKP Arif Media Komputer
tidak mempunyai Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan, tidak ada
data/dokumen tentang sumber penerimaan dana, tidak memiliki dokumen
tata administrasi keuangan, dan tidak ada dokumen mengenai penggunaan
keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Tapanuli Tengah yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun
2017, dimana 1 (50%) lembaga yaitu LKP Arif Media Komputer tidak memiliki
dokumen panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran, tidak mempunyai
soal teori dan praktek, serta tidak melaksanakan ujian akhir lembaga (ujian
lokal). Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Poldy Computer dan LKP Arif
Media Komputer tidak memiliki dokumen pedoman penilaian, tidak
59
melakukan penilaian hasil belajar, tidak memiliki dokumen keikutsertaan
pada uji kompetensi dari lembaga sertifikasi, tidak ada dokumen hasil belajar
peserta didik dan tidak memiliki dokumen laporan hasil belajar peserta didik .
Tabel 9. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5660094 LKP BINA SIPIROK JAYA
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
ISI
5 0 0 0,0
7 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
6 1 1 1,0
8 1 1 1,0
9 1 1 1,0
PR
OSES
2 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
6 1 1 1,0
10 1 1 1,0
12 1 1 1,0
13 1 1 1,0
14 1 1 1,0
PTK
2 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
60
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5660094 LKP BINA SIPIROK JAYA
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
13 0 0 0,0
18 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
11 1 1 1,0
12 1 1 1,0
14 1 1 1,0
15 1 1 1,0
16 1 1 1,0
17 1 1 1,0
19 1 1 1,0 SA
RP
RA
S 2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
1 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
2 1 1 1,0
5 1 1 1,0
6 1 1 1,0
NILA
I
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
61
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5660094 LKP BINA SIPIROK JAYA
JUMLAH RATA-RATA
NILA
I
IND
IKA
TOR
6 0 0 0,0
8 0 0 0,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
7 1 1 1,0
TERPENUHI 42 42 42,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan yaitu
LKP Bina Sipirok Jaya.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP Bina Sipirok Jaya mempunyai ketiga
indikator diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa LKP Bina Sipirok Jaya memiliki
materi pembelajaran serta struktur kurikulum dan penetapannya,
melaksanakan evaluasi kurikulum secara periodik, melakukan evaluasi
kurikulum setahun sekali, beban belajar 100% dialokasikan sesuai dengan
kurikulum, LKP juga memiliki program yang berkelanjutan, dan proporsi teori
dan praktek adalah 70% s.d. 90% banding 10% s.d. 30%. Dan LKP Bina
Sipirok Jaya tidak memiliki dokumen acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum, LKP tidak memiliki data peserta didik yang mengikut uji
62
kompetensi, tidak memiliki kalender program kursus dan pelatihan serta
tidak melakukan sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa LKP Bina Sipirok Jaya mempunyai
silabus, melakukan evaluasi silabus, keberadaan dan kesesuaian RPP dengan
silabus, melkukan penyusun RPP, melakukan evaluasi RPP, mempunyai rasio
alat belajar dengan jumlah peserta didik yang sesuai, memiliki dokumen hasil
penilaian proses pembelajaran, memiliki dokumen kehadiran peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan dan memiliki laporan pengawasan proses
pembelajaran. Akan tetapi LKP Bina Sipirok Jaya tidak menyusun silabus,
tidak memiliki dokumen materi pembelajaran, tidak melakukan kegiatan
pembelajaran yang interaktif, rasio alat belajar dengan jumlah peserta didik
tidak seimbang yaitu 10 banding 1, dan tidak memiliki panduan penilaian
proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP Bina Sipirok Jaya memiliki
pendidik/instruktur dan tenaga kependidikan sesuai dengan kualifikasi
akademik yang telah ditentukan. Akan tetapi LKP Bina Sipirok Jaya tidak
memiliki tenaga pendidik/instruktur dan tenaga kependidikan yang sesuai
dengan bidang keahlian, kemudian LKP juga tidak memiliki penguji sesuai
dengan kualifikasi akademik dan kompetensi yang di persyaratkan.
63
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6) rencana kerja
7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9) legalitas lembaga 10)
struktur organisasi dan uraian tugas personal 11) keberadaan operasional
kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak lain
14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja lembaga
17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18) evaluasi
kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat diketahui
bahwa LKP Bina Sipirok Jaya yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan
memiliki biodata pimpinan yang lengkap seperti CV/portofolio dan dokumen
bukti fisik serta dibuktikan dengan adanya SK pengangkatan dari pimpinan
tertinggi/yayasan, mempunyai kualifikasi pimpinan sesuai dengan yang di
persyaratkan, memiliki rencana kerja, memiliki sistem manajemen mutu,
keberadaan operasional kursus dan pelatihan yang meliputi kelas reguler,
non reguler dan private, melakukan strategi pemasaran melalui promosi,
memiliki bentuk kerjasama kemitraan, data alumni dan pekerjaannya
terdokumentasi secara lengkap, melaksanakan evaluasi kinerja lembaga,
memiliki dokumen laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan
pelatihan dan melaksankan evaluasi kinerja tenaga kependidikan. Akan tetapi
LKP Bina Sipirok Jaya memiliki pimpinan dengan kompetensi yang tidak
sesuai dengan ketentuan, selanjutnya LKP juga tidak memiliki visi, misi, dan
tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi
dan tujuan, tidak memiliki identitas papan nama serta legalitas lembaga,
tidak memiliki struktur organisasi dan uraian tugas personal, tidak menjalin
kemitraan dengan pihak lain dan tidak melakukan evaluasi kinerja pendidik.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
64
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP Bina Sipirok
Jaya di Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai bahan ajar, melaksanakan
pemeliharaan sarana dan prasarana, pengelolaan data LKP sudah dilakukan
secara terintegrasi menggunakan aplikasi komputer sistem informasi
lembaga kursus serta berbasis web/internet atau desktop, dan melakukan
penyebaran informasi/ kebijakan melalui berbagai media. Akan tetapi LKP
Bina Sipirok Jaya tidak memiliki sarana pembelajaran, tidak mempunyai
tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki sarana dan prasarana kantor
yang mundukung, tidak tersedia media pembelajaran, lahan dan gedung
tidak dapat digunakan sebagai tempat kursus, status kepemilikan gedung
tidak jelas dan tidak memiliki ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP Bina Sipirok Jaya melakukan
pencatatan/pembukuan dalam setiap proses pengelolaan dan penggunaan
dana lembaga dan melaporkan keadaan keuangan setiap bulannya. Akan
tetapi LKP Bina Sipirok Jaya tidak memiliki yakni Rencana Anggaran Biaya
(RAB) tahunan, tidak memiliki data sumber penerimaan dana, dan tidak
memiliki dokumen tata administrasi keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa LKP Bina Sipirok Jaya yang berada di Kabupaten Tapanuli
Selatan memiliki dokumen penilaian hasil belajar, melaksanakan ujian akhir
lembaga (ujian lokal), dan memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Akan
tetapi LKP Bina Sipirok Jaya tidak mempunyai dokumen panduan pedoman
65
penilaian akhir pembelajaran, tidak memiliki dokumen pedoman penilaian,
tidak memiliki soal teori dan praktek, tidak melaksanakan uji kompetensi dari
lembaga sertifikasi dan tidak memiliki dokumen laporan hasil belajar peserta
didik.
Tabel 10. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Nias Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657399 LKP MIAINE RADOSLAW COMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
ISI
3 0 0 0,0
5 0 0 0,0
8 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
4 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
PR
OSES
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
12 0 0 0,0
4 1 1 1,0
7 1 1 1,0
13 1 1 1,0
14 1 1 1,0
PTK
2 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
66
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657399 LKP MIAINE RADOSLAW COMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
PTK
IND
IKA
TOR
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
13 0 0 0,0
14 0 0 0,0
15 0 0 0,0
16 0 0 0,0
17 0 0 0,0
18 0 0 0,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
12 1 1 1,0
19 1 1 1,0 SA
RP
RA
S
1 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
2 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
3 1 1 1,0
6 1 1 1,0
67
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657399 LKP MIAINE RADOSLAW COMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
NILA
I
IND
IKA
TOR
2 0 0 0,0
6 0 0 0,0
8 0 0 0,0
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
7 1 1 1,0
TERPENUHI 31 31 31,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Nias yaitu LKP Miaine
Radoslaw Computer.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP Miaine Radoslaw Computer
mempunyai ketiga indikator diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa LKP Miaine Radoslaw Computer
memiliki materi pembelajaran, memiliki struktur kurikulum dan
penetapannya, melakukan evaluasi kurikulum secara periodik, beban belajar
100% dialokasikan sesuai kurikulum, 90% s.d. 100% peserta didik lulus uji
kompetensi, proporsi teori dan praktek adalah 10% s.d. 30% banding 70% s.d.
90%, dan memiliki kalender program kursus dan pelatihan. Akan tetapi LKP
Miaine Radoslaw Computer tidak melaksanakan evaluasi kurikulum secara
68
periodik, tidak memiliki dokumen acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum, tidak memiliki program berkelanjutan, dan tidak melakukan
sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa LKP Miaine Radoslaw Computer
mempunyai RPP dan silabus yang sesuai, memiliki materi pembelajaran,
mempunyai dokumen kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan dan memiliki dokumen laporan pengawasan proses
pembelajaran. Akan tetapi LKP Miaine Radoslaw Computer tidak mempunyai
silabus, tidak menyusun silabus, tidak melakukan evaluasi silabus, tidak
menyusun RPP, tidak melakukan evaluasi RPP, tidak melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang interaktif, rasio alat belajar dengan jumlah peserta didik
tidak seimbang, rasio pendidik dengan peserta didik juga tidak seimbang,
tidak memiliki dokumen panduan penilaian proses pembelajaran, dan tidak
mempunyai dokumen hasil penilaian proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP Miaine Radoslaw Computer
memiliki pendidik/instruktur dan tenaga kependidikan yang mempunyai
kualifikasi akademik sesuai dengan yang di syaratkan. Akan tetapi LKP Miaine
Radoslaw Computer tidak memiliki pendidik/instruktur dan tenaga
kependidikan yang sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan, serta tidak
69
memiliki penguji sesuai dengan kualifikasi akademik dan kompetensi yang
telah ditentukan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6) rencana kerja
7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9) legalitas lembaga 10)
struktur organisasi dan uraian tugas personal 11) keberadaan operasional
kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak lain
14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja lembaga
17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18) evaluasi
kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat diketahui
bahwa LKP Miaine Radoslaw Computer yang berada di Kabupaten Nias
memiliki rencana kerja, pengelolaan data LKP sudah dilakukan secara
terintegrasi menggunakan aplikasi komputer sistem informasi lembaga
kursus serta berbasis web/internet atau desktop, memiliki identitas papan
nama, melakukan strategi pemasaran, melaksanakan evaluasi kinerja tenaga
kependidikan. Akan tetapi LKP Miaine Radoslaw Computer tidak mempunyai
dokumen data identitas pimpinan LKP, kualifikasi akademik dan kompetensi
pimpinan LKP tidak sesuai dengan yang di persyaratkat, tidak memiliki visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak melakukan sosialisasi
visi misi dan tujuan, tidak mempunyai legalitas lembaga, tidak memiliki
struktur organisasi dan uraian tugas personal yang jelas, keberadaan
operasional kursus dan pelatihan meliputi kelas program bantuan sosial
pemerintah tidak dilakukan secara berkala, tidak melaksanakan kemitraan
dengan pihak lain, tidak memiliki bentuk kerjasma kemitraan, tidak
melaksanakan penelusuran alumni, tidak memiliki evaluasi kinerja lembaga,
tidak memiliki laporan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan , dan
tidak melaksanakan evaluasi kinerja.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
70
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP Miaine
Radoslaw Computer di Kabupaten Nias mempunyai sarana pembelajaran
yang lengkap, terawat dengan baik serta jumlah dan jenisnya sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai. Pengelolaan data pada LKP Miaine Radoslaw
Computer di Kabupaten Nias sudah dilakukan secara terintegrasi dengan
menggunakan aplikasi komputer sistem informasi lembaga kursus serta
berbasis web/internet atau desktop. Lembaga ini juga telah melakukan upaya
penyebaran informasi/kebijakan menggunakan media antara lain dengan
manual/papan pengumuman, surat pemberitahuan, email, website, dan
brosur/leaflet/flyer. Akan tetapi LKP Miaine Radoslaw Computer di
Kabupaten Nias tidak memiliki tidak memiliki ketersediaan bahan ajar yang
relevan, tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki
prasarana kantor dan sarana pendukung, tidak tersedia media pembelajaran.
Lahan dan gedung LKP juga tidak layak digunakan sebagai tempat kursus dan
pelatihan karena tidak memiliki lahan parkir, lokasi tidak mudah diakses
dengan transportasi umum, dan tidak memiliki sarana dan prasarana yang
dapat melayani rombongan belajar. Selanjutnya LKP tidak memiliki status
kepemilikan gedung yang jelas, tidak memiliki ruang teori dan praktik, dan
tidak melakukan pemeliharaan prasarana secara insidental dan sarana secara
berkala.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP Miaine Radoslaw Computer
memiliki data sumber dan penggunaan keuangan. Akan tetapi LKP Miaine
Radoslaw Computer tidak memiliki Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan,
tingkat kesesuaian pencatatan/pembukuan dalam proses pengelolaan dana
71
pada lembaga dengan setiap program kursus dan pelatihan kurang dari 60%,
tidak memiliki dokumen tata administrasi keuangan, dan tidak
menyampaikan laporan keuangan secara periodik.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa LKP Miaine Radoslaw Computer yang berada di Kabupaten
Nias memiliki panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran, memiliki soal
teori dan praktek, memiliki penilaian hasil belajar, melaksanakan ujian akhir
lembaga (ujian lokal), dan memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Akan
tetapi LKP Miaine Radoslaw Computer tidak memiliki komponen pedoman
penilaian, tidak melaksanakan uji kompetensi dari lembaga sertifikasi, dan
tidak mempunyai dokumen laporan hasil belajar peserta didik.
Tabel 11. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Toba Samosir Tahun 2017
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5660447 LPK HUTABARAT
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
ISI
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
7 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
5 1 1 1,0
6 1 1 1,0
8 1 1 1,0
PR
OSES
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
72
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5660447 LPK HUTABARAT
JUMLAH RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TOR
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
12 0 0 0,0
13 0 0 0,0
14 0 0 0,0
1 1 1 1,0
PT
K
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
12 0 0 0,0
13 0 0 0,0
14 0 0 0,0
15 0 0 0,0
16 0 0 0,0
17 0 0 0,0
18 0 0 0,0
19 0 0 0,0
SAR
PR
AS
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
73
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5660447 LPK HUTABARAT
JUMLAH RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
NILA
I
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
TERPENUHI 8 8 8,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Toba Samosir yaitu LKP
Hutabarat.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP Hutabarat mempunyai ketiga
indikator diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
74
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa LKP Hutabarat memiliki
dokumen pembelajaran yang terdiri dari materi inti dan materi penunjang,
memiliki acuan penyusunan/pengembangan kurikulum, beban belajar
peserta didik 100% dialokasikan sesuai dengan kurikulum, dan memiliki
kualifikasi kompetensi berjenjang. Akan tetapi LKP Hutabarat tidak memiliki
struktur kurikulum dan penetapannya, tidak melaksanakan evaluasi
kurikulum secara periodik, tidak melakukan evaluasi kurikulum, peserta didik
tidak mengikuti ujian kompetensi, proporsi teori dan praktek adalah 70% s.d.
100% banding 0% s.d. 30%, tidak memiliki kalender program kursus dan
pelatihan, dan tidak melakukan sosialisasi Kalender program kursus dan
pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa LKP Hutabarat hanya mempunyai
silabus pembelajaran, dan tidak mempunyai 13 indikator lainnya yang
terdapat pada standar proses.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP Hutabarat tidak memiliki satu pun
indikator yang terdapat standar pendidik dan tenaga kependidikan.
75
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6) rencana kerja
7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9) legalitas lembaga 10)
struktur organisasi dan uraian tugas personal 11) keberadaan operasional
kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak lain
14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja lembaga
17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18) evaluasi
kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat diketahui
bahwa LKP Hutabarat tidak memiliki satu indikator pun yang terdapat pada
standar pengelolaan.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP Hutabarat di
Kabupaten Toba Samosir tidak memiliki satu indikator pun yang terdapat
pada standar sarana dan prasarana.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP Hutabarat tidak memiliki satu
indikator pun yang terdapat pada standar pembiayaan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
76
diketahui bahwa LKP Hutabarat tidak memiliki satu indikator pun yang
terdapat pada standar penilaian Pendidikan
Tabel 12. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Nias Selatan Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN K5657406 CITY COM JUMLAH
RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
ISI
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
6 1 1 1,0
9 1 1 1,0
PR
OSES
1 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
11 0 0 0,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
6 1 1 1,0
10 1 1 1,0
12 1 1 1,0
13 1 1 1,0
14 1 1 1,0
PTK
2 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
77
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN K5657406 CITY COM JUMLAH
RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
13 0 0 0,0
14 0 0 0,0
15 0 0 0,0
16 0 0 0,0
17 0 0 0,0
18 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
12 1 1 1,0
19 1 1 1,0 SA
RP
RA
S 2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
10 1 1 1,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
6 0 0 0,0
5 1 1 1,0
NILA
I
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
5 0 0 0,0
78
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN K5657406 CITY COM JUMLAH
RATA-RATA
NILA
I
IND
IKA
TOR
6 0 0 0,0
8 0 0 0,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
7 1 1 1,0
TERPENUHI 31 31 31,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Nias Selatan yaitu LKP
City Com.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP City Com mempunyai ketiga
indikator diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa LKP City Com memiliki dokumen
kurikulum yang berisi materi pembelajaran, beban belajar peserta didik
dialokasikan 100% sesuai dengan kurikulum, proporsi teori dan praktek
adalah 30% banding 70%. Akan tetapi LKP City Com tidak memiliki struktur
kurikulum dan penetapannya, tidak melaksanakan evaluasi kurikulum secara
periodik, tidak memiliki acuan penyusunan/pengembangan kurikulum, tidak
ada data peserta didik yang ikut ujian kompetensi, tidak memiliki program
berkelanjutan, tidak memiliki kalender program kursus dan pelatihan, dan
tidak memiliki sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan.
79
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa LKP City Com menyusun silabus,
melakukan evaluasi silabus, keberadaan RPP dengan silabus sesuai,
menyusun RPP, melakukan evaluasi RPP, rasio pendidik dengan peserta didik
adalah 1 banding 5, presentasi tingkat ketercapaian dan kesesuaian proses
pembelajaran dengan RPP diatas 90%, memiliki dokumen kehadiran peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan, memiliki dokumen laporan
pengawasan proses pembelajaran. Akan tetapi LKP City Com tidak memiliki
silabus, tidak memiliki materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran tidak
interaktif, rasio alat belajar dengan jumlah peserta didik adalah 1 banding
10, tidak memiliki panduan penilaian proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP City Com memiliki
pendidik/instruktur dan tenaga kependidikan sesuai dengan kualifikasi
akademik yang telah ditentukan. Akan tetapi pendidik/instruktur dan tenaga
kependidikan tidak memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan,
seterusnya penguji pada lembaga ini tidak memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6) rencana kerja
80
7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9) legalitas lembaga 10)
struktur organisasi dan uraian tugas personal 11) keberadaan operasional
kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak lain
14) bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja lembaga
17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18) evaluasi
kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat diketahui
bahwa LKP City Com memiliki dokumen biodata pimpinan LKP lengkap
dengan SK nya, kualifikasi pimpinan sesuai dengan yang direncanakan,
memiliki rencana kerja, memiliki sistem manajemen mutu, memiliki struktur
organisasi dan uraian tugas personal secara jelas, memiliki kelas kursus dan
pelatihan yang meliputi kelas regular, non regular, privat dan kelas in house
training. Lembaga juga memiliki strategi pemasaran, melakukan evaluasi
kinerja tenaga kependidikan. Akan tetapi Lembaga tidak memiliki pimpinan
sesuai kompetensi yang di syaratkan, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan
(jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi dan
tujuan, tidak memiliki identitas papan nama, tidak memiliki legalitas
lembaga, tidak menjalin kemitraan dengan pihak lain, tidak mempunyai
bentuk kerjasama kemitraan, tidak mempunyai data alumni, tidak
melaksanakan evaluasi kinerja lembaga, tidak membuat laporan evaluasi
pelaksanaan program kursus dan pelatihan, tidak melakukan evaluasi kinerja
pendidik.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP City Com di
Kabupaten Nias Selatan memiliki bahan ajar, dan memiliki SIM dan fasilitas
TIK. Akan tetapi tidak memiliki sarana pembelajaran, tidak memiliki tempat
baca dan bahan bacaan, tidak memiliki prasarana kantor dan sarana
81
pendukung, tidak memiliki media pembelajaran, LKP tidak memiliki lahan dan
gedung yang layak digunakan untuk tempat kursus dan pelatihan. LKP juga
tidak memiliki status kepemilikan gedung, tidak memiliki ruang penunjang
pengelolaan, tidak melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana, dan tidak
melakukan penyebaran informasi/ kebijakan.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP City Com membuat laporan
keuangan secara periodik. Akan tetapi tidak memiliki Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan, tidak melakukan pencatatan/pembukuan, tidak ada
data tentang sumber penerimaan dana, tidak memiliki dokumen tata
administrasi keuangan dan tidak ada dokumentasi penggunaan keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa LKP City Com memiliki soal teori dan praktek, melakukan
penilaian hasil belajar, memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Akan
tetapi LKP City Com tidak memiliki panduan pedoman penilaian akhir
pembelajaran, tidak memiliki pedoman penilaian, tidak memiliki dokumen
keikutsertaan pada ujian akhir lembaga, tidak memiliki dokumen
keikutsertaan pada uji kompetensi, dan tidak memiliki laporan hasil belajar
peserta didik.
Tabel 13. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657671 LKP BEC
(BHARAT ENGLISH CENTER) JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
82
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657671 LKP BEC
(BHARAT ENGLISH CENTER) JUMLAH RATA-RATA
ISI
IND
IKA
TOR
5 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
PR
OSES
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
10 0 0 0,0
1 1 1 1,0
4 1 1 1,0
8 1 1 1,0
9 1 1 1,0
11 1 1 1,0
12 1 1 1,0
13 1 1 1,0
14 1 1 1,0
PTK
2 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
PEN
GELO
LAA
N
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
83
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657671 LKP BEC
(BHARAT ENGLISH CENTER) JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
13 0 0 0,0
17 0 0 0,0
19 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
12 1 1 1,0
14 1 1 1,0
15 1 1 1,0
16 1 1 1,0
18 1 1 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
4 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
6 0 0 0,0
2 1 1 1,0
5 1 1 1,0
NILA
I
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
6 0 0 0,0
8 0 0 0,0
1 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
7 1 1 1,0
TERPENUHI 41 41 41,0
84
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Pakpak Bharat yaitu
LKP BEC (Bharat English Center)
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP BEC (Bharat English Center)
mempunyai ketiga indikator diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa LKP BEC (Bharat English Center)
memiliki materi pembelajaran, memiliki dokumen struktur kurikulum dan
penetapannya, melakukan evaluasi kurikulum secara periodik, beban belajar
peserta didik dialokasikan 100% sesuai dengan kurikulum, 90% s.d. 100 %
peserta didik lulus uji kompetensi, LKP memiliki program yang berjenjang
mulai dari tingkat dasar s.d. tingkat mahir, proporsi teori dan praktek adalah
10% s.d. 30% banding 70% s.d. 100%, mempunyai kalender program kursus
dan pelatihan. Akan tetapi LKP BEC (Bharat English Center) tidak memiliki
kurikulum, tidak memiliki acuan penyusunan/pengembangan kurikulum,
tidak melakukan sosialisasi kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11)panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
85
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa LKP BEC (Bharat English Center)
mempunyai silabus, keberadaan RPP sesuai dengan silabus, LKP melakukan
kegiatan pembelajaran secara interaktif, rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik adalah 1 banding 1, memiliki panduan penilaian proses
pembelajaran, presentasi tingkat ketercapaian dan kesesuaian proses
pembelajaran dengan RPP diatas atau sama dengan 90%. Memiliki dokumen
kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, memiliki
dokumen laporan pengawasan proses pembelajaran. Akan tetapi LKP BEC
(Bharat English Center) tidak menyusun silabus, tidak melakukan evaluasi
silabus, tidak memiliki tim penyusun RPP, tidak melakukan evaluasi RPP, tidak
tersedia materi pembelajaran, rasio pendidik dengan peserta didik adalah 1
banding 10 s.d 20.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP BEC (Bharat English Center)
memiliki pendidik/instruktur dan tenaga kependidikan dengan kualifikasi
akademik yang dipersyaratkan. Akan tetapi pendidik/instruktur dan tenaga
kependidikan tidak memiliki kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan,
serta penguji juga tidak memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai
dengan yang telah dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6) rencana kerja
7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9) legalitas lembaga 10)
struktur organisasi dan uraian tugas personal 11) keberadaan operasional
kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak lain
14) bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja lembaga
86
17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18) evaluasi
kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat diketahui
bahwa LKP BEC (Bharat English Center) memiliki biodata pimpinan LKP yang
disertai dengan SK nya, kualifikasi akademik pimpinan sesuai dengan yang
dipersaratkan, memiliki dokumen rencana kerja, memiliki kerangka sistem
panduan mutu, melakukan strategi pemasaran dalam bentuk promosi,
memiliki bentuk kerjasama kemitraan, memiliki dokumen penelusuran
alumni, melakukan evaluasi kinerja lembaga dan evaluasi kinerja pendidik.
Akan tetapi pimpinan tidak memiliki kompetensi sesuai dengan yang
dipersyaratkat, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur,
spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi dan tujuan, tidak memiliki
identitas papan nama, tidak memiliki legalitas lembaga, tidak memiliki
struktur organisasi dan uraian tugas personal, keberadaan operasional
kursus dan pelatihan yang meliputi kelas program bantuan sosial pemerintah
tidak dilakukan secara berkala, tidak menjalin kemitraan dengan pihak lain,
dan LKP tidak melaksanakan laporan evaluasi pelaksanaan program kursus
pelatihan dan tidak melaksanakan evaluasi kinerja tenaga kependidikan.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP BEC (Bharat
English Center) di Kabupaten Pakpak Bharat memiliki bahan ajar, memiliki
peralatan kantor dan meubeler, melakukan pemeliharaan sarana dan
prasarana, pengelolaan data LKP sudah dilakukan secara terintegrasi
menggunakan aplikasi komputer sistem Informasi. Akan tetapi tidak memiliki
sarana pembelajaran, tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan, tidak
memiliki media pembelajaran, lahan dan gedung tidak layak digunakan untuk
tempat kursus, tidak memiliki status kepemilikan gedung yang jelas, tidak
87
memiliki ruang teori dan praktek dan tidak melakukan penyebaran informasi/
kebijakan.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP BEC (Bharat English Center)
memiliki pembukuan, melaksanakan pelaporan keuangan secara periodik.
Akan tetapi tidak memiliki Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan, tidak
memiliki dokumen tentang sumber penerimaan dana, tidak memiliki
dokumen tata administrasi keuangan dan penggunaan keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa LKP BEC (Bharat English Center) memiliki panduan pedoman
penilaian akhir pembelajaran, memiliki dokumen penilaian hasil belajar,
melaksanakan ujian akhir lembaga (ujian lokal) dan memiliki dokumen hasil
belajar peserta didik. Akan tetapi tidak memiliki pedoman penilaian, tidak
memiliki soal teori dan praktek, tidak melakukan uji kompetensi dari lembaga
sertifikasi dan tidak memiliki dokumen laporan hasil belajar peserta didik.
Tabel 14. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5653512 LKP ROTUA SALON
K5653506 NEW STAR COMPUTER
COURSE JUMLAH
RATA-RATA
SKL IN
DIK
ATO
R
2 1 0 1 0,5
3 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
ISI
2 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
88
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5653512 LKP ROTUA SALON
K5653506 NEW STAR COMPUTER
COURSE JUMLAH
RATA-RATA
ISI
IND
IKA
TOR
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
8 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
PR
OSES
13 0 0 0 0,0
9 1 0 1 0,5
10 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
12 0 1 1 0,5
14 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
8 1 1 2 1,0 P
TK
3 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
2 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
3 0 1 1 0,5
13 0 1 1 0,5
14 0 1 1 0,5
15 0 1 1 0,5
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
11 1 1 2 1,0
89
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5653512 LKP ROTUA SALON
K5653506 NEW STAR COMPUTER
COURSE JUMLAH
RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
12 1 1 2 1,0
16 1 1 2 1,0
17 1 1 2 1,0
18 1 1 2 1,0
19 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
3 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
8 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
11 1 1 2 1,0
BIA
YA
3 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
2 0 1 1 0,5
4 1 0 1 0,5
5 0 1 1 0,5
6 1 0 1 0,5
NILA
I
2 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
TERPENUHI 39 57 96 48,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan
yaitu LKP Rotua Salon dan LKP New Star Computer Course.
90
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki standar kompetensi
lulusan (SKL). Sedangkan 1 (50%) lembaga yaitu LKP Rotua Salon tidak
memiliki rumusan SKL, akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP New Star
Computer Course tidak memiliki acuan penyusunan SKL dan.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah melakukan
kegiatan pemetaan mutu, semuanya memiliki materi pembelajaran,
melaksanakan evaluasi kurikulum secara periodik, 100% beban belajar
peserta didik dialokasikan sesuai dengan kurikulum, memiliki kualifikasi
kompetensi berjenjang, proporsi teori dan praktek adalah 10% s.d. 30%
banding 70% s.d. 90% , dan memiliki kalender program kursus dan pelatihan.
Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Rotua Salon tidak memiliki struktur
kurikulum dan penetapannya, tidak melakukan evaluasi kurikulum, tidak
mempunyai acuan penyusunan/pengembangan kurikulum, tidak ada peserta
didik yang mengikuti uji kompetensi, dan tidak melakukan sosialisasi
kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
91
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah melakukan
kegiatan pemetaan mutu, semua lembaga memiliki silabus, menyusun
silabus, melakukan evaluasi silabus, keberadaan RPP sesuai dengan silabus,
menyusun RPP, melakukan evaluasi RPP, mempunyai materi pembelajaran,
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif. Sebanyak 1 (50% )
lembaga yaitu LKP Rotua Salon yang rasio pendidik dengan peserta didik
adalah 1 banding 20 orang, tidak memiliki panduan penilaian proses
pembelajaran, tidak memiliki dokumen hasil penilaian proses pembelajaran,
dan tidak bukti pihak penerima laporan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu
New Star Computer Course memiliki rasio alat belajar dengan jumlah peserta
didik adalah 1 banding 10. Dan semua lembaga tidak memiliki dokumen
kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah melakukan
kegiatan pemetaan mutu, dimana 1 (50%) lembaga yaitu LKP Rotua Salon
tidak memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik/instruktur
sesuai dengan ketentuan, serta tenaga kependidikan juga tidak memiliki
kompetensi sesuai dengan yang di syaratkan. Kedua lembaga juga tidak
memiliki tenaga kependidikan dengan kualifikasi akademik yang ditentukan,
kemudian LKP juga tidak memiliki penguji dengan kualifikasi akademik dan
kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan.
92
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya yaitu LKP Rotua Salon dan LKP
New Star Computer Course memiliki kualifikasi akademik pimpinan sesuai
dengan ketentuan, memiliki rencana kerja, memiliki kerangka sistem
panduan mutu, keberadaan operasional kursus dan pelatihan yang meliputi
kelas regular, non regular, dan private. Kedua Lembaga juga memiliki strategi
pemasaran, melaksanakan evaluasi kinerja lembaga, mempunyai dokumen
laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan, melaksanakan
evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. Sebanyak 1 (50%)
lembaga yaitu Rotua Salon memiliki pimpinan yang belum memiliki
kompetensi apapun sesuai dengan yang dipersyaratkan, tidak menjalankan
bentuk kerjasama kemitraan dengan pihak lain, tidak memiliki bentuk
kerjasama kemitraan, dan tidak memiliki data alumni. Dan semua (100%)
lembaga yaitu LKP Rotua Salon dan LKP New Star Computer Course tidak
memiliki data pimpinan LKP beserta SK nya, tidak memiliki visi, misi, dan
tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi
dan tujuan, tidak mempunyai identitas papan nama, tidak mempunyai
legalitas lembaga, dan tidak memiliki struktur organisasi dan uraian tugas
personal.
93
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Humbang Hasundutan
yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana
semua lembaga memiliki bahan ajar, memiliki peralatan kantor dan
meubeler, mempunyai lahan dan gedung yang memenuhi persyaratan
umum, memiliki program pemeliharaan sarana dan prasarana, pengelolaan
data LKP sudah dilakukan secara terintegrasi menggunakan aplikasi SIM serta
berbasis website, dan melakukan penyebaran informasi/ kebijakan melalui
beberapa media. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Rotua Salon tidak
memiliki sarana pembelajaran dan tidak memiliki ruang teori dan praktek.
Dan semua (100%) lembaga yakni LKP Rotua Salon dan LKP New Star
Computer Center tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan,tidak
memiliki media pembelajaran, dan tidak memiliki status kepemilikan gedung
yang jelas.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa 1 (50%) lembaga yaitu LKP New
Star Computer Center yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan tidak
memiliki tata administrasi keuangan, dan tidak memiliki dokumen laporan
penggunaan keuangan. Sebanyak 1 (50%) Lembaga yaitu LKP Rotua Salon
tidak memiliki Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan, tidak memiliki
pembukuan, dan tidak melakukan pelaporan keuangan secara periodik. Dan
semua (100%) lembaga yaitu LKP Rotua Salon dan LKP New Star Computer
Center tidak mempunyai data sumber penerimaan dana.
94
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Humbang Hasundutan yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada
Tahun 2017, dimana semua lembaga memiliki panduan pedoman penilaian
akhir pembelajaran, mempunyai soal teori dan praktek, melaksanakan
penilaian hasil belajar, melaksanakan ujian akhir lembaga (ujian lokal), dan
memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Dan semua (100%) lembaga
yaitu LKP Rotua Salon dan LKP New Star Computer Center tidak memiliki
komponen pedoman penilaian, tidak melaksanakan uji kompetensi dari
lembaga sertifikasi, dan tidak memiliki dokumen laporan hasil belajar peserta
didik.
Tabel 15. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Samosir Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5658665 SETIA ROHANA
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
2 0 0 0,0
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
ISI
3 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
4 1 1 1,0
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
PR
OSES
3 0 0 0,0
6 0 0 0,0
9 0 0 0,0
95
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5658665 SETIA ROHANA
JUMLAH RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TOR
10 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
11 1 1 1,0
12 1 1 1,0
13 1 1 1,0
14 1 1 1,0
PT
K
1 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
2 1 1 1,0
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
8 0 0 0,0
11 0 0 0,0
13 0 0 0,0
18 0 0 0,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
12 1 1 1,0
14 1 1 1,0
15 1 1 1,0
16 1 1 1,0
17 1 1 1,0
19 1 1 1,0
SAR
PR
AS
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
96
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5658665 SETIA ROHANA
JUMLAH RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
BIA
YA
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
1 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
6 1 1 1,0
NILA
I
2 0 0 0,0
6 0 0 0,0
8 0 0 0,0
1 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
7 1 1 1,0
TERPENUHI 47 47 47,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Samosir yaitu LKP Setia
Rohana.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP Setia Rohana mempunyai standar
kompetensi lulusan (SKL) dan rumusan SKL. Akan tetapi tidak memiliki acuan
penyusunan SKL.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
97
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7) pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa LKP Setia Rohana memiliki
materi pembelajaran, memiliki struktur kurikulum dan penetapannya,
melakukan evaluasi kurikulum, 90% s.d. 100% peserta didik lulus uji
kompetensi, LKP memiliki program yang berkelanjutan, proporsi teori dan
praktek adalah 10% s.d. 30% banding 70% s.d. 100%, mempunyai kalender
program kursus dan pelatihan, melakukan sosialisasi kalender program
kursus dan pelatihan. Akan tetapi LKP Setia Rohana tidak melaksanakan
evaluasi kurikulum secara periodik, tidak memiliki acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum, dan durasi beban belajar kurang dari
40% dialokasikan sesuai kurikulum.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa LKP Setia Rohana mempunyai dan
menyusun silabus, RPP sesuai dengan silabus, menyusun RPP dan materi
pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, memiliki
panduan penilaian proses pembelajaran, mempunyai dokumen hasil
penilaian proses pembelajaran, mempunyai dokumen daftar hadir peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan, mempunyai dokumen laporan
pengawasan proses pembelajaran, Akan tetapi LKP Setia Rohana tidak
melaksanakan evaluasi silabus dan evaluasi RPP, untuk penggunaan alat
belajar dimana 1 alat belajar dipergunakan oleh 10 atau lebih peserta didik,
98
dan pada lembaga ini dimana satu orang pendidik mengajar 20 orang atau
lebih peserta didik.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP Setia Rohana memiliki
pendidik/instruktur sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan. Akan
tetapi pendidik/instruktur dan tenaga kependidikan tidak memiliki kualifikasi
akademik sesuai dengan ketentuan yang ada, tenaga kependidikan tidak
memiliki sertifikat kegiatan sesuai bidang keahliannya, serta kualifikasi
akademik dan kompetensi penguji tidak sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6) rencana kerja
7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9) legalitas lembaga 10)
struktur organisasi dan uraian tugas personal 11) keberadaan operasional
kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak lain
14) bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja lembaga
17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18) evaluasi
kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat diketahui
bahwa LKP Setia Rohana memiliki pimpinan dengan kualifikasi akademik dan
kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan, memiliki rencana kerja,
memiliki dokumen sistem panduan mutu, memiliki legalitas pendirian sesuai
dengan nama dan alamat lembaga, memiliki struktur organisasi dan uraian
tugas personal yang jelas, melakukan strategi pemasaran, memiliki bentuk
kerjasama kemitraan, memiliki dokumen penelusuran alumni, melaksanakan
evaluasi kinerja lembaga, membuat laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan, melakukan evaluasi kinerja tenaga kependidikan. Akan
99
tetapi LKP Setia Rohana tidak memiliki data identitas pimpinannya, tidak
memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak
melaksanakan sosialisasi visi misi dan tujuan, memiliki identitas papan nama,
keberadaan operasional kursus dan pelatihan meliputi kelas program
bantuan sosial tidak dilakukan secara berkala, tidak menjalin kemitraan
dengan pihak lain dan tidak melaksanakan evaluasi kinerja pendidik.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP Setia Rohana di
Kabupaten Samosir memiliki bahan ajar, memiliki sarana pembelajaran,
melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana, LKP memiliki SIM dan
fasilitas TIK, melaksanakan penyebaran informasi/ kebijakan dengan
menggunakan media. Akan tetapi lembaga tidak memiliki tempat baca dan
bahan bacaan, tidak memiliki prasarana kantor dan sarana pendukung, tidak
memiliki media pembelajaran, lahan dan gedung belum layak digunakan
sebagai tempat kursus dan pelatihan, tidak memiliki status kepemilikan
gedung yang jelas, serta LKP juga tidak memiliki ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP Setia Rohana memiliki Rencana
Anggaran Biaya (RAB) tahunan, memiliki dokumen tata administrasi
keuangan, membuat dokumen pelaporan keuangan dan penggunaan
keuangan secara periodik. Akan tetapi tidak memiliki dokumen
pencatatan/pembukuan serta data sumber penerimaan dana.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
100
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa LKP Setia Rohana memiliki dokumen panduan pedoman
penilaian akhir pembelajaran, memiliki soal teori dan praktek, melaksanakan
penilaian hasil belajar, melaksanakan ujian akhir lembaga (ujian lokal),
memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Akan tetapi tidak memiliki
dokumen komponen pedoman penilaian, tidak melaksanakan uji kompetensi
dari lembaga sertifikasi dan tidak membuat laporan hasil belajar peserta
didik.
Tabel 16. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5658866 LKP TECHOS
K5658860 LKP IRMAS KOMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
ISI 5 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
3 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
8 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
PR
OSES
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
3 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
101
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5658866 LKP TECHOS
K5658860 LKP IRMAS KOMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TOR
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
13 1 1 2 1,0
PTK
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 1 1 2 1,0
PEN
GELO
LAA
N
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
16 0 1 1 0,5
17 0 1 1 0,5
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
15 1 1 2 1,0
18 1 1 2 1,0
19 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
102
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5658866 LKP TECHOS
K5658860 LKP IRMAS KOMPUTER
JUMLAH RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
10 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
11 1 1 2 1,0
BIA
YA
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
5 1 1 2 1,0
NILA
I
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
4 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
3 1 1 2 1,0
TERPENUHI 27 38 65 32,5
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu
LKP Techos dan LKP Irmas Komputer.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki ketiga indikator yang
terdapat pada standar kompetensi lulusan.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
103
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya memiliki dokumen kurikulum yang terdiri dari
materi inti dan materi penunjang, memiliki struktur kurikulum dan
penetapannya, beban belajar peserta didik 100% dialokasikan sesuai dengan
kurikulum, proporsi teori 10% s.d. 30% dan praktek 70% s.d. 100%, dan
mempunyai kalender program kursus dan pelatihan. Akan tetapi 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Techos tidak melaksanakan evaluasi kurikulum secara
periodik, dan LKP tidak memiliki program yang berkelanjutan. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Techos dan LKP Irmas Komputer tidak memiliki
acuan dalam penyusunan/pengembangan kurikulum, tidak ada data peserta
didik yang mengikuti uji kompetensi, dan tidak melakukan sosialisasi kalender
program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semua lembaga memiliki silabus, keberadaan RPP sesuai
dengan silabus, menyusun RPP, dan setiap peserta didik masing-masing
mendapat satu alat belajar. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Techos
tidak menyusun silabus, serta tidak mengevaluasi silabus dan RPP. Dan
(100%) semua lembaga yaitu LKP Techos dan LKP Irmas Komputer tidak
memiliki materi pembelajaran, tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran
104
yang interaktif, satu orang pendidik mengajar 20 orang peserta didik, tidak
memiliki panduan penilaian proses pembelajaran, dan tidak membuat
laporan pengawasan proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, dimana semua lembaga memiliki pendidik/instruktur sesuai
dengan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan. Dan (100%) semua
lembaga yaitu LKP Techos dan LKP Irmas Komputer tidak memiliki
pendidik/instruktur dan tenaga kependidikan dengan kualifikasi akademik
yang dipersyaratkan, dan juga tidak memiliki penguji dengan kualifikasi dan
kompetensi yang dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya yaitu LKP Techos dan LKP Irmas
Komputer memiliki pimpinan sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan,
memiliki rencana kerja, memiliki sistem manajemen mutu, melakukan
strategi pemasaran, mempunyai dokumen penelusuran alumni,
105
melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. Sebanyak
1 (50%) lembaga yaitu LKP Techos memiliki pimpinan yang belum memiliki
kompetensi apapun sesuai dengan yang dipersyaratkan, tidak mengevaluasi
kinerja lembaga, dan tidak membuat laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan. Dan (100%) semua lembaga yaitu LKP Techos dan LKP
Irmas Komputer dimana pimpinannya belum memiliki kompetensi sesuai
dengan yang dipersyaratkan, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi dan tujuan,
tidak mempunyai identitas papan nama, tidak memiliki legalitasi lembaga,
tidak memiliki struktur organisasi yang jelas, keberadaan operasional kursus
dan pelatihan meliputi kelas program bantuan sosial pemerintah tidak
dilakukan secara berkala, tidak memiliki mitra kerjasama, dan tidak memiliki
bentuk kerjasama kemitraan.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Serdang Bedagai yang
telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana semua
lembaga memiliki bahan ajar, melakukan penyebaran informasi dengan
berbagai media. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Irmas Komputer tidak
memiliki sarana pembelajaran. Dan (100%) semua lembaga tidak memiliki
tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki prasarana kantor dan sarana
pendukung, tidak tersedia media pembelajaran, lahan dan gedung tidak layak
digunakan untuk tempat kursus, tidak memiliki status kepemilikan gedung
yang jelas, tidak memiliki ruang teori dan praktek, tidak ada program
pemeliharaan sarana dan prasarana, dan semua data masih diolah dan
dikerjakan secara manual.
106
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa semua lembaga membuat laporan
keuangan secara periodik. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Techos,
dimana dalam pencatatan pembukuan untuk proses pengelolaan dana
lembaga dengan setiap program kursus dan pelatihan yang dilaksanakan
mempunyai tingkat kesesuaian kurang dari 60%. Dan semua (100%) lembaga
yaitu LKP Techos dan LKP Irmas Komputer tidak mempunyai Rencana
Anggaran Biaya (RAB) tahunan, tidak ada sumber dan penggunaan keuangan,
dan tidak memiliki dokumen tata administrasi keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Serdang Bedagai yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun
2017, dimana semua lembaga mempunyai soal teori dan praktek. Sebanyak 1
(50%) lembaga yaitu LKP Techos tidak melakukan penilaian hasil belajar dan
tidak memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Dan semua (100%)
lembaga yaitu LKP Techos dan LKP Irmas Komputer tidak memiliki panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran, tidak memiliki komponen pedoman
penilaian, tidak memiliki dokumen keikutsertaan pada ujian akhir lembaga
(ujian lokal), tidak memiliki dokumen keikutsertaan pada uji kompetensi, dan
tidak memiliki dokumen laporan hasil belajar peserta didik.
107
Tabel 17. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Batubara Tahun 2017
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5650996 LKP MENJAHIT HERLINA
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 0 0 0,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
ISI
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
PR
OSES
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
14 0 0 0,0
1 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
9 1 1 1,0
12 1 1 1,0
13 1 1 1,0
PTK
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
108
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5650996 LKP MENJAHIT HERLINA
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
7 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
13 0 0 0,0
16 0 0 0,0
17 0 0 0,0
19 0 0 0,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
8 1 1 1,0
12 1 1 1,0
14 1 1 1,0
15 1 1 1,0
18 1 1 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
NILA
I
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
TERPENUHI 23 23 23,0
109
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Batubara yaitu LKP
Menjahit Herlina.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP Menjahit Herlina mempunyai acuan
penyusunan SKL dan rumusan SKL. Akan tetapi tidak memiliki standar
kompetensi lulusan (SKL).
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7) pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa LKP Menjahit Herlina memiliki
dokumen kurikulum yang terdiri dari materi inti dan materi penunjang yang
100% mengacu pada SKL, memiliki struktur kurikulum dan SK nya, beban
belajar peserta didik 100% dialokasikan sesuai kurikulum, 90% s.d. 100%
peserta didik lulus uji kompetensi, LKP memiliki program yang berkelanjutan,
proporsi teori 10% s.d. 30% dan praktek 70% s.d. 100%, dan memiliki
kalender program kursus dan pelatihan. Akan tetapi LKP Menjahit Herlina
tidak melakukan evaluasi kurikulum secara periodik, tidak memiliki acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum, tidak melakukan sosialisasi Kalender
program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
110
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa LKP Menjahit Herlina mempunyai
silabus, keberadaan RPP sesuai dengan silabus, menyusun RPP, setiap
peserta didik memiliki/memakai satu alat belajar, kesesuaian proses
pembelajaran dengan RPP diatas atau sama dengan 90%, memiliki dokumen
presensi kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Akan
tetapi LKP Menjahit Herlina tidak menyusun silabus, tidak melakukan evaluasi
silabus dan RPP, tidak memiliki materi pembelajaran/modul, kegiatan
pembelajaran tidak melibatkan peserta didik, seorang pendidik
mengajar/mengasuh 20 orang atau lebih peserta didik, tidak memiliki
panduan penilaian proses pembelajaran dan tidak membuat laporan
pengawasan proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP Menjahit Herlina tidak memiliki ke
enam indikator di atas.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6) rencana kerja
7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9) legalitas lembaga 10)
struktur organisasi dan uraian tugas personal 11) keberadaan operasional
kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak lain
14) bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja lembaga
17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18) evaluasi
kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat diketahui
bahwa LKP Menjahit Herlina memiliki pimpinan dengan kualifikasi yang
dipersyaratkan, memiliki rencana kerja, memiliki papan nama, melakukan
111
strategi pemasaran melalui promosi, memiliki bentuk kerjasama kemitraan,
data alumni dan pekerjaannya terdokumentasi dengan jelas, dan memiliki
metode dalam mengevaluasi kinerja pendidik. Akan tetapi LKP Menjahit
Herlina tidak memiliki data identitas pimpinan dan SK nya, pimpinan tidak
memiliki kompetensi apapun, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi dan tujuan,
tidak memiliki dokumen sistem panduan mutu, tidak memiliki legalitas
lembaga, tidak memilki struktur organisasi dan uraian tugas personal,
keberadaan operasional kursus dan pelatihan meliputi kelas program
bantuan sosial pemerintah tidak dilakukan secara berkala, tidak memiliki
mitra kerjasama, tidak mengevaluasi kinerja lembaga, tidak memiliki laporan
evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan, dan LKP tidak
melaksanakan evaluasi kinerja tenaga kependidikan.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP Menjahit
Herlina di Kabupaten Batubara memiliki bahan ajar. Akan tetapi tidak
memiliki sarana pembelajaran, tidak ada tempat baca dan bahan bacaan,
tidak memiliki prasarana kantor dan sarana pendukung, tidak tersedia media
pembelajaran, lahan dan gedung belum layak dipergunakan untuk tempat
kursus dan pelatihan, tidak memilki status kepemilikan gedung yang jelas,
tidak memiliki ruang teori dan praktek, tidak ada pemeliharaan prasarana
secara insidental dan tidak ada perawatan prasarana secara berkala, semua
jenis data masih diolah secara manual serta tidak memiliki media
penyebaran informasi/ kebijakan.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
112
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP Menjahit Herlina tidak memiliki
ke enam indikator diatas.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa LKP Menjahit Herlina tidak memiliki ke delapan indikator
diatas.
Tabel 18. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657647 LKP PADANG LAWAS UTARA COMPUTER (PALUTA.COM)
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0 ISI
1 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
11 0 0 0,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
8 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
PR
OSES
9 0 0 0,0
12 0 0 0,0
14 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
6 1 1 1,0
113
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657647 LKP PADANG LAWAS UTARA COMPUTER (PALUTA.COM)
JUMLAH RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TOR
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
13 1 1 1,0
PTK
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
3 1 1 1,0
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
12 1 1 1,0
13 1 1 1,0
14 1 1 1,0
15 1 1 1,0
16 1 1 1,0
17 1 1 1,0
18 1 1 1,0
19 1 1 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
1 1 1 1,0
114
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657647 LKP PADANG LAWAS UTARA COMPUTER (PALUTA.COM)
JUMLAH RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
6 0 0 0,0
5 1 1 1,0
NILA
I
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
3 1 1 1,0
TERPENUHI 38 38 38,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Padang
Lawas Utara yaitu LKP Padang Lawas Utara Computer (PALUTA.COM).
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL
3) rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP Padang Lawas Utara
Computer (PALUTA.COM) mempunyai ketiga indikator diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi
pembelajaran 2) struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi
kurikulum secara periodik 4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5)
acuan penyusunan/pengembangan kurikulum 6) beban belajar peserta
didik 7) pencapaian kompetensi peserta didik 8) kualifikasi kompetensi
berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10) kalender program kursus
115
dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan,
dapat diketahui bahwa LKP Padang Lawas Utara Computer
(PALUTA.COM) memiliki struktur kurikulum dan penetapannya,
melakukan evaluasi kurikulum melalui beberapa metode/cara secara
periodik, LKP memiliki kualifikasi kompetensi berjenjang, proporsi teori
10% s.d. 30% dan praktek 70% s.d. 90%, mempunyai kalender program
kursus dan pelatihan. Akan tetapi LKP Padang Lawas Utara Computer
(PALUTA.COM) tidak memiliki materi pembelajaran, tidak ada acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum, beban belajar peserta didik
yang dialokasikan sesuai dengan kurikulum kurang dari 40%, tidak ada
data peserta didik yang mengikuti uji kompetensi, dan tidak melakukan
sosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan
kesesuaian RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7)
materi pembelajaran 8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio
alat belajar dengan jumlah peserta didik 10) rasio pendidik dengan
peserta didik 11) panduan penilaian proses pembelajaran 12) hasil
penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran peserta didik, pendidik
dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan proses
pembelajaran, diketahui bahwa LKP Padang Lawas Utara Computer
(PALUTA.COM) mempunyai silabus, mempunyai tim penyusun silabus
yang dilengkapi dengan SK, melakukan evaluasi silabus secara rutin,
memiliki RPP yang telah ditandatangani oleh penyusun merujuk kepada
silabus, memiliki tim penyusun RPP, melakukan evaluasi RPP, memiliki
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang interaktif dengan
melibatkan peserta didik, rasio pendidik dengan peserta didik adalah 1
banding 5, memiliki panduan penilaian proses pembelajaran, memiliki
dokumen kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.
Akan tetapi LKP Padang Lawas Utara Computer (PALUTA.COM) dimana
116
20 orang peserta didik hanya mempunyai 1 alat belajar, kesesuaian
proses pembelajaran dengan RPP tidak ada, dan tidak ada bukti pihak
penerima laporan.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6
indikator yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2)
kompetensi pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga
kependidikan 4) kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi
akademik penguji 6) kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP Padang
Lawas Utara Computer (PALUTA.COM) memiliki tenaga kependidikan
dengan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan. Akan tetapi
pendidik/instruktur tidak memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sesuai yang dipersyaratkan, begitu juga dengan kompetensi
tenaga kependidikan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, dan
penguji juga dengan penguji yang kualifikasi akademik dan kompetensi
tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan
(jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6)
rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9)
legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran
13) kemitraan dengan pihak lain 14) bentuk kemitraan 15) penelusuran
alumni 16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan
program kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi
kinerja tenaga kependidikan, dapat diketahui bahwa LKP Padang Lawas
Utara Computer (PALUTA.COM) memiliki kualifikasi pimpinan dengan
syarat yang ditetapkan, memiliki rencana kerja, memiliki kerangka
sistem panduan mutu, melakukan strategi pemasaran melalui promosi,
memiliki mitra kerjasama dengan dengan pihak lain, memilki bentuk
kerjasama kemitraan, data alumni dan pekerjaannya terdokumentasi
117
dengan baik, memiliki metode untuk mengevaluasi kinerja lembaga, LKP
melakukan evaluasi laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan
program secara konsisten minimal satu tahun sekali, dan melaksanakan
evaluasi kinerja tenaga kependidikan oleh pihak terkait melalui
kuesioner setiap tahun secara konsisten. Akan tetapi tidak memiliki data
identitas pimpinan yang dilengkapi dengan SK nya, kompetensi
pimpinan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, tidak memilki visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak
menyosialisasikan visi misi dan tujuan, tidak ada identitas papan nama,
tidak memilki legalitas lembaga, tidak memilki struktur organisasi dan
uraian tugas personal yang jelas, dan keberadaan operasional kursus
dan pelatihan yang meliputi kelas program bantuan sosial pemerintah
tidak dilakukan secara berkala.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan
bahan bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran
6) lahan dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang
pengelolaan 9) program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM
dan fasilitas TIK 11) penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui
bahwa LKP Padang Lawas Utara Computer (PALUTA.COM) di Kabupaten
Padang Lawas Utara memiliki bahan ajar, memilki program
pemeliharaan sarana secara berkala dan prasarana secara insidental,
pengelolaan data LKP sudah dilakukan secara terintegrasi menggunakan
aplikasi komputer sistem informasi lembaga kursus serta berbasis
web/internet atau desktop, dan upaya penyebaran informasi/kebijakan
menggunakan media. Akan tetapi tidak memiliki sarana pembelajaran,
tidak memilki tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki prasarana
kantor dan sarana pendukung, tidak tersedia media pembelajaran,
lahan dan gedung tidak layak digunakan untuk tempat kursus dan
pelatihan, tidak ada status kepemilikan gedung yang jelas dan tidak
118
memilki ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana
Anggaran Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data
sumber penerimaan dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode
pelaporan keuangan 6) penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP
Padang Lawas Utara Computer (PALUTA.COM) membuat laporan
keuangan secara periodik. Akan tetapi tidak memiliki Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan, pencatatan/pembukuan dengan proses
pengelolaan dana lembaga mempunyai tingkat kesesuain kurang dari
60%, tidak memiliki dokumen sumber penerimaan dana, tidak memilki
dokumen tata administrasi keuangan, dan tidak memilki catatan
penggunaan keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1)
panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen
pedoman penilaian 3) keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian
hasil belajar 5) ujian akhir lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari
lembaga sertifikasi 7) dokumen hasil belajar peserta didik 8) laporan
hasil belajar peserta didik, dapat diketahui bahwa LKP Padang Lawas
Utara Computer (PALUTA.COM) memiliki soal teori dan praktek. Akan
tetapi tidak memilki panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran,
tidak memilki komponen pedoman penilaian, tidak memilki penilaian
hasil belajar, tidak memiliki dokumen keikutsertaan pada ujian akhir
lembaga (ujian lokal), tidak memiliki dokumen keikutsertaan dalam uji
kompetensi dari lembaga sertifikasi, tidak ada dokumen hasil belajar
peserta didik, dan tidak memiliki laporan hasil belajar peserta didik.
119
Tabel 19. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Padang Lawas Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657639 LKP BINANGA COMPUTER
K5657640 LKP ILMA
KHOIRIYAH JUMLAH
RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 0 1 0,5
2 1 0 1 0,5
3 1 0 1 0,5
ISI
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
7 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
PR
OSES
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
4 1 0 1 0,5
7 0 1 1 0,5
8 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
12 1 0 1 0,5
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
PTK
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
3 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
PEN
GELO
LAA
N
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
120
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657639 LKP BINANGA COMPUTER
K5657640 LKP ILMA
KHOIRIYAH JUMLAH
RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
9 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
18 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
16 0 1 1 0,5
19 1 0 1 0,5
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
15 1 1 2 1,0
17 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
9 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
BIA
YA
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
NILA
I
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
121
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5657639 LKP BINANGA COMPUTER
K5657640 LKP ILMA
KHOIRIYAH JUMLAH
RATA-RATA
NILA
I
IND
IKA
TOR
8 0 0 0 0,0
4 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
3 1 1 2 1,0
TERPENUHI 24 26 50 25,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Padang Lawas yaitu LKP
Binanga Computer dan LKP Ilma Khiriyah.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Padang Lawas yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki ketiga indikator yang
terdapat pada standar kompetensi lulusan.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Padang Lawas yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya memilki proporsi teori 10% s.d. 30% dan praktek
70% s.d. 100%, peserta didik yang lulus uji kompetensi 90% s.d. 100%. Akan
tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Ilma Khoiriyah tidak mempunyai materi
pembelajaran, dan tidak memiliki kalender program kursus dan pelatihan.
Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Binanga Computer dan LKP Ilma
Khoiriyah tidak memiliki struktur kurikulum, tidak melakukan evaluasi
122
kurikulum, tidak memilki acuan penyusunan/pengembangan kurikulum,
kurang dari 40% beban belajar yang dialokasikan sesuai kurikulum, dan tidak
memiliki program berkelanjutan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Padang Lawas yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, mempunyai rasio alat belajar dengan jumlah peserta didik
yaitu 1 banding 1, dan rasio pendidik dengan peserta didik yaitu 1 banding 5.
Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Binanga Computer tidak memiliki
dokumen kurikulum yang mengacu pada SKL, kegiatan pembelajaran tidak
melibatkan peserta didik (satu arah), dan tidak memilki panduan penilaian
proses pembelajaran. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Ilma Khoiriyah
tidak memilki silabus atau silabusnya hanya terdiri dari 4 komponen,
keberadaan RPP tidak sesuai dengan silabus. Dan semua (100%) lembaga
tidak ada tim penyusun silabus, tidak melakukan evaluasi silabus secara rutin,
tidak ada tim penyusun RPP, tidak melakukan evaluasi RPP, tidak ada
dokumen kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan
tidak ada bukti pihak penerima laporan pengawasan proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Padang Lawas yang telah melakukan kegiatan
123
pemetaan mutu, dimana semua lembaga memiliki pendidik/instruktur sesuai
dengan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan. Akan tetapi 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Ilma Khoiriyah tidak memiliki tenaga kependidikan dan
penguji dengan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan. Dan (100%) semua
lembaga yaitu LKP Binanga Computer dan LKP Ilma Khoiriyah tidak memiliki
pendidik/instruktur, tenaga kependidikan dan penguji sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Padang Lawas yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya yaitu LKP Binanga Computer
dan LKP Ilma Khoiriyah memiliki pimpinan dengan kualifikasi yang
dipersyaratkan, memilki rencana kerja, memiliki dokumen sistem panduan
mutu, memilki strategi pemasaran melalui promosi, data alumni dan
pekerjaannya terdokumentasi dengan lengkap, dan LKP melakukan evaluasi
melalui laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program kursus dan
pelatihan secara konsisten minimal 1 tahun sekali. Akan tetapi 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Ilma Khoiriyah tidak melaksanakan evaluasi kinerja tenaga
kependidikan. Sebanyak 1 (50%) LKP Binanga Computer mempunyai data
dokumen identitas pimpinan, dan tidak memiliki metode untuk mengevaluasi
kinerja lembaga. Dan (100%) semua lembaga yaitu LKP Binanga Computer
dan LKP Ilma Khoiriyah, tidak memiliki pimpinan dengan kompetensi yang
124
dipersyaratkan, tidak memilki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur,
spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi dan tujuan mutu, tidak ada
identitas papan nama, tidak ada legalitas lembaga, tidak memilki struktur
organisasi dan uraian tugas personal yang jelas, keberadaan operasional
kursus dan pelatihan yang meliputi program kelas bantuan sosial tidak
dilakukan secara berkala, tidak menjalin kemitraan dengan pihak lain, tidak
mempunyai bentuk kerjasama kemitraan, dan tidak melakukan evaluasi
kinerja pendidik.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Padang Lawas yang
telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana semua
lembaga memiliki bahan ajar. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Binanga
Computer tidak memilki peralatan dan perlengkapan sarana pembelajaran,
tidak ada pemeliharaan prasarana secara insidental dan sarana secara
berkala, semua jenis data masih diolah secara manual, dan tidak memiliki
media penyebaran informasi/ kebijakan. Dan (100%) semua lembaga tidak
memiliki tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki sarana dan
prasarana kantor, tidak memiliki media pembelajaran, lahan dan gedung
belum layak digunakan sebagai tempat kursus, status kepemilikan gedung
tidak ada, dan tidak memilki ruangan teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Binanga Computer dimana tingkat kesesuaian pencatatan/pembukuan
125
dengan proses pengelolaan dana pada setiap program yang dilaksanakan
hanya berkisaran kurang dari 60% dan tidak menyampaikan laporan
keuangan kepada pemilik dan penyelenggara. Dan semua (100%) lembaga
yaitu LKP Binanga Computer dan LKP Ilma Khoiriyah tidak mempunyai
Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan, tidak ada data sumber penerimaan
dana, tidak memiliki dokumen tata administrasi keuangan, dan tidak ada data
penggunaan keuangan .
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Padang Lawas yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun
2017, dimana semua lembaga mempunyai soal teori dan praktek. Sebanyak 1
(50%) lembaga yaitu LKP Binanga Computer tidak melakukan penilaian hasil
belajar, tidak memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Binanga Computer dan LKP ILma Khoiriyah tidak
memilki panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran, tidak memiliki
pedoman penilaian, tidak memiliki dokumen keikutsertaan peserta didik
dalam ujian akhir lembaga (ujian lokal), dan tidak memiliki dokumen
keikutsertaan peserta didik pada uji kompetensi.
Tabel 20. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5655410 LKP FADILLAH
K5667118 LKP FITHRI COM
JUMLAH RATA-RATA
SKL IN
DIK
ATO
R
2 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
ISI
5 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
3 1 0 1 0,5
4 0 1 1 0,5
126
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5655410 LKP FADILLAH
K5667118 LKP FITHRI COM
JUMLAH RATA-RATA
ISI
IND
IKA
TOR
6 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
8 1 0 1 0,5
11 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
PR
OSES
8 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
2 1 0 1 0,5
6 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
9 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
12 1 0 1 0,5
14 1 0 1 0,5
3 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
13 1 1 2 1,0
PTK
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
PEN
GELO
LAA
N
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
15 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
2 1 0 1 0,5
6 1 0 1 0,5
127
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5655410 LKP FADILLAH
K5667118 LKP FITHRI COM
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
7 1 0 1 0,5
12 1 0 1 0,5
17 1 0 1 0,5
18 1 0 1 0,5
19 1 0 1 0,5
9 1 1 2 1,0
16 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 1 0 1 0,5
11 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
BIA
YA
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
4 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
NILA
I
2 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
4 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
8 1 0 1 0,5
3 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
TERPENUHI 47 17 64 32,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Labuhan Batu Utara
yaitu LKP Fadillah dan LKP Fithri Com.
128
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Utara yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki standar kompetensi
lulusan (SKL) dan rumusan SKL. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Fithri
Com tidak memilki acuan penyusunan SKL.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Utara yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya memiliki dokumen kurikulum yang terdiri dari
materi pembelajaran inti dan penunjang, proporsi belajar secara teori 10%
s.d. 30% dan praktek 70% s.d. 90%, memilki kalender program kursus dan
pelatihan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Fithri Com tidak melakukan
evaluasi kurikulum secara periodik, beban belajar peserta didik yang
dialokasikan sesuai dengan kurikulum kurang dari 40%, tidak ada data
peserta didik yang mengikuti uji kompetensi, LKP tidak memiliki program
yang berkelanjutan, tidak melaksanakan sosialisasi Kalender program kursus
dan pelatihan. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Fadillah tidak memiliki
struktur kurikulum dan tidak melakukan evaluasi kurikulum. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Fadillah dan LKP Fithri Com tidak memiliki acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
129
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Utara yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, melakukan evaluasi silabus, keberadaan RPP sesuai dengan
silabus, mempunyai tim penyusun RPP, memiliki dokumen kehadiran peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu
LKP Fithri Com tidak mempunyai tim penyusun silabus, tidak melakukan
evaluasi RPP, tidak memiliki materi pembelajaran, 1 alat belajar dipakai oleh
10 orang peserta didik (kurang efektif), 1 pendidik mengajar 20 orang peserta
didik, kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP tidak ada, tidak ada bukti
pihak penerima laporan pengawasan proses pembelajaran. Dan semua
(100%) lembaga, kegiatan pembelajarannya tidak melibatkan peserta didik
(satua arah), dan tidak memilki panduan penilaian proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Utara yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, dimana 1 (50%) Lembaga yaitu LKP Fithri Com tidak memiliki
pendidik/instruktur dengan kualifikasi akademik yang disyaratkan. Dan
(100%) semua lembaga yaitu LKP Fadillah dan LKP Fithri Com tidak memiliki
pendidik/instruktur dengan kompetensi yang dipersyaratkan, tidak memiliki
tenaga kependidikan dengan kualifikasi akademik dan kompetensi yang
dipersyaratkan, tidak mempunyai penguji dengan kualifikasi akademik dan
kompetensi yang dipersyaratkan.
130
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Utara yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya yaitu LKP Fadillah dan LKP Fithri
Com memiliki legalitas lembaga dan melaksanakan evaluasi kinerja lembaga.
Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Fithri Com tidak mempunyai data
identitas kepemimpinan LKP, tidak mempunyai pimpinan dengan kualifikasi
yang dipersyaratkan, tidak mempunyai rencana kerja, tidak memilki
dokumen sistem panduan mutu, tidak melakukan strategi pemasaran, tidak
memiliki laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan, dan
LKP tidak melaksanakan evaluasi kinerja pendidik. Dan (100%) semua
lembaga yaitu LKP Fadillah dan LKP Fithri Com tidak mempunyai tim evaluasi
silabus, keberadaan RPP sesuai dengan silabus, tidak ada tim penyusun RPP,
tidak memiliki identitas papan nama, tidak memiliki struktur organisasi dan
uraian tugas personal, keberadaan operasional kursus dan pelatihan meliputi
kelas program bantuan sosial tidak dilaksanakan secara berkala, tidak
memiliki mitra kerjasama dengan pihak lain, tidak memiliki bentuk kerjasama
kemitraan , dan tidak melaksanakan penelusuran alumni.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
131
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Utara
yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana
semua lembaga memiliki bahan ajar dan mempunyai data yang terintegrasi
dengan menggunakan aplikasi komputer sistem informasi lembaga kursus
serta berbasis website/internet. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Fithri
Com tidak melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana dan tidak memiliki
media penyebaran informasi/ kebijakan. Dan (100%) semua lembaga
memiliki sarana pembelajaran yang tidak berfungsi dan terawat dengan baik,
tidak mempunyai tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki prasarana
kantor dan sarana pendukung, tidak memiliki media pembelajaran, lahan dan
gedung belum layak digunakan untuk tempat kursus, status kepemilikan
gedung tidak jelas, dan tidak memiliki ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa 1 (50%) lembaga yaitu LKP Fithri
Com mempunyai catatan pembukuan dengan pengelolaan dana lembaga
dengan tingkat kesesuaian kurang dari 60%, tidak mempunyai dokumen tata
administrasi keuangan, dan tidak melakukan pelaporan keuangan secara
periodik. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Fadillah dan LKP Fithri Com
tidak mempunyai Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan, tidak ada
dokumen data sumber penerimaan dana, tidak memiliki dokumen tata
administrasi keuangan, dan tidak menyampaikan laporan penggunaan
keuangan kepada pemilik/pengelola.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
132
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Labuhan Batu Utara yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada
Tahun 2017, dimana semua lembaga mempunyai soal teori dan praktek dan
memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Sebanyak 1 (50%) lembaga
yaitu LKP Fithri Com tidak melakukan panduan pedoman penilaian akhir
pembelajaran, tidak melakukan penilaian hasil belajar, tidak memiliki
dokumen keikutsertaan pada ujian akhir lembaga (ujian lokal), tidak ada
dokumen laporan hasil belajar peserta didik. Dan semua (100%) lembaga
yaitu LKP Fadillah dan LKP Fithri Com tidak 2) komponen pedoman penilaian
dan 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi.
Tabel 21. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5655373 MIKI SALON
K5655362 LOGICA CENTER
COM JUMLAH
RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
2 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0 ISI
5 0 0 0 0,0
3 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
8 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
PR
OSES
7 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
3 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
8 0 1 1 0,5
11 1 0 1 0,5
12 0 1 1 0,5
133
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5655373 MIKI SALON
K5655362 LOGICA CENTER
COM JUMLAH
RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TO
R
13 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
PTK
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
2 0 1 1 0,5
3 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
PEN
GELO
LAA
N
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
3 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
7 1 0 1 0,5
8 0 1 1 0,5
9 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
12 1 0 1 0,5
15 1 0 1 0,5
16 1 0 1 0,5
17 0 1 1 0,5
18 1 0 1 0,5
19 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
9 0 1 1 0,5
134
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5655373 MIKI SALON
K5655362 LOGICA CENTER
COM JUMLAH
RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
11 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
BIA
YA
3 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
2 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
NILA
I
2 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
4 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
TERPENUHI 21 47 68 34,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Labuhan Batu Selatan
yaitu LKP Miki Salon dan LKP Logica Center Com.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Selatan yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki ketiga indikator
diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
135
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Selatan yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semuanya memiliki materi pembelajaran, memiliki struktur
kurikulum dan SK penetapannya, 90% s.d. 100% peserta didiknya lulus dalam
uji kompetensi, dan proporsi pembelajaran teori dan praktek adalah 10% s.d.
30% banding 70% s.d. 100%. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Miki
Salon tidak memiliki tim menyusun evaluasi kurikulum, dan tidak melakukan
evaluasi kurikulum secara periodik, durasi beban belajar peserta didik yang
dialokasikan sesuai kurikulum kurang dari 40%, tidak memiliki program
berkelanjutan, tidak memilki kalender program kursus dan pelatihan, serta
tidak melakukan sosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan. Dan
semua (100%) lembaga yaitu LKP Miki Salon dan LKP Logica Center Com tidak
memiliki dokumen acuan penyusunan/pengembangan kurikulum.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Selatan yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, semua memiliki silabus, mempunyai tim penyusun silabus,
RPP sesuai dengan silabus, mempunyai tim penyusun RPP. Akan tetapi 1
(50%) lembaga yaitu LKP Logica Center Com tidak mempunyai dokumen
panduan penilaian proses pembelajaran. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Miki Salon tidak melakukan evaluasi silabus, tidak melakukan evaluasi RPP,
kegiatan pemebelajaran dilaksanakan satu arah, dalam proses pembelajaran
kurang dari 70% yang sesuai dengan RPP, tidak ada dokumen presensi
136
kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Dan semua
(100%) lembaga, tidak memiliki materi pembelajaran, rasio alat belajar
dengan jumlah peserta didik adalah 1 banding 10, rasio pendidik dengan
peserta didik adalah 1 banding 20, dan tidak melakukan/memberikan laporan
pengawasan proses pembelajaran kepada pimpinan/pengelola LKP, dinas
pendidikan, maupun orangtua/wali peserta didik.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Selatan yang telah melakukan kegiatan
pemetaan mutu, dimana 1 (50%) lembaga yaitu LKP Miki Salon tidak
mempunyai pendidik/instruktur dengan kualifikasi akademik dan kompetensi
yang dipersyaratkan, tidak mempunyai tenaga kependidikan dengan
kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan. Dan (100%) semua
lembaga yaitu LKP Miki Salon dan LKP Logica Center Com tidak memiliki
penguji dengan kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Selatan yang telah dilakukan kegiatan
pemetaan mutu pada Tahun 2017, semuanya yaitu LKP Miki Salon dan LKP
137
Logica Center Com melakukan evaluasi kinerja tenaga kependidikan. Akan
tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Miki Salon tidak mempunyai dokumen
identitas kepemimpinan LKP, tidak memiliki pimpinan sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan, tidak memiliki rencana kerja, tidak memiliki
identitas papan nama, tidak memiliki legalitas lembaga, tidak memiliki
struktur organisasi dan uraian tugas personal, tidak memiliki laporan evaluasi
pelaksanaan program kursus dan pelatihan. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu
LKP Logica Center Com tidak memiliki dokumen sistem panduan mutu, tidak
melakukan strategi pemasaran, tidak melaksanakan penelusuran alumni,
tidak memiliki evaluasi kinerja lembaga, tidak melaksanakan evaluasi kinerja
pendidik. Dan (100%) semua lembaga yaitu LKP Miki salon dan LKP Logica
Center Com tidak mempunyai pimpinan sesuai dengan kualifikasi yang
disyaratkan, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur,
spesifik), tidak melakukan sosialisasi visi misi dan tujuan, keberadaan
operasional kursus dan pelatihan yang meliputi kelas program bantuan sosial
tidak dilakukan secara berkala, tidak menjalin kerjasama kemitraan dengan
pihak lain dan tidak ada bentuk kerjasama kemitraan.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten Labuhan Batu Selatan
yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana
semua lembaga memiliki bahan ajar. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Miki Salon tidak melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana dan tidak
memiliki media penyebaran informasi/kebijakan. Sebanyak 1 (50%) lembaga
yaitu LKP Logica Center Com mempunyai sarana pembelajaran yang tidak
terawat dan berfungsi dengan baik. Dan (100%) semua lembaga tidak
138
memiliki tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki prasarana kantor
dan sarana pendukung, tidak memiliki media pembelajaran, lahan dan
gedung belum layak digunakan sebagai tempat kursus, status kepemilikan
gedung belum jelas, tidak memiliki ruang teori dan praktek dan semua jenis
data masih diolah secara manual.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa 1 (50%) lembaga yaitu LKP Miki
Salon tidak mempunyai Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan, penggunaan
dana untuk setiap program yang dilaksanakan dengan catatan
pembukuannya mempunyai tingkat kesesuaian kurang dari 60 %, tidak
memiliki tata administrasi keuangan, dan tidak menyampaikan pelaporan
keuangan kepada pemilik/penyelenggara. Dan semua (100%) lembaga yaitu
LKP Miki Salon dan LKP Logica Center Com tidak mempunyai data sumber
penerimaan dana.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kabupaten
Labuhan Batu Selatan yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada
Tahun 2017, dimana semua lembaga mempunyai panduan pedoman
penilaian akhir pembelajaran dan mempunyai soal teori dan praktek.
Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Miki Salon tidak memiliki dokumen
penilaian hasil belajar, tidak memiliki dokumen keikutsertaan peserta didik
dalam ujian akhir lembaga (ujian lokal), tidak memiliki dokumen hasil belajar
peserta didik. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Miki Salon dan LKP
Logica Center Com tidak memiliki dokumen komponen pedoman penilaian,
139
peserta didik tidak ikut dalam uji kompetensi, dan tidak menyampaikan
laporan hasil belajar peserta didik kepada pihak yang berkepentingan seperti
peserta didik, dinas pendidikan, orangtua peserta didik, dan penilik PNF .
Tabel 22. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kabupaten Nias Barat Tahun 2017
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5667284 LKP CALVIN COM
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
ISI
5 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
9 1 1 1,0
10 1 1 1,0
11 1 1 1,0
PR
OSES
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
14 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
4 1 1 1,0
5 1 1 1,0
6 1 1 1,0
7 1 1 1,0
8 1 1 1,0
11 1 1 1,0
12 1 1 1,0
13 1 1 1,0
PTK
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
6 0 0 0,0
1 1 1 1,0
5 1 1 1,0
140
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5667284 LKP CALVIN COM
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
13 0 0 0,0
6 1 1 1,0
12 1 1 1,0
14 1 1 1,0
15 1 1 1,0
16 1 1 1,0
17 1 1 1,0
18 1 1 1,0
19 1 1 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
NILA
I
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
141
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5667284 LKP CALVIN COM
JUMLAH RATA-RATA
NILA
I
IND
IKA
TOR
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
TERPENUHI 37 37 37,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Nias Barat yaitu LKP
Calvin Com.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP Calvin Com mempunyai ketiga
indikator diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran
2) struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara
periodik 4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)
pencapaian kompetensi peserta didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang
9) proporsi teori dan praktek 10) kalender program kursus dan pelatihan 11)
sosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa
LKP Calvin Com memiliki dokumen kurikulum yang terdiri dari materi inti dan
materi penunjang, memiliki struktur kurikulum dan penetapannya,
melakukan evaluasi kurikulum secara periodik, melakukan evaluasi kurikulum
dengan beberapa cara antara lain dengan analisis kebutuhan, beban belajar
peserta didik hampir 100% dialokasikan sesuai dengan kurikulum,
pencapaian peserta didik yang lulus uji kompetensi berkisar antara 60% s.d.
100%, LKP memiliki program yang berkelanjutan, proporsi teori dan praktek
adalah 10% s.d. 30% banding 70% s.d. 100%, memiliki kalender program
142
kursus dan pelatihan, melakukan sosialisasi kalender program kursus dan
pelatihan. Akan tetapi LKP Calvin Com tidak memiliki acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12) hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa LKP Calvin Com memiliki silabus,
memiliki tim penyusun silabus, melaksanakan evaluasi silabus, RPP sesuai
dengan silabus, mempunyai tim penyusun RPP, melaksanakan evaluasi RPP,
memiliki materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran melibatkan peserta
didik, memiliki panduan penilaian proses pembelajaran, presentasi tingkat
ketercapaian dan kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP diatas 90%,
dan memiliki dokumen presensi kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan. Akan tetapi LKP Calvin Com memiliki rasio alat belajar dengan
jumlah peserta didik yaitu 1 banding 10, rasio pendidik dengan peserta didik
yakni 1 banding 20 dan tidak memiliki dokumen bukti penerima laporan
pengawasan proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1)kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2)kompetensi
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP Calvin Com memiliki
pendidik/instruktur dan penguji dengan kualifikasi akademik sesuai dengan
yang dipersyaratkan. Akan tetapi tidak memiliki pendidik/instruktur dengan
kompetensi yang dipersyaratkan, tidak memiliki tenaga kependidikan
dengan kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai dengan yang
143
dipersyaratkan dan tidak juga memiliki penguji dengan kompetensi yang
telah ditentukan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6) rencana kerja
7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9) legalitas lembaga 10)
struktur organisasi dan uraian tugas personal 11) keberadaan operasional
kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak
lain 14) bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja
lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18)
evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat
diketahui bahwa LKP Calvin Com memiliki rencana kerja, melakukan strategi
pemasaran melalui promosi, memiliki bentuk kerjasama kemitraan, data
alumni berserta pekerjaannya tedokumentasi dengan lengkap, memiliki
metode untuk mengevaluasi kinerja lembaga, memiliki laporan evaluasi
pelaksanaan program kursus dan pelatihan, melaksanakan evaluasi kinerja
pendidik dan tenaga kependidikan. Akan tetapi tidak memiliki dokumen
identitas data kepemimpinan LKP, kualifikasi dan kompetensi pimpinan
belum sesuai dengan yang dipersyaratkan, tidak memiliki visi, misi, dan
tujuan lembaga, tidak mempunyai rencana kerja, tidak memiliki sistem
manajemen mutu, tidak memiliki identitas papan nama, legalitas lembaga
tidak jelas, tidak memiliki struktur organisasi yang jelas, keberadaan
operasional kursus dan pelatihan meliputi kelas program bantuan sosial
pemerintah tidak dilakukan secara berkala dan tidak menjalin kemitraan
dengan pihak lain.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
144
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP Calvin Com di
Kabupaten Nias Barat memiliki bahan ajar. Akan tetapi tidak memiliki sarana
pembelajaran, tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki
prasarana kantor dan sarana pendukung, tidak tersedia media pembelajaran,
lahan dan gedung kurang sesuai untuk tempat kursus, status kepemilikan
gedung tidak jelas, tidak memiliki ruang teori dan praktek, tidak melakukan
pemeliharaan sarana dan prasarana, data masih terdokumentasi secara
manual, dan tidak melakukan penyebaran informasi/ kebijakan.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP Calvin Com memiliki tingkat
kesesuaian diatas 90% dalam hal pencatatan/pembukuan dengan
penggunaan keuangan untuk setiap program yang dilaksanakan. Akan tetapi
tidak memiliki Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan, tidak memiliki
dokumen data sumber penerimaan dana, tidak memiliki dokumen tata
administrasi keuangan, dan tidak menyampaikan laporan keuangan kepada
pemiliki/penyelenggara.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa LKP Calvin Com tidak memiliki kedelapan indikator diatas.
Tabel 22. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kota Medan Tahun 2017
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5664536 LKP NADINE
K0560952 LKP PLS MINNY
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
2 0 0 0 0,0
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
ISI 4 0 1 1 0,5
145
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5664536 LKP NADINE
K0560952 LKP PLS MINNY
JUMLAH RATA-RATA
ISI
IND
IKA
TOR
5 0 1 1 0,5
8 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
PR
OSES
11 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
4 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
8 1 0 1 0,5
13 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
PTK
2 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
3 1 0 1 0,5
4 0 1 1 0,5
5 1 0 1 0,5
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
8 0 1 1 0,5
10 1 0 1 0,5
146
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5664536 LKP NADINE
K0560952 LKP PLS MINNY
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
17 0 1 1 0,5
19 0 1 1 0,5
3 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
14 1 1 2 1,0
15 1 1 2 1,0
16 1 1 2 1,0
18 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
5 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
4 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
9 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
11 1 1 2 1,0
BIA
YA
3 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
2 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
NILA
I
2 1 0 1 0,5
6 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
8 1 1 2 1,0
TERPENUHI 44 53 97 48,5
147
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kota Medan yaitu LKP Nadine dan
LKP PLS Minny.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Medan yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada
Tahun 2017, semuanya memiliki standar kompetensi lulusan (SKL) dan
memiliki rumusan SKL. Akan tetapi semua (100%) lembaga tidak memiliki
acuan penyusunan SKL.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Medan yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
semuanya memiliki materi pembelajaran, memiliki struktur kurikulum dan
penetapannya, melakukan evaluasi kurikulum secara periodik, 70% s.d. 100%
durasi beban belajar peserta didik dialokasikan sesuai dengan kurikulum,
peserta didik 70% s.d. 100% peserta didik lulus uji kompetensi, proporsi teori
dan praktek adalah 10% s.d. 30% banding 70% s.d. 100%, dan memiliki
kalender program kursus dan pelatihan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu
LKP Nadine tidak melaksanakan evaluasi kurikulum, tidak memiliki acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum, tidak memiliki kualifikasi kompetensi
berjenjang, dan tidak melakukan sosialisasi Kalender program kursus dan
pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
148
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Medan yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
semua memiliki silabus, melaksanakan evaluasi silabus, memiliki tim
penyusun RPP, melaksanakan evaluasi RPP, setiap peserta didik memiliki satu
alat belajar, dan memiliki dokumen hasil penilaian proses pembelajaran.
Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Nadine dimana keberadaan RPP tidak
sesuai dengan silabus, tidak memiliki materi pembelajaran, tidak ada
dokumen presensi kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan. Dan 1 (50%) lembaga yaitu LKP PLS Minny tidak memiliki tim
penyusun silabus, dan kegiatan pembelajaran tidak melibatkan peserta didik
(satu arah). Semua (100%) lembaga tidak memiliki dokumenpanduan
penilaian proses pembelajaran dan tidak memiliki dokumen laporan
pengawasan proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1)kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2)kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Medan yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
dimana 1 (50%) lembaga yaitu LKP PLS Minny tidak mempunyai tenaga
kependidikan dan penguji dengan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan.
Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Nadine tidak memiliki
pendidik/instruktur dengan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan, dan
tidak memiliki tenaga kependidikan dengan kompetensi yang dipersyaratkan.
Dan (100%) semua lembaga yaitu LKP Nadine dan LKP PLS Minny tidak
149
memiliki pendidik/instruktur dan penguji dengan kompetensi yang
dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Medan yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada
Tahun 2017, semuanya yaitu LKP Nadine dan LKP PLS Minny memiliki
pimpinan dengan kompetensi yang dipersyaratkan, memiliki rencana kerja,
memiliki dokumen sistem panduan mutu, strategi pemasaran dilakukan
dalam berbagai bentuk promosi, menjalin bentuk kerjasama kemitraan, data
alumni beserta pekerjaannya terdokumentasi dengan baik, melaksanakan
evaluasi kinerja lembaga, dan melaksanakan evaluasi kinerja pendidik. Akan
tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Nadine tidak memiliki identitas papan
nama, tidak membuat laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan
pelatihan, tidak melaksanakan evaluasi kinerja tenaga kependidikan.
Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP PLS Minny tidak memiliki struktur
organisasi dan uraian tugas personal. Dan (100%) semua lembaga yaitu LKP
Nadine dan LKP PLS Minny tidak memiliki dokumen data kepemimpinan LKP
tidak memilki pimpinan dengan kualifikasi yang dipersyaratkan, tidak
memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak
menyosialisasi visi misi dan tujuan, tidak memiliki legalitas lembaga,
keberadaan operasional kursus dan pelatihan yang meliputi kelas program
150
bantuan sosial tidak dilakukan secara berkala, dan tidak menjalin kerjasama
kemitraan dengan pihak lain.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota Medan yang telah dilakukan
kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana semua lembaga memiliki
bahan ajar, memiliki tempat baca dan bahan bacaan, dan melaksanakan
penyebaran informasi/kebijakan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Nadine tidak memiliki peralatan kantor dan meubeler, lahan dan gedung
belum layak digunakan sebagai tempat kursus, tidak melaksanakan program
pemeliharaan sarana dan prasarana, dan data masih dikerjakan secara
manual. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP PLS Minny tidak memiliki
sarana pembelajaran. Dan (100%) semua lembaga tidak memiliki media
pembelajaran, status kepemilikan gedung tidak jelas serta tidak memiliki
ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa semua (100%) lembaga memiliki
tingkat kesesuaian diatas 90% dalam hal pencatatan/pembukuan dengan
penggunaan keuangan untuk setiap program yang dilaksanakan, memiliki
tata administrasi keuangan, dan menyampaikan pelaporan keuangan kepada
pemilik/penyelenggara secara periodik. Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP
PLS Minny tidak memiliki Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahunan. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Nadine dan LKP PLS Minny tidak mempunyai data
sumber penerimaan dana dan tidak ada catatan penggunaan keuangan.
151
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota
Medan yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017,
dimana semua lembaga mempunyai panduan pedoman penilaian akhir
pembelajaran, mempunyai soal teori dan praktek, mempunyai dokumen
penilaian hasil belajar, peserta didik mengikuti ujian akhir lembaga (ujian
lokal), memiliki dokumen hasil belajar peserta didik dan membuat laporan
hasil belajar peserta didik. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Nadine
tidak mengikuti uji kompetensi dari lembaga sertifikasi. Dan Sebanyak 1
(50%) lembaga yaitu LKP PLS Minny tidak memiliki dokumen komponen
pedoman penilaian.
Tabel 24. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kota Binjai Tahun 2017
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5661849 LKP SANGGAR
LESTARI
K5661836 LKP RUPA
SALON JUMLAH
RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
2 0 1 1 0.5
1 1 1 2 1.0
3 1 1 2 1.0
ISI
4 0 1 1 0.5
5 0 1 1 0.5
8 0 1 1 0.5
11 0 1 1 0.5
1 1 1 2 1.0
2 1 1 2 1.0
3 1 1 2 1.0
6 1 1 2 1.0
7 1 1 2 1.0
9 1 1 2 1.0
10 1 1 2 1.0
PR
OSES
11 0 0 0 0.0
14 0 0 0 0.0
2 0 1 1 0.5
152
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5661849 LKP SANGGAR
LESTARI
K5661836 LKP RUPA
SALON JUMLAH
RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TOR
5 0 1 1 0.5
7 0 1 1 0.5
8 0 1 1 0.5
13 1 0 1 0.5
1 1 1 2 1.0
3 1 1 2 1.0
4 1 1 2 1.0
6 1 1 2 1.0
9 1 1 2 1.0
10 1 1 2 1.0
12 1 1 2 1.0
PT
K
1 0 0 0 0.0
2 0 0 0 0.0
3 0 0 0 0.0
4 0 0 0 0.0
5 0 0 0 0.0
6 0 0 0 0.0
PEN
GELO
LAA
N
3 0 0 0 0.0
4 0 0 0 0.0
8 0 0 0 0.0
9 0 0 0 0.0
10 0 0 0 0.0
13 0 0 0 0.0
19 0 0 0.0
1 0 1 1 0.5
2 1 0 1 0.5
5 0 1 1 0.5
6 1 0 1 0.5
7 1 0 1 0.5
11 0 1 1 0.5
12 1 0 1 0.5
14 0 1 1 0.5
15 0 1 1 0.5
16 0 1 1 0.5
17 0 1 1 0.5
18 1 1 2 1.0
SAR
PR
AS
3 0 0 0 0.0
6 0 0 0 0.0
7 0 0 0 0.0
153
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5661849 LKP SANGGAR
LESTARI
K5661836 LKP RUPA
SALON JUMLAH
RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
2 0 1 1 0.5
4 0 1 1 0.5
5 0 1 1 0.5
8 0 1 1 0.5
10 0 1 1 0.5
1 1 1 2 1.0
9 1 1 2 1.0
11 1 1 2 1.0
BIA
YA
3 0 0 0 0.0
4 0 0 0 0.0
6 0 0 0 0.0
1 1 1 2 1.0
2 1 1 2 1.0
5 1 1 2 1.0
NILA
I
2 0 0 0 0.0
6 0 0 0 0.0
8 0 0 0 0.0
1 0 1 1 0.5
4 0 1 1 0.5
5 0 1 1 0.5
7 1 0 1 0.5
3 1 1 2 1.0
TERPENUHI 30 48 78 39.0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kota Binjai yaitu LKP Sanggar
Lestari dan LKP Rupa Salon.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Binjai yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada
Tahun 2017, semuanya memiliki standar kompetensi lulusan (SKL) dan
memiliki rumusan SKL. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Sanggar Lestari
tidak memiliki acuan penyusunan SKL.
154
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Binjai yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
semuanya memiliki materi pembelajaran, memiliki struktur kurikulum dan
penetapannya, melakukan evaluasi kurikulum secara periodik, beban belajar
peserta didik 100% dialokasikan sesuai dengan kurikulum, 70% s.d. 100%
peserta didik lulus uji kompetensi, proporsi belajar teori 10% s.d. 30% dan
belajar praktek 70% s.d. 100%, memiliki kalender program kursus dan
pelatihan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Sanggar Lestari tidak
evaluasi kurikulum, tidak memiliki acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum, LKP tidak memiliki program berkelanjutan dan tidak
melaksanakan sosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Binjai yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
semua memiliki silabus, mengevaluasi silabus, keberadaan RPP sesuai dengan
silabus, mengevaluasi RPP, satu alat belajar dipakai oleh satu orang peserta
didik, satu orang pendidik mengajar 5 orang peserta didik, dan memiliki
dokumen hasil penilaian proses pembelajaran. Akan tetapi 1 (50%) lembaga
155
yaitu LKP Rupa Salon tidak mempunyai dokumen presensi kehadiran peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Dan 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Sanggar Lestari tidak memiliki tim penyusun silabus dan penyusun RPP, tidak
tersedia materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran tidak melibatkan
peserta didik. Semua (100%) lembaga tidak memiliki dokumen panduan
penilaian proses pembelajaran dan tidak memberikan laporan pengawasan
proses pembelajaran kepada pihak yang terkait seperti dinas pendidikan,
penilik maupun peserta didik.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1)kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2)kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Binjai yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu yakni
LKP Sanggar Lestari dan LKP Rupa Salon, dimana kedua lembaga tersebut
tidak memenuhi satu indikator pun yang ada pada standar pendidik dan
tenaga kependidikan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Binjai yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada
Tahun 2017, keduanya yaitu LKP Sanggar Lestari dan LKP Rupa Salon
melaksanakan evaluasi kinerja pendidik. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu
156
LKP Sanggar Lestari tidak memiliki data identitas kepemimpinan LKP, tidak
menyosialisasi visi misi dan tujuan, keberadaan operasional kursus dan
pelatihan yang meliputi program kelas bantuan sosial tidak dilaksanakan
secara berkala, tidak mempunyai bentuk kerjasama kemitraan, tidak ada data
alumni, tidak melaksanakan evaluasi kinerja lembaga, tidak membuat
laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan. Sebanyak 1
(50%) lembaga yaitu LKP Rupa Salon tidak memiliki pimpinan dengan
kualifikasi yang dipersyaratkan, tidak memiliki rencana kerja, tidak memiliki
dokumen sistem panduan mutu. Dan (100%) semua lembaga yaitu LKP
Sanggar Lestari dan LKP Rupa Salon tidak memiliki pimpinan sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik), tidak memiliki identitas papan nama, legalitas
lembaga tidak jelas, tidak memiliki struktur organisasi dan uraian tugas
personal, tidak menjalin kerjasama kemitraan dengan pihak lain dan tidak
melaksanakan evaluasi kinerja tenaga kependidikan.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota Binjai yang telah dilakukan
kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana semua lembaga memiliki
bahan ajar, melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana secara berkala
maupun insidentil, melakukan penyebaran informasi/kebijakan. Akan tetapi 1
(50%) lembaga yaitu LKP Sanggar Lestari tidak memiliki sarana pembelajaran,
tidak memiliki sarana dan prasarana kantor, tidak tersedia media
pembelajaran, tidak memiliki ruang teori dan praktek dan data diolah secara
manual. Dan (100%) semua lembaga tidak memiliki tempat baca dan bahan
157
bacaan, lahan dan gedung belum layak digunakan sebagai tempat kursus,
dan status kepemilikan gedung tidak jelas.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa semua lembaga memiliki Rencana
Anggaran Biaya (RAB) tahunan, melakukan pencatatan/pembukuan sesuai
dengan program yang dilaksanakan, membuat laporan keuangan. Akan tetapi
semua (100%) lembaga yaitu LKP Sanggar Lestari dan LKP Rupa Salon tidak
mempunyai data sumber penerimaan dana, tidak melakukan dokumentasi
tata administrasi keuangan, dan tidak melaporkan penggunaan keuangan .
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota Binjai
yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana
semua lembaga mempunyai soal teori dan praktek. Akan tetapi 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Rupa Salon tidak memiliki dokumen hasil belajar peserta
didik. Dan Sebanyak 1 (50%) lembaga yaitu LKP Sanggar Lestari tidak memiliki
panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran, tidak memiliki dokumen
penilaian hasil belajar dan tidak memiliki dokumentasi data peserta didik
yang mengikuti ujian akhir lembaga (ujian lokal). Dan semua (100%) lembaga
yaitu LKP Sanggar Lestari dan LKP Rupa Salon tidak memiliki dokumen
komponen pedoman penilaian, peserta didik tidak mengikuti uji kompetensi
dari lembaga sertifikasi, serta tidak melaporkan hasil belajar peserta didik
kepada pihak terkait antara lain kepada peserta didik, dinas pendidikan dan
lain-lain.
158
Tabel 25. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kota Tebing Tinggi Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5666758 LKP INDOCOMP
K5666750 LKP LLK ABADI
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
2 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
3 0 1 1 0,5
ISI
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
6 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
9 1 1 2 1,0
PR
OSES
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
12 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
10 1 0 1 0,5
5 1 1 2 1,0
PTK
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
159
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5666758 LKP INDOCOMP
K5666750 LKP LLK ABADI
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
17 0 0 0 0,0
18 0 0 0 0,0
15 0 1 1 0,5
16 0 1 1 0,5
19 0 1 1 0,5
7 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
BIA
YA
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
NILA
I
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
160
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5666758 LKP INDOCOMP
K5666750 LKP LLK ABADI
JUMLAH RATA-RATA
NILA
I
IND
IKA
TOR
6 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
3 1 1 2 1,0
TERPENUHI 9 12 21 10,5
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kota Tebing Tinggi yaitu LKP
Indocom dan LKP LLK Abadi.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Tebing Tinggi yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu
pada Tahun 2017, 1 (50%) lembaga yaitu LKP Indocom tidak memiliki standar
kompetensi lulusan (SKL) dan tidak memiliki rumusan SKL. Dan semua
(100%) lembaga yaitu LKP Indocom dan LKP LLK Abadi tidak memiliki
dokumen acuan penyusunan SKL
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Tebing Tinggi yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semuanya memiliki proporsi belajar teori dan praktek adalah 10% s.d.
30% banding 70% s.d. 100%. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP LLK
Abadi dimana beban belajar peserta didiknya kurang dari 60% yang
dialokasikan sesuai dengan kurikulum, peserta didik tidak ada yang mengikuti
161
ujian kompetensi, tidak memiliki kalender program kursus dan pelatihan. Dan
semua (100%) lembaga yaitu LKP Indocomp dan LKP LLK Abadi tidak tersedia
materi pembelajaran, tidak memiliki struktur kurikulum dan penetapannya,
tidak mengevaluasi kurikulum secara periodik, tidak memiliki pedoman acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum, tidak memiliki pogram
berkelanjutan, dan tidak menyosialisasi Kalender program kursus dan
pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Tebing Tinggi yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semua memiliki tim penyusun RPP. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu
LKP LLK Abadi dimana satu pendidik mengasuh 20 peserta didik. Dan semua
(100%) lembaga tidak memiliki silabus, tidak memiliki tim penyusun silabus,
tidak mengevaluasi silabus, keberadaan RPP tidak sesuai dengan silabus,
tidak mengevaluasi RPP, tidak tersedia materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran tidak melibatkan peserta didik, satu alat belajar dipakai oleh 5
s.d. 10 orang peserta didik, tidak memiliki dokumen panduan penilaian
proses pembelajaran, tidak memiliki dokumen hasil penilaian proses
pembelajaran, tidak memiliki dokumen presensi kehadiran peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, dan tidak memberikan laporan
pengawasan proses pembelajaran kepada dinas pendidikan, peserta didik,
pihak terkait lainnya.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1)kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2)kompetensi
162
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Tebing Tinggi yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, ada 1 (50%) lembaga yakni LKP Indocomp tidak memiliki
pendidik/instruktur dengan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan. Dan
semua (100%) lembaga yaitu LKP Indocomp dan LKP LLK Abadi tidak memiliki
pendidik/instruktur dan tenaga kependidikan sesuai dengan kompetensi yang
dipersyaratkan, tidak memiliki tenaga kependidikan sesuai dengan kualifikasi
akademik yang dipersyaratkan serta tidak memiliki penguji sesuai dengan
kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Tebing Tinggi yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu
pada Tahun 2017, keduanya yaitu LKP Indocomp dan LKP LLK Abadi memiliki
dokumen sistem panduan mutu dan melakukan strategi pemasaran melalui
bentuk promosi. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Indocomp tidak
mempunyai data alumni dan pekerjaannya, serta tidak mengevaluasi kinerja
lembaga dan kinerja tenaga kependidikannya. Dan (100%) semua lembaga
yaitu LKP Indocomp dan LKP LLK Abadi tidak memiliki data identitas
kepemimpinan LKP, kualifikasi dan kompetensi pimpinan tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik,
163
terukur, spesifik), tidak menyosialisasi visi misi dan tujuan, tidak memiliki
rencana kerja, identitas papan nama dan legalitas lembaga tidak jelas, tidak
memiliki struktur organisasi dan uraian tugas personal, keberadaan
operasional kursus dan pelatihan yang meliputi kelas bantuan sosial tidak
dilaksanakan secara berkala, tidak menjalin kerjasama kemitraan dengan
pihak lain, tidak memiliki bentuk kerjasama kemitraan, tidak ada dokumen
laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan, dan tidak
mengevaluasi kinerja pendidik.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota Tebing Tinggi yang telah
dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, dimana 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Indocomp tidak tersedia bahan ajar. Dan (100%) semua
lembaga tidak memiliki sarana pembelajaran, tidak memiliki tempat baca dan
bahan bacaan, tidak memiliki sarana dan prasarana kantor, tidak tersedia
media pembelajaran, lahan dan gedung belum layak digunakan sebagai
tempat kursus, status kepemilikan gedung tidak jelas, tidak memiliki ruang
teori dan praktek, tidak melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana, data
masih diolah secara manual dan tidak melaksanakan penyebaran
informasi/kebijakan.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa semua lembaga tidak memenuhi
satu indikatorpun yang terdapat pada standar pembiayaan ini.
164
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota
Tebing Tinggi yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun
2017, dimana semua lembaga mempunyai soal teori dan praktek. Akan tetapi
semua (100%) lembaga yaitu LKP Indocomp dan LKP LLK Abadi tidak memiliki
dokumen panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran, tidak memiliki
dokumen komponen pedoman penilaian, tidak memiliki dokumen penilaian
hasil belajar, tidak melaksanakan ujian akhir lembaga (ujian lokal), tidak
melaksanakan uji kompetensi dari lembaga sertifikasi, tidak memiliki
dokumen hasil belajar peserta didik dan tidak memberikan laporan hasil
belajar peserta didik kepada dinas pendidikan, peserta didik maupun pihak
terkait lainnya.
Tabel 26. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kota Pematang Siantar Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5665682 LKP BEATRIX BAUTY
K5665641 LKP CARONA
SALON JUMLAH
RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
ISI
4 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
11 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
8 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
165
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5665682 LKP BEATRIX BAUTY
K5665641 LKP CARONA
SALON JUMLAH
RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TOR
8 0 0 0 0,0
2 1 0 1 0,5
3 1 0 1 0,5
4 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
9 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
14 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
11 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
13 1 1 2 1,0
PT
K
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
3 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5 P
ENG
ELOLA
AN
1 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
7 1 0 1 0,5
8 0 1 1 0,5
10 1 0 1 0,5
11 1 0 1 0,5
19 1 0 1 0,5
2 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
15 1 1 2 1,0
16 1 1 2 1,0
17 1 1 2 1,0
18 1 1 2 1,0
166
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5665682 LKP BEATRIX BAUTY
K5665641 LKP CARONA
SALON JUMLAH
RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
2 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
6 0 1 1 0,5
8 0 1 1 0,5
9 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
BIA
YA
3 0 0 0 0,0
4 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
NILA
I
2 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
TERPENUHI 47 48 95 47,5
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kota Pematang Siantar yaitu LKP
Beatrix Beauty dan LKP Carona Salon.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Pematang Siantar yang telah dilakukan kegiatan pemetaan
167
mutu pada Tahun 2017, semuanya memenuhi ketiga standar kompetensi
lulusan diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Pematang Siantar yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semuanya memiliki materi pembelajaran, memiliki kurikulum dan
penetapannya, mengevaluasi kurikulum secara periodik, beban belajar
peserta didik 100% dialokasikan sesuai dengan kurikulum, LKP memiliki
program yang berkelanjutan, proporsi pelajaran teori 10% s.d. 30% dan
praktek 70% s.d. 100%, memiliki kalender program kursus dan pelatihan.
Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Carona Salon tidak menyosialisasi
Kalender program kursus dan pelatihan. Dan 1 (50%) lembaga lagi yaitu LKP
Beatrix Beauty tidak mengevaluasi kurikulum, tidak memiliki dokumen acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum, dan tidak ada peserta didik yang
mengikuti ujian kompetensi.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Pematang Siantar yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semua memiliki silabus, memiliki tim penyusun RPP, mengevaluasi
168
RPP, mempunyai dokumen panduan penilaian proses pembelajaran,
mempunyai dokumen hasil penilaian proses pembelajaran, dan memiliki
dokumen presensi kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Carona Salon tidak
memiliki tim penyusun silabus, tidak mengevaluasi silabus, satu alat belajar
dipakai oleh 5 s.d. 10 orang peserta didik, satu pendidik mengasuh 9 s.d. 20
orang peserta didik, dan tidak menyampaikan laporan pengawasan proses
pembelajaran kepada dinas pendidikan, peserta didik serta kepada pihak
terkait lainnya. Ada 1 (50%) lembaga lagi yaitu LKP Beatrix Beauty dimana
keberadaan RPP tidak sesuai dengan silabus dan tidak tersedia materi
pembelajaran. Dan semua (100%) lembaga dalam kegiatan pembelajaran
tidak melibatkan peserta didik.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1)kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2)kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Pematang Siantar yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, ada 1 (50%) lembaga yakni LKP Carona Salon tidak memiliki tenaga
kependidikan dan penguji sesuai dengan kualifikasi akademik yang
dipersyaratkan. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Beatrix Beauty dan LKP
Carona Salon tidak memiliki pendidik/instruktur sesuai dengan kualifikasi
akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan, serta tidak memiliki tenaga
kependidikan dan penguji yang sesuai dengan kompetensi yang
dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
169
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Pematang Siantar yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu
pada Tahun 2017, keduanya yaitu LKP Beatrix Beauty dan LKP Carona Salon
memiliki pimpinan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang telah
ditentukan, memiliki rencana kerja, melakukan strategi pemasaran dengan
promosi, mempunyai data alumni beserta pekerjaannya, mengevaluasi
kinerja lembaga, menyampaikan laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan kepada pihak yang berkepentingan dan mengevaluasi
kinerja pendidik. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Carona Salon tidak
memiliki dokumen sistem panduan mutu, struktur organisasi dan uraian
tugas personal tidak jelas, keberadaan operasional kursus dan pelatihan yang
meliputi kelas program bantuan sosial tidak dilakukan secara berkala, tidak
mengevaluasi kinerja tenaga kependidikan. Sementara itu 1 (50%) lembaga
yaitu LKP Beatrix Beauty tidak memiliki identitas papan nama. Dan (100%)
semua lembaga yaitu LKP Beatrix Beauty dan LKP Carona Salon tidak memiliki
data identitas kepemimpinan LKP, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik, tidak menyosialisasi visi misi dan tujuan, legalitas
lembaga tidak jelas, tidak memiliki kerjasama kemitraan dengan pihak lain
dan tidak memiliki bentuk kerjasama kemitraan .
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota Pematang Siantar yang telah
170
dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, semua lembaga
memiliki bahan ajar, memiliki tempat baca dan bahan bacaan, dan memiliki
sarana dan prasarana kantor. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Carona
Salon memiliki lahan dan gedung yang belum layak digunakan untuk tempat
kursus, tidak memiliki ruang teori dan praktek, tidak melakukan
pemeliharaan sarana dan prasarana, data masih diolah secara manual, dan
tidak melakukan penyebaran informasi/kebijakan. Dan (100%) semua
lembaga tidak memiliki sarana pembelajaran, tidak tersedia media
pembelajaran, dan status kepemilikan gedung tidak jelas.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa semua lembaga memiliki Rencana
Anggaran Biaya (RAB) tahunan, melakukan pencatatan/pembukuan dan
membuat laporan keuangan. Dan 1 (50%) lembaga yaitu LKP Beatrix Beauty
tidak memiliki dokumen tata administrasi keuangan dan laporan
penggunaan keuangannya 70% tidak sesuai dengan program yang
dilaksanakan. Dan kedua (100%) lembaga tidak memiliki dokumen data
sumber penerimaan dana.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota
Pematang Siantar yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun
2017, dimana semua lembaga mempunyai panduan pedoman penilaian akhir
pembelajaran, memiliki soal teori dan praktek, memiliki dokumen penilaian
hasil belajar, peserta didik mengikuti ujian akhir lembaga (ujian lokal), dan
kedua lembaga memiliki dokumen hasil belajar peserta didik. Dan (100%)
171
semua lembaga tidak memiliki dokumen komponen pedoman penilaian,
peserta didik tidak mengikuti uji kompetensi dari lembaga sertifikasi dan
tidak memiliki dokumen laporan hasil belajar peserta didik .
Tabel 27. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kota Tanjung Balai Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5666557 BINA PUTRI
K5666572 SUMI GARDEN
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
2 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
ISI
5 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
3 0 1 1 0,5
4 1 0 1 0,5
8 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0 P
RO
SES 2 0 0 0 0,0
3 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
11 1 0 1 0,5
14 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
8 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
13 1 1 2 1,0
PTK
3 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
2 1 0 1 0,5
172
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5666557 BINA PUTRI
K5666572 SUMI GARDEN
JUMLAH RATA-RATA
PTK
IND
IKA
TOR
5 0 1 1 0,5
4 1 1 2 1,0
PEN
GELO
LAA
N
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
3 1 0 1 0,5
8 0 1 1 0,5
9 1 0 1 0,5
14 0 1 1 0,5
16 1 0 1 0,5
17 0 1 1 0,5
19 1 0 1 0,5
2 1 1 2 1,0
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
15 1 1 2 1,0
18 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
3 1 0 1 0,5
6 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
11 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0
BIA
YA
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
2 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
173
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5666557 BINA PUTRI
K5666572 SUMI GARDEN
JUMLAH RATA-RATA
NILA
I
IND
IKA
TOR
2 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
TERPENUHI 49 44 93 46,5
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kota Tanjung Balai yaitu LKP Bina
Putri dan LKP Sumi Garden.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Tanjung Balai yang telah dilakukan kegiatan pemetaan
mutu pada Tahun 2017, semuanya memiliki standar kompetensi lulusan (SKL)
dan memiliki rumusan SKL. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Sumi
Garden tidak memiliki acuan penyusunan SKL.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Tanjung Balai yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semuanya memiliki materi pembelajaran, memiliki struktur kurikulum
dan penetapannya, beban belajar peserta didik 100% dialokasikan sesuai
174
dengan kurikulum, peserta didik mengikuti uji kompetensi, proporsi belajar
teori 10% s.d. 30% dan belajar praktek 70% s.d. 100%. Akan tetapi 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Sumi Garden tidak mengevaluasi kurikulum. Dan 1 (50%)
lembaga lagi yaitu LKP Bina Putri tidak mengevaluasi kurikulum secara
periodik dan LKP tidak memiliki program berkelanjutan. Dan semua (100%)
lembaga tidak memiliki dokumen acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum dan tidak menyosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Tanjung Balai yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semua memiliki silabus, memiliki RPP yang sesuai dengan silabus,
memiliki tim penyusun RPP, tersedia materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dilakukan secara yang interaktif, satu alat belajar dipakai oleh
satu orang peserta didik, satu orang pendidik mengajar paling banyak 4 orang
peserta didik, memiliki dokumen hasil penilaian proses pembelajaran,
memiliki dokumen presensi kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Sumi Garden tidak
memiliki dokumen panduan penilaian proses pembelajaran dan tidak
memiliki dokumen laporan pengawasan proses pembelajaran. Ada 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Bina Putri tidak mengevaluasi silabus dan RPP. Dan semua
(100%) lembaga tidak memiliki tim penyusun silabus.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1)kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2)kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
175
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Tanjung Balai yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semuanya memiliki tenaga kependidikan sesuai dengan kompetensi
yang dipersyaratkan. Ada 1 (50%) lembaga yakni LKP Bina Putri tidak memiliki
penguji sesuai dengan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan. Kemudian
sebanyak 1 (50%) lembaga yakni LKP Sumi Garden tidak memiliki
pendidik/instruktur yang sesuai dengan kualifikasi akademik dan kompetensi
yang dipersyaratkan. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Bina Putri dan LKP
Sumi Garden tidak memiliki tenaga kependidikan yang sesuai dengan
kualifikasi akademik yang dipersyaratkan dan tidak memiliki penguji yang
sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Tanjung Balai yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu
pada Tahun 2017, keduanya yaitu LKP Bina Putri dan LKP Sumi Garden
memiliki pimpinan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditentukan, memiliki
rencana kerja, memiliki dokumen sistem panduan mutu, melakukan strategi
pemasaran dalam berbagai bentuk promosi, memiliki data alumni beserta
pekerjaannya, dan melakukan evaluasi kinerja pendidik. Akan tetapi 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Sumi Garden tidak memiliki data kepemimpinan LKP,
kompetensi pimpinan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkat, legalitas
176
lembaga tidak jelas, tidak mengevaluasi kinerja lembaga dan kinerja tenaga
kependidikan. Sementara itu 1 (50%) lembaga yaitu LKP Bina Putri tidak
memiliki identitas papan nama, tidak memiliki bentuk kerjasama kemitraan,
dan tidak memiliki dokumen laporan evaluasi pelaksanaan program kursus
dan pelatihan. Dan (100%) semua lembaga yaitu LKP Bina Putri dan LKP Sumi
Garden tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik),
tidak menyosialisasi visi misi dan tujuan, tidak memiliki struktur organisasi
dan uraian tugas personal, keberadaan operasional kursus dan pelatihan
yang meliputi program kelas bantuan sosial tidak dilakukan secara berkala,
dan tidak menjalin kerjasama kemitraan dengan pihak lain .
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota Tanjung Balai yang telah
dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, semua lembaga
memiliki bahan ajar, dan memiliki program pemeliharaan sarana dan
prasarana secara berkala maupun insidentil. Akan tetapi 1 (50%) lembaga
yaitu LKP Sumi Garden tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan, lahan
dan gedung belum layak digunakan untuk tempat kursus, data masih diolah
secara manual, dan tidak melakukan penyebaran informasi/kebijakan. Satu
(50%) lembaga yaitu LKP Bina Putri tidak memiliki sarana pembelajaran. Dan
(100%) semua lembaga tidak memiliki sarana dan prasarana kantor, tidak
tersedia media pembelajaran, status kepemilikan gedung tidak jelas, dan
tidak memiliki ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
177
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa semua lembaga melakukan
pencatatan/pembukuan dan membuat laporan keuangan. Dan 1 (50%)
lembaga yaitu LKP Bina Putri tidak memiliki Rencana Anggaran Biaya (RAB)
tahunan dan tidak memiliki dokumen penggunaan keuangan. Dan kedua
(100%) lembaga tidak memiliki data sumber penerimaan dana dan tidak
memiliki tata administrasi keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota
Tanjung Balai yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun
2017, dimana semua lembaga mempunyai panduan pedoman penilaian akhir
pembelajaran, memiliki soal teori dan praktek, memiliki dokumen penilaian
hasil belajar, mengikuti ujian akhir lembaga (ujian lokal), dan memiliki
dokumen hasil belajar peserta didik. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Sumi Garden tidak menyampaikan laporan hasil belajar peserta didik kepada
dinas pendidikan, peserta didik, dan pihak terkait lainnya. Dan (100%) semua
lembaga tidak memiliki komponen pedoman penilaian dan peserta didik
tidak mengikuti uji kompetensi dari lembaga sertifikasi.
Tabel 28. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kota Sibolga Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5666158 MEDAN KURSUS
K5666167 BT/BS BIMA
JUMLAH RATA-RATA
SKL IN
DIK
ATO
R
2 0 1 1 0,5
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
ISI
3 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
4 1 0 1 0,5
178
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5666158 MEDAN KURSUS
K5666167 BT/BS BIMA
JUMLAH RATA-RATA
ISI
IND
IKA
TOR
6 0 1 1 0,5
7 0 1 1 0,5
8 1 0 1 0,5
11 0 1 1 0,5
2 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
PR
OSES
3 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
9 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
12 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
2 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
5 0 1 1 0,5
7 1 0 1 0,5
10 1 0 1 0,5
13 1 0 1 0,5
8 1 1 2 1,0 P
TK
2 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
1 1 1 2 1,0
PEN
GELO
LAA
N
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
1 0 1 1 0,5
2 0 1 1 0,5
9 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
15 1 0 1 0,5
16 0 1 1 0,5
179
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5666158 MEDAN KURSUS
K5666167 BT/BS BIMA
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
17 0 1 1 0,5
18 0 1 1 0,5
6 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
19 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
7 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
2 0 1 1 0,5
4 0 1 1 0,5
6 0 1 1 0,5
9 0 1 1 0,5
10 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
BIA
YA
1 0 0 0 0,0
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
5 1 0 1 0,5
2 1 1 2 1,0
NILA
I
1 0 0 0 0,0
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
3 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
7 0 1 1 0,5
TERPENUHI 20 34 54 27,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kota Sibolga yaitu LKP Medan
Kursus dan BT/BS Bima.
180
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Sibolga yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada
Tahun 2017, semuanya memiliki standar kompetensi lulusan (SKL) dan
memiliki rumusan SKL. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Medan Kursus
tidak memiliki acuan penyusunan SKL.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Sibolga yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
semuanya memiliki struktur kurikulum dan penetapannya dan memiliki
kalender program kursus dan pelatihan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu
LKP Medan Kursus tidak tersedia materi pembelajaran, beban belajar peserta
didik kurang dari 40% yang dialokasikan sesuai dengan kurikulum, peserta
didik tidak ada yang mengikuti uji kompetensi, tidak menyosialisasi Kalender
program kursus dan pelatihan. Dan 1 (50%) lembaga lagi yaitu BT/BS Bima
tidak melakukan evaluasi kurikulum dan tidak memiliki program
berkelanjutan. Dan semua (100%) lembaga tidak mengevaluasi kurikulum
secara periodik, tidak memiliki dokumen acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum, selanjutnya proporsi belajar teori 40% s.d. 100% dan belajar
praktek adalah 0% s. 40%.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
181
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Sibolga yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
semua melaksanakan kegiatan pembelajaran dilakukan secara yang
interaktif. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu BT/BS Bima tidak tersedia
meteri pembelajaran, 1 orang pendidik mengajar 20 orang peserta didik dan
tidak memiliki dokumen presensi kehadiran peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan. Ada 1 (50%) lembaga lagi yaitu LKP Medan Kursus tidak
memiliki silabus, tidak memiliki tim penyusun silabus dan RPP, selanjutnya
keberadaan RPP tidak sesuai dengan silabus. Dan semua (100%) lembaga
tidak mengevaluasi silabus dan RPP, kemudian satu alat belajar dipakai oleh
10 orang peserta didik, tidak memiliki panduan penilaian proses
pembelajaran, tidak memiliki dokumen hasil penilaian proses pembelajaran
dan tidak menyampaikan laporan pengawasan proses pembelajaran kepada
pihak terkait.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1)kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2)kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Sibolga yang telah melakukan kegiatan pemetaan mutu,
semuanya memiliki pendidik/instruktur sesuai dengan kualifikasi akademik
yang dipersyaratkan. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Medan Kursus
dan BT/BS Bima tidak memiliki pendidik/instruktur yang sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan, tidak memiliki tenaga kependidikan dengan
kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan, serta tidak
memiliki penguji dengan kualifikasi akademik dan kompetensi yang
dipersyaratkan.
182
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Sibolga yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada
Tahun 2017, keduanya yaitu LKP Medan Kursus dan BT/BS Bima memiliki
rencana kerja, memiliki dokumen sistem panduan mutu, melakukan strategi
pemasaran dalam berbagai bentuk promosi, dan melakukan evaluasi kinerja
tenaga pendidik. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Medan Kursus tidak
memiliki data kepemimpinan LKP, kompetensi pimpinan tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan, legalitas lembaga tidak jelas, keberadaan operasional
kursus dan pelatihan yang meliputi kelas bantuan sosial tidak dilaksanakan
secara berkala, tidak mengevaluasi kinerja lembaga, tidak memiliki dokumen
laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan serta tidak
melaksanakan evaluasi kinerja pendidik. Sementara itu 1 (50%) lembaga yaitu
BT/BS Bima tidak memiliki data alumni beserta pekerjaannya. Dan (100%)
semua lembaga yaitu LKP Medan Kursus dan BT/BS Bima memiliki pimpinan
yang kompetensinya belum sesuai dengan yang dipersyaratkan, tidak
memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak
menyosialisasi visi misi dan tujuan, identitas papan nama tidak jelas, tidak
memiliki struktur organisasi dan uraian tugas personal, dan tidak menjalin
kerjasama kemitraan dengan pihak lain serta tidak memiliki bentuk
kerjasama kemitraan.
183
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota Sibolga yang telah dilakukan
kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, ada 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Medan Kursus tidak memiliki sarana pembelajaran, tidak memiliki sarana dan
prasarana kantor, lahan dan gedung belum layak digunakan untuk tempat
kursus, tidak memiliki program pemeliharaan sarana dan prasarana, data
masih diolah secara manual dan tidak melakukan penyebaran
informasi/kebijakan. Dan (100%) semua lembaga tidak memiliki bahan ajar,
tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan, tidak tersedia media
pembelajaran, status kepemilikan gedung tidak jelas, dan tidak memiliki
ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa semua lembaga melakukan
pencatatan/pembukuan sesuai progam yang dilaksanakan. Akan tetapi 1
(50%) lembaga yaitu BT/BS Bima tidak membuat laporan keuangan secara
periodik. Dan semua (100%) lembaga tidak memiliki Rencana Anggaran Biaya
(RAB) tahunan, tidak memiliki dokumen data sumber penerimaan dana, tidak
memiliki dokumen tata administrasi keuangan, dan tidak melaporkan
penggunaan keuangan kepada pihak terkait yang ada.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
184
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota
Sibolga yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, ada
1 (50%) lembaga yaitu LKP Medan Kursus tidak memiliki dokumen hasil
belajar peserta didik. Sementara itu 1 (50%) lembaga yaitu BT/BS Bima hanya
memiliki soal teori saja, dan peserta didik tidak pernah mengikuti ujian akhir
lembaga (ujian lokal). Dan (100%) semua lembaga tidak memiliki dokumen
panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran, tidak memiliki dokumen
komponen pedoman penilaian, tidak memiliki dokumen penilaian hasil
belajar, peserta didik ikut dalam uji kompetensi dari lembaga sertifikasi dan
tidak memiliki dokumen laporan hasil belajar peserta didik.
Tabel 29. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kota Padang Sidempuan Tahun 2017
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5664788 MEIVI SALON
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 0 0 0,0
2 1 1 1,0
3 1 1 1,0
ISI 3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
1 1 1 1,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
9 1 1 1,0
PR
OSES
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
10 0 0 0,0
185
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5664788 MEIVI SALON
JUMLAH RATA-RATA
PR
OSES
IND
IKA
TOR
11 0 0 0,0
12 0 0 0,0
13 0 0 0,0
14 0 0 0,0
9 1 1 1,0
PTK
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
PEN
GELO
LAA
N
1 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
11 0 0 0,0
13 0 0 0,0
14 0 0 0,0
17 0 0 0,0
18 0 0 0,0
19 0 0 0,0
2 1 1 1,0
6 1 1 1,0
12 1 1 1,0
15 1 1 1,0
16 1 1 1,0
SAR
PR
AS
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
186
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K5664788 MEIVI SALON
JUMLAH RATA-RATA
SAR
PR
AS
IND
IKA
TOR
9 0 0 0,0
10 0 0 0,0
1 1 1 1,0
11 1 1 1,0
BIA
YA
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
NILA
I
1 0 0 0,0
2 0 0 0,0
3 0 0 0,0
4 0 0 0,0
5 0 0 0,0
6 0 0 0,0
7 0 0 0,0
8 0 0 0,0
TERPENUHI 14 14 14,0
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 1 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kabupaten Padang Sidempuan
yaitu LKP Meivi Salon.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa LKP Meivi Salon mempunyai acuan
penyusunan SKL dan rumusan SKL. Akan tetapi tidak memiliki standar
kompetensi lulusan (SKL)
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran
2) struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara
periodik 4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)
pencapaian kompetensi peserta didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang
187
9) proporsi teori dan praktek 10) kalender program kursus dan pelatihan 11)
sosialisasi Kalender program kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa
LKP Meivi Salon memiliki materi pembelajaran, memiliki struktur kurikulum
dan penetapannya, beban belajar peserta didik 100% dialokasikan sesuai
kurikulum, proporsi teori 10% s.d. 30% dan praktek 70% s.d. 100%. Akan
tetapi LKP Meivi Salon tidak mengevaluasi kurikulum secara periodik, tidak
memiliki acuan penyusunan/pengembangan kurikulum, peserta didik tidak
mengikuti uji kompetensi, LKP tidak memiliki program yang berkelanjutan,
tidak memiliki kalender program kursus dan pelatihan, tidak menyosialisasi
Kalender program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12) hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa di LKP Meivi Salon satu orang peserta
didik memakai satu alat belajar. Akan tetapi LKP Meivi Salon tidak memiliki
silabus dan tim penyusun silabus. Kemudian tidak mengevaluasi silabus,
keberadaan RPP tidak sesuai dengan silabus, tidak memiliki tim penyusun
RPP, tidak mengevaluasi RPP, tidak tersedia materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran tidak melibatkan peserta didik, satu orang pendidik mengajar
10 s.d. 20 orang peserta didik, tidak memiliki dokumen panduan penilaian
proses pembelajaran, tidak memiliki dokumen hasil penilaian proses
pembelajaran, tidak memiliki dokumen presensi kehadiran peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan dan tidak memiliki dokumen laporan
pengawasan proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1) kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2) kompetensi
188
pendidik/instruktur 3) kualifikasi akademik tenaga kependidikan 4)
kompetensi tenaga kependidikan 5) kualifikasi akademik penguji 6)
kompetensi penguji, diketahui bahwa LKP Meivi Salon tidak memenuhi satu
indikatorpun dari enam indikator yang ada pada standar pendidik dan tenaga
kependidikan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 1) kepemimpinan LKP 2)
kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi, misi, dan tujuan (jelas,
realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan tujuan 6) rencana kerja
7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama 9) legalitas lembaga 10)
struktur organisasi dan uraian tugas personal 11) keberadaan operasional
kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13) kemitraan dengan pihak
lain 14) bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni 16) evaluasi kinerja
lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan 18)
evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga kependidikan, dapat
diketahui bahwa LKP Meivi Salon memiliki pimpinan sesuai dengan kualifikasi
yang dipersyaratkan, memiliki rencana kerja, melakukan strategi pemasaran
dalam berbagai bentuk promosi, memiliki data alumni beserta pekerjaannya,
mengevaluasi kinerja lembaga. Akan tetapi tidak memiliki data identitas
kepemimpinan LKP, kompetensi pimpinan tidak sesuai dengan yang
dipersyaratkan, tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur,
spesifik), tidak menyosialisasi visi misi dan tujuan, tidak memiliki sistem
panduan mutu, identitas papan nama dan legalitas lembaga tidak jelas,
struktur organisasi dan uraian tugas personal tidak ada, keberadaan
operasional kursus dan pelatihan yang meliputi kelas bantuan sosial tidak
dilaksanakan secara berkala, tidak menjalin kerjasama kemitraan dengan
pihak lain, tidak ada bentuk kerjasama kemitraan, tidak memiliki laporan
evaluasi pelaksanaan program kursus dan pelatihan, tidak mengevaluasi
kinerja pendidik dan kinerja tenaga kependidikan.
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
189
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/ kebijakan, dapat diketahui bahwa LKP Meivi Salon di
Kota Padang Sidempuan memiliki bahan ajar dan melakukan penyebaran
informasi/ kebijakan. Akan tetapi tidak memiliki sarana pembelajaran, tidak
memiliki tempat baca dan bahan bacaan, tidak memiliki sarana dan
prasarana kantor, tidak tersedia media pembelajaran, lahan dan gedung
tidak layak digunakan sebagai tempat kursus, status kepemilikan gedung
tidak jelas, tidak memiliki ruang teori dan praktek, tidak melakukan program
pemeliharaan sarana dan prasarana, dan data masih diolah secara manual.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1) Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2) pencatatan/pembukuan 3) data sumber penerimaan
dana 4) tata administrasi keuangan 5) periode pelaporan keuangan 6)
penggunaan keuangan, diketahui bahwa LKP Meivi Salon tidak memenuhi ke
enam indikator diatas.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa LKP Meivi Salon tidak memenuhi kedelapan indikator diatas.
Tabel 30. Hasil Pemetaan Mutu Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Kota Gunung Sitoli Tahun 2017
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5662554 LKP CENTRAL
COM
K5662546 LKP SERVER COM
JUMLAH RATA-RATA
SKL
IND
IKA
TOR
1 1 0 1 0,5
2 1 0 1 0,5
3 1 0 1 0,5
ISI
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
190
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5662554 LKP CENTRAL
COM
K5662546 LKP SERVER COM
JUMLAH RATA-RATA
ISI
IND
IKA
TOR
11 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
2 1 0 1 0,5
6 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
8 1 0 1 0,5
9 1 1 2 1,0
10 1 1 2 1,0
PR
OSES
3 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
14 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
2 1 0 1 0,5
4 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
8 1 0 1 0,5
9 1 0 1 0,5
12 1 0 1 0,5
PTK
2 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
3 1 0 1 0,5
1 1 1 2 1,0
PEN
GELO
LAA
N
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
10 0 0 0 0,0
11 0 0 0 0,0
13 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
2 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
9 1 0 1 0,5
191
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
K5662554 LKP CENTRAL
COM
K5662546 LKP SERVER COM
JUMLAH RATA-RATA
PEN
GELO
LAA
N
IND
IKA
TOR
14 1 0 1 0,5
16 1 0 1 0,5
17 1 0 1 0,5
18 1 0 1 0,5
6 1 1 2 1,0
12 1 1 2 1,0
15 1 1 2 1,0
19 1 1 2 1,0
SAR
PR
AS
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
5 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
6 1 0 1 0,5
7 1 0 1 0,5
10 0 1 1 0,5
11 0 1 1 0,5
2 1 1 2 1,0
9 1 1 2 1,0 B
IAY
A
3 0 0 0 0,0
4 0 0 0 0,0
1 1 0 1 0,5
5 1 0 1 0,5
6 1 0 1 0,5
2 1 1 2 1,0
NILA
I
2 0 0 0 0,0
6 0 0 0 0,0
8 0 0 0 0,0
1 1 1 2 1,0
3 1 1 2 1,0
4 1 1 2 1,0
5 1 1 2 1,0
7 1 1 2 1,0
TERPENUHI 46 17 63 31,5
192
Tabel diatas menjelaskan hasil pemetaan mutu Tahun 2017 pada 2 Lembaga
Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berada di Kota Gunung Sitoli yaitu LKP
Central Com dan LKP Server Com.
Pada standar kompetensi lulusan yang terdiri dari 3 indikator yakni 1)
keberadaan standar kompetensi lulusan (SKL) 2) acuan penyusunan SKL 3)
rumusan SKL, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Gunung Sitoli yang telah dilakukan kegiatan pemetaan
mutu pada Tahun 2017, ada 1 (50%) lembaga yaitu LKP Server Com tidak
memenuhi ketiga indikator diatas.
Pada standar isi yang terdiri dari 11 indikator yakni 1) materi pembelajaran 2)
struktur kurikulum dan penetapannya 3) evaluasi kurikulum secara periodik
4) cara melakukan evaluasi kurikulum 5) acuan penyusunan/pengembangan
kurikulum 6) beban belajar peserta didik 7)pencapaian kompetensi peserta
didik 8) kualifikasi kompetensi berjenjang 9) proporsi teori dan praktek 10)
kalender program kursus dan pelatihan 11) sosialisasi Kalender program
kursus dan pelatihan, dapat diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Gunung Sitoli yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semuanya memiliki 10% s.d. 30% proporsi belajar teori dan proporsi
belajar praktek 70% s.d. 100% serta memiliki kalender program kursus dan
pelatihan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Server Com tidak tersedia
materi pembelajaran, tidak memiliki struktur kurikulum dan penetapannya,
beban belajar peserta didik kurang dari 60% yang dialokasikan sesuai dengan
kurikulum, peserta didik tidak mengikuti uji kompetensi dan LKP tidak
memiliki program belajar berkelanjutan. Dan semua (100%) lembaga tidak
mengevaluasi kurikulum secara periodik, tidak memiliki acuan
penyusunan/pengembangan kurikulum dan tidak menyosialisasi Kalender
program kursus dan pelatihan.
Pada standar proses yang terdiri dari 14 indikator yakni 1) keberadaan
silabus 2) penyusun silabus 3) evaluasi silabus 4) keberadaan dan kesesuaian
RPP dengan silabus 5) penyusun RPP 6) evaluasi RPP 7) materi pembelajaran
193
8) kegiatan pembelajaran yang interaktif 9) rasio alat belajar dengan jumlah
peserta didik 10) rasio pendidik dengan peserta didik 11) panduan penilaian
proses pembelajaran 12)hasil penilaian proses pembelajaran 13) kehadiran
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan 14) laporan pengawasan
proses pembelajaran, diketahui bahwa kedua lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Gunung Sitoli yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, 1 (50%) lembaga yaitu LKP Server Com tidak memiliki silabus, tidak
memiliki tim penyusun silabus, keberadaan RPP tidak sesuai dengan silabus,
tidak memiliki tim penyusun RPP, tidak tersedia materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran tidak melibatkan peserta didik, satu alat belajar
dipakai oleh 5 s.d. 10 peserta didik, dan tidak memiliki dokumen hasil
penilaian proses pembelajaran. Dan semua (100%) lembaga tidak
mengevaluasi silabus dan RPP, satu pendidik mengasuh 10 s.d. 20 orang
peserta didik, tidak memiliki dokumen panduan penilaian proses
pembelajaran, tidak memiliki dokumen presensi kehadiran peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan dan tidak memiliki dokumen laporan
pengawasan proses pembelajaran.
Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 6 indikator
yakni 1)kualifikasi akademik pendidik/instruktur 2)kompetensi
pendidik/instruktur 3)kualifikasi akademik tenaga kependidikan
4)kompetensi tenaga kependidikan 5)kualifikasi akademik penguji
6)kompetensi penguji, diketahui bahwa 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Kota Gunung Sitoli yang telah melakukan kegiatan pemetaan
mutu, semuanya memiliki pendidik/instruktur dengan kualifikasi akademik
yang dipersyaratkan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Server Com
tidak memiliki tenaga kependidikan yang sesuai dengan kualifikasi akademik
yang dipersyaratkan. Dan semua (100%) lembaga yaitu LKP Central Com dan
LKP Server Com tidak memiliki pendidik/instruktur yang sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan, tidak memiliki tenaga kependidikan yang
sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan, serta tidak memiliki penguji
194
yang sesuai dengan kualifikasi akademik dan kompetensi yang
dipersyaratkan.
Pada standar pengelolaan yang terdiri dari 19 indikator yakni 1)
kepemimpinan LKP 2) kualifikasi pimpinan 3) kompetensi pimpinan 4) visi,
misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik) 5) sosialisasi visi misi dan
tujuan 6) rencana kerja 7) sistem manajemen mutu 8) identitas papan nama
9) legalitas lembaga 10) struktur organisasi dan uraian tugas personal 11)
keberadaan operasional kursus dan pelatihan 12) strategi pemasaran 13)
kemitraan dengan pihak lain 14)bentuk kemitraan 15) penelusuran alumni
16) evaluasi kinerja lembaga 17) laporan evaluasi pelaksanaan program
kursus dan pelatihan 18) evaluasi kinerja pendidik 19) evaluasi kinerja tenaga
kependidikan, dapat diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan
pelatihan di Gunung Sitoli yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu
pada Tahun 2017, keduanya yaitu LKP Central Com dan LKP Server Com
memiliki rencana kerja, strategi pemasaran dilaksanakan dalam berbagai
bentuk promosi, memiliki data alumni dan pekerjaannya, dan mengevaluasi
kinerja tenaga kependidikan. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Server
Com tidak memiliki data kepemimpinan LKP, kualifikasi pimpinan tidak sesuai
dengan yang dipersyaratkan, tidak memiliki dokumen sistem panduan mutu,
legalitas lembaga tidak jelas, tidak memiliki bentuk kerjasama kemitraan,
tidak mengevaluasi kinerja lembaga, tidak memiliki laporan evaluasi
pelaksanaan program kursus dan pelatihan dan tidak mengevaluasi kinerja
pendidik. Dan (100%) semua lembaga yaitu LKP Central Com dan LKP Server
Com dimana kompetensi pimpinan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan,
tidak memiliki visi, misi, dan tujuan (jelas, realistik, terukur, spesifik), tidak
menyosialisasi visi misi dan tujuan, identitas papan nama tidak jelas, tidak
memiliki struktur organisasi dan uraian tugas personal, keberadaan
operasional kursus dan pelatihan yang meliputi kelas program bantuan sosial
tidak dilaksanakan secara berkala dan tidak menjalin kerjasama kemitraan
dengan pihak lain.
195
Pada standar sarana dan prasarana terdiri dari 11 indikator yakni 1)
ketersediaan bahan ajar 2) sarana pembelajaran 3) tempat baca dan bahan
bacaan 4) peralatan kantor dan meubeler 5) media pembelajaran 6) lahan
dan gedung 7) status kepemilikan gedung 8) ruang penunjang pengelolaan 9)
program pemeliharaan sarana dan prasarana 10) SIM dan fasilitas TIK 11)
penyebaran informasi/kebijakan, dapat diketahui bahwa dari 2
lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota Gunung Sitoli yang telah
dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2017, semua (100%) lembaga
memiliki sarana pembelajaran dan melakukan program pemeliharaan sarana
dan prasarana. Akan tetapi 1 (50%) lembaga yaitu LKP Central Com
melakukan pengolahan data masih secara manual dan tidak melakukan
penyebaran informasi/kebijakan. Sementara itu 1 (50%) lembaga yaitu LKP
Server Com tidak memiliki bahan ajar, lahan dan gedung belum layak
digunakan untuk tempat kursus, status kepemilikan gedung tidak jelas. Dan
(100%) semua lembaga tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan, tidak
memiliki sarana dan prasarana kantor, tidak tersedia media pembelajaran,
dan tidak memiliki ruang teori dan praktek.
Pada standar pembiayaan terdiri dari 6 indikator yakni 1)Rencana Anggaran
Biaya (RAB) tahunan 2)pencatatan/pembukuan 3)data sumber penerimaan
dana 4)tata administrasi keuangan 5)periode pelaporan keuangan
6)penggunaan keuangan, diketahui bahwa semua lembaga melakukan
pencatatan/pembukuan sesuai progam yang dilaksanakan. Akan tetapi 1
(50%) lembaga yaitu LKP Server Com tidak memiliki Rencana Anggaran Biaya
(RAB) tahunan dan tidak membuat laporan keuangan secara periodik. Dan
semua (100%) lembaga tidak memiliki dokumen data sumber penerimaan
dana dan dokumen tata administrasi keuangan.
Pada standar penilaian pendidikan terdiri dari 8 indikator yakni 1) panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran 2) komponen pedoman penilaian 3)
keberadaan soal teori dan praktek 4) penilaian hasil belajar 5) ujian akhir
lembaga (ujian lokal) 6) uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 7) dokumen
196
hasil belajar peserta didik 8) laporan hasil belajar peserta didik, dapat
diketahui bahwa dari 2 lembaga/program kursus dan pelatihan di Kota
Gunung Sitoli yang telah dilakukan kegiatan pemetaan mutu pada Tahun
2017, semua memiliki dokumen panduan pedoman penilaian akhir
pembelajaran, memiliki soal teori dan praktek, memiliki dokumen penilaian
hasil belajar, melaksanakan ujian akhir lembaga (ujian lokal), dan memiliki
dokumen hasil belajar peserta didik. Akan tetapi (100%) semua lembaga
yaitu LKP Central Com dan LKP Server Com tidak memiliki dokumen
komponen pedoman penilaian, peserta didik tidak ikut dalam uji kompetensi
dari lembaga sertifikasi dan tidak memiliki dokumen laporan hasil belajar
peserta didik.
197
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data (menggunakan persentase) hasil pemetaan mutu
sebanyak 52 satuan dan/atau program LKP yang berada di Provinsi
Sumatera Utara, diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Pada standar kompetensi lulusan (SKL), lembaga LKP pada umunya telah
memiliki dokumentasi standar kompetensi lulusan (SKL) sesuai dengan
jenis program yang dilaksanakan, sesuai dengan visi, misi, tujuan
lembaga, memiliki standar komptensi dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. SKL yang disusun mengaju pada dunia usaha dan Industri
(Dudi), asosiasi profesi, Standar Kompetensi Kelulusan Nasional
Internasional (SKKNI). Dan untuk rumusan SKL sebagian besar
mengandung unsur-unsur yang terdiri dari profil lulusan, unit
kompetensi, elemen kompetensi, indikator kelulusan dan capaian
pembelajaran.
2. Pada standar isi, lembaga LKP pada umumnya telah memiliki materi
pembelajaran sesuai jenis program yang dilaksanakan demikian juga
dengan strukur kurikulum yang memuat 8 unsur yaitu jenis program,
jenjang/level, standar kompetensi, kompetensi dasar, referensi, modul,
jam pelajaran dan total jam pelajaran. Sedangkan pada evaluasi
kurikulum dan cara melaksanakan evaluasi pada umumnya LKP tidak
melaksanakan kegiatan tersebut. Pada indikator pengembangan
kurikulum tidak memiliki acuan penyusunan. Beban belajar peserta didik
sesuai dengan jumlah jam yang tetapkan pada kurikulum. Pada umumnya
peserta didik telah lulus uji kompetensi. Kemudian LKP juga memiliki
program pembelajaran berkelanjutan dengan proporsi teori dan praktek
yang sesuai. Sebagian besar LKP memiliki kalender pendidikan namun
tidak di sosialisasikan.
198
3. Pada standar proses yang terdiri dari indikator keberadaan silabus,
penyusunan silabus dan kesesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dengan silabus sebagian besar LKP telah memiliki dan sesuai
dengan kriteria yang ada. Namun sebagian besar LKP tidak melakukan
evaluasi silabus. Pada indikator penyusunan RPP, evaluasi RPP, materi
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang interaktif sebagian besar
LKP tidak memiliki dokumen sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Rasio alat pembelajaran dengan jumlah peserta didik jumlahnya sangat
memadai yaitu 1:1, demikian juga dengan rasio pendidik dan peserta
didik adalah 1 pendidik dengan 5 orang peserta didik. Sebagian besar LKP
memiliki panduan penilaian proses pembelajaran yang dilengkapi dengan
SK dari pimpinan lembaga dengan meliputi unsur yakni teori, praktek,
waktu dan form penilaian. Demikian juga dengan hasil penilaian proses
pembelajaran, sebagian besar LKP telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan RPP. Sebagian besar LKP memiliki dokumen
presensi kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)
pada 3 tahun terakhir. Namun sebagian besar LKP tidak memiliki
bukti/dokumen laporan pengawasan.
4. Pada standar PTK, sebagian besar pendidik/instruktur LKP memiliki
kualifikasi akademik yang sesuai/relevan dengan program yang
dilaksanakan. Namun sebagian besar pendidik/instruktur LKP tidak
memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keahlian. Kualifikasi
pendidikan formal untuk tenaga kependidikan sebagian besar hanya
berijazah SMA dan tidak memiliki sertifikat kegiatan dikat yang sesuai
dengan keahliannya. Untuk penguji, sebagian besar LKP tidak memiliki
kualifikasi penguji sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan serta
tidak memiliki kompetensi penguji yang sesuai dengan bidang keahlian
dan sertifikat kegiatan diklat kompetensi penguji.
5. Pada standar sarana dan prasarana sebagian besar LKP tidak memiliki
modul atau bahan ajar sesuai dengan program yang dilaksanakan namun
199
memiliki sarana pembelajaran berupa meja, kursi, lemari dan
perlengkapan sesuai dengan program yang dilaksanakan. LKP juga
sebagian besar tidak memiliki tempat baca dan bahan bacaan yang sesuai
dengan program yang dilaksanakan. Demikian juga dengan peralatan
kantor dan meubeler serta media pembelajaran tidak tersedia dalam
mendukung proses pembelajaran. Sebagian besar LKP memiliki lahan,
gedung namun tidak memiliki status kepemilikan gedung yang jelas.
Demikian juga dengan ruang penunjang pengelolaan pembelajaran,
sebagian besar LKP tidak memiliki ruang teori dan praktek yang terpisah.
LKP juga tidak melakukan pemeliharaan prasarana dan sarana secara
berkala dan insidental. Pada pengelolaan data, sebagian besar LKP masih
menggunakan pengelolaan secara manual dan tidak memiliki media
penyebaran informasi.
6. Untuk standar pengelolaan sebagian besar LKP memiliki biodata yang
lengkap dan ada surat keputusan pengangkatan dari pimpinan
tertinggi/yayasan. Namun kualifikasi akademik dan kompetensi pimpinan
LKP sebagian besar tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
LKP sebagian besar memiliki visi, misi dan tujuan tetapi tidak melakukan
sosialisasi. Sebagian besar LKP tidak memiliki rencana kerja, tidak
memiliki dokumen sistem panduan mutu dan papan nama. Sebagian
besar LKP memiliki legalitas pendirian sesuai dengan nama dan alamat
lembaga. Pada struktur ogranisasi dan uraian tugas personil, sebagian
besar LKP memilikinya. Keberadaan operasional kursus dan pelatihan
yang meliputi kelas regular, non regular, private dan in house training
sebagian besar LKP tidak memiliki kelas tersebut. Sebagian besar LKP
tidak melakukan strategi pemasaran, kemitraan/kerjasama, program
alumni, evaluasi kinerja lembaga, menyusun laporan, juga tidak
melakukan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan.
7. Pada standar pembiayaan sebagian besar LKP tidak memiliki rencana
anggaran biaya (RAB) tahunan, pembukuan, sumber dana yang tetap, tata
200
administrasi keuangan yang baik, pelaporan secara periodik dan juga
tidak mempunyai pelaporan dalam penggunaan anggaran.
8. Pada standar penilaian pendidikan sebagian besar LKP memiliki panduan
pedoman penilaian akhir pembelajaran namun komponen pedoman tidak
sesuai dengan ktiteria yang telah ditetapkan. Kelengkapan soal teori dan
praktek sesuai dengan program dan level yang diselenggarakan.
Dokumen penilaian hasil belajar tersedia sesuai dengan kriteria yang ada
(presensi, penugasan, ujian tengan pembelajaran, ujian akhir lembaga
dan ujian kompentensi melalui lembaga sertifikasi). LKP sebagian besar
melakukan ujian lokal namun peserta didik tidak mengikuti uji
kompetensi dari lembaga sertifikasi kompetensi (LSK), lembaga sertfikasi
profesi (LSP), lembaga sertfikasi internasional maupaun institusi lainnya
yang mengadakan uji kompetensi. Dokumen hasil belajar peserta didik
sebagian besar LKP memiliki namun tidak melaporkan hasil tersebut
kepada pemangku kepentingan yakni pimpinan lembaga, dinas
pendidikan setempat, penilik, peserta didik dan orang tua peserta didik.
B. Rekomendasi.
Berdasarkan hasil simpulan diatas, maka dapat diberikan rekomendasi
kepada
1. Dinas Pendidikan Kab/kota agar:
a. Melakukan pembinaan dan pendampingan dalam pemenuhan
delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) di LKP.
b. Meningkatkan anggaran/dana guna peningkatan kompetensi PTK LKP
sesuai dengan program atau jenis kursus dan pelatihan yang
diselenggarakan.
c. Menyusun anggaran untuk memberikan bantuan berupa sarana dan
prasarana bagi LKP sesuai dengan program atau jenis kursus dan
pelatihan yang diselenggarakan.
2. UPT BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara
201
Sesuai dengan tugas dan fungsi BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara
diantaranya adalah melaksanakan pemetaan mutu, supervisi,
pengembangan sumber daya dan fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan
program direkomendasikan agar:
a. Melaksanakan pemetaan mutu di semua LKP tidak hanya sampai di
kabupaten kota namun sampai ke LKP yang berada di daerah
pedesaan.
b. Dalam pelaksanaan supervisi agar dapat melaksanakan:
1) Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan pada standar isi
yaitu pada evaluasi kurikulum dan cara melaksanakan evaluasi,
acuan peyusunan pengembangan kurikulum, penyusunan beban
belajar peserta didik yang sesuai dengan jumlah jam yang
tetapkan pada kurikulum dan cara menyosialisasikan kalender
pendidikan.
2) Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan pada standar
proses dalam hal evaluasi silabus, penyusunan RPP, evaluasi,
materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang interaktif,
indikator hasil penilaian proses pembelajaran, penyusunan
laporan pengawasan.
3) Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan dalam
penyusunan modul, bahan ajar sesuai dengan program atau jenis
kursus dan pelatihan yang diselenggaran oleh LKP,
menyosialisasikan visi, misi dan tujuan LKP, penyusunan rencana
kerja, sistem panduan mutu dan pembuatan papan nama LKP.
4) Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan dalam pemberian
motivasi agar LKP dapat membuka kelas regular, nonregular,
private dan in house training.
5) Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan dalam hal
penyusunan RAB tahunan, pembukuan, sumber dana, tata
202
administrasi keuangan dan pelaporan serta penggunaan
anggaran.
6) Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan dalam hal
penyusunan panduan, pedoman penilaian akhir pembelajaran
dan tata cara mengikuti uji kompetensi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
7) Merencanakan, mengadakan kegiatan peningkatan kompetensi
bagi pendidik dalam pendidikan dan pelatihan (diklat)
peningkatan mutu kompetensi pendidik dan bagi tenaga
kependidikan LKP melalui diklat manajerial, kewirausahaan,
kepribadian dan sosial. Untuk penguji melalui diklat kompetensi
paedagogik, profesional , kepribadian, sosial sesuai dengan
bidang keahliannya.
c. Dalam fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program agar :
1) Melakukan pengembangan kurikulum LKP sesuai dengan
jenis/program kursus dan pelatihan yang diselenggrarakan.
2) Melakukan pengembangan model – model pembelajaran LKP
sesuai dengan hasil pemetaan mutu.
3) Melakukan pengembangan media – media pembelajaran sesuai
dengan jenis/program kursus dan pelatihan yang
diselenggrarakan.
3. Ditjen PAUD dan Dikmas
Ditjen PAUD dan Dikmas sebagai pembina satuan PAUD dan Dikmas agar:
a. Melakukan pembinaan secara teknis edukatif baik dalam pengelolaan
maupun dalam hal sarana dan prasana LKP.
b. Menyebarluaskan NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Kriteria)
penyelenggaraan LKP dalam pemenuhan delapan Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
c. Perlu adanya perbaikan sistem pada aplikasi pemetaan mutu.
Dikarenakan ada beberapa item dalam aplikasi yang tidak dapat diisi
203
sehingga berpengaruh terhadap hasil analisis pemetaan mutu itu
sendiri.
204
BAB VI PENUTUP
Pemetaan mutu bukan sekedar untuk mengelompokkan atau mengklasifikasi
satuan dan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat
menurut kriteria tertentu, melainkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi
yang sistematis, lengkap, dan objektif.
Persoalan dan kebutuhan informasi makin mendesak seiring dengan keinginan
untuk mewujudkan pengelolaan satuan dan penyelenggaraan program PAUD
dan Dikmas yang efektif dan efisien serta berhasil dan berdaya guna. Oleh karena
itu, pemetaan mutu satuan dan/atau program harus dilakukan secara terarah,
dan berkesinambungan agar maksud dan tujuannya dapat tercapai secara
optimal.
205
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala Puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan karunia dan
nikmat-Nya kepada kita, sehingga disela-sela kesibukan rutinitas yang cukup
menyita waktu akhirnya Buku Analisis Data Hasil Pemetaan Mutu satuan
dan/atau program LKP Tahun 2017 dapat tersusun.
Analisis data yang tersaji pada Buku Analisis Data Hasil Pemetaan Mutu satuan
dan/atau program LKP Tahun 2017 ini berisi analisis data (persentase) sebanyak
52 satuan dan/atau program LKP yang berada di Provinsi Sumatera Utara.
Diharapkan informasi yang terangkum dalam di dalam pada Buku Analisis Data
Hasil Pemetaan Mutu satuan dan/atau program LKP Tahun 2017 ini dapat
menjadi salah satu acuan dalam membuat kebijakan tentang pengembangan dan
pembinaan satuan dan/atau program LKP serta dapat membantu para pengelola
pendidikan dalam menangani tata kelola, pemerataan akses, peningkatan mutu,
dan daya saing sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan nasional.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, penilik PNF, organisasi mitra, pamong belajar dan staf di
BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara serta semua pihak yang kompeten yang
telah membantu terwujudnya Buku Analisis Data Hasil Pemetaan Mutu satuan
dan/atau program LKP Tahun 2017.
Mengetahui Medan, Desember 2017 Kepala BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara Kepala Seksi Informasi dan Kemitraan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara
Drs. Irwan Safii, M.Pd Angku Indrajaya, SH NIP. 19651231 199203 1 014 NIP. 19620711 198503 1 002
i