bab i dermatitis

21
BAB I PENDAHULUAN Dermatitis numularis merupakan penyakit peradangan dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Gambaran klinis seperti ini merupakan gambaran khas pada dermatitis numularis, sehingga dapat menyingkirkan penyakit lainnya yang memiliki pola lesi yang sama, seperti psoriasis gutata, dermatofitosis, dermatitis kontak alergi, dermatitis atopik dan dermatitis stasis. Secara histologi, dermatitis numularis ditandai oleh dermatitis spongiotik akut atau subakut. Dermatitis numularis biasanya merupakan penyakit kronis. Lesi biasanya muncul kembali atau dapat bertahan untuk waktu yang lama. Dalam penelitian yang terkait, 22% pasien bebas dermatitis dalam dua tahun, 25% mempunyai periode bebas lesi berkisar antara beberapa minggu hingga beberapa tahun, dan 53 % tidak pernah bebas dari dermatitis, kecuali bila menggunakan terapi lokal. Sebuah survei tentang prevalensi penyakit kulit dilakukan di Amerika Serikat pada sampel lebih dari 20.000 orang yang mewakili seluruh populasi, dan yang diperiksa dengan teliti untuk penyakit kulit, hampir sepertiga 1

Upload: firdhatriasurya

Post on 02-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Dermatitis

BAB I

PENDAHULUAN

Dermatitis numularis merupakan penyakit peradangan dengan keluhan gatal, yang

ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas,

umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Gambaran klinis seperti ini

merupakan gambaran khas pada dermatitis numularis, sehingga dapat menyingkirkan

penyakit lainnya yang memiliki pola lesi yang sama, seperti psoriasis gutata,

dermatofitosis, dermatitis kontak alergi, dermatitis atopik dan dermatitis stasis. Secara

histologi, dermatitis numularis ditandai oleh dermatitis spongiotik akut atau subakut.

Dermatitis numularis biasanya merupakan penyakit kronis. Lesi biasanya muncul

kembali atau dapat bertahan untuk waktu yang lama. Dalam penelitian yang terkait, 22%

pasien bebas dermatitis dalam dua tahun, 25% mempunyai periode bebas lesi berkisar

antara beberapa minggu hingga beberapa tahun, dan 53 % tidak pernah bebas dari

dermatitis, kecuali bila menggunakan terapi lokal.

Sebuah survei tentang prevalensi penyakit kulit dilakukan di Amerika Serikat

pada sampel lebih dari 20.000 orang yang mewakili seluruh populasi, dan yang diperiksa

dengan teliti untuk penyakit kulit, hampir sepertiga memiliki kelainan kulit yang

signifikan. Prevalensi dari semua bentuk eksim adalah 18 per 1000, tujuh di antaranya

memiliki dermatitis atopik. Eksim tangan, eksim dyshidrotic dan eksim numularis

masing-masing memiliki sekitar 2 per 1000.

Dalam kebanyakan kasus dermatitis numularis, penyebabnya tidak diketahui.

Infeksi, trauma, stres emosional, obat-obatan, serosis telah menekankan mungkin faktor

etiologi. Obat-obatan seperti isoniazid, asam aminosalicyclic, emas, metildopa juga telah

terlibat sebagai penyebab dermatitis numularis. Hal ini sering dikaitkan dengan kulit

kering.

Dermatitis numularis biasanya dimulai pada kaki bagian bawah, dorsum manus,

atau permukaan ekstensor dari lengan. Lesi primer berbentuk koin, eritematosa,

edematosa, vesikular, dan patch. Kebanyakan lesi 20-40 cm saat lesi baru muncul, lesi

1

Page 2: BAB I Dermatitis

lama berkembang sebagai papul lesi vesikular satelit kecil muncul di pinggiran dan

kering dengan plak utama. Pada kasus yang parah kondisi dapat menyebar ke patch

seukuran telapak tangan atau lebih besar.

Pemeriksaan laboratorium dapat digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Ada

2 jenis pemeriksaan laboratorium yang bisa kita lakukan, yaitu uji tempel dan biopsi.

Untuk uji tempel dapat berguna dalam kasus-kasus kronis untuk menyingkirkan

dermatitis kontak. Dalam serangkaian dari India, hanya di bawah satu setengah dari 50

pasien memiliki uji tempel positif colophony, nitrofurazone, neomycin sulfat, dan nikel

sulfat. Kadar imunoglobulin E Serum normal. Histopatologi dermatitis numularis adalah

parakeratosis mengandung plasma, neutrofil dan psoriasiform epidermal hiperplasia

dengan spongiosis, dermal infiltrat perivaskular superfisial limfosit, makrofag dan

eosinofil.

Untuk pengobatan kita menggunakan steroid topikal pada pertengahan jangkauan

potensi tinggi adalah untuk pengobatan. Penghambat kalsineurin, tacrolimus dan

pimekrolimus, dan persiapan tar juga efektif. Emolien dapat ditambahkan jika ada

disertai xerosis. Antihistamin oral berguna jika pruritus parah. Antibiotik oral

diindikasikan bila infeksi sekunder hadir.

2

Page 3: BAB I Dermatitis

BAB II

LAPORAN KASUS

I. IDENTIFIKASI

Nama : An. D

Usia : 7 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : KP. Ciganggeng Raya. Lengkong

Tanggal Masuk : 22 Oktober 2015

Tanggal Periksa : 22 Oktober 2015

II. ANAMNESIS

*Diperoleh secara allo dan autoanamnesis pada tanggal 22 Oktober 2015, pukul 11.30

WIB.

a. Keluhan Utama

Terdapat bercak kemerahan sejak 1 bulan yang lalu SMRS

b. Keluhan Tambahan

Gatal, Perih jika Digaruk pada daerah yang terdapat bercak.

3

Page 4: BAB I Dermatitis

c. Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Syamsudin, SH dengan

keluhan timbul bercak kemerahan pada kulit bagian Wajah, lengan dan kaki. Keluhan

lain berupa gatal pada daerah yang sama. Pasien mengatakan bahwa keluhan ini muncul

sejak ± 1 bulan yang lalu. Awalnya ibu pasien mengatakan kemerahan muncul di bagian

wajah yang sebelumnya berupa lenting berair, gatal, keluar cairan bening yang pecah

lalu mengering dan makin lama melebar berdiameter 1 cm.

Kemudian muncul keluhan lain ± 1 minggu SMRS dengan gejala yang sama di

lengan dan telapak kaki. Keluhan berupa lenting berair, gatal, keluar cairan bening yang

pecah lalu mengering dan berbentuk seperti bulat seperti coin. Lesi juga sempat

mengering kemudian timbul kembali.

Pasien mengatakan tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya 1

tahun yang lalu. Pasien berobat ke mantri 3 minggu SMRSà Di berikan obat Kalcinol.

Bercak kemerahan diwajah semakin membesar. Merasa tidak ada perubahan pada daerah

lesi orang tua pasien membawa pasien ke dokter dan diberikan obat syirup dan obat

berupa pil orang tua pasien lupa nama obatnya dan juga tidak dirasakan adanya

perbaikan. Keluhan rasa nyeri ataupun panas pada kulitnya disangkal. Keluhan rasa baal

pada lesi disangkal. Keluhan yang sama pada keluarga disangkal. Selain keluhan kulit,

pasien juga mengeluhkan gigi berlubang.

d. Riwayat Penyakit Dahulu

- Penyakit yang sama sebelumnya disangkal.

- Riwayat diabetes melitus dan hipertensi disangkal.

- Riwayat asma disangkal.

- Pasien tidak sedang dalam pengobatan jangka lama.

- Riwayat alergi makanan disangkal.

- Riwayat sedang sakit gigi.

4

Page 5: BAB I Dermatitis

e. Riwayat Penyakit keluarga

- Penyakit yang sama dengan pasien disangkal

- Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, atopi di keluarga inti (-) keluarga besar (?)

III. PEMERIKSAAN FISIK

a. Status Generalikus

Kesadaran : CM

Tekanan darah : -

Laju nadi : 85x/menit

Laju napas : 20 x/menit

Suhu : Afebris

Anemis : -/-

Edema : -

Sianosis : -

Ikterus : -

5

Page 6: BAB I Dermatitis

b. Status Dermatologikus

Letak Lesi

Wajah, punggung, kedua lengan, dan telapak kaki.

Efloresensi

Primer :

Eritema : + Bula hemoragik : -

Hipopigmentasi : + Scratch mark : -

Papula : + Hipopion : -

Nodula : - Planus : -

Vesikula : - Urtika : -

Bula : - Tumor : -

Pustula : - Kista : -

Bula purulen : - Plak : +

Sekunder:

Skuama : + Krusta : +

Likenifikasi : - Ekskoriasi : +

Fisura : - Eksfoliasi : -

Rhagaden : - Maserasi : -

Granulasi : - Erosi : -

Fistula : -

6

Page 7: BAB I Dermatitis

Sifat UKK

Ukuran : Lentikular, nummular.

Susunan/bentuk : tidak teratur.

Penyebaran dan lokasi : Regional.

7

Page 8: BAB I Dermatitis

IV. RESUME

Pasien An. D, perempuan usia 7 tahun, datang dengan keluhan timbul bercak eritema

pada kulit di Wajah, kedua lengan dan kaki. Keluhan lain berupa gatal pada daerah yang

sama. Keluhan muncul sejak ± 1 bulan yang lalu. Bercak kemerahan muncul di bagian

wajah yang sebelumnya berupa lenting berair, gatal, keluar cairan bening yang pecah

lalu mengering dan makin lama melebar berdiameter 1 cm. Keluhan lain ± 1 minggu

SMRS dengan gejala yang sama di lengan dan telapak kaki berbentuk bulat seperti koin.

Lesi juga sempat mengering kemudian timbul kembali.

Pemeriksaan Fisik:

Kesadaran : CM

8

Page 9: BAB I Dermatitis

Laju nadi : 85x/menit

Laju napas : 20 x/menit

Status Dermatologikus:

Lokasi : wajah, kedua lengan, tungkai dan telapak kaki

Efloresensi

Primer : Eritema, papula, hipopigmentasi

Sekunder : Skuama, Krusta, eksoriasi

Sifat UKK

Ukuran : Lentikular, numular.

Susunan/bentuk : Tidak teratur.

Penyebaran dan lokasi : Regional

V. DIAGNOSIS BANDING

o Dermatitis Atopi

o Dermatitis kontak

VI. DIAGNOSIS KERJA

o Dermatitis Numularis

VII. TATA LAKSANA

o Non- Medikamentosa

Jaga hygiene, mandi air bersih + sabun non-iritan

Edukasi kekambuhan

Mencegah kulit kering, trauma (e.g. tidak menggaruk), bahan iritatif

9

Page 10: BAB I Dermatitis

o Medikamentosa.

Cr. Betametasone

Baby Cream.

CTM, 2 kali ½ tablet.

VIII. PROGNOSIS

Dubia ad Vitam : Dubia ad Bonam

Dubia ad Fungsionam : Dubia ad Bonam

Dubia ad Sanationam : Dubia ad Malam

10

Page 11: BAB I Dermatitis

BAB III

ANALISA KASUS

3.1. Diagnosis Banding

- Anamnesis:

Keluhan Utama: Terdapat bercak merah berebntuk bulat sejak 1 bulan yang lalu.

Diagnosis Banding:

1. Dermatitis Atopi

2. Dermatitis Numular

3. Dermatitis Kontak

4. Dermatitis Statis

5. Psoriasis

6. Tinea Korporis

7. Pioderma

- Dermatitis Kontak alergika (DKA)

Dermatitis kontak alergika merupakan inflamasi pada kulit melalui mekanisme imonologik

disebabkan kulit terpapar bahan alergen eksogen. Predileksi yaitu kepala, leher, anggota tubuh

bagian atas, lengan, tangan, perut, pangkal paha, dan ekstremitas bawah. Gejala klinis berupa

rasa gatal. Lesi akut berupa makula yang eritematus, batas tidak jelas dan diatasnya terdapat

papul,vesikel, bula yang bila pecah menjadi lesi eksudatif. Bentuk lesi kronis berupa makula

hiperpigmentasi disertai likenifikasi dan ekskoriasi.

11

Page 12: BAB I Dermatitis

Gambar 2. Dermatitis Kontak

Alergika

Tinea korporis

Predileksi tinea korporis adalah wajah, anggota gerak atas dan bawah, dada,

punggung, tidak termasuk kaki, tangan, dan pangkal paha. Gambaran klinis berupa lesi

annular dan iris, tampak makula eritematus berbatas tegas, tepi polisiklik, aktif

(meninggi, ada papul, vesikel, meluas) dan sembuh di tengah (central healing) tertutup

skuama.

Gambar 4. Tinea Corporis

Psoriasis vulgaris

Bentuk psoriasis yang paling tersering dijumpai, sering disebut tipe plakat. Tempat

predileksi adalah daerah yang mudah terkena trauma seperti siku, lutut, sacrum, kepala, dan

genetalia. Lesi biasanya berupa plak eritematosa dengan ukuran bervariasi dari gutata,

numular, sampai plakatyang tertutup skuama tebal, kasar, kering, transparan dan berlapis

yang berwarna putih keperakan.11

12

Page 13: BAB I Dermatitis

Gambar 5. Psoriasis versikolor pada lengan.

3.2. Analisa Diagnosis Kerja

- Riwayat Penyakit sekarang:

Keluhan muncul 1 bulan yang lalu, di wajah, lengan, tungka dan kaki. Bercak

berwarna kemerahan, disertai lenting berisi air dan terasa sangat gatal. Lesi juga

sempat mongering dan kemudian timnbul kembali.

- Dari Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik:

Polimorfik, Gatal, Lesi berbentuk koin, berbatas tegas, riwayat papulovesikel, mudah

pecah dan basah. Hal ini sesuai dengan lesi dermatitis numularis.

Variabel Kasus Teori

Epidemiologi - 7 tahun - Semua umur, terutama

dewasa

Etiologi dan Faktor

Risiko

- Kulit kering - Tidak diketahui, banyak

factor yang ikut berperan.

Infeksi sebelumnya,

trauma, dermatitis kontak,

kulit cenderung kering.

Manifestasi Klinis - Pasien mengeluhkan kulit

wajah, kedua lengan,

tungakai dan telapak kaaki

- Penderita dermatitis

numularis umumnya

mengeluh sangat gatal.

13

Page 14: BAB I Dermatitis

disertai gatal yang minimal.

- Regio lesi : wajah, kedua

lengan, tungkai dan telapak

kaki.

- UKK Primer : Eritema,

Papul, Hipopigmentasi

- UKK Sekunder : Skuama,

krusta, eksoriasi

- Distribusi : Regional

- Besar lesi : Lentikular dan

nummular.

- Tempat predileksi: tungkai

bawah, badan, lengan

termasuk punggung

tangan.

- Kelainan kulit: lesi akut

berupa vesikel dan

papulovesikel (0.3-1.0cm),

kemudan membesar

dengan cara berkonfluensi

atau meluas kesamping,

membentuk suatu lesi

karakteristik seperti

uangang logam (coin),

eritematosa, sedikit

edematosa dan berbatas

tegas. Lambat laun vesikel

pecah terjadi eksudasi,

kemudian mengering.

- Besar kelainan bervariasi :

lentikular, numular, plakat.

Pemeriksaan

Penunjang

- Tidak dilakukan - Tes hitopatologi

- Patch test dan prick test

Tatalaksana Non medikamentosa

- Edukasi mengenai penyakit

pasien

- Menjaga kebersihan tubuh

- Anjuran untuk berobat ke

dokter gigi

Medikamentosa

- Mencari faktor pencetus,

seperti trauma sebelumnya,

infeksi lokal, konsumsi

obat-obatan, konsumsi

alkohol, sterss psikis.

Oral:

- Antibiotik

14

Page 15: BAB I Dermatitis

Oral:

- CTM tab 2 dd 1

Topikal:

- Cr. Betametasone

- Baby Cream

- Antiinflamasi

- Steroid Sistemik

Topikal

- Emolien

Pemberian emolien

bertujuan untuk menjaga

kelembaban kulit,

sehingga kulit tidak

menjadi kering.

- Glukokortikoid, takrolimus,

pimekrolimus.

- Preparat ter konsentrasi 2-

5%

Preparat ter bersifat

antiradang. Dapat dibagi

menjadi 3 yaitu, fosil,

kayu dan batubara.

Penggunaan ter yang

berasal dari fosil lebih

baik digunakan pada

psoriasis akut,

sedangkan ter yang

berasal dari batubara

lebih baik digunakan

pada psoriasis kronik.

15

Page 16: BAB I Dermatitis

DAFTAR PUSTAKA

1. Sterry W, Paus R, Burgdof WH. Dermatology. USA. Thieme : 2006. P. 197.2. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rooks Textbook of Dermatology Volume 1 8 th

ed. USA. Gasington Road, Oxford. 2010. p. 23.9-23.10.3. Jiamton S, Tangjaturonrusamee C, Kulthanan K, Clinical Features and Aggravating

Factors in Nummular Eczema in Thais. In: Department of Dermatology, Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University, Bangkok, Thailand: 2012.p.36-37

4. Muhlis, et al. Nummular Dermatitis Treated With Corticosteroid and Antibiotic. Departemnt of Dermatology Medical Faculty Of Hasanuddin University . 2013.Vol 2:74-78

5. James WD, Berger TG, Dirk ME. Atopic Dermatitis, Eczema and Noninfectious Immunodeficiency Disorders. In Andrews Disease of the Skin Clinical Dermatology. 10st edition. USA: Saunder-Elsevier; 2011.p.62-63,77.

6. Button BK. ABC of Dermatology. 4th. BMJ. London. 2005. 17-267. Thomas HR, Robert LM. Nummular Eczema and Lichen Simplex Chronicus/Prurigo

Nodularis. In: Wolf K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS. Fitzpatricks’s Dermatology in general Medicine. New York: McGraw Hill; 2008.p.158-159

16