bab i dmpss kota samarinda
DESCRIPTION
Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Samarinda adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kota Samarinda dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.TRANSCRIPT
![Page 1: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/1.jpg)
i
![Page 2: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/2.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................III
DAFTAR SINGKATAN................................................................VII
BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Maksud dan Tujuan1.3 Landasan Hukum1.4 Kedudukan Memorandum Program1.5 Metode Penyusunan1.6 Sistematika Dokumen:BAB 2 KERANGKA KERJA LOGIS PEMBANGUNAN SANITASI KOTA/KABUPATEN2.1 Umum2.2 Sub sektor Air Limbah2.3 Sub sektor Persampahan2.4 Sub sektor Drainase2.5 HigieneBAB 3 KONSOLIDASI PROGRAM DAN KEGIATAN3.1 Metode konsolidasi3.2 Proses dan Hasil Konsolidasi3.3 Program PrioritasBAB 4 KEBUTUHAN STUDI DAN DESAIN TEKNIS4.1 Master Plan4.2 Studi Kelayakan4.3 Detailed Engineering Desain4.4 Perlindungan Sosial dan LingkunganBAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI JANGKA MENENGAHUraian dan tabel-tabel mengenai Program/Kegiatan Jangka Menengah (5 tahunan):• Nama Program dan Kegiatan (untuk setiap subsektor sanitasi)• Lokasi kegiatan• Volume kegiatan• Jumlah Kebutuhan Biaya• Sumber Pembiayaan• Dinas/Instansi Pelaksana• Informasi dan keterangan lainnyaDilengkapi dengan uraian mengenai
Rencana Jadual Perlaksanaan (Skedul) Rencana Pendanaan dan Sumbernya Manajemen dan 0rganisasi Pelaksana
BAB 6 RENCANA IMPLEMENTASI TAHUNANUraian dan tabel-tabel mengenai Program/Kegiatan Tahunan (n+1, n+2 dst)• Nama Program dan Kegiatan (untuk setiap subsektor sanitasi)
ii
![Page 3: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/3.jpg)
• Lokasi kegiatan• Volume kegiatan• Jumlah Kebutuhan Biaya• Sumber Pembiayaan• Dinas/Instansi Pelaksana• Informasi dan keterangan lainnyaDilengkapi dengan uraian tentang kesiapan implementasi:• Ketersediaan Studi dan Disain Teknis• Ketersediaan dan komitmen Anggaran• Kesiapan lahan• Kesiapan masyarakat setempatBAB 7 RENCANA PENGELOLAAN PROGRAM7.1 Manajemen dan Organisasi7.2 Rencana Pendanaan7.3 Rencana Jadual Pelaksanaan7.4 Rencana Pengadaan Barang dan Jasa (Procurement Plan)BAB 8 REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT8.1 Rekomendasi8.2 Tindak lanjutLAMPIRAN-LAMPIRANA. Program dan Kegiatan Tahun n+1 sampai dengan Tahun n+5B. Ruang Lingkup Pekerjaan Studi dan Desain TeknisC. Data dan informasi pendukung lainnya sesuai kebutuhan.
Lampiran CDaftar Program/Kegiatan yang Dapat Dibiayai APBNPembiayaan melalui Ditjen Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum:1. Rehab/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Terpusat Skala Kota2. Rehab/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Setempat dan Komunal3. Rehab/Peningkatan/Pembangunan Drainase Perkotaan4. Rehab/Peningkatan/Pembangunan TPA Sampah dan Pengadaan Alat Berat Persampahan Kota5. Pembangunan PS Sampah Terpadu 3R
Daftar Program/Kegiatan Pembangunan Sanitasi:1) Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat Skala Kotaa) Studi Pra Kelayakan, Studi Kelayakan, Studi AMDALb) Perencanaan Teknisc) Penyiapan Masyarakatd) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Terpusat Skala Kotae) Pengadaan Peralatanf) Supervisi2) Infrastruktur Air Limbah Sistem Setempat dan Sistem Komunala) Perencanaan Teknisb) Pemberdayaan/Penyiapan Masyarakat
iii
![Page 4: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/4.jpg)
c) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Sistem Setempat dan Komunald) Supervisi3) Infrastruktur Drainase Perkotaana) Studi Pra Kelayakan, Studi Kelayakan, Studi AMDALb) Perencanaan Teknisc) Penyiapan Masyarakatd) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Drainase Perkotaane) Pengadaan Peralatanf) Supervisi4) Infrastruktur Tempat Prosesan Akhir (TPA) Sampaha) Studi Pra Kelayakan, Studi Kelayakan, Studi AMDALb) Perencanaan Teknisc) Penyiapan Masyarakatd) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Terpusat Skala Kotae) Pengadaan Peralatanf) Supervisi5) Infrastruktur Tempat Pengolahan Sampah Terpadu/3Ra) Perencanaan Teknisb) Pemberdayaan/Penyiapan Masyarakatc) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Sistem Setempat dan Komunald) Supervisi
JADWAL KEGIATAN
iv
![Page 5: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/5.jpg)
DAFTAR SINGKATAN
ADB : Asian Development BankAMDAL : Analisis Mengenai Dampak LingkunganAMPL : Air Minum dan Penyehatan LingkunganAPBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAPBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahAUSAID : Australian Aid AgencyBABS : Buang Air Besar SembaranganBAKD : Bina Administrasi Keuangan DaerahBAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahBAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan NasionalB3 : Bahan Berbahaya dan BeracunBLU : Badan Layanan Umum BLUD : Badan Layanan Umum DaerahCBD : Central Business DistrictCDM : Clean Development MechanismCK : Cipta KaryaCLTS : Community-Led Total SanitationCF : City FacilitatorCSR : Corporate Social ResponsibilityCSS : City Sanitation Strategy (SSK)DAK : Dana Alokasi KhususDAU : Dana Alokasi UmumDSCR : Debt Service Coverage RatioDED : Detailed Engineering DesignDEWAT(S) :Decentralized Waste Water Treatment SystemDIPK : Daftar Isian Pengusulan Kegiatan DLH : Dinas Lingkungan HidupDPRD : Dewan Perwakilan Rakyat DaerahDPU : Dinas Pekerjaan UmumEIA : Environmental Impact AssessmentEIRR : Economic Internal Rate of ReturnEHRA : Environmental Health Risk AssessmentFIRR : Financial Internal Rate of ReturnFS : Feasibility StudyIndII : Indonesia Infrastructure InitiativeINPRES : Instruksi PresidenIPAL : Instalasi Pengolahan Air LimbahIPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur TinjaISSDP : Indonesia Sanitation Sectors Development ProgramJBIC : Japan Bank for International Cooperation
v
![Page 6: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/6.jpg)
JICA : Japan International Cooperation AgencyKAK : Kerangka Acuan KerjaKDH : Kepala DaerahKEPPRES : Keputusan PresidenKLH : Kementrian Lingkungan HidupK/L : Kementrian dan LembagaKMW : Konsultan Managemen WilayahKNSP : Kebijakan Nasional Strategi PembangunanKPS : Kemitraan Pemerintah dan SwastaKSM : Kelompok Swadaya MasyarakatKUA : Kebijakan Umum AnggaranLARAP : Land Acquisition and Resettlement PlanLSM : Lembaga Swadaya MasyarakatMCK : Mandi Cuci dan KakusMDF : Municipal Development FundsMDGs : Millenium Development GoalsMONEV : Monitoring dan EvaluasiMP : Memorandum ProgramMusrenbang : Musyawarah Perencanaan PembangunanNGO : Non-Governmental OrganizationNSPK : Norma Standar Pedoman dan KriteriaPAD : Pendapatan Asli DaerahPE : Population EquivalentPEMDA : Pemerintah DaerahPERMENDAGRI : Peraturan Menteri Dalam NegeriPERMENKES : Peraturan Menteri KesehatanPERMEN-PU : Peraturan Menteri Pekerjaan UmumPEMKOT : Pemerintah KotaPEMPROV : Pemerintah ProvinsiPHBS : Pola Hidup Bersih dan SehatPHLN : Pinjaman dan atau Hibah Luar NegeriPIU : Project Implementing UnitPMU : Project Management UnitPOKJA SAN : Kelompok Kerja SanitasiPP : Peraturan PemerintahPPP : Public-Private PartnershipPPLP : Pengembangan Penyehatan Lingkungan PermukimanPPA : Prioritas Plafon AnggaranPPSP : Percepatan Pembangunan Sanitasi PermukimanPSS : Peta Sistem SanitasiPSP : Private Sector ParticipationPU : Pekerjaan UmumRAMP : Risk Assessment and Mitigation ProgramRenja : Rencana Kerja
vi
![Page 7: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/7.jpg)
Renstra : Rencana StrategisRKA : Rencana Kegiatan dan AnggaranRKPD : Rencana Kerja Pemerintah DaerahRPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
DaerahRPIJM : Rencana Program Investasi Jangka menengahRPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional3R : Reduce, Reuse and RecycleRTS : Rencana Tindak SanitasiRusunawa : Rumah Susun Sederhana SewaSanimas : Sanitasi berbasis MasyarakatSanDG : Sanitation Donor GroupSanTT : Sanitation Technical Team Satker : Satuan KerjaSatgas : Satuan TugasSILPA : Sisa Lebih Penggunaan AnggaranSK : Surat KeputusanSKPD : Satuan Kerja Perangkat DaerahSLA : Subsidiary Loan AgreementSNI : Standar Nasional IndonesiaSPAL : Sistem Penyaluran Air LimbahSPAM : Sistem Penyediaan Air MinumSPM : Standar Pelayanan MinimumSSK : Strategi Sanitasi KotaTA : Technical AssistanceTAPD : Tim Anggaran Pemerintah DaerahToR : Term of ReferenceTPA : Tempat Pemrosesan AkhirTPS : Tempat Penampungan SementaraTPST : Tempat Pengelolaan Sampah TerpaduTTPS : Tim Teknis Pembangunan SanitasiUDPK : Unit Daur Ulang dan Pembuatan KomposUU : Undang-UndangUSDP : Urban Sanitation Development ProjectWASAP : Water and Sanitation ProgramWASPOLA : Water and Sanitation Policy Action Planning ProjectWB : World BankWSP-EAP : Water and Sanitation Program - East Asia Pacific
vii
![Page 8: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangStrategi sanitasi kota (SSK) Kota Samarinda adalah suatu dokumen perencanaan
yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat
kota yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi
pembangunan sanitasi Kota Samarinda dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat
berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Guna menghasilkan strategi sanitasi kota sebagaimana tersebut di atas, maka
diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan strategi
sanitasi kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas
dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja strategi sanitasi Kota Samarinda merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Sanitasi Kota Samarinda. Kerangka kerja
sanitasi ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.
Pengembangan layanan sanitasi kota harus didasari oleh suatu rencana pembangunan
sanitasi jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis. Rencana
jangka menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kota (SSK) itu memang dibutuhkan
mengingat kota-kota Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk memiliki
layanan sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi menyeluruh. Strategi Sanitasi Kota juga
dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku
pembangunan sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi
kotanya. Setelah disepakati, Strategi Sanitasi Kota akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak
tahunan (annual action plan). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program)
pengembangan layanan sanitasi kota yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya.
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Samarinda berisi visi, misi, dan tujuan pembangunan
sanitasi kota Samarinda berikut strategi-strategi pencapaiaannya. Tiap-tiap strategi kemudian
diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-komponen kegiatan indikatifnya.
Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kota (SSK) akan meliputi :
Aspek Teknis; mencakup strategi dan usullan kegiatan pengembangan sektor sanitasi yang
terdiri dari (a) layanan sub sektor air limbah domestik, (b) layanan sub sektor persampahan,
dan (c) sub sektor drainase lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a)
Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku
Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan
evaluasi
L4-1
![Page 9: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/9.jpg)
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN STRATEGI SANITASI KOTA
Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah tersusunnya dokumen
perencanaan strategis sanitasi Kota yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan
sanitasi Kota Samarinda dalam jangka menengah (5 tahunan).
Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini
adalah:
a. Tujuan Umum
Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini disusun sebagai rencana pembangunan
sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kota
Samarinda mulai Tahun 2011 hingga Tahun 2015.
b. Tujuan Khusus
1) Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini dapat memberikan gambaran
tentang arah kebijakan pembangunan Sanitasi Kota Samarinda selama 5 tahun
yaitu Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015.
2) Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah
pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan
tahunan sektor sanitasi.
3) Dipergunakan sebNagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi,
masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan
berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kota Samarinda.
1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum dalam penyusunan strategi sanitasi kota (SSK) Kota Samarinda
adalah
Undang-Undang
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene,
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya,
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang
L4-2
![Page 10: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/10.jpg)
Perumahan dan Pemukiman,
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan,
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup,
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber
Daya Air
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintah Daerah,
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah,
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025,
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang,
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang
Pengaturan Air,
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang
Pengendalian Pencemaran Air,
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai,
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan,
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Keputusan Presiden Republik Indonesia
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan,
L4-3
![Page 11: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/11.jpg)
2. Keputusan Presiden Republik Indo nesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air,
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan
atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air,
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2004-2009.
Keputusan Menteri
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 528/Menkes/Per/XII/1982
tentang Kualitas Air Tanah yang berhubungan dengan kesehatan,
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/Per/IV/1990
tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air,
3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995
tentang Program Kali Bersih,
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999
tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan,
5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001
tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL,
6. Kepmenkes Ri. No.907 Tahun 2002 Tentang Syarat syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum,
7. Surat Edaran Menkes RI No.860/Menkes/VII/2002 Tentang Pembinaan dan
Pengawasan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang,
8. Kepmenkes RI. No.1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang Lingkungan Kerja,
9. Kepmenkes RI. No.288/Menkes/SK/III/2003 Tentang Pedoman Penyehatan Sarana
dan Bangunan Umum,
10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003
tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.
Perda Kota Samarinda
1. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2002 tentang Perubahan Kedua Perda
Kotamadya Dati II Samarinda No. 05 Tahun 1987 tentang Penertiban Sampah dan
Kebersihan Lingkungan,
2. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 12 Tahun 2004 tentang Revisi Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Samarinda,
3. Surat Persetujuan DPRD no. 900/725/DPRD-SMD/XI/2005, ttg pemberlakuan tarif
L4-4
![Page 12: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/12.jpg)
PDAM,
4. Surat Persetujuan PemKot Samarinda no 500/1336/proda.I/XI/2005 ttg persetujuan
pemberlakukan tarif PDAM,
5. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan
dan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Bidang Hygiene Sanitasi Kota Samarinda,
6. Peraturan daerah Kota Samarinda Nomor 23 Tahun 2006 tentang Retribusi
Pelayanan Sampah/kebersihan,
7. Peraturan daerah Kota Samarinda Nomor 26 Tahun 2006 tentang Retribusi
Penyedotan Kakus,
8. Peraturan daerah Kota Samarinda Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah,
9. Surat Persetujuan PemKot Samarinda no. 500/0959/proda.I/X/2008 tentang
penyesuaian tarif PDAM,
10. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 1 Tahun 2010 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun Anggaran 2010.
Keputusan Kepala Daerah
1. Keputusan Gubernur Kaltim No.26 Tahun 2002 Tentang Baku Mutu Limbah Cair
Bagi Kegiatan Industri dan Usaha Lainnya Dalam Provinsi Kaltim.
1.2Kedudukan Memorandum ProgramPenyusunan Program Memorandum Pembangunan Sanitasi Kota Samarinda
yang diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan kebutuhan
pembangunan kota, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi
individual kota sehingga mampu mendorong pembangunan ekonomi lokal,
penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan nyata. Karena merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari
berbagai dokumen perencanaan terkait dengan sektor sanitasi dari berbagai
Kementrian / Lembaga, maka secara struktural MP juga merupakan terminal
“expenditure plan” dari seluruh instansi terkait tersebut dalam penganggaran
pendanaan, baik dalam tingkatan Kota/Kab, Provinsi, Pusat maupun dari sumber
pendanaan lainnya.
Memorandum Program merupakan terminal dari seluruh dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah sektor sanitasi di tingkat kota/kabupaten yang
meliputi sub-sektor Air Limbah, sub-sektor Persampahan, sub-sektor Drainase
L4-5
![Page 13: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/13.jpg)
dan Higiene (ditambahkan untuk air bersih). Memorandum Program disusun oleh
Pemerintah Kota/Kabupaten, dengan mengacu pada kondisi dan permasalahan
yang ada, yang merupakan hasil suatu konsolidasi dan integrasi keluaran proses
perencanaan, tidak hanya SSK tetapi juga rencana investasi dalam RPIJM Bidang
Keciptakaryaan dan dokumen perencanaan lainnya dari berbagai SKPD.
Memorandum Program ini akan menjadi dasar bagi Pemerintah Kota dalam
melaksanakan strategi pembangunan sektor sanitasi.
1.3Metode PenyusunanKarena Draft Memorandum Program Strategi Sanitasi (DMPSS) merupakan suatu
“terminal” dokumen, maka dalam penyusunan dokumen ini dilakukan terlebih
dahulu sinkronisasi, konsolidasi dan integrasi dari semua dokumen perencanaan
yang ada yang terkait program dan kegiatan sanitasi. Beberapa tahapan yang
dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Pelaksanaan konsolidasi dan integrasi untuk program-program usulan terkait
sektor sanitasi, tidak hanya yang tercantum dalam SSK tetapi juga usulan-
usulan program yang terdapat dalam RPIJM ataupun pada dokumen
perencanaan dari Kementrian/Lembaga lain dengan rencana kerja masing-
masing SKPD terkait sektor sanitasi (RPIJM/PU, RKA K/L DepKes, KLH, DKP,
Bappemas & KB, PDAM, dll.).
2. Melakukan review Daftar Usulan Program dan kegiatan SSK dari hasil
konsolidasi dan integrasi dengan K/L terkait dan penyusunan prioritas
program.
3. Merumuskan Strategi Pendanaan untuk pembiayaan implementasi Program
dan Kegiatan Pembangunan Sanitasi Kota Jangka Menengah (5 tahunan).
4. Melakukan konsolidasi dan integrasi dengan Team Anggaran Kota untuk
estimasi alokasi dana APBD yang memungkinkan di anggarkan untuk
percepatan program sektor sanitasi.
5. Menilai kesenjangan antara ketersediaan alokasi pendanaan yang
dimungkinkan dari APBD dengan kebutuhan pembiayaan untuk program
percepatan sanitasi.
6. Seleksi dan penyiapan Proposal Pendanaan / Project Digest untuk program-
program kegiatan yang diharapkan dapat didanai dari sumber-sumber di luar
APBD kota.
L4-6
![Page 14: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/14.jpg)
7. Penandatanganan Nota Kesepakatan sebagai komitmen untuk pendanaan
implementasi dari semua usulan Program dan Kegiatan Sanitasi Jangka
Menengah.
Bagan alir metode dan mekanisme penyusunan Memorandum Program diilustrasikan sebagai berikut ini:
Gambar 1-1 Bagan alir penyusunan Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi (DMPSS)
1.4Sistimatika DokumenDokumen ini terdiri dari 8 (delapan) bab, yaitu:
Bab 1. Pendahuluan
Menggambarkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan
DMPSS, landasan hukum, metode penyusunan dan sistematika dokumen.
Bab 2. Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kota Samarinda
Berisi tentang hasil review dan penajaman Kerangka Kerja Logis (KKL) yang telah disiapkan dalam Dokumen Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK) kerangka Kerja logis pembangunan sanitasi kota disusun untuk masing-masing sub-sektor air minum, air limbah, persampahan, drainase dan aspek higienis.
Bab 3. Konsolidasi Program dan Kegiatan
L4-7
![Page 15: BAB I DMPSS Kota Samarinda](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082401/563db8c5550346aa9a96c5fe/html5/thumbnails/15.jpg)
Menjelaskan mengenai hasil konsolidasi program/ kegiatan, justifikasi, proses prioritasi program/kegiatan, dan daftar program/kegiatan prioritas untuk 5 tahun mendatang (n+1sampai dengan n+5)
Bab 4. Studi dan Desain Lanjutan
Menjelaskan mengenai hasil telaahan terhadap kebutuhan Studi dan Disain Teknis untuk menunjang pelaksanaan program/kegiatan sanitasi. Hal ini meliputi Pra Studi Kelayakan (Pra FS), Studi Kelayakan (FS), Master Plan, DED dan RAB, Amdal, dan lain-lain. Selain itu juga harus diidentifikasi mengenai ketersediaan dana untuk pelaksanaan Studi dan Disain tersebut.
Bab 5. Rencana Implementasi Jangka Menengah
Menjelaskan mengenai Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun mendatang, yaitu dari tahun n+1 sampai dengan n+5. Dilengkapi dengan informasi mengenailokasi proyek, volume kegiatan, jumlah dana yang dibutuhkan dan sumber pendanaannya, jangka waktu pelaksanaan, dan tahun dimulainya kegiatan tersebut.
Bab 6. Rencana Implementasi Tahunan
Menjelaskan secara lebih rinci terhadap Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pertama (n+1). Program/Kegiatan tahun pertama utamanya adalah proyek yang telah siap dilaksanakan karena telah memiliki
(1) Studi dan Disain Teknis yang memadai,(2) Anggaran telah teralokasi (committed),(3) tidak ada permasalahan pertanahan,(4) sesuai prioritas kab/kota, dan(5) masyarakat sudah siap.
Catatan :Materi yang dikandung dalam Bab 6 ini akan dimutakhirkan setiaptahun atau menjadi Rencana Tahun (n+2, (n+3) ) dst.
Bab 7. Rencana Pengelolaan rogramMenjelaskan mengenai tata cara pengelolaan program (manajemen dan organisasi), dinas/instansi pelaksana, jadual pelaksanaan kegiatan, skema pendanaan, rencana pengadaanbarang dan jasa (procurement plan), dan lain-lain.
Bab 8. Rekomendasi dan Tindak Lanjut
Berisi mengenai rekomendasi dan rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan Kota Samarinda dalam rangka pencapaian target yang
diharapkan.
L4-8