bab i dmpss kota samarinda

19
i

Upload: azis-syahban

Post on 06-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Samarinda adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kota Samarinda dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I DMPSS Kota Samarinda

i

Page 2: BAB I DMPSS Kota Samarinda

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................II

DAFTAR ISI...............................................................................III

DAFTAR SINGKATAN................................................................VII

BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Maksud dan Tujuan1.3 Landasan Hukum1.4 Kedudukan Memorandum Program1.5 Metode Penyusunan1.6 Sistematika Dokumen:BAB 2 KERANGKA KERJA LOGIS PEMBANGUNAN SANITASI KOTA/KABUPATEN2.1 Umum2.2 Sub sektor Air Limbah2.3 Sub sektor Persampahan2.4 Sub sektor Drainase2.5 HigieneBAB 3 KONSOLIDASI PROGRAM DAN KEGIATAN3.1 Metode konsolidasi3.2 Proses dan Hasil Konsolidasi3.3 Program PrioritasBAB 4 KEBUTUHAN STUDI DAN DESAIN TEKNIS4.1 Master Plan4.2 Studi Kelayakan4.3 Detailed Engineering Desain4.4 Perlindungan Sosial dan LingkunganBAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI JANGKA MENENGAHUraian dan tabel-tabel mengenai Program/Kegiatan Jangka Menengah (5 tahunan):• Nama Program dan Kegiatan (untuk setiap subsektor sanitasi)• Lokasi kegiatan• Volume kegiatan• Jumlah Kebutuhan Biaya• Sumber Pembiayaan• Dinas/Instansi Pelaksana• Informasi dan keterangan lainnyaDilengkapi dengan uraian mengenai

Rencana Jadual Perlaksanaan (Skedul) Rencana Pendanaan dan Sumbernya Manajemen dan 0rganisasi Pelaksana

BAB 6 RENCANA IMPLEMENTASI TAHUNANUraian dan tabel-tabel mengenai Program/Kegiatan Tahunan (n+1, n+2 dst)• Nama Program dan Kegiatan (untuk setiap subsektor sanitasi)

ii

Page 3: BAB I DMPSS Kota Samarinda

• Lokasi kegiatan• Volume kegiatan• Jumlah Kebutuhan Biaya• Sumber Pembiayaan• Dinas/Instansi Pelaksana• Informasi dan keterangan lainnyaDilengkapi dengan uraian tentang kesiapan implementasi:• Ketersediaan Studi dan Disain Teknis• Ketersediaan dan komitmen Anggaran• Kesiapan lahan• Kesiapan masyarakat setempatBAB 7 RENCANA PENGELOLAAN PROGRAM7.1 Manajemen dan Organisasi7.2 Rencana Pendanaan7.3 Rencana Jadual Pelaksanaan7.4 Rencana Pengadaan Barang dan Jasa (Procurement Plan)BAB 8 REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT8.1 Rekomendasi8.2 Tindak lanjutLAMPIRAN-LAMPIRANA. Program dan Kegiatan Tahun n+1 sampai dengan Tahun n+5B. Ruang Lingkup Pekerjaan Studi dan Desain TeknisC. Data dan informasi pendukung lainnya sesuai kebutuhan.

Lampiran CDaftar Program/Kegiatan yang Dapat Dibiayai APBNPembiayaan melalui Ditjen Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum:1. Rehab/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Terpusat Skala Kota2. Rehab/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Setempat dan Komunal3. Rehab/Peningkatan/Pembangunan Drainase Perkotaan4. Rehab/Peningkatan/Pembangunan TPA Sampah dan Pengadaan Alat Berat Persampahan Kota5. Pembangunan PS Sampah Terpadu 3R

Daftar Program/Kegiatan Pembangunan Sanitasi:1) Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat Skala Kotaa) Studi Pra Kelayakan, Studi Kelayakan, Studi AMDALb) Perencanaan Teknisc) Penyiapan Masyarakatd) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Terpusat Skala Kotae) Pengadaan Peralatanf) Supervisi2) Infrastruktur Air Limbah Sistem Setempat dan Sistem Komunala) Perencanaan Teknisb) Pemberdayaan/Penyiapan Masyarakat

iii

Page 4: BAB I DMPSS Kota Samarinda

c) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Sistem Setempat dan Komunald) Supervisi3) Infrastruktur Drainase Perkotaana) Studi Pra Kelayakan, Studi Kelayakan, Studi AMDALb) Perencanaan Teknisc) Penyiapan Masyarakatd) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Drainase Perkotaane) Pengadaan Peralatanf) Supervisi4) Infrastruktur Tempat Prosesan Akhir (TPA) Sampaha) Studi Pra Kelayakan, Studi Kelayakan, Studi AMDALb) Perencanaan Teknisc) Penyiapan Masyarakatd) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Terpusat Skala Kotae) Pengadaan Peralatanf) Supervisi5) Infrastruktur Tempat Pengolahan Sampah Terpadu/3Ra) Perencanaan Teknisb) Pemberdayaan/Penyiapan Masyarakatc) Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan PS Air Limbah Sistem Setempat dan Komunald) Supervisi

JADWAL KEGIATAN

iv

Page 5: BAB I DMPSS Kota Samarinda

DAFTAR SINGKATAN

ADB : Asian Development BankAMDAL : Analisis Mengenai Dampak LingkunganAMPL : Air Minum dan Penyehatan LingkunganAPBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAPBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahAUSAID : Australian Aid AgencyBABS : Buang Air Besar SembaranganBAKD : Bina Administrasi Keuangan DaerahBAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahBAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan NasionalB3 : Bahan Berbahaya dan BeracunBLU : Badan Layanan Umum BLUD : Badan Layanan Umum DaerahCBD : Central Business DistrictCDM : Clean Development MechanismCK : Cipta KaryaCLTS : Community-Led Total SanitationCF : City FacilitatorCSR : Corporate Social ResponsibilityCSS : City Sanitation Strategy (SSK)DAK : Dana Alokasi KhususDAU : Dana Alokasi UmumDSCR : Debt Service Coverage RatioDED : Detailed Engineering DesignDEWAT(S) :Decentralized Waste Water Treatment SystemDIPK : Daftar Isian Pengusulan Kegiatan DLH : Dinas Lingkungan HidupDPRD : Dewan Perwakilan Rakyat DaerahDPU : Dinas Pekerjaan UmumEIA : Environmental Impact AssessmentEIRR : Economic Internal Rate of ReturnEHRA : Environmental Health Risk AssessmentFIRR : Financial Internal Rate of ReturnFS : Feasibility StudyIndII : Indonesia Infrastructure InitiativeINPRES : Instruksi PresidenIPAL : Instalasi Pengolahan Air LimbahIPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur TinjaISSDP : Indonesia Sanitation Sectors Development ProgramJBIC : Japan Bank for International Cooperation

v

Page 6: BAB I DMPSS Kota Samarinda

JICA : Japan International Cooperation AgencyKAK : Kerangka Acuan KerjaKDH : Kepala DaerahKEPPRES : Keputusan PresidenKLH : Kementrian Lingkungan HidupK/L : Kementrian dan LembagaKMW : Konsultan Managemen WilayahKNSP : Kebijakan Nasional Strategi PembangunanKPS : Kemitraan Pemerintah dan SwastaKSM : Kelompok Swadaya MasyarakatKUA : Kebijakan Umum AnggaranLARAP : Land Acquisition and Resettlement PlanLSM : Lembaga Swadaya MasyarakatMCK : Mandi Cuci dan KakusMDF : Municipal Development FundsMDGs : Millenium Development GoalsMONEV : Monitoring dan EvaluasiMP : Memorandum ProgramMusrenbang : Musyawarah Perencanaan PembangunanNGO : Non-Governmental OrganizationNSPK : Norma Standar Pedoman dan KriteriaPAD : Pendapatan Asli DaerahPE : Population EquivalentPEMDA : Pemerintah DaerahPERMENDAGRI : Peraturan Menteri Dalam NegeriPERMENKES : Peraturan Menteri KesehatanPERMEN-PU : Peraturan Menteri Pekerjaan UmumPEMKOT : Pemerintah KotaPEMPROV : Pemerintah ProvinsiPHBS : Pola Hidup Bersih dan SehatPHLN : Pinjaman dan atau Hibah Luar NegeriPIU : Project Implementing UnitPMU : Project Management UnitPOKJA SAN : Kelompok Kerja SanitasiPP : Peraturan PemerintahPPP : Public-Private PartnershipPPLP : Pengembangan Penyehatan Lingkungan PermukimanPPA : Prioritas Plafon AnggaranPPSP : Percepatan Pembangunan Sanitasi PermukimanPSS : Peta Sistem SanitasiPSP : Private Sector ParticipationPU : Pekerjaan UmumRAMP : Risk Assessment and Mitigation ProgramRenja : Rencana Kerja

vi

Page 7: BAB I DMPSS Kota Samarinda

Renstra : Rencana StrategisRKA : Rencana Kegiatan dan AnggaranRKPD : Rencana Kerja Pemerintah DaerahRPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

DaerahRPIJM : Rencana Program Investasi Jangka menengahRPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional3R : Reduce, Reuse and RecycleRTS : Rencana Tindak SanitasiRusunawa : Rumah Susun Sederhana SewaSanimas : Sanitasi berbasis MasyarakatSanDG : Sanitation Donor GroupSanTT : Sanitation Technical Team Satker : Satuan KerjaSatgas : Satuan TugasSILPA : Sisa Lebih Penggunaan AnggaranSK : Surat KeputusanSKPD : Satuan Kerja Perangkat DaerahSLA : Subsidiary Loan AgreementSNI : Standar Nasional IndonesiaSPAL : Sistem Penyaluran Air LimbahSPAM : Sistem Penyediaan Air MinumSPM : Standar Pelayanan MinimumSSK : Strategi Sanitasi KotaTA : Technical AssistanceTAPD : Tim Anggaran Pemerintah DaerahToR : Term of ReferenceTPA : Tempat Pemrosesan AkhirTPS : Tempat Penampungan SementaraTPST : Tempat Pengelolaan Sampah TerpaduTTPS : Tim Teknis Pembangunan SanitasiUDPK : Unit Daur Ulang dan Pembuatan KomposUU : Undang-UndangUSDP : Urban Sanitation Development ProjectWASAP : Water and Sanitation ProgramWASPOLA : Water and Sanitation Policy Action Planning ProjectWB : World BankWSP-EAP : Water and Sanitation Program - East Asia Pacific

vii

Page 8: BAB I DMPSS Kota Samarinda

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar BelakangStrategi sanitasi kota (SSK) Kota Samarinda adalah suatu dokumen perencanaan

yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat

kota yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi

pembangunan sanitasi Kota Samarinda dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat

berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Guna menghasilkan strategi sanitasi kota sebagaimana tersebut di atas, maka

diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan strategi

sanitasi kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas

dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja strategi sanitasi Kota Samarinda merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Sanitasi Kota Samarinda. Kerangka kerja

sanitasi ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.

Pengembangan layanan sanitasi kota harus didasari oleh suatu rencana pembangunan

sanitasi jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis. Rencana

jangka menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kota (SSK) itu memang dibutuhkan

mengingat kota-kota Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk memiliki

layanan sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi menyeluruh. Strategi Sanitasi Kota juga

dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku

pembangunan sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi

kotanya. Setelah disepakati, Strategi Sanitasi Kota akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak

tahunan (annual action plan). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program)

pengembangan layanan sanitasi kota yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya.

Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Samarinda berisi visi, misi, dan tujuan pembangunan

sanitasi kota Samarinda berikut strategi-strategi pencapaiaannya. Tiap-tiap strategi kemudian

diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-komponen kegiatan indikatifnya.

Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kota (SSK) akan meliputi :

Aspek Teknis; mencakup strategi dan usullan kegiatan pengembangan sektor sanitasi yang

terdiri dari (a) layanan sub sektor air limbah domestik, (b) layanan sub sektor persampahan,

dan (c) sub sektor drainase lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS).

Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a)

Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku

Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan

evaluasi

L4-1

Page 9: BAB I DMPSS Kota Samarinda

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN STRATEGI SANITASI KOTA

Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah tersusunnya dokumen

perencanaan strategis sanitasi Kota yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan

sanitasi Kota Samarinda dalam jangka menengah (5 tahunan).

Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini

adalah:

a. Tujuan Umum

Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini disusun sebagai rencana pembangunan

sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kota

Samarinda mulai Tahun 2011 hingga Tahun 2015.

b. Tujuan Khusus

1) Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini dapat memberikan gambaran

tentang arah kebijakan pembangunan Sanitasi Kota Samarinda selama 5 tahun

yaitu Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015.

2) Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah

pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan

tahunan sektor sanitasi.

3) Dipergunakan sebNagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi,

masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan

berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kota Samarinda.

1.2. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum dalam penyusunan strategi sanitasi kota (SSK) Kota Samarinda

adalah

Undang-Undang

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene,

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi

Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya,

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang

L4-2

Page 10: BAB I DMPSS Kota Samarinda

Perumahan dan Pemukiman,

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang

Kesehatan,

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup,

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber

Daya Air

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah,

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah,

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025,

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang

Penataan Ruang,

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Sampah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang

Pengaturan Air,

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang

Pengendalian Pencemaran Air,

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai,

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan,

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang

Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Keputusan Presiden Republik Indonesia

1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan

Pengendalian Dampak Lingkungan,

L4-3

Page 11: BAB I DMPSS Kota Samarinda

2. Keputusan Presiden Republik Indo nesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim

Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air,

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan

atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim

Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air,

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2004-2009.

Keputusan Menteri

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 528/Menkes/Per/XII/1982

tentang Kualitas Air Tanah yang berhubungan dengan kesehatan,

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/Per/IV/1990

tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air,

3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995

tentang Program Kali Bersih,

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999

tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan,

5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001

tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL,

6. Kepmenkes Ri. No.907 Tahun 2002 Tentang Syarat syarat dan Pengawasan

Kualitas Air Minum,

7. Surat Edaran Menkes RI No.860/Menkes/VII/2002 Tentang Pembinaan dan

Pengawasan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang,

8. Kepmenkes RI. No.1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang Lingkungan Kerja,

9. Kepmenkes RI. No.288/Menkes/SK/III/2003 Tentang Pedoman Penyehatan Sarana

dan Bangunan Umum,

10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003

tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.

Perda Kota Samarinda

1. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2002 tentang Perubahan Kedua Perda

Kotamadya Dati II Samarinda No. 05 Tahun 1987 tentang Penertiban Sampah dan

Kebersihan Lingkungan,

2. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 12 Tahun 2004 tentang Revisi Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Samarinda,

3. Surat Persetujuan DPRD no. 900/725/DPRD-SMD/XI/2005, ttg pemberlakuan tarif

L4-4

Page 12: BAB I DMPSS Kota Samarinda

PDAM,

4. Surat Persetujuan PemKot Samarinda no 500/1336/proda.I/XI/2005 ttg persetujuan

pemberlakukan tarif PDAM,

5. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan

dan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Bidang Hygiene Sanitasi Kota Samarinda,

6. Peraturan daerah Kota Samarinda Nomor 23 Tahun 2006 tentang Retribusi

Pelayanan Sampah/kebersihan,

7. Peraturan daerah Kota Samarinda Nomor 26 Tahun 2006 tentang Retribusi

Penyedotan Kakus,

8. Peraturan daerah Kota Samarinda Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah,

9. Surat Persetujuan PemKot Samarinda no. 500/0959/proda.I/X/2008 tentang

penyesuaian tarif PDAM,

10. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 1 Tahun 2010 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun Anggaran 2010.

Keputusan Kepala Daerah

1. Keputusan Gubernur Kaltim No.26 Tahun 2002 Tentang Baku Mutu Limbah Cair

Bagi Kegiatan Industri dan Usaha Lainnya Dalam Provinsi Kaltim.

1.2Kedudukan Memorandum ProgramPenyusunan Program Memorandum Pembangunan Sanitasi Kota Samarinda

yang diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan kebutuhan

pembangunan kota, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi

individual kota sehingga mampu mendorong pembangunan ekonomi lokal,

penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai

dengan kebutuhan nyata. Karena merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari

berbagai dokumen perencanaan terkait dengan sektor sanitasi dari berbagai

Kementrian / Lembaga, maka secara struktural MP juga merupakan terminal

“expenditure plan” dari seluruh instansi terkait tersebut dalam penganggaran

pendanaan, baik dalam tingkatan Kota/Kab, Provinsi, Pusat maupun dari sumber

pendanaan lainnya.

Memorandum Program merupakan terminal dari seluruh dokumen perencanaan

pembangunan jangka menengah sektor sanitasi di tingkat kota/kabupaten yang

meliputi sub-sektor Air Limbah, sub-sektor Persampahan, sub-sektor Drainase

L4-5

Page 13: BAB I DMPSS Kota Samarinda

dan Higiene (ditambahkan untuk air bersih). Memorandum Program disusun oleh

Pemerintah Kota/Kabupaten, dengan mengacu pada kondisi dan permasalahan

yang ada, yang merupakan hasil suatu konsolidasi dan integrasi keluaran proses

perencanaan, tidak hanya SSK tetapi juga rencana investasi dalam RPIJM Bidang

Keciptakaryaan dan dokumen perencanaan lainnya dari berbagai SKPD.

Memorandum Program ini akan menjadi dasar bagi Pemerintah Kota dalam

melaksanakan strategi pembangunan sektor sanitasi.

1.3Metode PenyusunanKarena Draft Memorandum Program Strategi Sanitasi (DMPSS) merupakan suatu

“terminal” dokumen, maka dalam penyusunan dokumen ini dilakukan terlebih

dahulu sinkronisasi, konsolidasi dan integrasi dari semua dokumen perencanaan

yang ada yang terkait program dan kegiatan sanitasi. Beberapa tahapan yang

dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Pelaksanaan konsolidasi dan integrasi untuk program-program usulan terkait

sektor sanitasi, tidak hanya yang tercantum dalam SSK tetapi juga usulan-

usulan program yang terdapat dalam RPIJM ataupun pada dokumen

perencanaan dari Kementrian/Lembaga lain dengan rencana kerja masing-

masing SKPD terkait sektor sanitasi (RPIJM/PU, RKA K/L DepKes, KLH, DKP,

Bappemas & KB, PDAM, dll.).

2. Melakukan review Daftar Usulan Program dan kegiatan SSK dari hasil

konsolidasi dan integrasi dengan K/L terkait dan penyusunan prioritas

program.

3. Merumuskan Strategi Pendanaan untuk pembiayaan implementasi Program

dan Kegiatan Pembangunan Sanitasi Kota Jangka Menengah (5 tahunan).

4. Melakukan konsolidasi dan integrasi dengan Team Anggaran Kota untuk

estimasi alokasi dana APBD yang memungkinkan di anggarkan untuk

percepatan program sektor sanitasi.

5. Menilai kesenjangan antara ketersediaan alokasi pendanaan yang

dimungkinkan dari APBD dengan kebutuhan pembiayaan untuk program

percepatan sanitasi.

6. Seleksi dan penyiapan Proposal Pendanaan / Project Digest untuk program-

program kegiatan yang diharapkan dapat didanai dari sumber-sumber di luar

APBD kota.

L4-6

Page 14: BAB I DMPSS Kota Samarinda

7. Penandatanganan Nota Kesepakatan sebagai komitmen untuk pendanaan

implementasi dari semua usulan Program dan Kegiatan Sanitasi Jangka

Menengah.

Bagan alir metode dan mekanisme penyusunan Memorandum Program diilustrasikan sebagai berikut ini:

Gambar 1-1 Bagan alir penyusunan Draft Memorandum Program Sektor Sanitasi (DMPSS)

1.4Sistimatika DokumenDokumen ini terdiri dari 8 (delapan) bab, yaitu:

Bab 1. Pendahuluan

Menggambarkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan

DMPSS, landasan hukum, metode penyusunan dan sistematika dokumen.

Bab 2. Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kota Samarinda

Berisi tentang hasil review dan penajaman Kerangka Kerja Logis (KKL) yang telah disiapkan dalam Dokumen Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK) kerangka Kerja logis pembangunan sanitasi kota disusun untuk masing-masing sub-sektor air minum, air limbah, persampahan, drainase dan aspek higienis.

Bab 3. Konsolidasi Program dan Kegiatan

L4-7

Page 15: BAB I DMPSS Kota Samarinda

Menjelaskan mengenai hasil konsolidasi program/ kegiatan, justifikasi, proses prioritasi program/kegiatan, dan daftar program/kegiatan prioritas untuk 5 tahun mendatang (n+1sampai dengan n+5)

Bab 4. Studi dan Desain Lanjutan

Menjelaskan mengenai hasil telaahan terhadap kebutuhan Studi dan Disain Teknis untuk menunjang pelaksanaan program/kegiatan sanitasi. Hal ini meliputi Pra Studi Kelayakan (Pra FS), Studi Kelayakan (FS), Master Plan, DED dan RAB, Amdal, dan lain-lain. Selain itu juga harus diidentifikasi mengenai ketersediaan dana untuk pelaksanaan Studi dan Disain tersebut.

Bab 5. Rencana Implementasi Jangka Menengah

Menjelaskan mengenai Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun mendatang, yaitu dari tahun n+1 sampai dengan n+5. Dilengkapi dengan informasi mengenailokasi proyek, volume kegiatan, jumlah dana yang dibutuhkan dan sumber pendanaannya, jangka waktu pelaksanaan, dan tahun dimulainya kegiatan tersebut.

Bab 6. Rencana Implementasi Tahunan

Menjelaskan secara lebih rinci terhadap Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pertama (n+1). Program/Kegiatan tahun pertama utamanya adalah proyek yang telah siap dilaksanakan karena telah memiliki

(1) Studi dan Disain Teknis yang memadai,(2) Anggaran telah teralokasi (committed),(3) tidak ada permasalahan pertanahan,(4) sesuai prioritas kab/kota, dan(5) masyarakat sudah siap.

Catatan :Materi yang dikandung dalam Bab 6 ini akan dimutakhirkan setiaptahun atau menjadi Rencana Tahun (n+2, (n+3) ) dst.

Bab 7. Rencana Pengelolaan rogramMenjelaskan mengenai tata cara pengelolaan program (manajemen dan organisasi), dinas/instansi pelaksana, jadual pelaksanaan kegiatan, skema pendanaan, rencana pengadaanbarang dan jasa (procurement plan), dan lain-lain.

Bab 8. Rekomendasi dan Tindak Lanjut

Berisi mengenai rekomendasi dan rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan Kota Samarinda dalam rangka pencapaian target yang

diharapkan.

L4-8