bab i & ii dapus rhodophyta

7
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Laporan Laporan Praktikum Divisi Rhodophyta B. Pelaksanaan Praktikum 1. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini, yaitu : a. Hari, Tanggal : Kamis, 4 Maret 2013 b. Waktu : 07.00 – 09.30 c. Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan FPMIPA UPI C. Tujuan Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini, yaitu: 1. Mengetahui jenis-jenis Rhodophyta. 2. Menemukan keanekaragaman Rhodophyta. 3. Mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri yang tampak pada spesies yang tergolong Rhodophyta. 4. Mengidentifikasi Rhodophyta yang diamati. 5. Mengklasifikasikan Rhodophyta berdasarkan ciri-ciri yang diamati. 6. Mengetahui manfaat dan peranan Rhodophyta dalam kehidupan manusia. 7. Membuat BDK berdasarkan hasil pengamatan.

Upload: sulianti-indah-sari

Post on 04-Jan-2016

262 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Botani Cryptogamae

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I & II DAPUS Rhodophyta

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Laporan

Laporan Praktikum Divisi Rhodophyta

B. Pelaksanaan Praktikum

1. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini, yaitu :

a. Hari, Tanggal : Kamis, 4 Maret 2013

b. Waktu : 07.00 – 09.30

c. Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan

FPMIPA UPI

C. Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini, yaitu:

1. Mengetahui jenis-jenis Rhodophyta.

2. Menemukan keanekaragaman Rhodophyta.

3. Mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri yang tampak pada spesies yang

tergolong Rhodophyta.

4. Mengidentifikasi Rhodophyta yang diamati.

5. Mengklasifikasikan Rhodophyta berdasarkan ciri-ciri yang diamati.

6. Mengetahui manfaat dan peranan Rhodophyta dalam kehidupan manusia.

7. Membuat BDK berdasarkan hasil pengamatan.

8. Menganalisis nilai-nilai kehidupan yang terdapat pada Rhodophyta.

D. Dasar Teori

1. Pengertian

Alga merah atau Rhodophyta adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat

warna atau pigmentasinya. Warna merah pada algae ini disebabkan oleh pigmen

fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil

tetapi warnanya bervariasi mulai dari merah ke coklat atau kadang-kadang hijau.

Dinding sel terdiri dari selulosa dan gabungan pektik, seperti agar-agar, karaginan dan

Page 2: BAB I & II DAPUS Rhodophyta

fursellarin. Hasil makanan cadangannya adalah karbohidrat yang kemerah-merahan.

Ada perkapuran di beberapa tempat pada beberapa jenis. Jenis dari divisi ini

umumnya makroskopis, filamen, sipon, atau bentuk thallus, beberapa dari mereka

bentuknya seperti lumut.

Alga ini pada umumnya multiseluler dan makroskopis. Panjangnya antara 10

cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas atau lembaran. Beberapa alga merah

memiliki nilai ekonomi sebagai bahan makanan (sebagai pelengkap minuman

penyegar ataupun sebagai bahan baku agar-agar). Alga merah sebagai bahan makanan

memiliki kandungan serat lunak yang baik bagi kesehatan usus.

2. Habitat

Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika.

Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan

banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak

ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedangkan Euchema

spinosum menyukai laut dangkal.

Gelidium sp. Gracilaria sp.

(Dokumentasi Pribadi,2013) (Dokumentasi Pribadi,2013)

3. Perkembangbiakan

Alga merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.

a. Perkembangbiakan vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan

pembentukan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh sporangium atau thallus

Page 3: BAB I & II DAPUS Rhodophyta

ganggang yang diploid (2n). Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang

jantan atau betina yang sel-selnya haploid (n).

b. Perkembangbiakan generatif

Ganggang merah berkembangbiak secara generatif

dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan

(spermatium). Alat perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang

menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina

disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum

oleh spermatium adalah zigot yang diploid (2n). Selanjutnya, zigot itu akan

tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan

pembelahan meiosis. Spora haploid (n) akan tumbuh menjadi ganggang

penghasil gamet. Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan

antara sporofit dan gametofit.

4. Manfaat

Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak

bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan

bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan

beberapa genus Porphyra. Chondrus crispus dan Gigortina

mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan

pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah lain seperti Gracilaria

lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena

menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan

oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis

gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar

(laksatif), atau sebagai makanan penutup.

5. Cara hidup

Ganggang merah umumnya bersifat autotrof, ada juga yang heterotrof, yaitu

yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya parasit pada ganggang lain.1

BAB II1Writer.2013. Tersedia [ http://id.wikipedia.org/wiki/Alga_merah ]. Diakses tanggal 17 April 2013.

Page 4: BAB I & II DAPUS Rhodophyta

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum divisi Rhodophyta, yaitu:

a. Alat tulis.

b. HVS

c. Kamera.

d. Laptop.

2. Bahan

Adapun bahan (bioplastik) yang digunakan dalam praktikum divisi Rhodophyta,

yaitu:

a. Bangia sp.

b. Ceramium sp.

c. Chondrus crispus

d. Chondrus sp.

e. Corallina sp.

f. Eucheuma salicornia

g. Gelidium sp.

h. Gigartina papiloides

i. Gracilaria coronapifolia

j. Gracilaria sp.

k. Laurencia poitei

l. Ptylota sp.

m. Rhodymenia sp.

n. Amphiroa sp.

Page 5: BAB I & II DAPUS Rhodophyta

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Suroso. 1992. Pengantar Cryptogamae. Tarsito :Jakarta.

Writer.2013. Tersedia [ http://id.wikipedia.org/wiki/Alga_merah ]. Diakses tanggal 17 April 2013.