bab i -...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan terjadinya perubahan yang cepat di era
otonomi/desentralisasi telah menjadi peluang sekaligus tantangan yang
besar bagi Pemerintah Daerah dalam menjalankan roda pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan. Tuntutan masyarakat terhadap
perubahan kearah yang lebih baik yang tercermin dalam proses
pemilihan Kepala Daerah secara langsung menjadi dasar yang kuat bagi
terwujudnya cita-cita reformasi di negara ini. Dengan ditetapkannya
pasangan Walikota dan Wakil Walikota terpilih Kota Mojokerto secara
aman, tertib dan lancar semakin memberikan keyakinan dan dorongan
yang kuat bagi seluruh stakeholders untuk bersama-sama seiring dan
sejalan melaksanakan pembangunan sesuai dengan peranannya masing-
masing. Agar pelaksanaan pembangunan lebih terarah kepada sasaran
pembangunan, sesuai dengan amanat UU. Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, diperlukan suatu dokumen
perencanaan pembangunan yang matang melalui koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah.
Dengan adanya draft awal dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Daerah tahun 2014-2019 sebagai penjabaran
dari visi dan misi Walikota terpilih telah memberikan arahan yang jelas
bagi seluruh stakeholders untuk mengoptimalkan sumber daya yang
terbatas melalui penyusunan prioritas program-program pembangunan
jangka menengah daerah dan menjadi pedoman bagi seluruh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun dokumen Rencana Strategis
(Renstra) SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna barang.
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Magersari tahun
2014-2019, disusun untuk menjabarkan visi, misi, tujuan strategi dan
kebijakan Camat Magersari yang memuat tugas pokok dan fungsi,
gambaran kondisi capaian kinerja dan hasil kinerja yang ingin dicapai
serta program dan kegiatan pokok yang bersifat indikatif. Serta
bersinergi dengan visi misi Visi Pemerintah Daerah Kota Mojokerto yang
akan diraih oleh Kepala Daerah Terpilih.
Dalam paradigma penyelenggaraan pemerintahan melahirkan
tuntutan perubahan yang dikenal dengan “Good Governance”. Tuntutan
tersebut disatu sisi merupakan hal yang wajar dan harus terjadi seiring
berkembangnya aspirasi, tumbuhnya kesadaran untuk menjadi lebih baik
serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, disisi lain melahirkan
konsekuensi untuk melakukan berbagai perbaikan dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Demokratisasi, pemberdayaan daerah,
dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dipandang
sebagai landasan untuk mewujudkan “Good Governance” tersebut dengan
3 (tiga) pilar utamanya yakni Transparansi, Akuntabilitas dan
Partisipasi Masyarakat. Berpijak pada prinsip-prinsip tersebut, maka
arah dan panduan yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintah
adalah Perencanaan Strategis (RENSTRA). Secara spesifik RENSTRA
merupakan rencana yang bersifat strategis akan dilaksanakan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahunan dan sebagai acuan penyusunan kegiatan
organisasi, khususnya Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
Rencana Strategis Kecamatan Magersari meliputi uraian visi, misi,
tujuan, sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan yang prioritas dan
realistis dengan mempertimbangkan unsur-unsur masalah dan potensi
yang dimiliki organisasi Kecamatan Magersari yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. Demikian pula tuntutan dan kebutuhan program
pembangunan yang berorientasi perkembangan masa depan, termasuk
tuntutan dan aspirasi yang berkembang saat ini baik dari lingkungan
sejawat Dinas/Lembaga/Instansi Pemerintah maupun dari stakeholder
lainnya.
Dokumen Renstra SKPD Kecamatan Magersari yang telah disusun
pada tahun 2014, dalam perkembangannya ternyata masih terdapat
kekurangan dan ketidak selarasan indikator kinerja terhadap tujuan
strategis yang hendak dicapai sehingga perlu untuk di lakukan
perubahan/Review.
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005
tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2007
tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah.
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar
Pelayanan Minimal.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun
2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten/Kota.
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
16. SEB Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala
BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Musrenbang tahun 2007.
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa
Timur 2005 – 2025.
18. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Daerah Kota Mojokerto.
19. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi Kecamatan Kota Mojokerto.
20. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kota
Mojokerto Tahun 2005-2025.
21. Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 39 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas Pokok Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Review RENSTRA Kecamatan Magersari
Tahun 2014-2019 adalah untuk mewujudkan sasaran-sasaran yang tepat
dalam dokumen RENSTRA Daerah dan sebagai dasar/acuan Kecamatan
Magersari untuk menjalankan program dan kegiatan kurun waktu 5
(lima) tahun ke depan.
Adapun tujuan disusunnya Review RENSTRA Kecamatan Magersari
Tahun 2014-2019 yaitu :
a. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahunan
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
b. Sebagai Rencana Strategis Kecamatan Magersari untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi.
c. Sebagai pedoman untuk penetapan kinerja SKPD.
d. Sebagai instrumen dalam mengukur kinerja pelayanan Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto sebagai institusi/lembaga teknis dalam
mendukung pembangunan daerah.
1.4. Metode Penyusunan Renstra Kecamatan Magersari
Penyusunan RENSTRA Kecamatan Magersari Tahun 2014-2019
disusun dengan melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1. Kajian Implikasi Visi Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih
terhadap Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Magersari
- Penilaian keterkaitan visi, misi dan program dalam Renstra
Kecamatan Magersari periode lalu.
- Identifikasi program Kepala Daerah terpilih terhadap capaian
kinerja program Kecamatan Magersari periode lalu.
- Kesimpulan dampak visi, misi dan program Kepala Daerah
terpilih.
Identifikasi perubahan program dan kegiatan Kecamatan
Magersari
Bentuk upaya menjaga kelanjutan capaian kinerja yang sudah
baik dan rumusan kegiatan penting yang belum terlaksana
pada periode lalu
Hasil telaahan program dan kegiatan yang memerlukan kerja
sama dengan SKPD lain atau pihak ketiga
Hasil telaahan sebaran kegiatan (lokasi) sesuai arahan
rencana tata ruang
2. Penyusunan Rancangan Review Renstra Kecamatan Magersari
- Menerima secara resmi rancangan awal RPJMD dari Kecamatan
Magersari.
- Perumusan visi dan misi Kecamatan Magersari.
- Kajian strategis terhadap lingkungan internal dan lingkungan
eksternal untuk menetapkan strategi dalam kelompok tujuan dan
kebijakan dalam pencapaian visi dan misi Kecamatan Magersari.
- Penyusunan program sebagai penjabaran kebijakan dalam bentuk
program lokalitas dan program lintas SKPD dan program
kewilayahan.
- Penyusunan rencana kegiatan yang dilengkapi indikasi
pendanaan serta dilampiri rencana kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan bersifat indikatif.
- Menetapkan lokasi rancangan kegiatan dengan memperhatikan
rencana tata ruang.
3. Pembahasan forum SKPD.
4. Penyampaian Rancangan Renstra Kecamatan Magersari kepada
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota sebagai masukan
utama dalam penyusunan Rancangan RPJMD Kota Mojokerto.
5. Penetapan Peraturan Camat Magersari Kota Mojokerto tentang
Renstra Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
Gambaran tentang tahapan Proses Penyusunan Renstra Kecamatan
Magersari adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 1.1 : Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/Kota
Dokumen Renstra Kec. Mgr yang telah
Kajian Implikasi Visi, Misi &
Program KD thd Tupoksi Kec. Mgr
Perumusan Penyusunan Kegiatan dan
Rancangan Renstra Kec. Mgr
Renstra Kec. Mgr
Gambar 1.2 : Proses Penyusunan Renstra Kecamatan Magersari Kota Mojokerto
1.5. Hubungan Renstra Kecamatan Magersari dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya
Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Magersari tahun 2014-
2019 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun)
yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah tahun 2014-2019 yang memuat visi, misi,
tujuan strategi dan kebijakan : tugas pokok dan fungsi, gambaran kondisi
capaian kinerja dan hasil kinerja yang ingin dicapai serta program dan
kegiatan pokok yang bersifat indikatif; dan menjadi pedoman bagi
penyusunan dokumen Rencana Kerja (Renja) tahunan Kecamatan
Magersari.
Untuk lebih jelasnya hubungan Renstra Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto dengan dokumen perencanaan lainnya dapat diuraikan sebagai
berikut :
Catatan:
Diacu : hal-hal yang dianggap mendasar harus identik Dipedomani : hal-hal yang memberikan arah dan koridor
Gambar 1.3 : Hubungan Renstra Kecamatan Magersari dengan Dokumen Perencanaan lainnya
RPJM Daerah
RPJP Daerah
RKP Daerah
Renstra SKPD
Renja -
SKPD
R APBD
RKA- SKPD
APBD
Rincian APBD
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
UU SPPN SPPN
UU KN
Pemerintah Daerah
Dijabarkan
Gambar 1.4 : Hubungan Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Pemerintah Daerah.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Review Renstra Kecamatan Magersari
Tahun 2014-2019 disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum,
Maksud dan Tujuan, Metode Penyusunan Renstra Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto, Hubungan Renstra Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya, Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN MAGERSARI KOTA
MOJOKERTO
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja
sumber daya yang dimiliki Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
RPJMD
Renstra SKPD
Renja SKPD
RKPD
KUA PPAS
PEDOMAN PENYUSUNAN
RKA-SKPD
RAPERDA APBD
TAPD
RKA-SKPD
Dibahas bersama
DPRD
5 tahun
5 tahun
1 tahun 1 tahun
RKP
RPJM
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD dng KDH
1 tahun 1 tahun
5 tahun
1 tahun
APBD
Dibahas ber-sama DPRD
DPA
TAPKIN
Dibahas bersama
DPRD
Penetapan IKU
Sistem AKIP Pemerintahan Daerah
LAKIP &
Laporan Keuangan
mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan Renstra Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto periode sebelumnya, mengemukakan capaian
program prioritas Kecamatan Magersari Kota Mojokerto yang
telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode
sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang
masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto ini.
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum
pembentukan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto,
struktur organisasi Kecamatan Magersari Kota Mojokerto,
serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon
dibawah kepala Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
Uraian tentang struktur organisasi Kecamatan Magersari
Kota Mojokerto ditujukan untuk menunjukkan organisasi,
jumlah personil, dan tata laksana Kecamatan Magersari
Kota Mojokerto (proses, prosedur, mekanisme).
2.2 Sumber Daya Kecamatan Magersari Kota Mojokerto
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya
yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal,
dan unit usaha yang masih operasional.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto berdasarkan
sasaran/target Renstra Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto periode sebelumnya, menurut SPM untuk
urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto dan/atau indikator
lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi
oleh pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, hasil telaahan
terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang
berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi
pengembangan pelayanan Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto pada lima tahun mendatang. Bagian ini
mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran
kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan
pelayanan yang dibutuhkan.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-
permasalahan pelayanan Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil
kepala daerah Terpilih.
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto yang terkait dengan
visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi
permasalahan pelayanan Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat
dan pendorong pelayanan Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan
misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.
Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu
bahan perumusan isu strategis pelayanan Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto.
3.3 Telaahan Renstra
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor
penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari
pelayanan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto ditinjau dari sasaran jangka
menengah Renstra Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor
penghambat dan pendorong dari pelayanan Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari
pelayanan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto ditinjau dari:
1. Gambaran pelayanan Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto;
2. Sasaran jangka menengah pada Renstra Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto;
3. implikasi RTRW bagi pelayanan Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto; dan
4. Implikasi KLHS bagi pelayanan Kecamatan Magersari
Kota Mojokerto
Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu
strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut.
Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi
tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui
Renstra Kecamatan Magersari Kota Mojokerto tahun
rencana.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Kecamatan Magersari Kota Mojokerto
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi
dan misi Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto.
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan
dan sasaran jangka menengah Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto .
4.3 Strategi dan Kebijakan Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto.
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan
strategi dan kebijakan Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto dalam lima tahun mendatang.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
sebagaimana dihasilkan dari C.1.12. (Perumusan rencana
program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif).
BAB VI INDIKATOR KINERJA KECAMATAN MAGERSARI KOTA
MOJOKERTO PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasarn RPJMD.
BAB VII PENUTUP
Dan pada bab terakhir ini berisikan tentang Program Transisi
dan Kaidah Pelaksanaan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Magersari
KECAMATAN MAGERSARI DIBENTUK BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN, SERTA DIATUR DENGAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA MOJOKERTO. BERDASARKAN PERDA TERSEBUT DIJELASKAN BAHWA TUGAS KECAMATAN ADALAH “MEMBANTU WALIKOTA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN PEMBINAAN KEHIDUPAN KEMASYARAKATAN DALAM WILAYAH KERJA KECAMATAN “.
2.1.1 Struktur Organisasi
Organisasi Kecamatan Magersari adalah salah satu
Lembaga Perangkat Daerah Kota Mojokerto yang mempunyai
unsur penunjang Pemerintah Kota Mojokerto . Berdasarkan
Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Kota Mojokerto, pada
Bab II tentang Susunan Organisasi, maka Susunan Organisasi
Kecamatan terdiri atas :
a. Camat
b. Sekretariat, membawahkan;
1) Sub Bagian Penyusunan Program
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
c. Seksi Tata Pemerintahan;
d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
e. Seksi Perekonomian, fisik dan prasarana wilayah;
f. Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat;
g. Kelompok jabatan fungsional
Uraian Tugas masing-masing antara lain :
1) Camat mempunyai tugas umum pemerintahan meliputi :
a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum;
c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan
perundang-undangan;
d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum;
e. Mengkordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat kecamatan;
f. Membina penyelenggaraan pemerintahan kecamatan;
g. Melaksanaan pelayanan masyarakat.
Selain tugas tersebut diatas, Camat melaksanakan kewenangan
pemerintahan yang meliputi :
a) Perizinan;
b) Rekomendasi;
c) Koordinasi;
d) Pembinaan;
e) Pengawasan
f) Fasilitasi;
g) Penetapan;
h) Penyelenggaraan kewenangan lain yang dilimpahkan.
2) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan
penyusunan perencanaan dan program, urusan keuangan,
kepegawaian, umum dan mengkoordinasikan secara teknis dan
administratif pelaksanaan kegiatan Kecamatan serta melaksanakan
tugas-tugas lain yang diberikan oleh camat.
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Kecamatan ;
b. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran dan
pelaporan pertanggungjawaban keuangan;
c. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana ;
d. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan
perlengkapan;
e. Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan
serta melaksanakan pelayanan public;
f. Peyiapan data dan informasi, kepustakaan, hubungan masyarakat
dan inventarisasi;
g. Pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan di
lingkungan Kecamatan.
Sekretariat terdiri atas 3 (tiga) Sub Bagian yaitu :
a. Sub. Bagian Penyusunan Program;
b. Sub. Bagian Keuangan;
c. Sub. Bagian Kepegawaian dan Umum.
Tugas daripada 3 (tiga) Sub Bagian yaitu :
a. Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas :
(1) Menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka
penyusunan program kerja, rencana kerja dan penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
(2) Menyiapkan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana
serta penyusunan produk hukumnya;
(3) Menyusun dan menyiapkan laporan kegiatan Kecamatan;
(4) Melaksanakan koordinasi dalam rangka perencanaan
program kerja dan rencana kerja Kecamatan;
(5) Menyiapkan bahan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
program kerja;
(6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.
b. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
(1) Menghimpun dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);
(2) Melakukan pengelolaan keuangan anggaran Kecamatan;
(3) Mengurus pembayaran gaji, keuangan, perjalanan dinas dan
keuangan lainnya;
(4) Menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban
keuangan;
(5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.
c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum, mempunyai tugas :
(1) Menyusun dan memelihara data administrasi kepegawaian
serta data kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian;
(2) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
kebutuhan dan pengembangan pegawai, mutasi pegawai
serta pengelolaan administrasi kepegawaian;
(3) Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, kegiatan
pemberian informasi dan hubungan masyarakat serta
menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan public;
(4) Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan
pengelolaan barang milik kecamatan serta mengurus
pemelihaaan kebersihan dan keamanan kantor;
(5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub. Bagian-sub Bagian dimaksud masing-masing dipimpin oleh
Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris.
3) Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang tata
pemerintahan;
b. Menyiapkan bahan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan
umum, kelurahan, keagrariaan, administrasi kependudukan dan
catatan sipil
c. Menyiapkan bahan pembinaan kegiatan organisasi social politik
dan kemasyarakatan, ideology Negara dan kesatuan bangsa serta
membantu pelaksanaan pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD,
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
d. Melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang
pemerintahan dan keagrariaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan menyusun laporan di bidang tata
pemerintahan;
f. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait,
lembaga non pemerintah dan masyarakat dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas;
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai
dengan bidang tugasnya.
4) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang
ketentraman dan ketertiban;
b. Menyiapkan bahan pembinaan penyelenggraaan ketentraman dan
ketertiban serta kegiatan perlindungan masyarakat;
c. Melaksanakan penertiban dalam rangka penegakan Peraturan
Daerah serta ketentuan dan peraturan perundang-undangan
lainnya;
5) Seksi Perekonomian, Fisik dan Prasarana Wilayah mempunyai
tugas:
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang
perekonomian, fisik dan prasarana wilayah;
b. Menyiapkan bahan pembinaan terhadap perkoperasian,
pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya
dalam rangka meningkatkan;
c. Menyiapkan bahan pembinaan pengelolaan kekayaan dan
inventarisasi kelurahan;
d. Menyiapkan bahan pembinaan kebersihan, keindahan,
pertamanan dan sanitasi lingkungan;
e. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan pemeliharaan
prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
f. Menyiapkan bahan evaluasi dan menyusun laporan dibidang
perekonomian, fisik dan prasarana wilayah;
g. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait,
lembaga non pemerintah dan masyarakat dalam rangka
kelancaran pelaknsanaan tuas;
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai
dengan bidang tugasnya.
6) Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas:
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang social
dan pemberdayaan masyarakat;
b. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelayanan dibidang social,
kepemudaan, peranan wanita dan olah raga;
c. Menyiapkan bahan pembinaan kehidupan keagamaan,
pendidikan, kebudayaan dan kesehatan masyarakat;
d. Menyiapkan bahan dalam rangka mendorong partisipasi
masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan
lingkup kecamatan dalam forum, musyawarah perencanaan
pembangunan di keluraan dan kecamatan;
e. Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengawasan
terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta
yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan
masyarakat ;
f. Menyiapkan bahan evaluasi dan menyusun laporan dibidang
social dan pemberdayaan masyarakat;
g. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait,
lembaga non pemerintah dan masyarakat dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai
dengan bidang tugasnya.
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN MAGERSARI KOTA MOJOKERTO
Gambar 2.1 : Bagan Struktur Organisasi Kecamatan
Untuk mengoptimalkan kinerja Kecamatan dalam membantu
penyelenggaraan pemerintahan maka, Kecamatan dalam melaksanakan
fungsi dan tugasnya dibantu oleh Kelurahan-kelurahan.
CAMAT
SEKRETARIAT
SUB. BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM
SUB. BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN SUB. BAGIAN KEUANGAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI PEMERINTAHAN
SEKSI KETENTRAMAN
DAN KETERTIBAN
UMUM
SEKSI PEREKONOMIAN,
FISIK DAN PRASARANA
WILAYAH
SEKSI SOSIAL DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2. 2 Gambaran Umum Kelurahan
Kelurahan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Mojokerto Nomor 5 Tahun 2006 tentang Organisasi Kelurahan,
Penjabaran, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan di Lingkungan
Pemerintah Kota Mojokerto serta dalam pelaksanaan teknisnya diatur
dengan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 7 Tahun 2007 tentang
Penjabaran Uraian Tugas pokok dan Fungsi Kelurahan di Lingkungan
Pemerintah Kota Mojokerto.
Kecamatan Magersari dalam melaksanakan fungsinya membawahi
10 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Meri
2. Kelurahan Gunung Gedangan
3. Kelurahan Kedundung
4. Kelurahan Balongsari
5. Kelurahan Jagalan
6. Kelurahan Sentanan
7. Kelurahan Purwotengah
8. Kelurahan Gedongan
9. Kelurahan Magersari
10. Kelurahan Wates
2.2. 1 Struktur Organisasi
Secara kelembagaan, organisasi Kelurahan di Kecamatan
Magersari sebagai bagian dari lembaga perangkat daerah Kota
Mojokerto yang mempunyai garis koordinasi dibawah Camat serta
mempunyai unsur penunjang Pemerintah Kota Mojokerto.
Susunan Organisasi Kelurahan terdiri atas :
a) Lurah;
b) Sekretaris;
c) Seksi Sosial dan Pemb. Masyarakat
d) Seksi Pemerintahan
e) Seksi Perekonomian Fisik dan Prasarana
f) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Bagan Struktur
Organisasi berikut :
LURAH
Gambar 2.2 : Bagan Struktur Organisasi Kelurahan
2.2. 2 Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Kelurahan adalah melaksanakan
tugas umum pemerintahan, meliputi :
Tugas dan Fungsi Lurah :
a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan
b. Pemberdayaan masyarakat.
c. Pelayan masyarakat.
d. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
e. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
f. Pembinaan lembaga kemasyarakatan.
g. Penyusunan program, pembinaan administrasi dan
ketatausahaan.
Sekretariat Kelurahan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengelola tata naskah dinas.
b. Pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan
perangkat kelurahan.
c. Pengelolaan Tata usaha kepegawaian.
d. Pengelolaan perlengkapan, urusan rumah tangga dan pemeliharaan
kantor.
e. Pengelolaan Tata usaha Keuangan.
f. Penyusunan laporan kegiatan perencanaan progran Kelurahan.
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kelurahan maka
terdapat Seksi-seksi.
Seksi - Seksi
1) Seksi Pemerintahan, mempunyai tugas :
SEKRETARIS KELURAHAN
SEKSI PEMERINTAHAN
SEKSI KETENTRAM
AN DAN KETERTIBAN
UMUM
SEKSI PEREKONOMIAN,
FISIK DAN PRASARANA
WILAYAH
SEKSI SOSIAL DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
a. Mengumpulkan, mengelola dan mengevaluasi data bidang
Pemerintahan.
b. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah
dan masyarakat.
c. Melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang
Pemerintahan.
d. Membantu tugas – tugas di bidang Pendataan dan
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ).
e. Membantu pelaksanaan Pemilihan Umum ( PEMILU ) dan
Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ).
f. Membantu Pelaksanaan tugas – tugas di bidang
Keagrariaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang
Pemerintahan.
h. Membantu melakukan pembinaan di bidang Pemerintahan
kepada masyarakat dan lembaga Kemasyarakatan
i. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Lurah.
2) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum, mempunyai
tugas :
a. Mengumpulkan, mengelolah dan mengevaluasi data di
bidang Ketentraman dan Ketertiban.
b. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang
Ketentraman dan Ketertiban.
c. Membantu Pengawasan Pemiihan Umum ( PEMILU ) dan
Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ).
d. Membantu melakukan pembinaan ketentraman dan
ketertiban masyarakat serta menyelenggarakan kegiatan
administrasi Perlindungan Masyarakat ( LINMAS ).
e. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran
bantuan kepada masyarakat serta melakukan kegiatan
pengamanan akibat bencana alam dan bencana lainnya.
f. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang
Ketentraman dan Ketertiban.
g. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberi oleh Lurah
sesuai bidang tugasnya.
3) Seksi Perekonomian, Fisik dan Prasarana Wilayah,
mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data
dibidang perekonomian, fisik dan prasaran wilayah.
b. Membantu melakukan kegiatan pembinaan terhadap
perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan
perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan
kehidupan perekonomian masyarakat.
c. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang
Perekonomian, Fisik dan Prasarana Wilayah.
d. Melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya
dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan
perekonomian dan pelaksanaan pembangunan fisik dan
prasarana wilayah.
e. Membantu pembinaan pelaksanaan pembangunan fisik
dan prasarana wilayah kepada lembaga kemasyarakatan
dan masyarakat serta menjaga dan memelihara prasarana
dan sarana fisik dilingkungan Kelurahan.
f. Melakukan administrasi perekonomian fisik dan prasarana
wilayah di kelurahan.
g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang
Perekonomian Fisik dan Prasarana Wilayah.
h. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Lurah
sesuai dengan bidang tugasnya.
4) Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai
tugas :
a. Mengumpulkan,mengolah dan mengevaluasi data dibidang
sosial dan Pemberdayaan Masyarakat.
b. Melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang sosial
dan pemberdayaan masyarakat.
c. Membantu melakukan pembinaan dibidang keagamaan,
kebudayaan, kesehatan, Keluarga berencana dan
pendidikan masyarakat.
d. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana /
bantuan kepada masyarkat baik dari pemerintahan
maupun pihak – pihak yang lain.
e. Membantu pelaksanaan kegiatan Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga ( PKK ), Karang Taruna, Pramuka
dan Lembaga Pemberdayaan dan Organisasi
Kemasyarakatan lainnya.
f. Membantu pembinaan kegiatan pengumpulan dan
penyaluran zakat infaq dan shodaqoh.
g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang
pemberdayaan masyarakat.
h. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Lurah
sesuai dengan bidang tugasnya.
2.3 Sumber Daya Kecamatan Magersari
2.3.1 Komposisi Pegawai di kantor Kecamatan Magersari
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto didukung dengan sumber
daya yang telah sesuai. Berdasarkan struktur organisasi jumlah
pegawai yang tersedia sampai dengan saat ini sebanyak 16 orang
Pegawai Negeri Sipil. Komposisi di lingkup Kecamatan Magersari
Kota Mojokerto dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
a) Berdasarkan Jabatan
NO NAMA JABATAN ESELON JUMLAH
1 Camat III/a 1
2 Sekretaris Camat III/b 1
3 Kepala Seksi IV/a 62
4 Kepala Sub Bagian IV/b 3 Data per Desember 2015
b) Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Yang Ditamatkan
NO Tingkat Pendidikan JUMLAH
1 S- 2 4
2 S- 1 48
3 Diploma 2
4 SLTA 49
5 SLTP 12
6 SD -
Jumlah 115 Data per Desember 2015
c) Berdasarkan Pendidikan Penjejangan
NO NAMA JABATAN JUMLAH
1 Sepama/Diklatpim III 2
2 Adum / Diklatpim IV 65
Jumlah 67 Data per Desember 2015
2.3.2 Sarana Prasarana Kerja Utama
Keberadaan sarana dan peralatan kerja sangat mendukung
penyelengaraan tugas pokok dan fungsi organisasi. Sarana dan
Peralatan Kerja Utama di Kecamatan Magersari meliputi Gedung
Sarana Perkantoran antara lain :
1) Rumah Dinas Camat
2) Ruang Rapat
3) Gedung Pertemuan
4) Ruang Kerja Camat
5) Ruang Kerja Sekretariat
6) Ruang Kerja Seksi
7) Ruang Kerja Sub bagian
8) Ruang Pelayanan
9) Mushola
10) Kamar mandi dan WC
11) Dapur
Sedangkan sarana alat transportasi baik roda empat maupun roda
dua yang ada di Kantor Kecamatan Magersari yang sekarang ini
adalah :
Roda empat sebanyak 1 (Satu) buah dengan rincian :
• 1 unit Toyota Avanza Tahun 2004
Roda dua sebanyak 3 (Tiga) buah dengan rincian :
• 1 unit Suzuki Shogun Tahun 2005
• 1 unit Honda Supra Tahun 2003
• 1 unit Yamaha Vixion New Tahun 2014
Disamping sebagaimana tersebut diatas sarana lain adalah
komputer sejumlah 6 (enam) unit, meja, kursi, mesin ketik,
telepon, modem dan peralatan lain yang masih diperlukan
peningkatan baik dalam kuantitas maupun kualitas.
2.4 Kinerja Pelayanan Kecamatan Magersari
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Magersari
Kota Mojokerto
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 20131 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Prosentase perolehan PBB di masing-masing kelurahan s/d jatuh tempo
% - - - 60% 60% - - - 55% 60% - - - 92% 100%
2 Jumlah Peserta Musrenbang Kecamatan Orang - - - 50 50 - - - 50 50 - - - 100% 100%3 Rasio Usulan hasil MUSRENBANG Kecamatan yang
terakomodir dalam APBD% - - - 30% 30% - - - 27% 30% - - - 90% 100%
4 Ketersediaan sarana prasarana gedung kantor yang memadai
% - - - 80% 85% - - - 75% 80% - - - 94% 94%
5 Jumlah RW yang sudah melaksanakan program Clean and Green
RW - - - 30 30 - - - 30 30 - - - 100% 100%
6 Jumlah PKK aktif di RT RT - - - 379 379 - - - 379 379 - - - 100% 100%7 Jumlah PKK aktif di RW RW - - - 107 107 - - - 107 107 - - - 100% 100%8 Jumlah Posyandu aktif Buah - - - 96 96 - - - 96 96 - - - 100% 100%9 Jumlah Karang Taruna Kelurahan - - - 10 10 - - - 10 10 - - - 100% 100%
10 Jangka Waktu Penyelesaian Pelayanan Surat Menyurat tuntas mulai dari Kelurahan sampai Kecamatan
Jam - - - 4 3 - - - 4 4 - - - 100% 67%
11 Terpeliharanya kantrantibmas dan menurunnya tindak kriminal
Kejadian - - - 13 15 - - - 16 16 - - - 77% 93%
Target Renstra SKPD Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target
SPMTarget
IKKTarget
Indikator Satuan
Tabel 2.2
Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Magersari
Kota Mojokerto
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi
BELANJA DAERAHBelanja Tidak Langsung- Belanja pegawai 4,302,442,400.00 4,293,598,000.00 5,146,301,850.00 5,855,722,900.00 6,912,511,550.00 4,349,009,761.00 4,337,032,250.00 5,124,576,855.00 5,625,789,532.00 5,794,973,290.00 101.08% 101.01% 99.58% 96.07% 83.83% 25.00% 25.00%Belanja Langsung- Belanja Pegawai 118,968,000.00 213,098,000.00 309,517,000.00 252,150,000.00 198,175,000.00 118,968,000.00 213,096,000.00 309,016,000.00 252,139,000.00 194,721,000.00 100.00% 100.00% 99.84% 100.00% 98.26% 25.00% 25.00%- Belanja Barang dan Jasa 1,107,913,000.00 1,088,068,300.00 925,417,800.00 926,943,450.00 2,307,839,500.00 1,100,210,409.00 1,072,216,828.00 907,266,186.00 907,545,945.00 2,225,642,654.00 99.30% 98.54% 98.04% 97.91% 96.44% 25.00% 25.00%- Belanja Modal 1,445,413,000.00 74,057,900.00 1,757,633,000.00 1,377,106,550.00 3,100,885,500.00 1,148,260,000.00 74,037,400.00 1,392,036,500.00 1,160,168,650.00 2,786,106,950.00 79.44% 99.97% 79.20% 84.25% 89.85% 25.00% 25.00%
Rata-rata PertumbuhanRasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke -Realisasi Anggaran Tahun Ke -Anggaran pada Tahun ke -
Uraian
2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan
Magersari
Beberapa tantangan yang dimungkinkan dapat mempengaruhi
penyelenggaraan tugas dan fungsi serta pencapaian tujuan meliputi :
1. Mobilisasi penduduk pendatang yang cukup tinggi terutama di kawasan
perkotaan diiringi dengan pertumbuhan perumahan yang dibangun oleh
para developer sehingga dikawatirkan dapat mempengaruhi sifat gotong
royong dan munculnya sifat-sifat individualis;
2. Semakin tingginya mobilitas kehidupan masyarakat sehingga menuntut
pelayanan administrasi kependudukan yang murah, mudah, cepat,
akurat dan efektif;
3. Apriori dan menurunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,
sebagai akibat maraknya kasus korupsi yang terekspos;
4. Adanya fenomena demokrasi yang mengarah kepada kebebasan dan
arogansi dalam berpendapat dan menyikapi kebijakan pemerintah;
5. Semakin meningkatnya pengangguran utamanya usia produktif sebagai
akibat dari tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk angkatan kerja
dengan kesempatan kerja.
Sedangkan peluang-peluang yang secara logis dapat dimanfaatkan, meliputi :
1. Adanya perkembangan Tekhnologi Informasi dengan pemanfaatan
jaringan internet yang semakin pesat;
2. Adanya kebijakan otonomi daerah, yang memberi keleluasaan
penyerahan sebagian kewenangan urusan pemerintahan dan urusan
umum lain dari Walikota kepada Camat;
3. Adanya dukungan dari lembaga lain (lembaga sosial dan keagamaan)
dalam mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi serta pencapaian
tujuan;
4. Ada indikasi meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membantu
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan karena ada
dukungan masyarakat dalam penggerakan pembangunan, tokoh
masyarakat dapat menjadi motivator dan penggerak masyarakat serta
semangat gotong royong masyarakat yang cukup tinggi;
5. Adanya lembaga lain yang menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan;
6. Ketersediaan anggaran lintas SKPD Pemerintah Kota Mojokerto dalam
penyelenggaraan pembanguan;
7. Ketersediaan dana APBN dan APBD I dalam mendorong perkembangan
perekonomian dan pembangunan insfrastruktur wilayah;
8. Posisi wilayah yang strategis yakni bagian dari kawasan hinterland
Gerbangkertosusila yang menjadi penyanggah ibu kota provinsi
Surabaya.
Tabel 2.3
Matrik SWOT Strength
( Kekuatan Internal Organisasi ) 1. Kualitas sumber daya
manusia yang ada. 2. Tersedianya sarana dan
prasarana perencanaan. 3. Sarana prasarana kantor
yang cukup memadai.
Weakness (Kelemahan Internal
Organisasi) 1. Masih kurangnya jumlah
sumber daya aparatur kecamatan dalam rangka mendukung optimalisasi penyelenggaraan kegiatan;
2. Kurang cepatnya pelayanan pengurusan surat-menyurat mulai di
FAKTOR INTERNAL
tingkat kelurahan dan kecamatan;
3. Tersedianya data penduduk yang tidak akurat dan terintegrasi secara online antara Kelurahan, Kecamatan dan Dispenduk;
4. Membantu mempercepat pencapaian target pembayaran PBB yang masih rendah;
5. Masih lemahnya realisasi usulan hasil Musrenbang dalam RKPD.
Opportunitiy
(Peluang Eksternal yg ada) 1. Adanya perkembangan
Tekhnologi Informasi dengan pemanfaatan jaringan internet yang semakin pesat
2. Adanya kebijakan otonomi daerah, yang memberi keleluasaan penyerahan sebagian kewenangan urusan pemerintahan dan urusan umum lain dari Walikota kepada Camat;
3. Adanya dukungan dari lembaga lain (lembaga sosial dan keagamaan) dalam mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi serta pencapaian tujuan;
4. Ada indikasi meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membantu penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan karena ada dukungan masyarakat dalam penggerakan pembangunan, tokoh masyarakat dapat menjadi motivator dan penggerak masyarakat serta semangat gotong royong masyarakat yang cukup tinggi;
5. Adanya lembaga lain yang menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan;
6. Ketersediaan anggaran lintas SKPD Pemerintah Kota Mojokerto dalam
STRATEGI SO = Daftar kekuatan untuk meraih keuntungan dari peluang yg ada
1. Memanfaatkan jaringan internet untuk penyampaian informasi publik dan sarana pendukung kerja .
2. Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada.
3. Mendukung dan memberikan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga sosial kemasyarakatan.
4. Memberikan pelayanan administrasi yang cepat, tepat dan pasti kepada masyarakat
5. Melakukan koordinasi yang baik dengan SKPD lain dalam rangka pencapaian keberhasilan program / kegiatan pembangunan
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
STRATEGI WO = Daftar untuk memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan keuntungan dari
peluang yang ada
1. Menambah personil/pegawai di Kecamatan.
2. Berperan aktif dalam mengirimkan pegawai untuk mengikuti diklat/bintek maupun seminar yang diadakan oleh Pemkot.
3. Membangun akses/sistem jaringan data kependudukan yang online dan update mulai dari tingkat kelurahan/kecamatan sampai Dispenduk.
4. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tertib membayar pajak/PBB melalui sosialisasi maupun pemberian hadiah.
5. Membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat baik melalui forum formal maupun informal
penyelenggaraan pembanguan;
7. Posisi wilayah yang strategis yakni bagian dari kawasan hinterland Gerbangkertosusila yang menjadi penyanggah ibu kota provinsi Surabaya.
Threat (Ancaman Eksternal yg ada )
1. Mobilisasi penduduk
pendatang yang cukup tinggi dengan pertumbuhan perumahan yang dibangun oleh para developer muncul kecenderungan sifat-sifat individualis;
2. masyarakat menuntut pelayanan administrasi yang murah, mudah, cepat, akurat dan efektif.
3. Apriori dan menurunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, sebagai akibat maraknya kasus korupsi yang terekspos;
4. Demokrasi yang mengarah kepada kebebasan dan arogansi dalam berpendapat dan menyikapi kebijakan pemerintah;
5. Semakin meningkatnya pengangguran usia produktif sebagai akibat dari tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk angkatan kerja dengan kesempatan kerja.
Strategi ST = Daftar kekuatan untuk menghindari ancaman
1. Mendorong pembinaan kepada masyarakat untuk tetap aktif dalam mengadakan kegiatan pertemuan rutin warga, kerja bakti dan lain2.
2. Memberikan sosialisasi bersama instansi terkait untuk mengembangkan kelestarian lingkungan dan gaya hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan yang cepat selesai 2 jam dalam pengurusan surat menyurat
4. Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengetahui dengan mensosialisasikan sistematika pengurusan administrasi kependudukan dan keagrariaan secara transparan kepada masyarakat
5. Melakukan koordinasi dengan dinas instansi teknis dalam pengentasan pengangguran
Strategi WT = Daftar untuk memperkecil kelemahan dan
menghindari ancaman
1. Penyelarasan pandangan/ visi antara SKPD dengan masyarakat sebelum melaksanakan kegiatan pembangunan melalui sosialisasi dan pendekatan sosial agar dicapai hasil maksimal.
2. Menambah pegawai di Kelurahan dan kecamatan.
3. Meningkatkan koordinasi yang baik dengan instansi maupun lembaga lain.
4. Membuat perencanaan program / kegiatan kecamatan kedepan yang lebih baik.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Identifikasi Permasalahan merupakan perhatian terhadap masalah-
masalah pembangunan yang benar-benar penting. Isu Strategis adalah kondisi
atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan
pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, dan menentukan tujuan
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Isu-isu strategis pembangunan dirumuskan
berdasarkan permasalahan-permasalahan pembangunan daerah, tantangan dan
potensi pembangunan daerah kedepan, yang meliputi aspek fisik-lingkungan,
sosial-budaya, ekonomi-keuangan dan legal-kelembagaan.
Beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan
tugas dan fungsi pada kantor Kecamatan Magersari antara lain :
1. Masih kurangnya jumlah sumber daya aparatur kecamatan dalam rangka
mendukung optimalisasi penyelenggaraan kegiatan;
2. Kurang cepatnya pelayanan pengurusan surat-menyurat mulai di tingkat
kelurahan dan kecamatan;
3. Tersedianya data penduduk yang tidak akurat dan terintegrasi secara online
antara Kelurahan, Kecamatan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
4. Masih lemahnya realisasi usulan hasil Musrenbang dalam RKPD.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel-tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD)
1 2 3 4 5 6
Mewujudkan Pelayanan Prima
Terselesaikannya pelayanan administrasi pemerintahan yang cepat dan tepat.
Lama rentang waktu untuk pelayanan surat menyurat
Lurah dan camat sering tidak ada di tempat karena rapat
Tidak ada peraturan mengenai pelimpahan kekuasaan untuk kewenangan menandatangani dokumen/surat-surat kependudukan
Kurang cepatnya pelayanan surat-surat di kel dan kecamatan
Kurangnya jumlah pegawai/personil Seringnya mutasi PNS dan belum ada penggantian yang porposional terhadap personil yang dimutasi
Rendahnya kapasitas SDM dalam mengoperasikan komputer
Tidak ada diklat untuk PNS yang belum bisa komputer
Validasi data penduduk di kelurahan
Tidak ada kesamaan data yang dimiliki oleh kelurahan, kecamatan dan Dispenduk
Hasil laporan pengurusan surat menyurat dan pendataan milik Dispenduk
Tidak ada pendataan penduduk secara by name by adress
Tidak ada sistem yang terintegrasi, terpadu untuk mensikronkan data antara pihak Kelurahan, Kecamatan dan Dispenduk
Tersedianya data penduduk yang tidak akurat
Masyarakat kurang jujur dalam menyampaikan data
Rasio usulan hasil Musrenbang Kecamatan yang terealisasi
Kurangnya kemampuan SKPD Kecamatan untuk mengawal dan mendorong terealisasinya usulan hasil Musrenbang
Adanya pemrioritasan usulan dari kegiatan jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh anggota DPRD yang kadangkala usulannya tidak urgent.Kurangnya perhatian / tanggapan dari instansi teknis terkait untuk merealisasikan usulan musrenbang
Peran Serta Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan
Masih minimnya realisasi dalam pembangunan yang di ambil dari hasil Musrenbang Kecamatan
Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap keikutsertaannya dalam perencanaan pembangunan khususnya melalui forum Musrenbang
Faktor yang mempengaruhiAspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang digunakan Permasalahan Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
3.2.1 Visi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12
menyebutkan bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan
yang diinginkan pada akhir perencanaan.
Visi adalah pandangan jauh ke depan tentang kondisi yang ingin
dicapai. Dengan visi yang jelas akan didapat pedoman dan arahan yang
jelas. kemana pembangunan suatu daerah akan dibawa dan dikembangkan.
Visi Pemerintah Kota Mojokerto lima tahun ke depan merupakan
perwujudan dari visi yang telah dijanjikan oleh Kepala Daerah Terpilih
Mas’ud Yunus–Suyitno dalam proses Pemilukada lalu yang telah disesuaikan
dengan berbagai perencanaan pembangunan di Kota Mojokerto yang telah
ada sebelumnya. Visi Pemerintah Kota Mojokerto 2014-2019 adalah :
“Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat,
cerdas, sejahtera dan bermoral”.
Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud,
menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan pengertiannya,
sebagaimana tabel di bawah ini.
Keterkaitan Tugas dan Fungsi Kecamatan Magersari dengan Visi, Misi dan Program
Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
Visi: “Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral”
Tugas dan Fungsi Kecamatan Magersari terkait Visi Walikota
Pokok-pokok Visi Penjabaran Visi
Sebagai service city
Kota yang memiliki produk jasa layanan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi
Membantu kelancaran tugas tugas pemerintahan di tingkat kecamatan dan kelurahan baik dalam hal keagrariaan, administrasi kependudukan dan catatan sipil
1. Jasa layanannya menghasilkan nilai tambah ekonomi yang mampu menarik kehadiran investor dan pelaku pasar lainnya
2. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana berupa sumberdaya manusia dan infrastruktur yang baik dan memadai
Terpeliharanya kondisi gedung kantor kecamatan/kelurahan yang layak dan baik
Service city yang maju
Layanan pemerintahan yang diselenggarakan secara modern, antara lain ditandai oleh:
1. Penguasaan dan pemanfaatan teknologi canggih dalam penyelenggaraan layanannya dikelola dengan manajemen
Data Kependudukan yang valid, akurat dan terintegrasi secara
Visi: “Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral”
Tugas dan Fungsi Kecamatan Magersari terkait Visi Walikota
modern yang handal dan efisien
online via internet antara pihak kelurahan, pihak kecamatan dan Dinas Kependudukan serta terupdate secara berkelanjutan
2. Memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup
Efektifnya pembinaan kebersihan, keindahan, pertamanan dan sanitasi lingkungan yang salah satunya dilakukan melalui lomba RW berseri tingkat Kecamatan
3. Memiliki daya saing tinggi Prosedur dan mekanisme pengurusan surat menyurat kependudukan yang jelas dan transparan
4. Mampu menghasilkan output dan outcome yang berkualitas prima
Jangka waktu pengurusan dokumen kependudukan yang cepat dan pasti
Service city yang sehat
Mewujudkan pembangunan Kota Mojokerto yang
1. iklim usaha yang kondusif dan mandiri Terjalinnya pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya
2. lingkungan yang bersih dan bebas polusi Efektifnya pembinaan kebersihan, keindahan, pertamanan dan sanitasi lingkungan yang salah satunya dilakukan melalui lomba RW berseri tingkat Kecamatan, menggalakkan kerja bakti gotong royong masyarakat dan mendorong melalui RT/RW dan Kelurahan agar menciptakan lingkungan yang Clean and Green
3. kebutuhan air bersihnya terpenuhi dan sanitasinya bagus
4. pemanfaatan lahannya mempertimbangkan aspek konservasi
5. tata ruangnya mampu mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pola hidup sehat.
Service city yang cerdas
antara lain ditandai oleh:
1. sumber daya manusia yang berkualitas Peningkatan kualitas SDM aparat kelurahan dan kecamatan dengan cara mengadakan sosialisasi dan bintek
Visi: “Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral”
Tugas dan Fungsi Kecamatan Magersari terkait Visi Walikota
yang mengarah pada profesionalisme kerja
2. pemerintah dan swasta yang profesional dan berdaya saing tinggi
Keramahan petugas dan tercapainya kepuasan masyarakat
3. tata ruang yang efisien dan kondusif terhadap pengembangan sosial dan teknologi
4. terbukanya akses pengetahuan dan teknologi
Service city yang
sejahtera
Layanan pemerintahan yang mampu memberi nilai tambah ekonomi dan membawa dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan
mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum, musyawarah perencanaan pembangunan di keluraan dan kecamatan
Meningkatkan pembinaan lewat pemberdayaan Posyandu Balita maupun Lansia.
masyarakat, antara lain ditandai oleh: 1. Meningkatnya pendidikan dan kualitas
SDM
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat Terjalinnya pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya
Service city yang
bermoral
Layanan pemerintahan yang penyelenggaraan layanannya dilandasi oleh nilai-nilai moral, etika dan norma sosial, budaya,
agama, maupun negara, antara lain ditandai oleh:
1. Meningkatnya keimanan, ketakwaan dan kesalehan sosial
Berfungsinya secara baik pembinaan dan pelayanan pemberdayaan dibidang keagamaan, sosial, kepemudaan, peranan wanita dan olah raga
2. Meningkatnya peranan budaya dan nilai-nilai moral, etika dan agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3. Terciptanya keamanan, ketertiban dan ketentraman
Terciptanya kondisi lingkungan yang tertib dan aman
4. Rendahnya angka kriminalitas dan pelanggaran hukum/peraturan/ norma
5. Pemerintah dan jasa layanannya diselenggarakan dengan amanah, bersih dan baik (clean and good governance)
Prosedur dan mekanisme pengurusan surat menyurat kependudukan yang jelas dan transparan
Visi: “Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral”
Tugas dan Fungsi Kecamatan Magersari terkait Visi Walikota
Jangka waktu pengurusan dokumen kependudukan yang cepat dan pasti
Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan mendorong efektivitas
dan efisiensi pemanfaatan potensi yang dimiliki, maka ditetapkan misi
RPJMD Kota Mojokerto tahun 2014-2019 yang didalamnya mengandung
gambaran tentang bagaimana tujuan serta sasaran dapat dicapai.
3.2.2 Misi
Misi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya Pasal 1 angka
13 adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah
rumusan mengenai apa-apa yang diyakini dapat dilakukan dalam rangka
mewujudkan visi.
Untuk mencapai visi Kota Mojokerto yaitu : “Mewujudkan Kota Mojokerto
sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral” maka
dirumuskan 4 misi pembangunan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
Peningkatan sumber daya manusia adalah upaya wewujudkan
sumberdaya manusia yang cerdas dan berkualitas dengan dasar
penuntasan wajib belajar 12 tahun. Upaya tersebut didampingi dengan
peningkatan mutu dan fasilitas penunjang untuk bisa mewujudkan Kota
Mojokerto sebagai kota wiyata mandala. Untuk melayani masyarakat
yang putus sekolah kota Mojokerto menyelenggarakan pendidikan non
formal dengan sasaran utama pembebasan masyarakat dari buta aksara.
Sumberdaya manusia yang berkualitas berarti juga memiliki nilai-nilai
religius yang dapat memanfaatkan keilmuan untuk mewujudkan
kesalehan sosial.
Untuk mewujudkan itu semua perlu ditopang dengan kesehatan
diri dan lingkungan dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Kota Mojokerto. Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih,
bebas polusi, kebutuhan air bersihterpenuhi, sanitasi bagus, pemanfaatan
lahan mempertimbangkan aspek konservasi, dan tata ruang yang mampu
mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pola
hidup yang sehat. Hal ini memerlukan tempat tinggal yang layak, jaminan
asuransi kesehatan agar masyarakat bisa terus berkonsentrasi menggali
potensi diri yang nantinya bisa tumbuh prestasi-prestasi di kalangan
masyarakat yang mendukung percepatan pembangunan.
2. Menyediakan produk, jasa dan layanan yang maju dan berdaya saing
tinggi.
Pemerintahan yang profesional, efektif, efisien, produktif, dan
SDM aparaturnya bebas KKN sebagai dasar untuk memfasilitasi privat
sektor dan UMKM agar bisa terus menyediakan produk jasa dan layanan
yang maju dan berdaya saing tinggi. Utamanya sektor UMKM dapat
berkembang dengan baik dengan minimnya pungutan-pungutan pajak.
Dunia usaha yang bermoral adalah dunia usaha yang tidak korup,
menjauhi budaya suap, bersaing secara sehat, dan memiliki kepedulian
terhadap sesama; Lingkungan yang bermoral adalah lingkungan yang
kondusif bagi peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan, serta
pengawasan dan pengendalian perilaku menyimpang. Dengan
pemerintahan yang efesien dan efektif melayani dan memfasilitasi UMKM
untuk mengembangkan kapasitasnya dan kemudian akan tercipta iklim
usaha yang baik dan berdaya saing tinggi. Dengan demikian
kesejahteraan masyarakat akan meningkat dengan terpenuhinya
kebutuhan hidup karena rendahnya angka pengangguran;.
3. Menyediakan infrastruktur dan sarana prasarana yang baik dan
memadai.
Kebijakan pemerintah daerah yang kondusif akan dapat
menarik kerjasama para investor dengan menyediakan infrastruktur
yang baik dan mememadai. Peningkatan infrastruktur tersebut meliputi
sarana-prasarana: jalan dan jembatan; perumahan; lingkungan,
perekonomian; kesehatan; pendidikan; sosial dan budaya; air bersih;
ketahanan pangan; berfungsinya ruang terbuka hijau dan peribadatan.
Hal ini untuk menciptakan lingkungan yang sejahtera yakni lingkungan
yang tata ruangnya mampu mendukung kegiatan ekonomi.
Peningkatan infrastruktur untuk memfasilitasi jalannya roda
ekonomi dan membuat kenyamanan berinvestasi di Kota Mojokerto.
Seperti pembangunan jalan lingkar luar untuk memudahkan penduduk
beraktivitas ekonomi, terutama yang menghubungkan jalur ekonomi
antara wilayah pinggiran dengan kabupaten di sekitarnya.
4. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan tentram.
Lingkungan aman nyaman dan tentram dapat meningkatkan
kinerja pemerintahan untuk melayani kebutuhan masyarakat baik
berupa barang atau jasa. Peningkatan lingkungan yang aman, nyaman
dan tentram dapat dilakukan dengan upaya meningkatnya kesadaran
hukum masyarakat, meningkatnya profesionalisme aparat penegak
hukum. Meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan bagi masyarakat,
peningkatan partisipasi masyarakat dalam menciptakan kemanan dan
ketertiban lingkungan dan penurunan angka kriminalitas. Hal ini
bertujuan untuk terciptanya kondisi masyarakat yang tentram dan tertib
melalui kepastian, perlindungan dan penegakan hukum.
Selain itu menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan
tentram bermakna melindungi masyarakat dari ancaman bencana
melalui pengurangan resiko bencana di segala aspek. Untuk itu
diperlukan mewujudkan kesiapsiagaan seluruh komponen (pemerintah,
lembaga, dan masyarakat) dalam menghadapi ancaman kemungkinan
terjadinya bencana secara terencana, terpadu, dan berkelanjutan. Dan
juga diperlukan langkah mitigasi pengendalian lingkungan dengan
pengelolaan kelestarian lingkungan hidup.
3.3 Telaahan Renstra
NO INDIKATOR
KINERJA UTAMA
AKAR MASALAH MASALAH TUJUAN SASARAN STRATEGI
KEKUATAN KELEMAHAN KESEMPATAN/ PELUANG ANCAMAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM)
- Lurah dan camat sering tidak ada di tempat karena rapat
- Kurangnya jumlah pegawai
- Rendahnya kapasitas SDM dalam mengoperasi kan komputer
Kurang cepatnya pelayanan surat-surat di kelurahan dan kecamatan
Mempercepat pelayanan surat-menyurat
Meningkatnya mutu pelayanan masyarakat yang sesuai dengan standar pelayanan publik
- Anggaran yang cukup
- Sarana prasarana memadai
- Jumlah sumber daya maupun skill pegawai yang kurang
- Tidak adanya peraturan pelimpahan sebagian kewenangan camat kepada sekretaris camat untuk menandatangani dokumen / surat-surat kependudukan
- Adanya lembaga pelatihan
- Adanya Bintek
- Adanya dukungan IT
- Adanya KKN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2
Menurunnya angka kejadian pelanggaran kententraman dan ketertiban masyarakat
Dinamika masyarakat dengan segala aktivitasnya yang heterogen berpotensi terjadinya gangguan ketertiban dan ketentraman masyarakat
Masih adanya pertengkaran antar tetangga, adanya pencurian, minum- minuman keras, narkoba.
Menurunnya angka kejadian pelanggaran kententraman dan ketertiban masyarakat
Meningkatnya ketentraman dan ketertiban lingkungan
- Sarana
prasarana yang cukup
- Keaktifan Siskamling di setiap RT/RW
Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan nya
- Alat
komunikasi semakin canggih
- Adanya peraturan-peraturan hukum
- Masyarakat
acuh tak acuh - Lebih
mementing-kan egosentris/ individualism
- Semakin banyaknya berdirinya kos - kosan
3. Prosentase kelurahan dan kecamatan yang melaksanakan Musrenbang tepat waktu
Pelaksanaan Musrenbang kelurahan yang tidak sesuai rencana
Terhambatnya pelaksanaan perencanaan program kegiatan SKPD
Terselesaikan-nya dokumen perencanaan yang tepat waktu
Penyelenggara an Musrenbang di Kelurahan dan Kecamatan yang sesuai dengan rencana
- Anggaran yang cukup
- Materi yang perlu disampai kan
Minat masyarakat yang kurang terhadap pelaksanaan Musrenbang
Adanya intstruksi dari Walikota untuk memprioritas kan usulan hasil musrenbang dalam perencanaan pembangunan daearah
Kurangnya kesiapan pihak Kelurahan dalam penyelenggara an Musrenbang
4. Prosentase Kelurahan dan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan yang tertib administrasi
Administrasi Kelurahan dan lembaga kemasyarakatan yang tidak tertib dan tertata baik
- Kurangnya keakuratan data administrasi pemerintahan
- Lambatnya pelayanan administrasi
- Mempersiap kan Kelurahan untuk mengikuti Lomba Kelurahan teladan Tingkat Kota
- Data administrasi pemerintahan yang tertib dan tertata dengan rapi
- Kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi pemerintahan
Anggaran operasional dan kegiatan lomba
- Kurang aktifnya perangkat PNS dalam melakukan pembaruan data
- Adanya dukungan IT
- Tidak pahamnya aparat PNS terhadap hasil kinerja yang harus dicapai
- Masih adanya mental KKN
3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis
Tabel 3.1.2
No. Kriteria Bobot1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra 202 Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD Kecamatan 103 Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik 204 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 105 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 156 Prioritas janji politik yang perlu di wujudkan 25
Total 100
Skala :1. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra
1 Sangat Kecil 12 Kecil 53 Cukup 104 Besar 155 Sangat Besar 20
2. Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD Kecamatan1 Bukan 12 Tugas Pembantuan 53 Tugas Pokok 10
3. Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik1 Sangat Kecil 12 Kecil 53 Cukup 104 Besar 155 Sangat Besar 20
4. Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah1 Sangat Kecil 22 Kecil 43 Cukup 64 Besar 85 Sangat Besar 10
5. Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani1 Sangat Kecil 12 Kecil 33 Cukup 54 Besar 105 Sangat Besar 15
6. Prioritas janji politik yang perlu di wujudkan1 Tidak Prioritas tapi perlu adanya 102 Prioritas 25
Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis
Tabel 3.1.3
Nilai Skala Kriteria
Tabel 3.1.4
Rata-Rata Skor Isu Isu Strategis
No. Isu - Isu Strategis Total Skor Rata - Rata skor
1 Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pembayaran PBB 74 6.73
2 Meningkatkan simpati masyarakat kepada Pemerintah karena maraknya pengungkapan kasus korupsi yang dilakukan oleh aparat pemerintah
95 8.64
3 Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan 100 9.094 Usulan masyarakat melalui Musrenbang yang bisa terealisasi 85 7.735 Kondisi Sarana dan prasarana kantor Kelurahan dan Kecamatan 100 9.09
6 Program Clean and Green untuk peningkatan kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup
100 9.09
7 Pemberdayaan organisasi masyarakat RT, RW, PKK, Posyandu, Kelompok Lansia dan Karang Taruna
100 9.09
8 Ketepatan Pelayanan sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP) 80 7.279 Layanan administrasi yang cepat, tepat, murah dan pasti 80 7.27
10 Perlunya peningkatan SDM Pegawai Kecamatan 100 9.0911 Keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif 88 8.00
1 2 3 4 5 61 Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pembayaran PBB 20 5 4 10 10 25 74
2Meningkatkan simpati masyarakat kepada Pemerintah akibat maraknya pengungkapan kasus korupsi yang dilakukan oleh aparat pemerintah saat ini
20 10 20 10 10 25 95
3 Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan 20 10 20 10 15 25 1004 Usulan masyarakat melalui Musrenbang yang bisa terealisasi 20 10 15 10 5 25 855 Kondisi Sarana dan prasarana kantor Kelurahan dan Kecamatan 20 10 20 10 15 25 100
6 Program Clean and Green untuk peningkatan kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup
20 10 20 10 15 25 100
7 Pemberdayaan organisasi masyarakat RT, RW, PKK, Posyandu, Kelompok Lansia dan Karang Taruna
20 10 20 10 15 25 100
8 Ketepatan Pelayanan sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP) 20 10 20 10 15 5 809 Layanan administrasi yang cepat, tepat, murah dan pasti 20 10 20 10 15 5 80
10 Perlunya peningkatan SDM Pegawai Kecamatan 20 10 20 10 15 25 10011 Keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif 20 10 20 10 3 25 88
No. Isu - Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke - Total Skor
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Kecamatan Magersari
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12
menyebutkan bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir perencanaan.
Visi adalah pandangan jauh ke depan tentang kondisi yang
ingin dicapai. Dengan visi yang jelas akan didapat pedoman dan
arahan yang jelas. kemana pembangunan suatu daerah akan dibawa dan
dikembangkan. Visi Kecamatan Magersari Kota Mojokerto lima tahun ke
depan merupakan perwujudan dari visi yang telah disepakati oleh
Kecamatan Magersari dan diharapkan bisa berintegrasi dan bisa
menunjang tercapainya Visi Pemerintah Kota Mojokerto 2014-2019 yaitu
adalah : “Mewujudkan Kota Mojokerto Sebagai Service City Yang Maju,
Sehat, Cerdas, Sejahtera Dan Bermoral”.
Perumusan dan penjelasan terhadap visi Kecamatan Magersari
dimaksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan
pengertiannya, sebagaimana tabel di bawah ini.
Pokok-pokok Visi Penjabaran VisiSebagai Pembantu Penyelenggaraan
Pemerintahan Yang Berkualitas
Membantu kelancaran tugas tugas pemerintahan di tingkat kecamatan dan kelurahan baik dalam hal keagrariaan, administrasi kependudukan dan catatan sipilPeningkatan SDM aparat kelurahan dan kecamatan dengan mengadakan sosialisasi dan bintek yang mengarah pada profesionalismeData Kependudukan yang valid, akurat dan terintegrasi secara online pihak kelurahan , pihak kecamatan dan Dinas Kependudukan serta terupdate secara berkelanjutan
Penyelenggaraan Pembangunan Yang
Berkualitas
Terpenuhinya kebutuhan dan kepentingan masyarakat tetang pembangunan sarana prasarana masyarakat yang Berkualitas di lingkungan masing-masing
Visi : " Mewujudkan Kecamatan Magersari Sebagai Pembantu Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan, Pembinaan
Kemasyarakatan Dan Pelayanan Masyarakat Yang Berkualitas "
Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan mendorong efektivitas dan
efisiensi pemanfaatan potensi yang dimiliki, maka ditetapkan misi
Renstra Kecamatan Magersari Kota Mojokerto tahun 2014-2019 yang
didalamnya mengandung gambaran tentang bagaimana tujuan serta
sasaran dapat dicapai.
Misi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya Pasal 1 angka
13 adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah
rumusan mengenai apa-apa yang diyakini dapat dilakukan dalam
rangka mewujudkan visi.
Untuk mencapai visi Kecamatan Magersari yaitu : "
Mewujudkan Kecamatan Magersari Sebagai Pembantu Penyelenggaraan
Pemerintahan, Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan Dan
Pelayanan Masyarakat Yang Berkualitas " maka dirumuskan 5 misi
pembangunan sebagai berikut:
1. Memperkuat fungsi pembantuan penyelenggaraan
pemerintahan dengan mewujudkan tertib administrasi
pemerintahan dan profesionalisme aparatur demi tercapainya
pelayanan berkualitas.
Pokok-pokok Visi Penjabaran VisiTerpeliharanya kondisi gedung kator kecamatan/kelurahan yang layak dan baikEfektifnya pembinaan kebersihan, keindahan, pertamanan dan sanitasi lingkunganTerjalinnya pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di keluraan dan kecamatanBerfungsinya secara baik pembinaan pemberdayaan dan pelayanan dibidang keagamaan, sosial, kepemudaan, peranan wanita dan olah raga
Pelayanan Masyarakat Yang Berkualitas
Prosedur dan mekanisme pengurusan surat menyurat kependudukan yang jelas dan transparanJangka waktu pengurusan dokumen kependudukan yang cepat dan pastiKeramahan petugas dan tercapainya kepuasan masyarakat Terciptanya kondisi lingkungan yang tertib dan aman
Penyelenggaraan Pembinaan
Kemasyarakatan Yang Berkualitas
Penguatan fungsi kecamatan dalam membantu
penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan suatu hal yang
mutlak untuk terus ditingkatkan. Tertib administrasi kependudukan
maupun keagrariaan menjadi suatu tuntutan untuk dilaksanakan
dengan penyempurnaan system yang lebih baik. Dalam upaya
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bertanggungjawab, peningkatan kualitas sumber daya aparatur
pemerintah mutlak dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan seiring dengan perkembangan kemajuan teknhnologi
dan informasi yang sedemikian cepat, sehingga di harapkan para
pegawai kecamatan mampu untuk memberikan pelayanan yang
ramah, tanggap, cepat dan tuntas kepada masyarakat. Disamping itu
guna mewujudkan E-Government penguasaan aparatur terhadap
perangkat elektronik computer dan internet sebagai upaya dalam
peningkatan pelayanan masyarakat sangat diperlukan. Pemahaman
terhadap profesionalisme kerja dengan pencerminan penguasaaan
terhadap tugas pokok masing-masing dapat mendorong peningkatan
kinerja guna tercapainya tujuan organisasi. Demi terwujudnya Good
Government , Kecamatan Magersari dituntut untuk mampu
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Tempat kerja
yang nyaman, aman dan terpelihara dengan baik serta di dukung
lengkapnya fasilitas sarana dan prasarana perkantoran ikut serta
menjadikan penentu dalam efektifitas pelayanan. Untuk itu
pemeliharaan rutin sarana prasarana perkantoran disertai dengan
pengadaan barang-barang pendukung kerja lainnya di kelurahan dan
kecamatan akan terus ditingkatkan demi kelancaran pelaksanaan
kerja.
2. Mendorong terwujudnya peranserta masyarakat dalam
pembangunan daerah melalui sistem perancanaan yang
aspiratif, aplikatif dan akuntabel.
Pembangunan daerah yang selama ini dilaksanakan tidak
terlepas dari adanya perancanaan yang matang yang dilakukan oleh
Pemerintah. Perencanaan diperoleh melalui button up atau top down.
Di era otonomi sekarang ini, upaya perencanaan yang bersumber dari
masyarakat lebih mendapatkan prioritas dengan didasarkan pada
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.
Upaya penjaringan aspirasi masyarakat yang dilaksanakan
oleh pemerintah melalui forum Musrenbang dilakukan secara rutin
setiap tahunnya. Aspirasi murni masyarakat yang terjaring dalam
hasil Musrenbang kadangkala banyak yang tidak dapat terealisasi
melalui program dan kegiatan Pemerintah Daerah, sehingga muncul
apatisme masyarakat terhadap pemerintah yang seakan-akan tidak
memperhatikan aspirasi kebutuhan warganya.
Pihak Kecamatan sebagai instansi pembantu
penyelenggaraan pemerintahan daerah, akan berupaya ikut berperan
aktif mendorong kepada pemerintah daerah baik melalu forum
Musrenbang Kota maupun forum-forum lainnya untuk dapatnya
mewujudkan hasil usulan tersebut dan bisa tercantum dalam RKPD.
3. Mendorong terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat
melalui pembinaan bidang pendidikan, keagamaan,
kebudayaan, pemuda dan olah raga, peranan wanita, kesehatan
masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup.
Pembinaan organisasi sosial kemasyarakatan terus di tingkatkan baik
pembinaan RT/RW, PKK, Posyandu, Karang Taruna, Koperasi
maupun organisasi kemasyarakatan lainnya dengan harapan
terwujudnya pendidikan politik yang baik di masyarakat, terjalinnya
persatuan dan kesatuan antar warga, dan tersampaikannya program-
program pemerintah secara baik kepada masyarakat. Dan tidak kalah
pentingnya adalah selalu memprioritaskan segala aspek kegiatan
untuk melibatkan perempuan guna kesetaraan gender/peranan
perempuan dalam turut serta melaksanakan pembangunan daerah.
4. Menciptakan lingkungan yang tertib, aman, nyaman dan
tentram.
Terciptanya ketertiban dan keamanan lingkungan
merupakan syarat mutlak demi kelancaran pembangunan. Saling
koordinasi dan komunikasi dengan perangkat keamanan yang ada di
kelurahan, aparat berwajib, yaitu kepolisian dan TNI di tingkat sektor
mesti terus digalakkan dan ditingkatkan demi terciptanya ketertiban
dan keamanan masyarakat.
Selain itu membangun peran serta aktif masyarkat melalui
upaya mandiri dengan mengadakan siskamling dimasing-masing
lingkungan merupakan salah satu wujud adanya kesadaran
masyarakat terhadap keberlangsungan lingkungannya, sehingga
tercipta kondisi keamanan lingkungan yang kondusif.
Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : Mewujudkan Kecamatan Magersari Sebagai Pembantu Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan, Pembinaan
Kemasyarakatan Dan Pelayanan Masyarakat Yang Berkualitas MISI I : Memperkuat fungsi pembantuan penyelenggaraan pemerintahan dengan mewujudkan tertib administrasi
pemerintahan dan profesionalisme aparatur demi tercapainya pelayanan berkualitas. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Penguatan kelembagaan, tertib administrasi dan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat
Meningkatnya mutu pelayanan masyarakat yang sesuai dengan standar pelayanan publik
Mengusulkan pengadaan baru peralatan kantor yang sangat dibutuhkan dan melakukan pemeliharaan secara optimal
Melakukan rehabilitasi sedang/berat maupun berkala terhadap gedung kantor kelurahan maupun kecamatan
1. Memperpendek jangka
waktu penyelesaian surat menyurat
2. Kenyamanan ruang tunggu tempat pelayanan
3. Tersedianya sarana prasarana penunjang kelancaran kerja
4. Meningkatkan pemahaman tenaga PNS di Kecamatan dan Kelurahan tentang administrasi kependudukan
Penyediaan peralatan dan kelengkapan kerja untuk kelancaran kinerja
Renovasi, pengecatan bangunan dan peninggian lahan/bangunan
1. Mengusulkan adanya peraturan tentang pendelegasian kewenangan untuk menandatangani dokumen dari Camat/Lurah kepada Sekretaris
2. Pemberian fasilitas tambahan seperti bahan bacaan, televisi, pendingin ruangan.
3. Tersedianya uang lembur, honorarium kegiatan, jasa kebersihan kantor, makan minum dan bantuan perjalanan dinas
4. Mengadakan bintek implementasi administrasi kependudukan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
5. Membentuk tim
pemberian penyantun uang duka
5. Meningkatkan koordinasi anggota tim pemberian penyantun uang duka
6. Pembinanaa tertib administrasi dan pelayanan di kelurahan
6. Menyelenggarakan lomba kelurahan tertib administrasi
Penguatan kelembagaan, tertib administrasi dan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat
Meningkatnya mutu pelayanan masyarakat yang sesuai dengan standar pelayanan publik
1. Mengadakan sosialisasi tentang mekanisme dan peraturan kependudukan serta membangun suatu jaringan internet tentang sistem kependudukan yang terintegrasi, online dan up to date
2. Tersedianya data/informasi profil kecamatan setiap tahun
1. Sosialisasi peraturan dan Membangun jaringan internet Sistem Administrasi Kependudukan yang terintegrasi, online dan up to date
2. Pembuatan buku profil Kecamatan 3. Membuat Website SKPD Kecamatan
MISI II : Mendorong terwujudnya peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah melalui sistem perancanaan yang
aspiratif, aplikatif dan akuntabel. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tersedianya dokumen perancanaan yang aspiratif, aplikatif dan akuntabel
Meningkatnya partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam pembangunan melalui pelaksanaan musrenbang yang tepat waktu
Melakukan koordinasi secara efektif dengan Bappeko dan Kelurahan-kelurahan untuk terlaksananya forum Musrenbang yang tepat waktu.
Koordinasi dengan Bappeko dan Kelurahan serta mengoptimalkan kegiatan pra musrenbang dengan menggali data usulan-usulan dari masyarakat.
MISI III : Mendorong terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat melalui pembinaan bidang pendidikan, keagamaan, kebudayaan, pemuda dan olah raga, peranan wanita, kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam pembinaan organisasi kemasyarakatan dan peningkatan peranserta masyarakat dalam pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup
1. Meningkatnya peran serta Perempuan di sektor publik
2. Meningkatnya lingkungan hidup yang tertata dan terpelihara dengan baik
1. Meningkatkan pembinaan terhadap organisasi PKK, Posyandu dan Karang Taruna
2. Pembinaan melalui pemberian himbauan dan mengadakan perlombaan RW/ lingkungan BERSERI
3. Pembangunan dan rehabilitasi fasilitas umum pusat kegiatan keolahragaan pemuda dan masyarakat
1. Memberikan bantuan biaya untuk kegiatan lomba- lomba ibu dan balita dan opersional organisasi PKK kecamatan dan kelurahan
2. Menyelenggarakan lomba RW BERSERI tingkat Kecamatan
3. Memperbaiki fasilitas umum pusat kegiatan keolahragaan pemuda dan masyarakat
MISI IV : Menciptakan lingkungan yang tertib, aman, nyaman dan tentram. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya lingkungan yang tertib, aman, nyaman dan tentram
Meningkatnya ketentraman dan ketertiban lingkungan
1. Mempererat koordinasi diantara tenaga pengendali keamanan
2. Meningkatkan kemampuan petugas linmas/hansip
1. Mengadakan pertemuan rutin serta memberikan uang kesejahteraan untuk tenaga pengendali ketertiban dan keamanan di tingkat kelurahan dan kecamatan yang diberikan secara rutin pada setiap bulan dan pada saat PEMILU.
2. Mengadakan bintek/pelatihan/pembinaan tentang Sistem Pengendalian Keamanan Lingkungan
Tahun-1 2015
Tahun-2 2016
Tahun-3 2017
Tahun-4 2018
Tahun-5 2019
Target Target Target Target Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penguatan kelembagaan, tertib administrasi dan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat
Meningkatnya mutu pelayanan masyarakat yang sesuai dengan standar pelayanan publik
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
Program penataan administasi kependudukan
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
Baik nilai 80,00
Sangat Baik nilai 90,00
Sangat Baik nilai 93,00
Sangat Baik nilai 95,00
Sangat Baik nilai 97,00
Kegiatan Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (Membangun, Up Dating dan Pemeliharaan)
Jumlah data administrasi kependudukan yang ter update / terbaharui pada tahun ini
1 Kegiatan 100%
1 Kegiatan 100%
1 Kegiatan 100%
1 Kegiatan 100%
1 Kegiatan 100%
Kegiatan Pengembangan data Base kependudukan
Jumlah jaringan aplikasi kependudukan yang online terintegrasi antara kelurahan, kecamatan dan Dispenduk Capil
- - 1 Kegiatan 100%
1 Kegiatan 100%
1 Kegiatan 100%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Prosentase tenaga PNS yang paham administrasi kependudukan
70% 80% 90% 100%
Kegiatan Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
Jumlah tenaga PNS yang memahami regulasi pelayanan administrasi kependudukan
- 40 orang 70%
40 orang 80%
40 orang 90%
40 orang 100%
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Prosentase pengurusan administrasi tentang pertanahan yang lancar dan selesai tepat waktu
- 100% 100% 100% 100%
Indikator Sasaran Program dan KegiatanNo.
4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan MagersariTujuan Dan Sasaran Jangka Menengah
Pelayanan Kecamatan Magersari
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-
Tujuan Sasaran
Kegiatan Penyuluhan Hukum pertanahan
Jumlah tenaga PNS dan LPM yang memahami peraturan pertanahan
0 Orang 40 Orang 25%
40 Orang 50%
40 Orang 75%
40 Orang 100%
Program Pengembangan data/informasi
Prosentase ketersediaan data profil kecamatan dan kelurahan yang valid
100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan Penyusunan Profil Daerah
Jumlah data dan dokumen profil yang valid
1 dokumen 100%
1 data dan 1 buah website 100%
1 data dalam website 100%
1 data dalam website 100%
1 data dalam website 100%
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Prosentase kelurahan dan lembaga kemasyarakatan kelurahan yang tertib administrasi
70% 80% 90% 100% 100%
Kegiatan Peningkatan Kelurahan
Terwujudnya tertib adminstrasi di Kelurahan
10 kel 100%
10 kel 100%
10 kel 100%
10 kel 100%
10 kel 100%
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
Baik nilai 80,00
Sangat Baik nilai 90,00
Sangat Baik nilai 93,00
Sangat Baik nilai 95,00
Sangat Baik nilai 97,00
Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Jumlah anggota tim pemberian penyantun uang duka yang mendapatkan honorarium
24 Orang 100%
24 Orang 100%
24 Orang 100%
24 Orang 100%
24 Orang 100%
Tersedianya dokumen perencanaan yang aspiratif, aplikatif dan akuntabel
Meningkatnya partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam pembangunan
Prosentase kelurahan dan kecamatan yang melaksanakan Musrenbang tepat waktu
Program Perencanan Pembangunan Daerah
Prosentase kelurahan dan kecamatan yang melaksanakan Musrenbang tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan
Jumlah peserta musrenbang
50 Orang 100%
50 Orang 100%
50 Orang 100%
50 Orang 100%
50 Orang 100%
Kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Kerja (Renja)
Jumlah Dokumen Renja yang tersusun tepat waktu
1 Dokumen Renja 100%
1 Dokumen Renja 100%
1 Dokumen Renja 100%
1 Dokumen Renja 100%
1 Dokumen Renja 100%
Penyusunan Rencana Startegik (Renstra) SKPD
Jumlah Dokumen Renstra dan Review yang tersusun tepat waktu
1 Dokumen Renstra
0 Dokumen Renstra
0 Dokumen Renstra
0 Dokumen Renstra
1 Dokumen Renstra
Terwujudnya lingkungan yang tertib, aman, nyaman dan tentram
Meningkatnya ketentraman dan ketertiban lingkungan
Menurunnya angka kejadian pelanggaran ketentraman dan ketertiban masyarakat
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Menurunnya angka kejadian pelanggaran ketentraman dan ketertiban masyarakat yang menurun
9 Kejadian 10 Kejadian 10 Kejadian 10 Kejadian 10 Kejadian
Kegiatan Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Jumlah tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan Camat, Kasi Tramtib, Trantib Kecamatan dan Trantib Kelurahan yang terbayar tambahan uang kesejahteraannya
16 Orang 16 Orang 16 Orang 16 Orang 16 Orang
Pengendalian Keamanan Lingkungan
Jumlah petugas linmas dan anggota masyarakat yang meningkat pengetahuannya tentang keamanan lingkungan
350 Orang 350 Orang 350 Orang 350 Orang
Meningkatnya lingkungan hidup yang tertata dan terpelihara dengan baik
Prosentase RW yang berlingkungan bersih, sehat, rapi dan indah (BERSERI)
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Prosentase RW yang berlingkungan bersih, sehat, rapi dan indah (BERSERI)
11% 17% 22% 28% 34%
Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelestarian Lingkungan Perumahan
Jumlah peserta lomba RW Berseri Tingkat Kecamatan
30 RW 100%
30 RW 100%
30 RW 100%
30 RW 100%
30 RW 100%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
Prosentase sarana prasarana olah raga yang memadai
75% 83% 91% 100% -
Kegiatan Peningkatan Kerjasama Pola Kemitraan Antara Pemerintah dan Masyarakat Untuk Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga
Jumlah sarana prasarana olah raga masyarakat yang direhabilitasi
1 Lokasi 75%
1 Lokasi 83%
1 Lokasi 91%
1 Lokasi 100%
-
Meningkatkan peran perempuan di sektor publik
Prosentase TP. PKK Kecamatan dan Kelurahan yang tertib administrasi
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
Prosentase TP. PKK Kecamatan dan Kelurahan yang tertib administrasi
100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan
Jumlah Kegiatan Organisasi Darma wanita yang berjalan lancar sesuai rencana
2 kegiatan 100%
2 kegiatan 100%
2 kegiatan 100%
2 kegiatan 100%
2 kegiatan 100%
Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam pembinaan organisasi kemasyarakatan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender
Jumlah kegiatan organisasi PKK Kecamatan yang berjalan lancar sesuai rencana
2 kegiatan 100%
2 kegiatan 100%
2 kegiatan 100%
2 kegiatan 100%
2 kegiatan 100%
Penyuluhan Bagi Ibu Rumah Tangga Dalam Membangun Keluarga Sejahtera
Jumlah kegiatan organisasi PKK Kelurahan yang berjalan lancar sesuai rencana
10 Kegiatan 100%
10 Kegiatan 100%
10 Kegiatan 100%
10 Kegiatan 100%
10 Kegiatan 100%
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
(Terlampir)
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMD
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 20191 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Indeks Kepuasan Masyarakat- -
baik 80,00
Sangat Baik 90,00
Sangat Baik 93,00
Sangat Baik 95,00
Sangat Baik 97,00
2 Menurunnya angka kejadian pelanggaran kententraman dan ketertiban masyarakat
- 10 Kejadian 10 Kejadian 10 Kejadian 10 Kejadian 10 Kejadian 50 Kejadian
3 Prosentase kelurahan dan kecamatan yang melaksanakan Musrenbang tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Prosentase kehadiran peserta yang mengikuti musrenbang
90% 95% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Prosentase kelurahan dan lembaga kemasyarakatan kelurahan yang tertib administrasi
- 70% 80% 100% 100% 100% 100%
6 Prosentase RW yang berlingkungan bersih, sehat, rapi dan indah (BERSERI)
3% 6% 11% 17% 22% 28% 34%
7 Prosentase PKK kecamatan dan kelurahan yang tertib administrasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Target Capaian Setiap TahunNo Indikator
BAB VII
PENUTUP
7.1. Program Transisi
Rencana strategis Kecamatan Magersari Kota Mojokerto Tahun 2014-
2019 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan Kecamatan Magersari yang disusun sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Magersari serta berpedoman
kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Selanjutnya Renstra Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto ini merupakan pedoman bagi penyusunan
Rencana Kerja Kecamatan Magersari Tahun 2015 sampai dengan Tahun
2019 termasuk satu tahun transisi yaitu tahun 2014.
7.2. Kaidah Pelaksanaan
Untuk melaksanakan Rencana Strategis ini sangat diperlukan
partisipasi, semangat dan komitmen dari seluruh aparatur Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto, karena akan menentukan keberhasilan program
dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian rencana Strategis ini
nantinya bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara
substansial merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang memang
dibutuhkan oleh stakeholder sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin
dicapai.
Dokumen Renstra Kecamatan Magersari Kota Mojokerto Tahun
2014-2019 disusun sinergis dengan dokumen RPJPD dan merupakan
penjabaran dari dokumen RPJMD. Dalam mewujudkan dan mencapai target
dan indikator-indikator yang telah ditetapkan untuk kurun waktu 5 tahun
kedepan memang tidak mudah dan akan banyak ditemui tantangan serta
kendala baik dari dalam penyelenggara pemerintahan sendiri maupun dari
masyarakat.
Untuk itulah diperlukan komitmen yang tinggi dan dukungan dari
pihak terkait terutama para pemangku kebijakan agar keberhasilan
pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat tercapai dengan tidak melenceng
dari acuan yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJPD maupun RPJMD
sebelumnya.
Dokumen Renstra SKPD selain sebagai pedoman dalam menyusun
Renja SKPD, juga digunakan sebagai dasar dalam melakukan evaluasi dan
laporan pelaksanaan atas kinerja Kecamatan Magersari Kota Mojokerto
untuk periode tahunan dan lima tahunan.
Akhir kata semoga Dokumen Review Rencana Strategis Kecamatan
Magersari Kota Mojokerto ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai
dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam
rangka mendukung terwujudnya good governance.
Mojokerto, Januari 2016
CAMAT MAGERSARI
Ttd.
CHOIRUL ANWAR, SH., M.Si. P e m b i n a
NIP. 19660104 198603 1 009