bab i kesling
DESCRIPTION
ksehatan lingkungan tugas stase IKMTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan
sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan
bahagia.
Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor
utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor
tersebut saling terkait dengan beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi,
kesehatan mental, sistem budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai
pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan meliputi
lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan sosio kultural.
Menurut pasal 22 Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan menyebutkan
antara lain :
1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat.
2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman,
lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.
3. Kesehatan lingkungan meliputi:
a) Penyehatan air, tanah dan udara
b) Pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan
c) Pengendalian vektor penyakit
d) Penyehatan atau pengamanan lainnya
4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan
yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu:
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan
perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Permasalahan sampai saat ini diketahui bahwa penyakit terbanyak yang terdapat di wilayah
kerja puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan.
Peranan Puskesmas sangat strategis, karena puskesmas berada pada tingkat terdekat dengan
tempat di mana masalah yang menyangkut kesehatan itu terjadi. Sehingga kemampuan untuk
mendeteksi adanya masalah serta kemampuan untuk menganalisa besarnya masalah akan menentukan
keberhasilan upaya pemecahannya. Masalah pada derajat yang tidak terlalu besar dimana masih dalam
lingkup jangkauan kemampuan puskesmas maka masalah tersebut dapat cepat ditangani.
Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan
masyarakat yang berada di bawah Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar di wilayah kerjanya. Wilayah kerja kerja dari
Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin meliputi Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran.
Dalam pelaksanaan kewajibannya sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Alalak
Selatan Banjarmasin tidak dapat terlepas dari peran serta keberadaan kesehatan lingkungan sebagai
salah satu poin vital dari terlaksananya suatu pelayanan kesehatan. Semua kegiatan penyehatan
lingkungan dan pemukiman yang dilakukan oleh staf Puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan
mengikutsertakan masyarakat secara bergotong-royong.
Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat
menjamin kesehatan, melalui kegiatan peningkatan sanitasi dasar serta pencegahan dan
penanggulangan kondisi fisik dan biologis yang tidak baik, termasuk berbagai akibat sampingan
pembangunan
Upaya penyehatan lingkungan pemukiman adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum,
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan
keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis dampak lingkungan.
Kesehatan lingkungan di dalam suatu pelayanan kesehatan mutlak diperlukan, karenanya
pelayanan dan pengelolaan lingkungan yang efisien, efektif dan benar sangat diperlukan untuk
diterapkan di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Pelayanan kesehatan lingkungan dalam pelayanan
kesehatan di Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran secara keseluruhan menjadi tanggung
jawab bersama antara Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dan Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin
sebagai pelaksana teknis sehari – harinya
Penulisan makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan
dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan– kebijakan yang telah ada dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan lingkungan yang optimal di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan gambaran kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman
yang bertujuan untuk merubah, mengendalikan dan menghilangkan semua unsur fisik
dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat memberi pengaruh jelek
terhadap kesehatan mereka pada daerah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin
tahun 2013.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat, dan sektor lain yang
berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian
lingkungan hidup
b. Meningkatnya mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin masyarakat mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal
c. Terselenggarannya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman
d. Terlaksannya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan,
kelompok masyarakat, tempat pembuatan/ penjualan makanan, perusahaan dan
tempat-tempat umum
e. Terlaksananya peraturan perundangan, tentang penyehatan lingkungan dan
pemukiman yang berlaku.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS ALALAK SELATAN
2.1 Data Umum
2.1.1 Keadaan Geografis
2.1.1.1 Batas Wilayah
Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota di Kelurahan
Alalak selatan dengan alamat Jl.Alalak Selatan Komp.Dasamaya II Blok K Banjarmasin, dengan
wilayah kerja sebanyak 3 kelurahan yaitu Kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan Kuin Utara dan
Kelurahan Pangeran.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sebagai berikut :
1. Kelurahan Alalak Selatan
Sebelah utara : Kelurahan Alalak Utara
Sebelah barat : Kab.Batola
Sebelah selatan : Kelurahan Kuin Cerucuk
Sebelah timur : Kelurahan Kuin Utara
2. Kelurahan Kuin Utara
Sebelah utara : Kelurahan Alalak Utara
Sebelah barat : Kelurahan Alalak Selatan
Sebelah selatan : Kelurahan Kuin Selatan
Sebelah timur : Kelurahan Pangeran
3. Kelurahan Pangeran
Sebelah utara : Kelurahan Alalak Utara
Sebelah barat : Kelurahan Kuin Utara
Sebelah selatan : Kelurahan Kuin Selatan
Sebelah timur : Kelurahan Kuin raya
Luas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan adalah 464,75 Ha dengan perincian luas
Kelurahan Alalak Selatan 158,80 Ha dengan persentase terhadap wilayah kerja PKM Alalak
selatan sebesar 35%, Kuin Utara 104,45 Ha (23%), dan Pangeran 191,51 Ha (42%).
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan
2.1.1.2 Keadaan tanah dan iklim
Sebagian besar wilayah Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran merupakan
dataran rendah dan dilalui sungai-sungai. Iklim yang berpengaruh adalah musim penghujan dan
musim kemarau. Faktor Keadaan iklim ini sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit
seperti Diare, DBD (Demam Berdarah Dengue) dan ISPA yang cenderung akan menjadi
semakin banyak.
2.1.1.3 Jangkauan transportasi
Jarak dari pusat pemerintahan desa/kelurahan adalah :
1. Jarak dari pusat pemerintah kecamatan ± 100 meter.
2. Jarak dari ibukota kabupaten/kota ± 12 kilometer.
Seluruh wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda
4 maupun roda 2 sepanjang musim. Terdapat banyak akses jalan dan beberapa jembatan yang
menghubungkan antar wilayah yang dilalui sungai dan sekarang jalanan sudah diaspal.
Jalan menuju Puskesmas tergolong cukup nyaman karena sebagian besar sudah diaspal.
Dan berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa transportasi menuju Puskesmas
Alalak Selatan mudah dijangkau.
2.1.2 Distribusi penduduk
Dengan Luas Wilayah 464,75 Ha wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan memiliki
jumlah penduduk sebanyak 32.693 jiwa. Di Kelurahan Alalak Selatan jumlah penduduk 11.646
jiwa, di Kuin Utara sebanyak 10.281 jiwa dan Pangeran 10.766 jiwa.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
No Kelurahan Laki-laki (jiwa)
Wanita(jiwa)
Jumlah(jiwa)
Kepadatan(jiwa/Ha)
1 Alalak Selatan 5.923 5.723 11.646 73,32 Kuin utara 5.232 5.049 10.281 98,43 Pangeran 4.929 5.837 10.766 56,2
Jumlah 16.084 16.609 32.693Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi atas luas
wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 Km2. Menurut Undang-undang No.5 Tahun
1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori,
yaitu :
a. Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2
b. Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2
c. Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2
d. Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2
Konverter dari satuan Ha kedalam satuan Km2 adalah 1 Ha sama dengan 0,01 Km2.
Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesrnas Alalak Selatan Tahun 2012No Kelurahan Jumlah
(jiwa)Kepadatan (jiwa/km2)
Kategori
1 Alalak Selatan 11.646 7.370 Sangat padat
2 Kuin utara 10.281 9.886 Sangat padat
3 Pangeran 10.766 5.636 Sangat padat
Jumlah 32.693 7.034 Sangat PadatSumber: Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
Berdasarkan undang-undang di atas, daerah Kelurahan Alalak Selatan dengan kepadatan
penduduk 7.370 penduduk/Km2, Kelurahan Kuin Utara dengan kepadatan 9.886 penduduk/Km2,
Kelurahan Pangeran dengan kepadatan 5.636 penduduk/Km2, dan kepadatan penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan secara keseluruhan 7.034 penduduk/Km2. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga kelurahan tersebut termasuk kedalam kategori sangat
padat. Hal ini sangat berhubungan dengan tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan penyebaran
penyakit di wilayah Puskesmas Alalak Selatan. Dimana penyakit terbanyak di wilayah kerja
Puskesmas Alalak Selatan adalah ISPA.
Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Alalak Selatan tahun 2012Usia 0-1 1-5 5-6 7-15 16-21 22-59 >60 JUMLAH
Laki-laki 203 469 350 1040 861 3402 113 6438Perempuan 313 522 312 1163 701 3059 251 6321JUMLAH 516 991 662 2203 1562 6461 364 12759
4.04%
7.77%
5.19%
17.27%
12.24%
50.64%
2.85%
100%
Sumber: Laporan Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2012
Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Pangeran Tahun 2012Usia 0-4 5-6 7-12 13-15 16-18 19-25 26-60 >60 JumlahJumlah 773 416 1.266 774 815 1.084 5.142 519 10.861Persentase
7.11%
3.83% 11.65%
7.13% 7.50% 9.98% 47.34%
4.78%
100%
Sumber: Laporan Kelurahan Pangeran Tahun 2012
Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012Usia 0-5 6-12 13-15 16-18 19-25 26-44 45-60 >60 JUMLAH
Jumlah 1272 1639 801 848 1487 2263 1323 947 10.580
Persentase 12.1% 15.5% 7.57% 8.01% 14.1% 21.38% 12.5% 8.95
%
100%
Sumber: Laporan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2000 usia 15-64 tahun termasuk dalam
golongan usia produktif, dari tabel 2.3, 2.4, dan 2.5 dapat dilihat bahwa distribusi penduduk dari
ketiga kelurahan tersebut terbanyak pada usia produktif. Dimana hal ini sangat menguntungkan
untuk pengkaderan Puskesmas sebagai tenaga pembantu pada program-program puskesmas yang
akan dijalankan.
Grafik 2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Alalak Selatan 2012
SD
SLTP
SLTA
AKADEMI
S1 KEATAS
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Sumber:Laporan Bulan Juli Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2012
Grafik 2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Pangeran Tahun 2012
Tidak Bersekolah
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SLTA
AKADEMI
S1 KEATAS
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Pangeran Tahun 2012
Grafik 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012
Belum Bersekolah
Tidak Bersekolah
Tidak Tamat SD
SD
SLTP
SLTA
AKADEMI
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Kuin Utara Bulan Tahun 2012
Berdasarkan ketiga grafik ini, terlihat sebagian besar penduduk kelurahan Alalak Selatan
hanya merupakan lulusan SD, disusul kelurahan Kuin Uara dimana pendidikan terakhir
terbanyak adalah SMP, sedangkan Kelurahan Pangeran dimana pendidikan terakhir terbanyak
adalah SMA.
Dari grafik di atas maka tingkat pendidikan rata-rata daerah kerja Alalak selatan adalah
SD, SMP dan SMA, dimana kelurahan Alalak Selatan sendiri terbanyak adalah lulusan sekolah
dasar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap upaya penyuluhan dan promosi kesehatan dimana
ketika diadakan penyuluhan dan promosi kesehatan tersebut tentunya harus menggunakan bahasa
dan kata-kata yang mudah dipahami oleh penduduk dikaitkan dengan rata-rata tingkat
pendidikan terbanyak masyarakat Alalak selatan yang hanya mengenyam pendidikan sekolah
dasar. Tingkat pendidikan ini juga berpengaruh terhadap upaya pengkaderan.
Tabel 2.6. Distribusi Pekerjaan Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
Pekerjaan Jumlah
PNS dan TNI/Polri 247 orang
Buruh dan Tukang 646 orang
Pedagang 282 orang
Dokter/perawat/bidan 10 orang
Petani dan Peternak 400 orang
Pengusaha 209 orang
J u m l a h 1.794 orang
Grafik 2.4 Grafik Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
PNS dan TNI/Polri
Buruh dan Tukang
Pedagang
Dokter/Perawat/Bidan
Petani dan peternak
Pengusaha
0 100 200 300 400 500 600 700
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 2.7. Jumlah Sarana Umum di Wilayah Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012No Kelurahan Sekolah
TK SD SMP SMA Univ1 Kuin utara 8 8 2 0 02 Alalak selatan 3 4 1 0 03 Pangeran 5 6 0 1 1
Jumlah 16 18 3 1 1
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
Grafik 2.5 .Jumlah Sarana Kesehatan Pribadi Warga di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
Rumah
Jamban Leher Angsa
Sarana Air bersih
7400 7600 7800 8000 8200 8400 8600 8800 9000
8790
7911
8350
Jumlah
Sumber: Data dinding bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
Dari data sarana dan prasarana ini, untuk pelaksanaan program yang ada di wilayah kerja
serta penyuluhan adalah menggunakan sarana kesehatan yang ada di masyarakat seperti rumah
penduduk dan sekolah-sekolah.
Sarana kesehatan di rumah penduduk sudah cukup memadai, sekitar 90% rumah telah
memiliki jamban leher angsa dan 94% rumah menggunakan sarana air bersih yaitu air PDAM.
2.1.3 Gambaran Puskesmas Alalak Selatan
2.1.3.1VISI
Mewujudkan Puskesmas Alalak Selatan sebagai puskesmas rawat inap yang bisa
melayani semua kalangan masyarakat di Kota Banjarmasin pada tahun 2015.
2.1.3.2 MISI
1. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan memanfaatkan pegawai secara
professional
2. Mempermudah akses jangkauan masyarakat ke puskesmas
3. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program
4. Memanfaatkan peralatan medis yang tersedia
2.1.3.3 MOTTO
24 Jam Tetap Bersemangat Memberikan Pelayanan Yang Terbaik
2.1.3.4 Sumber Daya Puskesmas
Puskesmas Alalak Selatan merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam wilayah
kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Gedung Induk Pelayanan Puskesmas
a). Gedung Pelayanan Puskesmas Lantai 1
- Ruangan Loket Umum
- Ruangan Poli Gigi
- Ruangan BP Anak/MTBS
- Ruangan BP Umum
- Ruangan Apotik
- Ruangan KIA
- Ruangan Laboratorium
- Ruangan Radiologi
- Ruangan Konsultasi TB Paru
b) Gedung Puskesmas Lantai 2
- Ruangan Kepala Puskesmas
- Ruangan Komputer dan Tata Usaha
- Ruangan Imunisasi
- Ruangan Konsultasi Gizi
- Perpustakaan Mini
Gambar 2. Denah Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai
Gambar 3. Denah Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai 2
Susunan ruangan di Puskesmas Alalak Selatan sudah cukup baik, dimana loket berada di
depan, ruang poli berada di tengan, dan apotik berada di belakang. Susunan seperti ini akan
memberikan kenyamanan terhadap pasien.
Gambar 4. Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan
Gambar 5. Bagian Dalam Dari Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai I
2. Gedung Rawat Inap / PONED
- Instalasi Gawat Darurat
- Ruangan Bersalin
- Ruangan USG
- Ruangan Rawat Inap
- Ruangan linen, scrub, dan steril
- Ruangan TFC
Gambar 6. Tampak Depan Dari Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan
Gambar 7. Bagian Dalam Dari Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan
3. Puskesmas Pembantu (Pustu)
- Pustu Rahmatullah
- Pustu Pangeran
- Pustu Kuin Utara
4. Posyandu Balita
- Kelurahan Kuin Utara : 6 posyandu
- Kelurahan Alalak Selatan : 10 posyandu
- Kelurahan Pangeran : 7 posyandu
5. Posyandu Lansia
- Kelurahan Kuin Utara : 2 posyandu
- Kelurahan Alalak Selatan : 0 posyandu
- Kelurahan Pangeran : 1 posyandu
6. Poskesdes
- Kelurahan Kuin Utara : 1 poskesdes
- Kelurahan Alalak Selatan : 1 poskesdes
- Kelurahan Pangeran : 1 poskesdes
BAB III
UPAYA POKOK PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan merupakan salah satu
program dari puskesmas. Program ini bertujuan menjamin kelangsungan kesehatan lingkungan,
serta keterjangkauan pelayanan yang efisien, efektif dan rasional. Adapun struktur organisasi
kesehatan lingkungan PuskesmasAlalak Selatan tertera pada skema berikut :
Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Alalak Selatan
Top Manager
Nama : dr. H. Fajar Sukma N A
NIP : 19770826 200701 1 008
Gambar 1. Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rawat Jalan Puskesmas Alalak Selatan
Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas bertujuan menjamin kelangsungan,
keterjangkauan pelayanan kesehatan lingkungan yang efisien, efektif, dan rasional. Ruang
lingkup kesehatan lingkungan secara keseluruhan mencakup :
1. Penyehatan lingkungan
2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan pemukiman
4. Pengawasan sanitasi TTU
1. Penyehatan lingkungan
Tujuan perencanaan dalam penyehatan lingkungan adalah untuk mendapatkan :
a. Inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih
b. Pembinaan kelompok pemakai air
c. Pengawasan kualitas air bersih
Puskesmas Alalak Selatan ditangani oleh 2 orang tenaga sanitarian. Menurut DEPKES
(2005), rasio ideal jumlah tenaga sanitarian di suatu daerah adalah 40 : 100.000 jiwa
penduduk. Sehingga berdasarkan hal tersebut setidaknya jumlah tenaga sanitarian di wilayah
Unit Penunjang
Kesehatan lingkunganM. Baihaqi, SKM
Rini Hendriyanti, AMKL
kerja Puskesmas Alalak selatan adalah sebanyak 13-14 orang.
Menurut surat peraturan walikota Banjarmasin nomor 20 tahun 2008, tugas pokok dan
fungsi sanitarian ialah :
1. Melaksanakan upaya perbaikan kesehatan lingkungan
2. Pemeriksaan Rumah
3. Permeiksaan jamban keluarga
4. Pemeriksaan kualitas air
5. Pemeriksaan TTU
6. Pemeriksaan institusi
7. Pemeriksaan TPM
8. Pengamatan penyakit
9. Penyelidikan KLB
10. Penyuluhan
11. Konsultasi kesehatan lingkungan
12. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi
Sehingga Program Kesehatan Lingkungan Yang Dilaksanakan Puskesmas Alalak Selatan
mencakup dari arahan dinas kesehatan antara lain ialah
1. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)
• Perumahan
• Jamban Keluarga
• Tempat Pembuangan Sampah
3.1 Tabel Data Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan
Rincian kegiatan Satuan Terdaftar
/
Target 1
tahun
Realisasi
Jumlah Persentase
Jumlah
Pemeriksaan
Rumah
Buah 7236 6788 1761 28,9%
Diperiksa
Memenuhi
Syarat
Tidak
memenuhi
syarat
Buah
Buah
1761
1620
141
91,90%
8,10%
3.1 Grafik Kegiatan Pengawasan Rumah tahun 2012
7236 1; jlh target 1 thn; 6788
1; Realisasi; 17611; yg memenuhi
syarat; 1620
jlh rmh terdaftarjlh target 1 thnRealisasiyg memenuhi syarat
Kriteria rumah sehat menurut Winslow:
• Memenuhi kebutuhan fisiologis : Pencahayaan, Penghawaan dan ruang gerak yang
cukup, Terhindar dari kebisingan yang mengganggu dan,
• Memenuhi kebutuhan psikologis :
Ruang cukup baik
Aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni
Kemudahan komunikasi
Ruang duduk dapat dipakai ruang makan keluarga
Penataan meubel, kebutuhan air bersih berkisar 100 l/orang/hari
Ada WC dan kamar mandi bersih
Rumah harus ditanami tanaman yang bersih dan rapi
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit
o Tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan
o Tidak memberi kesempatan serangga bersarang didalam/sekitar rumah sistem
pembuatan air limbah/tinja memenuhi syarat kesehatan
o Pembuangan sampah pada tempat yang baik dan sehat, luas kamar tidur/orang
sesuai standar, tempat masak/menyimpan makanan bebas dari pencemaran dan
gangguan binatang,
o Fasilitas mandi
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan
o Bangunan yang kokoh (tidak curam dan licin)
o Cukup ventilasi dan cahaya (mencegah tersandung, teriris, dll)
o Jarak ujung atap dengan atap tetangga minimal 3 m
o Jauh dari pohon-pohon yang besar, jarak rumah kejalan sesuai peraturan,
Lantai selalu basah jangan sampai terlalu licin,
Didepan pintu utama ditambah lantai tambahan
Bagian bangunan yang dekat api/listrik harus terbuat dari bahan tahan api
Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)
Meskipun rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sudah mencapai
91,92%, belum tentu menyatakan jumlah rumah sehat yang sebenarnya karena pada saat
pengambilan sampel tidak mencakup seluruh rumah yang ada. Rumah sehat mempengaruhi
kesehatan penghuni dari rumah dan sekitarnya. Dari system yang di terapkan di puskesmas lalak
selatan menggunakan sampel acak dari setiap RT yang ada dan di ketahui oleh kepala RT
setempat, dan melihat kondisi yang pantas untuk di berikan penyuluhan.
Mulai bergesernya penduduk wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan kea rah daerah
lebih tinggi dan sadarnya akan rumah sehat dan standar serta meningkatnya kondisi ekonomi
sehingga banyak rumah yang sesuai syarat, ini menjadi faktor yang berpengaruh.
3.2 Tabel Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2012
3.2 Grafik Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2012
Rincian kegiatan
Satuan Terdaftar/Jumlah
Target 1 tahun
Realisasi
Jumlah
Persentase
Pemeriksaan Jamban Keluarga
Buah 7911 3.946
4.634 117,43%
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Buah
Buah
-
-
-
-
4.325
309
93.33%
6,67%
1; jlh JAGA terdaf-tar; 7911
1; jlh target 1 thn; 3956
1; Realisasi; 46341; yg memenuhi syarat; 4325
jlh JAGA terdaftarjlh target 1 thnRealisasiyg memenuhi syarat
Persyaratan penyediaan sarana jamban antara lain :
a. Jenis jamban yang harus disediakan dan memenuhi syarat kesehatan
b. Jumlah jamban yang diperlukan untuk tempat pengungsian adalah 1 buah dipakai untuk
sekitar 20 orang
c. Diupayakan mempergunakan bahan lokal
d. Tempat atau lokasi jamban harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain
e. Letak cubluk harus lebih rendah dari lantai jamban sehingga air penyiraman dapat
mengalir dengan lancar (kemiringan saluran minimal l2%)
f. Agar cubluk tidak cepat penuh, jangan ditempatkan pada tempat yang memungkinkan
masuknya air hujan
g. Tidak mencemari sumber air bersih (sumur gali/SPT) dan air tanah.
h. Jarak cubluk dengan sumur gali/SPT
i. Jenis tanah pasir 15 meter
j. Jenis tanah liat 10 meter
k. Jarak dasar cubluk dengan permukaan air tanah paling sedikit 2 meter.
Pengawasan terhadap jamban keluarga di Puskemas Alalak Selatan sudah memenuhi
target 1 tahun, yaitu 117,43%. Dari data yang di dapatkan dan dilakukan oleh pihak kesehatan
lingkungan dan di bantu kader-kader setiap kelurahan yang di bina untuk melakukan pengawasan
sehingga hal ini menjadi memenuhi target dan bahkan melebihinya. Masih adanya jamban yang
tidak memenuhi syarat yaitu 309 rumah atau 6,67% di karenakan kondisi rumah yang masih di
dekat sungai ataupun rumah lama yang belum di renovasi sehingga kurangnya perbaikan atas
jamban sehat, namun dari presentasi yang berhasil menandakan kepedulian dari pihak
masayarakat akan pentingnya sanitasi terutama jamban.
Menurut data dari Puskemas alalak selatan bagian kesehatan lingkungan, dalam beberapa
tahun ini tidak ada bantuan atau pembangunan jamban umum, jadi kegiatan yang di lakukan
hanya himbauan dan pendampingan dalam pembuatan jamban keluarga.
Penyehatan lingkungan
inspeksi sanitasi SAB
pembinaan kelompok masyarakat pemakai air
pengawasan kualitas air bersih
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
43.92
0
43.92
3.2 Grafik Cakupan kesehatan lingkungan tentang penyehatan
lingkungan Puskemas Alalak Selatan 2012
Cakupan pencapaian seluruh kegiatan penyehatan air di wilayah kerja Puskesmas Alalak
Selatan pada tahun 2012 adalah rata-rata sebesar 43.92% dengan tiga variabel pengukuran yakni
inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih, pembinaan kelompok pemakai air, serta pengawasan
kualitas air bersih.
Dari hasil di atas, program pencapaian kegiatan yang didapat masih membutuhkan
kinerja dan upaya yang lebih maksimal sehingga dapat memberikan hasil, setidaknya diatas 50%
dari total 100% hasil yang ingin dicapai.
Untuk kegiatan inspeksi sanitasi sarana air bersih serta kegiatan pembinaan kelompok
pemakai air selama ini dilakukan bersamaan dengan penyuluhan, dimana inspeksi dilakukan
langsung ke rumah-rumah warga dan sebagian warga masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Alalak Selatan tersebut rata-rata sudah memiliki sarana air bersih (PDAM) di setiap rumah,
meski masih ada penduduk didaerah pinggiran sungai yang masih menggunakan air sungai dan
atau telah memiliki sumber air bersih yang berasal dari PDAM, namun tetap menggunakan air
sungai untuk keperluan sehari-hari, atau bahkan hingga menadah air hujan. Masyarakat biasanya
hanya menggunakan air bersih untuk dipakai memasak atau diminum, sedangkan untuk mandi,
cuci kakus dan mencuci masih menggunakan air sungai. Hal demikian terjadi karena kendala
yang dihadapi warga yang mengeluhkan tidak adanya biaya jika memakai air PDAM sepenuhnya
untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, karena memang rata-rata penduduk berprofesi sebagai
buruh dan berstatus ekonomi menengah ke bawah. Berkenaan dengan hal tersebut, pengawasan
yang dilakukan terhadap kualitas air bersih pun menjadi belum optimal, dibuktikan dengan
adanya data yang didapatkan, yang pencapaiannya masih 43.92%. Kerjasama antar warga, dan
pihak-pihak terkait tentunya sangatlah dibutuhkan dalam penanganan serta pemecahan hal
tersebut di atas.
Mengamati hal demikian diperlukan tindak lanjut serta solusi, diantaranya mungkin
dengan dilakukannya penjernihan dan pembersihan air sungai dengan penjernihan berlapis, yang
nantinya berdampak pada meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan pada umumnya dengan
tidak melupakan budaya menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah di
sungai, dan sebagainya.
2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
Tujuan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman adalah memenuhi kebutuhan
kesehatan lingkungan pada tiap unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada
di wilayah kerja. Adapun di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan pola penyakit yang
berhubungan dengan sanitasi makanan ini yaitu diare,yang masuk 10 besar penyakit yang banyak
ditemukan.
Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM)
Kegiatan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) puskesmas Alalak Selatan
memiliki tujuan : untuk meningkatkan jumlah makanan yang memenuhi persyaratan
kesehatan serta untuk menurunkan frekuensi penyakit bawaan makanan dan keracunan
makanan.
Pada tahun 2012, kegiatan pengawasan TPM dilaksanakan dengan hasil kegiatan berupa
usaha untuk menghindarkan makanan agar tidak kontak langsung dengan vektor seperti
lalat dan serangga lain,
Perlunya penekanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang arti kebersihan, dan
perlunya pemahaman penggunaan air bersih pada proses pengolahan makanan.
Pemeriksaan formalin dan borak pada sampel makanan jajanan.
Bila dalam pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka petugas kesehatan akan melakukan
tindak lanjut berupa pendekatan dan arahan kepada TPM yang bersangkutan.
Kegiatan pada hygiene dan sanitasi makanan dan minuman berupa pemeriksaan sampel
makanan, pemeriksaan rutin dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
pembinaan TPM
pengawasan kualitas air minum
pemeriksaan sampel makanan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Grafik 3.3 Cakupan kesehatan lingkungan tentang hy-giene dan sanitasi
Makanan dan minuman Puskemas Alalak Selatan 2012
0%8.33%81.82%
Kegiatan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tempat yang menyediakan makanan dan
minuman dan pengawasan sudah dilakukan sepenuhnya (100%) dan pencapaian kegiatan
hygiene dan sanitasi makanan pada tahun 2012 masih memenuhi target. Dari 3 kegiatan yang
ditargetkan, salah satu yang belum mencapai target yaitu pemeriksaan sampel makanan, dan hal
inilah kemungkinan salah satu penyebab adanya kejadian diare yang masuk dalam kategori 10
penyakit terbanyak pada daerah ini. Pada pemeruksaan sampel makanan di lakukan oleh pihak
dinas kesehatan kota dan hasilnya langsung di dinas kesehatan, untuk puskemas Alalak Selatan
hanya melakukan pengambilan saja.
3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan pemukiman
Kegiatan penyehatan TPS dan lingkungan pemukiman bertujuan agar meminimalkan sampah
yang diproduksi sehingga bisa mengurangi lingkup penyebaran penyakit di daerah sekitar daerah
kerja Puskesmas Alalak selatan.
Untuk kegiatan penyehatan TPS tidak ada kegiatan yang spesifik, dikarenakan tidak
tersedianya TPS diwilayah kerja Puskemas Alalak Selatan, dan untuk menggantikannya
dilakukan penyuluhan oleh petugas kesehatan lingkungan kepada masyarakat sekitar diantaranya
seperti untuk tidak membuang sampah sembarangan di depan-depan rumah atau pasar, maupun
sarana umum lainnya yang akan menyebabkan penumpukan sampah, dan menimbulkan sarang
penyakit, dan lain sebagainya. Pada pengelolaan sampah pihak puskemas Alalak Selatan sudah
mengusulkan ke pihak kelurahan terkain dan pemerintah kota agar disediakan tempat
pembunagan sampah sementara (TPS) setiap kelurahan namun sampai saat ini belum ada
tindakan apa-apa, sehingga hanya penghimbauan kepada masyarakat saja. Begitu juga dengan
kegiatan penyehatan pemukiman, telah dilakukan cross-check dengan petugas penanggung jawab
kesehatan lingkungan kerja Puskesmas Alalak Selatan bahwa kegiatan ini bersifat non target.
4. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum (TTU)
Adanya pengawasan sanitasi TTU bertujuan agar pencapaian sesuai dengan intruksi dari
bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, sedangkan untuk klinik sanitasi setiap
kunjungan yang datang selalu dikonsultasikan.
Grafik 3.4. Cakupan kesehatan lingkungan tentang pengawasan sanitasi TTU Puskemas Alalak Selatan 2012
1; jlh TTU terdaftar; 105
97
1; Realisasi; 54
jlh TTU terdaftarjlh target 1 thnRealisasi
Pengawasan sanitasi TTU telah mencapai 55.67%. Kegiatan ini dilakukan dengan
penghitungan target di awal tahun, tetapi pada pelaksanaannya pada tahun 2012 hanya mencapai
separuh target sasaran.
Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Rawat Jalan Alalak Selatan dapat
dikategorikan baik. Proses kegiatan pengelolaan kesehatan lingkungan sudah mencakup
keseluruhan.
Tabel 3.1. Realisasi kegiatan program kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak
SelatanTahun 2012
Sumber :Laporan Puskesmas Alalak Selatan tahun 2012
Tabel 3. 2. Target Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Sumber: Laporan tahunan Puskemas Alalak Selatan tahun 2012
BAB IV
ANALISIS MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Perumusan Masalah
RUMUSAN PENYEBAB MASALAH
RUMUSAN MASALAH
Hanya ada 2 karyawan di kesehatan lingkungan Puskesmas Alalak Selatan
Jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat yakni 141 rumah
Jumlah jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat
Tidak adanya TPS sehingga pengelolaan sampah hanya berupa himbauan
Bagaimana mengoptimalisasi kinerja dan program kesehatan lingkungan dengan jumlah tenaga yang terbatas di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan? (sisi tenaga kerja)
Bagaimana mengatasi rumah keluarga yang belum memenuhi syarat rumah sehat
Bagaimana mengatasi adanya jamban yang tidak memenuhi syarat.
Bagaimana pengelolaan sampah yang masih belum optimal
B. Perumusan Penyebab Masalah
No Perumusan Penyebab Masalah
Intervensi Alternatif Pendekatan Pemecahan
Masalah
Rumusan Pendekatan Pemecahan Masalah
1 Kurangnya karyawan di
ruang kesehatan lingkungan
Mengoptimalkan kinerja pegawai kesling dan
adanya upaya lintas sektor
Melakukan pembagian kerja yang jelas antara 2 orang pegawai dan hubungan yang baik
dengan dinas terkait
Konsultasi dengan Dinas Kesehatan
2 Jumlah rumah tidak memenuhi
syarat
Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada di
rumah warga
Pembuatan ventilasi dan menjaga kebersihan lingkungan rumah serta membiakan sinar
matahari untuk masuk
3 Jumlah jamban keluarga
Mengoptimalkan pembuatan dan
pengelolaan sarana umum dan edukasi tentang
sanitasi sendiri
Pembuatan jamban masayarat secara umum sesuai standard san pengoptimalkan jamban
keluarga yang sesuai
Konsultasi dengan pihak RT, RW, dan warga, serta pihak pembangun rumah
4. Tidak adanya TPS
diwilayah kerja
Puskesmas
Memberikan alternative untuk tempat
pembuangan sampah dan pengengkutan atau pengolahan sampah
Menyarankan agar semua warga mempunyai tempat penampungan sampah sementara di rumah kemudian mengkoordinasikan atau
memperkerjakan orang khusus yang mengangkut sampah tersebut ke TPS di wilayah
lain
C. Perumusan Penyebab Masalah
Fasilitas dan biaya
MasyarakatKondisi geografis
Tenaga kerja (SDM)
Kesehatan lingkungan efisien, efektif, dan rasional
Kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan
SWOT dari perumusan masalah
A. Tenaga Kerja (SDM)
No. Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Oppurtunity (Kesempatan)
Threat (Hambatan)
Tingkat pendidikan yang sesuai
Kinerja tenaga kerja yang belum optimal dikarenakan luas nya cakupan daerah alalak selatan
Beberapa TTU kooperatif dan mudah di jangkau oleh transportasi darat
Sedikitnya tenaga kerja yang berminat pada bidang ini dan kurangnya penerimaan pegawai di bidang ini
B. Masyarakat
No.
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Oppurtunity (Kesempatan)
Threat (Hambatan)
Ada beberapa masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi dan banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan lingkungan, rumah sehat dan jamban yang baik
Tidak adanya
tempat
pembuangan
sampah umum
dan sementara
Tidak adanya
biaya untuk
membuat
jamban
ataupun rumah
sehat dan
wilayah rumah
di pinggir
Penyuluhan-
penyuluhan
oleh beberapa
kader
Adanya kerja
sama dengan
dinas terkait
dalam rangka
penyehatan
sanitasi secara
cepat
Tidak adanya . kesesuaian waktu,antara petugas dan masyarakat saat hendak memberikan pelayanan dan kunjungan
Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah
Kelelahan dari petugas
sungai
C. Kondisi Sistem
No.
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Oppurtunity (Kesempatan)
Threat (Hambatan)
Tersedianya
petugas yang
sesuai
dibidangnya dan
pendidikan cukup
Akses lintas
sektoral yang
mumpuni
Luasnya
wilayah kerja
Puskesmas
Alalak Selatan
Tidak adanya
system yang
baku
Metode
pengambilan
sampel rumah
sehat dan
jamban yang
kurang
Mahirnya
petugas dalam
pengolahan
data dan
pahamnya
petugas akan
bidangnya
sendiri dalam
kesehatan
lingkungan
Hubungan baik
antara dinas
terkait dan
pemerintahan
setempat
Tidak optimalnya
kinerja dalam
pengolahan data
System yang tidak
baku sehingga bisa
berubah sewaktu-
waktu
BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin
dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan Kuin
Utara dan Kelurahan Pangeran.Dengan Luas Wilayah 464,75 Ha wilayah kerja Puskesmas
Alalak selatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 32.693 jiwa.
Puskesmas Alalak Selatan sekarang telah memiliki unit-unit kegiatan yang masing-
masing unit tersebut memiliki program kesehatan tersendiri dan masing-masing unit yang telah
melaksanakan program tersebut. Hasil kegiatan pada umumnya mengalami peningkatan
dibanding tahun lalu walaupun masih banyak yang belum memenuhi target.
Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sudah menyadari
dan memiliki sarana yang sesuai dengan syarat syarat rumah sehat dan jamban yang sehat tetapi
ada juga sebagian masyarakat yang sudah sadar tetapi masih terkendala untuk memiliki hal
tersebut.
B. Saran
Dari data yang telah didapatkan disarankan:
a. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program dan dengan jumlah tenaga yang
tersedia sehingga hambatan berupa kurangnya tenaga kesehatan dapat di minimalisasi serta
dilakukan koordinasi antara berbagai sektor yang terkait dalam kegiatan puskesmas agar
pelaksanaan kegiatan program dapat tercapai dan berjalan dengan baik.
b. Pengoptimalkan tenaga dari puskemas dan pengrekrutan kader-kader yang berupaya lebih
dimasyarakat.
c. Memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak tersedia di masyarakat
sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan berkelanjutan.
d. Kerjasama dengan dinas terkait dan lintas sektoral untuk menjalankan program terutama
maslah biaya dan fasilitasyang belum ada.
e. Pembuatan system yang efisien dan tepat sasaran dalam pengawasan dan penataan
masyarakat.