bab i laporan kerja praktek

61
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen Indonesia Balikpapan, Kalimantan Timur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Jurusan Teknik Sipil FTSP – ITS merupakan salah satu pelaksana pendidikan Program Sarjana Stratata – 1 (S1) bidang Teknik Sipil di Institut Teknlogi Sepuluh Nopember yang memliliki tugas untk menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Siste pendidikan Strata – 1 Teknik Sipil ITS diberikan dalam dua hal yaitu kuliah kelas untuk mempelajari tentang teori dibidang teknik sipilnya dan praktikum untuk mengetahui tentang prakteknya dalam bidang teknik sipil, praktikum sendiri dibagi menjadi dua yaitu praktikum laboratorium dan praktikum lapangan, untuk praktikum lapangan berupa kerja praktek yang dimanafungsinya adalah untuk mengaplikasikan teori – teori yang sudah diberikan di perkuliahaan. Teknik Sipil adalah bidang yang lebih akrab dengan pekerjaan lapangan sehingga tidak bisa hanya diberikan melalui teori namun diperlukan aplikasi atau penerapan dari teori – teori yang diberikan di bangku kuliah. Dengan diadakannya mata kuliah kerja praktek ini diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasannya Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108 Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Upload: raditya-dhaneswara

Post on 07-Feb-2016

355 views

Category:

Documents


98 download

DESCRIPTION

bab 1 laporan kerja praktek

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Jurusan Teknik Sipil FTSP – ITS merupakan salah satu pelaksana

pendidikan Program Sarjana Stratata – 1 (S1) bidang Teknik Sipil di Institut

Teknlogi Sepuluh Nopember yang memliliki tugas untk menjalankan Tridharma

Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Siste

pendidikan Strata – 1 Teknik Sipil ITS diberikan dalam dua hal yaitu kuliah kelas

untuk mempelajari tentang teori dibidang teknik sipilnya dan praktikum untuk

mengetahui tentang prakteknya dalam bidang teknik sipil, praktikum sendiri

dibagi menjadi dua yaitu praktikum laboratorium dan praktikum lapangan, untuk

praktikum lapangan berupa kerja praktek yang dimanafungsinya adalah untuk

mengaplikasikan teori – teori yang sudah diberikan di perkuliahaan.

Teknik Sipil adalah bidang yang lebih akrab dengan pekerjaan lapangan

sehingga tidak bisa hanya diberikan melalui teori namun diperlukan aplikasi atau

penerapan dari teori – teori yang diberikan di bangku kuliah. Dengan

diadakannya mata kuliah kerja praktek ini diharapkan mahasiswa dapat

menambah wawasannya mengenai dunia kerja keteknik sipilan dan mampu

mengaplikasikan teori – teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahaan.

Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam

kurikulum jurusan Teknik Sipil FTSP –ITS yang harus ditempuh untuk

menyelesaikan studinya. Kegiatan Kerja Praktek ini dilakukan 30 – 35 jam setiap

minggunya selama satu bulan dengan bobot mata kuliah 2 sks. Dalam kerja

praktek ini mahasiswa diberikan hak untuk memilih proyek yang diinginkan

dengan batasan – batasan yang sudah ditentukan dalam peraturan kerja praktek.

Untuk proyek yang kami pilih adalah Proyek Pembangunan Dermaga Curah

Semen dan Packing Plant PT SEMEN INDONESIA (Pesero) di Kariangau

Balikpapan.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 2: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan kerja praktek ini adalah untuk melaporkan

kegiatan – kegitan dan hasil kerja praktek yang telah kami lalui sehngga kami

mengetahui tata cara dan proses pelaksanaan pembangunan dermaga curah semen

tesebut. Penulisan laporan ini juga bertujjan untuk melaporkan kendala – kendala

yang terjadi selama proses pembangunan serta bagaimana metode

penyelesaiannya.

Adapun tujuan dari kerja praktek di proyek Dermaga Curah Semen dan

Packing Plant PT Semen Indonesia ini antara lain :

Melatih mahasiswa untuk bisa mengetahui dan menganalisis

permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan proyek tersebut.

Mengaplikasikan teori yang didapat dan juga memperoleh kesesuaiannya

antara teori dengan pelaksanaan di lapangan.

Mempelajari system manajemen proyek yang diterapkan dalam proyek t

guna mengontrol pelaksnaan proyek tersebut.

Melatih cara berkomunikasi antara mahasiswa dengan pengelola proyek

dan mendapat pengalaman kerja yang nantinya dapat bermanfaat saat

terjun di dunia kerja.

1.3 Metodologi Kerja Praktek

Metodologi yang digunakan dalam kerja praktek di Proyek Dermaga

Curah Semen dan Pcking Plant PT Semen Indonesia ini adalah :

1. Pengamatan di lapangan, pengamatan di lapangan ini dilakukan untu

mengetahui jenis pekerjaan yang berlangsung di proyek tersebut seperti

metode pelaksanaannya permasalahan dalam pelaksanaan, dan

bagaimana penyelesasain dari permasalahan terjadi.

2. Konsultasi dan asistensi, konsulatasi dan asistensi dilakukan pada

pembimbing lapangan yaitu dari pihak kontraktor terkait adalah PT

Swadaya Graha Tbk. dan dosen pembimbing kerja praktek dari Jurusan

Teknik Sipil FTSP – ITS. Konsultasi ini bertujuan untuk membantu

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 3: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

menyelesaikan permasalahan dalam pelaksananaan kegiatan konstruksi

yang diperoleh mahasiswa saat kerja praktek untuk disesuaikan dengan

teori yang ada.

3. Study literature, studi literature adalah mempelajari literature – literature

yang ada untuk menambah pengetahuan dan informasi serta membantu

untuk memecahkan masalah yang terjadi di lapangan.

1.4 Deskripsi Proyek

Pada kerja praktek ini kami berkesempatan untuk melakukan kerja

praktek di Proyek Dermaga Packing Plant PT Semen Indonesia di Kariangau

Balikpapan. Berikut data dari proyek Dermaga Curah Semen dan Packing Plant

PT Semen Indonesia di Kariangau Balikpapan :

1. Nama Proyek : Dermaga Packing Plant Semen Indonesia

2. Alamat proyek : Kariangau Balikpapan, Kalimantan Timur

3. Jenis Bangunan : Dermaga Curah Kering

4. Nilai Kontrak : Rp 34.000.0000.000,-

5. Owner : PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

6. Pelaksana : PT. Swadaya Graha Semen Indonesia

Group

7. Pengawas : PT. Konsulta Semen Indonesia Group

8. Waktu Pelaksana : 2 Januari 2014 s/d 29 Agustus 2014

1.5 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek yang akan di sajikan pada

proyek Proyek Dermaga Curah Semen dan Packing Plant PT Semen Indonesia di

Kariangau Balikpapan adalah sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan

2. Bab II Tinjauan Umum Proyek

3. Bab III Organisasi dan Manajemen Proyek

4. Bab IV Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 4: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

5. Bab V Aktivitas Kerja Praktek

6. Bab VI Permasalahan Proyek

7. Bab VII Kesimpulan

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 5: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

BAB II

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Latar Belakang Proyek

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang dulu bernama PT Semen Gresik

adalah perusahaan yang bergerak pada bidang industry semen. Diresmikan di

Gresik padatanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden Soekarno. PT Semen Indonesia

memiliki kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun

PT Semen Indonesia saat ini sedang melakukan penetrasi pasar ke seluruh

wilayah Indonesia guna mendukug distribusi yang efisien, dan sesuai dengan

misinya pula untuk lebih dekat dengan konsumennya maka dilakukan

pembangunan packing plant diberbagai wilayah Indonesia. Ini dimaksudkan agar

distribusi semen bisa dilakukan dengan kapal kargo dan proses pengemasan

semen dapat dilakukan dilokasi packing plantnya.

Salah satu lokasi yang akan dibangun packing plantnya adalah

Kalimantan. Kalimantan memiliki pasar semen yang yang sangat prospektif, pada

tahun 2012 permintaan semen di Kalimantan mencapai 4,07 juta ton tumbuh 21,3

persen dibandingkan 2011 yang permintaanya sebesar 3,36 juta ton. Adapun pada

bulan pertama pada tahun 2013 penjualan semen di Kalimantan sudah menembus

angka 349.559 ton meningkat 19,1 persen dibandingkan Januari 2012 sekitar

293.575 ton. Pertumbuhan di Kalimantan termasuk dalam yang terbesar di

Seluruh Indonesia.

Balikpapan dipilih sebagai lokasinya dikarenakan Balikpapan adalah

salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur dan dan sebagai

kota penghubung utama yang menghubungkan pulau – pulau dan provinsi –

provinsi lainnya untuk masuk ke Kalimantan Timur.

2.2 Lokasi Proyek

Adapun lokasi yang dipilih adalah Pelabuhan Kariangau yang berada di

Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Posisi Pelabuhna Kariangau berada

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 6: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

pada 1°09'23" lintang selatan dan 116°46'50" bujur timur. Untuk lokasi jalur

perhubungan Pelabuhan Kariangau berada pada di tepi jalan trans Kalimantan

untuk jalur Balikpapan – Banjarmasin dan untuk jalur laut berada di sebelah utara

Terminal Peti Kemas Kariangau. Peta Balikpapan dan Pelabuhan Karaiangau

dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.1 peta Pulau Kalimantan

(Sumber : wikimapia.org)

Gambar 2.2 peta Provinsi Kalimantan Timur

(sumber : wikimapia.org)

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 7: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Gambar 2.3 peta Kota Balikpapan

(Sumber : wikimapia.org)

Gambar 2.4 lokasi dermaga packing plant kariangau

(Sumber : wikimapia.org)

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 8: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Gambar 2.5 akses jalan menuju kawasan kariangau

Gambar 2.6 pintu masuk proyek

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 9: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Gambar 2.7 suasana proyek penbangunan dermaga

2.3 Ruang Lingkup Proyek

Ruang lingkup proyek yang dikerjakan oleh PT Swadaya Graha yang

menang memalui proses tender ini untuk pembangunan Dermaga Curah Semen

dan Packing Plant PT Semen Indonesia di Kariangau Balikpapan adalah sebagai

berikut :

2.3.1 Dermaga curah kering

a. Dimensi panjang = 14 meter, lebar = 14 meter, tebal = 1,2 meter,

elevasi +3,5 Mlws.

b. Lantai beton bertulang, tebal = 30 centimeter.

c. Girder beton bertulang, ukuran 60 x 90 centimeter

d. Pilecap ukuran 180 x 180 x 80 centimeter.

e. Tiang pancang baja ø 812,8 mm, tebal 14 mm, 9 titik tegak.

f. Sea bad elevasi -9,00 mlws.

g. Bottom pancang elevasi – 37,00 mlws.

h. Panjang pipa = 40 meter

2.3.2 Breasting dolphin 3 unit

a. Dimensi panjang = 4,2 meter, lebar = 4,35 meter, tebal = 1,2

meter, elevasi + 3,5 mlws.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 10: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

b. Bolard 50 ton

c. Fender, type DA600H – 2000

d. Plang fender, tinggi = 330 centimeter

e. Tiang pancang baja ø 812,8 mm, tebal 14 mm, 6 titik miring.

f. Sea bad elevasi -9,00 mlws.

g. Bottom pancang elevasi – 37,00 mlws.

h. Panjang pipa = 40 meter

2.3.3 Mooring dolphin 2 unit

a. Dimensi panjang = 2,5 meter, lebar = 2,5 meter, tebal = 1,5 meter,

elevasi + 3,5 mlws.

b. Bolard 50 ton

c. Tiang pancang baja ø 609 mm, tebal 16 mm, 4 titik miring.

d. Sea bad elevasi -9,00 mlws.

e. Bottom pancang elevasi – 37,00 mlws.

f. Panjang pipa = 40 meter

2.3.4 Catwalk antar dolphin

a. Lebar catwalk = 1 meter, lantai galvanized grating tebal 3 cm

b. Girder HC 750 X 200 X 10 X 6

c. Beam pengaku girder WF 200 X 100 X 5,5 X 8 tiap jarak 2 meter

d. Railing

Post pipa 1.25 "

Top rail pipa 1.25 "

Middle rai pipa 1 "

Toe plate bar 6 x 38

2.3.5 Trestle

a. Walk way plate beton lebar 75 cm , tebal 20 cm

b. Railing

Post pipa 1.25 "

Top rail pipa 1.25 "

Middle rai pipa 1 "

Toe plate bar 6 x 38

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 11: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

c. Girder beton bertulang ukuran 50 x 90 cm dan 60 x 90 cm.

d. Beam pengaku girder 30 x 60 cm.

e. Pilecap beton bertulang 120 x 120 x 80 cm.

f. Tiang pancang segment 1 (21 line)

Tiang pancang baja ø 609,6 mm, tebal 12 mm.

Sea bad elevasi -9,00 mlws.

Bottom pancang elevasi – 29,00 mlws.

Panjang pancang = 32 meter, 42 titik

g. Tiang pancang segment 2 (20 line)

Tiang pancang beton ø 60 cm, tebal 10 mm.

Sea bad elevasi -7,00 mlws.

Bottom pancang elevasi – 27,00 mlws.

Panjang pancang = 30 meter, 40 titik

h. Tiang pancang segment 3 (17 line)

Tiang pancang beton ø 60 cm, tebal 10 mm.

Sea bad elevasi -1,00 mlws.

Bottom pancang elevasi – 27,00 mlws.

Panjang pancang = 30 meter, 34 titik

2.3.6 Abutment

Plat injak beton tebal 20 cm

Stopper block 55 x 280 cm

Wing wall 20 cm

Pilecap 270 x 280 x 80 cm

Pipa beton ø 60 cm, tebal 10 mm.

Sea bad elevasi + 0,50 mlws.

Bottom pancang elevasi – 27,00 mlws.

Panjang pancang = 30 meter,4 titik.

BAB III

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 12: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

3.1 Struktur Organisasi

Proyek adalah sesuatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan

waktu dan sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu, dalam suatu proyek

memerlukan struktur organisasi untuk dapat menjalankan tugas sesuai dengan

tanggung jawab masing – masing. Dalam suatu organisasi proyek diperlukan

pembagian tugas yang jelas antara pihak – pihak yang terlibat dalam proyek

tersebut, agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang telah

direncanakan dan juga mampu menciptakan system manajemen proyek yang

handal.

Adapun pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan Dermaga

Packing Plant PT Semen Indonesia di Kariangau Balikpapan adalah sebagai

berikut :

1. Owner : PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

2. Konsultan Perencana : PT. Rancang Persada

3. Kontraktor Pelaksana : PT. Swadaya Graha Semen Indonesia

4. Pengawas : PT. Konsulta Semen Indonesia

Berikut ini tugas dari masing – masing pihak yang terlibat dalam proyek

pembangunan Dermaga Packing Plant PT Semen Indonesia di Kariangau

Balikpapan.

3.1.1 Owner

Owner atau pemilik proyek adalah pihak yang memiliki pekerjaan

dan memberikan amanah kepada pihak lain bisa melalui proses

penunujukkan atau dengan tender yang mampu melaksanakan pekerjaan

tersebut dengan perjanjian kontrak kerja yang telah disepakati. Untuk

mewujudkan proyek, owner memiliki tanggung jawab yaitu menyediakan

dana untuk membiayai proyek tersebut. Dalam proyek ini PT Semen

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 13: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Indonesia adalah owner dari proyek tersebut. Tugas dan tanggung jawab

owner adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek,

owner menanggung semua dana proyek yang dibutuhkan sesuai dengan

kesepakatan yang tertulis dalam kontrak kerja sehingga proyek dapat

selesai pada waktu yang telah direencanakan.

b. Memberi informasi proyek,owner memnerikan informasi dan bantuan

serta semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas

sesuai dengan batas –batas wewenang kewajiban pemilik.

c. Memberikan tugas kepada kontraktor atau konsultan, owner berhak

memilih konsultan dan kontraktor dan dapat menolak hasil pekerjaan

apabila pelaksanaan pekerjaan menyimpang dari spesefikasi yang telah

ditentukan.

d. Hak untuk menghentikan pekerjaan, owner berhak menghentikan

pekerjaan apabila kontraktor tidak sangup atau tidak mampu memperbaiki

pekerjaan yang kurang sempurna atau kotraktor terus- menerus gagal

mengadakan bahan – bahan dan alat –alat sesuai dengan dokumen kontrak

sampai hambatan yang yang bersagkutan teratasi

e. Meminta pertanggung jawaban kepada pengawas dan manajemen

konstruksi, owner berhak menerima setiap laporan dari pengawas dan

manajemen konstruksi tentang progress dari pekerjaan yang sedang

berlangsung

f. Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor

3.1.2 Konsultan Perencana

Dalam perencanaan proyek pembanguna Dermaga Packing Plant PT

Semen Indonesia di Kariangau Balikpapan ini PT Semen Indonesia memilih

konsultan perencana PT Rancang Persada melalui proses penunjukkan

langsung, PT Rancang Persada sendiri di tunjukk untuk merencanakan dalam

hal structural dan preencanaan layoutnya. Adapun tugas – tugas dari

konsultan perencana adalah sebagai berikut :

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 14: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

a. Memvisualisasikan ide – ide pemilik.

b. Menyiapkan gambar – gambar yang akan digunakan sebagai dokumen

tender mempertimbangkan usul – usul dari owner.

c. Membuat Detail Engineering Design (DED).

d. Menyusun Rencana Kerja dan Syarat –Syarat pekerjaan (RKS).

e. Memberi penjelasan tentang ketentuan – ketentuan dalam dokumen

kontrak.

f. Mempertimbagkan usul – usul pemilik dan kontraktor.

3.1.3 Kontraktor Pelaksanaan

Kontraktor adalah pihak yang melaksanakan pekerjaan atau

pengadaan bahan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat oleh konsultan

perencana setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang atau ditunjuk oleh

pemilik proyek. PT Swadaya Graha ditunjuk sebagi kontraktor pelaksana

setelah memenangi proses tender. Adapun tugas dan tanggung jawab dari

kontraktor adalah :

a. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang

dipergunakan.

b. Bertanggung jawab atas ketersediaan dan kelancaran bahan baku dan

material yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.

c. Membuat Shop Drawing.

d. Hadir dalam rapat koordinasi proyek atau pada rapat lain yang

menyangkut pekerjaan proyek.

e. Meneliti dokumen kontrak untuk menyamakan persepsi mengenai cara

kerja dan mutu bahan yang dipergunakan.

f. Menyediakan peralatan yang mendukung keselamatan dan keamanan

pekerja dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.

g. Menyediakan kantor dan tempat penyimpanan material untuk

menghindari kehilangan atau kerusakan material.

h. Bertanggung jawab atas setiap metode dan teknologi yang dipergunakan

di lapangan.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 15: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

i. Membuat laporan mingguan dan bulanan yang direkapitulasi dari laporan

harian. Laporan – laporan yang dibuat meliputi :

Rekap progress

Detail progress

Jadwal progress

Laporan harian

Laporan tenaga kerja

Laporan K3

Foto dokumentasi

Laporan bulanan meliputi :

Uraian pekerjaan 4 mingguan

Notulen rapat 4 mingguan

Jadwal progress

Foto dokumentasi

Berikut adalah struktur organisasi dari PT Swadaya Graha Semen

Indonesia Grup untuk pembangunan Dermaga Packing Plant PT Semen Indonesia

di Kariangau Balikpapan adalah sebagai berikut:

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 16: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Struktur Organisasi Kontraktor Swadaya Graha

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

MANAGER PROYEK Eko Agus Suwarno

LOGISTIKMurdono

WARE HOUSE & MECHANIC

Lokal

SITE MANAGERM. Chusnur

SUPERVISOR PANCANGSlamet K.

SUPERVISOR SIPILSunarmo

SURVEYORLokal

ENGINEERINGIlyasa

STAFFIrwan

PROJECT CONTROL

Nur Fan Jaufi

STAFFHandoyo

QA & QCTjaturiyanto

INSPECTORHaryo

SAFETY & SECURITYM. Muji

SPV. SAFETYWahyu Joko

SECURITYLokal

Page 17: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

3.1.3.1 Manager Proyek

a. Bertanggung-jawab atas keefektifan penerapan sistem manajemen

mutu, sistem manajemen K3 (SMK3) proyek sesuai persyaratan

dan peraturan perundangan yang berlaku,

b. Bertanggung-jawab atas sosialisasi dan pemahaman kebijakan

MK3L , serta pencapaian sasaran mutu, waktu, biaya, dan K3L

yang telah ditetapkan,

c. Melaksanakan rapat operasi mingguan dan rapat management

review tingkat proyek sekurang-kurangnya sebulan 1 kali,

d. Mengkaji kembali dokumen kontrak, syarat kerja, dan

mengkoordinasikan dengan kantor pusat/cabang,

e. Mengelola sumber daya sehingga tercipta team work yang baik

serta memeliharanya,

f. Menjamin adanya koordinasi yang efektif dengan pihak pemasok

guna kelancaran dan kejelasan operasi proyek,

g. Menjamin terselenggaranya pelaporan evaluasi kinerja proses dan

hasil kerja secara berkala,

h. Megkonsolidasikan masalah teknis maupun non-teknis jika harus

diputuskan secara koordinatif dan prosedural dengan kantor

pusat/cabang,

i. Bertanggung jawab atas berlangsungnya K3L, mutu, dan waktu /

berita acara selesai pada waktunya,

j. Menjalin hubungan dengan pihak eksternal sebagai mitra kerja

yang baik sesuai komitmen yang ditetapkan.

3.1.3.2 Logistik

a. Memberikan informai harga material dan harga alat untuk

keperluan proyek.

b. Mengadakan contoh material untuk mendapatkan dati pihak 1.

c. Mengadakan material dan alat yang diperlukan di proyek sesuai

schedule.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 18: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

d. Melaksanakan perencanaan, pengoprasian, pengendalian,

pemeliharaan dan perbaikan alat.

e. Mengatur penugasan operator dan mekanik peralatan proyek.

f. Membuat laporan pengoprasian alat.

g. Mengelola persediaan material.

h. Mengamankan dan melaporkan material sisa ke divisi.

i. Melakukan negosiasi sewa alat.

j. Membuat konsep perjanjian pembelian dan persewaan alat.

k. Koordinasi dengan Site Manager

3.1.3.3 Site Manager

a. Bertanggung jawab atas pencapaian Sasaran Mutu dan Program

K3 yang terkait,

b. Menjamin terpenuhinya K3 dalam proses dan tempat/ lingkungan

kerja yang menjadi tanggungjawabnya,

c. Melaksanakan rapat koordinasi operasional secara berkala dengan

pihak-pihak terkait guna mengevaluasi kinerja proses dan hasil

kerja sehubungan dengan pencapaian sasaran mutu dan program

k3,

d. Memeriksa/ memastikan bahwa alat ukur dan pengujian/ tes yang

digunakan telah terkalibrasi,

e. Membuat rencana kerja mingguan dan evaluasinya ( elemen

pekerjaan, progress, man-power, material dan alat) atas dasar

monthly schedule,

f. Mengkoordinir dan menjamin terselenggaranya rencana kerja

harian oleh para pelaksana atas dasar rencana kerja mingguan,

g. Menjamin pelaksanaan pekerjaan berdasarkan atas rencana mutu,

waktu, biaya, dan k3 yang ditetapkan,

h. Bertanggungjawab atas hasil inspeksi baik material maupun

proses/ hasil kerja,

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 19: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

i. Menjamin adanya bukti tindakan koreksi/ perbaikan untuk setiap

NC/ PTPP yang diterima sesuai rencana tindakan/ action plan dan

waktu yang diputuskan/ disepakati,

j. Bersama QC Melaksanakan inspeksi akhir hasil kerja guna

memastikan semua pekerjaan telah diperiksa secara internal

sebelum diserah-terimakan ke Owner.

k. Mempersiapkan dan menjalankan peran aktifnya dalam

menunjuang pelaksanaan Management Review tingkat proyek

yang dipimpin oleh PM.

3.1.3.4 Engineering

a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan pengendalian Dokumen dan

Rekaman/ record, baik menyangkut gambar kerja, spek, schedule

hasil kerja harus dikendalikan,

b. Melaksanakan rapat koordinasi secara berkala dengan pihak-pihak

terkait,

c. Mempersiapkan rencana kerja bulanan/ Monthly schedule (elemen

pekerjaan, progress, shop drawing, man-power, material, dan alat)

atas dasar Master Schedule revisi terakhir yang telah diajukan/

mendapat persetujuan Owner.

d. Mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan proses

persetujuan material, Shop Drawing atas dasar Construction

Drawing yang sesuai dan mendistribusikannya secara terkendali,

e. Membuat metode kerja.

f. Mengusulkan penerbitan NC jika menjumpai ketidaksesuaian

pekerjaan di lapangan,

g. Menjamin adanya bukti tindakan koreksi/ perbaikan untuk setiap

ketidaksesuaian yang diterima sesuai waktu yang telah disepakati,

h. Melaksanakan atau menerima hasil monitoring lapangan, dan jika

terjadi penyimpangan atau ketidaksesuaian harus ditentukan

tindakan perbaikannya/ dibuatkan NC, kemudian disampaikan ke

bag. QC dan QA dan PM.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 20: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

i. Menyampaikan hasil penerapan sistem manajemen mutu dan k3

berikut permasalahannya di bag. Engineering ke bag. QC dan QA,

PM guna mengukur efektifitas penerapan system manajemen

tersebut,

j. Mmempersiapkan dan menyampaikan laporan bulanan

engineering proyek ke bag. QC dan QA / PM,

k. Mempersiapkan dan menjalankan peran aktifnya dalam menunjang

pelaksanaan Management Review tingkat proyek ayng dipimpin

oleh PM.

3.1.3.5 Project Control

a. Menjamin semua dokumen dan record/rekaman terkendali,

b. Bertanggung-jawab mengendalikan dokumen yang diterima

maupun diterbitkan,

c. Memastikan bahwa dokumen sebagai acuan kerja adalah dokumen

terbaru/revisi terakhir,

d. Mendaftar dan mengendalikan record proyek sesuai prosedur,

e. Mempersiapkan bukti dan informasi yang relevan untuk

kepentingan management review maupun audit penerapan sistem

manajemen mutu dan K3L,

f. Menganalisis kinerja waktu proyek selama proses pelaksanaan

g. Menganalisis penyebab keterlambatan dan melaporkan ke

Manager Proyek.

h. Menganalisis real cost untuk pekerjaan – pekerjaan tertentu.

i. Mengevaluasi kinerja subkontraktor, mandor, dan tukang.

j. Mengevaluasi dan memberi usulan pelaksanaan metode

konstruksi.

3.1.3.6 QA dan QC

a. Koordinasi dengan engineering dalam perencanaan dan

pelaksanaan inspeksi guna mengendalikan proses dan hasil kerja

sesuai standart mutu yang disyaratkan,

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 21: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

b. Menjamin pelaksanaan inspeksi dan pengujian secara berkala dan

akurat sesuai tahapan pekerjaan proyek,

c. Menganalisa dan melaporkan setiap

penyimpangan/ketidaksesuaian material, proses dan hasil kerja

kepada SM untuk keperluan tindakan perbaikan,

d. Membantu mengevaluasi proses pencapaian sasaran mutu secara

periodik,

e. Koordinasi dengan engineering jika ketidaksesuaian yang terjadi

berakibat terhadap penyimpangan biaya waktu dan pekerjaan,

f. Koordinasi dengan Project Control menyangkut pengendalian

dokumen dan rekaman mutu,

g. Mempersiapkan bukti-bukti dan informasi yang relevan untuk

kepentingan management review.

3.1.3.7 Safety dan Security

a. Bertanggung-jawab atas pencapaian program K3L yang terkait,

b. Menjamin bahwa SMK3 dipahami dan dilaksanakan oleh semua

pekerja termasuk tamu di lingkungan proyek,

c. Menjamin keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja proyek,

mengevaluasi dan memonitor keselamatan kerja terhadap pekerja,

sistem pengaman, fasilitas dan alat pengaman,

d. Melaksanakan safety talk berkala tiap minggu,

e. Bersama pihak-pihak terkait melaksanakan monitoring, inspeksi,

audit, dan review berkala,

f. Secara aktif memantau tempat kerja untuk menentukan

bahaya/pencemaran yang ada,

g. Memantau dan membuat laporan secara berkala tentang status

statistik keselamatan, serta masalah-masalah yang terjadi beserta

penyelesaiannya.

h. Menjaga keamanan dan keteriban didalam proyek

i. Mengawasi material agar tidak terjadi pencurian.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 22: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

3.1.4 Pengawas

PT Konsulta Semen Indonesia Grup ditunjuk langsung oleh owner

sebagai pengawas pembangunan Dermaga Packing Plant PT Semen Indonesia di

Kariangau Balikpapan. Adapun tugas dan tanggung jawab dari pengawas proyek

adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan proyek.

b. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam pelaksanaan proyek.

c. Memberikan saran kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam

proyek pelaksanaan pekerjaan.

d. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan

kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.

e. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merk yang

diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek

namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja yang sudah dibuat

sebelumnya.

3.2 Time Schedule

Dalam suatu proyek agar pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana

diperlukan suatu control berupa time schedule. Time schedule ini berfungsi untuk

mnegontrol tahap demi tahap pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor. Dengan

time schedule ini. Kita dapat melihat suatu pekerjaan berjalan secara tepat waktu,

terlalu cepat, atau terlalu lambat. Time schedule meliputi beberapa kegiatan,

antara lain :

a. Schedule bahan, merupakan jadwal bahan – bahan yang dibutuhkan pada

suatu proyek menurut jenis dan jumlah persatuan waktu.

b. Schedule peralatan, merupakan jadwal peralatan yang dibutuhkan dalam

proyek menurut jumlah dan fungsi persatuan waktu

c. Schedule tenaga kerja, merupakan jadwal tenagan kerja yang dibutuhkan

dalam proyek sesuai keahlian ersatuan waktu.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 23: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

d. Schedule biaya proyek, merupakan jadwal aliran biaya yang harus

dikeluarkan dalam suatu proyek sesuai dengan schedule bahan,

peralatan, dan tenaga kerja persatuan waktu.

Time schedule suatu proyek disusun dalam suat kurva yang disebut kurva

S . kurva S menunjukkan hubungan antara prosentase pekerjaan yang dilakukan

dengan waktu. Berikut adalah fungsi dari kurva S dalam suatu proyek :

a. Mengontrol pelaksanaan pekerjaan pada setiap waktu dengan

membandingkan bobot persen rencana dengan persen bobot realisasi di

lapangan sehingga perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan tidak

mengganggu atau mempengaruhi waktu pekerjaan keseluruhan.

b. Mengetahui cashflow proyek sehingga data mengontrol pengeluaran

proyek dan menyesuaikan waktu pembayaran angsuran.

c. Dalam menyusun time schedule ini yang dipelukan adalah efisiensi

pekerjaan sehingga apabila terjadi keterlambatan, proyek tersebut masih

memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis.

3.3 Rapat Koordinasi

Untuk mengevaluasi dan mengontrol hasil kerja masing – masing pihak

yang terliat dalam pelaksanaan proyek tersebut, masing – masing pihak wajib

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

USULAN

AGENDA RAPAT

PELAKSANAA RAPAT

NOTULENSI RAPAT

PELAKSANAAN LAPANGAN

EVALUASI DAN KONTROL

Page 24: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

untuk membat laporan hasil progress pekerjaan yang kemudian masing – masing

pihak melaporkan progress tersebut untuk dievaluasi bersamadalam sebuah rapat

koordinasi.

Rapat koordinasi merupakan pertemuan antara kontraktor, owner dan

konsultan pengawas dan konsultan perencana (melalui undangan owner). Rapat

ini diadakan rutin dua minggu sekali untuk membahas permasalahan –

permasalahan yang dihadapi kontraktor dalam pelaksanaan di lapangan. Adapun

ketentuan – ketentuan dalam rapat koordinasi adalah :

a. Laporan kemajuan proyek

b. Permasalahan adminintrasi dan teknis

c. Penambahan tenaga kerja

d. Penambahan jam kerja

e. Penambahan alat bantu

3.3.1 Bentuk Koordinasi Antar Unsur di Proyek

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 25: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

BAB IV

ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Potensi sumber bahaya dan risiko kecelakaan kerja dalam suatu kegiatan

konstruksi merupakan suatu angka yang tinggi dan merupakan suatu masaah

yang perlu mendapat perhatian dari seluruh pihak terkait. Problematik bahaya dan

risiko kecelakaan kerja ini bisa saja dimulai sejak tahap persiapan, tehap

pelaksanaan sampai tahap pemeliharaan, dan bahkan pada tahap pembongkaran.

Pada umumnya kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan keselamatan kerja

serta kurangnya fasilitas khususnya untuk keselamatan kerja adalah dua faktor

penyebab sering terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja ini dapat meliputi

kejatuhan benda, tergelincir, terpukul, terjatuh dari ketinggian dan sebagainya.

Akibat dari kecelakaan kerja tersebut adalah timbulnya penyakit akibat kerja,

cacat sebagian, cacat total sampai dengan kematian yang mana menjadi tanggung

jawab perusahaan pemberi kerja. Perusahaan pemberi kerja akan mengalami

berbagai kerugian, yaitu rusaknya material, keterlambatan jadwal proyek,

pembayaran asuransi, buruknya citra dan tingkat kepercayaan perusahaan di

masyarakat terutama dihadapan klien/owner project, dan lain-lain. Oleh karena

itulah keselamatan dan kesehatan kerja adalah dua hal yang sangat penting dalam

suatu pelaksanaan proyek dan perusahaan konstruksi wajib menyediakan

fasilitas-fasilitas yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan kerja tersebut.

Dalam pelaksanaan proyek Dermaga Packing Plant Semen Indonesia ini,

PT. Swadaya Graha telah menyediakan beberapa peralatan dan tanggap darurat

yang harus dilakukan saat terjadi kecelakaan kerja. Hal ini untuk menjamin

terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja. Pada bab ini akan diuraikan

mengenai aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang diakomodasi oleh PT.

Swadaya Graha dalam pembangunan Dermaga Packing Plant Semen Indonesia.

4.1 Lingkup Perlindungan K3

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 26: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Untuk memberikan perlindungan terhadap pelaku-pelaku konstruksi yang

terlibat didalam proyek Dermaga Packing Plant Semen Indonesia, maka

diberikan standart dan ketentuan dalam penerapannya dilokasi konstruksi. Untuk

perlindungan diri meliputi beberapa perlengkapan sebagai upaya untuk

melindungi pekerja dari kecelakaan didalam proyek. Perlengkapan yang

dingunakan yaitu :

a. Sepatu Kerja

Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap

kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang

tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-

benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian

muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa

benda dari atas.

b. Kacamata Kerja

Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu

kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat

partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat

oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya

pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah mengelas.

c. Sarung Tangan

Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan.

Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari

benda-benda keras dan tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu

kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi

tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong

gerobak cor secara terus-meerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan

yang bersentuhan dengan besi pada grobak.

d. Helm

Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala,

dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk

mengunakannya dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 27: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada

barang, baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas.

Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk

menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri

sendiri.

e. Masker

Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja

konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material

konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari

suatu kegiatan.

Gambar 4.1 Rambu kode K3

4.2 Safety & Security

Organigram Bagian Safety & Security

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

SAFETY & SECURITY

M. Muji

SPV. SAFETYWahyu Joko

SECURITYLokal

Page 28: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Tugas-tugas dari bagian Safety & Security yang terdapat di dalam proyek

Dermaga Packing Plant Semen Indonesia antara lain ialah :

a. Bertanggung-jawab atas pencapaian program K3L yang terkait,

b. Menjamin bahwa SMK3 dipahami dan dilaksanakan oleh semua pekerja

termasuk tamu di lingkungan proyek,

c. Menjamin keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja proyek,

mengevaluasi dan memonitor keselamatan kerja terhadap pekerja, sistem

pengaman, fasilitas dan alat pengaman,

d. Melaksanakan safety talk berkala tiap minggu,

e. Bersama pihak-pihak terkait melaksanakan monitoring, inspeksi, audit,

dan review berkala,

f. Secara aktif memantau tempat kerja untuk menentukan

bahaya/pencemaran yang ada,

g. Memantau dan membuat laporan secara berkala tentang status statistik

keselamatan, serta masalah-masalah yang terjadi beserta penyelesaiannya.

h. Menjaga keamanan dan keteriban didalam proyek

i. Mengawasi material agar tidak terjadi pencurian.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

COORDINATOR EMERGENCY

PROJECT MANAGER

SECURITY EMERGENCY TEAM

EVALUASI

PARAMEDIC

TRANSPORT

Page 29: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Struktur Tim Pnanggulangan Keadaan Darurat

Pada proyek Dermaga Packing Plant Semen Indonesia, sudah terdapat

beberapa rambu atau tanda pengingat keselamatan dan kesehatan kerja.

Gambar 4.2 Tanda atau Petunjuk Keselamatan di Area Proyek

Gambar 4.3 Tanda atau Petunjuk Keselamatan di Area Proyek

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 30: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Gambar 4.4 Tanda atau Petunjuk Keselamatan di Area Proyek

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 31: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

BAB V

AKTIVITAS KERJA PRAKTEK

Proses kerja praktek yang dilakukan selama sekitar 5 minggu, pekerjaan

yang dilakukan ialah mengamati dan mempelajari pekerjaan lapangan seperti

pemasangan pile, pemotongan pile, pemasangan pile cap, balok girder, dan

lainnya. Untuk pekerjaan administrasi proyek, seperti mempelajari laporan

harian, mingguan, rapat koordinasi, penjadwalan, serta pekerjaan terkait

management proyek lainnya. Untuk pekerjaan administrasi proyek sudah

dijelaskan pada bab sebelumnya. Pada bab V akan diuraikan tentang pekerjaan

teknis atau pekerjaan lapangan.

5.1 Pekerjaan Tiang Pancang

Gambar 5.1 Kapal ponton, Crane dan Spun pile yang sudah terpasang

Pada pekerjaan pile atau tiang pancang terdapat beberapa spun pile dan

steel pile yang sudah terpasang di laut. Pemancangan di atas air menggunakan

tongkang dengan alat pancangnya. Penentuan posisi tiang pancang menggunakan

theodolite atau total station, dengan ditentukan titiknya dan sudutnya. Pada

pekerjaan pemancangan diperlukan koordinasi yang baik antara tim surveyor, tim

pancang maupun dengan operator crane.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 32: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Pekerjaan pemotongan tiang pancang dilakukan bila dibutuhkan (tinggi

spun pile berlebih) dan dipotong sesuai ukuran yang sudah ditentukan. Tiang

pancang yang sudah dipotong kemudian ada yang sudah dicor bagian dalamnya

dan siap dipasang pile cap.

Gambar 5.2 Pile yang sudah dipotong siap dipasang pile cap

5.1.1 Material

Pipa beton diameter 60 cm, tebal 10 cm.

Tiang pancang baja diameter 609 mm, tebal 16 mm.

Tiang pancang baja diameter 812,8 mm, tebal 14 mm.

Material penyambung pancang.

5.1.2 Peralatan

Tongkang dan Tug boat.

Crane dan Peralatan pancang.

Peralatan sambung

5.1.3 Diagram Flow Chart

Diagram alir adalah skema urutan langkah-langkah sebuah kegiatan.

Dimana urutan langkah-langkah tersebut merupakan inti dari setiap item saja

yang dituliskan secara singkat.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 33: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Gambar 5.3 Pemotongan Tiang Pancang dan Pemancangan Spun Pile

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

NOT OK

OK

KALENDERING

FINISH

OK

PEMANCANGAN DAN SAMBUNGAN

INSPEKSI

NOT OK

PENENTUAN TITIK LOKASI

TRANSPORT KE ALAT PANCANG

START

MARKING PILE

Page 34: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

5.2 Pekerjaan Pile Cap

Pekerjaan pile ini karena jumlah titiknya yang tipikal banyak, maka dipakai

precast bertulang dengan ketebalan ±15 cm pada bagian bawah dan samping.

Bagian bawah sudah disediakan lubang untuk pile dan disediakan kait untuk

dikaitkan ke atas pancang. Lalu precast dipasang pada tiang pancang dan

dilanjutkan dengan melakukan pengecoran pada pengisian pancang dan pengisi

pilecap.

Gambar 5.4 Pre Cast Pile Cap yang Siap dipasang dari atas Ponton

Gambar 5.5 Instalasi Pile Cap pada Tiang Pancang

5.1.1 Material

Beton readymix

Besi tulangan

Bekisting

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 35: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

5.1.2 Peralatan

Bar cutter dan bar bender

Ponton dan crane

Concrete transport

Concrete vibrator

5.1.3 Diagram Flow Chart

Diagram alir adalah skema urutan langkah-langkah sebuah kegiatan.

Dimana urutan langkah-langkah tersebut merupakan inti dari setiap item saja

yang dituliskan secara singkat.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 36: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

NOT OK

OK

INSPEKSI

CONCRETING

FINISH

OK

INSTALL SIDE FORMWORK

INSPEKSI

NOT OK

INSTALL REBAR

INSTALL PLAT FORMWORK

START

MARKING PILE

Page 37: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Gambar 5.6 Pile Cap sudah Terpasang

5.2 Pekerjaan Balok Girder (Balok Utama)

Pekerjaan girder dikerjakan dengan sistem beton precast dan cast insitu

pada lokasi joint di posisi pile cap. Untuk trestle di area dangkal pengecoran

dilakukan dengan cor insitu. Pekerjaan balok dilakukan di 2 lokasi yaitu di darat

untuk pembuatan balok precast dan di laut untuk pemasangan balok precastnya.

Gambar 5.7 Balok untuk Conveyor Belt dan Catawalk sudah terpasang

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 38: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Pada pekerjaan di lokasi laut, pemasangan balok precast dilakukan

dengan cara diangkut dengan crane dari ponton.Pemasangan balok harus diikuti

oleh surveyor untuk memastikan posisi pemasangan sudah sesuai. Hasil

pencatatan as balok nantinya akan dibuat acuan untuk pembuatan plat beton

precast. Setelah balok dipasang, dilanjutkan dengan penyambungan balok pada

pile cap dengan kualitas beton yang sama.

Pada pekerjaan di lokasi darat, pembuatan balok precast dilakukan.

Pemasangan besi tulangan yang sesuai gambar rencana. Penutupan dengan

bekisting di samping balok. Sebelum bekisting dan balok siap untuk di cor harus

dilakukan inspeksi bekisting untuk memastikan bahwa area dalam balok

bekisting sudah bersih dan sesuai dengan standard. Cor precast dilakukan.

Gambar 5.8 Proses Pengecoran Balok

5.2.1 Material

Beton readymix

Besi tulangan

Sistem beikisting

5.2.2 Peralatan

Bar cutter dan bar bender

Concrete vibrator

Trailer

Ponton dan Crane

Molen beton

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 39: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

5.2.3 Diagram Flow Chart

Diagram alir adalah skema urutan langkah-langkah sebuah kegiatan.

Dimana urutan langkah-langkah tersebut merupakan inti dari setiap item saja

yang dituliskan secara singkat.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 40: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

NOT OK

OK

INSPEKSI

CONCRETING

FINISH

OK

INSTALL SIDE FORMWORK

INSPEKSI

NOT OK

INSTALL REBAR

START

INSTALL GIRDER

INSPEKSI

OK

NOT OK

JOINT GIRDER

Page 41: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Gambar 5.9 Proses Curing Balok yang sudah dicor

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 42: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

BAB VI

PERMASALAHAN PROYEK

Pada setiap proyek konstruksi, dalam proses pengerjaannya kerap kali

timbul permasalahan – permasalahan. Permasalahan yang timbul dapat

berdampak pada aktivitas proyek lainnya sehingga mengakibatkan keterlambatan

dalam pekerjaan di lapangan. Untuk itu pada bab ini dibahas tentang sebagian

permasalahan yang ada pada Proyek Pembangunan Dermaga Packing Plant PT.

Semen Indonesia.

5.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Permasalahan K3 pada Proyek Pembangunan Dermaga Packing Plant PT.

Semen Indonesia ialah kurang tegasnya penerapan K3 pada pelakasanaan proyek.

Seluruh pegawai proyek sebetulnya sudah menerapkan K3 bila memasuki area

pekerjaan di lapangan, namun kurangnya kesadaran dari para pekerja atau tukang

sehingga banya yang tidak menggunakan kelengkapan APD (Alat Pelindung

Diri) pada saat kerja di lapangan.

Gambar 6.1 Pekerja yang Tidak Menggunakan APD saat Kerja

Permasalahan K3 yang kurang diterapkan ini disebabkan oleh beberapa

hal seperti kebiasaan pekerja yang tidak menggunakan sepatu, rompi, dan APD

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 43: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

lainnya karena alasan tidak nyaman dan repot. Kebiasaan pekerja seperti itu harus

dihilangkan pada setiap kegiatan proyek, demi keamanan dan kenyamanan

pekerjaan. Permasalahan tersebut juga disebabkan karena rapat koordinasi K3

yang jarang dilakukan dari bagian Safety and Security kepada para pekerja

lapangan. Kebersihan lapangan oleh para pekerja juga kurang dijaga.

5.4 Penjadwalan (Scheduling)

Pada saat kerja praktek banyak terjadi keterlambatan pekerjaan,

dikarenakan proyek berlangsung pada bulan puasa (“musim lebaran”). Pada

“musim lebaran” banyak pekerja-pekerja yang sudah pulang ke asalnya masing-

masing dan distribusi alat dan material ke proyek terlambat.

Dilakukan re-scheduling atau penjadwalan ulang dari perencanaan awal.

Banyak terdapat perubahan pada kurva-S perencanaan sehingga dibuat kurva-S

baru atau yang aktual. Jadi, banyak pekerjaan yang didahulukan atau ditukar

waktu pengerjaannya, seperti sudah dilakukannya pengadaan railing atau

pegangan rel untuk catwalk.

Gambar 6.2 Railing Sudah Ada di Lokasi Proyek

Perubahan jadwal pekerjaan pada proyek menyebabkan waktu menjadi

mundur dan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih banyak dari perencanaan awal.

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 44: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

Jadi, banyak pekerjaan yang dikerjakan setelah lebaran. Untuk kurva-S sudah

dibahas pada bab-bab sebelumnya.

6.2.1 Pengadaan Alat dan Material

Lokasi Proyek Pembangunan Dermaga Packing Plant PT. Semen

Indonesia yang berada Kariangau, Balikpapan, berada di daerah yang jauh. Hal

ini menyebabkan sulitnya pengiriman alat dan material, dikarenakan mahalnya

biaya produksi di daerah Kalimantan dan mahalnya juga biaya pengiriman alat

dan material yang sebagian dikirim dari pulau Jawa.

Sehingga banyak pekerjaan – pekerjaan yang ditunda seperti

pemancangan laut, karena precast tiang pancang yang terlambat datang.

Gambar 6.3 Tiang Pancang yang Masih Sebagian Dipancang

6.2.2 Tenaga Kerja

Waktu proyek yang tidak tepat, pada bulan puasa (“musim lebaran”),

banyak pekerja atau pegawai yang sudah pulang ke daerah asal masing-masing.

Hal tersebut juga menyebabkan tidak efektifnya pekerjaan proyek, sehingga

pekerjaan menjadi terlambat.

5.5 Teknis Pile Cap

Dalam pengerjaan proyek sering terjadi permasalahan yang tidak terduga

yang disebabkan oleh beberapa faktor. Banyak faktor yang menyebabkan

timbulnya suatu masalah dalam proyek, seperti faktor cuaca atau faktor kesalahan

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120

Page 45: BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Dermaga Packing Plant Semen IndonesiaBalikpapan, Kalimantan Timur

manusia (Human error). Pada proyek ini human error terjadi pada pekerjaan pile

cap, telah terjadi kesalahan ukuran pile cap. Ukuran pile cap yang dikirim dari

pabrik tidak sesuai dengan shop drawing atau gambar perencanaan awal. Jadi

perubahan teknis terjadi pada sambungan penulangan tiang pancang dan pile

capnya. Tulangan tiang pancang dibuat lebih rapat karena ukuran pile cap yang

dikirim lebih kecil dari perencanaan.

Gambar 6.4 Tulangan Tiang Pancang dengan Tulangan Pile Cap

Rasyadani Luthfan Hadi 31 11 100 108Raditya Dhaneswara 31 11 100 120