bab i makalah.docx

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angiospermae (bahasa Yunani, angieo = ‘botol’, sperma = ‘biji’). Berbeda dengan Gymnospermae, tumbuhan anggota Angiospermae mempunyai biji yang dilindungi oleh bakal buah. Anggotanya dapat berupa tumbuhan berkayu atau berbatang basah (herba), mempunyai bentuk dan susunan bunga bermacam-macam. Mikrosporangia terdapat pada mikrosporofil yang disebut benang sari. Angiospermae juga merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (kaliks) dan mahkota (korolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum) . putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu . biji terdapat di dalam ovarium. Salah satu suku dari angiospermae yang akan dibahas dalam makalah ini adalah suku magnoliaceae khususnya 3 spesies yaitu cempaka putih, cempaka kuning, dan cempaka gondok. Magnoliaceae merupakan tumbuhan yang berupa pohon atau semak, sepal biasanya enam sampai tak terhingga , stamen banyak dengan filamen yang jelas dan tersusun spiralis pada dasar bunga yang memanjang seperti tugu,

Upload: mayang-puspa-rena

Post on 21-Dec-2015

97 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I makalah.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angiospermae (bahasa Yunani, angieo = ‘botol’, sperma = ‘biji’). Berbeda dengan

Gymnospermae, tumbuhan anggota Angiospermae mempunyai biji yang dilindungi oleh

bakal buah. Anggotanya dapat berupa tumbuhan berkayu atau berbatang basah (herba),

mempunyai bentuk dan susunan bunga bermacam-macam. Mikrosporangia terdapat pada

mikrosporofil yang disebut benang sari. Angiospermae juga merupakan kelompok

tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya

bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (kaliks) dan mahkota (korolla).

Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak

sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum) . putik ada yang hanya tersusun

dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium

mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu . biji

terdapat di dalam ovarium.

Salah satu suku dari angiospermae yang akan dibahas dalam makalah ini adalah

suku magnoliaceae khususnya 3 spesies yaitu cempaka putih, cempaka kuning, dan

cempaka gondok. Magnoliaceae merupakan tumbuhan yang berupa pohon atau semak,

sepal biasanya enam sampai tak terhingga , stamen banyak dengan filamen yang jelas

dan tersusun spiralis pada dasar bunga yang memanjang seperti tugu, pistilum tunggal

mewakili masing-masing karpel dan tersusun spiralis pada dasar bunga, endospermnya

mengandung minyak.

Kantil atau cempaka putih merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna

putih dan berbau harum dengan tinggi pohon mencapai 30 meter. Bunga kantil yang

mempunyai nama latin Michelia alba dan masih berkerabat dekat dengan bunga jeumpa

(cempaka kuning) ini merupakan tanaman khas (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah.

Page 2: BAB I makalah.docx

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini yaitu:

1. Bagaimana klasifikasi dari suku passifloraceae?

2. Bagaimana habitat dari suku passifloraceae?

3. Bagaimana morfologi dari daun, batang, bunga dan akar suku passifloraceae?

4. Bagaimana peranan dari suku passifloraceae?

5. Bagaimana daur hidup dari suku passifloraceae?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu:

1. Mengetahui klasifikasi dari suku passifloraceae.

2. Mengetahui habitat dari suku passifloraceae.

3. Mengetahui morfologi dari daun, batang, bunga dan akar suku passifloraceae.

4. Mengetahui peranan dari suku passifloraceae.

5. Mengetahui daur hidup dari suku passifloraceae.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan ini yaitu:

1. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi suku passifloraceae.

2. Mahasiswa dapat mengetahui habitat dari suku passifloraceae.

3. Mahasiswa dapat terampil dalam mengamati morfologi daun, bunga, batang, dan

akar dari suku passifloraceae.

4. Mahasiswa dapat mengetahui peranan dari suku passifloraceae.

5. Mahasiswa dapat mengetahui daur hidup dari suku passifloraceae.

Page 3: BAB I makalah.docx

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Genus Passiflora

Genus passiflora yang biasanya disebut sebagai buah markisa merupakan genus  yang

besar dengan persebaran yang luas dan termasuk spesies yang berada pada  daerah tropis.

Genus Passifloraterdapat sekitar 465 spesies merupakan tanaman  merambat, meskipun

beberapa ada yang merupakan semak atau pohon. Amerika  Selatan merupakan pusat

keanekaragaman untuk sebagian besar Passifloradan 40  jenis tersebar di Asia serta di

Kepulauan Pasifik Selatan. Beberapa Passiflora  tumbuh sebagai buah yang dapat dimakan

dan beberapa spesies yang lain  dibudidayakan sebagai tanaman ornamental.

Passiflora merupakan tanaman pemanjat yang panjangnya dapat mencapai  9 meter jika

kondisi iklim menguntungkan. Batangnya keras dan berkayu, dengan  daun yang letaknya

tersebar dan berwarna hijau gelap. Bunga besar dan  diameternya dapat mencapai 0,05 meter

bila berada di alam liar, Passiflorajuga  sering dibudidayakan sebagai tanaman hias.

Passiflora adalah genus yang sangat penting dalam keluarga  Passifloraceae. Genus ini

memiliki distribusi alami yang sangat luas, dengan  tanaman liarnya berada di wilayah

Amerika, India bagian barat, kepulauan  Galapagos, Australia, Asia bagian selatan, Malaysia,

Indonesia, dan beberapa  pulau di perairan Pasifik.

Markisa merupakan salah satu produk buah segar di Indonesia yang sangat  diminati oleh

pasar. Morey (2007)melakukan studi untuk menggambarkan  keinginan pasar saat ini

terhadap buah-buahan segar maupun olahan. Studi  terhadap produk buah di Indonesia

dilakukan untuk mendapatkan gambaran utama  yang dapat mempengaruhi produk dan

mengidentifikasi peluang untuk  pengembangan. Pada tahun 2005, 82.892 ton buah markisa

diproduksi di 21  propinsi di Indonesia dengan mayoritas di tiga provinsi, yaitu Sumatera

Barat  (71,0%), Sumatera Utara (17,1%) dan Sulawesi Selatan (8,6%). Sebagian besar   2  2

buah markisa yang ditanam di Indonesia adalah markisa konyal yang dikonsumsi  sebagai

buah segar. Sedangkan di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan yang  memiliki markisa

ungu, umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan sirup. Markisa  dianggap sebagai buah

Page 4: BAB I makalah.docx

eksotis dan memiliki daya tarik yang kuat bagi negaranegara beriklim seperti Uni Eropa,

Amerika Serikat dan Australia.

Mengingat tanaman buah saat ini diharapkan menjadi pertumbuhan baru di  sektor

pertanian, maka upaya menghasilkan buah-buahan unggul menjadi  landasan kerja yang

utama saat ini. Buah-buahan dengan varietas unggul dapat  dirakit jika ketersediaan plasma

nutfah dan sumberdaya genetik mempunyai  karakter sesuai dengan yang dikehendaki

(Karsinah et al., 2007). Silitonga (2004)  menambahkan langkah-langkah yang perlu

dilakukan dalam upaya penyediaan materi genetik dalam perbaikan tanaman adalah dengan

mengumpulkan  sumberdaya genetik dengan cara eksplorasi, konservasi dan mengevaluasi

karakter yang dimilikinya serta memanfaatkannya. Pudjoarinto (1995) juga  menambahkan

bahwa proses penciptaan varietas unggul baru senantiasa didahului  oleh koleksi, identifikasi,

dan evaluasi jenis-jenis yang sudah ada. Keunggulan  Indonesia adalah tersedianya jumlah 

plasma nutfah buah-buahan yang tidak  terbilang.

Pengkajian terhadap struktur anatomi juga dibutuhkan dalam membantu  identifikasi. Adanya

karakter yangmirip, menunjukkan hubungan kekerabatan  antar spesies pada suatu famili

dalam habitat yang sama (Pudjoarinto 1995).

Ading Mulyadi.(2010) juga menambahkan dengan adanya variasi struktur  anatomi

diharapkan dapat memperkaya karakter yang dipakai untuk identifikasi.

2.2.1 Klasifikasi Tanaman Markisa Besar 

Markisa termasuk tanaman semak hidupnya menjalar panjang kuang lebih 10 m.

Batang : Markisa mempunyai batang kecil, langsing, dan panjang sekali, bentuk bulat, lunak,

halus, warna hijau kecoklatan. Batangnya merambat dengan bantuan sulur berbentuk pilin

(spiral). Daun : Tunggal, lonjong, tersebar, panjang 7-20cm, lebar 5-15cm, tepi rata, ujung

runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, permuka`n licin, tangkal persegi, panjang

2-6cm, dan berwarna hijau.

Nama Umum/dagang : Markisa Nama daerah Sumatera : Rubis (Palembang), Balewa

(Melayu) Jawa : Markusa (Sunda), Markisa (jawa). Diluar Negeri sering disebur Giant

Markisa, granadilla Buto

Page 5: BAB I makalah.docx

Gambar 2.1.1 Morfologi Tanaman Markisa Besar

(Sumber : Pudjoarinto,1995)

Bunga tunggal, bulat berbentuk mangkok, berkelamin dua(hermafrodit) dan menempel di

ketiak daun, tangkal bergerigi, panjang 3-4cm hijau, mahkota berbentuk lonjong,

permukaannya beralur, warna ungu, benang sari bertangkai, bentuk tabung, panjang ± 6cm

warna ungu, kepala sari silindris, panjang ± 6cm warna putih, putiknya pendek warna kuning

dengan kelopak bunga berbntuk lonjong warna hijau. beraroma khas harum. Semua jenis

markisa (Passiflora) termasuk penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu.penyerbukan

sendiri masih dapat berlangsung baik. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal,

biasanya penyerbukan di lakukan oleh manusia seperti halnya penyerbukan pada tanaman

fanily (Ading Mulyadi,2010)

Buah Markisa berbentuk lonjong dengan panjang ± 20 cm, diameter ± 15 cm berat 3-5 kg

warna hijau ke putih putihan.Buah yang sudah masak/ranum berwarna kekuningan dan

beraroma khas harum buah markisa. Biji : Bulat pipih panjang ± 0,3 cm, putih. Akar :

Tunggang warna putih kotor

2.2.2 Klasifikasi Markisa Besar 

Kingdom : Plantae 

Divisi : Spermatophyta 

Page 6: BAB I makalah.docx

Sub divisi : Angiospermae 

Kelas : Dicotyledoneae 

Bangsa : Parietales 

Suku : Passifloraceae 

Marga : Passitlora 

Jenis/ Spesies : Passiflora quadrangularis L., Granadilla buto 

2.2.3 Kandungan :

Buah, biji, dan daun pada tanaman ini mengandung substansi yang tidak stabil, yaitu asam

hidrosianat dan laktone. Sementara buah yang masak mengandung Ca, P, Fe.

2.2.4 Manfaat dan Khasiat

Daun Markisa/ Passiflora quadrangularis L berkhasiat untuk peluruh air seni, kencing nanah,

sedangkan buahnya selain untuk sari buah segar (dicampur dengan sirup),juga dimanfaatkan

untuk obat penenang juga berkhasiat menghilangkan rasa nyeri (analgesik) dan memperkuat

paru. Beberapa Herbalis memanfaatkan Seluruh bagian Markisa untuk digunakan sebagai

obat dan berkhasiat sebagai anti radang, penenang (sedatif), peluruh kencing (diuretik), serta

bersifat membersihkan panas dan racun.

Seorang herbalis yang mantan seorang Pendeta di daerah Malang (Perumahan Sawojajar.)

malah menggunakan markisa besar untuk pengobatan kanker

2.2 Passiflora coccinea

Passiflora Coccinea dikenal dengan nama The Red Passion Flower, tumbuhan ini termasuk

dalam famili Passifloraceae. Tumbuhan merambat ini selalu nampak hijau. Tingginya

tergantung sesuai dengan rambatannya. Daun berwarna hijau dengan bentuk daun

memanjang (oblong), pertulangan daun menyirip, tepi daundouble serrate, dengan panjang 2-

4 inchi. Batang tumbuhan ini berwarna hijau.

Page 7: BAB I makalah.docx

 Gambar 2.2.1 bunga Passiflora (sumber : Yudianto, 1992)

Bunga Passiflora coccinea berwarna merah tua dan sangat indah. Di beberapa negara bagian

Amerika bunga ini mekar pada awal musim gugur dan musim panas. Persebaran tumbuhan

ini tergolong dalam spesies invasif. Tumbuhan ini menghasilkan buah dengan bentuk oval,

berwarna hijau/kuning, dengan ukuran 1-3 inci.

 

Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai tanaman pagar dan peneduh dan memberikan nilai

keindahan. Tumbuhan ini cukup toleran terhadap kekeringan dan naungan. Perbanyakan

tumbuhan dapat dilakukan dengan biji ataupun dengan stek batang. Buah tumbuhan ini juga

dapat dimakan (edible fruits)

Gambar 2.2.2 morfologi passiflora coccinea (sumber : Yudianto,1992)

2.3 Passiflora Lunata

2.3.1 Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Page 8: BAB I makalah.docx

 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Dilleniidae

Ordo: Violales

Famili: Passifloraceae 

 Genus: Passiflora

Spesies: Passiflora lunata Will

Habitus : semak, merambat ± 8 m.

Batang : semu,lunak,beruas

Daun : tunggal,tepi rata,ujung daun rompang,pangkal daun membulat,pertulangan menyirip

Bunga : majemuk, di ketiak daun,mahkota berwarna ungu

Akar : tunggang

Gambar 2.3.1 Bunga Passiflora Lunata (sumber : Yudianto,1992)

2.3.2 Manfaat dan Khasiat

Passiflora lunata Willd. Prabu kenyo Akar : obat sakit radang telinga, obat luka.

2.4 Passiflora Foetida

Page 9: BAB I makalah.docx

Passiflora foetida   atau yang sering dikenal dengan Rambusa adalah sejenis buah markisah

yang mungil . Passiflora foetida   diduga berasal dari berbagai daerah di Amerika yang 

kini  sudah menyebar ke seluruh daerah tropis di dunia termasuk Asia Tenggara dan

Hawai. Passiflora foetida   umumnya tumbuh sebagai tumbuhan herba liar di berbagai tempat

yang tidak terawat, baik itu di daerah hutan, pesisir pantai, sawah, ladang atau tanah -tanah

terbuka tak terawat yang mendapatkan penyinaran matahari penuh, namun tumbuhan ini juga

suka hidup pada tanah yang lembab. Passiflora foetida merupakan tumbuhan liar yang dapat

dimakan karena buah yang masak rasanya manis dan beraroma harum, namun perlu

diwaspadai karena buah yang masih muda beracun.

Gambar 2.4.1 Buah yang masih muda beracun

Passiflora foetida yang saya temukan di kota Malang Jawa Timur  ini  memiliki ciri-ciri :

Berupa herba memanjat / merambat yang batangnya berbentuk silindris, kuat dan lama

kelamaan berkayu, sehingga tumbuhan ini tergolong dalam Liana. Daunnya  berbentuk

jantung yang bertaju 3  dengan ujung daun yang meruncing.

Page 10: BAB I makalah.docx

Gambar 2.4.2 Daun berbentuk Jantung bertaju 3

Bunganya : memiliki kelopak sebanyak 3 helai  berwarna hijau berbentuk seperti jarum yang

bercabang-cabang.

Gambar 2.4.3 Bunga yang masih kuncup

Page 11: BAB I makalah.docx

Bunga yang sudah mekar bentuknya sangat cantik, dan warnanya juga indah, sebagaimana

kebanyakan bunga dari genus Passiflora.

Mahkota bunga sebanyak 5 helai dengan mahkota tambahan sebanyak 5 helai juga yang

berwarna putih bersih dan pada bagian dasarnya berwarna merah muda.

Gambar 2.4.4 Bunga yang sudah mekar tampak dari depan

Kepala sari berwarna kuning sebanyak 5 buah , dimana dasar tangkai sarinya menyatu

membentuk tabung berwarna merah muda. Kepala putik berwarna hijau berjumlah 3 buah ,

dan bakal buahnya terletak di atas perlekatan dasar tangkai sari. Bunganya memiliki daun

pelindung ( brachtea) yang dapat menghasilakan enzim pencernaan yang bersifat lengket dan

dapat menjebak serangga, sehingga saat ini tanaman ini disebut sebagai tanaman

protocarnivora

Page 12: BAB I makalah.docx

Gambar 2.4.5 Bunga yang sudah mekar tampak samping

Penyerbukan dibantu oleh serangga, bunga yang sudah mengalami penyerbukan, mahkotanya

akan segera menutup dan membungkus seluruh benang sarinya sehingga yang tampak dari

luar  hanya tinggal kelopak, bakal buah, dan putiknya

Gambar 2.4.6 Bunga setelah terjadi penyerbukan

Page 13: BAB I makalah.docx

Buahnya berupa buah buni berbentuk bulat agak memanjang berukuran sebesar

kelereng ( diameter ± 2-3 cm ), terbungkus oleh kelopak bunga yang berbentuk seperti jarum

yang bercabang-cabang. Buah yang masih muda berwarna hijau dan beracun, sedangkan

buah yang sudah masak berwarna kuning.

Gambar 2.4.7 Buah yang sudah masak berwarna kuning

Daging pembungkus biji berwarna putih, bagian inilah yang dapat dimakan karena rasanya

manis dan aromanya  harum

Bijinya berwarna hitam berbentuk pipih tepinya bergerigi dengan ukuran panjang ±5 mm dan

lebar ±2mm. Dalam 1 buah Markisah mungil ini berisi biji sebanyak ± 20-30 biji.

Page 14: BAB I makalah.docx

Gambar 2.4.7 Biji-biji yang sudah diambil lapisan pembungkusnya

Passiflora foetida memiliki banyak nama umum : Rambusa, wild maracuja, Bush

Markisa, marya-marya, stinking passion flower, Little Mary.

Di Indonesia, Passiflora foetida  juga memiliki banyak nama daerah : seperti Ciplukan

blungsun (Jawa),permot, rajutan, kaceprek atau ki leuleu’eur(Sunda), Pacean,

gegombo(Aceh), lemanas ( Palembang), remugak ( Lampung) dan timun dendang atau timun

padang(Mal.).

Klasifikasi :

Kingdom   : Plantae

Divisio      : Magnoliophyta

Kelas         : Magnoliopsida

Ordo          : Malphigiales

Famili        :Passifloraceae

Genus        :Passiflora

Spesies      : Passiflora foetida

Page 15: BAB I makalah.docx

Nama Binomial : Passiflora foetida Linn.

Synonim    :

Dysosmia ciliata M.Roem.

Dysosmia fluminensis M.Roem.

Dysosmia foetida (L.) M.Roem.

Dysosmia gossypifolia (Desv. ex Ham.) M.Roem.

Dysosmia hastata (Bertol.) M.Roem.

Dysosmia hibiscifolia (Lam.) M.Roem.

Dysosmia nigelliflora (Hook.)M.Roem.

Granadilla foetida (L.) Gaertn.

Passiflora baraquiniana Lem.

Passiflora ciliata Dryand.

Kandungan senyawa aktif pada Passiflora foetida : alkaloid ( Passiflorin / asam

Passiflorat) , fenol, senyawa sianogenik, tanin, flavonoid glikosida.

Manfaat Passiflora foetida antara lain adalah ; buah yang sudah masak dapat  dimakan

langsung atau untuk dibuat sari buah ; daun yang masih muda bisa digunakan untuk sayuran:

daun yang dikeringkan dapat digunakan sebagai teh untuk membantu mengatasi kesulitan

tidur.

2.5 Daur Hidup

Gambar 2.5.1 Daur Hidup Angiospermae (Sumber : http://ethuenic.blogspot.com/)

Page 16: BAB I makalah.docx

Adapun daur hidup yang terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji

tertutup sebagai berikut :

1. Perkembangan serbuk sari

Serbuk sari yang jatuh di kepala putih terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus,

yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah, kemudian intin tumbuh

memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang

bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan

adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif.

Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti

generatif 1 dan inti generatif 2.

2. Pembentukan sel telur

Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal

biji sel induk megaspora (megasporosit/makrosporosit) membelah secara meiosis menjadi

4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadi sel megaspora/makrospora

(inti kandung lembaga primer). Inti sel megaspora ini selanjutnya membelah mitosis 3x,

sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus

membran sehingga menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering

disebut multigamet. Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal

biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut antipoda. Yang di bagian

bawah dekat mikrofil, 3 sel menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah ovum, sedang

mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel yang tersisa bergerak ke tengah

bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder. sehingga

menjadi sel yang diploid . Jika terjadi pembuahan inti generatif 1 membuahi ovum

membentuk zigot, sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder

menghasilkan endosperm sebagai cadangan makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan

pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.

Page 17: BAB I makalah.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Genus passiflora yang biasanya disebut sebagai buah markisa merupakan genus  yang

besar dengan persebaran yang luas dan termasuk spesies yang berada pada  daerah

tropis.

Tumbuhan yang termasuk kedalam familia Magnoliceae diantaranya Passiflora

quadrangularis L. Passiflora coccinea, passiflora lunata, passiflora foetida L.

Manfaat Passiflora foetida antara lain adalah ; buah yang sudah masak dapat

dimakan langsung atau untuk dibuat sari buah ; daun yang masih muda bisa

digunakan untuk sayuran: daun yang dikeringkan dapat digunakan sebagai teh untuk

membantu mengatasi kesulitan tidur.

Page 18: BAB I makalah.docx

DAFTAR RUJUKAN

Ading Mulyadi, (2010), Inovasi Pembelajaran, Presentasi Inservice-Training Program

Penjamian Mutu Pendidikan, MGMP IPA Kabupaten Karawang.

Pudjoarinto, Agus. 1995. Botani. Cetakan Juli. Jakarta: Universitas Terbuka

Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta: Gajah Mada University

Yudianto, Suroso Adi. 1992. Mengerti Morfologi Tumbuhan. Edisi

pertama. Bandung: PT Tarsito