bab i model hafidh

8
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya air (SDA) merupakan aspek vital yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan, tanpa pengembangan sumber daya air, peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati seperti saat ini. Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan, di satu pihak terus meningkat dari tahun ke tahun sebagai dampak pertumbuhan penduduk dan perkembangan aktifitasnya, tetapi di lain pihak ketersedian sumber daya air secara lokal semakin terbatas. Pemerintah Indonesia secara aktif melakukan pengembangan SDA di berbagai sektor demi kesejahteraan hidup masyarakat, salah satu diantaranya adalah pengembangan sektor Pengairan. Didalam Rencana Program Jangka Panjang (1994 – 2019), tujuan pembangunan bidang pengairan adalah untuk memenuhi dan meningkatkan kebutuhan pangan sendiri, pengendalian banjir, pengembangan dan konservasi sumber air untuk keperluan irigasi dan pemenuhan air baku bagi masyarakat. Dalam mendukung program pengembangan dan konservasi sumber air, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Balai-balai Wilayah Sungai mengadakan studi pengembangan dan melaksanakan program pembangunan dan 1

Upload: hafidh-fariez

Post on 18-Dec-2015

242 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

5

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSumber daya air (SDA) merupakan aspek vital yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan, tanpa pengembangan sumber daya air, peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati seperti saat ini. Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan, di satu pihak terus meningkat dari tahun ke tahun sebagai dampak pertumbuhan penduduk dan perkembangan aktifitasnya, tetapi di lain pihak ketersedian sumber daya air secara lokal semakin terbatas.

Pemerintah Indonesia secara aktif melakukan pengembangan SDA di berbagai sektor demi kesejahteraan hidup masyarakat, salah satu diantaranya adalah pengembangan sektor Pengairan. Didalam Rencana Program Jangka Panjang (1994 2019), tujuan pembangunan bidang pengairan adalah untuk memenuhi dan meningkatkan kebutuhan pangan sendiri, pengendalian banjir, pengembangan dan konservasi sumber air untuk keperluan irigasi dan pemenuhan air baku bagi masyarakat. Dalam mendukung program pengembangan dan konservasi sumber air, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Balai-balai Wilayah Sungai mengadakan studi pengembangan dan melaksanakan program pembangunan dan rehabilitasi fasilitas-fasilitas sumber air yang ada untuk pelestarian keberadaannya.Sebagai salah satu bentuk langkah usaha untuk mencapai tujuan diatas, maka telah di lakukan Studi Kelayakan Pembangunan Waduk Gondang Kabupaten Karanganyar oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Konsultan Teknik PT. Daya Cipta Dianrancana.Mengacu pada PP No. 37 Tahun 2010, Pasal 21, salah satu lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan konsultan dalam studi kelayakan tersebut adalah membuat model test (model fisik) hidrolika bangunan pelimpah. Dibutuhkan pengetahuan khusus dalam pembuatan model fisik suatu bangunan pelimpah. Sehingga kegiatan untuk mempelajari ilmu tentang tata cara pelaksanaan dan pembuatan model fisik ini menjadi sangat penting. Oleh karena itu pula dilaksanakanlah studi ini, yakni mengenai Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Model Fisik Pelimpah Waduk Jlantah, Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah.1.2 Lokasi Pekerjaan WadukSecara umum wilayah Sungai Bengawan Solo terletak pada 11018 sampai 11245 Bujur Timur dan 649 sampai 808 Lintang Selatan. Sungai Bengawan Solo dengan panjang sekitar 600 km terdiri dari luas daerah aliran sungai (DAS) sekitar 16.100 km2 yang melalui wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari keseluruhan wilayah sungai, dapat dikelompokkan dalam wilayah hulu dan wilayah hilir yang dibatasi oleh pertemuan dengan sistem daerah aliran sungai Kali Madiun di sekitar Kota Ngawi.

Waduk Jlantah sendiri terletak di Sungai Jlantah Desa Tlobo dan Karangsari Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Bendungan Jlantah mempunyai tinggi 73,50 m (elevasi mercu +690 m dan elevasi kaki bendungan +616,5 m) dengan panjang bendungan 334,81 m. Pada kondisi normal waduk ini diprakirakan memiliki daerah genangan seluas 447.612 m2 dengan volume tampungan 8.779.651 m2..

Gambar 1.1. Lokasi pekerjaan waduk

1.3 Maksud Dan Tujuan Model FisikMaksud dari pelaksanaan penelitian model analisa hidrolika ini adalah mempelajari perilaku hidrolika pada bangunan pelimpah terhadap aliran yang terjadi, serta fenomena lainnya yang belum diketahui terutama pada bagian hilir bangunan peredam energi. Analisis ini menetapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Memantapkan perencanaan bangunan pelimpah dilihat dari segi hidraulik (pola aliran) dengan mempelajari dan menyelidiki parameter dan karakteristik aliran yang terjadi,

b. Mempelajari dan menganalisa tata letak bangunan pelimpah yang telah direncanakan sehingga diperoleh desain hidraulik yang baik, yaitu:

1. Aliran menuju pelimpah terdistribusi merata,

2. Kapasitas pelimpah cukup untuk mengalirkan debit,

3. Tidak terjadi aliran saling menyilang saat menuju saluran peluncur dan saat meninggalkan saluran peluncur,

4. Tidak terjadi gejala kavitasi yang merugikan struktur bangunan.5. Tidak terjadi loncatan air yang tinggi dibagian Hilir (Peredam Energi)Tujuan dari pekerjaan model fisik adalah memberikan saran penyempurnaan dari aspek hidrolika berupa alternatif desain terhadap perencanaan yang sudah ada sehingga penyimpangan yang mungkin terjadi pada saat perencanaan dapat dihindari, terutama apabila desain perencanaan memberikan karakteristik hidrolika yang kurang baik.1.4 Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan yang dilaksanakan pada Penelitian Model Fisik Hidrolika pelimpah meliputi:

1. Membuat model fisik pelimpah Waduk Jlantah berdasarkan desain konsultan dengan skala yang representatif,2. Melakukan pengujian dan analisa fenomena hidrolika,3. Menyempurnakan desain untuk mendapatkan perilaku hidrolika aliran yang baik,4. Membuat dan mendokumentasikan hasil pengujian model fisik.

Sedangkan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan pada Praktek Kerja Nyata ini hanya saat tahap membuat model fisik Waduk Gondang. Kegiatan pembuatan tersebut meliputi:1. Menentukan skala model fisik,2. Menentukan site pelimpah yang akan dimodelkan,3. Membuat model fisik,4. Mengambil data atau pengukuran data di model fisik,

5. Menyempurnakan desain untuk mendapatkan perilaku hidrolika aliran yang baik,6. Mendokumentasikan proses pembuatan model fisik tiap harinya,7. Mendokumentasikan kondisi aliran tiap pengkuran.Berdasar permintaan konsultan, fokus uji model fisik dan analisa fenomena hidrolika pelimpah diuji pada debit rancangan Q2th, Q50 th, Q100 th, Q1000 th, dan QPMF. Data parameter yang diukur di model fisik meliputi pengukuran muka air, kecepatan, tinggi tekan pisometris dan pola gerusan.1.5 Lokasi Laboratorium Uji Model Fisik HidrolikaPelaksanaan Uji Model Fisik Hidrolika Pelimpah Waduk Gondang adalah di Laboratorium Hidrolika Terapan, Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.

Gambar 1.2. Laboratorium Hidrolika Terapan, Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

1