bab i pendahaluan a. latar belakang masalahdigilib.uinsby.ac.id/196/2/bab 1.pdf · 2015-02-04 ·...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat pada zaman modern ini telah banyak mengalami
perubahan dalam kehidupannya, kini masyarakat memasuki era informasi,
sehingga interaksi dalam berbagai aspek-aspek di dunia, misalnya lembaga
pendidikan, lembaga kemasyarakatan, lembaga pemerintahan dan lain-lain,
bisa dilakukan dengan mudah dengan melalui teknologi telematika.
Perkembangan teknologi yang canggih yang di dukung oleh tekonologi
informasi telah mengubah aspek-aspek tradisional masyarakat, dengan
adanya hal tersebut mempermudahkan masyarakat menjalani kehidupannya.
Hal ini terbukti dengan adanya terobosan terbaru teknologi informasi yang
melahirkan teknologi informasi komputer yang canggih yaitu International
Networking (Internet). Internet atau International Networking merupakan
hasil dari hubungan tekonologi informasi dan komunikasi yang sekarang ini
semakin memukau, sehingga banyak digunakan oleh orang-orang dibelahan
dunia.1
Jacques Ellul mengatakan, bahwa kalau ingin menggambarkan zaman
ini, gambaran terbaik untuk suatu realitas masyarakat, adalah masyarakat
sistem teknologi yang baik atau masyarakat teknologi. Untuk mencapai
masyarakat teknologi, maka suatu masyarakat harus memiliki teknologi yang
1 Asa Briggs dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media: Dari Gutenberg sampai Internet.
Terjemahan oleh A. Rahman Zainuddin (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006), hal 375.
2
baik. Dengan demikian, fungsi teknologi adalah kunci utama perubahan
dalam masyarakat. Teknologi secara fungsional menguasai masyarakat,
bahkan pada fungsi yang substansial, seperti mengatur beberapa sistem norma
di masyarakat, umpamanya sistem komunikasi dan lain-lain.2
Internet mampu mendobrak tatanan suatu bangsa, menembus
jangkaun yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, mampu membentuk
sebuah dunia tersendiri yang disebut sebagai dunia maya. Dengan adanya
teknologi internet informasi menjadi murah dan bebas, tidak memandang
golongan, usia, pangkat, gender, status, semua dapat mengakses informasi
tanpa ada batasan.3 Perekembangan teknologi informasi yang semakin cepat
telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah
dibayangkan sebelumnya.
Semua masyarakat membutuhkan informasi. Informasi diperlukan
untuk mempertajam pengetahuan dan memprediksi sesuatu yang akan terjadi.
Dalam kehidupan manusia postmodern, teknologi informasi merupakan
perangkat yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas kehidupan sehari-hari, dan
ketika penemuan teknologi berkembang dalam skala massa, maka teknologi
itu telah mengubah bentuk masyarakat nyata yang menjadi masyarakat maya.
Interaksi terbentuk secara konkrit adanya tegur sapa antar personal. Dimana
internet telah mendominasi kehidupan nyata, maka pola interaksinya melalui
layar komputer.
2 Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan
Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann,
(Jakarta: Kencana, 2011), hal. 119. 3 Bagus Pratama, Internet Untuk Orang Awam, (Palembang : Maxikom, 2006), hal. 1.
3
Indonesia di era dunia maya (cyberworld, cyberspce), telah menjadi
bagian penting dalam sistem komunikasi dan informasi. Pada abad 21
menghasilkan sebuah fenomena kian meluasnya arus globalisasi yang
melibatkan semua aspek kehidupan manusia yang kini dalam dunia fana ini
bersama segala isinya sudah menjadi kesejagatan4. Sebuah dunia yang sangat
transparan terhadap perkembangan informasi, serta teknologi yang begitu
cepat dan begitu besar. Perkembangan teknologi dewasa ini telah
memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan zaman. Media yang berubah
seiring kemajuan teknologi memberikan beragam informasi yang telah
dibutuhkan masyarakat. Rasa tidak kepuasan akan sebuah informasi yang
diperoleh masyarakat lewat media cetak maupun elektronik, membuat
masyarakat lebih cenderung mengakses informasi melalui internet. Selain
masyarakat diberi kemudahan dalam mengakses segala informasi, masyarakat
juga dimanjakan dengan bermacam-macam fasilitas.
Kekuatan sebuah media informasi dapat mengubah sebuah zaman,
maka teknologi tersebut dapat mengubah masyarakat, dari masyarakat yang
berasal dari dunia nyata menjadi masyarakat dunia maya, sebuah dunia yang
peka terhadap perkembangan informasi dan teknologi yang begitu cepat dan
mempengaruhi peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi juga
tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia maya, namun secara materi
mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat,
sehingga dapat disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia
4 A. Muis, Indonesia Di Era Dunia Maya: Teknologi Informasi dalam Dunia Tanpa Batas,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 3.
4
kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat
maya (cybercomunity). internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi
yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi, namun juga
telah mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan manusia,
yaitu sebuah realitas materialistis yang tercipta dalam dunia maya.
Tidak seorang pun bisa meramalkan sebuah internet atau media akan
membawa perubahan. Perubahan sosial membawa masyarakat masuk ke
zaman globalisasi. Kebutuhan komunikasi setiap jaringan sosial mengalami
pergeseran pula pemenuhan akan kebutuhan berkomunikasi tidak selalu harus
dengan bertatap muka. Di zaman posmodern ini kita bisa dapatkan apa yang
kita inginkan tinggal duduk di depan komputer lalu hanya dengan mengklik
saja keinginan kita bisa terwujudkan. Dengan adanya internet kita bisa
menjelajahi situs manapun yang kita inginkan, seperti halnya kita ingin
membeli barang yang kita inginkan, kita bisa memilih situs manapun
misalnya Laza.co.id, kita tinggal pilih-pilih barang yang akan dibeli dengan
mudah dan bertransaksi dengan mudah.5 Dengan adanya teknologi semakin
canggih semua aktivitas manusia dipermudah oleh teknologi modern abad ini.
Perusahaan-perusahaan saat ini sudah tidak lagi terikat oleh batasan
fisik. Dengan melalui dunia maya, seseorang dapat mencari pelanggan
dengan cepat di seluruh masyarakat dunia hanya dengan melalui jaringan
internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di
cyberspace melalui transaksi elektronik, pembayarannya juga secara
5 Tidung Santai, pelanggan Lazada dan pebisnis online dibidang travel wisata pulau
Tidung, wawancara tanggal 29 Mei 2014.
5
elektronik (electronic payment).6 Dengan adanya kemajuan teknologi yang
semakin pesat, masyarakat zaman sekarang dengan adanya terobosan baru
yang sekarang menjadi marak seperti online shop, mempermudahkan
masyarakat yang disibukkan oleh aktivitasnya, ia lebih memilih dengan
online shopping.
Tuntutan layanan interaktif online terus memanas. Jenis perusahaan
maya bermunculan diantaranya toko online seperti Lazada.co.id dan lain-lain.
Layanan ini memberi kesempatan kepada pelanggan melihat-lihat dahulu,
kemudian menekan tombol untuk memesan suatu barang yang diinginkan.
Para pelaku bisnis harus menaruh perhatian pada internet karena daya yang
dimiliki pelanggan sekarang memaksa mereka untuk meningkatkan mutu
layanannnya.7 Sekarang ini seseorang lebih mudah mengakses internet untuk
membeli suatu produk dengan cara online.
Berdasarkan sejumlah penegasan terhadap keberadaan dunia maya
seperti dibahas di atas, saat ini umat manusia akan dan sedang
bertransformasi menuju kebudayaan pascaruang. Kebudayaan pascaruang
adalah sama halnya dengan cyberculture. Dimana para pelaku kebudayaan
tersebut tidak lagi hidup diruang-ruang sosial yang nyata tetapi di ruang-
ruang maya internet. Interaksi melalui media jaringan sosial, telah
menciptakan ruang baru bagi kehidupan manusia yang disebut cybercomunity
yaitu sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung
6 Janner Simarmata, Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi, (Yogyakarta : CV.
Andi Offset, 2006), hal. 11. 7 Tracy LaQuey, Sahabat Internet : Pedoman bagi Pemula untuk Memasuki Jaringan
Global, (Bandung : ITB, 1997), hal. 18.
6
diindera melalui (seluruh) penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan
disaksikan sebagai sebuah realitas dalam dunia maya.8
Seseorang yang penggila online shop, misalnya, masih memiliki
kesadaran ruang sebab online shop sudah mengakar dalam masyarakat. Meski
secara lamban, namun pasti, dunia maya ini akan membawa manusia
bertransformasi menuju kebudayaan pascaruang. Dunia yang tidak ada
batasnya untuk melakukan interaksi. Pertumbuhan yang cepat dari teknologi
internet dapat mengalihkan sebagian besar aktivitas masyarakat ke dalam
dunia maya.
B. Rumusan Masalah
Setelah melihat latar belakang di atas dan agar penelitian ini tidak
terjadi kerancuan, maka peneliti dapat membatasi permasalahan yang akan di
angkat dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah yang diambil adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana perbedaan karakteristik budaya online shopping dalam
masyarakat cyber dengan masyarakat nyata ?
2. Bagaimana proses transformasi mayarakat menuju cyberculture ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perbedaan karakteristik budaya online shopping dalam
masyarakat cyber dengan masyarakat nyata.
8 Burhan Bungin, Pornormedia: Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & Perayaan Seks
di Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2003), hal. 5.
7
2. Untuk mengetahui proses transformasi mayarakat menuju cyberculture.
D. Manfaat Penelitian
Setelah disebutkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas,
maka peneliti berharap ada manfaat yang diambil yang terkait dalam
penelitian, khususnya bagi peneliti dan pembaca pada umumnya. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Sebagai hasil karya ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat berguna
melatih kemampuan akademis sekaligus penerapan ilmu pengetahuan
yang diperoleh peneliti mengenai perkembangan teknologi yang
membentuk dua masyarakat dalam kehidupan, yaitu masyarakat nyata
dan masyarakat maya. Di mana teknologi bisa merubah masyarakat
menjadi masyarakat informasi. Dan juga dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan khususnya sosiologi tentang kajian cultural studies.
2. Secara Praktis
Keuntungan praktis di dalam penelitian ini antara lain, yaitu:
a. Bagi kalangan akademis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan masukan yang positif bagi mahasiswa Sosiologi FISIP
UINSA Surabaya dan masyarakat mengenai dampak perkembangan
teknologi terhadap kehidupan manusia.
b. Bagi pihak yang diteliti: mejadi bahan intopeksi dalam melakukan
kegiatan di media serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan
eksistensi online shopping dan peran budaya dalam masyarakat.
8
Masyarakat dapat mengetahui mana situs yang asli dengan situs yang
illegal agar tidak tertipu bila ingin melakukan aktivitas online
shopping.
c. Bagi peniliti: penelitian ini digunakan untuk memenuhi persyaratan
guna untuk memperoleh gelar sarjana, penelitian akan dapat
memperluas wawasan peneliti serta paham bagaimana cara-cara
dalam melakukan proses online shopping di Lazada.co.id. Dan
peneliti dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh pada saat
perkuliahan sebagai analisis masalah dalam penelitian.
E. Definisi Konsep
Untuk menjelaskan maksud judul penelitian yang akan dilakukan,
maka peneliti menguraikan beberapa definisi konsep, yaitu sebagai berikut
tersebut :
1. Transformasi
Transformasi identik dengan perubahan, karena sejatinya
transformasi adalah sebuah bentuk berpindahan menuju sistem yang
dianggap lebih baik dan mendukung. Paling tidak ada dua atau tiga
macam persepsi mengenai istilah “transformasi” yang akhir-akhir ini
sering dibicarakan. Yang pertama berkaitan dengan pengertian yang
menyangkut perubahan dengan skala besar dalam masyarakat dunia,
yang beralih dari tahap masyarakat industri menjadi masyarakat
informasi. Masyarakat Indonesia ini berubah secara drastis. Transformasi
budaya menghasilkan involusi budaya di mana dualisme feudal dan
9
modern terus-menurus menjadi kendala proses integrasi budaya maupun
nilai.9
Pergerakan yang terjadi di masyarakat yang tanpa disadari
membentuk suatu ruang kehidupan baru bagi masyarakat, yaitu
pergerakan dari masyarakat nyata menuju masyarakat maya, dimana
masyarakat maya melakukan segala aktivitasnya seperti layaknya di
dunia nyata, seperti menyapa, bergaul, belajar, berkomunukasi melalui
jejaring sosial. Yang tidak lagi dengn face to face atau ketemu langsung
dengan lawannya.
2. Cyberculture
Cyber berasal dari bahasa Yunani, culture adalah kebudayaan baru
yang menawarkan “kesadaran pascaruang”, dimana seluruh aktivitas
kebudayaannya dilakukan dalam dunia maya yang tanpa batas.10
Cyberculture adalah budaya yang dianut oleh komunitas online atau
orang yang biasanya sering terhubung ke internet. Meski secara lamban,
namun pasti kesadaran pascaruang ini akan membawa manusia
bertransformasi menuju budaya pascaruang.
Dimana dunia nyata ini bertransformasi kepada dunia maya. Dunia
nyata semakin tergeserkan oleh dunia maya. Aktivitas yang dilakukan
dalam kehidupan maya tidak jauh beda dengan kehidupan nyata. Internet
9 Mudji Sutrisno & Hendar Putranto, Teori-Teori Kebudayaan, (Yogyakarta: Kanisius,
2005), hal. 71. 10
Joanna Buick dan Zoran Jevtic, Mengenal Cyberspace for Beginner, (Bandung: Mizan,
1997), hal. 1.
10
di zaman sekarang semakin membudaya, jadi manusia sekarang
tergantung pada teknologi yang semakin marak di zaman modern ini.
3. Online Shopping
Online Shopping atau belanja online adalah suatu bentuk
perdagangan suatu bentuk perdagangan elektronik yang dimana para
konsumen untuk melakukan pembelian barang atau transaksi dari
seorang penjual melaui internet tanpa perantara dan dilakukan dengan
duduk di depan komputer.11
Suatu proses pembelian barang atau jasa dari
mereka yang menjual melaui internet.Sejak kehadiran internet para
pedagang telah berusaha membuat toko online dan menjual produk
kepada mereka yang sering menjelajahi dunia maya.
Para pelanggan dapat mengunjungi toko online dengan nyaman.
Online shopping atau belanja online adalah salah satu cara belanja yang
sedang marak di masa kini. Sebenarnya cara belanja online sudah ada
sejak tahun 1979, diciptakan oleh Michael Aldrich dari Inggris. Pada
bulan Maret tahun 1981 sistem belanja online di perkenalkan kembali
kepada masyarakat oleh Thomson Holidays. Adapun tempat untuk online
shopping biasanya disebut sebagai online store atau toko online. Toko
bisa diartikan sebuah wadah atau empat untuk menampilkan atau
memamerkan barang dagangan, sedangkan online diartikan sebagai
bersifat terhubung ke jaringan internet.
11
Seoandi, Pengertian belanja online,http://seoandi.blogger.ba/arhiva/2013/01/19/3467300,
diakses pada senin 31 Maret 2014.
11
4. Lazada.co.id
Lazada merupakan top online retailer di Indonesia atau sebuah toko
online yang ada di Indonesia. Lazada Indonesia adalah pusat belanja
online yang menawarkan berbagai macam jenis produk mulai dari
elektronik, buku, mainan anak dan perlengkapan bayi, alat kecantikan
dan kesehatan. Lazada berdiri pada tahun 2012, memberikan kemudahan
dalam membeli segala produk yang berkaitan dengan elektronik, dekorasi
rumah tangga hingga produk kesehatan dan kecantikan semuanya bisa di
dapatkan di Lazada hanya dengan mengakses ke situs Lazada.co.id.12
Dengan adanya teknologi yang canggih ini kita dapat mengakses
kebutuhan yang kita inginkan. Kita bisa menjelajahi kemanapun kita mau
di dalam dunia maya yang tanpa batas. Misalnya orang penggila online
shopping bisa saja hanya tinggal mengakses dalam internet bisa saja
menjelajahi petualang online shopping yang diinginkan.
F. Metode Penelitian
Untuk menemukan data tentang transformasi menuju cyberculture,
maka digunakan metode penelitian kualitatif. Metode adalah aspek yang
sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu
penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Sebab data yang diperoleh
dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari obyek penelitian.13
Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan metode kualitatif.
Dengan menggunakan metode kualitatif, maka data yang didapat akan lebih
12
Lazada.co.id. Sejarah Lazada. http://www.lazada.co.id/about/, diakses 29 April 2014. 13
Burhan Bungin. Analisis Data penelitian Kualitatif. (Jakarta:Rajawali Pers,2012), hal.
20.
12
lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian
dapat dicapai. Penggunaan metode kualitatif ini, bukan karena metode ini
baru, dan lebih trendy, tetapi memang permasalahan lebih tepat dicarikan
datanya dengan metode kualitatif. Dengan metode kualitatif, maka akan dapat
diperoleh data yang lebih tuntas, pasti, sehingga memiliki kredibilitas yang
tinggi. Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian,
digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam
lingkungan sosial atau lingkungan dimana mereka hidup, mengadakan
interaksi, berusaha memahami bahasa dan tafsiran orang lain tentang
dunia sekitarnya. Penelitian kualitatif proses berfikir dari lapangan ke
teori yang dimana dari induktif ke deduktif. Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor di kutip
oleh Lexy. J. Moleong dalam bukunya “Metode Penelitian Kualitatif”
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.14
Pendekatan ini melihat keseluruhan latar belakang subyek
penelitian seacara holistik.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus
merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil
penelitian itu memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit
14
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (edisi revisi), (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hal. 4.
13
sosial tertentu.15
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif,
karena penelitian deskriptif memberikan gambaran suatu masyarakat atau
suatu kelompok orang tentang suatu gejala atau lebih. Menurut Atherton
dan Klemaek, bahwa dalam penelitian deskriptif yang cocok dengan
menggunakan metode survey.16
Sedangkan tingkat analisis dalam
penelitian ini hanya sampai pada taraf deskriptif, yakni menganalisis dan
menyajikan fakta secara sistematis, sehingga dapat lebih mudah untuk
dipahami dan disimpulkan.
Disamping itu, penelitian menggunakan pendekatan cultural
studies yang merupakan kelanjutan dari pendekatan kritis yang
menekankan pada peneyelidikan ideology yang tersembunyi di balik
fenomena. Alasan peneliti menggunakan cultural studies karena
penedekatan ini yang akan berupaya membongkar ideologi yang
mungkin tersembunyi atau sengaja disembunyikan di dalam budaya.
Dalam konteks sosiologi, melihat media memainkan peranan khusus
dalam budaya melalui penyebaran informasi, sehingga media dapat
menampilkan kebenaran dan kesalahan dalam suatu peristiwa.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di situs internet atau
dunia maya yaitu pada sebuah situs toko online yaitu Lazada.co.id. juga
15
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), hal.
55. 16
Irawan Soeharto, Metode Penelitian Sosial: suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), hal. 35.
14
pada situs jejaring social Facebook. Salah satu pemilihan yang penting
adalah seleksi nama domain oleh perusahaan. Dalam sebuah Web ada
yang namanya Domain dan Hosting. Domain adalah nama unik atau
alamat yang digunakan konsumen untuk menemukan suatu situs Web
atau halaman Web tertentu. Dengan pemilihan nama domain yang baik
akan membangun jalur dan memperkuat aktivitas bisnis yang lain.17
Domain memberikan kemudahan bagi para pengguna internet
untuk melakukan akses ke server. Jenis domain ada tiga, yaitu: 1). Top
Level Domain atau Global Top Level Domain (gTLD) adalah deretan
kata dibelakang nama domain seperti .net (dotnetwork), .com
(dotcommercial), .org (dotorganization), .edu (doteducation), dan lain-
lain, 2). Country Code Top Level Domain (ccTLD) adalah Top Level
Domain (TLD) yang dipergunakan untuk masing-masing negara, seperti
Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id), 3). Second Level Domain
(SLD) adalah nama domain yang didaftarkan misalnya nama domain
yang ingin didaftarkan adalah madcoms.com.18
Hosting merupakan tempat dalam sever yang digunakan untuk
menempatkan data dan file, sehingga data dan file Web tersebut dapat
diakses oleh semua user pengguna internet. Jika memilih layanan
penyediaan hosting harus berhati-hati .19
17
Ward Hanson, Pemasaran Internet: Principle of Internet Marketing, (Jakarta: Salemba,
2000), hal. 267. 18
M. Leo Agung, Sukse Membangun Toko Online dengan E-Commerce, (Yogyakarta: Adi
Offset, 2011), hal. 7-8. 19
M. Leo Agung, Sukses membangun Toko Online dengan E-commerce, hal 6.
15
Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan beberapa alasan:
Pertama, pada saat ini masyarakat bertransformasi pada dunia maya
akibat perkembangan teknologi yang pesat di era postmodern ini. Kedua,
masyarakat mudah melakukan aktivitas di dalam dunia maya, semua
aktivitasnya beralih pada dunia maya. Peneliti mengetahui kejadian ini,
peneliti langsung tertarik untuk dijadikan penelitian.
Waktu penelitian akan dimulai pada bulan April 2014 sampai
selesai agar mendapatkan data yang valid dari informan.
3. Pemilihan Subjek Penelitian
Supaya peneliti memperoleh informasi, maka peneliti menentukan
subjek penelitian terdahulu. Adapun subjek penelitian yang menjadi
informan dalam penelitian ini adalah kaum pebisnis yang sudah sukses di
bisnis online, mahasiswa yang gemar online shopping, kalangan
menengah atas yang menjadi pelanggan situs Lazada.co.id. subjek
penelitian ini diambil dari pelanggan Lazada.co.id. Informan merupakan
orang yang bertugas untuk memberikan informasi tentang situasi dan
kondisi latar penelitian, dengan menggunakan kriteria tertentu agar data
yang didapat lebih mendalam dan sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh peneliti. Dalam menentukan subjek penelitian menggunakan metode
sampel acak.
16
a. Sumber Data primer
Data primer diperoleh dari informasi yang diberikan informan
yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Misalnya yaitu:
1) Penjual adalah pengusaha online yaitu Lazada.co.id. yang menjual
berbagai macam produk, bisa di dapatkan di Lazada, hanya
dengan mengakses situs Lazada.co.id.
2) Pelanggan Lazada adalah orang yang berlangganan dan sudah
berpengalaman mengenai belanja online di Lazada. Berikut
paparan mengenai profil informan yang belanja di Lazada.
Tabel 1.1Profil Informan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Alamat
1. Ummu salama S. Perempuan 30 Wanita Karier Depok
2. Tidung Snatai Laki-laki 30 Bisnis online Pulau Seribu
3. Arini Perempuan 28 Ibu Rumah
Tangga
Bekasi
4. Alaika Abdullah Perempuan 36 Manager NGO Jakarta
5. Caroline Adenan Perempuan 32 Wanita Karier Jakarta
6. Safitri Dwi R. perempuan 22 Mahasiswa Surabaya
7. Ayu Diah Perempuan 22 Mahasiswa Sidoarjo
8. Musa Amin Laki-laki 17 Pelajar Makasar
9. Feri Yunus M. Laki-laki 35 Pebisnis Jakarta
10. Utomo Handrio Laki-laki 32 Pengusaha Tangerang
11. Ratih Perempuan 25 Wanita Karier Jakarta
12. Agus Riyanto Laki-laki 30 Pengusaha Depok
Semua informan yang disebutkan pada tabel di atas, layak di
jadikan informan penelitian karena ia sudah mempunyai pengalaman
17
masing-masing mengenai belanja online di Lazada, dan cukup paham
mengenai belanja online. Setiap informan yang disebutkan di atas
mempunyai pengalaman yang berbeda-beda mengenai belanja online.
Ada juga informan pendukung yaitu Ayu Diah, ia bukan pelanggan
Lazada, hanya sebagai pembanding belanja online.
b. Sumber Data sekunder
Data sekunder merupakan data penunjang dari hasil
dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti seperti hasil gambar, foto,
profil, dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan
penelitian.
4. Tahap-tahap Penelitian
Tahap penelitian adalah gambaran perencanaan keseluruhan
penelitiaan, pengumpulan data, analisis data, hingga pelaporan data.
Tahap-tahap yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu:
a. Tahap Pra Lapangan
Tahapan ini adalah langkah awal yang dilakukan oleh peneliti
sebelum turun langsung ke lapangan, di antaranya adalah sebagai
berikut :
1) Menyusun rancangan penelitian adalah berupa usulan penelitian
yang diajukan kepada ketua prodi Sosiologi, yang berisi tetang
latar belakang masalah, fenomena yang terjadi dilapangan,
problematika yang berisi tentang permasalahan yang ada
dilapangan.
18
2) Memilih lapangan penelitian
Adalah tahap penemuan dilapangan. Pada tahap ini adalah
tahap pengumpulan data dilapangan. Hasil pengamatan sekaligus
dan di tindak lanjuti dan diperdalam dengan data-data hasil
wawancara serta pengamatan.
b. Tahap Pekerja Lapangan
1) Memaahami latar penelitian dan persiapan diri
Untuk memasuki suatu lapangan penelitian, peneliti perlu
memahami latar penelitian terlebih dahulu, disamping itu peneliti
perlu mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental dalam
menghadapi subyek yang akan diteliti dilapangan.
2) Memasuki lapangan
Dalam hal ini perlu adanya hubungan yang baik antara
peneliti dengan subyek yang diteliti sehingga tidak ada batasan
khusus antara peneliti dengan subyek. Peneliti juga
mempertimbangkan waktu yang digunakan dalam melakukan
wawancara dan pengambilan data.
c. Tahap Analis Data
Tahap analisis data, setelah pengumpulan seluruh data yang
diperlukan maka pada tahap berikutnya adalah mengatur uraian data,
mengorganisasikan ke dalam suatu file, kategori dan satuan uraian
dasar, kemudian menemukan hipotesis dan bekerja dengan hipotesis.
Peneliti sudah memperoleh dan mengumpulkan data yang diperoleh
19
di lapangan. Setelah data terkumpul, dilakukan proses klasifikasi data.
Pada proses ini pemilihan data dilakukan untuk menyesuaikan data
sesuai kebutuhan. Karena dalam penggalian data akan tidak menutup
kemungkinan. Setelah data terkumpul maka yang dilakukan adalah
memilih teori yang sesuai untuk digunakan sebagai pisau analisis
masalah yang sudah terungkap dilapangan.
d. Tahap Penulisan Laporan
Penulisan laporan adalah tahap akhir dari proses pelaksanaan
penelitian. Setelah semua komponen-komponen terkait dengan data
dan hasil analisis data serta menacapai suatu kesimpulan, peneliti
mulai menulis laporan dalam konteks laporan penelitian kualitatif.
Peneulisan laporan disesuaikan dengan metode dalam penulisan
penelitian kualitatif denagn tidak mengabaikan kebetuhan peneliti
terkait dnegan kelengkapan data.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu proses dalam suatu
penelitian. Tujuan dari pengumpulan data adalah untuk menjaring data-
data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data
adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencacatan
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan obyek
20
pengamatan.20
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi
tentang peristiwa yang terjadi dalam kenyataan sehingga diperoleh
gambaran yang jelas, mengenai transformasi menuju cyberculture
dengan online shopping.
Dalam penelitian ini menggunakan observasi non partisipasi
dimana peneliti mengamati secara langsung ke lapangan tetapi tidak
tinggal dengan objek yang diteliti hanya sebatas mengamati
bagaimana para masyarakat menggunakan media internet untuk
aktivitas online shopping.
b. Wawancara atau Interview
Teknik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan
data dalam suatu penelitian. Karena menyangkut data, maka
wawancara merupakan salah satu elemen penting dalam proses
penelitian. Wawancara dapat diartikan sebagai cara yang
dipergunakan untuk mendapatkan informasi (data) dari responden
dengan cara bertanya langsung secara tatap muka. Namun demikian,
teknik wawancara ini dalam perkembangannya tidak harus dilakukan
secara berhadapan langsung, melainkan dapat juga dilakukan dengan
menggunakan atau memanfaatkan alat komunikasi lain misalnya
telepon dan internet.21
20
Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, (edisi kedua), (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2006), hal. 16. 21
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2005), hal. 67
21
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
alat komunikasi yaitu melalui internet, seperti facebook, e-mail,
twitter, sms dan lain-lain. Untuk memperoleh data dari informan
dengan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada informan untuk
memperoleh jawaban dari informan.
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara yang
terstruktur, wawancara ini menggunakan panduan pokok masalah
yang diteliti, sehingga pertanyaan sistematis dan mudah diolah.
Wawancara mendalam dimana peneliti mengadakan tanya jawab
secara langsung kepada informan guna mendapatkan data yang lebih
optimal untuk penelitian ini.22
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan,
memo, majalah, buletin, pertanyaan, aturan suatu lembaga
masyarakat, dan berita yang disiarkan kepada media massa. Dari
uraian di atas maka dokumentasi adalah pengumpulan data dengan
meneliti catatan-catatan penting, seperti dokumentasi yang berupa
gambar, artikel dan jurnal yang sangat erat hubungannya dengan
obyek penelitian. Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh
data secara jelas dan konkret mengenai transformasi menuju
cyberculture.
22
James A. Black dan Dean Jean J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial.
Terjemahan oleh E. Koswara dkk (Bandung: Reefika Aditama, 2001), hal. 314.
22
6. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian adalah
analisis kualitatif dengan menggunakan proses berfikir induktif, tidak
dimulai dari teori yang bersifat umum, tetapi dari fakta atau data khusus
berdasarkan pengamatan dilapangan atau pengalaman empiris, data dan
fakta hasil pengamatan empiris disusun, diolah diuji kemudian ditarik
maknanya dalam bentuk pernyataan atau kesimpulan yang bersifat
umum.
Data yang telah peneliti kumpulkan selama mengadakan penelitian
perlu diolah dan dianalisis dengan penuh ketelitian, keuletan dan secara
cermat sehingga mendapatkan suatu kesimpulan tentang obyek-obyek
penelitian yang baik. Adapun analisis data yang digunakan adalah
analisis induktif. Analisis induktif yang artinya dengan menguraikan
peristiwa-peristiwa atau data-data yang bersifat khusus untuk kemudian
mengumpulkannya dengan bersifat general.
7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam hal ini maka keabsahan data di artikan sebagai derajat
ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang
dapat dilaporkan oleh peneliti.
Peneliti menggunakan dalam pemeriksanaan keabsahan data adalah
sebagai berikut:
23
a. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud menentukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan dari pada hal-hal
tersebut dengan rinci.23
b. Triangulasi
Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi
ada dua metode, yaitu pertama triangulasi dengan sumber, maksudnya
mengecek kepastian dan kepercayaan suatu informasi dengan cara
membandingkan data observasi dengan hasil data wawancara dan
hasil data dokumen. Kedua, triangulasi dengan metode yaitu dengan
mengecek data dari beberapa teknik pengumpulan data (observasi,
wawancara, dokumen) peneliti membandingkan hasil informasi dari
beberapa informan dalam suatu teknik yang sama.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, maka secara
sistematis peneliti memberikan gambaran singkat tentang sistematika
pembahasan yang mencangkup empat bab atau bahasan. Adapun tata urutan
pembahasannya adalah sebagai berikut:
23
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005), hal. 329
24
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bab pertama yang mengantarkan pembaca
untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti. Oleh karena itu dalam
bab ini akan mengeluarkan beberapa hal tentang setting penelitian, fokus
penelitian, tujuan penelitian, penelitian yang terdahulu, manfaat penelitian,
definisi konsep, kerangka teoretik, metode penelitian yang di pakai dalam
penelitian, sistematika pembahasan dan jadwal peenelitian.
BAB II: MEMBACA REALITAS CYBERCULTURE DENGAN
KACAMATA JEAN BAUDRILLARD
Dalam bab ini akan dijelaskan dan di bahas tentang kajian pustaka
yang di dalamnya ada beberapa referensi yang digunakan untuk menelaah
objek kajian atau objek penelitian mengenai transformasi menuju
cyberculture, dalam bab ini juga dijelaskan tentang kerangka teoritik yang
menjelaskan tentang teori yang dipakai untuk menganalisis dan dilengkapi
hasil penelitian terdahulu yang relevan.
BAB III: TRANSFORMASI MASYARAKAT MENUJU
CYBERCULTURE DALAM BINGKAI ANALISIS JEAN
BAUDRILLARD
Dalam Bab ini berisikan tentang laporan hasil penelitian, meliputi
deskripsi subyek, obyek dan lokasi penelitian tentang proses transformasi
menuju cyberculture dan perbedaan budaya dalam masyarakat cyber, dan
deskripsi data penelitian. Lalu dilanjutkan dengan hasil temuan dari penelitian
mengenai transformasi menuju cyberculture serta konfirmasi temuan tentang
25
teori sosiologi yang ada sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggung
jawabkan.
BAB IV: KESIMPULAN
Bab ini merupakan bab akhir yang di dalamnya berisi tentang
kesimpulan dari setiap permasalahan dalam penelitian. Selain itu, juga
memberikan rekomendasi kepada para pembaca laporan penelitian ini. Pada
bab ini penelitian juga memberikan kesimpulan dari beberapa permasalahan
dan menyertakan rekomendasi kepada para pembaca.