bab i pendahuluan 1. 1. latar belakangperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/isi laporan .pdf ·...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini menujukkan bahwa kecepatan,
keamanan dan kemudahan menjadi pertimbangan utama pengembangan sebuah
sistem informasi. Diharapkan sebuah sistem informasi bisa semakin efektif dan
efisien dalam proses berbagi data dan informasi demi meningkatkan kinerja
sebuah instansi. Perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam
berbagai tindak usaha dan tenaga kerja lainnya baik instasi maupun lingkungan
perusahaan.
Diberbagai instansi dan perusahaan memiliki layanan file server yang
memadai salah satunya pada lingkungan pekerjaan PT. Mori Presisi Roda
Engenering yang telah menggunakan file transfer namun masih ada beberapa
kekurangan dari transfer file server semua user dapat mengakser server data
sehingga data-data yang seharusnya tidak boleh diakses bisa diakses, penggunaan
yang kurang efektif dan efisien, banyak yang melakukan transfer file yang tidak
mementingkan keamanan dalam proses berbagi data, karena tidak adanya sistem
file transfer yang aman dalam proses berbagi data.
Permasalahan yang terjadi pada PT Mori Presisi Roda Engineering, akan
di pecahkan masalah dengan penggunaan akses pada perusahan tersebut sehingga
dengan mengembangkan suatu sistem file transfer dimana server data hanya dapat
diakses oleh user tertentu, sehingga user lain tidak dapat mengakses file tersebut.
Dengan adanya layanan file server yang aman proses berbagi data akan
efisien dan efektif, dengan begitu maka hanya user yang diberi akses saja yang
dapat mengakses file server. Sehingga adanya kepemilikan data, data tersebut
akan aman dan hanya pemilik data saja yang dapat menulis dan membaca data
tersebut.
2
1.2. Tujuan
Tujuan dari laporan penelitian ini adalah mengembangkan akses file server
dengan user tertentu menggunakan samba di yayasan PT.Mori Presisi Roda
Egineering. Adapun software yang digunakan dalam rancangan sistem akses file
server dengan user tertentu ini adalah samba.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada laporan ini adalah sistem clien-server pada file
transfer, baik dalam pengiriman data, sehingga memudahkan dalam pengaturan
pengiriman, membatasi siapa saja yang boleh mengakses file server, mempercepat
proses pertukaran data. Adapun software yang digunakan yaitu samba file
server,folder data tersebut hanya dapat di akses user tertentu.
1.4. Manfaat
Diharapkan sistem file server dengan user tertentu menggunakan samba
dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Mempermudah dalam proses copy file.
2. Menghindari penyebaran virus pada data.
3. Pengiriman data lebih efisien.
4. Mempercepat akses pengiriman data.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pengertian Internet
Pada dasarnya Internet adalah bentuk keterikatan antar jaringan, di mana
jaringan-jaringan komputer tersebut saling berkomunikasi melalui gateway atau
router. Router ini selain untuk menghubungkan antar jaringan, juga berfungsi
untuk memisahkan paket informasi jaringan tersebut dengan jaringan lainnya.
Perkembangannya, pemanfaatan media internet untuk berbagai keperluan
sebagai media promosi dan media penyampaian informasi terhadap dunia luar
tanpa batas maka tidak heran jika Internet merupakan jaringan terbesar di dunia.
(http//:www.nurull hakim.com).
2.1.2. Pengertian Linux
Seorang mahasiswa berkebangsaan Filandia yang merupakan orang
pertama yang menemukannya. Linus Torvalds, demikianlah nama penemunya.
Tak heran jika Linux dipakai menjadi nama operating system seperti nama
penemunya. Linux dulunya adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh linus
torvalds yang memperoleh inspirasi dari minix. Minix adalah system operasi kecil
yang di kembangkan oleh Andy Tanenbaum. Agustus 1991, linus mengerjakan
versi 0.01. Dan pada tahun yang sama tepatnya pada tanggal 5 Oktober 1991,
secara resmi meluncurkan versi 0.02. linux saat ini menjadi acuan dalam
penggunaannya sebagai sistem operasi untuk server.
Linux dikembangkan dibawah lisensi GNU General Public License dan
kode sumber (source code) Linux tersedia secara bebas dan terbuka bagi semua
orang yang membutuhkanya (http//:belajar.komputer.com).
4
2.1.3. Pengertian BlankOn
BlankOn linux merupakan salah satu distro linux yang berisikan piranti
lunak (software) yang dapat digunakan untuk keperluan dekstop, laptop,
workstation. BlankOn linux diturunkan oleh sebuah distro linux yang sangat
terkenal, akan kemudahan penggunaannya yaitu ubuntu. Dengan dipadukan oleh
pernak-pernik khas indonesia. Distro ini sangat cocok digunakan untuk pengguna
komputer di indonesia.
BlankOn linux dikembangkan oleh yayasan penggerak linux Indonesia
(YPLI) bersama komunitas ubuntu Indonesia. Pengembangan BlankOn dilakukan
secara terbuka dan gotong royong, sehingga siapa saja dapat turut berkonstribusi
untuk mengembangkan BlankOn agar menjadi lebih baik. BlankOn linux juga
bisa didapatkan oleh siapa saja tanpa harus membayar untuk mengunduhnya.
Bahkan anda bisa mendistribusikannya dan membagi-bagikannya secara bebas
tanpa batas kepada siapa saja.(kangtatang,2008).
2.1.4. Pengertian Server
Server yaitu sebuah sistem komputer yang menyediakan layanan dalam
sebuah jaringan komputer , sebuah server biasanya didukung dengan komputer
yang support karena sebuah server itu memerlukan RAM yang besar dan juga
harus dilengkapi dengan sebuah system operasi khusus yang disebut dengan
system operasi jaringan. Contoh system operasi yang saya gunakan yaitu system
operasi GNU/linux,karena dalam membuat web server kita harus menjaga
kesetabilan pada system dan linux sangat handal dalam hal kesabilan system.
Fungsi server sangat banyak misalkan dalam keperluan dan kebutuhan
sehari-hari seperti internet,ilmu pengetahuan,atau untuk standar penyimpanan
data. Namun yang umum fungsi dari sebuah server yaitu untuk mengoneksikan
computer clien ke internet. Sedangkan clien server yaitu sebuah paradigma dalam
teknologi informayang menuju kepada cara untuk mendistribusikan aplaikasi ke
dalam dua ihak yaitu pihak clien dan pihak server. (http//:cyberkomputer.com)
5
2.1.5. Pengertian File Server
Sebuah file server merupakan jantungnya kebayakan Jaringan, merupakan
komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk
yangmemiliki kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi
jaringan tersimpan disini, juga termasuk didalamnya beberapa aplikasi dan data
yang dibutuhkan untuk jaringan. Sebuah file server bertugas mengontrol
komunikasi dan informasi diantara node/komponen dalam suatu jaringan. Sebagai
contoh mengelola pengiriman file database atau pengolah kata dari workstation
atau salah satu node, ke node yang lain, atau menerima email pada saat yang
bersamaan dengan tugas yang lain. Terlihat bahwa tugas file server sangat
kompleks, dia juga harus menyimpan informasi dan membaginya secara cepat.
(www.membuatblog.web.id/2010/08/pengertian-file-server.html)
2.1.6. Pengertian Samba
Samba merupakan salah satu aplikasi di mesin UNIX dan turunannya yang
mengimpplentsaikan protokol SMB atau server message block. Pada mayoritas
system operasi,protokol SMB digunakan dalam jaringan client-server,sehingga
memungkinkan antarsistem operasi yang berbeda tersebut dapat saling
berkomunikasi,seperti misalnya bertukar data ,akses printer secara
bersama,hingga digunakan sebagai jalur login ke suatu server domain.Andrew
tridgell merupakan orang yang pertama kali membuat program samba dan
selanjutnya dikembangkan oleh team samba. Kata samba diambil dari sebuah
nama tarian yang terkenal dari Brazil. Samba merupakan kumpulan perangkat
lunak untuk menyediakan layanan sistem file Microsoft dari server file Linux
(Unix umumnya).
Samba mengimplementasikan protokol SMB (atau CIFS) milik Microsoft
untuk mengatur penggunaan file dan printer secara bersama. SMB itu sendiri
merupakan protokol yang dikembangkan oleh Microsoft dan Intel untuk
melakukan penggunaan bersama sumber daya dalam sistem jaringan. Dengan
program samba, file yang ada pada sistem linux dapat diakses dari sistem
6
Microsoft begitu juga sebaliknya, file yang ada pada sistem Microsft dapat diakes
dari sistem Linux itu sendiri tidak dari sytem lain ( Rafiudin R. 2008 ).
2.1.7. Pengertian Wireless LAN
LAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan
gelombang radio sebagai media transmisinya link terakhir yang dugunakan adalah
nirkabel, untuk member sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area
sekitar.
Berdasarkan fungsinya jaringan terbagi menjadi 2 bagian yaitu Client dan
server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan
sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki.
komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu
berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
1. Client-server yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan
khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah
komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti
www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa
juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya
adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi
service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
2. Peer-to-peer yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server
dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar
komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita
beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang
dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama
data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A
mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi
akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu
dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer
to peer. (Daryanto 2008)
7
2.1.8. Pengertian Jaringan
Menurut Sofana (2008), jaringan komputer adalah kumpulan beberapa
komputer dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya yang saling
terhubung satu sama lain melalui media perantara.
Jaringan komputer adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang
saling dihubungkan bersama menggunakan media komuniksai tertentu (Wagito
2005).Masing-masing komputer yang terhubung dalam jaringan sering disebut
node.Jaringan dapat terdiri dari puluhan, ratusan bahkan ribuan node.Semua node
tadi memungkinkan dapat bebagi data, penggunaan software maupun hardware.
(http://belajar-komputer-mu.com).
Jenis Jaringan Berdasarkan Cakupan Area :
Menurut Wagito (2005), jaringan komputer dapat dikelompokan
berdasarkan area, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus
yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu
perusahaan atau pabrik-pabrik untuk bagi pakai sumber daya (resouce, misalnya
printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), merupakan versi LAN yang berukuran
lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga
sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
3. Wide Area Network (WAN)
Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup
sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang
bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai .(Daryanto).
8
2.1.9 Pengertian IP address
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah
deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat
identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka
ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP
versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet
berbasis TCP/IP.
Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255×255x255×255
atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan
internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk
mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk
keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net
ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network
dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam
suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama
memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address
merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis
pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas
network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D dan kelas E.
Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP
kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung
oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum,
kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan
eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis
kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas
ini dilakukan dengan cara berikut :
Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan
panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range
dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat
9
menampung sekitar 16 juta host (255×255x255). IP address kelas A diberikan
untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat
dilukiskan pada gambar berikut ini:
Gambar 1. IP address kelas A
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu
bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya
adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address
167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address
kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx,
yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host
atau sekitar 65 ribu host.
Gambar 2.IP address kelas B
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti
LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari
24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network
dengan masing-masing network memiliki 256 host.
10
Gambar 3.IP address kelas C
2.1.10. Pengertian Gateway
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan
satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang
menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu
jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang
protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama.
Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway sering kali bergeser.
Tidak jarang pula pemula menyamakan "gateway" dengan "router" yang
sebetulnya tidak benar.
Kadangkala, kata "gateway" digunakan untuk mendeskripkan perangkat
yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar
lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam
jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang
besar.(http://belajar komputer-mu.com ).
2.1.11. Pengertian Router
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol
kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah
protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya
adalah jika kita ingin membagi IP Address kepada anggota jaringan maka kita
dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP
(Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita
dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT
11
(Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau
koneksi internet yang dapat disharing ke dalam sebuah IP Address lain.
misalnya jika pada suatu perangkat jaringan (komputer) memiliki IP Adress
192.168.0.1, maka agar komputer lain dapat berkomunikasi, harus diberikan IP
Address dengan Network Identification 192.168.0 dan dengan Host Identification
2-254, contoh 192.168.0.10, 192.168.0.11 dan seterusnya.
Jenis-jenis Router
1. Router Aplikasi
2. Router Hardware
3. Router PC
Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pad sistem operasi,
sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router, contoh
aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy dan lain-lain.
Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan
sepertiu router, sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau
membagi IP Address dan men-sharing IP Address, pada prakteknya Router
hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau
wilayah, contoh dari router ini adalah access point, wilayah yang dapat mendapat
Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.
Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi
dan mensharing IP Address, jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang
terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi
internet yang disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut, contoh sistem operasi yang
dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client server.
(http://wiki.bestlagu.com).
12
2.1.12 Filtering jaringan
Penyaringan jaringan adalah mekanisme yang dapat memblokir paket-
paket data jaringan yang dilakukan berdasarkan peraturan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Packet filtering adalah salah satu jenis teknologi keamanan yang
digunakan untuk mengatur paket-paket apa saja yang diizinkan masuk ke dalam
sistem atau jaringan dan paket-paket apa saja yang diblokir. Packet filtering
umumnya digunakan untuk memblokir lalu lintas yang mencurigakan yang datang
dari alamat IP yang mencurigakan, nomor port TCP/UDP yang mencurigakan,
jenis protokol aplikasi yang mencurigakan, dan kriteria lainnya.
(http://pasarklewer.com).
2.1.13 Netmask
Netmask atau Subnetmask adalah Kombinasi IP Address dan netmask
menentukan range IP address yang terkoneksi langsung pada LAN, atau bagian
yang tidak terpisahkan dari IP address untuk menentukan range IP address yang
terkoneksi langsung pada LAN untuk menentukan suatu destination IP.
Gambar 4. Pembagian subnetmask
13
Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0
Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0
2.1.14. Sistem Keamanan Jaringan
Sistem keamanan jaringan komputer adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menjaga dan melindungi sebuah jaringan komputer dari segala ancaman-
ancaman baik berupa virus maupun segala hal yang terkait dengan hal
tersebut.Kebutuhan akan sebuah sistem keamanan jaringan komputer yang baik
dan canggih sudah menjadi hal yang substansial pada saat ini, oleh karena itu
sistem ini sangat diperlukan dalam penyajiannya karena dengan adanya sistem
keamanan jaringan komputer ini semua pekerjaan dibidang komputerisasi menjadi
terjamin keamanannya(www.google.com, Keamanan Jaringan 2007).
2.1.15. Perancangan dan pembuatan mail client untuk Attachment File yang
besar dengan menggunakan samba dan java
Perancangan dan pembuatan mail client untuk attachment file yang besar
dengan menggunakan samba dan java sejak kehadiranya ,email electronic mail
telah mampu mengubah cara berkomunikasi yang semula sangat tergantung pada
suratkertas biasa untuk mengirim pesan kemudian beralih ke email.pada saat
sekarang ini penggunan email tiidak terbatas untuk mengirim email saja tapi juga
berupa attachment file seperti file doc ,excel,mp3,gambar dan lain-lain.sampai
saat ini attachment file yang ada masih belum bisa memgirimkan file yang
berukuran besar hanya terbatas 25MB dan tidak bisa mengirim banyak file
sekaligus.
Seiring dengan kebutuhan untuk mengirimkan attachment file yang
berukuran besar,dan dalam banyak file sekaligus maka di butuhkan juga email
yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut mail client ini dibuat dengan
menggunakan samba pada sisi server yang memungkinkan client dapat mengirim
banyak file secara bersamaan dalam ukuran besar dan menngunakan bahasa java
di karenakan java sebagai bahasa pemograman multiplatform.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam hasil rancangan sistem ini adalah
menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC). adapun
tahapan-tahapan tersebut adalah :
(Sumber : Goldman dan Rawles, 2001)
Gambar 5. Network Development Life Cycle (NDLC)
Dari gambar Network Development Life Cycle, hasil penelitian ini
menjelaskan tentang metodologi yang akan digunakan yaitu Analysis, Design,
Simulation prototyping, Implementation, Monitoring dan Management.
Analysis
Management
Design
Simulation
Prototyping
Monitoring
Implementation
15
3.1.1. Analysis
Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang
muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang sudah ada
saat ini. Metode yang digunakan pada tahap ini diantaranya :
a. Wawancara
Tanya jawab secara langsung dengan pihak PT. Mori Presisi Roda
Engineering mengenai sistem yang sedang berjalan, peralatan pendukung
serta permasalahan yang dihadapi selama berjalannya sistem yang
sedang digunakan.
b. Studi pustaka
Mencari dan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan
sistem akses file server dengan user tertentu dan teknologi-teknologinya
berupa cara kerja, peralatan pendukung, serta konfigurasi.
c. Survey Langsung
Melakukan survey langsung di PT. Mori Presisi Roda Engineering
untuk mendapatkan informasi yang akurat serta bisa dipertanggung
jawabkan.
d. Membaca Dokumentasi
Mencari informasi mengenai jaringan dari dokumentasi yang pernah
dibuat akses file server dengan user tertentu berbasis Linux sistem ini.
16
3.1.2. Design
Tahap Design ini akan membuat gambar design topology jaringan
interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan desain ini akan memberikan
gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Membuat rancangan dan topologi
jaringan dari teknologi sistem akses file server dengan user tertentu berbasis Linux
yang akan digunakan. Rancangan dimulai dari pemilihan hardware jaringan,
penggunaan kabel dan aplikasi yg akan digunakan.
3.1.3. Simulation Prototyping
Setelah menganalisis dan mendapatkan desain jaringan berikut teknologi
sistem akses file server dengan user tertentu berbasis Linux yang akan digunakan,
selanjutnya adalah membuat prototype dari jaringan yang baru. hal ini
dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan dibangun .
prototype tersebut dibuat menggunakan aplikasi packet tracer. simulasi sistem
akses file server dengan user tertentu berbasis Linux tersaji pada gambar 6 :
Gambar 6. Simulasi Sistem akses file server dengan user tertentu berbasis Linux
17
3.1.4. Implemetation
Dalam implementasi ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan
dan di design sebelumnya. implementasi merupakan tahapan yang sangat
menentukan dari berhasil / gagalnya project yang akan dibangun. selanjutnya
sistem diimplementasi kan dalam beberapa hal, seperti :
a. Installasi Konfigurasi Perangkat Server
Tahap ini dilakukan dengan mengetahui kebuthan perangkat komputer
yang akan digunakan baik dari system maupun hardware sehingga
system keamanan jaringan dapat berjalan dengan baik.
b. Installasi Konfigurasi Samba
Tahap ini dilakukan konfigurasi samba dimana dilakukan tahapan
pengaturan sistem file server yang merupakan inti dari system yang
akan dibuat, dimulai dari instalasi samba sampai dengan memulai
proses pengaturan sistem file server menggunakan user tertentu.
3.1.5. Monitoring
Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang
penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan
keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu
dilakukan kegiatan monitoring.
3.1.6. Management
Manajemen atau pengaturan, merupakan tahapan yang di perlukan karena
terkait , kebijakan yang perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang
telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur
Reliability terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level
management dan strategi PT. Mori Presisi Roda. User sebisa mungkin harus
dapat mendukung atau alignment dengan strategi PT. Mori Presisi Roda.
18
BAB IV
RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1. Analisis Perencanaan Sistem Akses File Server dengan User tertentu
berbasis Linux
Permaslahan yg muncul belum adanya akses file server sehingga tidak
memungkinkan untuk berbagi data maka di butuhhkan sebuah aplikasi yang dapat
memungkinkan berbagi data .sistem akses file server dengan user tertentu berbasis
linux agar memberikan kemudahan dalam membantu pengiriman file sistem clien-
server pada file transfer, baik dalam pengiriman data, sehingga memudahkan
dalam pengaturan pengiriman, membatasi siapa saja yang boleh mengakses file
server, mempercepat proses pertukaran data.sehingga memudahkan user atau
pengguna dalam akses file server.
Gambar 7. infrastruktur jaringan PT.Mori Presisi Roda.
Pada tahap perencanaan seperti gambar diatas sistem akses file server
dengan user tertentu berbasis linux berada pada sebuah server. Sebuah server
berfungsi sebagai server utama, membantu pengiriman file sistem clien-server
pada file transfer, baik dalam pengiriman data, sehingga memudahkan dalam
pengaturan pengiriman, membatasi siapa saja yang boleh mengakses file
server,installasi Samba dilanjutkan dengan konfigurasi aplikasi samba . Sistem
akses file server dengan user tertentu berbasis Linux berhasil jika pengguna bisa
melakukan pengiriman file.
19
4.2. Tahap Analisis
4.2.1. Analisis kebutuhan
Rancangan Sistem akses file server dengan user tertentu memiliki
kebutuhan dalam implementasinya. Menurut (Djunawidjaja,2004) , Sistem akses
file server dengan user dapat mengirim file membantu pengiriman file sistem
clien-server pada file transfer, baik dalam pengiriman data, sehingga memudahkan
dalam pengaturan pengiriman, membatasi siapa saja yang boleh mengakses file
server sehingga dalam pengiriman sebuah file dapat berjalan dengan efektif dan
efisien sehingga memudahkan user atau pengguna dalam akses file server dengan
user tersebut.
4.2.2. Analisis Cara kerja
Proses ini diawali dengan pengiriman query dari client untuk melakukan
sebuah query client mengirimkan identifier data (disebut Relative Distinguished
Name) yang ingin diambil nilai atribut-atributnya. Client mengirimkan pesan itu
diatas TCP dan server mencoba mencarinya pada DIT tersimpan diserver tersebut.
Jika hasilnya sama, maka server akan memberikan hak akses kepada pengguna.
Namun jika hasilnya tidak sama, maka server akan mengirimkan pesan kegagalan
dan menolak authentifikasi pengguna.
4.2.3. Analisis Perangkat yang digunakan
Komponen perangkat utama yang digunakan untuk membangun Sistem
akses file server dengan user tertentu adalah Server, komputer client,kabel UTP.
4.2.3.1. Komputer server
Komputer Server merupakan komputer yang berfungsi sebagai
penyedia layanan untuk semua client/user. Komputer ini memiliki
spesifikasi lebih tinggi dan canggih dari komputer client yang terhubung
Processor Intel® Xeon® Processor X3430 (2.40 GHz, Cache 8 MB)
20
Spesifikasi komputer server
1. Chipset Intel® S3420 Server Chipset
2. Memory 2 GB (2x 1 GB) DDR3-10600 ECC 1333 Mhz
3. Video Type Integrated Matrox G200e 16 MB
4. Hard Drive 73 GB SAS/300, 15K RPM, Cache 32MB, Hot-Plug
5. Optical Drive 16X DVD-ROM
6. Interface Provided 6x USB 2.0, Serial, VGA, 2x LAN
7. Slot Provided PCIe x8
8. Networking Integrated Two Gigabit Ethernet (10/100/1000 Mbps)
ports
9. System Fans / Coolers Embedded Easy Deploy Fan Cooling
10. Power Supply Type IBM fixed 401wUniversal Auto-switch Power
Supply with ASR
Gambar 8. Server PT. Mori Presisi Roda Engineering.
21
4.2.3.2. Komputer Client
Dalam suatu jaringan terdapat komputer yang berfungsi sebagai
client. Komputer ini digunakan oleh pemakai atau user untuk mengakses
data dari server, Spesifikasi komputer client :
1. Processor Type Intel® Pentium® Processor G620 (2.60 GHz, Cache
3 MB)
2. Memory 2GB DDR3 PC-10600
3. Video Type Intel® Graphics Media Accelerator HD (DX10.1)
4. Hard Drive 500GB, Serial ATA 7200RPM
5. Slot Provided 1 PCI Express x16, 1 PCI Express Mini Card x1
6. Interface Provided 4 USD 2.0, Audio, VGA, LAN, DVI-
Gambar 9. Komputer client Ruang Direktur PT. Mori Presisi
Pada gambar di atas adalah ruang Direktur PT. Mori Presisi, terdapat 3
buah komputer client ,panjang kabel UTP yang di gunakan untuk menuju switch
sekitar 6 m, menggunakan 6 buah RJ 4,mengunakan 1 buah switch, ruang
Direktur ini lokasinya terdapat pada lantai 2
22
.
Gambar 10. Ruang HRD
Pada gambar di atas adalah Ruang HRD PT. Mori Presisi, terdapat 4
buah komputer client ,panjang kabel UTP yang di gunakan untuk menuju switch
sekitar 3 m, menggunakan 8 buah RJ 45 mengunakan 1 buah switch, ruang HRD
ini lokasinya terdapat pada lantai 2 pada ruangan ini dapat mengakses file server.
Gambar 11. Ruang Engineering
Pada gambar di atas adalah Ruang Engineering PT. Mori Presisi,
terdapat 4 buah komputer client ,panjang kabel UTP yang di gunakan untuk
menuju switch sekitar 12 m, menggunakan 16 buah RJ 45 mengunakan 1 buah
switch, ruang Engineering ini lokasinya terdapat pada lantai 2 pada ruangan ini
dapat mengakses file server
23
Gambar 12. Ruang Produksi
Pada gambar di atas adalah Ruang Produksi PT. Mori Presisi, terdapat 2
buah komputer client ,tidak menggunakan kabel UTP di karenakan pada ruang
produksi ini tidak dapat mengakses file server hanya ruang HRD, Direktur, dan
Engineering saja yang dapat mengakses file server tersebut, lokasi ruang Produksi
ini terdapat pada lantai 2 pada ruangan ini dapat mengakses file server.
4.2.3.3. Kabel RJ 45
Gambar 13. RJ 45 PT. Mori Presisi Roda
Kabel RJ-45 adalah kabel Ethernet yang biasa digunakan dalamopologi
jaringan komputer LAN maupun jaringan komputer tipe lainnya. Konektor RJ-
45 ini memiliki konfigurasi dua macam, sesuai dengan perangkat yang ingin
dihubungkanny
24
4.2.3.4. Kabel UTP
Kabel UTP adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan
bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP
merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam
jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan
kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus.
Gambar 14. Kabel UTP PT. Mori Presisi Roda.
4.2.3.5. Switch
Gambar 15. Switch PT. Mori Presisi Roda
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau
router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link,
cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port
sehingga sering dinamakan multi-port bridge
25
4.3.Design Sistem
Tahap design sistem ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
rancangan sistem yang akan dibangun. Rancangan ini mencakup rancangan Sistem
akses file server dengan user tertentu berbasis linux sehingga hanya user yang
diberikan akses saja yang dapat mengakses folder pada file server, topology
jaringan yang digunakan, perancangan sistem secara umum, perancangan sistem
secara detail, perancangan ini lebih dekat dengan perancangan antar muka (User
Interface) sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Sistem akses file server dengan
user tertentu yang dibuat nantinya hanya dapat diakes oleh user terntentu.
Langkah awal dalam membangun Sistem akses file server dengan user
tertentu berbasis linux adalah membangun Topologi jaringan yang digunakan
yang tersaji pada gambar 16 :
Gambar 16. Topologi design jaringan PT.Mori Presisi
Terdapat tiga ruangan yang dapat mengakses file server yaitu ruang HRD,
ruang Direktur dan ruang Engineering. Pada file server terdapat empat folder
yaitu folder HRD, folder Direktur, folder Engineering dan folder bebas. Masing-
masing ruangan diberikan folder pada file server. Hanya karyawan pada ruangan
terebut yang dapat mengakses folder pada file server sesuai dengan nama ruangan
tersebut. Terdapat folder bebas pada fie server yang digunakan untuk berbagi data
antar ruangan atau sebagai tempat penyimpanan data sementara. Ruang office dan
ruang produksi tidak terhubung ke file server karena kegunaan komputer pada
ruangan tersebut hanya sebatas pengecekan mesin produksi.
26
4.3.1. Perancangan Sistem Secara Umum
Pada gambar 16 perancangann sistem secara umum yang digunakan untuk
membuat Sistem akses file server dengan user tertentu:
Gambar 17. Flowchart Sistem akses file server dengan user tertentu
Keterangan:
A (Installasi Linux Blankon) : Installasi Sistem Opersasi.
B (Installasi Samba) : Installasi Aplikasi File Server.
C (Konfigurasi Samba) : Konfigurasi File Server.
Start
A. Installasi Linux Blankon
B. Installasi Samba
C. Konfigurasi Samba
Hasil file server
berbasis linux
End
27
Gambar 18. Installasi Linux Blankon
Pada tahap melakukan installasi sistem operasi Linux Blankon dimulai
dengan pemilihan bahasa, pembagian partisi hard disk, setting IP Adress, setting
password root dan konfigurasi firewall.
B
Hasil Install
Setting IP
Setting Password root
Konfigurasi Firewall
A
Pembagian Partisi Hard disk
Pemilihan Bahasa
Media Installasi
28
Gambar 19. Installasi Samba
Pada tahap melakukan installasi aplikasi file server yaitu samba. Sebelum
melakukan installsi terlebih dulu login dengan user root kemudian mengatur
repository dan melakukan installasi samba.
Menjadi user root
Atur repository
B
Start Samba
Install Samba
C
Update repository
Konfigurasi Samba
Hasil Konfigurasi
29
Gambar 20. Konfigurasi Samba
Sebelum melakukan konfigurasi terlebih dahulu menjadi user root
kemudian membuka file konfigurasi samba membuat workgroup mengarahkan
folder samba setelah itu simpan. Dan muat ulang layanan samba.
Menjadi user root
Buka file konfig smb
Backup konfigurasi samba
c
Konfigurasi untuk mengarahkan Folder sharing
Konfigurasi workgroup
Membuat folder untuk disahring
Hasil Konfigurasi
End
Restart layanan samba
30
4.4. Tahap Implementasi
Setelah dilakukan tahap perancangan, selanjutnya sistem
diimplementasikan yang ditekankan adalah implementasi pembuatan file server
itu sendiri menggunakan Blankon.
Pada tahap ini dilakukan penginstallan software yang akan digunakan
dalam pembuatan sistem, yaitu :
4.4.1. Installasi sistem operasi linux blankon
Pada layar menu booting blankon akan diberi beberapa pilihan:
1. Try Blankon untuk mencoba Sistem live
2. Install Blankon untuk mengistall blankon
3. Check disk untuk mengecek cd
4. Test memory untuk mengetest RAM
5. Boot from untuk memboot OS di hardisk seperti bisa anda lihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 21. Instalasi Blankon
Setelah memilih Install Blankon dengan menekan tombol panah
bawah muncul, lalu Enter, anda akan dibawa ke layar pesan booting.
Kemudian lakukan langkah-langkah berikut :
31
Langkah 1. Seperti terlihat digambar dibawah ini, akan diminta
memilih Bahasa yang natinya digunakan pada sistem operasi yang di
install, seperti pada gambar 22 dibawah ini :
Gambar 22. Pemilihan Bahasa
Langkah 2. Memilih Lokasi dan Time Zone dapat dilihat pada
gambar 22, yaitu proses penyesuaian waktu sesuai dengan tempat tinggal
user. Supaya nantinya user dapat mengetahui waktu dengan akurat melalui
komputer, seperti pada gambar 23 dibawah ini :
Gambar 23. Setting Time
Langkah 3. Mempartisi Hardisk, dengan melakukan partisi
hardisk dapat menyesuaikan space yang akan digunakan dalam instalasi
linux, seperti pada gambar 24dibawah ini
32
Gambar 24. Partisi Hardisk
Mempartisi hardisk dimaksudkan untuk dapat membagi penyimpanan data
yang akan dipakai nantinya lalu dilanjutkan.
Langkah 4. Migrasi Dokumen dan Setting yaitu pemindahan
dokumen atau pengaturan dokumen yang akan diimport ke sistem operasi
linux, seperti pada gambar 25 dibawah ini :
Gambar 25. Setting Dokumen
Langkah 5. Summary, merupakan langkah dimana meyakinkan
user apakan benar ingin menggunakan linux sebelum dilakukan proses
installasi, sehingga tidak terjadi kekeliruan nantinya, tertera pada gambar
26 dibawah ini.
33
Gambar 26. Summary
Langkah 6. Mulai penginstalasi program pada komputer dengan
muncul gambar 27 seperti dibawah ini :
Gambar 27. Proses Installasi
Langkah 7. Tahap proses pengistalan Selesai pada komputer
dengan muncul gambar 28 di bawah ini :
Gambar 28. Installasi Selesai
34
4.4.2. Instalasi samba
Hal yang pertama dilakukan adalah pengaturan jaringan yang akan di
pakai, untuk mempermudah dalam penginstalan program yang digunakan, hal
yang harus dilakukan adalah :
1. Buka terminal
2. Masuk sebagai root
3. Ketikan sudo apt-get install samba
Gambar 29. instalasi samba
Keteranagn gambar 29 :
Apt-get install samba : instalasi aplikasi file server samba.
Hal yang pertama dilakukan adalah installasi, setelah installasi file server
menuju tahap berikutnya yaitu tempat konfigurasi. Tahapan ini user
menkonfigurasi file server agar memudahkan dalam penggunaan file server
tersebut.
Gambar 30. tempat konfigurasi samba
Keterangan gambar 30 :
Cd /etc/samba/ : tempat konfigurasi file server.
35
Dengan konfigurasi file samba ,admin dapat menggunakan file server
apakah berjalan baik antara clien-server agar memudahkan user mengirim file
dengan lebih efektif.
Gambar 31. file konfigurasi samba
Keterangan gambar 31:
Cd /etc/samba/ls : file konfigurasi.
Tahap ini dilakukan dengan proses penginputan konfigurasi pada teminal
linux blankon untuk dapat mengedit konfigurasi file server menggunakan samba
yang akan di pakai, untuk mempermudah dalam penginstalan program yang
digunakan, hal yang harus dilakukan adalah seperti gambar 33.
Gambar 32. konfigurasi samba.
36
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. HASIL
5.1.1. Setting IP Address
Pada tahap ini dilakukan pengaturan alamat IP pada komputer, sehingga
alamat IP valid dan dapat diterima oleh sistem ssh, pengaturan alamat IP. Hal
yang paling pertama dilakukan adalah melakukan pengaturan IPaddress terlebih
dahulu, dengan cara :
1. Application
2. Accessories
3. Terminal
Jika tampilan terminal telah terbuka maka hal yang harus diketikan adalah :
1. sudo su
2. password computer
3. cd /etc/network/ : (etc:file system)
4. ls : (melihat bagian yang ingin di buka)
Selengkapnya dapat di lihat pada gambar 33
Gambar 33. Cara membuat ip address
37
5.1.2. Pengaturan IP Address statis
Alamat IP Address harus dibuat statis atau alamat IP tersebut tidak dapat
berubah sehingga dapat memudahkan pada saat proses file server dilakukan,
pengaturannya seperti terlihat pada gambar 34:
Gambar 34. IP Address statis
1. auto eth0 : otomatis masuk ke port jaringan 0
2. ifaces eth0 inet static : pengaturan jaringan dalam bentuk statis
3. address : IP Address di atur menjadi 192.168.2.20
4. network : IP jaringan di atur menjadi 192.168.2.0
5. netmask : netmask di atur menjadi 255.255.255.0
6. broatcast : broatcast diatur menjadi 192.168.2.255
7. gateway : gateway di atur menjadi 192.168.2.1
Jika sudah melakukan pengaturan IPadress, kembali lagi ke tampilan
terminal untuk melakukan refresh jarigan, dengan cara mengetik pada program
terminal “ /etc/init.d/networking restart “seperti gambar 35.
38
Gambar 35. Merefresh jarimgan
Keterangan Gambar 35:
/etc/init.d/networking restart : merefres jaringan
Pengaturan IP Address menjadi statis agar komputer yang nantinya
akan dilakukan file server tidak terganggu pada saat masuk ke jaringan yang
berbeda, sebenarnya tanpa dilakukan pengaturan IP Address menjadi statis masih
dapat dilakukan proses sistem keamanan jaringan akan tetapi sistem keamanan
tidak akan berjalan pada saat jaringan yang ada, bukan dengan IP yang telah
ditentukan. Sehingga filtering tidak berjalan dengan maksimal.
5.1.3. Proses ifconfig
Pada tahap ini dilakukan Proses Ifconfig, pada proses ini dilakukan
pengconfigurasian IP Address dapat di lihat seperti pada gambar 36 :
Gambar 36. Proses ifconfig
Keterangan Gambar 36 :
sudo su ( peroses menjadi root)
password
ifconfig ( perintah masuk dalam Configurasi )
39
Setelah dilakukan konfigurasi IP telah diatur maka tahap selanjutnya
adalah mengetes apakah pengaturan IP berjalan dengan cara melakukan proses
Ping IP Address, proses Ping dapat dilihat pada gambar 32 berikut :
Gambar 37. Proses Ping Ip Address
Proses pada gambar 37 diatas adalah proses Ping Ip address, dimana
proses diatas menguji apakah, komputer satu dengan yang lain telah terhubung
dengan cara sebagai berikut :
- Ping 192.168.1.25 ( proses ini adalah proses pengetesan
keterhubungan )
Berikutnya dilakukan proses pengaturan file server, mengatur aktivasi
pengiriman data menggunakan file server samba, membagi sumber daya seperti
cd/cd-rom dan printer seperti terlihat pada gambar 38.
Gambar 38. Merestart samba
Keterangan gambar 38:
/etc/init.d/smbd restart : merestart samba yang ada didalam server
40
5.2. Uji coba
Setelah dilakukan konfigurasi samba dan untuk mengetahui apakah sistem
telah berjalan dengan baik maka harus adanya suatu ujicoba. Uji coba tersebut
dilakukan dalam tiga tahap yaitu uji coba struktural, fungsional dan validasi.
5.2.1. Uji coba struktural
Uji coba struktural dilakukan dengan menjalankan sistem untuk
mengetahui kesesuaian sistem yang dibuat dengan perancangan, dalam hal file
server, mengatur aktivasi pengiriman data menggunakan file server samba,
membagi sumber daya seperti cd/cd-rom dan printer, dan melihat apakah telah
berjalan dengan baik atau belum.
5.2.2. Uji coba fungsional
Setelah uji coba struktural berhasil maka dilanjutkan dengan uji coba
fungsional dimana dilakukan pengujian fungsi fungsi yang telah dimasukkan pada
saat konfigurasi pada program samba sebelumnya apakah berjalan atau tidak,
sebagai contoh pada saat konfigurasi dimasukkan apabila kita mengirim sebuah
file ke sebuah user kemudian kita memasukan username password yang benar
maka kita dapat membuka file yang dikirim oleh server tersebut dan apabila kita
salah memasukan username password tersebut maka kita tidak bisa membuka file
tersebut kemudian untuk lebih aman kita dapat merubah username dan password
default samba tersebut menjadi username dan password yang kita inginkan.
5.2.2.1 Log File Server
Pada PT. Mori Presisi Roda Enginering terdapat server yang berada
dilain tempat, karena terdapat ditempat yang berbeda-beda di buatlah sistem ini
agar dapat dalam memudahkan pengiriman file lainnya dan dapat terkontrol
dengan maksimal karena menggunakan username serta password.
41
Gambar 39. Tampilan Log yang ada didalam server
Keterangan gambar 39:
/var/log/samba$ tail –f log.nmbd : melihat log yang ada didalam server
Setelah melihat log yang ada di sebuah server, maka kita akan
menjalankan log file server yang belum di aktifkan oleh server tersebut dengan
cara menggunakan file server menggunakan samba.
Gambar 40. Membuat username dan password dalam file server
Keterangan gambar 40 :
/etc/samba# ambpasswd –a denny : Membuat username dan password
dalam file server
42
5.2.2.2 Membuat Username dan Password
Pada PT. Mori Presisi Roda Enginering terdapat server, dimana server itu
berada diberbeda tempat sehingga dibutuhkan sistem file server agar
mempermudah dalam pengiriman file.
Membuat user name dan password dalam file server ini berfungsi agar
memudahkan server dalam hal mengirim sebuah fie dalam suatu instasi dan dapat
digunakan dengan baik hanya dapat diakses oleh user/root yang user name dan
password dalam file server
Gambar 41. Masukan Username dan Password
Pada Gambar 41 adalah tampilan jika ingin melakukan file server yang
telah diberikan username dan password oleh user dengan menggukakan file server
dengan user name serta password, sehingga client tidak sembarangan mengakses
file yang telah di kirim.
43
Gambar 42. Tampilan jika masuk file server server
Pada gambar diatas adalah tampilan jika clien dapat memberikan username
dan password yang diberikan user sehingga clien dapat mengakses file server
tersebut.
Gambar 43. Tampilan jika salah memasukan username dan password
Pada gambar 43 adalah tampilan jika client salah memberikan username
dan password yang diberikan user sehingga client tidak dapat mengakses file
server tersebut.
44
5.2.2.2 File server dengan user tertentu
Dengan konfigurasi samba kali hanya user tertentu yang dapat mengakses
folder pada file server pada contoh ini hanya user dede yang dapat mengakses
folder aplikasi. Tersaji pada gambar 44.
Gambar 44. Tampilan user dede yang hanya dapat mengakses folder HRD saja
5.2.3. Uji coba validasi
Uji coba validasi dilakukan untuk membandingkan antara sistem file
server yang ada dengan sistem file server menggunakan samba, dalam hal ini
perbandingan dapat dilihat dari kemudahan dalam konfigurasi samba dan
keakuratan sistem file server, samba dapat memudahkan dalam melakukan file
server bagi setiap user sehingga memudahkan user dalam mengatur aktivasi
pengiriman dan menggunakan samba.
Gambar 45. Jika user salah login maka akan tampil seperti
Pada gambar 45 adalah tampilan jika client salah memberikan username
dan password yang diberikan server ,sehingga client tidak dapat login.
45
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Sistem file server menggunakan Samba pada PT. Mori Presisi Roda
Engineering ini dibuat dengan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem
(Sistem Development Live Cycle). Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
terbagi menjadi empat yaitu analisis, perancangan, implemtasi, dan uji coba. Pada
Tahap Analisis dilakukan analisis masalah File Server dan pengiriman file pada
PT.Mori Presisi Roda Engineering, tahap perancangan dilakukan dengan
merancang system yang akan dibuat, tahap implementasi dilakukan dengan
mengimplementasikan rancangan yang telah dibuat kemudian pada tahap uji coba
dilakukan pengujian system apakah berjalan atau tidak system ini dibuat dengan
tujuan agar mempermudah dalam mengatur aktivasi pengiriman file dengan
menggunakan file server pada PT. Mori Presisi Roda Engineering dapat terkendali
dan para user dan root dapat mengatur aktivasi pengiriman dengan nyaman.
Sistem file server ini menjadi suatu sarana untuk mempermudah
perkerjaan user dalam menggatur aktivasi pengiriman dengan nyaman dan juga
menghindarkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan membuka
file yang ada.
6.2. Saran
Untuk Pengembangan Sistem file serve pada PT. Mori Presisi Roda
Engineering disarankan dikembangkan lagi dengan sitem file server menggunakan
SAMBA sehingga dapat memudahkan dalam mengatur aktivasi pengiriman file
server dengan hanya melakukan pengaturan pada server sehingga mengatur
aktivasi pengiriman lebih cepat dan efisien.
46
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Tri, Perluasan Aplikasi Lokal Area Network Dengan WLAN,
http://www.ee.lib.ac.id
Hendrasyah.2002.Sistem File server.Penerbit Gramedia, Jakarta.
Muhammad Zen S.Hadi, ST. MSc.2007.file server, Jakarta.
Rafiudin R. 2008. Samba. Yogyakarta: Andi.
Sinambela, J.M, 2007. Os mac, Yogyakarta .
Syafrizal, Melwin, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Penerbit ANDI,
Yogyakarta.
www.linux.co.id, Windsows. 2009
(http/nurull hakim.com).
(http//:belajar.komputer.com).
(http//:cyberkomputer.com)
(kangtatang,2008).
((http://hosting-domain.neoiklan.net).
(http://belajar-komputer-mu.com).
(http://belajar-komputer-mu.com).
(http://wiki.bestlagu.com)
(http://pasarklewer.com)
(www.google.com, Keamanan Jaringan 2007)