bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk...

19
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sentra Industri yaitu kelompok industri yang dari segi satuan usaha mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan usaha yang sejenis. Salah satu sentra industri yang cukup besar dan berkembang di Kota Bandung yaitu Sentra Industri Kaos Suci. Sentra Industri Kaos Suci ini merupakan salah satu dari tujuh sentra industri dan perdagangan yang menjadi program pemerintah Kota Bandung untuk di kembangkan. Lokasi Sentra Industri Kaos Suci ini berada di sepanjang Jalan P.H.H. Mustopa hingga Jalan Surapati atau yang sering disebut sebagai Jalan Suci (Surapati-Cicaheum), dengan Jarak kurang lebih 3 Km. Lokasi tersebut adalah lokasi yang sangat strategis karena posisi jalan tersebut adalah salah satu jalan utama di Kota Bandung yang menghubungkan wilayah Bandung Barat dan Bandung Timur. Usaha konveksi di daerah Jalan Suci ini sudah ada sejak tahun 1978 dan mulai berkembang di sekitar tahun 1982. Gambar 1.1 Daerah Sentra Kaos Suci Bandung Sumber : Data yang telah diolah dari Google Maps

Upload: phungngoc

Post on 08-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Sentra Industri yaitu kelompok industri yang dari segi satuan usaha

mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau kawasan

produksi yang terdiri dari kumpulan usaha yang sejenis. Salah satu sentra industri

yang cukup besar dan berkembang di Kota Bandung yaitu Sentra Industri Kaos

Suci. Sentra Industri Kaos Suci ini merupakan salah satu dari tujuh sentra industri

dan perdagangan yang menjadi program pemerintah Kota Bandung untuk di

kembangkan. Lokasi Sentra Industri Kaos Suci ini berada di sepanjang Jalan

P.H.H. Mustopa hingga Jalan Surapati atau yang sering disebut sebagai Jalan Suci

(Surapati-Cicaheum), dengan Jarak kurang lebih 3 Km. Lokasi tersebut adalah

lokasi yang sangat strategis karena posisi jalan tersebut adalah salah satu jalan

utama di Kota Bandung yang menghubungkan wilayah Bandung Barat dan

Bandung Timur. Usaha konveksi di daerah Jalan Suci ini sudah ada sejak tahun

1978 dan mulai berkembang di sekitar tahun 1982.

Gambar 1.1 Daerah Sentra Kaos Suci Bandung

Sumber : Data yang telah diolah dari Google Maps

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

2

Lapis-lapis industri di sekitar Suci sangat rimbun. Umumnya setiap Usaha

Industri kaos di daerah Suci ini saling didukung oleh industri-industri pendukung

lainnya berupa jasa desain, jasa sablon, jasa bordir, jasa jahit yang masing-masing

berdiri sendiri. Sampai tahun 2012, terdapat ± 400 Kios Usaha atau Outlet tempat

promosi sepanjang jalan Surapati-Cicaheum. Jumlah tersebut belum termasuk

usaha di lapisan kedua dan ketiga di Sentra Kaos Suci ini. Terdapat ± 200 industri

pendukung lainnya yang bergerak sebagai jasa-jasa seperti jasa jahit, desain, dan

sablon yang juga berdiri sendiri (kopsenkaos.blogspot.co.id).

1.2 Latar Belakang Penelitian

Sebagian besar negara-negara di dunia menyadari fakta bahwa keberadaan

UMKM mampu menyumbangkan sebagian besar dari Produk Domestik Bruto

(PDB) dan kegiatan ekonomi dalam suatu negara. UMKM juga akan memegang

peran penting dan mendapatkan efek yang sama ketika kebijakan mengenai bisnis

yang lebih besar diletakkan oleh pemerintah. Hampir semua Negara-negara di

Asia tenggara juga telah menyadari pentingnya keberadaan dari UMKM terhadap

produktivitas dari sebuah Negara. Hal tersebut membuat sebagian besar negara-

negara selalu berupaya dalam menjaga perkembangan dan pertumbuhan UMKM

juga para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (Jasra et. al. : 2011).

Diungkapkan juga dalam Jasra et. al. (2011), bahwa UMKM telah

dipertimbangkan sebagai mesin perkembangan ekonomi diseluruh dunia. Salah

satu peran yang paling penting dari UMKM dalam konteks ini yaitu penekanan

jumlah kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja.

Di Indonesia sendiri, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan

bagian dari sumber kehidupan ekonomi terbesar rakyat. Ketangguhan UMKM

sebagai salah satu pilar yang dapat menopang perekonomian bangsa telah

terbukti, karena sektor ini mampu bertahan hidup dan bersaing saat Indonesia

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

3

berada di tengah masa krisis ekonomi. Usaha kecil-mikro merupakan jenis usaha

yang menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki daya tahan dan fleksibilitas

yang lebih baik dalam menghadapi dinamika kehidupan ekonomi suatu Negara

(Lumbanraja : 2011).

UMKM Di Indonesia terbukti dapat menyerap banyak tenaga kerja yang

masih menganggur. Selain itu UMKM dapat memanfaatkan sumber daya alam

yang berpotensi di suatu daerah, sehingga sumber daya alam yang ada dapat

diolah dengan baik. Hal tersebut dapat memberikan peran yang besar dalam

meningkatkan pendapatan daerah maupun Indonesia. UMKM atau usaha mikro

kecil dan menengah sudah terbukti memiliki banyak peran penting dalam

perekonomian suatu Negara. UMKM mempunyai peran yang strategis dalam

pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan

ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-

hasil pembangunan (Kristiyanti : 2012).

Data statistik menunjukkan bahwa jumlah unit usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) mendekati 99,98 % terhadap total unit usaha di Indonesia.

Sementara jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta orang atau 97,3%

terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia. Menurut Syarif Hasan, Menteri Koperasi

dan UKM kabinet pemerintahan yang lalu, “bila dua tahun lalu jumlah UMKM

berkisar 52,8 juta unit usaha, maka pada 2011 sudah bertambah menjadi 55,2 juta

unit. Setiap UMKM rata-rata menyerap 3-5 tenaga kerja, maka dengan adanya

penambahan sekitar 3 juta unit maka tenaga kerja yang terserap bertambah 15 juta

orang. Pengangguran diharapkan menurun dari 6,8% menjadi 5 % dengan

pertumbuhan UKM tersebut. Hal ini mencerminkan peran serta UKM terhadap

laju pertumbuhan ekonomi memiliki signifikansi cukup tinggi bagi pemerataan

ekonomi Indonesia karena memang berperan banyak pada sektor ril

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

4

(www.umm.ac.id). Berikut grafik pada gambar 1.2 menunjukkan data

peningkatan jumlah tenaga kerja yang terserap dari tahun 2010 sampai 2013.

Gambar 1.2 Peningkatan Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap di Indonesia Tahun

2010 s/d 2013 (juta jiwa)

Sumber : Data yang telah diolah dari depkop.go.id

Jika membahas tentang perindustrian di Indonesia, berdasarkan data yang

diperoleh dari www.kemenperin.go.id, pada triwulan III 2012 pertumbuhan

ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,2%, dan merupakan pertumbuhan tertinggi

kedua di Asia setelah China, dan ke-5 tertinggi di dunia. Dari pertumbuhan

ekonomi nasional sebesar 6,2% itu, Sektor Industri Pengolahan menyumbang

pertumbuhan sebesar 1,62%. Kemudian diikuti oleh Sektor Perdagangan, Hotel,

dan Restoran yang menyumbang sebesar 1,22% dan Sektor Pengangkutan dan

Komunikasi menyumbang sebesar 1,02%. Sedangkan kontribusi sektor-sektor

lainnya di bawah 1%. Pertumbuhan indusri non migas mencapai pertumbuhan

sebesar 7,3% pada triwulan III 2012, jumlah tersebut tidak saja lebih tinggi dari

pertumbuhan triwulan II 2012 sebesar 6,1%, tetapi juga lebih tinggi dari

pertumbuhan triwulan III tahun 2011 yang mencapai 7,2%. Dengan pertumbuhan

6%

5%

4%

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

5

sebesar 7,3% tersebut, maka pertumbuhan Industri Non Migas kembali lebih

tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan pertumbuhan tersebut, maka

secara kumulatif hingga triwulan III tahun 2012, pertumbuhan industri Non Migas

mencapai sebesar 6,5% (www.kemenperin.go.id).

Berdasarkan data yang diambil dari website Badan Pusat Statistik tahun 2014,

Provinsi Jawa Barat berada diurutan ke tiga dari seluruh provinsi di Indonesia

dalam jumlah perusahaan Industri Mikro dan Kecil. Jumlah Industri mikro dan

kecil di Provinsi Jawa Barat berjumlah sebanyak 498.063 unit. Jumlah tersebut

dibawahi oleh provinsi Jawa Tengah yang memiliki 832.472 unit dan provinsi

Jawa Timur sebanyak 648.706 unit Industri mikro dan kecil. Di Provinsi Jawa

Barat sendiri Kota Bandung menyumbang jumlah unit usaha industri kecil dan

menengah yang paling besar dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di

Jawa Barat. Berdasarkan data yang diperoleh dari website resmi Badan Pusat

Statistik Provinsi Jawa Barat, perbandingan jumlah unit usaha dan tenaga kerja,

industri kecil menengah Kota Bandung dari tahun 2009-2012 mengalami

peningkatan dan memiliki jumlah unit usaha terbesar di Jawa Barat. Namun untuk

jumlah tenaga kerja Kota Bandung memiliki tingkat yang relatif rendah jika

dibandingkan kota-kota lain di Jawa Barat yang memiliki jumlah unit usaha

dibawah Kota Bandung namun dapat menghasilkan tenaga kerja yang cenderung

lebih banyak.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

6

Tabel 1.1 Struktur Jumlah Industri Kecil dan Menengah Jawa Barat Berdasarkan

Jumlah Tenaga Kerja

Sumber: Data yang telah diolah dari website jabar.bps.go.id

Berdasakan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung,

pada tahun 2012 Produk Domestik Regional Kota Bandung sebanyak 46,30

Trilyun rupiah merupakan sumbangan dari sektor perdagangan, hotel, dan

restoran, selanjutnya sektor industri pengolahan tanpa migas berada diposisi

kedua terbesar yang menyumbang sebesar 25,062 Trilyun rupiah, dan sektor jasa-

jasa sebesar 10,27 Trilyun rupiah, serta sektor-sektor lain dibawahnya.

Gambar 1.3 PDRB Kota Bandung menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga

Berlaku Tahun 2013 (Milyar Rupiah)

Sumber : Data yang telah diolah dari BPS Kota Bandung

46.304,47

25.062,7

4

10.278

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

7

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian

dan Perdagangan (DISKOPERINDAG) Kota Bandung, skala industri Kota

Bandung terdiri dari industri besar, industri menengah dan industri kecil.

Aktivitas ekonomi Kota Bandung, sebagian besar bersumber dari sektor

perdagangan, hotel dan restoran yang memberikan konstribusi sekitar 36,4% dari

seluruh kegiatan ekonomi di Kota Bandung, kemudian peringkat selanjutnya

ditempati oleh sektor industri pengolahan yang menyumbang sebesar 29,8%.

Sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan kontribusi sekitar 10,8%

demikian juga dengan sektor jasa-jasa. Kota Bandung sendiri memiliki sentra-

sentra industri dan perdagangan serta kluster industri yang menjadi program

pemerintah untuk di kembangkan. Berikut ditampilkan data perbandingan jumlah

industri tekstil dan produk tekstil (TPT), Mesin Elektronik dan Aneka Industri

Kota Bandung berdasarkan skala, jenis, jumlah unit usaha, dan jumlah tenaga

kerja dalam tabel 1.2.

Data Industri TPT, Mesin Elektronik dan Aneka Industri

NO SKALA INDUSTRI JENIS INDUSTRI JUMLAH

UNIT USAHA

JUMLAH TENAGA

KERJA

1 INDUSTRI KECIL

ANEKA INDUSTRI 287 6227

TPT 1,236 23,745

MESIN 16 143

TOTAL 1,539 30,155

2

INDUSTRI MENENGAH

ANEKA INDUSTRI 6 53

TPT 125 13,465

MESIN 9 192

TOTAL 140 13,71

3 INDUSTRI BESAR

ANEKA INDUSTRI 1 600

TPT 21 13,423

MESIN - -

TOTAL 22 14,023

TOTAL INDUSTRI TPTMA 1,701 57,848

Tabel 1.2 Data Industri TPT, Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota

Bandung Sampai Tahun 2012

Sumber : Data yang telah diolah dari Seksi Industri Formal DISKOPERINDAG

Kota Bandung

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

8

Dari tabel 1.2 didapatkan data yang menunjukkan bahwa Jenis industri tekstil

dan produk tekstil (TPT) menyumbang jumlah unit saha dan jumlah tenaga kerja

terbesar di skala kecil, menengah, maupun besar Industri TPTMA di Kota

Bandung.

Jika dilihat lebih rinci Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung merupakan

salah satu kecamatan yang memiliki potensi industri pengolahan, diantaranya

adalah industri pakaian jadi dimana salah satu wilayah di kecamatan Cibeunying

Kidul menjadi bagian dari kawasan Sentra Industri Kaos Suci. Menurut data

PDRB atas dasar harga berlaku Kecamatan Cibeunying Kidul yang ditampilkan

dalam gambar 1.4 menunjukan bahwa sektor industri pengolahan tanpa migas

menyumbang nilai PDRB sebesar 28,13%. Nilai tersebut merupakan penyumbang

terbesar kedua dari tujuh sektor yang ada setelah sektor perdagangan, hotel, dan

restoran yang menyumbang sebesar 41,41% di Kecamatan Cibeuying Kidul Kota

Bandung. PDRB atas dasar harga berlaku Kecamatan Cibeunying Kidul tahun

2012 mencapai 3,00 trilyun rupiah, mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya yang mencapai 2,59 trilyun rupiah.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

9

Gambar 1.4 PDRB atas dasar Harga Berlaku Kecamatan Cibeunying Kidul Kota

Bandung Tahun 2012

Sumber : Data yang telah diolah dari BPS Kota Bandung

Bagian dari industri pengolahan tekstil dan produk tekstil (TPT) di Kota

Bandung diantaranya terdapat enam kelompok sentra industri yang tersebar di

berbagai wilayah Kota Bandung. Sesuai dengan Kebijakan pembangunan

ekonomi Kota Bandung sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung 2009-2013, sentra industri

TPT tersebut adalah sentra-sentra industri yang telah dikelompokkan dan

dijadikan sebagai fokus sasaran pengembangan Penguatan Sentra Industri oleh

Pemerintah Kota Bandung. Enam kelompok dari sentra industri tekstil dan produk

tekstil tersebut yaitu :

1. Sentra Kaos dan Sablon Suci

2. Sentra Sepatu Cibaduyut

3. Sentra Jeans Cihampelas

41,41%

28,13% 10,23%

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

10

4. Sentra Rajut Binong Jati

5. Sentra Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah

6. Sentra Boneka Sukamulya

Dari keenam sentra industri TPT yang terdapat di Kota Bandung, Sentra Kaos

dan Sablon Suci adalah sentra industri yang termasuk industri tertua Di Kota

Bandung. Sentra Kaos Suci ini telah ada sejak tahun 1978 dan mulai terlihat

perkembangannya pada tahun 1982.

Dari data di tabel 1.3 dapat dilihat bahwa Sentra Industri Kaos Suci dari tahun

ke tahun mengalami peningkatan dalam beberapa aspek. Selain memiliki

peningkatan jumlah unit usaha, nilai investasi usaha dari sentra industri ini

merupakan yang terbesar dari lima jenis sentra industri TPT lainnya di Kota

Bandung dari kurun waktu 2008 sampai dengan tahun 2011. Namun pada tabel

tersebut terdapat data yang menunjukan bahwa peningkatan jumlah unit usaha di

Sentra Industri Kaos Suci justru berbanding terbalik dengan tingkat produksinya.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, tingkat kapasitas produksi Sentra Industri

Kaos Suci menurun dalam beberapa tahun kebelakang. Hal tersebut dapat

dijadikan indikasi bahwa terdapat masalah pada usaha di Sentra industri Kaos

Suci ini.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

11

NAMA

SENTRA POTENSI 2008 2009 2010 2011

Sentra Kain

Cigondewah

Jumlah unit usaha 197 198 217 217

Investasi (ribuan) 2,995,000 2,995,000 2,995,001 2,995,002

Kapasitas Produksi/thn (m²) 177300 178500 178500 178500

Sentra Kaos

dan Sablon Suci

Jumlah unit usaha 210 350 365 407

Investasi (ribuan) 71,675,000 75,345,000 82,568,000 84,715,000

Kapasitas Produksi (potong

kaos) - 36.695.975 29.154.223 21.773.000

Sentra Sepatu

Cibaduyut

Jumlah unit usaha 867 844 840 844

Investasi (ribuan) 14,669,123 23,970,675 22,670,575 23,970,675

Kapasitas Produksi - - - -

Sentra Rajut

Binongjati

Jumlah unit usaha 390 390 390 350

Investasi (ribuan) 15,600,000 15,600,000 15,600,000 14,600,000

Kapasitas Produksi (lusin) 1,123,200 1,123,200 1,123,200 965

Sentra Boneka

Sukamulya

Jumlah unit usaha 40 19 9 9

Investasi (ribuan) 1,600,000 760.000 360.000 360.000

Kapasitas Produksi (pcs) 150 65.000 30.000 30.000

Sentra Jeans

Cihampelas

Jumlah unit usaha 27 27 27 27

Investasi (ribuan) - - -

Kapasitas Produksi (lusin) 216 216 216 216

Tabel 1.3 Data Potensi Enam Sentra Industri di Kota Bandung

Sumber: Data yang telah diolah dari Seksi Industri Formal

DISKOPERINDAG Kota Bandung

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

12

Berikut tabel 1.4 menunjukkan tingkat hasil produksi Sentra Industri Kaos Suci dari

tahun 2009 sampai dengan 2011:

Tabel 1.4 Tingkat Hasil Produksi Sentra Industri Kaos Suci Tahun 2009 s/d 2011

Sumber : Data Koperasi Sentra Kaos Suci Bandung

Untuk memperkuat data tingkat hasil produksi Sentra Kaos Suci tersebut,

penulis telah meninjau langsung perihal tingkat produksi di sentra Kaos Suci ini

kepada tiga pengusaha konveksi di Sentra ini yaitu Aam Safitri (Mudji Sport and

Reklame), Yati (Diaz Production), dan Brhiyawan (Hendartono Outfit). Dari

ketiga pemilik usaha tersebut penulis memperoleh informasi bahwa tidak hanya

dari tahun 2009 sampai 2011 saja yang mengalami penurunan melainkan juga

pada tahun 2011 ke tahun 2012 pengusaha merasakan adanya penurunan jumlah

produksi walaupun tanpa mengetahui berapa jumlah detail penurunan yang

dialami. Di tahun selanjutnya, berbeda dengan tahun sebelumnya, terjadi sebuah

kenaikan tingkat produksi dari tahun 2012 ke 2014 dikarenakan adanya pemilihan

umum walikota Bandung dan presiden pada periode tersebut yang membuat

pesanan akan kaos kampanye mengalami kenaikan. Namun untuk selanjutnya

pada tahun 2014 ke tahun 2015, ketiga pengusaha merasakan adanya sedikit

penurunan tingkat produksi lagi walaupun tidak mengetahui jumlah pasti dari

penurunan tingkat produksi yang terjadi. Dari informasi yang penulis terima

tersebut, penulis menyimpulkan bahwa walaupun terdapat peningkatan tingkat

produksi dari tahun 2012 sampai tahun 2014, namun apabila dilihat secara

keseluruhan pada enam tahun terakhir (2009-2015) tingkat produksi pada sentra

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

13

kaos Suci kota Bandung secara dominan mengalami permasalahan penurunan

tingkat hasil produksi.

Selain fenomena yang telah dijabarkan diatas, berdasarkan informasi yang

diperoleh dari wawancara tidak terstruktur yang telah penulis lakukan kepada dua

pengusaha konveksi di Sentra Industri Kaos Suci pada masa pra penelitian,

penulis menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor dalam lingkungan internal

dan eksternal usaha dari para pengusaha yang cenderung dapat berpengaruh

kurang baik untuk jangka panjang usahanya.

Secara garis besar kemampuan-kemampuan dasar yang harus ada pada

seorang pengusaha tidak mereka kembangkan dan manfaatkan lebih jauh dalam

menjalankan usahanya. Para pengusaha konveksi di Suci belum memliliki

kemampuan manajemen umum yang baik. terbukti dengan tidak adanya

pembukuan rapi dan baku atas keuangan usaha mereka. Pemakaian uang kas

usaha pun masih bercampur dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari mereka.

Tidak adanya pembukuan yang baik dan tidak dipisahnya harta usaha dan harta

pribadi merupakan salah satu masalah yang ada dalam lingkungan internal usaha.

Selain itu setelah ditelaah lebih jauh mereka cenderung mudah puas dengan yang

sudah mereka miliki dan tidak mempunyai mimpi serta tindakan besar yang

dilakukan untuk menjadikan bisnisnya lebih sukses. Selama ini mereka hanya

menjalankan usahanya tanpa adanya mimpi dan harapan yang besar dimasa yang

akan datang. Karakter cepat puas tersebut membuat mereka cenderung malas

untuk menjadi bagian dari anggota koperasi dan mengikuti program yang

pemerintah sediakan untuk pengembangan usaha di sentra industri suci ini. Malas

mereka semata-mata merupakan kemalasan untuk mengurus segala persyaratan

administrasi untuk menjadi bagian dari koperasi tersebut. Namun disisi lain pada

kenyataannya para pengusaha tersebut sadar betul akan manfaat apa yang akan

diterima jika mengikuti program pemerintahan untuk sentra industri ini. Kedua

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

14

pengusaha konveksi ini sangat menyadari banyaknya benefit yang mereka akan

dapatkan diantaranya seperti pelatihan-pelatihan khusus mengenai usaha

konveksi, membuka link usaha, pelatihan manajemen keuangan usaha dan masih

banyak benefit lain yang bisa diperoleh apabila mereka mengikuti program-

program pelatihan yang telah disediakan oleh pemerintah.

1.3 Perumusan Masalah

Secara general rumusan permasalahan yang ada pada ketiga pengusaha di

Sentra Suci tersebut yang telah yaitu adanya penurunan tingkat kapasitas produksi

yang justru berbanding terbalik dengan tingkat jumlah unit usaha di Sentra

industri Kaos Suci yang meningkat setiap tahunnya. Sedangkan untuk menjadi

sentra industri yang berhasil tentunya tingkat kapasitas produksi merupakan hal

yang cukup berperan besar dalam menyumbang produk domestik regional bruto

(PDRB) di daerah tertentu. Jika ditelaah lebih dalam, diperoleh informasi bahwa

pengusaha di Sentra industri Kaos Suci ini belum memiliki kemampuan

manajemen umum dan sifat wirausaha yang baik. Para pengusaha di sentra ini

pada dasarnya memiliki keinginan untuk mengembangkan usahanya untuk

menjadi usaha yang lebih baik lagi, namun pada kenyataanya mereka belum

memiliki tindakan yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan usaha yang lebih

dari kondisi usahanya sekarang. Terbukti dengan belum adanya pembukuan

finansial usaha yang rapi dan baku. Selain itu mereka memiliki pola pikir bahwa

selama kebutuhan hidup mereka tercukupi, maka tidak diharuskan adanya

perlakuan atau effort lebih untuk mengembangkan usahanya untuk menjadi lebih

baik. Selama ini mereka hanya menjalankan usahanya tanpa adanya mimpi dan

harapan yang besar dimasa yang akan datang. Hal tersebut tentunya bertolak

belakang karakter atau sifat kewirausahaan yang seharunya ada pada seorang

entrepreneur. Permasalahan kurangnya optmisme yang ada dalam karakter

pengusaha tersebut bisa diindikasikan sebagai salah satu penyebab permasalahan

pada turunnya tingkat produksi yang terjadi di Sentra Industri Kaos Suci ini.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

15

Aspek karakter wirausaha tersebut termasuk kedalam masalah yang terdapat

dalam lingkungan internal usaha. Seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan

internal sangatlah berperan besar pada jalannya sebuah usaha, maka dari itu perlu

diteliti lebih jauh dengan mengidentifikasi lingkungan internal usaha pada

pengusaha di Sentra Industri Kaos Suci.

Sesuai dengan kebijakan pembangunan ekonomi Kota Bandung sebagaimana

tertuang dalam RPJMD Kota Bandung 2009-2013, pemerintah membagi industri

TPT di Kota Bandung menjadi enam sentra yang berpotensi untuk diikutan dalam

program-program penguatan industri TPT. Dengan adanya kebijakan pemerintah

kota Bandung tersebut seharusnya seluruh lapisan usaha konveksi di Sentra

Industri Kaos Suci ini dapat terlibat dalam program-program yang disediakan

pemerintah sehingga potensi yang ada di Sentra Industri ini semakin kuat. Namun

jika pada kenyataanya belum semua lapisan usaha konveksi di Sentra Industri

Kaos Suci ini terlibat dalam program-program pemerintah tersebut. Kebijakan

pemerintahan dalam suatu usaha juga termasuk didalam aspek lingkungan

eksternal usaha, maka dari itu perlu dilakukan penelitian lebih mendalam dengan

mengidentifikasi lingkungan eksernal usaha pada tiga pengusaha di Sentra

Industri Kaos Suci tersebut.

Bedasarkan data penurunan tingkat produksi pada Sentra Industri Kaos Suci

dan permasalahan dalam lingkungan internal dan eksternal yang telah dijelaskan

sebelumnya, penulis berasumsi bahwa dengan kondisi tersebut dibutuhkan sebuah

pengembangan dan perbaikan strategi pada ketiga usaha konveksi di Sentra

Industri Kaos Suci Kota Bandung tersebut. Pengembangan dan perbaikan strategi

dilakukan agar dapat memberikan saran dalam proses pemulihan nilai tingkat

produksi di Sentra Industri Kaos Suci yang menurun.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

16

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan fenomena yang ada, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimanakah peranan lingkungan internal pada usaha konveksi di Sentra

Industri Kaos Suci Kota Bandung?

Bagaimanakah peranan lingkungan eksternal pada usaha konveksi di Sentra

Industri Kaos Suci Kota Bandung?

Bagaimanakah Strategi pengembangan usaha yang dibutuhkan oleh para

pengusaha konveksi di Sentra Industri Kaos Suci jika dilihat dari lingkungan

internal dan eksternal usaha?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka tujuan

daripenelitian ini adalah :

Mengetahui peranan lingkungan internal pada usaha konveksi di Sentra

Industri Kaos Suci Kota Bandung.

Mengetahui peranan lingkungan eksternal pada usaha konveksi di Sentra

Industri Kaos Suci Kota Bandung.

Mengetahui strategi pengembangan usaha yang dibutuhkan oleh para

pengusaha konveksi di Sentra Industri Kaos Suci jika dilihat dari lingkungan

internal dan ekternal usaha.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

17

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi penulis

maupun para peneliti pembaca mengenai lingkungan internal dan eksternal

apa saja yang berperan pada usaha di Sentra Industri Kaos Suci Kota

Bandung. Selain itu penelitian ini dapat berguna sebagai tambahan informasi

dan referensi pada penelitian sejenis di masa yang akan datang.

1.6.2 Bagi Pemerintah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

pemerintah untuk dapat memberika kebijakan-kebijakan yang disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan para pengusaha di Kota Bandung khususnya

pada pengusaha di Sentra Industri Kaos Suci. Kebijakan tersebut ditujukan

agar dapat mengembangkan kemampuan berwirausaha para pelaku usaha di

Sentra Industri Kaos Suci sehingga Sentra Industri kaos Suci dapat lebih

berkembang dan dapat meningkatkan kapasitas produksi kedepannya.

1.6.3 Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pelaku

usaha khususnya para pengusaha di Sentra industri kaos Suci untuk

mengetahui lingkungan internal dan eksternal apa saja yang berperan dalam

usaha yang mereka jalankan. Sehingga para pengusaha di Sentra Industri

Kaos Suci dapat lebih membuka mata mengenai keadaan usaha yang sedang

dijalani. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran

mengenai pengembangan strategi usaha. Sehingga selain mengetahui aspek-

aspek internal dan eksternal usahanya juga diharapkan para pelaku usaha

dapat lebih berfokus pada hal-hal yang sebaiknya dilakukan dalam

mengembangkan usahanya.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

18

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian ini memberikan gambaran mengenai peranan lingkungan

internal dan eksternal yang terdapat pada usaha konveksi di Sentra Industri Kaos

Suci Kota Bandung. Selain itu penelitian ini juga memaparkan kondisi riil dari

pengusaha serta bisnis yang sedang dijalankannya saat ini dengan didasari oleh

aspek lingkungan internal dan eksternal usaha. Penelitian ini juga berfokus untuk

mengembangkan serta memperbaiki strategi usaha menggunakan analisis SWOT

dengan pendekatan wawancara secara semi terstruktur kepada pengusaha

Konveksi di Sentra Industri Kaos Suci Kota Bandung.

1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di wilayah Timur Kota Bandung,

lebih tepatnya di Kecamatan Cibeunyung Kidul. Objek penelitian yaitu

pengusaha konveksi kaos di Sentra Industri Kaos Suci Kota Bandung.

1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai dengan bulan

April 2016.

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang

penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan

sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokan atau ... Mesin Elektronik dan Aneka Industri Kota Bandung ... nilai

19

Pada bagian ini diuraikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar

dari analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka penelitian teoritis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian ini diuraikan tentang jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data dan metode analisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini diuraikan mengenai deskripsi objek penelitian, analisis data dan

pembahasan atas hasil pengolahan data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta

saran-saran yang diberikan kepada perusahaan dan pihak-pihak lain yang

membutuhkan.