bab i pendahuluan 1.1. latar belakangeprints.umm.ac.id/53438/2/bab i.pdf · 2019-09-18 ·...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Klub PROLANIS merupakan salah satu kegiatan dalam program PROLANIS
yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas
fisik pada pasien yang menderita penyakit kronis guna memberikan manfaat untuk
meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi. Sasaran program ini adalah
pasien hipertensi dan Diabetes Mellitus (DM) tipe 2. Senam PROLANIS ini diadakan
setiap minggunya di masing-masing Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Peserta
senam yaitu pasien hipertensi dan DM tipe 2 yang terdaftar sebagai pasien BPJS di FKTP
tersebut. Target keaktifan pasien berdasarkan kesepakatan BPJS dan FKTP adalah
minimal kehadiran pasien 50% setiap bulannya (BPJS Kesehatan, 2014). Hipertensi
merupakan fokus penyakit dalam penelitian ini sehingga dengan diadakannya program ini
seharusnya pasien hipertensi berupaya memanfaatkan adanya kegiatan senam sebaik
mungkin agar kesehatan dapat terjaga dan mendapatkan kualitas hidup yang optimal.
Hipertensi merupakan terjadinya peningkatan tekanan darah yang bersifat
menetap pada sistolik yaitu 140 mmHG atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih yang
berdasarkan pemeriksaan minimal 2 kali atau lebih dalam waktu yang berbeda (Lestari,
2016). Menurut World Health Organization (WHO) jumlah hipertensi
2
diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang
terus meningkat. WHO memperkirakan pada tahun 2025 sebanyak 29% penduduk di
dunia terkena hipertensi (WHO, 2013).Hipertensi dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Jannah, Nurhasanah, M, & Sartika
(2016)tentang faktor penyebab kejadian hipertensi didapatkan hasil bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kejadian hipertensi adalah umur, jenis kelamin, stress, dan merokok.
Pasien yang tidak aktif dalam mengikuti senam PROLANIS ini, dapat
menyebabkan terjadinyapeningkatan komplikasi dari hipertensi yang dialami yang dapat
menyerang organ lainnya dan yang paling fatal dapat mengancam jiwa mereka. Oleh karena
itu perlu adanya kesadaran diri dari masing-masing individu untuk mengikuti senam dan
juga adanya dukungan dari keluarga untuk menambah motivasi diri pasien agar dapat aktif
mengikuti senam demi menjaga kesehatannya (Wahyuningsih & Astuti, 2013).
Berdasarkan data kehadiran pasien hipertensi yang mengikuti senam PROLANIS
di Puskesmas Dau Kabupaten Malang. Dari total pasien yang terdaftar sebanyak 50 orang
rata-rata kehadiran tiap bulan sebanyak 23 orang atau 46%. Pada periode Oktober -
Desember tahun 2018 dari total pasien yang terdaftar di senam PROLANIS sebanyak 50
pasien, rata-rata kehadiran pasien tiap bulan sebanyak 19 orang pasien atau 38%. Data
tersebut mempunyai arti bahwa rata-rata tiap bulan jumlah pasien yang mengikuti senam
kurang dari 50% dari total pasien yang terdaftar di kegiatan senam PROLANIS Puskesmas
Dau Kabupaten Malang. Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan salah satu dari
program PROLANIS ini masih jauh dari target minimal yang ditetapkan yaitu minimal
50% (BPJS Kesehatan, 2014).
3
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Dau Kabupaten
Malang. Hasil wawancara bersama petugas kesehatan mengatakan bahwa pasien yang
datang senam jumlahnya hanya sebagian dari yang terdaftar di Puskesmas. Hal itu
disebabkan karena pasien tidak ada yang mengantar dan kurangnya motivasi pasien untuk
meningkatkan kesehatan.
Menurut Prasetyo H (2018) berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di
Wilayah Kerja Puskesmas Mangkoso Kabupaten Barru menunjukkan bahwa ada dua
faktor yang mempengaruhi keaktifan pasien hipertensi dalam mengikuti senam yaitu
motivasi dan dukungan keluarga. Pada penelitian lainnya yang dilakukan (Mustaqim, 2018)
didapatkan hasil bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan dalam mengikuti senam
yaitupengetahuan dan dukungan keluarga.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Mengikuti Senam Prolanis Pada
Pasien Hipertensi Di Puskesmas Dau Kabupaten Malang”. Dimana tujuan dari penelitian
ini adalah untuk melihat faktor pengetahuan, motivasi dan dukungan keluarga dengan
keaktifan dalam mengikuti senam PROLANIS.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang permasalahan pada penelitian ini adalah
“Apa saja faktor yang berhubungan dengan keaktifan dalam mengikuti senam Prolanis
pada pasien hipertensi di Pusksmas Dau, Kabupaten Malang”.
4
1.3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan keaktifan dalam mengikuti senam Prolanis pada pasien hipertensi di
Puskesmas Dau, Kabupaten Malang.
2. Tujuan Khusus
a. Identifikasi hubungan faktor pengetahuan dengan keaktifan pasien
hipertensi yang mengikuti senam Prolanis di Puskesmas Dau Kabupaten
Malang.
b. Identifikasi hubungan faktor dukungan keluarga dengan keaktifan pasien
hipertensi yang mengikuti senam Prolanis di Puskesmas Dau Kabupaten
Malang.
c. Identifikasi hubungan faktor motivasi dengan keaktifan pasien hipertensi
yang mengikuti senam Prolanis di Puskesmas Dau Kabupaten Malang.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan disiplin ilimu yang
telah dipelajari selama ini dan dapat menambah wawasan pengetahuan
danpengalaman terutama tentang faktor yang mempengaruhi keaktifan dalam
mengikuti senam Prolanis pada pasien hipertensi.
5
b. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah suatu informasi yang dapat
digunakan untuk menambah wawasan mengenai faktor yang mempengaruhi
keaktifan dalam mengikuti senam Prolanis pada pasien hipertensi.
c. Bagi Masyarakat Umum
Dapat menjadi ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat khususnya untuk
pasien hipertensi agar dapat meningkatkan keaktifan mengikuti senam Prolanis
untuk meningkatkan gaya hidup yang lebih sehat.
1.5. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang
mempunyai karakteristik yang relatif sama.
a. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo H pada tahun 2018 dengan judul
“Hubungan Dukungan Keluarga dan Motivasi Terhadap Keaktifan Penderita
Hipertensi Dalam Mengikuti Senam Prolanis”. Peneliti menggunakan metode
penelitian observasional analitik dengan analisis kuantitatif dengan pendekatan
Cross Sectional. Metode pengumpulan data dilakukan observasi. Setelah
dilakukan penelitian didapatkan hasil yaitu dukungan keluarga dan motivasi
memiliki hubungan terhadap keaktifan lansia dalam mengikuti senam prolanis
dengan hasil dukungan keluarga (p=0,02) dan motivasi (p=0,011).
b. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Ginting, 2018)dengan judul “Pengaruh
Pengetahuan Dan Sikap Penderita Hipertensi Tentang Hipertensi Terhadap
Keaktifan Dalam Mengikuti Kegiatan Prolanis Di Puskesmas Berastagi
Kabupaten Karo”. Peneliti menggunakan metode penelitian dengan desain
6
penelitian survei analitik. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil uji Chi
Square yaitu ada pengaruh yang signifikan antara Pengetahuan dan Keaktifan
Mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo dengan
hasil pengetahuan (p=0,027 < p=0,05).
c. Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Titik Yuswanti pada tahun 2018
dengan judul “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Lansia Mengikuti
Kegiatan Senam Di Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi Psikogeriatri RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang”. Peneliti menggunakan metode penelitian
yaitu pendekatan cross sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah
Simple Random Sampling. Setelah dilakukan penelitian berdasarkan hasil uji chi
square didapatkan nilai = 23,008 p= 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat
hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dengan Keaktifan Mengikuti
Senam pada Lansia di Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi Psikogeriatri RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang. Selain itu juga didapatkan hasil yang sama
dengan nilai chi square = 16,249 p=0,001 (p<0,05) bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara Fasilitas Kesehatan dengan Keaktifan Mengikuti Senam
pada Lansia di Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi Psikogeriatri RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang. Didapatkan hasil yang sama juga dengan
nilai chi square = 23,008 p=0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara Dukungan Keluarga dengan Keaktifan
Mengikuti Senam pada Lansia di Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi
Psikogeriatri RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Berdasarkan hasil uji
chi square juga didapatkan hasil yang sama dengan nilai = 12,758 p= 0,000
7
(p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Jarak
Lokasi Senam dengan Keaktifan Mengikuti Senam pada Lansia di
Pesanggrahan Adi Yuswa Instalasi Psikogeriatri RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang.
d. Penelitian lain yang dilakukan oleh Muhammad Mustaqim pada tahun 2018
dengan judul “Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Lansia
dalam Kegiatan Senam Lansia di Desa Kendal Sekaran Lamongan”. Peneliti
menggunakan metode penelitian pendekatan cross sectional dan mengajukan
hipotesis yaitu ada hubungan antara pengetahuan, fasilitas kesehatan, peran
keluarga, jarak lokasi senam dengan keaktifan mengikuti kegiatan senam di
Desa Kendal Sekaran Lamongan. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil
uji Chi Square yaitu ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dan
Keaktifan Mengikuti Senam Lansia di Posyandu Lansia di Desa Kendal
Sekaran Lamongan Kabupaten Lamongan dengan nilai chi square = 32,775
p= 0,000 p< 0,05. Selain itu juga didapatkan hasil uji Chi Square yaitu ada
hubungan yang bermakna antara Fasilitas Kesehatan dan Keaktifan Mengikuti
Senam Lansia di Posyandu Lansia di Desa Kendal Sekaran Lamongan
Kabupaten Lamongan dengan nilai chi square = 40,860 dan p= 0,001 p< 0,05.
Berdasarkan hasil uji chi square juga didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan
yang bermakna antara Peran Keluarga dan Keaktifan Mengikuti Senam Lansia
di Posyandu Lansia di Desa Kendal Sekaran Lamongan Kabupaten Lamongan
dengan nilai chi square = 23,379 dan p= 0,000 p< 0,05. Dan yang terakhir
didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara Jarak Lokasi
8
Senam dan Keaktifan Mengikuti Senam Lansia di Posyandu Lansia di Desa
Kendal Sekaran Lamongan Kabupaten Lamongan dengan nilai chi square =
29,957 dengan p= 0,000 (p<0,05).
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan diatas yang
digunakan peneliti sebagai pembanding, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan variabel penelitian, waktu penelitian dan lokasi penelitian
yang berbeda tentang “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan
Mengikuti Senam Prolanis Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Dau
Kabupaten Malang”.