bab i pendahuluan 1.1. sejarah berdirinya jurusan …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman...

42
PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN FISIKA FMIPA UNUD Jurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Udayana dibentuk melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana No. 613/PT.17/I.a.012/1984 tanggal 1 Juli 1984. Salah satu dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan di atas adalah adanya pemahaman untuk membentuk suatu wadah yang khusus digunakan untuk menangani ilmu-ilmu dasar (basic sciences). Di samping itu, disadari pula bahwasanya proses pembangunan di berbagai bidang melalui pemanfaatan ilmu-ilmu terapan (applied sciences) sangat membutuhkan dukungan dari perkembangan dan penguasaan ilmu-ilmu dasar. Sejalan dengan waktu, maka keputusan rektor di atas ditindaklanjuti oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi bernomor No. 63/DIKTI/Kep/1988 yang memutuskan bahwa kedudukan Sub-program Studi Fisika dikelola di bawah Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Surat keputusan tersebut juga menyatakan bahwa sub-program studi ini adalah program sarjana (S1) dan merupakan program studi antar fakultas yang dalam pelaksanaannya dilakukan kerjasama dengan FMIPA Universitas Airlangga. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Dirjen No. 92/DIKTI/Kep/1989 tertanggal 20 September 1989; maka Sub-program Studi Fisika diubah menjadi Program Studi Fisika. Program studi ini merupakan Program Studi antar Fakultas di bawah Rektor dan merupakan Program Strata 1 (S-1). Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0382/0/1993 tanggal 22 Oktober 1993 diputuskan untuk membentuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Udayana yang terdiri dari 3 program studi (PS) yaitu PS. Fisika, PS. Kimia dan PS. Biologi. Terakhir, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi tanggal 15 Januari 1994 maka FMIPA Universitas Udayana dinyatakan terdiri dari 3 jurusan yaitu Jurusan Fisika, Jurusan Kimia dan Jurusan Biologi. 1.2. JENJANG PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN Program-program pendidikan tinggi yang diselenggarakan dalam lingkungan Departemen Pendidikan Nasional diatur dalam 2 buah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI masing-masing bernomor No. 0211/U/1982 dan No. 0212/U/1982. Sesuai dengan keputusan ini, maka program pendidikan tinggi dibedakan ke dalam 2 kelompok yaitu Program Gelar dan Program Non-gelar. Program Gelar adalah program yang memberikan pengalaman belajar menuju ke suatu keahlian akademik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; sedangkan Program Non-gelar merupakan program yang memberikan pengalaman belajar menuju pembentukan keahlian dan ketrampilan profesional di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dikaitkan dengan pengelompokan program pendidikan tinggi di atas serta stratifikasi penyelenggaraan pendidikan tinggi menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 056/U/1994, maka Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana menyelenggarakan Program Pendidikan Strata 1 (S-1) yang harus diselesaikan dalam rentang waktu 8 – 14 semester, di mana lulusannya berhak untuk menyandang gelar Sarjana Sains (S.Si) Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan dari program pendidikan tinggi adalah menciptakan alumni yang beriman dan bertakwa kepada Ida Sanghyang Widhi/Tuhan Yang Mahaesa; berjiwa Pancasila, memiliki integritas dan kepribadian yang tinggi serta bersifat terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan bidang keahliannya. Pada jenjang pendidikan Strata 1 di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana, tujuan umum seperti yang diuraikan di atas masih harus dilengkapi dengan kemampuan untuk menguasai dasar-dasar keilmuan serta metodelogi riset di bidang ke-MIPA-an yang diarahkan agar alumni mampu untuk menemukenali, memahami, menjelaskan serta merumuskan solusi dari permasalahan di bidang ilmu-ilmu dasar dan diharapkan dapat secara kontinyu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang yang ditekuninya.

Upload: trinhdan

Post on 07-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN FISIKA FMIPA UNUD

Jurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Udayana dibentuk melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana No. 613/PT.17/I.a.012/1984 tanggal 1 Juli 1984. Salah satu dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan di atas adalah adanya pemahaman untuk membentuk suatu wadah yang khusus digunakan untuk menangani ilmu-ilmu dasar (basic sciences). Di samping itu, disadari pula bahwasanya proses pembangunan di berbagai bidang melalui pemanfaatan ilmu-ilmu terapan (applied sciences) sangat membutuhkan dukungan dari perkembangan dan penguasaan ilmu-ilmu dasar. Sejalan dengan waktu, maka keputusan rektor di atas ditindaklanjuti oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi bernomor No. 63/DIKTI/Kep/1988 yang memutuskan bahwa kedudukan Sub-program Studi Fisika dikelola di bawah Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Surat keputusan tersebut juga menyatakan bahwa sub-program studi ini adalah program sarjana (S1) dan merupakan program studi antar fakultas yang dalam pelaksanaannya dilakukan kerjasama dengan FMIPA Universitas Airlangga. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Dirjen No. 92/DIKTI/Kep/1989 tertanggal 20 September 1989; maka Sub-program Studi Fisika diubah menjadi Program Studi Fisika. Program studi ini merupakan Program Studi antar Fakultas di bawah Rektor dan merupakan Program Strata 1 (S-1). Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0382/0/1993 tanggal 22 Oktober 1993 diputuskan untuk membentuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Udayana yang terdiri dari 3 program studi (PS) yaitu PS. Fisika, PS. Kimia dan PS. Biologi. Terakhir, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi tanggal 15 Januari 1994 maka FMIPA Universitas Udayana dinyatakan terdiri dari 3 jurusan yaitu Jurusan Fisika, Jurusan Kimia dan Jurusan Biologi.

1.2. JENJANG PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN

Program-program pendidikan tinggi yang diselenggarakan dalam lingkungan Departemen Pendidikan Nasional diatur dalam 2 buah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI masing-masing bernomor No. 0211/U/1982 dan No. 0212/U/1982. Sesuai dengan keputusan ini, maka program pendidikan tinggi dibedakan ke dalam 2 kelompok yaitu Program Gelar dan Program Non-gelar. Program Gelar adalah program yang memberikan pengalaman belajar menuju ke suatu keahlian akademik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; sedangkan Program Non-gelar merupakan program yang memberikan pengalaman belajar menuju pembentukan keahlian dan ketrampilan profesional di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dikaitkan dengan pengelompokan program pendidikan tinggi di atas serta stratifikasi penyelenggaraan pendidikan tinggi menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 056/U/1994, maka Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana menyelenggarakan Program Pendidikan Strata 1 (S-1) yang harus diselesaikan dalam rentang waktu 8 – 14 semester, di mana lulusannya berhak untuk menyandang gelar Sarjana Sains (S.Si) Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan dari program pendidikan tinggi adalah menciptakan alumni yang beriman dan bertakwa kepada Ida Sanghyang Widhi/Tuhan Yang Mahaesa; berjiwa Pancasila, memiliki integritas dan kepribadian yang tinggi serta bersifat terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan bidang keahliannya. Pada jenjang pendidikan Strata 1 di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana, tujuan umum seperti yang diuraikan di atas masih harus dilengkapi dengan kemampuan untuk menguasai dasar-dasar keilmuan serta metodelogi riset di bidang ke-MIPA-an yang diarahkan agar alumni mampu untuk menemukenali, memahami, menjelaskan serta merumuskan solusi dari permasalahan di bidang ilmu-ilmu dasar dan diharapkan dapat secara kontinyu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang yang ditekuninya.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 2

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI

2.1. VISI

Visi Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana adalah “Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Melalui Pendalaman Ilmu-ilmu Fisika untuk Menunjang Pembangunan Nasional yang Berbudaya”

2.2. MISI

Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana mengemban misi sebagai berikut:

Mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi di bidang keilmuan Fisika yang berkualitas, unggul serta responsif dan adaptif terhadap kebutuhan pembangunan daerah dan nasional;

Meningkatkan kerjasama penelitian di bidang ilmu-ilmu Fisika di tingkat nasional dan internasional; Menciptakan lulusan yang unggul, mandiri, bermoral, kompetitif di tingkat nasional dan internasional

serta berwawasan kerakyatan; Mengoptimalkan potensi lokal dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka

meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

2.3. TUJUAN

Tujuan pendidikan sarjana fisika adalah agar dapat dimiliki kemampuan dasar Fisika dengan prilaku : a. Kemampuan pada taraf awal untuk menggunakan deduksi matematis berdasarkan sosok pengetahuan

(body of knowledge) fisika (perangkat keilmuan, kajian keilmuan, dan eksperimen) yang telah ada guna menjelaskan gejala/fakta empiris.

b. Memahami bagaimana teori digunakan untuk memprediksi fakta baru, memprakirakan gejala alam yang belum diketahui.

c. Kemampuan mempergunakan sistem pengamatan (observasi) yang terdiri atas sistem peralatan fisika untuk menguji teori melalui proses induksi statistik berdasarkan hasil observasi

d. Kemampuan menerapkan ilmu fisika pada bidang-bidang yang memerlukan dasar fisika serta mengikuti perkembangan keilmuan fisika.

e. Memiliki wawasan MIPA yang luas sehingga dapat menjelaskan berbagai gejala alam. f. Kemampuan membantu masyarakat dalam memahami berbagai gejala alam dan perkembangan ilmu

dan teknologi

Tujuan Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana adalah dapat mencapai tujuan pendidikan sarjana fisika, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Menciptakan suasana akademik yang kondusif dalam pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi di bidang keilmuan Fisika;

Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta mutu pengabdian pada masyarakat secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pembangunan di bidang keilmuan Fisika;

Menciptakan lulusan yang berkualitas : memiliki dasar keilmuan dan metode fisika yang kokoh untuk mampu bertumbuh mengikuti perkembangan jaman, mampu mandiri serta mampu berperan aktif dalam aktivitas pembangunan nasional dan mampu bersaing di era gobalisasi;

Mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha dalam mengoptimalkan potensi lokal untuk mewujudkan sistem pendidikan di bidang ilmu-ilmu dasar yang sesuai dengan kebutuhan pemba-ngunan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 3

BAB III ORGANISASI JURUSAN

3.1. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi di lingkungan Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Berikut adalah bagan struktur organisasi Jurusan Fisika:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Jurusan Fisika FMIPA UNUD

3.2. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BADAN ORGANIK JURUSAN

3.2.1. Unsur Pelaksana Akademik

Menurut peraturan-peraturan pemerintah, unsur pelaksana akademik di tingkat fakultas terdiri dari jurusan yang dipimpin oleh seorang ketua jurusan, laboratorium yang dipimpin oleh sorang ketua laboratorium dan kelompok dosen. Berikut adalah kutipan dari PP No. 60 Tahun 1999 tentang jurusan dan laboratorium sesuai dengan pasal 50 dan pasal 51:

3.2.1.1. Jurusan (pasal 50 PP No. 60 Tahun 1999):

(1) Jurusan merupakan unit pelaksana akademik yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dan bila memenuhi syarat dapat melaksanakan pendidikan program pasca sarjana dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/ atau kesenian tertentu

(2) Dalam jurusan dapat dibentuk laboratorium dan/atau studio (3) Jurusan terdiri atas:

a. Unsur Pimpinan: Ketua dan Sekretaris Jurusan b. Unsur Pelaksana Akademik: para Dosen

(4) Jurusan dipimpin oleh Ketua yang dibantu oleh Sekretaris (5) Ketua jurusan bertanggung jawab kepada Dekan Fakultas yang membawahinya (6) Ketua dan Sekretaris Jurusan diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat

kembali (7) Bilamana jurusan mempunyai laboratorium dan/atau studio, satuan pelaksana tersebut

dipimpin oleh seorang Kepala

Ketua Jurusan

Sekretaris Jurusan

Komisi Seminar & TA

Himpunan Mahasiswa Jurusan

Lab. Fisika Dasar & Pelayanan

Teknisi

Lab. Fisika Modern Teknisi

Lab. Fisika Terapan & Vakum Teknisi

Lab. Fisika Komputasi Teknisi

Lab. Fisika Gelombang & Optik Teknisi

Lab. Elektro & Mikroprosesor

Teknisi

Lab. Biofika Teknisi

Perpustakaan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 4

(8) Ketua dan Sekretaris Jurusan serta Ketua laboratorium/ studio diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan setelah mendapat pertimbangan Senat Fakultas

3.2.1.2. Laboratorium (pasal 51 PP No. 60 Tahun 1999):

Laboratorium/studio dipimpin oleh seorang dosen yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu dan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan. Saat ini di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana terdapat 7 laboratorium sebagaimana tampak pada Diagram Struktur Organisasi Jurusan Fisika FMIPA UNUD pada Gambar 1.1. Semua laboratorium disamping berfungsi sebagai fasilitas penunjang pendidikan, juga sebagai laboratorium penelitian untuk mahasiswa dan dosen.

3.2.1.3. Kelompok Dosen:

Berdasarkan Buku Statistik Universitas Udayana 2001/2002, jumlah tenaga dosen tetap yang tercatat di Jurusan Fisika sebanyak 35 orang yang terdiri dari 28 orang laki dan 7. Berikut adalah profil dosen di Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana:

Tabel 3.1. Profil Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNUD

Strata Pendidikan

Gender Bidang Keilmuan Total L P Fisika Peter-

nakan S1 14 3 15 2 17 S2 14 4 18 0 18 S3 0 0 0 0 0

Total 28 7 33 2 35

Seiring dengan upaya untuk meningkatkan kualitas dosen tetap, maka beberapa di antara mereka pada saat ini sedang melanjutkan studi ke strata yang lebih tinggi. Berikut adalah profil dosen FMIPA yang sedang studi lanjut:

Tabel 3.2. Profil Dosen Jurusan Fisika FMIPA yang Studi Lanjut

Strata Pendidikan

Gender Bidang Keilmuan Total

L P Fisika Lainnnya S2 7 2 9 0 9 S3 1 0 1 0 1

Total 8 2 10 0 10

3.2.2. Fungsi dan Tugas Pokok Personal Organisasi

Ketua Jurusan: ketua jurusan bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi di tingkat jurusan.

Sekretaris Jurusan: sekretaris berperan dalam melancarkan administrasi di jurusan

terutama yang terkait dengan proses pembelajaran.

Ketua-ketua Laboratorium: ketujuh ketua laboratorium di lingkungan Jurusan Fisika dengan dibantu oleh 8 orang teknisi bertanggung jawab dalam menyiapkan satuan acara praktikum serta modul praktikum; bertugas untuk memeriksa dan merawat peralatan laboratorium serta membuat Program Kerja Semester untuk laboratorium yang dipimpinnya.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 5

Komisi Seminar dan Tugas Akhir (TA): komisi ini berperan dalam mengatur pelaksanaan seminar dan tugas akhir mahasiswa. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab dari komisi ini di antaranya: menetapkan dosen pengajar seminar dan pembimbing TA, melaksanakan seminar dan administrasi pelaksanaan TA serta mengevaluasi hasil karya mahasiswa (TA) yang dihasilkan. Komisi ini diketuai oleh seorang dosen yang ber-anggotakan 7 orang dosen yang diambil dari 3 kelompok bidang kajian (KBK) yang ada di Jurusan Fisika FMIPA UNUD.

Perpustakaan Jurusan: terlepas dari belum memadainya jumlah buku teks yang tersedia,

maka semenjak didirikannya Jurusan Fisika telah ada perpustakaan jurusan yang dikelola oleh seorang pegawai.

Himpunan Mahasiswa Jurusan: wadah ini merupakan organisasi kemahasiswaan di

tingkat jurusan yang diarahkan sebagai wahana mahasiswa dalam mengekpresikan jati dirinya serta menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 6

BAB IV KEMAHASISWAAN

4.1. MAHASISWA JURUSAN FISIKA

Seperti yang dinyatakan dalam Statuta Universitas Udayana, yang disebut mahasiswa UNUD adalah peserta didik yang terdaftar di UNUD dan merupakan bagian dari sivitas akademika UNUD. Selain itu juga disebutkan bahwa Bidang Kemahasiswaan merupakan subsistem pendidikan tinggi yang mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan, pengendalian dan pendanaan serta evaluasi kegiatan ekstra kurikuler yang meliputi: (1) Pengembangan Penalaran dan Keilmuan; (2) Pengembangan Minat dan Kegemaran; (3) Peningkatan Kesejahtraan Mahasiswa dan (4) Bakti Sosial Mahasiswa. Statuta yang sama juga mengatur tentang hak dan kewajiban mahasiswa UNUD – termasuk di dalamnya mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA; sebagai berikut: Hak Mahasiswa:

1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab 2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan pelayanan bidang akademik 3. Memanfaatkan fasilitas yang ada di UNUD dalam rangka proses belajar 4. Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab 5. Memperoleh layanan informasi berkaitan dengan program studinya 6. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan, dengan persyaratan yang berlaku 7. Memperoleh layanan kesejahtraan sesuai dengan kemampuan UNUD 8. Memanfaatkan sumber daya UNUD melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan 9. Turut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa 10. Memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang cacat

Kewajiban Mahasiswa:

1. Ikut menanggung biaya pendidikan, kecuali bagi mereka yang dibebaskan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Patuh pada semua peraturan yang berlaku di UNUD 3. Ikut memelihara sarana, prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan kampus 4. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian 5. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional 6. Menjaga kewibawaan dan nama baik UNUD

4.2. ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI JURUSAN FISIKA FMIPA

Organisasi kemahasiswaan di Fakultas MIPA Universitas Udayana terdiri dari Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan-himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Organisasi kemahasiswaan di lingkungan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana adalah Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) : suatu organisasi ke-mahasiswaan yang ada di Jurusan Fisika yang dipilih secara langsung oleh mahasiswa jurusan serta disahkan dan dilantik oleh Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan FMIPA Universitas Udayana 4.3. PEMBINAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya, maka ada 4 jenis kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana. Berikut adalah uraian mengenai pembinaan dari setiap kegiatan tersebut: 4.3.1. Pembinaan Bidang Penalaran dan Keilmuan

Pembinaan kegiatan kemahasiswaan di bidang Penalaran dan Keilmuan di Jurusan Fisika ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan analisis dan kreativitasnya terutama pada bidang-bidang ilmu yang ditekuni. Beberapa bentuk kegiatan yang telah dan dapat dikerjakan meliputi program-program berikut:

Lomba Karya Inovatif Produktif (LKIP) dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 7

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) melalui Kelompok-kelompok Studi Bidang Ilmu Pameran Ilmiah Penerbitan Majalah Mahasiswa Seminar-seminar Ilmiah Mahasiswa Riset-riset Institusional

4.3.2. Pembinaan Bidang Minat dan Bakat

Selain melalui aktivitas olahraga sepakbola yang dapat dikembangkan melalui PS MIPA, maka pembinaan di bidang Minat dan Bakat ini dikoordinasikan melalui Unit-unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Udayana. Beberapa jenis UKM yang dapat dipilih oleh mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas MIPA di antaranya:

Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) Paduan Suara Seni Tari Drum Band Seni Drama/Teater Resimen Mahasiswa Kegiatan keolahragaan lainnya

4.3.3. Pembinaan Kesejahtraan Mahasiswa

Bidang kesejahtraan mahasiswa juga mendapatkan perhatian yang sama bobotnya dari Universitas Udayana. Beberapa unit/kegiatan yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahtraan mahasiswa Universitas Udayana – termasuk mahasiswa Jurusan Fakultas MIPA; dapat disebutkan sebagai berikut:

Poliklinik: salah satu bentuk pelayanan kesejahtraan mahasiswa UNUD di bidang kesehatan adalah telah tersedianya poliklinik yang berlokasi di Gedung AU Kampus Bukit Jimbaran.

Koperasi Mahasiswa: unit ini merupakan salah satu fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa yang ditujukan terutama untuk memenuhi sebagian keperluan pendidikan yang diikuti.

Beasiswa: untuk membantu dan meringankan beban biaya pendidikan yang harus ditanggung mahasiswa maka ada beberapa bentuk beasiswa yang dapat diperoleh, di antaranya: Beasiswa Yayasan Supersemar Beasiswa PT. Djarum Kudus Beasiswa PT. Gudang Garam Beasiswa Yayasan Salim Group Beasiswa Yayasan Pendidikan dan Kesejahtraan PLN Beasiswa Astra International Inc. Beasiswa Tunjangan Ikatan Dinas (TID)

Persyaratan untuk memperoleh beasiswa – selain persyaratan khusus yang ditetapkan oleh pemberi beasiswa; umumnya memperhatikan prestasi mahasiswa dalam bentuk Indeks Prestasi Akademik (IPK), jumlah satuan kredit semester (sks) yang telah dikumpulkan dan keterangan tidak mampu dari orangtua/wali mahasiswa.

4.3.4. Pembinaan Bakti Sosial Mahasiswa

Kegiatan bakti sosial mahasiswa di lingkungan Jurusan Fisika ditujukan untuk mendekatkan sivitas jurusan terutama mahasiswa dengan lingkungannya. Melalui aktivitas ini diharapkan tumbuh dan berkembang kepekaan mahasiswa dalam melihat persoalan-persoalan di masyarakat termasuk melatih mahasiswa dalam mengimplementasikan teori-teori yang diperolehnya di bangku kuliah. Kegiatan bakti sosial mahasiswa ini dapat diadakan pada lingkup fakultas maupun dilakukan oleh masing-masing himpunan-himpunan mahasiswa yang ada di masing-masing jurusan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 8

BAB V PENDIDIKAN DAN KURIKULUM

5.1. PENDIDIKAN DI JURUSAN FISIKA FMIPA

Tujuan pendidikan di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana adalah menyiapkan tenaga-tenaga pembangunan yang menguasai ilmu-ilmu Fisika baik dari sisi teori maupun praktis, memahami kaidah-kaidah dan metodelogi ilmiah khususnya di bidang keilmuannya, berjiwa Pancasila, tanggap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi sehingga mampu untuk berpikir, bersikap dan bertindak sebagai sebagai seorang ilmuwan yang adaptif dan responsif pada tuntutan pembangunan. Di dalam pengelolaan sistem pendidikan tinggi terdapat 5 faktor yang harus diperhatikan secara seksama sehingga kinerja sistem dapat dioptimalkan. Kelima faktor tersebut adalah:

1. Faktor mahasiswa sebagai anak didik, yang secara kodrati memiliki perbedaan-perbedaan individu baik dalam bakat, minat maupun kemampuan akademik;

2. Faktor tuntutan kebutuhan masyarakat dan tenaga ahli yang semakin meningkat; 3. Faktor perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni yang semakin pesat; 4. Faktor tenaga administratif yang mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan kegiatan

pendidikan; 5. Faktor dosen sebagai pelaksana pendidikan dalam penyelenggaran proses pembelajaran.

Memperhatikan uraian di atas, agar diperoleh suatu keluaran sistem pendidikan yang

berkualitas haruslah diupayakan agar terjadi sinergi yang optimal dari kelima komponen tersebut. Salah satu bentuk sistem pendidikan tinggi yang dipandang sesuai dengan tujuan tersebut adalah SISTEM KREDIT SEMESTER (SKS). Sistem ini mempunyai 2 tujuan yang sangat penting, yaitu: 5.1.1. Tujuan Umum SKS

SKS bertujuan agar suatu perguruan tinggi dapat memenuhi tuntutan pembangunan melalui penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel, di mana melalui cara ini akan memberikan kemungkinan yang lebih luas kepada peserta didik untuk menentukan macam dan jenjang profesi yang dikehendakinya.

5.1.2. Tujuan Khusus SKS

Memberikan kesempatan kepada peserta didik yang cakap dan giat belajar dapat menyelesaikan studinya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya;

Memberikan kesempatan kepada peserta didik dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya;

Untuk memungkinkan agar sistem pendidikan dengan masukan (input) dan keluaran (output) yang berimbang dapat dilaksanakan;

Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini;

Untuk memungkinkan sistem evaluasi belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya;

Untuk memungkinkan terjadinya pengalihan (transfer) kredit antar jurusan atau antar fakultas dalam suatu perguruan tinggi;

Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi satu ke perguruan tinggi lainnya.

5.2. PENGERTIAN DASAR SKS

5.2.1. Sistem Kredit

Sistem kredit adalah suatu sistem penghargaan terhadap beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan beban penyelenggaraan program pendidikan yang dinyatakan dalam ‘kredit’. Kredit adalah suatu unit atau satuan yang menyatakan isi suatu mata kuliah secara kuantitatif. Ter-dapat beberapa ciri Sistem Kredit, yaitu:

Setiap mata kuliah diberikan harga dinamakan ‘Nilai Kredit’

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 9

Besarnya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama Nilai kredit untuk setiap mata kuliah ditentukan atas dasar besarnya usaha yang diperlukan

untuk penyelesaian tugas-tugas yang dinyatakan dalam kegiatan perkuliahan, praktikum, kerja lapangan atau tugas-tugas lain

5.2.2. Sistem Semester

Sistem semester adalah suatu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang menggunakan satuan waktu terkecil tengah tahunan yang disebut ‘semester’. Satuan waktu ini menyatakan lamanya suatu program pendidikan pada suatu jenjang. Satu semester setara dengan 18 – 20 minggu kerja (minggu perkuliahan efektif) termasuk ujian akhir; atau sebanyak-banyaknya 22 minggu kerja termasuk waktu evaluasi ulang dan minggu tenang.

Penyelenggaraan pendidikan dalam 1 semester dapat terdiri dari kegiatan-kegiatan perkuliahan teori, praktikum, kerja lapangan dalam bentuk tatap muka ataupun kegiatan akademik terstruktur dan mandiri lainnya. Di setiap semester disajikan sejumlah mata kuliah di mana masing-masing mata kuliah mempunyai bobot yang dinyatakan dalam ‘satuan kredit semester’ (sks) sesuai dengan yang ditetapkan pada kurikulum masing-masing jurusan.

5.3. NILAI KREDIT DAN BEBAN STUDI

5.3.1. Nilai Kredit Semester untuk Perkuliahan

Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu mata kuliah. Nilai 1 satuan kredit semester (1 sks) ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan per minggu selama 1 semester, yang mencakup:

A. Kegiatan Mahasiswa:

50 menit tatap muka terjadwal dengan dosen; misalnya dalam bentuk perkuliahan; 60 menit acara akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi

direncanakan oleh dosen; misalnya pekerjaan rumah atau latihan penyelesaian soal; 60 menit kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan untuk

mempersiapkan, mendalami atau tujuan lain dari suatu tugas akademik; misalnya mahasiswa membaca buku-buku referensi perkuliahan.

B. Kegiatan Tenaga Pengajar:

50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa; misalnya dalam bentuk perkuliahan;

60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur; 60 menit acara pengembangan materi perkuliahan.

5.3.2. Nilai Kredit Semester untuk Seminar

Untuk penyelenggaraan seminar di mana mahasiswa diwajibkan memberikan penyajian pada suatu forum ilmiah, 1 sks diartikan sama seperti penyelenggaraan perkuliahan – yaitu mengandung acara 50 menit tatap muka terjadwal per minggu.

5.3.3. Nilai Kredit Semester untuk Praktikum

Untuk penyelenggaraan praktikum di laboratorium, 1 sks setara dengan beban tugas di laboratorium sebanyak 2 – 3 jam per minggu selama 1 semester

5.3.4. Nilai Kredit Semester untuk Penelitian

Nilai kredit untuk kegiatan penelitian dalam penyelesaian Tugas Akhir (TA) yang berbentuk skripsi atau thesis dan sejenisnya ditetapkan 1 sks setara dengan beban tugas penelitian sebanyak 3 – 4 jam per hari selama 1 bulan (25 hari kerja).

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 10

5.3.5. Nilai Kredit Semester untuk Praktek Kerja Lapangan dan Sejenisnya

Satu satuan kredit semester (1 sks) setara dengan penyelesaian kegiatan selama 2 – 5 jam per minggu selama 1 semester atau selama 32 – 80 jam per semester. 5.3.6. Beban Studi dalam Semester

Beban studi dalam 1 semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Secara umum seseorang rata-rata bekerja 6 – 8 jam per hari selama 6 hari berturut-turut. Seorang mahasiswa dituntut untuk bekerja lebih lama sebab tidak saja ia bekerja pada siang hari (mengikuti kegiatan perkuliahan) juga ia harus mempersiapkan kegiatan mandiri di malam hari.

Jika dianggap seorang mahasiswa bekerja rata-rata 6 – 8 jam di di siang hari dan 2 jam di malam hari, maka seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar sebanyak 8 – 10 jam per hari selama 1 minggu. Mengingat bahwa 1 sks setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16 – 20 satuan kredit semester (sks).

Dalam penentuan beban studi 1 semester dari seorang mahasiswa sangatlah perlu diperhatikan

kemampuan individunya. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi seorang mahasiswa pada semester sebelumnya yang dinyatakan dalam ukuran Indeks Prestasi (IP). Besarnya IP seorang mahasiswa pada suatu semester dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut:

n

1ii

n

1iii

K

NAK IP

di mana:

IP = Indeks Prestasi Ki = Bobot dari Mata Kuliah ke – i yang Diikuti NAi = Markah (grade) dari Nilai Akhir yang Diperoleh

Perlu untuk dicatat bahwa dalam penyelenggaraan program studi strata 1 (S1), maka seluruh mahasiswa yang duduk di semester I (mahasiswa baru) diberikan beban belajar normal sebesar 18 sks. Berdasarkan perolehan nilai pada semester ini, maka IP mahasiswa tersebut dihitung untuk menentukan beban belajar pada semester berikutnya.

5.4. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI FMIPA

Dalam pelaksanaan pendidikan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) , administrasi SKS memegang peranan yang sangat penting. Agar pelaksanaan SKS tidak mengalami hambatan, maka diperlukan adanya saling pengertian dan kerjasama yang baik dari segenap komponen yang terlibat di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan dalam menyelenggarakan sistem tersebut. Tahapan kegiatan dalam administrasi SKS untuk setiap semester akademik dapat dijabarkan sebagai berikut: Persiapan: setelah mahasiswa melunasi SPP untuk semester yang akan berjalan di bank yang

ditunjuk; maka dengan menggunakan bukti setoran SPP tersebut mahasiswa meregistrasikan dirinya di Bagian Akademik UNUD. Selanjutnya, dengan menunjukkan bukti setoran SPP mahasiswa dapat mengambil Kartu Rencana Studi (KRS) di Sub-bagian Akademik Fakultas MIPA

Pengisian KRS: mahasiswa yang telah mengambil KRS-nya selanjutnya dengan bantuan Dosen

Pembimbing Akademik (PA) yang ditentukan oleh jurusan mengisi KRS yang berangkap 3. Kecuali untuk mahasiswa semester I yang beban studinya telah ditentukan, maka beban studi maksimum yang dapat diambil ditentukan oleh perolehan IP pada semester sebelumnya. Setelah diisi dan ditandangani oleh mahasiswa dan PA-nya maka KRS lembar ke-1 dikembalikan ke Sub-

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 11

bagian Akademik Fakultas untuk diolah; lembar ke-2 dipegang oleh PA dan lembar ke-3 dipegang oleh mahasiswa yang bersangkutan.

Perubahan Rencana Studi: jika mahasiswa bermaksud untuk mengganti atau membatalkan 1 atau

lebih mata kuliah yang terlanjur diisi pada KRS-nya; maka mahasiswa dapat meminta Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS) di Sub-bagian Akademik Fakultas MIPA (rangkap 2). Lembar KPRS berisi persetujuan dari dosen yang mata kuliahnya batal diikuti/diganti, persetujuan dari dosen pengganti serta persetujuan dari PA. Lembar ke-1 dari KPRS diserahkan ke Sub-bagian Akademik Fakultas MIPA dan lembar ke-2 disimpan oleh mahasiswa.

5.4.1. Kegiatan pada Awal Proses Perkuliahan

Pada awal perkuliahan di setiap semester, seluruh pengajar di Jurusan Fisika FMIPA diwajibkan untuk menyampaian Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk setiap mata kuliah yang diasuhnya kepada mahasiswa. Secara umum, suatu SAP harus berisi hal-hal berikut:

Tujuan perkuliahan yang ingin dicapai Pokok serta sub-pokok bahasan yang akan dibicarakan selama masa perkuliahan Cara penilaian keberhasilan belajar mahasiswa Referensi dan pustaka yang digunakan Hal-hal lain yang dipandang perlu untuk diketahui mahasiswa

5.4.2. Tata Tertib Pelaksanaan Perkuliahan

Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan perkuliahan, praktikum, praktek kerja lapangan dan kegiatan pendidikan lainnya yang telah diprogramnya secara tertib. Pada setiap acara perkuliahan, Sub-bagian Akademik FMIPA akan menyediakan Daftar Kehadiran Mahasiswa (DKM) dan Daftar Kehadiran Dosen (DKD) yang keduanya berangkap 2. Berikut adalah kewajiban mahasiswa dan dosen dalam kegiatan pembelajaran di Jurusan Fisika Fakultas MIPA:

5.4.2.1. Kewajiban Mahasiswa

Setiap mahasiswa diwajibkan hadir dalam kegiatan perkuliahan sekurang-kurangnya 75% dari seluruh pertemuan yang terjadwal pada suatu semester

Seandainya mahasiswa berhalangan hadir – sebagai misal karena sakit atau sedang melakukan kegiatan kemahasiswaan yang terorganisasi, maka ketakhadirannya dianggap sah bila telah disertai dengan surat keterangan (keterangan dokter, keterangan HMJ dan sebagainya)

Pada setiap kehadirannya, mahasiswa harus mengisi DKM yang telah disediakan Koordinator Tingkat (KORTI) yang dipilih di antara sesama mahasiswa berkewajiban untuk

memeriksa presensi dosen pengajar Koordinator Tingkat (KORTI) berkewajiban untuk segera melapor ke Sub-bagian Akademik

dan Ketua Jurusan jika ada pengajar yang berturut-turut tidak hadir 3 kali dalam kegiatan perkuliahan.

Sanksi: mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75% tidak diperkenankan untuk mengikuti

Ujian Akhir Semester (UAS)

5.4.2.2. Kewajiban Dosen

Setiap dosen diwajibkan untuk menyelenggarakan kegiatan perkuliahan sekurang-kurangnya 75% dari seluruh pertemuan yang terjadwal pada suatu semester

Pada setiap perkuliahan, dosen diwajibkan untuk mengisi DKD yang dipegang oleh KORTI mahasiswa

Evaluasi hasil belajar tidak dapat dilakukan jika kegiatan perkuliahan kurang dari 75% dari pertemuan yang terjadwal. Jika kondisi ini terjadi, maka evaluasi hasil belajar untuk mata kuliah yang bersangkutan ditentukan oleh jurusan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 12

Sanksi: dosen yang kehadirannya kurang dari 75% dalam suatu proses pembelajaran tanpa keterangan yang jelas diberikan sanksi administrasi oleh jurusan. Bentuk sanksi ditentukan oleh Senat FMIPA Universitas Udayana.

5.4.3. Administrasi Sistem Kredit

Seperti yang telah dijelaskan di bagian-bagian sebelumnya – kecuali untuk mahasiswa semester I; maka beban mata kuliah maksimal yang dapat diambil pada suatu semester akan ditentukan oleh nilai IP di semester sebelumnya. Tabel berikut menunjukkan beban maksimal yang diperkenankan berdasarkan IP yang diperoleh:

Tabel 4.1. Perolehan IP dan Beban Maksimal Perkuliahan

RENTANG IP BEBAN MAKSIMAL KREDIT IP 3,00 24 sks

2,50 IP 3,00 21 sks 2,00 IP 2,50 18 sks 1,50 IP 2,00 15 skk

IP 1,50 12 sks

5.4.4. Bimbingan Akademik

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang tersedia secara terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada terbimbing agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka kepada mahasiswa harus diberikan bimbingan dan penerangan tentang cara-cara pemanfaatan waktu belajar dengan menggunakan Sistem Kredit Semester. Yang bertugas memberikan bimbingan tersebut adalah Dosen Pembimbing Akademik (PA)

5.4.5. Pembimbing Akademik

Untuk dapat menjadi seorang pembimbing akademik, maka seorang dosen di lingkungan Jurusan Fisika harus memenuhi syarat-syarat berikut:

Berstatus dosen tetap di Jurusan Fisika Fakultas MIPA; Serendah-rendahnya memiliki jabatan akademik Lektor (Gol. III/c ke atas) atau telah

diberikan kewenangan sebagai PA oleh Dekan Fakultas MIPA. Peranan, tugas dan tanggung jawab seorang PA terhadap mahasiswa bimbingannya adalah

mengupayakan agar terbimbing memperoleh hasil optimal dalam studinya, misalnya dalam bentuk: Memberikan penjelasan dan petunjuk kepada mahasiswa tentang program studi yang

diikutinya; Memberikan bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa dalam pemilihan mata kuliah sesuai

dengan program studinya; Memberikan bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa tentang cara-cara belajar; Meneliti dan memberikan persetujuan atas perubahan rencana studi mahasiswa; Membuat, menyusun dan menyimpan secara rahasia data mahasiswa yang dibimbingnya; Memberikan peringatan kepada mahasiswa yang prestasinya rendah – dan apaila dianggap

perlu, membuat laporan tertulis kepada orangtua/wali mahasiswa; Menyediakan waktu yang cukup untuk konsultasi dengan mahasiswa yang dibimbingnya. Setiap PA dapat membimbing hingga maksimal 20 orang, kecuali rasio jumlah mahasiswa

terhadap jumlah dosen yang berhak sebagai PA lebih besar dari 20. Setiap PA membimbing seorang mahasiswa dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4 (empat) semester, kecuali dipandang perlu untuk mengadakan penggantian PA bagi mahasiswa tersebut sebelum periode tersebut terpenuhi. Pembimbing Akademik dan bimbingannya di lingkungan Jurusan Fisika ditetapkan melalui surat keputusan Dekan Fakultas MIPA.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 13

5.4.6. Tugas dan Kewajiban Terbimbing pada PA-nya

Setiap mahasiswa yang dibimbing mempunyai kewajiban terhadap pembimbingnya sebagai berikut: Berkonsultasi dengan PA dalam menyusun rencana studi; Melaporkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam menyelesaikan studinya; Berkonsultasi dengan PA sesuai dengan keperluan.

5.5. ATURAN UMUM PELAKSANAAN KKN, SEMINAR DAN TUGAS AKHIR

5.5.1. Aturan Umum KKN

Mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan bagian dari kurikulum nasional ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa pengalaman keilmuan, teknologi dan seni melalui interaksi secara langsung dengan masyarakat luar kampus. Berikut adalah aturan umum mengenai KKN: Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah KKN setelah yang bersangkutan mengumpulkan

kredit sekurang-kurangnya 125 sks; Bobot untuk mata kuliah KKN – sesuai dengan aturan yang berlaku di Universitas Udayana

ditetapkan sebanyak 3 sks; Pedoman pelaksanaan dan administrasi kegiatan KKN dilakukan terpadu oleh Lembaga

Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Universitas Udayana; Waktu penyelenggaraan KKN ditetapkan oleh LPM Universitas Udayana.

5.5.2. Aturan Umum Seminar

Mata kuliah Kuliah Seminar yang merupakan bagian dari kurikulum nasional ditujukan untuk melatih mahasiswa dalam menuangkan pemikiran keilmuannya baik dalam bentuk bahasa lisan dan atau tulisan. Berikut adalah aturan umum mengenai Seminar:

Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah Seminar setelah yang bersangkutan mengumpulkan kredit sekurang-kurangnya 110 sks dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00 tanpa ada nilai E;

Bobot untuk mata kuliah seminar – sesuai dengan kurikulum nasional ditetapkan sebanyak 2 sks;

Pedoman pelaksanaan mata kuliah seminar diatur lebih lanjut oleh jurusan.

5.5.3. Aturan Umum TA

Untuk menyelesaikan studinya di jurusan Fisika Fakultas MIPA dan berhak menyandang gelar Sarjana Sains (S.Si) Fisika, seorang mahasiswa diwajibkan untuk membuat suatu Tugas Akhir (TA) yang diujikan dalam bentuk Ujian Sarjana. TA (atau dikenal dengan nama skripsi) merupakan karya ilmiah mahasiswa di bidang keilmuannya yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan atau bentuk-bentuk lain yang ditetapkan oleh jurusan. Dalam menyusun TA, maka seorang mahasiswa akan dibimbing oleh 2 orang dosen pembimbing di mana persyaratan pembimbing – sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koordinator bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tanggal 24 Agustus 1999 diatur sebagaimana diberikan pada Tabel 4.2

Tidak seperti halnya dengan mata kuliah-mata kuliah yang lain yang pelaksanaannya dikerjakan dalam 1 semester akademik, maka waktu penyelesaian TA yang dialokasikan adalah 2 semester akademik. Seandainya dalam rentang waktu tersebut mahasiswa belum mampu menyelesaikan TA-nya, maka pembimbing TA harus memberitahukan jurusan dan jurusan melaporkan kepada Dekan Fakultas MIPA.

Tatacara pelaksanaan TA, metode penulisan dan aturan lain yang dipandang perlu akan dibuat

oleh masing-masing jurusan di lingkungan Fakultas MIPA dalam bentuk Pedoman Tugas Akhir yang terpisah dari pedoman ini.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 14

Tabel 4.2. Wewenang dan Tanggung Jawab dalam Kegiatan Bimbingan Pembuatan Skripsi, Thesis dan Disertasi

No Jabatan Pendidikan Skripsi Thesis Disertasi

1 Asisten Ahli S1/D. IV B – – S2/Sp. I M B – S3/Sp. II M M B

2 Lektor S1/D. IV M – – S2/Sp. I M M – S3/Sp. II M M B

3 Lektor Kepala

S1/D. IV M – – S2/Sp. I M M B S3/Sp. II M M M

4 Guru Besar S1/D. IV

M M M S2/Sp. I S3/Sp. II

Keterangan:

S1/D. IV : Pendidikan Sarjana/Diploma ; S2/Sp. I : Pendidikan Magister/Spesialis I S3/Sp. II : Pendidikan Doktor/Spesialis II ; B : Membantu dosen yang lebih senior

D : Ditugaskan atas tanggung jawab dosen yang lebih senior yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh dalam bidang tugasnya ; M: Melaksanakan tugas secara mandiri

5.6. EVALUASI PERKULIAHAN DAN KELULUSAN

5. 6.1. SISTEM PENILAIAN

5.6.1.1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan meliputi 2 hal yaitu:

A. Evaluasi keberhasilan proses penyelenggaraan pendidikan yang meliputi cara penyelenggaraan pendidikan, kedekatan sasaran dengan tujuan serta keikutsertaan mahasiswa dalam acara pendidikan. Evaluasi ini lebih mentikberatkan kepada penilaian aspek manajemen pendidikan tinggi.

B. Evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam menjalani acara penyelenggaraan pendidikan yang

menunjukkan keberhasilan ‘diolahnya’ mahasiswa dari masukan mentah (raw input) menjadi keluaran (output) yang matang. Evaluasi ini diselenggarakan dengan cara mengumpulkan informasi tentang jumlah mahasiswa yang telah mencapai tujuan seperti yang tertuang dalam kurikulum melalui penyelenggaraan ujian, tugas-tugas dan sejenisnya.

5.6.1.2. Frekuensi Evaluasi

Keberhasilan belajar mahasiswa harus dievaluasi sekurang-kurangnya 2 kali dalam semester akademik yang berjalan, dalam bentuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Di akhir semester, seorang dosen diharuskan untuk menyerahkan hasil evaluasi mahasiswa untuk mata kuliah yang diasuhnya ke Sub-bagian Akademik Fakultas MIPA. Jadwal UAS dan batas akhir penyerahan nilai untuk tahun ajaran 2001/2002 diatur dalam Kalender Akademik UNUD seperti yang tercantum dalam lampiran pedoman ini.

5.6.1.3. Norma Evaluasi

Norma Evaluasi merupakan metode yang digunakan dalam proses evaluasi keberhasilan belajar

mahasiswa. Terdapat 2 metode yang lazim digunakan, yaitu Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan

Penilaian Acuan Normal (PAN). Berikut adalah penjelasan tentang PAP dan PAN:

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 15

A. Penilaian Acuan Patokan (PAP):

PAP dianjurkan bilamana proses pembelajaran menuntut agar peserta didik memiliki kompetensi yang tinggi di bidang mata kuliah yang diikutinya dan mata kuliah yang bersangkutan merupakan prasyarat bagi mata kuliah lainnya. Berikut adalah tabel-tabel yang biasa digunakan pada metode PAP:

Tabel 6.1. Penguasaan Kompetensi dan Skala Nilai

Penguasaan Kompetensi Skala Angka

Skala Huruf

Sangat Baik A 4 Baik B 3

Cukup C 2 Kurang D 1

Sangat Kurang E 0

Tabel 6.2. Aturan Pemindahan Markah Mentah Menjadi Nilai menurut PAP

Markah Mentah (MM) Skala Angka

Skala Huruf

MM 80 A 4 65 MM 79 B 3 55 MM 64 C 2 40 MM 54 D 1

MM 39 E 0

B. Penilaian Acuan Normal (PAN):

PAN dianjurkan bilamana proses pembelajaran tidak menuntut kompetensi minimum; mata kuliah yang bersangkutan bukan merupakan prasyarat bagi mata kuliah lainnya dan jumlah peserta perkuliahan setidak-tidaknya 30 orang atau nilai hasil belajar memiliki sebaran normal. Berikut adalah aturan pemindahan markah mentah ke nilai menurut PAN:

Tabel 6.3. Aturan Pemindahan Markah Mentah Menjadi Nilai menurut PAN

Markah Mentah (MM) Skala Angka

Skala Huruf

MM + 1,50 A 4 + 0,50 MM + 1,50 B 3 – 0,50 MM + 0,49 C 2 1,50 MM – 0,49 D 1

MM 1,50 E 0

Keterangan

= Mean (Rata-rata Hitung) = Simpangan Baku

5.6.1.4. Evaluasi Hasil Studi dan Batas Waktu Studi

Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa selama mengikuti perkuliahan di lingkungan Fakultas MIPA dilaksanakan dalam beberapa tahap, sebagai berikut:

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 16

Evaluasi Tahap I: kemajuan studi seluruh mahasiswa Fisika Fakultas MIPA dievaluasi pada akhir semester IV. Dalam kurun waktu 4 semester, mahasiswa diwajibkan telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 sks dengan IP Kumulatif minimal 2,00. Jika se-orang mahasiswa tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut, maka PA wajib melaporkan secara tertulis kepada jurusan. Jurusan selanjutnya merekapitulasi mahasiswa yang belum memenuhi persyaratan minimal di atas dan melaporkan ke Sub-bagian Akademik untuk dibuatkan Surat Peringatan I kepada mahasiswa yang bersangkutan yang ditembuskan kepada orangtua/wali.

Evaluasi Tahap II: seperti tahapan sebelumnya, maka pada akhir semester VIII (masa studi

4 tahun) seorang mahasiswa diwajibkan telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 76 sks dengan IP Kumulatif minimal 2,00. PA wajib melaporkan bimbingannya yang gagal memenuhi persyaratan tersebut kepada jurusan. Jurusan selanjutnya merekapitulasi mahasiswa yang belum memenuhi persyaratan minimal di atas dan melaporkan ke Sub-bagian Akademik untuk dibuatkan Surat Peringatan II kepada mahasiswa yang bersangkutan yang ditembuskan kepada orangtua atau wali.

Evaluasi Akhir: untuk menyelesaikan studinya di Fakultas MIPA Universitas Udayana, seorang mahasiswa diwajibkan telah mengumpulkan kredit berkisar antara 144 sks – 160 sks dengan IP Kumulatif minimal 2,00.

5.6.1.5. Gagal Studi (Drop Out)

Batas waktu studi maksimal yang diijinkan untuk menyelesaikan program strata 1 (S1) menurut aturan nasional – termasuk Fakultas MIPA adalah 14 (empat belas) semester atau 7 (tujuh) tahun. Berikut adalah aturan yang ditetapkan untuk menyatakan seorang mahasiswa gagal studi (drop out/DO):

A. Tidak dapat menyelesaikan studinya dalam waktu sebanyak-banyaknya 14 (empat belas) semester. Waktu yang ditetapkan ini tidak termasuk dengan waktu yang digunakan mahasiswa untuk cuti akademik;

B. Tidak mendaftarkan dirinya di Bagian Kemahasiswaan UNUD dan di Fakultas MIPA 2 (dua) semester berturut-turut;

C. Memperoleh IP sebesar 0,00 dalam waktu 2 (dua) semester berturut-turut kecuali jika mahasiswa yang bersangkutan hanya memprogram mata kuliah Tugas Akhir.

5.6.1.6. Penghentian Studi Sementara Waktu/Cuti Akademik

A. Seorang mahasiswa dapat mengajukan cuti akademik – yang merupakan bentuk penghentian studi sementara waktu, dengan seijin dan persetujuan Rektor Universitas Udayana. Cuti akademik diberikan kepada mahasiswa sebanyak-banyaknya 4 (empat) semester – boleh tidak berturut-turut.

B. Mahasiswa yang menghentikan studinya tidak menuruti aturan di atas, tidak dapat diterima kembali sebagai mahasiswa Fakultas MIPA dan dianggap mengundurkan diri.

C. Waktu yang digunakan untuk cuti akademik tidak diperhitungkan dalam penghitungan waktu penyelesaian studi.

5.6.1.7. Predikat Kelulusan

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa tanggal 20 Desember tahun 2000, maka predikat kelulusan ditetapkan terdiri dari 3 tingkat yaitu: Memuaskan, Sangat Memuaskan dan Dengan Pujian; yang dinyatakan pada Transkrip Akademik. Sebagai dasar dalam menentukan predikat kelulusan mahasiswa adalah besarnya nilai IP Kumulatif (IPK) yang diperoleh selama masa pendidikan. Untuk program sarjana dan diploma kriteria yang digunakan sebagai berikut:

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 17

Tabel 6.4. Predikat Kelulusan Program Sarjana dan Diploma Rentang IPK Predikat Syarat Tambahan 2,00 IPK 2,75 Memuaskan –

2,76 IPK 3,50 Sangat Memuaskan –

3,51 IPK 4,00 Dengan Pujian Masa studi maksimal 5 tahun

5.6.2. PELAKSANAAN SEMINAR DAN UJIAN TUGAS AKHIR

5.6.2.1. Pelaksanaan Seminar

Seperti yang diuraikan di bagian sebelumnya, seminar merupakan wahana untuk membentuk mahasiswa dapat berinteraksi di antara sesama ilmuwan. Seminar mahasiswa dilakukan secara terbuka, dalam pengertian baik dosen maupun mahasiswa yang berminat pada topik yang diseminarkan dapat menghadirinya. Tata tertib dan pedoman pelaksanaan seminar selanjutnya akan diatur secara lebih rinci oleh masing-masing jurusan.

5.6.2.2. Pelaksanaan Ujian TA

Ujian Tugas Akhir (TA) merupakan penilaian terakhir dalam rangkaian evaluasi keberhasilan belajar seorang mahasiswa. Ujian TA yang dilaksanakan dalam forum tertutup, dapat dilakukan setiap waktu di suatu semester akademik. Ujian TA hanya dapat diselenggarakan jika mahasiwa telah lulus semua mata kuliah yang harus diikutinya kecuali mata kuliah Tugas Akhir dan IPK yang dicapai sekurang-kurangnya 2,00. Ujian TA diselenggarakan dengan melibatkan Pembimbing TA dan 3 orang Dosen Penguji yang berkompeten di bidang TA yang diambil oleh mahasiswa. Tim penguji ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan Fakultas MIPA.

5.6.3. KELULUSAN

5.6.3.1. Yudisium

Yudisium merupakan suatu bentuk pengakuan formal Fakultas MIPA tentang kelulusan mahasiswa dari program studi yang diikutinya. Kelulusan mahasiswa ditentukan melalui rapat yudisium dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan Fakultas MIPA. Persyaratan bagi mahasiswa Fakultas MIPA untutk mengikuti yudisium adalah:

Telah lulus ujian TA dengan nilai sekurang-kurangnya C; Bebas administrasi di lingkungan Fakultas MIPA.

5.6.3.2. Wisuda Sarjana

Wisuda merupakan pengukuhan dan pelepasan wisudawan/alumni oleh almamater. Wisuda Sarjana diselenggarakan oleh Universitas Udayana dengan persyaratan yang ditentukan pihak universitas. 5.7. KURIKULUM PROGRAM STUDI FISIKA

Kurikulum merupakan perangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana disusun berdasarkan atas kurikulum yang berlaku nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan, serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas pendidikan Universitas Udayana. Kurikulum ini dirancang agar menjadidasar kegiatan belajar mengajar sehingga mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, kemampuan ketrampilan dan sikap /prilaku yang harus dimiliki oleh seorang sarjana fisik sesuai dengan tujuan pendidikan fisika.

Jurusan Fisika merupakan wadah bagi dosen dan mahasiswa untuk secara bersama-sama bertumbuh dan berkarya. Disamping melaksanakan kegiatan akademik para dosen juga terlibat dalam penelitian untuk pengembangan ilmu dan teknologi sesuai dengan bidang minatnya. Dan melalui jurusan Fisika para mahasiswa dididik dan dilatih untuk dapat mengembangkan diri sesuai dengan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 18

potensi, kopetensi dan minatnya. Kegiatan dalam bidang pendidikan didukung oleh fasilitas umum penunjang pendidikan, seperti Perpustakaan, Unit Praktikum Fisika Dasar, Praktikum Fisika Komputasi, Praktikum Fisika Modern, Praktikum Elektronik. Sedangkan dalam bidang pengembangan ilmu didukung oleh laboratorium-laboratorium yang berada di bawah payung 3 Bidang Minat : Fisika Eksperimental, Fisika Instrumentasi, dan Biofisika 5.7.1. Kerangka kurikulum

Jumlah total SKS yang harus ditempuh untuk program Sarjana Fisika adalah 150 SKS, dengan rincian : 133 SKS mata kuliah wajib, 13 SKS mata kuliah pilihan wajib sesuai dengan bidang minatnya, dan 4 SKS pilihan bebas. Sebaran mata kuliah setiap semester sebagaimana diberikan pada Tabel berikut : A. Mata Kuliah Semester Ganjil

No. Semester Kode SKS Pembina Semester II 1 Bahasa Inggris MKU2ING 2 MKU 2 IBD MKU2IBD 2 MKU 3 Biologi Umum MAB2031 3 Jurusan Biologi 4 Kimia Dasar II MAK2031 2 Jurusan Kimia 5 Prak. Kimia Dasar II MAK2032 1 Jurusan Kimia 6 Matematika Dasar II MAF2011 3 Jurusan Matematika 7 Aljabar Linier MAF2012 3 Jurusan Matematiak 8 Fisika Dasar II MAF2031 3 Ir. Sy. Poniman 9 Prak. Fisika Dasar II MAF2032 1 I K. Sukarasa, S. Si 20 Semerter IV 1 Bahasa Indonesia MKU4BHS 2 MKU 2 Program Komputer MAF5023 3 Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M. Sc. 3 Fisika Matematika II MAF4011 3 I G. Anta Kasmawan, S. Si., M. Si. 4 Elektronika II MAF4021 2 Drs. Made Satriya Wibawa, M. Si 5 Prak. Elektronika II MAF4022 1 I K. Sukarasa, S. Si 6 Mekanika II MAF4031 2 Ir. Sy. Poniman, M. Si. 7 Fisika Statistik MAF4032 3 Ir. Winardi, T. B., M. T. 8 Fisika Gelombang II MAF4041 2 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si. 9 Fisika Modern I MAF4051 2 Ir. Putu Suardana, M. Si.

10 Eksp. Fisika A-1 MAF4091 1 Ir. Winardi, T. B., M. T. 21 Semester VI 1 Filsafat Ilmu MKU6FIL 2 Ir. Kirwiyanto 2 Fisika Komputasi MAF6021 2 Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M. Sc. 3 Medan Elektromagnetik. I MAF6041 3 Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M. Sc. 4 Fisika Kuantum II MAF6061 2 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si. 5 Fisika Zat Padat I MAF6051 3 Drs. Wayan G. Suharta, M. Si. 6 Eksp. Fisika A-3 MAF6091 1 I G. Anta Kasmawan, S. Si., M. Si. 7 Seminar MAF6001 2 Team 8 Mata Kuliah Wajib Bidang Minat 4-5 19-20 Semester VIII 1 Fisika Inti II MAF8051 2 Drs. Dewa Nym. Alit Ardana 2 Tugas Akhir MAF8001 6 Pembimbing 3 KKN KKN8001 3 LPM 4 Mata Kuliah Pilihan 2-3 12-13

Mata Kuliah Bidang Minat Fisika Eksperimen*

SMT Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen VI Fisika Laser MAF6161 3 I Gst. Ngr. Sutapa, S. Si. VI Eksperimen Fisika B1.1 MAF6191 1 Dra. Ni Nyoman Ratini, M. Si.

4

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 19

Mata Kuliah Bidang Minat Biofisika*

SMT Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen VI Biofisika II MAF6271 2 Dra. Ni Nyoman Ratini, M. Si. VI Instrumentasi Biofisika MAF6272 2 Ni Km. Tri Suwandayani, S. Si. VI Eksperimen Fisika B2.1 MAF6291 1 I Gst. Ngr. Sutapa, S. Si.

5

Mata Kuliah Bidang Minat Fisika Instrumentasi*

SMT Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen VI Instrumentasi MAF6321 2 I K. Sukarasa, S. Si VI Mikroprosesor I MAF6322 2 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T. VI Eksperimen Fisika B3.1 MAF6391 1 Ir. Windaryoto, M. Si

5

*Sebagai mata kuliah pilihan bagi bidang minat yang lain Mata Kuliah Pilihan

SMT Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen VIII Difraksi Sinar-X MAF8481 3 Ir. Putu Suardana, M. Si. VIII Pengantar Energi Surya MAF8483 3 Komang Ngr. Suarbawa, S. Si. VIII Sel Surya MAF8483 3 Drs. Made Satriya Wibawa, M. Si VIII Pengantar Akustik MAF8485 3 Ir. Windaryoto, M. Si VIII Fisika Lingkungan MAF8486 2 I Made Yuliara, S. Si, M. T. VIII Pengaturan Optimal MAF8487 3 I K. Sukarasa, S. Si

Mata Kuliah Layanan

SMT Mata Kuliah Kode SKS Kimia

II Fisika II 2 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si II Prak. Fisika II 1 Drs. Wayan G. Suharta, M. Si. Biologi

II Fisika Biologi 2 I Ketut Putra, S. Si. Matematiaka

II Fisika Dasar I 2 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si II Prak. Fisika Dasar I 1 Ni.Luh Putu Trisnawati, S. Si. M. Si PSTP

II Fisika Dasar II 2 Ir. I Wayan Tengah II Prak. Fisika Dasar II 1 Ir. I Wayan Tengah

Km. Ngr. Suarbawa, S. Si. Pertanian

II Fisika Dasar 2 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si. I Ketut Putra, S. Si.

II Prak. Fisika Dasar 1 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si. I Ketut Putra, S. Si.

FAPET II Fisika Dasar 2 Ir. Kirwiyanto II Prak. Fisika Dasar 1 Drs. Dewa Nym. Alit Ardana

I Made Yuliara, S. Si., M. T.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 20

B. Mata Kuliah Semester Gasal

Mata Kuliah Wajib No. Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen

Semester I 1 Pancasila MKU1PCS 2 MKU 2 Kewiraan MKU1KWS 2 MKU 3 Agama MKU1AG 2 MKU 4 Kimia Dasar I MAK1031 2 Jurusan Kimia 5 Prak. Kimia Dasar I MAK1032 1 Jurusan Kimia 6 Matematika Dasar I MAF1011 4 Jurusan Matematika 7 Pengenalan Komputer MAF1012 2 Jurusan Matematiak 8 Fisika Dasar I MAF1031 3 Ir. Ida B. Sujana Manuaba, M. Sc. 9 Prak. Fisika Dasar I MAF1032 1 Ir. Ida B. Sujana Manuaba, M. Sc. 19 Semester III 1 Prak. Bilogi Dasar MAB3032 1 Jurusan Biologi 2 Matematika Dasar III MAF3011 3 Jurusan Matematika 3 Statistik Dasar MAF3012 3 Jurusan Matematika 4 Fisika Matematika I MAF3013 2 Nengah Artawan, S. Si., M. Si. 5 Elektronika I MAF3021 2 Drs. I Made Satriya Wibawa, M.

Si. 6 Prak. Elektronika I MAF3022 1 Km. Ngr. Suarbawa, S. Si 7 Mekanika I MAF3031 2 Ir. Sy. Poniman, M. Si. 8 Termodinamika MAF3032 3 Dra. Ni Nyoman Ratini, M. Si. 9 Fisika Gelombang I MAF3041 3 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si. 20 Semsester V 1 Metode Numerik MAF4012 2 Jurusan Matematika 2 Fisika Matematika III MAF5011 3 I G. Anta Kasmawan, S. Si., M. Si. 3 Elektronika III MAF5021 2 Ir. Windaryoto, M. Si. 4 Prak Elektronika III MAF5022 1 Ir. Ida B. Sujana Manuaba, M. Sc. 5 Optika MAF5041 3 Ir. Winardi, T. B., M. T. 6 Fisika Modern II MAF5051 2 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si. 7 Fisika Kuantum I MAF5061 2 Ni Luh Putu Trisnawati, M. Si. 8 Eksp. Fisika A2 MAF5091 1 I G. Anta Kasmawan, S. Si., M. Si. 9 Mata Kuliah Wajib Bidang Minat 2 18 Semester VII 1 Medan Elektromagnetik. II MAF7041 3 Ni Nyoman Rupiasih, S. Si., M. Si. 2 Fisika Zat Padat II MAF7051 3 Drs. Wayan Gede Suharta, M. Si. 3 Fisika Inti I MAF7052 2 Drs. Dewa Nym. Alit Ardana 4 Mekanika Kuantum MAF7061 3 Nengah Artawan, S. Si., M. Si. 5 Mata Kuliah Wajib Bidang Minat 6-7 6 Mata Kuliah Pilihan 2-4 20

Mata Kuliah Wajib Bidang Minat Fisika Eksperimen*

SMT Mata Kuliah Kode SKS V Tehnik Vakum MAF5111 2 Ir. Sy. Poniman, M. Si.

VII Ilmu Bahan MAF7151 3 Ir. Windaryoto, M. Si. VII Fisika Molekul MAF7152 3 Tri Indarsih, S. Si., M. Si. VII Eksperimen Fisika B1.2 MAF7191 1 Dra. Ni Nyoman Ratini, M. Si.

9

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 21

Mata Kuliah Wajib Bidang Minat Biofisika* SMT Mata Kuliah Kode SKS

V Biofisika I MAF5271 2 I Made Yuliara, S. Si., M. T. VII Fisika Kedokteran MAF7271 3 I Gst. Ngr. Sutapa, S. Si. VII Fisika Radiasi MAF7272 2 Ni Km. Tri Swandayani, S. Si. VII Eksperimen Fisika B2.2 MAF7291 1 I Ketut Putra, S. Si.

8

Mata Kuliah Wajib Bidang Minat Fisika Instrumentasi* SMT Mata Kuliah Kode SKS

V Pengantar Instrumentasi MAF5321 2 Km. Ngr. Suarbawa, S. Si VII Sistem Pengaturan MAF7321 2 I Ketut Sukarasa, S. Si. VII Mikroprosesor II MAF7322 2 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T. VII Eksperimen Fisika B3.2 MAF7391 1 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T.

7

*Sebagai mata kuliah pilihan bagi bidang minat yang lain Mata Kuliah Pilihan

SMT Mata Kuliah Kode SKS VII Fisika Reaktor MAF7481 3 Ir. I Putu Suardana, M. Si. VII Instrumentasi Analitik MAF7482 3 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si. VII Proteksi Radiasi MAF7483 2 I Gst. Ngr. Sutapa, S. Si. VII Pengantar Semikonduktor MAF7484 2 Drs. I Made Satriya Wibawa, M. Si VII Pengantar Superkonduktor MAF7485 2 Drs. Wayan Gede Suharta, M. Si.

Mata Kuliah Pelayanan

SMT Mata Kuliah Kode SKS Kimia I Fisika I 2 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si I Prak. Fisika I 1 Ir. I Putu Suardana, M. Si.

III Fisika III 3 Ir. Winardi, T. B., M. T. Biologi I Fisika Dasar 2 Ni Luh Putu Trisnawati, M. Si. I Prak. Fisika Dasar 1 Ni Km. Tri Swandayani, S. Si. Matematiaka I Fisika Dasar I 2 I Ketut Sukarasa, S. Si I Prak. Fisika Dasar I 1 Km. Ngr. Suarbawa, S. Si. PSTP I Fisika Dasar I 2 Ir. I Wayan Tengah

I Made Yuliara, S. Si., M. T. I Prak. Fisika Dasar I 1 Ir. I Wayan Tengah

I Made Yuliara, S. Si., M. T. Kedokteran I Fisika Dasar (A) 2 Ni Nyoman. Rupiasih, M. Si.

Tri Indarsih, S. Si., M. Si. Ir. Kirwiyanto

I Prak. Fisika Dasar (A) 1 Ni Nyoman. Rupiasih, M. Si. Tri Indarsih, S. Si., M. Si. Ir. Kirwiyanto

I Fisika Dasar (B) 2 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T. I Ketut Putra, S. Si. Ir. Kirwiyanto

I Prak. Fisika Dasar (B) 1 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T. I Ketut Putra, S. Si. Ir. Kirwiyanto

IKM I Fisika Dasar 2 Ir. Putu Suardana, M. Si.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 22

Sistematika Sandi Mata Kuliah Bentuk Umum : MAFabcd

Bagian Menyatakan Keterangan MAF MIPA Fisika

a Semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 b Mata KuliahWajib

b=0 b=1 b=2 b=3

Mata kuliah wajib untuk semua bidang minat Mata kuliah wajib bidang minat Fisika Eksperimen Mata kuliah wajib bidang minat Fisika Biofisika Mata kuliah wajib bidang minat Fisika Instrumentasi

c Pengelompokan mata kuliah menurut bidangnya : c=1 c=2 c=3 c=4 c=5 c=6 c=7 c=8 c=9

Kelompok mata kuliah matematika Kelompok mata kuliah elektronika, instrmentasi, komputai Kelompok mata kuliah fisika dasar, mekanika, termodinamika, fisika statistik Fisika Gelombang dan Medan Kelompok mata kuliah struktur materi : Fisika Modern, Fisika Inti, Fisika Zat Padat, Fisika Molekul, .. Kelompok mata kuliah Fisika Kuantum Kelompok mata kuliah Biofisika Kelompok mata kuliah Pilihan Bebas bukan wajib Kelompok mata kuliah Eksperimen A dan B

d Nomor urut dalam atu semester

5.7.2 Uraian Mata Kuliah

Mata Kuliah Wajib

Kinematika partikel : deskripsi gerak benda titik dalam ruang dengan menggunakan vektor posisi, vektor kecepatan, dan persamaan gerak r (t) ; penerapan pada gerak jatuh bebas, gerak lintasan peluru ; gerak relatif, greak lingkar, dan gaya titik, hukum-hukum Newton, penerapan hukum-hukum Newton untuk gerak benda pada bidang miring, gaya sentripetal pada gerak lingkar, gaya-gaya fiktif, gerak hamonik sederhana, dan gerak harmonik paksa. Kerja dan energi : energi, kerja sebagai interaksi berupa alih energi, energi kinetik, energi potensial sebagai deskripsi medan interaksi skalar medan gaya konservatif, kekekalan energi mekanik total dalam medan gaya konservatif, daya yang menyatakan laju alih energi. Momentum dan Inpuls : momentum linier, impuls sebagai deksripsi interaksi dalam bentuk alih momentum, sistem benda titik, konsep pusat massa dan gerak pusat massa, kekekalan momentum linier, peristiwa tumbukan, dan gerak roket. Momentum sudut : vektor momentum sudut pada gerak benda titik, hubungan momentum sudut dan momen gaya, kekekalan momentum sudut, hukum Keppler. Gerak rotasi : kinematika dan dinamika gerak rotasi, momen inersia serta cara menghitungnya untuk berbagai bentuk benda dan letak sumbu. Kesetimbangan benda tegar. Mekanika fluida : statika fluida (tekanan pada bejana, gaya dorong dan momen gaya pada bangunan), dan dinamika fluida (debit aliran, hukum Bernouli dan penggunaannya). Kalor : konsep kalor, perambatan kalor, teori kinetik gas, prinsip ekuipartisi energi, Termodinamika : hukum hermodinamika I, kapasitas kalor gas Cv dan Cp persamaan keadaan (hukum Boyle-Gay Lusaac) , hukum Termodinamika II, mesin Carot, mesin uap, motor bakar, mesin pendingin, konsep entropi, transisi fase. Acuan :

1. R. Resnick dan D. Halliday, Fisika (Terjemahan P. Silaban dan E. Sucipto), Erlangga, Jakarta, 1983.

MAF1031 FISIKA DASAR I 4 (1) sks

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 23

2. Sears dan Zemansky, Universitu Physics, 6/e, Addison Wesly Reading, Massachusetts, 1981.

Listrik Magnet. Medan gaya listrik : muatan listrik dalam hukum Coulumb, medan gaya listrik sebagai medan interaksi vektor yang ditimbulkan oleh muatan diskrit dan distribusi muatan, hukum Gauss dan pemakaiannya. Potensial listrik : medan gaya konservatif, energi potensial sebagai medan interaksi bersifat skalar, potensial listrik, potensial akibat muatan listrik diskrit dan distribusi muatan, hubungan medan listrik dan potensial untuk sistem kordinat kartesian, dipol listrik dan multipol listrik. Kapasitor : kapasitansi, kapasitor, hubungan seri dan paralel pada kapasitor, energi tersimpan dalam kapasitor, peristiwa pengisian dan pengosongan kapasitor (arus transien). Dielektrik : polarisasi bahan dielektrik oleh medan listrik, hukum Ohm mengenai rapat arus dan kuat medan listrik, rangkaian listrik arus searah dan analisis loop. Medan magnet : gaya Lorentz, gaya terhadap kawat berarus yang berada dalam medan magnet, motor listrik. Hukum Biot-Savart, medan magnet induksi akibat kawat berarus, dipol magnetik, Hukum Ampere, gaya antara dua kawat sejajar berarus, kuat medan magnet untuk solenoide dan toroide. Imbas magnetik : Hukum imbas Faraday, dan Hukum Lenz, generator listirk, induktansi, transformator. Arus bolak-balik : pengertian-pengertian dasar arus bolak-balik (nilai sesaat, nilai efektif dan nilai rata-rata), impedansi, resonansi rangkaian RLC seri dan paralel. Gelombang. Sifat-sifat gelombang : gejala gelombang, fungsi gelombang, persamaan gelombang, prinsip superposisi pada gelombang, superposisi gelombang sinusoide dengan cara fasor, gelombang tali, gelombang permukaan air, gelombang bunyi, transmisi dan pantulan, pembiasan, daya dan intensitas gelombang, efek Doppler. Interferensi gelombang : interferensi gelombang cahaya oleh 2 celah atau lebih, pengaruh lebar celah dalam pola interferensi, difaksi kisi celah banyak, interferensi pada lapisan tipis. Polarisasi : polarisasi cahaya, polarisasi bidang, polarisasi lingkaran dan polarisasi eleptis, hukum Malus dan hukum Brewster, bias rangkap dan pelat retardasi, keaktifan optis. Optika geometris : pembentukan bayangan pada pembiasan dan pantulan pada permukaan sferis dan lensa. Alat-alat optis : loupe, teleskop, mikroskop, pengaruh difraksi terhadap resolusi bayangan. Fisika Modern. Teori Relativitas Khusus : eksperimen Michelson dan Morley, eksperimen Fizeau, transformasi Lorentz, dilasi waktu, kontraksi Lorentz, energi dan momentum relativistik, hubungan energi dan momentum. Fisika Kuantum : radiasi benda hitam, dualitas gelombang – partikel, efek fotolistrik, efek Compton, produksi pasangan, persamaan Schrodinger dan solusinya untuk partikel dalam kotak. Susunan atom dan molekul : sepktrum atom hidrogen, teori Bohr, teori kuantum, susunan berkala, spektrum molekul. Susunan Inti atom : hamburan Rutherford, radioaktivitas, isotop, interaksi radiasi dengan bahan, peluruhan alfa, beta dan gamma, energi ikat inti, reaksi inti fisi, reaktor nuklir. Acuan :

1. R. Resnick dan D. Halliday, Fisika (Terjemahan P. Silaban dan E. Sucipto), Erlangga, Jakarta, 1983.

2. Sears dan Zemansky, Universitu Physics, 6/e, Addison Wesly Reading, Massachusetts, 1981.

Mata kuliah ini dimaksudkan agar dikuasai berbagai konsep dan prinsip yang menyangkut interaksi Analisa vektor : gradien, divergensi, rotasi (curl). Elektrostatik : muatan listrik dan hukum Coulomb, medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan diskrit dan kontinu (distribusi muatan), hukum Gauss, pengertian potensial listrik, potensial akibat muatan listrik diskrit ataupun kontinu, persamaan Laplace untuk kordinat kartesis, kordinat silindris, dan kordinat bila, soal syarat batas, metode bayangan, ekspansi multipol dari medan listrik, energi dalam medan listrik. Bahan dielektrik : polarisasi, medan di luar bahan dielektrik, medan di dalam bahan dielektrik, potensial listrik di dalam bahan dielektrik, potensial di luar bahan dielektrik, hukum Gauss di dalam bahan dielektrik, Susseptibilitas, Permitifitas, Konstanta dielektrik, Energi sistem dielektrik, Gaya di dalam dielektrik, Polarizabilitas dan Susseptibilitas. Medan magnetostatik : induksi magnetik, medan magnetik, gaya pada muatan bergerak dan konduktor berarus listrik, hukum Biot-Savart, hukum Ampere dan hukum Lenz,

MAF6041 Medan Elektromagnetik I 3 sks.

MAF1032 FISIKA DASAR II 4(1) sks

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 24

potensial vektor magnetik, potensial skalar magnetik, soal syarat batas, hukum induksi Faraday, energi dalam medan magnet, potensial vektor untuk medan magnet. Bahan magnetik : diamagnetik, paramagnetik, feromagnetik, medan oleh medan permanen, rangkaian magnetik. Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II. Acuan : 1. Reitz, J.R., Milford, F.J. dan Christy, R.W. : Foundation of Electromagnetic Theory, Addison

Wesley, 1979. 2. R.K. Wangsness, Electromagnetik Fields, 2nd Ed., John Wiley and Sons, 1986. Gaya Gerak Listrik ; Hukum Faraday ; Persamaan-persamaan Maxwell : bentuk dan pengertiannya, pengaruh arus perpindahan, persamaan gelombang elektromagnetik, persamaan gelombang eletromagnetik dengan sumber; Pandu gelombang ; Radiasi : radiasi oleh muatan dipercepat. Prasyarat : Medan Elektromagnetik I Acuan :

1. Reitz, J.R., Milford, F.J. dan Christy, R.W. : Foundation of Electromagnetic Theory, Addison Wesley, 1979.

2. R.K. Wangsness, Electromagnetik Fields, 2nd Ed., John Wiley and Sons, 1986. Gelombang dalam medium berdimensi lebih dari satu : gelombang datar, gelombang air, persamaan gelombang, solusi persamaan gelombang dalam koordinat kartesis, kordinat silindris dan kordinat bola, refleksi dan refraksi, gelombang stasioner. Gelombang mekanik transversal : persamaan gelombang pada tali, refleksi dan transmisi, impedansi, impedansi, impedansi karakteristik, gelombang diam, dipersi, polarisasi, teknik Fourer, modulasi. Gelombang mekanik longitudinal : gelombang bunyi dalam gas dan padatan, gelombang seismik, gelombang sonik dan ultrasonik. Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II. Acuan : 1. Alonso dan Finn, Fundamental University Physics, Vol II – Fields and Waves, Addison Wesley,

reading Mass, 1967. 2. Crawford, F.S. Jr, Waves, Berkeley, Physics Course, Vol. 3, Mc. Grae Hill, New York, 1965. 3. Hecht-Zajac, Optics, Addison – Wesley, 1987. Gelombang listrik-magnet : persamaan Maxwell, persamaan gelombang, laju rembet, vektor Pouynting, impedansi medium, refleksi, tetapan propagasi dan atenuasi, propagasi gelombang dalam pemandu gelombang, relasi dispersi, perambatan cahaya dalam serta optik. Interferensi dan difraksi : koherensi, interferensi dua sumber, kisi difraksi Fraunhoffer oleh celah persegi dan bundar, daya pisah, difraksi Fresnel, interferometer Michelson, interferometer Fabry-Perot. Perambatan gelombang dalam medium dengan struktur anisotropis : perambatan dalam pandu gelombang dielektrik sederhana, perambatan dalam kristal, pembiasan ganda, dikroisme dan aktivitas optik. Prasyarat : Fisika Gelombang I Acuan :

1. Alonso dan Finn, Fundamental University Physics, Vol II – Fields and Waves, Addison Wesley, reading Mass, 1967.

2. Crawford, F.S. Jr, Waves, Berkeley, Physics Course, Vol. 3, Mc. Grae Hill, New York, 1965. Hecht-Zajac, Optics, Addison – Wesley, 1987.

MAF7041 Medan Elektromagnetik II 3 sks.

MAF3041 FISIKA GELOMBANG I 3 sks

MAF4041 FISIKA GELOMBANG II 2 sks

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 25

Fisika Kuantum : radiasi benda hutam, hukum pergeseran Wien, hukum Stefan-Boltxmann, teori Raleigh-Jean, teori Wirn, teori Planck, statistik Bose-Einstein, efek fotolistrik, sinar-X, difraksi sinar-X, efek Compton, produksi pasangan, gelombang de Broglie, difraksi partikel, prinsip ketidakpastian, persamaan Schrodinger, partikel dalam kotak. Model atom Hidrogen : model atom, hamburan Rutherford, spektrum atomik, model atom Bohr, model atom Sommerfeld, struktur halus pada spektrum atom hidrogen. Teori kuantum untuk susunan atom dan molekul : persamaan Schroedinger pada atom hidrogen, kuantisasi energi dan momentum sudut, fine structure dan hyperfine structune, efek Zeeman, aturan seleksi prinsip ekslusi Pauli, susunan berkala, populasi tingkat energi menurut statistik Bolzmann, radiasi spontan dan radiasi terstimulasi, prinsip kerja laser. Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II. Acuan :

1. Beiser, A., Konsep Fisika Modern (terjemahan The Houw Liong), Erlangga, Jakarta, 1983. 2. Krane, K., Modern Physics, John Wiley, 1983. 3. Atam P. Arya, Elementary Modern Physics, Addison Wesley. 4. Eisberg R., and Resnich R., Quanrum Physics of Atoms, Molecules, Solids, Nuclei and

Particles, John Wiley, 1974. Spektrum molekul : spektrum rotasi, spektrum vibrasi, aturan seleksi. Zat Padat : kristal dan amorf, ikatan atom, teori kapasitas kalor Einstein dan Debye, teori elektron bebas, teori pita energi, sambungan p-n, dasar kerja transistor, konduktivitas foto, superkonduktivitas, resonansi magnetik. Transformasi nuklir : radioaktivitas, isotop, spektrometer massa, deret radioaktif, garis stabilitas, interaksi radiasi dengan bahan, pengaruh efek fotolistrik, efek Compton, dan produksi pasangan pada penampang koefisien absorpsi foton, peluruhan alfa, peluruhan beta, peluruhan gamma, reaksi nuklir, energi ikat nuklir, model tetes air, gaya nuklir, fisi dan fusi nuklir, partikel elementer. Prasyarat : Fisika Gelombang I. Acuan :

1. Beiser, A., Konsep Fisika Modern (terjemahan The Houw Liong), Erlangga, Jakarta, 1983. 2. Krane, K., Modern Physics, John Wiley, 1983. 3. Atam P. Arya, Elementary Modern Physics, Addison Wesley.

Gerak partikel dalam satu dimensi : teorema momentum dan energi, gerak partikel yang dipengaruhi gaya tetap, gaya yang berubah dengan waktu, gaya yang berubah dengen kecepatan. Gaya medan : gaya yang berubah dengan posisi, medan gaya konservatif, energi potensial, gerak partikel dalam medan konservatif, hukum kekekalan energi mekanik. Gerak osilator : osilator harmonik sederhana, osilator harmonik teredam (teredam kurang, teredam kritis, teredam lebih), osilator harmonik teredam dipaksa. Medan gaya sentral : medan berbanding terbalik dengan jarak pangkat dua, orbit eliptik, hukum-hukum Kepler, orbit hipernolik, hamburan Rutherford, penampang hamburan, gerak partikel di dalam medan listrik dan medan magnet. Gerak sistem partikel : pusat massa, kekalan momentum dan energi, gerak roket, tumbukan, kordinat pusat massa. Benda tegar : Rotasi dalam ruang, bandul sederhana dan bandul majemik, perhitungan pusat massa dan momen inersia, tegangan dan regangan, kesetimbangan tali, batang pejal, dan fluida. Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II. Acuan :

1. Symon, k.R., Mechanics, 3rd ed., Addison Wesley Publi. Co., 1980. 2. Fowles, G.R., Analytical Mechanics, 4th Ed., Saunders College Publ. 1986. 3. Kimbble, T.W.B., Classical Mechanics, McGraw Hill 1970.

MAF4051 FISIKA MODERN I 2 sks

MAF4051 FISIKA MODERN I 2 sks

MAF3031 MEKANIKA I 2 sks.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 26

Koordinat berputar : sistem kordinat beratasi, hukum gerak dalam kerangka berputar, bandul, modusl normal untuk senar bergerar, propagasi gelombang pada tali, persamaan gerak dalam fluida ideal, hukum-hukum kekekalan untuk fluida ideal, aliran mantap, gelombang bunyi, vivrasi normal pada selaput pesefi, relasi dispersi kecepatan kelompok. Formalisma Lagrange : Kordinat umum, persamaan Langrange, sistem di bawah pegnaruh kendala, gaya elektromagnetik dan gaya yang berngantung pada kecepatan, persamaan Lagrange untuk senar bergetar, persamaan Hamilton, teorema Lioville. Aljabar tensor : momentum sudut untuk benda tegar, aljabar tensor, transformasi kordinat, diagonaliosasi tensor simertrik tensor inersia, dan tensor regangan. Teori getaran kecil : pendekatan linier untuk gerak dekat titik kesetimbangan, modul normal getaran, getaran paksa, teori perturbasi. Teori relativitas khusus : postulat teori relativitas khusus, eksprimen Michelson-Morley, transforamsi Lorentz, penerapan transformasi Lorentz. Dinamika reltivistik : aljabar vektor ruang-waktu, persamaan gerak relativistik, gaya relativistik, elektrodinamika, aljabar tensor dalam ruang 4 dimensi, teori relativitas umum. Prasyarat : Mekanika I Acuan :

1. Symon, k.R., Mechanics, 3rd ed., Addison Wesley Publi. Co., 1980. 2. Fowles, G.R., Analytical Mechanics, 4th Ed., Saunders College Publ. 1986. 3. Kimbble, T.W.B., Classical Mechanics, McGraw Hill 1970.

Sistem termodinamik : keseimbangan termal, konsep temperatur, keseimbangan termodinamik, persamaan keadaan, gas ideal, perubahan keadaan, proses kuasistatik. Hukum I termodinamika : usaha dan kalor, usaha dalam proses kuasistatik, fungsi energi dalam, Hukum I Termodinamika. Gas : persamaan keadaan, gas sejati, energi dalam, kapasitas termal gas. Hukum II Termodinamika : perubahan usaha menjadi kalor dan sebaliknya, perumusan Kelvin-Plank dan perumusan Clausius, asa pertambahan entropi,. Fungsi termodinamika : efek Joule-Kelvin dan entalpo, fungsi Helmmoltz dan fungsi Gibbs, pautan Maxwell, persamaan TdS. Perubahan fasa : persamaan Claussius-Clapeyron, melebur, menguap, menyublim, titik kritis, helium cair dan helium padat. Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II. Acuan :

1. Zemansky dan Dittman, Heat and Thermodyanamics, Mc. Graw Hill, 1982. 2. Sears dan Salinger, Thermodunamics, Kinetic Theory and Statistical Thermodynamics,

Addison Wesley, 1976. Deret : bentuk deret, sifat konvergen-divergen pengujian divergensi, deret pangkat, daerah kjonvergensi deret pangkat, deret untuk menghitung harga pendekatan. Bilangan kompleks : pengertian bilangan kompleks, bidang kompleks, aljabar kompleks, deret kompleks, formula Euler, fungsi-fungsi kompleks elementer. Matriks : penggunaan matriks dan determinan untuk memecahkan persamaan linier simultan, rotasi koordinat. Diferensial parsial : pengertian operasional, prinsip rantai, diferensial total, diferensial implisit, diferensial bentuk integral (prinsip Leibnitz). Prasyarat : Matematiaka Dasar II Acuan :

1. Boas, M.L., Mathenatucal Methods in the Physical Sciences, 2 nd Ed., John Wiley, 1983. 2. Spiegel, M., Advanced Mathematical for Engineers and Scientists, Scahum Outline Series,

Mc. Graw-Hill, 1966. 3. Sokolnikoff, Redherffer, Mathematics of Physics and Modern Engineering, Mc. Graw-Hill,

1996.

MA4031 MEKANIKA II 2 sks.

MAF3032 TERMODINAMIKA 3 sks.

MAF3012 FISIKA MATEMATIKA I 2 sks.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 27

Integral lipat : pengertian integral lipat, cara dasar integral lipat, perubahan variabel dan penggunaan determinan Jacobi. Analisis vektor : operasi vektor, vektor difernsial, gradien, divergensi, curls dan arti fisisnya ; teorema divergensi, teorema Stokes, integral permukaan. Deret Fourier : ortogonalitas fungsi sousida, deret Fourier sinus dan cosinus, deret sinus, deret cosinus, deret Fourier kompleks. Persamaan diferensial biasa : jenis persamaan yang dapat dipisahkan, order dua linier dengan koefisien tetap dan homogen, contoh pemakaian persamaan diferensial biasa dalam fisika. Fungsi kompleks : pengertian fungsi analitik, persamaan Cauchy-Riemann dan fungsi harmonik, integral lintasan tetutup, teorema Cauchy, deret Laurent, teorema residu, cara menentukan residu, penggunaan residu untuk menghitung integral-integral tentu, pemetaan konformal. Pemecahan persamaan diferensial biasa dengan bentuk deret : cara umum, persamaan Legendre, persamaan Bessel, fan fungsi Bessel beserta anggotanya. Fungsi-fungsi khusus : fungsi beta, fungsi gamma, fungsi kesalahan (error), fungsi eliptik dan sebagainya. Prasyarat : Fisika Matematika I Acuan :

1. Boas, M.L., Mathenatucal Methods in the Physical Sciences, 2 nd Ed., John Wiley, 1983. 2. Spiegel, M., Advanced Mathematical for Engineers and Scientists, Scahum Outline Series,

Mc. Graw-Hill, 1966. 3. Sokolnikoff, Redherffer, Mathematics of Physics and Modern Engineering, Mc. Graw-Hill,

1996. Tranformasi koordinat : penggunaan matriks dan tensor, operasot vektor dalam koordinat kurvilinier. Transformasi integral : transformasi Laplace, transformasi Fourier, integral konvolusi dan pemakaiannya dalam memecahkan persamaan diferensial bisa. Persamaan diferensial parsial (PDP) : bentuk-bentuk PDP untuk proses-proses fisika yang umum, persamaan Laplace, persamaan Poisson, persamaan difusi, persamaan perambatan gelombang, pemecahan PDP dengan metoda separasi variabel koordinat kartesis, koordinat bola, koordinat silinder. Tinjauan umum bentuk PDP untuk aliran fluida, perambatan gelombang elastik, perambatan kalor dsb. Prasyarat : Fisika Matematika II. Acuan :

1. Boas, M.L., Mathematical Methods in the Physical Sciences, 2 nd Ed., John Wiley, 1983. 2. Speigel, M., Advanced Mathematics for Engineers and Scientist, Schaum Outline Series, Mc.

Graw-Hill, 1966. 3. Speigel, M., Complex Variables, Mc. Graw-Hill, 1966.

Praktek Menyelesaikan Masalah Fisika dengan Komputer, Bahasa Pemrograman C++ : Matriks : mengalikan dua buah matriks, determinan dan matriks, menghitung harga determinan, membentuk matriks bujur sangkar, menyelesaikan persamaan linier yang tidak homogen, mencari akar-akar polinom dengan program Newton-Raphson juga untuk akar-akar kompleks, menentukan nilai eigen dan vektor eigen suatu matriks; Kalkulus : Menyelesaikan persamaan diferensial (metode Range-Kute), menghitung integral tertentu (metode trapesium dan Romberg), Grafik : fitting dengan least-square, pendekatan matrix terhadap kurva fitting, Masalah nilai awal dan nilai batas : masalah nilai awal, flux conservatif, masalah nilai awal persamaan difusi panas, solusi numerik persamaan Schrodinger (parikel bebas, partikel dalam potensial/barier, osilator harmonik, atom hidrogen), solusi numerik persamaan Poison. Acuan :

1. B. Carnahan, H.A. Luther dan J.O. Wilkes, Applied Numerrical Method. John Wiley, 1969.

MAF4011 FISIKA MATEMATIKA I1 3 sks.

MAF5011 FISIKA MATEMATIKA III 3 sks.

MAF6021 FISIKA KOMPUTASI (2)sks.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 28

2. Pennington, R.H., Introductory Computer Methods and Numerical Analysis, The Macmillan, 1971.

3. Stark, P.A., Introduction to Numerial Methods, Macmillan, 1970. 4. Chapra, S.C., and Caanale, R.P., Numerical Methods for Engineers with Personal Computer

Application, McGraw-Hill Book Co., 1985. Statistika Dasar : probalitas, statistik, uji populasi normal, uji-t, uji-f, uji chi-kuadrat, dan analisa veriansi. Analisis data : Interpolasi, metoda least-square, analisis regresi, filtering, korelasi diri, korelasi silang, asosiasi silang dan deret Fourier. Analisis peta : distribusi titik data, contouring trnd dsurfaces, dan moving averages. Analisis data multivariabel : statistik multivariabel, analisa diskriminan, regresi multipel, analisa faktor dan analisa kelompok. Acuan :

1. Ronald E. Walpole & Raymond H. Myers, Probability and Statistics and Statistics for Engineers, Mac Millan Pub, Co. Inc, 1972.

2. Davis JlC., Satisfical and Data Analysis in Geology, John Wiley & Sons, New york, 1979. 3. Freund J.E., Modern Elementary Statistics, Pretice-Hall of India Private Ltd., New Delhi,

1981. Pendekatan Fisika Statistik : Keadaan makroskopik dan mikroskopik, beban statistik dari keadaan mikroskopik, prinsip entropi maksimum, keseimbangan pada sistem terbuka dan tertutup, ansambel mikroskopik, fungsi partisi, keseimbangan sistem didalam termostat (resercoir), ansambel kaonik, distribusi Maxwell-Bolzman. Ansambel Kanonik : Sifat paramagnetik zat padat, energi dalam, energi bebas Helmholtz, kapasitas kalor dan entropi, teori kapasitas kalor Einstein, rapat keadaan, teori kapasitas kalor Debye. Ansambel Kanonik Besar : Fungsi partisi, kriteria sistem klasik, persamaan keadaan, entropi, energi bebas Giibbs, potensial termodinamika dan kimia, gas riil ekspansi virial, titik kritik. Gas Kuantum : fungsi partisi, distribusi Fermi-Dirac, distribusi Bose-Einstein. Statistik Fermi –Dirac : Limit klasik, model elektron bebas, kalor jenis elektron, sucwpribilitas magnet. Statistik Bose-Einstein : distribusi Bose-Einstein, spektrum radiasi benda hitam, teori kalor jenis krital. Prasyarat : Termodinamika, Fisika Modern Acuan :

1. F. Reif, Fundamentals of Statistics and Thermal Physics, M. Graw Hill. 2. Sears dan Salinger, Thermodynamics, Kinetic Teor, and Statistical Thermodynamics,

Addison Wesley, 1976. 3. C. Kittle, Elementary Statistical Physics, John Wiley, 1958. 4. Poynton, Introduction to Statistical Physics, Lonman-Green, 1967.

Struktur kristal : kisi kristal, kisi Bravais, tipe dasar kisi kristal, indeks Miller, difraksi oleh kisi kristal, kisi resiprok, beberapa metode penentuan struktur. Ikatan antar atom. Dinamika kisi kristal : gelombang elastik dan rapat moda getar, kalor jenis Einstein dan Debye, moda dan spektrum getaran, getaran kisi, fonon, daya hantar kalor, hamburan oleh fonon. Elektron dalam logam : model elektron bebas terkuantisasi, kalor jenis gas elektron yang terdegenerasi, paramagnetisme Pauli, model kundiktivitas listrik Sommerfeld, resonansi siklotron, efek Hall. Elektron dalam zat padat : Teorema Bloch, pita energi, model Kronig-Penney, model elektron hampir bebas, daerah Brillouin, logam, isolator dan semikonduktor. Prasyarat : Fisika Modern, Fisika Kuantum, Listrik – Magnet. Acuan :

1. Blakemore, J.S., Solid State Physics, W.B. Saunders, Philadelphia, 1974.

MAF3013 STATISTIKA DASAR 3 (1) sks.

MAF4032 FISIKA STATISTIK 3 sks.

MAF6051 FISIKA ZAT PADAT I 3 sks.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 29

2. Kittel, C., Introduction to Solid State Physics, John Wiley, 1962. 3. Omar, M.A., Elemtary Solid State Physics, Addison Wesley, Reading, Massachussets, 1975.

Semikonduktor : struktur kristal dan bentuk pita energi, semikonduktor intrinsik, semekonduksi ekstrinsik, mobilitas elektron. Dielektrik : medan listrik makroskopik, medan listrik lokal dan atom, konstanta dielektik dan polarizabilitas; Sifat magnetik : dipol magnetik, dia-, para-, ferro- dan antiferromagnetisme. Superkonduktivitas :Penemuan superkonduktivitas, superkonduktivitas dan medan magnetik, efek Meissner,persamaan London, koherensi panjang, teori BCS, kuantisasi fluks, keadaan vorteks, penerobosan sebuah partikel, efek Josephson, interferensi quantum makroskopik; Resonansi magnetik : resonansi spin elektron, relaksasi spin kisi dan spin-spin. Prasyarat : Fisika Zat Padat I. Acuan :

1. Blakemore, J.S., Solid State Physics, W.B. Saunders, Philadelphia, 1974. 2. Kittel, C., Introduction to Solid State Physics, John Wiley, 1962. 3. Omar, M.A., Elemtary Solid State Physics, Addison Wesley, Reading, Massachussets, 1975.

Sifat-sifat inti : massa, jari-jari, spin, momen magnetik, momen listrik. Energi ikat : model tetes zat cair, rumus massa Weizsacker, parabola massa. Sistem dua nukleon : gaya inti, struktur deutron, teori hamburan, hamburan n-p. Prasyarat : Fisika Modern, Fisika Kuantum, Acuan :

1. Atam H. Arya, Fundamentals of Nuclear Physics, Allen and Bacon Inc., 1966. 2. E. Segre, Nuclei and Particles, Benjamin Inc. 1977. 3. Kaplan, Nuclear Physics, 2 nd ed. Addison-Wesley Co., 1963. 4. Meyerhof, W.E., Elements of Nuclear Physics, McGraw-Hill, Book Co., 1967.

Radioaktivitas : hukum radioaktivitas, keseimbangan radioaktif, stabilitas inti, peluruhan alfa, teori Gamow, peluruhan beta, spektrum beta, neutrino, teori Fermi, klasifikasi transisi beta, penangkapan elektron, ketidakkekalan paritas, peluruhan gamma, radiasi multipol, konversi dalam, efek Mossbauer. Reaksi inti : klasifikasi reaksi inti, mekanisme reaksi inti, model inti majemuk, model optik, reaksi langsung. Prasyarat : Fisika Modern, Fisika Kuantum, Listrik dan Kemagnetan. Acuan :

1. Atam H. Arya, Fundamentals of Nuclear Physics, Allen and Bacon Inc., 1966. 2. E. Segre, Nuclei and Particles, Benjamin Inc. 1977. 3. Kaplan, Nuclear Physics, 2 nd ed. Addison-Wesley Co., 1963. 4. Meyerhof, W.E., Elements of Nuclear Physics, McGraw-Hill, Book Co., 1967.

Paket Gelombang dan Prinsip Ketidakpastian : Paket gelombang Gauss, penjalaran paket gelombang, kecepatan group, relasi de Broglie, prinsip ketidakpastian. Persamaan Gelombang Schrodinger : Persamaan partikel bebas, Interpretasi probabilitas, Persamaan partikel dalam medan potensial, Fungsi-diri (Eigenfunction) dan Nilai-diri (Eigenvalue) persamaan energi diri, fungsi-diri dan nilai-diri, ortogonalisasi fungsi-diri fungsi-diri, fungsi-diri dan teorema ekspansi, analogi ruang vaktor, faritas, fungsi-diri momentum, fungsi-dri terdegenerasisi dan simultan. Problem Satu Dimensi :

MAF7051 FISIKA ZAT PADAT II 3 sks.

MAF8051 FISIKA INTI II 2 sks

MAF7052 FISIKA INTI I 2 sks

MAF5061 FISIKA KUANTUM I 2 sks

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 30

Partikel dalam kotak,, potensial tangga, koefisien refleksi dan transmisi, potensial sumur berhingga dan keadaan terikat, potensial penghalang, efek terobosan, osilator harmonik. Metode Operator: Operator linier dan operator Hermit, relasi komutator, himpunan lengkap observabel yang komutatif, prinsip ketidakpastian, representasi opeator, operator naik dan operator turun (osilator harmonik), perubahan sistem terhadap waktu dalam bahasa operator. Prasyarat : Fisika Modern II Acuan :

1. S. Gasiorowics, Quatum Physics, J. Wiley. 2. R. Liboff, Introductory Quantum Mechnics. Holden-Day, Inc. 1980. 3. A. Yariv, An Introduction to theory and Application of Quantum Mechanics, J. Wiley, 1982.

Postulat-postulat dalam Mekanika Kuantum : Postulat I (Fungsi Keadaan), Postulat II (Nilai-diri dan Pengukuran), Postulat III (sifat hermitian operator fisis), Postulat IV (Sistem ortonormal lengkap), Postulat V (Nilai harapan), Postulat VI (Perubahan terhadap waktu), Postulat VII ( Komutator); Prisip Korespondensi dan Ketidakpastian Heisenberg : Metode Aljabar, Teorema Ehrenfest, Prinsip Korenpondensi, Prinsip Ketidakpastian Heisenberg; Problema 3 Dimensi : Momentum sudut, Pemisahan momentum sudut, Ungkapan bagi L2, Metode aljabar menyelesaikan harga eigen operator-operator Lz dan L2, Operator naik dan operator turun, partikel bebas dalam sistem koordinat kartesian dan bola, fungsi gelombang radial partikel bebas dalam sistem koordinat kartesisian dan bola, fungsi gelombang radiall partikel bebas, interaksi elektron dengan medan elektromagnet (efek Zeeman normal) dan atom hidrogen. Operator, Matriks dan Spin : representasi matriks dari operator osilator harmonik, representasi matriks dari operator l, matriks spin ½, matriks spin Pauli, fungsi gelombang spin (spinor), presesi elektron dalam medan magnet, Penjualan momentum sufut. Sistem N Partikel : Persamaan Schrodinger untuk sistem N partikel, partikel identik, prinsip larangan Pauli, Fermion-fermion dan Boson-boson dalam kotak 1 dimensi dan energi Fermi. Teori Perturbasi Bebas Waktu : Teori perturbasi orde satu dan dua untuk kasus-kasus non degenerasi dan degenerasi, efek Stark, atom hidrogen riil. Prasyarat : Fisika Kuantum I Acuan :

1. S. Gasiorowics, Quatum Physics, J. Wiley. 2. R. Liboff, Introductory Quantum Mechnics. Holden-Day, Inc. 1980.

Tujuan mata kuliah ini adalah agar dikuasai metode untuk menelusuri dan menguasai materi literatur bidang Fisika sehingga mengenal jurnal-jurnal ilmiah, mengetahui bentuk penulisan ilmiah yang sebenarnya, dan menguasai materi literatur. Selain itu mata kuliah ini bertujuan agar dikuasai kemampuan berkomunikasi ilmiah baik secara lisan maupun tertulis. Masalah yang dihadapi dalam mata kuliah ini adalah masalah pemahaman dan teknik-teknik berkomunikasi secara ilmiah. Kegiatan belajar mata kuliah ini menyangkut metode logi penelitian, tatacara penulisan proposal, makalah seminar dan skripsi, tehnik presentasi dan membuat makalah laporan studi topik seminar. Salah satu kemampuan akhir yang diharapkan dimiliki oleh lulusan sarjana S1 adalah menerapkan ilmu yang telah dimiliki guna memecahkan masalah yang dijumpai dalam pengembangan bidang ilmu serta penerapan dari ilmu yang bersangkutan. Mata kuliah skripsi adalah satu kegiatan belajar yang bila dilaksanakan dengan baik dapat digunakan untuk melatih kemampuan tersebut di atas. Selain itu mata kuliah Skripsi ini dapat merupakan pengalaman bagi mahasiswa untuk berlatih menguasai suatu bidang khusus dalam ilmu mulai dari membuat formulasi masalah, mendalami latar belakang teori, menguasai teknik-teknik khusus seperti komputasi dan instrumentasi, berkomunikasi ilmiah baik secara lisan dalam bentuk seminar dan presentasi, maupun membuat makalah ilmiah. Dengan

MAF6061 FISIKA KUANTUM II 2 sks

MAF6001 SEMINAR 2 sks

MAF8001 SKRIPSI (TUGAS AKHIR) 6 sks

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 31

demikian setelah bekerja sebagai sarjana mahasiswa telah dibekali pengalaman dalam melatih diri menguasai bidang khusus sesuai dengan tugasnya, dan cepat beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Bobot matakuliah Tugas Akhir ini seluruhnya adalah 6 sks, yang diambil dalam dua semester. Dengan bobot 3 sks untuk tiap semester diharapkan mahasiswa mencurahkan waktu yang cukup banyak, yaitu 9 jam tiap minggu untuk kegiatan ini. Dengan kerja intensif, terarah, dan terus menerus selama dua semester, serta bimbingan yang baik diahrapkan sasaran tugas akhir seperti tersebut di atas dapat dipenuhi. Kegiatan belajar Tugas Akhir ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama berupa tahap formulasi masalah. Dalam tahap ini mahasiswa mendalami masalah dengan membaca literatur, menguasai teknik-teknik khusus seperti instrumentasi untuk penelitian ilmiah, komputasi, atau rangkaian elektronika yang harus dikembangkan untuk penelitian tersebut. Tahap ini diakhiri dengan formulasi masalah yang hendak dipecahkan dan dilaporkan dalam presentasi laporan kemajuan di kelompok bidang dan pembuatan makalah tentang masalah dan rencana kerja. Pada tahapan kedua dilakukan kegiatan belajar yang menyangkut pemecahan masalah yang dihadapi dalam membuat formulasi model matematika dan pemecahannya, menggunakan peralatan, membuat program komputer atau membuat rangkaian elektronik. Tahapan ini diakhiri dengan seminar kelompok dan karya tulis sebagai laporan kemajuan. Tahap ketiga adalah tahap untuk menyimpulkan hasil tugas akhir mahasiswa, yaitu penggabungan bagian-bagian yang telah dikembangkan, pengolahan data dengan berbagai teknik statistik, atau pengujian dan kalibrasi alat yang dibuat, atau menguji program komputer yang telah dibuat. Tahap terakhir ini diakhiri dengan seminar jurusan dan pembuatan laporan akhir. Bahan kajian untuk Tugas Akhir disesuaikan dengan pengembangan ilmu dalam kelompok bidang atau laboratorium. Penilaian Tugas Akhir dibuat berdasarkan nilai-nilai tahapan pelaksanaan tugas akhir, yaitu nilai presentasi seminar, serta nilai karya tulis berupa makalah seminar maupun laporan sementara. Penilaian hendaknya bertitik berat pada nilai hasil kegiatan belajar sebagai suatu proses formatif menuju kemampuan seperti diungkapkan dalam sasaran mata kuliah ini. Sudah barang tentu nilai sebagai produk ilmu juga harus diperhitungkan. Sistem bilangan riil :nilai mutlak, akar kwadrat, garis lurus. Fungsi : pengertian, fungsi trigonometri, komposisi, tangga, invers. Limit : pengertian, Sepihak, trigonometri dan inversnya, konsep kontinu. Turunan : konsep turunan, garis singgung, definisi dan penentuan turunan, ekstrim fungsi, uji turunan pertama dan kedua, pendefrensialan fungsi implisit, laju perubahan, turunan fungsi trigonometri, maxima dan minima, kemonotonan, kelengkungan, nilai rata-rata, nilai tengah, contoh penerapan. Asimptot fungsi : asimptot tegak,datar, dan miring. Hampiran : interpolasi dan extrapolasi liner, pendekatan garis singgung, deret Taylor, deret Mc. Laurin. Pustaka :

1. E.J. Purcell, D.V. Berg, Kalkulus dan Geometri Analitik IPenerbit Erlangga, Jakarta, 1993 2. Ismail Besari, Matematika Universitas IPenerbit Armico Bandung, 1984 3. Murray R. Spiegel, Teori dan soal-soal Matematika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta,

Konsep dasar integral : anti turunan, integral tak tentu, integral tertentu. Penggunaan integral : luas bidang rata, volume benda putra, panjang kurva pada bidang luas permukaan putar. Penerapan integral : kerja, gaya cairan momen inversia, pusat massal. Fungsi transenden : fungsi logaritma dan exponensial asli serta turunannya, fungsi invers, fungsi logaritma dan exponensial umum, pertumbuhan dan peluruhan exponensial, fungsi trigonometri balikan, turunan fungsi trigonometri, fungsi hiperbola dan balikannya. Teknik pengintegralan : pengintegralan dengan penggantian, pengintegralan fungsi trigonometri, penggantian dengan merasionalkan, pengintegralan parsial, pengintegralan fungsi rasional. Bentuk tak tentu dan integral tak wajar : bentuk tak tentu jenis 0/0 dan yang lain, integral tak wajar. Prasyarat : MAF1011 Pustaka :

1. E.J. Purcell, D.V. Berg, Kalkulus dan Geometri Analitik, ed. Kelima, Penerbit Erlangga, 1993

MAF1011 Matematika Dasar I 4 sks

MAF2011 Matematika Dasar II 4 sks

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 32

2. L. Leithold, Kalkulus dan Ilmu ukur Analitik, Penerbit Erlangga, 1988 Barisan dan deret tak hingga : konvergen dan divergen fungsi dengan dua pengubah. Turunan parsial : limit, kekontinuan, aturan rantai, penerapan penurunan parsial. Integral lipat dua : menghitung dengan integral berulang, penerapan integral lipat dua, integral lipat dua dalam koordinat kutub. Integral lipat tiga : menghitung dengan integral berulang, penerapan integral lipat tiga, integral lipat tiga dalam koordinat kutub dan koordinat bola. Kelipatan vektor : medan skalar dan vektor, integral garis, integral permukaan, teorema Green, teorema Stokes, teorema divergensi. Prasyarat : 2011 Pustaka :

1. Edwin J. Purcell : Kalkulus dan Geometri Analitik II, Penerbit Erlangga, Jkt. 1990 2. G. B. Thomas, RL Finney : Calculus and Analitik Geometry 6th ed. Addison Wesley, 1984.

Sistem persamaan linier : Pengertian sistem persamaan linier, eliminasi Gauss, sistem persamaan linier homogen, matrik elementer dan metode untuk mencari A-1, …………. Ruang-ruang vektor nyata : ruang euclidis, ruang vektor umum, sub ruang, kebebasan linier, basis dan dimensi, ruang baris dan kolom suatu matrik, ruang hasil kali dalam, panjang dan sudut di ruang hasil kali dalam, basis orthogonal, proses Gram-Schmidt, koordinat, perubahan basis. Transformasi linier : pengertian tranformasi linier, sifat-sifat transformasi linier kernel dan jangkauan transformasi linier dari R” ke R”, matrik transformasi linier. Nilai eigen dan vektor eigen : nilai eigen dan vektor eigen, diagonalisasi, diagonalisasi orthogonal. Pustaka :

1. Howard Anton, ………..…………. Aljabar Linier, vol 5, Penerbit, ERLANGGA. JAKARTA. 1991.

2. Howard Anton Chris Rorres, Aplikasi Aljabar Linier …….. Masalah Algoritma; Menggunakan bahasa turbo C++ : menyunting program dalam IDE, bagian-bagian program, mengkompile dan me-link, memperbaiki kesalahan dalam kompile dan link, menu lain dalam IDE; Input dan output : Jenis-jenis variable, deklarasi variabel, inisialisasi suatu variabel, penentu format, lebar field, fungsi printf ( ), scanf ( ), getch ( ), contoh program sederhana; Operasi aritmatika : operator aritmatika, ekspresi artimatika, hierarki operator aritmatika, operator penambah dan pengurang, operasi karakter;. Pencabangan bersyarat : operator relasi, operator logik, pernyataan if, else, if else, nested if, operator kondisi; Percabangan Loop : pengulangan dengan for, nested for, while, do while, pernyataan break dan continue, contoh program; Fungsi : sifat dan manfaat struktur, type dan deklarasi fungsi, variabel lokal dan glogal, contoh program dengan fungsi. Array : variabel array, deklarasi variabel array, medefinisikan jumlah elemen array, mengurutkan array; String : deklarasi dan inisialisasi string, mencetak dan membaca, fungsi atoi ( ) dan atof ( ), mengurutkan string; Structure : deklarasi dan inisialisasi structure, memasukkan dan mencetak variabel structure, nested structure, mengirim structure ke suatu fungsi. Pustaka : Pengantar : Bilangan biner, Deret Taylor, Dasar-dasar logaritma iterasi. Solusi persamaan tak linier : metode biseksi untuk lokalisasi akar, kriteria ke konvergenan, metoda Newton-Rapson, metoda Secant. Metoda langsung dalam penyelesaian persamaan linier : pengantar vektor dan matrix, sistem persamaan segi tiga bawah, eliminasi Gauss, pivoting, invers matrix, faktorisasi segi tiga. Curve

MAF2012 Aljabar Linier 2 sks

MAF3011 Matematika Dasar III 3 sks

MAF4012 Metode Numerik 2 sks

MAF 4023 Pemrograman Komputer 3 sks

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 33

fitting : Least square garis lurus, Curve fitting, Interpolasi. Turunan numerik : hampiran turunan, rumus-rumus turunan.Integral numerik : pengantar, aturan trapesium, aturan Simpson, aturan Romberg. Solusi persamaan diferensial : pengantar persamaan diferensial, metoda Euler, metoda Taylor, metode Runge-Kutta, metode Prediktor-Korektor. Prasyarat : . Pemrograman Komputer. Pustaka : 1. Chapra, SC. : Metode Numerik untuk Teknik, UI Press, Jakarta, 1991. 2. Methews. JH. : Numerical Methods for Computer Science, Engineering and Mathematics, Prentice Hall International, 1987. Sel : Struktur sel, metabolisme sel, pelepasan energi dalam sel. Gen : DNA, replikasi DNA, mutasi, teori satu gen satu enzim, kesalahan bawaan metabolisme sintesa protein. Pertukaran gas pada tanaman dan hewan : pertukaran gas pada organisme akuatik, pertukaran gas dalam akar, batang dan daun, pernafasan dengan trakea dan paru-paru, pernafasan pada manusia. Otot dan efektor lain : otot polos, otot jantung dan otot kerangka, fisiologi otot, komopsisi kimia otot, kimia kontraksi otot. Masalah perilaku : taksis, refleks naluri, pelepas perilaku naluriah, perilaku ritme dan jam biologis, perilaku pada lebah madu. Ekologi : konsep ekosistem, energi dalam ekosistem, azas-azas ekologi, pencemaran lingkungan. Pustaka : Arus searah : rangkaian setara thevenin, nortan, mengukur Eth dan Rth, arus transien, rangkaian pengintegral RC, rangkaian pendeferensial RC, pengukuran listrik. Arus bolak-balik : tegangan bolak-balik sinusoida, rangkaian RC seri, fungsi ekponensial kompleks, impedansi kompleks, tapis RC lolos rendah, tapis RC lolos tinggi, resonansi RLC seri, resonansi RLC paralel, alih tegangan, komopnen pasif. Dioda : dioda sambungan P-N, ciri dioda sambungan p-n, persamaan dioda, pengaruh suhu pada lengkungan dioda, garis beban pada rangkaian dioda, penyerarah arus bulak-balik, penyearah dengan tapis, rangkaian setara dioda, rangkaian setara ac, rangkaian pembentuk gelombang, kapasitas sambungan p-n dioda zener untuk pengaturan tegangan. Transistor : model transistor pertama, penguat arus, rangkaian dasar transistor, saklar transistor, penguat emeiter, pengaturan tegangan dengan pengikut emiter, emiter follower biasing, panguat emiter bersama, rangkaian dorong tarik, rangkaian darlington, penguat deferensial. Transistor efek medan (fet) : karakteristik fet, jenis-jenis fet, teknik pembuatan fet, rangkaian dasar fet, saklar fet, rangkaian setara fet, sumber arus fet, penguat fet, mosfet logic & power switch. Pustaka : Dr. Sutrisno, Elektronika, Jilid I, ITB Bandung, 1994. Dasar-dasar digital : digital vs analog, keadaan logika, sandi bilangan, gerbang nalar, tabel kebenaran, rangkaian diskrit untuk gerbang nalar. TTL dan Cmos : integrated circuit (Ic), karakteristik TTL/Cmos, piranti-piranti tree-state, piranti-piranti open colektor. Combinasional logic : identitas logika, minimisasi, map karnaugh, dekoder, implementasi tabel kebenaran. Sequential logic : flip-flop, cloked flip-flop, menggabung memory dengan gerbang nalar, sinkronisasi, Ic untuk fungsi sequantial yang tersedia, latches and register, caunter shipt register, sequential pals, counter modulo-n, multiplexed led digital disply. Multivibrator : monostabil multivibrator, multivibrator. Prasyarat : MAF 3021 Pustaka :

1. DR. Sutrisno : Elektronika Digital, ITB Bandung, 1994. 2. Jakob Millman, Arvingrabel : mikroelektronics, second edition.

MAB2071 Biologi Dasar 3 sks

MAF3021 Elektronika I 2 sks

MAF4021 Elektronika II 2 sks

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 34

Penjalaran cahaya : prinsip Huygens, hukum Snell, prinsip Fermat, pendekatan gelombang elektromagnet, persamaan Fesnel, koefisien ampitudo, pergeseran fase, reflektansi, transmitansi, pemantulan total. Polarisasi cahaya : polariasi bidang-melingkar dan eliptik, polarizer, hukum Malus, dichroism, interraksi cahaya dengan materi, polarisasi oleh hamburan, polarisasi oleh pantulan, retarder, aktivitas optik. Interferensi dan koherensi : pengertian interferensi, kondisi-kondisi interferensi, koherensi, derajat koherensi, interfefometer pembelahan muka gelombang, interferometer pembelahan amplitudo, interferometer Fabry-Perot, parameter spektroskopi Fabry-Perot, daya resolusi, Formula Rayleigh, jangkauan spektral bebas. Difraksi : difraksi Fraunhofer oleh bukaan celah sempit-persegiempat-dan lingkaran, pola airy, diraksi dan interferensi oleh banyak celah identik, grating, daya resolusi, difraksi Fresnel, integral fresnel, spiral cornu, zone-zone Fresnel. Prasyarat : Fisika dasar II, Fisika gelombang II Pustaka : 1. Os Heavens, RW Ditch bum, “Insigt into optics”, John Wiley & Sons, Ltd., 1991. 2. HIECHT. E, ZAJAC. A, “optics”, Addison-Wesley pubcishing company, Inc., 1974. Perumusan Mekanika Kuantum Dalam Ruang Hilbert : Perbedaan antara deskripsi klasik dan deskripsi kuantum, Ruang Hilbert untuk fungsi gelombang, operator linier dalam ruang Hilbert, Nilai-diri (eigen value) operator hermitian, perluasan untuk kasus spektrum kontinyu, Notasi Dirac, Teori representasi; Pinsip-prinsip Dasar : Postulat-postulat pokok dan azaz-azas penting, Postulat Persamaan Gerak (Gambaran Schrodinger, Gambaran Heisenberg, Gambaran Interaksi); Teori Momentum Sudut Dan Interaksi Spin-Orbit : Spin Elektron, Momentum Sudut dan Generator Rotasi, Spektrum J2, Jz, Spin dan Representasi Pauli, Interaksi spin-orbit, Penjumlahan momentum sudut, Efek medan statik ; Metode Aproksimasi : Aproksimasi WKB, Metoda Variasi ; Teori Gangguan : Gangguan Stasioner, Gangguan Nonstasioner, Sistem partikel identik Prasyarat : Fisika Kuantum II Pustaka :

1. V. K. Thangkappan, Quantum Mechanics, John Wiley & Sons, New York, 1985 2. M. O. Tjia, Mekanika Kuantum, ITB

Mata Kuliah Wajib Bidang Minat & Pilihan Jenis-jenis penggunaan intrumentasi pengukuran : pemonitoranproses dan operasi, pengendalian proses, analisa keteknikan eksperimental.Configurasi umum dan diskripsi instrumentasi pengukuran : elemen instrumen fungsional, tranduser aktif dan pasif, mode operasi analog dan digital, metode nol dan metode defleksi, konfigurasi masuk-keluar dari sistem instrumen.Karakteristik penampilan umum instrumen : karakteristik statik, arti kali brasistatik, ketelitian, ketepatan dan bias, kombinasi kesalahan dalam perhitungan ketelitian sistem keseluruhan, kepekaan statik, kekenyalan statik, impedansi masukan, model matematik untuk sistem pengukuran, metoda simulasi digital untuk analisa tanggapan dinamik, fungsi transfer operasional, tanggapan dari beberapa instrumen, penggambaran logoritmik, karakteristik signal acak, koreksi numerik pada data dinamik. Pustaka : 1. Sistem pengukuran : aplikasi dan perancangan by ; E.O. Doublin alih bahasa. 2. Teknik kontrol automatik : by Kogata, alih bahasa ; Edi Leksono, Erlangga, 1991.

MAF5321 Pengantar Intrumentasi 2 sks

MAF5041 Optika 3 sks

MAF7061 Mekanika Kuantum 3 sks

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 35

Pengukuran gerakan : standar-standar dasar, perpindahan relatif, translaksi, rotasi, kecepatan relatif/translaksi/rotasi, pengukuran kecepatan relatif, pikap pergeseran getaran (absolut), pikap kecepatan absolut getaran, pikap percepatan susmik, kalibrasi pikap getaran. Pengukuran gaya, torsi dan daya poros : standart dan kalibrasi, metoda dasar pengukuran gaya, karakteristik tranduser gaya elastik, uraian gaya dan momen fektor, pengukuran torsi pada poros putar, pengukuran daya poros, pengukuran gaya giros kopik dan torsi, tranduser gaya kawat getar. Pengukuran tekanan bunyi : standart dan kalibrasi, metoda dasar pengukuran tekanan, pengukuran bobot mati dan manometer, tranduser elastik, pengukuran tekanan tinggi/rendah, pengukuran suara. Pustaka :

1. Sistem pengukuran, Aplikasi dan Perancangan by E.O. Doeblin, alih bahasa, Edigom Aritonang, Erlangga, 1993.

Sifat-sifat gas ideal dan gas nyata : pers. Gas ideal, pers. Gas nyata kinetik gas, tekanan gas jarak bebas rata-rata, viskositas, difusi. Aliran gas tekanan rendah : flow regimes, konduktans, throughput, pumping speed. Aliran viskous dan turbulen : konduktans lubang, pipa silinder, pipa persegi koefisien slip aliran turbulen. Aliran molekuler : konduktans lubang, diafragma, pipa panjang dengan penampang tetap, pipa pendek dengan penampang tetap. Konduktans pipa dengan bentuk berubah : pipa menciut, pipa membelok, trap, bafel optik, seal interface. Perhitungan sistem vakum : sumber gas pada sistem vakum, penghampaan viskous, pemompaan molekuler, keadaan stimbang, perhitungan konduktans dan waktu penghampaan. Produksi tekanan rendah : prinsip-prinsip penghampaan, klasifikasi kehampaan, pompa mekanik, pompa uap, pompa ion sorption pumps, cryo pump, getter pump, pengukuran kecepatan pemompaan. Pengukuran tekanan rendah : klasifikasi pengukur kehampaan, manometer dan Mc. Leod gauge, viskossity gauge, Kundsen gauge, thermal conduktivity gauge, ionization gauge. Prasyarat : Termodinamika, Matematika Dasar III Pustaka :

1. Roth : Vaccum Technology Elsener-sc. Pub. B.V. 1982. 2. W.F. Brunner. JR, Th. H. Batzer : Praktical Vacum Techniques ; R.E. Krieger Pulalising Co.

1974. Konsep biofisika : sistem biofisika, analisis matematis sistem biofisika, komponen-komponen sistem biofisika. Mekanika sistem biofisika : elastisitas dan kekuatan patah tulang, sifat-sifat mekanik jaringan tubuh. Fluida : konsep viskositas, model aliran biofluida: aliran dalam pipa dan pembuluh, aplikasi hukum Poiseuille untuk studi aliran darah, Model Krogh difusi Oksigin dari pembuluh darah ke jaringan, Aliran fluida dalam ginjal, Aliran eristaltik; energi pada pengaliran darah. Termodinamika Pada Sistem Biologi : Mikrostat & Makrostat, Faktor Boltzman, Persamaan Nernst, Distribusi Maxwell-Boltzman, Potensial kimia dan ketergantungannya terhadap konsentrasi, Potensial kimia pada larutan. . Pustaka :

1. Hobbie, Intermediate Physics for Medicine and Biologi John Wiley & Sons, 1978 2. R.W. Stacy PhD, et.al, Essentials of Biological and Medical physics. 3. Ackerman, Biophysics Science, Prentice-Hall, Inc. 1979. 4. R.J. Nossal, Harold Secar : Molecular and Cell Biophysics.

Transport : transport dalam medium, transport melalui membran netral dan bermuatan. Bioelektrik : sifat-sifat listrik syaraf, potensial exterior, muatan membran, potensial diam dan potensial aksi. Biomagnetisme : medan magnet pada akson, bahan-bahan magnet dan sistem biologi

MAF5111 Teknik Vakum 2 sks

MAF5271 Biofisika I 2 sks

MAF6321 Instrumentasi 2 sks

MAF6271 Biofisika II 2 sks

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 36

Membran biologi : model dan sifat-sifat fisiologi membran, membran sebagai barier permiabilitas, fasilitas dan sifat-sifat fisiologi membran, membran sebagai barier permiabilitas, fasilitas transport pembawa dan kanal, proses transport. Tranduksi ikatan energi membran : hipotesa chermiosmotik, tranlokasi proton, gradien PH dan potensial membran, difusi pada permukaan sel. Sistem sensor biofisika : transmisi informasi reseptor visual. Feedback dan kontrol : beberapa contoh pembentuk feedback pada manusia (respirasi, pupil, glikolisis an aerobik, tes toleransi glukosa). Pustaka : .

1. R.K. Hobbie, Intermediate physics for Medision and biology, John Weley & Sons, 1978. 2. R.J. Mossal, Harolel Lecar, Molekular and Cell Biophisics, Addison-Wesley Publ, 1991

Pengukuran tekanan osmosis : definisi tekanan osmosis, asal mula dan pentingnya tekanan osmosis, pendekatan teori dalam larutan encer dan larutan sesungguhnya, kesetimbangan membran Donnan, metoda pengukuran tekanan osmosis. Pengukuran Viskositas : konsep viskositas, viskositas darah, viskositas protoplasma. Pengukuran temperatur : termometer zat cair, termometer termolistrik, termometer hambatan, pengukuran temperatur dengan radiasi. Kalorimetri : metode kalorimetri, mikro kalorimetri. Transduser : berbagai macam tranduser biofisika. Elektroda : berbagai macam elektroda biofisika. Feedback : feedback positif-negatif, interprestasi matematik, hubungan keadaan steady antar variabel, penentuan daerah operasi, open loop gain, feedback loop dengan satu dan dua konstanta waktu, feedback dengan waktu penunda. Analisis sinar x dan struktural molekul : difraksi. Spektroskopi Radiasi Nuklir: Detektor radiasi, Spektroskopi Sinar Gamma (MCA), XRF, LSC Pustaka :

1. Uber, Biophysical Research method, Interscance publisers Inc. 1950. 2. Offner, Electronics for Biologists, Mc. Graw Hill Book Coy, 1967. 3. R.K. Holber, Intermediate Physics for Medicine and Biology, John Wiley & Sous Inc. 1978. 4. G. Ranto, I Tarjan,, An Introduction to Biophysics, Academi Kiado, Budapest, 1991.

Pengantar : lingkungan makro, pertukaran energi, transport massa dan momentum, penerapan-penerapan, hukum-hukum transport. Temperatur : karakteristik temperatur dan temperatur tanah, temperatur lingkungan mikro, temperatur tanah. Lembab lingkungan : kondisi jenuh (saturasi), kondisi jenuh parsial, rapat-uap, phase cair air, relasi air-gas. Angin : karakteristik turbulensi atmosfer, persamaan fluk dan profil. Radiasi : radiasi benda hitam, antenuasi radiasi, distribusi spektra radiasi benda hitam, karakteristik spektra radiasi gelombang pendek, fluk radiasi lingkungan. Perpindahan panas, massa dan momentum : difusi molekul, konveksi bebas, transport momentum. Binatang dan lingkungannya : konsep energi budget, flux energi radiasi, metabolisme, pertukaran panas laten, konduksi panas pada binatang dan jaringan. Manusia dan lingkungannya : luas, laju metabolisme dan penguapan, ketahanan hidup dalam lingkungan dingin dan panas. Tumbuhan dan lingkungannya : fotosintesis, transpirasi. Proses-proses pertukaran pada canopi tumbuhan : radiasi dalam canopi tumbuhan, evapotranspirasi, energi budget, potensial evapotranspirasi. Pustaka :

1. G.S. Campbell : An Introduction to Environmental Biophysics, Sipringer-Verlag New York Inc. 1977.

Aspek Fisika Pada Paru-paru dan Pernapasan. Aspek Fisika pada sistem Kardiovaskuler Aspek listrik dan magnet pada tubuh : EMG, ECG, EEG, ERG/EOG, MCG, MEG. Aplikasi listrik dan magnet dalam kedokteran : shok listrik, listrik frekuensi tinggi dan rendah. Aspek Fisika pada

MAF6272 Instrumentasi Biofisika 2 sks

MAF8486 Fisika Lingkungan 2 sks

MAF7271 Fisika Kedokteran 3 sks

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 37

telinga dan pendengaran. Aspek Fisika pada mata dan penglihatan :: Elemen dan fokus mata, efek difraksi mata. Terapi ultrasound : Prinsip menghasilkan ultrasonik, aplikasi klinik dan aspek biologis diagnose ultrasound. Cahaya dalam kedokteran : aplikasi cahaya tampak dalam kedokteran, laser dalam kedokteran, aplikasi mikroskopis. Diagnose radiologi dengan sinar X. Radioisotope maging : deterktor radiasi, peralatan radioisotop imaging, radionuklida untuk imging, aplikasi klinik. Pustaka :

2. Cameron, Medical Physies, John Wileye Sons Inc, Canada, 1978. 3. Webb. S, The Physies of Medical Imaging, IOP Publishing LTd, New York, 1988. 4. Aston, R., Principles of Biomedical Instrumentation and Measurement, Abel & Howell

Information Company, 1990 Jenis Radiasi : Radiasi Pengion dan non-pengion; Interaksi antara materi dengan sinar beta : hubungan antara jangkauan (range) dan energi, mekanisme hilangnya energi. Sinar gamma : penyerapan eksponensial, mekanisme-mekanisme interaksi, produksi pasangan, hamburan compton, penyerapan potolistrik fotodisinteregrasi, efek-efek gabungan nevron (produksi, klasifikasi, interaksi, hamburan, penyerahan, aktivasi nevtron). Dosimetri radiasi : satuan-satuan dosis yang terserap, penyinaran, pengukuran penyinaran bilik udara bebas dan balik dinding udara, hubungan penyinaran dosis, pengukuran dosis yang terserap dengan prinsip Bragg-Gray. Kekuatan sumber : emisi jenis sinar gamma. Radioisotop yang diendapkan secara internal : radiasi kospuskuler, setengah umur efektif, dosis total, pemancar-pemancar gammar, nevtron. Efek-efek biologis dari radiasi : keefektipan biologis relaktif (RBE) dan faktor kualitas (QF), kesetaraan dosis : Sievert dan Rem. Tehnik nuklir dan aplikasinya: : perunut Pustaka : Dosimetri radiasi : satuan dan pengukuran, sumber radiasi, pengendapan internal, umur paro efektif, dosis total, metode MIRD, neutron. Pedoman proteksi radiasi : filsafat proteksi radiasi, kriteria dasar keselamatan radiasi, dasar peraturan keamanan radiasi, standar proteksi radiasi. Proteksi radiasi eksternal : prinsip dasar, teknik proteksi radiasi eksternal, waktu, jarak dan perlindungan radiasi. Proteksi radiasi internal : bahaya radiasi internal, pengontrolan radiasi, pencemaran permukaan, pengelolaan limbah, penafsiran bahaya. Proteksi radiasi eksternal, waktu, jarak, pelindung sinar-X, pelindung sinar beta, pelindung netron. Evaluasi : pengawasan pada bidang medis, survai radiasi dan kontaminasi, monitoring lingkungan Pustaka : 1. Herman Cember : Pengantar Fisika Kesehatan, 1983. 2. William H. Hallenbecck : Radiation Protection, 1994. Karakteristik Sistem atom : tingkat-tingkat energi, proses eksitasi dan transisi, absorpsi, emisi spontan dan emisi rangsangan, inversi populasi, proses penguatan gelombang cahaya, Medium laser. Radiasi Cahaya pada Objek-objek atom : Emisi radiasi dan Prediksi Einsten, laju dan koefisien Einstein (B12) untuk obsorpsi- (A21) untuk emisi spontan, (B21) untuk emisi rangsangan, hubungan koefisien Einstein A21 dan B21, keadaan keseimbangan termal, fungsi bentuk garis, kerapatan energi, intensitas, inversi populasi ambang, evaluasi laju transisi, mekanisme memperlebar garis, keadaan-keadaan jenuh. Persamaan-persamaan laser (Cavity) : Laju perubahan populasi dalam sistem atom dengan tiga dan empat tingkat energi, daya pemompaan minimum, daya pemompaan ambang, variasi daya di sekitar ambang, penggandengan output, Laser Spiking. Radiasi EM dalam Rongga : Pandangan semi klasik, pers. Maxwell, Polarisasi dalam medium rongga, matrik kerapatan, resonator, mode-mode resonator, faktur kualitas. Sifat berkas dan jenis laser : Koherensi kesearahan, laser Ruby, laser He-Ne, Laser CO2, Laser-laser Zat kimia, laser semi penghantar.

MAF 6161 Fisika Laser 3 sks

MAF7272 Fisika Radiasi 2 sks

MAF7483 Proteksi Radiasi 2 sks

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 38

Prasyarat : Fisika Kuantum, Medan Elektromagnet Pustaka :

1. K. Thyagarajan, A.K. Ghatak, “LASERS THEORY AND APPLICATIONS”. PLENUM PUBLISHING CORPORATION, NEW YORK, 1981.

2. JOSEPH T. VEREYEN, “LASER ELECTRONICS”, Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey, 1981.

Pendahuluan : Sejarah mikro prosesor, pengenalan tombol-tombol. Arsitektur : bus, register, alu, control unit, memory, address decoder. Pengalamatan : langsung, tak langsung, terindek, tersirat, dekat. Perpindahan data : register ke register, register ke memori, memory ke memory alih blok. Operasi artimatika : add, adc, sub, sbc, dec, neg, ccf, inc, scf, nop, halt, bilangan negatif, pengaruh register flag. Operasi logika : and, or, xor, nand, nor, sla, sra, rlc, rrc, cpl, jp, jr, djnz, perintah stack, perintah i/o. Pemrograman : subrutin, peraga 7 segmen. Pustaka :

1. Tokheim, RL., theory and 2. Halsall, F. dan lister, P., Dasar-dasar mikro prosesor, elekmedia komputindo, Jakarta, 1992. 3. Sutrisno Phd, mikro prosesor, FMIPA ITB Bandung, 1994.

Fisika Inti : inti atom, radioaktifitas, disintegrasi buatan. Gerak Elektron Dalam Reaktor : luas penampang inti,distribusi neutron termis, perlambatan netron, faktor perlipatan netron; Persamaan Difusi : rapat netron, kebocoran netron, persamaan difusi netron ; Reaktor : reaktor slab, reaktor blok, reaktor bola, reaktor selinder berhingga, daya reaktor, jarak difusi; Perhitungan Masa Kritis : pengertian lethalgy, teori perlambatan fermi, persamaan difusi fermi, probabilitas, bebas resonansi, jarak bebas rata-rata transport, jarak ekstrapolasi. Pustaka : 1. Galsstone and Edlund, The Element of Nuclear Theory 2. Murrar, Reactor Physics Konsep variable keadaan : pengertian keadaan, pembentukan persamaan. Mencari solusi persamaan keadaan dan out put : solusi dari persamaan keadaan non homogen, beberapa contoh penyelesaian persamaan keadaan dan out put. Bentuk khusus persamaan keadaan : transfer ke bentuk kononik var fase, nilai eigen dan faktor eigen, transfer ke bentuk diagonal, matrik transisi dan solusi persamaan keadaan pada bentuk diagonal, transfer dari bentuk kononik ke bentuk diagonal. Dapat dikontrol dan diamati : dapat dikontrol, dapat diamati, bentuk lain syarat dapat dikontrol/diamati. Metoda Lyapunou : pengertian dasar, kesetabilan menurut lyapunou, tanda fungsi lyapunou. Pustaka :

1. Teknik kontrol automatik (sistem pengaturan) by : K. Ogata,alih bahasa : Edi Leksono, Erlangga, 1991.

2. Modern control theory by W. I. Brogan, Prentice Hall, INC, 1991. 3. Diktat kuliah, sistem pengukuran modern, oleh R.J. Widodo, ITB, 1986. 4. State space and linier systems by : D.M. Wibwrg, Schaum, s Siries, 1971.

Instrument-instrumen untuk Spektroskopi Optik ; Spektroskopi Absorbsi UV-Vis ; Spetroskopi Absorbsi Infra Merah ; Spektroskopi Atomik yang di dasarkan atas atomisasi (kilatan dan

MAF6322 Mikroprosesor I 2 sks

MAF7321 Sistem Pengaturan 2 sks

MAF7482 Instrumentasi Analitik 3 sks

MAF 7481 Fisika Reaktor 3 sks

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 39

elektrotermal) ; Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti ; Analisis Permukaan dengan Berkas Elekton (SEM) ; Spektroskopi Nuklir : Alfa, Gamma, XRF Pustaka

1. D. A. Skoog, J. J. Leary, Principle of Instrumental Analysis, 4th. Saunders College Publishing, A Harcount Brace Jovanovich College Publisher, New York, 1992.

Pendahuluan : Apa itu superkonduktor ?, Sejarah penemuan sifat superkonduktifitas, Material superkonduktor oksida, Prospek penggunaan superkonduktor ; Sifat-sifat Superkonduktor : Logam normal vs Superkonduktor, Efek Meissner – Ochsenfeld, Medan magnetik pada superkonduktor tipe I dan II, Arus Kritis, Sifat-sifat Termal, Koefisien Ginzberg-London, Kuantisasi fluks, Efek Josephson; Teori Fenmenologi elementer Superkonduksi : Model London, Teori Ginzberg-Landau, Medan Kritis Bc1; Superkonduktor Oksida Ber Tc Tinggi : Model struktur dan karakteristik sifat-sifat fisis material sistem YBCO, TBCCO, HBCCO, BSCCO, Model lapisan superkonduksi (lapisan oksida). Pustaka :

1. M. Cyrot, D. Pavuna, Introduction to Superconductivity & High-Tc Materials, World Scientific, Singapore, 1992

MATA KULIAH PRAKTIKUM

Wajib

Kecepatan dan percepatan, Tumbukan, Berat Jenis Zat Padat dan Zat Cair, Pendulum reversibel, Tegangan permukaan, Lensa Cekung dan Cembung, , Prisma, Polarisasi Cahaya. Modulus Elastis Young, Pemuaian Logam, Kalorimetri, Termokopel, Hukum Joule, Voltameter Tembaga, Jembatan Wheatstone, Medan magnet dalam kumparan, Diode sebagai penyearah Praktikum : Osiloskop; Resistor, kapasitor, induktor; PN junction diode; Catu daya; Penguat transistor; Rangkaian pengikut emiter; Penguat emiter bersama Praktikum : Gerbang logika; Rangkaian aritmetika; Multivibrator; Rangkaian pencacah; Register Tabung Kundt : menentukan panjang gelombang, Refleksi Suara, Efek Doppler. Indeks Bias dan Dispersi, Difraksi oleh celah tunggal dan ganda, Difraksi oleh Gratting, Ultrasonik Radiasi Benda Hitam, Hukum Lambert, Elektron Beam Tube : Menentukan e/m, Percobaan Millikan, Efek fotolistrik, Efek fotokonduktif, Triode

MAF7485 Pengantar Superkonduktor 2 sks

MAF4022 Praktikum Elektronika II 1 sks

MAF3022 Praktikum Elektronika I 1 sks

MAF1032 Praktikum Fisika Dasar I 1 sks

MAF2032 Praktikum Fisika Dasar II 1 sks

MAF4091 Eksperimen A1 1 sks

MAF5091 Eksperimen A2 1 sks

MAF6091 Eksperimen A3 1 sks

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 40

Hamburan Rutherford, Eksperimen Frank-Hertz, Efek Zeeman, Statistik Peluruhan Inti, Waktu Paruh (Toron), Sifat-sifat sinar alfa, beta, gamma

Bidang Minat Fisika Eksperimen Heat Pump, Kolektor energi matahari, ESR, Aerodinamik : Ketergantungan hambatan udara pada bentuk benda, Terowongan angin, Metoda 4-titik probe : semikonduktor, Foti-Sel Efek Hall : Perak, Wolfram; Pembangkit Listrik : Dua Kumparan, Diga Kumparan, Difraksi Sinar-X, Teknologi vakum

Bidang Minat Biofisika

Potensial elektro kimia, Elektroda selektif ion, Ksetimbangan donan, Hukum Kuadrat Terbalik, Kapasitas Ionisasi Oleh Sinar-X : I=I(Uk); I=I(Iem); I=I(UA) Potensial Membran : kation, anion, Osmosis, Proteksi radiasi : HVL, absorbsi oleh bahan dengan bilangan atomik Z yang berbeda, Hamburan Compton, Simulasi : Potensial diam, Potensial aksi.

Bidang Minat Instrumentasai Pengenalan FPF-1 dan transfer data pada MPF-1, Operasi aritmatika dan logika pada MPF-1 Penggunaan kelompok perintah kendali program pada MPF-1, Program debug pada PC-486 Program smartwork, CTC, PIO, ADC, DAC, Komunikasi serial, Pengisian/penghapusan epperom

TATA CARA DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Petugas Praktikum 1.1 Kepala Laboratorium

Merencanakan dan melakukan pengembangan laboratorium untuk tujuan pendidikan dan penelitian

Memimpin penyelenggaraan kegiatan praktikum Mempersiapkan satuan-satuan praktikum Merencanakan dan membuat jadwal penggunaan laboratorium Membuat pembagian tugas pengawas/pembimbing paraktikum

1.2 Teknisi Laboratorium

Mempersiapkan tempat dan peralatn seta menyediakan bahan-bahan praktikum Melayani mahasiswa selama praktikum Membantu mengawasi jalannya praktikum Memeriksa kembali peralatan praktikum pada setiap akhir praktikum Menyelenggarakan administrasi di laboratorium Melakukan inventarisasi laboratorium Melakukan pemeliharaan peralatan dan laboratorium

1.3 Pengawas/pembimbing Praktikum

Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan praktikum

MAF7391 Experimen Fisika B3.2 1 sks

MAF6391 Experimen Fisika B 3.1 1 sks

MAF6191 Eksperimen Fisika B1.1 1 sks

MAF7191 Eksperimen Fisika B1.2 1 sks

MAF6291 Eksperimen Fisika B2.1 1 sks

MAF7291 Eksperimen Fisika B2.2 1 sks

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 41

Memeriksa dan mengusahakan kelengkapan peralatan praktikum dengan bantuan teknisi Melakukan evaluasi : membuat soal, memeriksa dan menetapkan nilai akhir Memberikan laporan hasil evaluasi kepada dosen pengajar atau kepala laboratorium

2. Pelaksanaan Praktikum 2.1 Sebelum Praktikum dilaksanakan

Sebelum praktikum dibentuk kelompok kerja praktikum Sebelum praktikum mahasiwa wajib dan harus mempelajari petunjuk praktikun secara cermat Sebelum praktikum mahasiswa terlebih dahulu memeriksa kelengkapan praktikum. Bila tidak

lengkap mahasiswa secepatnya melakukan peminjaman alat pada teknisi dengan mengisi blangko peminjaman

2.2 Dalam Pelaksanaan Praktikum

Mahasiswa diharapkan telah dapat menyusun/merangkai peralatan praktikum sesuai dengan petunjuk praktikum

Mahasiswa disarankan membawa alt-alat tulis, kertas grafik, kalkulator scientifc function Bila peralatan telah siap, sebelum menghubungkan dengan listrik mintalah

pembimbing/pengawas memerikasa kembali kebenaran susunan peralatan Selama praktikum mahasiswa melakukan pengamatan dan mencatat data lengkap dengan

ketidakpastiannya. Dalam praktium mahasiswan dapat bertanya, minta petunjuk kepada pengawas Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan pindah-pindah kekelompok lain

2.3 Pada Akhir Praktikum

Pada akhir praktikum setiap kolompok kerja harus menyerahkan satu hasil pengamatan dan data dari praktikum yang telah dilaksanakan tanpa harus disertai perhitungan

Menyerahkan kembali peralatan Bila terjadi kerusakan peralatan karena kesalahan/kelalaian mahasiswa (kelompoknya), maka

kelompoknya harus memperbaiki atau mengganti perlatan atau membayar harga perbaikan atau harga perlatan paling lambat 2 minggu sebelum seluruh praktikum selesai

2.4 Tata Tertib Dalam Ruangan

Selama praktikum mahasiswa wajib berlaku sopan Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan merokok membuat gaduh dan melakukan

kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan praktikum yang sedang berlangsung 3. Laporan Praktikum

Dengan menggunakan data hasil praktikum yang telah dilaksanakan mahasiswa wajib membuat Laporan Praktikum, dengan ketentuan sebagai berikut :

Laporan disusun dengan kalimat yang jelas Laporan diketik dengan spasi 1,5 pada kertas A4 Laporan tidak perlu menuliskan semua proses perhitungan secara berulang Laporan diserahkan paling lambat satu minggu setelah praktikum Laporan Praktikum Mencakup Informasi ;

1. Bagian Halaman Depan Nomer/kode praktikum dan judulnya Tanggal, bulan dan tahun Nama, NIM, Nama anggota kelompoknya

2. Bagian Utama

Obyek praktikum : pernyataan singkat tujuan praktikum Teori : Ungkapan-ungkapan dan persamaan-persamaan yang relevan yang

menghubungkan variabel praktikum dan definisi-definisi variabel yang terlibat Tabulasi Data : Data dapat berupa hasil pengukuran maupun hasil perhitungan.

Data lengkap dengan ketidakpastiannya disajikan dalam bentuk Tabel.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN …fisika.unud.ac.id/akademik/pedoman akademik.pdfJurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika

PEDOMAN AKADEMIK FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJARAN 2002/2003 HALAMAN 42

Grafik : Grafik dapat dalam bentuk kertas linier maupun sei-log (sesuai dengan keperluan) dengan disertai trend (garis/kurva) yang sesuai. Grafik dilengkapi dengan keterangan bagi setiap simbul yang terlibat.

Perhitungan : Memulai perhitungan dengan memperlihatkan hubungan yang jelas di antara berbagai parameter

Kesalahan, error : Ketidakpastian yang diperoleh dapat berupa ketidakpastian oleh peralatn dan secara statistik

Kesimpulan : Kesimpulan dapat diperoleh dari hasil evaluasi pengamatan

3. Bagian Akhir Lampiran Daftar Pustaka