bab i pendahuluan 1.1.latar belakangeprints.walisongo.ac.id/3438/2/091111028_bab1.pdf · 17.508...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang mencakup
17.508 pulau terbesar di lintas garis khatulistiwa, berada di antara dua benua,
Asia dan Australia, serta dua Samudra, Hindia dan Pasifik, dan terletak pada
pertemuan tiga lempeng kerak bumi. secara geografis, hal ini memungkinkan
Indonesia mempunyai berbagai macam budaya, sumber daya alam yang
beragam, dan sebaran penduduk yang menempatkan Indonesia sebagai salah
satu terpadat di dunia. Di sisi lain, kondisi ini juga memunculkan risiko
bencana mulai dari bencana alam gunung berapi, banjir, longsor, gempa
bumi, hingga masalah kesehatan.
Data dari Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan Indonesia
menunjukkan bahwa kecenderungan bencana di Indonesia terus meningkat
yakni 691 kejadian bencana yang tercatat pada tahun 2005 dan 2.232 kejadian
bencana yang terjadi pada tahun 2010 (Mahsyar, 2013: 2). Dalam kurun
waktu 1980 sampai 2009, sedikitnya terdapat 18 juta warga di Indonesia
terkena dampak bencana, diantaranya adalah anak, remaja, pemuda, dan
tenaga pendidik. Data bencana tahun 2002 sampai 2011 menyatakan bahwa
bencana di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi, seperti
banjir, banjir bandang, kekeringan, tanah longsor, putting beliung, dan
gelombang pasang. Sedangkan bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami,
2
dan letusan gunung berapi tetap menjadi ancaman di beberapa wilayah
(Mahsyar, 2013: 4).
Banjir merupakan peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan
tanah, dengan ketinggian melebihi batas normal. Bencana banjir
mengakibatkan hilangnya nyawa, kerugian harta benda bahkan melumpuhkan
perekonomian hingga pemerintahan (PMI Pusat, 2008: 13).
Banjir terjadi pada hari Senin, 20 Januari 2014 sampai tanggal 17
Februari 2014 di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus
khususnya di RW 3. Banjir terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi dan
sungai penampung air sudah tidak bisa lagi menampung debit air sehingga
menyebabkan banjir yang lama. Desa yang pada mulanya begitu aman,
tentram dan dinamis dalam waktu sekejap menjadi seperti lautan. Seluruh
bagian dan sektor kehidupan macet dan mengalami kelumpuhan total. Mulai
dari sektor pendidikan, sosial, agama maupun budaya.
Kehidupan ekonomi menjadi sektor terparah yang menerima akibat dari
terjadinya banjir. Kenyataan tersebut seakan tak terbantahkan dengan
berhentinya seluruh kegiatan ekonomi masyarakat Desa Jati Wetan, mulai
dari kegiatan produksi, distribusi hingga konsumsi.
Kondisi tersebut mengakibatkan timbulnya rasa tegang, ketakutan,
kecemasan, konflik-konflik batin dan material psikis lainnya. Manusia
berusaha untuk mencari pertolongan dalam menghadapi musibah atau
bencana. Dan menyerahkan kepada yang Maha Tinggi yang dianggapnya
mampu menolong dan menyelamatkan jiwanya. Perasaan takut dan
3
ketidakberdayaan itu sesungguhnya merupakan ekspresi tak sadar akan sikap
religiusitas seseorang (Anshori, 2003: 89).
Ketika manusia menghadapi cobaan, pertama kali yang perlu dipegang
dan diingat adalah Tuhan, sebagai tempat memohon pertolongan, dengan
ingat pada Tuhan akan mampu mengontrol dan mengendalikan pikirannya,
emosinya, perbuatannya sehingga mampu menghadapi cobaan dalam
hidupnya dan tidak mudah tergoncang jiwanya. Disinilah imam seseorang
akan diuji, sabar atau tidak dalam menghadapi musibah yang ditimpakan oleh
Allah kalau bersikap sabar akan memberi dampak yang positif pada dirinya,
akan tetapi sebaliknya, jika tidak bisa kemungkinan besar jiwanya akan
terguncang (Alfat,1995: 82).
Bila dipandang dengan kacamata Islam, tidak terpenuhinya keinginan-
keinginan dalam hidup ini tidak hanya semata-mata karena kesalahan
mekanisme dan prosesnya saja tetapi selaku umat Islam berkeyakinan
ada kekuatan lain yang berasal dari Allah; inilah yang sering dipahami
dengan ujian atau cobaan atau musibah dari Allah. Sebagaimana dalam
agama Islam dijelaskan pada QS. Al Baqarah ayat 155:
نص ونق جوعل ٱوفخو ل ٱنم ء بشي لونكمولنب ٱم ٱولو م ل نس ل
٥١١برينلص ٱوبش رت لثمر ٱوArtinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar (Depag RI, 2005: 25).
Menurut Qardhawi, (1989: 23) yang dimaksud dengan cobaan adalah
cobaan umum yang menimpa hati dengan ketakutan, menimpa perut
dengan kelaparan, menimpa harta dengan kekurangan, menimpa jiwa
4
dengan kematian, menimpa buah dengan kegagalan panen dan seterusnya.
Jika kondisi tersebut tidak diatasi akan menyebabkan stress pada individu
tersebut. Stress menjadi ungkapan dan istilah yang paling sering didengar
dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan pribadi, keluarga, bahkan
dalam kehidupan bermasyarakat hampir setiap orang tidak dapat
menghindarkan diri dari kemungkinan mengalami stres. Hawari (1997: 44)
stres merupakan “reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang
dialaminya”. (Taylor, 2003) mengartikan stres sebagai “pengalaman
emosional yang negatif yang disertai perubahan-perubahan biokimia, fisik,
kognitif, dan tingkah laku yang diarahkan untuk mengubah peristiwa stres
tersebut atau mengakomodasi dampak-dampaknya”.
Seseorang yang mengalami stress/ ketegangan psikologik dalam
menghadapi masalah kehidupan sehari-hari memerlukan kemampuan pribadi
maupun dukungan dari lingkungan, agar dapat mengurangi stress. Cara yang
digunakan oleh individu untuk mengurangi stress itulah yang disebut dengan
Coping (Rasmun, 2004: 29).
Masyarakat Desa Jati Wetan khususnya di RW III sudah biasa
mendapatkan bencana banjir. Karena bencana ini terjadi hampir setiap
tahunnya. Mereka bisa melakukan Coping pada stress yang diderita pada saat
terkena bencana. Mereka umumnya melakukan pekerjaan yang berguna dan
menghasilkan uang untuk menyambung hidupnya. Seperti melakukan
pekerjaan “ngojek” di sepanjang jalan yang tergenang oleh air (banjir) di jalan
Pantura. Masyarakat desa Jati Wetan tetap semangat dan bertahan menjalani
5
hidup. Berdasarkan argumen di atas, maka penelitian ini ingin mengetahui
lebih lanjut bagaimana strategi coping stress masyarakat Desa Jati Wetan
dalam menghadapi banjir dan menganalisisnya dalam perspektif bimbingan
konseling Islam.
Konseling dalam Islam adalah aktivitas pemberian bimbingan, pelajaran
dan pedoman kepada individu yang meminta bimbingan (klien), dalam hal
bagaimana seharusnya seorang klien dapat mengembangkan potensi akal
pikirannya, kejiwaannya, keimanan dan keyakinan serta dapat menanggulangi
problematika hidup dan kehidupannya dengan baik dan benar secara mandiri
yang berparadigma kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW. (Adz-
Dzaky, 2002: 189).
Sebagaimana tujuan konseling secara umum adalah mencapai kesehatan
mental (mental health) dan keefektifan pribadi (personal effectively).
Konseling Islam dapat menjadi sarana tepat untuk menyembuhkan penyakit
kejiwaan yang salah satu sebabnya adalah telah diabaikannya sisi spiritual
dalam diri. Karena berbagai faktor, individu juga terpaksa menghadapi
masalah dan mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Dengan demikian maksud menggunakan analisis bimbingan konseling
Islam adalah melihat dengan kacamata bimbingan konseling Islam,
bagaimana strategi coping stress yang dilakukan masyarakat Desa Jati Wetan
dalam menghadapi bencana banjir.
1.2.Rumusan Masalah
6
1. Bagaimana strategi coping stress yang dilakukan masyarakat Desa Jati
Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dalam menghadapi bencana
banjir?
2. Bagaimana analisis Bimbingan Konseling Islam terhadap strategi coping
stress yang dilakukan masyarakat Desa Jati Wetan Kecamatan Jati
Kabupaten Kudus dalam menghadapi bencana banjir?
1.3.Tujuan dan Manfa’at Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis bagaimana strategi coping yang dilakukan
masyarakat Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dalam
menghadapi bencana banjir.
2. Untuk mendeskripsikan bagaimana analisis Bimbingan Konseling
Islam terhadap strategi coping stress yang dilakukan masyarakat Desa
Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dalam menghadapi
bencana banjir.
1.3.2. Manfa’at Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah
keilmuan yang berkaitan dengan Bimbingan Koseling Islam dalam
memberikan pemahaman terhadap pribadi kaitannya untuk bersikap
dan berperilaku menurut kadar nilai moral dan pola Islam dalam
menghadapi musibah yang dialaminya.
2. Praktis
7
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi yang
akurat tentang strategi coping stress untuk selanjutnya dapat dilakukan
intervensi yang tepat untuk meningkatkan penerimaan musibah banjir
bagi masyarakat Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.
1.4.Tinjauan Pustaka
Penelitian Fitriyani (2009) yang berjudul “Peran Bimbingan Rohani
Islam untuk Menumbuhkan Coping Stress pada Pasien pra Melahirkan (studi
kasus di Rumah Sakti Islam Sultan Agung Semarang) ini berisi bahwa
bimbingan rohani Islam mampu menumbuhkan sikap coping pada pasien pra
melahirkan. Dengan adanya bimbingan rohani Islam pasien dapat mengurangi
tekanan perasaan atau stress sebelum menjalani persalinan, pasien juga
termotivasi untuk lebih bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah dan lebih
mendekatkan diri kepada Allah dengan berdo’a dan berdzikir serta
mengerjakan sholat sesuai dengan kemampuan fisiknya. Selain itu juga
memotivasi pasien untuk bersikap optimis bahwa dalam persalinannya lancar
dan anak yang dilahirkan selamat.
Kedua, penelitian Rahman (2004), yang berjudul “Konsep Sabar Dalam
Islam Dan Implikasinya Terhadap Pencegahan Stres (Tinjauan Konseling
Islam)” penelitian Basuki berisi suatu konsep baru tentang sabar dalam
kaitannya jiwa manusia yaitu sabar sebagai salah satu konsep Islam tentang
kepribadian dan sikap mental seseorang dalam menghadapi segala macam
problematika kehidupan. Sabar memiliki implikasi positif dalam membentuk
mental yang sehat. Sabar ditempatkan manusia sebagai tameng dalam
8
menghadapi segala permasalahan hidup yaitu sebagai sikap jiwa yang
tangguh dan kuat terhadap berbagai macam terpaan badai kerhidupan dan
akhirnya akan mudah mencapai kesuksesan dan kejayaan.
Sabar juga diartikan sebagai keteguhan dalam memegang tuntutan syara'
(syariat) dan meninggalkan desakan hawa, Maka sebagai kunci dari cerdas
emosional (Emotional Intelligence). Karena didalam sikap sabar terkandung
sifat-sifat: istiqomah, konsisten, konsekuen, tekun, tenang dan damai
hatinya.Dengan kandungan kualitas sabar tersebut maka jelas akan mampu
menjaga dan terhindar dari goncangan dan gangguan kejiwaan yang akan
mengarah pada stres.
Akhirnya, dari penelitian ini dapat diketahui bahwa persoalan manusia
selalu dipengaruhi oleh kondisi jiwa dan kondisi jiwa yang tertekan dan labil
akan mudah mempengaruhi kesehatan fisik (psikosomatik) maka diperlukan
kekuatan dari dalam sebagi benteng pertahanan diri. Konsep sabar dalam
Islam dengan pendekatan guidance dan konseling adalah sebagai proses
membentengi diri dan pembentukan mental yang sehat.
Yang ketiga penelitian Juriyah (2004) dengan judul “Sikap Optimis Dan
Penanggulangan Stres Dalam Perspektif al-Qur’an”. Dalam penelitiannya
menjelaskan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,
selain bermanfaat bagi masyarakat, disisi lain juga dampak efek negatif yang
dapat mengacaukan kehidupan yang didukung dengan adanya kebutuhan
yang harus terpenuhi baik fisik maupun psikis.
9
Jika seseorang tidak bisa menghadapi permasalahan kehidupan tersebut
maka akan menimbulkan frustasi, kekecewaan, kesedihan yang menyebabkan
stres. Pada tahap selanjutnya, orang yang stres bisa menjadi gila, banyak
kriminal, kenakalan remaja bahkan pembunuhan. Upaya penanggulangan
stres dari segi pengetahuan umum bisa dilakukan dengan olah raga,
memperbanyak temam, gaya hidup yang benar dan teratur. Dan dari segi
keagamaan bisa dilakukan sebagaimana syair jawa yang dinukilkan dari Ali
bin Abi Thalib yaitu :Obat untuk menenangkan hati itu ada lima, yaitu:
membaca al-Quran beserta maknanya atau artinya, melaksanakan shalat
malam, bergaul dengan orang shaleh, berpuasa, dan yang terakhir berdzikir
pada malam hari dengan waktu yang lama.
Dari beberapa karya tulis ilmiah atau skripsi yang telah penulis temukan,
bahwa penelitian yang akan penulis teliti belum pernah dilakukan oleh
peneliti-peneliti terdahulu, maka penulis sangat tertarik untuk menyusun
karya tulis ilmiah yang berjudul Strategi coping stress yang dilakukan
masyarakat Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dalam
menghadapi bencana banjir dan menganalisisnya dari sudut pandang
bimbingan konseling Islam.
1.5.Metodologi Penelitian
1.5.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu
penelitian yang bertujuan menggambarkan keadaan status fenomena
bencana banjir yang berada di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati
10
Kabupaten Kudus secara sistematik dan rasional (logika) (Arikunto,
2006: 129). Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan psikologis yang berkaitan dengan coping stress.
1.5.2. Sumber dan Jenis Data
Sumber data adalah subyek di mana data itu dapat diperoleh
(Arikunto, 2006: 129). Menurut sumbernya, data penelitian di bagi
menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat
pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi
yang dicari dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Metode observasi merupakan cara untuk mendapatkan
data dengan mengamati langsung keadaan korban banjir di Desa Jati
Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus pada bulan Januari sampai
Februari 2014. Kemudian metode wawancara dengan melakukan
tanya jawab untuk mendapatkan data seperti, kondisi korban banjir
serta keefektifan strategi coping stress terhadap korban banjir yang
ada di Desa Jati Wetan tersebut. Kemudian metode dokumentasi
dengan mencari data mengenai hal-hal atau yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain
(Azwar, 1998: 91). Sumber data diperoleh pada bulan Januari-
November 2014.
11
1) Sumber Primer
Adapun data primer dalam penelitian ini adalah korban
bencana banjir yang tinggal di Desa Jati Wetan Kabupaten Kudus.
Adapun dari sumber primer diperoleh data tentang kondisi korban
bencana banjir . Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
incindental sampling, yaitu individu yang kebetulan dijumpai dan
sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik subyek penelitian. Dengan
maksud mempunyai kesamaan yaitu kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel penelitian. Pemilihan sampel tersebut digunakan
dengan menggunakan pertimbangan bahwa kondisi psikologis
korban banjir sering berubah, mulai dari barang-barang yang
terendam air sampai dengan vakum bekerja selama banjir masih
menggenangi rumah mereka.
2) Sumber Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah Lurah
Desa Jati Wetan, dan anggota PMI Kabupaten Kudus sebagai
penunjang dari sumber primer disertai buku-buku penunjang
tentang coping stress dan banjir serta karya-karya yang sesuai
dengan penelitian. Selain itu dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan penelitian yang di perlukan.
1.5.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini penulis
menggunakan pendekatan field research (riset lapangan) yaitu kajian
12
atau penelitian lapangan yang dilakukan penulis di Desa Jati Wetan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode:
1) Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung dan pencatatan dengan
sistematik fenomena yang diselidiki (Singarimbun, 1988: 136).
Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan para korban banjir, kondisi
korban banjir, keefektifan strategi coping stress yang berada dalam
pengungsian maupun di tempat banjir.
2) Metode Interview
Interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil tatap muka
antara pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawancarai dengan menggunakan pedoman (guide) wawancara
(Bungin: 2005:126). Metode ini penulis gunakan untuk
mendapatkan data seperti, kondisi korban banjir, keefektifan
strategi coping stress. Sumber ini diperoleh dari para korban
banjir.
3) Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk mencari data mengenai
hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya
(Arikunto, 2002: 206). Metode ini penulis gunakan untuk
13
memperoleh data tentang strategi coping stress dalam menghadapi
bencana banjir di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten
Kudus.
1.5.4. Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan itu, maka analisis data yang penulis lakukan adalah
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,
menyusunnya dalam satuan-satuan mengadakan pemeriksaan
keabsahan data (Moelong, 2001: 190) setelah terkumpul kemudian
dikelompokkan dalam satuan kategori dan dianalisis secara
kualitatif.
Adapun metode yang digunakan adalah metode analisis
kualitatif deskriptif. Metode ini bertujuan melukiskan secara
sistematis, fakta dan karakteristik bidang-bidang tertentu secara
faktual dan cermat dengan menggambarkan keadaan dan struktur
fenomena (Arikunto, 1996: 243).
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memahami masalah-masalah yang akana dibahas, maka penulis
menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
Bagian awal, terdiri dari sampul depan, halaman judul, pernyataan
keaslian, nota pembimbing, halaman abstraksi, halaman motto, halaman
pembahasan, halaman kata pengantar, halaman, daftar isi, dan halaman daftar
lampiran.
14
Bagian utama yang berisikan 5 (lima) bab dengan klasifikasi sebagai berikut:
Bab pertama, yaitu pendahuluan yang isinya meliputi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
Bab kedua, yaitu landasan teori. Dalam bab ini berisi tentang pengertian
pengertian bencana, pengertian banjir, pengertian stress, meliputi, pengertian
stress pengertian coping stress, dan pengertian bimbingan konseling Islam.
Bab ketiga, berisi tentang kondisi wilayah Desa Jati Wetan Kecamatan Jati
Kabupaten Kudus Demografi, pembagian wilayah, iklim, dan hasil
wawancara.
Bab keempat berisi analisis strategi coping stress yang dilakukan masyarakat
Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dalam menghadap banjir
dan analisis bimbingan konseling Islam terhadap strategi coping stress yang
dilakukan masyarakat Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus
dalam menghadap banjir.
Bab kelima, penutup. Meliputi, kesimpulan, saran-saran, dan penutup.
kemudian disertai dengan daftar kepustakaan serta lampiran-lampiran.