bab i pendahuluan · 2018-03-28 · bab i pendahuluan 1.1 latar belakang ... menjelaskan latar...

48
Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar Pekerjaan Hidromekanik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka pembangunan bendungan merupakan kegiatan yang dilakasanakan oleh penyedia jasa menggunakan tenaga-tenaga terampil dibidang pembangunan bendungan, menggunakan peralatan berat sesuai metode kerja, menggunakan bahan-bahan sesuai dengan spesifikasi teknik dan diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan/ disetujui oleh pemilik pekerjaan dalam bentuk Kontrak. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan konstruksi ini adalah terbangunnya bendungan yang memenuhi spesifikasi teknik, dalam waktu yang telah ditentukan serta bendungan aman baik secara fisik maupun operasionalnya. Kondisi ini akan dapat dicapai apabila factor-faktor yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi seperti: tenaga-tenaga terampil, bahan sesuai spesifikasi, peralatan (tipe/kuantias/kualitas, metode kerja (yang applikable), serta waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dapat dipenuhi dengan tepat. Dalam hal ini, peranan pengawas pelaksanaan pekerjaan konstruksi sangat menentukan dan penting guna mengawasi segala kegiatan dan kualifikasi baik tenaga manusia maupun peralatan, kuantitas dan kualitas bahan yang digunakan, serta pelaksanaan pekerjaan yang mengacu pada metode kerja yang ada. Pengawasan yang baik dan benar hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang memahami pekerjaan, dalam hal ini pekerjaan pelaratan hidromekanik-elektrik, Untuk itulah modul pelatihan teknik bidang peralatan hidroekanik-elektrik ini dibuat dan dipakai sebagai bahan ajar dalam pelatihan tersebut. Mudah-mudahan dengan pelatihan ini dapat menghasilkan para pengawas yang lebih berkemampuan dalam pelaksanaan konstruksi bendungan urugan. 1.2 Lingkup Materi Modul Materi yang dicakup dalam modul ini antara lain: 1) Tipe, jenis dan fungsi dari peralatan hidromekanik-elektrik yang umum digunakan pada bendungan urugan. Kemampuan memahami jenis-jenis/ sketsa dan fungsi dari beberapa peralatan hidromekanik-elektrik yang umum dipakai di bendungan bagi calon pengawas akan dapat lebih mampu mengenal dengaan jelas bagian-bagian peralatan dari tiap jenis alat yang umumnya digunakan pada bendungan baik dari segi struktur maupun operasi dan pemeliharaannya sehingga dalam pengawasan bisa lebih dimengerti fungsi bagian maupun kualitas yang ditentukan sesuai spesifikasi.. Dalam meteri ini termasuk juga jenis-jenis alat angkat dan alat bantu yang umum digunakan pada bendungan. Fungsi tiap tipe/jenis peralatan serta penempatannya

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka pembangunan bendungan merupakan

kegiatan yang dilakasanakan oleh penyedia jasa menggunakan tenaga-tenaga terampil

dibidang pembangunan bendungan, menggunakan peralatan berat sesuai metode kerja,

menggunakan bahan-bahan sesuai dengan spesifikasi teknik dan diselesaikan dalam

waktu yang telah ditentukan/ disetujui oleh pemilik pekerjaan dalam bentuk Kontrak.

Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan konstruksi ini adalah terbangunnya

bendungan yang memenuhi spesifikasi teknik, dalam waktu yang telah ditentukan serta

bendungan aman baik secara fisik maupun operasionalnya. Kondisi ini akan dapat dicapai

apabila factor-faktor yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi seperti: tenaga-tenaga

terampil, bahan sesuai spesifikasi, peralatan (tipe/kuantias/kualitas, metode kerja (yang

applikable), serta waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dapat dipenuhi dengan tepat.

Dalam hal ini, peranan pengawas pelaksanaan pekerjaan konstruksi sangat menentukan

dan penting guna mengawasi segala kegiatan dan kualifikasi baik tenaga manusia

maupun peralatan, kuantitas dan kualitas bahan yang digunakan, serta pelaksanaan

pekerjaan yang mengacu pada metode kerja yang ada. Pengawasan yang baik dan benar

hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang memahami pekerjaan, dalam hal ini

pekerjaan pelaratan hidromekanik-elektrik,

Untuk itulah modul pelatihan teknik bidang peralatan hidroekanik-elektrik ini dibuat dan

dipakai sebagai bahan ajar dalam pelatihan tersebut. Mudah-mudahan dengan pelatihan

ini dapat menghasilkan para pengawas yang lebih berkemampuan dalam pelaksanaan

konstruksi bendungan urugan.

1.2 Lingkup Materi Modul

Materi yang dicakup dalam modul ini antara lain:

1) Tipe, jenis dan fungsi dari peralatan hidromekanik-elektrik yang umum digunakan

pada bendungan urugan. Kemampuan memahami jenis-jenis/ sketsa dan fungsi dari

beberapa peralatan hidromekanik-elektrik yang umum dipakai di bendungan bagi

calon pengawas akan dapat lebih mampu mengenal dengaan jelas bagian-bagian

peralatan dari tiap jenis alat yang umumnya digunakan pada bendungan baik dari segi

struktur maupun operasi dan pemeliharaannya sehingga dalam pengawasan bisa

lebih dimengerti fungsi bagian maupun kualitas yang ditentukan sesuai spesifikasi..

Dalam meteri ini termasuk juga jenis-jenis alat angkat dan alat bantu yang umum

digunakan pada bendungan. Fungsi tiap tipe/jenis peralatan serta penempatannya

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

2

dalam sistim instalainya yang tidak baik/salah /cacat /rusak akan dapat menimbulkan

permasalahn (terjadi getaran berlebih, terjadi kavitasi, dsb ).

2). Bahan-bahan; kondisi desain pintu air dan katup dituntut agar struktur harus kuat

unruk menahan beban yang telah ditentukan, harus tahan terhadap pengaruh

lingkungannya, dapat dioperasikan dengan lancar, mudah perawatannya dan tidak

terjadi getaran berlebih. Salah satu syarat dalam mencapai kondisi diatas, adalah

pengawasan dalam rangka pemakaian bahan-bahan yang tepat untuk strukturnya.

Untuk itulah sebelum dilakukan pabrikasi peralatan hidromeknik-elektrik pengawas

harus mampu memeriksa bahan-bahan yang akan dipakai apakah sesuai dengan

ketentuan dalam spesifikasi teknik. Umumnya bahan-bahan yang akan diperiksa dan

akan dipabrikasi adalah bahan metal yaitu; baja, besi dan bronze.yang umumnya

merupakan hasil produksi pabrikan.

3) Pengawasan di pabrik; pengawasan di pabrik meliputi pengawasan material,

procedure pengelasan, kualifikasi tukang las dan pengetesan. Materi pengawasn

dipabrik akan menjelasakan cara- cara mengawasi bahan, pemeriksaan prosedur dan

kualifikasi tukang las serta pengetesan operasi (hususnya alat angkat). Pemahaman

cara-cara pemeriksaan bahan sangat penting bagi seornga pengawas pelaksanaan

pekerjaan hidromekanik-elektrik karena sering dijumpai permasalahan berupa

dokumen pabrikan pendukung tidak ada /tidak lengkap sehingga perlu dilakukan tes

mekanik bila perlu tes lab untuk melihat komposisi kimianya.

4) Pengawasan dilapangan; sasaran pengawasan dilapangan meliputi prosedur/metode,

peralatan, tenaga manusia, keamanan kerja.serta pengukuran hasil pemasangan

sebelum dilakukan pengecoran rangka pengarah dari pintu. Pemahaman metode,

jenis dan jumlah alat maupun pengukuran hasil pemasangan sangat penting bagi

pengawas agar supaya dalam pelaksanaan pemasangan dapat memeberikan

pengawasan sehingga pelaksanaan pemasangan lancar, aman dan hasilnya

memuaskan sesuai spesifikasi.

1.3 Deskripsi Singkat

Mata diklat ini membahas mengenai jenis dan fungsi peralatan hidromekanik dan elekrikal

(H&E), sistim operasi peralatan H&E, Pemilihan jenis peralatan H&E, beban yang bekerja

pada komponen pintu dan perhitungan pintu sorong.

1.4 Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mengikuti pelajaran ini, para peserta diharapkan mampu memahami prinsip-

prinsip pengawasan pelaksanaan pekerjaan peralatan hidromekanik untuk menunjang

pengawasan pelaksanaan konstruksi bendungan urugan.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

3

1.5 Tujuan Pembelajaran Khusus (TPU):

Setelah peserta mengikuti mata pelajaran ini, diharapkan mampu:

a. Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan

pembelajaran khusus.

b. Menjelaskan mengenai jenis dan fungsi peralatan H&E.

c. Menjelaskan mengenai sistim operasi peralatan H&E.

d. Menjelaskan mengenai pemilihan jenis peralatan H&E.

e. Menjelaskan mengenai beban-beban yang bekerja pada pintu.

f. Menjelaskan mengenai perhitungan beban-beban yang bekerja pada pintu sorong

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

4

BAB II

TIPE DAN FUNGSI PINTU/KATUP

2.1 Pintu

2.1.1 Jenis pintu dan katup

Jenis dan pintu katup yang ada di bendungan-bendungan di Indonesia adalah :

1) Pintu air

Pintu Sorong (Slide Gate)

Pintu Bonet (Boneted Gate)

Pintu Roda Tetap (Fixedwheel Gate)

Pintu Aliran Pancar (Jet Flow Gate)

Pintu Radial Pelimpah (Spillway Radial Gate)

Pintu Engsel bawah (Flape Gate/Tilting Gate)

Balok Sekat (Stoplog)

Pintu Sekat (Bulkhead)

Pintu Mangkok (Hemispherical Gate)

2) Katup (Valves);

Katup Jarum (Needle Valve)

Katup Lubang Pancar (Hollow Jet Valve)

Katup Kerucut Tetap (Fixed Cone Valve)

Katup Sorong (Gate Valve)

Katup Kupu-kupu (Butterfly Valve)

3) Sistim alat penggerak diam pada temapatnya (Fixed Hoist):

Sistim mekanik dengan penggerak tenaga manusia

Sistim mekanik dengan pengerak motor listrik ( PLN dan Genset )

Sistim pompa hidrolik pengerak motor listrik

4) Alat angkat bergerak :

Derek Beroda (Gantry Crane)

Alat angkat Bergerak (Traveling Hoist Unit)

Derek Menara (Tower crane)

Derek Mengambang (Floating Crane)

5) Alat –alat lainnya

Pompa penguras (Sump pump)

Ventilasi Udara (Air Vents)

Generator

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

5

2.1.2 Pintu Pelimpah

1) Pintu Radial (Radial Gate)

Pintu radial umumnya diapasang pada bangunan pelimpah sehingga disebut pintu radial

pelimpah (spillway). Pintu radial pelimpah dikenal juga sebagai “tainter gate” terdiri dari

daun pintu yang bebentuk lengkung dan lengan yang menumpu pada pilar atau support

bentuk lainnya. Daun pintu duduk pada mercu pelimpah dan dapat berputar pada as yang

ditumpu rangka disebut trunnion.Sistim seal berada pada tiga sisi yaitu dua disamping

dan satu didasar daun pintu.Pelepasan air lewat bawah daun pintu. Alat angkat berada

diatas deknya pilar.

Pintu radial pelimpah berfungsi sebagai:

- Menahan air dalam waduk

- Melepas air waduk saat banjir

- Mengatur keluaran air dalam operasi normal

Permasalahan yang sering dijumpai dalam desain adalah :

- Kecepatan sering lambat (saat turun )

- Untuk ukuran besar kadang-kadang tidak dapat menutup dengan berat sendiri.

- Jika air melimpah diatas pintu (overtoping) dapat merusak rangka dan lengan pintu.

Gambar 2.1 Pintu radial pelimpah

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

6

2) Pintu Engsel Bawah (Crest Gate/TiltingGate)

Pintu engsel bawah ini umumnya dipasang pada mercu pelimpah. Alat angkat untuk pintu

jenis ini biasanya sistim hidrolik (hydraulic piston) ditempatkan diatas pilar atau pada

mercu dihilir pintu. Pada posisi pintu tertutup, permukaan daun pintu mngikuti garis

permukaan mercu pelimpah. Sebagai contoh sketsa pintu engsel bawah dapat dilihat

pada gambar berikut ini.

Gambar 2.2 Pintu engsel bawah

Pintu Engsel Bawah berfungsi sebagai:

- Menahan air dalam waduk

- Melepas air waduk saat banjir

- Mengatur keluaran air dalam operasi normal

Pembatasan desain:

Jika alat penggerak diletakkan pada ujung dibelakang pintu, maka torsi yang

diperlukan sangat besar sehingga menjadi tidak ekonomis.

Disamping itu perletakan alat penggerak pada mercu dibelakang pintu maka

konstruksi mercu lebih rumit

Permasalahan yang biasanya terjadi:

Korosi terjadi pada pelat luar pada daerah batas permukaan air

Ventilasi udara dihilir pintu kapasitasnya tidak cukup

Bocor pada seal

Getaran yang berlebih terjadi saat dioperasikan

3) Pintu beroda tetap (Fixed Wheel Gate)

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

7

Pintu beroda merupakan daun pintu datar konstruksi baja dengan dilengkapi roda sebagai

pendukung gerakan menutup dan membuka. Berdasarkan konstruksi sistim roda

pendukungnya maka pintu dapat dibedakan menjadi:

Pintu Roda Tetap (Fixed Wheel), dimana as roda terikat tetap pada rangka daun pintu.

Pintu Stoney (Stoney Gate) dimana roda terikat pada rangka sendiri terlepas dari

daun pintu.

Caterpillar Gate dimana rangka pengikat roda berupa rantai terlepas dari daun pintu.

Pintu Roda Tetap (Fixed Wheel) ini umumnya digunakan untuk fungsi:

Pengaturan keluaran air waduk, (pintu di spillway)

Pintu darurat (head tinggi), posisi bisa di depan bendungan atau dalam terowongan

(tunnel).

Gambar 2.3 Pintu beroda tetap

2.1.3 Pintu/katup pengeluaran bawah

1) Pintu Intake

Pintu beroda merupakan daun pintu datar konstruksi baja dengan dilengkapi roda sebagai

pendukung gerakan menutup dan membuka. Berdasarkan konstruksi sistim roda

pendukungnya maka pintu dapat dibedakan menjadi:

Pintu Roda Tetap (Fixed Wheel), dimana as roda terikat tetap pada rangka daun pintu.

Pintu Stoney (Stoney Gate) dimana roda terikat pada rangka sendiri terlepas dari

daun pintu.

Caterpillar Gate dimana rangka pengikat roda berupa rantai terlepas dari daun pintu.

Pintu roda tetap

Hois

tt

Kabel baja

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

8

Gambar 2.4 Denah pintu beroda tetap

Pintu pengaman (pada pipa pesat).

Pintu bonnet (bonneted gate).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

9

Gambar 2.5 Pintu bonnet

Pada dasarnya pintu bonnet ini adalah pintu luncur yang terdiri dari daun pintu berbentuk

segi empat atau kubus terbungkus dalam rumah dari pelat baja dengan konstruksi las.

Rumah bagian atas merupakan bonnet yang dilengkapi tutup dimana diatas tutup

diletakkan alat penggerak.

Pintu bonnet biasanya dipasang di dalam terowongan, pipa pesat sebagai pintu darurat /

perawatan (emergency/maintenant gate) dan juga bisa dipasang di ujung akhir pipa pesat

sebagai pintu pengatur. Pemasangan jenis pintu ini dalam terowongan memerlukan

ventilasi udara dekat dihilir pintu. Permasalahan yang timbul sering terjadi kerusakan

pada tunnel dihilir pintu karena terjadinya kavitasi.

Pemeriksaan tampak pintu jenis ini meliputi saasaran:

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

10

Rumah dan bonnet : Periksa kerusakan pada badan pintu dihilir alur dan lantai dekat

dihilir landasan (sill) yang diakibatkan korosi berlebihan. Juga diperiksa baut-baut

body dan ventilasi udara.

Tutup bonnet; Periksa apakah ada yang retak atau packing bocor.

Daun pintu. Periksa apakah ada yang retak atau packing bocor.

Tes Operasi. :

Tes operasi untuk pintu ini dilakukan pada kondisi tekanan air seimbang, diusahakan

tidak ada aliran. Kemudian diamati apakah pintu bergerak lancar

Katup Pengaman

Katup Sorong (Gate Valve)

Gambar 2.6 Katup sorong

Katup sorong umumnya ditempatkan pada pipa pesat/pembawa (penstock/conduit).

Fungsi katup sorong bisa digunakan sebagai katup pengaman,yang ditempatkan di

hulu katup pengatur dan bisa juga sebagai katup pengatur bila ditempakan dihilir

katup pengaman. Katup sorong terdiri dari bagian yang bergerak (wedge) yang

gerakannya vertikal tegak lurus dengan aliran air. Jika ditutup wedge akan merapat

dengan body dan sistim perapatnya (sealing system) metal dengan metal (bronze

atau stainless steel). Alat angkat berupa batang berulir yang dapat digerakkan dengan

motor listrik atau manual. Umumnya batang berulir bergerak ditempat sedang wedge

yang bergek naik turun (non rising screw).

Katup Kupu-kupu (Butterfly).

Katup ini dipasang didalam pipa pesat terdiri dari, sayap didalam yang dapat berputar

untuk mengalirkan dan menyetop aliran. Sayap atau lempengan diputar melalui as

yang digerakkan alat penggerak. Arah putaran sayap melintang arah aliran air dengan

demikian saat menutup akan menahan aliran air. Pada saat katup dibuka penuh

sayap diputar sampai searah aliran. Katup Kupu-Kupu umumnya dipasang di

hulu/didepan katup pengatur (Control Valve) atau turbin difungsikan sebagai katup

untuk membantu perawatan dan juga untuk keadaan daruruat.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

11

1) Pembatasan desain

Operasi Katup Kupu-kupu kadang-kadang dibatasi oleh factor desain sebagai berikut:

jika katup ini digunakan sebagai pengatur maka bukaan parsial akan menimbulkan

aliran bergolak (turbulent), sehingga terjadi getaran berlebih. Karena sayap selalu

berada dalam aliran saat katup dibuka maka terjadi kehilangan tenaga potensial (head

losses) cukup besar.

2) Bagian yang bermasalah

Biasanya yang paling sering bermasalah adalah kebocoran terjadi pada pertemuan

permukaan anatara seal sayap dalam dengan trunion as putar sayap.

Gambar 2.7 Katup kupu-kupu

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

12

Katup Bola ( Sphere Valve )

Katup bola digunakan juga dialan pipa sebagai katup pengaman. Katup ini terdiri dari

badan (body) dan bagian yang bergerak merupakan bola yang berlubang. Bagian bola

ini dapat berputar 90 derajat, dan jika menutup bola berputar memblok aliran air dan

jika membuka maka lubang searah dengan aliran sehingga air bebas lewat .

Katup bola seperti katup butterfly tidak dapat dipakai sebagai pengatur karena tidak

boleh dibuka sebagian (parsial).

Gambar 2.8 Katup bola

2) Pintu /Katup Pengatur

Katup Jarum (Needle Valve)

Katup Jarum adalah salah satu jenis katup yang digunakan pada bendungan untuk

mengatur keluaran air dari bangunan pengeluaran bendungan. Katup Jarum terdiri

dari dua badan yaitu satu bagian luar dan satu lagi badan bagian dalam. Badan

bagian dalam berupa silinder yang dikedua ujungnya berbentuk kerucut lancip

menyerupai jarum dan terbagi dua, satu bagian depan dapat digerakkan maju-

mundur/tutup-buka sedangkan bagian belakang tidak bisa digerakkan (fixed). Gerakan

bagian jarum depan melalui mekanis roda gigi yang umumnya digerakkan dengan

tenaga manusia, sedang untuk penggunaan pada bendungan dengan head tinggi

digunakan penggerak tenaga listrik.sebagai penggerak utama dan roda tangan (hand

wheel) untuk keperluan pemeliharaan.

Permasalahan yang ada:

o Sering terjadi kavitasi yang merusak permukaan badan tengah

o Pada bukaan kecil samapah/ kotoran yang besar bisa menymbat lubang laluan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

13

o Karena sistim sealnya dari matal ke metal maka kalau tidak presisi bisa bocor

o Pemeliharaan agak rumit.

Gambar 2.9 Katup jarum

Katup Lubang Pancar (Hollow Jet Valve)

Pada dasarnya bentuk Katup Lubang Pancar merupakan setengah dari Katup Jarum.

SepertiKatup Jarum, badan katup Lubang Pancar terdiri dari dua bagian yaitu bagian

luar dan bagian dalam. Badan dalam terbagi dua lagi dimana bagian depan bentuk

kerucut dan dapat digerakkan maju-mundur/ tutup–buka laluan air. Sedangkan bagian

belakang berbentuk bell gereja yang terangkai tetap pada badan luar. Jenis

penggerak katup ini pada awalnya menggunakan sistim mekanis,namun belakangan

banyak menggunakan sistim hidrolik. Pemasangan jenis katup ini umumnya

ditempatkan pada ujung pipa pesat diluar tunnel dimana pancaran air keluar harus

bebas.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

14

Gambar 2.10 Katup lubang pancar

Katup Kerucut tetap (Fixed Cone Valve)

Katup Kerucut Tetap sering juga dikenal sebagai katup “Hollow Bunger” yang

digunakan untuk mengatur pengeluaran air pada bangunan keluaran. Seperti katup

sebelumnya, badan dari Katup Kerucut Tetap ini berbentuk silinder. Bagian dalam

terdiri dari rusuk penguat yang dilas ke body luar dan bagian belakang rib disambung

las dengan bagian berbentuk kerucut (Cone). Sudut kerucut 450. Antara badan silinder

dengan bagian kerucut ada jarak merupakan celah laluan air keluar. Celah ini dapat

ditutup maupun dibuka dengan menggerakkan badan silinder luar. Sketsa dari Katup

Kerucut Tetap, adalah seperti gambar dibawah ini.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

15

Gambar 2.11 Katup kerucut tetap

Katup Kerucut Tetap dapat dipasang pada ujung akhir pipa pesat atau pada bangunan

peredam tenaga. Badan silinder yang dapat digerakkan sangat pas dengan rusuk

dalam,dan gerakannya sejajar dudukan menghadap ke bagian kerucut. Badan silinder

ini agak panjang yang dapat menutup rapat celah laluan air antara silinder dalam dan

bagian kerucut. Gerakan aksial silinder luar ini mengtur keluaran air.

Alat penggerak silinder ini terpasang diluar badan katup. Jenis alat penggerak dari

vale ini yaitu:

o Tipe batang berulir, dengan sepasang batang berulir dan roda gigi yang

digerakkan motor listrik terpasang diatas katup atau penggerak motor hidrolik.

o Tipe sepasang silinder hidrolik yang terpasang pada sisi bersebelahan badan

katup, dimana pompa hidrolik digerakkan dengan motor listrik.

Air keluar dari katup ini memancar dengan pancaran berbentuk kerucut. Jika

pancaran kerucut ini tidak bisa ditolerir, maka perlu dipasang kap pelindung atau

bangunan pengarah pancaran guna membatasi/mengarahkan keluran air yang dapat

ditolerir. Katup Kerucut Tetap sangat baik untuk mengatur keluran air karena dapat

meredam tanaga air dan dapat melakukan pengisian angin sebagai ventilasi. Tetapi

untuk sebagai pengaturan keluaran air pada bangunan keluaran yang rendah/dekat

dengan permukaan air dihilir maka jenis katup ini jarang digunakan.

Pintu Pancar (Jet Gate)

Jenis pintu ini dapat dilihat seperti gambar di bawah.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

16

Gambar 2.12 Pintu pancar

2.2 Jenis alat angkat

2.2.1 Alat angkat penggerak tenaga manusia (Manually)

Alat angkat ini umumnya terdiri dari batang berulir dan mur putar digerakkan dengan

engkol atau roda putar tangan (handwheel). Batang berulir ada yang terbuka dan ada

yang ditutup pipa. Beberapa desain batang berulir digerakkan melalui pasangan roda gigi

/kotak roda gigi guna mendapatkan momen putar lebih kecil sehingga tenaga yang

diperlukan untuk memutar engkol tidak lebih dari 15 kg. Permasalahan yang ada pada

alat angkat sistim manual ini adalah masalah efisiensi, Jika pelumasan kering atau kurang

maka operasinya menjadi berat. Demikian pula jika batang berkarat maka opersi akan

berat. Untuk itu alat angkat sistim ini harus dilumasi secara baik / pelumasnya selalu ada

dan tidak sampai kering.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

17

Gambar 2.13 Alat angkat manual

2.2.2 Alat angkat penggerak motor listrik

Alat angkat sistim ini dipasang permanen, terdiri dari dua drum kabel, as penerus/putar,

kotak roda gigi dan unit penggerak motor listrik. Kabel baja ( sling baja ) digulung pada

drum untuk mengangkat pintu dan lepas gulungan pada saat penurunan pintu. Untuk

operasi pemeliharaan sistim alat angkat ini dilengkapi dengan alat pemutar tangan

(handwheel). Sebagai referensi dari sistim alat ini dapat dilahat pada gambar berikut.

Permasalahan yang ada pada alat angkat ini adalah;

Terjadi korosi pada komponen-komponennya

Kopling longgar

Putus kawat atau pilinan terbuka pada kabel baja (wire rope)

Posisi stel berubah

Roda gigi aus atau stelan berubah.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

18

Gambar 2.14 Alat angkat motor listrik (atas dan bawah)

1) Alat angkat penggerak hidrolik

Alat angkat terdiri dari silinder dan piston hidrolik yang dihubungkan dengan pintu melalui

batang yang terhubung dengan piston. Akibat tekanan minyak hidrolik yang dialirkan oleh

pompa hidrolik maka gerakan piston akan maju-mundur atau naik-turun saat pintu

digerakkan menutup dan membuka. Komponen pengatur penggerak sistim hidrolik ini

merupakan unit tersendiri yang disebut Hydraulic Power Unit. Komponen Hydraulic Power

1 2 3 g

i

g

i

4

5 6

7 8

9

1

0 1

1

8

7

PLAN

2 13

Page 19: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

19

Unit terdiri dari tangki minyak hidrolik, pompa hidrolik yang digerakkan motor lintrik, pipa

dan selang hidrolik, macam-macam katup dan alat pengukur tekanan (pressure gauge).

Diagaram/skema sistim hidrolik dapat dilihat pada gambar berikut di bawah.

Gambar 2.15 Skema alat penggerak hidrolis

A = Tangki minyak hidrolik

B = Motor listrik

C = Pompa

D = Katup pelepas tekanan

E = Katup pengarah

F = Katup pengatur aliran

G = Katup cek

H = Silinder

I = Pintu

J = Pengukur tekanan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

20

2.2.3 Alat bantu (stop log)

Gambar 2.16 Stop log, pandangan depan (kiri) dan samping (kanan)

Stoplog

Seal

Lifting Beam

Gantry

Crane

Alat angkat

Lifting hook

sling

rail roda

a

Page 21: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

21

1) Stoplog

Stoplog adalah alat bantu utuk pintu digunakan untuk membendung air dihulu dari pintu

(spillway, intake) saat pintu diperbaiki . Stoplog terdiri dari beberapa bagian dalam satu

set untuk memudahkan pemasangan, penyimpanan dan pengangkatan. Alat angkat

stoplog untuk pintu radial bias any berupa gantry crane.

2) Bulkhead Gate

Gambar 2.17 Bulkhead gate

Pintu sekat adalah satu unit pintu yang ditempatkan, sementara waktu pada bangunan

intake atau oulet dalam rangka menutup/menahan air dihulu guna keperluan perawatan,

perbaikan , pemeriksaan pintu, katup serta pipa.

Pintu Sekat umumnya dibuat dari konstruksi baja, namun pada keadaan tertentu dapat

berupa konstruksi beton tulang. Sistim sealnya terdapat pada keliling sisi (empat sisi )

sehingga kerapatan bisa lebih baik.

Permasalan terkait desain :

Page 22: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

22

Pintu Sekat hanya dapat dipasang bilamana tidak ada aliran air. Disamping itu jika

pabrikasi atau produksi serta pemasangan seal tidak teliti dan tidak rata/flat maka

kemungkinan akan bocor. Pemilihan jenis pintu ini sangat tergantung dari penentuan alat

angkatnya. Jika dengan hanya satu pintu maka untuk mengangkatnya membutuhkan alat

angkat kapasitas besar, sehingga menjadi tidak ekonomis maka sebagai gantinya dipilih

stop-log yang lebih ekomamis.

Bagian yang bermasalah :

Pintu Sekat dapat terangkat/loncat dalam sponinganya

Sampah dan sediment masuk ke sponing secara akumulasi

Pipe pintas (baypass) buntu (kalau dilengkapi)

3) Ovehead Traveling Crane (OTC)

Alat angkat ini dapat bergerak pada rail yang terpasang tetap pada lantai beton (deck)

bangunan tempat alat angkat. OTC ini umumnya dipasang untuk menggangkat balok

sekat, pintu sekat, katup. OTC ini ada dua tipe yaitu OTC bergerak pada satu rel

(monorail hoist) dan yang bergearak pada rel ganda. Fungsi alat angkat ini adalah untuk

mengangkat dan kemudian memindahakan balok/pintu sekat ketempat yang ditentukan

sepanjang bentang bangunan pelimpah.. Umumnya satu rangkaian balok sekat terdiri dari

beberapa balok yang dalam penggunaannya ditumpuk menjadi satu bidang sesuai

dengan kebutuhan (tinggi air yang ditahan). Jika selesai digunakan maka bagian-bagian

balok sekat disimpan/digantung dalam alur pada pilar dari masing-masing celah (bay)

bangunan pelimpah pada posisi dekat ujung atas pilar.

Untuk mengangkat , memindah dan menurunkan masing-masing balok sekat digunakan

alat bantu angkat berupa rangka gelagar pengangkat (lifting beam) . Gelagar pengangkat

ini mempunyai lengan pengkait yang dapat disetel untuk mengkait atau melepas balok

sekat

b).Rel Ganda

(Double rail)

a).Rel Tunggal

(Mono Rail)

3

4

5

b c d

e

6

g 8

7 i

1 2 a h

Page 23: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

23

Keterangan :

Monorail Crane Doublerail Crane

a.= Rel tunggal (Singgle/Mono

rail)

b = Trolley

c = Drum kabel + kotak roda gigi

d = Motor Listrik Penggerak

Trolley

e = Tombol operasi

f = Kabel baja

g = Hooke

h = Kolom ( beton atau baja )

I = Motor listrik pengerak drum

kabel

1 = Mesin angkat (hoist), mesian

jalan

2 = Rel duduk diatas gelagar baja

3 = Kabel baja

4 = Gelagar baja dudukan hoist,

dapat

bergerak

5 = Bok tempat panel control dan

operator

6 = Gelagar baja dudukan rel

7 = Hooke

8 = Kolom ( beton atau baja

Gambar 2.18 Potongan melintang Overhead Travelling Crane (OTC)

4) Ventilasi Udara (Air Vent)

Ventilasi udara biasanya dipasang dibelakang (downstream) pintu pengambilan

(intake gate), pintu darurat (emergency gate) dan pintu pengatur. Struktur ventilasi

dibuat dari pipa baja atau bentuk lubang pada beton. Mulut pemsukan udara ada yang

terbuka keudara dan ada yang menggunakan katup ventilasi udara (air vent valve).

Katup ini membuka apabila tekan udara didalam pipa keluaran (conduit) vakum.

Dibawah ini diperlihatkan gambar lokasi ventilasi udara pada bangunan intake dan

outlet.

Gambar 2.19 Ventilasi udara

Page 24: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

24

5) Generator Set

Pada umumnya sumber tenaga untuk mengoperasikan Peralatan Hidromrkanik

Bendungan adalah tenaga listrik PLN atau tenaga listrik dari produksi hydropower yang

ada pada bendungan bersangkutan. Untuk bendungan yang sumber tenaganya dari PLN,

perlu dilengkapi dengan sumber tenaga cadangan yaitu Genset.

Genset terdiri dua komponen utama yaitu komponen mesin penggerak dan komponen

generator pembangkit tenaga listrik. Mesin penggerak umumnya mesin diesel berbahan

bakar minyak solar.

Gambar 2.20 Generator set

6) Kompressor udara sistim pembersih sedimen

Kompressor udara digunakan untu membersihkan sponing pintu agar sponing selalu

dalam keadaan bersih dari endapan lumpur sehingga pintu tidak terganjal saaat opers

terutama saat pintu menutup. Penggunaan sistim ini umumnya pada pintu-pintu intake

bendungan yang lokasinya jauh dibawah permukaan air yang kemungkinan sedimen bisa

mengendap pada sponing pintu. Biasanya kompresor ini ditempatkan pada ruang

operasi/ruang control dan dihubungkan dengan pipa kelokasi sponing pintu bagian

dasar,ujung pipa dilengkapi nozzle.Kompresor terdiri dari dua komponen yaitu komponen

motor listrik penggerak dan komponen kompresor. Sedangkan sistim pembersih sidimen

ini terdiri dari kompresor dan perpipaan kelokasi sponing pintu.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

25

BAB III

BAHAN PINTU/KATUP

3.1 Jenis Bahan Yang Umum Digunakan

3.1.1 Bahan Dasar Besi (Iron)

1) Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan

untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang

merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.

Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling

banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal,

diantaranya :

- Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,

- Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan

- Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan

banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan

yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan

mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu

mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.

2) Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai

unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga

2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur

pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom

besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan

(manganese), krom (chromium), vanadium, dan tungsten. Dengan memvariasikan

kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa

didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan

kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain

membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya

3) Baja karbon

Baja karbon rendah, kandungan karbonnya < 0,25%C

- tidak responsif terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk martensit

- metode penguatannya dengan “Cold Working” ìstruktur mikronya terdiri ferit dan

perlit

- relatif lunak dan lemah ìulet dan tangguh

- mampu mesin dan mampu lasnya baik

- murah

- aplikasi : bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H), pipa saluran

Baja karbon medium

kandungan karbonnya: 0,25 – 0,6%C

Page 26: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

26

- dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing,

quenching, dan tempering

- banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya

martensit

- lebih kuat dari baja karbon rendah

- aplikasi :poros, roda gigi, crankshaft

Baja karbon tinggi

kandungan karbonnya: 0,6 < % C ≤ 1,7

- dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing,

quenching, dan tempering

- banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya

martensit

- paling keras, paling kuat, paling getas di antara baja karbon lainnya

- tahan aus

- aplikasi :pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi, rel kereta api,perkakas

potong, dies.

4) Baja anti karat ( stainless steel ) adalah baja campuran yang memiliki kandungan

Chrome ( Cr ) 11% sampai 18 % .Baja ini mempunyai sifat tahan terhadap karat.

3.1.2 Bronze (Cu)

Bronze adalah metal campuran dengan bahan dasar Copper (Cu ). Bahan campuran

terdiri dari phospor, mangan.aluminium dan silica.

3.2 Standar Material

3.2.1 Bahan Metal

Standar material yang umum digunakan dalam mendesain pintu/katup masih banyak

menggunakan standar asing (JIS, DIN, ASTM) khusus bahan pintu air/katup. Hal ini

karena di Indonesia belum ada standar bahan khusus pintu seperti yang dikeluarkan oleh

Jepang. Namun untuk bahan yang sifatnya konstruksi umum digunakan standar SNI.

Sebagai referensi dapat dilihat dalam tabel berikut ini yang berisi nama bahan, standar

dan simbul untuk bahan pintu/katup.

Tabel 3.1 Srtandar bahan pintu/katup

Nama Standar Simbul Penggunaan

Baja giling untuk

struk-tur umum (

Rolled steel for

general structure )

JIS G 3101

SS 41,

Daun pintu, balok pe-

nyangga, rangka du-

dukan alat angkat,

ang-ker pengikat.

Baja giling untuk

struk-tur yang dilas

(Rolled steel for

welded structure)

JIS G3i06 SM 41 A ( B, C )

SM 50 A ( B )

Daun pintu, balok pe-

nyangga, rangka du-

dukan alat angkat,

ang-ker pengikat.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

27

Baja karbon untu

struktur mesin

(Carbon steel for

machine structure)

JIS G4051 S 25 C, S 45 C, Roda gigi, as roda

gigi, as transmisi.

Baja as/bulat anti

karat (stainless steel

bar)

JIS G4303 SUS 304, SUS 403,

SUS 410

As roda, as sheave,

As piston hidrolik

Baja pelat anti karat

(Hot rolled stainless

steel sheets and

plates)

JIS G3404 SUS 304, SUS 403,

SUS 410

Landasan seal,

landas-an roda,

landasan lun-cur

pintu.

Besi cor abu-abu

(Grey Cast iron )

JIS G3501 FC 20, FC 25 Bagian /komponen

alat angkat, sheave

Baja Karbon Cor

(Carbon steel

casting)

JIS G 5101 SC 42, SC 46 Roda,hoist, silinder

hidrolik,sheave, drum

Bronze Cor (Bronze

casting )

JIS H5111 BC 2, BC 3, BC 6 Pelat luncur, pelat

pe-rapat, bushing

Bronze Pospor Cor

(Phosphorus

Bronze Casting)

JIS H5113 PBC2, PBC2B,

PBC3B

Bushing, roda gigi

ca-cing (worm gear)

Sling baja ( Wire

rope )

JIS G3525 6 x 37 Kabel angkat

Ductile cast Iron Rumah/body katup,

wedge katup

3.2.2 Karet Seal

Seal karet adalah bahan perapat yang pling luas pemakaiannya dalam pekerjaan pintu

air. Seal karet dibuat dari bahan camapuran (70-80%) karet alam dan sisanya dari bahan

sintetis. Seal karet untuk pintu air mempunyai spesifikasi seperti table di bawah.

Tabel 3.2 Spesifikasi seal karet

SIFAT NILAI

Tegangan tarik 210 kg/cm

2

Ultimit Elongation 450 % minimum

Durometer hardness ( shore tipe A ) 60 to 70

Specifik gravity 1.1 – 1.3

Page 28: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

28

Water absorbtion (700

C for 48 hours) 5 % max by weight

Compression Set 30 % max

Tensile stregth after bomb aging for 48

Hours at 700

C

80 % min of tensile strength

before aging

Natural rubber as basic material 70 % of total weigth

3.3 Korosi Bahan

3.3.1 Proses korosi

1) Proses korosi

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu

logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa

yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh

korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam

mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam

umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah

Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses

elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di

mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang

bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)

atau

O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)

yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai

bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang

bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor,

atau perbedaan rapatan logam itu. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang

merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan

lingkungan.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

29

2) Faktor yang berpengaruh

1. Kelembaban udara

2. Elektrolit

3. Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)

4. Adanya O2

5. Lapisan pada permukaan logam

6. Letak logam dalam deret potensial reduksi

Mencegah Korosi

1. Dicat

2. Dilapisi logam yang lebih mulia

3. Dilapisi logam yang lebih mudah teroksidasi

4. Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat logam besi /baja

5. Dicampur dengan logam lain

3.3.2 Pencegahan korosi melalui perancangan

Pada kebanyakan struktur engineering, titik yang paling lemah adalah kurangnya

perhatian pada pengendalian korosi selam tahapan perancangan. Prinsip perancangan

yang baik untuk meminimumkan masalah korosi telah ada sejak lama. Dalam merancang

peralatan konstruksi besi/baja dalam hal ini pintu/katup, harus mempertimbangkan kodisi

lingkungan dan air yang dapat mempengaruhi /bisa mengakibatkan terjadinya dan atau

mempercepat proses korosi pada bahan. Dalam perancangan pintu air yang perlu

diperhatikan dalam mempertahankan umur konstruksi adalah :

Hindarkan semua sel korosi dwilogam yang tidak perlu.

Konstruksi yang menggandengkan dua logam yang berbeda dimana disekitarnya ada

sel-sel aerrasi maka karena karakteristik dua logam tadi dengan adanya kantong

aerasi maka proses korosi akan terjadi. Dua logam yang satu menjadi anode dan

yang lain menjadi katode sedangkan dalam kantong aerasi adaa air/udara sebagai

elektrolit masuk ke bagian sambungan dua logam maka akan terjadi proses korosi.

.Hindarkan sel-sel aerasi

Diatas telah dijelaskan bahwa adanya sel/kantong aerasi dapat menampung air atau

udara yang dapat mempercepat proses korosi. Oleh sebab itu, segala upaya harus

dilakukan guna mencegah menggenangnya embun atau air dipermukaan yan cukup

lama. Semua bagian yang dapat memerangkap embun atau air perlu disumbat,

dilenglapi lubang-lubang pengering, atau diberi aliran udara yang lancar unruk

menguapkan air. Permukaan yang mengalami kontak langsung dengan air harus

dilindungi dengan cat atau sistim proteksi katodik.

Contoh beberapa bentuk kostruksi yang baik dan tidak baik:

Page 30: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

30

Gambar 3.1 Kondisi konstruksi

Gunakan material anatikarat untuk konponen-komponen yang bergesek ( as roda,

landasan roda atau seal karet, as sheave , seat & face katup) dan bronze untuk

bushing, seat&face katup, sepatu luncur pintu.

Lapisi permukaan dengan cat.

3.4 Pengcatan Pintu Air

Seperti telah disinggung dalam pembahasan sebelumnya bahwa pengecatan adalah

salah satu cara /tindakan dalam melindungi konstuksi baja dari proses karat. Kualitas

perlindungan yang berhasil baik sangat tergantung dari jenis cat/spsifikasi, proses

pembersihan permukaan benda yang akan dicat, pelaksanaan pengecatan.termasuk

kondisi ruang/temperature saat pengecatan.

3.4.1 Pembersihan Permukaan

1) Pembersihan dengan menyemprot dengan pasir atau butir besi. Permukaan yang

akan dicat terlebih dahulu dibersihakan agar lapisan dapat menempel secara kuat

pada permukaan besi/baja. Bahan yang disemprotkan bisa dipakai pasir kwarsa yang

kering dan bersih dari kandungan air alut/garam. Penggunaan pasir sebagai bahan

pembersih hanya dapat dipakai sekali semprot karena pasir yang disemprotkan telah

menjadi halus sehingga penggunaan berikutnya akan tidak tajam lagi dan hasil

semprotan tidak memenuhi syarat. Bahan yang lebih baik adalah butiran besi (steel

grit) yang dapat dipakai berulang, beberapa kali semprot. Pengunaan butiran besi

secara beulang harus tetap dalam keadaan bersih dari debu dan kering. Permukaan

yang bersih setelah disemptrot kekasarannya min 70%, atau mencapai warna kelabu .

2) Pembersihan dengan alat

Pembersihan permukaan terutama pada komponen yang kecil atau komponen karena

suatu tidak bisa dibersihkan dengan cara semprot, dapat digunakan peralatn seperti

sikat kawat baja, atau mesin pembersih . Pembersihan kampuh las sangat penting

agar bagian-bagian kampuh las dapat dicat dengan baik. Kampuh las merupakan

bagian yang sangat kritis terjadinya korosi.

3) Pembersihan dengan larutan

Setelah dilakukan penyemprotan maka pembersihan dilanjutkan dengan

menggunakan bahan peltur cair untuk membersihkan dari debu atau kotoran-kotoran

lain yang menmpel.

Tidak baik baik Worse better best

Page 31: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

31

3.4.2 Jenis-Jenis Cat

Untuk pengecatan pintu air yang kontak langsung dengan air permukaan didarat maka

jenis cat yang umum digunakan dan yang sesuai dengan lapisan cat yang ditentukan

adalah sebagai tabel di bawah.

Tabel 3.3 Semua daun pintu dan permukaan guide frame yang tidak tertanam dipier

beton

Process Place Paint Name Color Coating

Method

D.F.T(

micron

s)

Coating

Interval

Thiner

(name &

ratio)

Primer Shop Zinc-rich

epoxcy

Primer

(Organic)

Grey Airless

Spray

20 Min16

hours

SD Zinc

Pimer ZE

Thiner

1st Coat Shop Coaltar

epoxcy

resin

Black &

Brown

Airless

Spray

150 Min.6

hours

Eposeal

Thinner

2nd

Coat

Shop Coaltar

epoxcy

resin

Black

&

Brow

n

Airless

Spray

150 Min.6

hours

Eposeal

Thinner

3rd Coat Shop Coaltar

epoxcy

resin

Black

&

Brow

n

Airless

Spray

150 Min.6

hours

Eposeal

Thinner

Page 32: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

32

Tabel 3.4 Semua permukaan kecuali yang disebutkan didalam Sisti A ( Alat angkat ,

Guide Frame yang terletak diatas pier beton).

Process Place Paint Name Color Coating

Method

D.F.T

(micro

ns)

Coating

Interval

Thiner

(name &

ratio)

Primer Shop Zinc-rich

epoxcy

Primer

(Organic)

Grey Airless

Spray

20 Min16

hours

ZE

Thiner

1st Coat

(under coat)

Shop Chlorinated

rubber

paint

Blue Airless

Spray

35 Min.16

hours

Rabama

rine

Thiner

2nd Coat

(under coat)

Shop Chlorinated

rubber

paint

Blue Airless

Spray

35 Min.16

hours

Rabama

rine

Thiner

3rd Coat

(intermidiate

coat)

Shop Chlorinated

rubber

paint

Blue Airless

Spray

35 Min.16

hours

Rabama

rine

Thiner

4th Coat

(finish coat)

Shop Chlorinated

rubber

paint

Blue Airless

Spray

35 Min.16

hours

Rabama

rine

Thiner

Page 33: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

33

BAB IV

PENGAWASAN PELAKSANAAN

4.1 DOKUMEN PENGAWASAN

4.1.1 Dokumen Kontrak

Dokumen Kontrak umumnya terdiri dari beberapa dokumen yang diurut sebagai berikut:

1. Berupa dokumen Perjanjian Kerja

2. Lampiran I: Syarat Umum Kontrak

3. Lampiran II: Spesifikasi Teknik Umum

4. Lampiran III: Sepsifikasi Teknik Khusus

5. Lampiran IV: Gambar Kontrak

Semua dokumen ini menjadi acaun dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi

bendungan termasuk pekerjaan didalamnya pekerjaan peralatan hidromekanik-elektrik.

4.1.2 Standar /Pedoman/ Tatacara

Standar, pedoman dan tata cara yang digunakan sebagai acuan dalam pengawasan

pelaksanaan pekerjaan konstrusi bendungan adalah yang tercantum dalam kontrak.

Untuk standar, pedoman dan tata cara diluar kontrak dapat diacu apabila telah mendapat

persetujuan dari direksi pekerjaan.

4.1.3 Data Teknik/Manual Pabrikan

Untuk komponen peralatan hidromekanik-elektrik yang merupakan barang jadi/rakitan

pabrik tertentu atau merupakan barang import ( misalnya: motor listrik, kotak roda gigi,

actuator lintrik, genset ) biasanya disertai buku/brosur data tenik maupun manual

instalasi,operasi serta perawatan. Bku/brosur ini dapat digunakan sebagai acuan dalam

melakukan pengawasan pelaksanaan baik saat pemasangan maupun saat uji

operasinya.

Kontraktor menggunakan buku/brosur ini sebagai acuan dalam menyusun metode

pemasangan maupun prosedur operasinya yang disampaikan kepada direksi.

4.2 PENGAWASAN/PEMERIKSAAN DOKUMEN

4.2.1 Detail Perhitungan

Didalam spesifikasi teknik pekerjaan hidromekanikal-elektrikal biasanya ada klausul

dimana kewajiban kontraktor setelah kontrak ditanda tangani, adalah membuat dan

mengajukan untuk mendapatkan persetujuan dari direksi pekerjaan ,perhitungan rinci

serta ganbar rinci dari peralatan hidromekanik-elektrik yang masuk lingkup pekerjaan

sesuai kontrak. Sebelum perhitungan rinci dan gambar rinci disetujui direksi pekerjaan,

maka pelaksanaan pabrikasi belum dizikan dimulai.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

34

Pemeriksaan perhitungan rinci biasanya dilakukan/dibantu oleh konsultan supervise

sedangkan persetujuan diterbitkan oleh direksi pekerjaan. Pengawasan ditujukan pada

perhitungan rinci menyangkut:

Penggunaan rumus-rumus, factor-faltor : keamanan, koefisien gesek, tolerasnsi,

korosi, tegangan dan shear dalam perhitungan apakah sudah mengikuti kreteria

desain yang ditentukan dalam spesifikasi teknik

Material (raw material maupun komponen produk jadi) yang digunakan dalam

perhitungan apakah sesuai dengan spesifkasi teknik

Ketelitian perhitungan apakah sudah betul

Apakah sketsa perletakan beban/gaya yang bekerja sudah betul sesuai rumus

Pemeriksaan perhitungan rinci sebaiknya bersamaan dengan pemeriksaan gambar rinci

karena keduanya saling terkait. Bilamana dalam pemeriksaan diketemukan hal-hal yang

perlu dikoreksi, maka semua instruksi disusun secara tertulis dan disampaikan kepada

kontraktor untuk segera ditindak-lanjuti. Setelah semua koreksi telah diperbaiki dan

disampaikan kembali dan jika semuanya sudah betul, maka perhitungan dapat disetujui.

4.2.2 Gambar Kerja

Pengawasan gambar rinci ditujukan pada hal-hal sebagai berikut:

Apakah gambar mengikuti metode gambar mesin ( plan, section arsiran, kode standar

pengelasan,

Apakah ukuran yang tertera sesuai dengan hasil perhitungan rinci ( tebal pelat, ukuran

beam, jarak antara beam hizontal, diameter as dan bagian lain yang sifatnya

menetukan kekuatan dan kekakuan struktur, dsb )

Apakah ukuran –ukuran yang terkait dengan bangunan sipilnya sudah sinkron

demensinya .

Atau sebaliknya apakah ukuran yang didapat dari pehitungan harus disesuaikan oleh

bangunan sipilnyaa.( ukuran blockout guide frame, perletakan tronion pintu radial dsb)

Apakah jaringan kabel lisrik untuk kontrol maupun tenaga sudah didesain dilindungi

sesuai standar, jalurnya aman dari segala gangguan.

Apakah arrangement instalasinya/beserta ukurannya meyakinkan bahwa intalansi

beroperasi lancar /tidak macet

Dalam proses pemeriksaan gambar rinci maupun perhitungan rinci kategori hasil

pemeriksaan yaitu: “tidak disetujui “, “ disetujui dengan catatan”, “disetujui “.umumnya

ditetapkan dalam spesifikasi teknik. Penjelasan mengenai pernyataan “ tidak distujui”,

“disetujui dengan catatan” dan “ disetujui” juga disebutkan dalam spesifikasi.

4.2.3 Prosedur pengelasan dan sertifkat tukang las

Pengelasan umumnya didifinisikan sebagai sambunganan atara bahan metal dengan

cara difusi. Cara difusi ini dapat dilakukan dengan las tekan, las busur listrik. Pada

prinsipnya kedua cara pengelasan ini sama yaitu sama-sama memanaskan permukaan

benda yang disambung sehingga kedua permukaan berdifusi. Panas timbul pada kedua

Page 35: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

35

cara ini akibat aliran arus listrik pada tegangan (v) dan ampere (i) tertentu. Difusi terjadi

pada las tekan karena permukaan benda kerja panas dan diberi tekanan, sedang pada

las busur difusi terjadi karena perantara electrode yang meleleh sebagai perekat benda

yang disambung.

Pengelasan yang umu digunakan untuk pekerjaan pintu/katup bonet adalah pengelasan

busur listrik A-C atau C-D menggunakan elektrode batangan dengan pengelasan tangan.

Untuk pintu ukuran besar atau penstock ukuran dia .>1 meter sebagian pekerjaan

pengelasan dalaksanakan dengan las listrik otomatis menggunakan kawat las rol.

Kualitas hasil pengelasan listrik dengan metode las tangan, sangat tergantung dari faktor

kualifikasi tukang las, prosedur las dan spesifikasi electrode yang dipakai . Kualifikasi

tukang las diketahui dari sertifikat pengelasan yang dimiliki (sesuai satandar yang

dikeluarkan instansi penguji ), apakah memenuhi kebutuhan guna pengelasan pintu.

Kualifikasi tercantum dalam sertifikat menyangkut kemampuan dalam melakukan

pekerjaan pengelasan untuk: ketebalan pelat tertentu, posisi pengelasan tertentu,

mengelas dengan tangan atau semiotomatis.

Prosedur pengelasan harus dibuat dan disamapaikan oleh kontraktor kepada direksi.

Prosedur pengelasan menjelaskan mengenai proses pekerjaan las yang tertera pada

gambar kerja meliputi antara lain : jenis kampuh las , bahan yang dilas, posisi

pengelasan, jenis electrode/kawat las yang dipakai, dan besaran arus (I) dan tegangan

(V) listrik yang digunakan. Kontraktor/supervisor las/ tukang las yang telah

berpengalaman dalam pengelasan bebagai jenis pekerjaan (telah biasa menyusun

procedure pengelasan yang benar sesuai dengan pekerjaan pengelasan yang ada pada

gambar kerja).

Kampuh sambungan las sesuai dengan bentuk penampang dan isiannya diklasifikasikan

sebagai berikut :

1) Butt weld

2) Fillet weld

3) Plug/slot weld

4) Bead / buiid weld

Page 36: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

36

Dalam gambar kerja jenis kampuh ini digambar dengan kode standar sebagai

berikut di bawah.

..

Penjelasan kode :

: pengelasan dilapangan

: jenis kampuh/pengelasan satu sisi

G : grinding/pemukaan kampuh harus dihaluskan dengan gerinda

5 : tebal kampuh= 5 mm

Gambar 4.1 Teknik pengelasan

4.3 PENGAWASAN PELAKSANAAN PABBRIKASI

4.3.1 Pemeriksaan bahan metal yang akan dipakai untuk pintu/katup

Bahan-bahan pintu/katup umumnya telah ditentukan dalam spsifikasi teknis kontrak.

Kalaupun dalam pelaksanaan ternyata terdapat kesulitan dalam pengadaan (ukuran

sudah tidah diproduksi lagi, tidak ada dipasar dalam negeri sedangkan waktu

pelaksanaan tidak bisa menunggu kalau dimport) maka berdasarkan kalusul yang ada

kontraktor akan mengusulkan penggantinya. Jika spesifikasi material pengganti yana

diajukan lebih baik/tinggi kualitasnya maka direksi akan menytujuinya.

Pengecekan material dipabrik dilakukan mengacu kepada spesifikasi teknik kontrak.

Dalam spesifikasi teknik biasanya ditentukan bahwa : material harus produk baru, kondisi

baik (tidak rusak, tidak ada cacat) dan memenuhi spesifikasi/standar serta ukuran sesuai

tercantum dalam gambar kerja yang telah disetujui direksi.

Untuk mengetahui kebenaran parameter tersebut diatas maka sasaran pemeriksaan

bahan dipabrik adalah :

Pemeriksaan data tenik/dokumen pabrikan meliputi:

Leaflet/brosur , buku data teknik

Hasil tes laboratoriun mengenai kandungan kimia dan sifat-sifat mekanik bahan

Untuk matrial/komponen jadi, harus ada laporan pefoemance tes tahun

produksinya.

Untuk bahan pelat baja lembaran harus ada dokumen yang berisi : no lembar dan

heat number, ukuran , tahun produksinya.

Pemerikasaan pisik bahan meliputi:

Pengecekan secara visual kondisi bahan-bahan apakah rusak, bengkok, pecah

dsbnya.

Melakukan pengukuran langsung tebal, panjang, radius , diameter dsbnya

Mengecek stam/marking yang ada tiap lembar pelat tiap batang baja propil yang

berisi: no lembar, heat number, ukuran. Standar dan nama pabrik/produsennya

apakah sesuai dengan dokumennya.

5

5

G

Page 37: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

37

Bilamana perlu/dibutuhkan dilakukan tes laborat untuk mengecek sifat-sifat

mekanik bahan ( tes tarik, tes lengkung ) dan kandungan /unsur kimiawinya.

Untuk bahan jadi ( motor listrik dilakukan tes operasi, gate valve dilakukan tes

hidrostatik )

Di bawah adalah foto contoh marking yang ada pada pemeriksaan pelat.

PENGECEKAN MATERIAL BAJA H BEAM

Gambar 4.2 Contoh marking pada pemeriksaan pelat

4.3.2 Pengecekan Pekerjaan Permesinan

Dalam pekerjaan pabrikasi pintu/katup ada bagian-bagian yang harus dikerjakan dengan

mesin tertentu, guna mendapatkan ukuran dengan presisi sesuai gambar kerja.

Pekerjaan yang dimaksud diatas tidak termasuk pekerjaan untuk komponen jadi hasil

produk pabrikan khusus ( kotak roda gigi, actuator , jenis bearing/lager, motor listrik,

dsb).

Pekerjaan pembuatan roda gigi umumnya dilakukan dengan tahapan: pemotongan

bahan dengan mesin potong/gergaji atau mesin bubut dan finisingnya dengan

menggunakan mesin frais/milling machine atau mesin skrap (shaper machine).

Pekerjaan roda, as, dan bushing roda dilakukan dengan tahapan pemotongan bahan

dengan mesin gergaji atau mesin bubut kemudian pekerjaan finishing dilakukan

dengan mesin bubut.

Untuk pembuatan draat stang dilakukan dengan mesin bubut.

Semua lubang baut harus dierjakan dengan mesin bor (drilling mesin).

Permukan pelat rel untuk roda dan seal karet diratakan dengan milling machine

Dengan demikian pengawasan pekerjaan pekerjaan permesinan ini dilakukan dengan

cara mengamati langsung pelaksanaannya (secara sampling/sewaktu) saat pelaksanaan

Page 38: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

38

pekerjaan sedang berlangsung apakah pekerjaan sudah dialakukan dengan

prosedur/mesin yang sesuai untuk alat/komponen seperti uraian tersebut diatas.

Bila kontraktor tidak memliki alat/mesin yang sesuai dengan kebutuhan, maka pengawas

bisa menginstruksikan kontraktor agar dikerjakan di bengkel lain yang memiliki alat yang

dimaksud dengan biaya ditanggung kontraktor.

4.3.3 Pengecekan hasil pengelasan dan pelaksanaan pabrikasi

Mengingat pengawasan proses pengelasan dipabrik tidak dilakukan secara day to day

oleh pengawas direksi namun perlu dilakukan pengecekan awal sebelum pekerjaan

pengelasan dimulai menyangkut pengecekan terhadap: kapasitas mesin las (max ampere

dan Voltage), material kawat las/electrode, apakah memnuhi sesuai dengan Prosedur

dan Spesifikasi Pengelasan yang telah diajukan oleh kontraktor. Setelah itu pengecekan

hasil pengelasan dilakukan secara sewaktu-waktu terhadap pelaksanaannya guna

mengetahui hasil pangelasan apakah sesuai dengan gambar.

Yang perlu diperhatikan didalam pemeriksaan hasil pengelasan adalah apakah

pengelasan sudah dikerjakan sesuai gambar dan kode pengelasan menyangkut : jenis

kampuh, ketebalan kampuh, kebrsihan permukaan kapuh dari sisa-sisa flux atau bekas

percikan cairan electrode, alur kampuh rata dan tidak ada yang menggumpal, pengelasan

kontinyu/setempat-stempat, dan pekerjaan gerinda sesuai kode gerinda (permukaaan

rata, permukaan melengkung).

Karat terjadi paling sering dibagian kampuh pengelasan yang pembersihan

permukaannya tidak begitu baik walaupun sudah dilapisi cat. Pembersihan kmapuh las

dari kotoran bekas flux/percikan electrode cair dapa dilakukan dengan memukul , sikat

kawat baja mesin/tangan, dan untuk bagian-bagian yang sempit/sambungan sudut harus

menggunakan gritblasting/sand blasting dengan tekanan mencapai … bar.

4.3.4 Pemeriksaan proses pembersihan permukaan dan pengecatan

Sebagian besar material pintu/katup dibuat dari metal besi/baja. Sifat besi/baja dimana

unsur Fe dapat bereaksi elektro kimia dengan Oksigen yang menimbulkan karat pada

material. Karat jika terjadi terus menerus akan mengikis material sehingga ukuran menjadi

kurang/menipis yang akhirnya struktur menjadi tidak kuat lagi sesuai desain. Untuk

mengantisipasi terjadinya karat maka diperlukan lapisan penutup permukaan bahan

baja/besi, yang harus tahan terhadap lingkungan baik air maupun udara.Salah satu

lapisan yang umum dapat berupa lapisan cat yang diterapkan secara berlapis sesuai

dengan fungsi dan jenis lapisan cat yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan.

Guna mendapatkan kualitas hasil pengecatan yang baik sangat tergantung dari beberapa

factor yaitu: pembersihan pemukaan benda yang akan dicat, jenis material cat yang

susuai dengan lingkungan, prosedur pelaksanaan pengecatan.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

39

Faktor-faktor tersebut telah tertuang dalam prosedur dan shedul pengecatan yang

disampaikan kepada direkasi untuk disetujui. Dengan demikian pengawasan pelaksanaan

pengecatan mengacu pada prosedur yang telah disetujui dan spesifikasi teknik. Dalam

spesifikasi baisanya sudah ditentukan ukuran/standar pasir dan warna metal setelah

disemprot.

Dalam pembersihan permukaan dengan semprotan pasir kwarsa (sandblasting) atau

gritblasting yang perlu diperhatikan :

Apakah pasir kwarsa (alam) yang digunakan untuk menyemprot permukaan cukup

kering dan sudah besih dari kandungan air garam.

Apakah butiran pasir atau grit masih tajam, keras dan tidak banyak butirn halus,

Apakah permukaan metal hasil semprotan pasir/grit sudah bersih/warna metal keabu-

abuan mendekati putih dan jika diraba agak kasar sehngga daya lekat cat menjadi

kuat.

Untuk permukaan yang kecil/tidak luas dari kaomponen pintu yang kecil, pembersihan

permukaan jika dalam speksifikasi dimungkinkan dilakukan dengan sikat kawat (wire

brushing) baik digerakkan tangan maupun mesin maka perlu dipaerhatikan agar

permukaan metal tidak halus yang mengakibatkan daya lekat cat menjadi kurang kuat.

4.3.5 Pemeriksaan ukuran utama setelah assembling

Pemeriksaan ukuran utama khususnya daun pintu umumnya dilakukan setelah dilakukan

asembling di pabrik sebelum dikirim ke lokasi/site. Pengecekan mengacu kepada

prosedur dan gambar kerja yang telah disetujui.Semua hasil pengecekan direkam dalam

format yang ada sesuai prosedur.

Tujuan pengecekan ukuran ini adalah untuk mengetahui apakah ukuran yang dicapai

dalam assembling sudah sesuai dengan desain/gambar, toleransi terpenuhi, dan tidak

terjadi daun pintu miring dan atau terpuntir. Jika terjadi penyimpangan ukuran melebihi

toleransi yang dizinkan maka herus dilakukan perbaikan sampai ukuran dan toleransi

terpenuhi. Dengan demikian penyetelan rangka pengarah (guide frame) di lokasi akan

mengikuti hasil pengecekan ukuran dipabrik yang disetujui.

Gambar 4.3 Pemeriksaan asembling di pabrik

Page 40: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

40

4.3.6 Tes operasi (untuk alat angkat setelah assembling)

Alat angkat pintu sebelum dikirim kelapangan/lokasi, dirakit dulu di pabrik dan dilakukan

tes operasi dengan beban penuh sesuai desain. Dalam pelaksanaan pengetesan ini

kontraktor menyiapkan rangka dudukan sementara alat angkat dan beban dengan

ketinggian yang cukup guna pengangkatan beban penuh serta bisa melakukan

pengukuran kecepatan angkat sesuai spesifikasi. Beban yang diangkat tidak harus daun

pintunya tetapi bisa bentuk lain (beton, baja) yang penting beratnya mencapai berat

angkat sesuai desain/perhitungan rinci yang telah disetujui.

Tujuan pengetesan alat angkat ini adalah untuk mengetahui apakah alat angkat

memenuhi kondisi sesuai desain yang menyangkut parameter:

Mampu mengangkat dan menurunkan beban sesuai desain pada kecepatan yang

ditentukan dalam spesifikasi teknik.

Operasi pengangkatan dan penurunan lancar/tidak tersendat-sendat

Sistim rem bekerja dengan baik

Motor listrik panasnya tidak melebihi temperature yang dizinkan sesuai manual pabrik

pembuatnya.

Sistim sakelar pembatas (limit switch) bekerja tepat sesuai stelan yang telah

dilakukan.

Tidak ada suara aneh yang terjadi pada kotak roda gigi maupun pada lager

Penunjuk posisi yang ada menunjukkan angka yang tepat sesuai posisi

pangangkatan.

Jika terjadi penyimpangan dari parameter tersebut diatas atau kerusakan komponen,

maka perbaikan harus dilakukan sampai hasil tes dapat diterima/disetujui. Setelah itu

pengiriman ke lokasi dapat disetujui.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

41

Gambar 4.4 Pengetesan di pabrik

4.4 PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMASANGAN DI LAPANGAN

4.4.1 Pengecekan Metode Pemasangan

Dalam spesifikasi teknik ditentukan bahwa sebelum melakukan pemasangan pintu-

pintu/katup dilokasi maka kontraktor diwajibkan menyampaikan prosedur/metode

pemasangan kepada direksi untuk diketahui. Metode pemasangan menyangkut tahapan

pelaksanaan pemasangan, peralatan maupun alat bantu yang akan digunakan( jumlah

dan jenisnya), personil yang melaksanakan dan dilengkapi dengan sketsa – sketsa

pengangkutan dan pemasangan. Umumnya metode pemsangan ini sudah dicantumkan

dalam dokumen penawaran kontraktor.

Pengawasan atau pengecekan metode ini tujuannya adalah untuk

Mengetahui apakah metode yang diajukan oleh kontraktor dapat menjamin

kelancaran, keselamatan manusia maupun barang yang dipasang dan tidak

mengganggu shedul pelasanaan pekerjaan sipil yang sedang berjalan.

Mengetahui apakah alat yang akan dipakai cukup dan mampu baik jenis, jumlah,

kapasitasnya dan kebutuhan ruang untuk operasinya.

Mengetahui apakah tenaga orang yang akan melaksanakan pemasangan cukup baik

jumlah dan kemampunnya.

Mengetahui alat bantu kerja , alat keselamatan dan kesehatan kerja yang akan

dibutuhkan sudah lengkap dan sesuai dengan kondisi lokasi.

Pengecekan metode ini dilakukan dengan menganalisa perlatan , tenaga manusia,yang

diajukan serta mempertimbangkan ukuran dan berat ( terbesar ) dari komponen barang

yang akan dipasang, kondisi dan situasi lokasi dimana pintu/katup dipasang maupun

akses yang ada menuju kelokasi. Jika berdasarkan analisa tadi metode kurang aman atau

Page 42: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

42

mengganggu lingkungan kerja lainnya maka perlu dilakukan perbaikan sampai metode

bisa dianggap cukup menjamin kelancaran pemasangan alat dan keamanan

manusia,peralatan dan bangunan dilokasi pemasangan.

4.4.2 Pengecekan Personil dan Peralatan

1) Pengecekan personil

Dalam rangka pemasangan peralatan hidromekanik-elektrik di lokasi kontraktor/sub

kontraktor peralatan hidromekanik-elektrik memobilisasi satu tim tenaga-tenaga

mekanik-elektrik untuk melaksanakan pekerjaan pemasang-an.Tim pemasang ini

biasanya terdiri dari paling tidak: satu tenaga supervisor, satu tenaga administrasi,

beberapa tenaga mekanik penyetel (fitter) pintu/katup, satu tenaga untuk pekerjaan

listrik, satu tenaga tukang las, satu tenaga surveyor, dan beberapa tenaga kerja

pembantu pemasangan.

Pengecekan personil ini ditujukan pada jumlah dan kualifikasi personil untuk tiap

keahlian yang dibutuhkan dalam pemasangan dikaitkan dengan volume peralatan

yang akan dipasang. Untuk supervisor dan tenaga mekanik/elektrik penyeteldan

pemasang (fitter ) harus memiliki pengalaman yang cukup (2 s/d 3 proyek sejenis),

sedangkan untuk tukang las cukup dicek sertifkat yang dimiliki.

2) Pengecekan Peralatan .

Perlatan dimaksud disini adalah peralatan yang dibutuhkan/digunakan untuk

mengangkut, menyetel, memasang dan menguji operasi pintu/katup yang akan/telah

dipasang. Peralatan tersebut biasanya berupa : alat angkat (crane, tackle, monorail,

torlly). genset, compressor udara, sling, berbagai jenis kunci (tools), bahan (berbagai

jenis baja propel, kayu,bamboo dsb). Dalam usulan metode pemasangan jenis, jumlah

dan data teknis alat angkat, genset dan peralatan lainnya telah

disebutkan/dicamtumkan, sehingga pengecekan per-alatan tinggal mengacu pada

metode yang telah disampaikan dan disetujui. Jika peralatan yang dikirim kelokasi

khususnya alat angkat jenis crane karena kondisi fisik meragukan maka perlu

dilakukan uji operasi sebelum digunakan . Uji operasi sasarannya untuk mengetahui

apakah kapasitas angkatnya cukup untuk beban yang paling berat dari komponen

yang akan dipasang, kerja sistim rem baik serta kerja pengangkatan dan swing

lancar/tidak tersendat.

4.4.3 Pengecekan ukuran utama pemasangan peralatan hidromekani-elektrik

1) Pengecekan pemasangan rangka pengarah (guide frame) untuk pintu

Dalam pemasangan pintu urutan pemasangan dimulai dari pemasangan rangka

pengarah (guide frame), dilanjutkan dengan pemasangan/perakitan bagian-bagian

daun pintu pada lubang alur (slot) rangka pengarah dan terahir pemasangan alat

angkat serta sistim kontrolnya. Pemasangan rangka pengarah harus dilakukan secara

teliti dengan bantuan alat ukur penggaris metal, alat surveyor (theodolit: level &

tegak), sehingga terjamin toleransi ukuran bentang, posisi tegak dan kerataan

(leveling frame) dasar tercapai dengan presisi sesuai toleransi yang diijinkan.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

43

Pengecekan ukuran dan posisi dilakukan sebelum dilakukan pengecoran rangka

pengarah, Pengecekan dilakukan bersama kotraktor setelah ada permintaan (request)

untuk pemerik-saan hasil pemasangan dari kontraktor. Jika pengecekan oleh direksi

telah selesai dan hasilnya dapat disetujui bersama maka persiapan/pengecoran beton

untuk rangka pengarah bisa dilaksanakan oleh kontraktor.

Sasaran pengecekan pada pemasangan rangka pengarah adalah: ukuran utama

(bentang/span antara rangka tegak), elevasi rangka dasar, posisi tegak rangka

pengarah vertical, dan kecukupan/kekuatan angker atau baut pengikat rangka

pengarah ke dinding beton. Menjelang pelaksanaan pengecoran beton, yang perlu

dicek adalah bekesting/formwork yang telah dipasaang, apakah cukup kuat

strukturnya dan pengikatnya, dan sudah sesuai dengan gambar kerja.

Gambar 4.6 Pembuatan guide frame vertikal

Guide

frame

vertikal

Guide

frame

dasar

Gambar 4.5

Pemasangan rangka

pengarah ( guide

frame) pada lubang

sponing

pada

Page 44: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

44

2) Pengecekan pemasangan pipabaja & katup keluaran bawah

Umumnya untuk bendungan kecil posisi pipa keluaran bawah (condu-it/penstock)

terletak dalam terowongan bekas pengelak aliran air sungai (diversion tunnel).

Pemasangan pipa ini dilakukan setelah terowongan pengelak ditutup beton (plugging)

pada lokasi hulu terowongan. Pemasangan pipa dalam terowongan menggunakan

sambungan las dari potongan pipa tertentu sesuai gambar kerja. Pengelasan pipa

dilaksanakan sesuai dengan Prosedur Pengelasan yang telah disamapaikan oleh

kontraktor,

Dengan demikian sasaran pengawasan pekerjaan pemasangan pipa adalah:

Pengelasan pipa mengacu pada prosedur pengelasan (Welding Prosedure and

Spesification). Pengawasan termasuk melakukan pengetesan hasil

pengelasan/kampuh las sesuai dengan spesifikasi tehnik kontrak. Pengujian hasil

pengelasan dilokasi dapat digunakan metode penyemprotan bahan cat khusus

berwarna (deypenetran) atau sesuai ditentukan dalam spesifikasi teknik dan

dilakukan oleh inspektur khusus las yang ditunjuk kontraktor atas persetujuan

direksi dengan biaya dari kontraktor. Hasil pengujian akan dijelaskan oleh

inspektur las apakah hasil pengelasan dapat diterima atau harus diulang.

Pengukuran elevasi dan jalur pipa sesuai gambar desain. Pengawasan elevasi

dan jalur pipa dilakukan dengan mengecek posisi elevasi dan jalur setiap tahap

penyambungan apakah sudah sesuai dengan gambar desain.Hasil pengecekan

direkam sesuai lokasi pengukuran.

Pemasangan komopenen joint ( felksible joints, exspantion joint) kalau ada.

Pemasangan dudukan/support. blockout serta clamp pipa .Pengawasan terhadap

jumlah ,posisi, lokasi dari support,blackout dan clamp pia sesuai gambar desain.

Pengecatan pipa umumnya telah dilaksanakan diworkshop kontraktor sebelum

dikirin ke lokasi, hanya bagian ujung pipa yang akan dilas belum dicat. Untuk itu

setelah selesai penyambungan las maka daerah kampuh las harus dibersihkan

luar/dalam sebelum dilakukan pengecatan. Pembersihan permukaan mengacu

pada prosedur pengecatan yang telah disetujui. Demikian pula jenis cat, ketebalan

lapisan cat dan cara mengecat harus mengikuti prosedur yang telah disetujui.

3) Pengawasan pemasangan katup

Pengawasan pemasangan katup ditujukan agar pelaksanaan pemasangan lancar dan

tidak merusak alat yang dipasang, hasil pemasangan tidak adak kebocoran. Untuk itu

dicek alat angkat yang digunakan apakah kapasitas sudah sesuai dengan berat katup

yang akan diangkat.

Disamping itu pengawasan ditujukan kepada kekecangan baut pengikat katup ke pipa

apakah sduah cukup kencang. Kekencangan baut bisa dites dengan kunci torsi (

torque wrench) sesuai dengan diameter baut agar tidak terjadi kebocoran.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

45

Gambar 4.7 Pemasangan katup

4.4.4 Uji operasi tanpa beban/dengan beban

Uji operasi peralatan yang telah selesai dipasang dan disetel harus dilakukan untuk

mengetahui apakah hasil pemasangan benar sesuai gambar desain. Hasil pemasangan

yang benar dan baik ditunjukkan dengan indikasi/parameter sebagai berikut :

Operasi lancar, tidak tersendat-sendat dengan kecepatan buka/tutup sesuai desain

Tidak terjadi getaran yang berlebihan.

Sistim rem berkerja baik

Temperatur motor listrik panas tidak melebihi temperatur yang diijinkan saat operasi

penuh

Semua lampu-lampu penunjuk dan skakelar pembatas bekerja sesuai rencana

Alat penunjuk posisi bukaan pintu menunjuk angka tepat sesuai tinggi bukaan

Indikasi ini berlaku untuk uji operasi tanpa beban maupun dengan beban penuh. Prosedur

uji operasi baik tanpa beban maupun dengan beban harus disiapkan dan disampaikan

oleh kontraktor kepada direksi pengawas sebelum pelaksanaan uji operasi. Uji operasi

tanpa beban/kering biasanya dilakukan segera setelah pemasangan semua komponen

pintu/katup disetel dan dipasang. Sedangkan uji operasi dengan beban biasanya

menunggu sampai waduk terisi air penuh atau terisi cukup (dengan persetujuan direksi)

untuk melakukan uji operasi dengan beban.

Dalam uji operasi dengan beban penuh agar memperhatikan prosedur operasi dengan

beban, terutama menyangkut: ventilasi udara untuk katup agar dibuka saat

mengoperasikan katup.

Uji operasi dilakukan oleh kontraktor dan harus disaksikan oleh direksi

pengawas/konsultan pengawas pekerjaan sekaligus merekam hasil uji yang menyangkut

beberapa parameter operasi yang ditentukan sesuai spesifikasi teknik dan desain.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

46

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk semua kerja yang diperlukan untuk penyetelan

dan pengujian peralatan. Kontraktor harus memenuhi perintah dari Direksi yang berkaitan

dengan eksploitasi yang memberikan debit air selama penyetelan dan pengujian.

Selama pelaksanaan seluruh pengujian, Kontraktor harus bertanggung, jawab

keseluruhan terhadap pencegahan, penjagaan dan perbaikan semua kerusakan peralatan

dan harus menyediakan semua tenaga, pengawasan, peralatan, bahan dan

penyimpanan, alat ukur, dan lain-lain yang diperlukan untuk kegiatan ini.

Pengujian harus meliputi :

a) Semua pintu dites untuk menunjukkan bahwa perapat berfungsi baik, kelonggaran

dalam penuntun cukup dan pintu bekerja benar dalam semua kondisi kerja yang

ditentukan.

b) Semua alat pengangkat harus dites terhadap semua gerakan mengangkat dan

menurunkan dengan beban kerja.

c) Semua peralatan harus dites agar senter dan terpasang benar, bedaya guna, putaran

halus dan bekerja baik.

Semua peralatan ukur dan perlengkapan yang diperlukan untuk keseluruhan pengetesan

harus disiapkan oleh Kontraktor.

Gambar 4.8 pengetesan katup

pengeluaran

Page 47: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

47

4.4.5 Comissioning

Dalam rangka serah terima pekerjaan setelah selesai pelaksanaan maka akan dilakukan

kegiatan pemeriksaan bersama oleh tim/komisi penilai atas pekerjaan hasil pelaksanaan

sesuai kontrak. Khusus pekerjaan peralatan hidromekanik-elektrik akan dilakukan uji

operasi dengan beban penuh. Untuk itu pengawas bersama kontraktor menyiapkan

peralatan yang akan dioperasikan termasuk prosedur operasinya dan alat-alat bantu yang

diperlukan.

4.5 PENYIAPAN LAPORAN PELAKSANAAN

4.5.1 Laporan perubahan desain (kalau ada)

Dalam pelaksanaan bila ada perubahan desain yang telah dilaksanakan menyangkut :

penggantian bahan, perubahan ukuran, perubahan posisi (arrangement), maka perlu

dibuat laporan menyangkut alasan perubah-an/penggantian dan pengaruh dari perubahan

tersebut. Laporan ini akan menjadi bagian dari laporan pekerjaan selesai untuk

keseluruhan pekerjaan sesuai kontrak.

Laporan ini dibuat oleh direksi pengawas /konsultan pengawas pekerjaan.

4.5.2 Dokumen hasil pemeriksaan

Dalam rangka pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi khususnya pekerjaan

hidromekanik-elektik telah dilakukan pemeriksaan terhadap kualitas bahan-bahan yang

digunakan baik pemeriksaan secara visual, pengecekan dokumen maupun lewat

laboratorium, pengukuran saat assembling di pabrik, pengukuran dalam rangka

pemasangan dan penyetelan dilokasi/site uji operasi dilapangan maupun dipabrik (khusus

alat angkat). Semua kegiatan pemeriksaan, pengukuran dan uji operasi hasilnya telah

direkam dalam format masing-masing.

Disamping itu masih dalam rangka pengawasan terdapat dokumen/prosedur yang

diajukan oleh kontraktor kepada direksi pengawas anatara lain: Prosedur dan Spesifikasi

Pekerjaan Pengelasan, Sertifikat Tukang Las, Prosedur dan data teknik cat yang dipakai,

hasil pengecekan sambungan las, prosedur pemasangan dan foto-foto pengawasan

pelaksanaan.

Semua dokumen diatas disusun dalam laporan hasil pengawasan oleh direksi pengawas

pekerjaan/konsultan pengawas pekerjaan dan dibantu oleh kontaktor pelaksana

pekerjaan.

4.5.3 Gambar sesuai pelaksanaan (As built drawing)

Dalam spesifikasi teknik kontrak telah dicantumkan kewajiban kontraktor untuk membuat

dan menyerahkan gambar kerja (workshop drawing) dan juga gambar pekerjaan yang

telah dilaksanakan/gambar paska pelaksanaan (as built drawing) kepada direksi. Jumlah,

ukuran dan jenis gambar (print, software, reproduceable) termasuk dicantumkan di dalam

spektek.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN · 2018-03-28 · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... Menjelaskan Latar belakang, diskripsi singkat, tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus

Balai Bendungan Pengawasan Konstruksi Bendungan Tingkat Dasar

Pekerjaan Hidromekanik

48

Gambar paska pelaksanaan (as built drawing) disiapkan oleh kontraktor pelaksana dan

dicek/disetujui oleh direksi pengawas/konsultan pengawas setelah pelaksana-an

pekerjaan selesai. Gambar-gambar paska pelaksanaan merupakan bagian dari dokumen

laporan pelaksanaan pekerjaan.